• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap prestasi akademik mahasiswa perguruan tinggi X

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap prestasi akademik mahasiswa perguruan tinggi X"

Copied!
126
0
0

Teks penuh

(1)

PERGURUAN TINGGI X

Oleh

MAHARANI BR PURBA

H24104016

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

Maharani Br Purba. H24104016. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Perguruan Tinggi X. Di bawah bimbingan Mimin Aminah danEko Ruddy Cahyadi.

Persaingan industri yang semakin kompetitif menuntut setiap perusahaan agar mempertahankan keberadaannya. Perusahaan harus memiliki sistem pemasaran yang baik sehingga perusahaan dapat memperoleh keunggulan kompetitif dan memimpin di pasar global. Demikian halnya dalam lembaga pendidikan juga tak luput dari kompetisi. Lembaga pendidikan memiliki peran strategis dalam menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas, berkompeten dan mampu bersaing.

Sebagai pendatang baru, Perguruan Tinggi X telah dapat menunjukkan eksistensinya di dalam industri jasa pendidikan. Selama hampir dua tahun

pelaksanaannya, Perguruan Tinggi X memiliki jumlah mahasiswa yang potensial dan cenderung meningkat. Ketatnya persaingan dalam industri jasa

pendidikan menuntut Perguruan Tinggi X untuk menjaga kualitas dalam meningkatkan keunggulannya agar mampu bersaing dengan perguruan tinggi lainnya. Perguruan Tinggi X juga dituntut dalam menghasilkan sumberdaya yang berkualitas dengan cara meningkatkan mutu layanan dalam menjamin mutu lulusannya. Mutu layanan dapat dinilai dari atribut kualitas pelayanan yang diberikan kepada mahasiswa sedangkan mutu lulusan dapat dilihat dari prestasi akademik mahasiswa sebagai tolak ukurnya adalah Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa. Mutu layanan dan mutu lulusan harus menjadi fokus perhatian dalam membangun keunggulan bersaing dengan perguruan tinggi lain.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (1) Mengidentifikasi karakteristik pelanggan Perguruan Tinggi X; (2) Menganalisis tingkat kinerja atribut-atribut kualitas pelayanan Perguruan Tinggi X berdasarkan penilaian pelanggan; (3) Menganalisis pengaruh kualitas pelayanan yang dilakukan Perguruan Tinggi X terhadap prestasi akademik mahasiswa.

Penelitian dilaksanakan di Perguruan Tinggi X, pada bulan Mei sampai dengan Juli 2008. Pemilihan data dan penentuan sampel dilakukan dengan metode

purposive sampling, dengan 51 orang mahasiswa Perguruan Tinggi X sebagai responden. Pengambilan data primer dilakukan melalui penyebaran kuesioner dan wawancara, sedangkan data sekunder diperoleh dari data dokumen perusahaan, studi literatur dan dari media internet. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan

Microsoft Excel dan software SPSS versi 13.0 for windows. Data dianalisis menggunakan metode deskriptif, tabulasi silang, chisquare dan regresi logistik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pelanggan Perguruan Tinggi X sebagian besar berjenis kelamin laki-laki dengan rentang usia saat masuk 24 tahun. Pelanggan yang paling banyak memiliki status belum bekerja dan sumber biaya pendidikan berasal dari orang tua.

(3)

staf pengajar, kedisplinan staf pengajar dalam kehadiran dan ketepatan waktu mengajar, keramahan dan perhatian staf pengajar dalam memberikan pelayanan, staf pengajar memberikan pelayanan konsultasi di luar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), staf pengajar memberikan motivasi sewaktu KBM, staf pengajar memberikan motivasi sewaktu bimbingan konsultasi, ketersediaan peralatan perkuliahan (laptop/komputer, LCD, OHP, papan tulis, wireless, lampu emergency), serta pemberian tugas/latihan soal kelompok yang mendukung materi perkuliahan oleh staf pengajar.

Hasil tersebut juga menunjukkan atribut-atribut yang paling rendah tingkat kinerjanya, yaitu: ketersediaan dan kualitas modul/bahan belajar yang kurang lengkap dan susah dipahami, pemberian informasi nilai, IP, dan IPK, yang dianggap kurang akurat dan tidak tepat waktu, serta staf pengajar yang susah ditemui/dihubungi bila ingin berkonsultasi. Berdasarkan penilaian atribut-atribut tersebut, kualitas pelayanan yang kinerjanya tertinggi adalah pemberian kesempatan bertanya/diskusi bagi setiap mahasiswa, dan kinerja yang terendah adalah ketersediaan dan kualitas modul/bahan belajar yang kurang lengkap dan susah dipahami.

Hasil analisis regresi logistik untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan Perguruan Tinggi X terhadap prestasi akademik mahasiswa menunjukkan bahwa terdapat dua variabel yang berpengaruh nyata yaitu: (1) kemampuan staf pengajar dalam menciptakan suasana belajar aktif dan menyenangkan di kelas, dan (2) pemberian motivasi oleh staf pengajar sewaktu bimbingan konsultasi. Staf pengajar yang memiliki kemampuan standar dalam menciptakan suasana aktif dan menyenangkan berpeluang 19 kali lebih besar dalam meningkatkan prestasi akademik mahasiswa dibanding dengan staf pengajar yang tidak memiliki kemampuan tersebut. Sedangkan staf pengajar yang yang memiliki kemampuan sangat baik berpeluang 6 kali lebih besar mendorong mahasiswa berprestasi diatas standar (IPK >2,5). Atribut pemberian motivasi oleh staf pengajar sewaktu bimbingan konsultasi terjadi 30 kali lebih besar dalam

mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa dibanding staf pengajar yang tidak memberikan motivasi tersebut. Pentingnya kemampuan menciptakan

(4)

PERGURUAN TINGGI X

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

MAHARANI BR PURBA

H24104016

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(5)

DEPARTEMEN MANAJEMEN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA

PERGURUAN TINGGI X

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

MAHARANI BR PURBA H24104016

Menyetujui, Mei 2009

Ir. Mimin Aminah, MM Eko Ruddy Cahyadi, S.Hut, MM

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Mengetahui,

Dr. Ir. Jono M. Munandar. M.Sc Ketua Departemen

(6)

iii

Penulis dilahirkan pada tanggal 10 Oktober 1985 di Berastagi, Propinsi

Sumatera Utara. Penulis yang bernama lengkap Maharani br Purba adalah anak

kedua dari tiga bersaudara, putri dari pasangan Drs. Moro Purba dan Lerianna Br

Saragih Turnip. Penulis memulai pendidikan Taman Kanak-Kanak Methodist,

Berastagi pada tahun 1991, lulus tahun 1992. Kemudian penulis melanjutkan

pendidikan di Sekolah Dasar Methodist Berastagi, dan lulus tahun 1998. Lulus

dari sekolah dasar tahun 1998, penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah

Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1 Berastagi dan lulus tahun 2001. Pada tahun

2001 penulis melanjutkan sekolah menengah atas di Sekolah Menengah Atas

Negeri 1 Berastagi, Kabupaten Karo dan lulus tahun 2004, kemudian pada tahun

yang sama penulis diterima di program S1 Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui

jalur Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI IPB) di

Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB.

Selama menjadi mahasiswa penulis aktif pada beberapa organisasi, antara

lain Koperasi Mahasiswa (KOPMA) IPB sebagai staf departemen humas periode

2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS)

himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club (SES-C) sebagai staf Divisi Usaha Mandiri, Forum Mahasiswa Studi Islam (FORMASI),

Himpunan Mahasiswa Muslim Asal Medan (IMMAM), serta anggota Himpunan

Muslim Karo (HIMKA) sejabodetabek dan aktif dalam beberapa kepanitiaan

seperti Seminar Expor Impor (EXIM), Banking Goes to Campus (BGTC), Seminar Bisnis (SEMBIS), Pembagian Jas Almamater Mahasiswa Baru, Buka

Saum Bersama, serta seminar lainnya. Penulis juga menjadi kakak didik bagi

adik-adik di UKM PRAMUKA. Penulis juga mengikuti magang selama 1 bulan

pada tahun 2007 di PT. Tirta Sibayakindo Berastagi bagian logistik, anak

perusahaan dari Aqua Group, berpusat di PT. Aqua Golden Mississippi, Tbk.

