. . Billwall Adi SurYlI, ilkk. : Analisis StutllS Keber/lll1jululI Penge/o/alllr
Ai,
Btlku iii Kob. Konawe. ....ANAUSIS STATUS KEBERLANJUTAN PENGELOLAAN AIR BAKU
DI KABUPATEN KONAWE PROVINSI SULAWESITENGGARA
RidwanAdi Surya1j
' , M. YauuarJ. Purwanto'·ll",Asep SapciW, W idiatmakaIJ1' lProgram Studi Pengelal aan SumberdayaAlam dan Lingkungan, Sekolah Pascasa rjana Institut Pertanian Bogar, Kampus Baranangsiang JI. Pajajaran, Bogar 40 173
'Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan IPB , Dram aga Bogor 16680 ' Departemen IImu Tanah dan Sumberdaya Lah an IPB, Dramaga Bogor 16680 .e-mail:rd.adisurya@gmail.com;yanuar.tta@gmail.com;asepsapei@ipb.ac.id;
widi.widiatmaka@yahoc.com Abstract
The water s uppl y (0 support the developm ent and human needs need to 'be guaranteed for the sustainable condition. Decreased water availability and increa sed water demand has occurred in Konawe Regency Somheast Sulawesi Provim:e .
1n
order to the management for water supp ly in Konawe Regency can take place in a sustainable condition, it is necessary to apply the c.:oncept af sustainable developmcnt through the conservation of waler reso urce s. This study aims to analyze the sustainabiliry of the status of water management for sustainable water supply in Konawe Regency, and analyze the importa nt factors that affect the susta inability of water management in the Konawe Regency. The ana lytical method used isa Multi Dimens iona l Scaling called Rap-Konawe. The results are expressed in terms of index and status of sustainability. The analysis on the five dimensions indicate th at the ecological dimension is sustainable enough HUR N SVEセIL@ economic dimen sion is less sustainable (36.93%) , social dim ens ion is less susta inabl e (34.16%), technology dimension is .less sus tainable (35.39%), and in stitutional dimension is less sustainable (35.39%). There was 12 attributes need to be taken care immediately because of the sensitive affect on the increase of index and sustainability status .Keywords: sustainabi lity, raw water, MOS, leverage analysis
1. Penda/llllulln Iebih dari 10.000 hektar sawah di \Vilayah irigasi Pas oka n air untuk me ndukung berjalannya Wawot ob i terendam banjir. Pada rahun yang sarna pembangunan dan be rbagai kebutuhan manusia dari bulan September sam pai November lerjadi perlu dijamin kesinambungannya, terutama yang kekeringan dengan debit III inimum イ。エ。セイ。エ。@ 10,6 mll berkaitan dengan kuantitas dan kualitasnya sesu ai detik yang menye baokan leb ih dari
5.000
hektar dengan y ang dibutu h ka n .Oleh karena itLl , sawah di wilayah iriga s i Wawotobi tidak sumberda ya air yang ada peril! dikdola secara mend apalkan pasokan air yang cukup. Pada bulan berkelanjutall. Sistem pengelolaan sumberdaya air September tahuo 2003 debit minimum sungai berkelanjut an merup aka n sistem penge\olaan Konaweha ada lab 27 m'/detik, poda tahun 2006 dan sumberdaya ai r yang didesain dan dikelala serta 2008 debit minimum bulan September menjadi 23m'l
bel'kontribusi penuh terhadap tujuan masyarakat detik dan 20 I11 J/detik. Jika kecenderungan penurunan (sosial dan ckonomi) saat ini dan masa yang akan ioi berlanjut, maka diperkirakan akan terjad i defisit datan g, dengan tetap mempcrtah an kan kelestarian air pada musim kema.au di Kabupaten Konawe (Sub aspek ekologisnya (Loucks, 2000). Dinas PU Pengairan Provo Sullra, 20 I 0).Peruba han penggunaan laha n didu ga Agar pengelolnan air baku di Kabupaten mengakibatkan teljadinya penurunan debit minimum Konawe dapat berlangsung secara berkelanjutan , dan peningkatan debit maksimum di Kabupaten maka perlu diterapkan konsep pembangunan Konawc. Fakta menulljukkan bahwa pada bulan Mci berkelanjutan atau slIslainahle development.
tahun 2000 debit air sekitar J80 m'/delik menycbabkan Pembangunan berke lanjutan adalah pembangunan
Jurllli/
Ju",,,/ Bum; Le!mrl, Vol",,,e
/4 ,'". ],Ag,,,t'" 2014, 111m. 213-225
yang dapat memenuhi kebutuhan sekarang tanpa harns mengorbankan kemampuan generasi yang akan datang untuk rnemenuhi kebutuhannya sendiri (Brundtland Rep0l1 , 1987). Substans i dari konsep ini adalah tujuan sosial. ekonom: dan lingkungan dapat berjalan secara bersama-sama.Dalam penerapannya. tujuan pe mbangunan be rkelanjutan tidak han ya terbatas pada tiga dimen si yaitu dimensi ekologi. dimensi ekonomi dan dimens i sos ial, tClapi dapat b e rkemban g ses uai dengan k e buluhan dan keragaman dari masing-ma s ing daerah atau wilayah yang diteliti .
Dalam penelitian ini. pendekatan yang digllnakan untuk mengetahui keberianjlltan pengelolaan air baku di Kabupaten Konawe rneng g unakan lima dimensi. Hal ini dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang mempengar uhi pro se s pengelolaan air baku di Kabupaten Konawe . Adapun kelima dimensi yang
digunakan adalah dimensi ekologi, dimens i ekonomi, dimensi sos ial, dimensi teknologi dan dimen si keiemb agaa n.Penelitian ini bertujuan untuk(l } menganalisi s ting kat keberlanjl'tan penge lolaan ai r baku di Kabupaten Konawe, dan (2) menganalis is faktor-faktor pcnling yang memp e ngaruhi keberlanjutan pen ge lolaan air baku di Kabupaten Konawe .
2.
Metotle Penelltlan
Penelitian ini dilaksanakan sci am a satu tahun mulai bulan Maret
20 12
sampai pada bulan Februari20 13 ,
dan berlokasi di Kabllpaten Konawe Provin s i Sulawes i Tenggara. Luas Kabupalcn Konawe adalah 666.652 H.. alau 17,48 person dari luas wilayah daralan Sulawes i Tenggara yang tCl'dir i dari 30 daerah admini strasi Kecamalan. Lokasi peneiilian sepcrti terlihat pada Gambar I.irigasi ,g sarna terjad. IO,6m;
i ィ・セ Mオイ@ ti d .k la bulm sun gai
006 dm
ii 23m )'lUI'UJ1!f1'Ii d.rml w e ( iu palc :mju tan
pgu nar Ipm f:nl
(ngunan
2 ,_
u
-At.."\
'<ly
•
--,...-
---l
M _ _ _
'-"_"JO-",,_.,..-
セ@...
. =...
.
leセ@
_ _ _ セNi . . .
,...,.. V'/ I....
',--
--
-
L セ@•
•
.
•
.
•
---
---.,
•
セ@:
-
-,..
....
N セ
-
._
·
--
•
セ
V ·
Gambar I . Lokas i penelilian d i Kabuparen Konawe Provin s i Sulawesi Tenggara
[image:3.614.13.443.58.708.2]Ril/WlIn Adl S"rYlI, dAA. : Analisis SID/tiS Keber/an.iutall Pellge/o/aall Air Baku di Kab. Kmlllwe ...
Jeni. dan Sumber Data
Surnber data yang digunakan adalah data primcr dan data sekunder.Data primer diperoleh melalui kegiatan sUlVey lapangan, wawancara pakar (indeplh
interview), dan pcngisian kuesioner.Sedangkan data
sekunder diperoleh melailli penelusuran literatllr hasil-hasil penelilian, studi puslaka, laparan dan dakumen dari berbagai instansi yang berhubungan dengan bidang penelilian.
