• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BUDAYA MEMBACA, CARA BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH BUDAYA MEMBACA, CARA BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BUDAYA MEMBACA, CARA BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS

XI IPS SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

Endriyan Sumaili

Hasil belajar adalah kemampuan anak yang diperoleh pada akhir proses pembelajaran dan berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menyerap atau memahami suatu bahan yang telah diajarkan.

(2)

XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 4 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 137 orang dengan sampel 100 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Data yang terkumpul melalui angket, diolah dengan komputer melalui program SPSS versi 16. Untuk menguji hipotesis pertama, kedua, dan ketiga menggunakan regresi

linier sederhana, sedangkan hipotesis keempat menggunakan regresi linier

multiple.

Berdasarkan analisis data diperoleh hasil sebagai berikut.

1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan budaya membaca terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 4 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 yang ditunjukkan oleh hasil ujiregresi linier sederhanadiperoleh r²= 0,451 pada taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan analisis data diperoleh thitung= 4,996 sedangkan ttabel= 1,984, ini berarti thitung> ttabel.

(3)

3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 4 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 yang ditunjukkan oleh hasil ujiregresi linier sederhanadiperoleh r²= 0,421 pada taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan analisis data diperoleh thitung= 4,596 sedangkan ttabel= 1,984, ini berarti thitung> ttabel.

4. Ada pengaruh yang positif dan signifikan budaya membaca, cara belajar dan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 4 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 yang ditunjukkan oleh hasil ujiregresi linier multiplediperoleh R²= 0,674, pada taraf signifikansi 0,05 dengan Fhitung= 26,691 sedangkan Ftabel= 2,699, ini berarti Fhitung>Ftabel.

(4)

Halaman HALAMAN JUDUL

ABSTRAK

HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN RIWAYAT HIDUP

PERSEMBAHAN MOTTO

SANWACANA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 11

C. Pembatasan Masalah ... 11

D. Rumusan Masalah ... 11

E. Tujuan Penelitian... 12

F. Kegunaan Penelitian ... 13

G. Ruang Lingkup Penelitian... 14

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ... 15

1. Hasil Belajar... 15

2. Budaya Membaca ... 19

3. Cara Belajar... 24

4. Lingkungan Keluarga... 35

B. Hasil Penelitian yang Relevan... 40

C. Kerangka Pikir... 41

(5)

B. Populasi dan Sampel ... 46

1. Populasi ... 47

2. Sampel... ... 47

3. Teknik Pengambilan Sampel ... 49

C. Variabel Penelitian ... 49

D. Definisi Konseptual dan Operasional ... 50

1. Definisi Konseptual Variabel... 50

2. Definisi Operasional Variabel... 51

E. Teknik Pengumpulan Data ... 55

1. Observasi... ... 55

2. Dokumentasi... 56

3. Angket ... 56

F. UjiPersyaratanInstrumen ... 56

1. Uji Validitas ... 57

2. Uji Reliabilitas ... 60

G. Uji Persyaratan Statistik Parametrik ... 62

1. Uji Normalitas... 63

2. Uji Homogenitas ... 63

H. Uji Persyaratan Regresi Linear Ganda... 64

1. Uji Kelinieran Regresi ... 64

2. Uji Multikolinieritas... 66

3. Uji Autokorelasi... 68

4. Uji Heteroskedastisitas... 69

I. Pengujian Hipotesis ... 70

1. Regresi Linier Sederhana ... 70

2. Regresi Linier Multiple ... 71

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 73

1. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Negeri 4 Bandar Lampung . 73 2. Situasi dan Kondisi SMA Negeri 4 Bandar Lampung ... 74

3. Visi, Misi dan Budaya Malu SMA Negeri 4 Bandar Lampung 75 4. Fungsi dan Tugas Pengelola Sekolah ... 76

5. Proses Belajar Mengajar di SMA Negeri 4 Bandar Lampung . 83 6. Kondisi Guru dan Karyawan SMA Negeri 4 Bandar Lampung 84

7. Kondisi Siswa... 84

B. Gambaran Umum Responden ... 84

C. Deskripsi Data... 84

1. Data Budaya Membaca (X1)... 85

2. Data Cara Belajar (X2)... 87

3. Data Lingkungan Keluarga (X3)... 89

(6)

E. Uji Persyaratan Statistik Parametrik (Analisis Data)... 94

1. Uji Normalitas ... 94

1. Uji Normalitas X1... 95

2. Uji Normalitas X2... 96

3. Uji Normalitas X3... 97

4. Uji Normalitas Y ... 98

2. Uji Homegenitas ... 99

F. Uji Persyaratan Regresi Linier Ganda ... 100

1. Uji Kelinieran Regresi ... 100

1. Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel X1... 101

2. Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel X2... 102

3. Uji Kelinieran Regresi untuk Variabel X3... 102

2. Uji Multikolinieritas ... 104

3. Uji Autokorelasi ... 105

4. Uji Heterokedastisitas... 106

G. Uji Hipotesis ... 108

1. Regresi Linier Sederhana ... 108

1.1. Pengaruh Budaya Membaca terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS semester ganjil SMA N 4 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 108

1.2. Pengaruh Cara Belajar terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS semester ganjil SMA N 4 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 111

1.3. Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS semester ganjil SMA N 4 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 113

2. Regresi Linier Multiple ... 115

2.1 Persamaan Regresi... 115

2.2 Pengujian Hipotesis ... 116

H. Sumbangan Tiap Variabel Independen. ... 118

I. Pembahasan... ... 122

1. Pengaruh Budaya Membaca Terhadap Hasil BelajarEkonomi…. 122 2. Pengaruh Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi... 125

3. Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Ekonomi... 128

(7)

B. Saran ... ... 140 DAFTAR PUSTAKA

(8)

Tabel Halaman

1. Hasil Ulangan Harian Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 4 Bandar

Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012... 4

2. Budaya Membaca Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 4 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012... 7

3. Cara Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 4 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012………. 8

4. Lingkungan Keluarga Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 4 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 10

5. Data Jumlah Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 4 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012... 47

6. Perhitungan Jumlah Sampel Untuk Masing-Masing Kelas... 49

7. Indikator dan Sub Indikator Variabel... 53

8. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X1... 58

9. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X2... 58

10. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Variabel X3... 59

11. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X1... 61

12. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X2... 61

13. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X3... 62

14. Analisis Varians Anova. ... 65

15. Daftar Sarana dan Prasarana SMA Negeri 4 Bandar Lampung... 75

16. Distribusi Frekuensi Variabel Budaya Membaca (X1)………... 86

17. Kategori Budaya Membaca (X1)………... 86

18. Distribusi Frekuensi Variabel Cara Belajar (X2)……….…... 88

19. Kategori Cara Belajar (X2)……...………. 88

20. Distribusi Frekuensi Variabel Lingkungan Keluarga (X3)……...……… 89

21. Kategori Lingkungan Keluarga (X3)……..………. 90

22. Distribusi Frekuensi Variabel Hasil Belajar Ekonomi (Y)……...……… 91

23. Kategori Hasil Belajar Ekonomi (Y)…….………. 92

24. Hasil Pengujian Normalitas Variabel X1Dengan Menggunakan SPSS... 95

25. Hasil Pengujian Normalitas Variabel X2Dengan Menggunakan SPSS... 96

(9)

1

30. Hasil Uji Kelinearan Regresi untuk Variabel Cara Belajar (X2) ...102

31. Hasil Uji Kelinearan Regresi untuk Variabel Lingkungan Keluarga (X3). 103 32. Kesimpulan Hasil Uji Linearitas Garis Regresi... 103

33. Hasil Uji Multikolinearitas... 104

34. Hasil Uji Autokorelasi... 106

35. Hasil Uji Heteroskedastisitas... 107

36. Kesimpulan Hasil Uji Heteroskedastisitas... 108

37. Korelasi Budaya Membaca Terhadap Hasil Belajar Ekonomi ...108

38. Koefisien Regresi Budaya Membaca Terhadap Hasil belajar Ekonomi...109

39. Korelasi Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi ...111

40. Koefisien Regresi Cara Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi ...111

41. Korelasi Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Ekonomi ...113

42. Koefisien Regresi Budaya Membaca Terhadap Hasil Belajar Ekonomi ...113

43. Koefisien Regresi Budaya Membaca, Cara Belajar dan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Ekonomi ...115

44. Anova Untuk Uji Hipotesis Pengaruh Budaya Membaca, Cara Belajar dan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Ekonomi...116

45. Korelasi Regresi Budaya Membaca, Cara Belajar dan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Ekonomi ...117

46. Ringkasan Hasil Perhitungan Besarnya Sumbangan Efektif Variabel X1, X2dan X3Terhadap Y ...120

(10)

Gambar Halaman

1. Model teoritis pengaruh variabel X1, X2 dan X3 terhadap Y... 43

2. Kurva Normal Q-Q Plot Budaya Membaca... 95

3. Kurva Normal Q-Q Plot Cara Belajar... 96

4. Kurva Normal Q-Q Plot Lingkungan Keluarga... 97

(11)

1. Kisi-Kisi Angket 2. Angket Uji Coba

3. Data Uji Coba Angket X1 4. Data Uji Coba Angket X2 5. Data Uji Coba Angket X3

6. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 7. Kisi-kisi Angket Penelitian

8. Angket Penelitian 9. Data Angket X1 10. Data Angket X2 11. Data Angket X3 12. Data Angket Y

13. Rekapitulasi Data X1, X2, X3dan Y 14. Uji Normalitas

15. Hasil Uji Homogenitas

16. Hasil Uji Kelinieran

17. Hasil Uji Asumsi Multikolinieritas

18. Hasil Uji Asumsi Autokorelasi

19. Hasil Uji Asumsi Heteroskedastisitas

20. Regresi Pengaruh Budaya Membaca terhadap Hasil Belajar Ekonomi 21. Regresi Pengaruh Cara Belajar terhadap Hasil Belajar Ekonomi

22. Regresi Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Hasil Belajar Ekonomi

23. Regresi Linier Multiple Pengaruh Budaya Membaca,Cara Belajar

dan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil belajar Ekonomi 24. Surat Rencana Judul Skripsi

25. Surat Penelitian Pendahuluan 26. Surat Keterangan Penelitian 27. Surat Izin Penelitian

28. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian 29. Daftar Hadir Seminar Proposal Penelitian

(12)

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh

ENDRIYAN SUMAILI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(13)

1. Tim Penguji

Ketua :Dr. R. Gunawan S, S.Pd., S.E., M.M. ...

