• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MENENDANG MENGGUNAKAN RUBBER RESISTANCE DENGAN LATIHAN MENENDANG MENGGUNAKAN BENDING TERHADAP HASIL KECEPATAN TENDANGAN LURUS PADA ATLET SABUK MERAH PENCAK SILAT PERGURUAN KUN-TAW BANGAU PUTIH INDONESIA SATLAT KRAKATAU 1 MEDAN T

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MENENDANG MENGGUNAKAN RUBBER RESISTANCE DENGAN LATIHAN MENENDANG MENGGUNAKAN BENDING TERHADAP HASIL KECEPATAN TENDANGAN LURUS PADA ATLET SABUK MERAH PENCAK SILAT PERGURUAN KUN-TAW BANGAU PUTIH INDONESIA SATLAT KRAKATAU 1 MEDAN T"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN MENENDANG MENGGUNAKAN RUBBER RESISTANCE DENGAN LATIHAN MENENDANG

MENGGUNAKAN BENDING TERHADAP HASIL KECEPATAN TENDANGAN LURUS PADA

ATLET SABUK MERAH PENCAK SILAT PERGURUAN KUN-TAW BANGAU

PUTIH INDONESIA SATLAT KRAKATAU 1 MEDAN

TAHUN 2015

S K R I P S I

Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH

FRANSISKA INTAN S NIM :6113121027

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i ABSTRAK

FRANSISKA INTAN S. NIM : 6113121027. Perbedaan Pengaruh Latihan Menendang Menggunakan Rubber Resistance Dengan Latihan Menendang Menggunakan Bending Terhadap Hasil Kecepatan Tendangan Lurus Pada Atlet Sabuk Merah Pencak Silat Perguruan Kun-Taw Bangau Putih Indonesia Satlat Krakatau 1 Medan Tahun 2015.

(Pembimbing Skripsi : RAHMAN SITUMEANG)

Skripsi Medan : Fakultas Ilmu Keolahragaan, UNIMED 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara latihan menendang menggunakan Rubber Resistance dan latihan menendang menggunakan bending terhadap hasil kecepatan tendangan lurus pada atlet sabuk merah Pencak Silat Perguruan Kun-Taw Bangau Putih Indonesia Satlat Krakatau 1 Medan Tahun 2015. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode experiment. Populasi adalah seluruh atlet sabuk merah Pencak Silat Perguruan Kun-Taw Bangau Putih Indonesia Satlat Krakatau 1 Medan Tahun 2015 berjumlah 28 orang. Jumlah sampel 14 orang diperoleh dengan teknik

purposive sampling, selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok dengan teknik matching by pairing yaitu kelompok latihan menendang menggunakan Rubber resistance dan latihan menendang menggunakan Bending. Instrumen penelitian

untuk pengumpulan data dengan tes dan pengukuran yaitu tes hasil kecepatan tendangan untuk mengetahui kecepatan tendangan tendangan depan.

Analisis hipotesis pertama dari data pre-test dan data post-test hasil kecepatan tendangan lurus pada kelompok latihan menendang menggunakan

rubber resistance diperoleh thitung sebesar 6,30 serta ttabel sebesar 2,45 dengan =0,05 (t hitung > t tabel) berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, latihan menendang menggunakan rubber resistance berpengaruh secara signifikan terhadap hasil kecepatan tendangan lurus pada atlet sabuk merah Pencak Silat Perguruan Kun-Taw Bangau Putih Indonesia Satlat Krakatau 1 Medan Tahun 2016.

Analisis hipotesis kedua dari data pre-test dan data post-test hasil kecepatan tendangan lurus pada kelompok latihan menendang menggunakan

bending diperoleh thitung sebesar 8,23 serta ttabel sebesar 2,45 dengan =0,05 (thitung > t tabel) berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, latihan menendang menggunakan bending berpengaruh secara signifikan terhadap hasil kecepatan tendangan lurus pada atlet sabuk merah Pencak Silat Perguruan Kun-Taw Bangau Putih Indonesia Satlat Krakatau 1 Medan Tahun 2016.

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah menumpahkan kasih karunianya kepada penulis khususnya dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar

sarjana pendidikan program studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu

Keolahragaan dengan judul: “Perbedaan Pengaruh Latihan Menendang

Menggunakan Rubber Resistance Dengan Menendang Menggunakan Bending

Terhadap Hasil Kecepatan Tendangan Lurus Pada Atlet Sabuk Merah Pencak

Silat Perguruan Kun-Taw Bangau Putih Indonesia Satlat Krakatau 1 Medan

Tahun 2015”

Selama penulisan skripsi ini tentu saja tidak terlepas dari bantuan,

bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini

penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Drs. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Dr. Budi Valianto, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan

UNIMED, Bapak Drs. Suharjo, M.Pd selaku Wakil Dekan I FIK UNIMED.

