• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK) PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SDN 101775 SAMPALI T.A 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK) PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SDN 101775 SAMPALI T.A 2015/2016."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC

(VAK) PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SDN 101775 SAMPALI T.A 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

DEWI AYU CHAIRANI NIM : 1123111018

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

DEWI AYU CHAIRANI. NIM: 1123111018. “Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Visualization, Auditory, Kinesthetic (VAK) Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN 101775 Sampali T.A 2015/2016”.

Masalah dalam penelitian ini adalah siswa kurang terlibat secara aktif dalam pembelajaran IPA, tidak ada pelaksanaan kegiatan demostrasi pada pembelajaran IPA, siswa tidak ingin mengajukan pertanyaan ketika belum memahami materi yang telah di ajarkan, siswa jarang mengemukakan pendapatnya pada kegiatan pembelajaran, guru lebih dominan menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran IPA, kurangnya penggunaan media dalam pembelajaran IPA. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi gaya dengan menggunakan model pembelajaran Visualization, Auditory, Kinesthetic (VAK) di kelas IV SDN 101775 Sampali.

Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan subjek penelitian siswa kelas IV SDN 101775 Sampali T.A 2015/2016 yang berjumlah 26 orang siswa yang terdiri dari 10 orang perempuan dan 16 orang laki-laki, dilaksanakan pada bulan januari 2016 s.d maret 2016. Tindakan yang dilakukan pada penelitian ini adalah menggunakan model pembelajaran Visualization, Auditory, Kinesthetic (VAK). Penelitian ini terdiri dari 2 siklus yaitu siklus I dan siklus II, masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu, perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Satu siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Adapun alat pengumpulan data yang digunakan lembar observasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus I pertemuan I diperoleh jumlah siswa yang aktif adalah 7 orang siswa dengan persentase keaktifan siswa yaitu 26,92% dan pertemuan II diperoleh jumlah siswa yang aktif yaitu 9 orang siswa dengan persentase keaktifan siswa 34,62% pada siklus II pertemuan I jumlah siswa aktif meningkat menjadi 18 orang siswa dengan persentase keaktifan siswa yaitu 69,23% dan pertemuan II jumlah siswa yang aktif kembali meningkat menjadi 23 orang siswa dengan persentase keaktifan siswa yaitu 88,46%. Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran pun mengalami peningkatan pada siklus I pertemuan I peneliti memperoleh skor 17 dengan persentase 53,13% dan pertemuan II peneliti memperoleh skor 22 dengan persentase 68,75% pada siklus II pertemuan I peneliti memperoleh skor 26 dengan persentase 81,25% dan pertemuan II memperoleh skor 27 dengan persentase 84,38%.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

karena atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan nikmat

kesehatan dan kemampuan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan tepat pada waktunya dengan judul “Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Visulization, Auditory,

Kinesthetic (VAK) Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN 101775 Sampali T.A 2015/2016” yang disusun untuk melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan bagi mahasiswa program S-I di jurusan PGSD Fakultas Ilmu

Pendidikan.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis menyadari adanya keterbatasan

pengetahuan dan wawasan dalam menyusun kalimat, tata bahasa dan ejaan yang

dipakai, penulis juga menyadari baik isi maupun penyajian masih jauh dari

kesempurnaan. Namun karena bantuan dan arahan Bapak Dosen pembimbing dan

dari semua pihak serta usaha penulis sendiri akhirnya skripsi ini dapat

diselesaikan. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat, penulis

menyampaikan ucapan terimah kasih kepada semua pihak yang telah membantu

dalam menyelesaikan skripsi ini, teristimewa kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis melaksanakan

studi di Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku wakil Dekan I Bidang Akademik,

Bapak Drs. Aman Simaremare, MS, Wakil Dekan II Bidang Umum dan

Keuangan, dan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd Selaku Wakil Dekan

III Bidang Kemahasiswaan.

4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PGSD Fakultas

(8)

iii

5. Ibu Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd selaku Sekertaris Jurusan PGSD

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah penuh kesabaran dan perhatian memberi bimbingan, pengarahan,

petunjuk demi terselesainya skripsi ini.

7. Ibu Nurhairani, S.Pd, M.Pd, Bapak Drs. Aman Simaremare, M.S, Ibu Eva

Betty S, M.Pd selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan saran

dan masukan kepada peneliti dalam penulisan skripsi ini.