Sekertaris :Drs. Hi. Nurdin, M. Si. ...

Penguji

Bukan Pembimbing :Drs. Yon Rizal, M. Si. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP. 196003151985031003

(14)

SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Nama Mahasiswa :

Endriyan Sumaili

Nomor Pokok Mahasiswa : 0813031025

Program Studi : Pendidikan Ekonomi

Jurusan : Pendidikan IPS

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. R. Gunawan S, S.Pd, S.E, M.M. Drs. Hi. Nurdin, M. Si. NIP. 19600808 1986031003 NIP. 19600817 1986031001

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Ketua Program Studi

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan Ekonomi,

Drs. Iskandar Syah, M.H. Drs. Hi. Nurdin, M.Si.

(15)

Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu,

Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar".

Q.S Al-Baqarah: 153

"Show Must Go On."

Meski dalam situasi dan kondisi apapun.

By. Endriyan Sumaili

"Al-Fatehah"

Jadikanlah setiap ayatnya sebagai alat untuk mengevaluasi diri.

By. Endriyan Sumaili

Berawal dari kedisiplinan, keteraturan, kekuatan dan kesabaran akan bermuara kepada keberhasilan.

Karena menunggu adalah proses kesuksesan.

By. Endriyan Sumaili

(16)

Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat dan hidayah-Nyalah skripsi

ini dapat diselesaikan. Tidak terlupa shalawat dan salam kepada Rasullulah Nabi

Muhammad SAW atas penunjuk jalan kebenaran bagi umat manusia di muka bumi.

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Ayahandaku tersayang Suprianto dan Ibundaku tercinta Suani yang senantiasa

menyayangiku dan mendoakan keberhasilanku. Kasih sayangmu tak lekang sepanjang waktu.

Adik-adikku M. Djayani Alfian, Herdianda Junio, Herdiandi Junio, dan Pandawa Okta

Danialdi yang selalu memberikan do a, keceriaan, mendukungku dan menantikan

keberhasilanku.

Keluarga besar yang selalu memberi semangat dan motivasi demi keberhasilanku.

Sang Rasa yang setia menantikan kesuksesanku

Sahabat-sahabat yang kusayangi

Para pendidik yang kuhormati

(17)

Penulis bernama Endriyan Sumaili dilahirkan di Teluk Betung Bandar Lampung pada tanggal 07 Mei 1990, merupakan anak pertama dari lima bersaudara pasangan Bapak Suprianto dan Ibu Suani.

Pendidikan formal yang pernah diselesaikan oleh penulis adalah : 1. SD Negeri 3 Kupang Teba selesai pada tahun 2002 2. SMP Negeri 16 Bandar Lampung selesai pada tahun 2005 3. SMA Negeri 4 Bandar Lampung selesai pada tahun 2008

Pada tahun 2008, penulis diterima sebagai mahasiswa di Universitas Lampung pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Sebagai salah satu mata kuliah wajib, penulis dituntut untuk dapat

(18)

tanggal 23 Januari 2011 sampai 29 Januari 2011.

2. Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik yang telah dilaksanakan di Pekon Sindang Pagar Kecamatan Sumber Jaya, Kabupaten Lampung Barat selama 40 hari, terhitung tanggal 30 Juni 2011 sampai 11 Agustus 2011. 3. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 3 Sumber Jaya

Lampung Barat. Program Pengalaman Lapangan (PPL) ini berintegrasi dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sehingga waktu pelaksanaan bersamaan selama 3 bulan, terhitung tanggal 11 Juli 2011 sampai 30 September 2011.

Selain dunia akademik kampus, Penulis juga aktif dalam organisasi kampus dan luar kampus. Penulis tercatat aktif dalam Organisasi Tingkat Fakultas yaitu;

1. HIMAPIS (Himpunan Mahasiswa Pendidikan Ilmu Sosial) FKIP UNILA a. Sebagai Staf Bidang Sosial Masyarakat pada periode 2008/2009. b. Sebagai Kepala Bidang Pendidikan pada periode 2009/2010. c. Sebagai Wakil Sekertaris Umum pada periode 2010/2011. 2. FPPI FKIP Universitas Lampung

(19)

Alhamdulilah, puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi dengan judul “Pengaruh Budaya Membaca, Cara Belajar, dan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 4 Bandar Lampung Tahun 2011/2012" adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, motivasi, saran dan kritik yang telah diberikan oleh semua pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih seluruhnya kepada :

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Unila;

2. Bapak Dr. M. Thoha B.S. Jaya, M.S., selaku pembantu Dekan I FKIP Unila; 3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku pembantu Dekan II FKIP Unila; 4. Bapak Drs. Iskandarsyah, M.H., selaku pembantu Dekan III FKIP Unila; 5. Bapak Drs. Iskandarsyah, M.H., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan

(20)

sekaligus sebagai Pembimbing Akademik. Terima kasih atas bimbingan, motivasi, arahan serta tausiyah yang bearti bagi kehidupan penulis; 7. Bapak Dr. Raden Gunawan Sudarmanto, S.Pd, S.E, M.M., selaku

Pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu untuk penyelesaian skripsi ini. Terima kasih atas segala ilmu dan pengetahuan yang telah Bapak berikan kepada penulis;

8. Bapak Drs. Yon Rizal, M.Si., yang telah bersedia menjadi pembahas penulis. Terima kasih atas semua pengorbanan untuk membantu penulis dalam

penyelesaian skripsi;

9. Bapak dan Ibu Dosen FKIP Universitas Lampung khususnya Program Studi Pendidikan Ekonomi terima kasih atas bantuan dan bimbingannya serta tiada henti-hentinya mengingatkan Penulis untuk terus belajar dan belajar;

10. Kepala SMA Negeri 4 Bandar Lampung, Ibu Dra. Lin Warda Ismail, M. Pd dan Seluruh Bapak dan Ibu Guru SMA Negeri 4 Bandar Lampung yang telah mengizinkan dan membantu dalam proses penelitian;

11. Bapak Drs. Rejeki Ginting selaku Waka Kurikulum dan Ibu Fatimah, S.E selaku guru mata pelajaran ekonomi SMA Negeri 4 Bandar Lampung yang telah bersedia menjadi pamong dalam membantu proses penelitian;

(21)

Citra, Desi, Devy, Dinar, Dyah, Eka N, Elda, Ellysa, Dila, Ferli, Fiqih, Freddy, Galih, Gika, Kiki, Lisa, Udin, Marsel, Maya, Meyta, Nia, Wulan, Pepi, Puji, Rahma, Fani, Rosi, Rudi, Bay, Windy, Dani, Dini, Yana dan Yuli),

terimakasih atas do’a dan dukungannya;

14. Untuk teman seperjuanganku ECOUTION 2008 MANDIRI (Andrea, Angga, Ayu, Dede, Desi S, Durotul, Eka R, Ela, Ernia, Iin, Ika P, Joko, Acc, Meli, Ana, Nur KD, Osie, Ratih CN, Mai, Rachma, Suryo, Wina, Andrian, Aris, Chintya, Desi MS, Ucil, Dwinta, Zie, Ika N, Ivan, Kris, Lia, Meri, Mina, Ony, Mitha, Rahmat, Rini, Sigit, Siti Ruhi, Vita dan Yenni), terimakasih atas

do’a dan dukungannya;

15. Teman-teman MAHO ECOUTION '08 : " Bang Gika NP (Gikem), Andrea RD (Troy), Yanatika S (Kakak), Rizky P (Mak), Citra DDj (Cici), Ratih Ida W (Rateehh), Eka Widia A (Ewa) dan Anggia (Nggi)" terimakasih atas motivasi dan dukungan kalian;

16. Teman-teman di Himpunan Mahasiswa Pendidikan Ilmu Sosial ( HIMAPIS) FKIP UNILA yaitu Bang Desri, Kak Topik, Mbk Ucha, Mbk Desi, Mbk Sri, Kak Yogi, Mbk Mia, Fani, Aulia, Acc, Dani, Rina W, Mbk Rina M, Bang Adit, Mbak Senja, Mimi, Sagita, Yuni, Mas Solikin, Aa Jainal, Eko Ari, Ni Malida, Roma, Irene, Mbk Aas dan Riri terima kasih atas kebersamaannya selama 3 tahun ini;