Bapak Syamsul Gultom. SKM, M.Kes selaku Wakil Dekan II FIK UNIMED

dan Bapak Drs. Mesnan, M.Kes selaku Wakil Dekan III.

3. Ibu Dr. Novita, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga

(PKO) FIK UNIMED dan Bapak Yan Indra Siregar, S.Pd, M.Pd selaku

Sekretaris Jurusan Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PKO) FIK UNIMED.

4. Bapak Drs. Rahman Situmeang, M.Pd selaku Pembimbing Skripsi saya yang

telah meluangkan waktu, memberikan bimbingan, memberikan motivasi dan

arahan dalam perjalanan penulisan skripsi.

5. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Program Studi Pendidikan

Kepelatihan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri

Medan.

(6)

iii

7. Pelatih Suhu Patar Nainggolan, ST dan juga seluruh atlet Perguruan Kun-Taw

Bangau Putih Indonesia Satlat Krakatau Medan yang menjadi sampel dalam

penelitian ini.

8. Teristimewa kepada keluarga penulis Orang Tua tercinta Ayahanda Budiman

Simaremare, Opungdoli Gustav Simaremare, Abang Fransbona Pasogit

Simaremare dan Adik Franseven Yoga Simaremare. Terima kasih untuk

dukungan semangat dan doa selama penyusunan skripsi ini penulis banyak

mendapatkan dukungan dan bantuan baik moral maupun material.

9. Untuk yang dirindukan Ibunda Alm. Reminta Lesmina Br. Tinambunan.

10. Sahabat penulis Nindy Safitri, Naomi Christina Nainggolan S.Pd serta

sahabat Anak Rimba Windi Wulandari, Amd, Chairina Ahdini Hasibuan,

Amd dan Hamimi Masturah terima kasih buat doa motivasi dan dukungan.

Semoga cita-cita kita tercapai.

11. Teman-teman seperjuangan PKO 2011, terkhusus Dedek Dermawan, Harry

Hendirwan, Yuanda Pristiwan, Abdilah Daulay, Ade Sitepu, Anton Sujarwo,

Juli Nasution, S.Pd, Novri Tarigan, S.Pd, Limia Tarigan S. Pd, Hermina

Sinambela, Mario De Timo, Agus Sijabat, serta seluruh teman seangkatan

yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut

serta memberikan bantuan dan sumbangan pemikiran selama penulis mengikuti

perkuliahan. Semoga kebaikan Bapak, Ibu, Saudara, Saudari, dapat menjadi amal

yang baik dan mendapat imbalan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Pada akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengaharapkan saran dan kritik yang

membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak.

Medan, April 2016 Penulis

(7)

iv

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Rumusan Masalah... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II : LANDASAN PENELITIAN A. Kajian Teoritis ... 7

1. Hakekat Pencak Silat... 7

2. Hakekat Kecepatan... 8

3. HakekatTendanganLurus ... 9

4. Hakekat Kecepatan Tendangan ... 11

5. Hakekat Latihan ... 14

6. Hakekat Latihan Menggunakan Rubber Ressistence ... 16

7. Hakekat Latihan Menggunakan Bending ... 17

B. Kerangka Berpikir ... 19

C. Hipotesis ... 20

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ` A. Lokasi Dan Waktu Penelitian ... 21

(8)

v

C. Metode Penelitian ... 22

D. Desain Penelitian ... 23

E. Instrumen Penelitian ... 24

F. Teknik Analisis Data ... 25

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 29

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 30

C. Pengujian Hipotesis ... 32

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 33

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 39

B. Saran ... 39

DAFTA PUSTAKA ... 41

(9)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

1. Bentuk Desain Penelitian Pre – Test dan Post - Test ... 23

2. Bentuk Metode Matching By Pairing ... 23

3. Norma Kecepatan Tendangan Lurus ... 25

4. Hasil Pre-test dan Post-test Kelompok Latihan Menendang Menggunakan Rubber Resistance dan Menendang Menggunakan

Bending Terhadap Kecepatan Tendangan Lurus ... 29

5. Uji Normalitas Data ... 30

(10)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

1. Gambar Arena Pertandingan Pencak Silat ... 8

2. Tendangan Depan atau Tendangan Lurus ... 10

3. Penambahan Beban Latihan Secara Bertahap ... 16

4. Penggunaan Rubber Resistance ... 17

5. Tendangan Lurus Menggunakan Rubber Resistance ... 17

(11)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Butir Pertanyaan HasilWawancara... 42

