• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tinjauan Terhadap Pelaksanaan Retribusi Perparkiran Kota Medan Pada Kantor Badan Pengelola Perparkirankota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Tinjauan Terhadap Pelaksanaan Retribusi Perparkiran Kota Medan Pada Kantor Badan Pengelola Perparkirankota Medan"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN TUGAS AKHIR

PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM)

TINJAUAN TERHADAP PELAKSANAAN RETRIBUSI PERPARKIRAN KOTA MEDAN PADA KANTOR BADAN

PENGELOLA PERPARKIRANKOTA MEDAN

O L E H

FADLI HASRI 052600035

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Menamatkan Studi Pada Program Diploma III

Administrasi Perajakan

PROGRAM STUDI DIPLOMA III ADMINISTRASI PERPAJAKAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Studi dan penulisan Laporan Tugas Akhir guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Studi Diploma III Administrasi Perpajakan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang berjudul “TINJAUAN TERHADAP PELAKSANAAN RETRIBUSI PERPARKIRAN KOTA MEDAN PADA KANTOR BADAN PENGELOLA PERPARKIRANKOTA MEDAN”.

Selesainya penulisan Laporan Tugas Akhir ini bukan semata-mata hasil jerih payah Penulis sendiri, melainkan atas bantuan semua pihak. Untuk itu selayaknya Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak

2. Bapak Drs. M. Husni Thamrin Nst, M.Si, selaku Ketua Studi D-III Administrasi Perpajakan FISIP USU, dan juga sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan masukan dan arahan bagi Penulis.

3. Seluruh Staf Pengajar FISIP USU.

(3)

5. Untuk Saudara saya: Fatma, Fauzi, Fandi dan Fiddini yang telah memberikan do’a dan dorongan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan studi di USU ini.

6. Teman-teman penulis: Arin, Novri, Tantri, Dian, Taslim, Hadi, Ikbal, Husnul, Endo, Bastanta, Nani, Isma, Rasyid, Agung, Riri, Mamed, dan nama-nama yang tak dapat Penulis sebutkan satu-persatu termasuk teman-teman Korps Wasit PSMS yang ikut memberikan dorongan dan semangat kepada penulis. Atas segala bantuan, dorongan dan nasehat yang telah diberikan Penulis menyerahkannya kepada Allah SWT untuk membalasnya.

Akhir Kata Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, disebabkan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan serta waktu Penulis yang harus terus belajar dan mohon maaf bila ada kesalahanpahaman dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini.

Medan, Juli 2008 Penulis,

(4)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

HALAMAN PERSETUJUAN

Laporan Tugas Akhir ini disetujui untuk dipersentasekan oleh : NAMA : FADLI HASRI

NIM : 052600035

PROGRAM STUDI : D-III ADMINISTRASI PERPAJAKAN JUDUL : TINJAUAN TERHADAP PELAKSANAAN

RETRIBUSI PERPARKIRAN KOTA MEDAN PADA KANTOR BADAN PENGELOLA PERPARKIRAN KOTA MEDAN

Dosen Pembimbing,

Drs. M. Husni Thamrin Nst, M.Si NIP. 131930631

Ketua Program Studi

D-III Administrasi Perpajakan,

Drs. M. Husni Thamrin Nst, M.Si NIP. 131930631

(5)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Tugas Akhir Ini Telah Dipertahankan Di Depan Panitia Ujian Laporan Tugas Akhir Program Studi D-III Administrasi Perpajakan

Pada Hari : Tanggal : Pukul :

Tim Penguji

Tanda Tangan

Ketua :

(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……….. i

HALAMAN PERSETUJUAN………. iii

HALAMAN PENGESAHAN………iv

DAFTAR ISI………. v

DAFTAR TABEL………. viii

BAB I PENDAHULUAN………. 1

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan (PKLM)……….. 1

1.2 Ruamg Lingkup PKLM……… 4

1.3 Tujuan dan Manfaat PKLM………. 4

1.3.1 Tujuan PKLM……….. 4

1.3.2 Manfaat PKLM………. 5

1.4 Metode PKLM……… 7

1.5 Metode Pengumpulan Data………. 8

1.6 Sistematika Penulisan……… 8

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR BPP……….. 11

(7)

D. Uraian Tugas dan Fungsi Masing-masing Struktur ……….. 17

BAB III GAMBARAN TENTANG PELAKSANAAN RETRIBUSI PERPARKIRAN……….. 25

A. Dasar Hukum………. 25

B. Istilah-istilah dalam Peraturan Daerah Kota Medan tentang Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum, Tempat Khusus Parkir dan Perizinan Pelataran Parkir ... 26

C. Visi dan Misi Pengelola Perparkiran Kota Medan... 30

D. Fungsi Pengelola Perparkiran Kota Medan... 30

E. Jumlah Lokasi Pengelola Perparkiran Pengelola Perparkiran Kota Medan... 31

F. Kondisi Perparkiran Di Tepi jalan Umum... 31

G. Langkah-langkah Penanganan Perparkiran di Tepi Jalan... 33

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA... 35

1. Jumlah Pendapatan Kota Medan Yang Diperoleh Dari Perparkiran... 35

2. Sebab-sebab Petugas Parkir Hanya Memberikan Karcis Jika Pemilik atau Pengemudi Kendaraan Bermotor Meminta Karcis Tersebut... 38

3. Alasan-alasan Pengenaan Besarnya Tarif Parkir Untuk Setiap Kendaraan Yang Diparkir Lama atau Hanya Sebentar Adalah Sama... 39

(8)

BABV KESIMPULAN DAN SARAN... 45

Kesimpulan... 45

Saran... 46

DAFTAR PURTAKA... 47

DAFTAR RIWAYAT HIDUP... 48

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Objek Parkir Pengelola Perparkiran Kota Medan………. 14

Tabel Bagan Organisasi Pengelola Perparkiran Kota Medan…………. 16

Tabel Target Dan Realisasi Pemerimaan Retribusi Parkir Dari Tahun 1982 S/D Tahun 2006 Beserta Pajak Parkir………..… 35

(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI

Pemerintah Daerah sebagai salah satu komponen Pemerintah Pusat secara otomatis memikul tanggung jawab dalam penghimpunan dana untuk pembangunan di daerahnya. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang bertujuan mengatur penyelenggaraan otonomi daerah. Daerah otonom merupakan suatu daerah yang diberikan hak sepenuhnya oleh Pemerintah Pusat untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Oleh karena itu, salah satu sumber dana atau pendapatan yang dapat diambil adalah dari Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang ditetapkan melalui Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000.

Dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah kemudian Pemerintah Pusat mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2000 tentang Retribusi Daerah, maka Peraturan Daerah yang mengatur tentang retribusi parkir harus disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan tersebut di atas.

(11)

agar dapat berjalan dengan baik dan teratur. Dimana Pajak Parkir adalah pajak yang dikenakan atas penyelenggaraan tempat parkir di luar badan jalan oleh orang pribadi atau badan, baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor dan garasi kendaraan bermotor yang memungut bayaran.

Dengan melihat keadaan perparkiran berdasarkan Peraturan Daerah tersebut banyak permasalahan yang bisa diangkat ke permukaan untuk dapat dicari solusi pemecahannya agar tercipta Kota Medan yang tertib, aman, lancar dan bestari.

Kemudian penulis mengambil beberapa permasalahan saja dikarenakan waktu yang diberikan hanya sedikit dan itupun masih kurang.

Masalah yang pertama, penulis akan menguraikan pendapatan Kota Medan yang diperoleh dari retribusi perparkiran yang dilaksanakan oleh Kantor Badan Pengelola Perparkiran Kota Medan.

(12)

daerah harus sesuai dengan jumlah yang diterima dan disetor serta jumlah pemakaian karcis terakhir.

Masalah yang ketiga yaitu petugas parkir memberikan tarif parkir yang sama besarnya untuk setiap kendaraan yang diparkir lama atau hanya sebentar, padahal seharusnya ada batas waktu parkir yang telah ditetapkan dan apabila telah melewati batas waktu tersebut maka akan dikenai biaya tambahan.

Hal penting lainnya yang dijadikan permasalahan dari penulis yaitu petugas parkir dibebaskan dari tuntutan dan tanggung jawab atas kerusakan, kehilangan kendaraan serta barang-barang yang ada di dalamnya. Padahal sebagian masyarakat pemilik atau pengemudi kendaraan yang memarkirkan kendaraannya memiliki rasa aman ketika memarkirkan kendaraannya, tetapi apabila mengetahui akan hal tersebut maka masyarakat akan merasa dirugikan karena masyarakat beranggapan bahwa dengan telah membayar parkir maka kendaraannya akan dijaga oleh petugas parkir tersebut dari kerusakan, kehilangan kendaraan serta barang-barang yang ada di dalamnya.

(13)

1.2 RUANG LINGKUP PKLM

Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) yang dilakukan di Kantor Badan Pengelola Perparkiran Kota Medan Jl. Balai Kota No.10 Medan.

Berdasarkan uraian singkat di atas, maka Penulis merumuskan beberapa permasalahan yang ditinjau secara langsung dari beberapa lahan parkir yang ada di kota Medan dan dari kantor Badan Pegelola Perparkiran Kota Medan, yaitu :

1. Berapa jumlah pendapatan kota Medan yang diperoleh dari pajak perparkiran?

2. Mengapa petugas parkir hanya memberikan karcis jika pemilik atau pengemudi kendaraan bermotor meminta karcis tersebut?

3. Mengapa pengenaan besarnya tarif parkir untuk setiap kendaraan yang diparkir lama atau hanya sebentar adalah sama?

4. Mengapa petugas parkir dibebaskan dari tuntutan dan tanggung jawab atas kerusakan, kehilangan kendaraan serta barang-barang yang ada di dalamnya?

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PKLM 1.3.1 Tujuan PKLM

Adapun tujuan dakam PKLM adalah :

(14)

2. Untuk mengetahui sebab-sebab petugas parkir hanya memberikan karcis jika pemilik atau pengemudi kendaraan bermotor meminta karcis tersebut.

3. Untuk mengetahui alasan-alasan pengenaan besarnya tarif parkir untuk setiap kendaraan yang diparkir lama atau hanya sebentar adalah sama. 4. Untuk mengetahui alasan-alasan petugas dibebaskan dari tuntutan dan

tanggung jawab atas kerusakan, kehilangan kendaraan serta barang-barang yang ada di dalamnya.

1.3.2 Manfaat PKLM

Adapun manfaat dalam PKLM adalah : a. Untuk Mahasiswa

1. Menerapkan masalah-masalah teori secara nyata (real), 2. Belajar berprilaku kerja yang baik,

3. Belajar menggunakan keahlian dan kemampuan,

4. Dapat meningkatkan keahlian berhubungan dan berkomunikasi, 5. Menyalurkan produktifitas dan efisiensi,

(15)

b. Untuk Universitas.

1. Dapat meningkatkan kerja sama antara kampus dan perusahaan, 2. Menyediakan uji nyata dunia kerja dengan lulusannya,

3. Dapat mengaplikasi kehidupan nyata untuk kerja,

4. Membuka peluang untuk dosen dan interaksi perusahaan, 5. Dapat menawarkan atau memberikan revisi kurikulum, 6. Mempromosikan sumber daya universitas,

7. Dapat memperbaiki pandangan umum mengenai universitas.

c. Untuk Perusahaan.

1. Pengadaan sumber daya untuk para pegawai di masa yang akan datang,

2. Memberikan sumber daya melalui ide-ide baru, 3. Mempromosikan hubungan baik dengan universitas, 4. Mengurangi waktu latihan untuk karyawan baru, 5. Menyemangati kesetiaan perusahaan,

(16)

1.4 METODE PKLM

Dalam melakukan PKLM ini, adapun metode-metode yang diterapkan agar dapat menunjang kegiatan dengan baik, diantaranya :

1. Persiapan

Yaitu adanya persiapan yang matang sebelum menentukan judul praktik sehingga nantinya mempermudah dalam menjalankan praktik tersebut. 2. Studi Literatur

Metode ini dilakukan dengan cara menggunakan buku-buku ilmiah. 3. Observasi Lapangan

Yaitu dilakukan dengan mengadakan penelitian langsung kepada objek pajak.

