ABSTRACT
THE INFLUENCE OF PROFITABILITY AND THREE FACTORS MODEL FAMA & FRENCH ON STOCK RETURN IN THE BANKING SECTOR IN INDONESIAN STOCK
EXCHANGE PERIOD 2008-2011 (PRACTICE MULTIFACTOR MODEL IN INDONESIAN STOCK EXCHANGE)
By
ELIS YULIANTI
For investors, investing in thestock market fraught with risk. Return is a factor that motivate investor to invest and also investor get reward for the courage to risk the investment. There is some analysis to determine the return including by using fundamental analysis such as financial ratios and three factors model by Fama & French.This study aim to determine the influence of probability and three factors model on stock return in the Banking Sector in Indonesian Stock Exchange period 2008-2011 with practice multifactor model in Indonesian Stock Exchange.
Population which is theobject of this research are listed banking companies in Indonesian Stock Exchange period 2008-2011. The sample used in this study were 26 banks taken by purposive sampling. Analysis technique used are multiple regression, t-statistic test, and f-statistic test.
ABSTRAK
PENGARUH PROFITABILITAS DAN MODEL TIGA FAKTOR FAMA & FRENCH TERHADAP RETURN SAHAM SEKTOR PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA
TAHUN 2008-2011 (PENERAPAN MODEL MULTIFAKTOR DI BURSA EFEK INDONESIA)
Oleh
ELIS YULIANTI
Bagi Investor, melakukan investasi di pasar modal penuh dengan risiko. Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Terdapat beberapa analisis untuk menentukan return antara lain dengan menggunakan analisis fundamental seperti rasio-rasio keuangan dan model tiga faktor yang dikemukakan oleh Fama & French. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas dan model tiga faktor terhadap return saham sektor perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2008-2011 dengan menerapkan model multifaktor di BEI.
Populasi yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2008-2011. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 26 bank yang diambil secara purposive sampling.Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi liniear berganda, uji Fdan uji t.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan mengenai pengaruh ROA, NIM, beta (Rm-Rf), size (SMB) dan book to market ratio (HML) terhadap return saham sektor
perbankan di BEI tahun 2008-2011, dengan menggunakan α=10 % menunjukkan bahwa secara bersama-sama (simultan) variabel ROA, NIM, beta (Rm-Rf), size (SMB) dan book to market ratio (HML) berpengaruh signifikan terhadap return saham. Sedangkan secara parsial menujukkan bahwa variabel ROA berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return saham, variabel NIM berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham, variabel HML, (Rm-Rf) dan SMB berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham. Kemampuan prediksi kelima variabel tersebut terhadap return saham sebesar 20,8%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa investor saham pada sektor perbankan pada tahun 2008-2011 lebih mempertimbangkan faktor NIM, beta pasar, size dan book to market ratio dalam memprediksi return saham.
PENGARUH PROFITABILITAS DAN MODEL TIGA FAKTOR FAMA & FRENCH TERHADAP RETURN SAHAM SEKTOR PERBANKAN DI
BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2011 (Penerapan Model Multifaktor di Bursa Efek Indonesia)
(Skripsi)
Oleh ELIS YULIANTI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF PROFITABILITY AND THREE FACTORS MODEL FAMA & FRENCH ON STOCK RETURN IN THE BANKING SECTOR IN
INDONESIAN STOCK EXCHANGE PERIOD 2008-2011 (PRACTICE MULTIFACTOR MODEL IN INDONESIAN STOCK EXCHANGE)
By
ELIS YULIANTI
For investors, investing in thestock market fraught with risk. Return is a factor that motivate investor to invest and also investor get reward for the courage to risk the investment. There is some analysis to determine the return including by using fundamental analysis such as financial ratios and three factors model by Fama & French.This study aim to determine the influence of probability and three factors model on stock return in the Banking Sector in Indonesian Stock Exchange period 2008-2011 with practice multifactor model in Indonesian Stock Exchange.
Population which is theobject of this research are listed banking
companies in Indonesian Stock Exchange period 2008-2011. The sample used in this study were 26 banks taken by purposive sampling. Analysis technique used are multiple regression, t-statistic test, and f-statistic test.
Based on the results of the analysis about the influence Return On Asset (ROA), Net Interest Margin (NIM), Beta Market (Rm-Rf), Size (SMB), and Book To Market Ratio (HML) on Stock Return in the Banking Sector in Indonesian Stock Exchange period 2008-2011, with significance level α=10 % showed that simultaneously variables ROA, NIM, Beta (Rm-Rf), Size (SMB), Book To Market Ratio (HML) significant effect on stock return. While partially variable ROA is not significant and negative effect on stock return,variable NIM positive and significant effect on stock return, variable HML, (Rm-Rf) and SMB negative and significant effect on stock return. The predictive capability of the five
ABSTRAK
PENGARUH PROFITABILITAS DAN MODEL TIGA FAKTOR FAMA & FRENCH TERHADAP RETURN SAHAM SEKTOR PERBANKAN DI BURSA
EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2011 (PENERAPAN MODEL MULTIFAKTOR DI BURSA EFEK INDONESIA)
Oleh
ELIS YULIANTI
Bagi Investor, melakukan investasi di pasar modal penuh dengan risiko. Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas
investasi yang dilakukannya. Terdapat beberapa analisis untuk menentukan return antara lain dengan menggunakan analisis fundamental seperti rasio-rasio
keuangan dan model tiga faktor yang dikemukakan oleh Fama & French.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas dan model tiga faktor terhadap return saham sektor perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2008-2011 dengan menerapkan model multifaktor di BEI.
Populasi yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2008-2011. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 26 bank yang diambil secara purposive sampling.Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi liniear berganda, uji Fdan uji t.
pasar, size dan book to market ratio dalam memprediksi return saham.
PENGARUH PROFITABILITAS DAN MODEL TIGA FAKTOR FAMA & FRENCH TERHADAP RETURN SAHAM SEKTOR PERBANKAN DI
BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2011 (Penerapan Model Multifaktor di Bursa Efek Indonesia)
Oleh
ELIS YULIANTI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG
Judul Skripsi :PENGARUH PROFITABILITAS DAN MODEL TIGA FAKTOR FAMA & FRENCH TERHADAP RETURN SAHAM SEKTOR PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2008-2011 (Penerapan Model Multifaktor di Bursa Efek Indonesia)
Nama Mahasiswa :Elis Yulianti
NPM :0911011017
Program Studi :Manajemen
Fakultas :Ekonomi Dan Bisnis
MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing
Hi. M. Syatibi Ch, S.E. Prakarsa Panji Negara, S.E.,M.E.
NIP 19510203 198103 1 002 NIP 19740501 200801 1 007
2. Ketua Jurusan Manajemen
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Hi. M. Syatibi Ch, S.E. __________
Sekretaris : Prakarsa Panji Negara, S.E.,M.E. __________
Penguji
Bukan Pembimbing : Iban Sofyan, S.E.,M.M. __________
2. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Prof. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. NIP 196109041987031011
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Kotagajah, Lampung Tengah pada tanggal 10 Juli 1991,
sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, dari Bapak Sugianto dan Ibu Dede
Nopianti.
Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) Pertiwi Punggur, Lampung Tengah
diselesaikan tahun 1997, Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SDN 6 Kotagajah,
Lampung Tengah pada tahun 2003, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di
SLTPN 2 Kotagajah pada tahun 2006, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di
SMAN 1 Kotagajah pada tahun 2009.Tahun 2009, penulis terdaftar sebagai
PERSEMBAHAN
MOTTO
All is well.
Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang Segalanya akan mudah, karena ada Allah
PERNYATAAN SKRIPSI MAHASISWA
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Elis Yulianti
Nomor Pokok Mahasiswa : 0911011017
Jurusan : Manajemen
Dengan ini menyatakan bahwa penelitian ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri,
dan dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain
yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian
kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari
penulis lain, yang saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan/atau
tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya
ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan penulis aslinya.
Bandar Lampung, Januari 2013 Yang menyatakan
SANWACANA
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya skripsi ini dapat diselesaikan.
Skripsi dengan judul “Pengaruh Profitabilitas Dan Model Tiga Faktor Fama &
French Terhadap Return Saham Sektor Perbankan Di Bursa Efek Indonesia Tahun
2008-2011 (Penerapan Model Multifaktor Di Bursa Efek Indonesia)” adalah salah
satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi Di Universitas Lampung.
