PENGARUH PENGUMUMAN PEMBAYARAN DIVIDEN
TUNAI TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM
(Studi Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 yang Terdaftar di BEI)SKRIPSI
Oleh: Ainul Chadilla 201010160311275
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
PENGARUH PENGUMUMAN PEMBAYARAN DIVIDEN
TUNAI TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM
(Studi Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 yang Terdaftar di BEI)Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai
Derajat Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh: Ainul Chadilla 201010160311275
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
KATA PENGANTAR
Assalumu’alaikum Wr. Wb.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan
hidayah-NYA penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Pengaruh Pengumuman Pembayaran Dividen Tunai Terhadap Perubahan Harga Saham (Studi Pada Perusahaan Indeks Kompas 100 Yang Terdaftar Di Bei)”
Maksud dan tujuan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat
guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Muhammadiyah
Malang. Penulisan Skripsi ini tidak akan lancar tanpa adanya bantuan, dukungan
serta bimbingan dari beberapa pihak baik langsung maupun tidak langsung yang
sangat besar artinya. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan
terima kasih kepada:
1. Dr. H. Muhadjir Effendy, M.AP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah
Malang.
2. Dr. H. Nazaruddin M, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Dra. Aniek Rumijati, M.M. selaku Ketua Program Studi Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Drs. Wiyono, MM selaku Dosen pembimbing I yang telah banyak meluangkan
waktu dan tenaga serta kesabarannya dalam memberikan bimbingan dan
5. Dra. Dewi Nurjanah M,M, AFP selaku Dosen pembimbing II yang telah
banyak meluangkan waktu dan tenaga serta kesabarannya dalam memberikan
bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga dapat terselesaikannya
Skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen beserta staf pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis
khususnya Jurusan Manajemen yang telah banyak memberikan ilmu dan
pengetahuan selama mengajar di kelas E dan Konsentrasi Keuangan.
7. Ibuku Suyati dan Ayahku Suroto tercinta serta saudaraku Dita Armydia,
beserta keluarga besar SUNGA Family yang telah memberikan dukungan baik
secara materil maupun spiritual, serta segenap kasih sayangnya yang telah
diberikan kepada saya selama ini, terima kasih yang tak terhingga untuk
semuannya.
8. Sahabatku Tercinta yang selalu menemani disaat penat dan memberikan
dukungan Mh. Ariyanto Pratama Putra, saya ucapkan terima kasih yang tak
terhingga..
9. Dosen Muda sekaligus dosen pembimbing bayangan Drs. Syamsul Hadi, M.si,
Novita Ratna satiti, SE. M.M, Eka Khadarpa SE. M.M, Wenny Yuniaris, SE.
MM, Fika Fitriasari, SE. MM , Novi Puji L., SE. MM. dan Keluarga besar P.S
Manajemen UMM yang masih banyak lagi yang tidak bisa saya sebutkan satu
persatu. terima kasih yang tak terhingga untuk semuannya.
10.Teman-teman perjuangan Akademik (Kristina Islamiah, Agustin Wulansari,
Yudhiyanti ML, Prisca Hemilis Safora, Hessy Dwi, Rezky Rahman Repon,
terima kasih atas yang tak terhingga untuk kalian semuanya.
11.Pihak-pihak lain yang turut membantu selesainya skripsi ini, yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangan dan kelemahannya, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan
kritik yang sifatnya membangun agar dapat lebih baik lagi. Besar harapan penulis
bahwa skripsi ini dapat memberikan manfaat dan berguna bagi semua pihak
dalam meningkatkan keilmuan. Akhir kata saya mengucapkan terima kasih yang
sebanyak-banyaknya.
Wassalamu’alaikum. Wr. Wb
Malang, 27 Januari 2014
Penulis
DAFTAR ISI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 27
A. Jenis Penelitian ... 27
B. Populasi dan Sampel ... 27
C. Sumber Data ... 27
D. Definisi Variabel Penelitian... 28
E. Metode Analisis Data ... 33
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 35
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 35
C. Pembahasan ... 43
BAB V PENUTUP ... 46
A. Kesimpulan ... 46
B. Saran ... 46
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL Tabel 4.1. Daftar perusahaan yang membagidividen pada
Januari – Juni 2013 ... 37
Tabel 4.2. Return Market, Return Saham, dan Abnormal Return AALI 39
Tabel 4.3. Hasil perhitungan Rata-rata abnormal return
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Periode Estimasi dan Periode Jendela ... 23
Gambar 2.2. Pengaruh Pengumuman Pembayaran Dividen
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1
Daftar perusahaan yang membagi dividen pada Januari – Juni 2013
Lampiran 2
Hasil perhitungan return market, return saham, expected return dan abnormal return
Lampiran 3
DAFTAR PUSTAKA
Ambarwati, Sri Dwi Ari. 2010. Manajemen Keuangan Lanjut. Yogyakarta: Graha Ilmu
Brigham, Eugene. F & Joel F Houston. 2006. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan (Fundamentals of Financial Management). Jakarta: Penerbit Salemba Empat
Darmaji, Tjiptono & Hendy M. Fakhruddin. 2006. Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta: Penerbit Salemba Empat
Halim, Abdul. 2003. Analisis Investasi. Jakarta: Penerbit Salemba Empat
Hartono, Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE
Keown J. Arthur, dkk. 2000. Dasar-dasar Manajemen Keuangan (Jilid 2). Jakarta: Penerbit Salemba Empat
Kodrat, Daud Sukardi & Kurniawan Indonanjaya. 2010. Manajemen Investasi (Pendekatan Teknikal dan Fundamental Untuk Analisis Saham). Yogyakarta: Graha Ilmu
Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan (Teori dan Aplikasi). Yogyakarta: BPFE
Siaputra, Lani & Adwin Surja Atmadja. 2006. Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Perubahan Harga Saham Sebelum dan Sesudah Ex-Dividend Date di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Penelitian. Fakultas Ekonomi. Universitas Kristen Petra, Surabaya.