4. Pengumpulan Data

Dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang diperlukan melalui pihak-pihak yang mempunyai wewenang didalamnya untuk memberikan data yang diberikan kepada observasi.

5. Analisis Data dan Evaluasi, meliputi :

(17)

1.5 METODE PENGUMPULAN DATA

Dalam pengumpulan data-data yang diperoleh, dapat menggunakan metode-metode sebagai berikut :

1. Observasi Lapangan

Yaitu dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data langsung kepada objek pajak.

2. Wawancara

Yaitu dengan cara melakukan komunikasi langsung kepada objek pajak ataupun pahak-pihak yang mempunyai wewenang untuk memberikan jawaban atau data yang diperlukan.

3. Dokumentasi

Yaitu dengan meminta data-data yang ada kepada pihak-pihak yang berwenang di dalamnya.

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk menghindari terjadinya penyimpangan dari persoalan yang hendak diuraikan serta tercapainya tujuan PKLM, maka seluruh pembahasan dalam proposal ini dibagi dan disusun sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

(18)

PKLM, metode PKLM, metode pengumpulan data, dan sistematika pembahasan.

BAB II : GAMBARAN UMUM KANTOR BADAN PENGELOLA PERPARKIRAN KOTA MEDAN

Pada bab ini dibahas mengenai sejarah singkat Kantor Badan Pengelola Perparkiran Kota Medan, struktur organisasi, uraian tugas dan fungsi, gambaran pegawai.

BAB III : GAMBARAN TENTANG PELAKSANAAN RETRIBUSI PERPARKIRAN

Pada bab ini penulis akan menerangkan tentang data mengenai tinjauan pelaksanaan retribusi perparkiran kota Medan pada Kantor Badan Pegelola Perparkiran Kota Medan.

BAB IV : ANALISIS DAN EVALUASI DATA

(19)

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

(20)

BAB II

GAMBARAN UMUM KANTOR BADAN PENGELOLA PERPARKIRAN

A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor BPP (Badan Pengelola Perarkiran) Kota Medan

Badan Pengelola Perparkiran adalah merupakan suatu lembaga atau unit kerja yang ada di bawah naungan Pemerintah Daerah Kota Medan. Kantor BPP ini berdiri berdasarkan Perda Nomor 7 Tahun 1981 tentang Pembentukan Badan Pengelola Perparkiran Daerah Kota Medan yang ditetapkan yaitu tanggal 7 Mei 1981.

(21)

Amplas yang dikelola oleh DLLAJ (Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan) kota Medan dengan dilengkapi beberapa fasilitas. Untuk menjalankan atau mengoperasikan kegiatan kantor BPP tersebut maka Walikota Medan mengangkat seorang pimpinan dengan jabatan sebagai Ketua BPP dengan dibantu oleh 8 orang staf.

Kedudukan jabatan di Kantor BPP ini bukan merupakan jabatan struktural ataupun fungsional, namun khusus untuk jabatan Ketua yaitu Baharuddin Nur, SH dan Bendahara berasal dari Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Kota Medan, dan dari tugas yang dijalankan yang bersangkutan memperoleh kompensasi dari pemasukan retribusi parkir secara bulanan sebesar 15% yang ditetapkan melalui surat keputusan Walikota Medan.

Kantor unit kerja BPP di dalam menjalankan tugasnya bekerja sama dengan beberapa instansi pemerintah yaitu Dispenda, DLLAJ, Polantas, Bagian Tata Pemerintahan, Bagian Hukum dan Bagian Keuangan Pemerintah Kota Medan. Kemudian melalui Surat Keputusan Walikota Medan ditetapkan untuk masing-masing instansi pemerintah ini dijadikan sebagai Badan Pembina BPP yang diketuai langsung oleh Sekretaris Daerah Kota Medan, dan badan ini bertugas memberi pembinaan sesuai dengan kepeningan dinas/unit kerjanya masing-masing dan terkoordinasi serta terpadu dalam memberikan masukan atas pelaksanaan perparkiran di Kota Medan dan sebagai kompensasi hasil kerja Badan Pembina ini adalah sebesar 10% dari pemasukan retribusi parkir untuk setiap bulannya.

(22)

berpindah-pindah alamat sebanyak empat kali yaitu di Jl. Candi Mendut, Jl. Brigjend Katamso, Jl. Nibung Raya, dan sekarang beralamat di Jl. Balai Kota No.10 yang dipimpin dengan seorang Kepala bukan lagi Ketua yaitu Mustafa Sutan Nasution, S.Sos dan dibantu oleh sekretaris dan empat seksi.

B. Wilayah Kerja/Objek Pengelola Perparkiran Kota Medan

(23)

OBJEK PARKIR PENGELOLA PERPARKIRAN KOTA MEDAN

Parkir Harian Tepi Jalan Umum

Tepi Jalan Parkir Insidentil

(24)

C. Struktur Organisasi Kantor Pengelola Perparkiran Kota Medan Susunan struktur organisasi unit kerja BPP ini yaitu:

1. Kepala

2. Sekretaris terdiri dari: a) Bagian Perencanaan b) Bagian Umum c) Bagian Keuangan 3. Seksi terdiri dari:

a) Seksi Pengawasan b) Seksi Pendapatan

(25)
(26)

BAGAN ORGANISASI PENGELOLA PERPARKIRAN KOTA MEDAN

WALIKOTA

KEPALA

SEKRETARIS

BAGIAN PERENCANAAN

BAGIAN UMUM

BAGIAN KEUANGAN

SEKSI PENGAWASAN

SEKSI PENDAPATAN

SEKSI

PELAKSANAAN PARKIR HARIAN TEPI JALAN DAN

PELATARAN

SEKSI

PELAKSANA PARKIR BULANAN KHUSUS

(27)

D. Uraian Tugas dan Fungsi Masing-Masing Struktur Adapun tugas-tugas yang dijalankan sebagai: 1. Kepala

Kepala diangkat langsung oleh Walikota Medan Yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil dikalangan Pemerintah Kota Medan melalui Surat Keputusan. Tugas-tugas yang harus dijalankan yaitu:

• Memimpin unit kerja BPP secara langsung dan bertanggung jawab kepada

Walikota Medan.

