BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2008 tentang kebijakan
Raskin, Perusahaan Umum (Perum) diberikan penugasan oleh pemerintah untuk
melaksanakan pengelolaan persediaan, distribusi dan pengendalia harga beras
melalui pengamanan stok beras untuk keluarga miskin (Raskin) serta stabilisasi
harga beras. Dalam implementasi program ini perlu ada kemauan keras serta
kemampuan untuk memanfaatkan potensi-potensi yang tersedia dalam rangka
menghimpun kekuatan masyarakat untuk berpartisipasi dalam program dan usaha
guna mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi.
Mengacu pada Inpres no 13 tahun 2005, tentang kebijakan pemberasan
bahwa program raskin merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kebijakan
pemberasan nasional. Dalam hal ini, program raskin harus dipandang sebagai
kebijakan yang terintegrasi dengan kebijakan lainnya sebagimana diatur dalam
peraturan perundangan yang berlaku serta arah kebijakan pembangunan lainnya.
Masalah kemiskinan merupakan permasalahan pembangunan yang
dihadapi oleh setiap negara khususnya negara berkembang seperti Indonesia.
Kemiskinan tersebut antara lain berkaitan dengan berbagai faktor. Berdasarkan
kompleksitas dan keragaman dari dimensi-dimensi kemiskinan, maka penyebab
dalam tingkat rumah tangga maupun individu. Sehingga dalam upaya mengetahui
akar-akar terjadinya kemiskinan, harus dilihat menurut karakteristik
masing-masing.1
Kebijakan pemerintah dalam upaya menangani masalah kemiskinan
selama ini lebih condong kepada pengembangan proyek-proyek yang ditangani
secara sektoral dan cenderung tidak terintegrasi. Sedangkan untuk kebijakan
pemerintah yang berupa regulasi-regulasi, seringkali tidak menunjukan
keberpihakan kepada kaum miskin. Selama ini pemerintah telah banyak
mengeluarkan kebijakan/program pengentasan kemiskinan melalui berbagai
kebijakan dan program untuk meringankan beban orang miskin melalui
penyediaan kebutuhan dasar seperti: pangan, pelayanan kesehatan dan pendidikan,
perluasan kesempatan kerja, dan sebagainya.
Desa Dadapan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk merupakan
daerah yang memiliki kondisi dan struktur tanah yang cukup produktif untuk
berbagai jenis tanaman, baik tanaman pangan maupun tanaman perkebunan
sehingga sangat menunjang pertumbuhan ekonomi dibidang pertanian. Kondisi
daerah yang relatif produktif ini tidak lepas dari berbagai masalah sosial, salah
satunya adalah masalah kemiskinan yang mendorong pemerintah daerah
Kabupaten Nganjuk memberikan program bantauan atau program raskin.
Dari hasil observasi awal, selama ini program raskin di Desa Dadapan
kurang efektif. Salah satu ketidakefektifan adalah model penyaluran raskin yang
kurang tepat sasaran. Hal ini terlihat pada seringkali penduduk miskin yang tidak
1
kebagian raskin, karena sudah diberikan pada kelompok yang tidak menjadi
sasaran program raskin. Selain itu jumlah penduduk Desa Dadapan yang
berjumlah 4071 jiwa, dimana jumlah penerima raskin 549 KK. Selama ini jumlah
raskin yang disalurkan 15 kg/KK/bulan. Disamping itu kualitas beras yang
dibagikan pada masyarakat memiliki kualitas rendah.
