ABSTRACT
THE CORRELATION BETWEEN PERCEPTION OF APPLYING ENTHUSIASM AND ACTIVITY MODEL IN TUTORIAL AND LEARNING ACHIEVEMENT OF EDUCATION
STATISTIC OF PGSD PROGRAM STUDENT - UT WAY KANAN REGENCY IN 2009
By :
AGUS SUPRIJANTO
Problem of this research is the low achievement of learning education statistic. Purpose of this research is to know the correlation between applying perception of enthusiasm and activity model in tutorial and learning achievement of education Statistic of PGSD program student - UT Way Kanan Regency in 2009
This research model is quantitative research by using correlation product moment data analysis technique is continued with doubled linear regression. Population of the research was of 202 PGSD program students - UT Way Kanan Regency. Research sample was101 students, specified with stratified random sampling technique
.
Research covered four variables, namely perception about applying of tutorial model (x1), enthusiasm follows totorial ( x2) and activity in tutorial ( x3), and learning achievement of education Statistic (y). Collecting data used closed questionnaire form, namely 1) perception of applying tutorial model questionnaire, 2) enthusiasm follows tutorial questionnaire, 3) questionnaire of student activity in tutorial , and learning achievement data was obtained by using tutorial assignment test of education statistic, with multiple choice questionnaire form
Result of data processing shows there is positive and sisgnifikan correlation, namely 1) perception of applying tutorial model with learning achievement of value level rx1y = 0,736, 2) enthusiasm follows tutorial with learning achievement of value level rx2y = 0,721, 3) student activity in tutorial with learning achievement of value level rx3y = 0,766, and 4) perception of applying tutorial model, enthusiasm , and student activity in tutorial with learning achievement of value level rx1,2,3y = 0,767
ABSTRAK
HUBUNGAN PERSEPSI PENERAPAN MODEL MINAT DAN AKTIVITAS DALAM TUTORIAL DENGAN PRESTASI BELAJAR STATISTIK PENDIDIKAN
MAHASISWA PROGRAM PGSD - UT KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2009
Oleh :
AGUS SUPRIJANTO
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya prestasi belajar matakuliah statistik pendidikan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan persepsi penerapan model, minat dan aktivitas dalam tutorial dengan prestasi belajar matakuliah statistik pendidikan mahasiswa program PGSD UT Kabupaten Way Kanan tahun 2009.
Model penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik analisa data korelasi product moment sederhana dilanjutkan dengan korelasi ganda. Populasi penelitiannya adalah mahasiswa program PGSD UT Kabupaten Way Kanan berjumlah 202 mahasiswa. Sampel penelitian sebanyak 101 mahasiswa, ditetapkan dengan teknik stratified random sampling.
Penelitian meliputi empat variabel, yakni tiga variabel bebas yaitu persepsi tentang penerapan model tutorial (x1), minat mengikuti totorial (x2), aktivitas dalam tutorial (x3), dan satu variabel terikat yaitu prestasi belajar statistic pendidikan (y). Pengumpulan data menggunakan angket bentuk tertutup, yakni 1) angket persepsi penerapan model tutorial, 2) angket minat mengikuti tutorial, 3) angket aktivitas mahasiswa dalam tutorial , dan untuk data prestasi belajar diperoleh dengan menggunakan soal tes tugas tutorial matakuliah statistik pendidikan, dengan bentuk soal pilihan jamak.