(22)

19. Teruntuk sahabat-sahabatku : "Juwita dan Lastri" semoga kita sukses dalam menjalani hidup;

20. Teman-teman KKN Tematik dan PPL ku yaitu Mas Doni, Aa Aziz, Ayu, Mbk Elvina, Yusi, Mbk Eny, Aul dan Fatimah serta seluruh mahasiswa yang bertugas di Lampung Barat kalian telah menjadi keluarga baru dikehidupanku semoga sukses;

21. Untuk Bapak Paiman beserta Ibu, S.Pd, Bapak Sudriman, Ibu Peratin Sindang Pagar, Aa Cecep, Uwak Haji, Mbk Beti, Bang Win, Bude Pecel, Teh Iin, Bapak Rohimin, S.Pd dan Seluruh masyarakat Pekon Sindang Pagar terimakasih atas motivasi dan kerjasamanya selama KKN dan PPL;

22. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan di atas kertas ini namun penulis berterimakasih atas semuanya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan tangan terbuka dan ucapan terimakasih. Namun demikian, penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Bandar Lampung, Februari 2012 Penulis

(23)

Yang bertanda tangan di bawah ini, adalah:

1. Nama : Endriyan Sumaili

2. NPM : 0813031025

3. Program Studi : Pendidikan Ekonomi

4. Jurusan/Fakultas : Pendidikan IPS/ FKIP Unila

5. Alamat : Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo Gg. Melati 1 No. 05 Teluk Betung Utara, Bandar Lampung, 35214 Telp. 085769422684

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali disebutkan di dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, 09 Februari 2012

(24)

Bagian pertama ini akan membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Adapun hal lain yang perlu juga dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Adapun pembahasan secara lebih rinci ditunjukkan pada bagian-bagian berikut ini.

A. Latar Belakang Masalah

Upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, bidang pendidikan memegang peranan penting. Dengan pendidikan diharapkan kemampuan, mutu pendidikan dan martabat manusia Indonesia dapat

ditingkatkan. Upaya meningkatkan SDM dilakukan melalui upaya sadar lewat jalur pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut peningkatan mutu pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan melakukan perbaikan, perubahan dan pembaharuan terhadap faktor-faktor yang

mempengaruhi keberhasilan pendidikan.

(25)

dan informal akan sulit untuk mencetak kualitas sumber daya manusia yang baik yang dapat menentukan masa depan bangsa sendiri. Sekolah sebagai lembaga pendidikan dituntut untuk selalu meningkatkan kualitas atau mutu suatu sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

Salah satu parameter yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan pendidikan adalah hasil belajar siswa. Pada bidang ekonomi, hasil belajar siswa diharapkan dapat optimal. Untuk mencapai hal tersebut, proses belajar mengajar yang diselenggarakan harus ditingkatkan dan disempurnakan.

Setelah kualitas pendidikan itu diperbaiki disesuaikan dengan perkembangan zaman maka semua potensi yang dimiliki oleh peserta didik selaku generasi penerus bangsa akan maju dan berkembang sesuai dengan potensi masing-masing melalui aktivitas belajar di sekolah, sehingga apa yang menjadi tujuan belajar tersebut dapat tercapai yang terwujud dalam suatu hasil belajar.

(26)

Ekonomi sebagai salah satu mata pelajaran dalam rumpun ilmu pengetahuan sosial diharapkan dapat mencapai hasil yang optimal. Ekonomi perlu difungsikan sebagai wahana untuk menumbuhkembangkan kecerdasan, kemampuan, dan ketrampilan siswa. Menurut Wiryohandoyo (1998: 51) ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari cara manusia mencukupi kebutuhan hidupnya, meningkatkan kesejahteraan hidupnya baik secara individu maupun kelompok. Konsep–

konsepnya yang bermanfaat antara lain : kelangkaan, produksi, barang dan jasa, konsumsi, distribusi, pembagian kerja, pertukaran, pendapatan, dan saling

ketergantungan. Mata pelajaran ekonomi selayaknya mendapatkan perhatian yang ideal. Dengan penguasaan materi yang baik, maka siswa akan dapat mengamalkan ilmu ekonomi sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 4 Bandar Lampung adalah salah satu sekolah yang dipilih oleh penulis sebagai obyek penelitian, karena di SMA tersebut di dalam penerimaan siswa baru bersifat terbuka. Maksud dari

keterbukaan tersebut adalah bahwa di SMA Negeri 4 Bandar Lampung ini tidak menutup peluang bagi siswa-siswi yang ingin masuk baik yang berasal dari SMP maupun MTs baik negeri maupun swasta. Di dalam proses pembelajaran di SMA tersebut, seorang guru tidak membedakan siswa yang berasal dari SMP maupun MTs melainkan pada saat pembelajaran siswa diberi kesempatan yang sama untuk menunjukkan kemampuan belajarnya guna mencapai suatu hasil belajar.

SMA Negeri 4 Bandar Lampung mempunyai komitmen untuk selalu

(27)

yang dilaksanakan setelah proses balajar mengajar mata pelajaran ekonomi. Hasil belajar ekonomi yang dicapai siswa dipengaruhi oleh faktor–faktor tertentu. Dalam upaya meningkatkan hasil belajar ekonomi, maka harus dilakukan dengan optimalisasi fungsi semua faktor yang mempengaruhi hasil belajar ekonomi dan optimalisasi interaksi antara faktor–faktor tersebut. Namun kenyataan yang terjadi, hasil belajar ekonomi yang dicapai oleh siswa kurang optimal. Hal ini dapat dilihat dari rendahnya hasil evaluasi yang telah dilaksanakan.

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah peneliti lakukan di SMA Negeri 4 Bandar Lampung tahun ajaran 2011/2012 dan keterangan dari guru mata pelajaran ekonomi mengenai hasil ulangan harian siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Bandar Lampung umumnya kurang optimal. Sebagai bukti, berikut disajikan hasil

ulangan harian siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012.

Tabel 1. Hasil Ulangan Harian Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 4 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012

Kelas Nilai Jumlah Siswa Keterangan

< 68 ≥ 68 XI IPS 1

XI IPS 2 XI IPS 3 XI IPS 4

22 26 22 20 12 10 11 14 34 36 33 34 Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan sekolah adalah 68

Jumlah 90 47 137

Persentase (%)

65,69 34,31 100

(28)

Pola belajar yang digunakan dalam pembelajaran ekonomi adalah pola

pelaksanaan belajar tuntas. Berdasarkan Tabel 1 di atas dapat diketahui jumlah siswa yang memperoleh nilai hasil ulangan harian siswa pada mata pelajaran ekonomi yang sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 68 sebanyak 47 siswa dari 137 siswa atau sebanyak 34,31% artinya hanya sebesar 34,31% siswa yang dapat mencapai daya serap materi. Sedangkan sebanyak 90 siswa dari 137 siswa atau sebanyak 65,69% yang belum mencapai daya serap materi. Kenyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 4 Bandar Lampung tahun 2011/2012 masih rendah. Sementara menurut Djamarah dan Zain (2006: 121) untuk mengukur tingkat ketuntasan belajar sebagai berikut.

1. Istimewa/maksimal apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa 100%.

2. Baik sekali/optimal apabila sebagian besar dapat dikuasai siswa yaitu 76% - 99%.

3. Baik/minimal apabila bahan pelajaran yang dikuasai siswa sebesar 60% -76%.

4. Kurang apabila bahan pelajaran yang dikuasai siswa sebesar < 60%.

Hasil belajar ekonomi siswa harus ditingkatkan. Hasil belajar merupakan salah satu tujuan pembelajaran yang diharapkan semua peserta didik. Untuk menunjang tercapainya tujuan pembelajaran tersebut perlu adanya kegiatan belajar mengajar yang melibatkan siswa, guru, materi pelajaran, metode pembelajaran, kurikulum dan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa serta didukung oleh lingkungan belajar-mengajar yang kondusif. Untuk mengoptimalkan hasil belajar ekonomi siswa, pihak sekolah bersama peneliti mencoba menggali tentang faktor–

(29)

mempengaruhi hasil belajar ekonomi dapat berupa budaya membaca, cara-cara belajar dan lingkungan keluarga.