8. Bapak/Ibu dosen beserta staf pegawai Prodi PGSD FIP UNIMED.

9. Ibu Yusniati, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN 101775 Sampali yang

telah memberi izin pelaksanaan, bantuan dan kerjasama selama penulis

melakukan penelitian di sekolah tersebut.

10.Ibu Elseria selaku wali kelas IV-B yang telah memberikan bantuan dan

kerjasama selama penulis mengadakan penelitian, dan tidak lupa juga saya

mengucapkan terima kasih untuk semua guru yang ada di SDN 101775

Sampali yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

11.Kedua orang tua saya yang tercinta Ayahanda Suwanto dan Ibunda Nurlili

yang telah memberikan doa, nasihat, dukungan, semangat dan curahan

kasih sayang yang melimpah dari mulai penulis lahir hingga sampa detik

ini.

12.Terima kasih sahabat saya Agus Kurniawan, S.Kom yang telah banyak

membantu saya selama penulisan skripsi ini, selalu memberikan semangat

dan banyak waktunya untuk saya.

13.Sahabat dari kecil hingga saat ini Selvi Tri Mai Sari yang tak

henti-hentinya memberikan doa, dukungan, dan semangat bagi penulis.

14.Sahabat seperjuangan selama menempuh pendidikan di Universitas Negeri

Medan, Rizka Nurmiza, Silvia Nirwana Manik, Putri Wulandari, Siti

Fatimah, Dilla Nurmalita Sari, Siti Hafsah, dan Nanda Ayu Setiawati

terimakasih telah menjadi teman-teman yang tulus menerima segala

kelebihan dan kekurangan dalam persahabatan kita.

15.Keluarga besar C Reguler 2012 yang sama-sama berjuang untuk

(9)

iv

16.Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang

tidak dapat disebutkan satu persatu.

Akhir kata penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat memberikan

manfaat kepada kita semua.

Medan, 2016

Penulis

Dewi Ayu Chairani

(10)

v DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Batasan Masalah ... 6

1.4 Rumusan Masalah ... 6

1.5 Tujuan Penelitian ... 6

1.6 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

2.1 Kerangka Teoretis ... 8

2.1.1 Aktivitas Belajar ... 8

2.1.1.1 Jenis-Jenis Aktivitas Dalam Belajar ... 10

2.1.2 Model Pembelajaran ... 14

2.1.2.1 Pengertian Model Pembelajaran ... 14

2.1.2.2 Model Pembelajaran Visualization, Auditory, Kinesthetic (VAK) ... 15

(11)

vi

Auditory, Kinesthetic (VAK) ... 17

2.1.2.4 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Visualization, Auditory, Kinesthetic ... 19

2.1.3 Materi Pelajaran IPA Kelas IV SD ... 21

2.2 Penelitian Relevan ... 28

2.3 Kerangka Berpikir ... 29

2.4 Hipotesis Tindakan ... 32

BAB III METODE PENELITIAN ... 33

3.1 Jenis Penelitian ... 33

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ... 33

3.4 Defenisi Operasional ... 34

3.5 Desain Penelitian ... 35

3.6 Prosedur Penelitian ... 36

3.7 Teknik Pengumpulan Data ... 40

3.8 Analisis Data ... 41

3.9 Jadwal Penelitian ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

4.1 Hasil Penelitian ... 44

4.1.1 Hasil Penelitian Siklus I ... 44

4.1.1.1 Hasil Penelitian Siklus I Pertemuan I ... 44

(12)

vii

4.1.2 Hasil Penelitian Siklus II ... 69

4.1.2.1 Hasil Penelitian Siklus II Pertemuan I ... 69

4.1.2.2 Hasil Penelitian Siklus II Pertemuan II ... 80

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 93

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 96

5.1 Kesimpulan ... 96

5.2 Saran ... 97

(13)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Indikator Aktivitas Belajar ... 12

Tabel 2.2 Sintaks Model Pembelajaran Visualization, Auditory, Kinesthetic (VAK) ... 18

Tabel 3.1 Tabel Skor ... 42

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian ... 43

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I ... 47

Tabel 4.2 Pencapaian Skor Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I ... 48

Tabel 4.3 Rekapitulasi Data Siklus I Pertemuan I ... 49

Tabel 4.4 Persentase Indikator Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pert I ... 50

Tabel 4.5 Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan I ... 53

Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II ... 58

Tabel 4.7 Pencapaian Skor Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II .... 59

