ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI PEGAWAI
REPUBLIK INDONESIA SETIA KECAMATAN
PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG
SKRIPSI
Oleh
Rizky Fajar A. Setyarini 09610269
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI PEGAWAI
REPUBLIK INDONESIA SETIA KEC. PONCOKUSUMO
KAB. MALANG
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Rizky Fajar Agus Setyarini 09610269
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI PEGAWAI
REPUBLIK INDONESIA (KPRI) SETIA
PONCOKUSUMO MALANG
Oleh
Rizky Fajar Agus Setyarini 09610269
Diterima dan disetujui Pada tanggal 09 Februari 2013
Pembimbing:
Pembimbing I, Pembimbing II,
Dra. Erna Retna Rahadjeng, M.M Drs. Warsono, M.M
Mengetahui,
Dekan Ketua
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Manajemen
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Rizky Fajar Agus Setyarini
NIM : 09610269
Jurusan : Manajemen
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa tugas akhir
dengan judul ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI PEGAWAI
REPUBLIK INDONESIA SETIA KEC. PONCOKUSUMO KAB. MALANG
adalah hasil karya ilmiah saya dan dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya
ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di
perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya ilmiah atau pendapat yang pernah
diteliti atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis atau dikutip
dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
Malang, 20 Maret 2013
Mahasiswa
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penelitian ini dapat diselesaikan. Penelitian berjudul
“Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Setia Kec.
Poncokusumo Kab. Malang”. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui kinerja
keuangan dan prospek KPRI di masa yang akan datang dan juga digunakan untuk
mempertimbangkan pengambilan keputusan.
Penelitian ini dapat disusun berkat bantuan, bimbingan, dorongan dan
saran dari berbagai pihak. Melalui laporan hasil penelitian ini, penulis
menyampaikan penghargaan yang tinggi dan terima kasih yang dalam kepada
pihak-pihak berikut:
1. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan
penulis untuk menimba ilmu.
2. Dra. Aniek Rumijati, M.M, selaku Ketua Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang, yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan
skripsi.
3. Dra. Erna Retna Rahadjeng, M.M.AFP dan Drs. Warsono, M.M, selaku
Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dengan penuh
kesabaran dan kebijaksanaan, memberikan saran dan dukungan selama
ii
4. Bapak H. Rahmat Mulyadi, M.Pd dan ibu Hj. Siti Zulaikha tercinta,
ayahanda dan ibunda yang selalu memberikan semangat dan motivasi luar
biasa, aku bangga menjadi anakmu.
5. Kakakku Dyan Artha Purvitasari, S.IP serta adik-adikku tersayang Laila
Monica dan M. Fajrian Umar Fanani, terima kasih atas dukungan, canda
tawa dan doanya.
6. Terima kasih rekan-rekan angkatan 2009 khususnya konsentrasi keuangan,
atas canda tawa, suka duka dan pengalaman selama kita berteman.
Insyaallah pertemanan ini akan terus terjaga.
7. Sahabat-sahabat terbaikku Selvy, Uphe, Iffan, Cak Surya dan Abang Resa,
terima kasih atas pengalaman suka duka yang telah kita bagi bersama
selama di bangku perkuliahan.
8. Semua pihak yang memberikan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini
yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Semoga amal baik dan bantuan
yang diberikan mendapatkan imbalan dari Allah SWT.
Penulis telah berupaya secara optimal untuk menyelesaikan penelitian ini,
namun kritik dan saran senantiasa penulis harapkan dalam rangka penyempurnaan
hasil penelitian ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi mahasiswa, pemerhati
masalah pembelajaran dan penulis lain.