Faktor pertama yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah budaya membaca. Mmebaca merupakan suatu proses untuk mendapatkan informasi atau

pengetahuan melalui indera mata atau penglihatan serta pemahaman dan ingatan. Ekonomi sebagai salah satu mata pelajaran dalam rumpun ilmu pengetahuan sosial (IPS) diharapkan dapat mencapai hasil yang optimal, siswa dituntut untuk dapat memperbanyak membaca sebab dalam mata pelajaran ekonomi banyak materi yang membutuhkan daya serap atau daya ingat yang didapat melalui membaca. Berbeda dengan siswa yang berada pada jurusan MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) mereka biasanya membutuhkan pemahaman yang didapatkan melalui latihan. Oleh karena itu, budaya membaca dalam hal ini kebiasaan membaca sangat diperlukan khususnya bagi siswa yang berada pada jurusan IPS. Budaya membaca adalah suatu sikap dan tindakan atau perbuatan untuk membaca yang dilakukan secara teratur dan berkelanjutan. Seorang yang mempunyai budaya baca adalah bahwa orang tersebut telah terbiasa dan berproses dalam waktu yang lama di dalam hidupnya selalu menggunakan sebagian

(30)
[image:30.595.113.487.123.297.2]

Tabel 2. Budaya Membaca Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 4 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012

Kelas Kriteria Jumlah Siswa

Tinggi Sedang Rendah

XI IPS 1 XI IPS 2 XI IPS 3 XI IPS 4

5 5 3 7 22 15 26 15 7 16 4 12 34 36 33 34

Jumlah 20 78 39 137

Persentase (%)

14,59 56,94 28,47 100

Sumber : Pengolahan hasil angket awal peneliti

Berdasarkan Tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa budaya membaca Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 4 Bandar Lampung Tahun 2011/2012 dari 137 responden yang memiliki budaya membaca rendah sebanyak 39 siswa atau sebanyak 28,47%, kemudian yang memiliki budaya membaca sedang sebanyak 78 siswa atau sebanyak 56,94% dan yang memiliki budaya membaca tinggi sebanyak 20 siswa atau 14,59%. Hal ini sesuai dengan pendapat Rozin (2008), Budaya membaca adalah kegiatan positif rutin yang baik dilakukan untuk melatih otak untuk menyerap apa–apa saja informasi yang terbaik diterima seseorang dalam kondisi dan waktu tertentu. Sumber bacaan bisa diperoleh dari buku, surat kabar, tabloid, internet, dan sebagainya. Dianjurkan untuk membaca berbagai hal yang positif. Informasi yang baik akan membuat hasil yang baik pula bagi anda.

(31)
[image:31.595.113.487.358.546.2]

Faktor kedua yang turut mempengaruhi hasil belajar siswa adalah cara belajar siswa. Cara belajar siswa yang satu dengan siswa yang lain pasti berbeda. Setiap siswa memiliki cara atau gaya belajar dalam dirinya. Cara belajar merupakan hal yang mutlak yang dimiliki oleh seorang peserta didik. Dengan cara belajar yang efektif, maka siswa mampu meraih penguasaan konsep yang optimal. Begitu pula sebaliknya, cara belajar yang kurang efektif membuat siswa kurang optimal dalam meraih penguasaan konsep. Berikut disajikan data cara belajar siswa yang peneliti dapat melalui penelitian pendahuluan melalui angket awal.

Tabel 3. Cara Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 4 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012

Kelas Kriteria Jumlah Siswa Tepat Kurang Tepat Tidak Tepat XI IPS 1

XI IPS 2 XI IPS 3 XI IPS 4

6 7 6 4 21 25 20 17 7 4 7 13 34 36 33 34

Jumlah 23 83 31 137

Persentase (%)

16,79 60,58 22,63 100

Sumber : Pengolahan hasil angket awal peneliti

(32)

sebanyak 23 siswa atau 16,79%. Hal ini sesuai dengan pendapat Slamento (2003: 32), yaitu

“Cara belajar adalah langkah atau jalan yang harus dilalui dalam belajar

untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan. Banyak anak didik gagal atau tidak mendapat hasil yang baik dalam pelajarannya karena mereka tidak mengetahui cara-cara belajar yang efektif.”

Sesuai dengan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa cara belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 4 Bandar Lampung Tahun 2011/2012 tergolong tidak tepat yaitu sebesar 83,21% (60,58% + 22,63%).

(33)
[image:33.595.113.488.124.296.2]

Tabel 4. Lingkungan Keluarga Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 4 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012

Kelas Kriteria Jumlah Siswa

Baik Cukup Kurang

XI IPS 1 XI IPS 2 XI IPS 3 XI IPS 4

9 12

7 11

20 17 23 13

5 7 3 10

34 36 33 34

Jumlah 39 73 25 137

Persentase (%)

28,47 53,28 18,25 100

Sumber : Pengolahan hasil angket awal peneliti

Berdasarkan Tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa lingkungan keluarga Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 4 Bandar Lampung Tahun 2011/2012 dari 137 siswa yang berpendapat bahwa yang memiliki lingkungan keluarga kurang sebanyak 25 siswa atau sebanyak 18,25%, sedangkan yang memiliki lingkungan keluarga cukup sebanyak 73 siswa atau 53,28% dan yang memiliki lingkungan keluarga yang baik sebanyak 39 siswa atau sebanyak 28,47%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa lingkungan keluarga Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 4 Bandar Lampung tergolong kurang yaitu sebanyak 71,53% (53,28% + 18,25%).

(34)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Rendahnya hasil belajar ekonomi siswa. Hal ini terlihat dari perolehan nilai siswa dibawah nilai KKM yaitu 68.

2. Partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran masih sangat rendah. 3. Pelestarian budaya membaca siswa masih rendah.

4. Sebagian besar siswa tidak memiliki cara belajar yang tepat.

5. Banyak siswa yang tidak bisa dalam mengatur waktu belajarnya di rumah. 6. Sebagian besar orang tua siswa kurang dalam memperhatikan

perkembangan belajar anaknya.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dipaparkan di atas, maka masalah-masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada hal-hal yang berhubungan dengan budaya membaca, cara belajar, lingkungan keluarga dan hasil belajar ekonomi.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

(35)

2. Apakah ada pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 4 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012 ?

3. Apakah ada pengaruh lingkungan keluarga terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS Semester Ganjil SMA Negeri 4 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012 ?

4. Apakah ada pengaruh budaya membaca, cara belajar dan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI Semester Ganjil IPS SMA Negeri 4 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012 ?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan sebuah acuan dalam melakukan kegiatan atau rambu-rambu dalam melakukan penelitian agar sesuai dengan rencana yang telah disusun sebelumnya. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh budaya membaca terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Negeri 4 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012.

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh cara belajar terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Negeri 4 Bandar

Lampung tahun pelajaran 2011/2012.

(36)

4. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh budaya membaca, cara belajar dan lingkungan keluarga secara bersama-sama terhadap hasil belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS semester ganjil SMA Negeri 4 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012.

F. Kegunaan Penelitian

Kegunaan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Secara teoritis

1) Bagi Penulis, dapat menambah pengetahuan dan mengembangkan ilmu yang telah didapat selama kuliah, sehingga tercipta wahana ilmiah.

2) Bagi para akademisi, dapat digunakan sebagai referensi atau bahan kajian dalam menambah ilmu pengetahuan dibidang pendidikan. 3) Bagi peneliti lebih lanjut, dapat dijadikan referensi dalam

mengembangkan pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar ekonomi yang belum dikaji dalam penelitian ini.

2. Secara Praktis 1) Bagi siswa

(37)

2) Bagi guru

Dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk meminimalisir faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar khususnya pada mata pelajaran Ekonomi, terutama yang disebabkan oleh faktor sekolah, yaitu guru, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

3) Bagi pihak sekolah

Dapat digunakan sebagai bahan masukan agar dapat meminimalisir faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar khususnya pada mata pelajaran Ekonomi, yaitu dengan cara pihak sekolah mengambil kebijakan yang dapat mendukung terciptanya proses belajar yang efektif.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah sebagai berkut:

1. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah faktor budaya membaca, cara belajar, lingkungan keluarga dan hasil belajar ekonomi.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS. 3. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini adalah SMA Negeri 4 Bandar Lampung. 4. Waktu Penelitian

(38)

Bagian kedua akan membahas mengenai tinjauan pustaka, hasil penelitian yang relevan, kerangka pikir, dan hipotesis. Sebelum analisis kritis dan komparatif terhadap teori-teori dan hasil penelitian yang relevan dengan semua variabel yang diteliti, selanjutnya penelitian dapat melakukan kesimpulan sementara. Perpaduan sintesa antara variabel satu dengan variabel yang lain akan menghasilkan

kerangka pikir yang selanjutnya dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis.

A. Tinjauan Pustaka

Bagian tinjauan pustaka akan membahas teori-teori yang mendasari tentang hasil belajar, budaya membaca, cara belajar dan lingkungan keluarga. Bagian ini juga menjelaskan teori-teori yang mempengaruhi antara budaya membaca terhadap hasil belajar, cara belajar terhadap hasil belajar dan lingkungan keluarga terhadap hasil belajar.

1. Hasil Belajar

Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai

(39)

seseorang telah belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang tersbut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Perubahan tingkah laku tersebut merupakan hasil belajar.

Secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pengertian belajar secara psikologis tersebut diuraikan lagi guna memudahkan dalam memahami pengertian belajar tersebut, yaitu belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003: 3 ).

Skinner dalam Dinn Wahyudin dkk (2006: 3.31) berpendapat bahwa belajar adalah suatu perubahan perilaku. Pada saat orang belajar maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, apabila seseorang tidak belajar, maka responnya

cenderung menurun. Sedangkan menurut Piaget dalam Dinn Wahyudin dkk (2006: 3.32) berpendapat bahwa belajar sifatnya individual. Artinya proses belajar merupakan interaksi individu dengan lingkungannya. Perkembangan individu tersebut dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan perkembangan intelektual dan usia yang bersangkutan.

(40)

seseorang akan mendapatkan pengetahuan yang optimal dari hal yang tidak tahu menjadi tahu.