Tabel 4.8 Rekapitulasi Data Siklus I Pertemuan II ... 60

Tabel 4.9 Persentase Indikator Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pert II ... 61

Tabel 4.10 Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pertemuan II ... 65

Tabel 4.11 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I .... 71

Tabel 4.12 Pencapaian Skor Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I .. 73

Tabel 4.13 Rekapitulasi Data Siklus II Pertemuan I ... 73

Tabel 4.14 Persentase Indikator Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pert I ... 75

Tabel 4.15 Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan I ... 78

Tabel 4.16 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II .. 83

(14)

ix

Tabel 4.19 Persentase Indikator Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pert II ... 86

(15)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gaya berupa tarikan dan dorongan ... 22

Gambar 2.2 Bola melambung setelah ditendang kuat ... 23

Gambar 2.3 Gerakan bola berubah setelah mengenai tongkat kasti ... 24

Gambar 2.4 Bola yang ditendang pelan melambat dan berhenti ... 25

Gambar 2.5 Gaya dapat menghentikan gerak benda ... 26

Gambar 2.6 Gaya dapat mengubah bentuk benda ... 26

Gambar Kerangka Berpikir ... 31

Gambar Desain Penelitian Iskandar ... 35

Gambar 4.1 Grafik Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pert I ... 49

Gambar 4.2 Grafik Indikator Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I ... 50

Gambar 4.3 Grafik Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pert II . 61 Gambar 4.4 Grafik Indikator Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pert II... 62

Gambar 4.5 Grafik Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pert I . 74 Gambar 4.6 Grafik Indikator Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pert I ... 75

Gambar 4.7 Grafik Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pert II 86

Gambar 4.8 Grafik Indikator Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pert II ... 87

(16)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pert I ... 100

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pert II ... 109

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pert I ... 118

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pert II ... 127

Lampiran 5 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pert I ... 128

Lampiran 6 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Pert II ... 131

Lampiran 7 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pert I ... 134

Lampiran 8 Lembar Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II Pert II ... 137

Lampiran 9 Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pert I ... 139

Lampiran 10 Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Pert II .. 141

Lampiran 11 Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pert I .. 143

Lampiran 12 Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pert II 145

Lampiran 13 Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus I Pertemuan I ... 147

Lampiran 14 Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus I Pertemuan II ... 149

Lampiran 15 Rekapitulasi Hasil Observasi Siklus II Pertemuan I ... 150

(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah proses kegiatan untuk memperoleh pengetahuan.

Pendidikan merupakan kebutuhan yang mutlak bagi seluruh umat manusia, karena

tanpa pendidikan manusia tidak akan dapat berkembang. Seperti yang

dikemukakan pada UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional Bab 1 Ketentuan Umum Pasal 1 ayat 1, “pendidikan adalah usaha sadar

dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

Negara”. Oleh karena itu, sangat penting untuk kita memberikan pendidikan pada

anak sejak usia dini.

Pada Undang-Undang Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab

I Ketentuan Umum Pasal 1 ayat 8 menyatakan “jenjang pendidikan adalah

tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta

didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan”. Dalam

Undang-Undang tersebut disebutkan bahwa jenjang pendidikan formal di

Indonesia terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan

tinggi. Pendidikan Dasar adalah pendidikan umum yang lamanya sembilan tahun,

diselenggarakan selama enam tahun di Sekolah Dasar atau sederajat dan tiga

tahun di Sekolah Menegah Pertama atau sederajat.

(18)

2

Pada jenjang pendidikan sekolah dasar (SD), siswa diajarkan sejumlah

mata pelajaran salah satunya adalah mata pelajaran IPA. Berdasarkan kurikulum

KTSP (Depdiknas, 2006) dikemukakan, bahwa IPA berhubungan dengan cara

mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan

kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga

merupakan suatu proses penemuan. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan

bahwa Pembelajaran IPA tidak hanya sekedar melakukan aktivitas belajar seperti

mendengar, menulis dan menghapal saja tetapi proses pembelajaran IPA

seharusnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif

dalam proses pembelajaran melalui kegiatan belajar secara nyata yang dapat

memupuk rasa ingin tahu dan sikap ilmiah siswa.

