• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISTEM BAHAN BAKAR PADA MATA PELAJARAN TEKNIK DASAR OTOMOTIF DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS X TKR SMK SWASTA TELADAN MEDAN T. A 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISTEM BAHAN BAKAR PADA MATA PELAJARAN TEKNIK DASAR OTOMOTIF DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS X TKR SMK SWASTA TELADAN MEDAN T. A 2015/2016."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISTEM BAHAN

BAKAR PADA MATA PELAJARAN TEKNIK DASAR

OTOMOTIF DENGAN PENERAPAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

THINK PAIR SHARE (TPS) PADA

SISWA KELAS X TKR SMK

SWASTA TELADAN

MEDAN T. A

2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjan Pendisdidikan

Oleh

BINTORO ROOY Y. S. PANJAITAN

NIM. 5113122006

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Bintoro Rooy Yunus Sanjaya Panjaitan : Upaya Peningkatan Hasil Belajar Sistem Bahan Bakar Pada Mata Pelajaran Teknik Dasar Otomotif Dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Siswa X TKR SMK Swasta Teladan Medan T. A 2015/2016. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Sistem Bahan Bakar mata pelajaran Teknik Dasar Otomotif pada siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan di SMK Swasta Teladan Medan tahun ajaran 2015/2016. Teknik Dasar Otomotif merupakan salah satu program mata diklat pada pendidikan kejuruan program studi keahlian Teknik Kendaraan Ringan. Melalui tindakan berupa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar Sistem Bahan Bakar pada siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas model Arikunto yang dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana dalam setiap 1 siklus dilaksanakan dalam 2 pertemuan dan pada setiap siklus diselesaikan melalui tahap perencanan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas X TKR SMK Swasta Teladan Medan terdiri dari 30 orang. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pilihan berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar Sistem Bahan Bakar mata pelajaran Teknik Dasar Otomotif pada siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan di SMK Swasta Teladan Medan. Hal tersebut dapat dilihat dari pencapaian persentase ketuntasan belajar secara klasikal yakni 60% pada siklus I dan 76,67% pada siklus II, serta pencapaian nilai rata-rata kelas sebesar 72,89 pada siklus I dan 81,17 pada siklus II.

(6)

ABSTRACT

Bintoro Rooy Yunus Sanjaya Panjaitan : Improving Learning Outcomes of Sistem Bahan Bakar Subject Teknik Dasar Otomotif Using Cooperative Learning Model Think Pair Share (TPS) in X TKR at SMK Swasta Teladan Medan T.A. 2015/2016. Undergraduate Thesis. Faculty of Engineering. State University of Medan. 2016.

This research is a class action that aims to improve learning outcomes of Sistem Bahan Bakar subject Teknik Dasar Otomotif in X Teknik Kendaraan Ringan at SMK Swasta Teladan Medan Tahun Ajaran 2015/2016. Teknik Dasar Otomotif is one of the subjects on the program of vocational education study program expertise of Teknik Kendaraan Ringan. Through the action of the application of cooperative learning model type Think Pair Share (TPS), is expected to improve learning outcomes of Sistem Bahan Bakar in X Teknik Kendaraan Ringan. The learning completeness percentage that is 60% in the first cycle and 76,67% in the second cycle, as well as the achievement of the average value of the class 72,89 in the first cycle and 81,17 in the second cycle.

(7)

i

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

penyertaanNya penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul:“Upaya

Peningkatan Hasil Belajar Sistem Bahan Bakar Pada Mata Pelajaran Teknik Dasar

Otomotif Dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair

Share (TPS) Pada Siswa Kelas X TKR SMK Swasta Teladan Medan T. A

2015/2016”.

Skripsi ini disusun secara sistematis dari hasil penyusunan data-data

rujukan yang penulis peroleh dari buku panduan dan buku lainnya yang berkaitan

dengan penulisan proposal penelitian ini. Penulis menyadari bahwa dalam proses

penulisan Skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan Dosen

Pembimbing Skripsi Bapak Dr. Keysar Panjaitan, M.Pd. yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal rencana

penelitian sampai dengan selesainya penulisan Skripsi ini dan kerjasama dari

berbagai pihak sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi.

Dan tidak lupa juga penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik

Fakultas Teknik.

3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin.

