• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Gaya hidup, Produk, Harga, Promosi, Lokasi, Proses, dan Lingkungan fisik Terhadap Keputusan Pembelian Pelanggan Café Tialif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Gaya hidup, Produk, Harga, Promosi, Lokasi, Proses, dan Lingkungan fisik Terhadap Keputusan Pembelian Pelanggan Café Tialif"

Copied!
110
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS GAYA HIDUP, PRODUK, HARGA, PROMOSI, LOKASI, PROSES, DAN LINGKUNGAN FISIK TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN PELANGGAN CAFÉ TIALIF MEDAN

OLEH

SURIA MARIO SILITONGA 080502160

PROGRAM STUDI STRATA I MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Gaya

hidup, Produk, Harga, Promosi, Lokasi, Proses, dan Lingkungan Fisik terhadap

Keputusan Pembelian Pelanggan Café Tialif. Sampel yang digunakan pada

penelitian ini adalah sebanyak 100 orang responden dengan kriteria pelanggan

yang datang di cafe Tialif minimal dua kali, menggunakan metode Purposive

Sampling.

Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu

gaya hidup, produk, harga, promosi, lokasi, proses, dan lingkungan fisik terhadap

variabel terikatnya keputusan pembelian pelanggan. Melalui pengujian Koefisien

Determinasi (R²) diperoleh nilai sebesar 0,723 artinya variabel bebas gaya hidup,

produk, harga, promosi, lokasi, proses, dan lingkungan fisik berpengaruh sebesar

72,3% terhadap variabel terikatnya keputusan pembelian pelanggan Café Tialif,

sedangkan 27,7% dipengaruhi oleh variabel yang lain.

(3)

ABSTRACT

The purpose of this research is to investigate and analyze lifestyle,

product, price, promotion, location, process, and physical environment for the

customer purchase decision Cafe Tialif. Sample used in this research were as

many as 100 respondents with criteria of the customers who come to the cafe tialif

at least twice, using purposive sampling method.

There is a positive and significant effect of the independent variables

which is lifestyle, product, price, promotion, location, processes and physical

environment of the customer purchase decision dependent variable. Through

testing the Coefficient of Determination (R2) obtained a value of 0.723 means that

the independent variables lifestyle, product, price, promotion, location, processes

and physical environment affects of 72.3% of the dependent variable tialif cafe

customer purchase decision, while 27.7% is affected by other variables.

(4)

KATA PENGANTAR

Segala pujian, hormat dan kemuliaan hanya bagi Yesus Tuhan Raja Di

Atas Segala Raja. Karena berkat dan kasih karuniaNya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa juga saya berterima kasih kepada Ayahanda

tercinta S. Silitonga dan Ibunda tercinta Almh. M. br. Batubara. Karena telah

bersusah payah membesarkan bahkan mendidikku. Terlebih buat Ibunda yang

selalu mendoakanku semasa hidupnya. Adapun judul skripsi ini adalah “ Analisis Gaya hidup, Produk, Harga, Promosi, Lokasi, Proses, dan Lingkungan fisik Terhadap Keputusan Pembelian Pelanggan Café Tialif ”.

Penulis telah banyak menerima bimbingan, saran, motivasi dan doa dari

berbagai pihak selama penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini

penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan

bantuan dan bimbingan, yaitu kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.ec.ac.Ak selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia SE., ME., selaku Ketua Departemen S1 Manajenen

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie MSi., selaku Sekretaris Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., MSi., selaku Ketua Program Studi

(5)

5. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE., MM selaku Dosen

Pembimbing yang telah banyak memberikan bantuan dan arahan dalam

penyempurnaan skripsi ini.

6. Ibu Dr. Yeni Absah, SE., MSi., selaku dosen Pembaca Penilai yang telah

banyak memberikan saran, kritik, serta masukan dalam penyempurnaan

skripsi ini.

7. Bapak Gembala Sidang Pdt. W. Sianipar, STh., yang telah mendukung

saya di dalam doa. Dan tak lupa buat Para Pelayan dan pengurus GTDI

jemaat Bromo Medan yang telah berjuang mendoakan saya dalam

menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih buat Cv. Gemilang Bahagia yang

telah membantu saya dalam pengerjaan skripsi ini.

8. Teman-teman aku yang aku kasihi: Dika Mulia, Delfi Diafari Srg, Ricky,

Narti, Rabusa, Sandra, Mutia Fatimah, dan masih banyak lagi yang belum

aku sebutin satu persatu.

9. Adik-adikku yang kucintai dan ku kasihi : Kristanti Vera br. Silitonga,

Margareth Sabathini br. Silitonga, Jos Sobastian Silitonga, Winny Jesika

br. Silitonga, dan Sipudan Jeremy Vannes Silitonga.

Saya berharap Skipsi ini dapat menjadi pedoman dan sumber ilmu

bagi peneliti selanjutnya. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Medan, juni 2013 Penulis

(6)

DAFTAR ISI

2.1.1. Definisi Gaya hidup...…………..……….…. 8

2.1.2. Gaya hidupActivity, Interest, Opinion (AIO)……...…….... 8

2.2. Bauran Pemasaran Jasa.………..………... 10

2.2.1. Pengertian Pemasaran...………..……… 10

2.2.2. Marketing Mix (Bauran Pemasaran Jasa)……..…………. 11

2.3.Keputusan Pembelian...………..…....………..17

2.3.1. Tipe-tipe Perilaku Pembelian…..……….17

2.3.2. Proses Pengambilan Keputusan Pembelia……….. 18

2.4. Penelitian Terdahulu………..……… 21

2.5. Kerangka Konseptual………..……….. 23

(7)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian………...………...…… 25

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian………..…….. 25

3.3. Batasan Operasional Variabel…………..………. 25

3.4. Definisi Operasional Variabel………..………. 25

3.5. Skala Pengukuran………..……. 28

3.6. Populasi dan Sampel……….……….… 29

3.6.1. Populasi……….……….. 29

3.6.2. Sampel……….………..……….. 29

3.7. Jenis Data………... 30

3.8. Metode Pengumpulan Data……….………... 31

3.8. Uji Validitas danReliabilitas……….………. 32

3.9. Teknik Analisis……….……….… 32

3.9.1. Analisis Regresi Linier Berganda……….……….… 32

3.9.1.1. Metode Analisis Deskriptif……….………….… 33

3.9.1.2. Normalitas……….………... 34

3.9.1.3. Heteroskedastisitas………….……….. 34

3.9.1.4. Multikoleniaritas……….………. 34

3.9.2. Uji F………...……….………... 35

3.9.3. Uji Statistik- t... 35

3.9.4. Pengujian Koefisien Determinan……….……... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan………... 37

4.1.1. Sejarah singkat Café Tialif………. 37

4.1.2. Visi, Misi, dan Tujuan Café Tialif……….. 41

4.1.3. Struktur Organisasi Café Tialif………... 42

4.2. Hasil Penelitian dan Pembahasan……….. 44

4.2.1. Uji Validitas dan reliabilitas………... 44

4.2.1.1. Uji Validitas………. 44

(8)

4.2.2. Analisis Deskriptif……….. 47

4.2.2.1. Gambaran Umum Responden……….. 47

1. Usia………...…… 48

2. Jenis Kelamin……….... 49

3. Pekerjaan/Profesi……….. 49

4. Pengeluaran/bulan………..50

4.2.2.2. Deskriptif Variabel……….. 51

4.2.3. Uji Asumsi Klasik……….. 65

4.2.3.1.Uji Normalitas……….. 65

4.2.3.2. Uji Heteroskedastitas………... 68

4.2.3.3. Uji Multikolineritas………. 69

4.2.4. Metode Analisis Rrgresi Linier Berganda……….. 71

4.2.4.1. Uji Simultan (Uji-F)……….………... 74

4.2.4.2. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)………... 76

4.2.4.3. Pengujian Koefisien Determinan (R²)…………. 80

4.3. Pembahasan………... 82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan………... 86

5.2. Saran………. 88

DAFTAR PUSTAKA……….………... 90

(9)

