• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi E-Business di GP3A Mitra Cai Tirta Jaya Daerah Irigasi Kab. Bandung Sebagai Pendukung Strategi Bisnis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi E-Business di GP3A Mitra Cai Tirta Jaya Daerah Irigasi Kab. Bandung Sebagai Pendukung Strategi Bisnis"

Copied!
168
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Strata 1)

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh : TONY FIRDAUS

1.05.10.446

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)

BIODATA MAHASISWA

Jenjang Pendidikkan : Program Sarjana (Strata - I)

Alamat Rumah : Kp.Rancanyiruan No.44 RT.02/11 Kel.Cibodas, Kec.Solokanjeruk, Kab.Bandung 40382

Alamat Bandung : Kp.Rancanyiruan No.44 RT.02/11 Kel.Cibodas, Kec.Solokanjeruk, Kab.Bandung 40382

E-Mail : tony.firdaus@yahoo.com

No. Telepon : 08569955063

DATA KELUARGA:

Nama Ayah : Heryanto Bachtiar

Nama Ibu : Widani

Alamat Orang Tua : Kp.Rancanyiruan No.44 RT.02/11 Kel.Cibodas, Kec.Solokanjeruk, Kab.Bandung 40382

No. Telpon Orang Tua : 081381903484

Pekerjaan Orang Tua : Wiraswasta

Dengan ini saya, yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa data di atas adalah benar.

Hormat Saya,

(3)

PERNYATAAN KEASLIAN

ABSTRAK……… i

ABSTRACT……….……….. ii

KATA PENGANTAR……….………. iii

DAFTAR ISI……….…… vi

DAFTAR GAMBAR……… xii

DAFTAR TABEL………. xvi

DAFTAR SIMBOL……….. xix

BAB I. PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian……… 1

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah………. 4

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian……… 5

1.4Kegunaan Penelitian……… 6

1.4.1 Kegunaan Praktis……… 6

1.4.2 Kegunaan Akademis……… 6

1.5Batasan Masalah……….. 7

1.6Lokasi dan Waktu Penelitian……… 8

(4)

2.1.1 Elemen-elemen Sistem………. 13

2.1.2 Karakteristik Sistem……… 15

2.1.3 Klasifikasi Sistem………. 17

2.2 Informasi……… 18

2.3 Sistem Informasi……… 19

2.4 Bisnis………. 20

2.4.1 E-business (Electronic Business)………. 21

2.4.2 Business to Business (B2B)……….. 24

2.5 PHP (PHP Hypertext Preprocessor)………. 24

2.5.1 Pendekatan Cara PHP……….. 26

2.5.2 Variabel pada PHP………... 28

2.6 XAMPP………. 29

2.6.1 Sejarah Singkat XAMPP………. 30

2.7 APACHE……….. 31

2.8 MySQL………. 31

2.9 Pengujian Software……….. 32

2.10 Model Prototype……… 33

2.11 Strategi Bisnis……… 37

2.11.1 Strategi mempertahankan pelanggan……… 39

(5)

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan……… 46

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan……… 47

3.1.4 Deskripsi Tugas……… 48

3.2 Metode Penelitian………. 50

3.2.1 Desain Penelitian……… 51

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data……… 51

3.2.2.1 Sumber Data Primer (Wawancara, Observasi,)…… 52

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder (Dokumentasi)……… 53

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem……… 53

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem……… 53

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem……….. 54

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan……… 58

1) Use Case Diagram 3.2.4 Pengujian Software……… 61

3.3 Analisis Sistem yang sedang berjalan……… 61

(6)

3.3.2.3 Activity Diagram……… 72

3.3.3 Evaluasi Sistem yang sedang berjalan……… 76

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan Sistem………. 78

4.1.1 Tujuan Perancangan Sistem……… 79

4.1.2 Gambaran Umum Sistem yang sedang berjalan………. 80

4.1.3 Perancangan Prosedur yang diusulkan……… 81

4.1.3.1 Use Case Diagram yang diusulkan……… 81

4.1.3.2 Definis Aktor……….. 82

4.1.3.3 Definisi Use Case……… 83

4.1.3.4 Skenario Use Case……….. 87

4.1.3.5 Activity Diagram………. 93

4.1.3.6 Sequence Diagram……….. 102

4.1.3.7 Class Diagram……… 107

4.1.3.8 Component Diagram……… 108

4.1.3.9 Deployment Diagram……… 108

4.1.4 Perancangan Basis Data……… 109

(7)