4. Bapak Drs. Selamat Riadi, MT selaku Seketaris Jurusan Teknik Mesin.

(8)

ii

6. Bapak dan Ibu dosen beserta staff pegawai Jurusan Teknik Mesin yang

telah memberikan bantuan kepada penulis.

7. Orang tua tersayang Marihot Panjaitan dan MaslanPakpahan yang

senantiasa memberkan, dukunganmoril dan materil

8. Bapak Drs. Rusman Manurung selaku Kepala Sekolah SMK Swasta

Teladan Medan yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis.

9. Bapak Pangihutan Panjaitan, ST selaku Guru Mata Pelajaran yang telah

banyak memberikan bantuan kepada penulis.

10.Kepada teman-teman Pendidikan Teknik Otomotif 2011 yang selalu

memberikan support kepada penulis dalam penyelesaian proposal ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan

skripsi ini, baik dari segi isi maupun tata bahasa karena keterbatasan penulis.

Untuk itu penulis terlebih dahulu meminta maaf yang sebesar-besarnya dan

mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menyempurnakan

Skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Medan, Juni 2016

(9)

iii A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS A. Kerangka Teoritis... 9

1. Pengertian Belajar ... 9

2. Hakekat Hasil Belajar ... 16

3. Hakekat Hasil Belajar Sistem Bahan Bakar ... 21

4. Hakekat Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) ... 24

5. Hakekat Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) ... 28

B. Penelitian yang Relevan ... 34

C. Kerangka Berfikir ... 34

(10)

iv BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36

B. Jenis Penelitian ... 36

C. Subjek Penelitian ... 36

D. Objek Penelitian ... 36

E. Defenisi Operasional Variabel ... 37

F. Desain Penelitian ... 37

G. Prosedur Penelitian... 38

H. Teknik Pengumpulan Data ... 44

I. Teknik Analisi Data ... 45

J. Indikator Keberhasilan ... 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 50

B. Pembahasan Penelitian ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 66

B. Saran ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 68

(11)

v

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Daftar Nilai Sistem Bahan Bakar ... 4

Tabel 2. Sintaks Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) ... 32

Tabel 3. Implementasi Siklus I... 41

Tabel 4. Implementasi Siklus II ... 43

Tabel 5. Hasil Pre Tes ... 50

Tabel 6. Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 55

Tabel 7. Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ... 60

(12)

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Model Penelitian Tindakan Kelas oleh Arikunto ... 38

Gambar 2. Grafik Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus I ... 56

Gambar 3. Grafik Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus II ... 61

(13)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus ... 70

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 73

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 76

Lampiran 4. Pre Tes ... 79

Lampiran 5. Soal Siklus I ... 82

Lampiran 6. Soal Siklus II ... 88

Lampiran 7. Hasil Pre Tes ... 93

Lampiran 8. Hasil Belajar Siklus I ... 95

Lampiran 9. Hasil Belajar Siklus II... 97

Lampiran 10. Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 99

(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

semakin pesat, menuntut manusia untuk terus mengembangkan wawasan dan

kemampuan di berbagai bidang terutama dalam bidang pendidikan. Pendidikan

sangat penting bagi manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.

Oleh karena itu pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin sehingga

akan memperoleh hasil yang diharapkan.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan berencana untuk

mewujudkan susana belajar dan peroses pembelajaran agar siswa aktif

mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Sekolah menegah kejuruan (SMK) sebagai salah satu lembaga pendidikan

tingkat menengah bertujuan untuk mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga

kerja yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan bidangnya.

Hal ini sesuai dengan pasal 33 ayat 3 UU RI No.20 Tahun 2003 Kurikulum pada

suatu jenjang dikembangkan sesuai dengan prinsip deversifikasi sesuai dengan

aturan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Untuk mencapai tujuan

(15)

2

dilakukan seoptimal mungkin,baik mengenai kompetensi kejuruan maupun bidang

disiplin ilmu. Hal ini sesuai dengan tujuan SMK dalam GBPP Tahun 2004 yaitu :

(1) Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan

sikap profesional, (2) Menyiapkan siswa agar mampu memilihkarir,mampu

berkopetensi dan mampu mengembangkan diri, (3) Menyiapkan tenaga kerja

tingkat menengah pada saat ini maupun pada saat datang, (4) Menyiapkan tamatan

agar mampu menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif.