Suharyadi & Purwanto, S.H. 2011. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Jakarta: Penerbit Salemba Empat
Sularso R. Andi. 2003. Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Perubahan harga Saham (Return) Sebelum dan Sesudah Ex-Dividend Date di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Penelitian. Fakultas Ekonomi. Univeristas Jember
Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio (Edisi pertama). Yogyakarta: BPFE
http://bilongtuyu.blogspot.com/2013/05/harga-saham-berdasarkan-fungsi.html. Harga Saham Berdasarkan Fungsi. Selasa, 22 Oktober 2013
http://www.duniainvestasi.com/bei/prices/stock . Harga Saham Harian. Minggu, 27 Oktober 2013.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan besar maupun perusahaan kecil tentu membutuhkan dana
untuk kegiatan operasionalnya. Dana yang dibutuhkan dapat diperoleh dari
dana sendiri, pinjaman maupun penerbitan modal (saham). Ketika perusahaan
besar memerlukan dana, maka perusahaan akan menerbitkan saham atau
melakukan IPO (Intial Public Offering) untuk memperoleh tambahan modal.
Masing-masing perusahaan yang telah IPO kemudian melaporkan
keuangannya, sehingga nilai perusahaan lebih mudah untuk diukur. Laporan
keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan kemudian dijadikan alat bagi
investor dalam membuat keputusan investasi.
Investor mempunyai beberapa pertimbangan dalam membuat
keputusan, seperti harga saham, capital gain, laba perusahaan, dan
pembagian dividen. Meskipun pasar modal Indonesia sempat terpuruk namun
sekarang telah kembali berkembang dengan baik, sehingga menyebabkan
banyaknya perubahan pada peserta pasar modal. Kondisi ini terjadi dan
menyebabkan perubahan harga saham relatif tinggi.
Harga saham akan bergerak sesuai dengan kekuatan permintaan dan
penawaran yang terjadi atas harga saham di pasar sekunder. Tinggi rendahnya
harga saham lebih banyak dipengaruhi oleh pertimbangan pembeli dan
Selain harga saham, investor juga melakukan penilaian terhadap
perusahaan tempat investor berinvestasi. Investor juga menilai kemampuan
emiten menghasilkan laba. Apabila laba meningkat secara teoritis harga
saham juga meningkat. Investor juga menilai laporan keuangan perusahaan
untuk mengestimasi keuntungan di masa mendatang. Selanjutnya yang tidak
terlepas dari penilaian investor adalah pembagian dividen.
Ketika berinvestasi kebutuhan investor bukan hanya mencari capital
gain tapi juga untuk memperoleh dividen. Kebijakan dividen sangat penting
untuk manajer, pemimpin dan pemegang saham, hal ini penting bagi investor
karena investor menilai dividen bukan hanya sebagai pendapatan tapi juga
untuk menilai masa depan dari suatu perusahaan.
Menurut Agus Sartono dan Sri Dwi Ari Ambarwati, kebijakan dividen
menyangkut keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan
dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam
bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa datang. Dividen
berupa pembayaran yang dilakukan perusahaan kepada pemegang saham
yang berasal dari pendapatan atau earning dalam bentuk kas atau saham.
Capital gains merupakan keuntungan modal yang akan diperoleh pemegang
saham jika menginvestasikan kembali pendapatannya dalam jangka panjang.
Dividen dibagikan perusahaan dalam kurun waktu kuartal atau bisa
sesuai kebijakan perusahaan, bahkan bisa pula dividen tidak dibagikan
dengan alasan tertentu. Perusahaan juga tidak membagi dividen ketika nilai
dividen menurun berarti menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan
laba juga menurun. Kemudian secara teoritis maka harga saham juga akan
menurun.
Keputusan tentang berapa banyak bagian keuntungan yang akan
dibagikan kepada pemegang saham, dan berapa banyak yang akan ditahan
menjadi salah satu tanggungjawab manajer keuangan. Kebijakan dividen
mempunyai arti penting bagi perusahaan. Informasi keuangan tidak hanya
berguna bagi perusahaan namun juga berguna bagi investor. Bagi investor
yang berinvestasi ke perusahaan dalam bentuk saham, mempunyai beberapa
keuntungan.
