• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN OUTSOURCING PADA PT.PLN (PERSERO) RAYON DOLOK MASIHUL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN OUTSOURCING PADA PT.PLN (PERSERO) RAYON DOLOK MASIHUL."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KOMPENSASI DAN LINGKUNGAN KERJA FISIK TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN OUTSOURCING PADA

PT. PLN (PERSERO) RAYON DOLOK MASIHUL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

INDRI ARISTA 7123210025

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Indri Arista, NIM 7123210025. “ Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Semangat Kerja Karyawan Outsourcing Pada PT.PLN (Persero) Rayon Dolok Masihul”. Skripsi Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan 2016.

Penelitian ini menguji pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Semangat Kerja Karyawan Outsourcingdengan jumlah sampel (total populasi sebagai tehnik pengambilan sampel) sebanyak 52 orang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui semangat kerja karyawan outsourcing sebagai suatu faktor penting dalam mensukseskan target perusahaan.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan kuesioner yang diuji pada 30 responden diluar dari sampel penelitian. Telah diuji dengan konstruk validitas, kemudian instrumen diuji dengan menggunakan product moment untuk menguji reabilitas instrumen. Hasil dari pengujian instrumen: pertama, instrumen kompensasi dapat dikatakan reabel dengan hasil (ralphacronbach’s = 0,571 >rtable 0,374). Kedua, instrumen lingkungan kerja fisik dapat dikatakan

reabel dengan hasil (ralphacronbach’s = 0,820 >rtable 0,374). Terakhir, instrumen

semangat kerja dapat dikategorikan reabel dengan hasil (ralphacronbach’s = 0,662 >rtable 0,374).

Data dianalisis dengan menggunakan analisis regresi berganda. Pra-pengujian model dilakukan dengan analisis prasyarat model yang terdiri dari: pertama, pengujian nomalitas dengan hasil dari keseluruhan variabel berdasarkan Normal P-P Plot of Regression mengindikasikan bahwa modal dalam posisi nomal dengan bukti titik-titk data menyebar secara diagonal mengikuti garis diagonal distribusi normal. Kedua, uji multikolinieritas dengan hasil VIF <10 dan tingkat teleransi > 0,1 mengindikasikan bahwa model regresi penelitian ini bebas dari permasalahan multikolinieritas. Ketiga, uji heterokedastisitas mengindikasikan bahwa seluiruh titik-titk data pada plot diagram berada dibawah 0 sumbu y yang mengartikan bahwa model bebas dari heterokedastisitas.

Hasil dari penelitian ini adalah secara simultan kedua variabel independen mempengaruhi secara bersama-sama terhadap variabel semangat kerja karyawan outsourcing dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05 dan Fhitung 13,602 >Ftable3,18,

walaupun koefisien determinasi berada dibawah 50 persen yakni 0,357 (35,7%) hal ini telah menjawab hipotesis ketiga. Kemudian, secara parsial variabel kompensasi (X1) mempengaruhi secara signifikan pada level 0,000 < 0,05, dimana

hal ini menjawab hipotesis pertama. Kemudian, variabel lingkungan kerja fisik (X2) secara parsial secara signifikan mempengaruhi semangat kerja dengan

tingkat signifikansi 0,002 < 0,05 dan hal ini menjawab hipotesis kedua. Sehingga, model penelitian ini adalah Y = 6,253 + 0,513 + 0,298 0,643.

(6)

ii

ABSTRACT

Indri Arista, NIM 7123210025. “Compensation and Physical Working Environment Affected to Working Spirit of Outsourcing Officers at PT.PLN (Persero) Rayon DolokMasihul”. Thesis of Management Department, Faculty of Economics, State University of Medan 2016.

This research was to reveal/examine compensation and physical working environment affected to working spirit of outsourcing officers with the total samples (targeting population used as the sampling technic) consist of 52 personsthat were taken. This research was aimed to observe outsourcing officers working spirit as the important factors to the success of company targets.

The instruments used in this research were questionnaire which had been tried out to 30 respondents outside the samples. Having tested using construct validity, the instruments then, tested using product moment to test their reliabilities. The results are: Firstly, the compensation instrument was reliable with the value of (ralphacronbach’s = 0,571 >rtable 0,374). Secondly, the instrument of

physical working environment was reliable with the value of (ralphacronbach’s = 0,820>rtable 0,374). Finally, the instrument of working spirit was reliable with the

value of (ralphacronbach’s = 0,662 >rtable 0,374).