Selain itu, penulis juga aktif mengikuti kegiatan pelatihan-pelatihan

dan seminar yang diadakan oleh Fakultas Ekonomi Manajemen maupun oleh

(7)

iv

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan

rahmat, hidayah dan karunia yang diberikan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan

Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Perguruan Tinggi X. Skripsi ini

merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen

Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Penulis menyadari dalam penyususnan skripsi ini, banyak pihak yang

telah memberikan saran, bimbingan, bantuan dan dukungan baik secara langsung

maupun tidak langsung, sejak awal penulisan sampai akhirnya skripsi ini

terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ir. Mimin Aminah, MM selaku dosen pembimbing pertama yang telah

memberikan bimbingan, saran, dorongan dan pengarahan yang sangat berarti

kepada penulis selama penelitian.

2. Eko Ruddy Cahyadi, S.Hut, MM selaku dosen pembimbing kedua yang

dengan sabar memberikan bimbingan, saran dan pengarahan serta motivasi

kepada penulis.

3. Hardiana Widyastuti, S.Hut, MM selaku dosen pembimbing sidang yang telah

bersedia memberikan bimbingan, saran dan perbaikan kepada penulis.

4. Wita Juwita, S.TP, MM selaku dosen penguji sidang yang telah bersedia

menguji dan memberikan kritik dan saran dalam perbaikan skripsi.

5. Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc selaku dosen pembimbing akademik yang

senantiasa dengan sabar memberikan bimbingan akademik kepada penulis.

6. Kedua Orangtua, bapak dan mamak, atas semua kasih sayang yang tak ada

hentinya, perhatian, curahan doa serta pengorbanan, motivasi dan nasehat

yang diberikan kepada penulis.

7. Abang Kandar dan adik Sulaiman Purba, kedua saudaraku tercinta yang

menjadi inspirasi penulis dalam menyelesaikan skripsi, dengan penuh cinta

(8)

v

mengingatkan, menjaga, dan mengajarkan arti hidup yang sebenarnya.

9. Tim Tata Usaha Departemen Manajemen atas bantuannya selama proses

persiapan seminar dan sidang.

10. Mbak lily, ibu nesti, mbak zakiyah, mbak fitri, teh desi, mas deddy,

mas budiman, mas bidin, mas nurman, mas uding, mas nurdin, dan pak edi

atas masukan dan bantuan serta kebersamaan selama penelitian berlangsung.

11. Bik tua, kila, bik uda, kak nita, kak emi, kak mon, bg helpin, keponakanku dan

seluruh keluarga besarku yang memberikan dukungan kepada penulis.

12. Yunita , Yonk dan Mper yang selalu mewarnai hari-hari penulis, terima kasih

atas persahabatan yang diberikan, semangat serta doa dan dukungannya.

13. Fifi, anis, indah, ijik, didik, heri, mba intan, mida, yenni, erika, sonti, barita,

koprol, dan semua teman-teman yang menjadi tempat berbagi bagi penulis,

terima kasih sahabat tanpa kalian hidup tak indah.

14. Aisyah Tiar Arsyard (Acil) dan Annas Wahyu Prastyo teman satu bimbingan

penulis, yang telah memberikan semangat, masukan, dan doanya.

15. Teman-teman Manajemen 41 kenangan indah bersama kita selama kuliah,

takkan kulupakan, terima kasih atas dukungannya, serta adik-dik manajemen

42 dan 43 yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

16. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skiripsi ini yang

tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT memberikan

pahala atas kebaikannya.

Besar harapan penulis agar skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

berbagai pihak, yaitu perusahaan sebagai sumbang saran yang positif untuk dapat

meningkatkan kualitas pelayanan dan prestasi akademik mahasiswa. Selain itu,

memberikan manfaat bagi masyarakat umum sebagai sumber data dan informasi

yang layak sebagai langkah awal penelitian lainnya.

Bogor, Mei 2009

(9)

vi

Halaman ABSTRAK

RIWAYAT HIDUP... iii

KATA PENGANTAR... iv

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR LAMPIRAN... x

I. PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1

Perumusan Masalah ... 3

Tujuan Penelitian. ... 4

Manfaat Penelitian ... 4

Ruang Lingkup Penelitian... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran ... 6

Konsep Pemasaran ... 6

Produk ... 8

Atribut Produk ... 9

Definisi dan Karakteristik Jasa ... 10

Pemasaran Jasa ... 15

Kualitas Jasa ... 17

Konsep Kualitas Pelayanan ... 23

Definisi Pelanggan ... 24

Nilai Pelanggan ... 25

Lembaga Pendidikan ... 26

Lingkungan Akademik ... 27

Budaya Akademik ... 28

Prestasi Akademik ... 29

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik ... 30

Hasil Penelitian Terdahulu ... 33

III. METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pemikiran Konseptual ... 36

Metode Penelitian ... 38

3.2.1. Lokasi dan Waktu ... 38

3.2.2. Metode Pengumpulan Data ... 38

3.2.3. Metode Pengambilan Sampel ... 40

(10)

vii

3.3.3. Uji Chi-square... 44

3.3.4. Analisis Regresi Logistik Biner ... 45

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Kuesioner... 51

4.2. Karakteristik Responden ... . 51

4.3. Penilaian Tingkat Kinerja Atribut-Atribut Kualitas Pelayanan ... . 54

4.4. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Perguruan Tinggi X... 67

4.5. Implikasi Manajerial ... 75

V. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan ... 78

2. Saran... 79

DAFTAR PUSTAKA... 81

(11)

PERGURUAN TINGGI X

Oleh

MAHARANI BR PURBA

H24104016

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(12)

Maharani Br Purba. H24104016. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Perguruan Tinggi X. Di bawah bimbingan Mimin Aminah danEko Ruddy Cahyadi.

Persaingan industri yang semakin kompetitif menuntut setiap perusahaan agar mempertahankan keberadaannya. Perusahaan harus memiliki sistem pemasaran yang baik sehingga perusahaan dapat memperoleh keunggulan kompetitif dan memimpin di pasar global. Demikian halnya dalam lembaga pendidikan juga tak luput dari kompetisi. Lembaga pendidikan memiliki peran strategis dalam menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas, berkompeten dan mampu bersaing.

Sebagai pendatang baru, Perguruan Tinggi X telah dapat menunjukkan eksistensinya di dalam industri jasa pendidikan. Selama hampir dua tahun

pelaksanaannya, Perguruan Tinggi X memiliki jumlah mahasiswa yang potensial dan cenderung meningkat. Ketatnya persaingan dalam industri jasa

pendidikan menuntut Perguruan Tinggi X untuk menjaga kualitas dalam meningkatkan keunggulannya agar mampu bersaing dengan perguruan tinggi lainnya. Perguruan Tinggi X juga dituntut dalam menghasilkan sumberdaya yang berkualitas dengan cara meningkatkan mutu layanan dalam menjamin mutu lulusannya. Mutu layanan dapat dinilai dari atribut kualitas pelayanan yang diberikan kepada mahasiswa sedangkan mutu lulusan dapat dilihat dari prestasi akademik mahasiswa sebagai tolak ukurnya adalah Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa. Mutu layanan dan mutu lulusan harus menjadi fokus perhatian dalam membangun keunggulan bersaing dengan perguruan tinggi lain.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (1) Mengidentifikasi karakteristik pelanggan Perguruan Tinggi X; (2) Menganalisis tingkat kinerja atribut-atribut kualitas pelayanan Perguruan Tinggi X berdasarkan penilaian pelanggan; (3) Menganalisis pengaruh kualitas pelayanan yang dilakukan Perguruan Tinggi X terhadap prestasi akademik mahasiswa.

Penelitian dilaksanakan di Perguruan Tinggi X, pada bulan Mei sampai dengan Juli 2008. Pemilihan data dan penentuan sampel dilakukan dengan metode

purposive sampling, dengan 51 orang mahasiswa Perguruan Tinggi X sebagai responden. Pengambilan data primer dilakukan melalui penyebaran kuesioner dan wawancara, sedangkan data sekunder diperoleh dari data dokumen perusahaan, studi literatur dan dari media internet. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan

Microsoft Excel dan software SPSS versi 13.0 for windows. Data dianalisis menggunakan metode deskriptif, tabulasi silang, chisquare dan regresi logistik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pelanggan Perguruan Tinggi X sebagian besar berjenis kelamin laki-laki dengan rentang usia saat masuk 24 tahun. Pelanggan yang paling banyak memiliki status belum bekerja dan sumber biaya pendidikan berasal dari orang tua.

(13)

staf pengajar, kedisplinan staf pengajar dalam kehadiran dan ketepatan waktu mengajar, keramahan dan perhatian staf pengajar dalam memberikan pelayanan, staf pengajar memberikan pelayanan konsultasi di luar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), staf pengajar memberikan motivasi sewaktu KBM, staf pengajar memberikan motivasi sewaktu bimbingan konsultasi, ketersediaan peralatan perkuliahan (laptop/komputer, LCD, OHP, papan tulis, wireless, lampu emergency), serta pemberian tugas/latihan soal kelompok yang mendukung materi perkuliahan oleh staf pengajar.

