STUDI BENTUK PATUNG MANUSIA DI PERKAMPUNGAN
SI RAJA BATAK KECAMATAN SIANJUR MULA-MULA
KABUPATEN SAMOSIR
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
FIRMAN RICARDO MALAU
NIM. 081222610006
PENDIDIKAN SENI RUPA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas segala berkat dan rahmatNya yang penulis terima dalam melaksanakan ini hingga selesai, penulisan Skripsi ini berisikan
tentang “Studi Bentuk Patung Manusia di Perkampungan Si Raja Batak Kecamatan Sianjur Mula-mula Kabupaten Samosir“. Merupakan pemenuhan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) di Jurusan SeniRupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.
Segala Sesuatu yang dilakukan dalam penulisan Skripsi ini tidak dapat berjalan dengan baik tanpa dorongan, arahan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd, Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M. Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.
3. Drs. Zulkifli, M. Sn, Wakil Dekan I Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.
4. Drs. Basyaruddin, M. Pd, Wakil Dekan II Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.
5. Dr. Daulat Saragi, M. Hum, Wakil Dekan III Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi dan Dosen Pembimbing Akademik.
6. Dr. Wahyu Tri Atmojo, M. Hum, Ketua Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.
7. Drs. Mesra, M. Sn, Sekretaris Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
8. Drs. HeriSoeprayogi, M. Si,Dosen Penguji Skripsi 9. Drs. BrismanSilaban, M. Si,Dosen Penguji Skripsi. 10. Drs. Misgiya, M. Hum, Dosen Penguji Skripsi.
11. Bapak dan Ibu Dosen di Jurusan Seni Rupa Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberi bimbingan dan layanan perkuliahan pada penulis selama studi di Jurusan Seni Rupa FBS UNIMED.
12. Ibu L. Simarmata, Ayah S. Malau serta seluruh keluargabesar Malau yang telah memberikan dorongan moril dan material dengan segala jerih payah dan perjuangan yang tidak terkira.
13. Kepala Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya atas kerjasamanya yang baik.
14. Kakak, adik Jurusan Seni Rupa, teman-teman yang telah memberikan doa, motivasi, dorongan dan saran hingga Skripsi ini selesai, antara lain: Elvin, Jujur, Yogi, Mario, Faisal, Aulia, Sandy, Gebby serta rekan-rekan Seni Rupa 2008, Marudut Silalahi, Rikardo Simbolon, Ojak Situngkir, Romega Sinaga dan teman-teman yang tidak dapat disebut satu persatu.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih banyak mempunyai kelemahan dan kekurangan, untuk itu dengan hati terbuka penulis menerima kritik dan saran demi membangun penulisan Skripsi ini. Penulis berharap semoga Skripsi ini dapat member sumbangan pemikiran dan bermanfaat bagi kita semua, khususnya golongan pecinta karya seni patung serta pembaca pada umumnya.
Medan, September 2015 Penulis
Firman Ricardo Malau NIM: 081222610017
ABSTRAK
Firman Ricardo Malau, NIM 081222610006, Studi Bentuk Patung Manusia di
Perkampungan Si Raja Batak Kecamatan Sianjur Mula-mula Kabupaten Samosir,
Program S1 Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bentuk Patung Manusia di Perkampungan Si Raja Batak Kecamatan Sianjur Mula-mula Kabupaten Samosir. Populasi dalam penelitian ini adalah bentuk patung manusia yang terdapat di Perkampungan Si Raja Batak Kecamatan Sianjur Mula- mula Kabupaten Samosir, Namun dalam penelitian ini sampel yang diamati adalah 8 patung manusia yang ada di Perkampungan Si Raja Batak Kecamatan Sianjur Mula-mula Kabupaten Samosir. Data tersebut diamati dengan cara menguraikan dan mengklasifikasikan berdasarkan bentuk anatomi patung dan nilai estetis patung.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, karena merupakan suatu bentukpenelitian yang berusaha memecah, menjelaskan, menggambarkan semua data yang diperoleh dari penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa menemukan sejumlah referensi baru dalam sejarah perkembangan seni patung yang berdampingan dengan perkembangan IPTEK, sebagai upaya pelestarian budaya. Bentuk Patung Manusia di Perkampungan Si Raja Batak Kecamatan Sianjur Mula-mula Kabupaten Samosir mengalami beberapa perubahan dari bentuk patung yang ideal.Tepatnya pada bentuk anatomi patung dan nilai estetis patung. Perubahan tersebut terjadi karena penyesuaian pada bentuk patung manusia di perkampungan Si Raja Batak dan adanya pemahaman yang kurang dalam pembuatan patung manusia yang sebenarnya.
