• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS STATUS KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN AIR BAKU DI KABUPATEN KONAWE PROVINSI SULAWESI TENGGARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS STATUS KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN AIR BAKU DI KABUPATEN KONAWE PROVINSI SULAWESI TENGGARA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

. . Billwall Adi SurYlI, ilkk. Analisis StutllS Keber/lll1jululI Penge/o/alllr

Ai,

Btlku iii Kob. Konawe. ....

ANAUSIS STATUS KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN AIR BAKU

DI KABUPATEN KONAWE PROVINSI SULAWESITENGGARA

RidwanAdi Surya1j

' , M. YauuarJ. Purwanto'·ll",Asep SapciW, W idiatmakaIJ1' lProgram Studi Pengelal aan SumberdayaAlam dan Lingkungan, Sekolah Pascasa rjana Institut Pertanian Bogar, Kampus Baranangsiang JI. Pajajaran, Bogar 40 173

'Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan IPB , Dram aga Bogor 16680 ' Departemen IImu Tanah dan Sumberdaya Lah an IPB, Dramaga Bogor 16680 .e-mail:rd.adisurya@gmail.com;yanuar.tta@gmail.com;asepsapei@ipb.ac.id;

widi.widiatmaka@yahoc.com Abstract

The water s uppl y (0 support the developm ent and human needs need to 'be guaranteed for the sustainable condition. Decreased water availability and increa sed water demand has occurred in Konawe Regency Somheast Sulawesi Provim:e .

1n

order to the management for water supp ly in Konawe Regency can take place in a sustainable condition, it is necessary to apply the c.:oncept af sustainable developmcnt through the conservation of waler reso urce s. This study aims to analyze the sustainabiliry of the status of water management for sustainable water supply in Konawe Regency, and analyze the importa nt factors that affect the susta inability of water management in the Konawe Regency. The ana lytical method used isa Multi Dimens iona l Scaling called Rap-Konawe. The results are expressed in terms of index and status of sustainability. The analysis on the five dimensions indicate th at the ecological dimension is sustainable enough HUR N SVEセIL@ economic dimen sion is less sustainable (36.93%) , social dim ens ion is less susta inabl e (34.16%), technology dimension is .less sus tainable (35.39%), and in stitutional dimension is less sustainable (35.39%). There was 12 attributes need to be taken care immediately because of the sensitive affect on the increase of index and sustainability status .

Keywords: sustainabi lity, raw water, MOS, leverage analysis

1. Penda/llllulln Iebih dari 10.000 hektar sawah di \Vilayah irigasi Pas oka n air untuk me ndukung berjalannya Wawot ob i terendam banjir. Pada rahun yang sarna pembangunan dan be rbagai kebutuhan manusia dari bulan September sam pai November lerjadi perlu dijamin kesinambungannya, terutama yang kekeringan dengan debit III inimum イ。エ。セイ。エ。@ 10,6 mll berkaitan dengan kuantitas dan kualitasnya sesu ai detik yang menye baokan leb ih dari

5.000

hektar dengan y ang dibutu h ka n .Oleh karena itLl , sawah di wilayah iriga s i Wawotobi tidak sumberda ya air yang ada peril! dikdola secara mend apalkan pasokan air yang cukup. Pada bulan berkelanjutall. Sistem pengelolaan sumberdaya air September tahuo 2003 debit minimum sungai berkelanjut an merup aka n sistem penge\olaan Konaweha ada lab 27 m'/detik, poda tahun 2006 dan sumberdaya ai r yang didesain dan dikelala serta 2008 debit minimum bulan September menjadi 23

m'l

bel'kontribusi penuh terhadap tujuan masyarakat detik dan 20 I11 J/detik. Jika kecenderungan penurunan (sosial dan ckonomi) saat ini dan masa yang akan ioi berlanjut, maka diperkirakan akan terjad i defisit datan g, dengan tetap mempcrtah an kan kelestarian air pada musim kema.au di Kabupaten Konawe (Sub aspek ekologisnya (Loucks, 2000). Dinas PU Pengairan Provo Sullra, 20 I 0).

Peruba han penggunaan laha n didu ga Agar pengelolnan air baku di Kabupaten mengakibatkan teljadinya penurunan debit minimum Konawe dapat berlangsung secara berkelanjutan , dan peningkatan debit maksimum di Kabupaten maka perlu diterapkan konsep pembangunan Konawc. Fakta menulljukkan bahwa pada bulan Mci berkelanjutan atau slIslainahle development.

tahun 2000 debit air sekitar J80 m'/delik menycbabkan Pembangunan berke lanjutan adalah pembangunan

Jurllli/

(3)

--'tie ...

Ju",,,/ Bum; Le!mrl, Vol",,,e

/4 ,'". ],

Ag,,,t'" 2014, 111m. 213-225

yang dapat memenuhi kebutuhan sekarang tanpa harns mengorbankan kemampuan generasi yang akan datang untuk rnemenuhi kebutuhannya sendiri (Brundtland Rep0l1 , 1987). Substans i dari konsep ini adalah tujuan sosial. ekonom: dan lingkungan dapat berjalan secara bersama-sama.Dalam penerapannya. tujuan pe mbangunan be rkelanjutan tidak han ya terbatas pada tiga dimen si yaitu dimensi ekologi. dimensi ekonomi dan dimens i sos ial, tClapi dapat b e rkemban g ses uai dengan k e buluhan dan keragaman dari masing-ma s ing daerah atau wilayah yang diteliti .

Dalam penelitian ini. pendekatan yang digllnakan untuk mengetahui keberianjlltan pengelolaan air baku di Kabupaten Konawe rneng g unakan lima dimensi. Hal ini dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang mempengar uhi pro se s pengelolaan air baku di Kabupaten Konawe . Adapun kelima dimensi yang

digunakan adalah dimensi ekologi, dimens i ekonomi, dimensi sos ial, dimensi teknologi dan dimen si keiemb agaa n.Penelitian ini bertujuan untuk(l } menganalisi s ting kat keberlanjl'tan penge lolaan ai r baku di Kabupaten Konawe, dan (2) menganalis is faktor-faktor pcnling yang memp e ngaruhi keberlanjutan pen ge lolaan air baku di Kabupaten Konawe .

2.

Metotle Penelltlan

Penelitian ini dilaksanakan sci am a satu tahun mulai bulan Maret

20 12

sampai pada bulan Februari

20 13 ,

dan berlokasi di Kabllpaten Konawe Provin s i Sulawes i Tenggara. Luas Kabupalcn Konawe adalah 666.652 H.. alau 17,48 person dari luas wilayah daralan Sulawes i Tenggara yang tCl'dir i dari 30 daerah admini strasi Kecamalan. Lokasi peneiilian sepcrti terlihat pada Gambar I. 

irigasi ,g sarna terjad. IO,6m;

i ィ・セ Mオイ@ ti d .k la bulm sun gai

006 dm

ii 23m )'lUI'UJ1!f1' 

Ii d.rml w e (  iu palc :mju tan

pgu nar  Ipm f:nl

(ngunan 

2 ,_

-At.."\

'<ly 

--,...-

---l

M  _ _ _  

'-"_"JO-",,_.,..-

セ@

...

. =...

leセ@

_ _ _ セNi . . .

,...,.. V'­/ I....  

­

',--

--

-

­ 

L セ@

.

• 

---

---.­, 

• 

セ@

:

-

-,..

....

N セ

­

-

._­

·

--

V ·  

Gambar I . Lokas i penelilian d i Kabuparen Konawe Provin s i Sulawesi Tenggara

[image:3.614.13.443.58.708.2]
(4)

Ril/WlIn Adl S"rYlI, dAA.  : Analisis SID/tiS Keber/an.iutall Pellge/o/aall Air Baku di Kab. Kmlllwe ...

Jeni. dan Sumber Data

Surnber data yang digunakan adalah data primcr dan data sekunder.Data primer diperoleh melalui kegiatan sUlVey lapangan, wawancara pakar (indeplh

interview), dan pcngisian kuesioner.Sedangkan data

sekunder diperoleh melailli penelusuran literatllr hasil-hasil penelilian, studi puslaka, laparan dan dakumen dari berbagai instansi yang berhubungan dengan bidang penelilian.

Metode Analisis

Melode analisis yang digunakan yailu (I) software pengembangan melode Rap-Fish yang diberi namaRapid Appraisal for Konawe Water Re.'ources (Rap-Kanawe) melalui melOde Multi Dimensianal Sealling (MDS) untuk menilai indeks dan slalUs keberlanjulan pengelalaan air baku di Kab. Konawe, (2) analisi-s leverage untuk mengetahui atribut-atribut scnsilif yang berpengaruh terhadap indeks keberlanjutan di masing-masing dimensi. (3) anali s is Monte Carlo digunakall untuk rnenduga peng.ruh galal pada selang kepereayaan 95 persen. Nilai indeks MOllte Carlo dibandingkan dengan njlai indeks MDS.Penenluan nilai Slress dan kaefisien dClcnninasi (R2) yang berfungsi untuk Illengetahui perlu tidaknya pcnarnbahan atribut dan rnencerminkan keakuralan dirne!lSi yang dikaji dengan keadaan yang sebenarnya.