Hasil tersebut juga menunjukkan atribut-atribut yang paling rendah tingkat kinerjanya, yaitu: ketersediaan dan kualitas modul/bahan belajar yang kurang lengkap dan susah dipahami, pemberian informasi nilai, IP, dan IPK, yang dianggap kurang akurat dan tidak tepat waktu, serta staf pengajar yang susah ditemui/dihubungi bila ingin berkonsultasi. Berdasarkan penilaian atribut-atribut tersebut, kualitas pelayanan yang kinerjanya tertinggi adalah pemberian kesempatan bertanya/diskusi bagi setiap mahasiswa, dan kinerja yang terendah adalah ketersediaan dan kualitas modul/bahan belajar yang kurang lengkap dan susah dipahami.

Hasil analisis regresi logistik untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan Perguruan Tinggi X terhadap prestasi akademik mahasiswa menunjukkan bahwa terdapat dua variabel yang berpengaruh nyata yaitu: (1) kemampuan staf pengajar dalam menciptakan suasana belajar aktif dan menyenangkan di kelas, dan (2) pemberian motivasi oleh staf pengajar sewaktu bimbingan konsultasi. Staf pengajar yang memiliki kemampuan standar dalam menciptakan suasana aktif dan menyenangkan berpeluang 19 kali lebih besar dalam meningkatkan prestasi akademik mahasiswa dibanding dengan staf pengajar yang tidak memiliki kemampuan tersebut. Sedangkan staf pengajar yang yang memiliki kemampuan sangat baik berpeluang 6 kali lebih besar mendorong mahasiswa berprestasi diatas standar (IPK >2,5). Atribut pemberian motivasi oleh staf pengajar sewaktu bimbingan konsultasi terjadi 30 kali lebih besar dalam

mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa dibanding staf pengajar yang tidak memberikan motivasi tersebut. Pentingnya kemampuan menciptakan

(14)

PERGURUAN TINGGI X

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

MAHARANI BR PURBA

H24104016

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(15)

DEPARTEMEN MANAJEMEN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA

PERGURUAN TINGGI X

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

MAHARANI BR PURBA H24104016

Menyetujui, Mei 2009

Ir. Mimin Aminah, MM Eko Ruddy Cahyadi, S.Hut, MM

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Mengetahui,

Dr. Ir. Jono M. Munandar. M.Sc Ketua Departemen

(16)

iii

Penulis dilahirkan pada tanggal 10 Oktober 1985 di Berastagi, Propinsi

Sumatera Utara. Penulis yang bernama lengkap Maharani br Purba adalah anak

kedua dari tiga bersaudara, putri dari pasangan Drs. Moro Purba dan Lerianna Br

Saragih Turnip. Penulis memulai pendidikan Taman Kanak-Kanak Methodist,

Berastagi pada tahun 1991, lulus tahun 1992. Kemudian penulis melanjutkan

pendidikan di Sekolah Dasar Methodist Berastagi, dan lulus tahun 1998. Lulus

dari sekolah dasar tahun 1998, penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah

Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1 Berastagi dan lulus tahun 2001. Pada tahun

2001 penulis melanjutkan sekolah menengah atas di Sekolah Menengah Atas

Negeri 1 Berastagi, Kabupaten Karo dan lulus tahun 2004, kemudian pada tahun

yang sama penulis diterima di program S1 Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui

jalur Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI IPB) di

Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB.

Selama menjadi mahasiswa penulis aktif pada beberapa organisasi, antara

lain Koperasi Mahasiswa (KOPMA) IPB sebagai staf departemen humas periode

2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS)

himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club (SES-C) sebagai staf Divisi Usaha Mandiri, Forum Mahasiswa Studi Islam (FORMASI),

Himpunan Mahasiswa Muslim Asal Medan (IMMAM), serta anggota Himpunan

Muslim Karo (HIMKA) sejabodetabek dan aktif dalam beberapa kepanitiaan

seperti Seminar Expor Impor (EXIM), Banking Goes to Campus (BGTC), Seminar Bisnis (SEMBIS), Pembagian Jas Almamater Mahasiswa Baru, Buka

Saum Bersama, serta seminar lainnya. Penulis juga menjadi kakak didik bagi

adik-adik di UKM PRAMUKA. Penulis juga mengikuti magang selama 1 bulan

pada tahun 2007 di PT. Tirta Sibayakindo Berastagi bagian logistik, anak

perusahaan dari Aqua Group, berpusat di PT. Aqua Golden Mississippi, Tbk.

Selain itu, penulis juga aktif mengikuti kegiatan pelatihan-pelatihan

dan seminar yang diadakan oleh Fakultas Ekonomi Manajemen maupun oleh

(17)

iv

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan

rahmat, hidayah dan karunia yang diberikan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan

Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Perguruan Tinggi X. Skripsi ini

merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen

Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Penulis menyadari dalam penyususnan skripsi ini, banyak pihak yang

telah memberikan saran, bimbingan, bantuan dan dukungan baik secara langsung

maupun tidak langsung, sejak awal penulisan sampai akhirnya skripsi ini

terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ir. Mimin Aminah, MM selaku dosen pembimbing pertama yang telah

memberikan bimbingan, saran, dorongan dan pengarahan yang sangat berarti

kepada penulis selama penelitian.

2. Eko Ruddy Cahyadi, S.Hut, MM selaku dosen pembimbing kedua yang

dengan sabar memberikan bimbingan, saran dan pengarahan serta motivasi

kepada penulis.

3. Hardiana Widyastuti, S.Hut, MM selaku dosen pembimbing sidang yang telah

bersedia memberikan bimbingan, saran dan perbaikan kepada penulis.

4. Wita Juwita, S.TP, MM selaku dosen penguji sidang yang telah bersedia

menguji dan memberikan kritik dan saran dalam perbaikan skripsi.

5. Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc selaku dosen pembimbing akademik yang

senantiasa dengan sabar memberikan bimbingan akademik kepada penulis.

6. Kedua Orangtua, bapak dan mamak, atas semua kasih sayang yang tak ada

hentinya, perhatian, curahan doa serta pengorbanan, motivasi dan nasehat

yang diberikan kepada penulis.

7. Abang Kandar dan adik Sulaiman Purba, kedua saudaraku tercinta yang

menjadi inspirasi penulis dalam menyelesaikan skripsi, dengan penuh cinta

(18)

v

mengingatkan, menjaga, dan mengajarkan arti hidup yang sebenarnya.

9. Tim Tata Usaha Departemen Manajemen atas bantuannya selama proses

persiapan seminar dan sidang.

10. Mbak lily, ibu nesti, mbak zakiyah, mbak fitri, teh desi, mas deddy,

mas budiman, mas bidin, mas nurman, mas uding, mas nurdin, dan pak edi

atas masukan dan bantuan serta kebersamaan selama penelitian berlangsung.

11. Bik tua, kila, bik uda, kak nita, kak emi, kak mon, bg helpin, keponakanku dan

seluruh keluarga besarku yang memberikan dukungan kepada penulis.

12. Yunita , Yonk dan Mper yang selalu mewarnai hari-hari penulis, terima kasih

atas persahabatan yang diberikan, semangat serta doa dan dukungannya.

13. Fifi, anis, indah, ijik, didik, heri, mba intan, mida, yenni, erika, sonti, barita,

koprol, dan semua teman-teman yang menjadi tempat berbagi bagi penulis,

terima kasih sahabat tanpa kalian hidup tak indah.

14. Aisyah Tiar Arsyard (Acil) dan Annas Wahyu Prastyo teman satu bimbingan

penulis, yang telah memberikan semangat, masukan, dan doanya.

15. Teman-teman Manajemen 41 kenangan indah bersama kita selama kuliah,

takkan kulupakan, terima kasih atas dukungannya, serta adik-dik manajemen

42 dan 43 yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

16. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skiripsi ini yang

tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT memberikan

pahala atas kebaikannya.

Besar harapan penulis agar skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

berbagai pihak, yaitu perusahaan sebagai sumbang saran yang positif untuk dapat

meningkatkan kualitas pelayanan dan prestasi akademik mahasiswa. Selain itu,

memberikan manfaat bagi masyarakat umum sebagai sumber data dan informasi

yang layak sebagai langkah awal penelitian lainnya.