Malang, 20 Maret 2013
Penulis,
iii
DAFTAR LAMPIRAN ... viii
ABSTRAKSI ... ix
ABSTRACT ... x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Batasan Masalah ... 7
D. Tujuan ... 7
E. Kegunaan Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 9
B. Tinjauan Teori ... 9
C. Kerangka Pikir ... 14
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 16
B. Jenis Penelitian ... 16
iv
Halaman
D. Data dan Sumber Data ... 19
E. Teknik Pengumpulan Data ... 19
F. Teknik Analisis Data ... 19
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Koperasi ... 30
B. Analisis Data ... 33
C. Pembahasan Hasil Analisis Data ... 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 53
B. Saran ... 53
DAFAR PUSTAKA
v
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Data jumlah KPRI di Kabupaten Malang tahun 2012. ... 2
Tabel 1.2 Laporan RAT Koperasi Setia Tutup Buku 2009-2011. ... 4
Tabel 3.1 Penetapan Kesehatan Koperasi ... 22
Tabel 3.2 Penilaian rasio Volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman yang diberikan. ... 24
Tabel 3.3 Penilaian rasio pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan ... 25
Tabel 3.4 Standar Perhitungan Manajemen Umum ... 25
Tabel 3.5 Standar Perhitungan Manajemen Kelembagaan ... 26
Tabel 3.6 Standar Perhitungan Manajemen Permodalan ... 26
Tabel 3.7 Standar Perhitungan Manajemen Aktiva ... 26
Tabel 3.8 Standar Perhitungan Manajemen Likuiditas ... 27
Tabel 4.1 Data Jumlah Anggota KPRI Setia Poncokusumo ... 30
Tabel 4.2 Modal Sendiri KPRI Setia Poncokusumo ... 31
Tabel 4.3 Total Aktiva KPRI Setia Poncokusumo ... 31
Tabel 4.4 Sisa Hasil Usaha (SHU) KPRI ... 32
Tabel 4.5 Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset (RMSTA) ... 34
Tabel 4.6 Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Diberikan Berisiko ... 34
Tabel 4.7 Rasio Kecukupan Modal Sendiri (RKMS) ... 35
vi
Halaman
Tabel 4.9 Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman
Diberikan ... 37
Tabel 4.10 Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah ... 37
Tabel 4.11 Rasio Pinjaman Berisiko terhadap Pinjaman yang Diberikan ... 38
Tabel 4.12 Rasio-rasio Aspek Manajemen ... 39
Tabel 4.13 Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto ... 42
Tabel 4.14 Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor (RBUSHUK) ... 43
Tabel 4.15 Rasio Efisiensi Pelayanan (REP) ... 43
Tabel 4.16 Rasio Kas ... 44
Tabel 4.17 Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima ... 45
Tabel 4.18 Rasio Rentabilitas Aset (RRA) ... 46
Tabel 4.19 Rentabilitas Modal Sendiri (RRMS) ... 46
Tabel 4.20 Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan ... 47
Tabel 4.21 Rasio Partisipasi Bruto ... 48
Tabel 4.22 Rasio Promosi Ekonomi Anggota ... 48
Tabel 4.23 Skor keseluruhan penilaian kinerja keuangan KPRI Setia ... 49
Tabel 4.24 Perhitungan Time Series ... 50
vii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Pikir Penelitian ... 15
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Lampiran 2 Perhitungan Rasio KPRI Setia Poncokusumo
Lampiran 3 Daftar Pertanyaan Aspek Manajemen
DAFTAR PUSTAKA
Daulati, Dila. 2012. Analisis Kinerja Keuangan Pusat Koperasi Angkatan Darat
“A” DAM V/Brawijaya. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.
Ekawarna, Dr. 2010. Manajemen Badan Usaha dan Koperasi. Jakarta: Gaung Persada Press
Fahmi, Irfan. 2011. Analisis Kinerja Keuangan: Panduan bagi akademisi, Manajer dan Investor untuk Menilai dan Menganalisis Bisnis dari
Aspek Keuangan. Penerbit: ALFABETA Bandung.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: IAI.
Krisna, Viki. 2012. Analisis Kinerja Keuangan KPRI Bina Karya
Balongpanggang Kabupaten Gresik. Malang: Universitas
Muhammadiyah Malang.
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia. No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi. www.depkop.co.id.
Prastowo, D. dan Julianty, R. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Ketiga. Yogyakarta: BPFE.
Martono dan Harjito. 2002. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Yogyakarta: Ekonosia
Munawir, S. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta: Liberty. Yogyakarta.
Sukarno, Edy. 2005. Sistem Pengendalian Manajemen: Suatu Pendekatan
Praktis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Koperasi sebagai sebuah lembaga ekonomi rakyat telah lama dikenal di
Indonesia, bahkan Dr. Muhammad Hatta mengatakan bahwa Koperasi adalah
Badan usaha bersama yang bergerak dalam bidang perekonomian,
beranggotakan mereka yang umumnya berekonomi lemah yang bergabung
secara sukarela dan atas dasar hak dan kewajiban melakukan suatu usaha yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan para anggotanya.