Hasil pengolahan data menunjukkan ada hubungan yang positif erat dan sisgnifikan, antara 1) persepsi penerapan model tutorial dengan prestasi belajar besarnya (nilai
rx1y = 0,736), 2) minat mengikuti tutorial dengan prestasi belajarnya
(nilai rx2y = 0,721), 3) aktivitas mahasiswa dalam tutorial dengan prestasi belajarnya (nilairx3y = 0,766), dan 4) persepsi penerapan model tutorial, minat , dan aktivitas
mahasiswa dalam tutorial dengan prestasi belajarnya (nilai rx1,2,3y = 0,767)
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Universitas Terbuka (UT) merupakan perguruan tinggi negeri yang menerapkan
sistem pendidikan jarak jauh. Pendidikan jarak jauh adalah pendidikan terbuka
dengan program belajar yang terstruktur relatif ketat dan pola pembelajaran yang
berlangsung tanpa tatap muka atau keterpisahan antara pendidik dengan peserta
didik/warga belajar. (Miarso, 2007:304). Mengingat dalam belajar sendiri
mahasiswa mengalami beberapa masalah, maka UT memberikan layanan dan
bantuan belajar, beberapa layanan dan bantuan belajar di UT diantaranya adalah
tutorial. Tutorial dilakukan sebagai pemicu sekaligus pemacu proses belajar
mahasiswa, melalui tutorial para mahasiswa diberi bimbingan dan bantuan belajar
untuk menyiapkan mahasiswa agar mampu belajar mandiri. Jika mahasiswa
mengalami kesulitan dalam belajar mandiri dapat berdiskusi di kelas dengan tutor
yang berperan sebagai fasilitator kegiatan belajar. (Universitas Terbuka, 2005:4)
Beberapa bentuk tutorial yang dilaksanakan oleh UT adalah tutorial tatap muka ,
tutorial melalui radio, televisi, dan media masa, tutorial online (tuton) serta tutorial
konseling online, dalam tutorial kegiatan belajar mahasiswa dilakukan dibawah
bimbingan tutor sebagai fasilitator. (UT, 2008:23). Selanjutnya bentuk tutorial
yang dilakukan pada program PGSD-UT adalah tutorial tatap muka, dengan jumlah
pertemuan, 8 kali pertemuan, dalam pelaksanaannya tutor dapat menggunakan
Tutorial)-UT 1, model PAT-UT 2 dan model PAT-UT 3. Model-model tutorial
tersebut telah dijelaskan kepada mahasiswa sebelum pelaksanakan tutorial, dalam
acara orientasi studi mahasiswa baru (OSMB), melalui kegiatan OSMB
diharapkan mahasiswa dapat mengerti dan berminat untuk mengikuti kegiatan
tutorial sesuai dengan rambu-rambu tutorial program PGSD UT dengan baik.
Melalui wawancara dengan beberapa tutor dari pokjar Baradatu dan pokjar
Kasui diperoleh keterangan sebagai berikut, pada awal kegiatan diterapkan model
PAT-UT 1, setelah sajian mahasiswa cenderung diam, dan tidak mau berdiskusi,
diberi latihan dari 70 mahasiswa hanya 14 orang yang jawabannya benar.
Kemudian pada pertemuan berikutnya tutor menggunakan model PAT-UT 2 dan
PAT-UT 3 ternyata aktivitas mahasiswa dalam tutorial cenderung sama.
Hasil monitoring kegiatan tutorial ditemui kondisi mahasiswa dalam ruang
tutorial antara lain. 1) mahasiswa pasif, mahasiswa selalu menunggu perintah dari
tutor, tugas apa yang harus di kerjakan, 2) mahasiswa tidak memiliki
permasalahan dalam mempelajari modul, 3) mahasiswa terkesan jenuh dalam
mengikuti kegiatan tutorial, hal ini tampak mahasiswa malas dan ngantuk dalam
ruangan tutorial, 4) Dalam kegiatan tutorial belum tampak adanya kelompok
kelompok belajar, sehingga tutorial terkesan seperti pembelajaran klasikal 5)
penyelesaian tugas mahasiswa tidak tepat waktu, dan 6) Daftar hadir terlihat setiap
pertemuan tutorial selalu ada yang tidak ditanda tangani.
Rendahnya prestasi belajar mahasiswa dipengaruhi oleh (1) faktor-faktor yang
berasal dari luar diri sipelajar, dibedakan menjadi dua golongan, yaitu, faktor-faktor
non sosial, dan faktor-faktor sosial. (2) faktor-faktor yang berasal dari dalam diri
sipelajar dan ini digolongkan menjadi dua golongan, yaitu faktor-faktor phisiologis,
dan faktor-faktor psikologis (Suryabrata, 2006:233). Faktor yang datangnya dari luar
mahaiswa dalam kegiatan tutorial antara lain tempat tutorial, model-model tutorial,
buku materi pokok (BMP), sedangkan faktor yang datangnya dari dalam mahasiswa
dalam hal ini misalnya, persepsi, minat dan aktivitas.
