UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
SKRIPSI
PENGARUH TINGKAT KESEHATAN BANK TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR
DI BANK INDONESIA (BI)
OLEH :
NAMA : JANNERICO PASARIBU
NIM : 060503025
DEPARTEMEN : AKUNTANSI S-1
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul: “Pengaruh
Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan
Perbankan yang Terdaftar di Bank Indonesia (BI)” adalah benar hasil karya saya
sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan, atau
diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks skripsi Program Regular S1
Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua
sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas dan benar
apa adanya. Apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia
menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.
Medan, Agustus 2010 Yang Membuat Pernyataan,
KATA PENGANTAR
Terpujilah Allah Bapa atas kasih rahmatNya yang senantiasa baru setiap
hari. KaryaMu luar biasa dalam kehidupanku, yang memberikan kekuatan
kepadaku melewati suka dan duka dalam pengerjaan skripsi ini. Sungguh ku
bangga Bapa punya Allah seperti Engkau, tak pernah Kau tinggalkan aku sedetik
pun, bahkan tak Kau biarkan aku jatuh. Biarlah setiap hari aku boleh terus
bersyukur atas segala yang Kau berikan.
Skripsi ini juga penulis persembahkan untuk keluarga besarku, keluarga
yang sangat luar biasa, kedua orangtuaku A. Pasaribu dan R.R. Silitonga, kakakku
Prisneria Pasaribu, dan adikku Hiskia Pasaribu, terimakasih buat segala hal yang
kalian berikan, kalian adalah orang-orang yang sangat berharga, kalian adalah
orang-orang yang memberikan kekuatan bagi penulis dalam pengerjaan skripsi ini
sampai dengan selesai..
Adapun skripsi ini berjudul ”Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Terhadap
Perubahan Harga Saham Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bank Indonesia
(BI)”, dan disusun bertujuan guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Departemen Akuntansi
Universitas Sumatera Utara.
Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan,
dorongan semangat, nasehat, dan bantuan selama proses penyusunan skripsi
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak, selaku Ketua Departemen
Akuntansi S-1 dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak, selaku Sekretaris
Departemen Akuntansi S-1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Drs.Syahelmi, M.Si, Ak, selaku dosen pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktu dalam memberikan petunjuk, pengarahan, bimbingan dan
bantuan dari awal hingga selesainya skripsi ini.
4. Bapak Drs. Zainal Abidin T.Silangit, Ak dan Bapak Sambas Ade Kesuma, SE,
M.Si, Ak selaku dosen penguji dan pembanding yang telah banyak
memberikan masukan dan arahan dalam penulisan skripsi ini.
5. Kedua orang tua penulis, A. Pasaribu dan R.R. Silitonga terima kasih buat
kasih sayang dan dukungan yang diberikan.
Terima kasih penulis juga kepada teman-teman stambuk 2006 serta
pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah banyak membantu
penulis dalam pengerjaan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun sehingga dapat dijadikan acuan dalam penulisan karya-karya
ilmiah selanjutnya. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini bermanfaat.
Medan, Agustus 2010 Penulis,
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kesehatan bank (dalam hal ini berupa CAR, ROE, NPM, RORA, BOPO, dan LDR) terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bank Indonesia (BI) pada tahun 2006 sampai dengan 2008. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui tolak ukur mana yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga saham. Data yang digunakan adalah laporan keuangan dari masing-masing perusahaan sampel, yang dipublikasikan melalui website
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan pengujian asumsi klasik, serta analisis statistik yaitu analisis regresi linear berganda. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah puposive sampling. Variabel penelitian ini terdiri dari Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Return on Risked Assets (RORA), rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) sebagai variabel independen, dan perubahan harga saham sebagai variabel dependen. Hasil penelitian ini adalah CAR, ROE, NPM, RORA, BOPO, dan LDR secara bersama-sama berpengaruh simultan terhadap perubahan harga saham, dan secara parsial hanya CAR dan ROE yang berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham, sedangkan NPM, RORA, BOPO, dan LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham. Hal ini menunjukkan bahwa CAR dan ROE dapat digunakan sebagai indikator yang berpengaruh besar terhadap penentuan besarnya perubahan harga saham.
ABSTRACT
This study analyzed the influence of the level of healthy bank(in the case are CAR, ROE, NPM, RORA, BOPO, LDR) to the changing of share price at banking companies that listed in Bank Indonesia since 2006 up to 2008. This study was also intended to know which performance measures have the most significant effect to the changing of share price. Data that used in this research is financial statements from each company, publized through websit Analysis method that used in this research is kuantitatif method with multiple regression. Sampling method that used is purposive sampling. Variables that used in this research are Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Return on Risked Assets (RORA), Operational Expense to Operational Income (BOPO), and Loan to Deposit Ratio (LDR) as variable independent, and the changing of share price as variable dependent. This research concludes that CAR, ROE, NPM, RORA, BOPO,and LDR influence toward the changing of share price in simultan, and in parsial only CAR and ROE influence toward the changing of share price, while NPM, RORA, BOPO, and LDR don’t influence toward the changing of share price. This result show that CAR and ROE can be used as indicator to determine the changing of share price.