Teknik ord inasi Rap-Konawc dengan metode MDS dilakukan melalui beberapa tahapan, yailu: (I) pcnentuan atribut pada seliap dimensi keberlanjutan dan rnendefinisikannya melalui kajian pus taka dan pengamatan lapangan. Dalam pellclitian ini mcncakup 44 atribut padaS dimensi yang dianalisis, yailu 13 alribut dimcnsi ekologi, 8 atribut dimensi ekonorni, 7 atribut dirncnsi sosial. 9 atribut dirnensi teknologi , dan 7 alribul dimensi kelembagaan; (2) Penilaian setiap alribul dal.m skala ordinal (skaring) berdasarkan hasil survei lapangan; (3) Analisis ordina s i dengan MDS unluk menentukan posisi status keberlanjutan pada setiap dimensi dalam skala indeks keberlanjul.n; (4) Menilai indcks dan stalus keberlanjulan pad a seli.p dimensi; (5) Melakukan sensitivity analysis (leverage analysis) untuk mencntukan peubah yang sensitif mempengaruhi kebedanjutan ; (6) Analisis Monle Carla unluk memperhitungkan dimensi ketidakpastian (Kavanagh. 200 I; Pilcher dan David, 200 I). Pada analisis dengan MDS juga dilakukan analisis

leverage, anal isis Mante Caria, penenluan nilai Stress dan kaefisien delenninasi (R'). Skala Indeks keberlanjutan sistern yang dikaji rnernpunyai selang

o

persen - 100 persen , seperti yang lertera pada Tabel I.

Tabel I.Kalegori Indeks dan Slalus Keberlanjulan NiI.i Indeks Kategori

0,00 - 25,00 Buruk (Iid.k berkelanjutan) 25,0 I - 50,00 Kurang (kurnng berkelanjlllan) 50,01-75,00 Cukup (eukup berkelanjulan) 75,0 I - 100,00 Baik (berkelanjulan)

Analisis leverage dalam MDS dilakukan unluk mengetahui atribul yang sensitif dan intervensi atau perbaikan yang per!u dilakukan . A

tri

bur yang sensitif diperoleh berdasarkan hasil analisis leverage yang terlihat pada perubahan Root Mea" Sqllare (RMS) ordinasi pada sumbu x. Semak in besar perubahan RMS maka semakin sensitifperanan atribut rersebut terhadap peningkalan slalus keberlanjulan.

Analisis Monte Carlo digunakan unlUk rnenduga pcngaruh galat pada sc\ang kepercayaan 95 perse n.Nilai indcks Monte Carlo ini dibandingkan dengan indeks MDS.1\ilai Stress dan koeflsien detenninasi (R2) berfungsi untuk mengetahui セ・イャオ@ tidaknya penarnbahan atribut dan mencemlinkan keakuralan dimensi yang dikaji dengan keadaan sebenatnya. Lebih lanjul Fau z i dan Anna (2005) rnenambahkan bahwa nilaiS-Stress ya ng rendah menunjukkan goO(!fil. sedangkan nUai S-Strcss yang tinggi menunjukkan sebaliknya. Menurut Kavanagh dan Pilcher (2004 ), madel yang baik (hasil analisis eukup baik) adalahjika nilai S-Slress kurang dari 0,25 (S<0,25), dan R' mendekali I (100%).

3. HIUiI d,," Pemb"IIaslIll

Berdasarkan hasil anal isis menggunakan Rap-Konawe menunjukkan bahwa· indeks keberJanjutan dari dime"si ekalogi 52,36% (eukup berkelanjutan); dimcnsi ekonomi 36 .93% (kurang berkelanjutan), dimensi sasial 34, I G% (kurang berkelanjulanJ. dimens i leknalagi 35,39% (kurang berkelanjlllan), dan dimensi ketembagaan 35,39% (kurang berkebnjwan). Agar seliap dimensi tcrsebut berkelanjutan pada masa yang akan dalang, maka afribut-atribut(kondisi eksisting) dari ュ。ウゥョ ァ セ イョ。ウゥャQァ@ dimensi yang scnsitif

Jllrn,

perl"

masm 

dis.jil

Galllt 

3.1 Kcl

h。セ@

Konawe keberlan, bernrti eu nilai 50,C

ュ・ョオョェャャセ@

eukup bai ekalagi \ wil.yah I,

(5)

-Jumal Bllm; Leslari, Volume UNo,

],

Aguslus ]014, him.] /3·]]5

ess

,ks Ing  •da

Itan

1)

ntuk atau

rlsitif

yang

MS) ahan ;ebut

ntuk aan W Igkan  'isien

erlu inkan ldaan 2005) 'ndah : yang anagh lalisis ri 0,25

\ Rap· njutall jutan): jutan),

utan). n), dan Ijman).

1 pada

wndisi iensitif

perlu dilakukan intcrvensi atau perbaikan. Nilai dari masing-masing dimensi keberlanjutan (Kite diagram)

disajikan pada Gambar2 .

LセGQM

80 

IKoI..._  i_OIl

セVセ@

セ@

M." 

l·_OIJI

_III 

Gambar2.lndeks keberlanjutan pengelolaan air baku di Kabupaten Konawe

3,\  Keberlanjutan Dimensi Ekologi

Hasil anal isis dengan menggunakan Rap-Konawe tel'hadap 13 atribul,  diperoleh  nilai indeks  keberlanjutan  untuk  dimensi  ekologi  sebesar 52,3 6  berarti cukup berkelanjutan (indeks terletak di antara  nilai  50,00 .  74,99).  Nilai  indeks  keberlanjutan  ini  menunjukkan kondisi ekologi di Kabupaten Konawe  cukup baik.Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan  ekologi  wilayah  uotuk  mendukullg  aktivi'as  di  wilayah tersebut cukup berkelanjutan . 

Berdasarkan analisis leverage terhadap atribut  ekologi  pada  Gambar  3  diatas,  diperoleh  3  (tiga)  atribu.t  yang  dinilai  sensitive  terhadap  tingkat  keberlanjutan  dari  dimensi  ekologi  yaitu:  I).  Pengembangan  sllmber air baku  untuk  penyediaan  air  bersih  (RMS セ@ 3,04),  2).  Pemanfaatan  lahan  tenladap kualitas air baku (RMS セ 2,58), dan 3). Tinggi  permukaan  air  tanah  (RMS セ@ 2,28 ).  Perubahan  terhadap  ke­3  leverage  factor  ini  akan  mudah  berpengaruh  terhadap  kenaikan  atau  penurunan  terhadap nilai indcks keberlanjutan dimensi ekologi. 

Pengemba.gan  Sumber  Air  Baku  untuk  Penyediaan Air Bersih 

Kabupaten  Konawe  mempunyai  beberapa  sungai  yang  cukup  potcnsial  sebagai  bahan  baku  air  minum.  Namun  hanya  sungai  dengan  debit  air  yang  kecil  saja  yang sudah  dimanfaatkan. Saat  ini  sungai  Lambuya  dimanfaatkan  sebagai  sumber air  baku  untuk  PDAM  Konawe  yang ュ N・ャ。ケ セ 。ョゥ@ Kota  Unaaha, Kec . Wawotobi  dan  sekitarnya.  Dari  ha sil  analisis  penilaian  atribut  dalam  skala  ordinal  menunjukkan bahwa pengembangan sumber air baku  untuk penyediaan air bersih  memberikan  pengaruh  signifikan  terhadap  status  keberlanjutan  dimensi  ekologi dengan nilai se besal' 3,04.  Kondisi tel'sebut  menggambarkan  bahwa  sumber  air  baku  untuk  penyediaan air bersih  di  Kab.  Konawe masih  peril!  dicari  altematif baru  selain  sumber  air  baku  yang  sudah  ada  saat  ini. 

AnIIlfllnMIgr

Idribut 

DInIoml 

iblasl 

*...,...

4&11'. III 6.HM'Jt» :  'rcv·II'1tl...ャョョセ@ • ッNjセュセᄋ@

セLNNNNMN

•..,..."" 

­

,lJ».moa 

'II<U ...,.,...:.ut, 

""'...

NNLNNNNiNNNNNLセ

.... 

GセBQカ@

イNNNMNNNNNLNNNNNNNNセ N i

..

II)   I 

21ni6  1 

IDa

セ MLMM

..

­­

.... 

111

\nl"

I Sャセ

am 

1tiM'!P セエエイLイ@

ᄋNNNiッュャセ@

·. . .

oセセiBQoゥ

セBBBBBBGQヲi

wセviBwゥャイNNM

BBBBBセQセセQZMGwQ . ... ,  •  I 

ill

bllMi"·' "  

... 

r±It  

,  

N セ@

.  o.' S I U I U ) l j  

...."'­to­..., _...

⦅セ@

セMNセQiiiエ@

Gambar 3.lndeks Status Keberlanjutan danAtribut Pengungkit Dimensi Ekologi 

216 

(6)

, Rit/wall Atli Surya. dkk . .' Analisi.'i SI(lIII$ Keber/lmjutall Pellge/o/aan Air Baku di Kllb. Konawe ...