Hasil wawancara dengan beberapa mahasiswa yang dapat ditemui dipokjar
menyampaikan keluhan 1) tempat tinggal jauh dari pokjar, 2) waktu untuk belajar
sangat sedikit, waktu tutorial bersamaan dengan berbagai macam kepentingan
pribadi yang juga harus dilaksanakan, pada hari yang bersamaan dengan
pelaksanaan kegiatan tutorial 3) minat mengikuti tutorial mahasiswa rendah.
Kemudian hal tersebut yang menyebabkan mahasiswa sulit melaksanakan kegiatan
belajar mandiri, sedangkan belajar mandiri bagi mahasiswa merupakan pemegang
kendali pengambil keputusan, pengambil inisiatif untuk mencapai prestasi yang
baik. Situasi belajar dikelas yang cenderung pasif hal ini karena persepsi
mahasiswa terhadap tutorial yang mungkin berbeda-beda, ini tergantung pada
pengalaman yang dihadapinya. Melalui kegiatan monitoring tutorial pada
pertemuan ke 2, 4 dan 6, di kelompok belajar Baradatu, Banjit, Negeri Besar, Kasui
Tabel 1.1. Aktivitas Mahasiswa Pada Penerapan Model Tutorial
No Model Pembelajaran Aktivitas mahasiswa
1 PAT-UT 1 1. Sajian Tutor
Cenderung diam, ada yang mengobrol
2. Diskusi kelompok Hanya beberapa orang yang berdiskusi,
3. Silang tanya Sebagian kecil yang bertanya, hanya orang tertentu saja
4. Pemantapan Tutor Cenderung pendapat tutor sendiri
2 Model PAT-UT 2
1.Presentasi kajian modul
Sulit disuruh presentasi, satu atau dua kelompok saja.
2.Diskusi kelompok Hanya beberapa orang yang berdiskusi, yang lain tidak berpartisipasi
3.Tes Mengerjakan latihan soal hasilnya banyak yang salah 4.Pemantapan Cenderung pendapat tutor sendiri
3 PAT-UT 3
Reviu hasil belajar mandiri
Mahasiswa membaca modul di depan kelas
2.Identifikasi masalah Perlu dijelaskan beberapa kali baru muncul ide dari 2 atau 3 orang saja dari rata-rata 44 mahasiswa
3.Bahasan masalah kelompok
Hanya beberapa orang yang berdiskusi, yang lain tidak berpartisipasi
4.Presentasi hasil bahasan kelompok.
Banyak yang menolak presentasi
5.Pemantapan tutor Cenderung pendapat tutor sendiri
Tabel 1.1 menjelaskan sistem belajar dengan mengacu pada PAT-UT 1, 2 dan 3.
namun yang terjadi dalam proses tutorial tidak dapat berjalan sesuai dengan harapan
, meskipun mahasiswa secara fisik hadir di kelas, tetapi waktu yang ada tidak
dimanfaatkan dengan baik, misalnya untuk mencatat, bertanya, membahas hal-hal
yang belum dipahami, memberi tanggapan, diskusi dan melakukan latihan-latihan,
Aktivitas yang tidak aktif (pasif) menyebabkan prestasi belajar mahasiswa
tidak mencapai diharapkan. Tabel 1.2 menjelaskan jumlah mahasiswa yang lulus
matakuliah statistik pendidikan pada masing-masing kelompok belajar.
Tabel 1.2. Prestasi Belajar Mahasiswa PGSD-UT
N0. Kelompok Belajar Lulus Tidak Lulus Jumlah Mhs
1 Baradatu 40 30 70
2 Banjit 13 19 32
3 Negeri Besar 23 12 35
4 Kasui 20 15 35
5 Bumi Agung 24 6 30
Jumlah 120 82 202
Tabel 1.2 menjelaskan sebanyak 82 (40,5%) mahasiswa tidak lulus, akibat situasi
tutorial kurang berjalan sesuai dengan sistem tutorial yang dibakukan UT.
Kreteria ketuntasan belajar apabila 85% dari jumlah siswa mencapai taraf
keberhasilan optimal atau bahkan maksimal (mencapai 75% penguasaan materi),
(Fathurohman, 2007:114)
Belajar adalah 1) usaha untuk memperoleh perubahan tingkah laku, 2)
hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku secara keseluruhan, artinya
perubahan tingkah laku meliputi semua aspek- aspek tingkah laku kognitif, konatif,
afektif atau motorik, 3) belajar merupakan suatu proses mengandung arti bahwa
belajar merupakan suatu aktivitas yang berkesinambungan. (Suryabrata, 2004:84).
