UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISTEM BAHAN
BAKAR PADA MATA PELAJARAN TEKNIK DASAR
OTOMOTIF DENGAN PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
THINK PAIR SHARE (TPS) PADA
SISWA KELAS X TKR SMK
SWASTA TELADAN
MEDAN T. A
2015/2016
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjan Pendisdidikan
Oleh
BINTORO ROOY Y. S. PANJAITAN
NIM. 5113122006
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
ABSTRAK
Bintoro Rooy Yunus Sanjaya Panjaitan : Upaya Peningkatan Hasil Belajar Sistem Bahan Bakar Pada Mata Pelajaran Teknik Dasar Otomotif Dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Pada Siswa X TKR SMK Swasta Teladan Medan T. A 2015/2016. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. 2016.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Sistem Bahan Bakar mata pelajaran Teknik Dasar Otomotif pada siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan di SMK Swasta Teladan Medan tahun ajaran 2015/2016. Teknik Dasar Otomotif merupakan salah satu program mata diklat pada pendidikan kejuruan program studi keahlian Teknik Kendaraan Ringan. Melalui tindakan berupa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS), diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar Sistem Bahan Bakar pada siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas model Arikunto yang dilaksanakan dalam 2 siklus, dimana dalam setiap 1 siklus dilaksanakan dalam 2 pertemuan dan pada setiap siklus diselesaikan melalui tahap perencanan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas X TKR SMK Swasta Teladan Medan terdiri dari 30 orang. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pilihan berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar Sistem Bahan Bakar mata pelajaran Teknik Dasar Otomotif pada siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan di SMK Swasta Teladan Medan. Hal tersebut dapat dilihat dari pencapaian persentase ketuntasan belajar secara klasikal yakni 60% pada siklus I dan 76,67% pada siklus II, serta pencapaian nilai rata-rata kelas sebesar 72,89 pada siklus I dan 81,17 pada siklus II.
ABSTRACT
Bintoro Rooy Yunus Sanjaya Panjaitan : Improving Learning Outcomes of Sistem Bahan Bakar Subject Teknik Dasar Otomotif Using Cooperative Learning Model Think Pair Share (TPS) in X TKR at SMK Swasta Teladan Medan T.A. 2015/2016. Undergraduate Thesis. Faculty of Engineering. State University of Medan. 2016.
This research is a class action that aims to improve learning outcomes of Sistem Bahan Bakar subject Teknik Dasar Otomotif in X Teknik Kendaraan Ringan at SMK Swasta Teladan Medan Tahun Ajaran 2015/2016. Teknik Dasar Otomotif is one of the subjects on the program of vocational education study program expertise of Teknik Kendaraan Ringan. Through the action of the application of cooperative learning model type Think Pair Share (TPS), is expected to improve learning outcomes of Sistem Bahan Bakar in X Teknik Kendaraan Ringan. The learning completeness percentage that is 60% in the first cycle and 76,67% in the second cycle, as well as the achievement of the average value of the class 72,89 in the first cycle and 81,17 in the second cycle.
i
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
penyertaanNya penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul:“Upaya
Peningkatan Hasil Belajar Sistem Bahan Bakar Pada Mata Pelajaran Teknik Dasar
Otomotif Dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair
Share (TPS) Pada Siswa Kelas X TKR SMK Swasta Teladan Medan T. A
2015/2016”.
Skripsi ini disusun secara sistematis dari hasil penyusunan data-data
rujukan yang penulis peroleh dari buku panduan dan buku lainnya yang berkaitan
dengan penulisan proposal penelitian ini. Penulis menyadari bahwa dalam proses
penulisan Skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan Dosen
Pembimbing Skripsi Bapak Dr. Keysar Panjaitan, M.Pd. yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal rencana
penelitian sampai dengan selesainya penulisan Skripsi ini dan kerjasama dari
berbagai pihak sehingga kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi.
Dan tidak lupa juga penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik
Fakultas Teknik.
3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin.