PDAM Konawe saat illi ban. memanfaatkan 2 (dua) sumber air yaitu sungai Lambuya dengan

kapasilas 200­300 I iter/detik dan kualitas cukup baik 

di mu s im kemarau dan agak keruh di Inllsim penghujan, serta kont inuitas di l11usim kemarau

sekitar 200 liter/detik , dan sungai Meluhu untuk IKK  Meluhu  dengan  kapasitas 100­200 liter/detik  dan 

kualitas cukup baik dimusim kemarau dan agak keruh dimusim penghujan se rta kontinuita s dimusim

kernarau sekitar 100 Iit er/detik. 

Alih Fungsi Lahan Terhadap KualitasAir Baku 

Dcngan se makin bcrtambahnya jumlah

penduduk  disekitar  DAS  Konaweha  memberikan  pengaruh terhadap perubahan  tata guna lahan yang  pada  akhirnya  dapat  berpengaruh  terhadap  sis lem 

hidrologi yang ada lcrkait dengan ketersediaan ai rdi

DAS Konaweha.Dari'hasil

anal isis 

penilaian atribut

dalam skala ordinal menunjukkan bahwaalih fungsi lahan terhadap kualitas air baku memberikan pengaruh signifikan tcrhadap statu s keberlalljutan

dimensi ekologi dellgan nilai scbesar 2,5 8. Kondisi

tersebut menggambarkan bahwa kesesu aia n

pemanfaa tanlahan di  \Vilayah DAS Konaweha "tidak 

sesuai" peruntukannya.

Kondi s i  lailan  disekitar  DAS  Konaweha  pada 

ulllumnya benlpa lahan pertanian carnpuran, hutan, sawah. savana dan sema k.Namun demikian seiring

dengan bel1ambahnya waktu danjullliah penduduk ,  lahan  dikawasan  hutan  ban yak  beralih  fungsi 

menjadi areal (anatllan perkebunan mente, kakao dan

ke lapa  sawit  (perambahan  hutan)  di  Kabupaten 

Konawe.Akibat dari aktifitas pembalakan liar dan

pembukaan lahan 1I0luk perkebunan

te rse but 

menyebabkan meningkatnya luas lahan kriti s di DAS Konaweha .

Tinggi Permukaan AirTanah 

Sumberda ya air tanah yang ada di daerah penelitian baik air tanah be bas, air permukaan maupun air tanah dalam . secara umum telah dirnanfaa(kal1. Air pcrl11ukaan berllpa slingai telah

dimanfaatkan umuk bendungan dan at au pengairan

bagi persawahan di kabuparen Konawe yaitu bendung Wawotobi yang dilakukan dengan membendung aJiran air sungai Konaweha, Selain itu.

sunga i  Konaweha  juga  telah  dimanfaatkan  oleh 

Perusa haan rDaerah Air Minum (POAM) untuk mernenuhi kebutuhan air bers ih di Kota Kendari dan

sckita mya .  Sedangkan  s ungai  Lambu ya 

dimanfaatkan  oleh  PDAM  Kab .  Konawe  untuk 

pemenuhan kebutuhan air minum di kota Unaaha dan sekitamya ,

Dari hasil anatisis penilaian atribut dalam skala ordinal mcnunjukkan bahwa konservas i air yang rendahyang berdarnpak pada tinggi permukaan air tan ahlll emberikan pengaruh s ignifikan terhadap status keberlanjutan dimen si ckologi dengan nilai scbesar 2,28 . Kondisi tersebut menggambarkan bahwa turunnya permukaan air I. anah sa ngat dipengaruhi oleh kurangnya kesadaran masyarakat tentang upaya kon servasi sumberdaya air. Air tanah bebas sejauh ini dipergunakan oleh mas ya rakat umurn untuk keperluan sehari-hari, sedangkan air

tanah dalam dimanfaatkan oleh beberapa perusahaan 

dan kantor serta sarana 1I1TI1im lainnya melolui SUi11ur

bor, namun kenyataann ya penggunaan

air

lanah

untuk keperluan diatas dilakukan secara berlebihan dan tidak terkendali, sehingga di musim kemarau

ban yak sum ur yang mengalami penurunan debit air yang signifikan.

3.2  Keberlanjutan Dimensi Ekonomi 

HasH anal isis dengan menggunakan Rap-Kona we

terhadap  8  atribut,  dipcroleh  nilai  i ndek s 

keberlanj ut an untuk dimensi ekono mi sebesar 36,93

berarti kurang berkelanjutan (indeks te rletak di

antara  nilai 25,00  •  49,99). Berd.sarkan  analisis  leverage terhadap atribut ekonomi, d ipero leh 2(dua) 

atribut yang dinilai se ns itif terhadap tingka (

keberianJutan dad dimcnsi ekonomi yaitu: I). Tingkat

keuntungan PDAM (RMS 

=

3,55). dan 2).  Penyerapall  tenaga kerja (RMS = 3,54). Perub.han terhadap ke­2 

leverage factor ini akan mlldah berpcngaruh tcr.hadap

kenaikan at au penurunan tcrhadap nilai indeks

keberlanjutan dimensi ckonomi. Adapun hasi l

anal isis 

leverage disajikan pada Gambar 4. 

Tingkat Keuntungan PDAM 

Secara umum PDAM berbeda dengan perusahaa..n swasta mumi yang sl'la iu berorientasi pada profit semata .Namun dalam menjalankan fungsin ya PDAM hanls mampu mernbia ya i sendiri dan berllpaya mengelnbangkan tingkat pelayanannya disarnping mampu memberikan sumbangan pembangunan

berupa PAD kepada pcmerintah daerah . 

Pela ya nan air bcrsi h di Kabupaten Konawc yang dilayani oleh Perllsahaan Daerah Air Minum

Jurn

,  

C .. 

I

セ@

• 

I' 

L セ

I

,j 

­4( 

« 

Hpdaセ@

ya itu: ! 

dan  K,  Kabup  sebany 

volume: dengal

TXU N RRセ@

yang  te 

se kitar

Sedang  adalah i  tempat 

(2,53%:  1.027 III 

Da 

ordinal

PDAM 

status kc sebesar

bahwa I 

minum 1

air-baku

Konawe memberi

Penyeral  Pen 

Konawe

(7)

セ@ 'e.••..

)uya  ntuk  aaha 

skala  yang  In  air  adap 

nilai  lrkan  mgat  Takat  taUah  rakat 

in air 

3haan  '\.J;nur  tanah  bihan  narau  bit air 

mawe  ldeks 

36,93  tak  d i  'lalisis 

(dua)  ngkal  "ingkat 

era

pall 

p ke­2  rhadap 

ndeks  Inalisis 

sahaan  profit 

mAM 

·up.y.  Imping  Igunan 

onawc  l!1inum 

2 17 

JI/rnal Bum; Le!",,,;, Volume 14 No. ], Agustus ]014, 111m. ]13-]]5

RAp·KONAWE Ordination 

6Ilct  

D オ LN セ@  

4O.e. 

... 

セ@

.. 

of 

!'I.e.  ' ''' 

:16,93 

ri­-000 

iii 

800' 

• 

­ ()O();) 

'»«I0j 

セBB@

.OJlO 

«4,(0 

1II.... I/?1.ooUO'OO 

-40.00

1

セ@

000 

_

....

­

... 

(PDAM) saat ini  baru mencakup 4 (em pal) kecamatan  yaitu: Kec . Un.aha, Kec. Wawotobi, Kec. Lambuya,  dan  Kec.  Meluhu.  lumlah  pelanggan  .ir minllm  di  K.bupaten  Konawe  sampai  t.hun  2012  tercatat  sebanyak  1.351  pelanggan.Dari  jumlah  tersebul  volume  air  yang  disalurkan  mencapai  195.639  mJ 

dengan  nilai  penj ualan  air  sebesar  Rp.  485.225.691.Ditinjau dari  komposisi penggunaannya 

yang  terbanyak  adalah ーセョァァオョ。。ョ@ rumah  tangga 

sekitar  95,59  persen  atau  sebesar  182.691  m'.  Sedangkan  untuk  penggunaan  terbesar  berikutnya  adalah instansi pemerintah sebesar 5.216 m' (2,67%),  tempot  peribadatan  dan  sosial  lainnya  4.950  mJ 

(2,53%), serta loko dan perusahaan/ industri sebesar  1.027 m' (O.90%)(SPS Kabup.ten Konawe 20 13). 

Dad hasil analisis penilaian atribut dalam skala  ordinal  menunjukkan  bahwa  tingkat  keuntungan  PDAM  memberik.n  pengaruh  signifikan  terhadap  status keberlanjutan dimensi ekonomi dengan  nilai  sebesar  3,55.  Kondi s i  tersebut  menggambarkan  bahwa  tingkat  keuntungan  perusahaan  daerah  air  min·um  terkajt  dengan  usaha  pemanfaatan  sumber  air baku  untuk  penyediaan air bersih di  Kabupaten  Konawe masih "sangat kecil", sehingga belulll dapat  memberikan keuntungan bagi pemerintah daerah . 

Penyerapan Tenaga Kerja. 

Pennasalahan yangdihadapi oleh PDAM Kab.  Konawe  dalam hal  operasionalnya  adalah  luasnya  wilayah kOla  dengan kondisi perm.ukiman yangjuga 

Anilltis

lor"""

AtrIIII DlmlNl hotIonll 

... 1  

",-" • . "".'''''" ••)1 , ;

セ⦅NLNNNBNセ⦅LNu⦅i@

1

• 

.,.,...• .,.,.,. ....セ@

rt...

