• Tidak ada hasil yang ditemukan

SERUNE KALEE DALAM ANSAMBEL MUSIK TRADISIONAL ACEH SEBAGAI MUSIK IRINGAN TARI RANUP LAMPUAN DI SANGGAR SENI TARI LESTARI KOTA LANGSA (KAJIAN TERHADAP ORGANOLOGI, TEKNIK PERMAINAN DAN FUNGSI).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SERUNE KALEE DALAM ANSAMBEL MUSIK TRADISIONAL ACEH SEBAGAI MUSIK IRINGAN TARI RANUP LAMPUAN DI SANGGAR SENI TARI LESTARI KOTA LANGSA (KAJIAN TERHADAP ORGANOLOGI, TEKNIK PERMAINAN DAN FUNGSI)."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

SERUNE KALEE DALAM ANSAMBEL MUSIK TRADISIONAL

ACEH SEBAGAI MUSIK IRINGAN TARI RANUP LAMPUAN

DI SANGGAR SENI TARI LESTARI KOTA LANGSA

(KAJIAN TERHADAP ORGANOLOGI, TEKNIK

PERMAINANDAN FUNGSI)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

HENDRA GUNAWAN

NIM. 2113340022

PENDIDIKAN MUSIK

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

ii

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati dan rasa syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT yang senantiasa menganugerahkan nikmat, taufik dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dan

menjadikannya kedalam bentuk Skripsi.

Namun demikian, penulis tetap berupaya semaksimal mungkin untuk

dapat menyelesaikan penulisan ini dengan judul “Serune Kalee Dalam Ansambel

Musik Tradisional Aceh Sebagai Musik Iringan Tari Ranup Lampuan Di Sanggar

Seni Tari Lestari Kota Langsa (kajian terhadap organologi, teknik permainan dan

fungsi)”. Terselesaikannya penulisan ini adalah berkat dukungan serta bantuan

dari semua pihak yang membantu penulis baik dari awal penulisan sampai pada

akhir penulisan ini. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni.

3. Uyuni Widiastuti, S.Pd,.M.Pd, Ketua Jurusan Sendratasik sekaligus

sebagai Dosen Pengujiserta Dosen Pembimbing Akademik.

4. Dr. Pulumun P. Ginting, S.Sn,.M.Sn, Ketua Program Studi Pendidikan

Musik sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi I.

5. Panji Suroso, S.Pd,.M.Si, Dosen Pembimbing Skripsi II.

(7)

iii

7. Dosen, Staf pengajar Program Studi Pendidikan Musik yang telah

banyak memberikan pengetahuan kepada penulis selama proses

perkuliahan.

8. Kedua orangtua Ayahanda Amir Hamzah dan Ibunda Anah Ritonga

yang selalu memberikan dukungan, semangat, do’a, serta ucapan

terima kasih yang sangat besar penulis sampaikan kepada keluarga

Abang, adik Ramhat Hidayat Siregar, Rezky Gunawan, Anita Rossa,

Nadin Aisyah Rani.

9. Dwi Agustiani dan keluarga, Ira Laniarti, S.Pd, sebagai Ketua Sanggar,

Faisal Kurniawan sebagai Pelatih seni tari, serta seluruh anggota

Sanggar Seni Tari Lestari kota Langsa.

10.Anton Setiabudi, S.Pd,.M.Sn, sebagai Narasumber yang telah banyak

memberikan informasi serta ilmunya kepada penulis untuk

menyelesaikan tulisan ini.

11.Ridho Sudrajat, S.Pd, sebagai pemberi referensi, Maria Fabyola, S.Pd,

Manurung yang memberikan semangat tiada henti kepada penulis serta

tim dokumentasi Ari Muhammad Noer, Dedy Prasetyo, Irvan

Alamsyah, Fikri, Yulia Khairawati, Ichsan Rifaldi.

Medan, 2017 Penulis,

(8)

iv DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II LANDASANTEORITIS DANKERANGKA KONSEPTUAL ... 9