DAFTAR ISI
PERNYATAAN... i
KATA PENGANTAR... ii
ABSTRAK... iv
ABSTRACT... v
DAFTAR ISI... vi
DAFTAR TABEL... ix
DAFTAR GAMBAR... x
DAFTAR LAMPIRAN... ... xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang.………. 1
B. Perumusan Masalah………... 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian... 7
D. Kerangka Konseptual dan Hipotesis ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian dan Fungsi Bank... 12
2. Tingkat Kesehatan Bank... 16
3. Rasio Keuangan... 18
4. Saham a. Pengertian Saham... 22
c. Perubahan Harga Saham... 24
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu... 25
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian... 26
B. Jenis dan Sumber Data... 26
C. Populasi dan Sampel Penelitian... 26
D. Teknik Pengumpulan Data... 29
E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel... 29
F. Metode Analisis Data... 31
G. Jadwal Penelitian... 35
BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Data Penelitian... 36
B. Analisis Data Penelitian 1. Analisis Statistik Deskriptif... 37
2. Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data... 39
b. Uji Multikolinearitas... 43
c. Uji Heterokedastisitas... 44
d. Uji Autokorelasi... 46
3. Analisis Regresi a. Persamaan regresi... 47
c. Pengujian Hipotesis... 51
C. Pembahasan Hasil Analisis Penelitian... 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 58
B. Keterbatasan Penelitian... 59
C. Saran... 60
DAFTAR PUSTAKA... 62
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
Tabel 2.1 Ringkasan Tinjauan Penelitian Terdahulu……… 25
Tabel 3.1 Sampel Penelitian……….. 28
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian……….. 35
Tabel 4.1 Daftar Sampel Perusahaan Perbankan……….. 36
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif……… 38
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Sebelum Data Ditransformasi………. 40
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Setelah Data Ditransformasi………… 41
Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas……… 44
Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi……….. 46
Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi……… 57
Tabel 4.8 Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi……… 50
Tabel 4.9 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi………. 50
Tabel 4.10 Hasil Uji-F………. 52
DAFTAR GAMBAR
Nomor Judul Halaman
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual……… 10
Gambar 4.1 Histogram……….. 42
Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot……… 43
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Judul Halaman
Lampiran i Populasi, Kriteria Perusahaan, Sampel... 64
Lampiran ii Data Variabel Penelitian Tahun 2006 (Sebelum Ditransformasi)……….. 68
Data Variabel Penelitian Tahun 2007 (Sebelum Ditransformasi)……….. 69
Data Variabel Penelitian Tahun 2008 (Sebelum Ditransformasi)……….. 70
Lampiran iii Data Variabel Penelitian Tahun 2006 (Setelah Ditransformasi)……… 71
Data Variabel Penelitian Tahun 2007 (Setelah Ditransformasi)……… 72
Data Variabel Penelitian Tahun 2008 (Setelah Ditransformasi)……… 73
Lampiran iv Statistik Deskriptif Sebelum Ditransformasi………. 74
Statistik Deskriptif Setelah Ditransformasi………... 74
Lampiran v Hasil Uji Normalitas Sebelum Ditransformasi……….. 75
Hasil Uji Normalitas Setelah Ditransformasi……… 75
Gambar Histogram Sebelum Ditransformasi………. 76
Gambar Histogram Setelah Ditransformasi………... 76
Grafik Normal P-Plot Setelah Ditransformasi………... 77
Hasil Uji Multikolinearitas……… 78
Hasil Uji Heterokedastisitas………. 79
Hasil Uji Autokorelasi……….. 79
Lampiran vi Hasil Uji Hipotesis (Uji-F)……… 80
Hasil Uji Hipotesis (Uji-t)………. 80
Lampiran vii Tabel F dengan signifikansi 5%... 81
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kesehatan bank (dalam hal ini berupa CAR, ROE, NPM, RORA, BOPO, dan LDR) terhadap perubahan harga saham perusahaan perbankan yang terdaftar di Bank Indonesia (BI) pada tahun 2006 sampai dengan 2008. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui tolak ukur mana yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga saham. Data yang digunakan adalah laporan keuangan dari masing-masing perusahaan sampel, yang dipublikasikan melalui website
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan pengujian asumsi klasik, serta analisis statistik yaitu analisis regresi linear berganda. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah puposive sampling. Variabel penelitian ini terdiri dari Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Return on Risked Assets (RORA), rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) sebagai variabel independen, dan perubahan harga saham sebagai variabel dependen. Hasil penelitian ini adalah CAR, ROE, NPM, RORA, BOPO, dan LDR secara bersama-sama berpengaruh simultan terhadap perubahan harga saham, dan secara parsial hanya CAR dan ROE yang berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham, sedangkan NPM, RORA, BOPO, dan LDR tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham. Hal ini menunjukkan bahwa CAR dan ROE dapat digunakan sebagai indikator yang berpengaruh besar terhadap penentuan besarnya perubahan harga saham.
ABSTRACT
This study analyzed the influence of the level of healthy bank(in the case are CAR, ROE, NPM, RORA, BOPO, LDR) to the changing of share price at banking companies that listed in Bank Indonesia since 2006 up to 2008. This study was also intended to know which performance measures have the most significant effect to the changing of share price. Data that used in this research is financial statements from each company, publized through websit Analysis method that used in this research is kuantitatif method with multiple regression. Sampling method that used is purposive sampling. Variables that used in this research are Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Return on Risked Assets (RORA), Operational Expense to Operational Income (BOPO), and Loan to Deposit Ratio (LDR) as variable independent, and the changing of share price as variable dependent. This research concludes that CAR, ROE, NPM, RORA, BOPO,and LDR influence toward the changing of share price in simultan, and in parsial only CAR and ROE influence toward the changing of share price, while NPM, RORA, BOPO, and LDR don’t influence toward the changing of share price. This result show that CAR and ROE can be used as indicator to determine the changing of share price.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling
populer. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika
memutuskan untuk kegiatan pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham
merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham
mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik. Saham dapat didefinisikan
sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu
perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka
pihak tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset
perusahaan, dan berhak hadir dan memberikan suara dalam Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS).
Bank merupakan salah satu lembaga yang berperan sebagai perantara
keuangan (Financial Intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak
yang memerlukan dana, juga sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu
lintas pembayaran. Falsafah penting yang mendasari kegiatan usaha bank adalah
kepercayaan masyarakat. Hal ini tercermin dalam kegiatan pokok bank yang
menerima simpanan dari masyarakat kemudian mengolahnya menjadi pendapatan
operasional bank dalam bentuk giro, tabungan, deposito berjangka dan pemberian
Kinerja merupakan salah satu faktor penting yang menunjukkan efektivitas
dan efisiensi suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuannya. Penilaian kinerja
dimaksudkan untuk menilai keberhasilan suatu organisasi. Penurunan kinerja
secara terus-menerus dapat menyebabkan terjadinya Financial Distress yaitu
keadaan yang sangat sulit bahkan dapat dikatakan mendekati kebangkrutan.
Financial Distress pada bank apabila tidak segera diselesaikan akan berdampak
besar pada bank tersebut dengan hilangnya kepercayaan dari nasabah.
Di Indonesia pada era 1960-an dan 1970-an bisnis perbankan belum begitu
populer di kalangan masyarakat luas. Pada waktu itu bank tidak direpotkan
mencari nasabah malah sebaliknya nasabah yang mendatangi atau mencari bank.
Keadaan terbalik muncul pada tahun 1980-an dan 1990-an dimana terjadi
perubahan dalam dunia perbankan Indonesia, di periode tahun ini justru
perbankan mulai aktif mengejar nasabah. Hal ini ditunjang pula dengan
dikeluarkannya Paket Kebijaksanaan Oktober tahun 1988 (Pakto 1988) dan
Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tahun 1992, yang membuat perbankan
di Indonesia mulai mengalami perubahan dan perkembangan yang sangat pesat.
Kebijakan dan peraturan pemerintah ini benar-benar merangsang dunia
perbankan, ditandai dengan lahirnya bank-bank swasta baru, serta munculnya
aneka ragam produk bank yang dipasarkan kepada masyarakat luas seperti
deposito berjangka, tabungan, giro, dan lain-lain. Untuk memenuhi kebutuhan
peminjam dana, bank menciptakan produk yang disebut dengan kredit sebagai
Dalam perkembangannya, setiap perusahaan perbankan dituntut untuk
dapat menjaga kinerjanya dengan baik. Bank yang selalu dapat menjaga
kinerjanya dengan baik terutama tingkat profitabilitas yang tinggi dan mampu
membagikan deviden dengan baik serta prospek usahanya dapat selalu
berkembang dan dapat memenuhi ketentuan prudential banking regulation
dengan baik, maka kemungkinan nilai saham dari bank yang bersangkutan di
pasar sekunder dan jumlah dana dari pihak ketiga yang berhasil dihimpun akan
naik. Kenaikan nilai saham dan jumlah dana pihak ketiga ini merupakan salah satu
indikator naiknya kepercayaan masyarakat kepada bank yang bersangkutan.
Kepercayaan dan loyalitas pemilik dana terhadap bank merupakan faktor yang
sangat membantu dan mempermudah pihak manajemen bank untuk menyususn
strategi bisnis yang baik. Sebaliknya para pemilik dana yang kurang menaruh
kepercayaan kepada bank yang bersangkutan maka loyalitasnya pun juga sangat
tipis. Hal ini sangat tidak menguntungkan bagi bank yang bersangkutan karena
para pemilik dana ini sewaktu-waktu dapat menarik dananya dan
memindahkannya ke bank lain.