2. Profil Sampel Atlet Perguruan Kun-Taw Bangau Putih Indonesia ... 43

3. Data Tes Pendahuluan Hasil Tendangan Depan ... 44

4. Data Pre – Test dan Post Test Kecepatan Tendangan ... 45

5. Rangking dan Pembagian Kelompok Latihan ... 46

6. Data Pre Test dan Post Test Kelompok Latihan ... 47

7. Mencari Rata – Rata dan Simpangan Baku ... 48

8. Uji Normalitas ... 52

9. Uji Homogenitas ... 56

10. Pengujian Hipotesis Pertama ... 58

11. Pengujian Hipotesis Kedua ... 60

12. Pengujian Hipotesis Ketiga ... 62

13. Program Latihan ... 64

14. Dokumentasi Penelitian ... 76

(12)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pencak silat adalah istilah baku yang digunakan untuk menyebut sebuah

seni bela diri khas Indonesia. Seni bela diri sendiri memiliki dua makna : seni dan

pembelaan diri. Seni merujuk pada keindahan tata gerak, pola langkah, bahkan

seni dalam pencak silat lebih khusus diartikan sebagai seni pertunjukan pencak

silat dimana keindahan gerak dan langkah dipadu dengan iringan musik. Disini

lah letak perbedaan seorang ahli pencak silat dengan orang awam pada saat

berkelahi dimana seorang yang menguasai pencak silat akan menghadapi lawan

dengan gerakan yang terpola dan terukur.

Organisasi pencak silat di Indonesia disebut dengan Ikatan Pencak Silat

Indonesia (IPSI) didirikan pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta, yang di

prakarsai oleh Mr. Wongsonegoro, yang saat itu menjabat sebagai ketua pusat.

Usaha generasi muda untuk menjadikan pencak silat benar- benar dihayati dan

berkembang dimasyarakat. Maka mulai PON VIII tahun 1975 di Jakarta, pencak

silat resmi di pertandingkan. Indonesia sebagai pendiri mengembangkan pencak

silat ke mancanegara, dengan mengambil prakarsa pembentukan dan mendirikan

Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa (PERSILAT) pada 11 Maret 1980

bersama Singapur, Malaysia dan Brunei Darusalam.

Olahraga pencak silat mempunyai teknik dasar yang memegang peranan

(13)

2

terbagi atas beberapa macam yaitu teknik pukulan, tendangan, tangkisan dan

jatuhan.

Selain dari teknik dasar serangan tesebut, serangan juga dipengaruhi faktor

fisik seperti, kekuatan, kecepatan, kelincahan dan power. Khususnya cabang

pencak silat, kecepatan sangat diperlukan pada saat menyerang, mengelak dan

menangkis terutama dalam hal melakukan serangan agar tidak dapat diantisipasi

lawan. Untuk mendapatkan kecepatan tersebut perlu faktor latihan yang

mendukung untuk kecepatan tersebut.

Perguruan Kun-Taw Bangau Putih Indonesia Satlat Krakatau 1 yang

terletak di jalan Cemara Lingkungan V Gg. Dame I No. 27 Medan, perguruan ini

diprakarsai oleh Almarhum Bapak Bistok Sidabutar. Kepengurusan dari

Perguruan Kun-Taw Bangau Putih mulai dari penasehat, ketua, sekretaris,

bendahara, dan bidang-bidang lainnya. Perguruan Kun-Taw Bangau Putih

melakukan latihan 4 kali dalam seminggu yaitu setiap hari Rabu Jumat dan

Minggu pukul 19.00–21.00 WIB dan Kamis pada pukul 16.00–18.00 WIB.

Para pelatih setiap satlat (satuan latihan) kota Medan melatih atlitnya

supaya bisa melakukan fisik, teknik, taktik dan mental yang baik. Cara melatih

tendangan bisa dilakukan menggunakan alat bantu salah satunya dengan

menggunakan target/peching dan samsak.