4. Bapak Drs. Selamat Riadi, MT selaku Seketaris Jurusan Teknik Mesin.
ii
6. Bapak dan Ibu dosen beserta staff pegawai Jurusan Teknik Mesin yang
telah memberikan bantuan kepada penulis.
7. Orang tua tersayang Marihot Panjaitan dan MaslanPakpahan yang
senantiasa memberkan, dukunganmoril dan materil
8. Bapak Drs. Rusman Manurung selaku Kepala Sekolah SMK Swasta
Teladan Medan yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis.
9. Bapak Pangihutan Panjaitan, ST selaku Guru Mata Pelajaran yang telah
banyak memberikan bantuan kepada penulis.
10.Kepada teman-teman Pendidikan Teknik Otomotif 2011 yang selalu
memberikan support kepada penulis dalam penyelesaian proposal ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
skripsi ini, baik dari segi isi maupun tata bahasa karena keterbatasan penulis.
Untuk itu penulis terlebih dahulu meminta maaf yang sebesar-besarnya dan
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menyempurnakan
Skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.
Medan, Juni 2016
iii A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS A. Kerangka Teoritis... 9
1. Pengertian Belajar ... 9
2. Hakekat Hasil Belajar ... 16
3. Hakekat Hasil Belajar Sistem Bahan Bakar ... 21
4. Hakekat Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) ... 24
5. Hakekat Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) ... 28
B. Penelitian yang Relevan ... 34
C. Kerangka Berfikir ... 34
iv BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36
B. Jenis Penelitian ... 36
C. Subjek Penelitian ... 36
D. Objek Penelitian ... 36
E. Defenisi Operasional Variabel ... 37
F. Desain Penelitian ... 37
G. Prosedur Penelitian... 38
H. Teknik Pengumpulan Data ... 44
I. Teknik Analisi Data ... 45
J. Indikator Keberhasilan ... 49
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 50
B. Pembahasan Penelitian ... 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 66
B. Saran ... 67
DAFTAR PUSTAKA ... 68
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Daftar Nilai Sistem Bahan Bakar ... 4
Tabel 2. Sintaks Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) ... 32
Tabel 3. Implementasi Siklus I... 41
Tabel 4. Implementasi Siklus II ... 43
Tabel 5. Hasil Pre Tes ... 50
Tabel 6. Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I ... 55
Tabel 7. Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II ... 60
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Model Penelitian Tindakan Kelas oleh Arikunto ... 38
Gambar 2. Grafik Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus I ... 56
Gambar 3. Grafik Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus II ... 61
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus ... 70
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 73
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 76
Lampiran 4. Pre Tes ... 79
Lampiran 5. Soal Siklus I ... 82
Lampiran 6. Soal Siklus II ... 88
Lampiran 7. Hasil Pre Tes ... 93
Lampiran 8. Hasil Belajar Siklus I ... 95
Lampiran 9. Hasil Belajar Siklus II... 97
Lampiran 10. Peningkatan Hasil Belajar Siswa ... 99
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin pesat, menuntut manusia untuk terus mengembangkan wawasan dan
kemampuan di berbagai bidang terutama dalam bidang pendidikan. Pendidikan
sangat penting bagi manusia dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Oleh karena itu pendidikan harus dilaksanakan dengan sebaik mungkin sehingga
akan memperoleh hasil yang diharapkan.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan berencana untuk
mewujudkan susana belajar dan peroses pembelajaran agar siswa aktif
mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Sekolah menegah kejuruan (SMK) sebagai salah satu lembaga pendidikan
tingkat menengah bertujuan untuk mempersiapkan lulusannya menjadi tenaga
kerja yang mempunyai pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan bidangnya.