Dalam Kesempatanini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan FEB Universitas Lampung;
2. Hj. Aida Sari, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Manajemen FEB Universitas
Lampung;
3. Hi. M.Syatibi Ch, S.E., selaku Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai;
4. Prakarsa Panji Negara, S.E, M.E., selaku Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai;
5. Kurniati Bahusin, S.E., selaku Pembimbing Akademik yang memberikan
bimbingan dan motivasi hingga skripsi ini dapat selesai;
berhenti untuk kesuksesan anak-anaknya;
8. Adik- adikku, Hutri Wulandari dan Ibrahim atas kasih sayang, dukungan, dan
semangat yang kalian berikan;
9. Nova Yuliantoro yang selalu memberikan perhatian, semangat dan doa untuk
kesuksesan skripsi ini;
10. Sahabat-sahabatku Lucy, Rizka, Ria, Septi, Cintia yang memberikan
dukungan, doa, saran, nasihat, tawa, tangis;
11. Teman-temanku Lidya, Ratih, Deyla, Lucky, Selvy, Yohanna, Iqbal, Nia
yang membantu proses penyelesaian skripsi dengan membagi pengetahuan;
12. Teman-teman kelas manajemen keuangan ’09, terima kasih atas kebersamaan
kalian.Serta semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat
dan berguna bagi kita semua. Amin.
Bandar Lampung, Januari 2013
Penulis
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas investasi yang dilakukannya (Tandelilin (2001:47) dalam Ratna Prihantini (2009)). Return yang diharapkan investor dari investasi yang dilakukan merupakan kompensasi atas biaya kesempatan (oportunity cost) dan risiko penurunan daya beli akibat adanya pengaruh inflasi.
Tabel 1.1 Return Saham Sektor Perbankan Yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2011 (dalam Persentase)
No Emiten 2008 2009 2010 2011
1 AGRO 0 % -27,44 % 19,14 % -14,99 %
2 BABP 7,42 % -14,72 % 12,5 % -21,48 %
3 BACA 0,66 % -2,97 % 4,08 % -1,96 %
4 BBCA 4,76 % 26,83 % 31,95 % 25 %
5 BBKP 63,26 % 87,5 % 73,33 % 54,57 %
6 BBNI -9,82 % 11,45 % -4,33 % 7,41 %
7 BBNP 0 % -13,9 % 0,16 % 5,69 %
8 BBRI 0,84 % 2,51 % 37,25 % 28,57 %
9 BCIC 0 % 0 % 0,003 % 0 %
10 BDMN -0,9 % -24,02 % 24,56 % -25,51 %
11 BEKS 42,85 % 90 % 33,40 % 15,70 %
12 BKSW 34 % 23,7 % 40,54 % 75,81 %
No Emiten 2008 2009 2010 2011
14 BNBA 25,10 % 13,09 % 23,3 % -15,24 %
15 BNGA -29,68 % 12,17 % -20,33 % 46,46 %
16 BNII 29,80 % -10,8 % 8,01% 21,52 %
17 BNLI -5,01 % -13,98 % 48,27 % 18,26 %
18 BSWD 0,001 % 0 % 0,001 % 0 %
19 BVIC -7,82 % 1,07 % 15,94 % -7,05 %
20 INPC 43 % 51,75 % 40,78 % -10,31 5
21 MAYA 3,14 % 0 % -13,43 % 7,52 %
22 MCOR 50 % 49,33 % 33,93 % 25,33 %
23 MEGA 11,11 % 28,63 % 38,03 % 26,34 %
24 NISP -22,22 % 42,86 % 70 % -36,47 %
25 PNBN -14,71 % 31,03 5 50 % -31,58 %
26 SDRA 11,49 % 38,56 % 55,68 % -24,14 %
Rata-Rata 9,73 % 16,10 % 25,43 % 6,73 %
Sumber: Indonesian Capital Market Directory 2008-2011
Tabel 1.2 Perkembangan Return Saham Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2008-2011
Tahun Rata-Rata Return Saham Perkembangan (%)
2008 9,73 % 0 %
2009 16,10 % 65,49 %
2010 25,43 % 57,89 %
2011 6,73 % -73,52 %
Sumber: Diolah Berdasarkan ICMD 2008-2011
Tabel 1.1 dan tabel 1.2 meunjukkan bahwa return saham sektor perbankan mengalami fluktuasi dari tahun 2008-2011. Terjadinya krisis ekonomi global tahun 2008 berdampak tidak hanya pada negara maju saja tetapi juga negara berkembang seperti Indonesia. Hal ini terlihat dengan naiknya tingkat suku bunga, turunnnya pendanaan ke perbankan, serta banyaknya bank yang mengalami kredit macet. Hal tersebut mempengaruhi iklim investasi pasar modal dibidang
Menurut Jogiyanto (2003:88), terdapat dua macam analisis untuk menentukan return saham perusahaan yaitu dengan menggunakan analisis fundamental dan
analisis teknikal. Analisis fundamental adalah analisis untuk menghitung nilai intrinsik saham dengan menggunakan data keuangan perusahaan misalnya laba, penjualan, dan lain sebagainya. Sedangkan analisis teknikal adalah analisis untuk yang menggunakan data dari pasar misalnya harga dan volume transaksi saham untuk menentukan nilai dari saham. Informasi yang bersifat fundamental diperoleh dari kondisi intern perusahaan yaitu laporan keuangan.
Sebagai suatu perusahaan bank juga membuat laporan keuangan untuk
menunjukkan informasi dan posisi keuangan yang disajikan untuk pihak-pihak yang berkepentingan. Menurut Ali (2006) bank didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang memiliki izin usaha untuk beroperasi sebagai bank, yaitu menerima penempatan dana-dana yang dipercayakan masyarakat kepada bank tersebut, memberikan pinjaman kepada masyarakat dan dunia usaha pada
umumnya, memberi akseptasi atas berbagai bentuk surat utang yang disampaikan pada bank tersebut serta menerbitkan cek.
Governance (GCG), profitabilitas (earnings), dan permodalan (capital). Namun
pada penelitian ini hanya menggunakan aspek profitabilitas (earnings).
Menurut Weston dan Copeland (1995:237), rasio profitabilitas adalah rasio yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian yang dihasilkan dari penjualan dan investasi. Rasio profitabilitas menurut Henry Simamora (2000:528) menyatakan bahwa “Tujuan profitabilitas berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk meraup laba yang memuaskan sehingga pemodal dan pemegang saham akan meneruskan menyediakan modal bagi perusahaan.” Definisi lain Brigham dan Houston (2001:197) menyatakan bahwa profitabilitas adalah hasil bersih dari serangkaian kebijakan dan keputusan. Sedangkan pengertian rasio profitabilitas menurut Husein Umar (2002)
menyatakan bahwa “Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba dari setiap penjualan yang dilakukan.
Penelitian ini juga menggunakan model tiga faktor yang diungkapkan oleh Fama & French pada tahun 1992 yang dikenal dengan Three Factors Model karena penerapan model tiga faktor di Indonesia masih jarang sekali. Dalam model ini dikemukakan bahwa ada tiga faktor utama yang signifikan dalam mempengaruhi return saham. Tiga faktor itu adalah beta CAPM yang mengukur risiko pasar, Size
(ukuran) saham, yang dilihat melalui nilai kapitalisasi pasar saham (jumlah saham yang beredar dikalikan dengan harga saham), book to market ratio adalah rasio yang digunakan untuk menghitung nilai buku saham dibagi dengan nilai pasar saham.
Penelitian faktor-faktor rasio profitabillitas ini berdasarkan pada penelitian-penelitian terdahulu. Pada penelitian-penelitian Ratna Prihantini menyatakan bahwa ROA berpengaruh positif terhadap return saham. Penelitian yang sama yang dilakukan oleh Nini Safitri Azis (2012) juga menunjukkan bahwa ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Pada Penelitian yang dilakukan oleh Marviana (2009) dan Fathoni (2010) menunjukkan bahwa NIM berpengaruh terhadap return saham. Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Rintistiya Kurniadi (2012) yang menyatakan bahwa NIM berpengaruh positif terhadap return saham.
Hasil Penelitian tentang model tiga faktor terhadap return saham juga
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap return saham, sedangkan firm size dan book to market ratio berpengaruh signifikan terhadap return saham. Di
Indonesia, penelitian model tiga faktor dilakukan oleh Bambang Ongki Suryawan (2006) menunjukkan hasil bahwa hanya beta pasar dan firm size yang
berpengaruh signifikan terhadap return saham, sedangkan book to market ratio secara parsial tidak signifikan mempengaruhi return saham.