Berdasarkan informasi, observasi, wawancara yang diperoleh peneliti dari

pelatih pencak silat Perguruan Kun-Taw Bangau Putih satlat Krakatau yaitu Suhu

Patar nainggolan, ST pada hari Rabu, 15 April 2015 (Lampiran 1), atlitnya sudah

(14)

3

kecepatan tendangan lurus yang baik dan belum maksimal. Hal ini dilihat pada

saat Perguruan Kun-Taw Bangau Putih melakukan sparing partner saat mengikuti

ujian kenaikan tingkat antar perguruan pada tanggal 26 April 2015. Pada

kenyataannya beberapa atlet tidak mendapatkan nilai hal ini disebabkan karena

tendangan lurus yang dilakukan dapat dielak dan ditangkap oleh lawan sehingga

atlit yang tersebut jatuh.

Setelah mendapatkan informasi dari pelatih, peneliti membuat suatu tes

pendahuluan yaitu tes tendangan lurus selama 10 detik. Berdasarkan hasil tes

pendahuluan hasil kecepatan tendangan 10 detik dapat disimpulkan bahwa hasil

kecepatan tendangan atlet pencak silat Kun-Taw Bangau Putih masih

dikategorikan kurang sekali. Karena dari 14 atlet yang dites tidak ada yang

mendapat kategori baik.

Banyak bentuk latihan yang dapat digunakan untuk meningkatkan

kecepatan seperti plyometrics dan latihan beban. Harsono (1988:206) “Latihan

beban dengan gerakan lambat akan menghasilkan perkembangan kekuatan, akan

tetapi latihan dengan beban ringan dan gerakan cepat serta repetisi ditambah akan

menghasilkan kecepatan”. Sedangkan Prihastoto (1995:49) menyatakan “Apabila

latihan beban kecepatan kontraksi otot ini menggunakan pemberat maka

intensitasnya ditentukan antara ringan sedang”.

Dari beberapa bentuk latihan beban yang ada, dalam penelitian ini peniliti

memilih bentuk latihan yang digunakan adalah menendang menggunakan rubber

(15)

4

Berdasarkan uraian dan penjelasan di atas maka perlu dilakukan penelitian

tentang perbedaan pengaruh latihan menendang Rubber Resistance dan latihan

menendang menggunakan Bending terhadap hasil kecepatan tendangan lurus pada

atlet putra sabuk merah pencak silat Perguruan Kun-Taw Bangau Putih.

B. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah diatas maka dapat diidentifikasi

masalah sebagai berikut : Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kecepatan

tendangan depan dalam pencak silat ? Kompenen kondisi fisik manakah yang

lebih dominan berpengaruh terhadap kecepatan tendangan lurus dalam pencak

silat ? Apakah latihan menendang menggunakan Rubber Resistance berpengaruh

terhadap kecepatan tendangan lurus dalam pencak silat ? Apakah latihan

menendang menggunakan Bending berpengaruh terhadap kecepatan tendangan

lurus dalam pencak silat ? Apakah ada perbedaaan pengaruh latihan menendang

menggunakan Rubber Resistance dan latihan menendang menggunakan Bending

terhadap hasil kecepatan tendangan lurus dalam pencak silat ?

C. Pembatasan Masalah

Untuk menjelaskan masalah yang menjadi sasaran dalam penelitian ini

maka peneliti perlu kiranya menentukan pembatasan masalah yang akan di capai

yaitu untuk mendapatkan informasi perbedaan pengaruh latihan menendang

menggunakan Rubber Resistance dan latihan menendang menggunakan Bending

terhadap hasil kecepatan tendangan lurus pada atlet putra sabuk merah pencak

(16)

5

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah dan

pembatasan masalah maka dapat dirumuskan permasalahan yang diteliti adalah :

1. Apakah ada pengaruh yang signifikan dari latihan menendang menggunakan

Rubber Resistance terhadap hasil kecepatan tendangan lurus pada atlet putra

sabuk merah pencak silat Perguruan Kun-Taw Bangau Putih tahun 2015 ?

2. Apakah ada pengaruh yang signifikan dari latihan menendang menggunakan

Bending terhadap hasil kecepatan tendangan lurus pada atlet putra sabuk

merah pencak silat Perguruan Kun-Taw Bangau Putih tahun 2015 ?

3. Manakah latihan yang lebih baik antara latihan menendang menggunakan

Rubber Resistance dengan latihan menendang menggunakan Bending

terhadap hasil kecepatan tendangan lurus pada atlet putra sabuk merah pencak

silat Perguruan Kun-Taw Bangau Putih tahun 2015 ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui pengaruh latihan menendang menggunakan Rubber Resistance

terhadap hasil kecepatan tendangan lurus pada atlet putra sabuk merah pencak

silat Perguruan Kun-Taw Bangau Putih tahun 2015.

