PROYEKSI NILAI EKSPOR KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN
NUSANTARA III TAHUN 2010-2012 BERDASARKAN DATA TAHUN
2008-2009
TUGAS AKHIR
SERASINTA TARIGAN
072407040
PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PROYEKSI NILAI EKSPOR KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN
NUSANTARA III TAHUN 2010-2012 BERDASARKAN DATA TAHUN
2008-2009
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya
SERASINTA TARIGAN
072407040
PROGRAM STUDI D-III STATISTIKA
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
PERSETUJUAN
Judul : PROYEKSI NILAI EKSPOR KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III TAHUN 2010-2012 BERDASARKAN DATA TAHUN 2008-2009
Kategeri : TUGAS AKHIR
Nama : SERASINTA TARIGAN
Nomor Induk Mahasiswa : 072407040
Program Studi : DIII STATISTIKA Departemen : MATEMATIKA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Diluluskan di Medan, Juni 2010
Diketahui/Disetujui oleh:
Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing Ketua
PERNYATAAN
PROYEKSI NILAI EKSPOR KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III TAHUN 2010-2012 BERDASARKAN DATA TAHUN 2008-2009
TUGAS AKHIR
Saya mengetahui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masih disebutkan sumbernya.
Medan, Juni 2010
PENGHARGAAN
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. dimana dengan rahmat yang di berikan dan karunia-Nya yang di limpahkan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada ibu Dra. Rahmawati Pane, M.Si selaku pembimbing penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini yang telah memberikan pengarahan dan kepercayaan penuh bagi penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Disini juga penulis menyampaikan kepada Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika bapak Dr. Saib Suwilo, M.Sc dan bapak Drs. Hendri Rani Sitepu, M.Si, Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, semua Dosen dan Pegawai FMIPA USU dan begitu dengan rekan-rekan kuliah penulis. Akhirnya yang tak terlupakan Ayahanda dan Ibunda tercinta dan adik-adik tersayang serta saudara yang telah memberikan dukungan dan dorongan mulai sejak awal kuliah hingga penyelesaian studi penulis ini. Semoga Allah SWT. membalas semua kebaikannya.
DAFTAR ISI
Halaman
Persetujuan ii
Pernyataan iii
Penghargaan iv
Daftar Isi v
Daftar Tabel vii
Daftar Gambar viii
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Identifikasi Masalah 2
1.3 Batasan Masalah 2
1.4 Maksud dan Tujuan 3
1.5 Metodologi Penelitian 3
1.6 Tinjauan Pustaka 5
1.7 Lokasi dan Tujuan 6
1.8 Sistematika Penulisan 6
BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian Peramalan 8
2.2 Kegunaan Peramalan 9
2.3 Jenis-Jenis Peramalan 10
2.4 Metode Peramalan 12
2.5 Analisa Deret Berkala 13
2.6 Metode Pemulusan (Smoothing) 14
2.7 Metode Smoothing Yang Digunakan 16
2.7.1 Smoothing Eksponensial Ganda Satu Parameter 17 2.7.2 Beberapa Kesalahan dan Ukuran Statistik Standard 18
BAB 3 : TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
3.1 Gambaran Umum PTPN III (Persero) 20
3.1.1 Sejarah Singkat PTPN III (Persero) 21
3.2 Tujuan Perusahaan 21
3.3 Strategi Perusahaan 22
3.4 Strategi Budidaya Kelapa Sawit 22
3.4.1 Strategi Budidaya Karet 24
3.4.2 Strategi Pengadaan Barang 25
3.4.3 Strategi Pemasaran 27
3.5 Kinerja Peningkatan Mutu Perusahaan 27
3.6 Produk dan Layanan 28
3.7 Program Riset Perusahaan 32
3.7.4 Blueprint/Master Paln Perusahaan 35
3.8 Fasilitas Produksi 35
3.8.1 Alat Produksi 35
3.8.2 Kapaitas Terpasang 36
3.8.3 Kapasitas Terpakai 36
3.9 Struktur Organisasi 36
BAB 4 : PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
4.1 Pengumpulan Data 42
4.2 Pengolahan Data 43
BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Implementasi Sistem 65
5.2 Pengertian Microsoft Excel 65
5.3 Struktur Microsoft Excel 66
5.4 Pengoperasian Microsoft Excel 67
5.5 Pembuatan Grafik 72
BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan 76
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Data Jumlah Nilai Ekspor Kelapa Sawit Pada PTPN III
Tahun 2008-2008 (US $) 42
Tabel 4.2 Ramalan Nilai Ekspor Kelapa Sawit Pada PTPN III
Tahun 2008-2009 dengan (α = 0,1) 47
Tabel 4.3 Peramalan Nilai Ekspor Kelapa Sawit Pada PTPN III
Tahun 2010-2012 dengan (α = 0,1) 49
Tabel 4.4 Ramalan Nilai Ekspor Kelapa Sawit Pada PTPN III
Tahun 2008-2009 dengan (α = 0,5) 54
Tabel 4.5 Peramalan Nilai Ekspor Kelapa Sawit Pada PTPN III
Tahun 2010-2012 dengan (α = 0,5) 56
Tabel 4.6 Ramalan Nilai Ekspor Kelapa Sawit Pada PTPN III
Tahun 2008-2009 dengan (α = 0,9) 61
Tabel 4.7 Peramalan Nilai Ekspor Kelapa Sawit Pada PTPN III
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Grafik Hasil Peramalan Jumlah Nilai Ekspor Kelapa Sawit PTPN III
Tahun 2008-2009 dengan α = 0,1 48
Gambar 4.2 Grafik Hasil Peramalan Jumlah Nilai Ekspor Kelapa Sawit PTPN III Tahun 2008-2009 dengan α = 0,5 55
Gambar 4.3 Grafik Hasil Peramalan Jumlah Nilai Ekspor Kelapa Sawit PTPN III Tahun 2008-2009 dengan α = 0,9 62
Gambar 5.1 Tampilan Layar Microsoft Excel 66
Gambar 5.2 Tampilan Jendela Microsoft Excel 67
Gambar 5.3 Tampilan Data Jumlah Nilai Ekspor Kelapa Sawit Tahun 2008-2009 69
Gambar 5.4 Tampilan Nilai Peramalan Kelapa Sawit Dengan α =0,1 71
Gambar 5.5 Tampilan Untuk Memilih Grafik 73
Gambar 5.6 Tampilan Dalam Mengisi Series Dalam Data 73
Gambar 5.7 Tampilan Dalam Mengisi Title 74
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam kegiatan membantu
prekonomian di Indonesia. Salah satu sub sektor yang cukup besar potensinya adalah sub
sektor perkebunan. Produksi hasil perkebunan merupakan salah satu komoditas ekspor non
migas yang dapat meningkatkan devisa Negara adalah kelapa sawit yang merupakan
primadona karena dapat menghasilkan minyak nabati yang cukup besar. Sub sektor ini juga
mampu bertindak sebagai penyediaan bahan baku untuk sektor industri sekaligus sebagai
penyerap tenaga kerja.
Disamping itu Indonesia merupakan salah satu negara yang sering mengespor barang
ke luar negeri yang berkesinambungan tiap tahunnya. Barang yang di ekspor adalah kelapa
sawit yang di olah terlebih dahulu menjadi minyak nabati, sehingga nilai ekspor dapat
berubah sesuai dengan kapasitas ekspor yang dilakukan.
Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui volume pertambahan dan peningkatan nilai
ekspor kelapa sawit di PT. Perkebunan Nusantara III baik dari skala perkebunan rakyat,
perkebunan besar Negara maupun perkebunan besar swasta dari tahun 2008-2009. Untuk
melihat semua nilai ekspor diperlukan teknik peramalan dan analisa yang lengkap. Dalam
hal ini, penulis menggunakan peramalan. Teknik tersebut menghasilkan perkiraan nilai
pertimbangan bagi pemerintah khususnya juga pengambilan keputusan bagi manajemen
perkebunan skala kecil atau besar untuk meningkatkan penambahan luas lahan kelapa sawit.
Disamping itu nilai ekspor sangat berpengaruh bagi peningkatan produksi kelapa sawit.
Berdasarkan adanya perubahan nilai ekspor seperti yang diuraikan diatas, maka penulis
akan meramalkan Nilai Ekspor Kelapa Sawit Tahun 2010-2012 Berdasarkan Data Tahun
2008-2009.
1.2Identifikasi Masalah
Permasalahan dalam hal ini adalah berapa Nilai Ekspor Kelapa Sawit Di PT. Perkebunan
Nusantara III Pada Tahun 2010-2012 Berdasarkan Data Tahun 2008-2009. Dengan
menggunakan Peramalan Eksponensial Ganda Satu Parameter dari Brown.
