RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI
PENGGAJIAN DAN PENILAIAN
KINERJA KARYAWAN
PADA COFFEE CORNER
SURABAYA
PROYEK SISTEM INFORMASI
Nama
: ARYO DWI PRAYOGO
NIM
: 05390100049
Program : DIII (Diploma Tiga)
Jurusan : Manajemen Informatika
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER
SURABAYA
ix
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAKSI ... vi
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Pembatasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 3
1.5 Manfaat ... 3
1.6 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II HASIL SURVEY ... 6
2.1 Gambaran Umum COFFEE CORNER ... 6
2.2 Struktur Organisasi COFFEE CORNER ... 6
2.3 Deskripsi Tugas ... 7
2.4 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan ... 8
2.5 Dokumen I/O ... 9
BAB III LANDASAN TEORI ... 12
3.1 Penggajian ... 12
x
Halaman
3.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 14
3.4 Analisis dan Perancangan Sistem ... 14
3.5 Document Flow ... 15
3.6 System Flow... 16
3.7 Data Flow Diagram ... 17
3.8 Entity Relationship Diagram ... 18
BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM ... 19
4.1 Analisis Sistem ... 19
4.2 Desain Sistem ... 20
4.2.1 System Flow ... 20
4.2.2 Data Flow Diagram ... 24
4.2.3 ERD ... 31
4.2.4 Struktur File ... 33
4.2.5 Desain I/O ... 38
BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN ... 44
5.1 Sistem yang Digunakan ... 44
5.2 Cara Setup Program ... 44
5.3 Penjelasan Pemakaian Program ... 45
BAB VI PENUTUP ... 53
6.1 Kesimpulan ... 53
6.2 Saran ... 54
DAFTAR PUSTAKA ... 56
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Tabel Presensi ... 34
Tabel 4.2 Tabel Pegawai ... 34
Tabel 4.3 Tabel User Login ... 35
Tabel 4.4 Tabel User Level ... 35
Tabel 4.5 Tabel Lembur ... 35
Tabel 4.6 Tabel Jabatan ... 36
Tabel 4.7 Tabel General Cleaning (GC) ... 36
Tabel 4.8 Tabel Data Gaji ... 37
Tabel 4.9 Tabel Break Loss ... 37
Tabel 4.10 Tabel Gaji ... 38
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Struktur Organisasi COFFEE CORNER ... 6
Gambar 2.2 Document Flow Penggajian ... 8
Gambar 2.3 Dokumen I/O Sli Gaji ... 9
Gambar 2.4 Dokumen I/O Laporan Gaji ... 10
Gambar 2.5 Ceklok (Checkclock) ... 11
Gambar 4.1 System Flow Penggajian ... 21
Gambar 4.2 System Flow Kinerja Karyawan ... 22
Gambar 4.3 System Flow Membuat Laporan ... 23
Gambar 4.4 Context Diagram ... 24
Gambar 4.5 HIPO ... 25
Gambar 4.6 DFD Level 0 ... 26
Gambar 4.7 DFD Level 1 Melakukan Transaksi ... 27
Gambar 4.8 DFD Level 2 Mengelola Master Pegawai ... 28
Gambar 4.9 DFD Level 2 Mengelola Master Jabatan ... 28
Gambar 4.10 DFD Level 2 Mengelola Master Login ... 28
Gambar 4.11 DFD Level 2 Mengelola User Level ... 29
Gambar 4.12 DFD Level 2 Melakukan Transaksi Data Gaji ... 29
Gambar 4.13 DFD Level 2 Melakukan Transaksi GC ... 29
Gambar 4.14 DFD Level 2 Melakukan Transaksi Lembur ... 30
Gambar 4.15 DFD Level 2 Melakukan Transaksi Break Loss ... 30
Gambar 4.16 DFD Level 2 Melakukan Transaksi Variabel Kinerja ... 30
xiii
Halaman
Gambar 4.18 Conceptual Data Model ... 32
Gambar 4.19 Physical Data model ... 33
Gambar 4.20 Desain Laporan Kinerja ... 39
Gambar 4.21 Desain Laporan Kinerja per Karyawan ... 39
Gambar 4.22 DesainForm Main Menu ... 40
Gambar 4.23 Desain Form Login ... 41
Gambar 4.24 Desain Form Presensi ... 41
Gambar 4.25 Desain Form Penggajian ... 42
Gamabr 4.26 Desain Form Cetak Laporan ... 43
Gambar 5.1 Form Presensi ... 45
Gambar 5.2 Form Login ... 46
Gambar 5.3 Form Mengelola Karyawan ... 46
Gambar 5.4 Form Mengelola Jabatan ... 47
Gambar 5.5 Form Mengelola User Login ... 47
Gambar 5.6 Form Mengelola Data Gaji ... 48
Gambar 5.7 Form Mengelola Variabel Kinerja ... 49
Gambar 5.8 Form Penggajian ... 49
Gambar 5.9 Form Pengaturan Data GC ... 50
Gambar 5.10 Form Pengaturan Break Loss ... 51
Gambar 5.11 Form Pengaturan Over Time ... 51
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Laporan Data Pegawai ... 57
Lampiran 2. Slip Gaji ... 58
Lampiran 3. Laporan Data Gaji Pegawai ... 59
Lampiran 4 Laporan Kinerja Pegawai ... 60
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
COFFEE CORNER bergerak di bidang jual-beli food and beverages,
dengan kata lain COFFEE CORNER merupakan coffee shop yang ada di
Surabaya. COFFEE CORNER mempunyai Pegawai yang disebut barista. Pegawai
di COFFEE CORNER sejumlah 35 orang, yang terbagi menjadi 2 shift yaitu shift
1, jam awal mulai shift pada jam 4 sampai 8 malam dengan sistem pembagian 5
orang pada hari regular dan 6 orang pada hari libur atau weekend dan shift 2 awal
mulai shift pada jam 8 sampai jam 12 malam dengan pembagian 7 orang pada hari
regular dan 13 orang pada hari libur atau weekend. Hari regular di sini dimaksud
adalah hari Senin sampai Kamis dan weekend hari Jum’at, Sabtu, dan Minggu.
Proses penggajian pada perusahaan ini berdasar pada jumlah shift tiap-tiap
Pegawai, ada pula perhitungan jumlah keterlambatan Pegawai berdasarkan
presensi. Penggajian di perusahaan ini sudah termasuk service. Service ini didapat
dari 5 persen dari total pendapatan perusahaan yang nantinya akan diinputkan
secara manual ke dalam perhitungan gaji. Service tersebut tiap bulannya
merupakan nilai yang yang tidak tetap dan setiap bulannya berubah-ubah.