Metode Analisis
Melode analisis yang digunakan yailu (I) software pengembangan melode Rap-Fish yang diberi namaRapid Appraisal for Konawe Water Re.'ources (Rap-Kanawe) melalui melOde Multi Dimensianal Sealling (MDS) untuk menilai indeks dan slalUs keberlanjulan pengelalaan air baku di Kab. Konawe, (2) analisi-s leverage untuk mengetahui atribut-atribut scnsilif yang berpengaruh terhadap indeks keberlanjutan di masing-masing dimensi. (3) anali s is Monte Carlo digunakall untuk rnenduga peng.ruh galal pada selang kepereayaan 95 persen. Nilai indeks MOllte Carlo dibandingkan dengan njlai indeks MDS.Penenluan nilai Slress dan kaefisien dClcnninasi (R2) yang berfungsi untuk Illengetahui perlu tidaknya pcnarnbahan atribut dan rnencerminkan keakuralan dirne!lSi yang dikaji dengan keadaan yang sebenarnya.
Teknik ord inasi Rap-Konawc dengan metode MDS dilakukan melalui beberapa tahapan, yailu: (I) pcnentuan atribut pada seliap dimensi keberlanjutan dan rnendefinisikannya melalui kajian pus taka dan pengamatan lapangan. Dalam pellclitian ini mcncakup 44 atribut padaS dimensi yang dianalisis, yailu 13 alribut dimcnsi ekologi, 8 atribut dimensi ekonorni, 7 atribut dirncnsi sosial. 9 atribut dirnensi teknologi , dan 7 alribul dimensi kelembagaan; (2) Penilaian setiap alribul dal.m skala ordinal (skaring) berdasarkan hasil survei lapangan; (3) Analisis ordina s i dengan MDS unluk menentukan posisi status keberlanjutan pada setiap dimensi dalam skala indeks keberlanjul.n; (4) Menilai indcks dan stalus keberlanjulan pad a seli.p dimensi; (5) Melakukan sensitivity analysis (leverage analysis) untuk mencntukan peubah yang sensitif mempengaruhi kebedanjutan ; (6) Analisis Monle Carla unluk memperhitungkan dimensi ketidakpastian (Kavanagh. 200 I; Pilcher dan David, 200 I). Pada analisis dengan MDS juga dilakukan analisis
leverage, anal isis Mante Caria, penenluan nilai Stress dan kaefisien delenninasi (R'). Skala Indeks keberlanjutan sistern yang dikaji rnernpunyai selang
o
persen - 100 persen , seperti yang lertera pada Tabel I.Tabel I.Kalegori Indeks dan Slalus Keberlanjulan NiI.i Indeks Kategori
0,00 - 25,00 Buruk (Iid.k berkelanjutan) 25,0 I - 50,00 Kurang (kurnng berkelanjlllan) 50,01-75,00 Cukup (eukup berkelanjulan) 75,0 I - 100,00 Baik (berkelanjulan)
Analisis leverage dalam MDS dilakukan unluk mengetahui atribul yang sensitif dan intervensi atau perbaikan yang per!u dilakukan . A
tri
bur yang sensitif diperoleh berdasarkan hasil analisis leverage yang terlihat pada perubahan Root Mea" Sqllare (RMS) ordinasi pada sumbu x. Semak in besar perubahan RMS maka semakin sensitifperanan atribut rersebut terhadap peningkalan slalus keberlanjulan.Analisis Monte Carlo digunakan unlUk rnenduga pcngaruh galat pada sc\ang kepercayaan 95 perse n.Nilai indcks Monte Carlo ini dibandingkan dengan indeks MDS.1\ilai Stress dan koeflsien detenninasi (R2) berfungsi untuk mengetahui セ・イャオ@ tidaknya penarnbahan atribut dan mencemlinkan keakuralan dimensi yang dikaji dengan keadaan sebenatnya. Lebih lanjul Fau z i dan Anna (2005) rnenambahkan bahwa nilaiS-Stress ya ng rendah menunjukkan goO(!fil. sedangkan nUai S-Strcss yang tinggi menunjukkan sebaliknya. Menurut Kavanagh dan Pilcher (2004 ), madel yang baik (hasil analisis eukup baik) adalahjika nilai S-Slress kurang dari 0,25 (S<0,25), dan R' mendekali I (100%).
3. HIUiI d,," Pemb"IIaslIll
Berdasarkan hasil anal isis menggunakan Rap-Konawe menunjukkan bahwa· indeks keberJanjutan dari dime"si ekalogi 52,36% (eukup berkelanjutan); dimcnsi ekonomi 36 .93% (kurang berkelanjutan), dimensi sasial 34, I G% (kurang berkelanjulanJ. dimens i leknalagi 35,39% (kurang berkelanjlllan), dan dimensi ketembagaan 35,39% (kurang berkebnjwan). Agar seliap dimensi tcrsebut berkelanjutan pada masa yang akan dalang, maka afribut-atribut(kondisi eksisting) dari ュ。ウゥョ ァ セ イョ。ウゥャQァ@ dimensi yang scnsitif
Jllrn,
perl"
masm
dis.jil
Galllt
3.1 Kcl
h。セ@
Konawe keberlan, bernrti eu nilai 50,C
ュ・ョオョェャャセ@
eukup bai ekalagi \ wil.yah I,
-Jumal Bllm; Leslari, Volume UNo,
],
Aguslus ]014, him.] /3·]]5
ess
,ks Ing •daItan
1)
ntuk atau
rlsitif
yangMS) ahan ;ebut
ntuk aan W Igkan 'isien
r
erlu inkan ldaan 2005) 'ndah : yang anagh lalisis ri 0,25\ Rap· njutall jutan): jutan),
utan). n), dan Ijman).
1 pada
wndisi iensitif
perlu dilakukan intcrvensi atau perbaikan. Nilai dari masing-masing dimensi keberlanjutan (Kite diagram)
disajikan pada Gambar2 .
LセGQM
80
IKoI..._ i_OIl
セVセ@
セ@
M."
l·_OIJI
_IIIGambar2.lndeks keberlanjutan pengelolaan air baku di Kabupaten Konawe
3,\ Keberlanjutan Dimensi Ekologi
Hasil anal isis dengan menggunakan Rap-Konawe tel'hadap 13 atribul, diperoleh nilai indeks keberlanjutan untuk dimensi ekologi sebesar 52,3 6 berarti cukup berkelanjutan (indeks terletak di antara nilai 50,00 . 74,99). Nilai indeks keberlanjutan ini menunjukkan kondisi ekologi di Kabupaten Konawe cukup baik.Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan ekologi wilayah uotuk mendukullg aktivi'as di wilayah tersebut cukup berkelanjutan .
Berdasarkan analisis leverage terhadap atribut ekologi pada Gambar 3 diatas, diperoleh 3 (tiga) atribu.t yang dinilai sensitive terhadap tingkat keberlanjutan dari dimensi ekologi yaitu: I). Pengembangan sllmber air baku untuk penyediaan air bersih (RMS セ@ 3,04), 2). Pemanfaatan lahan tenladap kualitas air baku (RMS セ 2,58), dan 3). Tinggi permukaan air tanah (RMS セ@ 2,28 ). Perubahan terhadap ke3 leverage factor ini akan mudah berpengaruh terhadap kenaikan atau penurunan terhadap nilai indcks keberlanjutan dimensi ekologi.
Pengemba.gan Sumber Air Baku untuk Penyediaan Air Bersih
Kabupaten Konawe mempunyai beberapa sungai yang cukup potcnsial sebagai bahan baku air minum. Namun hanya sungai dengan debit air yang kecil saja yang sudah dimanfaatkan. Saat ini sungai Lambuya dimanfaatkan sebagai sumber air baku untuk PDAM Konawe yang ュ N・ャ。ケ セ 。ョゥ@ Kota Unaaha, Kec . Wawotobi dan sekitarnya. Dari ha sil analisis penilaian atribut dalam skala ordinal menunjukkan bahwa pengembangan sumber air baku untuk penyediaan air bersih memberikan pengaruh signifikan terhadap status keberlanjutan dimensi ekologi dengan nilai se besal' 3,04. Kondisi tel'sebut menggambarkan bahwa sumber air baku untuk penyediaan air bersih di Kab. Konawe masih peril! dicari altematif baru selain sumber air baku yang sudah ada saat ini.
AnIIlfllnMIgr
Idribut
DInIomliblasl
*...,...
