• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI BENTUK PATUNG MANUSIA DI PERKAMPUNGAN SI RAJA BATAK KECAMATAN SIANJUR MULA-MULA KABUPATEN SAMOSIR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI BENTUK PATUNG MANUSIA DI PERKAMPUNGAN SI RAJA BATAK KECAMATAN SIANJUR MULA-MULA KABUPATEN SAMOSIR."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI BENTUK PATUNG MANUSIA DI PERKAMPUNGAN

SI RAJA BATAK KECAMATAN SIANJUR MULA-MULA

KABUPATEN SAMOSIR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

FIRMAN RICARDO MALAU

NIM. 081222610006

PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas segala berkat dan rahmatNya yang penulis terima dalam melaksanakan ini hingga selesai, penulisan Skripsi ini berisikan

tentang “Studi Bentuk Patung Manusia di Perkampungan Si Raja Batak Kecamatan Sianjur Mula-mula Kabupaten Samosir“. Merupakan pemenuhan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) di Jurusan SeniRupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

Segala Sesuatu yang dilakukan dalam penulisan Skripsi ini tidak dapat berjalan dengan baik tanpa dorongan, arahan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh sebab itu dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M. Pd, Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M. Hum, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

3. Drs. Zulkifli, M. Sn, Wakil Dekan I Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

4. Drs. Basyaruddin, M. Pd, Wakil Dekan II Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

5. Dr. Daulat Saragi, M. Hum, Wakil Dekan III Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi dan Dosen Pembimbing Akademik.

6. Dr. Wahyu Tri Atmojo, M. Hum, Ketua Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

7. Drs. Mesra, M. Sn, Sekretaris Jurusan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

8. Drs. HeriSoeprayogi, M. Si,Dosen Penguji Skripsi 9. Drs. BrismanSilaban, M. Si,Dosen Penguji Skripsi. 10. Drs. Misgiya, M. Hum, Dosen Penguji Skripsi.

11. Bapak dan Ibu Dosen di Jurusan Seni Rupa Universitas Negeri Medan yang telah banyak memberi bimbingan dan layanan perkuliahan pada penulis selama studi di Jurusan Seni Rupa FBS UNIMED.

(7)

12. Ibu L. Simarmata, Ayah S. Malau serta seluruh keluargabesar Malau yang telah memberikan dorongan moril dan material dengan segala jerih payah dan perjuangan yang tidak terkira.

13. Kepala Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya atas kerjasamanya yang baik.

14. Kakak, adik Jurusan Seni Rupa, teman-teman yang telah memberikan doa, motivasi, dorongan dan saran hingga Skripsi ini selesai, antara lain: Elvin, Jujur, Yogi, Mario, Faisal, Aulia, Sandy, Gebby serta rekan-rekan Seni Rupa 2008, Marudut Silalahi, Rikardo Simbolon, Ojak Situngkir, Romega Sinaga dan teman-teman yang tidak dapat disebut satu persatu.

Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih banyak mempunyai kelemahan dan kekurangan, untuk itu dengan hati terbuka penulis menerima kritik dan saran demi membangun penulisan Skripsi ini. Penulis berharap semoga Skripsi ini dapat member sumbangan pemikiran dan bermanfaat bagi kita semua, khususnya golongan pecinta karya seni patung serta pembaca pada umumnya.

Medan, September 2015 Penulis

Firman Ricardo Malau NIM: 081222610017

(8)