DAFTAR TABEL

NO Judul Halaman

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel………..….…………. 27

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert………... 29

Tabel 4.1 Item-Total Statisik……….. 45

Tabel 4.2 Reability Statistik………... 47

Tabel 4.3 Usia Responden………..………..….…………. 48

Tabel 4.4 Jenis Kelamin………..………... 49

Tabel 4.5 Pekerjaan………..……….. 49

Tabel 4.6 Pengeluaran/bulan……….. 50

Tabel 4.7 Deskriptif Gaya hidup………..……….. 51

Tabel 4.8 Deskriptif Produk………... 53

Tabel 4.9 Deskriptif Harga………..………..….…...……. 55

Tabel 4.10 Deskriptif Promosi…..………... 56

Tabel 4.11 Deskriptif Lokasi…………..…..…..…..………..….. 58

Tabel 4.12 Deskriptif Proses..……….………….. 58

Tabel 4.13 Deskriptif Lingkungan Fisik……….……….. 62

Tabel 4.14 Deskriptif Keputusan Pembelian Pelanggan………....64

Tabel 4.15 One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test……..…..….…………. 68

Tabel 4.16 Uji Nilai Tolerance dan VIF………... 70

Tabel 4.17 Analisis Regresi Linier Berganda………….……….. 71

Tabel 4.18 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)……….. 76

Tabel 4.19 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)………78

(10)

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual……….………... 23

Gambar 4.1 Histogram Uji normalitas……….. 66

Gambar 4.2 Plot Uji Normalitas………... 67

(11)

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Gaya

hidup, Produk, Harga, Promosi, Lokasi, Proses, dan Lingkungan Fisik terhadap

Keputusan Pembelian Pelanggan Café Tialif. Sampel yang digunakan pada

penelitian ini adalah sebanyak 100 orang responden dengan kriteria pelanggan

yang datang di cafe Tialif minimal dua kali, menggunakan metode Purposive

Sampling.

Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu

gaya hidup, produk, harga, promosi, lokasi, proses, dan lingkungan fisik terhadap

variabel terikatnya keputusan pembelian pelanggan. Melalui pengujian Koefisien

Determinasi (R²) diperoleh nilai sebesar 0,723 artinya variabel bebas gaya hidup,

produk, harga, promosi, lokasi, proses, dan lingkungan fisik berpengaruh sebesar

72,3% terhadap variabel terikatnya keputusan pembelian pelanggan Café Tialif,

sedangkan 27,7% dipengaruhi oleh variabel yang lain.

(12)

ABSTRACT

The purpose of this research is to investigate and analyze lifestyle,

product, price, promotion, location, process, and physical environment for the

customer purchase decision Cafe Tialif. Sample used in this research were as

many as 100 respondents with criteria of the customers who come to the cafe tialif

at least twice, using purposive sampling method.

There is a positive and significant effect of the independent variables

which is lifestyle, product, price, promotion, location, processes and physical

environment of the customer purchase decision dependent variable. Through

testing the Coefficient of Determination (R2) obtained a value of 0.723 means that

the independent variables lifestyle, product, price, promotion, location, processes

and physical environment affects of 72.3% of the dependent variable tialif cafe

customer purchase decision, while 27.7% is affected by other variables.

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Seiring dengan terjadinya globalisasi dan pertumbuhan ekonomi yang sangat

pesat, maka dapat dilihat bahwa sektor dunia usaha kini telah menjadi suatu

persaingan. Demikian halnya dengan banyaknya cafe yang tumbuh akhir-akhir ini

dan megakibatkan persaingan yang semakin ketat di antara sesama pengusaha

cafe di kota Medan. Di kota-kota besar di Indonesia seperti kota Medan, cafe

bukanlah tempat yang baru, karena dalam perkembangannya cafe yang dulu

dianggap sebagai tempat tongkrongan mewah, kini telah menjamur dan memiliki

pangsa pasar untuk kelas menengah ke bawah. Jika dulu cafe hanya dikunjungi

oleh eksekutif muda dan masyarakat menengah ke atas yang membutuhkan

tempat untuk melepas penat sepulang dari kantor. Namun kini fenomena tersebut

lambat laun bergeser menjadi suatu kebiasaan bagi kaum muda di kota-kota besar.

Tak heran jika banyak cafe-cafe ini bernuansa anak muda, nyaman, santai, dan

sesuai dengan gaya hidup remaja sekarang ini.

Seperti halnya banyak bermunculan cafe-cafe di kota Medan dengan kategori

modern cafe, antara lain Pasar Merah Square, Coffee Cangkir, Memo Cafe dan

Café Tialif. Selain menyediakan makanan dan minuman, cafe-cafe tersebut juga

menawarkan suasana serta tempat yang nyaman untuk bersantai. Oleh kerena itu

cafe-cafe yang ada saat ini bersaing ketat untuk dapat menjadi yang terbaik. Maka

(14)

memiliki kemampuan dan daya saing yang tinggi untuk memberikan suatu produk

dan pelayanan yang berkualitas kepada setiap konsumen yang makan dan minum

di cafe tersebut. Penerapan suatu produk dan pelayanan yang berkualitas

mempengaruhi perkembangan cafe tersebut, karena tujuan utama bisnis cafe

adalah menciptakan kepuasan pelanggan dan mempertahankan pelanggan yang

sudah dimiliki.

Gaya hidup menurut Kotler (2002;192) adalah pola hidup seseorang di

dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup

menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan

lingkungannya. Secara umum dapat diartikan sebagai suatu gaya hidup yang

dikenali dengan bagaimana orang menghabiskan waktunya (aktivitas), apa yang

penting orang pertimbangkan pada lingkungan (minat), dan apa yang orang

pikirkan tentang diri sendiri dan dunia di sekitar (opini). Sedangkan menurut

Minor dan Mowen (2002;282), gaya hidup adalah menunjukkan bagaimana orang

hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana mengalokasikan

waktu. Selain itu, gaya hidup menurut Suratno dan Rismiati (2001;174) adalah

pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam

kegiatan, minat dan pendapat yang bersangkutan. Gaya hidup mencerminkan

keseluruhan pribadi yang berinteraksi dengan lingkungan.

Banyak pertimbangan yang dilakukan konsumen sebelum memutuskan

untuk membeli suatu produk misalnya, kualitas produk, harga, dan iklan. Dalam

persaingan seperti sekarang ini, perusahaan dituntut untuk menawarkan produk

(15)

produk pesaing. Kualitas merupakan salah satu faktor yang menjadi pertimbangan

konsumen sebelum membeli suatu produk. Kualitas ditentukan oleh sekumpulan

kegunaan dan fungsinya, termasuk di dalamnya daya tahan, ketidaktergantungan

pada produk lain atau komponen lain, eksklusifitas,kenyamanan, wujud luar

(warna, bentuk, pembungkusan, dan sebagainya). Dengan kualitas yang bagus dan

terpercaya, maka produk akan senantiasa tertanam dibenak konsumen, karena

konsumen bersedia membayar sejumlah uang untuk membeli produk yang

berkualitas.

Di samping kualitas produk, tinjauan terhadap harga juga semakin

penting,karena setiap harga yang ditetapkan perusahaan akan mengakibatkan

tingkat permintaan terhadap produk berbeda. Dalam sebagian besar kasus,

biasanya permintaan dan harga berbanding terbalik, yakni semakin tinggi harga,

semakin rendah permintaan terhadap produk. Demikian sebaliknya, semakin

rendah harga,semakin tinggi permintaan terhadap produk. Oleh karena

itu,penetapan harga yang tepat perlu mendapat perhatian yang besar dari

perusahaan. Pada hakekatnya harga ditentukan oleh biaya produk. Jika harga yang

ditetapkan oleh perusahaan tepat dan sesuai dengan daya beli konsumen, maka

pemilihan suatu produk tertentu akan dijatuhkan pada produk tersebut. Bila

konsumen bersedia menerima harga tersebut, maka produk tersebut akan diterima

oleh masyarakat. Perusahaan menetapkan harga karena berbagai pertimbangan,

namun ada baiknya jika dalam penetapan harga tersebut disesuaikan juga dengan

(16)

Selain menawarkan produk yang berkualitas dan penetapan

harga,kemampuan perusahaan dalam mengkomunikasikan produk kepada

konsumen melalui kegiatan promosi juga merupakan suatu hal penting. Promosi

merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menonjolkan

keistimewaan-keistimewaan produk dan membujuk konsumen untuk membeli.