4&11'. III 6.HM'Jt» : 'rcv·II'1tl...ャョョセ@ • ッNjセュセᄋ@セLNNNNMN
•..,...""
.
.
,lJ».moa
'II<U ...,.,...:.ut,
""'...
NNLNNNNiNNNNNLセ....
GセBQカ@イNNNMNNNNNLNNNNNNNNセ N i
..
II) I21ni6 1
IDa
セ MLMM
..
....
111
\nl"
I Sャセ
am
1tiM'!P セエエイLイ@
ᄋNNNiッュャセ@
·. . .
oセセiBQoゥ
セBBBBBBGQヲi
wセviBwゥャイNNMBBBBBセQセセQZMGwQ . ... , • I
ill
I
bllMi"·' "
セ
...
r±It
,
N セ@
. o.' S I U I U ) l j
...."'to..., _...
⦅セ@セMNセQiiiエ@
Gambar 3.lndeks Status Keberlanjutan danAtribut Pengungkit Dimensi Ekologi
216
, Rit/wall Atli Surya. dkk . .' Analisi.'i SI(lIII$ Keber/lmjutall Pellge/o/aan Air Baku di Kllb. Konawe ...
PDAM Konawe saat illi ban. memanfaatkan 2 (dua) sumber air yaitu sungai Lambuya dengan
kapasilas 200300 I iter/detik dan kualitas cukup baik
di mu s im kemarau dan agak keruh di Inllsim penghujan, serta kont inuitas di l11usim kemarau
sekitar 200 liter/detik , dan sungai Meluhu untuk IKK Meluhu dengan kapasitas 100200 liter/detik dan
kualitas cukup baik dimusim kemarau dan agak keruh dimusim penghujan se rta kontinuita s dimusim
kernarau sekitar 100 Iit er/detik.
Alih Fungsi Lahan Terhadap KualitasAir Baku
Dcngan se makin bcrtambahnya jumlah
penduduk disekitar DAS Konaweha memberikan pengaruh terhadap perubahan tata guna lahan yang pada akhirnya dapat berpengaruh terhadap sis lem
hidrologi yang ada lcrkait dengan ketersediaan ai rdi
DAS Konaweha.Dari'hasil
anal isis
penilaian atributdalam skala ordinal menunjukkan bahwaalih fungsi lahan terhadap kualitas air baku memberikan pengaruh signifikan tcrhadap statu s keberlalljutan
dimensi ekologi dellgan nilai scbesar 2,5 8. Kondisi
tersebut menggambarkan bahwa kesesu aia n
pemanfaa tanlahan di \Vilayah DAS Konaweha "tidak
sesuai" peruntukannya.
Kondi s i lailan disekitar DAS Konaweha pada
ulllumnya benlpa lahan pertanian carnpuran, hutan, sawah. savana dan sema k.Namun demikian seiring
dengan bel1ambahnya waktu danjullliah penduduk , lahan dikawasan hutan ban yak beralih fungsi
menjadi areal (anatllan perkebunan mente, kakao dan
ke lapa sawit (perambahan hutan) di Kabupaten
Konawe.Akibat dari aktifitas pembalakan liar dan
pembukaan lahan 1I0luk perkebunan
te rse but
menyebabkan meningkatnya luas lahan kriti s di DAS Konaweha .
Tinggi Permukaan AirTanah
Sumberda ya air tanah yang ada di daerah penelitian baik air tanah be bas, air permukaan maupun air tanah dalam . secara umum telah dirnanfaa(kal1. Air pcrl11ukaan berllpa slingai telah
dimanfaatkan umuk bendungan dan at au pengairan
bagi persawahan di kabuparen Konawe yaitu bendung Wawotobi yang dilakukan dengan membendung aJiran air sungai Konaweha, Selain itu.
sunga i Konaweha juga telah dimanfaatkan oleh
Perusa haan rDaerah Air Minum (POAM) untuk mernenuhi kebutuhan air bers ih di Kota Kendari dan
sckita mya . Sedangkan s ungai Lambu ya
dimanfaatkan oleh PDAM Kab . Konawe untuk
pemenuhan kebutuhan air minum di kota Unaaha dan sekitamya ,
Dari hasil anatisis penilaian atribut dalam skala ordinal mcnunjukkan bahwa konservas i air yang rendahyang berdarnpak pada tinggi permukaan air tan ahlll emberikan pengaruh s ignifikan terhadap status keberlanjutan dimen si ckologi dengan nilai scbesar 2,28 . Kondisi tersebut menggambarkan bahwa turunnya permukaan air I. anah sa ngat dipengaruhi oleh kurangnya kesadaran masyarakat tentang upaya kon servasi sumberdaya air. Air tanah bebas sejauh ini dipergunakan oleh mas ya rakat umurn untuk keperluan sehari-hari, sedangkan air
tanah dalam dimanfaatkan oleh beberapa perusahaan
dan kantor serta sarana 1I1TI1im lainnya melolui SUi11ur
bor, namun kenyataann ya penggunaan
air
lanahuntuk keperluan diatas dilakukan secara berlebihan dan tidak terkendali, sehingga di musim kemarau
ban yak sum ur yang mengalami penurunan debit air yang signifikan.
3.2 Keberlanjutan Dimensi Ekonomi
HasH anal isis dengan menggunakan Rap-Kona we
terhadap 8 atribut, dipcroleh nilai i ndek s
keberlanj ut an untuk dimensi ekono mi sebesar 36,93
berarti kurang berkelanjutan (indeks te rletak di
antara nilai 25,00 • 49,99). Berd.sarkan analisis leverage terhadap atribut ekonomi, d ipero leh 2(dua)
atribut yang dinilai se ns itif terhadap tingka (
keberianJutan dad dimcnsi ekonomi yaitu: I). Tingkat
keuntungan PDAM (RMS
=
3,55). dan 2). Penyerapall tenaga kerja (RMS = 3,54). Perub.han terhadap ke2leverage factor ini akan mlldah berpcngaruh tcr.hadap
kenaikan at au penurunan tcrhadap nilai indeks
keberlanjutan dimensi ckonomi. Adapun hasi l
anal isis
leverage disajikan pada Gambar 4.
Tingkat Keuntungan PDAM
Secara umum PDAM berbeda dengan perusahaa..n swasta mumi yang sl'la iu berorientasi pada profit semata .Namun dalam menjalankan fungsin ya PDAM hanls mampu mernbia ya i sendiri dan berllpaya mengelnbangkan tingkat pelayanannya disarnping mampu memberikan sumbangan pembangunan
berupa PAD kepada pcmerintah daerah .
Pela ya nan air bcrsi h di Kabupaten Konawc yang dilayani oleh Perllsahaan Daerah Air Minum
Jurn
,
•
C ..
I
セ@
•
•
I'L セ
I
,j
4(«
Hpdaセ@
ya itu: !
dan K, Kabup sebany
volume: dengal
TXU N RRセ@
yang te
se kitar
Sedang adalah i tempat
(2,53%: 1.027 III
Da
ordinal
PDAM
status kc sebesar
bahwa I
minum 1
air-baku
Konawe memberi
Penyeral Pen
Konawe
セ@ 'e.••..
)uya ntuk aaha
skala yang In air adap
nilai lrkan mgat Takat taUah rakat
in air
3haan '\.J;nur tanah bihan narau bit air
mawe ldeks
36,93 tak d i 'lalisis
(dua) ngkal "ingkat
era
pallp ke2 rhadap
ndeks Inalisis
sahaan profit
mAM
·up.y. Imping Igunan
onawc l!1inum
2 17
JI/rnal Bum; Le!",,,;, Volume 14 No. ], Agustus ]014, 111m. ]13-]]5
RAp·KONAWE Ordination
6Ilct
D オ LN セ@
•
I
4O.e....
セ@..
of
f
!'I.e. ' ''':16,93
ri-000
iii
800'•
r
. ()O();)'»«I0j
セBB@
.OJlO
«4,(01II.... I/?1.ooUO'OO
j
-40.001
.
セ@"
セ
000
_
....
...