Bogor, Mei 2009

(19)

vi

Halaman ABSTRAK

RIWAYAT HIDUP... iii

KATA PENGANTAR... iv

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR LAMPIRAN... x

I. PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1

Perumusan Masalah ... 3

Tujuan Penelitian. ... 4

Manfaat Penelitian ... 4

Ruang Lingkup Penelitian... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran ... 6

Konsep Pemasaran ... 6

Produk ... 8

Atribut Produk ... 9

Definisi dan Karakteristik Jasa ... 10

Pemasaran Jasa ... 15

Kualitas Jasa ... 17

Konsep Kualitas Pelayanan ... 23

Definisi Pelanggan ... 24

Nilai Pelanggan ... 25

Lembaga Pendidikan ... 26

Lingkungan Akademik ... 27

Budaya Akademik ... 28

Prestasi Akademik ... 29

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik ... 30

Hasil Penelitian Terdahulu ... 33

III. METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pemikiran Konseptual ... 36

Metode Penelitian ... 38

3.2.1. Lokasi dan Waktu ... 38

3.2.2. Metode Pengumpulan Data ... 38

3.2.3. Metode Pengambilan Sampel ... 40

(20)

vii

3.3.3. Uji Chi-square... 44

3.3.4. Analisis Regresi Logistik Biner ... 45

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Kuesioner... 51

4.2. Karakteristik Responden ... . 51

4.3. Penilaian Tingkat Kinerja Atribut-Atribut Kualitas Pelayanan ... . 54

4.4. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Perguruan Tinggi X... 67

4.5. Implikasi Manajerial ... 75

V. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan ... 78

2. Saran... 79

DAFTAR PUSTAKA... 81

(21)

viii

No Halaman

1. Data jumlah mahasiswa Perguruan Tinggi X ... 2

2. Perbedaan-perbedaan antara Barang dan Jasa... 11

3. Skala Pengukuran yang Digunakan ... 40

4. Nama Atribut-atribut Kualitas Pelayanan Perguruan Tinggi X ... 55

5. Sepuluh Atribut Kualitas Pelayanan Tertinggi Berdasarkan Nilai Rata-rata ... 56

6. Penilaian Kinerja Dimensi Kualitas Pelayanan Perguruan Tinggi X...57

7. Pelayanan jasa Perguruan Tinggi X berdasarkan sumbernya ... 65

8. Hasil analisis regresi logistik dengan metode stepwise ... 67

9. Model regresi logistik dengan stepwise ... 69

10. Tabulasi silang antara kemampuan menciptakan suasana belajar aktif dan menyenangkan dengan kemampuan dalam penguasaan materi ... 71

(22)

ix

No Halaman

(23)

x

No Halaman

1. Uji validitas kuesioner... 85 2. Uji reliabilitas kuesioner ... 89 3.Crosstabsdan hasil uji Chi Square... 90 4. Penilaian tingkat kinerja atribut-atribut kualitas pelayanan

Perguruan Tinggi X... 91 5. Persentase dan nilai rata-rata tingkat kinerja atribut-atribut

kualitas pelayanan Perguruan Tinggi X ... 92 6. Skor rataan tingkat kinerja atribut-atribut kualitas pelayanan

(24)

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Persaingan industri yang semakin kompetitif menuntut setiap

perusahaan agar mampu mempertahankan keberadaannya. Perusahaan harus

memiliki sistem pemasaran yang baik sehingga perusahaan dapat

memperoleh keunggulan kompetitif dan memimpin di pasar global. Demikian

halnya dalam lembaga pendidikan juga tak luput dari kompetisi. Lembaga

pendidikan memiliki peran strategis dalam menghasilkan sumberdaya

manusia yang berkualitas, berkompeten dan mampu bersaing.

Lembaga pendidikan adalah organisasi sosial yang penting dalam

mewariskan dan memelihara suatu budaya. Lembaga pendidikan yang

merupakan penyambung penting yang menghubungkan masa lalu juga masa

depan. Lembaga pendidikan memelihara budaya dan memberitahukan

anggota-anggota barunya tentang apa yang terjadi, apa yang penting, dan apa

yang harus diketahui oleh anggotanya (Mulyana dan Rakhmat, 1998).

Perguruan Tinggi adalah lembaga pendidikan (tinggi) yang

diharapkan peranannya secara signifikan dalam mencerdaskan kehidupan

bangsa untuk menunjang pembangunan sumberdaya manusia menuju

masyarakat yang maju sehingga mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain.

Perguruan tinggi adalah salah satu sarana yang dapat digunakan dalam

menciptakan suatu tenaga yang ahli di bidangnya.

Perguruan Tinggi merupakan salah satu tempat yang berperan dalam

pembinaan dan peningkatan keterampilan juga pengetahuan untuk

menjadikan generasi baru yang berkualitas tinggi agar mampu mengejar dan

mengembangkan iptek yang dianggap sebagai katalisator kemajuan ekonomi

yang akan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu perguruan

tinggi memiliki tanggung jawab etis terhadap kualitas lulusannya, seperti

kemampuan kerja, kreativitas, pengakuan masyarakat sebagai penyerap

sumber daya manusia terhadap kredibilitas perguruan tinggi tersebut

(25)

potensi sumberdaya secara optimal untuk dapat melakukan proses pendidikan yang mampu menghasilkan output berkualitas.

Perguruan Tinggi X merupakan salah satu perguruan tinggi yang

diharapkan perannya dalam menghasilkan para lulusan berkualitas di

bidangnya. Sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terbaik di

Indonesia, Perguruan Tinggi X dituntut meningkatkan mutu layanan dan

mutu akademik agar mampu bersaing dengan perguruan tinggi lainnya.

Perguruan Tinggi X (PT. X) merupakan program penyelenggaraan

khusus yang didirikan pada tahun 2006. PT. X memiliki segmen pasar lulusan

diploma, baik dari PT. X sendiri maupun dari perguruan tinggi lainnya. Di

lingkungan PT. X terdapat program penyelenggaraan khusus lainnya yang

bersaing memperebutkan pasar tersebut. Disamping itu banyak perguruan

tinggi lain yang menawarkan program penyelenggaraan khusus baik dari

perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta.

Persaingan yang kian kompetitif antara Perguruan Tinggi Negeri

(PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dalam merebutkan segmen

pasar, menuntut PT. X berupaya meningkatkan mutu layanan dalam

menjamin mutu lulusan. Mutu lulusan harus menjadi fokus perhatian dalam

membangun keunggulan bersaing dengan perguruan tinggi lainnya. Daya

saing sebuah perguruan tinggi sangat ditentukan oleh mutu lulusannya.

PT. X adalah pendatang baru dalam program penyelenggaraan khusus,

namun telah dapat menunjukkan eksistensinya di dalam bidang jasa

pendidikan. Selama hampir dua tahun pelaksanaannya, PT. X memiliki jumlah

mahasiswa yang potensial dan cenderung meningkat. Data jumlah mahasiswa

PT. X dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Data jumlah mahasiswa Perguruan Tinggi X

Angkatan Jumlah Siswa

I. 2006/2007 98

II. 2007/2008 199

(26)

Dalam memasarkan programnya kepada masyarakat, perguruan-perguruan tinggi berlomba untuk menawarkan jasa pendidikan terbaik yang

dapat diterima oleh masyarakat. Ketatnya persaingan dalam industri jasa

pendidikan mengharuskan Perguruan Tinggi X (PT. X) untuk menjaga

kualitasnya dalam mengetahui apa kebutuhan dan keinginan pelanggan. Hal

ini dimaksudkan agar PT. X memiliki kekuatan bersaing yang baik dalam

menarik perhatian pelanggan maupun mempertahankan kesetiaan dan

kepercayaan pelanggan dengan meningkatkan mutu layanan dan

mutu lulusan.

Perguruan Tinggi X (PT. X) sangat bergantung pada pelanggan.

Pengelola PT. X harus menjadikan pelanggan sebagai prioritas utama. Oleh

karena itu, perlu diketahui kualitas pelayanan produk jasa yang dibutuhkan

dan diinginkan oleh pelanggan pada industri jasa pendidikan. Selain itu,

perusahaan juga perlu mengetahui pengaruh pelayanan yang diberikan

terhadap prestasi akademik mahasiswa.

1.2. Perumusan Masalah

Pelanggan adalah makhluk yang tidak pernah puas. Jika kemarin

pelanggan puas akan kualitas produk, harga dan layanan tertentu, hari ini

mungkin sudah berubah dengan munculnya berbagai produk baru yang

menawarkan hal yang lebih baik.

Perguruan Tinggi X (PT. X) merupakan salah satu pelaku bisnis yang

bergerak di bidang jasa pendidikan yang harus fokus kepada pelanggannya.