Keberhasilan siswa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal siswa.

Faktor internal merupakan kondisi dalam proses belajar yang berasal dari dalam

diri siswa sehingga terjadi perubahan tingkah laku. Faktor internal ini antara lain

kecerdasan, bakat, keterampilan/kecakapan, minat, motivasi, kondisi fisik dan

mental. Faktor eksternal yaitu seluruh kondisi diluar individu siswa yang langsung

maupun tidak langsung dapat mempengaruhi belajarnya. Faktor eksternal ini

diantaranya lingkungan sekolah, guru, keluarga, teman bermain dan masyarakat

luas. Guru sebagai pengembang kompetensi siswa harus memiliki strategi untuk

mengoptimalkan kompetensi siswa dengan memperhitungkan faktor internal dan

eksternal siswa. Hal ini selaras dengan pendapat Kemp dalam Rusman (2011:132)

yang menyatakan bahwa belajar adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus

dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif

dan efisien.

Joyce & Weil (Rusman, 2011 :133) juga berpendapat bahwa model

pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk

(16)

bahan-3

bahan pelajaran dan membimbing pelajaran didalam kelas atau yang lain. Hal ini

dapat dilakukan oleh guru dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat,

pengemasan yang kreatif dan pemeliharaan suasana pembelajaran yang

menyenangkan.

Menurut Rustiyah (Suryosubroto, 2002;14-15), agar guru dapat mengajar

secara efektif hendaknya syarat-syarat berikut dilakukan : a). membelajarkan

siswa secara aktif, b). mempergunakan banyak metode mengajar (variasi metode),

c).memberi motivasi belajar siswa yang tepat, d). mempertimbangkan perbedaan

individual siswa, e). selalu membuat perencanaan sebelum mengajar, f). mampu

menciptakan situasi yang demokratis di sekolah, g). menghubungkan mata

pelajaran disekolah dengan kebutuhan dimasyarakat, dll.

Berdasarkan observasi peneliti yang dilakukan di SMK Swasta Teladan

Medan pada tanggal 24 November 2015, ditemukan bahwa siswa mengalami

kendala dalam menguasai dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru

yang berdampak pada nilai mata pelajaran tertentu seperti pada Sistem Bahan

Bakar mata pelajaran Teknik Dasar Otomotif. Adapun Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) yang ditetapkan di kelas X TKR SMK Teladan Medan adalah

75. Berdasarkan wawancara terhadap guru bidang studi serta dokumentasi nilai

DKN siswa kelas X pada 2 tahun terakhir (T.A 2013/2014 dan 2014/2015)

terdapat hanya 35% siswa yang lulus dan 65% siswa yang tidak lulus, berikut

(17)

4

Tabel 1. Daftar Nilai Sistem Bahan Bakar

Tahun Ajaran Kelas Nilai Jumlah Siswa Presentase (%)

2013-2014 X TKR

(Sumber: DKN SMK Swasta Teladan Medan T.P 2013/2014, 2014/2015)

Kebanyakan guru menggunakan model pembelajaran konvensional, dimana

proses pembelajaran lebih berfokus pada guru, kurang melibatkan siswa dalam

kegiatan pembelajaran, sehingga siswa cenderung pasif. Siswa lebih banyak

menunggu penjelasan dari guru. Dalam hal ini siswa menggunakan waktunya

untuk mendengarkan, mencatat, menghafal, namun sulit untuk mengkaitkannya

dengan kehidupannya secara nyata. Kondisi ini terkadang menjadikan siswa

enggan untuk belajar, kemudian merasa bosan dan keinginan agar proses belajar

mengajar cepat selesai. Bahkan terkadang sebelum proses belajar mengajar belum

selesai, siswa mencari-cari alasan agar bisa keluar dari kelas untuk menghilangkan

kejenuhannya.

Untuk menghilangkan kejenuhan siswa berbagai upaya biasanya dilakukan

guru agar proses pembelajaran dapat terus berjalan dengan aktif dan lancar,

biasanya guru menyempatkan waktunya sejenak untuk bercanda, bersenda gurau,

namun hal demikian itu merupakan pembuangan waktu yang sia-sia.