ABSTRAK

Firman Ricardo Malau, NIM 081222610006, Studi Bentuk Patung Manusia di

Perkampungan Si Raja Batak Kecamatan Sianjur Mula-mula Kabupaten Samosir,

Program S1 Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bentuk Patung Manusia di Perkampungan Si Raja Batak Kecamatan Sianjur Mula-mula Kabupaten Samosir. Populasi dalam penelitian ini adalah bentuk patung manusia yang terdapat di Perkampungan Si Raja Batak Kecamatan Sianjur Mula- mula Kabupaten Samosir, Namun dalam penelitian ini sampel yang diamati adalah 8 patung manusia yang ada di Perkampungan Si Raja Batak Kecamatan Sianjur Mula-mula Kabupaten Samosir. Data tersebut diamati dengan cara menguraikan dan mengklasifikasikan berdasarkan bentuk anatomi patung dan nilai estetis patung.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, karena merupakan suatu bentukpenelitian yang berusaha memecah, menjelaskan, menggambarkan semua data yang diperoleh dari penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa menemukan sejumlah referensi baru dalam sejarah perkembangan seni patung yang berdampingan dengan perkembangan IPTEK, sebagai upaya pelestarian budaya. Bentuk Patung Manusia di Perkampungan Si Raja Batak Kecamatan Sianjur Mula-mula Kabupaten Samosir mengalami beberapa perubahan dari bentuk patung yang ideal.Tepatnya pada bentuk anatomi patung dan nilai estetis patung. Perubahan tersebut terjadi karena penyesuaian pada bentuk patung manusia di perkampungan Si Raja Batak dan adanya pemahaman yang kurang dalam pembuatan patung manusia yang sebenarnya.

Kata Kunci :Patung, Si Raja Batak, Sianjur Mula-mula

(9)

iv

c. PengertianNilaiEstetis ... 17

3. PengertianPatung ... 18

a. BentukPatung ... 19

b. BentukAnatomiProporsiPatung ... 24

c. FungsiPatung... 28

4. SejarahSukuBatak ... 30

a. KehidupanMasyarakatBatak ... 31

b. SeniPatungBatak ... 31

B. KerangkaKonseptual ... 36

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 38

(10)

v

B. PopulasidanSampel ... 40

1. Populasi ... 40

2. Sampel ... 40

C. IstrumenPenelitian ... 41

1. AlatRekamGambar ... 41

2. ObservasiLangsung ... 41

D. Sumber dan Teknik Pengumpulan Data... 41

E. Teknik Analisis Data ... 42

1. Reduksi Data ... 42

2. Sajian Data ... 42

3. PenarikanKesimpulan ... 43

BAB IVPEMBAHASAN PENELITIAN ... 44

A. DeskripsiLokasiPenelitian ... 44

B. SejarahSingkatPatungManusia di Perkampungan Si Raja Batak ... 46

C. HasilPenelitian ... 51

1. BentukAnatomiPatungManusia di Perkampungan Si RajaBatak ... 51

(11)

vi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 72

A. Kesimpulan ... 72

B. Saran ... 72

(12)
(13)

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Jenis- jenisBentuk ... 10

Gambar 2 Patungpemudamembangun, Crist, Liberty ... 19

Gambar 3 Patung dada, Ismailmarzuki, Dunadi ... 19

Gambar 4 Equestrian Statue of Berttand du Guesclin ... 20

Gambar 5 ReliefCandi Borobudur ... 21

Gambar 6 Mobile ... 57

Gambar 7 Patung Torso ... 23

Gambar 8 PatungTani ... 23

Gambar 9 ProporsiManusia Ideal ... 24

Gambar 10 ProporsiManusia Ideal tampaksamping ... 25

Gambar 11 Ideal Human Proportion ... 26

Gambar 12PatungDebataIdup ... 34

Gambar 13PatungMakam Raja Sidabutar ... 35

Gambar 14PetaKabupatenSamosir ... 36

Gambar 15Patung Si Raja BatakdanIstri ... 44

Gambar 16PatungPengawal Raja 1 ... 45

Gambar 17PatungPengawal Raja 2 ... 45

Gambar 18PatungWanitaPenumbukPadi 1 ... 46

Gambar 19PatungWanitaPenumbukPadi 2 ... 46

Gambar 20PatungAnak ... 47

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seni bertumbuh dan berkembang sejajar dengan perkembangan manusia.

Dengan kreativitas yang dimilikinya manusia selalu berusaha mengembangkan

seni, baik kualitas maupun kuantitasnya termasuk pada perwujudan sebuah karya

seni rupa sebagai ekspresi hidupnya.