The data was analyzed using multiple regression analysis. The preceding analysis model was using pre-requirement analysis model that consist of: Firstly, normality test with the result value of all variable based on Normal P-P Plot of Regression indicated that the model is in position of normal with diagonal dots that scatter around diagonal line of normal distribution. Secondly, multicollinearity test with the result of VIF score is < 10 and the tolerance level is > 0,1 that indicate the regression model of this research is free from multicollinearity problem. Thirdly, heteroskedastisity test revealed that all the dots in the plot diagram are below 0 in the y-axis that indicate the regression model of this research is free from heteroscedasticity.

The result of the research indicated that both of the independent variables in simultaneously showed that significantly effecting the working spirit of outsourcing officers with level of significance0,000< 0,05 withFcounted 13,602 >

Ftable3,18, although the coefficient determination is below 50 percent that is 0,357

(35,7%) this result answered the third hypothesis. Moreover, in the partial terms indicate that compensation (X1) effecting working spirit with significant level of

0,000 < 0,05 that answered the firsthypothesis. Hence, physical working environment (X2) in partial effectingworking spirit with significant level of 0,002

< 0,05 that answered the second hypothesis. Therefore, this research model is proven to be Y = 6,253 +0,513 + 0,298 0,643.

(7)

iii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatu, Puji dan syukur penulis

panjatkan kepada ALLAH SWT atas segala rahmat dan karunia serta

petunjukNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Adapun jul

skripsi ini adalah Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap

Semangat Kerja Karyawan pada PT PLN (Persero) Rayon Dolok Masihul.

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan rasa terima kasih kepada kedua orangtua penulis Abdi Mugiono

dan Sulastri serta adik penulis Dian Natari yang selalu mendoakan, memberikan

semangat, perhatian dan mendukung penulis dalam penyelesaian Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kesempurnaannya,

untuk itu sangat diharapkan kritik dan saran untuk melengkapi Skripsi ini, dengan

selesainya Skripsi ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas

Negeri Medan.

2. Bapak prof. Indra Maipita, M.si, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si, selaku Wakil Dekan Bidang

(8)

iv

4. Ibu T. Teviana, SE, M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Medan.

5. Ibu Dita Amanah, M.BA, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Medan.

6. Ibu Dina Sarah Syahreza, SE, M.Si, selaku dosen Pembimbing Skripsi

yang telah memberikan arahan, bimbingan, motivasi, serta meluangkan

waktu selama proses penulisan skripsi ini. Penulis mengucapkan terima

kasih sebesar-besarnya.

7. Ibu Sri Rezeki, SE, M.Si, selaku dosen Pembimbing Akademik yang

telah membimbing penulis selama mengikuti perkuliahan. Penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

8.

Ibu T. Teviana, SE, M.Si, Ibu Aprinawati, SE, M.M, dan Bapak Lokot

Muda Harahap M.Si, selaku dosen penguji yang telah memberikan

masukan-masukan yang berharga bagi penulis demi penyempurnaan

skripsi.

9.

Seluruh Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Medan, yang telah banyak memberikan ilmu-ilmu kepada penulis

selama menjadi mahasiswi.

10.

Staf Tata Usaha Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan atas

bantuannya dalam administrasi penulis.

11. Terima kasih buat keluarga dan saudara penulis yang tidak dapat

disebutkan satu persatu atas dukungannya selama penulis menyelesaikan

(9)

v

12.

Teristimewa kepada sahabat sekaligus saudara bagi penulis Selvi,

Adinda, Nia, Guntur, Nisa dan Zul Fadhli yang sudah banyak membantu

memberikan masukan dan dukungan kepada penulis.

13.

Sahabat dari SMA Nurul, Yola, dan Novita yang sudah mendukung

penulis, terima kasih banyak buat kalian.

14.

Buat teman-teman seminar proposal yang sama dengan penulis Toni dan

Febri.

15.

Teman-teman seperjuangan penulis anak manajemen stambuk 2012

kelas A dan teman-teman kelas B. semoga kita sukses kedepannya.

16.

Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung penulis dalam

penulisan ini baik secara langsung maupun tidak langsung yang penulis

tidak bias sebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang

telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan Skripsi ini, serta

berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi

sekalian pembaca umumnya.