Berdasarkan model multifaktor terdapat banyak faktor yang mempengaruhi return saham.Oleh karena itu pada penelitian ini penulis ingin menggabungkan antara variabel ROA, NIM dan model tiga faktor terhadap return saham penerapan model multifaktor di Indonesia. Penggabungan ini dimaksudkan untuk
mengetahui bagaimana pengaruh kinerja keuangan yang diukur dengan ROA, NIM dan model tiga faktor terhadap return saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Berdasarkan pertimbangan diatas maka penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul:
“Pengaruh Profitabilitas dan Model Tiga Faktor Fama & French Terhadap Return Saham Sektor Perbankan Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011 (Penerapan Model Multifaktor Di Bursa Efek Indonesia)”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
1.3 Batasan Penelitian
Data yang digunakan adalah data indeks harga saham individu tahunan perbankan pada periode tahun 2008-2011, indeks harga saham gabungan tahunan perbankan pada periode 2008-2011 dan data laporan keuangan publikasi bank pada periode 2008-2011.
Pembatasan masalah dalam penelitian ini dibatasi oleh rasio profitabilitas dan model tiga faktor.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
Untuk melihat apakah terdapat pengaruh ROA, NIM, Beta pasar, Size,dan Book To Market Ratio terhadap return saham sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia
baik secara simultan maupun parsial.
1.4.2 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi investor, diharapkan penelitian ini dapat membantu dalam
2. Bagi akademisi, hasil dari penelitian ini diharapkan memberi sumbangan yang berarti bagi studi - studi yang berkaitan dengan analisis kinerja perusahaan dengan menggabungkan rasio profitabilitas seperti ROA dan NIM serta Model Tiga Faktor yaitu Beta pasar, Size, Book To Market Ratio sehingga dapat menganalisis return saham yang diperoleh oleh investor.
1.5 Kerangka Pemikiran
Return on Asset (ROA) merupakan rasio profitabilitas yang dapat mengukur
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang digunakan. ROA merupakan perbandingan antara laba setelah pajak dengan aktiva yang dimiliki perusahaan.
Rumusnya: Laba Bersih Setelah Pajak x 100% Total Aktiva
ROA yang positif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan untuk beroperasi, perusahaan mampu memberikan laba bagi perusahaan. Sebaliknya apabila ROA negatif menunjukkan bahwa dari total aktiva yang dipergunakan, perusahaan mendapatkan kerugian. Jadi jika suatu perusahaan mempunyai ROA yang tinggi maka perusahaan tersebut berpeluang besar dalam meningkatkan pertumbuhan.
Net Interest Margin (NIM) merupakan rasio yang dipergunakan untuk mengukur
dikelola bank sehingga kemungkinan bank tersebut dalam kondisi bermasalah semakin kecil.
Rumusnya : Pendapatan bunga bersih x 100% Rata-rata aktiva produktif
Dalam model tiga faktor yang diungkapkan Fama & French terdapat tiga faktor yang sangat mempengaruhi return saham yaitu Beta, Size, dan Book To Market Ratio.
Beta pasar merupakan suatu pengukur volatilitas (volatility) return suatu sekuritas
atau return portofolio terhadap return pasar. Volatilitas didefinisikan sebagai fluktuasi dari return-return suatu sekuritas atau portofolio dalam suatu waktu tertentu (Jogiyanto, 1998). Jika fluktuasi return-return suatu sekuritas atau portofolio secara statistik mengikuti fluktuasi dari return-return pasar, maka beta dikatakan mengarah pada nilai 1.
Size merupakan ukuran besar kecilnya perusahaan. Dengan kata lain, Firm Size
merupakan market value dari sebuah perusahaan (Banz,1981). Market value atau kapitalisasi pasar diperoleh dari perhitungan harga saham dikalikan jumlah saham yang diterbitkan (outstanding shares). Kapitalisasi pasar mencerminkan nilai kekayaan perusahaan saat ini.
Book To market Ratio merupakan faktor risiko yang harus diperhatikan oleh para
Return Saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu
investasi saham yang dilakukannya. Return saham merupakan hasil investasi yang berupa capital gain yaitu selisih antara harga saham periode saat ini dengan harga saham pada periode sebelumnya.
Berdasarkan penjelasan diatas maka variabel-variabel didalam penelitian ini adalah ROA, NIM dan Model Tiga Faktor (Beta, Size, Book To Market Ratio) sebagai variabel independen (bebas) dan return saham sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia sebagai variabel dependen (terikat). Sehingga kerangka pemikiran yang terbentuk adalah:
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Bank Go Publik
Model Multifaktor
Rasio Rentabilitas Model Tiga Faktor
Beta Size B/M ROA NIM
1.6 Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara dari suatu penelitian yang harus diuji kebenarannya. Dari perumusan masalah dan uraian sebelumnya, maka hipotesis yang dikemukakan disini adalah
Ha : Diduga secara simultan dan parsial ROA, NIM, Beta pasar, Size, Book To Market Ratio berpengaruh signifikan terhadap return saham sektor perbankan di
II. LANDASAN TEORI
2.1 Investasi
Dalam manajemen keuangan terdapat tiga keputusan yaitu keputusan investasi,
keputusan pembiayaan dan keputusan dividen. Dari ketiga keputusan tersebut,
keputusan invetasi dianggap paling penting. Seseorang akan mengalokasikan
dananya untuk investasi dengan harapan akan menerima keuntungan di masa yang
akan datang. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya
lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah
keuntungan di masa datang (Tandelilin,2010). Sedangkan menurut Hakim
(2002:30)Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan
harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Dari beberapa
pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa investasi adalah suatu aktivitas
penempatan modal untuk tujuan memperoleh keuntungan di masa yang akan
datang.
2.2 Model Multi Faktor
Model Multi Faktor (Multi-factors models) yang dikembangkan dengan mengacu
berbagai faktor ekonomi, baik secara langsung maupun tidak langsung,
berpengaruh terhadap return saham. Pada konsep ini, variabel yang
mempengaruhi return saham tidak hanya indeks pasar, tetapi juga berbagai faktor
terkait lainnya. Secara teoritis disebutkan dalam model penilaian kinerja saham
bahwa terdapat kaitan antara perubahan harga saham dengan berbagai faktor yang
mewakili aktivitas ekonomi riil. Jumlah faktor yang berpengaruh adalah lebih dari
satu, dan faktor-faktor yang berpengaruh tersebut perlu dicari melalui penelitian
empiris (Husnan, 2005). Model multi faktor dapat dituliskan dalam persamaan
sebagai berikut (Rita Zulbetti,2010):
Rit = bi1 F1k +... +bit Ftk + ei
Dimana:
Rit = return dari aset i pada periode t.
bi1 = koefisien
F1k . Ftk= return dari faktor yang berpengaruh
ei = error
Model empiris dalam penentuan tingkat keuntungan yang diharapkan didasarkan
pada pengamatan empiris, berbeda dengan model CAPM atau APT yang
didasarkan pada pola-pola tertentu di pasar keuangan, yang mempengaruhi tingkat
keuntungan. Pengujian empiris menunjukkan adanya anomali-anomali yang tidak
bisa dijelaskan oleh model-model keseimbangan risiko-return. Anomali tersebut
antara lain anomali rasio ROA (Return On Asset), anomali rasio NIM (Net
Interest Margin), anomali beta pasar (Rm-Rf), anomali ukuran (Size), dan
anomali Book To Market Ratio. Dengan menggunakan ketiga anomali tersebut,
E (Ri) = RF + βi1 (ROA) + βi2 (NIM) + βi3 (Rm-Rf) + βi4 (Size) + βi5 (B/M) + ei
Dimana:
E (Ri) = return saham i
RF = return tingkat bunga bebas risiko
βi1.. βiN = koefisien
ROA = return on asset
NIM = net interest margin
Rm-Rf = beta pasar atau risiko pasar
Size = ukuran perusahaan
B/M = book to market ratio
Karena tidak didasarkan pada teori, maka kritik utama untuk model empiris
adalah pola-pola yang muncul tersebut kemungkinan hanya muncul karena
kebetulan. Pola yang teramati tersebut kemungkinan tidak nyata. Pendukung
model empiris berargumentasi bahwa pola yang telah mereka temukan merupakan
pola yang nyata, karena analisis telah dilakukan dengan hati-hati. Barangkali
pendekatan yang ideal adalah gabungan antara keduanya (empiris dan teori). Teori
diperlukan untuk mengarahkan penelitian dan pembuatan model. Di lain pihak,
empiris diperlukan untuk melihat sejauh mana konsistensi model atau teori
dengan kondisi empiris.