Program pemerintah dalam meringankan beban masyarakat miskin juga
termasuk program raskin yang merupakan subsidi pangan sebagai upaya dari
Pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan dan memberikan perlindungan
pada keluarga miskin melalui pendistribusian beras yang diharapkan mampu
menjangkau keluarga miskin dimana masing-masing keluarga akan menerima
beras minimal 10 Kg KK per bulan dan maksimal 20 Kg KK per bulan netto
dengan harga netto Rp 1.000 per kg di titik distribusi. 2
Tujuan program raskin adalah memberikan bantuan dan
meningkatkan/membuka akses pangan keluarga miskin dalam rangka memenuhi
kebutuhan beras sebagai upaya peningkatan ketahanan pangan di tingkat keluarga
melalui penjualan beras kepada keluarga penerima manfaat pada tingkat harga
bersubsidi dengan jumlah yang telah ditentukan. Sasarannya adalah terbantu dan
terbukanya akses beras keluarga miskin yang telah terdata dengan kuantum
tertentu sesuai dengan hasil musyawarah desa/kelurahan dengan harga bersubsidi
di tempat, sehingga dapat membantu meningkatkan ketahanan pangan keluarga
miskin.3
2
http://semarang.go.id/simpeda05/Simperek/raskin/raskin.htm
3
Program Raskin tersebut untuk membantu masyarakat kurang mampu,
sehingga mereka mendapat subsidi untuk membeli beras dengan harga murah.
Namun dalam realitasnya program ini belum efektif atau banyak terjadi
penyelewengan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena
itu masyarakat diharapkan ikut memantau pendistribusian Raskin, sehingga
benar-benar diberikan kepada masyarakat kurang mampu.
Karena selama ini Program Raskin dinilai oleh banyak kalangan,
khususnya dalam implementasi program masih menghadapi banyak
permasalahan. Beberapa permasalahan yang paling mendasar diantaranya adalah
ketepatan program dalam mencapai kelompok sasaran, efisiensi dan efektifitas
program yang belum maksimal, kurangnya transparansi dalam menentukan
besarnya biaya dan subsidi, serta kurangnya terintegrasi program raskin dengan
kebijakan HPP dan kebijakan pengaturan importasi beras.
Dari uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
mengenai Implementasi Program Raskin dalam Meringankan Beban Masyarakat
Miskin (Studi di Desa Dadapan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk), yang
diharapkan mampu memberikan konstribusi pemikiran tentang kebijakan program
yang akan datang.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka permasalahan penelitian dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana implementasi program raskin di Desa Dadapan Kecamatan
2. Apa saja yang menjadi kendala implementasi kebijakan program raskin di
Desa Dadapan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk ?
3. Bagaimana evaluasi program raskin tersebut ?
C.Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah dan latar belakang di atas, memiliki beberapa
tujuan penelitian, yaitu sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui implementasi program raskin di Desa Dadapan
Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk.
2. Untuk mengetahui kendala implementasi kebijakan program raskin di Desa
Dadapan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk.
3. Untuk mengetahui proses evaluasi program raskin tersebut.
D. Manfaat Penelitian 1. Secara Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat menambah referensi
dalam bentuk informasi tentang implementasi program pemerintah dalam
program Raskin sebagai upaya peningkatan ilmu dibidang pengetahuan
politik dan pemerintahan.
2. Secara Praktis
Diharapkan dengan penelitian ini dapat memberikan sumbangan
pemikiran dan kontribusi dan masukan bagi pemerintah, jajaran elite
lokal dan pengurus program Raskin dan dapat dijadikan referensi bagi
masyarakat luas, mengenai penyaluran Raskin sekaligus pembelajaran
E. Definisi Konseptual
Definisi konseptual menguraikan tentang beberapa istilah terkait
dengan penelitian ini. Untuk itu akan dijelaskan dengan rinciansebagai berikut:
1. Kebijakan publik
Kebijakan publik dalam realisasinya perlu dianalisa secara cermat agar
diketahui sampai berapa jauh memberikan manfaat bagi publik.
Pengertian Analisa Publik menurut Willian Dunn adalah “Disiplin
ilmu sosial terapan yang menggunakan berbagai pengkajian multiple
dalam konteks argumentasi untuk menciptakan, secara kritis menilai
dan mengkomunikasikan pengetahuan sesuai dengan kebijakan”.4
2. Implementasi Kebijakan
Implementasi Kebijakan merupakan pelaksana keputusan dasar yang
biasanya dalam bentuk undang-undang, namun dapat pula berbentuk
perintah atau keputusan yang penting. Van Meter dan Horn (1975)
merumuskan bahwa proses implementasi kebijakan adalah sebagai
“suatu tindakan yang dilakukan baik oleh individu atau kelompok, baik
swasta maupun pemerintah yang diarahkan pada tercapainya tujuan
yang telah digariskan dalam kebijakan”.5
3. Program Raskin
Program Raskin merupakan subsidi pangan sebagai upaya dari
Pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan dan memberikan
4
Dunn, N. William, 2000, Pengantar Analisis Kebijakan Publik, dalam Muhadjir Darwin (Penyunting), Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
5
perlindungan pada keluarga miskin melalui pendistribusian beras yang
diharapkan mampu menjangkau keluarga miskin.