A. Landasan Teoritis ... 9

1. Pengertian Serune Kalee ... 10

2. Ansambel Musik Tradisional Aceh ... 10

3. Pengertian Ranup Lampuan ... 11

4. Teori Musik Iringan ... 12

5. Teori Fungsi Musik ... 18

(9)

v

7. Teknik Permainan Alat Musik Tiup ... 23

B. Kerangka Konseptual ... 24

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 26

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 26

1. Lokasi Penelitian ... 26

2. Waktu Penelitian ... 26

B. Populasi dan Sampel ... 26

1. Populasi ... 26

2. Sampel ... 27

C. Metode Penelitian... 28

D. Teknik pengumpulan Data ... 29

1. Studi Kepustakaan ... 29

2. Observasi ... 30

3. Wawancara ... 31

4. Dokumentasi ... 32

E. Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 34

A. Organologi Serune Kalee ... 34

1. Bagian-bagian pada Serune Kalee ... 34

2. Sistem Nada dalam Serune Kalee ... 38

B. Teknik Permainan Serune Kalee ... 44

(10)

vi

2. Teknik Artikulasi ... 47

a. Teknik Legato ... 47

b. Teknik Appogiatura ... 47

3. Teknik Penjarian Pada Serune Kalee ... 48

C. Fungsi Serune Kalee Sebagai Iringan Tari Ranup Lampuan ... 49

1. Suasana Rasa ... 49

2. Ritme dan Tempo ... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 51

A. Kesimpulan ... 51

B. Saran ... 53

(11)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Penelitian ... 25

Gambar 4.1 Bagian satu pada Serune Kalee ... 35

Gambar 4.2 Bagian kedua pada Serune Kalee ... 36

Gambar 4.3 Bagian ketiga pada Serune Kalee ... 37

Gambar 4.4 Bagian ketiga pada Serune Kalee ... 37

Gambar 4.5 Aplikasi Pengukuran Frekuensi ... 39

Gambar 4.6 Hasil Pengukuran Frekuensi pada Lubang Nomor Satu ... 40

Gambar 4.7 Hasil Pengukuran Frekuensi pada Lubang Nomor Dua ... 40

Gambar 4.8 Hasil Pengukuran Frekuensi pada Lubang Nomor Tiga ... 41

Gambar 4.9 Hasil Pengukuran Frekuensi pada Lubang NomorEmpat ... 41

Gambar 4.10 Hasil Pengukuran Frekuensi pada Lubang Nomor Lima ... 42

Gambar 4.11 Hasil Pengukuran Frekuensi pada Lubang Nomor Enam ... 42

Gambar 4.12 Hasil Pengukuran Frekuensi pada Lubang Nomor Tujuh ... 43

Gambar 4.13 Hasil Pengukuran Frekuensi pada Lubang Nomor Delapan .. 43

Gambar 4.14 Score MelodiSerune Kalee ... 46

(12)

viii

Gambar 4.16 Posisi tangan dan jari ketika membunyikan nada pertama D4=293

Hz(dokumentasi Hendra Gunawan) ... 48

Gambar 4.17 Posisi tangan dan jari ketika membunyikan nada kedua E4=329

Hz(dokumentasi Hendra Gunawan) ... 48

Gambar 4.18 Posisi tangan dan jari ketika membunyikan nada ketiga Gb4=369

Hz(dokumentasi Hendra Gunawan) ... 49

Gambar 4.19 Posisi tangan dan jari ketika membunyikan nada keempat G4=392

Hz(dokumentasi Hendra Gunawan) ... 49

Gambar 4.20 Posisi tangan dan jari ketika membunyikan nada kelima A4=440

Hz(dokumentasi Hendra Gunawan) ... 50

Gambar 4.21 Posisi tangan dan jari ketika membunyikan nada keenam B4=493

Hz(dokumentasi Hendra Gunawan) ... 50

Gambar 4.22 Posisi tangan dan jari ketika membunyikan nada ketujuh C5=523

Hz(dokumentasi Hendra Gunawan) ... 51

Gambar 4.23 Posisi tangan dan jari ketika membunyikan nada kedelapan

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa, dan karsa manusia yang

didalamnya terkandung kepercayaan, moral, hukum, adat serta kemampuan dan

kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai makhluk sosial. Kebudayaan

sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Sesuatu yang terdapat dalam

masyarakat ditentukan oleh kebudayaan atau kebiasaan yang dimiliki masyarakat

itu sendiri.

Kesenian merupakan salah satu bagian dari kebudayaan. Kesenian adalah

produk manusia yang dituangkan dalam bentuk karya seni. Segala bentuk dan

fungsinya akan berkaitan dengan kehidupan masyarakat setempat. Setiap daerah

mempunyai suatu kebudayaan yang menjadi ciri khas masyarakat tersebut. Setiap

daerah berupaya menjaga dan melestarikan kesenian dan kebudayaan yang

mereka miliki dengan cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Musik dan tari merupakan media yang digunakan sebagai bagian dari

kebudayaan. Pengungkapan makna secara tersirat akan sebuah kebiasaan serta

watak suatu kelompok masyarakat tercermin dalam musik dan gerak tari yang

disajikannya, baik dalam penyajian secara solo (sendirian) maupun group

(berkelompok).