Seni merupakan salah satu bentuk kebutuhan dari sekian banyak

kebutuhan manusia lainnya, sehingga bentuk kesenian selalu tumbuh dan

berkembang sejajar dengan perkembangan yang ada pada peradaban kehidupan

sosial manusia itu sendiri dan diwujudkan dalam berbagai karya seni. Karya seni

merupakan bentuk kreativitas yang tumbuh sebagai manifestasi dari budaya

kehidupan manusia, bentuk imajinasi dan ide – ide kreatif yang diwujudkan dalam

berbagai media sehingga menjadi karya seni yang dapat dipahami oleh

masyarakatnya. Dengan kreativitasnya manusia selalu berusaha mengembangkan

seni, baik yang berwujud sebagai karya seni rupa, seni tari, seni musik, seni

drama, seni teater dan lain sebagainya.

Wujud karya seni rupa dari ide- ide penciptaannya dapat dituangkan melaui karya

dua dimensional seperti seni lukis, seni kaligrafi, sablon, fotografi, grafis

komputer, dan tiga dimensional seperti karya patung, kriya kayu, relief, arsitektur,

keramik, anyaman, dan lain sebagainya. Sianjur Mula-mula merupakan sebuah

perkampungan orang Batak Toba tepatnya di Kabupaten Samosir.

(15)

2

Pada umumnya orang Batak percaya kalau Siraja Batak diturunkan

langsung di Pusuk Buhit. Si raja Batak kemudian membangun perkampungan di

salah satu lembah gunung tersebut dengan nama Sianjur Mula-mula Sianjur Mula Tompa

yang masih dapat dikunjungi sampai saat ini sebagai model perkampungan pertama dan

terdapat beberapa patung Batak. Letak perkampungan itu berada di garis lingkar Pusuk

Buhit di lembah Sagala dan Limbong Mulana.

Pada dasarnya kehadiran patung di Perkampungan Siraja Batak karena

adanya kepercayaan kepada leluhur sebelum masuknya Agama Kristen dan Islam

ke daerah Batak, diantaranya dipengaruhi pola figur-figur tokoh yang ada dalam

silsilah Masyarakat Batak yang memiliki keahlian khusus dalam hal keberanian,

keperkasaan, magis dan sebagainya. Seiring berjalannya waktu dan dipengaruhi

berbagai budaya luar seperti masuknya Agama Kristen dan Islam kini patung

lebih di fungsikan sebagai simbol di perkampungan Siraja Batak.

Bentuk Patung di Perkampungan Siraja Batak di Kecamatan Sianjur

Mula-mula saat ini sudah ada yang sangat maju sesuai dengan perkembangangaya

patung realis, sehingga pembangunan patung di perkampungan Si raja Batak saat

ini telah menggeser nilai-nilai pembangunan patung di Perkampungan Siraja

Batak yang sesuai dengan keyakinan masyarakat Batak, secara visual patung yang

dihadirkan sudah mengarah ke gaya realis. Dimana bentuk patung ciri khas Batak

biasanya terlihat gemuk, pendek, tegas, kaku, dan wajah identik merenung.

Sejak dahulu kala memahat pada batu dan kayu untuk membuat patung

(16)

3

benda- benda pakai lainnya. Namun semakin lama semakin menghilang karena

pematung/ senimannya sudah sangat berkurang ( langka ). Apakah karena seni

patung batu dan kayu ini sudah tidak diminati atau proses pengerjaannya terlalu

sulit?

Namun beberapa tahun terakhir ini ada sebuah perkampungan Si Raja

Batak di Keacamatan Sianjur Mula-mula yang menghadirkan patung, namun

tekhnik pembuatannya sudah sangat berbeda karena bahan yang digunakan terbuat

dari bahan semen. Secara visual patung yang dihadirkan digarap mengarah gaya

realis.