Strategi promosi menggabungkan periklanan, penjualan perorangan, promosi

penjualan dan publisitas menjadi suatu program terpadu untuk berkomunikasi

dengan pembeli dan orang lain yang pada akhirnya akan mempengaruhi

keputusan pembelian. Perlu diketahui bahwa betapa bagusnya suatu produk bila

konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin terhadap produk tersebut,

maka calon konsumen tidak akan melakukan pembelian.

Cafe Tialif pertama kali didirikan dengan bentuk yang sangat sederhana,

kemudian lambat laun melihat bertambahnya pelanggan maka pemilik merenovasi

dan menambah areal cafe. Cafe Tialif mengembangkan konsep perpaduan antara

tradisional dan modern, sehingga terciptalah perpaduan antara masakan dan

makanan yang memiliki cita rasa yang unik bagi para pelanggan. Cafe Tialif juga

mempengaruhi pertumbuhan Cafe-Cafe lainnya yang ada disekitarnya. Hal ini

menujukan bahwa pangsa pasar yang ada sangat besar dan menjanjikan selain itu

di dukung oleh banyaknya berdiri sekolah dan perguruan tinggi di sekitar lokasi.

Cafe Tialif yang dipilih peneliti sebagai objek penelitian selalu

memberikan beragam produk dan pelayanan yang berkualitas untuk semua

pelanggannya. Cafe Tialif juga percaya selain kualitas produk, keberhasilan suatu

(17)

pelayanan yang diberikan, hal ini dapat dilihat dari jumlah penggunjung yang

datang melakukan transaksi pada Cafe Tialif pada bulan Maret 2013 sebanyak

1.800 orang. Peneliti telah melakukan penelitian pendahuluan dengan

menghimpun keterangan dari beberapa responden mengenai perilaku,kebutuhan

dan gaya hidup masing-masing respoden. Hasilnya, peneliti sampai pada titik

kesimpulan bahwa masing-masing responden mempunyai pendapat yang

berbeda-beda. Kebanyakan responden menjawab bahwa mereka datang ke cafe talif karena

faktor harga dan lokasi yang dekat dengan kampus. Selain itu ada juga yang

mengatakan bahwa suasana di Cafe Tialif dan gaya hidup yang mendorong para

pembeli untuk datang ke Cafe Tialif ini.

Keberhasilan Cafe Tialif dalam memasarkan produknya sangat

dipengaruhi oleh kemampuan dan keberhasilannya dalam mengetahui persepsi

pembeli terhadap produknya sehingga dapat diketahui pula pembelian konsumen,

sehingga Cafe Tialif dapat menentukan harga, pengembangan produk,

mempromosikan dan mendistribusikan produknya dengan lebih baik.

Dari fenomena tersebut sebagai konsekuensinya, pihak marketer atau

pengelola cafe harus senantiasa memahami perilaku konsumen secara keseluruhan

agar dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan dapat merumuskan

strategi pemasarannya dengan cepat dan tepat. Oleh karena cafe merupakan

perusahaan yang menghasilkan produk berupa jasa layanan maupun jasa

penjualan yang harus dipasarkan kepada konsumen, maka dalam memilih sebuah

(18)

dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor motivasi, persepsi,

pembentukan sikap, integritas dan lingkungan.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka peneliti tertarik

melakukan penelitian dengan judul “Analisis Gaya Hidup, Produk, Harga, Promosi, Lokasi, Proses, dan Lingkungan fisik Terhadap Keputusan Pembelian Pelanggan Cafe Tialif Medan”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan paparan di atas maka dapat dirumuskan masalah yang diteliti adalah :

Apakah Gaya Hidup, Produk, Harga, Promosi, Lokasi, Proses, dan Lingkungan

fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keputusan Pembelian Pelanggan

Cafe Tialif Medan?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan peneliti melakukan penelitian adalah untuk mengetahui dan

menganalisis Gaya Hidup, Produk, Harga, Promosi, Lokasi, Proses, dan

Lingkungan fisik terhadap keputusan Pembelian Pelanggan Cafe Tialif Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi Cafe Tialif

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi Cafe Tialif

(19)

Lokasi, Proses, dan Lingkungan fisik sebagai bahan pertimbangan bagi

pengembangan produk dan jasa pelayanan yang dapat mempengaruhi

minat pelanggan di masa yang akan datang.

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan

peneliti tentang Gaya Hidup, Produk, Harga, Promosi, Lokasi, Proses, dan

Lingkungan fisik.

3. Bagi peneliti Selanjutnya

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi

peneliti lain yang ingin melakukan penelitian di masa yang akan datang

mengenai Gaya Hidup, Produk, Harga, Promosi, Lokasi, Proses, dan

(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gaya Hidup

2.1.1 Definisi Gaya Hidup

Gaya hidup menurut Kotler (2002;192) adalah pola hidup seseorang di

dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup

menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan

lingkungannya. Secara umum dapat diartikan sebagai suatu gaya hidup yang

dikenali dengan bagaimana orang menghabiskan waktunya (aktivitas), apa yang

penting orang pertimbangkan pada lingkungan (minat), dan apa yang orang

pikirkan tentang diri sendiri dan dunia di sekitar (opini). Sedangkan menurut

Minor dan Mowen (2002;282), gaya hidup adalah menunjukkan bagaimana orang

hidup, bagaimana membelanjakan uangnya, dan bagaimana mengalokasikan

waktu. Selain itu, gaya hidup menurut Suratno dan Rismiati (2001;174) adalah

pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam

kegiatan, minat dan pendapat yang bersangkutan. Gaya hidup mencerminkan

keseluruhan pribadi yang berinteraksi dengan lingkungan.

2.1.2. Gaya Hidup Activity, Interest, Opinion (AIO)

Psikografik (Psychographic) adalah ilmu tentang pengukuran dan

pengelompokkan gaya hidup konsumen (Kotler, 2002;193). Sedangkan

(21)

mengukur gaya hidup, yang memberikan pengukuran kuantitatif dan bisa dipakai

untuk menganalisis data yang sangat besar. Analisis psikografik biasanya dipakai

untuk melihat segmen pasar. Analisis psikografik sering juga diartikan sebagai

suatu riset konsumen yang menggambarkan segmen konsumen dalam hal

kehidupan, pekerjaan dan aktivitas lainnya. Psikografik berarti menggambarkan

(graph) psikologis konsumen (psyco).

Pendekatan psikografik sering dipakai produsen dalam mempromosikan

produknya, seperti yang dinyatakan oleh Kotler (2002;193) bahwa psikografik

senantiasa menjadi metodologi yang valid dan bernilai bagi banyak pemasar.

Solomon dalam Sumarwan (2003;59) menjelaskan studi psikografik dalam

beberapa bentuk seperti diuraikan berikut.

1. Profil gaya hidup (a lifestyle profile), yang menganalisis beberapa karakteristik

yang membedakan antara pemakai dan bukan pemakai suatu produk.

2. Profil produk spesifik (a product-specific profile) yang mengidentifikasi

kelompok sasaran kemudian membuat profil konsumen tersebut berdasarkan

dimensi produk yang relevan.

3. Studi yang menggunakan kepribadian ciri sebagai faktor yang menjelaskan,

menganalisis kaitan beberapa variabel dengan kepribadian ciri, misalnya

kepribadian ciri yang mana yang sangat terkait dengan konsumen yang sangat

(22)

4. Segmentasi gaya hidup (a general lifestyle segmentation), membuat

pengelompokkan responden berdasarkan kesamaan preferensinya.

5. Segmentasi produk spesifik, adalah studi yang mengelompokkan konsumen

berdasarkan kesamaan produk yang dikonsumsinya.

Orang-orang yang berasal dari sub-budaya, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama

dapat memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup menggambarkan

“keseluruhan diri seseorang” yang berinteraksi dengan lingkungannya. Pemasar

mencari hubungan antara produknya dengan kelompok gaya hidup konsumen.

Contohnya, perusahaan penghasil komputer mungkin menemukan bahwa

sebagian besar pembeli komputer berorientasi pada pencapaian prestasi. Dengan

demikian, pemasar dapat dengan lebih jelas mengarahkan mereknya ke gaya

hidup orang yang berprestasi.