4. Kebijakan Pemerintah
Kebijaksanaan pemerintah adalah serangkaian program yang dipilih
oleh pemerintah atau negara untuk segerah dilaksanakan atau tidak
dilaksanakannya dalam rangka untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.6
5. Kemiskinan
Kemiskinan dapat didefinisikan sebagai suatu standart tingkat hidup
yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada
sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standar
kehidupan secara umum yang berlaku dalam masyarakat bersangkutan.
Standar kehidupan yang rendah ini secara langsung nampak
pengaruhnya terhadap tingkat kesehatan, kehidupan moral, rasa harga
diri dan pengangguran dari masyarakat miskin.7
F.Definisi Operasional
Definisi Operasional merupakan suatu unsur yang memberitahukan
bagaimana cara mengukur suatu variabel. Untuk menilai variabel dapat dilihat
melalui indikasi dengan indikator yang ada. Dalam penelitian ini yang dimaksud
dengan program Raskin merupakan subsidi pangan sebagai upaya dari Pemerintah
6Ibid:
71 7
untuk meningkatkan ketahanan pangan dan memberikan perlindungan pada
keluarga miskin melalui pendistribusian beras.
Mengacu pada UU RI No 7 tahun 1996, bahwa pemerintah mengadakan
pengaturan, pembinaan, pengendalian dan pengawasan terhadap ketersediaan
pangan yang cukup dan terjangkau oleh daya beli masyarakat serta penyaluran
yang bersifat pokok. Terkait dalam hal ini maka indikator Implementasi Program
Raskin dalam Meringankan Beban Masyarakat Miskin, terkait dengan apa yang
harus dilakukan oleh pihak-pihak penyalur Raskin melalui beberapa tahapan:
1. Implementasi program raskin di Desa Dadapan Kecamatan Ngronggot
Kabupaten Nganjuk, mencakup:
a. Pemetaan tentang sasaran dan program.
b. Verivikasi kelompok sasaran
c. Proses pendataan kelompok sasaran
2. Kendala implementasi kebijakan program raskin di Desa Dadapan
Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk, mencakup:
a. Penyaluran Raskin
b. SDM Aparat pemerintah Desa
c. Struktur dalam program penyaluran Raskin
3. Evaluasi program raskin di Desa Dadapan Kecamatan Ngronggot
Kabupaten Nganjuk, mencakup:
a. Sarana penyaluran Raskin
b. Monitoring Penyaluran Raskin.
G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian diskriptif dengan
Metode deskriptif sebagai prosedur pemecahan masalah yang diteliti
berdasarkan fakta-fakta yang ada, sehingga tujuan dari metode deskripstif
adalah untuk menggambarkan tentang gejala sosial. 8 Kemudian responden
bersama peneliti memberikan penafsiran, sehingga dapat memunculkan
temuan dan memberikan informasi tentang implementasi program
Raskin dalam meringankan beban kemiskinan di Desa Dadapan
Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk.
2. Subyek Penelitian
Adapun proses penetapan subyek penelitian menggunakan metode
purposive sampling, yaitu pemerintah desa dan masyarakat yang
memahami permasalahan program Raskin.
7 Bapak Sholeh Tokoh masyarakat
8 Andi Warga Desa Dadapan
9 Bapak umar Warga Desa Dadapan
10 Bapak Nasir Ketua BPD desa dadapan
11 Sugeng Tokoh Masyarakat
12 Iwan Warga Desa Dadapan
8
3. Teknik Pengumpulan Data
Pada prinsipnya pengumpulan data empirik diawali dengan
memahami setting. Dalam hal ini peneliti masuk sebagai bagian dari
subyek penelitian. Sehubungan dengan ini, maka digunakan teknik
pengumpulan data berupa pengamatan, wawancara, dan dokumentasi.