Kosasi (Etin dan Raharjo, 2008:1) menyatakan bahwa pemilihan model dan

(18)

5

merupakan kemampuan dan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang

guru. Azis (Etin dan Raharjo, 2008:1) menyatakan bahwa model dan metode

pembelajaran yang digunakan oleh guru berpengaruh terhadap kualitas proses

belajar mengajar yang dilakukan.

Sehubungan dengan permasalahan di atas, maka upaya peningkatan hasil

belajar pada Sistem Bahan Bakar mata pelajaran Teknik Dasar Otomotif

merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendesak harus dilakukan. Salah satu

model pembelajaran tersebut adalah model pembelajaran kooperatif tipe Think

Pair Share (TPS) yang dikembangkan oleh Profesor Frank Lyman di Universitas

Maryland pada Tahun 1985.

Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) merupakan

pembelajaran yang berorientasi pada siswa, siswa memegang peranan yang

dominan dalam kegiatan pembelajaran. Siswa dituntut untuk aktif dalam

mengembangkan kemampuan berfikir secara sistematis, logis dan kritis dalam

upaya menemukan jawaban sendiri dari suatu masalah yang dipertanyakan. Model

pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) diharapkan dapat dijadikan

sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah guna upaya peningkatan mutu

pendidikan dan kualitas pembelajaran yang akan mempengaruhi hasil belajar

siswa.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis akan melakukan penelitian untuk

meningkatkan hasil belajar Sistem Bahan Bakar mata pelajaran Teknik Dasar

Otomotif siswa kelas X TKR dengan judul penelitian : “Upaya Peningkatan

(19)

6

Otomotif Dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair

Share (TPS) Pada Siswa Kelas X TKR SMK Swasta Teladan Medan T. A

2015/2016”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas maka faktor-faktor yang

diprediksi memiliki hubungan atau dapat mempengaruhi hasil belajar Sistem

Bahan Bakar pada mata pelajaran Teknik Dasar Otomotif di identifikasi sebagai

berikut :

1. Model pembelajaran yang digunakan guru belum efektif pada Sistem

Bahan Bakar mata pelajaran Teknik Dasar Otomotif.

2. Penerapan Model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dalam

meningkatkan hasil belajar Sistem Bahan Bakar pada siswa kelas X

TKR di SMK Swasta Teladan Medan.

3. Siswa kurang aktif pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Hal

tersebut terlihat dari sedikitnya siswa yang bertanya ataupun

mengemukakan pendapatnya di dalam kelas.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut di atas maka

terdapat beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa pada

Sistem Bahan Bakar mata pelajaran Teknik Dasar Otomotif. Pembatasan masalah

(20)

7

jelasan hasil penelitian. Oleh karena itu agar penelitian ini terarah dan fokus pada

masalah yang akan diteliti hanya dibatasi pada model pembelajaran kooperatif

tipe Think Pair Share (TPS) terhadap hasil belajar siswa pada Sistem Bahan

Bakar mata pelajaran Teknik Dasar Otomotif siswa kelas X TKR SMK Swasta

Teladan Medan.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah maka masalah dapat

dirumuskan sebagai berikut, yaitu : “Apakah penerapan model pembelajaran

kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa

pada Sistem Bahan Bakar mata pelajaran Teknik Dasar Otomotif siswa kelas X

TKR SMK Swasta Teladan Medan?”

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa

pada Sistem Bahan Bakar mata pelajaran Teknik Dasar Otomotif siswa kelas X

TKR SMK Swasta Teladan Medan dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Think Pair Share (TPS).

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peningkatan mutu

(21)

8

1. Secara teoritis untuk menambah pengetahuan penulis mengenai

pengaruh dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share

(TPS) terhadap hasil belajar siswa kelas X pada Sistem Bahan Bakar

mata pelajaran Teknik Dasar Otomotif .

2. Secara praktis sebagai bahan masukan bagi guru dan pendidikan dalam

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share

(TPS) sebagai salah satu cara yang efektif dan efisien dalam

meningkatkan hasil belajar siswa kelas X pada Sistem Bahan Bakar

mata pelajaran Teknik Dasar Otomotif .