Miller dan Modigliani (dalam Sartono 2001: 282) berkesimpulan
bahwa reaksi investor terhadap perubahan dividen berbeda dibanding laba
ditahan, namun harga saham berubah mengikuti perubahan dividen
semata-mata karena adanya kandungan informasi dalam pengumuman dividen. Pada
umumnya ketika perusahaan mengumumkan akan dibagi dividen permintaan
akan saham naik, sehingga harga saham juga mengikuti naik. Beberapa
investor lebih menyukai dividen daripada capital gain, hal ini disebakan
karena dividen lebih pasti dibandingkan dengan capital gain di masa depan.
Pada penelitian sebelumnya ada yang menyebutkan bahwa
pengumuman pembayaran dividen tunai tidak berpengaruh pada perubahan
harga saham. Namun penelitian lain menyatakan bahwa ada pengaruh yang
signifikan dari pengumuman terhadap perubahan harga saham. Kemudian
pembayaran dividien tunai terhadap perubahan harga saham dengan
menggunakan metode, obyek dan periode penelitian yang berbeda. Metode
yang digunakan adalah event study dengan melihat pergerakan harga saham
di pasar modal. Kemudian untuk melihat reaksi maka dihitung menggunakan
abnormal return pada dividen naik maupun dividen turun, hipotesis di uji
dengan uji t untuk mengetahui signifikansi pengaruh dari pengumuman.
Selanjutnya sebagai sebuah indikator indeks diperlukan untuk
mengamati pergerakan harga dari sekuritas-sekuritas. BEI mempunyai
beberapa indeks, yaitu indeks harga saham gabungan (IHSG), indeks liquid
45 (ILQ-45), Jakarta Islamic Index (JII), Indeks Papan Utama dan Indeks
Papan Pengembangan, IDX 30, Indeks Sri Kehati, Indeks Pefindo, Indeks
Saham Syariah Indonesia (ISSI) dan Indeks Kompas 100. Pada tanggal 10
Agustus 2007, BEI (Bursa Efek Indonesia) bekerja sama dengan harian
Kompas merilis indeks yang baru yang disebut dengan Indeks Kompas 100.
Indeks ini berisi dengan 100 Saham yang berkategori mempunyai liquiditas
yang baik, kapitalisasi pasar yang tinggi, fundamental yang kuat, serta kinerja
perusahaan yang baik.
Dalam penelitian sebelumnya, obyek yang sering digunakan adalah
JII (Jakarta Islamic Index) dan saham LQ 45. Berbeda dengan penelitian ini
dimana obyek yang digunakan adalah saham Kompas 100. Kompas 100
merupakan saham yang memiliki liquiditas baik dari segi harga dan transaksi.
Pengaruh Pengumuman Pembayaran Dividen Tunai Terhadap Perubahan
Return Saham (Studi Pada Saham Kompas 100 Yang Terdaftar di BEI).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya
menunjukkan ada perbedaan beberapa penelitian tentang pengaruh
pengumuman pembayaran dividen tunai pada perubahan return saham.
Selanjutnya yang menjadi rumusan masalah adalah apakah ada pengaruh
pengumuman pembayaran dividen tunai terhadap perubahan return saham
sebelum dan sesudah pengumuman pada perusahaan yang terdaftar dalam
indeks Kompas 100?
C. Tujuan
Hasil akhir yang ingin dicapai oleh peneliti adalah untuk mengetahui
perubahan return saham sebelum dan sesudah pengumuman pembayaran
dividen pada perusahaan yang terdaftar dalam indeks Kompas 100.
D. Batasan Masalah
Batasan penelitian yang akan diteliti adalah pada perusahaan Kompas
100 di BEI. Masalah yang diteliti sebatas pengumuman pembayaran dividen
tunai pada declaration date yang tercatat di BEI dengan melihat perubahan
merupakan kelemahan dari penelitian karena mengesampingkan faktor-faktor
diluar dividen.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Investor dan Calon Investor
Hasil dari penelitian ini adalah dapat diketahui pengaruh dari
pengumuman pembayaran dividen terhadap harga saham, maka investor
dan calon investor dapat mempertimbangkan waktu untuk berinvestasi
setelah pengumuman pembayaran dividen. Kegunaan yang selanjutnya
adalah dapat digunakan untuk mengambil keputusan apakah akan
membeli, menjual atau menahan saham.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian diharapkan dapat berguna sebagai bahan
pertimbangan di dalam membuat keputusan rasional yang sesuai dengan
tujuan perusahaan dan dapat dijadikan dasar menilai dan menganalisa
kinerja perusahaan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat diharapkan dapat memberikan kesempatan
untuk mengadakan pengkajian ulang dan implementasi dari ilmu-ilmu
dengan kenyataan yang sebenarnya terjadi dalam perusahaan nantinya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian yang berkaitan dengan pengaruh pengumuman pembayaran
dividen tunai terhadap perubahan return saham telah dilakukan. Penelitian
yang menghubungkan pengaruh kebijakan dividen terhadap perubahan harga
saham perusahaan menghasilkan kesimpulan yang berbeda.
R. Andi Sularso (2003) menyatakan bahwa tidak ada pengaruh pada
harga saham yang disebabkan oleh pengumuman pembayaran dividen tunai.