Menurut Gulo, Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh
informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian9.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah:
a. Observasi
Guba dan Lincoln dalam Moleong mengemukakan beberapa alasan
penggunaan teknik observasi: Pertama, teknik ini didasarkan atas
pengalaman secara langsung, kedua, teknik pengamatan juga
memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, mencatat perilaku dan
kejadian sebagaimana terjadi, ketiga, pengamatan memungkinkan
mencatat peristiwa dalam situasi berkaitan dengan pengetahuan
proporsional maupun pengetahuan yang langsung diperoleh dari data,
keempat, pengamatan merupakan alternatif menghindari bias data, kelima,
memungkinkan memahami situasi-situasi yang rumit.10
Dalam penelitian ini proses obervasi adalah mengamati segala sesuatu
yang terkait dengan program penyaluran Raskin di Kabupaten Nganjuk.
9
Gulo, W. 2002. Metode Penelitian, Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. Hlm: 115 10
b. Wawancara
Teknik pengumpulan data berikutnya yang digunakan adalah teknik
wawancara. Dalam penelitian ini sengaja menggunakan teknik wawancara
mendalam dan terstruktur dengan menggunakan pedoman wawancara
yang merupakan suatu cara pengumpulan data secara langsung dengan
informan, dengan maksud mendapatkan gambaran lengkap tentang
masalah yang diteliti yaitu kebijakan program Raskin di Kabupaten
Nganjuk.
Menurut Moloeng (2002) taknik wawancara adalah percakapan dengan
maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara yang
mengajukan pertanyaan kepada informan. Pencatatan data wawancara
merupakan suatu aspek utama yang amat penting dalam proses
wawancara, karena jika tidak dilakukan dengan semestinya, maka
sebagian dari data akan hilang, dan usaha wawancara akan sia-sia.11
c. Dokumentasi
Teknik dokumentasi merupakan penelusuran dokumen resmi dalam
menjajaki sumber tertulis. Sehingga memperkaya data disamping itu
metode dokumentasi akan membantu dalam penganalisaan. Peneliti
mencari data sekunder dengan jalan mengadakan studi kepustakaan dan
rekaman. Lincoln dan Guba seperti yang diikuti oleh Sonhaji mengartikan
rekaman sebagai setiap tulisan atau pernyataan yang dipersiapkan oleh
11
individual atau organisasi dengan tujuan membuktikan adanya suatu
peristiwa dan permasalahan atau memenuhi accountin. Sedangkan
dokumen digunakan untuk mengacu setiap tulisan atau rekaman, yaitu
dipersiapkan secara khusus untuk tujuan tertentu.12
4. Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini, dilakukan serangkaian kegiatan lapangan mulai dari
penjajakan lokasi penelitian, orientasi dan studi terfokus. Cara yang
dilakukan dengan mendiskripsikan penyaluran Raskin. Maka lokasi
penelitian adalah di Desa Dadapan Kecamatan Ngronggot Kabupaten
Nganjuk.
5. Teknik Analisa Data
Analisa data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk
yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Analisa data yang
dipergunakan dalam penelitian kali ini adalah deskriptif kualitatif. Dari
penelitian ini maka data akan dianalisa dengan pelukisan keadaan obyek
berdasarkan data obyektif, sehingga data-data yang ada dapat disimpulkan
setelah analisa.
Dalam rangka mencapai hasil penelitian, data yang akan
dikumpulkan perlu dianalisis. Analisis data merupakan tahap yang sangat
menentukan dalam keseluruhan proses penelitian. Analisis data
menyangkut kekuatan analisis dan kemampuan mendeskripsikan situasi
12
Sonhadji, Ahmad, 1994. Teknik Pengumpulan dan Analisa Data Dalam Peneltian Kualitatif (Dalam buku Penelitian Kualitatif dalam Bidang Ilmu-Ilmu Sosial Keagamaan).