3. Sebagai referensi dan masukan bagi civitas akademis Fakultas Teknik

UNIMED dan pihak lain dalam melakukan penelitian lanjutan yang

(22)

66 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka kesimpulan dalam

penelitian ini adalah: “penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair

Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar Sistem Bahan Bakar pada siswa

kelas X Teknik Kendaraan Ringan di SMK Swasta Teladan Medan tahun ajaran

2015/2016”. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut yakni : a) Pada siklus I

ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 60% dengan nilai terendah 53,33

dan nilai tertinggi 86,67 serta nilai rata-rata kelas 72,89; b) Pada siklus II

ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 76,67% dengan nilai terendah

66,67 dan nilai tertinggi 100 serta nilai rata-rata kelas 81,17.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, adapun saran yang

dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Efektifitas pembelajaran dipengaruhi oleh keaktifan belajar siswa, semakin

aktif siswa membelajarkan diri maka hasil belajar akan semakin lebih baik.

Oleh sebab itu disarankan kepada guru untuk membuat variasi mengajar

dengan menggunakan model pembelajaran yang menuntut siswa berperan

(23)

67

2. Menerapkan model pembelajaran yang menuntut siswa berperan lebih aktif

dalam proses pembelajaran tentunya memiliki kendala tersendiri, terutama

dalam mengkoordinir ketertiban belajar. Oleh sebab itu sebelum menerapkan

model pembelajaran yang menuntut peran aktif siswa, diharapkan kepada

guru untuk memanajemen pembelajaran dengan matang agar sistem kontrol

pada pelaksanaan pembelajaran terlaksana dengan baik.

3. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)

sebagai alternatif masukkan bagi guru lain dalam proses pembelajaran karena

(24)

68

DAFTAR PUSTAKA

Arief S. Sadiman, dkk. (2009). Pengertian Belajar. Jakarta: PT Raja Grapindo Persada.

Arikunto, Suharsimi. (1999). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta; PT Bumi Aksara.

. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara

. (2014). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: PT Bumi Aksara

Daryanto & Rahardjo, Muljo. (2012). Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media

Dimyati & Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta.

. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta

Djamarah, S.B., dan Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). ”Psikologi Belajar”. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Lie. (2008). Cooperative Learning. Jakarta; PT. Gramedia Widiasara Indonesia.

Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grapindo Persada.

Slavin, Robert. E. (2005). Cooperatife Learning. Jakarta: Diterjemahkan oleh penyunting dr. Zubaedi. Bandung:Nusamedia.

Slavin, Robert. E. (2009). Cooperatife Learning. Jakarta: Diterjemahkan oleh penyunting dr. Zubaedi. Bandung:Nusamedia.

Sudjana, Nana. (2005). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

(25)

69

Syah, Muhibbin. (2006). Pengertian Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Syaiful Sagala. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV.

ALFABETA.

Trianto. (2009). Mendesan Model Pembelajaran inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Wahidmurni, Alifin Mustikawan, dan Ali Ridho. (2010). Evaluasi

Gambar

Tabel 1. Daftar Nilai Sistem Bahan Bakar .............................................................
Gambar 1.  Model Penelitian Tindakan Kelas oleh Arikunto ..............................
Tabel 1. Daftar Nilai Sistem Bahan Bakar  Kelas Nilai Jumlah Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Manajemen Eksekutif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 bertugas melaksanakan arah kebijakan dan program strategis nasional serta kegiatan bidang keuangan syariah yang dirumuskan

Untuk menduduki peperiksaan kategori yang lebih tinggi, calon-calon mestilah memegang perakuan kekompetenan terkini sekurang- kurangnya 1 tahun dengan sekurang-kurangnya 1

Nabati, Bahan Bakar Alternatif dari Tumbuhan Sebagai Pengganti Minyak. Bumi

Hasil uji hipotesis menggunakan uji t dua sampel independen dengan SPSS 16 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan peningkatan keterampilan proses sains

Kegiatan Rintisan Rumah Pintar dilakukan dalam bentuk penataan kelembagaan, peningkatan sarana dan prasarana, pembelajaran dan/atau pelatihan, serta pendampingan. Kegiatan yang

Islam sebagai agama yang hadir ditengah-tengah kondisi sosial ma- syarakat arab yang memandang remeh perempuan, Islam tidak melaku- kan perubuhan secara menyeluruh terhadap tradisi

Soal

jika diperhatikan pada tabel – tabel sebelumnya tentang perolehan dan pertumbuhan laba yang mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun pada bank – bank.