Medan, Maret 2016

Penulis,

Indri Arista

(10)

vi

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah. ... 8

2.1.1.2 Faktor-Faktor Meningkatkan Semangat Kerja ... 13

2.1.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Semangat Kerja ... 14

2.1.1.4 Gejala-Gejala Turunnya Semangat Kerja ... 15

2.1.1.5 Indikator Semangat Kerja ... 16

2.1.3. Lingkungan Kerja ... 24

2.1.3.1 Defenisi Lingkungan Kerja ... 24

2.1.3.2 Faktor-Faktor Lingkungan Kerja ... 25

2.1.3.3 Jenis-Jenis Lingkungan Kerja ... 27

2.1.3.4 Indikator Lingkungan Kerja Fisik ... 28

2.2 Penelitian Terdahulu ... 30

2.3 Kerangka Berpikir ... 33

(11)

vii

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 36

3.1 Lokasi Penelitian ... 36

3.2 Populasi dan Sampel ... 36

3.2.1 Populasi ... 36

3.2.2 Sampel ... 37

3.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 37

3.3.1 Variabel Penelitian ... 37

3.3.2 Defenisi Operasional Variabel ... 37

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 39

3.5 Uji Instrumen Penelitian ... 41

3.5.1 Uji Valliditas ... 41

3.3.2 Uji Realibitas ... 42

3.6 Teknik Analisis Data ... 43

3.6.1 Uji Asumsi Klasik ... 43

3.6.1.1 Uji Normalitas ... 43

3.6.1.2 Uji Multikolinearitas ... 44

3.6.1.3 Uji Heterokedastisitas ... 45

3.6.2 Analisis Regresi Berganda ... 45

3.6.3 Uji Hipotesis ... 46

3.6.3.1 Uji F ... 46

3.6.3.2 Uji t ... 47

3.6.3.3 Uji R2 ... 48

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49

4.1 Hasil Penelitian ... 49

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 49

4.1.2 Visi dan Misi PT PLN (Persero) ... 51

4.1.2.1 Visi PT PLN (Persero) ... 51

4.1.2.2 Misi PT PLN (Persero)... 52

(12)

vii

4.2 Identifikasi Responden ... 54

4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas Angket ... 55

4.3.1 Variabel Kompensasi ( ... 55

4.3.2 Variabel Lingkungan Kerja Fisik ( ... 56

4.3.3 Variabel Semangat Kerja (Y) ... 58

4.4 Teknik Analisis Data ... 59

4.4.1 Uji Asumsi Klasik ... 59

4.4.1.1 Uji Normalitas ... 59

4.4.1.2 Uji Multikolinearitas ... 60

4.4.1.3 Uji Heterokedastisitas ... 62

4.4.2 Uji Linear Berganda... 63

4.4.3 Uji Hipotesis ... 64

4.4.3.1 Uji Statistik t ... 64

4.4.3.2 Uji Statistik F ... 66

4.4.3.3 Uji Statistik ( ) ... 67

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 68

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 72

5.1 Kesimpulan ... 72

5.2 Saran ... 73

(13)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Tabel Indisipliner Karyawan ... 5

Tabel 3.1 Pemetaan Karyawan Outsourcing ... 36

Tabel 3.2 Tabel Pedoman Pemberian Skor ... 40

Tabel 3.3 Tabel Lay Out Angket ... 40

Tabel 4.1 Tabel Identifikasi Responden ... 54

Tabel 4.2 Uji Validitas Angket Variabel Kompensasi ( ... 55

Tabel 4.3 Uji Realibitas Angket Variabel Kompensasi ( ... 56

Tabel 4.4 Uji Validitas Angket Variabel Lingkungan Kerja Fisik ( ... 57

Tabel 4.5 Uji Realibitas Angket Variabel Lingkungan Kerja Fisik ( ... 57

Tabel 4.6 Uji Validitas Angket Variabel Semangat Kerja (Y ... 58

Tabel 4.7 Uji Realibitas Angket Variabel Semangat Kerja (Y ... 59

Tabel 4.8 Coefficient ... 61

Tabel 4.9 R Square ... 62

Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Regresi Linear Berganda ... 63

Tabel 4.11 Uji t (Parsial) ... 62

Tabel 4.12 Uji F ... 66

(14)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ... 34

Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... 53

Gambar 4.2 P.P Plot of Regression Standardized Residual ... 60

(15)

xii

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner

Lampiran 2 Data Validitas Angket Jawaban Responden Variabel Kompensasi

Lampiran 3 Data Validitas Angket Jawaban Responden Variabel Lingkungan Kerja Fisik