Setiap kelompok masyarakat di tiap masing-masing daerah memiliki

(14)

2

dibutuhkan sebuah wadah tempat masyarakat khususnya para seniman berproses

dalam kegiatan kesenian, yaitu kesenian yang memiliki fungsi sebagai

simboluntuk memperingati sebuah perayaan atau ritual tertentu yang kelak akan

menjadi sebuah kebiasaan untuk menandakan identitasnya sebagai kelompok

masyarakat di wilayah tempat tinggalnya. Sanggar merupakan sebuah wadah yang

sejak dulu menjadi tempat penyimpanan kekayaan budaya kesenian setiap daerah.

Ketika sanggar menjadi wadah para seniman dalam menggali berbagai ilmu

pengetahuan dan pengalaman seni maka akan terbentuk sebuah struktur organisasi

di sanggar itu sendiri, mulai dari Pelatih, anggota sampai kepengurusan

perlengkapan alat-alat yang dibutuhkan dalam proses latihan dan pertunjukan.

Sanggar Seni Tari Lestari merupakan sebuah wadah untuk seniman Aceh

yang terletak di Kota Langsa. Sanggar Seni Tari Lestari kota Langsa memiliki dua

cabang kesenian yaitu seni tari dan seni musik tradisional Aceh. Berbagai

penghargaan lokal dan nasional telah banyak diraih oleh sanggar Seni Tari Lestari

sebagai salah satu sanggar di kota Langsa yang banyak berkontribusi dalam usaha

menjaga dan melestarikan kebudayaan provinsi Aceh

Dari ranah musik, sanggar Seni Tari Lestari berfokus kepada sebuah group

ansambel yang fungsinya sebagai pengiring tari di sanggar tersebut. Ansambel

adalah sekelompok orang dalam satuan besar dan kecil yang memainkan alat

musik secara bersama-sama. Kegiatanansambel musik tradisional Aceh di

sanggar Seni Tari Lestari kota Langsa dalam mengiringi tari tidak terlepas dari

(15)

3

tari, seperti halnya dalam persiapan pertunjukan Ranup Lampuan, dibutuhkan

waktu beberapa minggu untuk saling menyesuaikan antara musik dan tari.

Dapat diketaui bahwa alat musik yang berada di sanggar Seni Tari Lestari

memegang peranan yang sangat penting untuk sesuatu hal yang bersangkutan

dengan bunyi-bunyian. Alat musik merupakan medium untuk merealisasikan

imajinasi manusia menuju alam nyata. Kemudian dengan proses pemahaman

berdasarkan pengalaman serta memunculkan sebuah teori maka alat musik dapat

menghasilkan bunyi yang tertata dan dapat menciptakan efek tertentu terhadap

orang yang mendengarnya. Proses timbulnya bunyi alat musik merupakan awal

dari getaran yang dihasilkan dari komponen alat musik itu sendiri.

Serune Kalee adalahsalah satu alat musik tiup tradisional di Sanggar Seni

Tari Lestari yang berasal dari provinsi Aceh. Serune artinya alat musik tiup

sedangkan Kalee memiliki makna untuk menyatakan sesuatu yang sangat jauh.

Serune Kalee merupakan alat musik yang terbuat dari beberapa kombinasi bahan

lunak. Serune Kalee memiliki warna suara yang sangat khas dan berperan penting

sebagai alat musik iringantari beserta alat-alat musik yang lainnya dalam

ansambel musik tradisional Aceh.

Dalam hal ini peneliti merasasangattertarikdan ingin mengetahui

bagaimana Serune Kalee yang ada di sanggar Seni Tari Lestari kota Langsa, yaitu

ditinjau dari organologi, teknik permainan serta fungsinya sebagai pengiring tari.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti merasa perlu mengangkat topik ini

(16)

4

Musik Tradisional Aceh Sebagai Musik IringanTari Ranup Lampuan Di Sanggar

Seni Tari Lestari Kota Langsa.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah sangat penting dilakukan dengan benar dalam

penelitian ilmiah. Hal ini bertujuan agar penelitian menjadi terarah dan menjadi

cakupan masalah yang dibahas tidak terlalu luas dan melebar. Identifikasi masalah

tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono (2011:52) “Masalah dapat diartikan

sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar

terjadi, antara teori dengan praktek, antara peraturan dengan pelaksanaan, antara

rencana dengan pelaksanaan”.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan di atas

maka didapati beberapa hasil identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai

berikut :

1. Bagaimana wujud dari kebudayaan dari tiap daerah?

2. Apa yang harus dilakukan para seniman untuk menyimpan warisan

kebudayan daerah?