Dengan demikian aktivitas dalam tutorial merupakan faktor yang harus
tanggapan, perasaan. Sistem tutorial belum banyak dipahami oleh mahasiswa,
sehingga penerapan model tutorial yang di kenal dengan istilah UT1,
PAT-UT2, dan PAT-UT3 belum dapat berjalan dengan baik, yakni dari mulai tutorial
pertemuan ke 1 sampai dengan tutorial pertemuan ke 8. Oleh karena itu untuk
memperoleh pandangan mahasiswa tentang kegiatan tutorial yang berlangsung
perlu dibahas dalam penelitian yang berjudul : ”Hubungan persepsi penerapan
model , minat dan aktivitas dalam tutorial dengan prestasi belajar matakuliah
statistik pendidikan mahasiswa program PGSD UT Kabupaten Way Kanan tahun
2009”
1.2. Identifikasi Masalah
Mengacu pada uraian latar belakang tersebut di atas, dapat diidentifikasi
masalah dalam kegiatan tutorial mahasiswa program PGSD UT Kabupaten Way
Kanan sebagai berikut :
1. Penerapan Model PAT – UT oleh tutor belum mampu memberi motivasi pada
mahasiswa untuk belajar mandiri.
2. Rendahnya persepsi mahasiswa tentang model tutorial yang diterapkan oleh
tutor, ini dipengaruhi oleh pengalaman belajar yang tidak memposisikan
dirinya sebagai subjek pemegang inisiatif dalam pembelajaran.
3. Minat mahasiswa dalam mengikuti tutorial rendah.
5. Prestasi belajar matakuliah statistik pendidikan sebagian mahasiswa pada
belum berhasil.
1.3. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi yang telah dikemukakan di atas, penelitiaan ini
memfokuskan pada masalah :
1. Penerapan Model PAT –UT oleh tutor belum mampu memotivasi mahasiswa
belajar mandiri.
2. Persepsi tentang model tutorial yang diterapkan oleh tutor dipengaruhi oleh
pengalaman mahasiswa belajar yang tidak memposisikan dirinya sebagai
subjek pemegang inisiatif dalam pembelajaran.
3. Minat mahasiswa mengikuti tutorial.
4. Aktivitas mahasiswa pada saat penerapan model tutorial.
5. Prestasi belajar matakuliah statistik pendidikan
1.4. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut di atas, maka dapat di rumuskan per-
masalahan dalam penelitiaan ini sebagai berikut :
1. Apakah ada hubungan persepsi penerapan model tutorial dengan prestasi
belajar matakuliah statistik pendidikan mahasiswa program PGSD UT
Kabupaten Way Kanan tahun 2009.?
2. Apakah ada hubungan minat mengikuti tutorial dengan prestasi belajar
Way Kanan tahun 2009.?
3. Apakah ada hubungan aktivitas mahasiswa dalam tutorial dengan prestasi
Belajar matakuliah statistik pendidikan mahasiswa program PGSD UT
Kabupaten Way Kanan tahun 2009.?
4. Apakah ada hubungan persepsi tentang penerapan model tutorial, minat
mengikuti tutorial, dan aktivitas mahasiswa dalam tutorial dengan prestasi
belajar matakuliah statistik pendidikan mahasiswa program PGSD UT
Kabupaten Way Kanan tahun 2009 ?
1.5. Tujuan penelitian
Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini untuk :
1. Mengetahui hubungan persepsi penerapan model dengan prestasi belajar
matakuliah statistik pendidikan mahasiswa program PGSD UT Kabupaten Way
Kanan tahun 2009.
2. Mengetahui hubungan minat mengikuti tutorial dengan prestasi belajar
matakuliah statistik pendidikan mahasiswa program PGSD UT Kabupaten Way
Kanan tahun 2009.
3. Mengetahui hubungan aktivitas dalam tutorial dengan prestasi belajar
matakuliah statistik pendidikan mahasiswa program PGSD UT Kabupaten Way
Kanan tahun 2009.