dan konsepsi yang merupakan bagian dari penelitian. Dengan melakukan
analisa data dapat memberikan arti dari makna yang berguna dalam
memecahkan permasalahan.13
Teknik analisis data adalah proses mengatur urutan data,
pengorganisasian ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar,
sehingga dapat ditemukan tema yang dirumuskan. Data yang terkumpul
terdiri dari catatan lapangan, interview, gambar, foto dan dokumen berupa
laporan, biografi, artikel, kemudian direduksi dan diolah untuk
memperoleh kesimpulan informasi tersebut. Proses analisis data dimulai
dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yang
kemudian dilakukan reduksi data (menformulasikan teori ke dalam
seperangkat konsep) yang dilakukan dengan membuat rangkuman inti
dalam penelitian tersebut. Dalam penelitian ini data dianalisis secara
normatif melalui studi literatur dan hasil analisis bersifat kualitatif dalam
bentuk deskripsi atau uraian. 14
Oleh karenanya dengan menerapkan metode analisa yang lazim
digunakan dalam penelitian lapangan. Peneliti berpedoman pada tahapan
penelitian, bahwa:
1. Analisa data dalam penelitian lapangan dilakukan secara jalin-menjalin
dengan proses pengamatan.
13
Lexey, Moleong. 2002 Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung.: Remaja Rosdakaria. Hlm: 15
14
2. Berusaha menemukan kesamaan dan perbedaan berkenaan dengan
gejala sosial yang diamati, dan menemukan
penyimpangan-penyimpangan pola-pola tindakan atau norma sosial tersebut.
3. Membentuk taksonomi tindakan berkenaan dengan gejala sosial yang
diamati.
4. Menyusun secara tentatif proposisi-proposisi teoritis, berkenaan dengan
hubungan antar kategori yang dikembangkan atau dihasilkan dari
penyusunan taksonomi tersebut diatas.
5. Melakukan pengamatan lebih lanjut terhadap tindakan sosial yang
berkaitan dengan proposisi-proposisi sementara.
6. Mengevaluasi proposisi teoritis untuk menghasilkan kesimpulan.
7. Untuk mencegah penarikan kesimpulan secara subyektif, dilakukan
upaya: (a) mengembangkan intersubyektif melalui diskusi dengan orang
lain, (b) menjaga kepekaan sosial dan kesadaran peneliti.15
Di samping itu, untuk menambah bobot validitas dan otentisitas
sumber data, peneliti akan menggunakan strategi internal, yakni; (a)
melakukan kritik ekstern untuk menentukan otentisitas sumber data, (2)
melakukan kritik intern untuk menentukan kredibilitas informasi.
Dengan demikian, peneliti harus aktif selama pengumpulan data,
selanjutnya aktif di antara kegiatan reduksi, penyajian, dan penarikan
kesimpulan atau verifikasi sebagaimana digambarkan Milles dan Huberman.16
15
Moleong. 2001 Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung.: Remaja Rosdakaria. 16
Gambar 1. Komponen-komponen Analisis Data: Model Interaktif 17
Sebelum analisis data dilakukan, maka data yang sedang dan telah
dikumpulkan terlebih dahulu disajikan dalam bentuk seperti yang disarankan
Lincoln dan Guba. yaitu data dalam penelitian kualitatif disajikan dalam
bahasa yang tidak formal, dalam susunan kalimat sehari-hari dan pilihan kata
atau konsep asli responden, cukup rinci serta tanpa ada interpretasi dan
evaluasi dari peneliti.
17
Ibid. Hlm: 20.
Pengum pulan Dat a
Kesimpulan-kesim pulan: Penarikan dan Verif ikasi Reduksi
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Persyaratan untuk
Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)
Disusun Oleh: Wasis Prabowo NIM: 05230033
JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Nama : Wasis Prabowo
NIM : 05230033
Jurusan : Ilmu Pemerintahan
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)
Judul Skripsi : Implementasi Program Beras Miskin dalam Meringankan
Beban Masyarakat Miskin (Studi di Desa Dadapan Kecamatan
Ngronggot Kabupaten Nganjuk)
Disetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
(Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si) (Drs. Asep Nurjaman, M.Si)
Dekan Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (ISIP)
Judul Skripsi : Implementasi Program Beras Miskin dalam Meringankan Beban Masyarakat Miskin (Studi di Desa Dadapan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk).