Obyek yang pilih R. Andi adalah perusahaan yang terdaftar di BEJ pada
tahun 2001-2002. Metode perhitungan yang dipilih adalah menggunakan
event study, CAPM dan Uji T-test. Penelitian Andi menggunakan metode
event study, perhitungan CAPM dan Uji T-test.
Hasil penelitian menunjukkan harga saham berubah sebelum ada
pengumuman, namun harga saham menurun setelah ada pengumuman. Hasil
penelitian menciptakan asumsi bahwa ada kebocoran informasi sehingga
investor membeli saham sebelum pengumuman dengan maksud untuk
memperoleh capital gain dari transaksi saham, dan bukan karena adanya
pembagian dividen.
Lani Siaputra dan Adwin Surja Atmadha (2006) menyimpulkan hasil
pengujian terhadap perubahan harga saham sebelum dan sesudah ex-dividend
secara statistik yang disebabkan oleh pengumuman dividen pada 70,8%
sampel penelitian serta pada portofolio (gabungan) saham per tahunnya.
Mayoritas harga saham akan mengalami penurunan pada saat setelah
ex-dividend date. Penelitian Lani menggunakan metode Uji Beda Paired T-test
dengan populasi perusahaan yang listing di BEJ tahun 2001-2004.
Secara lebih spesifik diketahui, bahwa harga saham cenderung turun
sesudah ex-dividend date bila return yang diperoleh dari dividen yang
diumumkan mengalami peningkatan sesuai dengan yang diharapkan investor
dibandingkan dengan dividen yang dibagikan pada periode sebelumnya.
Sebaliknya, harga saham cenderung naik sesudah ex-dividend date, jika
return dari dividen yang diperoleh mengalami penurunan atau kurang dari
yang diekspektasikan investor.
Hasil studi empiris mengenai kandungan informasi yang melekat pada
pengumuman perubahan kebijakan dividen juga masih menghasilkan bukti
dan kesimpulan yang berbeda-beda. Beberapa penelitian empiris mengenai
kandungan informasi dari pengumuman perubahan kebijakan dividen
dilakukan untuk membuktikan pengaruhnya terhadap reaksi pasar yang
tercermin dalam harga saham.
Perbedaan dengan penelitian sekarang yaitu dalam hal variabel,
dimana dalam penelitian ini variabel yang digunakan antara lain Indeks
Kompas 100, return saham, return pasar, expected return, abnormal return
dan rata-rata abnormal return. Kemudian obyek dari penelitian ini juga
kriteria mempunyai liquiditas baik. Selanjutnya yang juga berbeda adalah
periode pengambilan sampel dan alat uji hipotesis yang menggunakan uji t
berpasangan.
B. Tinjauan Teori
1. Keputusan Investasi
Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana atau
sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan
memperoleh sejumlah keuntungan di masa datang. Seorang investor
membeli sejumlah saham saat ini dengan harapan memperoleh
keuntungan dari kenaikan harga saham ataupun sejumlah dividen di masa
yang akan datang, sebagai imbalan atas waktu dan risiko yang terkait
dengan investasi tersebut.
Tujuan investasi adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
investor. Kesejahteraan dalam hal ini adalah kesejahteraan moneter, yang
bisa diukur dengan penjumlahan pendapatan saat ini ditambah nilai saat
ini pendapatan masa datang. Hal mendasar dalam proses keputusan
investasi adalah pemahaman hubungan antara return yang diharapkan
dan risiko suatu investasi.
Selanjutnya proses penentuan keputusan investasi dimulai dengan
lima tahap keputusan, yaitu (1) penentuan tujuan investasi, (2) penentuan
kebijakan investasi, (3) pemilihan strategi portofolio, (4) pemilihan aset,
dan (5) pengukuran dan evaluasi kinerja portofolio. (Tandelilin 2001:
2. Saham
Saham biasa yang dalam bahasa Inggris disebut common stock,
merupakan salah satu instrumen pasar modal yang paling populer. Saham
biasa lebih umum disebut saham saja. Nilai saham merupakan indeks
yang tepat untuk mengukur efektivitas perusahaan, sehingga seringkali
dikatakan memaksimumkan nilai perusahaan juga berarti
memaksimumkan nilai kekayaan pemegang saham.
Menurut Darmaji (2001: 10,11,12), dalam rangka investasi dana
ke suatu perusahaan maka pemegang saham mendapat manfaat. Secara
ekonomis manfaat yang diperoleh melalui investasi dalam saham adalah
pembagian keuntungan dalam bentuk dividen dan capital gain (selisih
lebih harga jual dan harga beli), sedangkan manfaat non ekonomis adalah
mempunyai hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang akan
menentukan arah kebijakan perusahaan.