4. Mengetahui hubungan persepsi penerapan model tutorial, minat mengikuti
matakuliah statistik pendidikan mahasiswa program PGSD UT Kabupaten Way
Kanan tahun 2009.
1.6. Kegunaan Penelitian
Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
baik secara teoritis maupun praktis, yakni:
1.6.1. Secara teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan konsep-konsep Teknologi
Pendidikan di kawasan pengelolaan sistem tutorial dengan menumbuhkan
persepsi tentang model, minat dan aktivitas mahasiswa dalam tutorial .
1.6.2. Secara Praktis
1. Tutor, dapat meningkatkan kinerja tutor dalam melaksanakan kegiatan tutorial,
dengan meningkatkan aktivitas mahasiswa dalam kegiatan tutorial
2. Bagi mahasiswa agar secara suka rela mau mengerti tentang sistem tutorial,
untuk dapat meningkatkan prestasi belajar yang maksimal.
3. Lembaga , dapat dijadikan sebagai dasar untuk memberikan kebijakan-
kebijakan berkaitan dengan pelaksanaan tutorial
4. Peneliti, untuk menambah wawasan dan pengetahuan khususnya yang
berkenaan dengan tuttorial.
Dalam penelitian perlu dibatasi ruang lingkupnya , ini dimaksudkan agar penelitian
menjadi jelas arahnya. Adapun ruang ligkup penelitian ini sebagai berikut:
1. Masalah persepsi tentang penerapan model tutorial,
2.. Masalah minat mengikui tutorial. .
3. Masalah aktivitas mahasiswa dalam tutorial,
4. Prestasi belajar matakuliah statistik pendidikan.
5. Subyek penelitian adalah mahasiswa program PGSD-UT mahasiswa
V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data pada bab IV dalam penelitian ini dapat di
simpulan bahwa persepsi tentang penerapan model tutorial, minat mengikuti
tutorial dan aktivitas dalam tutorial, dengan prestasi hasil belajar matakuliah
statistik pendidikan pada mahasiswa program PGSD UT pokjar Kabupaten Way
Kanan tahun 2009, dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Ada hubungan yang positif, erat dan signifikan persepsi penerapan model
tutorial dengan prestasi belajar matakuliah statistik pendidikan mahsiswa
program PGSD UT Kabupaten Way Kanan tahun 2009, hasil analisis
menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa tentang penerapan model tutorial
dengan prestasi belajar matakuliah statistik pendidikan pada taraf signifikan
1 % dengan nilai korelasi sebesar = 0,736.
Hal ini berati semakin mahasiswa memiliki persepsi penerapan model tutorial
yang positif, maka akan diikuti semakin tinggi prestasi belajarnya, dan
sebaliknya jika mahasiswa memiliki persepsi penerapan model tutorial yang
negatif, maka akan diikuti semakin rendah prestasi belajarnya.
b. Ada hubungan yang positif, cukup erat dan signifikan minat mengikuti
tutorial dengan prestasi belajar matakuliah statistik pendidikan program
bahwa minat mengikuti tutorial dengan prestasi belajar matakuliah statistik
pendidikan pada taraf signifikan 1 % dengan nilai korelasi sebesar= 0,721
Hal ini berati semakin mahasiswa memiliki minat mengikuti tutorial yang tinggi
, maka akan diikuti semakin tinggi prestasi belajarnya, dan sebaliknya jika
mahasiswa memiliki minat dalam mengikuti tutorial rendah , maka akan diikuti
semakin rendah prestasi belajarnya.
c. Ada hubungan yang positif, erat dan signifikan aktivitas mahasiswa dalam
tutorial dengan prestasi belajar matakuliah statistik pendidikan program
PGSD-UT Kabupaten Way Kanan tahun 2009. hasil analisis data menujukkan
bahwa aktivitas mahasiswa dalam tutorial dengan prestasi belajar matakuliah
statistik pendidikan pada taraf 1 % dengan nilai korelasi sebesar = 0,766.
