• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Tingkat Pengetahuan Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada Wanita usia 25-45 Tahun di Kelurahan Bandar Selamat Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Tingkat Pengetahuan Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada Wanita usia 25-45 Tahun di Kelurahan Bandar Selamat Tahun 2015"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN 1

Curriculum Vitae

Nama : Rini Fitri Yani

NIM : 120100189

Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 2 April 1994

Agama : Islam

Alamat : Jl. Merdeka no.35 Panyabungan Jenis Kelamin : Perempuan

Email : rinifitriyani3@gmail.com Riwayat Pendidikan :

1. TK Aisyiyah Bustanul Athfal Panyabungan 1999-2000

2. SDN 142569 Panyabungan 2000-2006

3. SMPN 1 Panyabungan 2006-2009

4. SMAN 1 Matauli Pandan 2009-2012

Riwayat Organisasi :

1. Anggota Divisi Humas TBM FK USU PEMA FK USU 2013-2014 2. Anggota Departemen Wirausaha PEMA FK USU 2014-2015

(2)

LAMPIRAN 2

LEMBAR PERSETUJUAN SUBJEK PENELITIAN

Saya yang bernama Rini Fitri Yani, NIM 120100189 adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan proses belajar mengajar pada Block

Community Research Program.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan wanita tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara di Kelurahan Bandar Selamat. Untuk keperluan tersebut saya memohon kesediaan Saudari untuk menjadi partisipan dalam penelitian ini. Selanjutnya, saya mohon kesediaan Saudari untuk mengisi kuesioner dengan jujur dan apa adanya. Jika saudari bersedia, silahkan menandatangani persetujuan ini sebagai bukti kesukarelaan Saudari.

Identitas pribadi sebagai partisipan akan dirahasiakan dan semua informasi yang diberikan hanya akan digunakan untuk penelitian ini. Saudari berhak untuk ikut atau tidak ikut berpartisipasi tanpa ada sanksi dan konsekuensi buruk di kemudian hari. Jika ada hal yang kurang dipahami Saudari dapat bertanya langsung kepada peneliti. Atas perhatian dan kesediaan Saudari menjadi partisipan dalam penelitian ini saya sampaikan terimakasih.

Medan,

Partisipan Peneliti

(3)

LAMPIRAN 3

KUESIONER

Identitas Subjek (wajib diisi)

Nama :

Usia :

Pendidikan terakhir (tamat)* : Tidak sekolah / SD / SMP / SMA / Perguruan Tinggi

Status perkawinan :

(*) coret yang tidak perlu

Berilah tanda √ pada SATU jawaban yang PALING BENAR

menurut Anda.

No Pertanyaan Benar Salah Tidak

tahu 1. Salah satu cara pemeriksaan yang

dilakukan untuk mendeteksi dini kanker payudara adalah dengan SADARI (Pemeriksaan payudara sendiri)

2. SADARI dapat dilakukan oleh semua orang, tanpa membutuhkan alat apapun

3. SADARI dilakukan sebagai pengobatan pada kanker payudara 4. SADARI dapat dilakukan untuk

mendeteksi penyakit infeksi pada payudara

5. Wanita dapat melaksanakan SADARI mulai dari umur 20 tahun

(4)

7. Pada wanita yang telah menopause (berhenti masa haid) tidak dapat dilakukan SADARI lagi

8. Struktur payudara akan berubah setiap bulannya

9. SADARI dapat dilakukan dengan posisi berdiri tegak menghadap kaca 10. SADARI dapat dilakukan dengan

posisi berbaring

11. Pada saat melaksanakan SADARI posisi berbaring, satu tangan berada dibelakang dan sebuah bantal berada dibawah bahu yang akan diperiksa dan tangan yang satunya melakukan pemeriksaan

(5)

LAMPIRAN 4

Hasil uji validitas dan reabilitas kuesioner

Variabel No Total Pearson Correlation

Status Alpha Status

Pengetahuan 1 0,630 Valid 0,924 Reliable

2 0,785 Valid Reliable

3 0,501 Valid Reliable

4 0,784 Valid Reliable

5 0,784 Valid Reliable

6 0,785 Valid Reliable

7 0,608 Valid Reliable

8 0,630 Valid Reliable

9 0,784 Valid Reliable

10 0,608 Valid Reliable

11 0,785 Valid Reliable

12 0,501 Valid Reliable

(6)

LAMPIRAN 5

KARAKTERISTIK RESPONDEN

usia

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 25-29 47 47.0 47.0 47.0

30-34 15 15.0 15.0 62.0

35-39 11 11.0 11.0 73.0

40-45 27 27.0 27.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Pendidikan Terakhir

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid SD 7 7.0 7.0 7.0

SMP 20 20.0 20.0 27.0

SMA 46 46.0 46.0 73.0

Perguruan Tinggi 27 27.0 27.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Status Pernikahan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Belum Menikah 31 31.0 31.0 31.0

Sudah Menikah 69 69.0 69.0 100.0

(7)

HASIL UJI VARIABEL PENGETAHUAN

p1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Benar 94 94.0 94.0 94.0

Salah 3 3.0 3.0 97.0

Tidak Tahu 3 3.0 3.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

p2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Benar 83 83.0 83.0 83.0

Salah 9 9.0 9.0 92.0

Tidak Tahu 8 8.0 8.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

p3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Benar 62 62.0 62.0 62.0

Salah 26 26.0 26.0 88.0

Tidak Tahu 12 12.0 12.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

p4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

(8)

Valid Benar 56 56.0 56.0 56.0

Salah 30 30.0 30.0 86.0

Tidak Tahu 14 14.0 14.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

p5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Benar 53 53.0 53.0 53.0

Salah 26 26.0 26.0 79.0

Tidak Tahu 21 21.0 21.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

p6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Benar 34 34.0 34.0 34.0

Salah 26 26.0 26.0 60.0

Tidak Tahu 40 40.0 40.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

p7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Benar 20 20.0 20.0 20.0

Salah 42 42.0 42.0 62.0

Tidak Tahu 38 38.0 38.0 100.0

(9)

p8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Benar 41 41.0 41.0 41.0

Salah 36 36.0 36.0 77.0

Tidak Tahu 23 23.0 23.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

p9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Benar 70 70.0 70.0 70.0

Salah 12 12.0 12.0 82.0

Tidak Tahu 18 18.0 18.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

p10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Benar 67 67.0 67.0 67.0

Salah 9 9.0 9.0 76.0

Tidak Tahu 24 24.0 24.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

p11

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Benar 61 61.0 61.0 61.0

(10)

Tidak Tahu 32 32.0 32.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

p12

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Benar 78 78.0 78.0 78.0

Salah 7 7.0 7.0 85.0

Tidak Tahu 15 15.0 15.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

TABEL FREKUENSI TINGKAT PENGETAHUAN

HASIL

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Buruk 16 16.0 16.0 16.0

Sedang 63 63.0 63.0 79.0

Baik 21 21.0 21.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

CROSSTAB TINGKAT PENGETAHUAN BERDASARKAN USIA

HASIL

Count

Pkelompok

Total Buruk Sedang Baik

Usiakel 25-29 4 32 11 47

30-34 5 9 1 15

35-39 4 5 2 11

(11)