2.2 Bauran Pemasaran Jasa 2.2.1 Pengertian Pemasaran

Menurut Kotler (2000 ; 8), pengertian pemasaran adalah: “Marketing is a

social and managerial process by which individuals and group obtain what they

need and what through creating, offering and freely exchanging products and

services of value with other.” “Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial

dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan

inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang

(23)

mengemukakan bahwa : “ Marketing is total system of business designed to plan,

price, promote, and distribute want satisfying products to target markets to

achieve organizational objective “. “ Pemasaran adalah suatu sistem total dari

kegiatan bisnis yang dirancang untuk mendistribusikan barang-barang yang dapat

memuaskan keinginan dan mencapai sasaran serta tujuan organisasi ”. Sedangkan

Swastha. (2001 ; 8) mendefinisikan pemasaran adalah sebagai berikut :

“Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk

merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang,

jasa, ide kepada pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan organisasi.”

2.2.2 Bauran Pemasaran Jasa (Marketing mix)

Definisi bauran pemasaran menurut Kotler (2002;18) adalah :

Marketing Mix is the set of marketing tools that the firm user to pursue its

marketing objectives in the target market. ”Bauran Pemasaran adalah seperangkat

alat pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan

pemasarannya dalam pasar sasaran. ”Bauran Pemasaran terdiri dari segala sesuatu

yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya.

Bauran Pemasaran Jasa, yaitu Product, Price, Promotion, Place, Proses, dan

(24)

1. Produk (Product)

Menurut Kotler dan Amstrong (2001 ; 346) :

Produk adalah segala sesuatu yang segala sesuatu yang dapat

ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau

dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk itu

meliputi objek secara fisik, jasa, orang, tempat, organisasi, ide, atau bauran

dari semua bentuk-bentuk tadi.

Menurut Tjiptono (2005 ; 31) :

Produk merupakan bentuk penawaran organisasi jasa yang

ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemuasan kebutuhan

dan keinginan pelanggan dalam konteks ini, produk biasa berupa apa saja

yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk memenuhi

kebutuhan dan keinginan pelanggan. Berdasarkan definisi-definisi tersebut

dapat dikatakan bahwa produk adalah segala sesuatu yang dapat

ditawarkan produsen kepada konsumen untuk dicari, dibeli, dan digunakan

dalam memenuhi kebutuhannya.

Produk adalah sifat yang kompleks, baik dapat diraba, termasuk

bungkus, warna, harga, prestise, perusahaan dan pengecer, pelayanan

perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan

keinginan atau kebutuhan, (Swastha, 2001 : 94).

Dalam merencanakan penawaran pasar/produk harus memikirkan 5 (lima)

tingkat produk yaitu: a) Tingkat paling dasar adalah manfaat utama yaitu

(25)

kedua adalah mengubah manfaat utama menjadi produk generik yaitu

variasi dasar dari produk tersebut. c) Tingkatan ketiga adalah pemasar

mempersiapkan produk yang diharapkan yaitu satu set atribut dan

persyaratan yang biasanya diharapkan atau disetujui pembeli ketika

membeli produk itu, d) Tingkatan keempat adalah pemasar

mempersiapkan produk tambahan yaitu yang meliputi tambaha jasa dan

manfaat yang akan memberdayakan dari produk pesaing, dan e) Tingkatan

kelima adalah produk potensial yaitu semua tambahan dan perubahan yang

mungkin didapat produk tersebut di masa depan.

2. Harga (Price)

Harga adalah satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang

dan jasa lainnya) yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau

penggunaan suatu barang dan atau jasa ( Tjiptono 2005 ; 151)

Harga adalah jumlah uang (kemungkinan ditambah beberapa barang)

yang dibutuhkan untuk memperoleh beberapa kombinasi sebuah produk

dan pelayanan yang menyertainya”, ( Angipora, 2002 : 268 ).Penetapan

harga merupakan suatu hal penting . Perusahaan akan melakukan hal ini

dengan penuh pertimbangan karena penetapan harga akan dapat

mempengaruhi pendapatan total dan biaya. Harga merupakan faktor utama

penentu posisi dan harus diputuskan sesuai dengan pasar sasaran, bauran

ragam produk, dan pelayanan, serta persaingan.

(26)

3. Promosi ( Promotion)

Promosi adalah semua jenis kegiatan yang ditujukan untuk mendorong

permintaan, (Swastha 2001 : 349). Promosi adalah kegiatan

mengkomunikasikan informasi dari penjual kepada konsumen atau pihak

lain dalam saluran penjualan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku.

Melalui periklanan suatu perusahaan mengarahkan komunikasi persuasif

pada pembeli sasaran dan masyarakat melalui media-media yang disebut

dengan media massa seperti koran, majalah, tabloid, radio, televise dan

direct mail (Baker, 2000; 7). Media promosi yang dapat digunakan pada

bisnis ini antara lain (1) Periklanan, (2) Promosi penjualan, (3) Publisitas

dan hubungan masyarakat, dan (4) Pemasaran langsung. Penentuan media

promosi yang akan digunakan didasarkan pada jenis dan bentuk produk itu

sendiri.

Tujuan kegiatan promosi antara lain :

1. Mengidentifikasi dan menarik konsumen baru

2. Mengkomunikasikan produk baru

3. Meningkatkan jumlah konsumen untuk produk yang telah dikenal

secara luas

4. Menginformasikan kepada konsumen tentang peningkatan kualitas

produk

5. Mengajak konsumen untuk mendatangi tempat penjualan produk

(27)

4. Lokasi (Place)

Tempat adalah berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk

yang dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat

meliputi antara lain channels, coverage, assortments, locations, inventory,

and transport. (Tjiptono, 2005 : 92).

Kotler ( 2000: 96) menyatakan bahwa “Saluran distribusi terdiri dari

seperangkat lembaga yang melakukan segala kegiatan (Fungsi) yang

digunakan untuk menyalurkan produk dan status pemiliknya dari produsen

ke konsumen”. Dari definisi diatas dapat diartikan bahwa saluran distribusi

suatu barang adalah keseluruhan kegiatan atau fungsi untuk memindahkan

produk disertai dengan hak pemiliknya dari produsen ke konsumen akhir

atau pemakai industri. Distribusi berkaitan dengan kemudahan

memperoleh produk di pasar dan tersedia saat konsumen mencarinya.

Distribusi memperlihatkan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan

untuk menjadikan produk atau jasa diperoleh dan tersedia bagi konsumen

sasaran.

5. Proses (Process)

Proses Yaitu semua prosedur aktual, mekanisme dan aliran aktivitas

dengan mana jasa disampaikan yang merupakan sistem penyajian atas

operasi jasa (Boom dan Bitner yang dikutip oleh Alma (2003 ; 234).

(28)

diperlukan untuk menyajikan produk dan layanan yang baik kepada

pelanggan (Kotler 2000 : 213).

Proses adalah kegiatan yang menunjukkan bagaimana pelayanan

diberikan kepada konsumen selama melakukan pembelian barang.

Pengelola kafe sering menawarkan berbagai macam bentuk pelayanan

untuk tujuan menarik konsumen. Proses, mutu layanan jasa sangat

bergantung pada proses penyampaian jasa kepada konsumen. Mengingat

bahwa penggerak perusahaan jasa adalah karyawan itu sendiri, maka untuk

menjamin mutu layanan (quality assurance), seluruh operasional

perusahaan harus dijalankan sesuai dengan sistem dan prosedur yang

terstandarisasi oleh karyawan yang berkompetensi, berkomitmen, dan

loyal terhadap perusahaan tempatnya bekerja.