1.3Batasan Masalah
Adapun masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah untuk memproyeksikan Jumlah
Nilai Ekspor Kelapa Sawit Pada PT. Perkebunan Nusantara III Tahun 2010-2012
1.4 Maksud dan Tujuan
Dalam hal ini penulis mempunyai maksud dan tujuan ingin meramalkan atau mempekirakan
Nilai Ekspor Kelapa Sawit (dalam US $) Pada PT. Perkebunan Nusantara III Pada Tahun
2010-2012 Berdasarkan Data Ekspor Tahun 2008-2009
1.5 Metodologi Penelitian
A. Pengumpulan Data
Untuk mendukung penyusunan Tugas Akhir ini, maka penulis membutuhkan data yang
diperoleh melalui serangkaian tinjauan, penelitian, riset maupun pengambilan data. Untuk
memperoleh data tersebut penulis menggunakan data sekunder mengenai hasil ekspor kelapa
sawit dari Tahun 2008-2009 di peroleh dari PT. Perkebunan Nusantara III Medan.
B. Pengolahan Data
Adapun pengolahan data dalam meramalkan Nilai Ekspor Kelapa Sawit Pada Tahun
2010-2012 Berdasarkan Data Tahun 2008-2009 dengan menggunakan perumusan.
Metode Pemulusan Eksponensial Ganda Satu Parameter dari Brown dengan rumus :
a. Menentukan smoothing pertama (S ' ) t
' 1 '
) 1
( − −
+
= t t
t X S
S α α
Dengan :
t
α = Parameter pemulusan eksponensial
t
X = nilai riil periode t
' 1 −
t
S = Nilai pemulusan eksponensial sebelumnya
b. Menentukan smoothing kedua (S" ) t
" 1 ' " ) 1 ( − − +
= t t
t S S
S α α
Dengan :
t
S" = Smoothing Eksponensial Ganda Periode t
c. Menentukan besarnya konstanta (a ) t
(
t t)
t tt
t S S S S S
a = ' + ' − " =2 ' − " Dengan :
t
a = besarnya konstanta periode t
d. Menentukan besarnya Slope (b ) t
) ( 1 " ' t t
t S S
b −
− = αα
Dengan :
t
b = slope / nilai trend dari data yang sesuai
e. Menentukan besarnya Ramalan
) (m
b a Ft+m = t + t
Dengan :
m t
1.6 Tinjauan Pustaka
Metode peramalan adalah cara memperkirakan secara kuantitatif apa yang akan terjadi pada
masa depan, berdasarkan data yang relevan di masa lalu. Metode peramalan akan membantu
dalam mengadakan pendekatan analisa terhadap tingkah laku atau pola dari data masa lalu
sehingga dapat memberikan cara pemikiran, pengerjaan dan pemecahan yang sistematis dan
pragmatis serta memberikan tingkat keyakinan yang lebih besar atas ketepatan hasil
peramalan yang dibuat atau disusun.
(Assaury,sofyan;Teknik dan Metode Peramalan).
Peramalan merupakan suatu alat bantu yang penting pada perencanaan yang efektif dan
efisien. Peramalan juga sangat penting dalam pengambilan suatu keputusan. Aspek-aspek
yang menggunakan peramalan cukup luas baik secara waktu, faktor-faktor penentu kejadian
seharusnya dan jenis - jenis pola data dan beberapa hal lain.
(Manurung,Alder Haymans; Teknik Peramalan).
Peramalan adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa yang akan terjadi pada
masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama, sedangkan waktu yang relatif singkat
tidak dibutuhkan peramalan. Pada umumnya kegunaan peramalan adalah :
1. Untuk menentukan kebutuhan sumber daya di masa yang akan datang.
2. Sebagai alat bantu perencanaan.
3. Untuk membuat keputusan yang tepat.
1.7 Lokasi dan Waktu
Dalam melakukan peninjauan untuk penyusunan Tugas Akhir ini penulis mengambil data
yang sudah ada pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan. Sedangkan waktu pengambilan
data dilakukan pada tanggal 11 s/d 12 Maret 2010.
1.8 Sistematika Penulisan
Seluruh penulisan dari Tugas Akhir disusun dalam beberapa bab dimana setiap bab berisi
tentang sub-sub bab, disusun untuk memudahkan pembaca mengerti dan memahami isi
penulisan ini. Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut :
BAB 1 : PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penulisan,
tinjauan pustaka, metode penulisan dan sistematika penulisan.
BAB 2 : TINJAUAN TEOROTIS
Bab ini menjelaskan tentang segala sesuatu yang mencakup penyelesaian
masalah sesuai dengan judul dan permasalahan yang diutarakan.
BAB 3 : SEJARAH SINGKAT PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III
Bab ini menjelaskan tentang sejarah singkat berdirinya PT. Perkebunan
BAB 4 : ANALISA DATA
Bab ini menerangkan penganalisisan data yang data serta cara
penggunaannya dalam rumus yang telah ditentukan dalam analisa data
tersebut.
BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini menunjukan tentang penggunaan software yaitu penggunaan
Microsoft Excel dalam pengolahan dan analisa data.
BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menerangkan tentang hasil berupa kesimpulan dari pembahasan
BAB 2
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian Peramalan
Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan
datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi atau kondisi yang diperkirakan akan terjadi
pada masa yang akan datang. Ramalan tersebut dapat didasarkan atas bermacam-macam cara
yaitu Metode Pemulusan Eksponensial atau Rata-rata Bergerak, Metode Box-Jenkins, dan
Metode Regresi. Semua itu di kenal dengan metode peramalan. Metode peramalan adalah
cara untuk memperkirakan secara kuantitatif apa yang akan terjadi pada masa yang akan
datang dengan dasar data yang relevan pada masa lalu. Dengan kata lain metode peramalan
ini digunakan dalam peramalan yang bersifat objektif.
Disamping itu metode peramalan memberikan urutan pengajaran dan pemecahan atas
pendekatan suatu masalah dalam peramalan, sehingga bila digunakan pendekatan yang sama
dalam suatu permasalahan dalam kegiatan peramalan, maka akan didapat dasar pemikiran
dan pemecahan yang sama. Baik tidaknya suatu peramalan yang disusun, disamping
ditentukan oleh metode yang dipakai, juga ditentukan oleh baik tidaknya informasi yang
digunakan. Selama informasi yang digunakan tidak dapat meyakinkan, maka hasil peramalan
2.2 Kegunaan Peramalan
Sering terdapat senjang waktu (Time Lag) antara kesadaran akan peristiwa. Adanya waktu
tenggang (Lead Time) ini merupakan alasan utama bagi perencanaan dan peramalan. Dalam
situasi itu peramalan diperlukan untuk menetapkan kapan suatu peristiwa akan terjadi atau
timbul, sehingga tindakan yang tepat dapat dilakukan.
Dalam perencanaan di organisasi atau perusahaan peramalan merupakan kebutuhan
yang sangat penting, dimana baik buruknya peramalan dapat mempengaruhi seluruh bagian
organisasi, karena waktu tenggang untuk pengambilan keputusan dapat berkisar dari
beberapa tahun. Peramalan merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang
efektif dan efisien. Di dalam bagian organisasi terdapat kegunaan peramalan, yaitu :
1. Berguna untuk penjadwalan sumber daya yang tersedia. Penggunaan sumber daya
yang efisien memerlukan penjadwalan produksi, transportasi, kas, personalia dan
sebagainya. Input yang penting untuk penjadwalan seperti itu ramalan tingkat
permintaan akan konsumen atau pelanggan.
2. Berguna dalam penyediaan sumber daya tambahan Waktu Tenggang (Lead Time)
untuk memperoleh bahan baku, menerima pekerja baru, atau membeli mesin dan
peralatan dapat berkisar antara beberapa hari sampai beberapa tahun. Peramalan
diperlukan untuk menentukan kebutuhan sumber daya dimasa datang.
Walaupun terdapat banyak bidang lain yang memerlukan peramalan, namun dua
kelompok diatas merupakan bentuk khas dari kegunaan peramalan jangka pendek, menengah
Dari uraian diatas dapat dikatakan Metode Peramalan sangat berguna, karena akan
membantu dalam mengadakan analisa terhadap data masa lalu, sehingga dapat memberikan
cara pemikiran, pengerjaan yang teratur dan terarah, perencanaan yang sistematis serta
memberikan ketepatan hasil peramalan yang dibuat atau disusun.
2.3 Jenis-Jenis Peramalan
Pada umumnya peramalan dapat dibedakan dari beberapa segi tergantung dari cara
melihatnya. Apabila dilihat dari sifat penyusunnya, maka peramalan dapat dibedakan menjadi
dua macam, yaitu :
1. Peramalan yang subjektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan atau intuisi
dari orang yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan atau “judgment” dari orang
yang menyusunnya sangat menentukan baik tidaknya hasil ramalan tersebut.
2. Peramalan yang objektif, peramalan yang didasarkan atas data yang relevan pada
masa lalu, dengan menggunakan teknik-teknik dan metode dalam penganalisaan data
tersebut.