HASIL

Count

Pkelompok

Total Buruk Sedang Baik

Usiakel 25-29 4 32 11 47

30-34 5 9 1 15

35-39 4 5 2 11

40-45 3 17 7 27

Total 16 63 21 100

CROSSTAB TINGKAT PENDIDIKAN BERDASARKAN PENDIDIKAN TERAKHIR

HASIL

Count

pkelompok

Total Buruk Sedang Baik

Pendidikan Terakhir SD 3 4 0 7

SMP 3 15 2 20

SMA 6 34 6 46

Perguruan Tinggi 4 10 13 27

Total 16 63 21 100

CROSSTAB TINGKAT PENGETAHUAN BERDASARKAN STATUS

HASIL

Count

pkelompok

Total Buruk Sedang Baik

Status Pernikahan Belum Menikah 1 25 5 31

(12)

HASIL

Count

pkelompok

Total Buruk Sedang Baik

Status Pernikahan Belum Menikah 1 25 5 31

Sudah Menikah 15 38 16 69

(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)

Nisa 30 SMA M Tidak tahu

Tidak tahu

Benar benar Tidak tahu

benar Tidak tahu

Salah benar Benar Tidak tahu

(19)
(20)
(21)

DAFTAR PUSTAKA

Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI. 2015. Stop Kanker. Jakarta: Departemen Kesehatan.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Hilangkan Mitos Tentang

Kanker. Jakarta: Departemen Kesehatan.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2009. Pedoman Teknis

Pengendalian Kanker Payudara Dan Kanker Leher Rahim. Jakarta:

Departemen Kesehatan.

Dyayadi, M.T. 2009. Pembunuh Ganas dan di ditakuti itu bernama Kanker. Jakarta: Riz’ma.

Notoatmodjo, S. 2003. Konsep Perilaku dan Perilaku Kesehatan. Pendidikan dan

Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta., Jakarta: 121-128.

Martyani, Dwiakhid. 2009. Hubungan Pengetahuan dan Sikap tentang SADARI

dengan Perilaku SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) di RW VIII Kelurahan Warungboto Kecamatan Umbulharjo D.I.Yogyakarta Tahun 2008.

Ramli, M., Panigoro,S.S. & Kurnia, A. 2011.Kelainan Pada Payudara. Dalam: Anwar, M., Baziad, A., Prabowo, R.P., editor. Ilmu Kandungan. Edisi 3. PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta : 401-402.

Snell, R.S. 2006. Extremitas Superior. Anatomi Klinik. Edisi 6, EGC, Jakarta :420-422

Yayasan Kanker Indonesia. 2012. Deteksi Dini Kanker Payudara. Available from : http://yayasankankerindonesia.org/2012/deteksi-dini-kanker-payudara/ [ Accesed 1 April 2015].

Chandra, Y.2009. Gambaran Pengetahuan Wanita Tentang Sadari Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara di Kelurahan Petisah Tengah Tahun 2009.

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.Medan : FK USU

Damanik, N.M. 2009. Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tingkat

Pengetahuan Wanita Usia 20-40 Tahun di Kelurahan Polonia Kecamatan Medan Polonia Tentang Sadari Sebagai Salah Satu Cara Untuk

Mendeteksi Dini Kanker Payudara. Fakultas Kedokteran Universitas

Sumatera Utara.Medan: FK USU.

(22)

Kecamatan Medan Amplas Tahun 2010. Fakultas Kedokteran Universitas

Sumatera Utara. Medan: FK USU.

Ihea. 2003. Pemeriksaan Payudara. Available from :

http://ihea.info/multicultural_health_education/files/indonesian_b0307_ca ncer_info.pdf [ Accesed 1 April 2015].

Direktorat Penyakit Tidak Menular Departemen Kesehatan RI. 2009. Buku Saku

Pencegahan Kanker Leher Rahim & Kanker Payudara. Available from :

http://www.pppl.depkes.go.id/_asset/_download/bukusaku_kanker.pdf [ Accesed 1 April 2015].

Notoatmodjo, S. 2005. Teknik Pengambilan Sampel. Metodologi Penelitian

Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta: 79-92.

Sastroasmoro, S. 2011. Pemilihan Subyek Penelitian. Dasar-Dasar Metodologi

Penelitian Klinis. Edisi 4. Sagung Seto, Jakarta : 99.

(23)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep

Pada penelitian ini, kerangka konsep mengenai gambaran pengetahuan tentang SADARI akan diuraikan sebagai berikut :

3.2. Definisi Operasional

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek, baik melalui indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba (Notoatmodjo, 2003). Dalam konsep penelitian ini, pengetahuan yang diukur hanya dalam batas “tahu”.

Tingkat pengetahuan wanita usia 25-45 tahun di Kelurahan Bandar Selamat akan dijabarkan berdasarkan karakteristik responden yakni berdasarkan kelompok umur, tingkat pendidikan dan status penikahan. Karakteristik responden ditanyakan langsung kepada pasien sesuai dengan panduan sebagai berikut.

a. Umur : lamanya hidup responden yang dihitung berdasarkan tahun sejak responden lahir.

Ditentukan dengan cara menanyakan langsung kepada responden atau dengan melihat tanggal lahir pada Kartu Tanda Penduduk.

b. Pendidikan :jenjang pendidikan terakhir yang ditamatkan oleh responden.

Ditentukan dengan cara menanyakan langsung kepada responden. Pendidikan dikelompokkan menjadi lima kategori, yaitu :

1. Tidak sekolah/tidak lulus SD 2. Tamat SD atau sederajat 3. Tamat SMP atausederajat 4. Tamat SMA atau sederajat 5. Perguruan tinggi

(24)

c. Status pernikahan :status hubungan antara pria dan wanita yang memberikan hubungan seksual dan membagi peran antara suami-istri.

Ditentukan dengan cara menanyakan langsung kepada responden. 1. Menikah

2. Belum Menikah

Alat pengumpulan data berupa kuesioner sebanyak 12 pertanyaan yang langsung dijawab oleh responden. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal.

Penilaian terhadap pengetahuan tentang SADARI berupa 12 pertanyaan yang diajukan kepada responden dengan skor 1 untuk jawaban benar dan 0 untuk jawaban salah, penilaian dikelompokkan sebagai berikut:

(25)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif, yakni menggambarkan pengetahuan wanita usia 25-45 tahun di Kelurahan Bandar Selamat Medan tentang SADARI. Penelitian ini adalah deskriptif dengan desain cross sectional.

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Bandar Selamat, Medan. Penelitian dilaksanakan selama bulan Maret-Desember 2015.

4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah wanita usia 25-45 tahun yang tercatat sebagai penduduk Kelurahan Bandar Selamat pada tahun 2015 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Populasi penelitian ini berjumlah 6052 orang.