(PDAM) saat ini baru mencakup 4 (em pal) kecamatan yaitu: Kec . Un.aha, Kec. Wawotobi, Kec. Lambuya, dan Kec. Meluhu. lumlah pelanggan .ir minllm di K.bupaten Konawe sampai t.hun 2012 tercatat sebanyak 1.351 pelanggan.Dari jumlah tersebul volume air yang disalurkan mencapai 195.639 mJ
dengan nilai penj ualan air sebesar Rp. 485.225.691.Ditinjau dari komposisi penggunaannya
yang terbanyak adalah ーセョァァオョ。。ョ@ rumah tangga
sekitar 95,59 persen atau sebesar 182.691 m'. Sedangkan untuk penggunaan terbesar berikutnya adalah instansi pemerintah sebesar 5.216 m' (2,67%), tempot peribadatan dan sosial lainnya 4.950 mJ
(2,53%), serta loko dan perusahaan/ industri sebesar 1.027 m' (O.90%)(SPS Kabup.ten Konawe 20 13).
Dad hasil analisis penilaian atribut dalam skala ordinal menunjukkan bahwa tingkat keuntungan PDAM memberik.n pengaruh signifikan terhadap status keberlanjutan dimensi ekonomi dengan nilai sebesar 3,55. Kondi s i tersebut menggambarkan bahwa tingkat keuntungan perusahaan daerah air min·um terkajt dengan usaha pemanfaatan sumber air baku untuk penyediaan air bersih di Kabupaten Konawe masih "sangat kecil", sehingga belulll dapat memberikan keuntungan bagi pemerintah daerah .
Penyerapan Tenaga Kerja.
Pennasalahan yangdihadapi oleh PDAM Kab. Konawe dalam hal operasionalnya adalah luasnya wilayah kOla dengan kondisi perm.ukiman yangjuga
Anilltis
lor"""
AtrIIII DlmlNl hotIonll
... 1
I
",-" • . "".'''''" ••)1 , ;
セ⦅NLNNNBNセ⦅LNu⦅i@
1
•
.,.,...• .,.,.,. ....セ@t
rt...
セ セイッキ@セ@
"' ... -f!ieYr..l1e)N'at>S;RdA
"..u
...,iWhr , . . . ._ .
_ oNセjャxM
: .
JJi>USI1
I
I .'セQ Nャ ャ@
o
Nセ@ 1 !.! J Jlj 1 U,....
MMoキーセ..."...
MMセ@1-1 . . . ..
_I
1 1 ·....
"1I
I
I
J..ャN[ M セᄋ@ - ッN ᄋ ALLBャAセセ@ _..1'-.1
Gambar 4.Indeks Status Keberlanjulan dan Atribu! Pengllngkit Dimensi Ekonomi
terse bar secara tidak merata, sehingga memerlukan investasi biaya yang besar untuk membangun jaringan distribusi PDAM di Kab. Konawe. Dari hasil anal isis peni ,laian atribut dalam skala ordinal menunjukkan bahwa penyerapan tenaga kerja memberikan pengaruh signifikan terhadap status keberlanjutan dimensi ekonomi dengan nilai sebesar 3,54. Kondisi tersebut menggambarkan bahwa penyerapan tenaga kerja dalam pengelolaan air baku belum memberikan solusi terhadap pennasa lahan yang dihadapi oleh PDAM Kab . Konawe .
3.3 Keberlanjutan Dimensi Sosial
Hasil analisis dengan rnenggunakan Rap-Konawe terhadap 7 atribut , diperoleh nilai indeks keberlanjutan untuk dimensi sos ial sebesar 34, 16 berarti kurang berkelanjutan (indeks terletak di antara nilai 25 ,0049,99) . Serdasarkan anal isis leverage terhadap atribut sosial diperoleh 2 (dua) atribut yang dinilai sensitive terhadap tingk ut keberianjutan dari dimensi sosial yaitu : I). Motivasi dan kepedulian masyarakal terhadap オセ。ケ。@
perbaikan iingkungan, rehabilitasi hulan dan lahan unn* kelestarian sumber air baku (RMS セTLYTI L@ dan 2). Tingkat pendidikan fonnal masyarakat (RMS セ@
3,73)_ Perubahan terhadap ke2 leverage factor ini akan mud.h berpengaruh lerhadap kenaikan atau penurunan terhad.p nil.i indeks keberlanjut.n dimensi sosial. Adapun ha si l ana l isis leverage disajikan pada Gam bar 5.
N@ Rid","" Ad; SlIr),,,, ilkk. : Allalis;s Stolus Keber/anjulull Pelrge/o/uan Air Bak" di Kab. KOII""'e.•...
セLN セセ キNイエ@ セ@ LセBBBB@ N Gi@
RAPKONAWE Ordination
6000
111 .00 1).00 C
·1000
•·10.00
"' UP
•
..
::w.
,.
...0 MセMセM N@
«000
•
o
tIO 10.00 • 0.oQ 60110 80.00 " '000 110.00.. &
..
..
60.00 t __ ...,Qro6ooc, ...__セセNNj
..
.J..\...!.. J..... ,...,... _ ... "')NI
GambaI' 5.Indeks St.tus Keberlanjutan d.nAtribut Pengungk it Dimensi Sosi.1
Moliva.; dan Kepedulian Masyarakal Terhadap Upaya Perbaikan Lingkungan, Rehabilila.i Hulan dan Lahan Unluk Koleslarian Sumber Air Baku
Poran DAS Konowe ha terhadap Kabupatcn Konawe dan scki lamya antara lain adalah sebagai s um bel' air untuk keperluan pe rtanian ( iri gas i), sumber air baku untuk air minutll . daerah tangkapan air (clIfchmem area), dan sebagai pengendali banjir. Peran penting terse but dewasa ini mulai tt:rancam oleh menurunnya kualitas DAS Kunawcha akibat kegiatan masyarakat yang cenderung tidak peduli dan mcrusak lingkungan DAS Konaweha.
Dari hasil anal isis penilaian atribut dalam skala ordinal mcnunjukkan bahwa motivasi dan kepedulian masyarakat terhadap upay. perbaikan lingkungan, rchabilitasi hutan dall lahan untuk 'kelestarian sWllber air baku di kaw asan DAS Konaweha memberikan pengaruh signifikan tcrhadap status kebcrlanjutan dimen si sos ial dengan nilai scbcsar 4,94. Kondisi terse but menggambark an bahwa pemahaman dan kepedulian masyarakal terhadap kelestarian >umber daya air terkait dengan pem.nfaatan sumber air baku untuk penyediaan ail' bcrsih berkcianju(an "mas ih kurang".
Pembuangan lim bah pesl isida dari aktifitas penanian dan limbah domestik mcnimbulkan pencemaran air sungai , kegiatan penggalian bahan galian golongan C yang cenderun& merusak badan sungai Konaweha dan s ungai Lahumbuli memicu lerjadin ya erosi dan tanah )on gsor.Ak t ifi ta s pembalakan lia r di hulu s Ullgai Konaweha dao Lahumbuti turut mcmbcrikan andil dalam terjadinya banjirdi Kab.Konawe dan Kota Kendari. Pengelolaan
d.acrah sempadan sunga i yang tidak sesuai dcngan ketentuannya, serta berbagai ak tifitas masyarakat yang meru sa k lainnya merupakan gambaran bahwH masih rendahnya tingkat pemahaman dan kepedulian ma syarakat terhadap upaya perbaikan lingkungan , rehabilitasi hUlan dan lahan unnok ke lestarian sumber air baku.
Tingkal Pendidikan formal Masya rakat
Pendidikan merup aka n suatu kebutuhan dasar dalam kehidupan , se bagai faktor yang sangat dominan dalam pembentukan dan pengembangan sumber daya manu sia (SDM).Pendidik.n selain begitu penting dalam mengatasi dan mellg ikuti tantangan perkembangan zaman, juga membawa. pengaruh positif terh adap perkembangan berbagai bidang kehidupan lainnya .Oleh karena itll tidaklah mengherankan apabila sek tor pendidikan senantiasa mendapat ban yak perhati.n. Di bidang pendidikan salah satu tantangan yang dibadapi , adalah bagaimana menciptakan sistem pendidikan オョエオセ@
semua(aspek wilayah dan ek onomi), ya itu sistem pendidikan yang dapat menjawab tantangan ekonomi masyarakal, se rta pe rsebaran penduduk ya ng sebagian besar berada di wilaya hwil ayah pelosok yang memungk inkan pelayanan pendidikan belum sepenuhnya merata , kualitas pendidikan yang masih lerbata s, dan belum terj angkau ba g i se luruh ma sya rakat. (RPJJM Bidang PUlC ipra Karya Kab.Konawe, 2009).