セ セイッキ@

セ@

"' ... -f!ieYr..l1e)N'at>S;RdA 

"..u 

...,iWhr , . . . ._ .

_  oNセjャxM

: .  

JJi>USI1

I

I  .' 

セQ Nャ ャ@

Nセ@ 1  !.!  J  Jlj  1  U 

,....

MMoキーセ

..."...

MMセ@  

1-1 . . . ..

_I 

­ 1 1 ·....

"1 

I

J..ャN[ M セᄋ@ ­ -­ ッN ᄋ ALLBャAセセ@ _ 

.­.­1'-.1 

Gambar 4.Indeks Status Keberlanjulan dan Atribu! Pengllngkit Dimensi Ekonomi 

terse bar secara tidak merata, sehingga memerlukan  investasi  biaya  yang  besar  untuk  membangun  jaringan distribusi PDAM di  Kab. Konawe. Dari hasil  anal isis  peni ,laian  atribut  dalam  skala  ordinal  menunjukkan  bahwa  penyerapan  tenaga  kerja  memberikan  pengaruh  signifikan  terhadap  status  keberlanjutan dimensi ekonomi dengan nilai sebesar  3,54.  Kondisi  tersebut  menggambarkan  bahwa  penyerapan tenaga kerja dalam pengelolaan air baku  belum  memberikan  solusi  terhadap  pennasa lahan  yang dihadapi oleh PDAM Kab . Konawe . 

3.3  Keberlanjutan Dimensi Sosial 

Hasil  analisis  dengan  rnenggunakan  Rap-Konawe  terhadap 7  atribut ,  diperoleh  nilai  indeks  keberlanjutan  untuk  dimensi  sos ial  sebesar  34, 16  berarti  kurang  berkelanjutan  (indeks  terletak  di  antara  nilai  25 ,00­49,99) .  Serdasarkan  anal isis  leverage  terhadap  atribut  sosial  diperoleh  2  (dua)  atribut  yang  dinilai  sensitive  terhadap  tingk ut  keberianjutan dari dimensi sosial yaitu : I). Motivasi  dan  kepedulian  masyarakal  terhadap オセ。ケ。@

perbaikan  iingkungan,  rehabilitasi  hulan  dan  lahan  unn* kelestarian sumber air baku (RMS セTLYTI L@ dan  2).  Tingkat pendidikan  fonnal  masyarakat (RMS セ@

3,73)_ Perubahan terhadap  ke­2  leverage factor ini  akan  mud.h  berpengaruh  lerhadap  kenaikan  atau  penurunan  terhad.p  nil.i  indeks  keberlanjut.n  dimensi  sosial.  Adapun  ha si l  ana l isis  leverage  disajikan pada Gam bar 5. 

(8)

N@ Rid","" Ad; SlIr),,,, ilkk. Allalis;s Stolus Keber/anjulull Pelrge/o/uan Air Bak" di Kab. KOII""'e.•...

セLN セセ キNイエ@ セ@ LセBBBB@ N Gi@

RAP­KONAWE Ordination 

6000 

111 .00  1).00 C 

·1000 

•·10.00 

"'  UP 

• 

.. 

::w.

,.

...0  MセMセM N@

«000

o

tIO  10.00 • 0.oQ  60110  80.00  " '000 110.00 

..  & 

.. 

..  

60.00  t __ ...,Qro6ooc, ...__セセNNj

..

.J..­\...!..  J. 

.... ,...,... _  ... "')NI 

GambaI' 5.Indeks St.tus Keberlanjutan d.nAtribut Pengungk it Dimensi Sosi.1 

Moliva.; dan Kepedulian Masyarakal Terhadap  Upaya Perbaikan Lingkungan, Rehabilila.i Hulan  dan Lahan Unluk Koleslarian Sumber Air Baku 

Poran  DAS  Konowe ha  terhadap  Kabupatcn  Konawe  dan  scki lamya  antara  lain  adalah  sebagai  s um bel'  air  untuk  keperluan  pe rtanian  ( iri gas i),  sumber air baku untuk air minutll . daerah tangkapan  air (clIfchmem area), dan sebagai pengendali banjir.  Peran  penting  terse but  dewasa  ini  mulai  tt:rancam  oleh  menurunnya  kualitas  DAS  Kunawcha  akibat  kegiatan  masyarakat  yang  cenderung  tidak  peduli  dan mcrusak lingkungan DAS Konaweha. 

Dari hasil anal isis penilaian atribut dalam skala  ordinal mcnunjukkan bahwa motivasi dan kepedulian  masyarakat  terhadap  upay.  perbaikan  lingkungan,  rchabilitasi hutan dall  lahan untuk 'kelestarian sWllber  air  baku  di  kaw asan  DAS  Konaweha  memberikan  pengaruh  signifikan  tcrhadap  status  kebcrlanjutan  dimen si  sos ial  dengan  nilai  scbcsar  4,94.  Kondisi  terse but  menggambark an  bahwa  pemahaman  dan  kepedulian masyarakal terhadap kelestarian >umber  daya air terkait dengan pem.nfaatan sumber air baku  untuk  penyediaan  ail'  bcrsih  berkcianju(an  "mas ih  kurang". 

Pembuangan  lim bah  pesl isida  dari  aktifitas  penanian  dan  limbah  domestik  mcnimbulkan  pencemaran air sungai ,  kegiatan  penggalian  bahan  galian golongan C  yang cenderun& merusak badan  sungai  Konaweha  dan  s ungai  Lahumbuli  memicu  lerjadin ya  erosi  dan  tanah  )on gsor.Ak t ifi ta s  pembalakan  lia r  di  hulu  s Ullgai  Konaweha  dao  Lahumbuti turut mcmbcrikan andil dalam terjadinya  banjirdi Kab.Konawe dan Kota Kendari. Pengelolaan 

d.acrah sempadan  sunga i yang tidak  sesuai  dcngan  ketentuannya,  serta  berbagai  ak tifitas  masyarakat  yang meru sa k lainnya merupakan gambaran bahwH  masih rendahnya tingkat pemahaman dan kepedulian  ma syarakat  terhadap upaya perbaikan  lingkungan ,  rehabilitasi hUlan dan lahan unnok  ke lestarian sumber  air baku. 

Tingkal Pendidikan formal Masya rakat 

Pendidikan  merup aka n suatu  kebutuhan dasar  dalam  kehidupan ,  se bagai  faktor  yang  sangat  dominan  dalam  pembentukan  dan  pengembangan  sumber  daya  manu sia  (SDM).Pendidik.n  selain  begitu  penting  dalam  mengatasi  dan  mellg ikuti  tantangan  perkembangan  zaman,  juga  membawa.  pengaruh positif terh adap  perkembangan  berbagai  bidang kehidupan  lainnya .Oleh  karena itll  tidaklah  mengherankan apabila sek tor pendidikan senantiasa  mendapat ban yak  perhati.n.  Di  bidang pendidikan  salah  satu  tantangan  yang  dibadapi ,  adalah  bagaimana  menciptakan  sistem  pendidikan オョエオセ@

semua(aspek  wilayah  dan  ek onomi),  ya itu  sistem  pendidikan yang dapat menjawab tantangan ekonomi  masyarakal,  se rta  pe rsebaran  penduduk  ya ng  sebagian  besar berada di  wilaya h­wil ayah  pelosok  yang  memungk inkan  pelayanan  pendidikan  belum  sepenuhnya merata , kualitas pendidikan yang masih  lerbata s,  dan  belum  terj angkau  ba g i  se luruh  ma sya rakat.  (RPJJM  Bidang  PUlC ipra  Karya  Kab.Konawe, 2009). 

Dari hasil analisi, penilaian atribut dalam skala  ordinal  mcnunjukkan  bahwa  tingkat  pendidikan  ronnal masyarakat mernberikan pengaruh signifikan 

JUrlla/

terhadar  nilai seb  bahwa I 

Kab.Kor 

3,4  Kel  Has  Konawe  keberlanj  berarti  k  antara  ni  leverage l  atribut y 

keberlan  f  ingkat p  dan 2). Te 

dan 3).  K 

( RMS セ@

factor ini 2 

atau penu  dimensi tj 

disajikan I 

Tingkat P  Siste  pclanggan  ya ng  pada  perrnintaal  Dari hasil a 

ュ・ョオョェオォ セ@

PDAM Ill' 

status kebe  scbesar  3, 

&O.tIO 

• 

40.00  . 

セ@

, 1 

セ@ 2().OQ 

..

I

0.00 

セ@

o.

·10.00

Q

.

­40.00 
(9)

'e. ....

ihセ エᄏエ@

im' 

:.. 

mgan  Irakat  lahw<'1  lulian 

ngan,  Jmber 

dasar  angal  3ngan  selain  gikuti  lbawa  rbagai  laklah  mtiasa  idikan  ,dalah 

untuk  sistem  onomi 

yang  elosok  belum  ;masih  :luruh  Karya 

n s.kala  lidikan  nifikan 

2iQ 

Jumal Bum; Lestari, Volume UNo. 1, Agu>luS 10U, him. 113-115

terhadap status keberlanjutan dimcnsi sosial dengan  nilai sebesar 3,73 . Kondisi tersebut menggambarkan  bahwa  lingkal  pendidikan  formal  masyarakat  di  Kab.Konawe masih "belum merala". 