Koperasi di Indonesia mengalami pasang surut dalam
perkembangannya. Koperasi berkembang sesuai dengan perubahan zaman dan
tuntutan dari pada anggota itu sendiri, serta berdiri untuk melayani anggota
khususnya dan masyarakat pada umumnya. Peran dan tugas dari koperasi itu
sendiri adalah sebagai sarana meningkatkan taraf hidup sederhana masyarakat
Indonesia, mengembangkan demokrasi ekonomi Indonesia, serta mewujudkan
pendapatan masyarakat yang adil dan merata dengan cara menyatukan,
membina dan mengembangkan setiap potensi yang ada.
Berbagai macam jenis koperasi mulai berdiri, khususnya di Kabupaten
Malang setidaknya ada sekitar 15 jenis koperasi yang hingga kini memiliki
status aktif. Salah satunya adalah KPRI yang seluruh anggota dan
pengurusnya adalah dari persatuan pegawai negeri. Luasnya cakupan daerah
2
2
banyaknya KPRI yang tumbuh dan berkembang. Terhitung hingga akhir 2012
ini jumlah KPRI di Kabupaten Malang mencapai jumlah 40 unit.
Tabel 1.1 Data jumlah KPRI di Kabupaten Malang tahun 2012.
Kecamatan Jumlah Kecamatan Jumlah
Klojen 2 unit Karangploso 2 unit Sumberpucung 2 unit Donomulyo 1 unit
Singosari 3 unit Ampelgading 2 unit Poncokusumo 1 unit Dau 1 unit
Jumlah 26 unit Jumlah 14 unit
Sumber: http://madeinkabupatenmalang.com diunduh pada 14 November 2012
Berdasar pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan KPRI
di Kabupaten Malang semakin banyak dan minat masyarakat terhadap
eksistensi koperasi pun meningkat. Hal ini dibuktikan dengan berdirinya
koperasi secara merata pada setiap kecamatan di Kabupaten Malang seperti
yang tercatat pada tabel diatas.
Untuk menjaga kondisi ini tetap stabil atau lebih berkembang, perlu
dilakukan berbagai macam upaya, di antaranya ialah perbaikan mutu SDM,
penguatan permodalan koperasi oleh anggota dan pemerintah dengan bunga
kompetitif, visi misi dan tujuan koperasi harus diarahkan dengan baik,
bantuan diklat dan kewirausahaan bagi koperasi pemula serta sistem
manajemen keuangan yang profesional.
Pada dasarnya KPRI memulai usahanya dengan skala kecil atau
3
3
tersebut. Hal ini yang menjadi kemudahan bagi pengurus KPRI dalam
memberikan pinjaman, karena proses pembayaran angsuran yang langsung
dapat dipotong dari nominal gaji yang didapatkan oleh pegawai tersebut.
Hingga kini koperasi pun mengupayakan kegiatan ekonominya agar berjalan
dengan optimal untuk melanjutkan kelangsungan hidupnya.
Selama satu dekade terakhir ini, koperasi di wilayah kabupaten Malang
khususnya koperasi pegawai negeri, yang kini sebutannya berubah menjadi
KPRI (Koperasi Pegawai Republik Indonesia) mengalami kemajuan
signifikan. KPRI merupakan badan usaha yang bukan berdasar keuntungan,
namun harus tetap dikelola seperti badan usaha lainnya, sehingga mampu
untuk mensejahterakan anggotanya.
Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan perilaku manusia dalam
melaksanakan peran yang dijalankannya dalam mencapai tujuan koperasi.
Penilaian kinerja dilakukan bertujuan untuk memotivasi pengurus dan
pengelola koperasi dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi
standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan
tindakan dan hasil yang diinginkan. Penilaian kinerja penting dilakukan oleh
pengurus, pengawas dan pihak lain yang berkepentingan. Dengan mendeteksi
kinerja keuangan, koperasi dapat mengidentifikasi kondisi keuangannya.
Manfaat penilaian kinerja bagi koperasi adalah untuk mengelola
kegiatan operasi secara efektif dan efisien, membantu pengambilan
keputusan, mengidentifikasi kebutuhan koperasi, menyediakan umpan balik
4
4
membantu merencanakan kegiatan operasional koperasi pada masa
berikutnya.
Koperasi Pegawai Republik Indonesia “Setia” adalah salah satu dari
sekian banyak koperasi di kabupaten Malang yang bertujuan untuk bersama
mensejahterakan anggota melalui kegiatan dan unit usaha yang dijalankan
oleh pengurus dengan dibantu beberapa karyawan. Koperasi yang
beranggotakan para pegawai negeri ini memiliki anggota sejumlah 342 orang.