6. Lingkungan fisik (Physical evidence)

Bukti fisik dan yang mewakili (Physical Evidence and

Presentation). Bukti fisik yang dimiliki oleh penyedia jasa yang ditujukan

kepada konsumen sebagai usulan nilai tambah konsumen (Kotler,

2000;245). Bukti fisik jasa mencakup semua hal yang berwujud berkenaan

dengan suatu jasa seperti brosur, kartu bisnis, format laporan dan peralatan

(Alma, 2003;234).Lingkungan fisik adalah keadaan atau kondisi yang di

dalamnya juga termasuk suasana kafe yang merupakan tempat

beroperasinya jasa layanan makanan dan minuman. Karakteristik

(29)

situasi. Yang dimaksud dengan situasi ini adalah situasi dan kondisi

geografi dan lingkungan institusi, dekorasi, ruangan, suara, aroma, cahaya,

cuaca, pelatakan dan layout yang nampak atau lingkungan yang penting

sebagai obyek stimuli. Building merupakan bagian dari bukti fisik,

karakteristik yang menjadi persyaratan yang bernilai tambah bagi

konsumen dalai perusahaan jasa yang memiliki karakter . Perhatian

terhadap interior, perlengkapan bangunan, termasuk lightning system, dan

tata ruang yang lapang menjadi perhatian penting dan dapat

mempengaruhi mood pengunjung. Bangunan harus dapat menciptakan

suasana dengan memperhatikan ambience sehingga memberikan

pengalaman kepada pengunjung dan dapat membrikan nilai tambah bagi

pengunjung, khususnya menjadi syarat utama perusahaan jasa dengan

kelas market khusus.

Dari keenam elemen marketing mix tersebut yang merupakan kunci sukses

bagi sebuah kafe diantaranya adalah kelengkapan produk layanan yang siap

ditawarkan (one stop beauty service), lokasi yang strategis, keramahan dan

efektivitas pelayanan, tempat parkir yang memadai, dan fasilitas lain pendukung

kenyamanan konsumen didalam kafe seperti ruangan yang sejuk dan bertata

(30)

2.3 Keputusan Pembelian

2.3.1. Tipe-Tipe Perilaku Pembelian

Menurut Kotler (2001 : 221) ada empat jenis perilaku pembelian, yaitu:

1. Perilaku pembelian yang terdiri dari tiga proses. Pertama, pembeli

mengembangkan keyakinan tentang produk tertentu. Kedua, pembeli

membangun sikap tentang produk tersebut. Ketiga, pembeli membuat

pilihan untuk pembelian yang cermat.

2. Perilaku pembelian pengurangan ketidaknyamanan

Kadang-kadang konsumen terlibat dalam pembelian namun melihat sedikit

perbedaan antara merek yang ada.Keterlibatan yang tinggi didasari fakta

bahwa pembelian tersebut mahal, jarang dilakukan dan beresiko. Jika

konsumen menentukan perbadaan mutu antar merek, dia mungkin akan

membeli semata-mata berdasarkan harga dan kenyamanan.

3. Pembelian karena kebiasaan

Perilaku konsumen dalam kasus produk dengan keterlibatan rendah

melalui urutan umum keyakinan, sikap dan perilaku. Konsumen tidak

secara luas mencari informasi tentang merek, mengevaluasi karakteristik

merek dan memutuskan merek apa yang dibeli. Melainkan konsumen

menjadi penerima informasi pasif nmelalui televisi dan iklan.

4. Perilaku pembelian yang mencari variasi

Beberapa situasi pembelian ditandai oleh keterlibatan konsumen yang

(31)

konsumen sering melakukan peralihan merek.Peralihan merek terjadi

karena mencari variasi bukan karena ketidakpuasan.

2.3.2 Proses pengambilan keputusan pembelian

Menurut Tjiptono (2005 : 179) :

Secara teoritis,setiap kali seseorang membeli suatu barang atau jasa,ia

berharap bahwa barang atau jasa tersebut akan mampu memberikan

kegunaan maksimum. Dengan kata lain, “setiap konsumen adalah rational

economic man yang memiliki alasan rasional dalam setiap pembelian

produk dan jasa”.

Keputusan pembelian merupakan keputusan konsumen untuk membeli suatu

produk setelah sebelumnya memikirkan tentang layak tidaknya membeli produk

itu dengan mempertimbangkan informasi – informasi yang ia ketahui dengan

realitas tentang produk itu setelah ia menyaksikannya. Hasil dari pemikiran itu

dipengaruhi kekuatan kehendak konsumen untuk membeli sebagai alternatif dari

istilah keputusan pembelian dalam (Setiadi, 2002;34).

Sebelum dan sesudah melakukan pembelian, seorang konsumen akan

melakukan sejumlah proses yang mendasari pengambilan keputusan, yakni:

1. Pengenalan masalah (problem recognition). Konsumen akan membeli suatu

produk sebagai solusi atas permasalahan yang dihadapinya. Tanpa adanya

pengenalan masalah yang muncul, konsumen tidak dapat menentukan

(32)

2. Pencarian informasi (information source). Setelah memahami masalah yang

ada, konsumen akan termotivasi untuk mencari informasi untuk

menyelesaikan permasalahan yang ada melalui pencarian informasi. Proses

pencarian informasi dapat berasal dari dalam memori (internal) dan

berdasarkan pengalaman orang lain (eksternal).

3. Mengevaluasi alternatif (alternative evaluation). Setelah konsumen

mendapat berbagai macam informasi, konsumen akan mengevaluasi

alternatif yang ada untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya.

4. Keputusan pembelian (purchase decision). Setelah konsumen mengevaluasi

beberapa alternatif strategis yang ada, konsumen akan membuat keputusan

pembelian. Terkadang waktu yang dibutuhkan antara membuat keputusan

pembelian dengan menciptakan pembelian yang aktual tidak sama

dikarenakan adanya hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan.

5. Evaluasi pasca pembelian (post-purchase evaluation) merupakan proses

evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada tahap

pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut,

konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan

harapannya. Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen.

Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan

selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut

pada masa depan. Sebaliknya, konsumen akan merasa tidak puas jika

produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan hal ini akan

(33)

Terdapat Empat faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan

keputusan pembelian:

1. Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri

manusia untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap

stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan

pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.

3. Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada

dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang

akan suatu hal.

4. Integritas (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan

Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan

mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan

membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.

2.4 Penelitian Terdahulu

Sukotjo dan Radix (2006) melakukan penelitian yang berjudul Analisa

Marketing Mix-7P (Produk, Price, Promotion, Place, Partisipant, Process, dan

Physical Evidence) terhadap keputusan pembelian produk Klinik Kecantikan Teta

di Surabaya”. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa

jauh Marketing Mix-7P mempengaruhi keputusan pembelian produk klinik

(34)

anggota/member card Teta sejumlah 436 orang di Surabaya. Metode yang dipilih

adalah simple random sampling, yang merupakan salah satu dari teknik

probability sampling yang sampelnya diambil secara acak. Pemilihan metode ini

didasarkan atas homogenitas anggota/member Teta di Surabaya tiga tahun

terakhir. Jumlah sampel penelitian sekaligus menjadi responden diambil menurut

table krejcie dengan tingkat kesalahan 5% (Sugiyono, 2002 ; 63) terpilih sampel

sebanyak 115 Orang. Berdasarkan hasil analisa diketahui bahwa variable-variabel

dalam konsep marketing mix 7P berpengaruh terhadap keputusan konsumen

dalam berbelanja di klinik kecantikan Teta di kota Surabaya.

Dari ketujuh variabel: produk, harga, promosi, lokasi, proses, dan

lingkungan fisik. Promosi adalah yang paling dominan terhadap keputusan

pembelian pada klinik kecantikan Teta di kota Surabaya, aspek ini erat kaitannya

dalam hal promosi yang bersifat edukatif dan persuasif seperti yang telah

dilakukan dalam bentuk advetorial di media cetak, talk show informatif pada

media elektronik radio dan penyelenggaraan member get member, voucher

pembelian serta promo pada media luar ruang yang memuat promo/event bulanan.

2.5 Kerangka Konseptual

Menurut Sugiyono (2006 ; 49), “Kerangka koseptual merupakan sintesa

tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah

dideskripsikan”. Gaya Hidup menunjukkan pengaruh positif terhadap keputusan

pembelian pelanggan Cafe Tialif Medan. Produk menunjukkan pengaruh positif

(35)

pengaruh positif terhadap keputusan pembelian pelanggan Cafe Tialif Medan.