3.4  Keberlanjutan Dimensi Teknologi 

HasH  anali s is  dengan  menggunakan  Rap-Konawe  terhadap  9  atribut,  diperoieh  nilai  indeks  keberlanj utan unruk dimensi teknologi sebesar 35.39  berarti  kurang  berkelanjutan  (indeks  terletak  di  antara  nilai  25 ,00  ­ 49,99).  Berdasarkan  analisis  leverage lerhadap alribulleknologi diperoleh 3 (Iiga)  atribut  yang  dinilai  sensitive  lerhadap  tingkal  keberlanjulan  dad  dimen,i  leknologi  yailu:  I).  Tingkat pelayanan air bersih PDAM (RMS セ@ 3,86),  dan 2). Teknologi penanganan limbah (RMS セ 3,50),  dan  3).  Kondisi  drainase  di  kawasan  rermukiman  (RMS セ@ 3,40).  Perubahan  lerhadap  ke­3  leverage  faclor ini akan l11udah  berpengaruh lerhadap kenaikan  alau  penurunan lerhadap nilai  indeks keberlanjutan  dimensi  teknologi.  Adapun  hasil  analisis  leverage  disajikan pada Gambar 6. 

Tingkat Pelayanan Air Benih PDAM 

Sislem  pela ya nan  yang  baik  lerhadap  para  pelanggan akan memberikan citra produk yang baik,  yang  pada  akh imya  sangat  mempengaruhi  tingkal  permintaan atas produk  atau jasa yang ditawarkan .  Dari hasil anal isis penilaian atribut dalam skala ordinal  menunjukkan  bahwa  tingkat  pelayanan  air  bersih  POAM  memberikan  pengamh  signifikan  terhadap  status keberlanjutan dimensi teknologi dengan nilai  sebesar 3,86 .  Kondisi  lel'sebut  menggambarkan 

60.00 

••

!  40.00 

11 

:20.00

_

.. 

0.00 ..  "!,tJ)  36J'  ....  •  VPPP セ@

セ@ ".0.00  . 

,

,  T

o. 

.

." 

.. 

­ ".

&

­41).00  &  .. 

Il 

or:/I;. 

­60.00  . 

T.ctwIaIocY 5un.inllllllly 

RAp·KONAWE Ordination 

UP  

.& ­

A  ­.i 

.& 

.. 

セN@ F@

bahwa  lingkal  pelay.nan air  bers ih  PDAM  terkail  dengan  pemanfaatan  s umber  air  baku  untuk  penyediaan air bersih '"masih rendah". 

Fakta  dilapangan  memperlihatkan  air  sering  macet berhari­hari tanpa pemberitahuan yangjelas"  kondisi air yang kotor, dan  keluhan pelanggan yang  tidak  segera  ditangani  merupakan  fenomena  penmasalahan yang dihadapi oleh pelanggan POAM  Kab. Kon.we.Kurang berkualitasnya layanan POAM  pada pelanggan  dapat dilihat  dari  tekanan  air yang  rendah, aliran air yang tidak kontinyu, dan tingginya  angka kebocoran dalam sistem perpipaan di  PDAM  Kab.Konawe . 

Teknologi Penanganan Limbah 

Kabupaten  Kunawe  merupakan  daerah  pertaniall  dim ana  s ebagian  be sar  aktifitas  masyarakatnya adalah bertani sehingga penggunaan  pupuk  dan  pestis ida  sangat  berpotensi  sebagai  sumber  pencemar  terhadap 

air 

sUllgaLSeiain 

itu, 

pertambangan  di  sekitar  DAS  Konawcha  dan  pcmbuangan air lim bah domestik  yang berasal  dari  masyarakat  yang  bermukim  di  sepanjang  aliran  sungai  juga  sangat  berpotensi  dalam  menceman  sungai.Dari  hasil  anal is is  penilaian  atribut  dalam  skala  ordinal  menunjukkan  bahwa  tekno 'iogi  penanganan lim bah memberikan pengaruh signifikan  terhadap  status  keberlanjutan  dimen si  IOI,nologi  dengan  nilai  s ebesa r 3,50.  Kondi s i  tersebut  menggambar kan  bahwa  teknologi  penanganan  limbah  terkait  dengan  usaha  pemanfaatan  sumber  air  baku  unluk penyediaan air bersih  berkelanjutan  "belum optimal". 

Aft;Jol", Le..ᄋ・イセ aiLi「エセ@ Olme9ll,ll't'lcaClloP 

_...­I­ ... l, .. ゥNᄋᄋセ セNセ@ .,, _... ­...h....  4_""'''' 

. ,  ... h 

... ·4 ••  ·...I." .•

.'

Bヲ]i NセN@ セN L@.... "  ,, ' .. 1.. ... 

••.... 

I·' ...  ­ ... ,., ., ... . . , • • _ _ _ _ _ __

r­::..,...  ....0.4. ...  

,..."  "I' セiG ..ᄋイ ャNャN セ@ I .... iiNセ@

•  1'. ,.M I  ,1· •• ­ ••. ­I ••• ·••• "  , •• , .... ,_ •••

BイイuャセiiiBBBB@ ta,., ·'y .. ,. 

MMMセi

."...,

•..セN@ ': ZNZN[Nセ@ Z NZZLN LN ZZZZNZNセ[@ •• ".,"  •  ciZN」セセセNェNGZ@

Nセ. . .[ZセZNNZZNZZセZZNMセ[NNセセ@ N@ NNNN@ ,..セ@ . • •  , •.. ,., ... ....  . .  .  . ,  _ " \ ...ᄋ セ i@•• 

u  \0, .'  セNZN@ j  4 .  ,  . '   ­"'­'­

...

I" . _.... 

­

,. 

"

...

­

...

­.

­­

..

_

.... 

セ エ@_  . . .  ' ­1 

GambaI' 6.lndeks Status Keberlanjutao dan Atribul Pengungkil Dimensi Teknologi 

... . '  II. 

•  ' :' 

(10)

0.03  L 

.!o,(jO 

Ridwan Acli Suryu, dkk. Allali.sis Slatus Keber/tllljlllan Pellge/o/t1tlll Air Bak" di Kab. KOIlflwe ...

Berdasarkan  data  Kemente rian  Lingkungan  Hidup tallUn 2007, bahwa kondisi perairan alau slalus  mulu  air  pada  DAS  Konaweha  lermasuk  dalam  kategodcemar­ringan.Kondisi mutu air sungai saat  ini  tidak  mengaiami  perubahan  secara  signifikan.  Merujuk pada Peraturan Pemerintah RI No. 82 talmn  200 I  tentang  Pengelolaan  Kualitas  Air  dan 

Pengendalian  Pencemaran 

Air, 

sungai  di 

Kab.Konawe diklas ifikasikan sebagai badan air kelas 

Ill. (Laporan Kualilas Air Badan Lingkungan Hidup  Konawe, 2011). 

Teknologi Resapan Air di Kaw3s3n Permukiman  Kri sis ketersediaan air bersih yang te lah Icrjadi  di  beberapa daerah di Indonesia cenderung semakin  rneningkat ,  dan  dapat  terjadi  pada  daerah  lainnya  tcnnasuk di  Kab.Konawe.Disamping itu. kekeringan  pada  musim  kemarau dan  banjir pada rnusim  hujan  secara  rutin  menimpa  kita.Masalah  terse but  dianlaranya  disebabkan  oleh  kesalahan  dalam  pengelolaan daefah aliran slIngai dan juga kerusakan  lingkungan yang tcrus betjalan sekarang ini.Dari hasil  anal isis  peniiaian  atribut  dalam  skala  ordinal  menunjukkan  babwa kondisi  tekno)ogi  resapan  air  di  kawasan  permukiman  memberikan  pengaruh  signifikan  terhadap  status  keberlanjutan  dimensi  teknologi dcngan nilai sebesar 3,40. Kondisi tersebut  menggambarkan  bahwa  kondbi  teknoiogi  resapan  air  di  kawasan  pelmukiman  terkait  dengan  usaha  pemanfaatan sllmber air baku  ulltuk  penyediaan air  bersih berkelanjulan masih  "belum optimal" dalam  penerapannya  dilapangan . 

RAP­<KONAWE Orulnatlon 

• 

_ _ J

,..., 

セN」ッ@ Q Pセ@ ­10... ;'1  <.:­ LャセPG セ@ KQ,GQ  ' :OJ»  • 

• 

GambaI' 7.fndeks Status Keberlanjutan dan Atribut Pengungkit Oimensi Keielnbagaan 

Permasalahan genangan dan banjir berada pada  kawasan  kabupaten  yang  mempunyai  intensitas  kawasan  terbangull  cukup  tinggi ,  yang  umumnya  berada  pada  jalur jalan  ulama  kabupalen.Belum  adany.  kebijakan  yang  berpihak  pada  lingkungan  dan  masih  lemahnya  kesadaran  masyarakat  akan  pentingnya  penerapan  teknologi  resapan  air  di  kawasan  permukiman  menyebabkan  belum  teratasinya  pennasalahan  genangan  dan  banjir 

di 

Kabupaten  Konawe. 