2.3 Pengukuran Kinerja Perusahaan Perbankan
Berdasarkan peraturan Kinerja keuangan pada perusahaan perbankan dapat dinilai
publik meningkat maka nilai perusahaan akan semakin tinggi. Di bursa efek hal
seperti itu akan direspon oleh pasar dalam bentuk kenaikan harga saham.
Penilaian kinerja perbankan penting dilakukan baik manajemen, pemegang
saham, pemerintah, dan pihak lain yang berkepentingan dan terkait dengan
distribusi kesejahteraan diantara mereka.
Pada penelitian ini dipilih sektor perbankan karena perbankan mempunyai peranan
yang strategis dalam mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi
nasional. Oleh karena itu, perbankan harus sehat untuk menjalankan fungsi dan
peranannya sebagai bank seperti menghimpun dana (giro, deposito berjangka,
sertifikat deposito, serta tabungan); menerbitkan kredit; menerbitkan surat
pengakuan hutang; membeli atau menjual surat-surat berharga; dan sebagainya.
Bagi perbankan Indonesia ketentuan mengenai rasio-rasio keuangan tersebut sudah terdapat dalam Peratuan Bank Indonesia Nomor 13/1/PBI/2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, Bank wajib melakukan penilaian Tingkat
Kesehatan Bank dengan menggunakan pendekatan berdasarkan Risiko (
Risk-based Bank Rating) atau RGEC yaitu profil risiko, GCG, rentabilitas/profitabilitas
dan permodalan. Dalam penelitian ini menggunakan analisis profitabilitas yang terdiri dari Return On Asset (ROA) dan Net Interest Margin (NIM) . Penjelasannya sebagai berikut:
2.3.1 Return on Asset (ROA)
Hasil pengembalian suatu aktiva mencoba mengukur efisiensi
kadang disebut dengan hasil pengembalian atas investasi atau return on
investment. Dalam perusahaan, keputusan investasi akan tercermin pada
sisi aktiva perusahaan (Husnan, 1996: 7).
Return On Assets menunjukkan seberapa banyak laba bersih yang bisa
diperoleh dari seluruh kekayaan yang dimiliki perusahaan, karena itu
dipergunakan angka laba setelah pajak dan (rata-rata) kekayaan perusahaan.
Rasio Return On Assets dinyatakan sebagai berikut:
ROA = Laba bersih setelah pajak x 100%
Total Aktiva
2.3.2 Net Interest Margin (NIM)
Efisiensi atau NIM merupakan rasio yang dipergunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya dalam
rangka menghasilkan pendapatan bunga bersih. Semakin besar rasio ini maka
semakin meningkatnya pendapatan bunga yang diperoleh dari aktiva produktif
yang dikelola bank sehingga kemungkinan bank tersebut dalam kondisi
bermasalah semakin kecil.
2.4 Model Tiga Faktor
Selain itu penulis juga ingin menggunakan model tiga faktor untuk
2.4.1 Beta pasar (Risiko pasar)
Beta merupakan suatu ukuran yang populer di dalam mengukur tingkat risiko
suatu sekuritas didalamnya hubungannya dengan pasar sekuritas itu sendiri.
Menurut Robert Ang (1997) beta ini digunakan untuk mengukur beta risk atau
risiko pasar. Risiko pasar adalah risiko yang dihadapi suatu instrumen
investasi yang disebabkan oleh faktor-faktor pasar seperti faktor ekonomi,
politik, dan sebagainya. Perubahan return pasar menggunakan indeks harga
saham gabungan misalnya IHSG BEI. Jika beta= 1 maka kenaikan return
sekuritas tersebut sebanding (sama dengan) kenaikan return pasar (kenaikan
IHSG BEI) dan jika beta > 1berarti kenaikan return sekuritas lebih tinggi dari
kenaikan return pasar, beta lebih besar dari 1 ini biasa dimiliki oleh Aggresive
Stock (saham yang agresif) terutama big-cap (blue cip). Dan jika beta< 1,
maka berarti kenaikan return sekuritas tersebut lebih kecil dari kenaikan
return pasar, beta yang lebih kecil dari satu biasanya dimiliki oleh defensive
stocks (small cap).
2.4.2 Size (Ukuran Perusahaan)
Size (Firm size) merupakan ukuran besar kecilnya perusahaan. Dengan kata lain,
Firm Size merupakan market value dari sebuah perusahaan (Banz,1981). Market
value atau kapitalisasi pasar diperoleh dari perhitungan harga saham dikalikan
jumlah saham yang diterbitkan (outstanding shares). Kapitalisasi pasar
mencerminkan nilai kekayaan perusahaan saat ini. Saham kecil cenderung
mempunyai risiko yang lebih tinggi, karena itu mempunyai tingkat keuntungan
2.4.3 Book to Market Ratio
Book to market value merupakan faktor risiko yang harus diperhatikan oleh para
investor karena book to market ratio yang tinggi dapat dijadikan indikator bahwa
perusahaan tersebut masih undervalue. Rasio book to market equity menyatakan
perbandingan book equity terhadap market equity perusahaan.Fama dan French
(1995) mendefinisikan book to market equity sebagai “book common equity for
the fiscal year ending in calendar year (t-1), divided by market equity at the end
of December of the year (t-1)”. Book to market ratio dihitung dengan membagi
equity per share dengan closing price bulan desember (akhir tahun), untuk
membagi perusahaan menjadi dua yaitu perusahaan dengan book to market ratio
rendah dan tinggi. Nilai pasar ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham
bersangkutan di bursa. Sedangkan nilai buku menunjukkan aktiva bersih (net
asset) yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham.
Nilai rasio B/M yang besar mencerminkan investor yang pesimistis terhadap masa
depan perusahaan. Sebaliknya jika investor optimistik terhadap masa depan
perusahaan, maka nilai B/M akan kecil (nilai pasar saham jauh lebih besar
dibandingkan dengan nilai bukunya). Saham dengan nilai B/M besar cenderung
lebih beresiko (kemungkinan bangkrut lebih besar) dibandingkan dengan saham
dengan nilai B/M rendah, dan dengan demikian mempunyai tingkat keuntungan
2.5 Return Saham
Return merupakan hasil yang diperoleh dari hasil kegiatan investasi. Return
dibedakan menjadi dua, yaitu return realisasi (return yang terjadi atau dapat juga
disebut return sesungguhnya) dan return ekspektasi (return yang diharapkan oleh
investor). Return saham adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal
atas suatu investasi yang dilakukannya (Ang, 1997). Setiap investasi baik jangka
panjang maupun jangka pendek mempunyai tujuan utama untuk mendapatkan
keuntungan yang disebut return, baik langsung maupun tidak langsung (Ang,
1997).
Investasi secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menempatkan
dana pada satu atau lebih aset selama periode tertentu dengan harapan dapat
memperoleh penghasilan atau peningkatan investasi. Konsep risiko tidak terlepas
kaitannya dengan return, karena investor selalu mengharapkan tingkat return
yang sesuai atas setiap risiko investasi yang dihadapinya.
Perhitungan return saham (total return) terdiri dari capital gain (loss) dan yield
(Jogiyanto,1998). Capital gain (loss) merupakan selisih antara nilai pembelian
saham dengan nilai penjualan saham. Pendapatan yang berasal dari capital gain
disebabkan harga jual saham lebih besar dari harga belinya. Sebaliknya jika harga
jual saham lebih kecil dari harga beli disebut capital loss. Sedangkan yield
(dividen) merupakan pembagian laba bersih badan usaha kepada pemegang saham
Besarnya dividen yang dibagikan tergantung dari besar kecilnya laba yang
diperoleh badan usaha dan kebijakan pembagian dividen.