• Mengadakan rapat kerja dengan seluruh staf yang dipimpin yaitu satu minggu

sekali untuk mengevaluasi kegiatan yang dilaksanakan secara intensif.

• Mengajukan kebutuhan personalia sebagai pembantu/staf kepada Walikota

untuk mendapat persetujuan.

• Membuat laporan hasil kerja yang telah dicapai kepada Walikota dalam setiap

bulannya.

• Melakukan koordinasi dengan Badan Pembina BPP yang ditunjuk

(28)

• Mengupayakan langkah-langkah ekstensifikasi dalam rangka meningkatkan

pemasukan retribusi perparkiran dengan berkoordinasi dengan Dinas Pendapatan Kota Medan.

2. Sekretaris

Sekretaris merupakan unsur staf dipimpin oleh seorang Sekretaris yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Pengelola Perparkiran.

Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas pokok pengelola perparkiran di bidang ketatausahaan yang meliputi perencanaan, pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan, kerumahtanggaan dan urusan umum lainnya.

Untuk melaksanakan tugas, sekretaris mempunyai fungsi: • Menyusun rencana kegiatan kerja

• Memberikan pelayanan teknis administratif kepada seluruh satuan organisasi

Pengelola Perparkiran

• Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Pengelola

Perparkiran sesuai dengan bidang tugasnya. Tugas dan Fungsi dari masing-masing sekretaris: a. Sekretaris Bagian Perencanaan

(29)

Fungsi

Melaksanakan kegiatan pendataan dan penelitian/survey yang

berhubungan dengan perparkiran

 Melaksanakan pendataan, penelitian dan merencanakan

pengembangan wilayah perparkiran dan pengadaan sarana parkir  Merencanakan pengaturan dan system perparkiran

 Merencanakan penggunaan tenaga kerja dan peningkatan pelayanan

kepada masyarakat

 Menyusun program dan rencana kerja serta melakukan evaluasi

pelaksanaan rencana/program kerja

 Menyusun laporan atas rencana/program kerja yang belum atau yang

sudah dilaksanakan

 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris

Pengelola Perpakiran sesuai dengan bidang tugasnya b. Sekretaris Bagian Umum

Tugas

 Melaksanakan sebagian tugas Sekretaris di bidang pengelolaan surat

menyurat, perlengkapan, administrasi kepegawaian, kerumahtanggaan dan urusan umum lainnya.

Fungsi

 Menyelenggarakan kegiatan di bidang surat menyurat, perlengkapan,

(30)

 Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan upacara resmi

 Menyiapkan surat penetapan dan perizinan pengelolaan perparkiran  Menyelenggarakan administrasi kepegawaian

 Menyusun dan menyampaikan laporan kepada atasan sesuai dengan

bidang tugasnya

 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris

Pengelola Perparkiran sesuai dengan bidang tugasnya c. Sekretaris Bagian Keuangan

Tugas:

 Melaksanakan sebagian tugas Sekretaris di bidang pengelolaan

keuangan dan perbendaharaan serta menyusun rencana laporan keuangan

Fungsi:

 Menyusun dan menyiapkan anggaran pendaptan dan belanja  Melaksanakan anggaran belanja sesuai dengan pagu anggaran

 Menyelenggarakan penyimpanan dan pengaman berkas serta

menerima dan menyetorkan hasil penerimaan retribusi parkir dan mengadministrasikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

 Menyiapkan dokumen penerimaan dan mengurus administrasi

(31)

 Menyusun laporan dan menyampaikan kepada atasan sesuai dengan

bidang tugasnya

 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris

Pengelola Perparkiran sesuai dengan bidang tugasnya 3. Seksi-Seksi

Tugas dan Fungsi dari masing-masing Seksi: a. Seksi Pengawasan

Tugas:

 Melaksanakan sebagian tugas Pengelola Perparkiran di bidang

pengawasan Fungsi:

 Menyusun rencana kegiatan kerja

 Melaksanakan pemerikasaan dan pengawasan teknis penyelenggaraan

perparkiran di lapangan

 Menyusun laporan dan menyampaikan kepada atasan sesuai dengan

bidang tugasnya

 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Pegelola

Perparkiran sesuai dengan bidang tugasnya b. Seksi Pendapatan

Tugas:

 Melaksanakan sebagian tugas Pengelola Perparkiran di bidang

(32)

Fungsi:

 Menyusun rencana kegiatan kerja

 Melaksanakan monitoring, menganalisa dan mengevaluasi penerimaan  Menyiapkan surat tagihan dan Surat Pengakuan Hutang (SPH) kepada

pelaksana di lapangan

 Menyusun laporan dan menyampaikan kepada atasan sesuai dengan

bidang tugasnya

 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Pegelola

Perparkian sesuai dengan bidang tugasnya c. Seksi Pelaksana Parkir Harian Tepi Jalan dan Peralatan

Tugas:

 Melaksanakan sebagian tugas Pengelola Perparkiran di bidang

pelaksana parkir harian tepi jalan dan peralatan Fungsi:

 Menyusun rencana kegiatan kerja

 Melaksanakan tertib parkir harian tepi jalan dan peralatan

 Menerima laporan dari masing-masing penanggung jawab lapangan

atas pelaksanaan pengelolaan parkir harian, khusus dan peralatan  Menyiapkan perhitungan realisasi pengelolaan parkir harian, parkir

(33)

 Menginventarisasi, menganalisa, mengevaluasi dan melaporkan

kendala-kendala yang terjadi dalam pelaksanaan pemungutan retribusi parkir harian, parkir khusus dan parkir peralatan

 Menyusun laporan dan menyampaikan kepada atasan sesuai dengan

bidang tugasnya

 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Pengelola

Perparkiran sesuai dengan bidang tugasnya d. Seksi Pelaksana Parkir Bulanan Khusus

Tugas:

 Melaksanakan sebagian tugas Pengelola Perparkiran di bidang

pelaksana parkir bulanan khusus Fungsi:

 Menyusun rencana kegiatan kerja

 Melaksanakan tertib parkir bulanan khusus

 Menerima laporan pelaksanaan pengelolaan izin khusus parkir dan

langganan bulanan dari masing-masing penanggung jawab lapngan  Menyiapkan perhitungan realisasi pengelolaan izin khusus parkir dan

langganan bulanan

 Menginventarisasi, menganalisa, mengevaluasi dan melaporkan

(34)