Lampiran 4 Data Validitas Angket Jawaban Responden Variabel Semangat Kerja

Lampiran 5 Validitas dan Realibitas Angket Variabel Kompensasi

Lampiran 6 Validitas dan Realibitas Angket Variabel Lingkungan Kerja Fisik

Lampiran 7 Validitas dan Realibitas Angket Variabel Semangat Kerja

Lampiran 8 Data Angket Jawaban Responden Variabel Kompensasi

Lampiran 9 Data Angket Jawaban Responden Variabel Lingkungan Kerja Fisik

Lampiran 10 Data Angket Jawaban Responden Variabel Semangat Kerja

Lampiran 11 Regresi Linear Berganda

Lampiran 12 P-P Plot Lampiran 13 Histogram

(16)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam suatu instansi atau organisasi diperlukan suatu sistem yang dapat

menunjang kinerja organisasi tersebut salah satunya adalah semangat kerja yang

tinggi. Semangat kerja merupakan keadaan yang harus ada bila aktivitas proses

kerja ingin berjalan lancar. Dengan adanya semangat kerja yang tinggi, maka

tujuan organisasi dapat tercapai sesuai rencana.

Merenungkan dan menggagas persoalan semangat kerja karyawan

nampaknya sudah sangat urgent. Kebutuhan tenaga-tenaga terampil di dalam

berbagai bidang sudah merupakan tuntutan dunia global yang tidak dapat ditunda.

Karena dalam pelaksanaan pekerjaan di perusahaan, persoalan semangat menjadi

biang keladi dan akar permasalahan utama. Maju-mundurnya sebuah kantor atau

perusahaan bahkan organisasi tergantung dari kinerja karyawannya. Apabila

semangat kerja menurun maka hasil kinerja juga tidak sesuai dengan keinginan

dan tujuan perusahaan. Apalagi jika unit ini berkeinginan mengutamakan fokus

pada pelayanan pelanggan. Maka prasyarat utama yang harus dibangun adalah

manajemen yang berorientasi pada pegawai. Karena dari tangan

karyawan-karyawan inilah layanan kepada pelanggan dibangun, citra perusahaan

diwujudkan.

Dalam upaya mengatasi permasalahan ini, bagian manajemen melakukan

(17)

2

Outsourcing. Karyawan outsourcing adalah karyawan yang bekerja pada satu

perusahaan di mana kemudian karyawan tersebut disalurkan ke perusahaan pihak

ketiga sebagai perusahaan pengguna. Dimana segala kewajiban dan tanggung

jawab karyawan outsourcing tertuang di dalam perjanjian kerjasama berada di

bawah perusahaan outsourcing bukan perusahaan pengguna. Pengelola dan yang

mengatur para karyawan outsourcing dalam perusahaan induk adalah perusahaan

outsourcing (vendor) yang bersangkutan sejak proses rekrutmen,

pelatihan/magang, penempatan, pengupahan dan penggajian, pengawasan kerja

hingga absensi dan lain-lain. Ini merupakan trend manajemen sekarang yang

dapat memperkecil biaya produksi karena perhatian perusahaan dapat dipusatkan

kepada hal lain yang menjadi fokus utama. Perubahan kondisi menuju

outsourcing merupakan langkah efektif dan efisien yang sangat strategis untuk

memperbaiki kinerja perusahaan negara.

Ditengah fenomena-fenomena yang tejadi berkaitan dengan outsourcing

dalam tubuh BUMN, terkadang perusahaan juga masih memiliki permasalahan

terhadap semangat kerja karyawan outsourcing mereka . Antara lain, masih ada

karyawan yang banyak melakukan pelanggaran disiplin. Padahal seharusnya

untuk dapat mencapai tujuan perusahaan yang diinginkan, karyawan outsourcing

harus mematuhi peraturan dan bekerja dengan semangat yang tinggi untuk

mendapatkan hasil kinerja yang sesuai dengan tujuan perusahaan. Permasalahan

ini seharusnya dapat dicegah oleh perusahaan pengguna, perusahaan pengguna

harus tau cara meningkatkan semangat kerja mereka kembali agar mereka

(18)

3

keadaan yang harus ada bila aktivitas proses kerja ingin berjalan lancar. Semangat

kerja adalah perasaan seorang individu terhadap pekerjaan dan organisasinya.

Jika semangat kerja rendah, kemungkinan partisipasi hanya akan terbatas pada

apa yang diperintahkan. Sebaliknya, adanya semangat tinggi mencerminkan

bahwa individu akan berpartisipasi dengan antusias dengan penuh komitmen.