Hal ini berati semakin mahasiswa memiliki aktivitas yang tinggi, maka akan
diikuti semakin tinggi prestasi belajarnya, dan sebaliknya jika mahasiswa
memiliki aktivitas yang rendah, maka akan diikuti semakin rendah prestasi
belajarnya.
d. Ada hubungan yang positif, cukup erat, dan signifikan persepsi penerapan
model tutorial, minat mengikuti tutorial, dan aktivitas dalam tutorial dengan
prestasi belajar pada matakuliah statistik pendidikan mahasiswa program PGSD
UT Kabupaten Way Kanan tahun 2009, hasil analisis data menunjukkan bahwa
mahasiswa dalam tutorial dengan prestasi belajar pada matakuliah statistik
pendidikan menunjukkan nilai yang signifikan sebesar = 0,767.
Hal ini berati semakin mahasiswa memiliki persepsi tentang model tutorial,
minat mengikuti tutorial, dan aktivitas mahasiswa dalam tutorial yang positif,
maka akan diikuti semakin tinggi prestasi belajarnya, dan sebaliknya jika
mahasiswa memiliki persepsi tentang model tutorial, minat mengikuti tutorial,
dan aktivitas mahasiswa dalam tutorial yang negatif, maka akan diikuti semakin
rendah prestasi belajarnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan yang poisif dan
signifikan persepsi penerapan model tutorial, minat mengikuti tutorial, dan
aktivitas mahasiswa dalam tutorial dengan prestasi belajar pada matakuliah
statistik pendidikan mahasiswa program PGSD UT Kabupaten Way Kanan
tahun 2009, terbukti nyata.
5.2 Implikasi
Berdasarkan pada simpulan yang menyatakan bahwa prestasi belajar mahasiswa
pada matakuliah statistik pendidikan dapat ditingkatkan melalui peningkatan
persepsi tentang penerapan model pembeljaran tutorial, minat mengikuti tutorial
dan aktivitas mahasiswa dalam tutorial, maka ada beberapa hal untuk menyikapi
5.2.1. Peningkatan Prestasi Belajar Matakuliah Statistik Pendidikan Melalui Peningkatan Persepsi Penerapan Model Tutorial
Peningkatan prestasi belajar dapat terjadi karena dipengaruhi oleh berbagai
faktor, berbagai faktor tersebut adalah faktor yang bersifat internal maupun
faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri
mahasiswa yang bersangkutan dalam hal ini misalnya aktivitas dalam tutorial.
Kemudian faktor eksternal adalah faktor yang dapat memepengaruhi perilaku
seseorang yang datangnya dari luar diri seseorang tersebut, hal ini misalnya
penerapan model tutorial yang dilakukan oleh tutor dalam tutorial.
Persepsi merupakan suatu proses pendeteksian terhadap rangsangan dan
memeberikan makna terhadap rangsangan, persepsi menjadi landasan berfikir
seseorang untuk berperilaku seagai respon terhadap stimulus yang diterimanya.
Penerapan model pembelajaran tutorial yang dilakukan oleh tutor merupakan
stimulus yang diterima oleh mahasiswa dalam rangka membantu memudahkan
pemahaman materi dalam buku materi pokok (BMP)/modul.
Dengan demikian upaya untuk meningkatkan persepsi mahasiswa terhadap
penerapan model tutorial, yakni dengan memberikan sosialisasi tentang tutorial
kepada para mahasiswa, baik dari tutor maupun dari pihak UPBJJ
5.2.2. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Matakuliah Statistik Pendidikan Melalui peningkatan Minat Mengikuti Tutorial.
a. Minat memiliki pengaruh yang sangat tinggi terhadap upaya peningkatan
prestasi belajar mahasiswa, upaya peningkatan minat mengikuti tutorial
dengan berbagai upaya, hal ini misalnya dalam kegiatan tutorial, tutor dalam
melaksanakan tutorial dengan menggunakan berbagai model tutorial,
penerapan model tutorial disesuaikan disesuaikan dengan materi tutorial dan
situasi kondisi tempat tutorial. Hal ini jika dilakukan akan berdampak sangat
positif dalam peningkatan prestasi belajar.
b. Peningkatan minat mengikuti tutorial perlu didukung dengan berbagai hal
yang berkaitan pelaksanaan tutorial, dengan demikian akan membuat daya
tarik pada mahasiswa untuk mengikuti tutorial, hal ini dapat dilakukan dengan
menggunakan berbagai metode dalam tutorial yang antara lain, pemberian
latihan-latihan soal, diskusi kelompok, presentasi, dan melakukan tanya
jawab secara acak.
c. Untuk meningkatkan minat mahasiswa dalam tutorial membutuhkan sarana
dan prasarana, partisipasi dari berbagai fihak, yang ikut mendukung, mem-
5.2.3. Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Matakuliah Statistik Pendidikan Melalui peningkatan Aktivitas Mahasiswa Dalam Tutorial .