Dari hasil analisi, penilaian atribut dalam skala ordinal mcnunjukkan bahwa tingkat pendidikan ronnal masyarakat mernberikan pengaruh signifikan
JUrlla/ j
terhadar nilai seb bahwa I
Kab.Kor
3,4 Kel Has Konawe keberlanj berarti k antara ni leverage l atribut y
keberlan f ingkat p dan 2). Te
dan 3). K
( RMS セ@
factor ini 2
atau penu dimensi tj
disajikan I
Tingkat P Siste pclanggan ya ng pada perrnintaal Dari hasil a
ュ・ョオョェオォ セ@
PDAM Ill'
status kebe scbesar 3,
&O.tIO
•
•
40.00 .セ@
, 1
セ@ 2().OQ I
..
I
0.00セ@
c
o.
i
·10.00Q
.
•
g
40.00'e. ....
ihセ エᄏエ@
im'
:..
mgan Irakat lahw<'1 lulian
ngan, Jmber
dasar angal 3ngan selain gikuti lbawa rbagai laklah mtiasa idikan ,dalah
untuk sistem onomi
yang elosok belum ;masih :luruh Karya
n s.kala lidikan nifikan
2iQ
Jumal Bum; Lestari, Volume UNo. 1, Agu>luS 10U, him. 113-115
terhadap status keberlanjutan dimcnsi sosial dengan nilai sebesar 3,73 . Kondisi tersebut menggambarkan bahwa lingkal pendidikan formal masyarakat di Kab.Konawe masih "belum merala".
3.4 Keberlanjutan Dimensi Teknologi
HasH anali s is dengan menggunakan Rap-Konawe terhadap 9 atribut, diperoieh nilai indeks keberlanj utan unruk dimensi teknologi sebesar 35.39 berarti kurang berkelanjutan (indeks terletak di antara nilai 25 ,00 49,99). Berdasarkan analisis leverage lerhadap alribulleknologi diperoleh 3 (Iiga) atribut yang dinilai sensitive lerhadap tingkal keberlanjulan dad dimen,i leknologi yailu: I). Tingkat pelayanan air bersih PDAM (RMS セ@ 3,86), dan 2). Teknologi penanganan limbah (RMS セ 3,50), dan 3). Kondisi drainase di kawasan rermukiman (RMS セ@ 3,40). Perubahan lerhadap ke3 leverage faclor ini akan l11udah berpengaruh lerhadap kenaikan alau penurunan lerhadap nilai indeks keberlanjutan dimensi teknologi. Adapun hasil analisis leverage disajikan pada Gambar 6.
Tingkat Pelayanan Air Benih PDAM
Sislem pela ya nan yang baik lerhadap para pelanggan akan memberikan citra produk yang baik, yang pada akh imya sangat mempengaruhi tingkal permintaan atas produk atau jasa yang ditawarkan . Dari hasil anal isis penilaian atribut dalam skala ordinal menunjukkan bahwa tingkat pelayanan air bersih POAM memberikan pengamh signifikan terhadap status keberlanjutan dimensi teknologi dengan nilai sebesar 3,86 . Kondisi lel'sebut menggambarkan
60.00
••
! 40.00
11
:20.00
i
_..
0.00 .. "!,tJ) 36J' .... • VPPP セ@セ@ ".0.00 .
,
, T
o..
."
..
".
•
&
41).00 & ..Il
or:/I;.
60.00 .
T.ctwIaIocY 5un.inllllllly
RAp·KONAWE Ordination
n
UP.&
A .i.&
..
セN@ F@
bahwa lingkal pelay.nan air bers ih PDAM terkail dengan pemanfaatan s umber air baku untuk penyediaan air bersih '"masih rendah".
Fakta dilapangan memperlihatkan air sering macet berharihari tanpa pemberitahuan yangjelas" kondisi air yang kotor, dan keluhan pelanggan yang tidak segera ditangani merupakan fenomena penmasalahan yang dihadapi oleh pelanggan POAM Kab. Kon.we.Kurang berkualitasnya layanan POAM pada pelanggan dapat dilihat dari tekanan air yang rendah, aliran air yang tidak kontinyu, dan tingginya angka kebocoran dalam sistem perpipaan di PDAM Kab.Konawe .
Teknologi Penanganan Limbah
Kabupaten Kunawe merupakan daerah pertaniall dim ana s ebagian be sar aktifitas masyarakatnya adalah bertani sehingga penggunaan pupuk dan pestis ida sangat berpotensi sebagai sumber pencemar terhadap
air
sUllgaLSeiainitu,
pertambangan di sekitar DAS Konawcha dan pcmbuangan air lim bah domestik yang berasal dari masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai juga sangat berpotensi dalam menceman sungai.Dari hasil anal is is penilaian atribut dalam skala ordinal menunjukkan bahwa tekno 'iogi penanganan lim bah memberikan pengaruh signifikan terhadap status keberlanjutan dimen si IOI,nologi dengan nilai s ebesa r 3,50. Kondi s i tersebut menggambar kan bahwa teknologi penanganan limbah terkait dengan usaha pemanfaatan sumber air baku unluk penyediaan air bersih berkelanjutan "belum optimal".Aft;Jol", Le..ᄋ・イセ aiLi「エセ@ Olme9ll,ll't'lcaClloP
_...I ... l, .. ゥNᄋᄋセ セNセ@ .,, _... ...h.... 4_""''''
. , ... h
... ·4 •• ·...I." .•
.'
Bヲ]i NセN@ セN L@.... " ,, ' .. 1.. ...••....
I·' ... ... ,., ., ... . . , • • _ _ _ _ _ __
r::..,... ....0.4. ...
,..." "I' セiG ..ᄋイ ャNャN セ@ I .... iiNセ@
• 1'. ,.M I ,1· •• ••. I ••• ·••• " , •• , .... ,_ •••
,
BイイuャセiiiBBBB@ ta,., ·'y .. ,.
MMMセi
."...,
•..セN@ ': ZNZN[Nセ@ Z NZZLN LN ZZZZNZNセ[@ •• ".," • ciZN」セセセNェNGZ@Nセ. . .[ZセZNNZZNZZセZZNMセ[NNセセ@ N@ NNNN@ ,..セ@ . • • , •.. ,., ... .... . . . . , _ " \ ...ᄋ セ i@••
u \0, .' セNZN@ j 4 . , . ' "''
...
I" . _....
,.
"...
...
.
..
_
....
セ エ@_ . . . ' 1
GambaI' 6.lndeks Status Keberlanjutao dan Atribul Pengungkil Dimensi Teknologi
... . ' II.
• ' :'
0.03 L
.!o,(jO
Ridwan Acli Suryu, dkk. : Allali.sis Slatus Keber/tllljlllan Pellge/o/t1tlll Air Bak" di Kab. KOIlflwe ...
Berdasarkan data Kemente rian Lingkungan Hidup tallUn 2007, bahwa kondisi perairan alau slalus mulu air pada DAS Konaweha lermasuk dalam kategodcemarringan.Kondisi mutu air sungai saat ini tidak mengaiami perubahan secara signifikan. Merujuk pada Peraturan Pemerintah RI No. 82 talmn 200 I tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran
Air,
sungai diKab.Konawe diklas ifikasikan sebagai badan air kelas
Ill. (Laporan Kualilas Air Badan Lingkungan Hidup Konawe, 2011).