Hal ini sesuai dengan pasal 33 ayat 3 UU RI No.20 Tahun 2003 Kurikulum pada
suatu jenjang dikembangkan sesuai dengan prinsip deversifikasi sesuai dengan
aturan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Untuk mencapai tujuan
2
dilakukan seoptimal mungkin,baik mengenai kompetensi kejuruan maupun bidang
disiplin ilmu. Hal ini sesuai dengan tujuan SMK dalam GBPP Tahun 2004 yaitu :
(1) Menyiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan
sikap profesional, (2) Menyiapkan siswa agar mampu memilihkarir,mampu
berkopetensi dan mampu mengembangkan diri, (3) Menyiapkan tenaga kerja
tingkat menengah pada saat ini maupun pada saat datang, (4) Menyiapkan tamatan
agar mampu menjadi warga negara yang produktif, adaptif dan kreatif.
Keberhasilan siswa dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal siswa.
Faktor internal merupakan kondisi dalam proses belajar yang berasal dari dalam
diri siswa sehingga terjadi perubahan tingkah laku. Faktor internal ini antara lain
kecerdasan, bakat, keterampilan/kecakapan, minat, motivasi, kondisi fisik dan
mental. Faktor eksternal yaitu seluruh kondisi diluar individu siswa yang langsung
maupun tidak langsung dapat mempengaruhi belajarnya. Faktor eksternal ini
diantaranya lingkungan sekolah, guru, keluarga, teman bermain dan masyarakat
luas. Guru sebagai pengembang kompetensi siswa harus memiliki strategi untuk
mengoptimalkan kompetensi siswa dengan memperhitungkan faktor internal dan
eksternal siswa. Hal ini selaras dengan pendapat Kemp dalam Rusman (2011:132)
yang menyatakan bahwa belajar adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif
dan efisien.
Joyce & Weil (Rusman, 2011 :133) juga berpendapat bahwa model
pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk
bahan-3
bahan pelajaran dan membimbing pelajaran didalam kelas atau yang lain. Hal ini
dapat dilakukan oleh guru dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat,
pengemasan yang kreatif dan pemeliharaan suasana pembelajaran yang
menyenangkan.
Menurut Rustiyah (Suryosubroto, 2002;14-15), agar guru dapat mengajar
secara efektif hendaknya syarat-syarat berikut dilakukan : a). membelajarkan
siswa secara aktif, b). mempergunakan banyak metode mengajar (variasi metode),
c).memberi motivasi belajar siswa yang tepat, d). mempertimbangkan perbedaan
individual siswa, e). selalu membuat perencanaan sebelum mengajar, f). mampu
menciptakan situasi yang demokratis di sekolah, g). menghubungkan mata
pelajaran disekolah dengan kebutuhan dimasyarakat, dll.
Berdasarkan observasi peneliti yang dilakukan di SMK Swasta Teladan
Medan pada tanggal 24 November 2015, ditemukan bahwa siswa mengalami
kendala dalam menguasai dan memahami pelajaran yang diberikan oleh guru
yang berdampak pada nilai mata pelajaran tertentu seperti pada Sistem Bahan
Bakar mata pelajaran Teknik Dasar Otomotif. Adapun Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yang ditetapkan di kelas X TKR SMK Teladan Medan adalah
75. Berdasarkan wawancara terhadap guru bidang studi serta dokumentasi nilai
DKN siswa kelas X pada 2 tahun terakhir (T.A 2013/2014 dan 2014/2015)
terdapat hanya 35% siswa yang lulus dan 65% siswa yang tidak lulus, berikut
4
Tabel 1. Daftar Nilai Sistem Bahan Bakar
Tahun Ajaran Kelas Nilai Jumlah Siswa Presentase (%)
2013-2014 X TKR
(Sumber: DKN SMK Swasta Teladan Medan T.P 2013/2014, 2014/2015)
Kebanyakan guru menggunakan model pembelajaran konvensional, dimana
proses pembelajaran lebih berfokus pada guru, kurang melibatkan siswa dalam
kegiatan pembelajaran, sehingga siswa cenderung pasif. Siswa lebih banyak
menunggu penjelasan dari guru. Dalam hal ini siswa menggunakan waktunya
untuk mendengarkan, mencatat, menghafal, namun sulit untuk mengkaitkannya
dengan kehidupannya secara nyata. Kondisi ini terkadang menjadikan siswa
enggan untuk belajar, kemudian merasa bosan dan keinginan agar proses belajar
mengajar cepat selesai. Bahkan terkadang sebelum proses belajar mengajar belum
selesai, siswa mencari-cari alasan agar bisa keluar dari kelas untuk menghilangkan
kejenuhannya.