Semangat kerja karyawan ditunjukkan melalui pola kerja karyawan dalam

menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya. Karyawan dengan semangat kerja

tinggi akan bertanggung jawab pada pekerjaannya, serta mampu mengatasi

kesulitan mengenai tugasnya. Karyawan yang mempunyai semangat kerja

tinggi karakteristiknya seperti manusia dewasa. Ciri-cirinya adalah bekerja

dengan senang hati dan hasil kerjanya sesuai dengan yang diinginkan perusahaan,

ketepatan karyawan pada waktu datang dan pulang, partisipasi maksimal dan

dapat bekerja sama dengan teman sejawat, serta menyelesaikan tugas dengan

tepat waktu. Semangat kerja yang rendah ditandai dengan kegelisahan, yaitu

perpindahan, ketidakhadiran, keterlambatan, bekerja diluar SOP (Standar

Operasional Prosedur) dan menurunnya hasil kerja.Untuk mewujudkan tujuan

perusahaan, maka salah satu cara yang harus ditempuh adalah dengan

meningkatkan semangat kerja karyawan yaitu dengan memperhatikan kompensasi

dan lingkungan kerja karyawan.

Kompensasi penting bagi karyawan sebagai individu karena besarnya

kompensasi mencerminkan ukuran nilai mereka di antara para karyawan itu

sendiri, keluarga dan masyarakat. Peranan kompensasi, seperti pengupahan atau

(19)

4

usaha meningkatkan semangat kerja karyawan. Bila pengupahan dan penggajian

tidak diadministrasikan secara tepat, maka semangat kerja karyawan akan

mengalami penurunan dan akan berpengaruh terhadap hasil kerja sehingga

perusahaan akan kehilangan para karyawannya yang baik dan harus mengeluarkan

biaya untuk menarik, menyeleksi dan melatih serta mengembangkan

penggantinya.

Lingkungan kerja yang baik akan mendorong timbulnya semangat kerja

karyawan. Dengan lingkungan kerja yang baik maka semangat kerja akan tinggi

sehingga karyawan akan dapat bekerja dengan perasaan senang dan bergairah dan

mereka akan berprestasi dalam pekerjaanya. Lingkungan kerja merupakan segala

sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam

menjalankan tugas-tugas yang dikerjakan untuk meningkatkan kepuasan dan

semangat kerja karyawan. Apabila suatu organisasi atau instansi mampu

meningkatkan semangat kerja karyawan, maka organisasi atau instansi tersebut

akan memperoleh banyak keuntungan seperti pekerjaan lebih cepat selesai,

kerusakan berkurang, absensi berkurang. Hal ini dapat dilihat dari segala aktivitas

yang dilakukan oleh para karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan dan perlu

mendapat dorongan untuk dapat bekerja dengan lebih baik sehingga efektivitas

dan efisiensi dapat tercapai dengan baik pula.

PT. PLN (Persero) Rayon Dolok Masihul berfungsi sebagai kantor pelayanan

pelanggan langsung PT. PLN dengan aktivitas utamanya meliputi pengelolaan

pelanggan dan aset jaringan tegangan menengah (20 KV) sampai tegangan rendah

(20)

5

seperti Dolok Masihul, PT. PLN (Persero) Rayon Dolok Masihul dimaksudkan

dapat memberikan suatu pelayanan langsung kepada konsumen di daerah. Selain

itu PLN juga merasa bahwa sebagai suatu perusahaan energi, PLN harus

bermanfaat bagi daerah-daerah kecil sebagai penyumbang listrik dan sebagai

peningkat jalannya aktivitas ekonomi di daerah tersebut melalui listrik. Oleh

karena itu, PT. PLN (Persero) sangat membutuhkan karyawan yang dapat

mendukung operasional kerja dan membantu pencapaian tujuan yang ingin

dicapai oleh perusahaan. Untuk itu PT. PLN (Persero) Rayon Dolok Masihul

menggunakan karyawan outsourcing sebagai tenaga kerja penunjang untuk dapat

mencapai tujuan yang diinginkan perusahaan tersebut. Dalam penggunaan

karyawan outsourcing ini, PT. PLN Rayon Dolok Masihol masih memiliki

permasalahan dengan semangat kerja, hal itu ditunjukkan dengan pelanggaran

disiplin yang dilakukan karyawan outsourcing seperti yang terlihat pada tabel

dibawah ini.