Ketatnya persaingan di industri jasa pendidikan membuat setiap lembaga

pendidikan harus mampu memberikan inovasi terhadap produk jasa yang

ditawarkannya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen karena dari

waktu ke waktu harapan konsumen terus berubah.

Ketatnya persaingan dalam industri jasa pendidikan ini membuat

PT. X harus tetap menjaga kualitasnya dan mengetahui apa yang konsumen

butuhkan dan inginkan. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan mampu

bersaing baik dalam menarik perhatian konsumen maupun mempertahankan

(27)

produk jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada industri jasa pendidikan. Selain itu, PT. X juga perlu mengetahui pengaruh kualitas

pelayanan produk jasa yang diberikannya terhadap prestasi akademik

mahasiswa.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan

masalah untuk penelitian ini adalah:

1. Bagaimana karakteristik pelanggan Perguruan Tinggi X ?

2. Bagaimana penilaian pelanggan terhadap tingkat kinerja atribut-atribut

kualitas pelayanan Perguruan Tinggi X ?

3. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap prestasi akademik

mahasiswa Perguruan Tinggi X ?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi karakteristik pelanggan Perguruan Tinggi X.

2. Menganalisis tingkat kinerja atribut-atribut kualitas pelayanan Perguruan

Tinggi X berdasarkan penilaian pelanggan.

3. Menganalisis pengaruh kualitas pelayanan yang dilakukan Perguruan

Tinggi X terhadap prestasi akademik mahasiswa.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak:

a. Perusahaan

Memberikan informasi atau masukan kepada perusahaan dalam

meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada mahasiswa,

sebagai bahan pertimbangan untuk penentuan pengembangan layanan

dalam meningkatkan prestasi akademik mahasiswa.

b. Penulis

Sarana kegiatan belajar dalam menambah wawasan, pemahaman,

pengalaman dan pengembangan ilmu dalam menghadapi suatu masalah

(28)

masalah secara mandiri dan ilmiah, dapat meningkatkan keterampilan menerapkan teori di dalam praktik nyata.

c. Pihak Lain

Sebagai bahan informasi dan acuan bagi para peneliti dan pihak-pihak lain

yang berkepentingan. Sebagai informasi dan referensi bagi para peneliti

untuk melakukan penelitian pada bidang sejenis.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini berfokus pada pengaruh kualitas pelayanan Perguruan

Tinggi X terhadap prestasi akademik mahasiswa. Penelitian dilakukan

terbatas hanya pada lima dimensi kualitas pelayanan, yaitu : tangibility,

reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty. Sedangkan prestasi akademik mahasiswa diukur dari Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).

Responden dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa angkatan pertama,

(29)

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pemasaran

Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan

kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang

bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2005). Sedangkan asosiasi Pemasaran

Amerika dalam Kotler (2005) mendefinisikan pemasaran sebagai proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta

penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang

memenuhi sasaran- sasaran individu dan organisasi.

Stanton dalam Angipora (2002) mendefinisikan pemasaran dalam dua pengertian dasar, yaitu:

1. Dalam arti kemasyarakatan

Pemasaran adalah setiap kegiatan tukar menukar yang bertujuan untuk

memuaskan keinginan manusia.

2. Dalam arti Bisnis

Pemasaran adalah sebuah sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk

merencanakan, memberi harga, mempromosikan dan mendistribusikan

jasa serta barang-barang pemuas keinginan pasar.

Definisi pemasaran dapat disimpulkan sebagai suatu proses kegiatan

yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi dan

manajerial sehingga masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan

kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan produk yang

memiliki nilai komoditas (Rangkuti, 2003).

2.2. Konsep Pemasaran

Menurut Angipora (2002) penentuan atau penetapan konsep

didasarkan pada pertimbangan untuk memberikan kepuasaan yang utuh

kepada konsumen dengan melihat seberapa besar bagian yang

(30)

Ada lima konsep berdasarkan perusahaan dan organisasi lainnya dalam melakukan kegiatan pemasaran, yaitu:

1. Konsep Produksi

Merupakan salah satu konsep yang paling tua dalam menuntun para

penjual. Konsep produksi menyatakan bahwa konsumen akan menyukai

produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuan dan oleh karenanya

manajemen harus berkonsentrasi pada peningkatan efesiensi produksi dan

efesiensi distribusi.

2. Konsep Produk

Bagi perusahaan yang menggunakan konsep ini berpendapat bahwa

konsumen akan menyenangi produk yang menawarkan kualitas dan

prestasi yang paling baik serta keistimewaan yang menonjol dan karena itu

organisasi harus mencurahkan usaha terus-menerus dalam perbaikan

produk. Perwujudan yang paling umum dari konsep produk terjadi pada

produk baru yang ditemukan oleh perusahaan.

3. Konsep Penjualan

Konsep penjualan menyatakan bahwa konsumen tidak akan membeli

cukup banyak produk, terkecuali organisasi menjalankan suatu promosi

dan penjualan yang kokoh. Perusahaan yang mempraktekkan konsep

penjualan mempunyai anggapan yang bercorak istimewa yaitu bahwa

produk mereka “dijual” bukannya “dibeli”. Konsep penjualan paling

agresif diterapkan untuk produk yang tidak dicari (unsought goods) yaitu produk yang biasanya tidak pernah terpikirkan untuk dibeli oleh orang.

4. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan

organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran

serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan

efesien dibandingkan para pesaing.

5. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan

Konsep pemasaran kemasyarakatan atau sering juga disebut konsep

pemasaran sosial mencoba untuk menyempurnakan konsep pemasaran.

(31)

menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan

efesien daripada para pesaing dengan tetap melestarikan atau

meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

Menurut Kotler (2005), konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci

untuk mencapai sasaran organisasi adalah perusahaan harus menjadi lebih

efektif dibandingkan dengan para pesaing yaitu dengan menciptakan,

menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran

yang terpilih.

Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang mengatakan

bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial

bagi kelangsungan hidup perusahaan. Suatu sistem keseluruhan dari

kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan, mendistribusikan barang dan jasa, yang memuaskan

kebutuhan baik pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Kotler, 2005).

2.3. Produk

Menurut Kotler (2005) produk adalah segala sesuatu yang dapat

ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan.

Produk-produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, acara-acara,

orang, tempat, properti, organisasi, dan gagasan. Sedangkan menurut

Angipora (2002), produk didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat

ditawarkan kedalam pasar untuk diperlihatkan, dimiliki, dipakai atau

dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan. Menurut

Kotler (2005), berdasarkan daya tahan dan wujudnya, produk dibagi menjadi

tiga, yaitu :

1. Barang tahan lama (durable goods)

Barang tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya tetap bertahan

walaupun sudah digunakan berkali-kali. Misalnya : pakaian, komputer,

(32)

2. Barang tidak tahan lama (non durable goods)

Barang tidak tahan lama adalah barang-barang berwujud yang biasanya

dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan. Termasuk

golongan ini antara lain : sayur-mayur, makanan, sabun, dsb.

3. Jasa (services)

Jasa adalah produk-produk yang tidak berwujud, tidak terpisahkan dan

mudah habis. Produk ini memerlukan pengendalian mutu, kredibilitas

pemasok dan kemampuan penyesuaian yang lebih tinggi. Misalnya: jasa

reparasi, jasa pendidikan, salon, dsb.

Menurut Lovelock dan Wright (2005), produk adalah output inti (baik

barang maupun jasa) yang dihasilkan dari suatu perusahaan. Sedangkan

menurut Stanton dalam Angipora (2002), produk dapat didefinisikan menjadi dua pengertian dasar yaitu :

a. Pengertian sempit, yaitu produk adalah sekumpulan atribut fisik nyata

(tangible) yang terkait dalam sebuah bentuk yang dapat diidentifikasikan. b. Pengertian luas, yaitu produk adalah sekumpulan atribut yang nyata

(tangible) dan tidak nyata (intangible) di dalamnya sudah tercakup warna, rasa, harga, kemasan, prestise perusahaan, prestise pengecer dan pelayanan

dari pabrik serta pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai

sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya.

Gagasan pokok dari kedua definisi diatas adalah bahwa konsumen

membeli tidak hanya sekedar kumpulan atribut fisik, tetapi pada sasarannya

mereka membayar sesuatu untuk memuaskan keinginan. Sebenarnya

pembedaan antara barang dengan jasa secara tegas sulit dilakukan karena

sering pembelian suatu barang disertai jasa tertentu dan sebaliknya pembelian

suatu jasa sering disertai dengan pemakaian barang tertentu.