Perusahaan selama ini melakukan Rekap kehadiran Pegawai dengan
menggunakan aplikasi Microsoft Excel, sehingga banyak ditemukan
kesalahan-kesalahan yang dibuat baik oleh sistem maupun oleh sumber daya manusia. Selain
2
pemberian upah lembur yang tidak akurat karena jam lembur Pegawai yang tidak
dicek dengan presensi.
Perusahaan ini mempunyai sistem jenjang karir. Jenjang karir tersebut
didapat dengan catatan apabila seorang Pegawai telah melewati masa kontrak
kerja. Salah satu syarat Pegawai layak naik jabatan atau tidak dengan melihat
performance atau kinerja Pegawai itu sendiri. Dalam hal ini COFFEE CORNER
tidak mempunyai sistem penilaian kinerja Pegawai yang pasti, hanya melewati
proses yang telah dijelaskan di atas yaitu, apabila Pegawai tersebut telah melewati
masa kontrak kerja. Selain itu penilaian hanya berdasarkan analisis personal saja.
Sistem yang dibuat ini akan membantu dalam pengambilan keputusan tentang
Pegawai yang akan naik jabatan. Penilaian tersebut berdasarkan performance
Pegawai yang bersangkutan. Performance Pegawai dinilai berdasarkan jumlah
jam keterlambatan, break and loss, dan jumlah shift yang telah ditempuh oleh
Pegawai tersebut.
1.2 Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah yang terkait seperti yang dijelaskan pada
latar belakang di atas seperti berikut:
1. Bagaimana membuat Sistem penggajian Pegawai yang tidak membutuhkan
banyak waktu dan meminimalisasi adanya kesalahan?
2. Bagaimana membuat laporan guna memberikan informasi kepada pimpinan
perusahaan?
3. Bagaimana membuat sistem penilaian kinerja Pegawai sebagai salah satu
1.3 Pembatasan Masalah
Dari perumusan masalah yang ada penulis membatasi topik-topik yang
akan dibahas, antara lain:
1. Mengolah Data Pegawai.
2. Proses perhitungan gaji yang disertai dengan perhitungan upah lembur,
keterlambatan, potongan-potongan, gaji pokok.
3. Laporan kinerja Pegawai yang akan dijadikan pertanggungjawaban kepada
pimpinan perusahaan.
1.4 Tujuan
Tujuan dari perancangan dan pembuatan Sistem Informasi Presensi,
Penggajian, dan laporan kinerja Pegawai di COFFEE CORNER.
1. Membuat suatu sistem informasi yang dapat menyimpan dan mengelola data
pegawai.
2. Membuat suatu sistem informasi yang dapat menyimpan dan mengelola data
presensi pegawai tiap bulan.
3. Membuat suatu sistem informasi yang dapat melakukan proses penentuan
kinerja pegawai.
4. Membuat suatu sistem informasi yang dapat mengolah data gaji pegawai
yang akan menghasilkan perhitungan gaji pegawai.
1.5 Manfaat
Manfaat sistem yang baru bagi pengguna adalah sebagai berikut:
1. General Manager
4
Adapun keuntungan dari sistem yang baru ini adalah sebagai berikut:
a. Mempermudah dalam mengetahui data-data Pegawai, mengetahui
bagaimana kinerja para karawan yang bekerja pada perusahaan.
b. Mempermudah dalam mengetahui laporan transaksi yang dibutukan secara
efektif dan efisien.
2. Manager HRD
Manager Human Resource Development (HRD) merupakan orang yang
mempunyai tanggung jawab secara penuh terhadap para Pegawai. Adapun
keuntungannya sebagai berikut:
a. Mempermudah dan mengetahui semua data yang ada di perusahaan, seperti
data Pegawai, data gaji Pegawai dan sebagainya.
b. Menerbitkan laporan yang nantinya akan diberikan kepada pimpinan baik
berupa laporan gaji, laporan kinerja Pegawai berdasarkan presensi.
3. Accounting
Accounting bertanggung jawab terhadap keluar masuknya arus uang pada
perusahaan, pada bagian ini salah satu keuntungannya adalah bagian
accounting dapat mengetahui laporan gaji Pegawai tiap bulan.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penulisan Proyek Sistem Informasi
ini dibagi menjadi beberapa bab. Setiap bab akan dijelaskan dalam beberapa sub
bab.
Bab pertama merupakan bab Pendahuluan yang menjelaskan mengenai
latar belakang permasalahan yang ingin diselesaikan dengan adanya program
perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, kontribusi dan sistematika
penulisan.
Bab kedua merupakan bab Hasil Survey yang menjelaskan tentang
sejarah dan perkembangan susunan keorganisasian perusahaan. Bab ini juga
menjelaskan tentang analisis yang sedang berjalan dengan menggambarkannya
pada document flow Penggajian serta Dokumen I/O yang ada saat ini.
Bab ketiga merupakan bab Landasan Teori yang berisi tentang teori-teori
yang digunakan penulis dalam pembuatan sistem informasi ini dari awal sampai
akhir. Teori-teori ini terdiri dari teori yang berkaitan langsung dengan masalah,
yaitu teori penggajian, penilaian kinerja, konsep dasar sistem informasi, serta teori
yang berkaitan dengan penyelesaian masalah yaitu document flow, system flow,
data flow diagram, dan entity relationship diagram.
Bab keempat merupakan bab Analisis dan Desain Sistem yang terdiri
dari dua bagian yaitu: Prosedur penelitian dan perancangan. Untuk prosedur
penelitian dijelaskan mengenai identifikasi masalah dan bagaimana sistem
tersebut akan dibuat.
Bab kelima merupakan bab Implementasi dan Pembahasan yang berisi
tentang pembahasan hasil program sesuai dengan perumusan masalah yang telah
dicantumkan. Bab ini menjelaskan tentang tampilan interface dari program yang
telah dibuat dengan penjelasan cara penggunaannya.
Bab keenam merupakan bab Penutup yang menguraikan ringkasan/inti
dari bab-bab sebelumnya yang dituliskan dalam bentuk kesimpulan. Dari
kesimpulan tersebut, dibuat beberapa saran yang dapat dipertimbangkan jika
6 BAB II
HASIL SURVEY
2.1 Gambaran Umum COFFEE CORNER Surabaya
COFFEE CORNER ini didirikan pada tanggal 14 Februari 2007 oleh
Prof. Dr. Syamsu Budiono yang dipimpin oleh putri beliau Vinca Desyiandri.
Perusahan ini bergerak di bidang jual-beli atau sebuah coffee shop yang beralamat
di Jl. Arif Rahman Hakim 40-42, Surabaya. Namun dalam perkembangannya
perusahaan ini membuka cabang di Malang – Jawa Timur yaitu di Jl.Soekarno
Hatta KAV.140.