Penilaian terhadap kinerja suatu bank dilakukan dengan melakukan
analisis terhadap laporan keuangannya. Laporan keuangan bank berupa neraca
memberikan informasi kepada pihak di luar bank, misalnya bank sentral,
masyarakat umum, dan investor, mengenai gambaran posisi keuangannya, yang
lebih jauh dapat digunakan pihak eksternal untuk menilai besarnya risiko yang ada
pada suatu bank. Laporan laba rugi memberikan gambaran mengenai
dilakukan oleh semua bank baik bank konvensional maupun bank syariah karena
terkait dengan kepentingan semua pihak terkait, baik pemilik, pengelola
(manajemen) bank, masyarakat pengguna jasa bank, Bank Indonesia selaku
otoritas pengawasan bank, dan pihak lainnya. Informasi mengenai kondisi suatu
bank dapat digunakan oleh pihak-pihak tersebut untuk mngevaluasi kinerja bank
dalam menerapkan prinsip kehati-hatian, keputusan terhadap ketentuan-ketentuan
yang berlaku dan manajemen risiko.
Analisis laporan keuangan (financial statement analysis), khususnya
memfokuskan perhatian kepada perhitungan rasio keuangan agar dapat
mengevaluasi keadaan finansial pada masa lalu, sekarang, dan meproyeksikan
masa yang akan datang. Analisis rasional merupakan bentuk atau cara yang umum
digunakan dalam analisis laporan finansial. Dengan kata lain, salah satu diantara
alat-alat analisis yang digunakan untuk mengukur kekuatan atau kelemahan yang
dihadapi pasar dibidang keuangan adalah analisis rasio keuangan.
Untuk menilai kinerja perusahaan perbankan umumnya digunakan aspek
penilaian yang dikenal dengan CAMELS, yaitu 1)Capital, 2)Assets,
3)Management, 4)Earnings, 5)Liquidity, 6)Sensitivity. Aspek-aspek tersebut
menggunakan rasio keuangan. Rasio-rasio keuangan yang digunakan pada
penelitian ini adalah Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Equity (ROE), Net
Profit Margin (NPM), Return on Risked Assets (RORA), rasio biaya operasional
terhadap pendapatan operasional (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio (LDR). Hal
ini menunjukkan bahwa rasio keuangan dapat digunakan untuk menilai tingkat
dikatakan sehat atau tidak. Namun apakah rasio-rasio itu berpengaruh terhadap
perubahan harga saham? Hal inilah yang menjadi pokok perhatian peneliti.
Apakah ada pengaruh dari rasio-rasio keuangan tersebut terhadap perubahan harga
saham emiten perbankan. Apakah Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on
Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Return on Risked Assets (RORA), rasio
biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), dan Loan to Deposit
Ratio (LDR) berpengaruh secara parsial maupun secara simultan terhadap
perubahan harga saham? Hal inilah yang mendorong peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian ini.
Selain itu, latar belakang pemilihan judul ini juga didasarkan pada hasil
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Anita Ardiani (2007), dimana hasil
penelitian tersebut menunjukkan bahwa Capital Adequacy ratio (CAR), Return on
Risked Assets (RORA), Net Profit Margin (NPM), Return on Assets (ROA), rasio
BOPO, dan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap perubahan harga saham. Sedangkan secara parsial, hanya
Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Risked Assets (RORA), dan Loan to
Deposit Ratio (LDR) yang berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga
saham. Sedangkan Net Profit Margin (NPM), Return on Assets (ROA), dan rasio
BOPO tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan harga saham.
Dengan memperhatikan hasil penelitian terdahulu, peneliti merasa tertarik
untuk melakukan penelitian serupa namun dengan mengubah salah satu variabel
independennya, yaitu variabel Return on Assets (ROA) diganti dengan variabel
menjadi perusahaan perbankan yang terdaftar di Bank Indonesia (BI). Apakah
dengan perubahan variabel dan sampel ini maka akan ada perbedaan hasil
penelitian peneliti dengan hasil penelitian terdahulu. Hal inilah yang
menimbulkan ketertarikan dari peneliti.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dalam sebuah karya ilmiah yang berbentuk skripsi dengan judul
“Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Perubahan Harga Saham
Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bank Indonesia (BI)”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,
maka peneliti merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Apakah Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Equity (ROE), Net
Profit Margin (NPM), Return on Risked Assets (RORA), rasio biaya
operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), dan Loan to
Deposit Ratio (LDR) berpengaruh secara parsial terhadap perubahan harga
saham perusahaan perbankan?
2. Apakah Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Equity (ROE), Net
Profit Margin (NPM), Return on Risked Assets (RORA), rasio biaya
operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), dan Loan to
Deposit Ratio (LDR) berpengaruh secara simultan terhadap perubahan
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
a.Untuk mengetahui pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on
Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Return on Risked Assets
(RORA), rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional
(BOPO), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara parsial terhadap
perubahan harga saham perusahaan perbankan.
b. Untuk mengetahui pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on
Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), Return on Risked Assets
(RORA), rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional
(BOPO), dan Loan to Deposit Ratio (LDR) secara simultan terhadap
perubahan harga saham perusahaan perbankan.
2. Manfaat Penelitian a. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan dan memperdalam
pengetahuan serta pemahaman peneliti tentang pengaruh tingkat
kesehatan bank terhadap perubahan harga saham emiten perbankan
sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai kesesuaian antara
b. Bagi Perusahaan Perbankan
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi dunia perbankan
bagaimana tingkat kesehatan bank berpengaruh terhadap perubahan
harga saham perusahaan perbankan.
c. Bagi Investor
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan investasi terutama di sektor perbankan.
d. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk
penelitian selanjutnya dan bahan referensi tambahan dalam penelitian
di bidang lainnya.
D. Kerangka Konseptual dan Hipotesis 1. Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual penelitian merupakan sintesis atau ekstrapolasi dari
tinjauan teori dan penelitian terdahulu yang mencerminkan keterkaitan antar
variabel yang diteliti dan merupakan tuntunan untuk memecahkan masalah
penelitian serta merumuskan hipotesis.
Dalam penelitian ini, yang merupakan variabel independen adalah
Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin
(NPM), Return on Risked Assets (RORA), rasio biaya operasional terhadap
pendapatan operasional (BOPO), dan Loan to Deposit Ratio (LDR).
Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang mengukur kecukupan
modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau
menghasilkan risiko. Semakin besar rasio CAR maka semakin besar
kemampuan bank untuk mengontrol risiko yang timbul, sehingga harga saham
pun semakin meningkat. Return on Equity (ROE) digunakan untuk mengukur
kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan bersih dikaitkan dengan
pembayaran dividen. Semakin besar rasio ini maka makin besar kenaikan laba
bersih bank yang bersangkutan, sehingga harga saham meningkat. Net Profit
Margin (NPM) merupakan rasio keuangan yang mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan net income dari kegiatan operasionalnya.