2.4. Atribut Produk

Sumarwan (2004) menyatakan bahwa bagi seorang konsumen, atribut

atau karakteristik yang melekat dalam produk menjadi bahan pertimbangan

(33)

atribut abstrak. Atribut fisik menggambarkan ciri-ciri fisik produk seperti : ukuran, jenis, merek, warna, kemasan, harga, rasa dan lain-lain. Sedangkan

atribut abstrak menggambarkan karakteristik subjektif dari suatu produk

berdasarkan persepsi konsumen, misalnya : prestise, kemudahan, dsb

(Sumarwan, 2004).

Menurut Lovelock dan Wright (2005) atribut produk merupakan

semua fitur (baik yang berwujud maupun tidak berwujud) suatu barang atau

jasa yang dapat dinilai pelanggan. Atribut produk dapat diperluas menjadi

tiga kategori karakteristik produk yang berbeda, yaitu :

1. Atribut pencarian, merupakan karakteristik produk yang dapat dinilai

pelanggan sebelum membeli.

2. Atribut pengalaman, merupakan fitur kinerja produk yang hanya dapat

dinilai pelanggan selama penyerahan jasa.

3. Atribut kepercayaan, merupakan fitur-fitur produk yang mugkin tidak

dapat dinilai pelanggan bahkan setelah membeli dan mengkonsumsinya.

2.5. Definisi dan Karakteristik Jasa

Jasa merupakan pemberian suatu kinerja atau tindakan tak kasat mata

yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya

bersifat intagible (tidak berwujud fisik). Pada umumnya jasa diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan, dimana interaksi antara pemberi jasa dan

penerima jasa mempengaruhi hasil jasa tersebut.

Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu

pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak

mengakibatkan kepemilikan sesuatu. Produksinya mungkin saja terkait atau

mungkin juga tidak terkait dengan produk fisik (Kotler, 2007).

Jasa menurut Lovelock dan Wright (2005) adalah :

a. Jasa adalah tindakan atau kinerja yang ditawarkan oleh satu pihak kepada

pihak lainnya. Walaupun prosesnya mungkin terkait dengan produk fisik,

kinerjanya pada dasarnya tidak nyata dan tidak menghasilkan kepemilikan

(34)

b. Jasa adalah kegiatan ekonomi yang menciptakan dan memberikan manfaat bagi pelanggan pada waktu dan tempat tertentu, sebagai hasil dari tindakan

yang mewujudkan perubahan yang diinginkan dalam diri atau atas nama

penerima jasa tersebut. Sedangkan manfaat yang dimaksud adalah

keuntungan atau laba yang diperoleh pelanggan dari kinerja jasa atau

penggunaan barang fisik.

Stanton dalam Angipora (2002) mengungkapkan bahwa jasa adalah sesuatu yang dapat diidentifikasi secara terpisah, tidak berwujud, ditawarkan

untuk memenuhi kebutuhan. Jasa dapat dihasilkan dengan menggunakan

benda-benda berwujud ataupun tidak.

Sedangkan Zeithaml, et al. (2006) mendefinisikan jasa sebagai suatu kegiatan ekonomi yang outputnya bukan produk, jasa dikonsumsi bersamaan

dengan waktu produksi dan memberikan nilai tambah, serta bersifat tak

berwujud. Definisi jasa dapat disimpulkan sebagai suatu pemberian kinerja

atau tindakan tak kasat mata dari satu pihak kepada pihak lain

(Rangkuti, 2003).

Jasa memiliki karakteristik yang membedakannya dari produk berupa

barang. Karakteristik utama yang membedakan jasa dengan produk adalah

sifat jasa yang tidak dapat dilihat (tidak nyata) disamping keterlibatan

konsumen secara aktif dalam proses penyampaian jasa. Secara keseluruhan

[image:34.595.133.514.523.744.2]

perbedaan antara barang dan jasa, dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Perbedaan-perbedaan antara Barang dan Jasa

Barang Jasa

Dapat dilihat Proses atau aktivitas tidak dapat dilihat

Konsumen tidak terlibat dalam

proses produksi

Konsumen terlibat dalam proses

produksi

Produksi dan konsumsi terpisah Produksi dan konsumsi bersamaan

waktu dan tempat

Produk/proses bersifat homogen Proses dan hasil berbeda-beda

Dimungkinkan hubungan yang

tidak langsung antara produsen

dan konsumen

Hubungan langsung adalah hal yang

(35)

Lanjutan Tabel 2. Perbedaan-perbedaan antara Barang dan Jasa

Barang Jasa

Persediaan dapat diciptakan Penciptaan persediaan tidak

mungkin/sulit

Dapat dibawa Tidak dibawa (melekat kepada

penyedia jasa)

Dapat diekspor Sulit untuk diekspor

Nilai tambah diciptakan di dalam

pabrik

Nilai tambah terjadi pada waktu

interaksi antara produsen dan

konsumen

Konsentrasi pada suatu proses produksi tertentu dapat dilakukan

Konsentrasi pada suatu proses produksi tertentu tidak dapat

dilakukan karena tersebarnya daerah

produksi

Kepemilikan berpindah pada saat

penjualan

Tidak ada perpindahan kepemilikan

Dapat diujicobakan sebelum

dijual

Tidak ada sebelum penjualan dan

sangat sulit untuk diujicobakan

Pengembalian barang

dimungkinkan seperti halnya

pemberian garansi

Pengembalian tidak dimungkinkan,

pemberian garansi juga sangat sulit

Penjualan barang bekas

dimungkinkan

Penjualan tidak mungkin dilakukan

lebih dari satu kali

Dapat diberi hak paten Susah untuk diberi hak paten

Sumber: Jasfar, 2005

Rangkuti (2003) mengemukakan tiga aspek sukses industri jasa yaitu:

1. Janji perusahaan mengenai jasa yang akan disampaikan kepada pelanggan

2. Kemampuan perusahaan untuk membuat karyawan mampu memenuhi

janji tersebut

(36)

Model kesatuan ketiga aspek tersebut dikenal sebagai segitiga jasa, dimana sisi segitiga juga mewakili setiap aspek. Kegagalan disatu sisi

menyebabkan segitiga roboh. Artinya distribusi jasa tersebut gagal, dengan

demikian pembahasan industri jasa harus meliputi pihak perusahaan,

[image:36.595.140.494.200.383.2]

karyawan, dan pelanggan yang dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1.Diagram segitiga pemasaran jasa (Rangkuti, 2003)

Menurut Kotler (2007), jasa mempunyai empat karakteristik utama

yang mempengaruhi rancangan program pemasaran, yaitu :

1. Intangibility(tak berwujud)

Jasa berbeda dari barang. Jika barang merupakan suatu benda, maka jasa

adalah suatu perbuatan, kinerja, atau usaha. Jika barang dapat dimiliki,

maka jasa hanya dapat dikonsumsi tetapi tidak dapat dimiliki. Jasa bersifat

intangible,artinya tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, dicium, dan didengar sebelum dibeli. Konsep intangible ini sendiri memiliki dua pengertian, yaitu :

1) sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat dirasa,

2) sesuatu yang tidak mudah didefinisikan, diformulasikan, dan dipahami

secara rohaniah.

Oleh karena itu, diperlukan tanda-tanda atau bukti kualitas jasa untuk

mengurangi ketidakpastian tersebut. Kualitas jasa tersebut dapat

diwujudkan melalui tempat, orang, peralatan, bahan-bahan komunikasi, Pelanggan

Karyawan Manajemen

External Marketing menetapkan janji mengenai

produk/jasa yang akan disampaikan

Interactive Marketing menyampaikan produk/jasa

sesuai dengan yang telah dijanjikan

Internal Marketing Membuat agar produk/jasa yang disampaikan sesuai dengan yang

(37)

simbol, dan harga. Karena itu, penting bagi penyedia jasa untuk mengelola bukti tersebut dan mewujudkan yang tidak berwujud.

2. Inseparability(tak terpisahkan)

Jasa adalah inseparable, karena tidak dapat dipisahkan tempat atau waktu dari sarana produksi atau produsen yang menghasilkannya. Seringkali

terjadi waktu dan tempat memproduksi dan menjual jasa dilakukan

bersamaan. Hal ini dikarenakan output jasa dikonsumsi di tempat jasa

tersebut dihasilkan. Dengan demikian, kehadiran pelanggan sangat

diperlukan dalam bisnis jasa. Dalam hal ini kesetiaan pelanggan sering kali

terkait dengan kinerja orang yang menyajikan jasa tersebut dan bukan

semata-mata pada produsennya.