Promosi menunjukkan pengaruh positif terhadap keputusan pembelian pelanggan

Cafe Tialif Medan. Lokasi menunjukkan pengaruh positif terhadap keputusan

pembelian pelanggan Cafe Tialif Medan. Proses menunjukkan pengaruh positif

terhadap keputusan pembelian pelanggan Cafe Tialif Medan . Lingkungan fisik

menunjukkan pengaruh positif terhadap keputusan pembelian pelanggan Cafe

Tialif Medan. Oleh karena itu Gaya hidup, Produk, Harga, Promosi, Lokasi,

Proses, dan Lingkungan fisik Berdasarkan penjelasan berikut maka dapat dibuat

skema sistematis kerangka konseptual sebagai berikut:

Sumber : Berdasarkan teori Kotler dan Amstrong (2001) Gambar 2.1Kerangka Konseptual Penelitian

Gaya hidup (X₁)

Produk(X₂)

Harga (X₃)

Promosi (X₄)

Lokasi (X₅)

Proses (X₆)

Lingkungan fisik (X₇)

(36)

2.6 Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah pernyataan dugaan tentang hubungan antara dua variabel

atau lebih, dengan kata lain hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap

rumusan masalah penelitian, berdasarkan teori yang ada (Sugiyono, 2006: 51).

Berdasarkan perumusan masalah maka hipotesis penelitian ini adalah “Analisis

Gaya hidup, Produk, Harga, Promosi, Lokasi, Proses, dan Lingkungan fisik

(37)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

Asosiatif. Penelitian Asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih (Kuncoro, 2003;136).

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilakukan pada Cafe Tialif, yang beralamat di Jl. HM.

Joni Medan, sedangkan waktu penelitian dilakukan pada bulan April sampai

dengan Mei 2013.

3.3. Batasan Operasional Variabel

a. Variabel independen (X) adalah adalah Gaya hidup (X₁), Produk(X₂),

Harga(X₃), Promosi(X₄), Lokasi(X₅), Proses(X₆), dan Lingkungan fisik(X₇).

b. Variabel Independen (Y) adalah Keputusan Pembelian Pelanggan

3.4.Definisi Operasional Variabel

a. Variabel Independen (X) dalam penelitian ini adalah terdiri dari:

1. Gaya hidup (X₁), merupakanpola hidup seseorang dalam dunia kehidupan

sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat yang

(38)

2. Produk (X₂), Bentuk penawaran Cafe Tialif ke pada pelanggan untuk

memenuhi kebutuhan

3. Harga (X₃), Kesepakatan yang dibuat oleh Cafe tialif kepada para

pelangganya..

4. Promosi (X₄), Kegiatan mengkomunikasikan informasi dari penjual

kepada konsumen

5. Lokasi (X₅), Merupakan kemudahan akses terhadap jasa bagi para

pelanggan potensial.

6. Proses (X₆), Pelayanan diberikan kepada Pelanggan saat mengkonsumsi

produk di Cafe Tialif

7. Lingkungan fisik (X₇), adalah Keadaan atau kondisi tempat beroperasinya

jasa layanan

b. Variabel Dependen (Y) dalam penelitian ini adalah Keputusan pembelian

(39)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala

Pengukuran

Harga (X₃) Kesepakatan yang dibuat oleh Cafe Tialif kepada para pelangganya.

Lokasi (X₅) Kemudahan akses terhadap jasa bagi para pelanggan potensial.

1. Potensi Pasar Kondisi

2. Lingkungan Skala Likert

Proses (X₆) Pelayanan diberikan kepada Pelanggan saat

(40)

Lanjutan

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Indikator Skala

Pengukuran

Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah Gaya hidup, Produk,

Harga, Promosi, Lokasi, Proses, dan Lingkungan fisik . Ketujuh variabel tersebut

diukur dengan Skala Likert, yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,

dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial

(Sugiyono, 2003:104). Peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada

responden dengan menggunakan skala 1 sampai dengan 5 untuk keperluan

(41)

Tabel 3.2

Instrumen skala Likert

No. Alternatif Jawaban Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber:Sugiyono (2003:105)

3.6. Populasi dan Sampel 3.6.1. Populasi

Menurut Sugiyono (2003;72) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik suatu

kesimpulan”. Dalam penelitian ini populasinya adalah pelanggan cafe Tialif

Medan. Adapun jumlah pengunjung Cafe Tialif pada bulan Maret sampai April

2013 sebanyak 1.800 orang

3.6.2. Sampel

Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi

(Kuncoro, 2003: 103). Metode penarikan sampel yang dipakai adalah Purposive

Sampling, yaitu sampel dipilih dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,

(42)

Teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin dalam (Umar,

2004;78), yaitu:

n =

1+��²

Keterangan :

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang masih dapat ditolerir dalam kasus ini adalah 10%

n

=

1.800

1+1.800 (0,1)²

n

=

99.94 orang

Di dalam penelitian ini sampel dibulatkan menjadi 100 orang. Dimana,

Sampel dalam penelitian ini adalah pelanggan yang telah membeli makanan dan

minuman di Cafe Tialif Medan minimal dua kali.

3.7. Jenis Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis data, yaitu:

a. Data primer adalah data yang dikumpulkan dari sumber-sumber

asli. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dari hasil

kuesioner yang telah dibagikan peneliti kepada pelanggan Cafe

(43)

b. Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain.

Data sekunder ini diperoleh melalui studi pustaka, internet,

majalah, dan tabloid (Kuncoro, 2003; 136).

3.8. Metode Pengumpulan Data

Dalam usaha memperoleh data yang dibutuhkan, metode yang digunakan adalah :

1. Kuesioner (daftar pertanyaan)

Pengajuan kuesioner ini dilakukan dengan mengajukan daftar pertanyaan tertulis

dalam suatu daftar pertanyaan kepada responden. Kuesioner ini menggunakan

sistem tertutup, yaitu bentuk pertanyaan yang disertai alternatif jawaban dan

responden tinggal memilih salah satu dari alternatif jawaban tersebut. Data yang

dikumpulkan meliputi :

1. Identitas responden

2. Data mengenai tanggapan responden terhadap variabel-variabel yang

mempengaruhi keputusan pembelian

2. Studi Dokumentasi

Dengan memperoleh data melalui buku-buku, dokumen, internet dan literatur

yang ada hubungannya dengan masalah Gaya hidup, Produk, Harga, Promosi,

(44)

3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas

Sebelum instumen digunakan maka terlebih dahulu dilakukan uji validitas

dan reliabilitas. Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat

menjawab tujuan penelitian.

Pengujian validitas instrument dilakukan pada 30 orang diluar sampel. Uji

validitas dilakukan pada pelanggan Cafe Tialif dimana kriterianya adalah

pelanggan yang telah melakukan pembelian makanan dan minuman minimal 2

kali. Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program

SPSS 16.0 for windows dengan kriteria sebagai berikut:

Jika �ℎ����� >����� ,maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. Jika�ℎ�����<�����,maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid. Reliabel artinya data yang diperoleh melalui kuesioner hasilnya konsisten bila

digunakan penulis lain. Pengujian dilakukan dengan program SPSS 19.00 for

windows.

Butir pernyataan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan

reabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

Jika ����ℎ� �������atau > ������maka pernyataan reliabel.

Jika ����ℎ�negatif atau <������ maka pernyataan tidak reliabel.

3.9.Teknik Analisis

3.9.1. Analisis Regresi Linier Berganda

Regresi linier berganda yaitu regresi yang memiliki satu variabel dependen

(45)

regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara

variabel bebas (Gaya hidup, Produk, Harga, Promosi, Lokasi, Proses, dan

Lingkungan fisik) terhadap variabel terikat (keputusan pembelian

pelanggan).

Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan

SPSS19.00 for windows. Adapun model persamaan yang digunakan yaitu:

Y = b + bX + bX + bX+ bX+ bX+ bX+ bX+ e

Dimana:

Y = keputusan pembelian pelanggan

b₀ = konstanta

b₁,b₂,…..,b₇ = koefisien regresi

X₁ = gaya hidup

X₂ = produk

X₃ = harga

X₄ = promosi

X₅ = tempat

X₆ = proses

X₇ = lingkungan fisik

(46)

3.9.1.1.Metode Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah salah satu dari metode analisis, dengan

cara data disusun dan dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga

diperoleh gambaran tenteng masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan

hasil perhitungan.