Return Total = Capital Gain (loss) + yield
Capital gain (loss) merupakan selisih dari harga investasi sekarang relatif dengan
harga periode lalu (Jogiyanto, 1998):
Capital gain (loss) = Pt – Pt-1 Pt-1
Keterangan :
Pt = Harga saham periode sekarang
Pt-1 = Harga saham periode sebelumnya
Yield merupakan persentase penerimaan kas periodik terhadap harga investasi
periode tertentu dari suatu investasi, untuk saham biasa dimana pembayaran
periodik sebesar Dt rupiah perlembar, maka yield dapat dituliskan sebagai berikut
(jogiyanto, 1998):
Yield = Dt Pt-1
Keterangan:
Dt = Dividen kas yang dibayarkan
Pt-1 = Harga saham periode sebelumnya
Sehingga return total dirumuskan sebagai berikut (Jogiyanto, 1998):
Keterangan:
Pt = Harga saham sekarang
Pt-1 = Harga saham periode sebelumnya
Dt = Dividen yang dibayarkan
Namun mengingat tidak selamanya perusahaan membagikan dividen kas secara
periodik kepada pemegang sahamnya, maka disini dividen dianggap 0, sehingga
return saham dapat dihitung sebagai berikut (Jogiyanto, 1998):
Return saham = Pt – Pt-1 Pt-1
Keterangan:
Pt = Harga saham sekarang
Pt-1 = Harga saham periode sebelumnya
2.6 Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang model multifaktor atau model empiris sebelumnya telah dilakukan oleh Rita Zulbetti (2010) yang berjudul “Pengaruh Rasio-Rasio CAMEL dan Faktor-Faktor Makroekonomi terhadap Return Saham”. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan perbankan periode 2000-2010 dengan menggunakan sampel sebanyak 13 perusahaan yang diambil secara purposive sampling. Hasil penelitian ini
Beberapa peneliti lain telah meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi return saham. Pada tahun 2007, Isna Yuningsih dan Rizky Yudaruddin yang meneliti
tentang pengaruh model tiga faktor terhadap return saham pada perusahaan real estate yang terdaftar di BEI dengan periode pengamatan dari tahun 2002 sampai
dengan tahun 2006 sebanyak 38 perusahaan yang diambil secara purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa beta, size, book to market ratio secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return saham dan size berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return saham sedangkan beta dan book to market ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.
Martoyo (2007) meneliti tentang pengaruh rasio CAR,LDR, ROA, ROE, NIM dan NPL terhadap risk dan return saham bank menunjukkan bahwa CAR, ROA, ROE, NPL dan LDR berpengaruh secara signifikan terhadap return saham sedangkan yang berpengaruh terhadap resiko adalah ROE, NIM, NPL, LDR.
Rintistya Kurnadi (2012) meneliti tentang pengaruh CAR, NIM, LDR, terhadap return saham perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2008-2010 dengan
menggunakan sampel sebanyak 23 perusahaan perbankan yang diambil secara purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CAR, NIM, LDR
secara simultan berpengaruh signifikan terhadap return saham. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial NIM berpengaruh positif terhadap return saham, LDR berpengaruh positif terhadap return saham, sedangkan CAR tidak berpengaruh positif terhadap return saham.
sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan ROA, DER,
tingkat suku bunga dan tingkat inflasi berpengaruh signifikan terhadap return saham sedangkan secara parsial ROA berpengaruh positif, DER berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap return saham sedangkan tingkat suku bunga dan tingkat inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham.
Anggun Amelia Bahar Putri (2012) yang meneliti tentang analisis pengaruh ROA, EPS, NPM, DER, dan PBV terhadap return saham industri real estate and property di BEI periode 2007-2009 yang menggunakan sampel sebanyak 20 perusahaan yang diambil secara purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel DER dan PBV secara parsial signifikan berpengaruh terhadap return saham
perusahaan real estate and property di BEI periode 2007-2009 pada level signifikansi kurang dari 5%. Sedangkan secara bersama-sama terbukti signifikan berpengaruh terhadap return saham perusahaan real estate and property di BEI periode 2007-2009 pada level signifikansi kurang dari 5%.
Dyah Ayu Savitri (2012) yang meneliti tentang analisis pengaruh ROA, NPM, EPS dan PER terhadap return saham pada perusahaan manufaktur sektor food and beverages periode 2007-2010 yang menggunakan sampel sebanyak 15 perusahaan
yang diambil secara purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel ROA tidak mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham, sedangkan NPM berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.
Adityo (2012) yang meneliti tentang analisis pengaruh CSR, beta,firm size dan book to market ratio terhadap return saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
positif dan signifikan terhadap return saham, size berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham, serta book to market ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham. Sedangkan untuk CSR tidak terdapat pengaruh yang
III. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang berasal dari pihak lain yang telah dikumpulkan ataupun diolah menjadi data untuk keperluan analisis. Data sekunder ini berupa pooling data untuk semua
variabel yaitu return saham, ROA, NIM, beta pasar, size dan book to market ratio sektor perbankan di BEI. Data tersebut diperoleh dari website BEI dan website yahoo finance.
3.2 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi dan studi pustaka yaitu metode yang dilakukan dengan
mengumpulkan dan membaca dari berbagai literatur, referensi dan jurnal keuangan baik dalam bentuk buku, majalah maupun yang ada di internet serta
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi adalah jumlah seluruh obyek yang karakteristiknya hendak diduga. Populasi dari penelitian ini adalah Perusahaan Perbankan yang terdaftar di
BEI yaitu sebanyak 31 perusahaan. Sampel pada penelitian ini adalah
Perusahaan Perbankan periode 2008-2011 yaitu sebanyak 26 perusahaan. Data laporan keuangan yang digunakan adalah laporan audit per 31 Desember.
Sampel dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan metode purposive sampling (Sugiyono,2002), yaitu pengambilan sampel dengan menggunakan
pertimbangan-pertimbangan tertentu atau berdasarkan tujuan peneliti. Kriteria yang dijadikan pertimbangan antara lain:
a. Bank yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2008.
b. Telah menerbitkan laporan keuangan selama 4 tahun berturut-turut 2008,2009,2010 dan 2011.
c. Bank tidak mengalami delisting.
Tabel 3.3 Daftar Nama Bank Go Publik Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2011
No. Kode
Emiten
Nama Emiten
1. AGRO Bank Agroniaga Tbk.
2. BABP Bank Bumiputera Indonesia Tbk. 3. BACA Bank Capital Indonesia Tbk. 4. BBCA Bank Central Asia Tbk.
5. BBKP Bank Bukopin Tbk.
6. BBNI Bank Negara Indonesia Tbk. 7. BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 8. BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk.
9. BCIC Bank Century Tbk.
10. BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk. 11. BEKS Bank Eksekutif International Tbk.
12. BKSW Bank Kesawan Tbk.
13. BMRI Bank Mandiri Tbk
14. BNBA Bank Bumi Arta Tbk. 15. BNGA Bank CIMB Niaga Tbk. 16. BNII Bank International Tbk. 17. BNLI Bank Permata Tbk.
18. BSWD Bank Swadesi Tbk.
19. BVIC Bank Victoria International Tbk. 20. INPC Bank Artha Graha International Tbk. 21. MAYA Bank Mayapada International
22. MCOR Bank Windu Kentjana International Tbk.
23. MEGA Bank Mega Tbk.
24. NISP Bank OCBC NISP Tbk.
3.4 Variabel Penelitian
Ada dua macam variabel yang diamati dalam penelitian ini yaitu variabel dependen (Y) pada penelitian ini adalah return saham dan variabel independen
(X) pada penelitian ini adalah:
ROA (Return on Asset) = X1 NIM (Net Interest Margin) = X2
Beta Pasar = X3
Size = X4
Book To Market Ratio = X5
3.5 Model Analisis Data
Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
Ri – Rf = α + β1 (RM – Rf) + β2 (SMB) + β3 (HML) + β4 (ROA) + β5 (NIM) + ei
Keterangan:
Ri = Return saham i historis (tahunan) Rf = Return asset bebas resiko historis
α = Intercept
β1- β5 = Koefisien regresi
RM = Return atau tingkat keuntungan pasar historis tahunan dari IHSG SMB = Small Minus Big, yaitu selisih return portofolio saham kecil (firm size
HML = High Minus Low, yaitu selisih return portofolio saham dengan book to market ratio rendah
ROA = Return On Asset NIM = Net Interest Margin ei = Error term
3.6 Metode Analisis Data
Data-data yang diperoleh dikelola dengan pendekatan kuantitatif. Dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Menghitung nilai return saham dengan menggunakan persamaan: R = Pt – Pt-1
Pt-1 Keterangan:
R = Return saham Pt = Harga saham tahun t
Pt-1 = Harga saham sebelum tahun t
Menghitung ROA dapat menggunakan persamaan: ROA = Laba bersih setelah pajak x 100%
Total Asset
Menghitung NIM dapat menggunakan persamaan: NIM = Pendapatan bunga bersih x 100%
Menghitung beta pasar
Beta dalam model tiga faktor ini digunakan untuk mengukur risiko pasar,
dengan rumus: βm = Rm - Rf
Keterangan:
Βm = Beta pasar Rm = Return pasar
Rf = Return bebas risiko
Menghitung size dapat menggunakan rumus: Size = Harga pasar x jumlah saham yang beredar
Menghitung book to market ratio dapat menggunakan rumus: Book to market ratio = Nilai buku saham
Nilai pasar saham
Menghitung Rf
Nilai Rf dalam penelitian ini menggunakan tingkat suku bunga SBI tahunan.