Telah dipertahankan di depan dewan penguji dan dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan (S.IP)
Pada tanggal: 01-November- 2010 Dihadapan Dewan Penguji
1. Drs. Krishno Hadi (...)
2. Prof. H.M. Mas’ud Said. Ph.D (...)
3. Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si (...)
4. Drs. Asep Nurjaman, M.Si (...)
Mengetahui, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
1. Bapak Ibu dan Saudara-saudaraku tercinta, berkat kasih sayang dan
doanya saya bisa menyelesaikan tugas akhir ini dengan cukup
memuaskan.
2. Seluruh keluarga besar saya yang banyak memberikan dukungan moril
maupun materiil
3. Teman-teman seperjuangan dan teman-teman jurusan Ilmu
Pemerintahan, serta teman kos dan sahabat-sahabat dekat yang selalu
memberi semangat
4. Secara khusus kami persembahkan buat Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si
dan Drs. Asep Nurjaman, M.Si yang sering memotivasi dan saran
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, ni’mat dan taufiknya, sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penyelesaian penelitian ini memerlukan pencurahan tenaga dan
pikiran, oleh sebab itu diharapkan hasilnya akan banyak memberikan
konstribusi, manfaat dan informasi baru tentang implementasi program Beras
Miskin dalam meringankan beban masyarakat miskin dalam rangka
membangun wawasan berfikir dibidang sosial dan upaya meningkatkan
kebijakan pelayanan publik yang lebih baik.
Penelitian yang kami lakukan ini berjudul “Implementasi Program
Beras Miskin dalam Meringankan Beban Masyarakat Miskin (Studi di Desa
Dadapan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk)”. Secara sadar kami
mengakui, bahwa penelitian ini masih terdapat kekurangan terutama karena
penelitian sifatnya kasuistik, sehingga kesimpulan yang dihasilkan tidak dapat
digeneralisasi secara umum. Untuk itu, penelitian lebih lanjut sebagai
pengembangan fokus penelitian ini sangat diperlukan.
Selanjutnya, ucapan terima kasih yang tidak terhingga kami sampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu baik langsung maupun tidak
langsung terhadap penelitian ini. Mudah-mudahan amal baiknya diterima disisi
Allah SWT sebagai amal shaleh, Amiin. Secara khusus kami sampaikan
terima kasih dan rasa simpati saya atas motivasi dan pengorbanannya
dalam penyelesaian skripsi ini
3. Bapak Drs. Asep Nurjaman, M.Si, kepada beliau juga kami sampaikan
banyak terimakasi atas pengorbanan dan waktu yang diberikan dalam
proses bimbingan skripsi
4. Prof. H.M. Mas’ud Said. Ph.D, selaku penguji terimakasi atas masukan
yang diberikan dalam perbaikan skripsi ini
5. Bapak Drs. Krishno Hadi. selaku penguji terimakasi atas masukan dan
kritikan dalam perbaikan skripsi ini
6. Teman-teman seperjuangan di Universitas Muhammadiyah Malang,
tempat dimana kami dapat saling berbagi, berdiskusi bersama.
Akhirnya kami tidak lupa mohon maaf yang sebesar-besarnya selama
perkuliahan ini terutama terhadap kekurangan yang ada dalam penelitian ini.
Kami tetap berharap adanya kritik dan saran dari semua pihak demi perbaikan
penelitian ini. Semoga penelitian ini bermanfaat, Amiin.
Malang, 01 November 2010
Penyusun
NIM : 05230033 Fakultas : FISIP
Jurusan : Ilmu Pemerintahan Program Studi : Strata. 1 (S-1)
Judul Skripsi : Implementasi Program Beras Miskin dalam Meringankan Beban Masyarakat Miskin (Studi di Desa Dadapan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk).
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Malang, 01 November 2010
Fakultas : FISIP
Jurusan : Ilmu Pemerintahan Program Studi : Strata. 1 (S-1)
Judul Skripsi : Implementasi Program Beras Miskin dalam Meringankan Beban Masyarakat Miskin (Studi di Desa Dadapan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk).