2.2 Struktur Organisasi COFFEE CORNER Surabaya
Gambar 2.1 Struktur Organisasi COFFEE CORNER
Dari hasil survey yang telah dilakukan di COFFEE CORNER, COFFEE
CORNER mempunyai struktur organisasi yang sederhana. Meskipun demikian,
sistem yang dijalankan menyerupai sistem yang dijalankan pada perusahaan besar,
sehingga sistem yang dikembangkan tetap dapat digunakan meskipun berkembang Owner
CEO
General
Store Manager
HRD
MANAGER Marketing
SPV
di waktu yang akan datang. Struktur organisasi COFFEE CORNER dapat dilihat
pada gambar 2.1.
2.3 Deskripsi Tugas
Adapun tugas dan tanggung jawab masing–masing bagian adalah sebagai
berikut:
Kepala Perusahaan/Pimpinan
1. Membuat dan menentukan kebijaksanaan dalam perusahaan.
2. Mengawasi semua yang ada di perusahaan.
3. Bertanggung jawab akan kelangsungan jalannya perusahaan.
4. Melakukan koordiasi kegiatan kerja di perusahaan.
Kepala Bagian
1. Bertanggung jawab atas masing–masing bagian yang dipimpinnya.
2. Mengawasi bagian administrasi yang ada di bawahnya.
Bagian Keuangan
Menerbitkan slip gaji dan memberikan gaji pada masing–masing pegawai setiap
bulannya serta mengawasi arus keluar masuknya uang yang ada di perusahaan.
Bagian Personalia
1. Memelihara semua data yang ada di perusahaan, seperti data pegawai, data gaji
pegawai dan sebagainya.
2. Menerbitkan laporan yang nantinya akan diberikan kepada pimpinan baik
8
2.4 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan
Masalah yang akan dianalisis yaitu masalah penggajian pegawai. Pada
penggajian pegawai, Manager HRD mencocokkan daily report dan kertas ceklok
untuk menghitung gaji pegawai. Untuk lebih jelasnya document flow penggajian
dapat dilihat pada gambar 2.2.
2.5 Dokumen I/O
Dokumen I/O yang terdapat pada COFFEE CORNER Surabaya saat ini
antara lain dokumen slip gaji, Laporan Gaji, Ceklok. Untuk lebih jelasnya, dapat
dilihat pada Gambar 2.3, Gambar 2.4, dan Gambar 2.5.
1. Slip Gaji
Gambar 2.3 Dokumen I/O Slip Gaji
Dokumen ini berfungsi sebagai output yang akan dihasilkan oleh sistem
lama pada perusahaan. Slip gaji tersebut menjadi tanda bukti perusahaan
bahwa pegawai yang bersangkutan telah mendapatkan haknya yaitu berupa
10
2. Laporan Gaji
Gambar 2.4 Laporan Gaji
Laporan gaji ini berfungsi sebagai pertanggungjawaban Management
perusahaan kepada pemilik perusahaan. Dokumen ini bertujuan sebagai
3. Checkclock
Gambar 2.5 Checkclock
Dokumen ini bertujuan sebagai bukti perusahaan yang berguna untuk
12 BAB III
LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan dijelaskan teori–teori penunjang yang digunakan
untuk mendukung penyusunan laporan proyek sistem informasi. Teori penunjang
yang akan dibahas meliputi prosedur-prosedur yang berlaku saat ini serta
beberapa pengertian tentang ilmu yang berkaitan dengan proyek sistem informasi
ini.
3.1 Penggajian
Menurut Fayol (1995), Sistem penggajian adalah proses yang
menentukan tingkat penggajian staf, memonitor, mengembangkan, dan
mengendalikannya. Penggajian di COFFEE CORNER merupakan salah satu
aktifitas penunjang operasional perusahaan.
Adapun penggajian meliputi proses-proses yang saling berkaitan dan
nantinya akan menghasilkan slip gaji dan laporan-laporan sebagai pertanggung
jawaban kepada pemilik perusahaan. Perhitungan gaji didapat dengan perhitungan
sebagai berikut:
Gaji = total shift + service + lembur – (denda keterlambatan + break loss)
Total Shift diambil dari data-data presensi harian. Setiap pegawai yang
melakukan proses presensi, maka jam masuk sudah terlebih dahulu ditentukan
oleh perusahaan. Apabila pegawai tersebut melakukan cek in Presensi melebihi
batas waktu yang ditentukan maka selisih waktu tersebut disebut dengan denda
keterlambatan. Perhitungan keterlambatan didapat dengan perhitungan sebagai
Denda keterlambatan = jam masuk – jam cek in
Setiap keterlambatan dapat ditoleransi apabila pegawai mempunyai ijin
dari manager. Dalam hal ini manager selaku pemegang otoritas tertinggi
perusahaan dapat mengeluarkan otoritas apabila pegawai datang terlambat.
3.2 Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja (performance appraisal) pada dasarnya merupakan
faktor kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien,
karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia
yang ada dalam organisasi. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi
dinamika pertumbuhan organisasi secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut
maka dapat diketahui kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja pegawai.
Menurut Bernardin dan Russel (1993) “A way of measuring the
contribution of individuals to their organization“. Penilaian kinerja adalah cara
mengukur kontribusi individu (pegawai) kepada organisasi tempat mereka
bekerja. Penilaian kinerja Pegawai pada COFFEE CORNER Surabaya adalah
salah satu aktifitas perusahaan dalam memberikan suatu nilai yang akan
menentukan bagaimana pegawai tersebut dinilai. Penilaian tersebut berdasarkan
performance Pegawai itu sendiri. Performance Pegawai dinilai berdasar jumlah
jam keterlambatan, break and loss, dan jumlah shift yang telah ditempuh oleh
Pegawai itu sendiri. Pada sistem ini sengaja tidak menampilkan jalan proses
14
3.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem,
yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan pada komponen atau elemennya.
Menurut FitzGerald, FitzGerald dan Stalling (1981) definisi sistem yang
menekankan pada prosedur adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur
yang saling behubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan sesuatu
kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu, sedangkan definisi
sistem menurut pendekatan elemen adalah kumpulan dari elemen-elemen yang
berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. (Jogiyanto, 1999)
Sistem informasi manajemen berfungsi untuk mengelola suatu sistem
dengan penerapan manajemen yang baik sehingga menghasilkan suatu informasi
yang dibutuhkan. Data-data yang sudah terkumpul kemudian diproses secara
matang sehingga akan dihasilkan informasi yang baik. Informasi yang dikeluarkan
berupa laporan-laporan yang lengkap seputar data yang ada dan melalui beberapa
proses, seperti pengumpulan data, pemrosesan data dan sampai menghasilkan
suatu output data yang diinginkan sesuai dengan tujuan akhir dari sistem
informasi yang dikerjakan.