Teknologi Resapan Air di Kaw3s3n Permukiman Kri sis ketersediaan air bersih yang te lah Icrjadi di beberapa daerah di Indonesia cenderung semakin rneningkat , dan dapat terjadi pada daerah lainnya tcnnasuk di Kab.Konawe.Disamping itu. kekeringan pada musim kemarau dan banjir pada rnusim hujan secara rutin menimpa kita.Masalah terse but dianlaranya disebabkan oleh kesalahan dalam pengelolaan daefah aliran slIngai dan juga kerusakan lingkungan yang tcrus betjalan sekarang ini.Dari hasil anal isis peniiaian atribut dalam skala ordinal menunjukkan babwa kondisi tekno)ogi resapan air di kawasan permukiman memberikan pengaruh signifikan terhadap status keberlanjutan dimensi teknologi dcngan nilai sebesar 3,40. Kondisi tersebut menggambarkan bahwa kondbi teknoiogi resapan air di kawasan pelmukiman terkait dengan usaha pemanfaatan sllmber air baku ulltuk penyediaan air bersih berkelanjulan masih "belum optimal" dalam penerapannya dilapangan .
RAP<KONAWE Orulnatlon
4
•
_ _ J
,...,
セN」ッ@ Q Pセ@ 10... ;'1 <.: LャセPG セ@ KQ,GQ ' :OJ» •
•
GambaI' 7.fndeks Status Keberlanjutan dan Atribut Pengungkit Oimensi Keielnbagaan
Permasalahan genangan dan banjir berada pada kawasan kabupaten yang mempunyai intensitas kawasan terbangull cukup tinggi , yang umumnya berada pada jalur jalan ulama kabupalen.Belum adany. kebijakan yang berpihak pada lingkungan dan masih lemahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya penerapan teknologi resapan air di kawasan permukiman menyebabkan belum teratasinya pennasalahan genangan dan banjir
di
Kabupaten Konawe.
3.5 Keberlanjutan Dimensi Kelembagaan
Hasil anal isis dengan menggunakan Rap-Konawe lerhadap 7 alribul, diperoleh nil"i indeks keberlanjutan untuk dimensi kelembagaan sebesar 35 ,39 beral1i kurang berkelanjulan (indeks lerlelak di anlara nilai 25 ,00 49,99). Berdasarkan anal isis leverage tel'hadap atribut keiembagaan diperoleh 2 (dua) atribut yang dinilai sensitive terhadap tingkat keberlanjutan dari dimensi keiembagaan yaitu: i). Rezim pengelolaan air bersih (RMS セ@ 2,23), dan 2) . Ketersediaan perangkat hukum adatll()cal wisdom
(RMS セ@ 1,43). Perubahan lerhadap ke2 leverage factor ini akan mudah berpenga1'l1h lerhadap kenaikan at au pcnurunan terhadap nilai indeks keberlanjutan dimensi kelembagaan. Ad'apun
hasil
analisis leverage disaj ikan ,pada Gambar 7.Rczim Pengeioiaan Air Bersih
Perusahaan Daerah Air M inum (PDAM) Unaaha adalah sebuah perusahaan daerah
yang
bergerak di bidang jasa pelayanan air bersih yang berslalus..·•• " _ _ セ BB .... r.
.., '"!4
_.""""
セ . ...セ . .. IZ i セ NG@ _ • • • • • • •,Ioo!l\t:.
L. .ッi BNセ⦅ Z LBi c[ Hゥ セi BB@
LNNNLNNN ッエa セI .'$IOOI1IOIIhI
1 ' セ@ '. 1'toC1 ...o..rp セBG[QイNョm@ NNNMNNZNNキLMセ ...
r.. ...av"""".""MI
Jurnal
J
BUMD. dibangL Pengelol Kendari, Mei 199' II Kenda berlaku I
Daerah, berubah r
Unaaha) Konawe. Dari ordinal m
bersih ml
slallls ke t nilai sebe! bahwa re.; usaha p' penyedia, lerhadap p perlu dilin, tingkat pI sumbangl d.erah.
Ketcrsedl Wi.wlom .
Dalar Icrdapal pe
SARA. Yan kuat untu kemasyaral kebudayaar karsa ケ。ョセ@
kehidupan ma sy arak, diimplemen istiadat, eti ruang tradi teknologi SE
Pendu< suku Tolaki tradisional mengelola Sl
saat ini sukt (kearifan Ie
I"e.•..•
}umal BIIIII; Le.<I",.;, Vol"me UNo. 2, Agusills 2014, 111m. 213-225, pada :1sitas mnya
セ・ャャゥュ@
ungan akan air di )elurn njir di
Rap· indeks ;ebesar erletak malisis roleh 2 tingkal
ilu: I). dan 2).
-visdom
:verage
セョ。ゥォ。ョ@
anju\an everage
Unaaha
セ・イ。ォ@ di :rstatus
Nセ
...
,:_ )Jh\i"I
_
..
;',BUMD. Pengelolaan sarana air bcrsih yang telah dibangun pada mulanya dikelola oleh Badan Pengelola Air Minum (BPAM) Kabupatcn Dali II Kendari , melalui Perda No. 10 Tahun 19971anggal26 Mei 1997 tenlang pendirian PDAM Kabupalen Dati II Kendari. Selanjutnya pada tanggal I Jan uari 200 I
berlaku UndangUndang No. 22 tentang Otonomi
Daerah, onaka PDAM Kabupaten Doti 11 Kendari berubah menjadi PDAM Ka bupaten Kendari (Cabang Unaaha), dan kini menja di PDAM Kabupaten Konawe.
Dari has il anal isis penilaian atribut dalam skala ordinal menunjukkan bahwn rezim pengelo.laan air bersih member.ikan pengaruh sig,nifikan terhadap status keber lanjutan dirnensi keJembagaan dengan nHai sebesar 2,23. Kondisi lersebut m enggambarkan bahwa rezirn pengelolaan air bersih terkait dengan usaha pemanfaatan sumber air b ak u Ul1tuk penyediaan air bersih berkeianjutan dan pe layanan terhadap pelanggan masih "belum optima'" se hingga perlu ditingkalka n lugi agar mampu mengembangkan tUngka t pelayunannya dan mampu memberikiln sumbangan pernbangunan kepada pemerintah daerah .
Ketersediaan Perangkat Hukum AdatfLocal
Wist/olll.
Dal alll kehidupan sosial pad a su ku Tolaki,
terdapal perangkat benda ada I yang disebut KALO
SARA . Yang merupakan daya perekat yang sangat
kual untuk memp e rk o koh kehidupan sosial kemasy arakatan.Keberadaan "KA LOSARA" sebagai kebudayaan Tolaki merupakan cenn in cipta, rasa dan karsa yang bertujuan menciptakan harmonisasi keh idupan masyarakat. Perwujudan kearifan lokal
ma sya rakat terhadap lingkungan dap a l
diimplementasikan dnlnm nilainilai sosial, nOllna adat iSliadat, etika. sistem kepercayaan , pula penataan ruang tradisional , serta penerapan peralat an dan teknologi sederhan a ya ng ram ah lin gkungan.
Penduduk Kabupaten Konawe didominasi olch suku Tol aki .Sebagian dari rna syarakat To laki masi h tradi sian al dan menggantungkan hidupnya dari mengelola sumber daya alam (Adijaya, 2007).Sampai saa t ini suku Tolaki memiLiki keyakinan dan tradisi (kearifan lokal) untu.k menjaga dan mern elihara kelestarian hulan yang terus diwariskan ke anak cueu mereka . Pernyataan ini dimaknai dari pepatah
hm omhiara pombahora r onga anahoma anD
dllnggll opit u IIIruna" yang diartikan seeara harfiah
bahwa secara individu dan kekeluargaan rnasyarakat adatTolaki harus dapal memelihara dan melestarikan Iingkungan alam yang dimilikinya samp ai lapis ketujuh aoak eueu mereka (Sann adan & Tawulo, 2007). Dari hasil analisis penilaian atribut dalam skala ordinal menunjukkan bahwa ketersediaan perangkat
hukum adatl/oeal wisdom memberikan pengaruh
signifikan rerhadap stat us kcberlanjutan dimensi ke lembaga an dengan nj lai sebesar 1,43 . Kondisi tersebut menggambarkan bahwa ketersedi aa n perangkat hukum adatllocal wi.fdom terkait dengan usah a pemanfaatan s umber air baku berkelanjutan masih ·'belum optimal" dalam menyentuh ak ar persualan pengelolaan sumberdaya nir di Kabupaten Konawe.