Semakin besar nilai NPM berarti semakin efisien biaya yang dikeluarkan yang
berarti semakin besar tingkat keuntungan bersih, dengan demikian semakin
tinggi harga sahamnya. Return on Risked Assets (RORA) digunakan untuk
mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan
secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank maka semakin besar
tingkat keuntungan bank, dengan demikian harga sahampun meningkat. Rasio
BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank
melakukan kegiatan operasinya. Semakin besar rasio BOPO maka semakin
tidak efisien kegiatan operasional perusahaan, sehingga harga sahampun
semakin menurun. Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan perbandingan
antara kredit yang diberikan dengan dana pihak ketiga ditambah modal
Capital Adequacy Ratio (X1)
Perubahan Harga Saham (Y) Return on Equity
(X2)
Net Profit Margin (X3)
Loan to Deposit Ratio (X6)
Rasio BOPO (X5)
Return on Risked Asset (X4)
H6 H3 H2 H1
H5 H4
H7
tersebut maka akan semakin besar risiko yang akan dihadapi sehingga harga
saham akan turun.
Berdasarkan uraian diatas, kerangka konseptual dapat digambarkan:
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual 2. Hipotesis
Menurut Erlina (2008:49) “hipotesis adalah proposisi yang dirumuskan
dengan maksud untuk diuji secara empiris”. Hipotesis menyatakan hubungan
yang diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan
proposisi yang dapat diuji secara empiris. Hipotesis merupakan jawaban
sementara dari penelitian yang akan dilakukan.
Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah:
H1 : Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh secara parsial terhadap
H2 : Return on Equity (ROE) berpengaruh secara parsial terhadap perubahan
harga saham.
H3 : Net Profit Margin (NPM) berpengaruh secara parsial terhadap
perubahan harga saham.
H4 : Return on Risked Assets (RORA) berpengaruh secara parsial terhadap
perubahan harga saham.
H5 : Rasio BOPO berpengaruh secara parsial terhadap perubahan harga
saham.
H6 : Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh secara parsial terhadap
perubahan harga saham.
H7 : Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Equity (ROE), Net Profit
Margin (NPM), Return on Risked Assets (RORA), rasio biaya
operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), dan Loan to
Deposit Ratio (LDR) berpengaruh secara simultan terhadap perubahan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Pengertian dan Fungsi Bank
Perbankan secara umum merupakan lembaga keuangan yang melakukan
kegiatan berupa pengumpulan dana masyarakat dan menyalurkannya kembali
kepada masyarakat dalam berbagai bentuk. Menurut Undang-Undang RI
Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November tentang Perbankan, yang
dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Sedangkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 31
disebutkan bahwa “Bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara
keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang mempunyai
kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana
(deficit unit) serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas
pembayaran”.
Bank secara sederhana menurut Kasmir (2004:11) didefinisikan sebagai
“lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat serta
Dari uraian diatas dapat dijelaskan bahwa bank merupakan perusahaan
yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya usaha perbankan selalu
berkaitan dengan masalah keuangan. Jadi dapat disimpulkan bahwa usaha
perbankan meliputi tiga kegiatan utama yaitu:
a.Menghimpun Dana
Pengertian menghimpun dana maksudnya adalah mengumpulkan atau
mencari dana (uang) dengan cara membeli dari masyarakat luas dalam
bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Kegiatan penghimpunan
dana ini sering disebut dengan istilah funding.
b. Menyalurkan Dana
Pengertian menyalurkan dana adalah melemparkan kembali dana yang
diperoleh lewat simpanan giro, tabungan, dan deposito ke masyarakat
dalam bentuk pinjaman (kredit) bagi bank yang berdasarkan prinsip
konvensional atau pembiayaan bagi bank yang berdasarkan prinsip
syariah. Kegiatan penyaluran dana ini juga dikenal dalam dunia
perbankan dengan istilah lending.
c.Memberikan Jasa Bank Lainnya
Pengertian jasa lainnya adalah jasa pendukung atau pelengkap kegiatan
perbankan. Jasa-jasa ini diberikan terutama untuk mendukung
kelancaran kegiatan menghimpun dana dan menyalurkan dana, baik
yang berhubungan langsung dengan kegiatan simpanan dan kredit
maupun tidak langsung. Jasa perbankan lainnya antara lain meliputi:
2. Jasa Pembayaran seperti pembayaran gaji, pensiun, atau hadiah
3. Jasa Pengiriman Uang (Transfer)
4. Jasa Penagihan (Inkaso)
5. Jasa Kliring (Clearing)
6. Jasa Penjualan Mata Uang Asing (Valas)
7. Jasa Penyimpanan Dokumen (Safe Deposit Box)
8. Jasa Cek Wisata (Travellers Cheque)
9. Jasa Kartu Kredit (Bank Card)
10.Jasa-jasa yang ada di pasar modal seperti penjamin emisi dan
pedagang efek
11.Jasa Letter of Credit (L/C)
12.Jasa Bank Garansi dan Referensi Bank
13.Serta jasa bank lainnya.
Banyak jenis jasa yang ditawarkan sangat tergantung dari kemampuan
bank masing-masing. Semakin mampu bank tersebut, maka semakin banyak
ragam produk yang ditawarkan. Kemempuan bank dapat dilihat dari segi
permodalan, manajemen, serta fasilitas sarana dan prasarana yang dimilikinya.
Menurut Y. Sri Susilo, Sigit Triandayu, A. Totok Budi Santoso (2000:6)
“secara umum fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat
dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau
Secara spesifik fungsi utama bank adalah:
a.Agent of Trust
Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam
hal penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau
menitipkan dananya di bank apabila dilandasi adanya unsur
kepercayaan. Masyarakat percaya bahwa uangnya tidak akan
disalahgunakan oleh bank, uangnya akan dikelola dengan baik, bank
tidak akan bangkrut, dan pada saat yang telah dijanjikan simpanan
tersebut dapat ditarik kembali dari bank. Pihak bank sendiri akan mau
menempatkan atau menyalurkan dananya pada debitur atau masyarakat
apabila dilandasi adanya unsur kepercayaan. Pihak bank percaya bahwa
debitur tidak akan menyalahgunakan pinjamannya, debitur akan
mengelola dana pinjamannya dengan baik, debitur akan mempunyai
kemampuan untuk membayar pada saat jatuh tempo, dan debitur
mempunyai niat baik untuk mengembalikan pinjaman beserta kewajiban
lainnya pada saat jatuh tempo.
b. Agent of Development
Kegiatan ekonomi masyarakat di sektor moneter dan di sektor riil tidak
dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu berinteraksi dan saling
mempengaruhi. Sektor riil tidak akan dapat berkinerja dengan baik
apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Kegiatan bank berupa
penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi lancarnya
memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan investasi, distribusi,
serta konsumsi barang dan jasa, mengingat bahwa kegiatan-kegiatan
tersebut tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang.
Kelancaran kegiatan-kegiatan tersebut tidak lain adalah kegiatan
pembangunan perekonomian masyarakat.
c.Agent of Service
Di samping melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana,
bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada
masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan
kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa ini antara lain
dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga,
pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan.