Tabel 1.2 Laporan RAT Koperasi Setia Tutup Buku 2009-2011.
Komponen Tahun 2009 (Rp)
Tahun 2010 (Rp)
Tahun 2011 (Rp)
Asset 321.600.500 359.250.675 400.966.130
Modal Sendiri 2.960.268.432 3.724.680.357 3.987.446.232 Besar Simpanan 2.565.052.575 3.216.900.500 3.925.829.350
SHU 80.400.000 83.800.000 84.750.000
Jumlah Anggota 332 orang 346 orang 342orang Sumber: Data Koperasi Setia Laporan RAT tahun 2009-2011.
Pada tabel 1.2 yang tertera diatas menjelaskan dari hasil RAT KPRI
Setia pada tahun 2009 -2011 yang mana asset dari koperasi mengalami
peningkatan rata-rata 10% per tahun, serta jumlah besar simpanan anggota
yang meningkat tajam pada tahun 2010 sebesar 20%. Akan tetapi
peningkatan nilai asset dan besar simpanan anggota yang besar tidak
membuat nilai SHU yang diberikan meningkat besar. Rata-rata per tahun
SHU yang dibagikan meningkat hanya 4%. Hal ini terjadi akibat kurangnya
partisipasi anggota terhadap kegiatan usaha yang dijalankan KPRI.
Pengurus KPRI Setia pada umumnya sudah sangat memahami landasan
5
5
sebagaimana dimaksud dalam pasal 29 UUD No. 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian, yakni pertama bertanggung jawab secara penuh untuk
mengelola dan mengamankan asset kepemilikan anggota, kedua berkewajiban
mengembangkan kreasi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan anggota,
ketiga wajib mempertahankan aspek transparansi dan akuntabilitas dalam tata
kelola kelembagaan.
Beragam cara mulai diusahakan pengurus untuk lebih meningkatkan
layanan kepada anggotanya dengan berbagai keputusan dan rencana kerja
melalui media Rapat Anggota Tahunan (RAT). Salah satu hal yang kini
dibahas adalah bagaimana KPRI Setia dapat meningkatkan jumlah SHU yang
diberikan dengan adanya potensi ekonomi yang dimiliki koperasi.
Koperasi Pegawai Republik Indonesia Setia ini mempunyai beberapa
unit usaha, antara lain unit usaha penggemukan sapi, unit usaha travel, unit
usaha fotokopi, unit usaha penyaluran beras serta yang terakhir adalah unit
simpan pinjam. Untuk mengetahui kondisi keuangan koperasi tersebut
membutuhkan beragam pertimbangan, perhitungan dan analisis yang cukup
matang, sehingga dapat memastikan tingkat risiko atas apa yang telah
diputuskan oleh pihak-pihak yang berwenang.
Pentingnya penilaian kinerja bagi Koperasi Setia adalah untuk
mengukur seberapa besar tingkat kesehatan koperasi, mengevaluasi hasil
kerja selama kurun waktu tertentu yang kemudian dapat ditetapkan strategi
yang tepat untuk masa depan. Hal ini dikarenakan analisis kinerja keuangan
6
6
mendatang yang lebih baik. Analisis juga digunakan untuk mengevaluasi
kinerja atau keberhasilan pengurus dalam mengelola koperasi.
Manfaat dari penilaian atau analisis kinerja pada KPRI Setia adalah
untuk mengetahui tingkat keberhasilan koperasi, penilaian kinerja juga
digunakan sebagai dasar untuk pengembangan koperasi. Serta digunakan
sebagai bahan pertimbangan serta evaluasi bagi pengurus terhadap aktivitas
keuangan selama kurun waktu tertentu, sehingga kemudian dapat dilakukan
perbaikan-perbaikan yang diperlukan kedepannya.
Analisis kinerja ini bertujuan untuk memberikan pedoman kepada
pengurus serta anggota koperasi agar dapat melakukan kegiatan berdasarkan
prinsip koperasi secara profesional, kehati-hatian dan kesehatan, sehingga
dapat meningkatkan kepercayaan dan memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya kepada anggota dan masyarakat sekitar. Sekaligus dengan adanya
analisis ini dapat memberikan manfaat kepada pengurus KPRI Setia untuk
mengevaluasi hasil RAT selama tahun berjalan dan mengetahui tingkat
kesehatan koperasi.