Tabel 1.1

Tabel Indisipliner Karyawan

Data Jumlah Indisipliner Karyawan

Bulan/Tahun 2015 Keterlambatan

Kerja diluar

Karyawan SOP

Januari 4.70% 5.43%

Februari 2.30% 6.52%

Maret 5.80% 5.43%

April 8.20% 4.34%

Mei 7.05% 7.60%

(21)

6

Juli 9.41% 6.52%

Agustus 8.20% 7.60%

September 11.76% 9.78%

Oktober 10.58% 11.95%

November 11.76% 13.04%

Desember 14.11% 13.04%

Sumber: PT.PLN (Persero) Rayon Dolok Masihul tahun 2015

Dari data tersebut dapat terlihat persentase dari bulan januari sampai dengan

bulan desember tahun 2015 terjadi tindakan indisipliner yg terus meningkat setiap

bulannya. Hal ini tentunya tidak akan baik bagi kemajuan perusahaan.

Dalam kontrak kerja antara PT. PLN dengan perusahaan outsourcing terdapat

perhitungan kompensasi untuk para karyawan outsourcing seperti: upah tetap

(mengacu UMR), tunjangan transport, tunjangan BPJS, pakaian kerja, THR dan

lain-lain. Berdasarkan hasil wawancara, ternyata yang menjadi permasalahan

semangat kerja karyawan outsourcing adalah karena status karyawan outsourcing

adalah kontrak, maka take home pay antara karyawan tetap PT.PLN dengan

karyawan outsourcing terdapat perbedaan yang menyolok. Take home pay

rata-rata karyawan tetap PLN perbulan (Peringkat terendah saat ini/ Peringkat 23) = ±

Rp 4.000.000.- sedangkan karyawan outsourcing = Rp 2.270.000.-. Dengan

demikian, terbaginya dua institusi internal yang berbeda dalam perbandingan

pemberian nilai kompensasi yang menyolok pada dasarnya akan berakibat

terjadinya kesenjangan antara karyawan tetap dan karyawan outsourcing

akibatnya karyawan outsourcing akan merasa segala pekerjaan yang mereka

(22)

7

pembayaran kompensasi juga menjadi masalah bagi karyawan. Hal tersebut pada

akhirnya akan mempengaruhi semangat kerja mereka yang terus menurun dan ini

juga merupakan alasan karyawan melakukan pelanggaran disiplin.

Selain masalah kompensasi, faktor lain yang mempengaruhi semangat

kerja karyawan adalah lingkungan kerja. Agar dapat bekerja dengan penuh

semangat, seseorang membutuhkan lingkungan kerja yang nyaman, setrampil

apapun kemampuan seseorang dalam menyelesaikan pekerjaannya, jika

dihadapkan pada suatu kondisi lingkungan yang kotor, panas, dan intensitas

cahaya yang kurang, maka akan mengalami kesulitan dan mengurangi kegairahan

untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Dari hasil wawancara yang dilakukan,

terdapat fenomena-fenomena permasalahan yang berhubungan dengan lingkungan

kerja karyawan outsourcing pada PT. PLN (Persero) Rayon Dolok Masihul

seperti, keadaan ruangan kerja yang tidak nyaman, sirkulasi udara di tempat kerja

yang kurang baik, seperti temperatur udara tidak stabil karena minimnya jumlah

ventilasi, sehingga karyawan tidak dapat konsentrasi bekerja. Hal tersebut akan

sangat mempengaruhi karyawan dalam bekerja.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk mengangkat

penelitian dengan judul “ Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Fisik

Terhadap Semangat Kerja Karyawan Outsourcing pada PT. PLN (Persero)

(23)

8

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dibahas diatas, maka yang

menjadi identifikasi permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh kompensasi terhadap semangat kerja karyawan

outsourcing pada PT. PLN (Persero) Rayon Dolok Masihul.

2. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap semangat kerja

karyawan outsourcing pada PT. PLN (Persero) Rayon Dolok Masihul.

3. Bagaimana pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja fisik terhadap

semangat kerja karyawan outsourcing pada PT. PLN (Persero) Rayon Dolok

Masihul.

1.3Pembatasan Masalah

Untuk menghindari simpang siur dalam penelitian ini maka perlu adanya

pembatasan masalah. Dari identifikasi masalah diatas peneliti membatasi

masalah tersebut pada “Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja Fisik

Terhadap Semangat Kerja Karyawan outsourcing”.