2. Tingkat Kesehatan Bank
Penilaian untuk menentukan kondisi kesehatan suatu bank biasanya
menggunakan analisis CAMELS (Kasmir, 2008:50):
a. Aspek Permodalan
Dalam aspek permodalan yang dinilai adalah permodalan yang ada didasarkan kepada kewajiban penyediaan modal minimum bank. Penilaian tersebut didasarkan kepada CAR (Capital Adequacy Ratio) yang telah ditetapkan Bank Indonesia. Perbandingan rasio tersebut adalah rasio modal terhadap Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) dan sesuai ketentuan pemerintah CAR tahun 1999 minimum harus 8%.
b. Aspek Kualitas Aset
c. Aspek Kualitas Manajemen (Management)
Dalam mengelola kegiatan bank sehari-hari juga dinilai kualitas manajemennya. Kualitas manajemen dapat dilihat dari kualitas sumber daya manusianya dalam bekerja. Kualitas manajemen juga dilihat dari segi pendidikan dan pengalaman dari karyawannya dalam menangani berbagai kasus-kasus yang terjadi. Dalam aspek ini yang dinilai adalah manajemen permodalan, manajemen kualitas aktiva, manajemen umum, manajemen rentabilitas, dan manajemen likuiditas.
d. Aspek likuiditas (Liquidity)
Suatu bank dapat dikatakan likuid apabila bank yang bersangkutan dapat membayar semua utang-utangnya terutama simpanan tabungan, giro, dan deposito, pada saat ditagih dan dapat pula memenuhi semua permohonan kredit yang layak dibiayai. Secara umum rasio ini merupakan rasio antara jumlah aktiva lancar dibagi dengan utang lancar.
Dalam rasio ini yang dianalisis adalah:
1. rasio kewajiban bersih Call Money terhadap aktiva
2. rasio kredit terhadap dana yang diterima oleh bank seperti KLBI, giro, tabungan, deposito, dan lain-lain.
e. Aspek rentabilitas
Aspek rentabilitas merupakan ukuran kemampuan bank dalam meningkatkan labanya apakah, setiap periode atau untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai bank yang bersangkutan. Bank yang sehat adalah bank yang diukur secara rentabilitas yang terus meningkat. Penilaian juga dilakukan dengan: 1. rasio laba terhadap total asset (ROA)
2. perbandingan biaya operasional dengan pendapatan operasional (BOPO).
Semua aspek penilaian di atas dikenal dengan penilaian analisis CAMEL (Capital, Asset, Management, Earning, dan Liquidity). Di samping dengan penilaian analisis CAMEL yang juga mempengaruhi hasil penilaian terhadap kesehatan bank adalah penilaian terhadap: 1. ketentuan pelaksanaan pemberian Kredit Usaha Kecil (KUK) dan
Pelaksanaan Kredit Ekspor
2. pelanggaran ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) atau sering disebut Legal Lending Limit
3. pelanggaran Posisi Devisa Netto. f. Aspek Sensitivitas
dari risiko lingkungan, risiko manajemen, risiko penyerahan, dan risiko keuangan.
3. Rasio Keuangan
Menurut Selamet Riyadi (2004;137) ”rasio keuangan adalah hasil
perhitungan antara dua macam data keuangan bank, yang digunakan untuk
menjelaskan hubungan antara kedua data keuangan tersebut yang pada
umumnya dinyatakan secara numeric, baik dalam persentase atau kali”. Hasil
perhitungan rasio ini dapat digunakan untuk mengukur kinerja keuangan bank
pada periode tertentu, dan dapat dijadikan tolok ukur untuk menilai tingkat
kesehatan bank selama periode keuangan tersebut.
Terdapat beberapa rasio keuangan yang dianggap penting dalam
menganalisis tingkat kesehatan bank, yaitu:
a.Capital Adequacy Ratio (CAR)
Kecukupan modal menunjukkan kemampuan bank dalam
mempertahankan modal yang mencukupi dan kemampuan manajemen bank
dalam mengidentifikasikan, mengukur, mengawasi, mengontrol risiko-risiko
yang timbul dan dapat berpengaruh pada besarnya modal bank.
Menurut Surat Edaran BI, bank dianggap sehat jika memiliki CAR
diatas 8% dengan bobot perhitungan sebesar 25%. Komponen modal inti
meliputi modal disetor, modal sumbangan, agio saham, cadangan yang
Dalam penelitian ini CAR diformulasikan dengan rasio sebagai
berikut:
CAR = Modal Bank x 100% Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
b. Return on Equity (ROE)
Rasio Return on Equity (ROE) ini digunakan untuk mengukur
kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan bersih dikaitkan dengan
pembayaran dividen.
Semakin besar rasio ini maka makin besar kenaikan laba bersih bank
yang bersangkutan, selanjutnya akan menaikkan harga saham bank dan
semakin besar pula dividen yang diterima pemegang saham. Bank dapat
dikatakan sehat jika rasio ROE diatas 12,5%.
Dalam penelitian ini Return on Equity (ROE) diformulasikan dengan
rasio sebagai berikut:
ROE = Laba Bersih x 100% Modal Bank
c. Net Profit Margin (NPM)
Rasio Net Profit Margin ini digunakan untuk menggambarkan tingkat
keuntungan yang diperoleh bank dibandingkan dengan pendapatan yang
diterima dari kegiatan operasionalnya. Pendapatan operasional berasal dari
pemberian kredit dengan risiko kredit macet, selisih kurs valas jika kredit
Dalam penelitian ini Net Profit Margin (NPM) diformulasikan dengan
rasio sebagai berikut:
NPM = Laba Bersih x 100% Pendapatan Operasional
d. Return on Risked Assets (RORA)
Rasio Return on Risked Assets (RORA) ini digunakan untuk mengukur
kemampuan bank dalam mengoptimalkan aktiva yang dimilikinya untuk
memperoleh laba.
Risked Assets merupakan penjumlahan antara kredit yang diberikan
ditambah dengan jumlah penempatan pada surat-surat berharga. Semakin
besar RORA suatu bank, maka makin besar tingkat keuntungan bank dan
semakin baik pula posisi bank dari segi penggunaan asset yang berisiko.
Dalam penelitian ini Return on Risked Assets (RORA) diformulasikan
dengan rasio sebagai berikut:
ROA = Pendapatan Operasional x 100% Kredit yang diberikan + investasi
e.Rasio BOPO
Rasio BOPO ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan
kemampuan bank melakukan kegiatan operasinya. BOPO secara singkat
merupakan perbandingan antara Biaya Operasional dengan Pendapatan
Operasional. Bank dapat dikatakan sehat jika rasio BOPO ini dibawah 96%.
Biaya operasional diperoleh dari COLF (Cost of Loanable Fund).
bank seperti bunga pinjaman, appraisal fee, supervision fee, commitment
fee, sindication fee, dan lain-lain.
Dalam penelitian ini BOPO diformulasikan dengan rasio sebagai
berikut:
BOPO = Biaya Operasional x 100% Pendapatan Operasional
f.Loan to Deposit Ratio (LDR)
“Loan to Deposit Ratio merupakan perbandingan antara kredit yang diberikan dan dana pihak ketiga, termasuk pinjaman yang diterima, tidak
termasuk pinjaman subordinasi” (O.P. Simorangkir, 2004:147). Rasio ini
menggambarkan kemampuan bank membayar kembali penarikan yang
dilakukan nasabah deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan
sebagai sumber likuiditasnya. Menurut Kasmir (2004:272) “Loan to Deposit
Ratio merupakan rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang
diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri
yang digunakan.”
Batas aman Loan to Deposit Ratio suatu bank secara umum adalah
sekitar 90%-100%, sedangkan menurut ketentuan bank sentral, batas aman
Loan to Deposit Ratio suatu bank adalah 110%. Loan to Deposit Ratio
dapat pula digunakan untuk menilai strategi manajemen suatu bank.