3.5  Keberlanjutan Dimensi Kelembagaan 

Hasil  anal isis  dengan  menggunakan  Rap-Konawe  lerhadap  7  alribul,  diperoleh  nil"i  indeks  keberlanjutan  untuk dimensi  kelembagaan  sebesar  35 ,39 beral1i kurang berkelanjulan  (indeks lerlelak  di  anlara  nilai 25 ,00 ­49,99). Berdasarkan anal isis  leverage  tel'hadap atribut  keiembagaan diperoleh 2  (dua) atribut yang dinilai sensitive terhadap tingkat  keberlanjutan  dari  dimensi  keiembagaan yaitu:  i).  Rezim pengelolaan air bersih (RMS セ@ 2,23), dan 2) .  Ketersediaan  perangkat  hukum adatll()cal wisdom

(RMS セ@ 1,43).  Perubahan  lerhadap  ke­2  leverage  factor ini akan mudah berpenga1'l1h lerhadap kenaikan  at au  pcnurunan terhadap nilai  indeks keberlanjutan  dimensi kelembagaan. Ad'apun 

hasil 

analisis leverage  disaj ikan ,pada Gambar 7. 

Rczim Pengeioiaan Air Bersih 

Perusahaan Daerah Air M inum (PDAM) Unaaha  adalah sebuah perusahaan daerah 

yang 

bergerak di  bidang  jasa  pelayanan  air  bersih  yang  berslalus 

..·•• " _ _  セ BB .... r.

..,  ­ '"!4 

_."""" 

セ . ...セ .  .. IZ i セ NG@ _ • • • • • • •,Ioo!l\t:.

L. .ッi BNセ⦅ Z LBi c[ Hゥ セi BB@  

LNNNLNNN ッエa セI .'$IOOI1IOIIhI  

1 '  セ@ '.  1'toC1  ...o..rp セBG[QイNョm@ NNNMNNZNNキLMセ ... 

r.. ...av"""".""MI  

Jurnal

BUMD.  dibangL  Pengelol  Kendari,  Mei  199'  II  Kenda  berlaku I 

Daerah,  berubah r 

Unaaha)  Konawe.  Dari  ordinal m 

bersih ml 

slallls  ke t  nilai sebe!  bahwa re.;  usaha  p'  penyedia,  lerhadap p  perlu dilin,  tingkat  pI  sumbangl  d.erah. 

Ketcrsedl  Wi.wlom .

Dalar  Icrdapal pe 

SARA. Yan  kuat  untu  kemasyaral  kebudayaar  karsa ケ。ョセ@

kehidupan  ma sy arak,  diimplemen  istiadat,  eti  ruang  tradi  teknologi SE 

Pendu<  suku Tolaki  tradisional  mengelola Sl 

saat  ini  sukt  (kearifan Ie 

(11)

I"e.•..• 

}umal BIIIII; Le.<I",.;, Vol"me UNo. 2, Agusills 2014, 111m. 213-225

, pada  :1sitas  mnya 

セ・ャャゥュ@

ungan  akan  air  di  )elurn  njir di 

Rap·  indeks  ;ebesar  erletak  malisis  roleh 2  tingkal 

ilu:  I).  dan 2). 

-visdom

:verage 

セョ。ゥォ。ョ@

anju\an  everage 

Unaaha 

セ・イ。ォ@ di  :rstatus 

Nセ

...

,: 

_  )Jh\i"I 

_

.. 

;', 

BUMD.  Pengelolaan  sarana  air  bcrsih  yang  telah  dibangun  pada  mulanya  dikelola  oleh  Badan  Pengelola Air  Minum  (BPAM)  Kabupatcn  Dali  II  Kendari , melalui Perda No.  10 Tahun  19971anggal26  Mei  1997 tenlang pendirian PDAM Kabupalen Dati  II  Kendari. Selanjutnya pada tanggal  I Jan uari  200 I 

berlaku  Undang­Undang No. 22  tentang  Otonomi 

Daerah,  onaka  PDAM  Kabupaten  Doti 11 Kendari  berubah menjadi PDAM Ka bupaten Kendari (Cabang  Unaaha),  dan  kini  menja di  PDAM  Kabupaten  Konawe. 

Dari has il anal isis penilaian atribut dalam skala  ordinal  menunjukkan bahwn  rezim  pengelo.laan air  bersih  member.ikan  pengaruh  sig,nifikan  terhadap  status  keber lanjutan  dirnensi  keJembagaan  dengan  nHai sebesar 2,23. Kondisi lersebut m enggambarkan  bahwa rezirn  pengelolaan air  bersih  terkait  dengan  usaha  pemanfaatan  sumber  air  b ak u  Ul1tuk  penyediaan air bersih berkeianjutan dan  pe layanan  terhadap pelanggan masih  "belum optima'" se hingga  perlu ditingkalka n lugi agar mampu mengembangkan  tUngka t  pelayunannya  dan  mampu  memberikiln  sumbangan  pernbangunan  kepada  pemerintah  daerah . 

Ketersediaan  Perangkat  Hukum AdatfLocal

Wist/olll.

Dal alll  kehidupan  sosial  pad a  su ku  Tolaki, 

terdapal perangkat  benda ada I yang disebut KALO

SARA . Yang  merupakan  daya  perekat  yang sangat 

kual  untuk  memp e rk o koh  kehidupan  sosial  kemasy arakatan.Keberadaan "KA LOSARA" sebagai  kebudayaan Tolaki merupakan cenn in  cipta, rasa dan  karsa  yang  bertujuan  menciptakan  harmonisasi  keh idupan  masyarakat.  Perwujudan  kearifan  lokal 

ma sya rakat  terhadap  lingkungan  dap a l 

diimplementasikan dnlnm nilai­nilai sosial, nOllna adat  iSliadat,  etika.  sistem  kepercayaan ,  pula  penataan  ruang  tradisional ,  serta  penerapan  peralat an  dan  teknologi sederhan a ya ng  ram ah  lin gkungan. 

Penduduk Kabupaten Konawe didominasi olch  suku Tol aki .Sebagian dari rna syarakat To laki masi h  tradi sian al  dan  menggantungkan  hidupnya  dari  mengelola sumber daya alam (Adijaya, 2007).Sampai  saa t ini  suku Tolaki memiLiki  keyakinan dan tradisi  (kearifan  lokal)  untu.k  menjaga  dan  mern elihara  kelestarian hulan yang terus diwariskan ke anak cueu  mereka .  Pernyataan  ini  dimaknai  dari  pepatah 

hm omhiara pombahora r onga anahoma anD

dllnggll opit u IIIruna" yang diartikan seeara harfiah 

bahwa secara individu dan kekeluargaan rnasyarakat  adatTolaki harus dapal memelihara dan melestarikan  Iingkungan  alam  yang  dimilikinya  samp ai  lapis  ketujuh aoak eueu mereka (Sann adan & Tawulo, 2007).  Dari hasil analisis penilaian atribut dalam skala  ordinal menunjukkan bahwa ketersediaan perangkat 

hukum adatl/oeal wisdom memberikan  pengaruh 

signifikan  rerhadap  stat us  kcberlanjutan  dimensi  ke lembaga an  dengan  nj lai  sebesar  1,43 .  Kondisi  tersebut  menggambarkan  bahwa  ketersedi aa n  perangkat hukum adatllocal wi.fdom terkait dengan  usah a  pemanfaatan  s umber air  baku  berkelanjutan  masih  ·'belum  optimal"  dalam  menyentuh  ak ar  persualan pengelolaan sumberdaya nir di Kabupaten  Konawe. 

3,6  Status Keberlanjutan Pengelolaan Air Baku di  Kabupaten Konawe 

Ana,lisi s  multidimensi  terhadap  status  keberlanj utan untuk penge lolaan air baku di  tingka t  Kabupaten menunjukkan ni Jai  indek s keberlanjutan 

sebesar  41 ,40  at a u  dikategorikan  kurang

berlce lanjulan , ini  berarli  p e ngelolaan  air  baku 

berkelanjutan di  Kab . Konawe saal ini  berada pada 

status  Icurang berkelanjutan.Status kuran g 

berkelanjutan di wilayah penelitian disebabltan oleh  rendahny a nilai indeks keberlanjutan dari 5 dirnensi  yang  dinilaLDimana  hanya  dimensi  ekologi  yang  rnernpunyai kinerja cu kup berkelanjutan, sedangkan  empat  dirnensi  lainnya  dimen si  ekonomi.  dirnensi  s osial ,  tcknoJogi  dan  dimen s i  keJembaga a n  menunjukkan kinetja yang kurang berkelanjutan. 

Analisis terhadap 44  atribut yang berasal kelima  dirnensi  (ek.ologi,  ekonomi,  sos ial ,  teknologi ,  da,n  kelcmbagaan) rnenghasi lkan  12 atributyang berperan  sebaga i  faktor  pengungki t (lev erage factor) yan g  berada  di  setiap  dimensi  seeara  parsial  (Tabel  2).  U ntuk  meningkatkan  s tatu s  keberlanjutan  pengelolaan air baku di wilaya h peneiitian maka 

ke-12 atribut lersebllt perJu dilakukan intervensi, ya itu I (satu) atribut perlu dikurangi atau dikendalikan inten sit as perkemban gan nya,

lO

(sepu'Juh) atribut perlu ditingkatkan inlen s itas kegiat ann ya, dan I (satu) at ribut perlu dikendalikan dan direneanakan perk ern bangann ya seearn baik.
(12)

Ridw(ln Adi SUF)IQ, dkk. Allali.fi.f Status Keberlafljulan Pengelolllllil Air Baku di Kob. Konawe ...