Disamping itu, jika dilihat dari jangka waktu ramalan yang disusun. Maka peramalan
dapat dibedakan atas dua macam, yaitu :
1. Peramalan jangka panjang, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil
ramalan jangka waktunnya lebih dari satu setengah tahun atau tiga semester.
suatu negara atau suatu daerah, corporate planning, rencana investasi atau rencana
ekspansi dari suatu perusahaan.
2. Peramalan jangka pendek, yaitu peramalan yang dilakukan untuk penyusunan hasil
ramalan dalam jangka waktu yang kurang dari satu setengah tahun, atau tiga semester.
Peramalan seperti ini diperlukan dalam penyusunan rencana tahunan, rencan kerja
operasional, dan anggaran contoh penyusunan rencana produksi, rencana penjualan,
rencana persediaan, anggaran produksi, dan anggaran perusahaan.
Berdasarkan sifat ramalan yang telah disusun, maka peramalan dapat dibedakan atas dua
macam :
1. Peramalan kualitatif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa
lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada orang yang menyusunnya.
Hal ini penting karena hasil peramalan tersebut ditentukan bedasarkan pemikiran yang
bersifat intuisi, judgment atau pendapat, dan pengetahuan serta pengalaman dari
penyusunannya. Biasanya peramalan secara kualitatif ini berdasarkan atas hasil
penyelidikan.
2. Peramalan kuantitaif, yaitu peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa
lalu. Hasil peramalan yang dibuat sangat bergantung pada metode yang digunakan
dalam peramalan tersebut. Dengan peramalan yang berbeda akan diperoleh hasil
peramalan yang berbeda. Adapun yang perlu diperhatikan dari penggunaan
metode-metode tersebut, adalah baik tidaknya metode-metode yang dipergunakan, sangat ditentukan
oleh perbedaan atau penyimpangan antara hasil peramalan dengan kenyataan yang
terjadi. Metode yang baik adalah metode yang memberikan nilai-nilai perbedaan atau
3. Peramalan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila terdapat tiga kondisi sebagai
berikut :
a. Adanya informasi tentang keadaan yang lain.
b. Informasi tersebut dapat dikuantifikasikan dalam bentuk data.
c. Dapat diasumsikan bahwa pola yang lalu akan berkelanjutan pada masa yang akan
datang.
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa jenis-jenis peramalan sangat tergantung dari
segi mana kita memandangnya.
2.4 Metode Peramalan
Kualitas atau mutu dari peramalan yang disusun, sangat ditentukan oleh proses pelaksaan
penyusunnya. Peramalan yang baik adalah peramalan yang dilakukan dengan mengikuti
langkah-langkah atau prosedur penyusunan yang baik. Pada dasarnya ada tiga langkah
peramalan yang penting, yaitu :
1. Menganalisa data yang lalu. Tahap ini berguna untuk pola yang terjadi pada masa
yang lalu. Analisa ini dilakukan dengan cara membuat tabulasi data maka dapat
diketahui pola data tersebut.
2. Menentukan metode yang digunakan. Masing-masing metode akan memberikan hasil
peramalan yang berbeda. Dimana metode peramalan yang baik adalah metode yang
menghasilkan penyimpangan antara hasil peramalan dengan nilai kenyataan yang
3. Memproyeksikan data yang lalu dengan menggunakan metode yang dipergunakan,
dan mempertimbangkan adanya beberapa faktor perubahan. Faktor-faktor perubahan
tersebut antara lain terdiri dari perubahan kebijakan-kebijakan yang mungkin terjadi,
termasuk kebijakan pemerintah.
Proyeksi adalah adanya suatu kecenderungan sesuatu hal pada masa yang akan datang
yang masih belum diketahui dan mempunyai nilai pada masa yang akan datang yang
merupakan petunjuk tentang jumlah sesuatu hal tersebut di masa yang akan datang.
2.5 Analisa Deret Berkala
Data berkala (Time Series) adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk
memberikan gambaran tentang perkembangan suatu kegiatan dari waktu ke waktu. Analisis
data berkala memungkinkan untuk mengetahui perkembangan suatu kejadian atau beberapa
kejadian serta hubungannya dengan kejadian yang lain.
Metode Time Series merupakan metode peramalan kuantitatif yang didasarkan atas
penggunaan analisis pola hubungan antara variabel yang akan diperkirakan dengan variabel
waktu. Tujuan Time Series ini mencakup penelitian pola data yang digunakan untuk
meramalkan apakah data tersebut stasioner atau tidak dan ekstrapolasi ke masa yang akan
datang. Stasioner itu sendiri berarti bahwa tidak terdapat pertumbuhan/penurunan pada data.
Data secara kasar harus horizontal sepanjang waktu. Dengan kata lain fluktuasi data tetap
2.6 Metode Pemulusan (Smoothing)
Metode Smoothing adalah metode peramalan dengan mengadakan penghalusan terhadap
masa lalu, yaitu dengan mengambil rata-rata dari nilai beberapa tahun untuk menaksir nilai
pada beberapa tahun ke depan. Secara umum metode smoothing diklasifikasi menjadi 2 (dua)
bagian, yaitu :
1. Metode Rata-Rata
Metode rata-rata dibagi 4 (empat) bagian, yaitu :
a. Nilai Tengah (mean)
b. Rata-rata Bergerak Tunggal (Singel Moving Average)
c. Rata-rata Bergerak Ganda (Double Moving Average)
d. Kombinasi Rata-rata Bergerak Lainnya.
Metode rata-rata tujuannya adalah untuk memanfaatkan data masa lalu untuk
mengembangkan suatu sistem peramalan pada periode mendatang.
2. Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial
Bentuk umum dari Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial ini adalah :
t t
t X F
F+1 =α +(1−α) Dengan :
1 −
t
F = ramalan suatu periode ke depan
Xt
F
= data aktual periode t
t
Bila bentuk umum tersebut diperluas maka akan berubah menjadi :
) 1 ( 2
2 1
1 (1 ) − (1 ) − .... (1 ) + −
− = + − + − + + − t N
N t
t t
t X X X F
F α α α α α α
Dari perluasan bentuk umum di atas dapatlah dikatakan bahwa Metode Smoothing
Eksponensial secara eksponensial terhadap nilai observasi yang lebih tua atau dengan kata
lain observasi yang baru diberikan bobot yang relatif lebih besar dengan nilai observasi yang
lebih tua.
Metode ini terdiri atas :
a. Smoothing Eksponensial Tunggal
a.1 Satu Parameter (one parameter)
a.2 Pendekatan aditif (ARRES)
Digunakan untuk data yang bersifat stasioner dan tidak menunjukkan pola atau
trend.
b. Smoothing Eksponensial Ganda
b.1 Metode Linier Satu Parameter dari Brown
b.2 Metode Dua ParameterDari Holt.
c. Smoothing Eksponensial Tripel
c.1 Metode Kuadratik Satu Parameter dari Brown
digunakan untuk pola data kuadratik, kubik, atau orde yang lebih tinggi.
c.2 Metode Kecenderungan dan Musiman Tiga Parameter dari Winter
dapat digunakan untuk data yanng berbentuk trend dan musiman.
2.7 Metode Smoothing yang Digunakan
Untuk mendapatkan hasil yang baik harus diketahui cara peramalan yang tepat. Data
banyaknya nilai ekspor kelapa sawit pada PT. Perkebunan Nusantara III sudah diplot ke
dalam grafis menunjukkan pola data trend linier. Maka metode peramalan analisa Time
Series yang digunakan untuk meramalkan nilai ekspor kelapa sawit pada pemecahan
permasalahan ini adalah dengan menggunakan Metode Pemulusan Eksponensial Ganda Satu
Parameter dari Brown.