Namun komputer sebagai suatu sarana penunjang memiliki pula
keterbatasan, karena hanya berfungsi sebagai pengolah data berdasarkan program
atau instruksi yang diberikan. Dalam hal ini peranan manusia masih tetap penting
yaitu sebagai pengendali atas pengolahan data yang dilakukan komputer.
3.4 Analisis dan Perancangan Sistem
Menurut Jogiyanto (1999), Analisis Sistem didefinisikan sebagai uraian
dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasikan permasalahan,
kesempatan, hambatan yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan sehingga
dapat diusulkan perbaikannya. Langkah-langkah dasar dalam melakukan analisis
sistem:
1. Identifikasi masalah
2. Memahami kerja dari sistem yang ada
3. Menganalisis sistem
4. Membuat laporan hasil analisis
Perancangan sistem dapat didefinisikan sebagai tahap setelah
perancangan sistem secara umum dan perancangan sistem secara terinci.
Perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama yaitu memenuhi kebutuhan
kepada pemakai dan untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun
yang lengkap kepada pemrogram dan ahli teknik lainnya yang terlibat.
3.5 Document Flow
Menurut Kendall dan Kendall (2004), Flowchart adalah bagan yang
menunjukkan alur dalam program ataupun prosedur sistem secara fisik. Bagan
alur digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan dokumentasi. Bagan
alur sistem digambar dengan menggunakan simbol-simbol yang tampak antara
lain berikut ini:
Sistem dokumen, menunjukkan dokumen input dan output baik
untuk proses manual atau komputer.
Sistem penghubung, menunjukkan penghubung ke halaman yang
16
Simbol garis alur, menunjukkan arus dari proses.
Sistem proses manual, menunjukkan kegiatan yang masih diproses
secara manual.
Simbol data file, menunjukkan tempat penyimpanan data.
3.6 System Flow
Menurut Kendall dan Kendall (2004), System Flow merupakan sebuah
teknik analitikal yang memberikan gambaran arus pekerjaan secara menyeluruh
dari suatu sistem, yangmenjelaskan urutan prosedur-prosedur yang ada di dalam
sistem danpenentuan fungsi-fungsi yang bertanggung jawab terhadap sub-sub
sistem.
Simbol dari proses, yang merupakan proses secara
terkomputerisasi.
Simbol inputan manual, yakni menginputkan melalui
keyboard.
Simbol dari display pada komputer mengenai tampilan
yang akan keluar dari sebuah proses.
Simbol dari keputusan atau decission.
3.7 Data Flow Diagram
Menurut Kendall dan Kendall (2004), Data Flow Diagram (DFD) adalah
representasi sebuah sistem secara grafis yang digambarkan dengan sejumlah
simbol tertentu untuk menunjukkan perpindahan atau aliran data dalam
proses-proses yang terjadi dalam suatu sistem. DFD menggunakan 4 macam simbol
dasar, yaitu entity, data flow, proses, dan data store.
Diagram ini digunakan untuk menggambarkan arus data di dalam sistem
secara terstruktur dan jelas. Selain itu Data Flow Diagram (DFD) juga merupakan
gambaran dari sistem yang baik. Adapun beberapa simbol yang sering dipakai
dalam DFD terdiri dari:
Simbol ini merupakan simbol eksternal entity, digunakan
sebagai sumber dari input atau tujuan dari output sistem.
Simbol proses sering digunakan untuk melakukan
perubahan terhadap data yang masuk sehingga
menghasilkan data dari perubahan input yang diolah tadi.
Simbol dari penyimpanan data, sering digunakan sebagai
simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau basis
data .
Simbol yang menggambarkan aliran data, yang sering
18
proses, proses dengan sumber proses dan proses dengan
tujuan. Anak panahnya menunjukkan arah aliran datanya.
3.8 Entity Relationship Diagram
Menurut Kendall dan Kendall (2004), Sebuah Entity Relationship
Diagram (ERD) mendokumentasikan data sebuah perusahaan dengan cara
menentukan data yang terdapat dalam tiap entity dan relationship (hubungan)
antara sebuah entity dengan yang lainnya, ERD merupakan proses yang
menunjukkan hubungan antar tiap entitas dan relasinya. ERD dapat dikategorikan
menjadi tiga bagian, yaitu:
1. One to one relationship
Jenis hubungan antar tabel yang menggunakan bersama sebuah kolom
primary key. Jenis hubungan ini tergolong jarang digunakan, kecuali untuk
alasan keamanan atau kecepatan akses data. Misalnya satu departemen hanya
mengerjakan satu jenis pekerjaan saja dan satu pekerjaan hanya dikerjakan
oleh satu departemen saja.
2. One to many relationship
Jenis hubungan antar tabel yang menghubungkan satu record pada satu tabel
dengan beberapa record pada tabel lain. Jenis hubungan ini merupakan yang
paling sering digunakan. Misalnya suatu pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu
departemen saja, namun suatu departemen dapat mengerjakan beberapa
macam pekerjaan sekaligus.
3. Many to many relationship
Jenis hubungan ini merupakan hubungan antar tabel yang menghubungkan
19 BAB IV
ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
4.1 Analisis Sistem
Sistem yang sedang berjalan pada COFFEE CORNER saat ini belum
mampu mendukung kegiatan operasional secara penuh. Dikatakan demikian
karena sistem yang ada sangat membutuhkan waktu dan tenaga, contoh dari
sistem pengajian. Sistem penggajian dilakukan berdasarkan presensi yang telah
berjalan per periode. Sistem penggajian ini masih melakukan perhitungan presensi
secara manual. Dikatakan secara manual karena dalam perhitungannya Manager
HRD selaku orang yang bertanggung jawab dalam melakukan proses perhitungan
presensi pegawai, menghitung dan menginput tiap-tiap pegawai dengan berdasar
presensi tiap harinya. Kemudian melakukan perhitungan gaji secara satu per satu
tiap periode yang telah ditentukan. Dalam hal ini proses tersebut membutuhkan
waktu yang relatif lebih lama.
COFFEE CORNER dalam menilai suatu pegawai tidak berdasarkan
kredibilitas pegawai itu sendiri melainkan secara lisan saja, bukan dengan
perhitungan yang berdasarkan kredibilitas masing-masing pegawai. Dengan
dibuatnya sistem kinerja pegawai ini diharapkan mampu menilai pegawai dan
menghasilkan laporan yang dibutuhkan oleh pimpinan dan nantinya akan
dijadikan pertimbangan dalam perhitungan kinerja pegawai.