Peningkatan aktivitas mahasiswa dalam tutorial, hal ini dapat dilakukan dengan
melalukan latihan-latihan, mahasiswa bertanya materi apa yang belum
dimengerti kepada tutor, mau melakukan kajian pada modul, dan saling belajar
dengan kelompoknya.
Peningkatan aktivitas dalam tutorial membutuhkan kesungguhan mahasiswa,
untuk terlibat langsung dalam tutorial sesuai jadwal kegiatan tutorial, yang
dilakukan secara aktif dan tepat waktu. Peningkatan aktivitas dalam tutorial,
perlu diarahkan pada peningkatan intensitas, komunikasi antara tutor dan
mahasiswa, melalui optimalisasi fungsi mediasi dalam tutorial.
Peningkatan aktivitas dalam tutorial dapat ditempuh dengan menggunakan
berbagai kegiatan yakni dengan pemberian latihan-latihan soal, diskusi
kelompok, presentasi, dan melakukan tanya jawab secara acak, namun juga tidak
hanya melibatkan mahasiswa saja, melainkan juga melibatkan pihak-pihak
yang terkait dalam pelaksanaan tutorial pada program PGSD UT , hal ini yakni
UPBJJ UT Bandarlampung, pengurus pokjar, dan Dinas Pendidikan
Kabupaten/kota maupun Propinsi.
5.3. Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan simpulan, maka ada beberapa saran
5.3.1. Bagi Tutor Disyarankan.
a. Memberikan penjelasan kepada mahasiswa tentang makna dan rangkaian
kegiatan tutorial, dan materi yang akan dibahas pada awal pertemuan .
b. Konsisten dalam menjalankan tugasnya, yakni melaksanakan tutorial
tepat waktu dalam kehadiran, dengan mengikuti jadwal tutorial dari
UPBJJ UT Bandarlampung.
c. Membuat persiapan tutorial yakni mengkaji Bahan Materi Pokok
(BMP), membuat rancangan aktivitas tutorial (RAT), satuan aktivitas
tutorial (SAT), catatan tutorial (Catut), tugas tutorial, pedoman
penilaian, dan lembar jawaban soal. Dengan tetap menerapkan model-
model tutorial (PAT-UT 1,2 dan 3) yang ditentukan oleh UT.
5.3.2. Bagi Mahasiswa Disarankan,
1. Mahasiswa PGSD UT selalu mau mengikuti kegiatan sosialisai tentang
tutorial yang diberikan oleh UPBJJ UT Bandarlampung
2. Mahasiswa PGSD UT mau menanggapi, mengerti, menyenangi dan
menerima secara positif tentang tutorial yang dilaksanakan oleh UPBJJ-UT
3. Mahasiswa harus selalu mengikuti rangkaian kegiatan tutorial yakni
membaca modul, mengikuti tutorial sesuai dengan jadwal yang ditentukan,
mau beraktivitas selama mengikuti kegiatan pembelajaran tutorial, tidak
5.3.3. Bagi Pihak UPBJJ UT Bandarlampung disarankan,
UPBJJ-UT Bandar Lampung secara intensif harus melakukan:
a. Memberikan sosialisasi tentang sistem tutorial kepada mahasiswa PGSD
UT setiap kegiatan tutorial akan dimulai .
c. Membuat jadwal dan menata rangkaian pelaksanaan tutorial dan memantau
secara langsung pada pelaksanaan tutorial.
c. Memberikan sosialisasi kepada tutor tentang, sistem tutorial, sebelum
pelaksanaan tutorial.
5.3.4. Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
Bagi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota diseluruh wilayah propinsi Lampung
sebaiknya juga turut mengadakan pengawasan secara langsung kepada mahasiswa
PGSD-UT selama pelaksanaan tutorial khususnya, hal ini mengingat mahasiswa
program PGSD-UT adalah tenaga ataupun karyawan milik dinas pendidikan