Pembimbing : 1. Dr. Tri Sulistyaningsih. M.Si 2. Drs. Asep Nurjaman, M.Si
Tanggal Bimbingan Paraf Pembimbing Keterangan
I II
Tanggal 25 -9- 2009 Revisi Bab I /Proposal
Tanggal 29 -9- 2009 ACC Bab I
Tanggal 1-10- 2009 Seminar Proposal
Tanggal 5 -10- 2009 Revisi Bab II/III
Tanggal 8 -10- 2009 ACC Bab II/III
Tanggal 19 -03- 2010 Bimbingan Bab IV/V
Tanggal 21 -04- 2010 Revisi Bab IV/V
Tanggal 19 -10- 2010 ACC Bab IV dan V
Malang, Oktober 2010
Mengetahui,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
(Dr. Tri Sulistyaningsih. M.Si) (Drs. Asep Nurjaman, M.Si)
Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Ilmu Pemerintahan. “Implementasi Program Beras Miskin dalam Meringankan Beban Masyarakat Miskin (Studi di Desa Dadapan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk)”, Pembimbing I: Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si; Pembimbing II: Drs. Asep Nurjaman, M.Si.
Selama ini program raskin di Desa Dadapan kurang efektif. Salah satu ketidakefektifan adalah model penyaluran raskin yang kurang tepat sasaran. Hal ini terlihat pada seringkali penduduk miskin yang tidak kebagian raskin, karena sudah diberikan pada kelompok yang tidak menjadi sasaran program raskin. Selain itu jumlah penduduk Desa Dadapan yang berjumlah 4071 jiwa, dimana jumlah penerima raskin 549 KK. Selama ini jumlah raskin yang disalurkan 15 kg/KK/bulan. Disamping itu kualitas beras yang dibagikan pada masyarakat memiliki kualitas rendah. Program Raskin tersebut untuk membantu masyarakat kurang mampu, sehingga mereka mendapat subsidi untuk membeli beras dengan harga murah. Namun dalam realitasnya program ini belum efektif atau banyak terjadi penyelewengan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu masyarakat diharapkan ikut memantau pendistribusian Raskin, sehingga benar-benar diberikan kepada masyarakat kurang mampu.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui: Observasi dan wawancara serta dokumentasi. Setelah dilakukan pemeriksaan keabsahanya, data dianalisis dengan cara penyajian data sekaligus dianalisis dan penarikan kesimpulan.
program raskin kurang begitu profesional. Rendahnya pemahaman aparat desa terhadap prinsip-prinsip pengelolaan RASKIN, seperti pemahaman tentang keberpihakan kepada Rumah Tangga Miskin, transparansi, partisipatif dan akuntabilitas, sehingga sangat mempengaruhi implementasi kebijakan RASKIN yang belum berjalan dengan baik dikarenakan masih banyak penyimpangan kebijakan. (3) Proses evaluasi program raskin antara lain dengan membagikan beras raskin selama ini digunakan sarana warng desa yang nantinya dipertanggung jawabkan kepada kepala desa karena sudah ditetapkan sebelumnya melalui musdes yang tentunya kepala desa selalu mengawasi. Pengawasan program RASKIN dilakukan secara fungsional sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan yang berlaku. Pengawasan masyarakat pada prinsipnya terbuka dan dilakukan melalui mekanisme kepedulian dan pengaduan. Tujuan dari evaluasi ini untuk menilai pencapaian target dan efektifitas pelaksanaan Program RASKIN berdasarkan indikator program yang ditetapkan sebelumnya.