3. Bagaimana keberadaan Sanggar Seni Tari Lestari di kota Langsa?

4. Bagaimana struktur organisasi di Sanggar Seni Tari Lestari di kota

Langsa?

5. Bagaimana ansambel musik tradisionalAceh di Sanggar Seni Tari Lestari

(17)

5

6. Alat musik apa yang digunakan ansambel musik tradisional Aceh dalam

mengiringi tari di Sanggar Seni Tari Lestari kota Lestari?

7. Bagaimana organologi Serune Kalee di Sanggar Seni Tari Lestari di kota

Langsa?

8. Bagaimana teknik permainan Serune Kalee di Sanggar Seni Tari Lestari di

kota Langsa?

9. Bagaimana fungsiSerune Kalee di dalamiringan tari Ranup Lampuan di

Sanggar Seni Tari Lestari kota Langsa.

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah adalah usaha untuk menetapkan batasan dari

masalah. Batasan masalah ini berguna untuk mengidentifikasi faktor mana saja

yang termasuk dalam ruang lingkup masalah penelitian dan faktor mana yang

tidak termasuk dalam ruang lingkup masalah penelitian.

Mengingat luasnya cakupan masalah, keterbatasan dan kemampuan

teoritis maka penulis merasa perlu membatasi masalah-masalah dan lain-lain yang

timbul dari rencana tertentu untuk memudahkan pemecahan masalah yang

dihadapi dalam penelitian ini. Sebab sebuah masalah yang dirumuskan terlalu

umum dan luas tidak pernah dipakai sebagai masalah dan tidak akan pernah jelas

batasan-batasan masalahnya. Maka dari itu perlunya sebuah peta yang dianggap

mampu menjadi tumpuan dalam membatasi masalah dalam penelitian. Hal ini

(18)

6

“Dengan bimbingan dan arahan suatu fokus, seorang peneliti tahu persis data mana pula, yang walaupun menarik, karena tidak relevan, tidak perlu dimasukkan ke dalam sejumlah data yang sedang dikumpulkan. Jadi dengan penetapan fokus yang jelas dan mantap, seorang peneliti dapat membuat keputusan yang tepat tentang data mana yang dikumpulkan dan mana yang tidak perlu dijamah ataupun mana yang akan dibuang”.

Oleh karena itu penulis membatasi masalah tersebut sebagai berikut :

1. Bagaimana organologi Serune Kaleedi Sanggar Seni Tari Lestari kota

Langsa.

2. Bagaimana teknik permainan Serune Kalee dalam ensemble musik

tradisional Aceh di Sanggar Seni Tari di kota Langsa.

3. Bagaimana fungsiSerune Kalee didalam iringan tari Ranup Lampuan di

Sanggar Seni Tari Lestari kota Langsa.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu titik dari penelitian yang hendak

dilakukan. Hal ini sejalan dengan pendapat Suharsimi (2008:89) : agar judul

penelitian tidak kelihatan panjang, maka yang disebutkan hanya ciri yang

ditonjolkan oleh peneliti saja. Selebihnya diterangkan di luar judul. Berdasarkan

uraian dari latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah

maka permasalahan diatas dapat dirumuskan pada : “Bagaimana Serune Kalee

Dalam Ansambel Musik Tradisional Aceh Sebagai Musik IringanTari Ranup

(19)

7

E. Tujuan Penelitian

Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang, pada umumnya pasti

mempunyai tujuan tertentu yang jelas sehingga kegiatan tersebut dapat terarah

karena tahu apa yang ingin dicapai dari suatu kegiatan yang dilakukan. Berhasil

atau tidaknya suatu kegiatan penelitian yang dilaksanakan terlihat pada

tercapainya tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Suharsimi (2010:97)

mengatakan bahwa tujuan penilitian adalah rumusan kalimat yang menunjukan

adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai. Berdasarkan

pendapat tersebut maka tujuan penelitian harus selaras dengan rumusan masalah.

Adapun dalam penelitian ini tujuan yang hendak dicapai oleh penulis antara lain :

1. Untuk mengetahui organologi Serune Kalee di Sanggar Seni Tari Lestari

kota Langsa.

2. Untuk mengetahui teknik permainanSerune Kalee dalam ansambel musik

tradisional Aceh di Sanggar Seni Tari Lestari kota Langsa.