Namun dari hasil observasi yang peneliti lakukan pada siswa kelas IV

SDN 101775 Sampali, saat pembelajaran IPA berlangsung siswa kurang terlibat

secara aktif dalam proses pembelajaran dan peneliti melihat yang sering mereka

lakukan ketika proses pembelajaran IPA hanyalah aktivitas menulis, mendengar

dan membaca. Padahal pembelajaran yang aktif diperlukan dalam setiap proses

pembelajaran, terlebih dalam pembelajaran IPA. Pembelajaran yang aktif dapat

memberikan siswa pengalaman belajar langsung yang berkesan dan

menumbuhkan kemampuan siswa untuk berusaha mempelajari sendiri

berdasarkan pengalaman belajarnya. Selain itu, pembelajaran aktif akan

membangun keinginan siswa dalam belajar sehingga siswa mau melibatkan

dirinya untuk melakukan aktivitas dalam proses pembelajaran.

Dalam kegiatan pembelajaran khususnya pada mata pelajaran IPA, sangat

(19)

3

pembelajaran dikarenakan tidak semua materi pada pelajaran IPA dapat

dimengerti siswa hanya dengan penjelasan saja. Kegiatan demonstrasi (percobaan)

dapat membantu siswa dalam memahami materi yang dipelajari karena

memberikan siswa pengalaman belajar langsung dan siswa dapat menemukan

sendiri pengetahuan yang dipelajarinya. Namun dari hasil observasi peneliti pada

saat pembelajaran IPA, terlihat tidak ada terjadi pelaksanaan kegiatan demonstrasi

(percobaan) pada saat pembelajaran.

Pada saat guru ingin melibatkan siswa dalam pembelajaran dengan

memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, terlihat tidak ada siswa yang

ingin mengajukan pertanyaan. Namun, ketika guru memberikan pertanyaan hanya

beberapa siswa yang dapat menjawab pertanyaan dan siswa selebihnya hanya

melihat tanpa mengeluarkan pendapatnya. Peneliti melihat sebenarnya masih

banyak siswa yang belum memahami materi yang sedang diajarkan, namun

mereka hanya diam dan tidak mengajukan pertanyaan. Hal ini dapat disebabkan

karena rasa jenuh siswa dengan pembelajaran yang terjadi sehingga tidak

menumbuhkan rasa ingin tahu siswa.

Peneliti melihat dilapangan, guru lebih dominan menjelaskan atau

menggunakan metode ceramah pada pembelajaran IPA sehingga pembelajaran

menjadi membosankan bagi siswa dan aktivitas belajar yang seharusnya terjadi di

dalam kelas kurang terlihat pada saat pembelajaran berlangsung karena yang

mereka lakukan hanya mendengar. Guru sebagai pendidik dan pembimbing perlu

melakukan suatu upaya untuk mendorong siswa agar ikut secara aktif dalam

kegiatan pembelajaran. Salah satu caranya adalah guru harus dapat mendesain

(20)

4

materi yang akan diajarkan sehingga pembelajaran menjadi menarik dan

menyenangkan bagi siswa.

Pada mata pelajaran IPA, pembelajaran tidak cukup hanya bersumber dari

buku pelajaran saja. Namun, perlu disediakan media pembelajaran yang nyata.

Tetapi yang peneliti jumpai di lapangan, guru kurang memanfaatkan media yang

tersedia untuk menjelaskan materi yang diajarkan ketika proses pembelajaran

berlangsung. Pentingnya penggunaan media belajar selain dapat meningkatkan

aktivitas siswa, juga diharapkan dapat memudahkan siswa dalam memahami

materi pelajaran dan menarik perhatian siswa dalam belajar sehingga dapat

menumbuhkan rasa senang belajar pada siswa.

Peneliti melakukan wawancara kepada guru untuk mengetahui bagaimana

cara guru meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran IPA, salah

satu caranya adalah dengan melakukan diskusi. Namun pada pelaksanaan diskusi,

aktivitas belajar siswa juga jarang terlihat. Siswa sering membahas hal yang tidak

berhubungan dengan materi, mengganggu teman yang lain, kurang memberikan

pendapat jika tidak diperintahkan oleh guru, dan jarang menanggapi pendapat dari

siswa lain. Untuk itu, peneliti berusaha mencarikan model pembelajaran yang

dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar sehingga pembelajaran lebih

bermakna. Model pembelajaran yang akan peneliti gunakan adalah model

pembelajaran Visualization, Auditory, Kinesthetic (VAK).