Hasil belajar menurut Suharsimin Arikunto (2001: 63) sebagai hasil yang telah dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan. Sedangkan menurut Sudjana (2004: 22) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Pada dasarnya antara hasil belajar dan prestasi belajar mempunyai arti yang sama, karena hasil belajar merupakan bagian dari prestasi siswa. Hal ini sesuai dengan pernyataan Tu'u (2004: 76) yang menyatakan bahwa unsure yang ada dalam prestasi siswa adalah hasil belajar dan nilai siswa.

Salah satu cara untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah dengan diadakannya evaluasi. Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999: 200) menyatakan bahwa evaluasi hasil belajar merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan dan atau pengukuran hasil belajar.

Menurut Muchtar Buchori dalam Sari (2007: 15) mengemukakan bahwa tujuan khusus evaluasi ada dua, yaitu:

a. untuk mengetahui kemajuan belajar siswa selama jangka waktu tertentu b. untuk mengetahui tingkat efisien metede-metode pendidikan yang digunakan

selama jangka waktu tertentu.

(41)

1. Faktor-faktor yang bersumber dari dalam diri manusia dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu faktor biologis dan faktor psikiologis, yang dikategorikan sebagai faktor biologis antara lain: usia, kematangan, dan kesehatan,

sedangkan yang dikategorikan sebagai faktor psikologis adalah kelelahan, suasana hati, motivasi, minat, dan kebiasaan belajar.

2. Faktor-faktor yang bersumber dari luar diri manusia yang diklasifikasikan menjadi dua, yaitu faktor manusia (human) dan faktor non-manusia seperti alam, benda, hewan, dan lingkungan fisik.

Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa

merupakan hasil belajar yang diperoleh siswa setelah mengikuti pelajaran, dimana hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor intern maupun faktor ekstern. Hasil belajar siswa biasanya ditinjukan oleh nilai yang diperoleh siswa setelah mengikuti tes.

Ekonomi sebagai ilmu yang mempelajari cara manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan meningkatkan kesejahteraan hidupnya secara individu maupun kelompok mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan. Karena ekonomi mempunyai peranan yang penting dalam aktivitas bisnis ekonomi, maka pembelajaran ekonomi harus dilaksanakan dengan baik.

Jadi, hasil belajar ekonomi dalam penelitian ini adalah hasil yang diperoleh atau dicapai siswa setelah mengikuti proses pembelajaran ekonomi disekolah melalui tes/evaluasi yang diwujudkan dalam bentuk angka atau huruf.

Hasil belajar ekonomi merupakan hasil belajar yang dicapai siswa dalam pelajaran ekonomi selama siswa mampu memahami konsep-konsep, prinsip-prinsip serta mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari setelah siswa

(42)

keberhasilan siswa, diperlukan pengukuran hasil belajar yaitu melalui suatu tes dan dinyatakan dalam bentuk angka atau nilai tertentu.

2. Budaya Membaca

Budaya adalah bentuk jamak dari kata budi dan daya yang berarti cinta, karsa, dan rasa. Kata budaya sebenarnya berasal dari bahasa sanskertabuddhayahyaitu bentuk jamak katabuddhiyang berarti budi atau akal. Ahmadi membedakan pengertian budaya dan kebudayaan. Budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa, dan rasa, sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa dan rasa tersebut (Ahmadi, 2007: 58). Sedangkan menurut Tylor dalam Setiadi (2008: 27), budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

Selanjutnya menurut Koentjaraningrat (2000: 181), kata budaya berasal dari kata Sansekerta yaitubuddhi.Ditambahkan pula bahwa kata budaya sebagai suatu perkembangan dari majemuk budi dan daya. Karena itu budaya dapat diartikan sebagai daya dari budi yang berupa cipta, karsa dan rasa. Lebih lanjut

Koentjaraningrat membagi kebudayaan dalam tiga wujud yaitu :

a. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleksitas dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan lain-lain;

b. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleksitas aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat dan;

c. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

(43)

melalui belajar. Sedangkan kebudayaan merupakan hasil karya, rasa dan cipta yang didapat seseorang sebagai masyarakat.

Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang ditulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati), mengeja atau melafalkan apa yang tertulis, mengucapkan, mengetahui, meramalkan, memperhitungkan, dan memahami (KBBI, 2007: 83). Sedangkan menurut Soedarso dalam Mulyono Abdurrahman (1999: 200) mengemukakan bahwa membaca merupakan aktivitas kompleks yang memerlukan sejumlah besar tindakan terpisah-pisah, mencakup penggunaan pengertian, khayalan, pengamatan dan ingatan.

Selanjutnya Bond dan Wagner dalam Bafadal (2008: 193) mendefiniskan

membaca sebagai suatu proses menangkap atau memperoleh konsep-konsep yang dimaksud oleh pengarangnya, menginterpretasi, mengevaluasi konsep-konsep pengarang dan mereflesikan atau bertindak sebagaimana yang dimasudkan dari konsep-konsep tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, membaca merupakan suatu proses untuk mendapatkan informasi atau pengetahuan melalui indera mata atau penglihatan serta

(44)

Salah satu sarana yang sangat menunjang tercapainya tujuan pendidikan adalah budaya membaca. Budaya membaca adalah keterampilan seseorang yang

diperoleh setelah seseorang dilahirkan, bukan keterampilan bawaan. Oleh karena itu budaya membaca dapat dipupuk, dibina dan dikembangkan. Untuk tujuan akademik membaca adalah untuk memenuhi tuntutan kurikulum. Buku sebagai media transformasi dan penyebarluasan ilmu dapat menembus batas-batas geografis suatu Negara, karena itulah buku disebut jendela dunia.

http://id.wikipedia.org/wiki/budaya.

Sedangkan Rahim mengemukakan bahwa :

"Kemampuan membaca merupakan sesuatu yang vital dalam masyarakat terpelajar. Namun anak-anak yang tidak memahami pentingnya belajar membaca tidak akan termotivasi untuk belajar. Belajar membaca merupakan usaha yang terus menerus dan anak-anak yang melihat tingginya nilai membaca dalam kegiatan pribadinya akan lebih giat belajar dibandingkan dengan anak-anak yang tidak menemukan keuntungan dari kegiatan membaca. Sedangkan pada hakikatnya pengertian membaca itu sendiri adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual berfikir,

psikolinguistik dan metakognitif sebagai proses visual membaca

merupakam proses menejerial simbol tulis atau huruf ke dalam kata-kata lisan. Sebagai pemahaman literal, interpetasi, membaca kritis dan

pemahaman kreatif (Rahim, 2007: 2)."

(45)

pengetahuan dan membaca adalah jalan menuju ke pintu ilmu pengetahuan. Ini bearti untuk mendapatkan ilmu pengetahuan tidak ada cara lain yang harus dilakukan kecuaili memperbanyak membaca. Dengan membaca suatu bacaan, seseorang dapat menerima informasi, memperdalam pengetahuan dan

meningkatkan kecerdasan.

Menurut Rozin (2008) Budaya membaca adalah kegiatan positif rutin yang baik dilakukan untuk melatih otak untuk menyerap apa–apa saja informasi yang terbaik diterima seseorang dalam kondisi dan waktu tertentu. Sumber bacaan bisa diperoleh dari buku, surat kabar, tabloid, internet, dan sebagainya. Dianjurkan untuk membaca berbagai hal yang positif.

Informasi yang baik akan membuat hasil yang baik pula bagi anda.

Agar siswa dapat membaca dengan efesien perlulah memiliki kebiasaan–

kebiasaan yang baik. Kebiasaan–kebiasaan membaca yang baik itu menurut Gie dalam Slameto, (2003: 84) adalah sebagai berikut: memperhatikan kesehatan membaca, ada jadwal, membuat tanda–tanda/ catatan–catatan, memanfaatkan perpustakaan, membaca sungguh–sungguh semua buku yang perlu untuk setiap mata pelajaran sampai menguasai isinya, dan membaca dengan konsentrasi penuh.

Menurut Toyip, M. (2009) budaya membaca merupakan materi bacaan yang kompleks, rendahnya budaya membaca karena mereka belum menggunakan cara tertentu yang memudahkan, memahami dan mengingat kembali, dimana keadaan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut:

1. Faktor siswa:

a. Minat baca siswa rendah, mereka hanya mau membaca jika ada tugas dari guru dan harus dilaporkan.

b. Motivasi belajar siswa rendah, termasuk dalam hal membaca. c. Siswa belum menemukan cara yang mudah dalam memahami isi

(46)

d. Siswa belum menemukan cara yang efisien untuk mengingat materi bacaan.

2. Faktor guru:

a. Guru masih kurang dalam memberikan tugas membaca. b. Guru kurang memonitor hasil belajar dari tugas membaca.

c. Guru kurang peka terhadap kesulitan siswa yang berhubungan dengan tugas membaca.

d. Guru kurang memberikan bimbingan terhadap siswa tentang membaca yang efektif dan efisien.

3. Faktor budaya sekolah:

a. Kurang dikembangkannya budaya membaca di kalangan guru maupun siswa.

b. Kurangnya fasilitas perpustakaan, misalnya ruangan dan tempat duduk yang kurang nyaman untuk membaca.

Hal senada diungkapkan oleh Purwono (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi budaya membaca antara lain:

1. Pendidikan di Indonesia belum membuat siswa/mahasiswa harus membaca, mencari informasi atau pengetahuan lebih dari apa yang diajarkan.