 Menyusun laporan dan menyampaikan kepada atasan sesuai dengan

bidang tugasnya

 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai

(35)

BAB III

GAMBARAN TENTANG PELAKSANAAN RETRIBUSI PERPARKIRAN

A. Dasar Hukum

Dasar Hukum Pengeloal Perparkiran Kota Medan meliputi:

1. Keputusan Mendagri RI No.43 Tahun 1980 tentang pedoman pengelolaan perparkiran di daerah.

2. Keputusan Mendagri RI No.73 Tahun 1999 tentang pedoman penyelenggaraan perparkiran di daerah.

3. Peraturan Daerah No.7 Tahun 1981 tentang pembentukan Badan Pengelola Perparkiran Kota Medan.

4. Peraturan Daerah No.10 Tahun 1998 tentang retribusi parkir di tepi jalan umumdan tempat khusus parkir.

5. Peraturan Daerah No.11 Tahun 2001 tentang pembentukan organisasi dan data kerja pengelola perparkiran Kota Medan.

6. Peraturan Daerah No.7 Tahun 2002 tentang retribusi pelayanan parkir di tepi jalan umum, tempat khusus parkir dan perizinan pelataran parkir.

7. Keputusan Walikota Medan No.26 Tahun 2002 tentang Harga Tanda Parkir (HTP) dan petunjuk tekhnis pengelolaan perparkiran di luar badan jalan dan tempat khusus parkir di Kota Medan.

(36)

9. Keputusan Walikota Medan tentang penetapan jalan-jalan sebagai lokasi parkir, yaitu:

a. No.418/SK/1983 Tgl. 16 September 1983 b. No.539/SK/1983 Tgl. 14 November 1983 c. No.551.11/322/Sk/1985 Tgl. 20 Juli 1985 d. No.551.11/029/SK/1987 Tgl. 08 Januari 1987 e. No.974/2836/SK/1991 Tgl. 28 November 1991 f. No.974/3145/SK/1994 Tgl. 25 November 1994 g. No.974/1029/K/2003 Tgl. 17 Juli 2003

B. Istilah-istilah dalam Peraturan Daerah Kota Medan tentang Pelayanan Parkir di Tepi Jalan Umum, Tempat Khusus Parkir dan Perizinan Pelataran Parkir.

1. Daerah adalah Kota Medan.

2. Pemeintah Daerah adalah Pemerintah Kota Medan. 3. Kepala Daerah adalah Walikota Medan.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Perwakilan Rakyat Daerah Kota Medan.

5. Pengelola Perparkiran adalah Pengelola Perparkiran Kota Medan.

(37)

7. Pejabat adalah Pegawai yang diberikan tugas tertentu dibidang retribusi sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

8. Retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.

9. Parkir adalah memberhentikan dan menempatkan kendaraan bermotor atau kendaraan tidak bermotor dalam satu waktu tertentu di tempat parkir yang telah disediakan untuk itu.

10. Pelayanan parkir di tepi jalan umum adalah penyediaan pelayanan parkir di tepi jalan umum yang ditentukan oleh Pemerintah Daerah.

11. Jalan adalah setiap jalan dalam bentuk apapun yang terbuka untuk lalu lintas umum.

12. Tempat Khusus Parkir adalah penyediaan pelayanan di tempat parkir yang khusus disediakan, dimiliki dan atau dikelola oleh Pemerintah Daerah, tidak termasuk yang disediakan dan dikelola oleh Badan Usaha Milik Daerah dan Pihak Swasta.

13. Pelataran Parkir adalah penyediaan pelayanan tempat parkir yang disediakan oleh pihak ketiga dengan memungut bayaran.

(38)

15. Jasa Usaha adalah pelayanan yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip komersial karena pada dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swasta.

16. Perizinan Tertentu adalah kegiatan tertentu Pemerintah Daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan, pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang prasarana, sarana atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan.

17. Rambu Parkir dan Marka Jalan adalah semua tanda, baik berupa simbol atau tulisan dan garis yang sifatnya memberi penjelasan tentang tata cara, tekhnik ketertiban, pemakaian tempat dan tarif parkir.

18. Kendaraan Bermotor adalah setiap kendaraan yang dapat bergerak di atas jalan dan digerakkan oleh Peralatan tekhnik yang berada pada kendaraan itu.

19. Kendaraan Tidak Bermotor adalah setiap kendaraan yang dapat bergerak di atas jalan dan tidak digerakkan oleh peralatan tekhnik pada kendaraan itu, tetapi digerakkan oleh tenaga penghela.

(39)

dengan nama dan dalam bentuk apapun, persekutuan, perkumpulan, firma,kongsi, koperasi, yayasan atau organisasi yang sejenis, lembaga dana pensiun, bentuk usaha tetap serta bentuk usaha lainnya.

22. Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu yang merupakan batas waktu bagi wajib retribusi untuk memanfaatkan jasa dan perizinan tertentu dari Pemerintah Daerah yang bersangkutan.

23. Surat Setoran Retribusi Daerah (SSRD) adalah surat yang digunakan oleh wajib retribusi untuk melakukan pembayaran atau penyetoran retribusi yang terutang ke Kas Daerah atau ke tempat pembayaran lain yang ditetapkan oleh Kepala Daerah.

24. Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) adalh surat untuk melakukan tagihan retribusi dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda.

25. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan dan mengolah data dan atau keterangan lainnya dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan daerah dan retribusi berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah dan retribusi.

26. Penyidikan Tindak Pidana di Bidang Perpajakan Daerah dan Retribusi adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil, yang selanjutnya disebut Penyidik, untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang perpajakan daerah dan retribusi yang terjadi serta menemukan tersangkanya.

(40)

C. Visi dan Misi Pengelola Perparkiran Kota Medan Visi:

 Mewujudkan tertib perparkiran yang nyaman bagi pengguna jasa parkir dalam

rangka memperlancar arus lalu lintas serta peningkatan penerimaan PAD dari retribusi parkir.