4.3.2. Sampel

Sampel diambil dengan menggunakan teknik non probability sampling, yaitu dengan teknik consecutive sampling, yaitu semua subyek yang datang secara berurutan dan memenuhi kriteria pemilihan dimasukkan dalam penelitian sampai jumlah subyek yang diperlukan terpenuhi (Sastroasmoro,2013).

4.3.3. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Adapun Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah : 1. Wanita usia 25-45 tahun.

2. Penduduk Kelurahan Bandar Selamat. Kriteria eksklusi pada penelitian ini adalah :

1. Mengalami gangguan fisik atau mental yang tidak memungkinkan untuk dilakukan penelitian.

(26)

4.3.4. Besar Sampel

Menurut Notoadmodjo (2005), jumlah sampel minimal akan dihitung menggunakan rumus :

n = jumlah sampel N = jumlah populasi

d = tingkat kepercayaan (0,1)

Dengan menggunakan rumus penghitungan sampel diatas, maka jumlah sampel penelitian adalah 98 orang dan dilakukan pembulatan 100 orang.

4.4. Metode Pengumpulan Data 4.4.1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden. Pada penelitian ini data primer berasal dari alat pengumpulan data berupa kuesioner sebanyak 12 pertanyaan yang dijawab oleh responden.

Setelah kuisioner dijawab oleh responden, maka tingkat pengetahuan dikelompokkan berdasarkan kategori berikut:

Tingkat Pengetahuan Nilai

Baik :nilai yang diperoleh 9-12 Sedang :nilai yang diperoleh 5-8 Buruk :nilai yang diperoleh 0-4

(27)

Tabel 4.1. Data Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel No Total Pearson

Correlation

Status Alpha Status

Pengetahuan 1 0,630 Valid 0,924 Reliable

2 0,785 Valid Reliable

3 0,501 Valid Reliable

4 0,784 Valid Reliable

5 0,784 Valid Reliable

6 0,785 Valid Reliable

7 0,608 Valid Reliable

8 0,630 Valid Reliable

9 0,784 Valid Reliable

10 0,608 Valid Reliable

11 0,785 Valid Reliable

12 0,501 Valid Reliable

(28)

4.4.2. Data Sekunder

Data sekunder pada penelitian ini yang diperoleh dari kantor kelurahan adalah jumlah wanita usia 25-45 tahun yang tinggal di Kelurahan Bandar Selamat, yaitu sebanyak 6052 orang. Data ini diperlukan untuk mengetahui apakah jumlah subjek mencukupi di dalam populasi tersebut.

4.5. Pengolahan dan Analisa Data

(29)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini adalah Kelurahan Bandar Selamat. Kelurahan Bandar Selamat merupakan salah satu kelurahan yang terdapat di Kecamatan Medan Tembung. Kelurahan ini memiliki luas ±90 Ha dan dibagi menjadi 17 lingkungan.

Secara geografis, kelurahan ini memiliki batas-batas sebagai berikut : - Timur : Kelurahan Tembung

- Barat : Medan Estate - Selatan : Kelurahan Bantan

- Utara : Kampus Universitas Medan Area

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden

Responden penelitian adalah wanita dengan rentang usia 25 sampai 45 tahun yang bertempat tinggal di Kelurahan Bandar Selamat. Berdasarkan hasil penelitian diketahui distribusi frekuensi responden menurut umur dapat dilihat pada tabel 5.1. berikut ini :

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Responden di Kelurahan Bandar Selamat Tahun 2015 (n=100)

No Umur Frekuensi Persentase (%)

1 25-29 47 47

2 30-34 15 15

3 35-39 11 11

4 40-45 27 27

(30)

Berdasarkan hasil penelitian diketahui distribusi frekuensi responden menurut pendidikan dapat dilihat pada tabel 5.2. berikut ini :

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Terakhir Responden di Kelurahan Bandar Selamat Tahun 2015 (n=100)

No Pendidikan Frekuensi Persentase (%)

1 Tidak sekolah 0 0

2 SD 7 7

3 SMP 20 20

4 SMA 46 46

5 Perguruan Tinggi 27 27

Dari tabel 5.2. diatas dapat dilihat bahwa responden yang pendidikan terakhir SD berjumlah 7 orang (7%), yang SMP berjumlah 20 orang (20%), yang SMA berjumlah 46 orang (46%), dan yang perguruan tinggi berjumlah 27 orang (27%).

Berdasarkan hasil pengetahuan diketahui distribusi frekuensi responden menurut status pernikahan dapat dilihat pada tabel 5.3. berikut ini :

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Pernikahan Responden di Kelurahan Bandar Selamat Tahun 2015 (n=100)

No Status Frekuensi Persentase (%)

1 Belum menikah 31 31

2 Menikah 69 69

(31)

5.1.3. Analisis Pengetahuan Responden

Data lengkap distribusi frekuensi jawaban responden atas kuesioner dapat dilihat pada tabel 5.4. berikut ini :

Tabel 5.4. Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden tentang SADARI Berdasarkan Pertanyaan (n=100)

No Pertanyaan Jawaban Responden

Benar Salah

F % F %

1 SADARI salah satu cara deteksi dini kanker payudara

94 94 6 6

2 Pengertian SADARI 83 83 17 17

3 SADARI sebagai deteksi dini 62 62 38 38

4 Manfaat SADARI 56 56 44 44

5 Kapan dimulai SADARI 53 53 47 47

6 SADARI secara rutin 34 34 66 66

7 SADARI pada wanita menopause 20 20 78 78

8 Perubahan struktur payudara 41 41 59 59

9 SADARI posisi berdiri 70 70 30 30

10 SADARI posisi berbaring 67 67 33 33

11 Cara melakukan SADARI 61 61 39 39

12 Jari yang digunakan pada SADARI 78 78 22 22

Dari tabel 5.4. dapat dilihat bahwa pertanyaan nomor 1 yang paling banyak dijawab dengan benar yaitu 94%, dan pertanyaan nomor 7 yang paling banyak dijawab dengan salah yaitu 78%.