Manajemen bank yang konservatif biasanya cenderung memiliki Loan to
Deposit Ratio yang relatif rendah, sebaliknya manajemen bank yang agresif
Nilai Loan to Deposit Ratio dapat ditentukan melalui suatu formula
yang ditentukan oleh Bank Indonesia melalui Surat Edaran Bank Indonesia
No.3/30/DPNP Tanggal 14 Desember 2001 yaitu:
LDR = Total Kredit x 100%
Total Dana Pihak Ketiga + Equitas
Dana pihak ketiga meliputi giro, tabungan dan deposito tetapi tidak
termasuk giro dan deposito antarbank. Ekuitas yang dimaksud adalah sesuai
dengan ketentuan Bank Indonesia meliputi modal disetor pemilik bank, agio
saham, berbagai cadangan laba ditahan berjalan, dan laba tahun berjalan.
4. Saham
a. Pengertian Saham
Saham merupakan salah satu surat-surat berharga yang
diperdagangkan di pasar modal yang sering disebut efek atau sekuritas.
Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2001:5) “saham dapat didefinisikan
tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan atau perseroan terbatas”. Wujud saham adalah selembar kertas
yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan
yang menerbitkan surat berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh
seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut.
b. Jenis-Jenis Saham
Saham dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis jika ditinjau dari
Ada beberapa sudut pandang untuk membedakan saham menurut
Darmadji dan Fakhruddin (2001:6):
1. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim a. Saham biasa (Common Stock)
. mewakili klaim kepemilikan pada penghasilan dan aktiva yang dimiliki perusahaan
. pemegang saham biasa memiliki kewajiban yang terbatas. Artinya, jika perusahaan bangkrut kerugian maksimum yang ditanggung oleh pemegang saham adalah sebesar investasi pada saham tersebut.
b. Saham preferen (Preferred Stock)
. saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil, seperti yang dikehendaki investor.
. serupa saham biasa karena mewakili kepemilikan ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham tersebut; dan membayar dividen.
. persamaannya dengan obligasi adalah adanya klaim atas laba dan aktiva sebelumnya, dividennya tetap selama masa berlaku dari saham, dan memiliki hak tebus dan dapat dipertukarkan (convertible) dengan saham biasa.
2. Ditinjau dari cara peralihannya a. Saham atas unjuk (Bearer Stocks)
. pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lainnya.
. secara hukum, siapa yang memegang saham tersebut, maka dialah diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS.
b. Saham atas nama (Registered Stocks)
. merupakan saham yang ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, dimana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu.
3. Ditinjau dari kinerja perdagangan a. Blue-Chip Stocks
. saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar dividen.
b. Income Stocks
. emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen tunai.
. emiten ini tidak suka menekan laba dan tidak mementingkan potensi.
c. Growth Stocks 1) Well - Known
. saham-saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi.
2) Lesser – Known
. saham dari emiten yang tidak sebagai leader dalam industri, namun memiliki cirri growth stock.
. umumnya saham ini berasal dari daerah dan kurang popular di kalangan emiten.
d. Speculative Stocks
. saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi mempunyai kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang, meskipun belum pasti.
e. Counter Cyclical Stocks
. saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum.
. pada saat resesi ekonomi, harga saham ini tetap tinggi dimana emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang tinggi pada masa resesi.
Dan yang terbaru jenis saham yang diperdagangkan di BEI, yaitu ETF (Exchange Trade Fund) adalah gabungan reksadana terbuka dengan saham dan pembelian di bursa seperti halnya saham di pasar modal bukan di Manajer Investasi (MI).
Jenis saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah saham biasa
(common stock), dimana saham inilah yang sering diperdagangkan.
c. Perubahan Harga Saham
Harga suatu saham sangat erat kaitannya dengan harga pasar suatu
saham. Harga dasar suatu saham merupakan harga perdananya. Perubahan
harga saham dipengaruhi oleh kekuatan permintaan dan penawaran yang
menyimpan suatu saham, maka harganya akan semakin naik. Dan
sebaliknya jika semakin banyak investor yang menjual atau melepaskan
maka akan berdampak pada turunnya harga saham. Harga saham merupakan
nilai suatu saham yang mencerminkan kekayaan perusahaan yang
mengeluarkan saham tersebut. Perubahan harga saham dapat dihitung
dengan menggunakan formulasi sebagai berikut:
∆Harga Saham = Harga saham tahun X – Harga saham tahun X-1
[image:40.595.96.546.389.738.2]B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Ringkasan Tinjauan Penelitian Terdahulu No Judul Penelitian Peneliti Variabel
Penelitian
Hasil Penelitian 1. Analisis Pengaruh
Kinerja Keuangan Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan di BEJ Anita Ardiani (2007) Capital Adequacy Ratio, Return on Risked Assets, Net Profit Margin, Return on Assets, rasio BOPO, Loan to Deposit Ratio
Secara simultan CAR, RORA, NPM, ROA, BOPO, dan LDR secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara parsial, hanya CAR, RORA, LDR yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Sedangkan NPM, ROA, BOPO tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
2. Pengaruh Tingkat Loan to Deposit Ratio (LDR) Terhadap Profitabilitas Bank Anggi Suwand hani (2008) Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Return on Asset (ROA)
Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh secara signifikan terhadap Return on Asset (ROA).
3. Pengaruh Tingkat Capital Adequacy Ratio dan Pendapatan Operasional Terhadap Tingkat Pertumbuhan Laba Operasional Perbankan Luri Lidia Rahayu (2008) CAR, Pendapatan Operasional, dan Pertumbuhan Laba Operasional
Capital Adequacy Ratio dan
pendapatan operasional berpengaruh baik secara parsial
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian asosiatif.
“Penelitian asosiatif bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel
atau lebih” (Ety Rochaety, Ratih Tresnati, dan H. Abdul Madjid Latief, 2007:17).
B. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yang
diukur dalam suatu skala numerik. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data yang telah diolah dan
disajikan kembali. Menurut Sugiyono (2008:193) “sumber sekunder adalah
sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,
misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen”. Data yang diperoleh adalah data
time series yaitu data dari suatu fenomena tertentu yang didapat dari beberapa
interval waktu tertentu misalnya dalam waktu mingguan, bulanan, atau tahunan.
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dengan cara mengunduh dari
situs
C. Populasi dan Sampel Penelitian
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiyono, 2008:115). Menurut
Erlina (2008:75) “populasi adalah sekelompok orang, kejadian, suatu yang
mempunyai karakteristik tertentu”. Populasi yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di
Bank Indonesia selama tahun 2006, 2007, dan 2008 yaitu sebanyak 149
perusahaan perbankan.
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut” (Sugiyono, 2008:116). Menurut Erlina (2008:75) “sampel
adalah bagian dari populasi yang digunakan untuk memperkirakan karakteristik
populasi”. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan teknik
purposive sampling yaitu “pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria
tertentu” (Erlina, 2008:83). Teknik ini termasuk dalam metode penarikan sampel
tidak acak atau non probability sampling, dimana dari elemen populasi tidak
mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi sampel penelitian, namun
hanya sampel yang memenuhi kriteria tertentu saja yang dapat digunakan sebagai
sampel penelitian.