Dari uraian permasalahan di atas, perlu adanya usaha perbaikan aktivitas

belajar. Salah satunya dengan cara memilih model dan metode yang sesuai dengan

materi yang disampaikan, sehingga siswa dapat memahami materi tersebut dan

(21)

5

perlu dilakukan adalah dengan menggunakan model pembelajaran Visualization,

Auditory, Kinestetic (VAK). Model pembelajaran ini mementingkan pengalaman

belajar secara langsung bagi siswa dengan mengkombinasikan ketiga gaya belajar

siswa dan melibatkan siswa dalam pembelajaran. Adapun pengalaman langsung

yang dimaksud adalah pengalaman belajar secara langsung secara melihat

(visual), belajar dengan mendengar (auditory), dan belajar dengan gerak dan

emosi (kinestethic).

Berdasarkan kenyataan di atas maka peneliti tertarik untuk mengkaji

masalah ini lebih mendalam melalui penelitian di sekolah dengan mengangkat

judul “Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Visualization, Auditory, Kinesthetic (VAK) Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SDN 101775 Sampali T.A 2015/2016”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat

diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Siswa kurang terlibat aktif dalam proses pembelajaran IPA.

2. Tidak ada pelaksanaan kegiatan demonstrasi pada pembelajaran IPA.

3. Siswa tidak ingin mengajukan pertanyaan ketika belum memahami materi

yang telah diajarkan.

4. Siswa jarang mengemukakan pendapatnya dalam kegiatan pembelajaran.

5. Guru lebih dominan menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran

IPA.

(22)

6

1.3 Batasan Masalah

Melihat banyaknya permasalahan yang teridentifikasi dalam proses

pembelajaran IPA di SD, maka peneliti merasa perlu membatasi masalah agar

penelitian yang dilakukan lebih terarah. Adapun batasan masalah yang dalam

penelitian ini adalah: “Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Visualization, Auditory, Kinesthetic (VAK)

Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya di Kelas IV SDN 101775 Sampali T.A

2015/2016”.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka yang menjadi

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Apakah Model Pembelajaran

Visualization, Auditory, Kinesthetic (VAK) dapat Meningkatkan Aktivitas Belajar

Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Materi Gaya di Kelas IV SDN 101775 Sampali

T.A 2015/2016?”.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

Untuk Mengetahui Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Dengan Menggunakan

Model Pembelajaran Visualization, Auditory, Kinesthetic (VAK) Pada Mata

(23)

7

1.6 Manfaat Penelitian a. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini dapat memberi sumbangan yang sangat

berharga kepada perkembangan ilmu pendidikan, terutama pada

penerapan model pembelajaran Visualization, Auditory, Kinestetic

(VAK) untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dikelas.

b. Secara Praktis

Keberhasilan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

berbagai pihak, antara lain:

1. Bagi Siswa, dapat meningkatkan aktivitas belajar dan pemahaman

siswa pada mata pelajaran IPA.

2. Bagi Guru, sebagai bahan pertimbangan dalam proses

pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada

mata pelajaran IPA.

3. Bagi Sekolah, sebagai bahan evaluasi guna meningkatkan mutu

dan kualitas pendidikan di Sekolah Dasar (SD).

4. Bagi Peneliti, untuk menambah pengalaman serta menyelesaikan

tugas akhir.

5. Bagi Peneliti Selanjutnya, dapat menjadi bahan acuan dan referensi

(24)

96

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang aktivitas belajar siswa kelas IV SDN

101775 Sampali Kec. Percut Sei Tuan maka diperoleh kesimpulan yaitu sebagai

berikut:

1. Dengan menerapkan model pembelajaran Visualization, Auditory,

Kinesthetic (VAK) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada

mata pelajaran IPA materi gaya kelas IV di SDN 101775 Sampali.

2. Peningkatan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran Visualization, Auditory, Kinesthetic (VAK) dapat dilihat

dari meningkatnya ke-7 indikator aktivitas belajar pada setiap

siklusnya. Indikator aktivitas belajar tersebut yaitu: 1) aktivitas visual,

2) aktivitas lisan, 3) aktivitas mendengar, 4) aktivitas menulis, 5)

aktivitas metrik, 6) aktivitas mental, dan 7) aktivitas emosional.

3. Rata-rata aktivitas belajar siswa di kelas meningkat pada mata

pelajaran IPA materi gaya dengan menggunakan model pembelajaran

Visualization, Auditory, Kinesthetic (VAK). Hal ini dapat dilihat dari

siklus I pertemuan I nilai rata-rata aktivitas belajar siswa yang

diperoleh hanya 41,07%, pada pertemuan II nilai rata-rata kelas mulai

meningkat menjadi 49,86%, kemudian pada siklus II pertemuan I nilai

rata-rata kembali meningkat menjadi 68,54%, dan pada pertemuan II

nilai rata-rata semakin meningkat menjadi 78,85%.