3,6 Status Keberlanjutan Pengelolaan Air Baku di Kabupaten Konawe
Ana,lisi s multidimensi terhadap status keberlanj utan untuk penge lolaan air baku di tingka t Kabupaten menunjukkan ni Jai indek s keberlanjutan
sebesar 41 ,40 at a u dikategorikan kurang
berlce lanjulan , ini berarli p e ngelolaan air baku
berkelanjutan di Kab . Konawe saal ini berada pada
status Icurang berkelanjutan.Status kuran g
berkelanjutan di wilayah penelitian disebabltan oleh rendahny a nilai indeks keberlanjutan dari 5 dirnensi yang dinilaLDimana hanya dimensi ekologi yang rnernpunyai kinerja cu kup berkelanjutan, sedangkan empat dirnensi lainnya dimen si ekonomi. dirnensi s osial , tcknoJogi dan dimen s i keJembaga a n menunjukkan kinetja yang kurang berkelanjutan.
Analisis terhadap 44 atribut yang berasal kelima dirnensi (ek.ologi, ekonomi, sos ial , teknologi , da,n kelcmbagaan) rnenghasi lkan 12 atributyang berperan sebaga i faktor pengungki t (lev erage factor) yan g berada di setiap dimensi seeara parsial (Tabel 2). U ntuk meningkatkan s tatu s keberlanjutan pengelolaan air baku di wilaya h peneiitian maka
ke-12 atribut lersebllt perJu dilakukan intervensi, ya itu I (satu) atribut perlu dikurangi atau dikendalikan inten sit as perkemban gan nya,
lO
(sepu'Juh) atribut perlu ditingkatkan inlen s itas kegiat ann ya, dan I (satu) at ribut perlu dikendalikan dan direneanakan perk ern bangann ya seearn baik.;
Ridw(ln Adi SUF)IQ, dkk. : Allali.fi.f Status Keberlafljulan Pengelolllllil Air Baku di Kob. Konawe ...
Jurl1/l
Tabel 2.Atribut pengungkit dimensidimensi keborlanjutan Tabel
No. Dimensi Keberlanjutan Alribul(Faktor Pengungkit) NilaiRMS
Dimen
I. Dimensi Ekologi I. Pcnge mban gan sllmber air baku unluk 3,04
pcnyediaan air bersih
2. Alih fung si lahan lerhadap kuaJilas air baku 2,58 EJ
3. Tinggi pcnnukaan air l3nah 2,28 EJ
2. Ditnensi Ekonomi
3. Dimens i Sosial
4. Dimensi Tcknologi
5. Dimensi Kelembagaan
I. Tingkal keunlungan PDAM 3,55
2. Penyerapan len!lga kerja 3,54
I. Motivasi & kepedulian masyarakal 4,94
terhadap upaya perbaikan lingkungan , rehab ilitas i hutan dan lahan untuk kelestarian su mber air baku
2 Tingkal pendidikan formal masyarakal 3,73
I. Tingkat pelayanan air bersih PDAM
3,86
2. Teknologi penanganan limbah 3,50
3. Teknologi resapan air di kawasan pennukiman
3,40
I. Rez im pengel olaa n airbersih 2. Ketersediaan perangkat hukum adatJ
local wisdom
2,23 1,43
Alribut yang perlu dikurangi alau dikendalikan intensitas perkembangannya adalah Alih fungsi lahan ler hadap kualita s air baku. Airibul yang perlu ditin gkatkan intensitas kegiaumnya karena saat ini suda h ada namun perkembangannya masih belurn
oplimal dalam impl eme ntasiny a adalah:
Pengembangan sumber air baku untuk penyediaan airbersih; Tiugkal keuntungan PDAM; Penyerapan lenaga kcrja; MOlivasi dan kepedulian masyarakal terhadap upaya perbaikan lingkungan , rehabilitasi hutan dan lahan untuk kelcslarian sumber ai r baku; Tingkat pendidikan formal masya rakat ; 1'ingkal pclay anan air bcrs ih PDAM; Tcknologi penanganan limbah; Teknologi resa pan air di kawasan pennukiman; dan Kctersediaan perangkat hukum
adatl local wisdom . Sedangkan atribut yang perlu
dikendalikan dalam pelaksanaan kegiatann),a dan perlu direncanakan perkembangannya dengan lcbih baik lagi di masa tnendatang adalah Rezim pengelolaan air bcrsih.
3.7 Analisis Montc Carlo
Metnperhalikan hasi l anal isis Monle Ca rlo dan ana l isi s MDS pada tarafkepercay.an 95%diperoleh
bahwa nilai lndeks Keberlanjutan Pen gelolaan Air Baku Berkelanjulan di Kabupalen Konawe menunjukkan adanya selisih nitai kedua analisis tersebut sangat kecil (0, 30 %). Ini bcrarti bahwa model analisis MDS yang dihasilkan memadai untuk menduga nilai indck s pengelolaan air baku berkelanjutafl di K"bupalen Konawe. Perbcdaan nilai ya ng sa ngat keeil in i menunjukkan bahwa kes a lahan dala1ll proses analisis dapat diperkecil atau dihindari. K esa laha n yang disebabkan pcmberian skaring pada setiltp atribut, カ 。イゥ。 セゥ@
pemberian skoring yang bersifat l1lultidime ns i karcna adanya opini yang berbeda retati[ keeil, proses anal isis data yang dilakukan secara berulangulang relatif Slabil, dan kesalahan dalam melakukan inpul dala dan dala yang hilang dapat dihindari (Fau zi el
al.
2005) .Analisis MOille Ca rlo ini juga dap at digunakan se b£lgai mctoda si mula s i untukmengevaluasi dampak kesalahan aeaklgalat (random
error) dalam ana l isis s tatistik y.:IOg dilakuk an terhadap se luru h dimensi (Kavanagh dan Pitcher 2004).Hasil anal isis MDS dan Monte Carlo disajikan pada Tabel 3.
Sc Te Ke
セ@
3.8
UjlDa kocfi s ic atau leb berarti n dan mer stress ani
inimendf dari RUセ@
diperoleh
allil)unl,
air baku (Fisheries. hasil anal Tabel4. セ@
Parar No.
I. Nilai
2. Nilaif
4. Simp,
I) Berda
dari kt
kelem pe nge
kッョ。セ@
keberl berani Kab. I
kuran,
セ・
...
Jumal Bllml Le.flilri, Valume 14 No. 2,Aguslus 2014, 111m. 2/J"225Tabel 3. Perbedaan Indeks Keberlanjutan antMa Rap"Konawe (MDS) dengan Monte Carlo
I\1S Nilsi Indeks Keberlsnjutan ('!o)
Dimensi Keberlanjutao Perbedsso(MOS Me)
MOS MonteCsrlo
Eko]ogi 52.36 52.13 023
Ekonomi 36.93 36.98 0.05
Sosial 34. 16 34.69 0.53
l Teknologi 35.39 35.66 027
4 Kelembagaan 48.17 47.82 0.35
3 ;6 ;0
10
s
13,jolaan .onawe
lnaiisis
bahwa emadai .ir baku ·bedaan
bahwa ,erkecil Dabkan
varia!:!j
ii karen"
3.8 Uji Kefepstan Analisi, MUS (goolilless offil)
Dari hasil anal isis RapKonawe diperoleh koeflsieo detenninasi (R' J antara 94,08 %" 95 ,28 %
atau lebih besar dari 80 % atau mendekati 100 %,
beralli model pendugaan indeks keberlanjutan baik dan memadai digunakan (Kavanagh 2(01). Nilai stress an tara 0, 14 0,16. Nilai koefisien detenninasi ini mcndekati nilaf951 00% dan nilai sfl'ess lebill keei!, dari 25% sehingga model analisis MDS yang diperoleh memiliki ketepatan yang tinggi (goodness
offit) untuk menilai indeks keberlanjutan pengelolaan air baku berkelanjutan di Kabupaten Konawe (Fishelies, 1999). Nilai sIress dan koefisien detelminasi hasil analisis RapKonawe disajikan pada Tabel4.
dimensi kelembagaan menunjukkan kinerja yang kurang berkelanjutan .