Berdasarkan pada latar belakang diatas maka penulis perlu membahas
mengenai “Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia
Setia Kec. Poncokusumo Kab. Malang”.
B. Rumusan Masalah
Berdasar latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya,
7
7
keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Setia Kec. Poncokusumo
Kab.Malang?”.
C. Batasan Masalah
Penentuan batasan penelitian dimaksudkan agar permasalahan yang
diteliti dalam penelitian ini tidak terlalu melebar dari garis yang sudah
ditentukan. Batasan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Permasalahan yang diteliti hanya kinerja tahun 2009-2011.
2. Analisis yang dipakai mengacu pada Peraturan Menteri Koperasi dan
Usaha Kecil Menengah nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009.
D. Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan
pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia Setia Kec. Poncokusumo Kab.
Malang.
E. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Penelitian
a. Bagi Manajemen KPRI Setia
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan
masukan untuk pengambilan keputusan kebijakan keuangan dimasa
mendatang.
b. Bagi anggota KPRI Setia
Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
untuk melakukan investasi pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia
8
8 c. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
referensi, baik untuk penelitian serupa atau untuk menambah
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Tinjauan peneliti terdahulu yang dijadikan pertimbangan oleh penulis
yaitu pertama, penelitian yang dilakukan oleh Viki (2012) di KPRI Bina
Karya Balongpanggang Gresik. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan
bahwa kinerja keuangan KPRI Bina Karya Balongpanggang pada aspek
likuiditas dan aspek jati diri koperasi dinyatakan kurang sehat. Kedua,
penelitian yang dilakukan oleh Dila (2012). Objek penelitian ini dilakukan
pada Puskopad “A” DAM V/Brawijaya Malang. Hasil penelitian ini
menyimpulkan bahwa kinerja keuangan Puskopad pada 3 tahun terakhir
dinyatakan kurang sehat.
B. Tinjauan Teori
1. Kinerja Keuangan
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:570), kinerja adalah sesuatu
yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, atau kinerja merupakan
kemampuan kerja. Sukarno (2005:111), Kinerja adalah gambaran
mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/ program/
kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi
organisasi.
Martono (2002:52) kinerja keuangan suatu perusahaan atau badan
usaha lain sangat bermanfaat bagi berbagai pihak (stakeholders), seperti
10
1
pihak manajemen sendiri. Laporan keuangan yang berupa neraca dan
laporan laba-rugi dari suatu koperasi atau badan usaha lain, apabila
disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang
nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu koperasi
atau badan usaha lain selama kurun waktu tertentu.
Standar Akuntansi Keuangan SAK (2009:4) menjelaskan bahwa
informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan
dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada, disamping itu
informasi tersebut juga berguna dalam perumusan pertimbangan tentang
efektifitas perusahaan dalam memaanfaatkan tambahan sumber daya.
Informasi fluktuasi kenerja sangat penting dan bermanfaat untuk
prediksi kapasitas perusahaan atau koperasi dalam menghasilkan arus kas
dari sumber daya yang ada. Munawir (2007:31) juga menjelaskan dari
hasil analisis kinerja dapat diperoleh data yang akan mendukung
keputusan yang akan diambil. Kinerja juga berguna dalam perumusan
pertimbangan tentang efektivitas perusahaan atau koperasi dalam
memanfaatkan tambahan sumber dayanya.
2. Faktor-faktor Penentu Kinerja Keuangan
Munawir (2007:31) dalam menganalisa dan menilai posisi
keuangan dan potensi atau kemajuan-kemajuan perusahaan, faktor yang
paling utama mempengaruhi dan mendapatkan perhatian oleh
penganalisa adalah pertama, Likuiditas yang menunjukkan kemampuan
11
1
segera dipenuhi, atau kemampua perusahaan untuk memenuhi kewajiban
keuangan pada saat ditagih. Perusahaan yang mampu memenuhi
kewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti perusahaan
dikatakan dalam keadaan “likuid”.
Kedua, Solvabilitas yang menunjukkan kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut
dilikuidasikan, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka
panjang. Suatu perusahaan dikatakan solvabel apabila, perusahaan
tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup baik untuk
membayar semua hutang-hutangnya. Sebaliknya apabila jumlah aktiva
tidak cukup atau lebih kecil daripada jumlah hutangnya, berarti
perusahaan tersebut dalam keadaan insolvabel.