2. Banyaknya jenis hiburan sepertigamedan tayangan televisi yang mengalihkan perhatian anak-anak dari membaca.

3. Budaya membaca memang belum diwariskan oleh nenek moyang. Kita terbiasa mendengar dan belajar dari dongeng secara lisan.

4. sarana untuk memperoleh bahan bacaan seperti perpustakaan atau taman baca masih merupakan barang langka. Di hampir semua sekolah pada semua jenis dan jenjang pendidikan masih belum memenuhi standar sarana dan prasarana pendidikan.

5. Tingginya harga buku membuat motivasi orang untuk membeli buku menjadi rendah http://jakartabutuhrevolusibudaya.com.

Sehubungan dengan minat, kebiasaan dan budaya membaca tersebut Sutarno (2006: 28 - 29) mengemukakan paling tidak ada 3 tahapan yang harus dilalui, yaitu:

1. Dimulai dengan adanya kegemaran karena tertarik bahwa buku–buku tersebut dikemas dengan menarik, baik desain, gambar, bentuk dan ukurannya.

(47)

3. Jika kebiasaan membaca itu dapat terus dipelihara, tanpa “gangguan” media elektronik, yang bersifat “entertainment”, dan tanpa membutuhkan keaktifan

mental. Oleh karena seorang pembaca terlibat secara konstruktif dalam menyerap dan memahami bacaan, maka tahap selanjutnya ialah bahwa membaca menjadi kebutuhan yang harus dipenuhi.

Melalui perpustakaan sekolah siswa dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang telah dimiliki, sehingga dapat menunjang proses pembelajaran disekolah. Adanya sebuah perpustakaan sebagai penyedia fasilitas yang dibutuhkan terutama untuk memenuhi kebutuhan belajar akan sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekolah itu sendiri. Perpustakaan menjadi salah satu faktor penunjang dalam melestarikan budaya membaca. Sebab dengan tersedianya sarana dan prasarana perpustakaan sekolah yang ada diharapakan dapat meningkatkan budaya membaca dikalangan siswa itu sendiri.

Budaya membaca memang cukup berperan dalam menambah pengetahuan siswa yang juga akan berdampak pada hasil belajar siswa. Budaya membaca yang diterapkan oleh siswa berupa kebiasaan siswa dalam melakukan kegiatan membaca guna memperdalam dan menggali informasi atau pengetahuan yang mereka butuhkan.

3. Cara Belajar

(48)

Cara belajar merupakan suatu metode atau teknik yang digunakan siswa dalam proses pembelajaran baik di sekolah maupun di rumah. Cara belajar setiap siswa pastilah berbeda. Setiap siswa memiliki cara atau gaya belajarnya masing-masing. Namun banyak siswa yang belum dapat menemukan cara atau metode belajar yang baik, efektif dan efisien sehingga mereka tidak memperoleh hasil yang optimal dalam proses pembelajaran. Sebelum belajar, sebaiknya siswa mampu menentukan cara atau gaya belajar dalam diri individu masing-masing. Karena cara atau gaya belajar dapat menentukan kenyamanan siswa dalam menerima materi pembelajaran. Menurut Hamalik dalam Nurbayanti (2008: 23), cara belajar adalah kegiatan-kegiatan belajar yang dilakukan dalam mempelajari sesuatu. Artinya kegiatan-kegiatan yang seharusnya dilakukan dalam situasi belajar tertentu. Sedangkan cara belajar yang efisien menurut Thursan Hakim (2005: 7) adalah cara belajar yang memungkinkan siswa menguasai ilmu dengan lebih mudah dan lebih cepat sesuai kapasistas tenaga dan pikiran yang dikeluarkan.

SedangkanHamzah (2008: 180) mendefinisikan “Gaya belajar adalah cara dia

bereaksi dan menggunakan perangsang-perangsang yang diterimanya dalam proses belajar-mengajar”.

Menurut Slameto (2003: 32)

“Cara belajar adalah langkah atau jalan yang harus dilalui dalam belajar untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Belajar bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan. Banyak anak didik gagal atau tidak mendapat hasil yang baik dalam pelajarannya karena mereka tidak mengetahui cara-cara belajar yang efektif.”

(49)

hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Jadi, siswa dalam proses pembelajaran harus mempelajari metode, kemahiran, atau cara belajar yang efisien agar siswa tidak mengalami kesulitam-kesulitan dalam proses pembelajaran.

Terkadang siswa belum mengetahui cara-cara belajar yang efektif dan efisien. Mereka kebanyakan hanya mencoba menghafal pelajaran. Seperti yang sudah diketahui, belajar itu sangat kompleks. Hasil belajar dipengaruhi berbagai faktor yaitu kecakapan dan ketangkasan berbeda secara individual. Walaupun demikian di bawah ini ada beberapa petunjuk cara-cara belajar yang efektif dan efesien antara lain:

1. Keadaan jasmani.

Belajar memerlukan tenaga. Karena itu untuk mencapai hasil yang baik diperlukan badan yang baik.

2. Keadaan emosional dan sosial.

Anak yang merasa jiwanya tertekan, yang selalu dalam keadaan takut akan kegagalan, yang mengalami guncangan karena emosi-emosi yang kuat, tidak akan dapat belajar dengan efektif.

3. Keadaan lingkungan.

Tempat belajar hendaknya tenang, jangan diganggu oleh perangsang-perangsang dari sekitar. Untuk belajar diperlukan konsentrasi pikiran. 4. Memulai pelajaran.

Pada permulaan pelajaran sering dirasakan kelambanan, keengganan bekerja. Jadi kelambanan itu dapat diatasi dengan suatu perintah kepada diri sendiri untuk memulai pekerjaan itu tepat pada waktunya.

5. Membagi pekerjaan.

Sebelum memulai pelajaran kita terlebih dahulu menentukan apa yang dapat dan harus kita selesaikan dalam waktu tertentu. Menyelesaikan sesuatu tugas sesuai dengan yang direncanakan memberi perasaan sukses yang menggembirakan serta menambah kegiatan belajar. Dengan

semboyan "devide et impera "”bagi dan dikuasai" kita dapat

menyelesaikan pekerjaan yang banyak, yakni dengan membagi pekerjaan dalam bagian-bagian yang dapat diselesaikan.

6. Adakan kontrol.

Selidiki pada akhir pelajaran. Kalau hasilnya kurang baik, akan nyata kekurangan-kekurangan yang memerlukan latihan khusus.

(50)

Adakan persaingan dengan diri sendiri, niscaya prestasi akan meningkat dan karena itu memupuk sikap yang optimis.

8. Waktu belajar.

Biasanya orang dapat bekerja dengan penuh perhatian selama 40 menit. Selama itu kita curahkan perhatian kita sepenuhnya kepada tugas kita. Kemudian kita adakan istirahat 5 menit persisi, tidak lebih atau kurang, lalu bekerja lagi selama 40 menit dan seterusnya. Waktu yang tepat kita jadikan alat untuk memerintah diri kita, menyeleweng dari waktu itu bearti kegagalan atau kekalahan.

9. Buatlah suatu rencana keraja.

sehari sebelumnya, sebaiknya sebelum tidur, kita buat rencana kerja secara tertulis untuk hari berikutnya.

10. Menggunakan waktu.

Menggunakan waktu tidak bearti bekerja lama sampai habis tenaga, melainkan bekerja sungguh-sungguh dengan sepenuh tenaga dan perhatian untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu.

11. Belajar keras tidak merusak.

Belajar dengan penuh konsentrasi tidak merusak. Yang merusak ialah menggunakan waktu tidur untuk belajar. Tiap orang perlu tidur selama 7 jam. Belajar sungguh-sungguh selama 2-4 jam sehari dengan teratur sudah cukup untuk memberi hasil yang memuaskan.

12. Cara mempelajari buku.

Sebelum kita mulai bacaan buku lebih dahulu kita coba memperoleh gambaran tentang buku dalam garis besarnya.

13. Mempertinggi kecepatan membaca.

Seorang pelajar harus mencapai kecepatan membaca sebanyak sekurang-kurangnya 200 perkataan dalam satu menit.

14. Jangan membaca belaka.

Membaca belaka tidak banyak bermanfaat. Membaca bukanlah sekedar mengetahui kata-katanya, tetapi mengkuti jalan pikiran si pengarang. 15. Cegah "cramming".

Kesalahan yang banyak dibuat pelajar adalah memupuk pelajaran sampai saat terakhir yakni bila saat ulangan atau ujian sudah mendekat, sehingga mereka diburu-buru waktu.

16. Membuat catatan.

Membuat catatan memerlukan pemikiran, jadi tidak sama dengan menyalin. Catatan itu harus merupakan online atau rangkuman yang memberi gambaran tentang garis-garis besar daripada pelajaran itu.

Gunanya adalah mengingat pelajaran. Jadi sewaktu belajar kita harus telah mencoba memahami dan mencamkan isi pelajaran. Catatan itu sangat berfaedah bila kita hendak mengulanginya kelak. (Nasution, 2004: 50)

(51)

1. Pembuatan jadwal dan pelaksanaannya

Jadwal adalah pembagian waktu untuk sejumlah kegiatan yang dilaksanakan oleh seseorang setiap harinya. Jadwal juga berpengaruh terhadap belajar. Agar belajar dapat berjalan dengan baik dan berhasil, seorang siswa perlu

mempunyai jadwal yang baik dan melaksanakannya dengan teratur/disiplin. Selain itu, jadwal juga menjadi acuan bagi siswa agar belajar menjadi terarah dan terencana sesuaai yang telah ditetapkan sebelumya.