Misi:

 Merencanakan dan menata kembali sistem perparkiran untuk menunjang

kelancaran lalu lintas dan mengoptimalkan fungsi jalan.

 Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) karyawan pengelola yang

berkualitas dan profesional.

 Memberdayakan juru parkir untuk turut berperan serta memberhasilkan

ketertiban, keamanan dan kebersihan.

 Mengadakan intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan retribusi parkir dalam

upaya peningkatan PAD dari retribusi parkir

D. Fungsi Pengelola Perparkiran Kota Medan

 Menyusun program kerja pengembangan perparkiran.

 Membantu mengatur secara tekhnis ketertiban da kelancaran arus lalu lintas

kendaraan di tempat-tempat parkir.

(41)

 Membangun, mengelola dan merawat gedung atau pelataran parkir yang

dibangun secara khusus.

 Melakukan kerjasama dengan instansi terkait dalam pembangunan gedung dan

atau pelataran parkir yang disediakan oleh instansi pemerintah atau swasta.  Membina, mengawasi dan menertibkan kegiatan pengelolaan parkir yang

dilakukan oleh instansi pemerintah dan atau swasta.

 Melaksanakan fungsi-fungsi lain yang berhubungan denga masalah pengelolaan

perparkiran di wilayah Pemko Medan.

E. Jumlah Lokasi Pengelola Perparkiran Pengelola Perparkiran Kota Medan • Parkir Tepi Jalan Umum = 153 Lokasi

• Izin Parkir Tepi Jalan = 353 Lokasi • Tempat Khusus Parkir = 4 Lokasi

• Pelataran Parkir = 47 Lokasi • Parkir Insidentil = 3 Lokasi

F. Kondisi Perparkiran Di Tepi jalan Umum

Lokasi parkir tepi jalan umum mempunyai 4 permasalahan di antantaranya: 1. Sarana pendukung lokasi parkir belum memadai, seperti:

(42)

- Garis marka jalan. - Rambu parkir.

2. Sistem pungutan retribusi parkir tidal optimal, seperti:

- Sistem penggunaan berdasarkan target sehingga membuka peluang terjadi kebocoran.

- Sistem pengawasan masih lemah.

3. SDM yang ada belum tertata dan terbina secara optimal, seperti:

- SDM belum sepenuhnya memahami visi dan misi pengelola perparkian. - Pelaksanaan tugas terorientasi terhadap uang semata.

4. Pengawasan/pengguna jasa parkir kurang mendukung program yang ada, seperti:

- Pengguna jasa parkir belum pro aktif dalam mendukung program. - Pengawasan untuk program ini sulit dilaksanakan.

Dari beberapa permasalahan di atas, sehingga muncul dampak kondisi yang ada, seperti:

- Perbedaan antara lokasi yang resmi dikelola Pengelola Perparkiran dengan yang tidak resmi sulit dibedakan.

(43)

- Petugas lapangan kurang terbina.

G. Langkah-langkah Penanganan Perparkiran di Tepi Jalan

Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menangani permasalahan perparkiran di tepi jalan, yaitu:

1. Pemenuhan kebutuhan sarana pendukung lokasi perparkiran.

2. Pengadaan program baru pengelolaan dan pungutan retribusi parkir serta penyempurnaan Dasar Hukum.

3. Peningkatan kualitas SDM melalui:

- Diklat pengetahuan dan keterampilan - Pembinaan rohani.

- Pemberian penghasilan dan kesejahteraan yang wajar/sesuai. 4. Sosialisasi/penyuluhan secara optimal:

- Internal karyawan Pengelola Perparkiran. - Eksternal masyarakat/pengguna jasa parkir.

Dengan dijalankannya beberapa langkah penanganan di atas, sehingga tercapainya: 1. Terpenuhi sarana pendukung lokasi parkir,seperti:

- Plank tarif retribusi parkir. - Garis marka jalan.

- Rambu parkir.

(44)

2. Perlu sistem pungutan retribusi parkir yang handal, seperti:

- Sistem mudah dilaksanakan dan dapat diterima pengguna jasa parkir. - Mudah dalam pengendalian dan pengawasan pelaksanaan program. - Sistem dapat menekan kebocoranuang retribusi.

3. SDM yang berkualitas dan profesional, seperti:

- Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam pelaksanaan program - Mendukung pemberlakuan program.

- Memperoleh penghasilan dan kesejahteraan yang wajar/sesuai. 4. Pengawasan/peran serta pengguna jasa parkir lebih opimal, seperti:

- Peran serta pengguna jasa parkir dalam program yang berlaku lebih pro aktif.

(45)

BAB IV

ANANLISIS DAN EVALUASI DATA

5. Jumlah Pendapatan Kota Medan Yang Diperoleh Dari Perparkiran

Pajak parkir merupakan kutipan parkir yang dilakukan di pelataran parkir milik perseorangan atau usaha yang dilakukan berdasarkan perizinan yang diterbitkan Pengelola Perparkiran. Kutipan pajak parkir sebesar 20% diserahkan ke Dinas Pendapatan Kota Medan yang nampak seperti tabel di bawah ini:

TARGET DAN REALISASI PENERIMAAN RETRIBUSI PARKIR DARI TAHUN 1982 S/D TAHUN 2006 BESERTA PAJAK PARKIR

No Tahun

Pajak Parkir yang

(46)

16.

Penerimaan dan penyetoran dari retribusi parkir harus dicatat dan dibukukan sesuai dengan jumlah yang diterima dan disetor serta dari jumlah pemakaian karcis terakhir.

Semua hasil pungutan retribusi parkir tersebut di atas setiap hari harus disetor ke BPDSU Medan selambat-lambatnya 1x24 jam setelah penerimaan retribusi dan menyampaikan tembusan bukti setorannya pada Dinas Pendapatan Kota Medan selambat-lambatnya 2x24 jam setelah penyetoran itu dilakukan.

Pengelola dalam melaksanakan tugasnya melakukan koordinasi dengan unit kerja atau instansi terkait dan bertanggungjawab kepada Walikota Medan.