(32)

Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Wanita 25-45 tahun tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara (n=100)

No Tingkat Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)

1 Buruk 16 16

2 Sedang 63 63

3 Baik 21 21

Dari tabel 5.5. diatas dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan responden mengenai SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara dimana 63% dari total responden memiliki pengetahuan sedang, 21% dari total responden memiliki pengetahuan baik, dan 16% dari total responden memiliki pengetahuan buruk.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden menurut kelompok umur dapat dilihat pada tabel 5.6. berikut ini :

Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Kelompok Umur (n=100)

Kelompok Umur

Tingkat Pengetahuan Jumlah

Buruk Sedang Baik

F % F % F % F %

25-29 4 8,6 32 68 11 23,4 47 100

30-34 5 33,33 9 60 1 6,67 15 100

35-39 4 36,4 5 45,4 2 18,2 11 100

40-45 3 11,1 17 62,9 7 26 27 100

Jumlah 16 16 63 63 21 21 100 100

(33)

35-39 tahun yaitu sebanyak 45,4%, dan kelompok umur 40-45 tahun yaitu sebanyak 62,9%.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden menurut pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel 5.7. berikut ini :

Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Pendidikan terakhir (n=100)

Pendidikan terakhir

Tingkat Pengetahuan Jumlah

Buruk Sedang Baik

F % F % F % F %

Tidak sekolah

0 0 0 0 0 0 0 100

SD 3 42,85 4 57,15 0 0 7 100

SMP 3 15 15 75 2 10 20 100

SMA 6 13,04 34 73,92 6 13,04 46 100

Perguruan tinggi

4 14,81 10 37,04 13 48,15 27 100

Jumlah 16 16 63 63 21 21 100 100

Dari tabel 5.7. dapat dilihat bahwa sebagian besar pengetahuan responden dengan kategori baik mengenai SADARI sebagai salah satu cara deteksi dini kanker payudara adalah kelompok dengan tingkat pendidikan terakhir perguruan tinggi yaitu sebesar 48,15%. Sedangkan untuk tingkat pengetahuan buruk terbanyak terdapat pada kelompok dengan tingkat pendidikan terakhir SD sebanyak 42,85%.

(34)

Tabel 5.8. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Status Pernikahan (n=100)

Status Pernikahan

Tingkat Pengetahuan Jumlah

Buruk Sedang Baik

F % F % F % F %

Belum menikah

1 3,23 25 80,64 5 16,13 31 100

Menikah 15 21,73 38 55,07 16 23,2 69 100

Jumlah 16 16 63 63 21 21 100 100

(35)

5.2 Pembahasan

Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan seseorang dipengaruhi beberapa faktor antara lain pengalaman dan fasilitas. Pengalaman yang dimaksud dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain. Sedangkan fasilitas yaitu sumber informasi yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang, seperti majalah, radio, koran, televisi, dan lain-lain. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tingkat pengetahuan wanita usia 25-45 tahun di Kelurahan Bandar Selamat mengenai SADARI, didapatkan hasil sedang sebanyak 63 responden (63%), hasil baik sebanyak 21 responden (21%), dan 16 responden (16%) memiliki pengetahuan buruk. Berbeda dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Martyani (2008) yang dilakukan di RW III Kelurahan Warungboto Kecamatan Umbulharjo D.I. Yogyakarta, didapatkan bahwa pengetahuan responden tentang SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara memiliki pengetahuan baik. Perbedaan kondisi masyarakat seperti keterbatasan arus informasi yang diterima masyarakat setempat serta tingkat kewaspadaan masyarakat dapat menyebabkan perbedaan hasil penelitian tersebut. Rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya pemeriksaan SADARI disebabkan oleh kurangnya informasi serta tingkat kewaspadaan masyarakat terhadap kanker payudara.

Dari hasil penelitian mengenai usia responden didapati variasi dari 25-45 tahun. Jumlah responden paling banyak terdapat pada kelompok usia 25-29 tahun sebanyak 47%, selebihnya kelompok usia 30-34 tahun sebanyak 15%, kelompok usia 35-39 tahun sebanyak 11%, dan kelompok usia 40-45 tahun sebanyak 27%.

(36)

oleh Martyani (2008) yaitu mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan baik pada kelompok umur 24-30 tahun.

Menurut Lilolladystuff (2009) dalam Chandra (2009), wanita yang termasuk dalam kelompok usia dewasa muda lebih menjaga penampilan fisik mereka sehingga mereka lebih banyak mencari informasi dan memiliki pengetahuan yang lebih baik, serta ditunjang oleh perkembangan tekhnologi yang sangat pesat maka mereka dapat lebih mudah dalam memperoleh informasi. Maka dari itu wanita usia < 30 tahun memiliki pengetahuan yang lebih baik tentang SADARI.

Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tingkat pengetahuan berdasarkan tingkat pendidikan terakhir didapati bahwa mayoritas responden dengan tingkat pendidikan buruk yaitu pada responden dengan tingkat pendidikan terakhir SD yaitu sebanyak 42,85%, Sedangkan responden dengan tingkat pendidikan terakhir perguruan tinggi memiliki mayoritas pengetahuan baik yaitu sebanyak 48,15%. Menurut Notoatmodjo (2003) , salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah tingkat pendidikan, secara umum orang yang berpendidikan lebih tinggi akan memiliki pengetahuan yang lebih luas daripada orang yang berpendidikan rendah. Hal ini sejalan dengan hasil yang didapatkan oleh peneliti.

(37)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil penelitian ditarik kesimpulan bahwa tingkat pengetahuan terbanyak berada dalam kategori sedang sebanyak 63 responden (63%), kategori buruk sebanyak 16 responden (16%), kategori baik sebanyak 21 responden (21%).

2. Dilihat dari karakteristik berdasarkan kelompok umur, tingkat pengetahuan baik terbanyak pada kelompok umur 25-29 tahun yaitu 11 responden (23,4%), tingkat pengetahuan sedang terbanyak juga pada kelompok umur 25-29 tahun yaitu 32 responden (68%), dan tingkat pengetahuan buruk terbanyak pada kelompok umur 35-39 tahun yaitu 4 responden (36,4%).

3. Dilihat dari karakteristik berdasarkan tingkat pendidikan terakhir responden, tingkat pengetahuan baik terbanyak pada pendidikan perguruan tinggi yaitu 13 responden (48,15%), tingkat pengetahuan sedang terbanyak pada pendidikan SMP yaitu 15 responden (75%), dan tingkat pengetahuan rendah terbanyak pada pendidikan SD yaitu 3 responden (42,85%).

(38)

6.2 Saran

1. Masyarakat hendaknya meningkatkan kewaspadaan terhadap kanker payudara dengan cara lebih proaktif dalam mencari informasi seputar SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara.

2. Petugas kesehatan terutama yang bekerja di puskesmas sebagai unit kesehatan primer diharapkan dapat meningkatkan promosi kesehatan dalam bentuk penyuluhan, terutama pemeriksaan payudara sendiri agar wanita dapat lebih memahami SADARI dan dapat mempraktekkannya sendiri di rumah.

3. Selain itu kerjasama oleh pihak non pemerintah seperti kelompok pemuda, kelompok keagamaan, dan Yayasan Kanker Indonesia sangat diperlukan dalam meningkatkan promosi kesehatan sehingga wanita lebih sering mendapatkan informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan tentang kanker payudara.

4. Sesuai dengan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, dosen-dosen perguruan tinggi dapat lebih meningkatkan penyuluhan khususnya deteksi dini dan pencegahan kanker payudara sebagai bentuk pengabdian masyarakat.

5. Berbagai perusahaan dapat melaksanakan CSR (Corporate Social Responsibility) untuk membuat kegiatan-kegiatan yang bisa membantu untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara,

6. Bagi peneliti selanjutnya agar memperluas penelitian diberbagai tempat agar diperoleh gambaran pengetahuan dalam wilayah yang lebih besar. Selain itu perlu juga dilakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan masyarakat terhadap SADARI.