Jurl1/l

Tabel 2.Atribut pengungkit dimensi­dimensi keborlanjutan  Tabel 

No.  Dimensi Keberlanjutan  Alribul(Faktor Pengungkit)  NilaiRMS 

Dimen 

I.   Dimensi Ekologi  I.  Pcnge mban gan sllmber air baku unluk  3,04 

pcnyediaan air bersih 

2.   Alih fung si lahan lerhadap kuaJilas air baku  2,58  EJ 

3.   Tinggi pcnnukaan air l3nah  2,28  EJ 

2.   Ditnensi Ekonomi 

3.   Dimens i Sosial 

4.  Dimensi Tcknologi 

5.  Dimensi Kelembagaan 

I.  Tingkal keunlungan  PDAM   3,55 

2.  Penyerapan len!lga kerja   3,54 

I.  Motivasi & kepedulian masyarakal  4,94 

terhadap upaya  perbaikan  lingkungan ,  rehab ilitas i hutan dan  lahan  untuk  kelestarian su mber air baku 

2   Tingkal pendidikan formal masyarakal  3,73 

I.   Tingkat pelayanan air bersih PDAM 

3,86 

2.   Teknologi penanganan limbah  3,50 

3.   Teknologi resapan air di  kawasan pennukiman 

3,40 

I.   Rez im pengel olaa n airbersih  2.   Ketersediaan perangkat hukum adatJ 

local wisdom

2,23  1,43 

Alribut yang perlu dikurangi alau dikendalikan  intensitas perkembangannya adalah Alih fungsi lahan  ler hadap  kualita s  air  baku.  Airibul  yang  perlu  ditin gkatkan  intensitas  kegiaumnya  karena saat  ini  suda h  ada  namun  perkembangannya  masih  belurn 

oplimal  dalam  impl eme ntasiny a  adalah: 

Pengembangan  sumber air baku  untuk  penyediaan  airbersih; Tiugkal keuntungan PDAM; Penyerapan  lenaga  kcrja;  MOlivasi  dan  kepedulian  masyarakal  terhadap  upaya  perbaikan  lingkungan ,  rehabilitasi  hutan  dan  lahan untuk kelcslarian sumber ai r baku;  Tingkat  pendidikan  formal  masya rakat ;  1'ingkal  pclay anan air bcrs ih  PDAM; Tcknologi penanganan  limbah;  Teknologi  resa pan  air  di  kawasan  pennukiman;  dan  Kctersediaan  perangkat  hukum 

adatl local wisdom . Sedangkan  atribut  yang  perlu 

dikendalikan  dalam  pelaksanaan  kegiatann),a  dan  perlu direncanakan perkembangannya dengan lcbih  baik  lagi  di  masa  tnendatang  adalah  Rezim  pengelolaan air bcrsih. 

3.7  Analisis Montc Carlo 

Metnperhalikan hasi l anal isis Monle Ca rlo dan  ana l isi s MDS pada tarafkepercay.an 95%diperoleh 

bahwa  nilai  lndeks  Keberlanjutan  Pen gelolaan  Air  Baku  Berkelanjulan  di  Kabupalen  Konawe  menunjukkan  adanya  selisih  nitai  kedua  analisis  tersebut  sangat  kecil  (0, 30 %). Ini  bcrarti  bahwa  model  analisis  MDS  yang  dihasilkan  memadai  untuk  menduga  nilai  indck s  pengelolaan  air  baku  berkelanjutafl  di  K"bupalen  Konawe.  Perbcdaan  nilai  ya ng  sa ngat  keeil  in i  menunjukkan  bahwa  kes a lahan  dala1ll  proses  analisis  dapat  diperkecil  atau  dihindari.  K esa laha n  yang  disebabkan  pcmberian  skaring  pada  setil­tp  atribut, カ 。イゥ。 セゥ@

pemberian skoring yang bersifat l1lultidime ns i karcna  adanya  opini  yang  berbeda  retati[  keeil,  proses  anal isis data yang dilakukan secara berulang­ulang  relatif Slabil, dan kesalahan dalam melakukan inpul  dala dan  dala yang  hilang dapat dihindari (Fau zi el

al.

2005) .Analisis  MOille  Ca rlo  ini  juga  dap at  digunakan  se b£lgai  mctoda  si mula s i  untuk 

mengevaluasi dampak kesalahan aeaklgalat (random

error) dalam  ana l isis  s tatistik  y.:IOg  dilakuk an  terhadap  se luru h  dimensi  (Kavanagh  dan  Pitcher  2004).Hasil anal isis MDS dan Monte Carlo disajikan  pada Tabel 3. 

Sc  Te  Ke 

セ@

3.8  

Ujl 

Da  kocfi s ic  atau  leb  berarti n  dan  mer  stress ani 

inimendf  dari RUセ@

diperoleh 

allil)unl,

air  baku  (Fisheries.  hasil anal  Tabel4. セ@

Parar No. 

I.  Nilai 

2.  Nilaif 

4.   Simp, 

I)   Berda 

dari kt 

kelem  pe nge 

kッョ。セ@

keberl  berani  Kab. I 

kuran,

(13)

セ・

...

Jumal Bllml Le.flilri, Valume 14 No. 2,Aguslus 2014, 111m. 2/J"225

Tabel  3.  Perbedaan Indeks Keberlanjutan antMa Rap"Konawe (MDS) dengan Monte Carlo 

I\1S   Nilsi Indeks Keberlsnjutan ('!o) 

Dimensi Keberlanjutao  Perbedsso(MOS ­ Me) 

MOS  MonteCsrlo 

Eko]ogi  52.36  52.13  023 

Ekonomi  36.93  36.98  0.05 

Sosial  34. 16  34.69  0.53 

l  Teknologi  35.39  35.66  027 

4  Kelembagaan  48.17  47.82  0.35 

3  ;6  ;0 

10 

13 

,jolaan  .onawe 

lnaiisis 

bahwa  emadai  .ir  baku  ·bedaan 

bahwa  ,erkecil  Dabkan 

varia!:!j 

ii  karen" 

3.8   Uji Kefepstan Analisi, MUS (goolilless offil)

Dari  hasil  anal isis  Rap­Konawe  diperoleh  koeflsieo detenninasi (R' J antara 94,08 %" 95 ,28 % 

atau  lebih  besar dari  80 %  atau  mendekati  100 %, 

beralli model pendugaan indeks keberlanjutan baik  dan  memadai  digunakan  (Kavanagh  2(01).  Nilai  stress an tara 0, 14 ­0,16. Nilai koefisien detenninasi  ini mcndekati nilaf95­1 00% dan nilai sfl'ess lebill keei!,  dari  25%  sehingga  model  analisis  MDS  yang  diperoleh memiliki ketepatan yang tinggi (goodness

offit) untuk menilai indeks keberlanjutan pengelolaan  air  baku  berkelanjutan  di  Kabupaten  Konawe  (Fishelies,  1999). Nilai sIress dan koefisien detelminasi  hasil analisis Rap­Konawe disajikan pada Tabel4. 

dimensi kelembagaan menunjukkan kinerja yang  kurang berkelanjutan . 

2)   Faktor  pengungkil 

(leverage

Iac! ur)

keberlanjutan  penge lolaan 

air 

baku  [image:13.612.24.456.50.402.2]

berkelanjutan  di  Kab.  Konawe  diperoleh  sebanyak  12 atribut berasal dari dimen si ekologi  3  atribut  yaitu  (I) Pengembangan  sumber  air  baku  untuk  penyediaan  air  bersih,  (2)  Pemanfaatan  lahan terhadap kualitas air baku,  (3)  Tinggi  permukaan  air  tanah.  Dimensi  ekonomi 2 3lribut yaitu  (1) Tingkat keuntungan  PDAM,  dan  (2)  Penyerapan  tenag"  ktrja.  Dimensi sosial 2 atribut yaitu (I) Motivasi dan  kepedulian  masyarakat  terhadap  upaya  Tabel4 . Nilai Stress dan Nilai Koefisien Determinasi (Rl) hasil Rap­Konawe 

No.  Parameter  Dimensi  Dimensi  IDimensi  Dimensi  Dimensi 

Ekologi  Ekonomi  Sosial  Teknologi  Kelembagaan 

I.  Nilai Stress  0,14  0,14  0,15  0,14  0,16 

2.  Nilai R'  95,28  94,76  9<1,60  95,01  94,08 

proses  ig­lIlang  an input 

Fauzi el

,a  dapat  untuk 

(random

lakukan  Pitcher  jisajikan 

2

0 " ­ )  

4.   Simp"lan 

I)   Berdasarkan hasil penilaian terbadap 44  atrib"1  dari 

kclima 

dimensi ekologi, ekollomi, sosial,  kc!embagaan,  dan  dimensi  teknologi  pada  pengelolaan  air  baku  berkelanjntan  di  Kab.  Konawe  maka  kondisi  saat  ini  nilai  indeks  I<eberlanjutannya  adalah  sebesar  41,40,  inj  berarti  pengelolaan  air  baku  berkelanjutan  di 