Menghitung Rm Rm = Pt – Pt-1
Pt-1 Keterangan:
Rm = Return pasar
Menghitung Small Minus Big (SMB)
SMB merupakan efek BE/ME yang memfokuskan pada perilaku return yang berbeda-beda dari saham besar dan kecil.
SMB = {(S/L + S/M + S/H) – (B/L + B/M + B/H)}/3
Menghitung High Minus Low (HML)
HML merupakan faktor size yang memfokuskan pada perilaku return yang berbeda-beda dari saham-saham yang B/M-nya rendah atau tinggi.
[image:49.595.146.515.377.731.2]HML = {(S/H + B/H) – (S/L + B/L)}/2
Tabel 3.4 Pengertian Enam Grup Portofolio
S/L Return grup perusahaan berkapitalisasi pasar kecil (S) dengan
mempunyai low book to market ratio (L)
S/M Return grup perusahaan berkapitalisasi pasar kecil (S) dengan mempunyai Medium book to market ratio (M)
S/H Return grup perusahaan berkapitalisasi pasar kecil (S) dengan
mempunyai High book to market ratio (H)
B/L Return grup perusahaan berkapitalisasi pasar besar (B) dengan mempunyai low book to market ratio (L)
B/M Return grup perusahaan berkapitalisasi pasar besar (B) dengan mempunyai Medium book to market ratio (M)
B/H Return grup perusahaan berkapitalisasi pasar besar (B) dengan
3.7 Teknik Analisis
Pengujian data dilakukan dengan teknik sebagai berikut:
3.7.1 Uji asumsi klasik
Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mendeteksi ada/tidaknya penyimpangan asumsi klasik atas persamaan regresi berganda yang
digunakan. Pengujian ini terdiri atas uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi, sebagai berikut:
3.7.1.1 Uji Normalitas
Tujuan dari uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi, variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau mendekati distribusi normal. Perhitungan yang digunakan dalam skripsi ini menggunakan
program SPSS versi 16. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah return saham, ROA, NIM, Beta pasar, Size dan Book To Market Ratio. Uji Normalitas dalam penelitian ini dilakukan secara statistik One sample
Kolmogorov Smirnov dan secara grafik Probability Plot. 3.7.1.1.1 Uji One Sample Kolmogorov Smirnov
Tabel 3.5 Hasil Uji One Sample Kolmogorov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 104
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 18.19580934 Most Extreme Differences Absolute .092
Positive .092
Negative -.067
Kolmogorov-Smirnov Z .934
Asymp. Sig. (2-tailed) .348
a. Test distribution is Normal.
Sumber: Data Sekunder Diolah
Dari tabel 3.5 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi (Asymp.Sig 2-tailed)
sebesar 0,348. Karena signifikansi lebih dari 0,05 (0,498 > 0,05), maka nilai residual tersebut telah normal.
3.7.1.1.2 Grafik Probability Plot
Hasil uji normalitas secara grafik Probability Plot menggunakan dengan
Gambar 3.2 Grafik Probability Plot
Dari gambar 3.2 dapat diketahui bahwa titik-titik menyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka nilai residual tersebut telah normal.
3.7.1.2 Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah keadaan dimana pada model regresi ditemukan adanya korelasi yang sempurna atau mendekati sempurna antarvariabel independen.
Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas antar variabel independen dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh
variabel bebas lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih dan tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance
Tabel 3.6 Hasil Perhitungan Collinearity Statistics Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardiz ed Coefficien ts
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Consta
nt) 3.025 5.690 .532 .596
ROA -1.525 .989 -.143 -1.542 .126 .896 1.116 NIM 1.417 .770 .170 1.841 .069 .905 1.105 Rm_Rf .000 .000 -.400 -3.853 .000 .713 1.403 SMB .000 .000 -.354 -3.376 .001 .700 1.428 HML .000 .000 -.235 -2.381 .019 .787 1.271 a. Dependent Variable:
Ri_Rf
Sumber: Data Sekunder Diolah
Dari tabel 3.6 dapat diketahui bahwa nilai Tolerance kelima variabel lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
masalah multikolinearitas pada model regresi. Dengan demikian kelima variabel independen (ROA, NIM, Beta pasar, Size, Book To Market Ratio) dapat
digunakan untuk memprediksi return sahan selama periode pengamatan.
3.7.1.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
Model regresi yang baik adalah model yang tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,2005).
Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas antar variabel independen
dapat dilihat dari grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Adapun grafik hasil pengujian heteroskedastisitas menggunakan
[image:54.595.127.421.301.447.2]SPSS versi 16 dapat dilihat dibawah ini:
Gambar 3.3 Hasil Pengujian heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar 3.3 dapat diketahui bahwa data (titik-titik) menyebar secara merata diatas dan dibawah garis nol, tidak berkumpul disatu tempat, serta tidak membentuk pola tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa pada uji regresi ini
tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
3.7.1.4 Uji Autokorelasi
Autokorelasi adalah keadaan dimana pada model regresi ada korelasi antara
Model regresi yang baik adalah yang tidak terdapat masalah autokorelasi. Metode pengujian menggunakan uji Durbin-Watson (DW test).
Tabel 3.7 Kriteria Nilai Uji Durbin Watson dengan tabel DW
Keputusan Nilai
Terdapat gejala autokorelasi positif D < DL
Terdapat gejala autokorelasi negatif D > (4-DL)
Tidak terdapat gejala autokorelasi DL< D < (4-DU)
Pengujian tidak meyakinkan DL < D < DU
Sumber: Ghozali (2008)
Tabel 3.8 Hasil Uji Durbin Watson
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .496a .246 .208 18,65421 1.787
a. Predictors: (Constant), HML, NIM, ROA, Rm_Rf, SMB b. Dependent Variable: Ri_Rf
Sumber: Data Sekunder Diolah
Nilai DU dan DL dapat diperoleh dari tabel statistik Durbin Watson. Dengan n=104 dan k=5 didapat nilai DL= 1,581dan DU=1,782 . Jadi nilai 4-DU =2,2177
dan 4-DL = 2,4187 .
Dari tabel 3.8 dapat diketahui nilai Durbin-Watson sebesar 1,787. Karena nilai DW terletak antara DL < DW < (4-DU) (1,581 < 1,787 < 2,217 ) maka hasilnya
[image:55.595.112.473.387.458.2]3.7.2 Analisis regresi linier berganda
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi model linier dengan pendekatan return. Untuk mengetahui pengaruh antara
variabel terikat dengan variabel bebas digunakan regresi linier berganda dengan rumus :
Y = α + b1.x1 + b2.x2 + b3.x3 + b4.x4 + b5.x5 + e
Dimana :
Y : Return saham
α : konstanta
b1 – b5 : koefisien regresi dari setiap variabel independen
x1 : Return on Asset (ROA) x2 : Net Interset Margin (NIM)
x3 : Beta pasar x4 : Size
x5 : Book To Market Ratio
e : Error
Keandalan analisis regresi berganda dengan persamaan kuadrat terkecil
(OLS) sebagai alat estimasi sangat ditentukan oleh signifikansi
parameter-parameter yang ada dalam hal ini adalah koefisien regresi yang dapat dilakukan dengan uji t test dan uji F test. Pengujian-pengujian
a. Koefisien determinasi (R2 )
Koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar prosentase
variasi dalam variabel dependen yang dapat dijelaskan dalam
variabel independen. Nilai R2 terletak antara 0 dan 1. Jika R2
semakin besar, maka semakin besar variasi dalam variabel independen. Hal ini berarti semakin tepat garis regresi tersebut mewakili hasil penelitian yang sebenarnya. Koefisien determinasi
dinyatakan dalam prosentase tertentu.
b. Pengujian koefisien regresi parsial (uji t)
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui secara individu variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat dengan asumsi variabel bebas nilainya konstan.
c. Pengujian Koefisien Regresi Serentak (uji F)
D. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil analisis yang telah dilakukan telah memberikan kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil penelitian diperoleh nilai Adjusted R2 sebesar 20,8% ini berarti
variasi dari return saham belum dapat dijelaskan oleh kelima variabel
ROA, NIM, beta pasar (Rm-Rf), size (SML), B/M (HML) tersebut
sedangkan sisanya 79,2% dijelaskan variabel lain diluar model dalam
penelitian ini.