(39)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan

2.1.1. Definisi Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap suatu objek, baik melalui indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba (Notoatmodjo, 2003).

2.1.2. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan mempunyai enam tingkatan, yaitu : a. Tahu

Tahu adalah suatu keadaan dimana seseorang dapat mengingat sesuatu yang telah dipelajari sebelumnya. Tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

b. Paham

Paham diartikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang mampu menjelaskan dengan benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar.

c. Aplikasi

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.

d. Analisis

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan suatu objek ke dalam komponen-komponen yang masih dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu sama lain, misalnya mengelompokkan dan membedakan.

e. Sintesis

(40)

f. Evaluasi

Evaluasi adalah suatu kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek.

2.1.3. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Menurut Notoadmodjo (2003) dalam Widianti (2007), pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

a. Pengalaman

Pengalaman dapat diperoleh dari pengalaman sendiri maupun pengalaman orang lain. Pengalaman yang diperoleh dapat memperluas pengetahuan seseorang.

b. Tingkat pendidikan

Secara umum, orang yang berpendidikan lebih tinggi akan memiliki pengetahuan yang lebih luas daripada orang yang berpendidikan lebih rendah.

c. Keyakinan

Biasanya keyakinan diperoleh secara turun-temurun, baik keyakinan yang positif maupun keyakinan yang negatif, tanpa adanya pembuktian terlebih dahulu.

d. Fasilitas

Fasilitas sebagai sumber informasi yang dapat mempengaruhi pengetahuan seseorang adalah majalah, radio, koran, televisi, buku, dan lain-lain. e. Penghasilan

Penghasilan tidak berpengaruh secara langsung terhadap pengetahuan seseorang. Namun, jika seseorang berpenghasilan cukup besar, maka dia mampu menyediakan fasilitas yang lebih baik.

f. Sosial budaya

(41)

2.2. Kanker Payudara 2.2.1. Anatomi Payudara

Payudara dewasa terletak di daerah dada, antara iga ke-2 sampai dengan iga ke-6 secara vertikal dan antara tepi sternum sampai dengan linea aksilaris media secara horizontal. Ukuran diameter payudara berkisar sekitar 10-12 cm, dan ketebalan antara 5 sampai 7 cm, jaringan payudara juga dapat berkembang sampai ke aksila yang disebut axillary tail of spence (Ramli, Panigoro dan Kurnia, 2011).

Payudara mendapat aliran darah melalui arteriae thoracicae internae dan

arteriae intercostales. Arteria axillaris juga mengalirkan darah ke kelenjar

payudara, yaitu melalui cabang-cabangnya, arteria thoracica lateralis dan arteria

thoracoacromialis. Sedangkan aliran limfe payudara di bagi menjadi

kuadran-kuadran. Kuadran lateral mengalirkan cairan limfenya ke nodi axilaris anterior dan kuadran medial mengalirkan cairan limfenya melalui pembuluh-pembuluh yang menembus ruangan intercostalis dan masuk ke dalam kelompok nodi

thoracales internae. Beberapa pembuluh limfe mengikuti arteriae intercostales posteriores dan mengalirkan cairan limfenya ke posterior kedalam nodi intercostales posteriores (terletak di sepanjang arteriae intercostales posteriores).

Beberapa pembuluh berhubungan dengan pembuluh limfe dari payudara sisi yang lain dan berhubungan juga dengan kelenjar di dinding anterior abdomen (Snell, 2006).

Untuk mempermudah menyatakan letak suatu kelainan, payudara dibagi menjadi lima regio, yaitu:

(42)

Gambar 2.1. Anatomi Payudara

2.2.2. Definisi

Kanker payudara adalah massa ganas yang berasal dari pembelahan diluar kendali sel-sel yang ada di jaringan payudara. Kanker payudara dapat berasal dari jaringan payudara itu sendiri atau dari jaringan lain yang merupakan hasil metastase dari kanker lain (Damanik,2009).

2.2.3. Etiologi

Menurut Underwood (1999) mekanisme etiologi kanker payudara adalah: a. Hormon

Hubungan antara resiko kanker payudara dengan menarche,menopause, dan umur kehamilan yang pertama kali menunjukkan bahwa hormon diduga mempunyai peranan terhadap timbulnya kanker payudara. Tapi lebih berperan sebagai promoter dibandingkan sebagai inisiator.

(43)

yang berhubungan dengan obesitas berhubungan dengan kemampuan sel lemak mensintesis estrogen atau perubahan kadar hormone sex yang mengikat protein.

b. Kontrasepsi oral

Pil dengan estrogen dosis tinggi berhubungan dengan meningkatnya resiko kanker endometrium dan mungkin juga dengan kanker payudara.

c. Reseptor hormon

Hormon mempunyai efek pada sel hanya setelah terjadinya interaksi dengan reseptor spesifik pada sel sasaran, steroid sex, estrogen berinteraksi dengan reseptor inti. Selanjutnya interaksi dengan DNA menimbulkan pembentukan faktor-faktor yang berhubungan dengan diferensiasi dan poliferasi prolaktin dan polipeptida lainnya berinteraksi dengan permukaan sel, hanya terbentuk bila terdapat reseptor estrogen yang terdapat pada 35% kasus tumor.

2.2.4. Faktor Resiko

Faktor-faktor resiko karsinoma payudara berikut ini sudah diketahui (Robbin & kumar,1995):

a. Pengaruh geografi

Lima kali lebih banyak di Amerika Serikat daripada di Jepang dan Taiwan b. Predisposisi genetik

Ditetapkan dengan pasti. Besarnya resiko sebanding dengan jumlah keluarga dekat yang menderita kanker payudara dan usia terjadinya kanker di keluarga tersebut. Makin muda usianya pada saat tumbuh kanker dan bentuk kanker yang bilateral, makin besar predisposisi genetiknya. Jarang terdapat keluarga resiko tinggi dengan transmisi autosome dominan yang jelas dan hubungan keluarga dari karsinoma payudara dan ovarium.

c. Peningkatan usia

(44)

d. Lama usia reproduksi

Risiko meningkat pada menarche dini dan menopause lambat. e. Paritas

Lebih sering pada nulipara daripada multipara. f. Usia saat kelahiran anak pertama

Risiko meningkat bila usia lebih dari 30 tahun saat anak pertama lahir. g. Obesitas

Risiko meningkat karena sintesis estrogen dalam timbunan lemak. h. Estrogen eksogen

Masih ada pertentangan, tetapi beberapa data menunjukkan peningkatan risiko yang sedang dengan terapi dosis tinggi pada pengobatan gejala menopause.

i. Kontrasepsi oral

Tidak terdapat peningkatan resiko yang jelas, mungkin karena kadar estrogen dan progestin yang berimbang dalam pil kontrasepsi yang dipakai.