Meyetujui,
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Lembar Pernyataan ... iii
Lembar Persembahan ... iv
Kata pengantar ... v
Abstraksi ... vi
Daftar Isi ... vii
Halaman BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Definisi Konseptual ... 6
F. Definisi Operasional ... 7
G.Metode Penelitian ... 9
1. Jenis Penelitian ... 9
2. Subyek Penelitian ... 9
3. Teknik Pengumpulan Data ... 10
4. Lokasi Penelitian ... 12
5. Teknik Analisa Data ... 12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Implementasi Kebijakan publik.. ... 16
B. Teori Implementasi.. ... 28
C. Program Raskin ... 30
D. Kebijakan Pemerintah tentang Program Raskin ... 34
1. Prinsip Pengelolaan ... 34
3. Keadaan Masyarakat ... 48
4. Kondisi SDM Perangkat Desa ... 49
B. Program Raskin di Desa Dadapan Kec. Ngronggot Kab. Nganjuk ... 51
BAB IV. PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS DATA A. Implementasi Program Raskin... 54
1. Pemetaan tentang Sasaran dan Program ... 54
2. Verifikasi Kelompok Sasaran ... 59
3. Proses Pendataan Kelompok Sasaran ... 64
B. Kendala Implementasi Kebijakan Program Raskin ... 68
1. Penyaluran Raskin ... 68
2. SDM Aparat Pemerintah Desa ... 74
3. Struktur dalam Program Penyaluran Raskin... 77
C. Evaluasi program raskin ... 81
1. Sarana penyaluran Raskin ... 81
2. Monitoring Penyaluran Raskin ... 86
3. Pihak yang terlibat dalam dalam penyaluran Raskin ... 89
BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ... 92
B. Saran ... 94
1. Bagaimana pemetaan tentang sasaran program raskin di Desa Dadapan
Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk ?
2. Bagaimana proses verivikasi kelompok sasaran program raskin di Desa
Dadapan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk ?
3. Bagaimana proses pendataan kelompok sasaran program raskin di Desa
Dadapan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk ?
4. Bagaimana metode penyaluran Raskin di Desa Dadapan Kecamatan
Ngronggot Kabupaten Nganjuk?
5. Bagaimana kondisi SDM aparat pemerintah Desa Dadapan terkait
program raskin ?
6. Bagaimana gambaran struktur dalam program penyaluran Raskin di
Desa Dadapan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk?
7. Apa saja yang menjadi kendala implementasi kebijakan program raskin
di Desa Dadapan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk ?
8. Bagaimana kondisi sarana penyaluran Raskin di Desa Dadapan
Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk ?
9. Bagaimana proses monitoring penyaluran Raskin di Desa Dadapan
Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk ?
10. Siapa saja pihak yang terlibat dalam dalam penyaluran Raskin di Desa
Dadapan Kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk ?
Responden:
1. Masyarakat desa
DAFTAR PUSTAKA
Kartasasmita, Ginanjar.1996. Pembangunan Untuk Rakyat. PT. Pustaka Cidesindo Jakarta
Dye Thomas R, 1992, Understanding Public Policy (Seventh edition, Prentice Hall, Englewood Cliffs, New Jersey
Dunn, N. William, 2000, Pengantar Analisis Kebijakan Publik, dalam Muhadjir Darwin (Penyunting), Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
Effendi, Sofian, 2001, Analisis Kebijakan Publik, Modul Kuliah MAP Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Gulo, W. 2002. Metode Penelitian, Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia
Islamy, Muhammad Irfan, 1994, Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara, Bumi Aksara, Jakarta
Keban, Yeremias, T, 1999, Pengantar Administrasi Publik, Modul Matrikulasi,MAP-UGM, Yogyakarta
Kunarjo, 1992. Perencanaan dan pembiayaan pembangunan. UI Press Jakarta
Moleong. 2001 Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung.: Remaja Rosdakaria
Miles, Matthew B dan Huberman, A. Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif.
Jakarta: UI-Press
Suparlan, Parsudi. 1984. Masalah Lapangan kerja Bagi Penduduk Berpenghasilan Rendah. PLPIIS, FIS UI Jakarta.
Weimer, L, David, dan Vining, Aidan, R, 1998, Policy Analisis, Concept and Practice, Prentice hall,Upper Saddle River, New Jersey
Widodo Joko, 2001, Good Governance, Insan Cendekia, Surabaya
Sumber Lain:
Departemen Komunikasi dan Informatika © 2008 Program Raskin Terkait dengan Pencapaian Penanggulangan Perubahan Iklim 15Desember, 2009
http://semarang.go.id/simpeda05/Simperek/raskin/raskin.htm
Program Raskin (Beras Untuk Rakyat Miskin). Diakses tgl 16 Februari 2009 WARTA PEDESAAN (Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan UGM, TAHUN
XXIII No. 05)