Berdasarkan data-data dilapangan timbullah keinginan penulis untuk

mengetahui lebih jauh tentang bentuk patung manusia di perkampungan Si Raja

Batak, oleh sebab itu penulis akan mencoba mengamati bentuk- bentuk patung

tersebut baik dari segi proporsi maupun anatominya secara langsung untuk

mendapatkan suatu fakta yang benar sebagai jawaban dari permasalahan.

Selanjutnya penulis menerapkan hal ini yang merupakan latar belakang

masalah dalam penelitian ini, karena penulis merasa tertarik untuk mengetahui

bagaimana keadaan bentuk patung yang ada di perkampungan Si Raja Batak

tersebut. Untuk itu penulis ingin melakukan penelitian dengan tujuan agar

masyarakat termasuk penulis dapat memahami tentang bentuk patung di

(17)

4

Maka penelitian ini berjudul “ Studi Bentuk Patung Manusia di

Perkampunga Si Raja Batak Kecamata Sianjur Mula-mula Kabupaten Samosir”.

Penulis ingin memberikan deskripsi (gambaran) tentang bentuk patung tersebut

ditinjau dari nilai-nilai estetis yang terkandung di dalamnya baik dari proporsi,

keseimbangan, kesatuan, anatomi dan semua unsur yang mendukung keindahan

dari patung.

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat di identifikasi

beberapa masalah:

1. Bentuk anatomi patung manusia di perkampungan Siraja Batak belum

sesuai dengan bentuk anatomi patung yang sebenarnya.

2. Bagaimana bentuk anatomi patung manusia di perkampungan Si Raja

Batak.

3. Bagaimana fungsi patung manusia di perkampungan Si Raja Batak.

4. Apakah susunan unsur-unsur yang terkandung dalam visualisasi

bentuk patung manusia tersebut telah memvisualisasikan bentuk

manusia yang ideal.

5. Bagaimana nilai estetis yang terkandung dalam patung manusia di

(18)

5

C. PembatasanMasalah

Identifikasi masalah telah diterangkan tetapi masih perlu dilakukan

pembatasan masalah penelitian, agar dapat menentukan tujuan penelitian. Agar

penelitian ini dapat dilaksanakan secara terarah dan tidak mendapat suatu

kekeliruan maka perlu adanya pembatasan sedapat mungkin dalam perolehan data

yang menyangkut penelitian, maka penelitian ini dibatasi pada:

1. Bentuk anatomi patung manusia yang ada di perkampungan Si Raja

Batak Kecamatan Sianjur mula-mula Kabupaten Samosir.

2. Nilai estetis yang terkandung dalam patung manusia di perkampungan

Si Raja Batak Kecamatan Sianjur mula-mula Kabupaten Samosir.

D. Perumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan”suatu pernyataan yang akan dicarikan

jawabannya melalui pengumpulan data”. Berdasarkan uraian masalah diatas,

identifikasi masalah, maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana bentuk anatomi patung manusia yang ada di

perkampungan Si Raja Batak Kecamatan Sianjur mula-mula

(19)

6

2. Bagaimana nilai estetis yang terkandung dalam patung manusia di

perkampungan Si Raja Batak Kecamatan Sianjur mula-mula

Kabupaten Samosir?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian haruslah jelas dan terarah, ini dilakukan dengan

maksud supaya penelitian yang dilakukan tidak menyimpang dari hasil yang di

inginkan.

Sesuai dengan rumusan masalah penelitian ini , maka yang menjadi tujuan

penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana bentuk anatomi patung manusia yang

ada di perkampungan Si Raja Batak Kecamatan Sianjur mula-mula

Kabupaten Samosir.

2. Untuk mengetahui bagaimana nilai estetis yang terkandung dalam

patung manusia di perkampungan Si Raja Batak Kecamatan Sianjur

mula-mula Kabupaten Samosir.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat sebuah penelitian haruslah dapat di manfaatkan atau

dipergunakan, baik oleh peneliti itu sendiri, masyarakat, lembaga atau orang lain.