(47)

ALUR PENYETORAN HASIL RETRIBUSI PARKIR

PENGELOLA PERPARKIRAN KOTA MEDAN

KAS PEMKO MEDAN

Kasir

Pengelola Perparkiran

Pengamat Parkir Pelaksana Parkir Bulanan

Khusus

Jalan P. Perparkiran

Pemegang Izin Parkir

Peralatan Parkir

Langganan Bulanan

Parkir

Retribusi Perizinan peralatan parkir

Parkir Insidentil

(48)

Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat yang menggunakan jasa parkir dalam membayar retribusi menjadi salah satu faktor tidak tercapainya target. Hal ini berdampak terhadap berkurangnya pemasukan retribusi dari perparkiran yang masuk ke kas daerah. Adapun masyarakat yang tidak bersedia membayar atau dipungut retribusinya bukan hanya dari masyarakat biasa akan tetapi dari pegawai instansi pemerintah sendiripun terkadang enggan membayar retribusi parkirnya, begitu juga dengan berbagai pengurus organisasi kepemudaan.

Hal ini disebabkan kurang adanya penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang manfaat dari penerimaan retribusi parkir bagi pembangunan di daerahnya.

6. Sebab-sebab Petugas Parkir Hanya Memberikan Karcis Jika Pemilik atau Pengemudi Kendaraan Bermotor Meminta Karcis Tersebut.

(49)

Padahal Pemerintah Kota Medan melihat jumlah hasil dari retribusi perparkiran perparkiran yaitu dari berapakah jumlah kupon/karcis yang habis. Tetapi apabila karcis yang diberikan hanya sedikit maka otomatis akan sedikit uang hasil retribusi parkir yang akan masuk ke kas daerah. Memang kenyataan di lapangan adalah penyelewengan dari uang hasil parkir tersebut yang banyak masuk ke kantong petugas parkir di tempat itu dan diberikan kepada pihak lain yaitu preman. Dan masalah yang lain adalah para petugas parkir tersebut banyak yang tidak memakai seragam parkir ketika bertugas, sehingga pemilik atau pengemudi kendaraan yang memarkirkan kendaraannya tidak dapat membedakan antara petugas parkir atau preman. Dan juga penulis pernah melihat percekcokan antara pemilik atau pengemudi kendaraan dengan petugas parkir di tempat parkir tersebut.

Tidak adanya garis atau pembatas suatu petak parkir dan tidak adanya rambu parkir dan marka jalan, hal itu merupakan permasalahan yang penting untuk dicarikan pemecahannya karena dapat mempengaruhi hasil retribusi parkir dari lokasi tersebut yang masuk ke kas daerah.

7. Alasan-alasan Pengenaan Besarnya Tarif Parkir Untuk Setiap Kendaraan Yang Diparkir Lama atau Hanya Sebentar Adalah Sama

(50)

tersebut pihak Pengelola Perparkiran membuat formulir kebutuhan karcis dimaksud sejumlah lembaran/blok tertentu, formulir tersebut kemudian ditandatangani oleh Pengelola Perparkiran sebagai penerima, Kasi Pemeriksaan Dispenda dan diketahui oleh Kepala Dispenda.

Struktur besarnya tarif retribusi menurut Perda Kota Medan Nomor 7 Tahun 2002 bab XIII Pasal 24 dan Pasal 25:

Besarnya tarif parkir untuk setiap kendaraan di tepi jalan umum adalah sebagai berikut:

a) Kendaraan bermotor roda 3 (tiga):

- Untuk sekali parkir 2 (dua) jam pertama... Rp. 300 - Untuk setiap 1 (satu) jam berikutnya... Rp. 100 b) Kendaraan bermotor roda 4 (empat):

- Untuk sekali parkir 2 (dua) jam pertama... Rp. 1.000 - Untuk setiap 1 (satu) jam berikutnya... Rp. 500 c) Kendaraan bermotor jenis mobil barang Pick Up, GVW, ukuran 3 ton ke

bawah:

- Untuk sekali parkir 2 (dua) jam pertama... Rp. 1.300 - Untuk setiap 1 (satu) jam berikutnya... Rp. 500 d) Kendaraan bermotor jenis mobil bis ukuran besar atau truck atau mobil tangki

(51)

e) Kendaraan bermotor roda 2 (dua):

- Untuk parkir 2 (dua) jam pertama... Rp. 300 - Untuk setiap 1 (satu) jam berikutnya...Rp. 200 f) Untuk berlangganan bulanan:

- Roda tiga dan empat atau mobil penumpang...Rp. 65.000 - Mobil taksi...Rp. 26.000 - Jenis mobil barang atau Pick Up GVW di bawah tiga ton...Rp. 90.000 - Jenis mobil bis atau truck atau tangki GVW di atas tiga ton...Rp.130.000 - Roda dua...Rp. 13.500 g) Perparkiran yang bersifat insidentil (temporer) di tempat-tempat acara

hiburan, pertandingan olah raga dan lain-lain untuk satu kali parkir: - Kendaraan bermotor roda tiga dan empat...Rp. 1.000 - Kendaraan bermotor roda dua...Rp. 500

Besarnya tarif parkir untuk setiap kendaraan di tempat khusus parkir adalah sebagai berikut:

a) Kendaraan bermotor roda dua setiap parkir...Rp. 500 b) Kendaraan bermotor roda tiga dan empat setiap parkir...Rp. 1.000 c) Kendaraan bermotor yang mempunyai roda lebih dari empat....Rp. 2.000 d) Berlangganan bulanan:

(52)

- Kendaraan bermotor yang mempunyai roda lebih dari empat..Rp.162.000 Dari uraian di atas telah dijelaskan bahwa tarif yang diberlakukan untuk masing-masing kendaraan adalah berbeda apakah berdasarkan kelas jalan atau pemakai waktu parkir. Tetapi dari beberapa lokasi parkir yang penulis teliti terlihat bahwa terjadi penyimpangan yaitu petugas parkir mengenakan tarif parkir dengan jumlah yang sama untuk kendaraan yang diparkir lama atau hanya sebentar dengan alasan petugas parkir tersebut sulit untuk menghitung waktu parkir untuk setiap kendaraan yang diparkir dikarenakan banyaknya jumlah kendaraan yang diparkir.