2.7.1 Smoothing Eksponensial Ganda Satu Parameter dari Brown
Metode ini merupakan model linier yang dikemukakan oleh Brown. Dasar pemikiran dari
Metode Pemulusan Ganda Satu Parameter dari Brown adalah serupa dengan rata-rata
bergerak linier karena kedua nilai pemulusan tunggal dan ganda ketinggalan dari data
sebenarnya. Bila terdapat unsur trend, perbedaan nilai pemulusan tunggal dan ganda dapat
ditambahkan kepada pemulusan ganda dan disesuaikan untuk trend. Persamaan yang dipakai
dalam pelaksanaan Pemulusan Eksponensial Ganda Satu Parameter dari Brown adalah
sebagai berikut :
a. Menentukan smoothing pertama (S ' ) t
' 1 '
) 1
( − −
+
= t t
t X S
S α α
Dengan :
t
S ' = Smoothing pertama periode
α = Parameter pemulusan eksponensial
t
X = nilai riil periode t
' 1 −
t
b. Menentukan smoothing kedua (S" ) t " 1 ' " ) 1 ( − − +
= t t
t S S
S α α
Dengan :
t
S" = Nilai pemulusan eksponensial ganda
c. Menentukan besarnya konstanta (a ) t
at =S't+
(
S't−S"t)
=2S't−S"t Dengan :t
a = besarnya konstanta periode t
d. Menentukan besarnya Slope (b ) t
) ( 1 " ' t t
t S S
b −
− = αα
Dengan :
t
b = slope / nilai trend dari data yang sesuai
e. Menentukan besarnya Forecast
) (m
b a Ft+m = t + t
Dengan :
m t
2.7.2 Beberapa Kesalahan dan Ukuran Statistik Standar
a. ME (Mean Error) / Nilai Tengah Kesalahan :
∑
= = N t i N e ME 1b. MSE (Mean Square Error) / Nilai Tengah Kesalahan Kuadrat :
∑
= = N t t N e MSE 1 2d. MAE (Mean Absolute Error) / Nilai Tengah Kesalahan Absolute :
∑
= = N t t N e MAE 1e. SDE (Standard Deviation of Error) / Deviasi Standar Kesalahan
SDE =
∑
= − N t t N e 1 2 ) 1 (
f. MAPE (Mean Absolute Percentage Error) / Nilai Tengah Kesalahan Persentase Absolut :
MAPE =
∑
= N t t N PE 1 Dengan : t
e = Xt −Ft (kesalahan pada periode)
t
X = Data aktual pada periode t
t
PE =
− t t t X F X
x 100 (Kesalahan Persentase pada periode t)
Ft = Nilai Ramalan Pada Periode t
BAB 3
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
3.1 Gambaran Umum PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam bidang perkebunan, pengolahan dan
pemasaran hasil perkebunan. Kegiatan usaha Perseroan mencakup usaha budidaya dan
pengolahan tanaman kelapa sawit dan karet. Produk utama Perseroan adalah Minyak Sawit
(CPO) Inti Sawit (Kernel) dan Produk Hilir Karet.
Sejarah Perseroan diawali dengan proses pengambilalihan perusahaan-perusahaan
perkebunan milik Belanda oleh Pemerintahan RI pada tahun 1958 yang dikenal sebagai
proses nasionalisasi perusahaan perkebunan asing menjadi Perseroan Perkebunan Negara
(PPN).
Tahun 1968, PPN direstrukturisasi menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara
Perkebunan (PNP) yang selanjutnya pada tahun 1974 bentuk badan hukumnya diubah
menjadi PT. Perkebunan (Persero). Guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan
usaha perusahaan BUMN, Pemerintah merestruktrisasi BUMN subsektor perkebunan dengan
melakukan penggabungan usaha berdasarkan wilayah eksploitas dan perampingan struktur
organisasi. Diawali dengan langkah penggabungan manajemen pada tahun 1994, 3 (tiga)
BUMN Perkebunan yang terdiri dari PT. Perkebunan III (Persero), PT. Perkebunan IV
1996 Tanggal 14 Februari 1996, ketiga perseroan tersebut digabung dan diberi nama PT.
Perkebunan Nusantara III (Persero) yang berkedudukan di Medan, Sumatera Utara.
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Nusantara III (Persero) didirikan dengan Akte Notaris Harun Kamil, SH, No. 36 Tanggal
11 Maret 1996 dan telah disahkan Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. C2-8331.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996 yang dimuat di dalam
Berita Negara Republik Indonesia No. 81 Tahun 1996 Tambahan Berita Negara No. 8674
Tahun 1996.
3.2 Tujuan Perusahaan
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) memiliki tujuan dalam meningkatkan kesejahteraan
perusahaan tersebut antara lain :
1. Pencapaian laba yang tinggi untuk kesejahteraan karyawan.
2. Menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan
tata-kelola bisnis terbaik.
3.3 Strategi Perusahaan
1. Menjalin dan mengembangkan hubungan sinergik yang efektif dengan mitra strategi
untuk mewujudkan peluang bisnis.
2. Melaksanakan manajemen berorientasi pasar, sensitive terhadap kecenderungan
3. Menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan kemampuan serta pendapatan dan
arus khas.
4. Mematuhi aturan-aturan SHE-Safety, Health and Environment keselamatan,
kesehatan dan lingkungan.
5. Melaksanakan keunggulan operasional agar perusahaan menjadi ‘Cost-Effective”.
6. Membangun budaya kerja yang kondusif dengan melaksanakan Tata-Nilai dan
Paradigma Baru.
7. Membangun dan mengimplementasikan manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis
kompetensi dan kinerja.
3.4 Strategi Budidaya Kelapa Sawit
A. Jangka Panjang
1. Penggunaan kecambah dengan beberapa sumber penghasil kecambah terbaik seperti
PPKS, SOCFINDO, LONSUM yang mempunyai produktivitas tinggi, laju
pertumbuhan tinggi lambat, tahan terhadap serangan ekologi.
2. Melaksanakan peremajaan tanaman tua dengan pola percepatan untuk mendapatkan
komposisi tanaman yang ideal.
3. Melaksanakan seleksi bibit secara ketat untuk mendapatkan bibit yang terbaik dengan
masa TBM yang lebih singkat.
4. Peremajaan dilaksanakan dengan standar kultur teknis terbaik, sehingga dapat
memberikan potensi produksi maksimal pada usia produktif tanaman :
- Menggunakan penutup tanah Mucuna, sp dengan standar P.I.
- Membuat lobang tanam dengan Holedigger.
B. Jangka Pendek
1. Melaksanakan pemupukan dengan pupuk majemuk sesuai kebutuhan tanaman dengan
prinsip 4 T (tepat waktu, tepat dosis, tepat aplikasi, tepat jenis).
2. Menerbitkan pelaksanaan panen sesuai dengan Instruksi Kerja, sehingga diperoleh
kwantitas dan kualitas produksi yang terbaik.
3. Meningkatkan keterampilan permanen dengan melaksanakan pelatihan Kav School.
4. Menambah permanen sesuai kebutuhan.
5. Memenuhi alat panen dan perbaikan infrastruktur yang mendukung proses panen.
6. Melaksanakan kerjasama dengan Pusat Penelitian PPKS untuk mengadopsi teknologi
dan pengawalan produksi.
7. Melaksanakan kastrasi untuk merangsang pertumbuhan generatif.
3.4.1 Strategi Budidaya Karet
A. Jangka Panjang
1. Penggunaan klon-klon unggulan (Quick Stater), dengan produktivitas tinggi seperti
klon seri PB, seri RRIM dan seri IRR.
2. Melaksanakan seleksi bibit yang lebih ketat, sehingga bibit yang ditanam merupakan
bibit terbaik sehingga mempercepat masa TBM.
3. Pelaksanaan Tanaman Ulang (TU) sebaik mungkin dengan mempersiapkan media
tumbuh sebaik mungkin dan menanam Kacangan Munuca Brachteata.
4. Mengendalikan penyakit terutama serangan JAP dari mulai persiapan bibit, TU, TBM
dan TM.
5. Tanaman yang populasi rendah dengan mempercepat pelaksanaan Peremajaan.
7. Melaksanakan pengaturan tinggi percabangan (Manajemen Canopy), sehingga
kerapatan pohon dapat dipertahankan.
B. Jangka Pendek
1. Menertibkan pelaksanaan penyadapan sesuai dengan norma.
2. Meningkatkan keterampilan penyadap dengan melaksanakan pelatihan.
3. Melaksanakan rasionalisasi acak dengan penambahan penyadap sesuai kebutuhan
dilapangan.
4. Memenuhi alat panen dan mutu alat panen sesuai dengan kebutuhan.
5. Aplikasi dan stimulasi sesuai dengan norma, dengan jenis cair (GEA, SES) dan jenis
Gas (Latene Gas, RRIM FLOW).
6. Tanaman populasi rendah dan situasi Panel deres yang telah rusak, dengan
melaksanakan/menyesuaikan sistem deres yang tepat.
3.4.2 Strategi Pengadaan Barang
Untuk periode tahun 2008, Bagian Pengadaan telah menetapkan visi, misi, sasaran dan
strategis yang diharapkan dapat menjadi pedoman untuk memperoleh peningkatan efektivitas
dan efesien dalam proses pengadaan barang uang diuraikan sebagai berikut:
a. Visi
Menjadikan Bagian Pengadaan sebagai sarana pelayanan untuk memenuhi semua
barang/bahan yang dibutuhkan Perusahaan secara tepat waktu, tepat mutu, tepat pemasok
b. Misi
Mengembangkan sistem dan prosedur pengadaan baranng untuk mendukung upaya
peningkatan efisien dan efektivitas pengadaan barang/bahan sesuai dengan kebutuhan
Perusahaan dan membina hubungan baik dengan Rekanan yang telah terdaftar dalam
Daftar Rekanan Mampu dan Terpilih.
c. Sasaran
Memenuhi permintaan barang/bahan dari Bagian/Kebun/Unit secara tepat waktu, tepat
mutu, tepat pemasok dengan harga yang wajar dan kompetitif.
d. Strategi
Dalam usaha menerapkan Visi dan Misi tersebut, untuk dapat mencapai sasaran yang
telah ditetapkan Bagian Pengadaan telah menyusun strategi yang diuraikan sebagai
berikut :
1. Melakukan efisien pengadaan barang melalui pemeriksaan kebutuhan fisik dan
koreksi harga terhadap barang/bahan yang diminta oleh Bagian/Kebun/Unit.