Menurut Djamarah (2008: 24), cara membuat jadwal pelajaran yang baik sebagai berikut.

a. Memperhitungkan waktu setiap hari untuk keperluan-keperluan tidur, belajar, makan, mandi, olahraga, dan lain-lain.

b. Menyelidiki dan menentukan waktu yang tersedia setiap hari.

c. Merencanakan penggunaan belajar dengan cara menetapkan jenis-jenis mata pelajaran dan urutan-urutan yang seharusnya dipelajari.

d. Menyelidiki waktu-waktu yang dapat dipergunakan untuk belajar dengan hasil terbaik. Sebaliknya, pelajarilah mata pelajaran yang dianggap sulit pada malam hari atau pagi hari. Sedangkan yang dianggap mudah, dipelajari pada jam pelajaran yang lain, misalnya di sore hari. e. Berhematlah dengan waktu dan jangan ragu-ragu untuk memulai

pekerjaan, temasuk belajar.

Sedangkan menurut Slameto (2003: 83), cara lain untuk membuat jadwal adalah sebagai berikut.

“Setiap hari ada 24 jam, 24 jam ini digunakan untuk:

a. tidur : ± 8 jam;

b. makan, mandi, dan olahraga : ± 3 jam; c. urusan pribadi dan lain-lain : ± 2 jam; dan d. sisanya untuk belajar : ± 11 jam.

(52)

Hari minggu digunakan untuk ibadah dan rekreasi demi kesegaran badan yang sudah 6 hari belajar. Supaya berhasil dalam belajar, jadwal yang sudah dibuat harus dilaksanakan secara teratur, disiplin, dan efisien.

2. Membaca dan membuat catatan

Membaca besar pengaruhnya terhadap belajar. Hampir sebagian besar kegiatan belajar adalah membaca. Agar siswa dapat belajar dengan efisien perlulah memiliki kebiasaan-kebiasaan yang baik.

Kebiasaan-kebiasaan yang baik itu menurut The Liang Gie dalam Slameto (2003: 84) adalah sebagai berikut: memperhatikan kesehatan membaca, ada jadwal, membuat tanda-tanda/ catatan-catatan, memanfaatkan perpustakaan, membaca sungguh-sungguh semua buku-buku yang perlu untuk semua mata pelajaran sampai menguasai isinya, dan membaca dengan konsentrasi penuh.

Sebelum membaca perlu meninjau/menyelidiki dulu tentang gambaran/garis besar dari bab/buku yang akan dibaca, sesudah itu mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan isi bab atau buku yang akan dibaca, dengan harapan itu akan terjawab sesudah membaca, sesudah itu barulah membaca. Sesudah membaca selesai, dilanjutkan menghafalkan (dengan bermakna) pokok-pokok yang penting, terus mencatat pokok-pokok itu untuk membuat ringkasan atau kesimpulan tentang apa yang sudah dipelajari, atau menulis jawaban-jawaban pertanyaan, baik yang dibuat sendiri atau yang ada dalam buku. Kegiatan terakhir adalah mengulang atau mengingat kembali tentang bahan yang sudah dipelajari.

(53)

sewaktu-waktu membaca, buku yang dibaca kelihatan jelas dengan sinar yang terang, tidak silau/ ada bayangan pada buku, jarak mata dengan buku ± 25- 30 cm, membaca pada meja belajar, dan sesudah membaca istirahat ± 1 sampai 2 jam. Selain kebiasaan membaca yang baik, ada juga kebiasaan membaca yang buruk, kebiasaan itu antara lain: membaca sambil bersuara, dengan menunjuk kata yang dibaca, mengulang-ulang, melihat satu kata demi satu kata, sambil tiduran, sambil mengobrol, dan sambil melamun. Kebiasaan-kebiasaan itu perlu ditinggalkan dan diganti dengan kebiasaan yang baik.

Membuat catatan besar pengaruhnya dalam membaca. Catatan yang baik, rapi, lengkap, dan teratur akan menambah semangat dalam belajar, khususnya dalam membaca, karena tidak terjadi kebosanan membaca. Dalam membuat catatan sebaiknya tidak semua yang dikatakan oleh guru itu ditulis, tetapi diambil intisarinya saja. Tulisan harus jelas dan teratur agar mudah dipelajari. Perlu ditulis juga tanggal dan hari mencatatnya, pelajaran apa, gurunya siapa, bab/ pokok yang dibicarakan, dan buku pegangan wajib/ pelengkap. Catatan yang tidak jelas dan tidak teratur antara materi yang satu dengan materi lainnya akan menimbulkan rasa bosan dalam membaca, selanjutnya belajar jadi kacau.

3. Mengulangi bahan pelajaran

(54)

pelajaran cukup belajar dari ringkasan ataupun juga dapat dari mempelajari soal jawab yang sudah pernah dibuat.

Djamarah (2008: 64) menyatakan sebagai berikut.

“Mengulangi bahan pelajaran bisadilakukan pada malam, pagi, atau sore hari. Pada malam hari, waktu yang baik adalah selesai sholat Magrib atau sekitar pukul 19.10 hingga pukul 22.00. Pada pagi hari, waktu yang disarankan adalah sekitar 04.30 hingga 06.00. Pada sore hari, waktu yang baik adalah sekitar pukul 16.10 sampai pukul 18.00. Tetapi jangan lupa sepulang dari sekolah, istirahat sebentar, lalu ulangi bahan pelajaran dengan membacanya. Setelah itu dapat dilakukan istirahat atau melakukan apa saja yang bermanfaat bagi diri sendiri danbagi masyarakat.”

Mengulangi bahan pelajaran dapat berjalan dengan baik maka perlu disediakan waktu untuk mengulang dan menggunakan waktu sebaik-baiknya, untuk menghafal dengan bermakna dan memahami bahan yang diulang secara sungguh-sungguh. Agar dapat menghafal bahan dengan baik hendaklah diperhatikan syarat-syarat sebagai berikut.

1. Menyadari sepenuhnya tujuan belajar.

2. Mengetahui betul-betul tentang makna bahan yang dihafal. 3. Mencurahkan perhatian sepenuhnya sewaktu menghafal.

4. Menghafal secara teratur sesuai kondisi badan, yang sebaik-baiknya serta daya serap otak terhadap bahan yang harus dihafal.

4. Konsentrasi

Konsentrasi adalah pemusatan pikiran terhadap suatu hal dengan

menyampingkan semua hal lainnya yang tidak berhubungan. Dalam belajar konsentrasi berarti pemusatan pikiran terhadap mata pelajaran dengan

(55)

Kemampuan untuk memusatkan pikiran terhadap suatu hal atau pelajaran itu pada dasarnya ada pada setiap siswa, hanya besar atau kecilnya kemampuan itu berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh keadaan siswa tersebut, lingkungan dan pengalaman. Pemusatan pikiran merupakan kebiasaan yang dapat dilatih, jadi bukan bakat. Pemusatan pikiran dapat dicapai dengan mengabaikan atau tidak memikirkan hal-hal lain yang tidak ada hubungannya, jadi hanya memikirkan suatu hal yang dihadapi atau dipelajari serta yang ada hubungannya saja.

Konsentrasi besar pengaruhnya terhadap belajar. Jika siswa mengalami

kesulitan berkonsentrasi, jelas belajarnya akan sia-sia, karena hanya membuang tenaga, waktu dan biaya. Siswa yang dapat belajar dengan baik adalah siswa yang dapat berkonsentrasi dengan baik, dengan kata lain harus memiliki kebiasaan untuk memusatkan pikiran. Jadi kebiasaan untuk memusatkan pikiran ini mutlak perlu dimiliki oleh setiap siswa yang belajar. Dalam

kenyataan seseorang sering mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi, hal ini disebabkan karena: kurang berminat terhadap mata pelajaran yang dipelajari, terganggu oleh keadaan lingkungan (bising, keadaan yang tidak mendukung, cuaca buruk dan lain-lain), pikiran kacau dengan banyak urusan/ masalah-masalah kesehatan jiwa dan raga) yang terganggu (badan lemah) dan bosan terhadap pelajaran atau sekolah.

(56)

5. Mengerjakan tugas

Mengejakan tugas dapat berupa pengerjaan tes/ ulangan atau ujian yang diberikan guru, tetapi juga termasuk membuat/ mengerjakan latihan-latihan yang ada dalam buku-buku ataupun soal-soal buatan sendiri. Sesuai prinsip di muka, jelas mengerjakan tugas itu mempengaruhi hasil belajar. Agar siswa berhasil dalam belajarnya, perlu mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya. Menghadapi tugas/ ujian perlu dilaksanakan cara-cara belajar yang baik, seperti yang dikemukakan oleh Slameto (2003: 89) sebagai berikut.

1. Hindarilah belajar terlalu banyak pada saat-saat terakhir menjelang tes (semua bahan hendaknya sudah siap jauh-jauh sebelumnya).