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

(20)

7

a. Sebagai sumber dan referensi dalam penelitian lanjutan yang

berkaitan dalam patung.

b. Sebagai bahan tambahan dan referensi bagi mahasiswa jurusan seni

rupa khususya dan ruang lingkup Fakultas Bahasa dan Seni pada

umumnya.

c. Sebagai bahan tambahan dan referensi pada penggiat patung

khususnya yang berada di Unimed untuk mengetahui sejauh mana

perkembangan patung pada generasi muda bangsa Indonesia.

2. Manfaat Praktis

a. Diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia,

khususnya masyarakat Batak Toba untuk lebih memahami kesenian

khususnya seni patung yang terdapat pada perkampungan Si Raja

Batak.

b. Dapat digunakan Sebagai bahan untuk memperkuat jati diri atau

identitas kebudayaan agar memiliki kekuatan kulyuras dari dalam

dan luar, terkhusus bagi masyarakat Batak Toba yang ada di

Sumatera Utara untuk dapat merujuk dan mempertahankan

kebudayaannya di tengah-tengah arus globalisasi.

c. Dapat juga sebagai bahagian dari sumbangan kebudayaan terhadap

(21)

72

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkakn hasil penelitian yang telah ditemukan, maka dapat

disimpulkan bahwa:

1. Bentuk patung manusia yang berada di perkampungan Si raja Batak tidak

sesuai dengan teori pembuatan patung yang ideal. Konsep bentuk Patung

manusia yang berada di perkampungan Si raja Batak mengacu pada bentuk

atung realis. Dengan acuan tersebut bentuk Patung manusia yang berada di

perkampungan Si raja Batak tersebut menciptakan karya - karya yang lebih

mendominasi ke patung duduk membungkuk dan berdiri. Bahan yang

digunakan adalah pasir, semen, besi dan kawat. Kegunaan bahan baku

tersebut adalah untuk membuat patung realis bentuk figur manusia.

2. Nilai estetis yang terdapat pada bentuk patung manusia di perkampungan Si

raja Batak tidak sesuai dengan unsur-unsur visual dan prinsip-prinsip estetis

yang tersusun pada karya tersebut. Sebagian besar bentuk patung manusia di

perkampungan Si raja Batak tidak memiliki irama flowing dan progresif,

memiliki keseimbangan yang asimetris, bentuk patung manusia di

perkampungan Si raja Batak tidak memiliki kesebandingan yang sesuai

dengan proporsi bentuk sebenarnya, dan tidak terwujudnya nilai kesatuan

dalam patung ini karena tidak menunjuk pada kualitas hubungan yang saling

melengkapi bagian-bagian unsur yang menyusun di dalamnya.

(22)

73

Nilai estetis yang berada di perkampungan Siraja Batak belum sesuai dengan

teori nilai estetis dalam pembuatan patung yang sebenarnya. Dengan

demikian patung-patung tersebut belum memiliki nilai kategori nilai estetis

yang berbeda-beda dalam kategori baik dalam nilai estetis bentuk patung.

Kesalahan proporsi pada patung manusia di perkampungan siraja Batak

Patung tersebut dikerjakan oleh beberapa orang yang memiliki kemampuan dan

latar belakang pendidikan yang berbeda dan kurangnya konsultasi dengan ahli

patung.

a. Kesulitan dalam pembuatan patung kebanyakan dipengaruhi bentuk

(pose) patung yang akan dikerjakan.

b. Kesalahan proporsi ditemukan pada bagain tubuh patung yang kurang

dari 8 x kepala.

c. Gerakan kelihatan kaku dari beberapa patung yang juga dipengaruhi

(23)

74

B. Saran

Manusia tidak ada yang sempurna, dalam penelitian ini peneliti bukan

berarti mencari kesalahan dalam pembuatan karya seni. Namun memberikan saran

dan masukan sekiranya dalam pembuatan patung ataupun karya seni rupa lain,

kedepannya para seniman lebih memperhatikan aturan penciptaan yang dapat

menambah nilai lebih. Maka berdasarkan hasil penelitian penulis memberikan

saran sebagai berikut:

1. Disarankan kepada pematung agar lebih memahami aturan dalam

pembangunan patung.