Saham adalah surat berharga sebagai bukti penyertaan atau
pemilikan individu maupun institusi dalam suatu perusahaan (Darmaji
2001: 9). Salah satu efek yang umumnya dijual di pasar modal adalah
saham. Akan tetapi tidak semua perusahaan dapat menjual sahamnya di
pasar modal. Hanya perusahaan-perusahaan yang telah go public dan
memenuhi persyaratan dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) saja yang
Go public merupakan kegiatan yang dilakukan emiten untuk
menjual sekuritas kepada masyarakat, berdasarkan tata cara yang diatur
undang-undang dan peraturan pelaksanaannya. (Darmaji 2001:70)
3. Harga Saham
Menurut Ang (2001) nilai dari suatu saham berdasarkan fungsinya dapat
dibagi atas tiga jenis yaitu:
a. Par Value (Nilai Nominal)
Par Value adalah nilai yang tercantum pada saham yang
bersangkutan yang berfungsi untuk pencatatan akuntansi dan tidak
dipergunakan untuk mengukur sesuatu.
b. Base Price (Harga Dasar)
Base price merupakan harga yang dipergunakan di dalam
perhitungan harga indeks saham yang akan berubah sesuai dengan
aksi emiten.
c. Market Price (Harga Pasar)
Market price merupakan harga suatu saham pada pasar yang
sedang berlangsung. Jika pasar bursa efek sudah tutup, maka harga
pasar adalah harga penutupannya (closing price). Dengan demikian
harga pasar inilah yang akan menyatakan naikturunnya saham.
(
http://bilongtuyu.blogspot.com/2013/05/harga-saham-berdasarkan-fungsi.html )
Harga saham adalah harga saham yang terjadi di bursa pada saat
saham. Harga ini merupakan harga pada pasar riil karena merupakan
harga dari suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung atau jika
pasar sudah tutup. Perubahan harga saham dipengaruhi oleh kinerja
keuangan perusahaan yang bersangkutan, disamping dipengaruhi oleh
permintaan dan penawaran.
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi harga saham
menurut Halim (2003) yaitu :
a. Harapan investor terhadap tingkat keuntungan dividen untuk masa
yang akan datang.
Apabila pendapatan atau dividen suatu saham stabil maka
harga saham cenderung stabil. Sebaliknya, jika pendapatan atau
dividen suatu saham berfluktuasi maka harga saham tersebut
cenderung berfluktuasi pula.
b. Tingkat pendapatan perusahaan.
Tingkat pendapatan perusahaan yang tercermin dari
Earning Per Share (EPS) terkait erat dengan peningkatan harga
saham. Apabila fluktuasi EPS makin tinggi maka makin tinggi pula
perubahan harga pasarnya.
c. Kondisi perekonomian.
Kondisi perekonomian saat ini dan sekarang salah satunya
dipengaruhi oleh kondisi masa lalu dan saat ini. Apabila kondisi
kondisi perekonomian yang akan datang sehingga harga saham
cenderung stabil dan sebaliknya.
Masih menurut Kodrat & Kurniawan (2010:271,272) terdapat
beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk menilai harga saham
di pasar modal. Dua pendekatan yang paling banyak digunakan adalah :
a. Pendekatan Analisis Fundamental
Pendekatan ini didasarkan pada suatu anggapan bahwa
setiap saham memiliki landasan yang kuat yaitu nilai intrinsik yang
dapat ditentukan melalui suatu analisis yang sangat hati-hati
terhadap kondisi pada saat sekarang dan prospeknya di masa yang
akan datang.
b. Pendekatan Analisis Teknikal
Analisis teknikal merupakan analisis yang menggunakan
data pasar yang dipublikasikan, seperti harga saham, volume
perdagangan, indeks harga saham gabungan dan individu.
Pendekatan ini disebut juga pendekatan analisis pasar. Asumsi
yang mendasari analisis teknikal adalah pertama, terdapat
ketergantungan sistematik didalam keuntungan yang dapat
dieksploitasi ke abnormal return. Kedua, pada pasar efisien, tidak
semua informasi harga saham masa lalu diamati ketika
memprediksi distribusi return sekuritas.
Ketiga, nilai suatu saham merupakan fungsi permintaan dan
didasarkan pada data yang telah dipublikasikan yang berfokus pada
ketepatan waktu, penekanan hanya pada perubahan harga,
faktor-faktor internal melalui analisis pergerakan didalam pasar/ suatu
saham serta untuk mendeteksi pergerakan harga saham dalam
jangka waktu yang relatif pendek.
4. Penilaian Harga Saham
Hubungan antara risiko dan tingkat keuntungan yang diharapkan
terdapat dalam proses penilaian sekuritas. Pemegang saham biasa, secara
umum menghadapi risiko yang lebih besar jika dibanding dengan
pemegang obligasi atau kreditur yang lain. Hal ini mudah dimengerti
karena pembayaran dividen dilakukan setelah pembayaran bunga kepada
pemegang obligasi, sehingga pendapatan pemegang saham menjadi
relatif lebih berisiko dibanding pendapatan pemegang obligasi.
Sementara itu semakin besar risiko yang dihadapi akan semakin besar
tingkat keuntungan yang disyaratkan dengan asumsi bahwa individu
termasuk risk averter atau yang tidak menyukai risiko.