2.2.5. Diagnosa

Wanita disarankan untuk melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) di rumah atau pemeriksaan payudara oleh tenaga kesehatan secara rutin untuk deteksi dini. Pada pemeriksaan ini, dapat ditemukan adanya benjolan pada payudara, baik disertai nyeri ataupun tanpa nyeri. Berdasarkan lokasinya, kanker payudara sering ditemukan pada:

a. Kuadran atas bagian lateral : 41% b. Regio puting susu : 34%

c. Kuadran atas bagian medial : 14% d. Kuadran atas bagian lateral : 6% e. Kuadran bawah bagian media : 5%

(45)

Bahkan, sekarang ini dapat pula dilakukan pemeriksaan MRI payudara. Pemeriksaan ini terutama dianjurkan kepada wanita muda yang telah terbukti mengalami mutasi gen.

Jika pada pemeriksaan-pemeriksaan tersebut di atas dijumpai adanya kelainan, baik berupa benjolan atau gambaran radiologi yang abnormal, maka perlu dilakukan biopsi untuk mendapatkan contoh jaringan yang akan diperiksa di bawah mikroskop. Dari pemeriksaan biopsi ini, dapat dipastikan ada atau tidaknya sel kanker (Damanik,2009).

2.2.6. Stadium (staging)

Apabila wanita menderita karsinoma mamma, harus dilakukan staging guna mengetahui apakah belum ada penyebaran atau telah terdapat penyebaran lokal maupun jauh. Pengelolaan penderita sangat tergantung pada stadium penyakit ini. Terdapat dua sistem utama yang digunakan, yaitu the International

Classification of Staging dan the TNM (Tumor, Node, Metastasis) system

(Underwood,1999).

Tabel 2.1 : Stadium berdasarkan Klasifikasi Internasional

Stadium Luasnya penyebaran

I Benjolan disertai sedikit kerutan ke kulit, tetapi tidak ditemukan

pembesaran nodus

II Benjolan dengan metastasis ke

kelenjar limfe atau terdapat kerutan ke kulit

III Tumor secara ekstensif melekat pada kulit atau/dan jaringan otot di bawahnya, atau ulserasi atau kelenjar

limfe yang terfiksasi

IV Metastasis jauh

(46)

Tabel 2.2 : Stadium berdasarkan TNM system

T1 Diameter tumor 20 mm atau kurang,

tidak terdapat fiksasi atau retraksi papila mamma. Termasuk penyakit

Paget

T2 Diameter tumor 20-50 mm, atau

kurang dari 20 mm tetapi disertai kerutan ke kulit

T3 Diameter tumor antara 50 mm

sampai 100 mm, atau kurang dari 50 mm tetapi disertai infiltrasi, ulserasi

atau fiksasi

T4 Setiap tumor dengan ulserasi atau infiltrasi yang luas, atau fiksasi ke dinding toraks, atau diameter tumor

lebih dari 100 mm

N0 Nodus negatif

N1 Kelenjar limfe aksilaris bisa

digerakkan

N2 Kelenjar limfe aksilaris terfiksasi N3 Kelenjar limfe supraklavikuler, atau

edema lengan

M0 Tidak ditemukan metastasis jauh

M1 Terdapat metastasis jauh

Sumber : Underwood, 1999

2.2.7. Prognosa

(47)

hampir 16 kali penggandaan untuk karsinoma menjadi 1cm atau lebih besar, dimana pada waktu tersebut kanker telah tampak secara klinis (Delfian,2010).

Pada diagnosis hampir 45% dari pasien membuktikan adanya penyebaran regional atau metastasis. Rute yang paling sering dari penyebaran regional adalah ke nodus limfe aksilaris. Kelangsungan hidup bergantung kepada penyebaran regional dari kanker.

2.3. SADARI sebagai salah satu cara untuk mendeteksi dini kanker payudara

2.3.1. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)

Salah satu cara mendeteksi dini kanker payudara adalah dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan oleh seluruh wanita, tidak hanya dilakukan oleh wanita yang beresiko tinggi karena sekitar 75% kasus kanker payudara ditemukan pada wanita yang tidak di anggap beresiko tinggi (Ihea,2003).

Wanita usia 20 tahun ke atas sebaiknya melakukan SADARI sebulan sekali, 7-10 hari setelah menstruasi karena pengaruh hormon ovarium telah hilang sehingga konsistensi payudara tidak lagi keras seperti menjelang menstruasi. 2.3.2. Prosedur pemeriksaan payudara sendiri

Cara pemeriksaan payudara sendiri (DepkesRI,2009) :

1. Perhatikan kedua payudara. Berdirilah di depan cermin dengan tangan di sisi tubuh dan lihat apakah ada perubahan pada payudara. Lihat perubahan dalam hal ukuran,bentuk, atau warna kulit, atau jika ada kerutan, lekukan seperti lesung pipi pada kulit.

(48)

2. Perhatikan kembali kedua payudara sambil mengangkat kedua tangan diatas kepala, dilanjutkan dengan meletakkan kedua tangan di pinggang sambil menekan agar otot dada berkontraksi. Bungkukkan badan untuk melihat apakah kedua payudara menggantung seimbang.

Gambar 2.3. SADARI dengan meletakkan kedua tangan di pinggang

3. Dengan lembut tekan masing-masing puting dengan ibu jari dan jari telunjuk untuk melihat apakah ada cairan yang keluar.

Gambar 2.4. Pemeriksaan pada puting payudara

(49)

Gambar 2.5. SADARI dengan posisi berbaring

Gambar 2.6. Pemeriksaan menggunakan ketiga jari dengan gerakan memutar

5. Rasakan apakah terdapat benjolan atau penebalan. Pastikan untuk memeriksa daerah yang berada di antara payudara, di bawah lengan dan di bawah tulang selangka.

Angkat lengan kanan ke atas kepala dan ulangi pemeriksaan untuk payudara sebelah kanan dengan menggunakan tangan kiri.

Dengan menggunakan teknik yang sama setiap bulan, akan membantu untuk mengetahui lebih awal apabila ada kelainan pada payudara.

(50)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Pada tahun 2012, sekitar 8,2 juta kematian disebabkan oleh kanker (DepKes RI, 2015). Insiden kanker meningkat dari 12,7 juta kasus tahun 2008 menjadi 14,1 juta kasus tahun 2012. Sedangkan jumlah kematian meningkat dari 7,6 juta orang tahun 2008 menjadi 8,2 juta pada tahun 2012 (DepKes RI, 2014). Berdasarkan data dari survey kesehatan rumah tangga (2002), penyakit kanker menjadi penyebab kematian keenam di Indonesia. Kanker merupakan penyakit yang tidak diketahui penyebabnya secara pasti, tetapi dipengaruhi banyak faktor resiko, seperti merokok, diet yang tidak sehat, faktor lingkungan, obesitas, kurangnya aktifitas fisik, dan stres.