Kab .  Konawe  saat  in i berada  pada  status 

kurangberkeJanjulon . Dimensi  ekologi  mempunyai  kinerja  cukup  berkelanjutan  sedangkan  empat  dimensi  lainnya  dimensi  ekonomi, dimensi sosial, dimensi leknologi dan 

perbaikan  lingkungan, rehabilitasi  hUlan dan  iahan  untuk  kelestarian  sumber air baku,  dan  (2)  Tingkat  pendidikan  formal  masyarakal.  Dimensi  teknoiogi  3  atribut  yaitu  (I) Tingkal  pelayanan  air  bersih  PDAM ,  (2 )  Teknologi  penanganan lim bah dan (3) Kondisi dr"inase di 

kawasan  permukiman .  Dan  dimensi 

kelemhaga(ln  2  atribut  yaitu (i)  Rezim 

pcngelolaan  air  bersih ,  dan  (2).  Ketersediaan 

perangkat  hukum adaVlocal wisdom. U ntuk 

meningkalkan nilai indeks dari masing"masing  dimensi keberlanjulan  pengelolaan air baku di  Kabupaten  Konawe  ke  depan  maka  perlu 

224 

[image:13.612.26.459.413.679.2]
(14)

Rirll.,(1II Ad, Surya, dkk. : Allulis;s StU/liS Keberlallju/an Pengelolaan Air Bakll di Kab. KOllowe ...

menjaga  kinerja  faktm  pengungkit  yang  baik  dan  melakubn intervensi kebijakan perbaikan  terhadap kinerja alribut faktor pengungkit yang 

buruk, sedang dan ya ng ma sih memungkinkan

untuk ditingkatkan. 

Ucapan Terima Kasih 

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada

seluruh pihak yang telah berkenan membantu dalam  penye lesaian  penelitian  ini:  Kepala  Balai  Witay.h  SlIng"i  Sulawesi  IV  Kendari,  Kepala  BPDAS  Sampara, Prof. Dr. lr. Darwis, DEA (Universitas Halu 

Oleo). Prof. Dr. Ir. Ayub M. Padangaran (Universitas

Halu Oleo), Dr. Ir.  La Baco Sudia, M.Si (U ni vers itas  Halu  Oleo),  D\". Ir.  Rayuddin,  MP (Dekan  Fapelta  Univ.  Lakidende),  Israwa n  Sulfa,  ST,  Dip!.  WRD  (Dinas PU  dan Tata Ruang Kab.  Kon.we), Bappeda  Kab. Konawe, Dinas Kehutanan Kab . Konawe,  BLH 

Kab. Konawe, Dinas Pertanian Kab. Konawe dan

PDAM Kab.Konawe. Terima kasih kami lIcapkan atas  kesediaannya meluangkan waktll dan pikiran dalam 

proses Indepth Interview penelitian ini .

Kamijuga menyampaikan ucapan terima kasih 

yang sebesar-besarnya kepada Redaksi Jurnal Bumi Lestari yang telah berkenan rnenerima dan menerbitkan attikeljumal ini.

Da/lar Puslaka

Adijaya.  2007.  Keari/an Lingkllngal1 pada

masyarakal Tolaki : Hu/an dalam Perspekli/ Kul/ural Ora ng Toloki dan Pronata Perladaflgannya. Di dalarn : Mengungkap Keari fan Lingkullgan Sulawesi Tenggara . Masagena Press . Makassar.

Alder J, TJ, Pitcher, D. Preikshot, K. Kaschner and B.  Feriss.  2000.  How  Good  is  Good?  A.  Rapid  Appraisal  Technique  for  Evaluation  of the  Sustainability Status of Fisheries of the North  Atlantic. 10  Pauly  and  Pitcher (eds). Methods

for

Evalualion the Impacts ofFisheries on/he North Atlantic Ecosysfem.Fisheries Center

Research Reports. 

Brundtland Report, GH., M.  Khalid, S. Agn",i, SA  AI­atheL B.  Chidzero, L.M.  Fadika, V. Hauff, I.  Lang,  M.  Shijun,  M.M.  de  Botero, N. Singh,  P.N. NelO, S. Okita, S.S. Ramphat, D. Ruckes haus,  M. Sahnoun, E.  Salim_ B. Shaib, V. Sokolo v, 1. 

Stanovnik, M. Strong {World Commission on

Environment and Development}. /987. Our

Common FUlI/re. Oxford: Oxford University

Press.

[BPS] Bad.n Pusat Statistik  Kabupaten Konawe. 

2013 . Konawe Dalam Al1gka. Katalog  BPS .  1102001 .7403.  BPS Kabupalen Konawe. 

Dokumen Rencana Program Investasi Jangka

Menengah (RPlJM) Bidang  PUiCipta Karya  Kab.Konawc Tahun 2009­2013. 

Fauzi A dan S.  Anna.200S. Pemodelan Silmberdaya

Perikanan dan Ketal/tan un/uk Anafisis

K ebijakan. Gramedia Pustaka) Jakarta .

Fisheries.c om . I 999 .Rapjish Proiecl. http: //  fis herie s. com/project/rap fis h. h t m 

Kavan agh,  P.  200 J. Rapid Appmisal

0/

Fisheries (RAPFlSH) Proiect. University  of  British 

Columbia, Fisheries Centre.

Laporan  Kilal itas  Air,  Badan  Lingkungan  Hidup  (BL H)  Kabupaten  Konawe Tahun 20 J I . 

Lou cks DP. 2000. Sustainable Waler Resource

Manctgement . Water International. 2S : 2-10 .

Perda No. 10 Tahun  1997 tanggal26 Mei  1997 tentang  Pend;riao PDAM Kabupaten Dati II Kendari.  PP  No.  82  Tahun  200 I  ten tang  Pengelolaan 

Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.

Peraturan Pemerintah RepubHk Indonesia Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem

Penyediaan Air Minum (SPAM). 

Pitcher, 

n . 

and Preikshot, D.B. 200 I.Rapjish: A Rapid Appraisal Technique 10 Evaluate the Sustainabilily Status of Fisheries. Fisheries

Research 49(3): 2SS­270. 

Salmadan dan Tawulo, M.A.  2007. Keurifan Lokal Masyarakal Adm Tolaki dalam Mengelola

Lingkungan dengan Menggunakan Sis/em

Pengetahuan Cu(tca Be rladang (Pesllr i Monda ·II) . Di  dalam  : Mengungkap  Kearifan 

Lingkungan Sulawesi Tenggara . Masagena Press, Makassar.

Sub Dinas PU Pengairan Provinsi Sulawesi

Tenggara, 2010. 

[UU Rlj2004. Un dang-Un dung Repllblik Indonesia NomoI': Tuhlln 2004 Tentang Sumberdaya Air.

Amboo,

Ants,lS

Area. IS

Agricult,

Air,213 

Aoali.sis,

Budaya, I

Burung, I

Bird,a26 Berdaya,

Biomas.sa Biosorber

Baku,213 

Culture, I 

Conservat

Curriculul"

Chromium

Penduduk 

Dampak . I'  Deita, J42 

Divcrsit)', I

DAS,J59 

Ekowisata. Environmel

ECotourism.

Ekonomi,I4

Empowcrml

Effecli カ・ョ・セ@

Exvansive,l ,

Forest, J 51 

Fertilizer, i8

Gambar

Gambar I. Lokasi penelilian di Kabuparen Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara
Tabel 3.  Perbedaan Indeks Keberlanjutan antMa Rap"Konawe (MDS) dengan Monte Carlo 

Referensi

Dokumen terkait

Orang yang sangat berperan dalam nengatur aktifitas proses belajar mengajar adalah kepala sekolah sebagai pemimpin serta bertanggungjawab terhadap pelaksanaan semua

“Kalau menurut saya, dalam jangka pendek untuk mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan atas dana desa, harus dilakukan pengendalian yang baik oleh semua aparat desa, dari

Dalam rangka untuk merespon perubahan dan perkembangan yang terjadi di masyarakat dan menempatkan eksistensi lembaga dalam kerangka sistemik yang terbangun dari hasil evaluasi,

kandungan unsur hara yang diterima tanaman akan semakin tinggi pula, tetapi pemberian dosis pupuk yang berlebihan mengakibatkan tanaman akan layu dan

Namun pada penelitian ini, peneliti menentukan bahwa jenis air yang paling efisien digunakan pada komposisi campuran pembuatan pelet fly Ash adalah air hasil perendaman zeolit

Pada awal setelah aplikasi strangulasi dan BAP, diameter batang tanaman masih memiliki ukuran yang tidak berbeda antar perlakuan namun pada 14 MSP terdapat perbedaan

menggunakan tipe integrasi sudu darrius dan savonius dengan pemandu arah aliran air yang menghasilkan torsi lebih besar dari yang konvensional, alat turbin air pada invensi ini dapat

Setelah mendapat keterangan secara terperinci dan jelas mengenai penelitian Hubungan berat badan lahir rendah dengan nilai faal paru VEP1 dan KVP dan setelah mendapat