Kata Kunci :Patung, Si Raja Batak, Sianjur Mula-mula
iv
c. PengertianNilaiEstetis ... 17
3. PengertianPatung ... 18
a. BentukPatung ... 19
b. BentukAnatomiProporsiPatung ... 24
c. FungsiPatung... 28
4. SejarahSukuBatak ... 30
a. KehidupanMasyarakatBatak ... 31
b. SeniPatungBatak ... 31
B. KerangkaKonseptual ... 36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 38
v
B. PopulasidanSampel ... 40
1. Populasi ... 40
2. Sampel ... 40
C. IstrumenPenelitian ... 41
1. AlatRekamGambar ... 41
2. ObservasiLangsung ... 41
D. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data... 41
E. Teknik Analisis Data ... 42
1. Reduksi Data ... 42
2. Sajian Data ... 42
3. PenarikanKesimpulan ... 43
BAB IVPEMBAHASAN PENELITIAN ... 44
A. DeskripsiLokasiPenelitian ... 44
B. SejarahSingkatPatungManusia di Perkampungan Si Raja Batak ... 46
C. HasilPenelitian ... 51
1. BentukAnatomiPatungManusia di Perkampungan Si RajaBatak ... 51
vi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 72
A. Kesimpulan ... 72
B. Saran ... 72
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Jenis- jenisBentuk ... 10
Gambar 2 Patungpemudamembangun, Crist, Liberty ... 19
Gambar 3 Patung dada, Ismailmarzuki, Dunadi ... 19
Gambar 4 Equestrian Statue of Berttand du Guesclin ... 20
Gambar 5 ReliefCandi Borobudur ... 21
Gambar 6 Mobile ... 57
Gambar 7 Patung Torso ... 23
Gambar 8 PatungTani ... 23
Gambar 9 ProporsiManusia Ideal ... 24
Gambar 10 ProporsiManusia Ideal tampaksamping ... 25
Gambar 11 Ideal Human Proportion ... 26
Gambar 12PatungDebataIdup ... 34
Gambar 13PatungMakam Raja Sidabutar ... 35
Gambar 14PetaKabupatenSamosir ... 36
Gambar 15Patung Si Raja BatakdanIstri ... 44
Gambar 16PatungPengawal Raja 1 ... 45
Gambar 17PatungPengawal Raja 2 ... 45
Gambar 18PatungWanitaPenumbukPadi 1 ... 46
Gambar 19PatungWanitaPenumbukPadi 2 ... 46
Gambar 20PatungAnak ... 47
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seni bertumbuh dan berkembang sejajar dengan perkembangan manusia.
Dengan kreativitas yang dimilikinya manusia selalu berusaha mengembangkan
seni, baik kualitas maupun kuantitasnya termasuk pada perwujudan sebuah karya
seni rupa sebagai ekspresi hidupnya.
Seni merupakan salah satu bentuk kebutuhan dari sekian banyak
kebutuhan manusia lainnya, sehingga bentuk kesenian selalu tumbuh dan
berkembang sejajar dengan perkembangan yang ada pada peradaban kehidupan
sosial manusia itu sendiri dan diwujudkan dalam berbagai karya seni. Karya seni
merupakan bentuk kreativitas yang tumbuh sebagai manifestasi dari budaya
kehidupan manusia, bentuk imajinasi dan ide – ide kreatif yang diwujudkan dalam
berbagai media sehingga menjadi karya seni yang dapat dipahami oleh
masyarakatnya. Dengan kreativitasnya manusia selalu berusaha mengembangkan
seni, baik yang berwujud sebagai karya seni rupa, seni tari, seni musik, seni
drama, seni teater dan lain sebagainya.
Wujud karya seni rupa dari ide- ide penciptaannya dapat dituangkan melaui karya
dua dimensional seperti seni lukis, seni kaligrafi, sablon, fotografi, grafis
komputer, dan tiga dimensional seperti karya patung, kriya kayu, relief, arsitektur,
keramik, anyaman, dan lain sebagainya. Sianjur Mula-mula merupakan sebuah
perkampungan orang Batak Toba tepatnya di Kabupaten Samosir.