Adapun kriteria dalam penentuan sampel dalam penelitian ini adalah:
1. Perusahaan perbankan yang merupakan bank umum konvensional yang
terdaftar di Bank Indonesia pada tahun 2006, 2007, dan 2008.
2. Perusahaan perbankan tersebut menerbitkan dan mempublikasikan laporan
keuangan selama periode pengamatan pada tahun 2006, 2007, dan 2008.
3. Perusahaan Perbankan tersebut tidak dicabut izin usahanya selama periode
4. Perusahaan perbankan tersebut tidak mengalami kebangkrutan, tidak
mengalami likuidasi, dan tidak mengalami merger selama periode
pengamatan pada tahun 2006, 2007, dan 2008.
5. Perusahaan perbankan tersebut menerbitkan dan mempublikasikan
besarnya harga saham di akhir tahun selama periode pengamatan pada
tahun 2006, 2007, dan 2008.
Berdasarkan teknik pengambilan sampel tersebut, maka sampel yang
diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 22 perusahaan perbankan yang
[image:43.595.124.512.368.745.2]terdaftar di Bank Indonesia pada tahun 2006, 2007, dan 2008.
Tabel 3.1 Sampel Penelitian
No Nama Bank Kode
Perusahaan 1. PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk INPC
2. PT. Bank Bukopin, Tbk BBKP
3. PT. Bank Bumi Arta, Tbk BNBA
4. PT. Bank Central Asia, Tbk BBCA
5. PT. Bank CIMB Niaga, Tbk BNGA
6. PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk BDMN
7. PT. Bank Eksekutif Internasional, Tbk BEKS 8. PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk SDRA
9. PT. Bank ICB Bumiputera, Tbk BABP
10. PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk BNII
11. PT. Bank Kesawan, Tbk BKSW
12. PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk BMRI
13. PT. Bank Mayapada Internasional, Tbk MAYA
14. PT. Bank Mega, Tbk MEGA
15. PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk BBNI 16. PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk BBNP
17. PT. Bank OCBC NISP, Tbk NISP
18. PT. Bank Pan Indonesia, Tbk PNBN
19. PT. Bank Permata, Tbk BNLI
20. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk BBRI
21. PT. Bank Swadesi, Tbk BSWD
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, data dikumpulkan melalui dua tahap. Pada tahap
pertama peneliti akan melakukan studi pustaka yaitu dengan mencari literatur
yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan. Pada tahap kedua
peneliti mengumpulkan data dengan cara mengunduh dari situs Bursa Efek
Indonesia yaitu
keuangan tahunan perusahaan perbankan.
E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Independen
Menurut Erlina (2008:43) “variabel independen atau variabel bebas
adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel
dependen dan mempunyai hubungan yang positif maupun negatif bagi
variabel dependen lainnya”. Variabel independen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
a. Capital Adequacy Ratio
Capital Adequacy Ratio digunakan untuk mengukur kecukupan modal
yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau
menghasilkan risiko, misalnya kredit yang diberikan.
b. Return on Equity
Return on Equity digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam
memperoleh keuntungan bersih dikaitkan dengan pembayaran dividen.
ROE = Laba Bersih x 100% Modal Sendiri
c. Net Profit Margin
Net Profit Margin digunakan untuk menggambarkan tingkat
keuntungan yang diperoleh bank dibandingkan dengan pendapatan yang
diterima dari kegiatan operasionalnya.
NPM = Laba Bersih x 100% Pendapatan Operasional
d. Return on Risked Assets
Return on Risked Assets digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen bank dalam mengoptimalkan aset.
ROA = Pendapatan Operasional x 100% Kredit yang diberikan + investasi
e. BOPO
BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan
bank melakukan kegiatan operasinya.
f. Loan to Deposit Ratio
Loan to Deposit Ratio digunakan untuk menyatakan seberapa jauh
kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang
dilakukan nasabah dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai
sumber likuiditasnya.
LDR = Total Kredit x 100%
Total Dana Pihak Ketiga + Equitas
2. Variabel Dependen
Menurut Murti Sumarni dan Salamah Wahyuni (2006:22) ”variabel
dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau disebabkan oleh adanya
variabel bebas”. “Variabel dependen merupakan variabel yang diamati dan
diukur untuk menentukan pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas” (Ety
Rochaety, Ratih Tresnati, dan H. Abdul Madjid Latief, 2007:11).
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah harga saham. Saham
merupakan cerminan kepemilikan dan tanggung jawab terhadap suatu
perusahaan.
F. Metode Analisis Data
1. Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data
Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah dalam model
regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji ini
normal, maka digunakan statistik parametrik, dan jika data tidak normal,
maka digunakan statistik nonparametrik atau lakukan treatment agar data
normal. Peneliti menggunakan uji Kolmogorov Smirnov untuk menguji
normalitas data. Apabila probabilitas > 0,05 maka distribusi data normal dan
dapat digunakan regresi berganda.
b. Uji Multikolinearitas
Menurut Erlina (2008:105) “multikolinearitas adalah situasi adanya
korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang
lainnya”. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen.
c. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heterokedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pada periode t-1. Pengujian autokorelasi dilakukan dengan
menggunakan uji Durbin-Watson. Kriteria untuk penilaian terjadinya
1. angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi
2. angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi
3. angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.
2. Pengujian Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan uji-F dan uji-t.
a.Uji-F
Uji F dilakukan untuk menilai pengaruh variabel independen secara
simultan terhadap variabel dependen. Data dianalisis dengan model regresi
berganda yaitu:
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5 + b6x6 + e
Ket: Y = Perubahan Harga Saham
a = konstanta
x1 = Capital Adequacy Ratio
x2 = Return on Equity
x3 = Net Profit Margin
x4 = Return on Risked Asset
x5 = Rasio BOPO
x6 = Loan to Deposit Ratio
b1, b2, b3, b4, b5, b6 = Koefisien regresi
e = Tingkat kesalahan (Error)
Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:
H0 = tidak semua variabel independen berpengaruh secara simultan
Ha = semua variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap
variabel dependen.
Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi hitung dengan
F-tabel dengan ketentuan:
Jika F-hitung < F-tabel, maka H0 diterima
Jika F-hitung > F-tabel, maka H1 diterima.
b. Uji-t
Uji-t dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen terhadap variabel dependen secara parsial. Hipotesis yang akan
diuji adalah sebagai berikut:
H0 = tidak semua variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap
variabel dependen.
Ha = semua variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap
variabel dependen.
Uji ini dilakukan dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel dengan
ketentuan sebagai berikut:
Jika t-hitung < t-tabel, maka H0 diterima
G. Jadwal Penelitian
[image:50.595.85.561.208.341.2]Jadwal penelitian direncanakan sebagai berikut:
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian
Tahapan Penelitian Feb
2010
Mar 2010
Apr 2010
Mei 2010
Jun 2010
Jul 2010
Agt 2010
Sep 2010 Pengajuan Proposal Skripsi
Bimbingan Proposal Skripsi Seminar Proposal Skripsi
Pengumpulan & Pengolahan Data Bimbingan Skripsi
BAB IV
ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Data Penelitian
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis statistik dengan menggunakan model persamaan regresi berganda yang
bertujuan untuk mengetahui hubungan dan pengaruh dari beberapa variabel bebas
atau independen terhadap variabel tidak bebas atau dependen. Analisis data
dimulai dengan mengolah data menggunakan Microsoft Excel, selanjutnya
dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis dilakukan dengan
menggunakan regresi berganda. Pengujian asumsi klasik dan regresi berganda
dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 16. prosedur dimulai dengan
memasukkan semua variabel independen dan variabel dependen ke program SPSS
tersebut dan menghasilkan output-output sesuai dengan metode analisis data yang
telah ditentukan. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, ada 22 perusahaan
perbankan yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel.