Sistem ini dapat menghasilkan laporan-laporan yang dapat membantu
kegiatan operasional baik dari segi waktu maupun dari segi biaya. Pimpinan dapat
20
4.2 Desain Sistem
Untuk dapat membuat sistem yang baru, seorang programmer harus
mengetahui langkah-langkah yang terjadi pada keempat prosedur yang ada di atas.
Lebih jelasnya dapat diuraikan di bawah ini.
4.2.1 System Flow
1. Penggajian
Proses penggajian dilakukan berdasar presensi yang ada. Penggajian
tersebut dapat melakukan perhitungan denda berdasarkan keterlambatan
yang dilakukan oleh Pegawai. Kesalahan yang terjadi pada proses ini adalah
sering adanya perbedaan jumlah shift Pegawai dengan gaji yang mereka
terima. System Flow Penggajian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1. Flow
tersebut menggambarkan prosedur tentang penggajian.
2. Penilaian Kinerja Pegawai
Penilaian tersebut berdasarkan performance Pegawai itu sendiri.
Performance Pegawai dinilai berdasar jumlah jam keterlambatan, breakand
loss, dan jumlah shift yang telah ditempuh oleh Pegawai itu sendiri. Pada
sistem ini sengaja tidak menampilkan jalan proses berdasarkan flow lama,
melainkan secara sistem. System Flow Penilaian kinerja Pegawai ini dapat
22
Gambar 4.2 System Flow Penilaian Kinerja Pegawai
3. Membuat Laporan
Pembuatan laporan didasarkan oleh laporan-laporan yang telah ada. System
Flow pembuatan laporan kinerja Pegawai ini dapat dilihat pada Gambar 4.3.
Dalam proses ini Manager HRD selaku pengguna yang nantinya akan
24
4.2.2 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) adalah desain yang digunakan untuk
menggambar arus data dalam desain secara terstruktur dan jelas dengan
menggunakan notasi-notasi. DFD merupakan pengembangan proses yang
tertinggi dalam tingkatan (Level) dan berhubungan dengan beberapa entity yang
terlibat langsung dengan pengolahan data dalam sistem yang dibuat.
1. Context Diagram
Pada context diagram hanya dapat terlihat entity yang berhubungan dengan
sistem yaitu Pegawai,Manager HRD, dan General Manager serta aliran data
sedangkan proses-proses yang akan dilakukan di dalam sistem belum dapat
terlihat secara langsung.
DATA TOTAL PENJUALAN DATA USER LOGIN MANAJER
DATA KARYAWAN
DATA LOGIN KARYAWAN
SLIP GAJI
LAPORAN_YANG_DIPILIH 0
Rancang bangun sistem informasi penilaian kinerja
karyawan
+
MANAGER HRD KARYAWAN
GENERAL MANAGER
2. HIPO
0
Sistem Informasi penggajian dan penilaian kinerja karyawan MENGELOLA DATA
KARYAWAN
1.2 MENGELOLA DATA
JABATAN
1.3 MENGELOLA DATA
USER LOGIN
1.4 MENGELOLA DATA
USER LEVEL TRANSAKSI DATA GAJI
2.2
MELAKUKAN TRANS GC 2.3 MELAKUKAN TRANS
LEMBUR MELAKUKAN TRANS
BREAK LOSS
2.7 MENGELOLA TRANS VARIABEL KINERJA 1.5
MENGELOLA DATA GAJI
1.2.1
Gambar 4.5 HIPO
3. DFD Level 0
DFD level 0 merupakan uraian dari context diagram. Pada gambar 4.6
terlihat berbagai entity dan 3 proses utama yaitu: Mengelola Data,
Melakukan Transaksi, dan Membuat laporan. Data dilihat bahwa proses
utama membutuhkan berbagai penyimpanan data seperti master jabatan,
master pegawai dan lainnya. Ketiga proses tersebut akan diurai pada
26
BACA USER LOGIN
DATA TOTAL PENJUALAN
DATA KARYAWAN
DATA USER LOGIN MANAJER
DATA LOGIN KARYAWAN
BACA TRANS DATA GAJI UPDATE TRANS DATA GAJI
BACA HISTORY KINERJA
UPDATE LEMBUR
BACA MASTER JABATAN UPDATE MASTER JABATAN
UPDATE USER LEVEL BACA USER LEVEL
UPDATE USER LOGIN
BACA USER LOGIN
UPDATE VARIABEL KINERJA
BACA VARIABEL KINERJA UPDATE TEMP KINERJA BACA TEMP KINERJA
UPDATE_MASTER_KARYAWAN
BACA HISTORY KINERJA UPDATE HISTORY KINERJA
BACA LEMBUR
BACA GC
UPDATE GC BACA BREAKLOSS UPDATE BREAKLOSS
BACA MASTER KARYAWAN BACA MASTER JABATAN
BACA TRANS ABSENSI BACA MASTER KARYAWAN
LAPORAN_YANG_DIPILIH
1 MASTER KARYAWAN
2 MASTER JABATAN
3 ABSENSITRANS
5 LEMBUR 10 VARIABEL KINERJA
11 TEMP_KINERJA
12 MASTER USER LEVEL 13 DATA USER LOGIN
14 TRANS DATA GAJI KARYAWAN
MANAGER HRD
4. DFD Level 1 Melakukan Transaksi
Pada gambar 4.7 DFD level 1 melakukan transaksi, merupakan uraian
dari proses mengelola data pada level 0. Terlihat pada gambar tersebut
memiiki sub proses yaitu melakukan transaksi data gaji,melakukan
trasaksi data GC, melakukan transaksi data lembur dan lain-lain. Pada
proses ini terhubung antara entity penyimpanan data yang berjumlah 11.