Beberapa karakteristik di bawah ini merupakan karakteristik yang timbul

karena sifat jasa yang inseparability, yaitu:

1) kegiatan pemasaran dan produksi sangat interaktif,

2) terlibatnya konsumen secara aktif,

3) sangat sukar melakukan produksi massal, karena jasa sangat bersifat

individual sehingga sangat sulit melakukan standardisasi,

4) pengendalian kualitas jasa sulit dilakukan karena tidak dapat diproduksi

sebelumnya.

Dalam hubungan penyedia jasa dan pelanggan, efektivitas individu yang

menyampaikan jasa merupakan unsur penting. Dengan demikian, kunci

keberhasilan bisnis jasa ada pada proses rekrutmen, kompensasi, pelatihan,

dan pengembangan karyawannya. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya

adalah pemberian perhatian khusus pada tingkat partisipasi/keterlibatan

pelanggan dalam proses jasa. Selain itu, pemilihan lokasi yang tepat,

dalam artian dekat dan mudah dicapai pelanggan juga perlu

dipertimbangkan. 3. Variability(keragaman)

Jasa bersifat sangat berbeda karena pada umumnya jasa merupakan

nonstandardized output, artinya banyak variasi kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut dihasilkan. Hal ini

(38)

mempengaruhi mutu penyaji jasa tersebut. Oleh karena itu diperlukan perbedaan mutu orang dan sarana dalam penyediaan jasa guna memenuhi

keinginan konsumen yang berbeda-beda dan beraneka ragam. Menurut

Bovee, Houston dan Thill dalam Kotler (2007), ada tiga faktor yang menyebabkan keanekaragaman kualitas jasa yaitu:

1) kerja sama atau partisipasi konsumen selama penyampaian jasa,

2) moral/motivasi karyawan dalam melayani konsumen,

3) beban kerja perusahaan yang terlalu besar, sehingga kondisi personel

akan mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan.

Para pembeli jasa sangat peduli terhadap variabilitas yang tinggi ini dan

seringkali mereka meminta pendapat orang lain sebelum memutuskan

untuk memilih penyedia jasa.

4. Perishability(tidak tahan lama)

Jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama. Dengan kata lain, jasa

yang tidak terjual pada saat ini tidak dapat dijual kemudian hari. Untuk itu,

setiap perusahaan jasa harus berusaha mempergunakan hari kerja

karyawan operasional dan sarana produksinya secara efisien. Jika suatu

jasa tidak digunakan maka akan berlalu begitu saja, hal ini tidak akan

menjadi masalah jika permintaannya konstan. Tetapi kenyataannya,

permintaan pelanggan akan jasa umumnya sangat bervariasi dan

dipengaruhi faktor musim, misalnya permintaan akan jasa transportasi

antar kota akan melonjak menjelang Lebaran, Natal, dan Tahun Baru;

permintaan akan jasa rekreasi dan hiburan meningkat selama musim

liburan, dan sebagainya. Oleh karena itu perusahaan jasa harus

mengevaluasi kapasitasnya guna menyeimbangkan permintaan dan

penawaran.

2.6. Pemasaran Jasa

Pemasaran jasa tidak sama dengan pemasaran produk

(Rangkuti, 2003). Produk jasa merupakan kinerja yang tidak berwujud,

meskipun jasa sering melibatkan elemen yang berwujud namun kinerja jasa

(39)

berasal dari sifat penyampaiannya (Lovelock dan Wright, 2005). Tujuan manajemen jasa pelayanan adalah untuk mencapai tingkat kualitas pelayanan

tertentu. Hal ini mempunyai kaitan erat dengan pelanggan sehingga sering

dihubungkan dengan tingkat kepuasan pelanggan (Rangkuti, 2003).

Definisi pemasaran jasa dapat disimpulkan sebagai bagian dari sistem

jasa keseluruhan dimana perusahaan tersebut memiliki semua bentuk kontak

dengan pelanggannya, mulai dari pengiklanan hingga penagihan. Hal itu

mencakup kontak yang dilakukan pada saat penyerahan jasa (Lovelock dan

Wright, 2005).

Menurut Rangkuti (2003) ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan

dalam konsep manajemen jasa pelayanan, antara lain :

1. Merumuskan strategi pelayanan

Strategi pelayanan dimulai dengan perumusan suatu tingkat keunggulan

yang dijanjikan kepada pelanggan. Perumusan strategi pelayanan

dilakukan dengan merumuskan apa bidang usaha perusahaan, siapa

pelanggan perusahaan dan apa yang bernilai bagi pelanggan.

2. Mengkomunikasikan kualitas kepada pelanggan

Mengkomunikasikan kualitas kepada pelanggan membantu pelanggan agar

tidak salah menafsirkan tingkat kepentingan yang akan diperolehnya.

3. Penetapan standar kualitas

Penetapan standar kualitas dengan jelas dapat membantu setiap orang

mengetahui dengan jelas tingkat kualitas yang harus dicapai.

4. Menetapkan sistem pelayanan efektif

Menghadapi pelanggan tidaklah cukup hanya dengan senyuman dan sikap

ramah, tetapi perlu suatu sistem yang terdiri dari metode dan prosedur

untuk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan secara tepat.

5. Karyawan berorientasi kepada kualitas pelayanan

Setiap karyawan yang terlibat dalam jasa pelayanan harus mengetahui

(40)

6. Survai kepuasan dan kebutuhan pelanggan

Pihak yang menentukan kualitas jasa pelayanan adalah pelanggan.

Perusahaan perlu mengetahui sejauh mana tingkat kepuasan pelanggan dan

kebutuhan pelanggan yang perlu dipenuhi oleh perusahaan

2.7. Kualitas Jasa

Menurut Rangkuti (2003) kualitas jasa dipengaruhi oleh dua variabel,

yaitu jasa yang dirasakan (perceived service) dan jasa yang diharapkan (expected service). Bila jasa yang dirasakan lebih kecil dari pada yang diharapkan, para pelanggan menjadi tidak tertarik pada peyedia jasa yang

bersangkutan.Sedangkan bila sebaliknya jasa yang dirasakan lebih besar dari

pada yang diharapkan,ada kemungkinan para pelanggan akan menggunakan

penyedia jasa itu lagi. Jika penyerahan jasa berada pada zona toleransi,

pelanggan akan merasa jasa ini memadai (Lovelock dan Wright, 2005).

Kualitas merupakan ukuran relatif kebaikan suatu produk atau layanan

yang terdiri dari kualitas desain dan kualitas kesesuaian. Kualitas desain

merupakan fungsi spesifikasi produk, sedangkan kualitas kesesuaian adalah

suatu ukuran seberapa jauh suatu produk mampu memenuhi persyaratan

kualitas yang ditetapkan.

Kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan

keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi

harapan pelanggan. Menurut Lovelock dan Wright (2005), kualitas

jasa/pelayanan dapat didefinisikan“Quality is degree of excellence intended, and control of variability in achieving that excellent, in meeting the customer requirement”.

Dengan kata lain ada dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas

jasa, yaitu expected service dan perceived service (Zeithaml et al., 2006). Apabila jasa yang diterima atau dirasakan (perceived service) sesuai dengan apa yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan baik dan memuaskan.

Jika jasa yang diterima melampaui harapan pelanggan, maka kualitas jasa

dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal. Sebaliknya jika jasa yang diterima

(41)

buruk. Dengan demikian baik tidaknya kualitas jasa tergantung pada kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan pelanggan secara

konsisten.

A. Dimensi Kualitas Jasa

Menurut Lovelock dan Wright (2005), ada sepuluh kriteria umum atau

standar yang menentukan kualitas suatu jasa yaitu: reliability (keandalan),

responsiveness (ketanggapan), competence (kemampuan), access (mudah diperoleh), courtessy (keramahan), communication (komunikasi), credibility

(dapat dipercaya), security (keamanan), understanding (memahami pelanggan) dan tangibles (bukti nyata yang kasat mata). Kesepuluh dimensi tersebut dapat disederhanakan menjadi lima dimensi berikut.

1. Responsiveness(daya tanggap)

yaitu kemauan atau keinginan para karyawan untuk membantu dan

memberikan jasa yang dibutuhkan konsumen. Membiarkan konsumen

menunggu, terutama tanpa alasan yang jelas akan menimbulkan kesan

negatif yang seharusnya tidak terjadi. Kecuali apabila kesalahan ini

ditanggapi dengan cepat, maka bisa menjadi sesuatu yang berkesan dan

menjadi pengalaman yang menyenangkan.

2. Reliability(kehandalan)

yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan

tepat (accurately) dan kemampuan untuk dipercaya (dependably), terutama memberikan jasa secara tepat waktu (on time), dengan cara yang sama sesuai dengan jadwal yang telah dijanjikan dan tanpa melakukan kesalahan

setiap kali.