2) Faktor pengungkil
(leverage
Iac! ur)keberlanjutan penge lolaan
air
baku [image:13.612.24.456.50.402.2]berkelanjutan di Kab. Konawe diperoleh sebanyak 12 atribut berasal dari dimen si ekologi 3 atribut yaitu (I) Pengembangan sumber air baku untuk penyediaan air bersih, (2) Pemanfaatan lahan terhadap kualitas air baku, (3) Tinggi permukaan air tanah. Dimensi ekonomi 2 3lribut yaitu (1) Tingkat keuntungan PDAM, dan (2) Penyerapan tenag" ktrja. Dimensi sosial 2 atribut yaitu (I) Motivasi dan kepedulian masyarakat terhadap upaya Tabel4 . Nilai Stress dan Nilai Koefisien Determinasi (Rl) hasil RapKonawe
No. Parameter Dimensi Dimensi IDimensi Dimensi Dimensi
Ekologi Ekonomi Sosial Teknologi Kelembagaan
I. Nilai Stress 0,14 0,14 0,15 0,14 0,16
2. Nilai R' 95,28 94,76 9<1,60 95,01 94,08
proses iglIlang an input
Fauzi el
,a dapat untuk
(random
lakukan Pitcher jisajikan
2
0 " )4. Simp"lan
I) Berdasarkan hasil penilaian terbadap 44 atrib"1 dari
kclima
dimensi ekologi, ekollomi, sosial, kc!embagaan, dan dimensi teknologi pada pengelolaan air baku berkelanjntan di Kab. Konawe maka kondisi saat ini nilai indeks I<eberlanjutannya adalah sebesar 41,40, inj berarti pengelolaan air baku berkelanjutan diKab . Konawe saat in i berada pada status
kurangberkeJanjulon . Dimensi ekologi mempunyai kinerja cukup berkelanjutan sedangkan empat dimensi lainnya dimensi ekonomi, dimensi sosial, dimensi leknologi dan
perbaikan lingkungan, rehabilitasi hUlan dan iahan untuk kelestarian sumber air baku, dan (2) Tingkat pendidikan formal masyarakal. Dimensi teknoiogi 3 atribut yaitu (I) Tingkal pelayanan air bersih PDAM , (2 ) Teknologi penanganan lim bah dan (3) Kondisi dr"inase di
kawasan permukiman . Dan dimensi
kelemhaga(ln 2 atribut yaitu (i) Rezim
pcngelolaan air bersih , dan (2). Ketersediaan
perangkat hukum adaVlocal wisdom. U ntuk
meningkalkan nilai indeks dari masing"masing dimensi keberlanjulan pengelolaan air baku di Kabupaten Konawe ke depan maka perlu
224
[image:13.612.26.459.413.679.2]I
I
Rirll.,(1II Ad, Surya, dkk. : Allulis;s StU/liS Keberlallju/an Pengelolaan Air Bakll di Kab. KOllowe ...
menjaga kinerja faktm pengungkit yang baik dan melakubn intervensi kebijakan perbaikan terhadap kinerja alribut faktor pengungkit yang
buruk, sedang dan ya ng ma sih memungkinkan
untuk ditingkatkan.
Ucapan Terima Kasih
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada
seluruh pihak yang telah berkenan membantu dalam penye lesaian penelitian ini: Kepala Balai Witay.h SlIng"i Sulawesi IV Kendari, Kepala BPDAS Sampara, Prof. Dr. lr. Darwis, DEA (Universitas Halu
Oleo). Prof. Dr. Ir. Ayub M. Padangaran (Universitas
Halu Oleo), Dr. Ir. La Baco Sudia, M.Si (U ni vers itas Halu Oleo), D\". Ir. Rayuddin, MP (Dekan Fapelta Univ. Lakidende), Israwa n Sulfa, ST, Dip!. WRD (Dinas PU dan Tata Ruang Kab. Kon.we), Bappeda Kab. Konawe, Dinas Kehutanan Kab . Konawe, BLH
Kab. Konawe, Dinas Pertanian Kab. Konawe dan
PDAM Kab.Konawe. Terima kasih kami lIcapkan atas kesediaannya meluangkan waktll dan pikiran dalam
proses Indepth Interview penelitian ini .
Kamijuga menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Redaksi Jurnal Bumi Lestari yang telah berkenan rnenerima dan menerbitkan attikeljumal ini.
Da/lar Puslaka
Adijaya. 2007. Keari/an Lingkllngal1 pada
masyarakal Tolaki : Hu/an dalam Perspekli/ Kul/ural Ora ng Toloki dan Pronata Perladaflgannya. Di dalarn : Mengungkap Keari fan Lingkullgan Sulawesi Tenggara . Masagena Press . Makassar.
Alder J, TJ, Pitcher, D. Preikshot, K. Kaschner and B. Feriss. 2000. How Good is Good? A. Rapid Appraisal Technique for Evaluation of the Sustainability Status of Fisheries of the North Atlantic. 10 Pauly and Pitcher (eds). Methods
for
Evalualion the Impacts ofFisheries on/he North Atlantic Ecosysfem.Fisheries CenterResearch Reports.
Brundtland Report, GH., M. Khalid, S. Agn",i, SA AIatheL B. Chidzero, L.M. Fadika, V. Hauff, I. Lang, M. Shijun, M.M. de Botero, N. Singh, P.N. NelO, S. Okita, S.S. Ramphat, D. Ruckes haus, M. Sahnoun, E. Salim_ B. Shaib, V. Sokolo v, 1.
Stanovnik, M. Strong {World Commission on
Environment and Development}. /987. Our
Common FUlI/re. Oxford: Oxford University
Press.
[BPS] Bad.n Pusat Statistik Kabupaten Konawe.
2013 . Konawe Dalam Al1gka. Katalog BPS . 1102001 .7403. BPS Kabupalen Konawe.
Dokumen Rencana Program Investasi Jangka
Menengah (RPlJM) Bidang PUiCipta Karya Kab.Konawc Tahun 20092013.
Fauzi A dan S. Anna.200S. Pemodelan Silmberdaya
Perikanan dan Ketal/tan un/uk Anafisis
K ebijakan. Gramedia Pustaka) Jakarta .
Fisheries.c om . I 999 .Rapjish Proiecl. http: // fis herie s. com/project/rap fis h. h t m
Kavan agh, P. 200 J. Rapid Appmisal
0/
Fisheries (RAPFlSH) Proiect. University of BritishColumbia, Fisheries Centre.
Laporan Kilal itas Air, Badan Lingkungan Hidup (BL H) Kabupaten Konawe Tahun 20 J I .
Lou cks DP. 2000. Sustainable Waler Resource
Manctgement . Water International. 2S : 2-10 .
Perda No. 10 Tahun 1997 tanggal26 Mei 1997 tentang Pend;riao PDAM Kabupaten Dati II Kendari. PP No. 82 Tahun 200 I ten tang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
Peraturan Pemerintah RepubHk Indonesia Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM).
Pitcher,
n .
and Preikshot, D.B. 200 I.Rapjish: A Rapid Appraisal Technique 10 Evaluate the Sustainabilily Status of Fisheries. FisheriesResearch 49(3): 2SS270.
Salmadan dan Tawulo, M.A. 2007. Keurifan Lokal Masyarakal Adm Tolaki dalam Mengelola
Lingkungan dengan Menggunakan Sis/em
Pengetahuan Cu(tca Be rladang (Pesllr i Monda ·II) . Di dalam : Mengungkap Kearifan
Lingkungan Sulawesi Tenggara . Masagena Press, Makassar.
Sub Dinas PU Pengairan Provinsi Sulawesi
Tenggara, 2010.
[UU Rlj2004. Un dang-Un dung Repllblik Indonesia NomoI': 7 Tuhlln 2004 Tentang Sumberdaya Air.
A
Amboo,
Ants,lS
Area. IS
Agricult,
Air,213
Aoali.sis,
B Budaya, I
Burung, I
Bird,a26 Berdaya,
Biomas.sa Biosorber
Baku,213
C
Culture, I
Conservat
Curriculul"
Chromium
o
Penduduk
Dampak . I' Deita, J42
Divcrsit)', I
DAS,J59
E
Ekowisata. Environmel
ECotourism.
Ekonomi,I4
Empowcrml
Effecli カ・ョ・セ@
Exvansive,l ,
F
Forest, J 51