Untuk menghilangkan kejenuhan siswa berbagai upaya biasanya dilakukan
guru agar proses pembelajaran dapat terus berjalan dengan aktif dan lancar,
biasanya guru menyempatkan waktunya sejenak untuk bercanda, bersenda gurau,
namun hal demikian itu merupakan pembuangan waktu yang sia-sia.
Kosasi (Etin dan Raharjo, 2008:1) menyatakan bahwa pemilihan model dan
5
merupakan kemampuan dan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang
guru. Azis (Etin dan Raharjo, 2008:1) menyatakan bahwa model dan metode
pembelajaran yang digunakan oleh guru berpengaruh terhadap kualitas proses
belajar mengajar yang dilakukan.
Sehubungan dengan permasalahan di atas, maka upaya peningkatan hasil
belajar pada Sistem Bahan Bakar mata pelajaran Teknik Dasar Otomotif
merupakan suatu kebutuhan yang sangat mendesak harus dilakukan. Salah satu
model pembelajaran tersebut adalah model pembelajaran kooperatif tipe Think
Pair Share (TPS) yang dikembangkan oleh Profesor Frank Lyman di Universitas
Maryland pada Tahun 1985.
Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) merupakan
pembelajaran yang berorientasi pada siswa, siswa memegang peranan yang
dominan dalam kegiatan pembelajaran. Siswa dituntut untuk aktif dalam
mengembangkan kemampuan berfikir secara sistematis, logis dan kritis dalam
upaya menemukan jawaban sendiri dari suatu masalah yang dipertanyakan. Model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) diharapkan dapat dijadikan
sebagai salah satu alternatif pemecahan masalah guna upaya peningkatan mutu
pendidikan dan kualitas pembelajaran yang akan mempengaruhi hasil belajar
siswa.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis akan melakukan penelitian untuk
meningkatkan hasil belajar Sistem Bahan Bakar mata pelajaran Teknik Dasar
Otomotif siswa kelas X TKR dengan judul penelitian : “Upaya Peningkatan
6
Otomotif Dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair
Share (TPS) Pada Siswa Kelas X TKR SMK Swasta Teladan Medan T. A
2015/2016”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas maka faktor-faktor yang
diprediksi memiliki hubungan atau dapat mempengaruhi hasil belajar Sistem
Bahan Bakar pada mata pelajaran Teknik Dasar Otomotif di identifikasi sebagai
berikut :
1. Model pembelajaran yang digunakan guru belum efektif pada Sistem
Bahan Bakar mata pelajaran Teknik Dasar Otomotif.
2. Penerapan Model pembelajaran Think Pair Share (TPS) dalam
meningkatkan hasil belajar Sistem Bahan Bakar pada siswa kelas X
TKR di SMK Swasta Teladan Medan.
3. Siswa kurang aktif pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Hal
tersebut terlihat dari sedikitnya siswa yang bertanya ataupun
mengemukakan pendapatnya di dalam kelas.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut di atas maka
terdapat beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa pada
Sistem Bahan Bakar mata pelajaran Teknik Dasar Otomotif. Pembatasan masalah
7
jelasan hasil penelitian. Oleh karena itu agar penelitian ini terarah dan fokus pada
masalah yang akan diteliti hanya dibatasi pada model pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair Share (TPS) terhadap hasil belajar siswa pada Sistem Bahan
Bakar mata pelajaran Teknik Dasar Otomotif siswa kelas X TKR SMK Swasta
Teladan Medan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah maka masalah dapat
dirumuskan sebagai berikut, yaitu : “Apakah penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa
pada Sistem Bahan Bakar mata pelajaran Teknik Dasar Otomotif siswa kelas X
TKR SMK Swasta Teladan Medan?”