2
Pada umumnya orang Batak percaya kalau Siraja Batak diturunkan
langsung di Pusuk Buhit. Si raja Batak kemudian membangun perkampungan di
salah satu lembah gunung tersebut dengan nama Sianjur Mula-mula Sianjur Mula Tompa
yang masih dapat dikunjungi sampai saat ini sebagai model perkampungan pertama dan
terdapat beberapa patung Batak. Letak perkampungan itu berada di garis lingkar Pusuk
Buhit di lembah Sagala dan Limbong Mulana.
Pada dasarnya kehadiran patung di Perkampungan Siraja Batak karena
adanya kepercayaan kepada leluhur sebelum masuknya Agama Kristen dan Islam
ke daerah Batak, diantaranya dipengaruhi pola figur-figur tokoh yang ada dalam
silsilah Masyarakat Batak yang memiliki keahlian khusus dalam hal keberanian,
keperkasaan, magis dan sebagainya. Seiring berjalannya waktu dan dipengaruhi
berbagai budaya luar seperti masuknya Agama Kristen dan Islam kini patung
lebih di fungsikan sebagai simbol di perkampungan Siraja Batak.
Bentuk Patung di Perkampungan Siraja Batak di Kecamatan Sianjur
Mula-mula saat ini sudah ada yang sangat maju sesuai dengan perkembangangaya
patung realis, sehingga pembangunan patung di perkampungan Si raja Batak saat
ini telah menggeser nilai-nilai pembangunan patung di Perkampungan Siraja
Batak yang sesuai dengan keyakinan masyarakat Batak, secara visual patung yang
dihadirkan sudah mengarah ke gaya realis. Dimana bentuk patung ciri khas Batak
biasanya terlihat gemuk, pendek, tegas, kaku, dan wajah identik merenung.
Sejak dahulu kala memahat pada batu dan kayu untuk membuat patung
3
benda- benda pakai lainnya. Namun semakin lama semakin menghilang karena
pematung/ senimannya sudah sangat berkurang ( langka ). Apakah karena seni
patung batu dan kayu ini sudah tidak diminati atau proses pengerjaannya terlalu
sulit?
Namun beberapa tahun terakhir ini ada sebuah perkampungan Si Raja
Batak di Keacamatan Sianjur Mula-mula yang menghadirkan patung, namun
tekhnik pembuatannya sudah sangat berbeda karena bahan yang digunakan terbuat
dari bahan semen. Secara visual patung yang dihadirkan digarap mengarah gaya
realis.
Berdasarkan data-data dilapangan timbullah keinginan penulis untuk
mengetahui lebih jauh tentang bentuk patung manusia di perkampungan Si Raja
Batak, oleh sebab itu penulis akan mencoba mengamati bentuk- bentuk patung
tersebut baik dari segi proporsi maupun anatominya secara langsung untuk
mendapatkan suatu fakta yang benar sebagai jawaban dari permasalahan.
Selanjutnya penulis menerapkan hal ini yang merupakan latar belakang
masalah dalam penelitian ini, karena penulis merasa tertarik untuk mengetahui
bagaimana keadaan bentuk patung yang ada di perkampungan Si Raja Batak
tersebut. Untuk itu penulis ingin melakukan penelitian dengan tujuan agar
masyarakat termasuk penulis dapat memahami tentang bentuk patung di
4
Maka penelitian ini berjudul “ Studi Bentuk Patung Manusia di
Perkampunga Si Raja Batak Kecamata Sianjur Mula-mula Kabupaten Samosir”.
Penulis ingin memberikan deskripsi (gambaran) tentang bentuk patung tersebut
ditinjau dari nilai-nilai estetis yang terkandung di dalamnya baik dari proporsi,
keseimbangan, kesatuan, anatomi dan semua unsur yang mendukung keindahan
dari patung.
B. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat di identifikasi
beberapa masalah:
1. Bentuk anatomi patung manusia di perkampungan Siraja Batak belum
sesuai dengan bentuk anatomi patung yang sebenarnya.
2. Bagaimana bentuk anatomi patung manusia di perkampungan Si Raja
Batak.
3. Bagaimana fungsi patung manusia di perkampungan Si Raja Batak.
4. Apakah susunan unsur-unsur yang terkandung dalam visualisasi
bentuk patung manusia tersebut telah memvisualisasikan bentuk
manusia yang ideal.