Harga saham terbentuk melalui mekanisme permintaan dan
penawaran di pasar modal. Dalam pasar modal yang efisien semua
sekuritas diperjualbelikan pada harga pasar. Salah satu karakteristik
utama pasar modal yang efisien adalah bahwa informasi tersedia untuk
semua pelaku pasar modal. Tidak ada pihak yang memiliki kelebihan
dibidang informasi dan harga pasar sekuritas akan menyesuaikan secara
Informasi hanya memiliki nilai untuk jangka waktu yang sangat
pendek, besar kemungkinan hanya dalam satuan menit. Secara teoritis
terdapat tiga bentuk: (a) Weak form efficient market atau bentuk pasar
efisien yang lemah, (b) Semistorng form efficient market atau bentuk
pasar efisien yang agak kuat, dan (c) Strong form efisien atau bentuk
pasar efisien yang kuat (Mamduh 2004: 395-400).
Bentuk pasar efisien yang lemah, harga pasar sekuritas dapat
diproyeksikan atas dasar pola atau kecenderungan harga sebelumnya.
Sedangkan dalam bentuk pasar efisien yang agak kuat, harga pasar
sekuritas tidak saja mencerminkan kecenderungan harga periode
sebelumnya tetapi juga informasi umum seperti halnya informasi tentang
pembayaran dividen, laba perusahaan, penjualan saham baru. Investor
tidak dapat secara konsisten memperoleh keuntungan atas dasar
informasi yang telah dipublikasikan karena telah tercermin dalam harga
pasar saham.
Bentuk pasar efisien yang kuat, harga pasar sekuritas
mencerminkan kecenderungan perubahan harga periode sebelumnya,
informasi yang telah dipublikasikan dan private information. Bentuk
yang terakhir ini merupakan bentuk yang ideal karena harga sekuritas
merupakan harga yang objektif atau fair price dan tidak ada seorangun
yang secara konsisten mampu memperoleh excess return.
Saham biasa (common stock) berbeda dari saham preferen dalam
dan tidak tetap jumlahnya. Perusahaanpun tidak wajib memberikan
dividen setiap tahun meskipun pada tahun tersebut perusahaan
memperoleh laba. Karakteristik ini membuat penilaian saham biasa
menjadi lebih sulit dibanding penilaian saham preferen.
Besarnya dividen biasanya tidak tetap dan sulit diprediksi. Hal ini
menyebabkan penilaian saham biasa jauh lebih sulit daripada penilaian
obligasi atau saham preferen. Agar dapat menghitung nilai suatu saham,
investor harus memprediksi dividen saham biasa. Ada tiga pendekatan,
yaitu(Sartono 2001:76-82):
a. Pendekatan Zero Growth
Beberapa perusahaan melakukan pembayaran dividen
berdasarkan persentase tertentu dari laba. Ketika laba berfluktuasi,
maka menjalankan kebijakan ini akan berakibat jumlah dividen
dalam rupiah akan berfluktuasi. Kebijakan ini tidak akan
memaksimumkan nilai saham perusahaan, karena pasar tidak dapat
mengandalkan kebijakan ini untuk memberi informasi tentang
perusahaan dimasa mendatang.
b. Constant Growth
Asumsi bahwa dividen tidak bertumbuh atau konstan tidak
realistis. Pada umumnya dividen bertumbuh sesuai dengan tingkat
pertumbuhan perusahaan. Asumsi dividen bertumbuh secara konstan
ini biasanya diterapkan pada perusahaan yang telah mapa atua
pada awal-awal tahun, tingkat pertumbuhan dividen tinggi. Setalah
beberapa tahun, tingkat pertumbuhan ini menurun dan cenderung
konstan.
c. Nonconstant Growth
Pada umumnya dividen saham biasa suatu perusahaan tidak
konstan tapi berubah sesuai dengan daur hidup (life cycle)
perusahaan tersebut. Pada periode awal, bisanya dividen perusahaan
berubah-ubah. Namun, pada saat memasuki periode kedewasaan
pertumbuhan divdien tersebut cenderung konstan.
5. Teori Kebijakan Dividen
a. Teori Ketidakrelevanan Dividen
Beberapa kalangan berpendapat bahwa kebijakan dividen
tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham perusahaan
maupun terhadap biaya modalnya. Apabila kebijakan dividen tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan, maka hal tersebut tidak
relevan.
Pendukung utama teori ketidakrelevanan dividen (dividen
irrelevance theory) ini adalah Merton Miller dan Franco Modigliani.
Mereka berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan hanya ditentukan
oleh kemampuan dasarnya untuk menghasilkan laba dan risiko
bisnisnya. Pada intinya MM berpendapat bahwa nilai suatu
dihasilkan oleh aktivanya, bukan pada bagaimana pendapatan
tersebut dibagi di antara dividen dan laba yang ditahan.
b. Teori Bird In The Hand
Kesimpulan utama dari teori ketidakrelevanan dividen MM
adalah bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi tingkat
pengembalian yang disyaratkan atas ekuitas. Kesimpulan ini telah
diperdebatkan dengan hangat dikalangan akademik. Khususnya,
Myron Gordon dan John Lintner yang berendapat bahwa ks akan
turun apabila rasio pembagian dividen dinaikkan karena para
investor kurang yakin terhadap penerimaan keuntungan modal
(capital gain) yang akan dihasilkan dari laba yang ditahan
dibandingkan dengan seandainya mereka menerima dividen.