Kanker payudara adalah penyakit yang bersifat ganas akibat tumbuhnya sel kanker yang berasal dari sel-sel normal di payudara bisa berasal dari kelenjar susu,saluran susu, atau jaringan penunjang seperti lemak dan saraf. Menurut data GLOBOCAN (IARC) tahun 2012 diketahui bahwa kanker payudara merupakan penyakit kanker dengan persentase kasus baru tertinggi, yaitu sebesar 43,3% dan persentase kematian akibat kanker payudara sebesar 12,9% (DepKes RI, 2015). Diperkirakan 519.000 orang wanita meninggal akibat kanker payudara dan sebanyak 69% kematian tersebut di negara yang sedang berkembang. Menurut Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) di Indonesia tahun 2007 diketahui bahwa kanker payudara menempati urutan pertama pasien rawat inap (16,85%) dan pasien rawat jalan (21,69%) (Depkes RI, 2009).

(51)

Cara yang paling mudah dan nyaman untuk dilakukan adalah dengan melakukan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri). SADARI sangat mudah dan dapat dilakukan sendiri dirumah. Semakin sering memeriksa payudara akan semakin mengenalnya dan semakin mudah menemukan sesuatu yang tidak beres pada payudara. Tindakan ini sangat penting karena hampir 85% benjolan payudara ditemukan oleh penderita sendiri (Dyayadi,2009). Begitu pentingnya melakukan SADARI sebagai pendeteksian dini namun banyak wanita yang belum menyadari pentingnya melakukan deteksi dini terhadap payudara. Oleh karena itu sangat perlu mengetahui sejauh mana sebenarnya masyarakat mengetahui SADARI sebagai upaya pendeteksian dini terhadap kanker payudara.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “bagaimana tingkat pengetahuan tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada wanita usia 25-45 tahun di Kelurahan Bandar Selamat tahun 2015?”.

1.3. Tujuan penelitian

1.3.1. Tujuan umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) pada wanita usia 25-45 tahun di Kelurahan Bandar Selamat. 1.3.2. Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dari penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden berdasarkan kelompok umur.

b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden berdasarkan tingkat pendidikan.

(52)

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat :

1. Memperoleh gambaran tingkat pengetahuan mengenai SADARI pada wanita usia 25-45 tahun di Kelurahan Bandar Selamat tahun 2015.

(53)

ABSTRAK

Kanker payudara masih merupakan penyebab kematian sebagian besar kaum wanita. Sampai saat ini kanker payudara masih menempati urutan kedua setelah kanker leher rahim di Indonesia. Kejadian kanker payudara sekitar 11,22% dari kasus keganasan pada wanita. Kasus kanker payudara yang ditemukan juga kebanyakan dalam stadium yang lanjut. Hal ini tidak semestinya terjadi seandainya seluruh wanita di Indonesia khususnya dan di dunia pada umumnya memahami salah satu deteksi dini kanker payudara yaitu dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Maka perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk melihat tingkat pengetahuan wanita tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri.

Penelitian ini telah dilakukan di Kelurahan Bandar Selamat dengan subjek penelitian adalah wanita usia 25-45 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional dengan bantuan kuesioner yang diberikan kepada 100 orang responden. Teknik pengambilan sampel adalah dengan

consecutive sampling. Setiap jawaban yang diberikan oleh responden mempunyai

hasil nilai tersendiri dengan total angka yang didapat dari setiap responden dikelompokkan pada kelompok yang telah ditetapkan. Data-data yang telah diperoleh dianalisa dengan menggunakan program SPSS.

(54)

ABSTRACT

Breast cancer is still the cause of most of the women death. Until now, breast cancer still ranks second prior to cervical cancer in Indonesia. Incidence of breast cancer is approximately 11.22% of all malignancy cases in women. Breast cancer cases also found mostly in advanced stages. This should not happen if all women in particularly in Indonesia and in the world understand one of the early detection of breast cancer with breast self examination (BSE). It is necessary to research which aims to see the level of women's knowledge about breast self examination.

This research has been conducted at Kelurahan Bandar Selamat with the research subjects were women aged 25-45 years. This research is a descriptive study with cross sectional approach with the help of a questionnaire given to 100 other respondents. The sampling technique is by consecutive sampling. Any answers given by respondents had the results of its own value with the total numbers obtained from each respondent were grouped in a predetermined group. The data obtained were analyzed using SPSS.

The research results showed that the knowledge level of good is by 21%, moderate is at 63%, and poor is at 16%. It can be concluded that in this study, the level of knowledge in respondents is at moderate level, for as many as 63%.

(55)

Gambaran Tingkat Pengetahuan Mengenai Pemeriksaan Payudara

Sendiri (SADARI) pada Wanita usia 25-45 Tahun di Kelurahan

Bandar Selamat Tahun 2015

Oleh:

RINI FITRI YANI 120100189

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(56)

Gambaran Tingkat Pengetahuan Mengenai Pemeriksaan Payudara

Sendiri (SADARI) pada Wanita usia 25-45 Tahun di Kelurahan

Bandar Selamat Tahun 2015

Karya Tulis Ilmiah

Oleh:

RINI FITRI YANI 120100189

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(57)
(58)

ABSTRAK

Kanker payudara masih merupakan penyebab kematian sebagian besar kaum wanita. Sampai saat ini kanker payudara masih menempati urutan kedua setelah kanker leher rahim di Indonesia. Kejadian kanker payudara sekitar 11,22% dari kasus keganasan pada wanita. Kasus kanker payudara yang ditemukan juga kebanyakan dalam stadium yang lanjut. Hal ini tidak semestinya terjadi seandainya seluruh wanita di Indonesia khususnya dan di dunia pada umumnya memahami salah satu deteksi dini kanker payudara yaitu dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Maka perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk melihat tingkat pengetahuan wanita tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri.

Penelitian ini telah dilakukan di Kelurahan Bandar Selamat dengan subjek penelitian adalah wanita usia 25-45 tahun. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional dengan bantuan kuesioner yang diberikan kepada 100 orang responden. Teknik pengambilan sampel adalah dengan

consecutive sampling. Setiap jawaban yang diberikan oleh responden mempunyai

hasil nilai tersendiri dengan total angka yang didapat dari setiap responden dikelompokkan pada kelompok yang telah ditetapkan. Data-data yang telah diperoleh dianalisa dengan menggunakan program SPSS.

(59)

ABSTRACT

Breast cancer is still the cause of most of the women death. Until now, breast cancer still ranks second prior to cervical cancer in Indonesia. Incidence of breast cancer is approximately 11.22% of all malignancy cases in women. Breast cancer cases also found mostly in advanced stages. This should not happen if all women in particularly in Indonesia and in the world understand one of the early detection of breast cancer with breast self examination (BSE). It is necessary to research which aims to see the level of women's knowledge about breast self examination.

This research has been conducted at Kelurahan Bandar Selamat with the research subjects were women aged 25-45 years. This research is a descriptive study with cross sectional approach with the help of a questionnaire given to 100 other respondents. The sampling technique is by consecutive sampling. Any answers given by respondents had the results of its own value with the total numbers obtained from each respondent were grouped in a predetermined group. The data obtained were analyzed using SPSS.