2. Pelajarilah kembali bahan yang sudah pernah didapat secara teratur sehari atau dua hari sebelumnya.

3. Buatlah suatu ringkasan atau garis besar tentang bahan yang sedang dipelajari kembali itu.

4. Pelajarilah juga latihan soal dan hasil tugas yang sudah pernah dikerjakan.

5. Peliharalah kondisi kesehatan.

6. Konsentrasikan seluruh pehatian terhadap tugas yang akan ditempuh. 7. Siapkanlah segala alat/ perlengkapan-pelengkapan yang diperlukan dan

jika diperlukan syarat-syarat tertentu , bereskan seawal mungkin.

Teknik atau cara belajar secara umum yang dianjurkan oleh para ahli pendidikan adalah meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Persiapan Belajar Siswa

Pada hakikatnya setiap pekerjaan yang akan dilakukan harus dipersiapkan terlebih dahulu. Dengan persiapan yang baik maka kegiatan/pekerjaan akan dapat dilaksanakan dengan baik pula sehingga akan memperoleh

keberhasilan. Berikut beberapa persiapan yang perlu dilakukan dalam belajar.

a. Persiapan Mental

Persiapan mental yang dimaksud adalah berupa motivasi. Menurut Hakim (2008: 27) pada umumnya motif belajar seseorang siswa lebih dari satu atau bersifat majemuk, diantaranya ingin menuntut ilmu, ingin mendapat nilai bagus, dan motif lainnya.

b. Persiapan Sarana

(57)

2. Cara Mengikuti Pelajaran

Menurut Hamalik (2001: 50), langkah-langkah mengikuti pelajaran yang baik sebagai berikut.

a. Persiapan yang harus dilakukan adalah mempelajari bahan pelajaran yang sebelumnya diajarkan, mempelajari bahan yang akan dibahas dan merumuskan pertanyaan tentang materi yang belum dipahami.

b. Aktivitas selama mengikuti pelajaran, hal yang perlu diperhatikan selama mengikuti pelajaran antara lain: kehadiran, konsentrasi, catatan pelajaran, dan partisipasi siswa dalam belajar.

c. Untuk memantapkan, maka siswa harus membaca kembali catatan pelajaran.

3. Aktivitas Belajar Mandiri

Bentuk aktivitas belajar mandiri yang dilakukan siswa dalam belajar dapat berupa kegiatan-kegiatan belajar yang dilakukan sendiri ataupun kegiatan yang dilakukan secara kelompok.

a. Aktivitas belajar sendiri

Yang dapat dilakukan berupa membaca bahan-bahan pelajaran dari berbagai sumber informasi selain buku-buku pelajaran, membuat ringkasan pelajaran yang telah dipelajari, menghafal bahan pelajaran serta mengerjakan soal yang telah dibuat.

b. Aktivitas belajar kelompok

Adapun yang dapat dilakukan dalam belajar antara lain: mendiskusikan bahan pelajaran yang belum dimengerti, membahas pertanyaan/soal-soal yang sulit dan saling bertanya jawab dalam materi pelajaran yang sulit. 4. Cara Siswa Mengikuti Ujian

Beberapa hal yang harus diperhatikan agar mendapatkan hasil baik dalam ulangan sebagai berikut.

a. Pesiapan menghadapi ulangan; kegiatan belajar untuk menghadapi ulangan, dan mempelajari/menguasai materi ulangan serta

mempersiapkan perlengkapan ulangan.

b. Saat ulangan berlangsung; harus benar-benar memahami

soal,tenang,mengerjakan soal dari yang termudah dan meneliti setelah selesai.

c. Setelah ulangan selesai; Hamalik (2001: 62) mengemukakan bahwa yang perlu dilakukan setelah ulangan berakhir adalah memeriksa kembali jawaban yang dibuat dalam ulangan/ujian.

(58)

dan menerapkan cara-cara atau metode belajar yang dianggap efisien. Ada banyak cara belajar yang baik, efektif, dan tepat bagi siswa yang ingin mendapatkan hasil belajar yang maksimal.

4. Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga turut serta dalam mempengaruhi hasil belajar siswa dalam bentuk dukungan dan perhatian orang tua, keadaan ekonomi orang tua dan hubungan anggota keluarga. Keluarga menurut Abu Ahmadi dalam Sulastri Ningsih (2009: 24), adalah wadah yang sangat penting diantara individu dan group, dan merupakan kelompok sosial pertama dimana anak-anak menjadi anggotanya. Sedangkan lingkungan keluarga adalah sebuah basis awal kehidupan bagi setiap manusia, dimana orang tua memegang peranan penting sebagai teladan bagi anak-anaknya.

Di dalam keluarga seorang anak mengalami proses sosialisasi untuk pertama kalinya, di mana dalam proses ini anak dikenalkan dan diajarkan berbagai nilai kehidupan yang sangat berguna dan menentukan bagi perkembangan anak di masa depan. Keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama bagi

(59)

Selanjutnya Supardi (2003: 2) lingkungan adalah jumlah semua benda hidup dan mati serta seluruh kondisi yang ada di dalam ruang yang kita tempati. Sedangkan menurut Hamalik, (2004: 195) lingkungan adalah segala sesuatu yang yang ada di alam sekitar yang memiliki makna atau pengaruh tertentu kepada individu.

Lingkungan pendidikan menurut Ngalim Purwanto (2004: 141) digolongkan menjadi tiga, yaitu:

1. Lingkungan Keluarga, yang disebut juga lingkungan pertama. 2. Lingkungan Sekolah, yang disebut juga lingkungan kedua. 3. Lingkungan Masyarakat, yang disebut juga lingkungan ketiga.

Berdasarkan pendapat di atas dapat diketahui bahwa anak menerima pendidikan pertama kali dalam lingkungan keluarga selanjutnya dalam lingkungan sekolah dan masyarakat. Dengan kata lain tanggung jawab pendidikan anak terletak pada kerjasama antara keluarga, sekolah dan masyarakat. Keluarga sebagai lingkungan belajar yang pertama mempunyai peranan dan pengaruh yang besar dalam

menentukan hasil belajar anak.

(60)

Menurut Slamento (2003: 60-64), siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua dan latar

belakang kebudayaan. Agar lebih jelas berikut akan penulis beikan sedikit uraian mengenai faktor-faktor keluarga yang mempengaruhin siswa belajar tersebut:

1. Cara Orang Tua Mendidik

Cara orang tua mendidik anaknya besar pengaruhnya terhadap belajar anaknya. Orang tua yang kurang/tidak memperhatikan pendidikan anaknya dapat menyebabkan anak tidak/kurang berhasil dalam belajarnya.

Mendidik dengan cara memanjakan adalah cara mendidik yang tidak baik, karena anak akan terbuat seenaknya saja, begitu pula mendidik anak dengan cara memperlakukannya terlalu keras adalah cara mendidik yang juga salah.

2. Relasi Antara Anggota Keluarga

Relasi antara anggota keluarga yang terpenting adalah relasi orang tua dengan anaknya. Selain itu relasi anak dengan saudaranya atau dengan anggota keluarga yang lain pun turut mempengaruhi belajar anak. Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu diusahakan relasi yang baik di dalam keluarga anak tersebut.

3. Suasana Rumah

Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga di mana anak berada dan belajar. Suasana rumah yang gaduh/ramai dan semrawut tidak akan memberikan

ketenangan kepada anak yang belajar. Selanjutnya agar anak dapat belajar dengan baik perlulah diciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram. 4. Keadaan Ekonomi Keluarga

Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar membutuhkan fasilitas belajar seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis, buku, dll. Fasilitas belajar itu hanya dapa

Gambar

Tabel 1. Hasil Ulangan Harian Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 4
Tabel 2. Budaya Membaca Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 4 BandarLampung Tahun Pelajaran 2011/2012
Tabel 3. Cara Belajar Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 4 Bandar Lampung
Tabel 4. Lingkungan Keluarga Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 4 BandarLampung Tahun Pelajaran 2011/2012
+7

Referensi

Dokumen terkait

lanjut meggunakan uji Scheff'e dibuktikan bahwa mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi jika diajar menggunakan metodwe pembelajaran kontekstual akan memperoleh basil belajar PKLH

The connotative meaning is the code path used illuminati to show the sign of the interesting sign in the end and it is rarely found at Illuminati books..

Secara umum hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan keilmuan untuk pembelajaran matematika, terutama pada peningkatan keaktifan siswa menggunakan metode

Panjang yang diukur adalah panjang total, yaitu panjang dari ujung mulut ikan hingga pangkal ekor dan ditimbang bobot basahnya, kemudian sebanyak 60-120 ekor dimasukkan

Penemuan utama dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian neuromuskular electrical stimulation (NMES) selama 4 minggu dengan frekuensi 3 kali per minggu

Widjaja Martokusumo yang sedang menjabat Ketua Prodi Magister dan Doktor Arsitektur dan Ketua Prodi Magister Rancang Kota telah diangkat sebagai Waki' Dekan

Penelitian ini dirancang untuk dilaksanakan dalam beberapa siklus. Prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini mengacu pada model yang.. dikembangkan oleh Kemmis

Tidak perlu diminta pernyataan batal (nietig verklaring). Risiko kerugian dibagi dua antara pihak yang menyewakan dengan pihak si penyewa. Segera setelah musnahnya seluruh