2. Melakukan negoisasi harga dengan Rekanan yang telah ditetapkan untuk
melaksanakan pekerjaan pengadaan barang dalam upaya memperoleh harga yang
paling menguntungkan bagi Perusahaan.
3. Meningkatkan survey pasar untuk mendukung kebijakan penetapan harga.
4. Menghindari sistem monopoli dalam pengadaan barang untuk memperoleh harga dan
mutu barang yang bersaing.
5. Menetapkan standarisasi barang teknik dan bahan kimia serta substitusinya.
6. Melakukan pembelian langnsung kepada produsen barang-barang kebutuhan
Perusahaan untuk memperoleh harga pembelian yang lebih murah dan mutu barang
7. Melakukan kontrak jangka panjang (Long Term Contract) untuk pengadaan barang
yang bersifat rutin dan tidak mengalami peribahan spesifikasi teknis, khususnya
Amonia Gas dan BBM.
3.4.3 Strategi Pemasaran
1. Seluruh produk dipasarkan oleh Kantor Pemasaran Bersama dengan Sistem Penjualan
yang fleksibel. Untuk mendapat harga yang optimal dilaksanakan dengan cara ;
- Tender
- Bid/Offer
- LTC (Long Tern Contract)
2. Menerapkan Paradigma bahwa “ Kepuasan Pelanggan menjadi perioritas utama untuk
memenangkan persaingan.
3. Menjaga konsisten mutu dan mempertahankan ISO 9002 & 14000.
4. Fleksibel dalam memenuhi perubahan pasar, baik perubahan produk, mutu maupun
kemasan.
5. Mampu bersaing secara kualitas dan kuantitas.
6. Memperluas jaringan pemasaran local dan internasional dengan segmentasi pada
pembeli perusahaan besar yang reputasinya baik dan memposisikan produk dengan
dekivery on time serta tepat mutu.
7. Mengoptimalkan Turn Over Persediaan produksi.
3.5 Kinerja Peningkatan Mutu Perusahaan
Untuk menjadi perusahaan agribisnis kelas dunia dengan kinerja prima dan melaksanakan
tata kelola bisnis terbaik maka direksi beserta seluruh karyawan PT. Perkebunan Nusantara
III (Persero) secara konsisten menerapkan SM-PN3 dan bertekad mengelola :
1. Perusahaan dengan paradigma baru, menjunjung tinggi tata nilai dengan
kepemimpinan transformational.
2. Sesuai aktivitas proses untuk menghasilkan produk kelapa sawit, karet, industri hilir
dan pelanggan, baik internal maupun eksternal.
3. Peningkatan daya saing melalui inovasi, diferensiasi produk dan value creation.
4. Peningkatan kinerja perusahaan melalui peningkatan efesiensi, efektivitas dan
produktivitas.
5. Pengembangan dan implementasi manajemen sumber daya manusia berbasis
kompetetnsi dan kinerja.
6. Seluruh karyawan harus berperan serta untuk memberikan kntribusi kepada
perusahaan.
7. Peningkatan mutu produk melalui percepatan kerja dan menerapkan teknologi yang
terintegrasi.
8. Penyempurnaan sistem manajemen mutu secara berkelanjutan.
3.6 Produk & Layanan
Perusahaan bergerak dalam bidang Agribisnis perkebunan dengan mengelola kebun kelapa
sawit dan karet, serta kegiatan rumah sakit dan pabrik fraksionasi. Perusahaan juga
mengembangkan Perkebunan Kelapa Sawit dengan pola PIR dan Kredit Koperasi Primer
1. SIR (Standart Indonesia Rubber)
Kategori : Bahan Baku Industri
Deskripsi :
- Dalam crepper kemudian dibutirkan, dikeringkan dalam dryer dan setelah dingi
dipress dalam press ball.
- Digolongkan dalam 2 Grade mutu yaitu :
• High grade : yaitu prooduksi yang berasal dari bahan baku lateks kebun
seperti : SIR 3 CV, SIR 3 L, SIR 3 WF dan SIR.
• Low grade:yaitu produksi yang berasal dari bahan baku kompo
seperti:SIR 10 dan SIR 20.
Fitur:
- Mempunyai PRI (Plasticity Retention Index) yang cukup tinggi yaitu
65-80,sehingga mempunyai daya tahan yang tinggi terhadap degradasi oleh
oksidasi pada suhu tinggi.
- SIR 3 L mempunyai index warna yang kecil(< 5) sehingga dapat digunakan
untuk pembuatan barang karet yang putih ,tembus cahaya atau yang berwarna.
2. Crude Palm Oil (CPO)
Kategori: Bahan Makanan dan Industri
Deskripsi :
- Minyak Kelapa sawit yang iekstraksi dari daging buah (Mesocarp).
- Mempunyai titik beku pada suhu kamar.
Fitur :
- mengandung B Carotene yang tinggi,yang merupakan antioksidant dan provitamin
3. Resiprene 35
Kategori : Bahan baku industri
Deskripsi :
- Resiprene 35 merupakan Cyclized Rubber Resin yang di buat dari karet alam melalui
proses siklisasi.
- Dapat digunakan dalam :
• Sebagai Pita Perekat.
• Industri Cat dan Vernis.
• Pelitur kayu.
• Tinta Cetak.
• Sebagai Rubber Additivites untuk industri produk jadi karet.
Fitur:
- Mempunyai aspek teknis yang dapat digunakan seperti:
- Tidak larut dalam air dan tahan terhadap hidrolis.
- Lapiran film yang tahan terbentur keras dan mengkilap yang tahan kikis dan bahan
kikia (Alkali dan Asam Non Oxidant).
- Ketahanan panasnya (Thermal Stability) sangat baik.
- Tidak reaktip terhadap bahan pewarna metalik.
4. Inti Sawit (Palm Kernel)
Kategori: Bahan Baku Industri Pangan
Deskripsi:
- Diperoleh dari biji kelapa sawit,melalui proses pemecahan biji.
Fitur:
Inti asam Sawit mengandung Palm Kernel Oil ssebanyaj 45-48% yang kaya akan gugus
laurat yang bersifat cair pada suhu kamar.
Dapat digunakan sebahan baku industri makanan dan oleokimia seperti cocoa butter
substituted (pengganti lemak coklat ) dan Surface Active Agent (Surfactant).
5. Lateks Paket
Kategori: Bahan Baku industri
Deskripsi:
- Lateks Paket adalah lateks dengan DRC> 60% yang diperoleh melalui proses
pemusingan dengan alat mesin centrifuge dengan kecepatan putaran
6000-7000 rpm.
- Digolongkan dalam 2 (dua) grade mutu yaitu Lateks pekat High Amonia
(Kadar NH3 7 <7,5%) dan Low Amonia (Kada NH3 2,5>2,7%).
Fitur:
- Mempunyai MST (Mekanikal Stability Time) > 650, sehingga lebih tahan
terhadap goncangan dan benturan.
- Memperoleh bahan baku industri Rubber dan Rubber Thread.
6. RSS 1(Rubber Smoke Sheet 1)
Kategori: Bahan Baku industri
Deskripsi:
- RSS 1 dibuat dari lateks yang digumpalkan kemudian di giling menjadi
- Digolongkan dalam beberapa Grade mutu yaitu RSS 1,RSS 2,RSS 3,RSS
4,RSS 5 dan cutting.
Fitur:
- Proses pengasapan pada RSS memberikan warna pada coklat cerah pada
lembaran Sheet dan mengandung phenol yang berfungsi sebagai bakteriside
sehingga mencegah tumbuhnya jamur.
3.7 Program Riset Perusahaan
Sebagai perusahaan yang sedang mengembangkan bisnisnya, maka PT. Perkebunan
Nusantara III memprogramkan untuk melakukan riset terapan yaitu riset lanjutan dalam
penerapan hasil suatu riset dasar atau hasil inovasi, sehingga dapat diaplikasikan dalam skala
bisnis uang lebih besar dan menguntungkan. Untuk kegiatan tersebut PT. Perkebunan
Nusantara III menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga riset dan Universitas seperti Balai
Bioteknologi Bogor, Pusat penelitian Kelapa Sawit, Balai Penelitian Karet, Universitas
Sumatera Utara, IPB dan ITB. Kegiatan yang sedang dirinti pada saat ini adalah penyediaan
batang bawah untuk tanaman karet dengan cara micro cutting, axtraksi carotene dari CPO,
optimalisasi pupuk kkompos dan lain-lain.
3.7.1 Progrgam Rencana Kerja Jangka Panjang
1. Program-Program Perusahaan
a. Pengembangan areal baru.
b.Pengembangan dan Pembangunan Industri Hilir Berbasis Sawit.
d.Penyediaan “Company Bank/Data Warehouse” melalui fasilitas Teknologi
Informasi sebagai Company Business Intelligence.
e. Penyusunan Rencana Jangka Panjang Perusahaan.
f. Penyusunan Blueprint/Master Plan Perusahaan.