Ketiga, Rentablitas atau profitabilitas yang menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode
tertentu. Rentabilitas suatu perusahaan diukur dengan kesuksesan
perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif,
dengan demikian rentabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan
memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode
dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut.
Keempat, Stabilitas usaha yang menunjukkan kemampuan
perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur
dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar
12
1
hutang-hutang tersebut tepat pada waktunya, serta kemampuan
perusahaan untuk membayar deviden secara teratur pada pemegang
saham tanpa mengalami hambatan atau krisis keuangan.
3. Model Pengukuran Kinerja Keuangan
Model pengukuran kinerja keuangan antara lain adalah dengan
melakuakan analisis rasio. Rasio keuangan adalah suatu hal yang
menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara jumlah
tertentu dengan jumlah yang lain atau perbandingan antara berbagai
gejala yang dinyatakan dengan angka/persentase.
Terdapat dua macam metode untuk mengukur kinerja keuangan,
pertama, dengan metode penilaian kinerja konvensional dengan hasil
laporan keuangan yang diwujudkan dalam rasio keuangan antara lain
rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, profitabilitas dan ukuran yang
lainnya. Kedua, pengukuran kinerja kontemporer dengan menggunakan
beberapa macam alat ukur sebagai contoh dengan menggunakan metode
EVA dan metode Balance Score Card (BSC).
Suatu koperasi dapat dikatakan mempunyai posisi keuangan yang
kuat (Ekawarna, 2010:90), apabila mampu memenuhi
kewajiban-kewajibannya tepat pada waktunya, memelihara modal kerja yang cukup
untuk operasi yang normal, membayar bunga dan SHU yang dibutuhkan
dan memelihara tingkat kredit yang menguntungkan.
Kinerja koperasi merupakan suatu tampilan tentang kondisi
13
1
keberhasilan suatu perusahaan pada umumnya berfokus pada laporan
keuangan disamping data-data non keuangan lain yang bersifat sebagai
penunjang. Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas
koperasi dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada.
4. Analisis Laporan Keuangan Koperasi
Kasmir (2010:66) analisis laporan keuangan merupakan salah satu
cara untuk mengetahui kinerja keuangan dalam satu periode. Analisis
laporan keuangan koperasi yang digunakan saat ini adalah bersumber
dari Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah No.
14/Per/M.KUKM/XII/2009, berisikan tentang rasio-rasio keuangan yang
digunakan untuk menilai kinerja laporan keuangan koperasi.
a. Permodalan
Rasio untuk mengukur kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek
permodalan.
b. Kualitas Aktiva Produktif
Rasio untuk mengukur kinerja keuangan koperasi ditinjau dari
aktiva-aktiva yang dimiliki koperasi untuk menghasilkan manfaat
bagi koperasi.
c. Manajemen
Rasio untuk mengukur seberapa besar kemampuan manajemen
dalam mengelola organisasinya terkait dengan bidang usaha yang
14
1 d. Efisiensi
Rasio untuk mengukur keefisiensian kinerja yang dilakukan koperasi
selama menjalankan kegiatannya.
e. Likuiditas
Rasio untuk mengukur kemampuan koperasi dalam memenuhi
kewajiban keuangannya pada saat ditagih.
f. Kemandirian dan Pertumbuhan
Rasio untuk mengukur kecukupan modal atau cadangan yang
dibentuk untuk menutup fluktuasi suku bunga dan nilai tukar
dibandingkan dengan potencial loss.
g. Jati diri Koperasi
Rasio untuk mengukur keberhasilan koperasi dalam mencapai
tujuannya yaitu mempromosikan ekonomi anggota atau memberikan
manfaat atas partisipasi anggota.
C. Kerangka Pikir
Berdasarkan penjelasan dan teori yang telah dibahas sebelumnya, maka
dapat disusun suatu kerangka pikir yang menggambarkan tentang penerapan
perhitungan kinerja suatu koperasi berdasar pada Peraturan Menteri Negara
Koperasi dan UMKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009. Berikut kerangka pikir
15
1
Gambar 2.1. Kerangka Pikir Penelitian Laporan Keuangan KPRI Setia
Kinerja Keuangan Koperasi
Analisis Rasio Keuangan Standar Permen Koperasi dan UKM nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009
Variabel:
1. Permodalan
2. Kualitas Aktiva Produktif 3. Manajemen
4. Efisiensi 5. Likuiditas
6. Kemandirian & Pertumbuhan 7. Jatidiri Koperasi
Analisis Time Series