1.4Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, indentifikasi masalah, dan

pembatasan masalah, maka masalah yang akan diteliti dirumuskan sebagai

berikut:

1. Apakah ada pengaruh kompensasi terhadap semangat kerja karyawan

(24)

9

2. Apakah ada pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap semangat kerja

karyawan outsourcing pada PT. PLN (Persero) Rayon Dolok Masihul?

3. Apakah ada pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja fisik terhadap

semangat kerja karyawan outsourcing pada PT. PLN (Persero) Rayon Dolok

Masihul?

1.5. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap semangat kerja

karyawan outsourcing pada PT. PLN (Persero) Rayon Dolok Masihul.

2. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap semangat

kerja karyawan outsourcing pada PT. PLN (Persero) Rayon Dolok

Masihul.

3. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja fisik

terhadap semangat kerja karyawan outsourcing pada PT. PLN (Persero)

Rayon Dolok Masihul.

1.6. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Sebagai penambah wawasan dan khasanah ilmu pengetahun tentang

pengaruh kompensasi dan lingkungan kerja fisik terhadap semangat kerja

karyawan.

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan pertimbangan

(25)

10

meningkatkan semangat kerja karyawan outsourcing PT. PLN (Persero)

Rayon Dolok Masihul.

3. Bagi pihak akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran dan

pengaplikasian ilmu pengetahuan di bidang manajemen, khususnya dalam

bidang manajemen sumber daya manusia.

4. Bagi pihak lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan rujukan bagi

penelitian selanjutnya serta sebagai pertimbangan bagi organisasi yang

(26)

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Setelah penulis melakukan penelitian mengenai pengaruh kompensasi

dan lingkungan kerja fisik terhadap semangat kerja karyawan

outsourcing PT. PLN (Persero) Rayon Dolok Masihul, maka dapat

disimpulkan bahwa secara parsial kompensasi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap semangat kerja karyawan outsourcing PT. PLN

(Persero) Rayon Dolok Masihul. Hal ini menyatakan hipotesis yang

dirumuskan penulis yaitu “Kompensasi secara parsial berpengaruh

terhadap semangat kerja karyawan outsourcing PT. PLN (Persero) Rayon Dolok Masihul” telah diuji dan terbukti dapat diterima

kebenarannya.

2. Selanjutnya lingkungan kerja fisik secara parsial menyatakan ada

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap semangat kerja karyawan

outsourcing PT. PLN (Persero) Rayon Dolok Masihul. Hal ini menyatakan hipotesis yang dirumuskan penulis yaitu “Lingkungan kerja

Fisik secara parsial berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan

outsourcing PT. PLN (Persero) Rayon Dolok Masihul” telah diuji dan

(27)

72

3. Setelah penulis melakukan penelitian mengenai pengaruh kompensasi

dan lingkungan kerja fisik terhadap semangat kerja karyawan

outsourcing PT. PLN (Persero) Rayon Dolok Masihul, maka dapat

disimpulkan secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan antara variabel kompensasi ( ) dan lingkungan kerja fisik

( ) terhadap semangat karyawan outsourcing (Y) pada PT. PLN

(Persero) Rayon Dolok Masihul. Hasil ini sesuai dengan yang

dinyatakan oleh Hasibuan (2007:19) bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi semangat kerja karyawan meliputi kepemimpinan,

motivasi, komunikasi, hubungan manusia, partisipasi, lingkungan kerja

fisik, kompensasi, kesehatan dan keselamatan.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis

mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:

1. Hasil penelitian menunjukkan kompensasi dan lingkungan kerja

mempunyai pengaruh terhadap semangat kerja karyawan. Hal ini

berarti bahwa variabel kompensasi yang layak dan sesuai dengan

tanggung jawab pekerjaan dan lingkungan kerja yang nyaman

perlu untuk diperhatikan lagi oleh perusahaan untuk

meningkatkan semangat kerja karyawan outsourcing pada PT.

PLN (Persero) Rayon Dolok Masihul.

2. Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti tentang

(28)

73

semangat kerja karyawan sebaiknya menambahkan variabel lain

seperti kepemimpinan, motivasi, maupun komunikasi yang dapat

meningkatkan semangat kerja para karyawan sehingga penelitian

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Hairil. 2013. “Pengaruh Lingkungan Kerja Pegawai Terhadap Semangat Kerja Pegawai Kantor Imigrasi Kota Samarinda”.Jurnal Ilmu

Pemerintahan, Vol. 1 No. 1. Diakses 11 November 2015.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi Kepemimpina & Efektivitas Kelompok. Jakarta : Rineka Cipta.