The research results showed that the knowledge level of good is by 21%, moderate is at 63%, and poor is at 16%. It can be concluded that in this study, the level of knowledge in respondents is at moderate level, for as many as 63%.

(60)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul ”Gambaran Tingkat Pengetahuan Mengenai Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) pada Wanita usia 25-45 Tahun di Kelurahan Bandar Selamat Tahun 2015”. Shalawat dan salam tak lupa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga dan sahabatnya.

Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pembelajaran semester VII di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara sekaligus untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran.

Penulisan karya ilmiah ini terselesaikan tidak terlepas dari dukungan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD, KGEH selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. dr. T.Ibnu Alferraly, M.Ked(PA), Sp.PA selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan pikiran dalam memberikan petunjuk, saran, dan bimbingan kepada penulis sehingga penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan.

3. Keluarga tercinta yang senantiasa memberikan doa,dukungan dan perhatian kepada penulis, teruntuk yang tercinta Ayahanda Perry Moesley S.E. , Ibunda dr. Sakdiah Lubis MM. , Kakanda Sari Amanda S.Psi dan Ferika Aini S.Sos Serta Adik tercinta Rafley Husein Alwi.

4. Uak tercinta Naimah Lubis yang senantiasa membantu penulis dalam proses penulisan karya tulis ilmiah ini dan memberikan doa serta dukungan yang tiada putusnya.

5. Singgih E. Prasetyo dan Sylvia Anggita Hasibuan selaku teman satu dosen pembimbing yang selalu membantu dan bersama-sama di setiap bimbingan. 6. Sahabat-sahabat penulis : Haizil fuadi, Ridha amalia, Dani ibrahim harahap,

(61)

dystira, Rahmad arifin hasibuan, Endang yudrika, Aida fitria, yang selalu mendengarkan cerita dan keluhan penulis, memberikan dukungan dan semangat serta membantu penulis dalam proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Seluruh temen-teman FK USU stambuk 2012 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan bantuannya dan semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan karya tulis ilmiah ini. Penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat berguna bagi kita semua.

Medan, 08 Desember 2015

(62)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan....………... i

Abstrak ... ii

Abstract.………... iii

Kata Pengantar ………... iv

Daftar Isi………... vi

Daftar Tabel... viii

Daftar Gambar... ix

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang ... 1

1.2.Rumusan Masalah ... 2

1.3.Tujuan Penelitian ... 2

1.3.1. Tujuan Umum ... 2

1.3.2. Tujuan Khusus ... 2

1.4.Manfaat Penelitian ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA………... 4

2.1. Pengetahuan ... 4

2.1.1. Definisi Pengetahuan ... 4

2.1.2. Tingkat Pengetahuan ... 4

2.1.3. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan ... 5

2.2. Kanker Payudara ... 6

2.2.1. Anatomi Payudara ... 6

2.2.2. Definisi ... 7

2.2.3. Etiologi ... 7

2.2.4. Faktor Resiko ... 8

2.2.5. Diagnosa ... 9

(63)

2.2.7. Prognosa ... 11

2.3. SADARI sebagai salah satu cara untuk mendeteksi dini kanker payudara ... 12

2.3.1.Pemeriksaan Payudara Sendiri ... 12

2.3.2. Prosedur Pemeriksaan Payudara Sendiri ... 12

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL…….. . 15

3.1. Kerangka Konsep Penelitian... ……. 15

3.2. Definisi Operasional... …….. 15

BAB 4 METODE PENELITIAN ……….. 17

4.1. Jenis Penelitian ... 17

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian ... 17

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian ... 17

4.3.1. Populasi Penelitian ... 17

4.3.2. Sampel Penelitian ... 17

4.3.3. Kriteria Inklusi dan Eksklusi ... 17

4.3.4. Besar Sampel ... 18

4.4. Metode Pengumpulan Data ... 18

4.4.1. Data Primer ... 18

4.4.2. Data Sekunder ... 20

4.5. Pengolahan dan Analisis Data ... 20

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN...……... 15

5.1. Hasil Penelitian... ……. 21

5.2. Pembahasan...…….. 27

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 29

6.1. Latar Belakang ... 29

6.2. Rumusan Masalah ... 30

(64)

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1. Stadium berdasarkan Klasifikasi Internasional... 10

Tabel 2.2. Stadium berdasarkan TNM system... 11

Tabel 4.1. Data hasil uji validitas dan reliabilitas... 19

Tabel 5.1. Distribusi frekuensi berdasarkan umur responden... 21

Tabel 5.2. Distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan terakhir responden... 22

Tabel 5.3. Distribusi frekuensi berdasarkan status pernikahan responden... 22

Tabel 5.4. Distribusi tingkat pengetahuan responden tentang SADARI... 23

Tabel 5.5. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan tentang SADARI... 24

Tabel 5.6. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden berdasarkan kelompok umur... 24

Tabel 5.7. Distribusi frekuensi tingkat pengetahuan responden berdasarkan pendidikan terakhir... 25

(65)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1. Anatomi Payudara………... 7 Gambar 2.2. SADARI posisi berdiri dan dengan posisi

mengangkat lengan……….. 12

Gambar 2.3. SADARI dengan meletakkan kedua tangan di

pinggang……….. 13

Gambar 2.4. Pemeriksaan pada puting payudara………. 13 Gambar 2.5. SADARI dengan posisi berbaring………... 14 Gambar 2.6. Pemeriksaan menggunakan ketiga jari dengan

Gambar

TABEL FREKUENSI TINGKAT PENGETAHUAN
Tabel 4.1. Data Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel No Total Pearson Status
Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Responden di Kelurahan Bandar Selamat Tahun 2015 (n=100) No Umur
Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Terakhir Responden di Kelurahan Bandar Selamat Tahun 2015 (n=100) No Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh pendidikan kesehatan tentang pemeriksaan SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara terhadap pengetahuan dan sikap remaja putrid di SMK N 1 Karanganyar. S1

Judul Skripsi :Efektivitas SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Terhadap Minat Deteksi Dini Kanker Payudara pada Wanita Dewasa di Sumbersari Gang 05, RW 02, Malang..

Berdasarkan hasil penelitian mengenai SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara pada wanita berusia 21-50 tahun di Kelurahan Petisah Tengah tahun 2009, maka dapat

Setiap jawaban yang diberikan oleh responden mempunyai hasil nilai tersendiri dengan total angka yang didapat dari setiap responden dikelompokkan pada kelompok

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam pe nelitian ini adalah “bagaimana tingkat pengetahuan tentang pemeriksaan payudara sendiri

Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan edukasi tentang deteksi dini kanker payudara melalui SADARI, keterampilan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)

Ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan tentang deteksi dini kanker payudara dengan SADARI sebelum penyuluhan dan sesudah penyuluhan. Direkomendasikan untuk

Hasil pengabdian ini menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan tentang deteksi dini kanker payudara dengan SADARI sebelum dan sesudah penyuluhan