2. Hipotesis yang menyatakan bahwa diduga secara simultan Profitabilitas
ROA, NIM, beta pasar (Rm-Rf), size (SML), B/M (HML) berpengaruh
signifikan terhadap return saham sektor perbankan di Bursa Efek
Indonesia terbukti, dengan hasil uji F yang menunjukkan bahwa nilai
signifikansi 0,00 yang lebih kecil dari taraf α= 10%.
3. Hipotesis yang menyatakan bahwa secara parsial ROA, NIM, beta pasar
(Rm-Rf), size (SML), B/M (HML) berpengaruh signifikan terhadap return
saham sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia tidak terbukti, karena
berpengaruh signifikan terhadap return saham pada tingkat α=10%,
Sedangkan variabel ROA tidak berpengaruh signifikan terhadap return
saham.
5.2 Saran
Saran yang diajukan oleh penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi investor
Investor hendaknya memperhatikan faktor NIM, beta, size dan book to
market ratio sebagai bahan pertimbangan dalam perhitungan dan
pemilihan saham untuk berinvestasi.
2. Bagi peneliti selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperpanjang periode penelitian,
memperbanyak sampel dan menambahkan variabel lain yang
DAFTAR PUSTAKA
Adityo.2012.Analisis Pengaruh CSR, Beta, Size Dan Book To Market Ratio Terhadap Return Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Periode 2010-2011). Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.Semarang
Aligifari. 2002. Analisis Regresi:Teori, Kasus & Solusi. Edisi 2. BPFE. Yogyakarta
Ang, Robert. 1997. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia.Mediasoft. Jakarta
Anoraga, Pandji dkk. 2003. Pengantar Pasar Modal.Rineka Cipta.Jakarta
Banz, R.W.1981. The Relationship Between Return And Market Value Of Common Stocks. Journal Of Financial Economics 9. North Holland Publishing Company, 3-18.
Brigham, Eugene. F and Joel F.Houston. 2001. Manajem keuangan, Terjemahan Tim Penerbit Erlangga. Edisi kedelapan, Buku II, Erlangga. Jakarta
Davis, Fama and French “Characteristics, Covariance, and Average Return: 1929 to 1997”. The Journal Of Finance, Vol LV No 1, Februari 2000.
Drew, Michael, E. Naughton, T. & Veeraraghavan, Madhu.2003. Firm Size, Book To Market Equity And Security Returns: Evidence From The Shanghai Stock Exchange. Australian Journal Of Management.28.2:135-136.
Fathoni, Hermawan. 2010. Analisis Faktor Fundamental Terhadap Return Saham Perbankan (Pada Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun
2004-2008).Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Ghozali,Imam.2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.Semarang
Ghozali,Imam.2008. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS.Edisi Ketiga. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.Semarang
Hakim,Abdul.2002.Statistik Induktif Untuk Ekonomi Dan Niaga. Adipura.Yogyakarta
Hartono, Jogiyanto.1998. Analisis Dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori Dan Praktek Aplikasi Bisnis. BPFE. Yogyakarta
Hartono, Jogiyanto.2003. Teori Portofolio Dan Analisis Investasi. Edisi kelima. BPFE. Yogyakarta
Husnan, Suad. 1996. Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas.UPP AMP YKPN. Yogyakarta
Jogiyanto.2000. Teori Portofolio dan Analisis Investasi.Edisi 2. BPFE. Yogyakarta
Kurniadi, Rintistya.2012. Pengaruh CAR, NIM, LDR, Terhadap Return Saham Perusahaan Perbankan. Jurnal Akuntasi No.1, 2012.
Mamduh, M.H., dan Halim, Abdul. 2000. Analisis Laporan Keuangan. UPP AMP YKPN. Yogyakarta
Marviana, Ratna Dina. 2009. Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Return Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia.Tesis Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan.
Masyud, Ali.2006. Manajemen Risiko (Strataegi Perbankan Dan Dunia Usaha Menghadapi Tantangan Globalisasi Bisnis. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta
Ongki, S. Bambang.2006. Pengaruh Market, Size, Dan Book To Market Ratio Terhadap Return Saham Di Indonesia: Sektor Keuangan Dan Perusahaan Investasi Periode Juli 1994-Juni 2005. Jakarta. Petra Christian University.
Prayitno, Duwi.2012.Cara Kilat Belajar Analisis Data Dengan SPSS 20. Andi.Yogyakarta
Prihantini, Ratna.2009. Analisa Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, ROA, DER, Dan CR Terhadap Return (Studi Kasus Saham Industri Real Estate And Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2003-2006). Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.Semarang
Putri, Anggun Amelia Bahar.2012. Analisis pengaruh ROA, EPS, NPM, DER dan PBV Terhadap Return Saham (Studi Kasus Pada Industri Real Estate And Property yang terdaftar di BEI periode 2007-2009). Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.Semarang
Safitri Azis, Nini.2012. Pengaruh ROA, DER, Tingkat Suku Bunga Dan Tingkat Inflasi Terhadap Return Saham Sektor Perbankan Di Bursa Efek Indonesia (Periode 2003-2010). Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makassar.
Samsul, Mohamad. 2006. Pasar Modal & Manajemen Portofolio. Erlangga.Jakarta
Savitri, Dyah Ayu.2012.Analisis Pengaruh ROA, NPM, EPS dan PER Terhadap Return Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Food and Beverages Periode 2007-2010).Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.Semarang
Sumekar, Kertaki.2003. Analisis Pengaruh Size, Beta Dan PBV Terhadap Return Saham (Studi Pada Saham-Saham LQ 45 Di BEJ). Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro.Semarang
Surat Edaran Peraturan Bank Indonesia No 13/1/PBI/2011 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum
Tandelilin, Eduardus.2010.Portofolio Dan Investasi: Teori Dan Aplikasi.Edisi Pertama.Kanisius.Yogyakarta
Umar, Husein. 1997.Riset Akuntansi: Panduan Lengkap untuk Membuat Skripsi.PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Umar, Husein.2002. Metode Riset Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Weston dan Copeland.1995. Manajemen Keuangan Jilid 1. Edisi Keempat. Bina Aksara. Jakarta
Yuningsih, Isna dan Rizky Yudaruddin. Pengaruh Model Tiga Faktor terhadap Return Saham. Akuntabilitas, Vol. 7, No. 1 September 2007, hal. 79-84.