Hal itu dapat mempengaruhi pendapatan dari hasil retribusi perparkiran di lokasi tersebut. Padahal prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur besarnya tarif retribusi parkir di tepi jalan umum didasarkan atas tujuan untuk mengendalikan dan penggunaan jasa pelayanan dalam rangka memperlancar lalu lintas jalan dengan tetap memperhatikan biaya penyelenggaraan kemampuan masyarakat dan aspek keadilan yang meliputi biaya biaya pengadaan marka, biaya pengadaan rambu-rambu, biaya operasional, pemeliharaan, administrasi dan biaya transportasi. Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi tempat khusus parkir, didasarkan pada tujuan untuk memperoleh keuntungan yang layak sebagaimana keuntungan yang pantas diterima oleh pengusaha yang beroperasi secara efisien dan berorientasi pada harga pasar.

(53)

tidak hanya sekali parkir saja tetapi kadang-kadang sampai beberapa kali. Dikarenakan hal itulah kemudian yang jadi pertimbangan bagi petugas parkir untuk membebaskan parkir bagi setiap kendaraan roda dua yang parkir di lokasi tersebut atas dasar rasa kasihan.

Hal ini mungkin menguntungkan bagi salah satu pihak, tetapi merugikan dipihak lain atau dapat menjadi keuntungan bagi setiap pemilik atau pengemudi kendaraan beroda dua yang parkir di tempat tersebut karena dapat parkir sebanyak mungkin karena bebas dari parkir, tetapi dipihak Pemerintah Kota Medan mengalami kerugian karena itu mempengaruhi hasil retribusi perparkiran yang masuk ke kas daerah.

8. Alasan-alasan Petugas Parkir Dibebaskan Dari Tuntutan dan Tanggungjawab Atas Kerusakan, Kehilangan Kendaraan serta Barang-barang Yang Ada Di dalamnya Pada Kendaraan Yang Diparkir

(54)

Hal inilah yang menjadi permasalahan utma di dalam perparkiran. Karena pemilik atau pengemudi kendaraan yang ketika kendaraan yang diparkir itu rusak atau hilang, maka ia akan menyalahkan petugas parkir di lokasi tersebut. Dan itulah yang banyak penulis lihat dari berbeberapa lokasi parkir di Kota Medan.

(55)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil Penyajian dan Analisis Data yang telah dikemukakan pada Bab III, Penulis dapat menarik Beberapa Kesimpulan, yaitu:

1. Kutipan pajak parkir sebesar 20% diserahkan Pengelola Perparkiran ke Dinas Pendapatan Kota Medan. Berikut daftar pendataan lima tahun terkini semenjak tahun 2003-2007:

- Tahun 2003 = Rp.13.516.733.700  Rp. 2.703.346.740 - Tahun 2004 = Rp.14.927.965.000  Rp. 2.985.593.000 - Tahun 2005 = Rp.15.721.654.200  Rp. 3.144.330.840 - Tahun 2006 = Rp.15.441.114.300  Rp. 3.088.222.860 - Tahun 2007 = Rp.13.812.100.800  Rp. 2.760.420.160

2. Petugas parkir hanya memberikan karcis kepada pemilik atau pengemudi kendaraan bermotor yang meminta karcis tersebut disebabkan karena apabila karcis yang habis sedikit maka akan sedikit uang hasil parkir yang disetor dan banyak yang akan masuk ke kantong petugas parkir.

(56)

4. Petugas parkir dibebaskan dari tuntutan dan tanggungjawab atas kerusakan, kehilangan kendaraan serta barang-barang yang da di dalamnya pada kendaraan yang diparkir disebabkan karena petugas parkir hanya bertugas untuk menjaga ketertiban kendaraan dan bukan untuk menjaga keamanan dari kendaraan yang diparkir.

B. SARAN

Dari uraian di atas penulis memberi saran-saran sebagai berikut:

1. Perlu diadakannya pelatihan atau training khusus terhadap petugas parkir sebelum mereka bertugas di lapangan agar tercipta petugas parkir yang disiplin dan bertanggungjawabatas tugasnya tersebut.

2. Pemerintah Kota Medan perlu mengadakan penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang manfaat dari penerimaan retribusi parkir bagi pembangunan di daerahnya, penyuluhan tersebut dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat yang menggunakan jasa parkir dalam membayar retribusi parkir. 3. Pemilik atau pengemudi kendaraan yang memarkirkan kendaraannya wajib

(57)

DAFTAR PUSTAKA

Mardiasmo. Perpajakan. Jakarta : Penerbit Andi

Lasmana, Eko. Undang-Undang Pajak Dilengkapi Dengan & Retribusi Daerah +

PTKP 2007. Jakarta : Penerbit Mitra Wacana Media

Sihaloho,Cyrus. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Jakarta : Penerbit PT. Rajagrafindo Persada.

Keputusan Walikota Medan Nomor 62 Tahun 2001. Tentang Tugas Pokok dan

Fungsi Pengelola Perparkiran Kota Medan.

Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 7 Tahun 2002. Tentang Retribusi Pelayanan

Parkir Di Tepi Jalan Umum, Tempat Khusus Parkir dan Perizinan Pelataran Parkir.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar keaktifan siswa terhadap kegiatan pembelajaran yang menggunakan sebuah aplikasi sebagai media

Berapa biaya yang dikeluarkan dalam sekali pemberian

Konfirmasi atas kadar merkuri dalam rambut manusia pada tingkat tinggi hingga sangat tinggi di situs-situs PESK di Indonesia yang diteliti dalam laporan ini dan

Dari hasil wawancara dengan salah satu petugas di Badan Pengelola Pajak dan Retribusi Daerah Kota Medan menyatakan bahwa jika pajak reklame ingin dibandingkan dengan Pendapatan

namun meningkatkan kadar abu, kuat tarik dan kadar serat pangan namun fruit leather pisang tanduk yang terpilih pada karakteristik fisikokimia yaitu dengan

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Jawa

Dikarenakan letak Indonesia yang rawan akan bencana inilah, mengisyaratkan kepada kita harus selalu untuk bersiap menghadapi gempa. Mengingat dampak yang luar biasa dari gempa bumi

1. Adapun perencanaan interaksi edukatif antara guru dan siswa yang ada di kelas I MAS Zending Islam Medan menyangkut perencanaan proses pembelajaran di dalam kelas, hal ini