4.2.1.1 Struktur Menu Admin……… 118

4.2.1.2 Struktur Menu Pengunjung……… 119

4.2.2 Perancangan Input……….. 119

4.2.3 Perancangan Output………... 123

4.3 Perancangan Arsitektur Jaringan……… 126

4.4 Implementasi………... 127

4.4.1 Batasan Implementasi (optional)………... 127

4.4.2 Implementasi Perangkat Lunak………. 128

4.4.3 Implementasi Perangkat Keras……….. 128

4.4.4 Implementasi Basis Data (Sintaks SQL)………. 129

4.4.5 Implementasi Antar Muka……….. 133

4.4.6 Implementasi Instalasi Program………. 134

4.4.7 Penggunaan Program………. 141

4.5 Pengujian……… 150

4.5.1 Rencana Pengujian……… 150

4.5.2 Kasus dan Hasil Pengujian……… 151

(8)

DAFTAR PUSTAKA

(9)

Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.

Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2005. Metodelogi Penelitian

Bunafit Nugroho. 2003. Dasar Pemograman Web PHP MySQL dengan Dreamweaver.

DR.IR. Eddy Soeryanto Soegoto. 2010. Enterpreneurship Menjadi Pebisnis Ulung

Jogiyanto HM, Akt, MBa, PH.D. 2001. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek aplikasi Bisnis. Andi.Yogyakarta.

Prof. Dr. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif. Alfabeta. Bandung.

(10)

Assalamu’alaaikum Warrahmatulaahi Wabarakatuh,

Puji Syukur, Alhamdulillah senantiasa tercurahkan ke hadirat Allah SWT., karena atas ridho dan izin-Nya penulis telah melaksanakan penelitian di KANTOR GP3A MITRA CAI TIRTA JAYA DAERAH IRIGASI KAB.BANDUNG serta

dapat menyelesaikan laporan skripsi ini. Pembuatan laporan skripsi ini merupakan salah satu syarat persyaratan kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia dengan judul:

” SISTEM INFORMASI E-BUSINESS DI GP3A MITRA CAI TIRTA JAYA

DAERAH IRIGASI KAB. BANDUNG SEBAGAI PENDUKUNG STRATEGI

BISNIS”.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penyusunan laporan skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan senantiasa penulis terima sebagai masukan yang berarti, sehingga dalam penyusunan karya tulis lainnya penulis dapat menyusun dengan lebih baik.

“…Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan,. Maka, apabila kamu

telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan)

yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap” (Q.S. 94 :

(11)

Indonesia.

2. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie Ir., M.Sc. Selaku Dekan Fakultas Teknik Dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Citra Noviyasari S.Si., MT. Selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia.

4. Diana Effendi ST., MT. Selaku Dosen wali, yang telah memberi arahan, memberikan ijin, serta banyak membantu selama masa perkuliahan ini. 5. Marliana Budhiningtyas Winarti S.Si., M.Si. Selaku Dosen Pembimbing

yang telah berkenan meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan dan memberikan petunjuk yang sangat berharga atas penyusunan skripsi ini dan selama menuntut ilmu di Universitas Komputer Indonesia.

6. Boyo Suhendar selaku Ketua GP3A Tirta Jaya, Ujang Iyet Sofyat SE selaku Sekretaris GP3A Tirta Jaya dan Anang selaku Bidang Operasional GP3A Tirta Jaya, yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis dalam melakukan penelitian skripsi.

(12)

mendukung dan saling membantu.

10.Semua teman-teman akademika unikom yang telah memberi bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung.

11.Seluruh pihak baik keluarga ataupun teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih telah memberikan motivasi, inspirasi,

semangat serta do’a yang tulus dan ikhlas sehingga membantu penulis

dalam memperlancar proses pembuatan Skripsi ini.