2. Disarankan kepada masyarakat, wisatawan untuk mengambil makna

positif, apabila ada kesalahan proporsi pada patung agar tidak menjadi

bahan ejekan dari hasil karya patung tersebut

3. Disarankan kepada Masyarakat Sianjur Mula-mula agar

mempertimbangkan waktu yang diberikan kepada seniman dalam

pembuatan karya seni berikutnya agar hasilnya lebih memuaskan.

4. Disarankan kepada pemerintah kabupaten Samosir agar memberikan atau

mengingatkan seniman tentang aturan proporsi dalam pembuatan patung

yang bernilai seni.

5. Disarankan kepada mahasiswa Jurusan Seni Rupa UNIMED agar

benar-benar mendalami pembuatan seni patung dan memahami teori proporsi

agar kedepannya dalam pembutan karya seni lebih bagus dan profesional.

6. Generasi muda Batak seharusnya menjadi wadah pertahanan dari

(24)

75

manusia yang berada di perkampungan Si raja Batak dan melestarikannya.

Menggali informasi pengetahuan tentang budaya Batak pada orang tua

yang aktif dalam adat Batak serta membukukan pengetahuan itu sebagai

suatu langkah untuk sumber belajar generasi berikutnya.

7. Perkembangan teknologi bisa jadi media untuk memperkenalkan

(25)

76

DAFTAR PUSTAKA

Dharsono.2007. Estetika. Bandung: Rakayasa Sains.

Hasibuan, Jamaluddin S. 1985. Art Et Culture/SeniBudaya BATAK. Jakarta:Citra Indonesia

Kartini, Parmono. 2008. Horizon Estetika. Yogyakarta: Lima

Leo. 2011. Seni Budaya. Jakarta: CV. Cipta Sarana Mandiri

Liang Gie ,The. 1976. Garis Besar Estetik. Yogyakarta. SuperSukses.

Parlindungan.2007. Tuanku Rao.Yogyakarta. LKiS

Saragi, Daulat. 2007. Dimensi Simbolis Patung Primitif Batak Menurut Estetika

Susanne Knauth Langer. Jurnal Seni Rupa FBS-UNIMED. Vol. 4 No.1

Sachari, Agus. 2002.Estetika Makna, Simbol, dan Daya. Bandung: ITB

Sudarson. 2011. Analisis Nilai Estesis Pada Tugu Marga Di Kecamatan Pagaran

Tapanuli Utara. Universitas Negeri Medan.

Setyobudi. 2007. Seni Budaya. Jakarta: Erlangga

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Supartono. 2001. Sejarah Seni Rupa Indonesia I. Jakarta. Universitas Trisakti.

(26)

77

http://bataktoba.blogspot.com/2012/03/batak-toba.html

http://medan.tribunnews.com/foto/berita/2011/6/17/Sisingamangaraja.jpg http://www.richardhellis-sculptor.com/portraits/andygriff.jpg

Referensi

Dokumen terkait

High-altitude illness (HAI) merupakan sekumpulan gejala paru dan otak yang terjadi pada orang yang baru pertama kali mendaki ke ketinggian.. HAI terdiri dari

Judul Tesis : PEMBUATAN FURFURAL DARI SEMBUNG RAMBAT ( Mikania micrantha ) DENGAN MENGGUNAKAN ASAM ORGANIK DARI BELIMBING WULUH ( Averrhoa blimbi ).. Nama Mahasiswa :

ditsnihtugh ebahE db tsmdo 4r dihhd.. Nj6@d iedu

AAI(r|I CALON ANCGOTA DPR]RI. Nou Urui

[r]

[r]

ACTION KONVEN SIONAL Perguruan Tinggi harus mengumpulka n HARDCOPY dan HANYA SOFTCOPY IDENTITAS PENELITI Reviewer dan Tim Ditlitabmas harus berkumpul untuk melakukan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP BAKAL CALON ANGGOTA DPR RI.. I Nonror Urut Panai