Gambar 4.7 DFD Level 1 Melakukan Transaksi
BACA USER LOGIN
BACA USER LOGIN BACA USER LOGIN
BACA USER LOGIN
BACA USER LOGIN [BACA USER LOGIN] DATA USER LOGIN MANAGER
DATA USER LOGIN MANAGER DATA USER LOGIN MANAGER DATA USER LOGIN MANAGER
DATA USER LOGIN MANAGER DATA USER LOGIN MANAGER
[DATA USER LOGIN MANAJER] [DATA TOTAL PENJUALAN]
[DATA LOGIN KARYAWAN] [UPDATE TRANS DATA GAJI]
DATA HISTORY KINERJA
DATA TEMP KINERJA DATA VARIABEL KINERJA
[UPDATE VARIABEL KINERJA]
[BACA VARIABEL KINERJA]
[UPDATE TEMP KINERJA] [BACA TEMP KINERJA]
[UPDATE HISTORY KINERJA]
[BACA HISTORY KINERJA] [UPDATE BREAKLOSS] [BACA MASTER KARYAWAN]
[BACA MASTER JABATAN]
[BACA TRANS ABSENSI] [SLIP GAJI] KARYAWAN
3 TRANS ABSENSI 2 MASTER
JABATAN
1 KARYAWANMASTER
7 BREAKLOSS
6 GC
5 LEMBUR
9 HISTORY KINERJA KARYAWAN
11 TEMP_KINERJA
10 VARIABEL KINERJA
2.1
MELAKUKAN TRANS DATA GAJI
+ TRANS BREAK LOSS
+
2.5
MELAKUKAN HISTORY KINERJA KARYAWAN
+
2.6 MELAKUKAN TRANS TEMP KINERJA
+
2.7
MELAKUKAN TRANS VARIABEL
KINERJA
+
14 DATA GAJITRANS
MANAGER HRD
28
5. DFD Level 2 Mengelola Master Pegawai
Gambar 4.8 Level 2 Mengelola Master Pegawai
6. DFD Level 2 Mengelola Master Jabatan
Gambar 4.9 DFD Level 2 Mengelola Master Jabatan
7. DFD Level 2 Mengelola Master Login
Gambar 4.10 DFD Level 2 Mengelola Master Login
[DAT A KARYAWAN]
UPDAT E M AST ER PEGAWAI BACA M AST ER PEGAWAI
[UPDAT E_M AST ER_KARYAWAN] [BACA M AST ER KARYAWAN]
1 KARYAWANM AST ER M ANAGER HRD
[DAT A KARYAWAN]
[UPDAT E MAST ER JABAT AN]
[BACA MAST ER JABAT AN]
UPDAT E MAST ER JABAT AN BACA MAST ER JABAT AN
2 MAST ER
[DAT A KARYAWAN]
UPDAT E USER LOGIN BACA USER LOGIN [UPDAT E USER LOGIN] [BACA USER LOGIN]
13 DAT A USER LOGIN
8. DFD Level 2 Mengelola User Level
Gambar 4.11 DFD Level 2 Mengelola User Level
9. DFD Level 2 Melakukan Transaksi Data Gaji
DAT A GAJI KARYAWAN
BACA M AST ER GAJI
DAT A LOGIN
BACA USER LOGIN DAT A T OT AL PENJUALAN
UPDAT E T RANS DAT A GAJI
BACA LEM BUR
BACA BREAKLOSS BACA GC
BACA M AST ER KARYAWAN
BACA M AST ER JABAT AN BACA T RANS ABSENSI
SLIP GAJI
13 DAT A USER LOGIN
15 GAJI
Gambar 4.12 DFD Level 2 Melakukan Transaksi Data Gaji
10. DFD Level 2 Melakukan Transaksi GC
Gambar 4.13 DFD Level 2 Melakukan Transaksi GC
[DAT A KARYAWAN]
BACA USER LEVEL
UPDAT E USER LEVEL [BACA USER LEVEL]
[UPDAT E USER LEVEL]
12 DAT A LEVEL
M ANAGER HRD
DAT A USER LOGIN
[BACA USER LOGIN]
[DAT A USER LOGIN M ANAGER]
[UPDAT E GC]
6 GC
2.2.2
INSERT GC
DAT A USER LOGIN M ANAGER
13 DAT A USER LOGIN
2.2.1
30
11. DFD Level 2 Melakukan Transaksi Lembur
Gambar 4.14 DFD Level 2 Melakukan Transaksi Lembur
12. DFD Level 2 Melakukan Transaksi Break Loss
Gambar 4.15 DFD Level 2 Melakukan Transaksi Break Loss
13. DFD Level 2 Melakukan Transaksi Variabel Kinerja
Gambar 4.16 DFD Level 2 Melakukan Transaksi Variabel Kinerja
DAT A USER LOGIN M ANAGER
[BACA USER LOGIN]
[DAT A USER LOGIN M ANAGER] [UPDAT E LEM BUR]
5 LEM BUR
2.3.2
M EM ASUKKAN LEM BUR
DAT A USER LOGIN M ANAGER 13 DAT A USER LOGIN
2.3.1
LOGIN
DAT A USER LOGIN MANAGER
[BACA USER LOGIN]
[DAT A USER LOGIN MANAGER] [UPDAT E BREAKLOSS]
7 BREAKLOSS
2.4.2 MEMASUKKAN
BREAK LOSS
DAT A USER LOGIN MANAGER 13 DAT A USER LOGIN
2.4.1 LOGIN
DAT A USER LOGIN M ANAGER
[DAT A USER LOGIN M ANAGER] [BACA USER LOGIN] UPDAT E VARIABEL KINERJA
BACA VARIABEL KINERJA
[DAT A T EM P KINERJA]
[DAT A VARIABEL KINERJA] [UPDAT E VARIABEL KINERJA]
[BACA VARIABEL KINERJA]
10 VARIABEL
KINERJA
M ELAKUKAN T RANS DAT A GAJI M ELAKUKAN T RANS T EM P KINERJA
2.7.2
DAT A USER LOGIN M ANAGER
13 DAT A USER LOGIN
14. DFD Level 1 Membuat Laporan
Gambar 4.17 DFD Level 1 Membuat Laporan
4.2.3 ERD
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu desain sistem yang
digunakan untuk merepresentasikan, menentukan, dan mendokumentasikan
kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan database. Pada gambar berikut
akan dijelaskan relasi-relasi atau hubungan antar tabel dalam proyek akhir ini
dalam bentuk Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM).
1. Conceptual Data Model
Sebuah Conceptual Data Model (CDM) menggambarkan secara
keseluruhan konsep struktur basis data yang dirancang untuk satu aplikasi
sebagaimana terlihat pada gambar 4.18.
LAPORAN YANG DIPILIH LAPORAN YANG DIPILIH
[LAPORAN_YANG_DIPILIH]
[BACA TRANS DATA GAJI] [BACA HISTORY KINERJA]
[DATA PERIODE LAORAN]
[DATA LAPORAN]
GENERAL MANAGER
9 HISTORY KINERJA KARYAWAN
32
Gambar 4.18 Conceptual Data Model
2. Physical Data Model (PDM)
Sebuah Physical Data Model (PDM) menggambarkan secara detail konsep
rancangan struktur basis data yang dirancang untuk suatu program aplikasi.
PDM meupakan hasil generate dari CDM. Pada CDM tergambar jelas
tabel-tabel penyusun basis data beserta field-field yang terdapat pada setiap tabel
sebagaimana terlihat pada gambar 4.19.