Penulis berharap semoga laporan Skripsi ini dapat memberikan manfaat yang besar khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya. Akhir kata penulis ucapkan semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis dalam penyusunan Skripsi ini akan mendapat balasan yang lebih besar dari Allah SWT, Aamiin.

Wassalamu’alaikum warrahmatulaahi wabarakatuh.

Bandung, 01 Juli 2014

(13)

1.1Latar Belakang Masalah

Irigasi merupakan salah satu faktor penting dalam kegiatan usaha tani. Sejalan dengan era reformasi dan otonomi daerah, maka saat ini telah ada pengaturan baru yang mengatur tentang irigasi, yaitu pengelolaan diserahkan kepada petani. Namun walaupun demikian pemerintah tetap berkewajiban untuk membantu petani terutama dalam bimbingan teknis dan keuangan sampai mampu mengelolanya secara mandiri.

(14)

Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) adalah semua petani yang mendapat nikmat dan manfaat secara langsung dari pengelolaan air dan jaringan irigasi termasuk irigasi pompa yang meliputi pemilik sawah, pemilik penggarapan sawah. Penggarap/penyakap, pemilik kolam ikan yang mendapat jaringan irigasi dan pemakai irigasi lainnya. (KepMenDagri 50/2001 pasal 1), dan dapat membentuk GP3A sebagai representasi P3A diseluruh daerah irigasi.

Untuk menjamin terselenggaranya pengelolaan irigasi yang efektif dan efesien, serta dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat petani pengguna lainnya, dilaksanakan dengan prinsip satu sistem irigasi satu kesatuan pengelolaan dengan memperhatikan kepentingan pengguna bagian hulu, tengah dan hilir secara seimbang.

Namun pada kenyataannya, disini terjadi kurang relevan dalam memanajemen dan mengelola data yang masih sangat jauh dari kata sempurna. Segalanya masih menggunakan manualisasi yang sangat menguras tenaga dan waktu baik dari pengajuan rekomendasi, pengumpulan dokumen-dokumen pendukung, pemesanan, pembayaran maupun arsip data konsumen.

(15)

Keterhubungan semua itu dapar terjalin dengan baik bila e-bisnis dijalankan secara baik. Untuk itu pembuatan sistem e-bisnis diperlukan keahlian memanajemen dan ilmu analisis yang cukup baik karena e-bisnis itu satu kesatuan kegiatan bisnis yang tidak dapt dipisah-pisahkan. Dengan demikian e-bisnis menjadi strategi penjualan baru pada saat ini. Hal itu sangat disayangkan bila perusahaan tidak melihat peluang yang e-bisnis tawarkan. Hal ini saya jumpai pada saat saya melakukan suatu penelitian.

Kantor tempat saya melakukan penelitian, mereka berbisnis dengan menggunakan teknologi yang standar seperti memanfaatkan telepon lalu menawarkannya langsung ke tiap-tiap konsumen (pabrik tekstil) yang begitu jauh menempuh jarak satu antar lainnya, belum lagi jika sudah ada calon konsumen, perusahaan harus membuat surat rekomendasi dan nantinya akan melalui proses persetujuan pihak Kantor GP3A, lalu pihak Kantor GP3A akan memberi surat perizinan jika memang disetujui, Setelah proses perizinan disetujui, maka calon konsumen baru bisa memulai pemesanan, dan selepas itu selama sebulan penuh mereka harus membayar uang tagihan sebesar banyaknya mereka menggunakan air.

Melihat kelemahan strategi bisnis yang dilakukan di Kantor Gabungan P3A

Mitra Cai “TIRTA JAYA” Daerah Irigasi Wangisagara Kab.Bandung, untuk itu

saya mengambil permasalahan ini untuk dijadikan suatu usulan penelitian dengan judul “SISTEM INFORMASI E-BUSINESS DI GP3A MITRA CAI TIRTA JAYA DAERAH IRIGASI KAB.BANDUNG SEBAGAI PENDUKUNG

(16)

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah

1.2.1 Identifikasi Masalah

Adapun berdasarkan latar belakang di atas dapat tersimpulkan permasalahan diantaranya :

1. Pengolahan data dan pembayaran yang kurang relevan sehingga menyebabkan data yang disajikan tidak akurat.

2. Pembuatan laporan dibagian administrasi dilakukan secara manual dengan cara penulisan, ini mengakibatkan penyajian laporan terkadang lambat dari waktu yang telah ditentukan.