2. Periode Kerja dan Tahun Awal & Akhir Kerja
a. Rencana Jangka Panjang Periode 2009-2013
b.Company Bank Data Warehouse :
- Evaluasi Kinerja Perusahaan Periode 2003-2007
- Proyeksi dan peluang bisnis yang relevan dengan perkembangan bisnis
perusahaan periode 2009-2013.
c. Blueprint/Master Plan Periode 2014-2025
3.7.2 Rencana Jangka Panjang Perusahaan
a. Suatu proses yang berorientasi pada hasil yang akan dicapai selama periode 1-5 tahun
dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau yang mungkin
timbul.
b. Mengandung visi, misi tujuan, sasaran, kebijakan, program kerja dan kegiatan yang
3.7.3 Company Bank Data Warehouse Dalam Mengatur Sumber Data Perusahaan
Meliputi :
a. Independensi data, yaitu pemisahan data dari program-program apllikasi.
b. Konsistensi data.
c. Entry data dan penyimpanan dalam batasan waktu yang telah ditentukan.
d. Integrasi data, yaitu konsolidasi data dalam satu tempat penyimpanan (respository).
e. Kepemilikan data bersama.
f. Manajemen data terpusat.
g. Penyederhanaan manajemen dan akses data.
3.7.4 Blueprint/Master Paln Perusahaan
a. Merupakan landasan ke depan perusahaan untuk menjadikan potensi dan peluang
yang dimiliki sehingga mampu berkompetisi di tetngah persaingan yang ketat dan
sangat dinamis.
b. Merupakan sebuah bijakan yang harus dimiliki oleh perusahaan agar jelas dan terarah.
Jadi akan dibawa kemana potensi dan peluang yang dimiliki perusahaan untuk
dikembangkan.
c. Perusahaan akan mampu menganalisis potret potensi dan peluang yang dimiliki
berdasarkan analisis yang dilakukan terhadap kondisi internal/eksternal yang dapat
3.8 Fasilitas Produksi
Berikut beberapa fasilitas untuk hasil kelapa sawit yang tersedia di PT. Perkebunan
Nusantara III (Persero) Sumatera Utara, sebagai berikut :
3.8.1 Alat Produksi
1. Pabrik Kelapa Sawit (PKS) : 15 Unit
2. Pabrik Pengolahan Inti Sawit (PPIS) : 1 Unit
3. Pabrik Mesin Tenera (PMT) : 1 Unit
4. Pabrik Kompos : 2 Unit
3.8.2 Kapasitas Terpasang
1. Pabrik Kelapa Sawit (15 Unit) : 560 ton TBS/Jam
2. Pabrik Pengolahan Inti Sawit (1 Unit) : 400 ton IS/hari
3.8.3 Kapasitas Terpakai
1. Pabrik Kelapa Sawit : 474 ton TBS/Jam
2. Pabrik Fraksional & Rafinasi : 310 ton CPO/hari
3. Pabrik Pengolahan Inti Sawit : 350 ton OS/hari.
3.9 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi dari PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Sumatera Utara adalah
struktur organisasi garis dan staff, sesuai dengan laju perkembangan PT. Perkebunan
Nusantara III (Persero) Sumatera Utara. Struktur organisasi diharapkan dapat memberi
menyanngkut tingkat hirarki dan besarnya rentang kendali dari semua pimpinan di setiap
tingkat dalam organisasi tersebut.
Struktur organisasi juga menetapkan sistem hubungan dalam organisasi yang
memungkinkan tercapainnya koordinasi dan pengintegritasian segenap kegiatan organisasi
baik kearah vertikal dan horizontal. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) mempunyai
fungsi manajemen yang sangat jelas dimana pembagian tugas, wewenang dan tanggunng
jawab dalam organisasi yang telah ditetapkan, setiap personil akan diberikan tugas atas
kualifikasi dan tanggung jawab.
Adapun tugas dan tanggung jawab untuk setiap jabatan adalah ;
1. Direktur Utama
Tugasnya adalah :
1. Melaksanakan kebijakan perusahaan, sesuai dengan yang diatur dalam anggaran dasar
perusahaan serta ketentuan-ketentuan yang digariskan oleh Rapat Umum Pemegang
Saham.
2. Menerapkan langkah pokok dalam melaksanakan kebijaksanaan perusahaan.
3. Mengoordinasikan pelaksanaan tugas para anggota direksi dan mengawasi
pengolahan secara umum.
2. Direktur Produksi
Direktur Produksi membawahi bidang tugas Bagian Tanaman, Teknik, Pengolahan dan
Perencanaan, Pengajian dan Pengembangan.
Tugasnya adalah :
1. Menyusun perencanaan, pengaturan dan pengendalian dari unit-unit dan sarana
2. Melaksanakan rencana rehabilitas dan investasi di bidang tanaman maupun sarana
pendukung produksi lainnya dari unit yang telah ada.
3. Melaksanakan pemberian dan pengawasan terhadap kegiatan tersebut.
3. Direktur Keuangan
Direktur Keuangan membawahi bidang tugas Bagian Keuangan dan Akutansi.
Tugasnya adalah :
1. Menyusun dan menetapkan perencanaan ketentuan pelaksanaan di bidang keuangan /
pembiayaan.
2. Mengelola dan melaksanakan pengendalian dan pengawasan terhadap bidang
keuangan.
4. Direktur Pemasaran
Direktur Pemasaran membawahi bidang tugas Bagian Pemasaran dan Pengadaan.
Tugasnya :
1. Menyusun perencanaan dan penetapan ketentuan pelaksanaan di bidang keuangan,
pemasaran, tenaga kerja dan umum.
2. Memonitorisasi perkembangan harga-harga baik untuk hasil produksi maupun untuk
bahan-bahan kebutuhan perusahaan.
5. Direktur SDM dan Umum
Direktur SDM dan Umum membawahi bidang tugas Bagian Sumber Daya Manusia (SDM),
Umum dan Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi / Kemitraan dan Bina Lingkungan (PUKK
Tugasnya adalah :
1. Menyusun rencana pengembangan, termasuk studi kelayakan dalam rangka
pengembangan yang telah digariskan bersama dengan anggota direksi lainnya.
2. Merencanakan dan melaksanakan proyek-proyek industri hilir serta mengelola
proyek-proyek yang termasuk di dalam Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)
dan bantuan luar negeri.
Berikut adalah tabel tugas karyawan yang dikelompokkan dalam bagian masing-masing
di Kantor Pusat PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan berikut cakupan tugasnya :
Kode
Bagian
Bagian Cakupan Tugas
04.01 Bagian Sekretariat
Perusahaan
1. Sekretariat Perusahaan
2. Aspek Bussiness/Legal
3. Kepatuhan
4. Investor
5. Komunikasi Perusahaan
6. Hubungan Masyarakat
7. Protokol
04.02 Bagian Satuan Pengawasan
Intern
1. Evaluasi Laporan,
Sistem dan Prosedur.
2. Pengawasan Operasional
04.03 Bagian Tanaman 1. Peremajaan/Tanaman
Baru
3. Proteksi
4. Pemupukan
5. Panen
6. Pemetaan
04.04 Bagian Teknik 1. Instalasi
2. Teknik Sipil
3. Listrik
04.05 Bagian Pengolahan 1. Pengolahan
2. Pengendalian Mutu
3. Lingkungan Hidup
04.06 Bagian Perencanaan,
Pengkajian dan
Pengembangan
1. Perencanaan Perusahaan
2. Pengkajiian
3. Pengembangan Usaha
4. Teknologi
5. Sistem Informasi
Manajemen
6. Manajemen Resiko
04.07 Bagian Keuangan 1. RKAP
2. Pengendalian Anggaran
3. Keuangan
4. Pajak dan Akutansi
04.08 Bagian Akutansi 1. Akutansi
2. Komplikasi
3. Verifikasi
Plasma
04.09 Bagian Pemasaran 1. Analisa Pasar
2. Promosi
3. Pengujian dan Sertifikasi
4. Pemasaran Produk
5. Administrasi Pemasaran
04.10 Bagian Pengadaan 1. Pengadaan Barang
2. Pergudangan
04.11 Bagian Sumber Daya
Manusia
1. Personalia
2. Pendidikan & Pelatihan
3. Hubungan Industrial
BAB 4
PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
4.1 Pengumpulan Data
Data yang digunakan untuk penganalisaan tulisan ini adalah Proyeksi Nilai Ekspor Kelapa
Sawit Di PT. Perkebunan Nusantara III 2008-2009, data yang digunakan adalah sebagai
[image:48.595.156.455.450.738.2]berikut :
Tabel 4.1 Data Jumlah Nilai Ekspor Kelapa Sawit Pada PT. Perkebunan Nusantara
III Tahun 2008-2009 ( US $ ).