[image:51.595.122.512.622.752.2]Perusahaan-perusahaan yang menjadi sampel tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.1
Daftar Sampel Perusahaan Perbankan
No Nama Bank Kode
Perusahaan 1. PT. Bank Artha Graha Internasional, Tbk INPC
2. PT. Bank Bukopin, Tbk BBKP
3. PT. Bank Bumi Arta, Tbk BNBA
4. PT. Bank Central Asia, Tbk BBCA
5. PT. Bank CIMB Niaga, Tbk BNGA
6. PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk BDMN
8. PT. Bank Himpunan Saudara 1906, Tbk SDRA
9. PT. Bank ICB Bumiputera, Tbk BABP
10. PT. Bank Internasional Indonesia, Tbk BNII
11. PT. Bank Kesawan, Tbk BKSW
12. PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk BMRI
13. PT. Bank Mayapada Internasional, Tbk MAYA
14. PT. Bank Mega, Tbk MEGA
15. PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk BBNI 16. PT. Bank Nusantara Parahyangan, Tbk BBNP
17. PT. Bank OCBC NISP, Tbk NISP
18. PT. Bank Pan Indonesia, Tbk PNBN
19. PT. Bank Permata, Tbk BNLI
20. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk BBRI
21. PT. Bank Swadesi, Tbk BSWD
22. PT. Bank Victoria International, Tbk BVIC Sumber: Data yang diolah penulis, 2010
B. Analisis Data Penelitian 1. Analisis Statistik Deskriptif
Informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini merupakan data
sekunder yang diperoleh dariIndonesian Capital Market
Directory (ICMD) berupa data keuangan sampel perusahaan Perbankan dari
tahun 2006 sampai tahun 2008 yang dijabarkan dalam bentuk statistik. Variabel
dari penelitian ini terdiri dari Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Equity
(ROE), Net Profit Margin (NPM), Return on Risk Assets (RORA), rasio biaya
operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), dan Loan to Deposit
Ratio (LDR) sebagai variabel bebas (independent variable) dan perubahan harga
saham sebagai variabel terikat (dependent variable). Statistik deskriptif dari
variabel tersebut dari sampel perusahaan Perbankan selama periode 2006
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Capital Adequacy Ratio 66 .0760 .5600 .188515 .0920198
Return on Equity 66 -.3630 .3370 .101015 .0939929
Net Profit Margin 66 -.1740 .2500 .094727 .0707671
Return on Risk Assets 66 .1300 .3410 .214652 .0490439
Beban Operasional terhadap
Pendapatan Operasional 66 .4960 1.2570 .866742 .1176918
Loan to Deposit Ratio 66 .3900 1.0200 .687727 .1565277
Perubahan Harga Saham 66 -4900.0000 2250.0000 47.045455 1.1171338E3
Valid N (listwise) 66
Sumber: Data yang diolah penulis, 2010
Dari tabel 4.2 diatas dapat dijelaskan beberapa hal dengan rincian
sebagai berikut:
a. Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) memiliki nilai minimum 0,0760
dan nilai maksimum 0,5600 dengan rata-rata sebesar 0,188515 dan standar
deviasi 0,0920198.
b. Variabel Return on Equity (ROE) memiliki nilai minimum -0,3630 dan
nilai maksimum 0,3370 dengan rata-rata sebesar 0,101015 dan standar
deviasi 0,0939929.
c. Variabel Net Profit Margin (NPM) memiliki nilai minimum -0,1740 dan
nilai maksimum 0,2500 dengan rata-rata sebesar 0,094727 dan standar
d. Variabel Return on Risk Assets (RORA) memiliki nilai minimum 0,1300
dan nilai maksimum 0,3410 dengan rata-rata sebesar 0,214652 dan standar
deviasi 0,0490439.
e. Variabel rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional
(BOPO) memiliki nilai minimum 0,4960 dan nilai maksimum 1,2570
dengan rata-rata sebesar 0,866742 dan standar deviasi 0,1176918.
f. Variabel Loan to Deposit Ratio (LDR) memiliki nilai minimum 0,3900
dan nilai maksimum 1,0200 dengan rata-rata sebesar 0,687727 dan standar
deviasi 0,1565277.
g. Variabel Perubahan Harga Saham memiliki nilai minimum -4.900,000 dan
nilai maksimum 2.250,000 dengan rata-rata sebesar 47,045455 dan standar
deviasi 1,1171338E3.
2. Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data
Pengujian normalitas data dalam penelitian ini mengunakan uji statistik
non parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan membuat hipotesis:
H0 : Data residual berdistribusi normal,
Ha : Data residual tidak berdistribusi normal.
Apabila nilai signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima,
sedangkan jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak atau
Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas Sebelum Data Ditransformasi
Unstandardized
Residual
N 66
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.07975633E3
Most Extreme Differences Absolute .272
Positive .156
Negative -.272
Kolmogorov-Smirnov Z 2.210
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
Sumber: Data yang diolah penulis, 2010
Dari hasil pengolahan data pada tabel 4.3 diperoleh besarnya nilai
Kolmogorov-Smirnov adalah 2,210 dan signifikan pada 0,000. Nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) maka Ha diterima yang berarti
data residual tidak berdistribusi normal. Data yang tidak berdistribusi normal
dapat disebabkan oleh adanya data yang outlier, yaitu data yang memiliki nilai
yang sangat menyimpang dari nilai data lainnya. Beberapa cara mengatasi data
outlier yaitu:
− lakukan transformasi data ke bentuk lainnya,
− lakukan trimming, yaitu membuang data outlier,
− lakukan winsorizing, yaitu mengubah nilai data yang outlier ke suatu nilai
tertentu.
Untuk mengubah nilai residual agar berdistribusi normal, penulis
Perubahan Harga Saham = f(CAR, ROE, NPM, RORA, BOPO, LDR)
menjadi Ln_Perubahan Harga Saham = f(Ln_CAR, Ln_ROE, Ln_NPM,
Ln_RORA, Ln_BOPO, Ln_LDR). Setelah dilakukan transformasi data ke
model logaritma natural, jumlah sampel (n) berkurang sebagai akibat dari
proses penormalan data, yakni dari 66 sampel menjadi 40 sampel. Setelah data
menjadi normal, kemudian data diuji ulang berdasarkan asumsi normalitas,
[image:56.595.157.464.351.547.2]berikut ini hasil pengujian dengan Kolmogorov-Smirnov.
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas Setelah Data Ditransformasi
Unstandardized
Residual
N 40
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.25426060
Most Extreme Differences Absolute .092
Positive .072
Negative -.092
Kolmogorov-Smirnov Z .583
Asymp. Sig. (2-tailed) .886
Sumber: Data yang diolah penulis, 2010
Dari hasil pengolahan data pada tabel