Gordon dan Lintner berkata bahwa sesungguhnya investor
jauh lebih menghargai pendapatan yang diharapkan dari dividen
daripada pendapatan yang diharapkan dari keuntungan modal karena
komponen hasil dividen. D1/P0, risikonya lebih kecil daripada
komponen g dalam persamaan total pengembalian yang diharapkan,
ks= D1/P0 + g. (dalam Ambarwati)
MM tidak setuju. Mereka bependapat bahwa ks tidak
tergantung pada kebijakan dividen, yang menyiratkan bahwa
investor tidak peduli antara D1/P0 dengan g, yakni antara dividen
dengan keuntungan modal. Mereka menanamkan pendapat Gordon –
pandangan MM, kebanyakan investor merencanakan untuk
menginvestasikan kembali dividen mereka dalam saham dari
perusahaan bersangkutan atau perusahaan sejenis. (dalam
Ambarwati)
Pada beberapa kasus, tingkat risiko dari arus kas perusahaan
bagi investor alam jangka panjang hanya ditentukan oleh tingkat
risiko dari arus kas perusahaan bagi investor dalam jangka panjang
hanya ditentukan oleh tingkat risiko arus kas operasinya, bukan oleh
kebijakan pembagian dividennya.
c. Teori Preferansi Pajak
Ada tiga alasan yang berkaitan dengan pajak untuk
beranggapan bahwa investor mungkin lebih menyukai pembagian
dividen yang rendah daripada yang tinggi: (1)keuntungan modal
dikarenakan pajak dengan tarif maksimum 28 persen, sedangkan
pendapat dividen dikarenakan pajak dengan tarif efektif mencapai
39,6 persen. investor yang kaya (yang memiliki sebagian besar
saham dan menerima sebagian besar dividen yang dibayarkan)
mungkin lebih suka perusahaan menahan dan menanamkan kembali
laba ke dalam perusahaan.
Pertumbuhan laba mungkin dianggap menghasilkan kenaikan
harga saham, dan keuntungan modal yang pajaknya rendah akan
menggantikan dividen yang pajaknya lebih tinggi. (2) pajak atas
nilai waktu menyebabkan satu dolar pajak yang dibayarkan di masa
mendatang mempunyai biaya efektif yang lebih rendah daripada satu
dolar yang dibayarkan hari ini.
Ketika selembar saham dimiliki oleh seseorang sampai ia
meninggal, sama sekali tidak ada pajak keuntungan modal yang
terutang ahli waris yang menerima sahma itu dapat menggunakan
nilai saham pada hari kematian sebagai dasar biaya mereka dengan
demikian mereka terhindar dari pajak keuntungan modal.
Adanya keuntungan-keuntungan pajak ini menyebabkan para
investor mungkin lebih suka perusahaan menahan sebagian besar
laba perusahaan. Sehingga para investor akan mau membayar lebih
tinggi untuk perusahaan yang pebagian dividennya rendah daripada
untuk perusahaan sejenis yang pembagian dividennya tinggi
(Bringham & Joel 2006: 70-72).
6. Macam – macam dividen: a. Cash dividend
Cash dividend merupakan pemayaran dividen secara tunai.
Bentuk umum dari dividen adalah dividen kas. Tipe dividen kas ada
empat macam yaitu regular cash dividend, extra dividendn special
dividend dan liquidating dividend. Secara umum, perusahaan
membayar dividen kas regular empat kali dalam satu tahun.
Sesuai dengan namanya, pembayaran kas diberikan secara
bisnis reguler. Terkadang perusahaan melakukan pembayaran
dividen ekstra yang tidak pasti setiap tahunnya, bisa dilanjutkan tapi
bisa juga tidak dilanjutkan di masa datang.
Pembayaran dividen spesial hampir sama tetapi sering
mengindikasikan bahwa dividen ini diberikan sebagai sesuatu yang
luar biasa dan tidak akan diulangi lagi, sesuatu yang benar-benar
khusus. Terakhir, dividen likuidasi adalah beberapa atau semua
bisnis telah dilikuidasi, atau dijual.
b. Stock dividend
Stock dividend adalah pembagian dividen dalam bentuk
saham, yang biasanya dinyatakan dalam suatu persentase dari
jumlah saham yang beredar. Apabila stock dividend ini dilakukan,
maka tidak akan menambah jumlah modal sendiri, akan tetapi akan
mengubah komposisi modal perusahaan yang bersangkutan.
Penerbitan stock dividend berarti adanya suatu kapitalisasi dari
sebagian saldo laba, dengan demikian, saldo laba akan berkurang
sebesar yang dikapitalisir. (Darmaji 2001: 79)
7. Prosedur Pembayaran Dividen
Dividen biasanya dibayarkan setiap kuartal dan jika kondisi
memungkinkan, dividen mengalami kenaikan sekali dalam setahun.