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa
pada Sistem Bahan Bakar mata pelajaran Teknik Dasar Otomotif siswa kelas X
TKR SMK Swasta Teladan Medan dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair Share (TPS).
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peningkatan mutu
8
1. Secara teoritis untuk menambah pengetahuan penulis mengenai
pengaruh dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share
(TPS) terhadap hasil belajar siswa kelas X pada Sistem Bahan Bakar
mata pelajaran Teknik Dasar Otomotif .
2. Secara praktis sebagai bahan masukan bagi guru dan pendidikan dalam
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share
(TPS) sebagai salah satu cara yang efektif dan efisien dalam
meningkatkan hasil belajar siswa kelas X pada Sistem Bahan Bakar
mata pelajaran Teknik Dasar Otomotif .
3. Sebagai referensi dan masukan bagi civitas akademis Fakultas Teknik
UNIMED dan pihak lain dalam melakukan penelitian lanjutan yang
66 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka kesimpulan dalam
penelitian ini adalah: “penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair
Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar Sistem Bahan Bakar pada siswa
kelas X Teknik Kendaraan Ringan di SMK Swasta Teladan Medan tahun ajaran
2015/2016”. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut yakni : a) Pada siklus I
ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 60% dengan nilai terendah 53,33
dan nilai tertinggi 86,67 serta nilai rata-rata kelas 72,89; b) Pada siklus II
ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 76,67% dengan nilai terendah
66,67 dan nilai tertinggi 100 serta nilai rata-rata kelas 81,17.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan penulis, adapun saran yang
dapat disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Efektifitas pembelajaran dipengaruhi oleh keaktifan belajar siswa, semakin
aktif siswa membelajarkan diri maka hasil belajar akan semakin lebih baik.
Oleh sebab itu disarankan kepada guru untuk membuat variasi mengajar
dengan menggunakan model pembelajaran yang menuntut siswa berperan
67
2. Menerapkan model pembelajaran yang menuntut siswa berperan lebih aktif
dalam proses pembelajaran tentunya memiliki kendala tersendiri, terutama
dalam mengkoordinir ketertiban belajar. Oleh sebab itu sebelum menerapkan
model pembelajaran yang menuntut peran aktif siswa, diharapkan kepada
guru untuk memanajemen pembelajaran dengan matang agar sistem kontrol
pada pelaksanaan pembelajaran terlaksana dengan baik.
3. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS)
sebagai alternatif masukkan bagi guru lain dalam proses pembelajaran karena
68
DAFTAR PUSTAKA
Arief S. Sadiman, dkk. (2009). Pengertian Belajar. Jakarta: PT Raja Grapindo Persada.
Arikunto, Suharsimi. (1999). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta; PT Bumi Aksara.
. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT. Bumi Aksara
. (2014). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: PT Bumi Aksara
Daryanto & Rahardjo, Muljo. (2012). Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media
Dimyati & Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta.
. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Djamarah, S.B., dan Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2002). ”Psikologi Belajar”. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta
Lie. (2008). Cooperative Learning. Jakarta; PT. Gramedia Widiasara Indonesia.
Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grapindo Persada.
Slavin, Robert. E. (2005). Cooperatife Learning. Jakarta: Diterjemahkan oleh penyunting dr. Zubaedi. Bandung:Nusamedia.
Slavin, Robert. E. (2009). Cooperatife Learning. Jakarta: Diterjemahkan oleh penyunting dr. Zubaedi. Bandung:Nusamedia.
Sudjana, Nana. (2005). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.
. (2010). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
69
Syah, Muhibbin. (2006). Pengertian Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Syaiful Sagala. (2009). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV.
ALFABETA.
Trianto. (2009). Mendesan Model Pembelajaran inovatif Progresif. Jakarta: Kencana.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Wahidmurni, Alifin Mustikawan, dan Ali Ridho. (2010). Evaluasi