Dessler, Gary. 2007. Manajemen Personalia. Edisi Ketiga, Jakarta : Erlangga

Dharmawan, I Gede Arya, dkk. 2015 dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan, Kompensasi Finansial dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada CV Leo Silver Batuyang Gianyar”. Universitas Udayana. Diakses 5 Agustus 2015.

Diana, Putu Gidion Alfa. 2015. “Pengaruh Komunikasi dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan yang Dimediasi oleh Semangat Kerja

Karyawan”. Diakses 4 Desember 2015.

Dinn Wahyudin, dkk. (2009). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Universitas Terbuka.

Handoko, T. Hani. 2009. Manajemen. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA.

Hasibuan, Malayu SP. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. : Bumi Aksara.

________________, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Bumi Aksara Jakarta.

________________. 2008. Manajemen Personalia. Cetakan Kesembilan. Edisi ke Empat. Jakarta. Ghalia Indonesia.

(30)

Oktavia. 2009. “Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja, Karakteristik Pekerjaan, dan Motivasi Terhadap Semangat Kerja PT. Megatama Plasindo”. Binus University,Jakarta, Dki Jakarta, Indonesia. Jurnal Manajemen Vol. 2 No. 1. Diakses 6 Desember 2015.

Prasetyo, Hendri, dkk. 2014. “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi Interpersonal Terhadap Semangat Kerja Karyawan”.jurnal Ilmu dan Riset Manajemen, Vol. 3 No. 1. Diakses, 11 Agustus 2015.

Sedarmayanti. 2007. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Manajemen. Bandung. Penerbit ALFABETA: Bandung.

Sunyoto, Danang. 2012. Teori, Kuesioner dan Analisis Data Sumber Daya Manusia. PT. Buku Seru: Jakarta.

Sutrisno, Edy. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Kencana

Utamajaya, Dewa Gede Adi Putra, dkk. 2015. “Pengaruh Motivasi, Komunikasi, serta Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada Fuji Jaya Motor Gianyar”.Jurnal Manajemen Universitas Udayana, Vol. 4 No. 6. Diakses 13 Agustus 2015.

Wahyuni. 2005. “Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Semangat Kerja Karyawan Pada Kantor Perpustakaan, Kearsipan dan Pengelolaan Data

Elektronik Kabupaten Rembang”. Tugas Akhir S1, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang.

Yuniari, Made, dkk. 2009. “Pengaruh Kompensasi dan Lingkungan Kerja serta Motivasi Kerja terhadap Semangat Kerja dan Kinerja Karyawan PT

BTDC Nusa Dua”. Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan. Vol 5 No.2. Diakses

13 November 2015.

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir  ............................................................................
Tabel Tabel 1.1 Indisipliner Karyawan

Referensi

Dokumen terkait

Siswa dapat menyebutkan ibu kota negara-negara tetangga 11 40 Siswa dapat mengidentifikasi keadaan sosial Indonesia dan negara-. negara

Kondisi ini dapat diinterpretasikan bahwa siswa santri yang mengambil progam tahfidz atau subjek dalam penelitian ini pada dasarnya memiliki perilaku atau aspek yang terdapat

Promosi selain bersifat memberitahu juga bersifat untuk membujuk terutama kepada pembeli-pembeli potensial, dengan mengatakan bahwa suatu produk adalah lebih baik dari

To obtain conclusive result of some data or properties of the A2 austenite sample ′ s, several measurements were carried out such as microstructure investigation,

penginapan hotel, karena dengan merasakan manfaat langsung yang didapat konsumen maka para konsumen akan lebih mengenal hotel Surabaya Plaza Hotel.. (SPH) lebih jauh dan

Penyerahan kedaulatan kesultanan Sulu oleh Spanyol ke penjajah Amerika Serikat yang dianggap illegal dan surat permintaan Sultan Sulu kepada Presiden dan

Analisis Regresi sederhana adalah bentuk regresi dengan model yang bertujuan untuk mempelajari hubungan antara dua variabel, yakni variabel dependen (terikat) dan

Maha suci Allah (Dzat) yang menundukkan (kendaraan dan perjalanan) ini kepada kami, sedang sebelumnya kami tidak mampu1. dan sesungguhnya kami akan kembali kepada