Gambar 4.19 Physical Data Model (PDM)
4.2.4 Struktur File
Berikut ini adalah struktur file yang mendukung sistem ini berjalan,
dalam struktur file merupakan penjelasan table-tabel yang digunakan, seperti
primary key, foreign key, dan penjelasan fungsi dari setiap table-tabel tersebut.
Tabel-tabel yang digunakan dalam sistem ini adalah:
1. Tabel Presensi
Primary key: -
Fungsi: Untuk menyimpan transaksi Presensi
KD_JABT = KAR_KD_JABT KD_JAB = KD_JAB
NIP = NIP
KD_JABT = KD_JABT
KD_JABT = KD_JABT KD_JAB = KD_JAB NIP = NIP
KODE_VARIABEL = KODE_VARIABEL KD_JABT = KD_JABT
KD_JAB = KD_JAB NIP = NIP
KD_JABT = KD_JABT KD_JAB = KD_JAB NIP = NIP KD_JABT = KD_JABT
KD_JAB = KD_JAB NIP = NIP
KD_JABT = KD_JABT KD_JAB = KD_JAB NIP = NIP
KD_JABT = KD_JABT KD_JAB = KAR_KD_JAB NIP = NIP KD_JAB = KD_JAB
KD_JABT = KD_JABT KD_JAB = KD_JAB NIP = NIP
KD_JABT = KD_JABT KD_JAB = KD_JAB NIP = NIP GAJI _POKOK NUMBER(8,2) GAJI _SHIFT NUMBER(8,2) GAJI _LEMBUR NUMBER(8,2) GC NUMBER(8,2) SERVICE NUMBER(8,2) DK NUMBER(8,2) BREAKLOSS NUMBER(8,2) GAJI _TOTAL NUMBER(8,2) KD_JABT CHAR(2)
34
Tabel 4.1 Struktur Tabel Presensi
2. Tabel Pegawai
Primary Key: Kode_Pegawai
Foreign Key: -
Fungsi: Untuk menyimpan data pegawai.
Tabel 4.2 Struktur Data Pegawai
3. Tabel User Login
Primary key: User_Id
Foreign key: -
Tabel 4.3 Struktur Tabel User Login
4. Tabel User Level
Primary key: LVL
Foreign key : -
Fungsi : Sebagai Otorisasi User
Tabel 4.4 Struktur Tabel User Level
5. Tabel Lembur
Primary Key: NIP, TGL_LEMBUR
Foreign Key: -
Fungsi: Untuk mencatat jumlah jam lembur
36
6. Tabel Jabatan
Primary Key: Kode_Jabatan
Foreign Key: -
Fungsi:Sebagai data Jabatan
Tabel 4.6 Tabel Jabatan
7. Tabel General Cleaning (GC)
Primary Key: Nip, TGL
Foreign Key: -
Fungsi : Sebagai data Transaksi Perhitungan GC.
Tabel 4.7 Tabel GC
8. Tabel Data Gaji
Primary Key: No_Slip
Foreign Key: -
Tabel 4.8 Tabel Data Gaji
9. Tabel Break Loss
Primary Key: NIP, Tanggal
Foreign Key: -
Fungsi: Sebagai pencatatan transaksi Break Loss
Tabel 4.9 Tabel Break Loss
10. Tabel Gaji
Primary Key : Kode_gaji,Kd_jabt
Foreign Key : -
38
Tabel 4.10 Tabel Gaji
11. Tabel Master Variabel
Primary Key : kode_variabel
Foreign Key :
Fungsi : menyimpan data variabel.
Tabel 4.11 Tabel Master Variabel
4.2.5 Desain I/O
Gambar-gambar berikut ini adalah tampilan desain program dari sistem
informasi HRD yang akan dibuat. Dalam tampilan sebagai berikut:
1. Desain Laporan Kinerja.
Desain Laporan Kinerja pada Gambar 4.20 menjelaskan bahwa laporan
yang akan dipakai oleh sistem ini yang akan menghasilkan sebuah laporan
kinerja pegawai. Laporan itu sendiri akan dipakai sebagai pertimbangan
Gambar 4.20 Desain Laporan Kinerja Pegawai
2. Desain Laporan Kinerja Per Pegawai.
Gambar 4.21 Desain Laporan Kinerja per Pegawai
Desain Laporan Kinerja per Pegawai pada gambar 4.21 di atas
menjelaskan bahwa laporan tersebut adalah desain yang akan dihasilkan
40
3. Desain Main Menu.
Gambar 4.22 Desain Form Main Menu
Desain Form Main Menu pada gambar 4.22 di atas adalah tampilan awal
pada program yang akan dijalankan, Form Main Menu tersebut mempunyai
sub menu yaitu sub menu Halaman, Mengelola, Transaksi, dan Pengaturan.
4. Desain Form Login
Desain form Login pada Gambar 4.23 menjelaskan bahwa setiap user dapat
mengakses sistem ini melalui form login. Sistem yang akan dibuat ini
memiliki sebuah hak akses yang akan dipergunakan oleh user yang
memiliki hak akses tertentu sehingga dapat mengakses segala menu atau sub
Gambar 4.23 Desain Form Login
5. Desain Form Presensi.
Gambar 4.24 Desain Form Presensi.
Desain Form Presensi pada gambar 4.24 menjelaskan bahwa desain tersebut
42
disimpan kedalam database data presensi yang nantinya akan digunakan
dalam proses perhitungan gaji pegawai.
6. Desain Form Penggajian.
Gambar 4.25 Desain Form Penggajian
Desain Form Penggajian pada gambar 4.25 di atas dapat disimpulkan bahwa
penggajian pada sistem ini merupakan gambaran yang akan dipergunakan
pada sistem ini. Form Penggajian tersebut memiliki datagridview yang akan
menampung data-data gaji pegawai yang nantinya akan diakumulasi
sehingga dapat menhitung dan mencetak slip gaji pada perusahaan yang
7. Desain Form Cetak Laporan
Gambar 4.26 Desain Form Cetak Laporan
Pada gambar 4.26 Desain Cetak Laporan dapat dilihat bahwa desain ini
yang akan menghasilkan laporan-laporan yang akan dicetak dan
dipergunakan oleh user dalammencetak segala jenis laporan yang ada pada
44 BAB V
IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN
5.1Sistem yang Digunakan
Untuk dapat mengimplementasikan dan menjalankan aplikasi Penggajian
dan Penilaian Kinerja pegawai, dibutuhkan perangkat keras dan perangkat lunak.
Berikut ini adalah kebutuhan minimal perangkat yang dapat mendukung
berjalannya aplikasi ini.