2. Mengetahui pengaruh latihan menendang menggunakan Bending terhadap

hasil kecepatan tendangan lurus pada atlet putra sabuk merah pencak silat

Perguruan Kun-Taw Bangau Putih tahun 2015.

3. Mengetahui pengaruh latihan yang lebih baik antara latihan menendang

(17)

6

Bending terhadap hasil kecepatan tendangan lurus pada atlet putra sabuk

merah pencak silat Perguruan Kun-Taw Bangau Putih tahun 2015.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi pelatih dan Pembina

serta insan olahraga. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai sumbangan pemikiran untuk bagi peneliti, pelatih dan Pembina

olahraga beladiri.

2. Dapat dijadikan sebagai pedoman untuk meningkatkan prestasi atlet silat

khususnya di Perguruan Kun-Taw Bangau Putih Indonesia.

3. Memberi informasi yang bersifat ilmiah, selain juga penelitian ini dapat

dijadikan sebagai bahan diskusi, seminar maupun objek penelitian

selanjutnya.

4. Sebagai dasar melakukan progam latihan dan tambahan ilmu kepelatihan

olahraga bagi pelatih maupun penulis.

5. Sebagai tambahan ilmu dalam penulisan karya-karya ilmiah baik yang

(18)

41

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Praktik Jakarta : Rineka Cipta.

Bompa, Tudor O. (1983). Theory And Methodologi Of Training. Debugue kendall/Hun. Publishing Company.

Gandi, Arief (2013) Pengaruh Latihan Menggunakan Tahanan Karet Dan Alat Bantu Pemberat Kaki Terhadap Kecepatan Tendangan Dollyo Chagi Pada Cabang Olahraga Taekwondo. S1 Thesis, Universitas Pendidikan Indonesia.

Harsono, (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologis dalam Coaching. Jakarta : CV. Tambak Kusuma.

http://jurnal.upi.edu/pko/view/2248/peran-alat-bantu-rubber-resistantterhadap kecepatan-renang-gaya-dada-25-meter-mahasiswa-pjkr-angkatan-2009-di-stkip-pasundan-cimahi.html

http://hkmibnu.blogspot.co.id/2013/12/latihan-shadow-menendang-menggunakan.html

Lubis, Johansyah,2004. Pencak Silat Panduan Praktis. Jakarta: P.T. Rajagrafindo Persada.

Nossek, Yosef. (1982). Teori Umum Latihan. Institute Nasional Olahraga Lagos Pan Africa Press LTD. LAGOS.

Permana, Banu Iskandar.2004. Pengaruh latihan Lari Sprint 10 Meter Dan Resisten Karet Terhadap Peningkatan Kecepatan Tendangan Narae Chagi Pada Cabang Olahraga Taekwondo.Universitas Pendidikan Indonesia.

Sajoto, Mochamad.1988.Pembinaan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Sudjana. (2005). Metode Statistik. Bandung : Tarsito.

Syarifuddin. (2011).Ilmu Kepelatihan Olahraga. Padang: UNS Press Padang.

Gambar

Tabel Hal
Gambar  Hal

Referensi

Dokumen terkait

Selama ini, studi tentang association rule selalu menggunakan single predicate saja, misal: predikat 'buys', seperti contoh pada 2.4.a. Mengacu pada istilah yang digunakan

Metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci,

 kapal dan kendaraan roda empat operasional kawasan konservasi perairan. b) pengadaan kendaraan bermotor untuk Satker baru yang sudah mempunyai ketetapan dari

Pedoman wawancara merupakan instrumen non tes yang berupa serangkaian pertanyaan yang dipakai sebagai acuan untuk mendapatkan data/informasi tertentu tentang keadaan

One health merupakan aktivitas global yang penting berdasarkan konsep bahwa kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan/ekosistem bersifat saling bergantung satu sama

Adapun dampak yang diharapkan setelah pendampingan keluarga ini adalah diharapkan Bapak I Putu Mahendra Buana dan sekeluarga mampu meningkatkan kemampuan

belajar terhadap penguasaan materi listrik, (3) pengaruh penggunaan media pembelajaran berbasis mobile learning pada smartphone dengan platform android

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Priwanci (2009) yang menunjukkan adanya efek pendidikan kesehatan tentang hipertensi stadium 1