5. Bagaimana nilai estetis yang terkandung dalam patung manusia di
5
C. PembatasanMasalah
Identifikasi masalah telah diterangkan tetapi masih perlu dilakukan
pembatasan masalah penelitian, agar dapat menentukan tujuan penelitian. Agar
penelitian ini dapat dilaksanakan secara terarah dan tidak mendapat suatu
kekeliruan maka perlu adanya pembatasan sedapat mungkin dalam perolehan data
yang menyangkut penelitian, maka penelitian ini dibatasi pada:
1. Bentuk anatomi patung manusia yang ada di perkampungan Si Raja
Batak Kecamatan Sianjur mula-mula Kabupaten Samosir.
2. Nilai estetis yang terkandung dalam patung manusia di perkampungan
Si Raja Batak Kecamatan Sianjur mula-mula Kabupaten Samosir.
D. Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan”suatu pernyataan yang akan dicarikan
jawabannya melalui pengumpulan data”. Berdasarkan uraian masalah diatas,
identifikasi masalah, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana bentuk anatomi patung manusia yang ada di
perkampungan Si Raja Batak Kecamatan Sianjur mula-mula
6
2. Bagaimana nilai estetis yang terkandung dalam patung manusia di
perkampungan Si Raja Batak Kecamatan Sianjur mula-mula
Kabupaten Samosir?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian haruslah jelas dan terarah, ini dilakukan dengan
maksud supaya penelitian yang dilakukan tidak menyimpang dari hasil yang di
inginkan.
Sesuai dengan rumusan masalah penelitian ini , maka yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana bentuk anatomi patung manusia yang
ada di perkampungan Si Raja Batak Kecamatan Sianjur mula-mula
Kabupaten Samosir.
2. Untuk mengetahui bagaimana nilai estetis yang terkandung dalam
patung manusia di perkampungan Si Raja Batak Kecamatan Sianjur
mula-mula Kabupaten Samosir.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat sebuah penelitian haruslah dapat di manfaatkan atau
dipergunakan, baik oleh peneliti itu sendiri, masyarakat, lembaga atau orang lain.
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
7
a. Sebagai sumber dan referensi dalam penelitian lanjutan yang
berkaitan dalam patung.
b. Sebagai bahan tambahan dan referensi bagi mahasiswa jurusan seni
rupa khususya dan ruang lingkup Fakultas Bahasa dan Seni pada
umumnya.
c. Sebagai bahan tambahan dan referensi pada penggiat patung
khususnya yang berada di Unimed untuk mengetahui sejauh mana
perkembangan patung pada generasi muda bangsa Indonesia.
2. Manfaat Praktis
a. Diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia,
khususnya masyarakat Batak Toba untuk lebih memahami kesenian
khususnya seni patung yang terdapat pada perkampungan Si Raja
Batak.
b. Dapat digunakan Sebagai bahan untuk memperkuat jati diri atau
identitas kebudayaan agar memiliki kekuatan kulyuras dari dalam
dan luar, terkhusus bagi masyarakat Batak Toba yang ada di
Sumatera Utara untuk dapat merujuk dan mempertahankan
kebudayaannya di tengah-tengah arus globalisasi.
c. Dapat juga sebagai bahagian dari sumbangan kebudayaan terhadap
72
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkakn hasil penelitian yang telah ditemukan, maka dapat
disimpulkan bahwa:
1. Bentuk patung manusia yang berada di perkampungan Si raja Batak tidak
sesuai dengan teori pembuatan patung yang ideal. Konsep bentuk Patung
manusia yang berada di perkampungan Si raja Batak mengacu pada bentuk
atung realis. Dengan acuan tersebut bentuk Patung manusia yang berada di
perkampungan Si raja Batak tersebut menciptakan karya - karya yang lebih
mendominasi ke patung duduk membungkuk dan berdiri. Bahan yang
digunakan adalah pasir, semen, besi dan kawat. Kegunaan bahan baku
tersebut adalah untuk membuat patung realis bentuk figur manusia.
2. Nilai estetis yang terdapat pada bentuk patung manusia di perkampungan Si
raja Batak tidak sesuai dengan unsur-unsur visual dan prinsip-prinsip estetis
yang tersusun pada karya tersebut. Sebagian besar bentuk patung manusia di
perkampungan Si raja Batak tidak memiliki irama flowing dan progresif,
memiliki keseimbangan yang asimetris, bentuk patung manusia di
perkampungan Si raja Batak tidak memiliki kesebandingan yang sesuai
dengan proporsi bentuk sebenarnya, dan tidak terwujudnya nilai kesatuan
dalam patung ini karena tidak menunjuk pada kualitas hubungan yang saling
melengkapi bagian-bagian unsur yang menyusun di dalamnya.