3.9.1.2. Normalitas

Bertujuan ingin mengatasi apakah distribusi sebuah data mengikuti

atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan nbentuk

lonceng. Data yang baik adalah data yang memepunyai pola seperti

distribusi normal, yaitu distribusi tersebut tidak menceng ke kiri atau ke

kanan.

3.9.1.3. Heteroskedastisitas

Uji homoskedastisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah

sebuah grup mempunyai varians yang sma diantara anggota grup tersebut.

Jika varians sama, dan ini yang harusnya terjadi maka dikatakan adalah

homoskedastisitas.

Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas.

Secara simbolis, heteroskedastisitas adalah :

(47)

3.9.1.4. Multikoleniaritas

Merupakan hubungan linear yang sempurna atau eksak diantara

variabel-variabel bebas dalam model regresi.

3.9.2. Uji F

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara serentak mempunyai pengaruh positif signifikan atau tidak terhadap

variabel terikat. Model hipotesis yang digunakan dalam �ℎ����� ini adalah:

1. H₀ : b₁, b₂, b₃, b₄, b₅, b₆, b₇ = 0

(variabel bebas secara bersama-sama tidak berpengaruh positif

signifikan terhadap variabel terikat).

2. H₀ : b₁, b₂, b₃, b₄, b₅, b₆, b₇≠ 0

(variabel bebas secara bersama-sama berpengaruh positif signifikan

terhadap variabel terikat).

Nilai �ℎ����� dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan aplikasi

software SPSS 19.00 for windows. Selanjutnya nilai �ℎ����� akan

dibandingkan dengan nilai ������.

Kriteria pengambilan keputusan, yaitu:

H₀ diterima bila �ℎ����� < ������pada a = 5%

(48)

3.9.3. Uji Statistik - t

Uji t disebut juga sebagai uji signifikan individual. Uji ini menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial

terhadap variabel dependen.

Bentuk pengujiannya adalah:

H₀ : b₁ = 0, artinya suatu variabel independen secara parsial tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen.

Ha : b₁ ≠ 0, artinya variabel independen secara parsial berpengaruh

terhadap variabel dependen.

Kriteria pengambilan keputusan yaitu:

Jika probabilitas < 0.05, maka H₀ diterima

Jika probabilitas > 0.05, maka H₀ ditolak

3.9.4. Pengujian Koefisien Determinan (R²)

Menurut Situmorang (2008:112) koefisien determinasi mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

independen. Nilainya 0 -1. Semakin mendekati nol berarti model tidak

baik atau variasi model dalam menjelaskan amat terbatas, sebaliknya

(49)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.Gambaran Umum

4.1.1. Sejarah Singkat Café Tialif

Cafe ini berdiri sejak September 1998. Nama cafe ini berasal dari nama

anak si pemilik yakni “Tia dan Alif”. Cafe Tialif pertama kali didirikan dengan

bentuk yang sangat sederhana, kemudian lambat laun melihat bertambahnya

pelanggan maka pemilik merenovasi dan menambah areal Cafe. Cafe Tialif

mengembangkan konsep perpaduan antara tradisional dan modern,sehingga

terciptalah perpaduan antara masakan dan makanan yang memiliki cita rasa yang

unik bagi para pelanggan. Café Tialif ini bermula dari coba-coba dan serba cepat

didirikan sampai akhirnya kini berhasil memikat hati para pelanggannya dan

membuka cabang baru yang diberi nama Café Tialif 2 di JL. Raya Medan

Tenggara.

Banyak menu yang disajikan di cafe ini ini, tetapi Ayam penyet dan ayam

bakar merupakan menu favorit dari cafe ini. Rasanya yang enak dan harganya

yang cukup murah membuat makanan jadi menu handalan dari cafe ini. Pas untuk

kantong anak kuliah mengajak kencan kekasihnya di cafe ini.

Cafe Tialif menawarkan menu makanan yang beragam antara lain:

1. Jenis Makanan ala Tialif:

a. Ayam Penyet + Nasi Rp. 11.000

(50)

c. Ayam Merica + Nasi Rp. 10.000

d. KFC + Nasi Rp. 12.000

e. Nasi Goreng Biasa Rp. 6.000

f. Nasi Goreng Teri Rp. 8.000

g. Nasi Goreng Ayam Rp. 10.000

h. Nasi Goreng Semu Rp. 10.000

i. Nasi Goreng Seafood Rp. 11.000

j. Nasi Goreng Spesial Rp. 12.000

k. Sosis Rp. 12.000

l. Nugget Rp. 9.000

m. Cumi Goreng Tepung Rp. 10.000

n. Udang Goreng + Nasi Rp. 10.000

o. Udang Asam Manis + Nasi Rp. 10.000

p. Pecel Lele + Nasi Rp. 10.000

q. Capcai + Nasi Rp. 10.000

r. Tumis Kangkung Rp. 7.000

s. Kentang Goreng Rp. 7.000

2. Aneka Mie ala Tialif :

a. Mie Aceh Rp. 7.000

b. Mie Aceh Seafood Rp. 9.000

c. Mie Raja Rp. 9.000

(51)

e. Mie Hun Goreng Biasa Rp. 6.000

f. Mie Hun Goreng + Ayam Rp. 9.000

g. Mie Tiaw Goreng + Ayam Rp. 9.000

h. Mie Tiaw Seafood Rp. 10.000

i. Ifu Mie Goreng Rp. 6.000

j. Ifu Mie Seafood Rp. 9.000

k. Ifu Mie Binjai Goreng Rp. 9.000

l. Indomie Kuah/Goreng Rp. 6.000

m. Indomie Seafood Rp. 10.000

3. Aneka Siomay dan Dimsum ala Tialif :

a. Siomay Udang Rp. 13.000

b. Siomay Rumput Laut Rp. 15.000

c. Siomay Ayam Rp. 13.000

d. Siomay Kepiting Rp. 13.000

e. Leong Hong Kien Rp. 16.000

f. Lumpia Kulit Tahu Rp. 15.000

g. Pancake Durian Rp. 15.000

4. Aneka Minuman Ala Tialif :

a. Jus Alpokat Rp. 8.000

b. Jus Kuini Rp. 8.000

(52)

d. Jus Jeruk Rp. 8.000

e. Jus Markisa Rp. 8.000

f. Jus Tomat Rp. 8.000

g. Jus Melon Rp. 8.000

h. Jus Wartel Rp. 8.000

i. Jus Semangka Rp. 8.000

j. Jus belimbing Rp. 8.000

k. Jus Timun Rp. 8.000

l. Jus Sirsak Rp. 8.000

m. TST Rp. 7.000

n. Sop Buah Rp. 8.000

o. Es Teler Rp. 8.000

p. Es Kelapa Sirsak Rp. 8.000

q. Es Kosong Rp. 1.000

r. Teh ManisPanas/Dingin Rp. 3.000

s. Teh Botol Rp. 3.500

t. Tebs Rp. 3.500

u. Air Mineral Prima Rp. 4000

v. Pocari Rp. 6.000

w. Krating Daeng Rp. 6.000

x. Nescafe Caffucino Rp. 6.000

y. Nescafe Ice Rp. 6.000

(53)

aa. Milo Panas/Dingin Rp. 6.000

bb.Carfello Rp. 6.000

cc. Lemon Tea Rp. 6.000

dd.Nutri Orange Fresh Rp. 6.000

Keberhasilan Cafe Tialif dalam memasarkan produknya sangat dipengaruhi

oleh kemampuan dan keberhasilannya dalam mengetahui persepsi pembeli

terhadap produknya sehingga dapat diketahui pula pembelian konsumen, sehingga

Cafe Tialif dapat menentukan harga, pengembangan produk, mempromosikan dan

mendistribusikan produknya dengan lebih baik.

Berdirinya Café Tialif ini dilihat dari gaya hidup anak muda. Dimana gaya

hidup memiliki hubungan yang sangat erat dengan berkunjung ke café. Gaya

hidup anak muda sekarang ini senang berkunjung ke café untuk bersantai

menghabiskan waktu berkumpul dengan teman-temanya sambil menikmati

fasilitas serta produk yang ditawarkan di Café Tialif ini. Café Tialif memberikan

kebebasan kepada pelanggannya untuk berlama-lama berada di café ini sehingga

membuat pelanggan merasa nyaman dan tertarik untuk berkunjung kembali ke

café ini.

