• Tidak ada hasil yang ditemukan

Optimasi Volume Jembatan Box Culvert dan Jembatan Beton Balok-T

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Optimasi Volume Jembatan Box Culvert dan Jembatan Beton Balok-T"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

  • Sekolah: Universitas
  • Mata Pelajaran: Rekayasa Sipil
  • Topik: Optimasi Volume Jembatan Box Culvert dan Jembatan Beton Balok-T
  • Tipe: Tesis
  • Tahun: 2023
  • Kota: Jakarta

I.

Dokumen ini membahas tentang optimasi volume jembatan box culvert dan jembatan beton balok-T. Fokus utama adalah untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bahan dan desain struktural, serta meminimalkan biaya konstruksi sambil memastikan keselamatan dan daya tahan struktur. Penelitian ini relevan dalam konteks pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan efisien, yang sangat penting bagi perkembangan ekonomi dan sosial.

II.

Bagian ini menyajikan data rekapitulasi volume dan berat tulangan untuk bangunan atas dan bawah jembatan beton balok-T. Data ini mencakup informasi mengenai diameter, bentuk, jumlah, dan panjang tulangan, yang merupakan elemen penting dalam perencanaan dan desain struktur. Penggunaan tabel memudahkan analisis dan perbandingan, serta memberikan gambaran yang jelas tentang kebutuhan material.

2.1. Bangunan Atas Jembatan Beton Balok-T

Tabel menunjukkan rincian tulangan yang digunakan dalam bangunan atas jembatan, termasuk diameter dan jumlah tulangan. Informasi ini penting untuk memastikan bahwa struktur dapat menahan beban yang diterapkan dan memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan.

2.2. Bangunan Bawah Jembatan Beton Balok-T

Di bagian ini, rekapitulasi tulangan untuk bangunan bawah jembatan ditampilkan. Data ini membantu dalam perencanaan dan penganggaran, serta memastikan bahwa semua elemen struktural memiliki kekuatan yang diperlukan untuk mendukung keseluruhan jembatan.

III.

Bagian ini menyajikan data tentang tulangan yang digunakan dalam jembatan box culvert. Informasi mengenai diameter, bentuk, jumlah, dan panjang tulangan disajikan dalam format tabel. Data ini krusial untuk penghitungan kebutuhan material dan perencanaan konstruksi yang efisien.

3.1. Analisis Berat Tulangan

Analisis ini memberikan rincian berat total tulangan yang digunakan dalam jembatan box culvert. Pemahaman yang jelas tentang berat tulangan membantu insinyur dalam merencanakan pengangkutan dan penanganan material di lokasi proyek.

IV.

Bagian ini menyajikan hasil analisis gaya yang bekerja pada struktur jembatan, termasuk gaya maksimum dan minimum yang dihasilkan dari berbagai kombinasi beban. Data ini penting untuk memastikan bahwa desain struktur dapat menahan semua gaya yang mungkin terjadi selama umur jembatan.

4.1. Gaya Gaya pada Balok Girder

Hasil analisis gaya pada balok girder menunjukkan beban yang harus ditanggung oleh setiap elemen. Informasi ini sangat penting dalam memastikan bahwa semua komponen struktural dirancang dengan benar untuk menahan beban yang diharapkan.

4.2. Gaya Gaya pada Abutment

Analisis gaya pada abutment memberikan wawasan tentang bagaimana abutment mendukung struktur jembatan. Memahami gaya yang bekerja pada abutment membantu dalam perencanaan dan desain agar abutment dapat berfungsi secara efektif.

V.

Dokumen ini menekankan pentingnya optimasi dalam desain dan konstruksi jembatan box culvert dan jembatan beton balok-T. Dengan rekapitulasi volume dan berat tulangan yang tepat, serta analisis gaya yang mendalam, proyek ini tidak hanya memenuhi standar keselamatan tetapi juga efisiensi biaya. Hasil penelitian ini dapat menjadi panduan bagi insinyur dalam merencanakan dan melaksanakan proyek infrastruktur yang berkelanjutan.

Referensi Dokumen

  • RSNI-T-02-2005 ( Tidak disebutkan )
  • RSNI-T-12-2004 ( Tidak disebutkan )

Gambar

TABLE:  Element Forces - Frames
TABLE:  Element Forces - Frames
TABLE:  Element Forces - Frames
TABLE:  Element Forces - Frames
+7

Referensi

Dokumen terkait

Didalam tugas akhir ini dibahas tentang perencanaan beton prategang pada suatu gelagar/balok yang berbeda, yaitu balok PCI dengan Balok Box.. Namun didalam tugas akhir

Peraturan pembebanan yang digunakan pada perencanaan struktur jembatan beton pelat lengkung adalah RSNI T-02-2005 (standar pembebanan untuk jembatan), dan RSNI T-

Perencanaan struktur dalam studi kasus mengikuti Standar Jembatan Gelagar Beton Bertulang Balok “T” yang dikeluarkan oleh Bina Program Jalan, Direktorat Jendral

Modifikasi pada struktur jembatan antara lain, untuk bangunan alas direncanakan dengan beton pratekan balok tipe T yang terdiri dari 3 bentang dengan panjang 33,50 m + 33,50 m + 33,50

Konstruksi jembatan komposit telah mulai digunakan dalam pembangunan sejak pertama tahun 1950 dengan menggunakan balok sederhana pada bentang yang pendek (dari 20 sampai 25

Pengujian menggunakan software response – 2000 yang dilakukan pada 5 benda uji jembatan beton balok T mendapatkan hasil load - max deflection yang berbeda-beda yang

Tujuan dari perancangan ini adalah untuk dapat mendesain komponen-komponen dari jembatan balok T berupa dimensi, jenis material dan juga tulangan yang digunakan untuk

Untuk lendutan akibat beban hidup yang diakibatkan oleh beban truk berupa beban titik maka digunakan posisi pembebanan yang memberikan pengaruh maksimum pada tiap bentang