3. Empathy(empati)

yaitu perhatian secara individual yang diberikan perusahaan kepada

pelanggan seperti kemudahan untuk menghubungi perusahaan,

kemampuan karyawan untuk berkomunikasi dengan pelanggan, dan usaha

perusahaan untuk memahami keinginan dan kebutuhan pelanggannya.

4. Assurance(jaminan)

yaitu kemampuan karyawan atas pengetahuan terhadap produk secara

(42)

memberikan pelayanan, keterampilan dalam memberikan informasi, kemampuan dalam memberikan keamanan di dalam memanfaatkan jasa

yang ditawarkan, dan kemampuan dalam menanamkan kepercayaan

pelanggan terhadap perusahaan.

5. Tangibles(produk-produk fisik)

meliputi penampilan fasilitas fisik seperti gedung dan ruangan front office, tersedianya tempat parkir, kebersihan, kerapihan dan kenyamanan

ruangan, kelengkapan peralatan komunikasi dan penampilan karyawan.

B. Penilaian Kualitas Jasa

Menurut Zeithaml, et al(2006), untuk menilai dan mengevaluasi suatu jasa digunakan tiga karakteristik berikut, yaitu:

1. Search Qualities, yaitu atribut kualitas yang dapat dievaluasi konsumen sebelum membeli.

2. Experience Qualities, yaitu kualitas yang hanya bisa dievaluasi konsumen setelah membeli atau mengkonsumsi jasa.

3. Creddence Qualities, yaitu kualitas yang sukar dievaluasi pelanggan, meskipun telah mengkonsumsi suatu jasa. Karakteristik ini ditemukan di

sebagian besar jasa.

C. Harapan Terhadap Kualitas Jasa

Harapan pelanggan dapat ditentukan apabila pelanggan telah dapat

diidentifikasi dalam segmen pasar yang menjadi target dari suatu perusahaan

untuk suatu produk tertentu. Untuk mengetahui harapan pelanggan, perlu

mempostulatkan sekumpulan features dan karakteristik yang mungkin diinginkan oleh pelanggan (Gasperz, 2002).

1. Karakteristik produk yang diinginkan pelanggan.

Pada umumnya pelanggan menginginkan produk yang memiliki

karakteristik lebih cepat, lebih murah, dan lebih baik. Karakteristik lebih

cepat biasanya berkaitan dengan dimensi waktu yang menggambarkan

kecepatan dan kemudahan atau kenyamanan untuk memperoleh produk

itu. Karakteristik lebih murah biasanya berkaitan dengan dimensi biaya

(43)

Senang

Spesifikasi dan kebutuhan

Harapan dasar

dibayarkan oleh pelanggan. Karakteristik lebih baik berkaitan dengan dimensi kualitas produk.

2. Tingkat performansi yang dibutuhkan untuk memenuhi harapan

pelanggan.

Karakteristik produk yang diharapkan oleh pelanggan dapat dipandang

sebagai suatu hirarki progresif dari tiga tingkat, yaitu harapan dasar,

spesifikasi, dan kebutuhan serta kesenangan atau kegembiraan. Harapan

dasar dari pelanggan merupakan tingkat terendah dalam model hierarki

harapan pelanggan, dan mencakup tingkat performansi minimum yang

selalu diasumsikan ada, sehingga apabila karakteristik produk ini hilang,

pelanggan akan selalu tidak puas. Harapan tingkat kedua dari pelanggan

mencakup spesifikasi dan kebutuhan, yang terdiri dari pilihan-pilihan dan

pertukaran yang tersedia untuk dipilih pelanggan. Harapan tingkat ketiga

merupakan nilai tambah dari karakteristik dan features yang tidak diketahui sebelumnya oleh pelanggan sehingga apabila karakteristik ini

ada pada produk tersebut, maka pelanggan akan sangat senang atau

[image:43.595.242.395.443.562.2]

gembira. Tingkat harapan pelanggan tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2.Tingkat Harapan Pelanggan (Nasution, 2004)

3. Kepentingan relatif (urutan prioritas) dari setiap karakteristik.

Dalam kenyataan, karakteristik kualitas yang diinginkan oleh pelanggan,

tingkat harapan pelanggan, kepentingan relatif (urutan prioritas) dari setiap

kriteria dapat saling bertentangan. Contohnya: restoran dengan pelayanan

yang prima, makanan yang enak dan harga yang rendah, merupakan

karakteristik kualitas yang diinginkan pelanggan, namun saling

(44)

4. Kepuasan pelanggan berdasarkan performansi sekarang.

Berdasarkan perbandingan antara karakteristik produk yang diinginkan

pelanggan dan performansi sekarang yang ditawarkan atau diberikan

kepada pelanggan maka dapat diketahui kepuasan pelanggan berdasarkan

tingkat performansi produk yang ada sekarang.

D. Mengelola Kualitas Jasa

Suatu cara perusahaan jasa untuk tetap dapat unggul bersaing adalah

memberikan jasa dengan kualitas yang lebih tinggi dari pesaingnya secara

konsisten. Harapan pelanggan dibentuk oleh pengalaman masa lalunya,

pembicaraan dari mulut ke mulut serta promosi yang dilakukan oleh

perusahaan jasa, kemudian dibandingkannya.

Zeithaml, et al. (2006) membentuk model kualitas jasa yang menyoroti syarat-syarat utama untuk memberikan kualitas jasa yang

diharapkan. Model tersebut mengidentifikasikan lima kesenjangan/gap yang menyebabkan kegagalan penyampaian jasa, yaitu :

1. Kesenjangan Tingkat Kepentingan Konsumen dan Persepsi Manajemen.

Pada kenyataannya pihak manajemen suatu perusahaan tidak selalu dapat

merasakan atau memahami secara nyata apa yang diinginkan oleh

pelanggannya. Akibatnya, manajemen tidak mengetahui bagaimana

produk jasa seharusnya didesain dan jasa-jasa pendukung apa saja yang

diinginkan konsumen.

2. Kesenjangan antara Persepsi Manajemen terhadap Tingkat Kepentingan

Konsumen dan Spesifikasi Kualitas Jasa.

Kadangkala manajemen mampu memahami secara tepat apa yang

diinginkan oleh pelanggan, tetapi mereka tidak menyusun standar kinerja

yang jelas. Hal ini dapat terjadi karena tiga faktor, yaitu tidak adanya

komitmen total manajemen terhadap kualitas jasa, kurangnya sumber daya,

atau karena kelebihan permintaan.

3. Kesenjangan antara Spesifikasi Kualitas Jasa dan Penyampaian Jasa.

Ada beberapa penyebab terjadinya kesenjangan ini, misalnya karyawan

yang kurang terlatih, beban kerja yang melampaui batas, ataupun

(45)

penyebab-penyebab di atas dapat disimpulkan bahwa semuanya penyebab tersebut berasal dari karyawan penyampai jasa.

4. Kesenjangan antara Penyampaian Jasa Komunikasi Eksternal.

Seringkali tingkat kepentingan pelanggan dipengaruhi oleh iklan dan

Gambar

Tabel 1. Data jumlah mahasiswa Perguruan Tinggi X
Tabel 2. Perbedaan-perbedaan antara Barang dan Jasa
Gambar 1. Diagram segitiga pemasaran jasa (Rangkuti, 2003)
Gambar 2. Tingkat Harapan Pelanggan (Nasution, 2004)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kualitas pelayanan akademk dan non akademik berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa program studi manajemen STIEM

Variabel bebas yaitu citra perguruan tinggi, kualitas pelayanan dan kesadaran harga secara simultan mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap keputusan studi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh gaya mengajar dosen dan motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar mahasiswa di perguruan tinggi swasta Kota

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur kepuasan mahasiswa PT X terhadap pelayanan yang diberikan, mengidentifikasi penyebab ketidakpuasan mahasiswa PT X

Disisi lain persepsi mahasiswa atas harga pada hakikatnya adalah merupakan proses penilaian mahasiswa terhadap harga (biaya pendidikan) yang ditawarkan perguruan

Variabel bebas yaitu citra perguruan tinggi, kualitas pelayanan dan kesadaran harga secara simultan mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap keputusan studi

Hasil penelitian ini memberikan bukti bahwa kualitas pelayanan akademik dan non akademik secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan mahasiswa.

PENGARUH PEMBERIAN BIDIKMISI TERHADAP MOTIVASI SERTA DAMPAKNYA PADA PRESTASI MAHASISWA PERGURUAN TINGGI SWASTA STUDI KASUS PADA MAHASISWA PENERIMA DI KOTA PALEMBANG TESIS Sebagai