Software yang dibutuhkan untuk dapat menjalankan program antara lain:
a. Microsoft windows XP
b. Microsoft .NET framework 2.0
c. Microsoft SQL Server 2005
Adapun Hardware yang mampu mendukung sistem ini berjalan antara lain :
a. PC Pentium 4/ kompatibel
b. Hard disk 20 GB
c. Memory 512 MB
5.2 Cara Setup Program
Berikut ini adalah cara setup program awal sebelum dapat digunakan:
1. Instalasi .NetFramework2.0
2. Instalasi Crystal Report
3. Instalasi SQL EXPRESS 2005
4. Attach Database melalui SQL EXPRESS 2005
5. Instalasi Program Sistem Informasi Penggajian dan Penilaian Kinerja
6. Pastikan jam sistem pada sistem operasi menggunakan format internasional
US (United States).
5.3Penjelasan Pemakaian Program
Gambar 5.1 Form Presensi
Form yang pertama kali yang akan tampil pada saat program dijalankan
adalah form presensi. Pada form presensi terdapat 2 buah field yaitu field NIP dan
Password. Saat Nip dan Password sesuai dengan data yang terdapat pada tabel
user login dan tabel pegawai yang ada pada database maka proses transaksi
46
Gambar 5.2 Form Login
Pada form Login terdapat 2 buah field yaitu username dan password.
Saat username dan password sesuai dengan tabel user login, maka proses login
berjalan dan menu-menu pada form utama dapat diakses sesuai dengan userlevel.
Gambar 5.3 Form Mengelola Pegawai
Pada Mengelola Pegawai terdapat field yang harus diisi pada saat
penambahan atau editing data pegawai. Pada form ini semua pegawai yang baru
Gambar 5.4 Form Mengelola Jabatan
Pada mengelola jabatan terdapat field-field yang berisikan tentang
informasi jabatan pegawai yang akan bekerja pada perusahan. Pada form ini
terdapat menu tambah, simpan, dan ubah. Apabila akan menambah jabatan
pegawai dapat memilih menu tambah terlebih dahulu lalu masukkan data yang
diperlukan dan tekan tombol simpan bila akan menyimpan data tersebut.
Mengelola user login berfungsi membuat otorisasi dan memberikan user
bagi pegawai, yang nantinya user dan password tersebut akan digunakan untuk
proses presensi.
48
Gambar 5.6 Form Mengelola Data Gaji
Form Mengelola Data Gaji pada gambar 5.6 berguna untuk memberikan
data gaji pada kode jabatan dan dalam periode tertentu, berisikan field-field yang
berkaitan dengan data gaji pegawai pada perusahaan ini. Form mengelola data gaji
ini bertujuan untuk memberikan gaji pada jabatan tertentu.
Form Mengelola Variabel Kinerja pada gambar 5.7 secara umum
digunakan untuk mengelola data variael penilaian kinerja secara menyeluruh.
Pada datagridview tersebut terdapat item-item yang menjelaskan informasi yang
Gambar 5.7 Form Mengelola variabel Kinerja
Gambar 5.8 Form Penggajian
Form Penggajian ini mempunyai field yang harus diisi, set service di sini
menjelaskan bahwa tiap bulan terdapat service yang tiap bulannya akan berbeda,
50
pegawai dan periode gaji yang sudah ada. Dapat diharapkan informasi ini akan
berguna bagi perusahaan.
Gambar 5.9 Form Pengaturan Data GC
Form ini termasuk salah satu form yang apabila aplikasi ini berjalan
maka form ini akan di input terlebih dahulu. GC atau general cleaning
berhubungan dengan proses hitung gaji dan tidak semua pegawai tiap bulan
mendapatkan GC. Pegawai yang melakukan GC akan segera diinputkan berdasar
nip dan tanggal GC.
Pengaturan break loss pada gambar 5.10 adalah setingan awal apabila
user akan memulai transaksi penggajian, Break loss didisi berdasar pada NIP yang
bersangkutan. Setiap pegawai tidak tentu akan mendapatkan break loss.
Form Pengaturan over time (Lembur) pada gambar 5.11 juga bisa disebut form
lembur. Form ini diisi apabila pegawai ada yang mendapatkan lembur. Input
Gambar 5.10 Form Pengaturan Break Loss
52
Gambar 5.13 Form Laporan Slip Gaji
Pada Form ini akan dihasilkan informasi penggajian berupa slip gaji
seluruh pegawai yang bekerja pada perusahaan. Pada proses cetak slip gaji ini
berhubungan dengan proses hitung gaji yang nantinya akan mencetak slip gaji
53 BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan pada proses Presensi dan penggajian yang ada pada
COFFEE CORNER Surabaya mempunyai beberapa kelebihan.
1. Sistem informasi yang dapat mengelola dan menyimpan data pegawai dan
diimplementasikan berdasarkan analisa sistem pada perusahaan
2. Data presensi telah diolah dan disimpan tiap bulan.
3. Penilaian kinerja pegawai telah menunjukkan hasil bahwa penilaian tersebut
sudah menunjukkan pegawai mana yang layak mendapat reward
4. Laporan-laporan yang ada pada sistem ini dapat dipertanggungjawabkan
kepada pimpinan karena sistem ini mampu membuat laporan-laporan sesuai
dengan data-data yang akurat dan minim kesalahan.
6.2 Saran
Untuk memiliki suatu sistem yang memadai diperlukan biaya, akan tetapi
biaya tidak ada artinya jika dibandingkan dengan berbagai keuntungan yang
diberikan oleh sistem yang sudah diinvestasikan untuk mengadopsi suatu sistem.
Dengan sistem ini akan diperoleh berbagai keuntungan yang telah disebutkan di
depan. Sistem ini masih Stand Alone, ada baiknya terintegrasi dengan beberapa
perangkat yang mendukung penuh kinerja dari sistem ini seperti sistem presensi
yang terintegrasi dengan finger print sehingga kertas checkclock tidak digunakan
kembali. Sistem informasi ini juga mempunyai beberapa kekurangan yaitu sistem
54
saja. Selain itu terkadang tidak semua pengguna dapat mengerti kebutuhan sistem
yang sudah dibuat. Untuk itu membutuhkan pengajaran terhadap user yang akan
DAFTAR PUSTAKA
Bernardin, H. John dan Russel,Joyce E. A. 1993. Human Resource Management.
Singapore : McGraw Hill Inc.
Fayol, Henry. 1995. 14 Principles of Management. Singapore : McGraw Hill Inc.
FitzGerald, A.F. dan Stalling, W.D.Jr. 1981. Fundamentals of Systems Analysis.
Edisi Kedua. New York: John Wiley & Sons.
Jogiyanto. H. M. 1999. Analisis & Disain Sistem Informasi: Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi Offset.
Kendall, K.E dan Kendall, J.E. 2004. System Analysis and Design. New Jersey :