BULAN TAHUN
2008 2009
Januari 3.924.684,75 4.867.684,48
Februari 1.457.919,56 6.157.862,63
Maret 5.661.485,53 2.212.965,36
April 11.044.089,54 6.257.323,46
Mei 17.819.029,54 10.535.460,70
Juni 12.774.206,98 2.828.000,00
Juli 28.560.635,32 707.000,00
Agustus 4.208.065,64 11.485.538,92
September 237.708,48 1.341.918,67
Oktober 4.673.592,50 9.626.125,52
November 3.973.753,19 7.673.889,26
4.2 Pengolahan Data
Untuk menganalisa data yang akan diolah, penulis harus memperoleh nilai m periode ke
depan sebagai perbandingannya terhadap data tahun 2008-2009. Dalam hal ini penulis
menggunakan data Hasil Ekspor Kelapa Sawit yang diperoleh dari PT. Perkebunan
Nusantara III (Persero) Medan. Adapun data yang diambil adalah Data Nilai Ekspor Kelapa
Sawit dari tahun 2008-2009.
Dari data diatas, untuk nilai ekspor kelapa sawit di PT. Perkebunan Nusantara III
(Persero) maka penulis akan menganalisis data tersebut dan meramalkan nilai ekspor kelapa
sawit pada tahun 2010-2012 dengan menggunakan metode Pemulusan Ganda Satu Parameter
dari Brown.
Tahap pertama dalam perhitungan ini adalah perhitungan Pemulusan Eksponensial
Tunggal dengan menggunakan rumus persamaan :
' 1 '
) 1
( − −
+
= t t
t X S
S α α
Maka dari rumus di atas dapat dihitung dengan menggunakan α = 0,1:
Februari 2008 = (0,1) (1.457.919,56) + (1 – 0,1) (3.924.684,75)
= 3.678.008,23
Maret 2008 = (0,1) (5.661.485,53) + (1 – 0,1) (3.678.008,23)
= 3.876.355,96
April 2008 = (0,1) (11.044.089,54) + (1 – 0,1) (3.876.355,96)
= 4.593.129,32
Mei 2008 = (0,1) (17.819.029,54) + (1 – 0,1) (4.593.129,32)
Januari 2009 = (0.1) (4.867.684,48) + (1 – 0,1) (7.241.231,87)
= 7.003.877,13
Februari 2009 = (0,1) (6.157.862,63) + (1 – 0,1) (7.003.877,13)
= 6.919.275,68
Maret 2009 = (0,1) (2.212.965,36) + (1 – 0,1) (6.919.275,68)
= 6.448.644,65
April 2009 = (0,1) (6.257.323,46) + (1 – 0,1) (6.448.644,65)
= 6.429.512,53
Dan tahap selanjutnya untuk menghitung peramalan nilai ekspor kelapa sawit yaitu
mencari Pemulusan Eksponensial Ganda dengan menggunakan rumus :
" 1 '
"
) 1
( − −
+
= t t
t S S
S α α
Maka dapat dihitung dengan menggunakan α = 0,1 :
Februari 2008 = (0,1) (3.678.008,23) + (1 – 0,1) (3.924.687,75)
= 3.900.019,80
Maret 2008 = (0,1) (3.876.355,96) + (1 – 0,1) (3.900.019,80)
= 3.897.653,41
April 2008 = (0,1) (4.593.129,32) + (1 – 0,1) (3.897.653,41)
= 3.967.201,00
Mei 2008 = (0,1) (5.915.719,34) + (1 – 0,1) (3.967.201,00)
= 4.162.052,84
Januari 2009 = (0,1) (7.003.877,13) + (1 – 0,1) (5.890.176,14)
= 6.001.546,24
Maret 2009 = (0,1) (6.448.644,65) + (1 – 0,1) (6.093.319,19)
= 6.128.851,73
April 2009 = (0,1) (6.429.512,53) + (1 – 0,1) (6.128.851,73)
= 6.158.917,81
Selanjutnya dicari nilai a dengan menggunakan rumus : t " ' " ' ' 2 )
( t t t t
t
t S S S S S
a = + − = −
Maka dapat di hitung :
Februari 2008 = 2(3.678.008,23) – (3900019,80)
= 3.455.996,664
Maret 2008 = 2(3.876.355,96) – (3.897.653,41)
= 3.855.058,507
April 2008 = 2 (4.593.129,32) – (3.967.201,00)
= 5.219.057,633
Tahap selanjutnya adalah menghitung nilai b dengan menggunakan persamaan : t
) ( 1 " ' t t
t S S
b −
− = αα
Maka nilai b dapat dihitung dengan menggunakan t α = 0,1 ;
Februari 2008 = 1 , 0 1 1 , 0 − (3.678.008,23–3900019,80) = -24.667,95
Maret 2008 = 1 , 0 1 1 , 0 − (3.876.355,96–3.897.653,41) = -2.366,38
Tabel 4.2 Peramalan Nilai Ekspor Kelapa Sawit Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Pada Tahun 2008-2009
Dengan α =0,1
Tahun Bulan Nilai Ekspor
Forecast
(Xt) ( m = 1)
2008 Januari 3924684.75 3924684.75 3924687.75
Februari 1457919.56 3678008.23 3900019.80 3455996.664 -24667.95
Maret 5661485.53 3876355.96 3897653.41 3855058.507 -2366.38 3431328.71 April 11044089.54 4593129.32 3967201.00 5219057.633 69547.59 3852692.12 Mei 17819029.54 5915719.34 4162052.84 7669385.843 194851.83 5288605.22 Juni 12774206.98 6601568.10 4406004.37 8797131.845 243951.53 7864237.68 Juli 28560635.32 8797474.83 4845151.41 12749798.24 439147.05 9041083.37 Agustus 4208065.64 8338533.91 5194489.66 11482578.15 349338.25 13188945.29 September 237708.48 7528451.36 5427885.83 9629016.899 233396.17 11831916.40 Oktober 4673592.50 7242965.48 5609393.80 8876537.161 181507.96 9862413.07 November 3973753.19 6916044.25 5740058.84 8092029.658 130665.05 9058045.13 Desember 10167920.48 7241231.87 5890176.14 8592287.601 150117.30 8222694.70 2009 Januari 4867684.48 7003877.13 6001546.24 8006208.023 111370.10 8742404.90 Februari 6157862.63 6919275.68 6093319.19 7745232.179 91772.94 8117578.12 Maret 2212965.36 6448644.65 6128851.73 6768437.568 35532.55 7837005.12 April 6257323.46 6429512.53 6158917.81 6700107.25 30066.08 6803970.11 Mei 10535460.70 6840107.35 6227036.77 7453177.93 68118.95 6730173.33 Juni 2828000.00 6438896.61 6248222.75 6629570.476 21185.98 7521296.88 Juli 707000.00 5865706.95 6209971.17 5521442.733 -38251.58 6650756.46 Agustus 11485538.92 6427690.15 6231743.07 6623637.229 21771.90 5483191.15 September 1341918.67 5919113.00 6200480.06 5637745.94 -31263.01 6645409.13 Oktober 9626125.52 6289814.25 6209413.48 6370215.024 8933.42 5606482.93 November 7673889.26 6428221.75 6231294.31 6625149.199 21880.83 6379148.44 Desember 3034948.17 6088894.40 6217054.32 5960734.473 -14239.99 6647030.03 Jumlah 171231808.68 151753921.87 131122625.76 168460536.2 2292366.57 164806408.32
'
t
Sambungan tabel 4.2
PE │PE│
2230156.82 39.39 4973599432872 2230156.82 39.39 7191397.42 65.12 51716196799166 7191397.42 65.12 12530424.32 70.32 157011533558050 12530424.32 70.32 4909969.30 38.44 24107798556059 4909969.30 38.44 19519551.95 68.34 381012908280395 19519551.95 68.34 -8980879.65 -213.42 80656199245235 -8980879.65 -213.42 -11594207.92 -4877.49 134425657390342 -11594207.92 -4877.49 -5188820.57 -111.02 26923858897669 -5188820.57 -111.02 -5084291.94 -127.95 25850024486808 -5084291.94 -127.95 1945225.78 19.13 3783903322609 1945225.78 19.13 -3874720.42 -79.60 15013458363750 32354692.10 664.68 -1959715.49 -31.82 3840484810712 21103468.94 191.41 -5624039.76 -254.14 31629823252664 15723840.77 118.77 -546646.65 -8.74 298822564487 7164745.44 36.75 3805287.37 36.12 14480211970899 3805287.37 36.12 -4693296.88 -165.96 22027035636897 -4693296.88 -165.96 -5943756.46 -840.70 35328240859618 -5943756.46 -840.70 6002347.77 52.26 36028178716912 6002347.77 52.26 -5303490.46 -395.22 28127011021168 -5303490.46 -395.22 4019642.59 41.76 16157526528365 4019642.59 41.76 1294740.82 16.87 1676353782022 1294740.82 16.87 -3612081.86 -119.02 13047135333058 -3612081.86 -119.02