73
Nilai estetis yang berada di perkampungan Siraja Batak belum sesuai dengan
teori nilai estetis dalam pembuatan patung yang sebenarnya. Dengan
demikian patung-patung tersebut belum memiliki nilai kategori nilai estetis
yang berbeda-beda dalam kategori baik dalam nilai estetis bentuk patung.
Kesalahan proporsi pada patung manusia di perkampungan siraja Batak
Patung tersebut dikerjakan oleh beberapa orang yang memiliki kemampuan dan
latar belakang pendidikan yang berbeda dan kurangnya konsultasi dengan ahli
patung.
a. Kesulitan dalam pembuatan patung kebanyakan dipengaruhi bentuk
(pose) patung yang akan dikerjakan.
b. Kesalahan proporsi ditemukan pada bagain tubuh patung yang kurang
dari 8 x kepala.
c. Gerakan kelihatan kaku dari beberapa patung yang juga dipengaruhi
74
B. Saran
Manusia tidak ada yang sempurna, dalam penelitian ini peneliti bukan
berarti mencari kesalahan dalam pembuatan karya seni. Namun memberikan saran
dan masukan sekiranya dalam pembuatan patung ataupun karya seni rupa lain,
kedepannya para seniman lebih memperhatikan aturan penciptaan yang dapat
menambah nilai lebih. Maka berdasarkan hasil penelitian penulis memberikan
saran sebagai berikut:
1. Disarankan kepada pematung agar lebih memahami aturan dalam
pembangunan patung.
2. Disarankan kepada masyarakat, wisatawan untuk mengambil makna
positif, apabila ada kesalahan proporsi pada patung agar tidak menjadi
bahan ejekan dari hasil karya patung tersebut
3. Disarankan kepada Masyarakat Sianjur Mula-mula agar
mempertimbangkan waktu yang diberikan kepada seniman dalam
pembuatan karya seni berikutnya agar hasilnya lebih memuaskan.
4. Disarankan kepada pemerintah kabupaten Samosir agar memberikan atau
mengingatkan seniman tentang aturan proporsi dalam pembuatan patung
yang bernilai seni.
5. Disarankan kepada mahasiswa Jurusan Seni Rupa UNIMED agar
benar-benar mendalami pembuatan seni patung dan memahami teori proporsi
agar kedepannya dalam pembutan karya seni lebih bagus dan profesional.
6. Generasi muda Batak seharusnya menjadi wadah pertahanan dari
75
manusia yang berada di perkampungan Si raja Batak dan melestarikannya.
Menggali informasi pengetahuan tentang budaya Batak pada orang tua
yang aktif dalam adat Batak serta membukukan pengetahuan itu sebagai
suatu langkah untuk sumber belajar generasi berikutnya.
7. Perkembangan teknologi bisa jadi media untuk memperkenalkan
76
DAFTAR PUSTAKA
Dharsono.2007. Estetika. Bandung: Rakayasa Sains.
Hasibuan, Jamaluddin S. 1985. Art Et Culture/SeniBudaya BATAK. Jakarta:Citra Indonesia
Kartini, Parmono. 2008. Horizon Estetika. Yogyakarta: Lima
Leo. 2011. Seni Budaya. Jakarta: CV. Cipta Sarana Mandiri
Liang Gie ,The. 1976. Garis Besar Estetik. Yogyakarta. SuperSukses.
Parlindungan.2007. Tuanku Rao.Yogyakarta. LKiS
Saragi, Daulat. 2007. Dimensi Simbolis Patung Primitif Batak Menurut Estetika
Susanne Knauth Langer. Jurnal Seni Rupa FBS-UNIMED. Vol. 4 No.1
Sachari, Agus. 2002.Estetika Makna, Simbol, dan Daya. Bandung: ITB
Sudarson. 2011. Analisis Nilai Estesis Pada Tugu Marga Di Kecamatan Pagaran
Tapanuli Utara. Universitas Negeri Medan.
Setyobudi. 2007. Seni Budaya. Jakarta: Erlangga
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Supartono. 2001. Sejarah Seni Rupa Indonesia I. Jakarta. Universitas Trisakti.
77
http://bataktoba.blogspot.com/2012/03/batak-toba.html
http://medan.tribunnews.com/foto/berita/2011/6/17/Sisingamangaraja.jpg http://www.richardhellis-sculptor.com/portraits/andygriff.jpg