(25)

97

4. Jumlah siswa aktif meningkat pada mata pelajaran IPA materi gaya

dengan menggunakan model pembelajaran Visualization, Auditory,

Kinesthetic (VAK). Hal ini terlihat dari siklus I pertemuan I hanya ada

7 orang siswa aktif dengan persentase 26,92%, pada pertemuan II

siswa aktif meningkat menjadi 9 orang siswa dengan persentase

34,62%, kemudian pada siklus II pertemuan I siswa aktif kembali

meningkat menjadi 18 orang siswa dengan persentase 69,23%, dan

pada pertemuan II siswa aktif semakin meningkat menjadi 23 orang

siswa dengan persentase 88,46%.

5.2 SARAN

Dari hasil penelitian ini, peneliti mengajukan beberapa saran sebagai

berikut:

1. Bagi siswa kelas IV diharapkan untuk lebih meningkatkan aktivitas

belajarnya selama proses pembelajaran di kelas, dan disarankan untuk

tetap bersemangat dalam belajar.

2. Disarankan kepada siswa agar memiliki buku penunjang selain buku

paket yang diberikan sekolah untuk menambah wawasan siswa.

3. Disarankan kepada guru untuk menerapkan model pembelajaran

Visualization, Auditory, Kinesthetic (VAK) untuk meningkatkan

aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPA.

4. Bagi peneliti lain, disarankan untuk menggunakan model pembelajaran

Visualization, Auditory, Kinesthetic (VAK) dalam meningkatkan

(26)

98

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Rosmala. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana Unimed.

Dimyati & Mudjiono. 2013. Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Rineka cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka cipta.

Hardini & Puspitasari Dewi. 2012. Strategi Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta: Familia.

Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Idris, Meity.H. 2014. Strategi Pembelajaran yang Menyenangkan. Jakarta: Luxima Metro Media.

Iskandar. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Gaung Persada.

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Kunandar. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Rajawali Pers.

Mulyani, Sri. 2015. “Pendekatan Pembelajaran Visualization, Auditory, Kinestetic (VAK) Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika (Pecahan) Pada Siswa Kelas VI SD Negeri 2 Sribit Tahun Pelajaran 2014/2015”. Vol 26. No 94. (http://journal.unwidha.ac.id/index.php/ magistra/article/view/647/509)

Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Nurdiansyah, Yanthi & Syahruddin. 2015. “Penerapan strategi pembelajaran visual, audio, dan kinestetik (VAK) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran konsep cahaya”. Vol 3. No 2. (http://kd -cibiru.upi.edu/jurnal/index.php/antologipgsd/article/view/347)

Purwanto. 2010. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Jakarta.

Purwanto, Ngalim. 2013. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

(27)

99

Silberman, Mevil.L. 2013. Active Learning. Nusa Media.

Slameto. 2013. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Suyitno & Salam Rachmadi Achirul. 2010. IPA 4. Jakarta: Yudhistira.

Gambar

Tabel 4.20 Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Pertemuan II  .......   90

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan bersifat sangat kuat karena memiliki nilai korelasi sebesar 0,843 (pada posisi interval koefisien korelasi 0,80 – 1,000) sementara hubungan antara variabel

Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas Rahman dan RahimNya maka penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul konseling kelompok dapat

This research conducted by applying quasi experiment method with nonequivalent control group design where the experimental class and the control class were

“IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas

Penelitian ini bertujuan untuk menguji: (1) pengaruh kebiasaan belajar dan fasilitas belajar secara bersama-sama terhadap prestasi belajar mata pelajaran ekonomi

bagai variabel intervening di Industri ekspedisi laut.Industri ekspedisi laut adalah perusahaan yang bergerak pada bidang jasa angkutan ekspedisi khususnya pada

Pengawasan pidana bersyarat dalam prakteknya dikemukakan bahwa setelah hakim menjatuhkan putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap (in kracht), kejaksaan

Hukum yang digunakan dalam pembentukan Konsep Nilai Etika Bisnis yang sesuai dengan.. Kepribadian seorang akuntan (Yusuf Qardhawi,