3. Untuk mengetahui fungsiSerune Kalee didalam iringan tari Ranup

Lampuan di Sanggar Seni Tari Lestari kota Langsa.

F. Manfaat Penelitian

Selain tujuan masalah, setiap penelitian juga harus memiliki manfaat

sehingga penelitian tersebut tidak hanya teori semata tapi dapat dipakai oleh

pihak-pihak yang membutuhkan. Menurut Suharsimi (2010:99) yang mengatakan

kegunaan hasil penelitian adalah kelanjutan dari tujuan penelitian. Apabila

(20)

8

dapat menyumbangkan hasil itu kepada negara, atau khususnya kepada bidang

yang sedang diteliti. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai

berikut :

1. Manfaat Teoritis :

a. Sebagai bahan masukan bagi peneliti dalammenambah pengetahuan

dan wawasan mengenai Serune Kalee.

b. Sebagai motivasi bagi para pembaca khususnya yang berkecimpung di

bidang seni musik.

c. Sebagai bahan referensi bagi Prodi Pendidikan Musik serta menambah

acuan bagi para peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan topik ini.

d. Sebagai bahan rujukan untuk penelitian sejenis.

2. Manfaat Praktis :

a. Sebagai informasi bagi masyarakat mengenai kesenian tradisional

yang ada di Provinsi Aceh.

b. Sebagai bahan informasi bagi seluruh lapisan masyarakat mengenai

kesenian tradisional yang layak disajikan dalam bentuk seni

(21)

57

DAFTAR PUSTAKA

Ara, L.K. 2009. Ensiklopedi Aceh Musik, Tari, Seater, Seni Rupa. Banda Aceh : Yayasan Mata Air Jernih dan Badan Arsip dan Perpustakaan Aceh.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Yogyakarta : Rineka Cipta.

Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Yogyakarta : Kansius.

Djohan. 2010. Respons Emosi Musikal. Bandung : Lubuk Agung.

Hendarto, Sri. 2011. Organologi dan Akustika I & II. Bandung : CV. Lubuk Agung.

Hidayat, Aziz Alimut. 2007. Metode Penelitian dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika.

Kristianto, Jubing. 2013. Gitar Pedia. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Mack, Dieter. 2001. Musik Kontemporer Dan Persoalan Interkultural. Bandung : Art Line.

Merriam, Alan P. 1964. The Antrhropology of Music, Chicago : Northwestern University Press.

Moleong, MA Lexy. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Murgiyanto, Sal. 1983. Koreografi. Jakarta : Menengah Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

Setianingsih, Dyah Purwani. 2004. Kerajinan Tangan dan Kesenian. Jakarta : Erlangga.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Sugono, Deny. 2008. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Bahasa.

Gambar

Gambar 4.17 Posisi tangan dan jari ketika membunyikan nada kedua E4=329

Referensi

Dokumen terkait

Adapun judul Skripsi ini adalah “ Akulturasi Alat Musik Tradisional Bansi (Minangkabau) Pada Iringan Tari Gobuk di Lembaga Kesenian YUSDA Kecamatan Tanjung

Yobi Leomanta, NIM 081222510087, Ansambel Musik Tradisional Karo Dalam Upacara Nengget Pada Masyarakat Karo, Jurusan Sendratasik, Program Studi Pendidikan Seni

Alat musik tradisional Karo apa saja yang d ipakai dalam seni p ertunjukan tari sijegiren.. Bagaimanakah hamb atan y ang terjadi ketika kulcap i tidak ditemp atkan dalam

3. Bagaimana musik iringan Tari Rahwana Gandrung di Sanggar Seni Nyimas Sekar Puji Asmara Desa Cangkol Kota Cirebon?. C.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi dapat diambil simpulan sebagai berikut: Penyajian Musik iringan tari Likok Pulo di pulau Aceh kabupaten Aceh Besar memiliki unsur- unsur

Berdasarkan hasil analisis pada alat musik akordion, alat musik beruas dan pola tabuhan rebana yang mengiringi tari Jepin Tembung Sanggar Bougenville Kota

270 STIMULASI KECERDASAN KINESTETIK MELALUI SENI TARI TRADISIONAL ANAK USIA 4-6 TAHUN DI SANGGAR CHANDRA PERFOMING ART SCHOOL Ilmiawati Dinia Rahmadani1 , Narendra Dewi

Dalam hal ini, remaja di Sanggar Seni Dharmo Yuwono memiliki keinginan mempelajari tari tradisional karena adanya dorongan yang mempengaruhi minat mereka, baik dari diri sendiri maupun