4.1.2. Visi, Misi, dan Tujuan Café Tialif

1. Visi Café Tialif

Menjadi pioneer café-café yang ada di Kota Medan dan menjadi café yang

(54)

2. Misi Café Tialif

a. Memberikan pelayanan yang baik kepada setiap pelanggan.

Seperti: sopan dan ramah dalam hal melayani.

b. Memberikan menu-menu yang berkulitas baik berupa masakan

yang enak.

c. Mengadakan pengembangan produk sesuai dengan trend yang ada.

d. Berkerjasama dalam melaksanakan tugas diantara karyawan dalam

melayani pelanggan.

e. Membuat pelanggan nyaman untuk datang kembali.

3. Tujuan Café Tialif

a. Memberi kepuasan bagi para pelanggan dengan pelayanan yang

ada.

b. Meningkatkan laba/ keuntunggan secara wajar dan berusaha

bertahan untuk memperluas pangsa pasar.

c. Membuat Terobosan baru dan inovasi-inovasi sehingga memiliki

ciri khas tersendiri atau daya tarik dari café-café lainnya.

4.1.3. Struktur Organisasi Café Tialif

Struktur organisasi merupakan suatu perwujudan pola hubungan

diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian, dan orang yang

menunjukkan kedudukan, wewenang, dan tanggung jawab yang

(55)

1. Owner + General Manajer

Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah :

a. Pemimpin tertinggi atas segala kegiatan yang ada di dalam

Café.

b. Mengevaluasi dan membuat rencana kerja.

c. Merekrut dan mengkontrol seluruh bawahan dalam café.

d. Bertanggung jawab atas operasional sehari-hari.

e. Mengawasi pekerjaan dan jam kerja karyawan.

2. Executive Chef/ Juru masak

Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah Mengatur dan

mengawasi tugas-tugas di dapur, khususnya dalam proses

pengadaan dan pengolahan makanan sesuai dengan standart

yang di tetapkan.

3. Supervisor

Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah :

a. Menyambut setiap pelanggan yang datang.

b. Menaggapi keperluan pelanggan.

(56)

4. Kasir

Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah :

a. Menerima Uang tunai dan menyerahkan struk

pembayaran/kuitansi pembayaran kepada pelanggan.

b. Menyajikan laporan keuangan harian.

c. Melakukan pembayaran kepada bagian yang memerlukan

pengeluaran Kas.

5. Server

Adapun tugas dan tanggung jawabnya adalah:

a. Mengambil pesanan makanan dan minuman dari dapur dan

menghidangkannya ke pada pelanggan.

b. Membersikan dan merapikan meja dan kursi, mengatur dan

menyusunnya kembali seperti semula.

4.2.Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.2.1. Uji Validitas dan Reliabilitas 4.2.1.1. Uji Validitas

Uji validitas adalah untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu

pernyataan dengan variabel. Uji ini dilakukan untuk mengukur data yang

telah di dapat setelah penelitian. Validitas berhubungan dengan ketepatan

(57)

melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian. Untuk memperoleh

hasil yang terarah dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika �ℎ����� ≥ ������, maka pernyataan dinyatakan valid dimana ������

dengan responden 30 orang adalah 0,361

2. Jika �ℎ�����< ������, maka pernyataan tidak valid.

Uji validitas dan Reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini

menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 19.00 for Windows untuk

(58)

Lanjutan

Pada tabel 4.1 diatas, menunjukkan korelasi antara skor item dengan skor

total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Untuk

mengetahui validitas pada setiap pernyataan, maka nilai pada kolom corrected

item total correlation, yang merupakan nilai �ℎ����� dibandingkan nilai ������.

Dapat dilihat koefisien korelasi dari 31 pertanyaan yang ada, 28 untuk butir

pertayaan untuk variabel X dan 3 pertanyaan untuk variabel Y. Dimana semua

(59)

4.2.1.2.Uji Reliabilitas

Pengujian dilakukan dengan menggunakan aplikasi Software SPSS 19.00

for Windows dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika r alpha positif ≥ r 0,80 maka dinyatakan reliabel

2. Jika r alpha negatif < r 0,80 maka dinyatakan tidak reliabel

Dapat dilihat bahwa Cronbach’s Alpha sebesar 0,856. Apabila nilai

reliabilitas instrument (cronbach’s alpha) diatas 0,80 maka instrumen

dinyatakan reliabel. Maka cronbach alpha sebesar 0,856 > 0,80 yang

artinya bahwa instrumen tersebut reliabel.

Hasil uji reliabilitas berdasarkan data yang diolah dengan bantuan

aplikasi software SPSS 19,00 for Windows dapat dilihat pada tabel 4.2

berikut ini:

Tabel 4.2 Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.856 31

Sumber: Hasil Penelitian (2013)

4.2.2. Analisis Deskriptif

4.2.2.1. Gambaran Umum Responden

Responden dalam penelitian ini adalah para pengunjung Café Tialif.

Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan

dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh

(60)

Variabel karakteristik responden yang dibahas mencakup sebaran usia,

jenis kelamin, pekerjaan, dan pengeluaran/bulannya. Deskripsi responden

dijelaskan sebagai berikut:

1. Usia Responden

Tabel 4.3 Usia Responden

Usia Jumlah Responden Persentase (%)

20-30 tahun 50 50

30-40 tahun 35 35

40-50 tahun 15 15

Total 100 100

Sumber : Hasil penelitian yang diolah (2013)

Tabel 4.3 menujukkan bahwa sebanyak 50 orang responden (50%)

berusia 20 sampai 30 tahun. Di ikuti dengan 35 orang responden (35%)

berusia 30 sampai 40 tahun. Sedangkan 15 orang responden (15%)

berusia 40 sampai 50 tahun. Dapat dilihat bahwa pada responden yang

berusia 20-30 tahun paling bamyak mengunjungi Café Tialif, dimana

usia 20-30 tahun merupakan usia yang sudah dewasa dan sangat erat

(61)

2. Jenis Kelamin

Tabel 4.4

Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%)

Laki-laki 44 44

Perempuan 56 56

Total 100 100

Sumber : Hasil penelitian yang diolah (2013)

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebanyak 56 0rang responden

(56%) dari pengunjung Café Tialif adalah wanita, sementara responden

yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 44 orang (44%). Rasio

responden wanita lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki hal ini

disebabkan karena wanita lebih suka berkunjung ke café dan

mengkonsumsi makanan dan minuman serta menghabiskan waktu

dengan teman-temannya.

3. Pekerjaan

Tabel 4.5 Pekerjaan

Pekerjaan Jumlah Responden Persentase (%)

Mahasiswa 75 75

Pegawai swasta/PNS 10 10

Wiraswasta 15 15

Total 100 100

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2 Instrumen skala Likert
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui ada tidanya pengaruh pengaruh kualitas, harga, lokasi, promosi terhadap keputusan pembelian produk Distro (Distributor

Variabel yang menjadi fokus penelitian ini adalah penetapan harga, produk, promosi, dan loyalitas pelanggan sebagai variabel bebas dan keputusan pembelian sebagai

PENGARUH GAYA HIDUP, HARGA DAN INOVASI PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU MEREK VANS.. Beserta perangkat yang ada (jika

Pengaruh Merek, Harga, Fitur Produk dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Menurut Kotler (2012) merek adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau desain, atau

Hasil pengujian antara kedua variabel bebas yaitu Gaya Hidup dan Harga terhadap Keputusan pembelian Peacockoffie diketahui bahwa sumbangan yang diberikan Gaya Hidup dan

Hasil pengujian antara kedua variabel bebas yaitu Gaya Hidup dan Harga terhadap Keputusan pembelian Peacockoffie diketahui bahwa sumbangan yang diberikan Gaya Hidup

pertanyaan atas penelitian tentang “Pengaruh Gaya Hidup Dan Harga Produk Terhadap Keputusan Pembelian Pada Toko Sepeda Rodalink Setiabudi Medan”.. Informasi yang Anda

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh harga, lokasi, promosi, dan gaya hidup mahasiswa Fakultas Ekonomi USU Medan terhadap minat pembelian