1042796.05 -6777.33 1108115962809760 89394665.64 -5391.42
47399.82 4063393.893 -245.06 7264119 50368907400444
Maka Jumlah ME = 47.399,82 MAE = 4.063.393,893 MAPE = -245,06 SDE = 7.264.119
MSE = 50.368.907.400.444
i
e 2
i
Gambar 4.1 Grafik Hasil Peramalan Nilai Ekspor Kelapa Sawit Di PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Pada Tahun 2008-2009
Tabel 4.3 Peramalan Nilai Ekspor Kelapa Sawit Pada PT. Perkebunan Nusantara III Untuk
Tahun 2010-2012 Dengan α = 0,1
Tahun Bulan Periode
Forecast (Ft+m)
2010 Januari 1 5,946,537.0
Februari 2 5,932,297.0 Maret 3 5,918,057.0 April 4 5,903,817.0 Mei 5 5,889,577.1 Juni 6 5,875,337.1 Juli 7 5,861,097.1 Agustus 8 5,846,857.1 September 9 5,832,617.1 Oktober 10 5,818,377.1 November 11 5,804,137.1 Desember 12 5,789,897.1
2011 Januari 13 5,775,657.1
Februari 14 5,761,417.1 Maret 15 5,747,177.2 April 16 5,732,937.2 Mei 17 5,718,697.2 Juni 18 5,704,457.2 Juli 19 5,690,217.2 Agustus 20 5,675,977.2 September 21 5,661,737.2 Oktober 22 5,647,497.2 November 23 5,633,257.2 Desember 24 5,619,017.2
2012 Januari 25 5,604,777.3
Dari perhitungan at dan bt di atas dapat ditentukan ramalan nilai ekspor kelapa sawit
pada PT. Perkebunan Nusantara III untuk tahun 2010-2012. Untuk itu tahap selanjutnya
adalah menghitung ramalan nilai ekspor kelapa sawit dengan menggunakan persamaan :
m b a Ft+m = t + t
Untuk α = 0,1maka besarnya ramalan dapat dihitung :
FJanuari 2010
= 5.946.537,0
untuk m = 1 = 5.960.734,43 + (- 14.239,99) (1)
FFebruari 2010 untuk m = 2 = 5.960.734,43 + (- 14.239,99) (2)
= 5.932.927,0
FJanuari 2011
= 5.775.657,1
untuk m = 13 = 5.960.734,43 + (- 14.239,99) (13)
FFebruari 2011
= 5.761.417,1
untuk m = 14 = 5.960.734,43 + (- 14.239,99) (14)
FJanuari 2012
= 5.604.777,3
untuk m = 25 = 5.960.734,43 + (- 14.239,99) (25)
FFebruari 2012
= 5.590.537,3
untuk m = 26 = 5.960.734,43 + (- 14.239,99) (26)
Tahap pertama dalam perhitungan ini adalah perhitungan Pemulusan Eksponensial
Tunggal dengan menggunakan rumus persamaan :
− +
Maka dari rumus tersebut dapat dihitung dengan menggunakan α = 0,5
Februari 2008 = (0,5) (1.457.919,56) + (1 – 0,5) (3.924.684,75)
= 2.691.302,16
Maret 2008 = (0,5) (5.661.485,53) + (1 – 0,5) (2.691.302,16)
= 4.176.393,84
April 2008 = (0,5) (11.044.089,54) + (1 – 0,5) (4.176.393,84)
= 7.610.241,69
Mei 2008 = (0,5) (17.819.029,54) + (1 – 0,5) (7.610.241,69)
= 12.714.635,62
Januari 2009 = (0,5) (4.867.684,48) + (1 – 0,5) (7.453.347,94)
= 6.160.516,21
Februari 2009 = (0,5) (6.157.862,63) + (1 – 0,5) (6.160.516,21)
= 6.159.189,42
Maret 2009 = (0,5) (2.212.965.36) + (1 – 0,5) (6.159.189,42)
= 4.186.077,39
April 2009 = (0,5) (6.257.323,46) + (1 – 0,5) (4.186.077,39)
= 5.221.700,43
Mei 2009 = (0,5) (10.535.460,70) + (1- 0,5) (5.221.700,43)
= 7.878.580,56
Dan tahap selanjutnya untuk menghitung peramalan nilai ekspor kelapa sawit pada
PT. Perkebunan Nusantara III yaitu mencari Pemulusan Eksponensial Ganda dengan
menggunakan rumus :
" 1 '
"
) 1
( − −
+
= t t
t S S
Maka dapat dihitung dengan menggunakan α = 0,5 :
Februari 2008 = (0,5) (2.691.302,16) + (1 – 0,5) (3.924.684,75)
= 3.307.993,45
Maret 2008 = (0,5) (4.176.393,84) + (1 – 0,5) (3.307.993,45)
= 3.742.193,65
April 2008 = (0,5) (7.610.241,69) + (1 – 0,5) (3.724.193,65)
= 5.676.217,67
Mei 2008 = (0,5) (12.714.635,32) + (1 – 0,5) (5.676.217,67)
= 9.195.426,64
Januari 2009 = (0,5) (6.160.516,21) + (1 – 0,5) (6.877.765,29)
= 6.519.140,75
Februari 2009 = (0,5) (6.159.189,42) + (1 – 0,5) (6.519.140,75)
= 6.339.165,09
Maret 2009 = (0,5) (4.186.077,39) + (1 – 0,5) (6.339.165,09)
= 5.262.621,24
April 2009 = (0,5) (5.221.700,43) + (1 – 0,5) (5.262.621,24)
= 5.242.160,83
Mei 2009 = (0,5) (7.878.580,56) + (1 – 0,5) (5.242.160,83)
Selanjutnya dicari nilai at dengan menggunakan rumus : " ' " ' ' 2 )
( t t t t
t
t S S S S S
a = + − = −
Maka dapat dihitung :
Februari 2008 = 2(2.691.302,16) – (3.307.993,45)
= 2.074.610,86
Maret 2008 = 2(4.176.393,84)– (3.742.193,65)
= 4.610.594,04
April 2008 = 2(7.610.241,69) – (5.676.217,67)
= 9.544.265,71
Tahap selanjutnya adalah dengan menghitung nilai bt dengan menggunakan persamaan :
) ( 1 " ' t t
t S S
b −
− = αα
Maka nilai bt
Februari 2008 = dapat dihitung :
5 , 0 1 5 , 0
− (2.691.302,16 – 3.307.993,45)
= -616.691,30
Maret 2008 = 5 , 0 1 5 , 0
− (4.176.393,84 – 3.742.193,65)
= 434.200,20
April 2008 = 5 , 0 1 5 , 0
− (7.610.241,69 – 5.676.217,67)
Tabel 4.4 Peramalan Nilai Ekspor Kelapa Sawit PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Pada Tahun 2008-2009
Dengan α = 0,5
Tahun Bulan Nilai Ekspor
(Xt)
2008 Januari 3924684.75 3924684.75 3924684.75
Februari 1457919.56 2691302.16 3307993.45 2074610.86 -616691.30
Maret 5661485.53 4176393.84 3742193.65 4610594.04 434200.20
April 11044089.54 7610241.69 5676217.67 9544265.71 1934024.02
Mei 17819029.54 12714635.62 9195426.64 16233844.59 3519208.97
Juni 12774206.98 12744421.30 10969923.97 14518918.63 1774497.33
Juli 28560635.32 20652528.31 15811226.14 25493830.48 4841302.17
Agustus 4208065.64 12430296.97 14120761.56 10739832.39 -1690464.58
September 237708.48 6334002.73 10227382.14 2440623.31 -3893379.41
Oktober 4673592.50 5503797.61 7865589.88 3142005.35 -2361792.26
November 3973753.19 4738775.40 6302182.64 3175368.16 -1563407.24
Desember 10167920.48 7453347.94 6877765.29 8028930.59 575582.65 2009 Januari 4867684.48 6160516.21 6519140.75 5801891.67 -358624.54
Februari 6157862.63 6159189.42 6339165.09 5979213.76 -179975.67
Maret 2212965.36 4186077.39 5262621.24 3109533.54 -1076543.85
April 6257323.46 5221700.43 5242160.83 5201240.02 -20460.41
Mei 10535460.70 7878580.56 6560370.70 9196790.43 1318209.87
Juni 2828000.00 5353290.28 5956830.49 4749750.07 -603540.21
Juli 707000.00 3030145.14 4493487.81 1566802.47 -1463342.67
Agustus 11485538.92 7257842.03 5875664.92 8640019.14 1382177.11
September 1341918.67 4299880.35 5087772.64 3511988.06 -787892.29
Oktober 9626125.52 6963002.94 6025387.79 7900618.08 937615.15
November 7673889.26 7318446.10 6671916.94 7964975.25 646529.16
Desember 3034948.17 5176697.13 5924307.04 4429087.23 -747609.90 Jumlah 171231808.68 169979796.30 167980174.01 168054733.83 1999622.29
ME MAE MAPE SDE MSE ' t S " t
Sambungan Tabel 4.4
Forecast PE │PE│
(m = 1)
1457919.56 4203565.97 74.25 17669966864142 4203565.97 74.2