Zulbetti, Rita. Pengaruh Rasio-Rasio CAMEL Dan Faktor-Faktor Makroekonomi Terhadap Return Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Periode 2000-2010).Banking and Management
Review.2010
✁✂ ✄✁☎✆✝ ✆
Halaman
DAFTAR TABEL ... i
DAFTAR GAMBAR ... ii
DAFTAR LAMPIRAN ... iii
I.PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 6
1.3 Batasan Masalah ... 7
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7
1.4.1 Tujuan Penelitian ... 7
1.4.2 Manfaat Penelitian ... 7
1.5 Kerangka Pemikiran ... 8
1.6 Hipotesis ... 11
II. LANDASAN TEORI 2.1 Investasi ... 12
2.2 Model Multifaktor ... 12
2.3 Pengukuran Kinerja Perusahaan Perbankan ... 14
2.3.1 Return On Asset (ROA) ... 15
2.3.2 Net Interest Margin (NIM) ... 16
2.4 Model Tiga Faktor ... 16
2.4.1 Beta Pasar (Risiko Pasar) ... 17
2.4.2 Size (Ukuran Perusahaan) ... 17
2.4.3 Book To Market Ratio ... 18
2.5 Return Saham ... 19
2.6 Penelitian Terdahulu ... 21
III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Sumber Data ... 25
3.2 Metode Pengumpulan Data ... 25
3.3 Populasi Dan Sampel ... 26
3.4 Variabel Penelitian ... 28
3.5 Model Analisis Data ... 28
3.7.1.1.1 Uji One Sample Kolmogorov Smirnov ... 32
3.7.1.1.2 Grafik Probability Plot ... 33
3.7.1.2 Uji Multikoliniearitas ... 34
3.7.1.3 Uji Heterokedastisitas ... 35
3.7.1.4 Autokorelasi ... 36
3.7.2 Analisis Liniear Berganda ... 38
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 40
4.2 Deskripsi Statistik Variabel ... 40
4.3 Analisis Regresi Liniear Berganda ... 43
4.4 Analisis Koefisien Determinasi ... 45
4.5 Analisis Signifikansi Uji F (Simultan) ... 46
4.6 Analisis Signifikansi Uji t (Parsial) ... 47
4.7 Pembahasan ... 48
4.7.1 Pengaruh ROA Terhadap Return saham ... 48
4.7.2 Pengaruh NIM Terhadap Return saham ... 49
4.7.3 Pengaruh Beta Pasar (Rm-Rf) Terhadap Return saham ... 50
4.7.4 Pengaruh Size (SMB) Terhadap Return saham ... 50
4.7.5 Pengaruh B/M (HML)Terhadap Return saham ... 51
V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 53
5.2 Saran ... 54
DAFTAR PUSTAKA
✞ ✟✠✡ ✟☛✡ ✟☞✌ ✍
Tabel Halaman
1.1 Return Saham Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di BEI
Tahun 2008-2011 ... 1
1.2Perkembangan Return Saham Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2008-2011 ... 2
3.3 Daftar Nama Bank Go Publik Di BEI Tahun 2008-2011 ... 27
3.4 Pengertian Enam Grup Portofolio ... 31
3.5 Hasil Uji One Sample Kolmogorov Smirnov ... 33
3.6 Hasil Perhitungan Collinearity Statistic ... 35
3.7 Kriteria Nilai Uji Durbin Watson Dengan Tabel Durbin Watson ... 37
3.8 Hasil Uji Durbin Watson ... 37
4.9 Deskriptif Statistik ROA, NIM, (Rm-Rf), SMB, HML, Dan Return Saham ... 41
4.10 Hasil Uji Regresi ... 44
4.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 46
✎✏✑✒ ✏✓✔✏ ✕BAR
Gambar Halaman
1.1 Kerangka Pemikiran ... 10
3.2 Grafik Probability Plot ... 34
✖✗✘✙ ✗✚✛ ✗✜ ✢IRAN
1. Return Saham Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2008-2011
2. Perkembangan Return Saham Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2008-2011
3. Daftar Nama Bank Go Publik Di BEI Tahun 2008-2011
4. Data ROA, NIM, (Rm-Rf), SMB, HML Dan Return Saham Sektor Perbankan Di BEI Tahun 2008-2011
No Emiten 2008 2009 2010 2011
1 AGRO 0,00 -27,44 19,15 -15,00 2 BABP 7,42 -14,72 12,50 -21,48 3 BACA 0,67 -2,97 4,08 -1,96 4 BBCA 4,77 26,83 31,96 25,00 5 BBKP 63,27 87,50 73,33 54,57 6 BBNI -9,82 11,46 -4,33 7,41 7 BBNP 0,00 -13,91 0,16 5,69 8 BBRI 0,84 2,51 37,25 28,57 9 BCIC 0,00 0,00 0,00 0,00 10 BDMN -0,91 -24,03 24,57 -25,51 11 BEKS 42,86 90,00 33,41 15,70 12 BKSW 34,00 23,71 40,55 75,82 13 BMRI 15,71 16,05 38,30 5,61 14 BNBA 25,11 13,10 23,31 -15,24 15 BNGA -29,69 12,18 -20,33 46,47 16 BNII 29,80 -10,80 8,01 21,52 17 BNLI -5,01 -13,98 48,27 18,26 18 BSWD 0,00 0,00 0,00 0,00 19 BVIC -7,82 1,07 15,94 -7,05 20 INPC 43,00 51,75 40,78 -10,31 21 MAYA 3,14 0,00 -13,43 7,52 22 MCOR 50,00 49,33 33,93 25,33 23 MEGA 11,11 28,63 38,03 26,34 24 NISP -22,22 42,86 70,00 -36,47 25 PNBN -14,71 31,03 50,00 -31,58 26 SDRA 11,49 38,56 55,68 -24,14
Tahun Rata-Rata Return Saham Perkembangan (%)
2008 9,73 0,00
2009 16,10 65,49
2010 25,43 57,89
No. Kode Emiten
Nama Emiten
1. AGRO Bank Agroniaga Tbk.
2. BABP Bank Bumiputera Indonesia Tbk. 3. BACA Bank Capital Indonesia Tbk. 4. BBCA Bank Central Asia Tbk. 5. BBKP Bank Bukopin Tbk.
6. BBNI Bank Negara Indonesia Tbk. 7. BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk. 8. BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk. 9. BCIC Bank Century Tbk.
10. BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk. 11. BEKS Bank Eksekutif International Tbk. 12. BKSW Bank Kesawan Tbk.
13. BMRI Bank Mandiri Tbk 14. BNBA Bank Bumi Arta Tbk. 15. BNGA Bank CIMB Niaga Tbk. 16. BNII Bank International Tbk. 17. BNLI Bank Permata Tbk. 18. BSWD Bank Swadesi Tbk.
19. BVIC Bank Victoria International Tbk. 20. INPC Bank Artha Graha International Tbk. 21. MAYA Bank Mayapada International
22. MCOR Bank Windu Kentjana International Tbk. 23. MEGA Bank Mega Tbk.
No. Periode ROA NIM Rm-Rf SMB HML Ri-Rf
1 AGRO 2008 -0,11 0,00 -62,46 34,69 -27,57 -11,82
2 BABP 2008 0,09 5,17 -62,46 34,69 -27,57 -4,40
3 BACA 2008 0,71 2,17 -62,46 34,69 -27,57 -11,15
4 BBCA 2008 3,42 6,55 -62,46 34,69 -27,57 -7,05
5 BBKP 2008 1,66 4,80 -62,46 34,69 -27,57 51,45
6 BBNI 2008 1,12 6,26 -62,46 34,69 -27,57 -21,64
7 BBNP 2008 1,00 4,80 -62,46 34,69 -27,57 -11,82
8 BBRI 2008 4,18 10,18 -62,46 34,69 -27,57 -10,98
9 BCIC 2008 3,46 1,03 -62,46 34,69 -27,57 -11,82
10 BDMN 2008 3,30 8,30 -62,46 34,69 -27,57 -12,73
11 BEKS 2008 0,05 5,63 -62,46 34,69 -27,57 31,04
12 BKSW 2008 0,23 4,24 -62,46 34,69 -27,57 22,18
13 BMRI 2008 3,01 5,20 -62,46 34,69 -27,57 3,89
14 BNBA 2008 2,07 6,90 -62,46 34,69 -27,57 13,29
15 BNGA 2008 2,00 6,65 -62,46 34,69 -27,57 -41,51
16 BNII 2008 1,12 6,26 -62,46 34,69 -27,57 17,98
17 BNLI 2008 1,70 6,20 -62,46 34,69 -27,57 -16,83
18 BSWD 2008 2,53 5,44 -62,46 34,69 -27,57 -11,82
19 BVIC 2008 0,88 2,01 -62,46 34,69 -27,57 -19,64
20 INPC 2008 0,34 3,74 -62,46 34,69 -27,57 31,18
21 MAYA 2008 0,90 6,25 -62,46 34,69 -27,57 -8,68
22 MCOR 2008 0,20 4,90 -62,46 34,69 -27,57 38,18
23 MEGA 2008 1,98 5,44 -62,46 34,69 -27,57 -0,71
24 NISP 2008 1,54 5,14 -62,46 34,69 -27,57 -34,04
25 PNBN 2008 1,09 5,56 -62,46 34,69 -27,57 -26,53
26 SDRA 2008 2,32 9,14 -62,46 34,69 -27,57 -0,33
27 AGRO 2009 0,18 0,00 80,40 -0,27 -46,81 -34,02
28 BABP 2009 0,70 0,10 80,40 -0,27 -46,81 -21,30
29 BACA 2009 0,65 1,79 80,40 -0,27 -46,81 -9,55
30 BBCA 2009 3,40 6,40 80,40 -0,27 -46,81 20,25
31 BBKP 2009 1,46 4,07 80,40 -0,27 -46,81 80,92
32 BBNI 2009 1,71 6,01 80,40 -0,27 -46,81 4,88
33 BBNP 2009 1,25 4,90 80,40 -0,27 -46,81 -20,49
34 BBRI 2009 3,73 9,14 80,40 -0,27 -46,81 -4,07
38 BKSW 2009 0,30 4,78 80,40 -0,27 -46,81 17,13
39 BMRI 2009 3,06 5,35 80,40 -0,27 -46,81 9,47
40 BNBA 2009 2,00 7,00 80,40 -0,27 -46,81 6,52
41 BNGA 2009 2,10 6,78 80,40 -0,27 -46,81 5,60
42 BNII 2009 1,72 6,01 80,40 -0,27 -46,81 -17,38
43 BNLI 2009 1,80 5,80 80,40 -0,27 -46,81 -20,56
44 BSWD 2009 3,53 5,41 80,40 -0,27 -46,81 -6,58
45 BVIC 2009 1,10 2,38 80,40