Prosedur pembayaran aktual adalah sebagai berikut: (Mamduh 2006:
a. Declaration Date adalah hari di mana dewan direksi perusahaan
mengumumkan pembayaran dividen.
b. Ex-Dividend Date adalah dua hari sebelum tanggal pencatatan, dan
ditetapkan siapa saja yang mendapatkan pembayaran dividen.
c. Date Record adalah tanggal pencatatan di mana seluruh pemegang
saham harus tercatat untuk menentukan daftar penerima dividen.
d. Date of Payment adalah tanggal di mana cek telah dikirimkan
kepada pemegang saham.
8. Event Study
Event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar
terhadap suatu peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu
pengumuman (Tandelilin 2001: 126). Apabila pengumuman mengandung
informasi, maka pasar diharapkan akan bereaksi pada waktu
pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan
dengan adanya perubahan harga dari sekuritas bersangkutan. Reaksi ini
dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga
atau dengan menggunakan abnormal return.
Penelitian yang mengamati dampak dari pengumuman informasi
terhadap harga sekuritas disebut dengan event study (Tandelilin 2001:
127). Penelitian event study umumnya berkaitan dengan seberapa cepat
suatu informasi yang masuk ke pasar dapat tercermin pada harga saham.
Sebelum melakukan perhitungan yang terlebih dahulu dilakukan
estimasi umumnya merupaka periode sebelum periode peristiwa. Periode
peristiwa disebut juga dengan periode pengamatan atau jendela peristiwa
(Jogiyanto 2010: 581). Seperti terlihat pada Gambar 2.1. dimana t1 dan
t2 merupakan daerah periode estimasi, sedangkan periode t3 dan t4
merupakan periode jendela dan to merupakan periode terjadinya
peristiwa.
Gambar 2.1. Periode Estimasi dan Periode Jendela
Periode Estimasi Periode Jendela
t1 t2 t3 t0 t4
9. Kandungan Informasi (Information Content)
Studi peristiwa (event study) dapat digunakan untuk menguji
kandungan informasi dari suatu peristiwa. Pengujian kandungan
informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu peristiwa. Jika
peristiwa mengandung informasi maka diharapkan pasar akan bereaksi
pada waktu berita tentang peristiwa tersebut diterima oleh pasar. Reaksi
pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas
bersangkutan (Jogiyanto 2010: 579).
Reaksi dari suatu peristiwa dapat diukur dengan menggunakan
abnormal return. Suatu peristiwa yang mengandung informasi akan
yang tidak mengandung informasi tidak akan memberikan abnormal
return kepada investor (Mamduh 2006: 371-372).
Hipotesis kandungan informasi dividen menyatakan bahwa
pembayaran dividen menginformasikan kepada pasar, pandangan
manajemen tentang prospek masa depan perusahaan. Perubahan dalam
pembayaran dividen mengandung informasi yang mampu membuat
pelaku pasar mengubah prediksi mereka tentang prospek perusahaan di
masa yang akan datang. (Bringham & Joel: 2011)
Akibatnya terdapat penyesuaian harga saham ketika perubahan
pembayaran dividen tersebut diumumkan. Hipotesis ini didasakan pada
dividend signaling theory. Menurut teori ini pengumuman dividen
membawa sinyal yang berarti sehingga dapat mempengaruhi investor
yang tercermin oleh harga sahamnya. (Bringham & Heston: 2011)
10.Kompas 100
Indeks Kompas100 tanggal 10 Agustus 2007. Indeks ini
diharapkan dapat memberi manfaat bagi pada investor, pengelola
portofolio serta fund manager sehingga dapat digunakan sebagai acuan
dalam menciptakan kreatifi tas (inovasi) pengelolaan dana yang berbasis
saham. Proses pemilihan 100 saham yang masuk dalam penghitungan
indeks Kompas100 ini mempertimbangkan faktor likuiditas, kapitalisasi
pasar dan kinerja fundamental dari saham-saham tersebut. (Jogiyanto
C. Kerangka Pikir
Pengujian dimaksudkan untuk melihat pengaruh dari pengumuman
pembayaran dividen terhadap perubahan harga saham. Dalam hal ini adalah
perubahan harga saham yang signifikan sesuai kandungan informasi atau
sinyal dalam pengumuman. Perusahaan melakukan IPO untuk mendapatkan
tambahan modal dengan menerbitkan saham. Kemudian saham dari
perusahaan diperdagangkan secara bebas dalam pasar modal. Ketika
perusahaan memutuskan untuk membagikan dividen maka perusahaan akan
mengumumkan di pasar modal.
Gambar 2.2. Kerangka Pikir Pengaruh Pengumuman Pembayaran Dividen Tunai Tehadap Perubahan Harga Saham
Pengumuman berisi tentang tanggal pembagian dividen, batas akhir
pembagian dividen, tanggal batasan pencatatan penerima dividen dan tanggal
pembayaran dividen. Setelah pengumuman maka apabila pengumuman
pembayaran dividen mengandung informasi maka diharapkan harga saham
dalam pasar akan bereaksi sesuai informasi baik positif maupun negatif dalam
pengumuman.
D. Hipotesis
Berdasarkan telaah pustaka dan penelitian terdahulu yang telah
dikemukakan, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah
diduga ada pengaruh pengumuman pembayaran dividen tunai terhadap