3. Terbatasnya jangkauan pemasaran produk, yaitu hanya meliputi daerah Kecamatan Majalaya, Kecamatan Ciparay, Kecamatan Ibun dan Kecamatan Solokanjeruk Kabupaten Bandung.

4. Beban biaya terlalu besar yang disebabkan oleh penggunaan telepon berulang-ulang maupun transportasi untuk mengetahui informasi dana, sudah cair atau belum.

(17)

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dapat di rumuskan masalah sebagai berikut, diantaranya adalah :

1. Bagaimana pengolahan data konsumen di Kantor Gabungan P3A Mitra Cai

“TIRTA JAYA” Daerah Irigasi Wangisagara Kab.Bandung menjadi lebih cepat

dan tidak sering terjadi kesalahan yang mengakibatkan penyajian data menjadi tidak akurat ?

2. Bagaimana supaya pembuatan laporan tidak dilakukan dengan penulisan berulang dan tidak memakan waktu yang lama, serta bisa diselesaikan dalam waktu yang ditetapkan ?

3. Bagaimana implementasi dari sistem yang di usulkan ? 4. Bagaimana evaluasi sistem yang di usulkan ?

1.3Maksud dan Tujuan Masalah

1.3.1 Maksud

(18)

1.3.2 Tujuan

Adapun tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah :

1. Agar pengolahan data konsumen pada Kantor Gabungan P3A Mitra Cai

“TIRTA JAYA” Daerah Irigasi Wangisagara Kab.Bandung menjadi lebih

cepat dan memperkecil kesalahan supaya data yang disajikan lebih akurat. 2. Agar pembuatan laporan tidak memakan waktu lama, yang nantinya bisa

disajikan dalam waktu yang ditetapkan.

3. Untuk mengimplementasikan sistem yang diusulkan dengan harapan memenuhi segala kekurangan sistem yang sedang berjalan.

4. Untuk mengevaluasi sistem yang diusulkan demi membenahi sistem yang sedang berjalan.

1.4Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Penelitian Praktis

(19)

1.4.2 Kegunaan Penelitian Akademis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk :

1. Bagi penelitian, sebagai literatur acuan yang berguna bagi pendidikan dan penelitian selanjutnya.

2. Bagi peneliti, diharapkan berguna bagi peneliti sendiri khususnya dalam menambah dan memperkaya wawasan pengetahuan baik teori maupun praktek. 3. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, hasil penelitian ini dapat berguna bagi

pengembanga ilmu pengetahuan dibidang teknologi informasi.

1.5Batasan Masalah

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih terarah, maka perlu adanya pembatasan pada pembahasan Sistem Informasi E-Business di Gabungan P3A Mitra Cai Tirta Jaya Daerah Irigasi Wangisagara Kab.Bandung Sebagai Pendukung Strategi Bisnis ini, yang antara lain sebagai berikut :

1. Sistem disini hanya meliputi media informasi, pengajuan menjadi member, pendaftaran, dan pembayaran secara online.

2. Sistem dirancang dengan berbasis web dan disertai dengan pembuatan website yang berisikan informasi-informasi yang ada pada Kantor Gabungan P3A Mitra Cai Tirta Jaya.

3. Sistem ini menyediakan fasilitas laporan, yang nantinya berguna menjadi arsip baik bagi perusahaan maupun kantor itu sendiri.

(20)

5. Transaksi pembayaran melalui transfer ke nomor rekening.

6. Jangkauan pemasaran hanya meliputi antar kecamatan, diantaranya

Kecamatan Majalaya, Kecamatan Ciparay, Kecamatan Ibun dan Kecamatan Solokanjeruk Kabupaten Bandung.

1.6Lokasi dan Waktu Penelitian

1.6.1 Lokasi Penelitian

(21)
(22)

1.7Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian tentang Latar Belakang Masalah yang mendasari pentingnya diadakan penelitian, identifikasi, pembatasan dan perumusan masalah penelitian, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian yang diharapkan, dan jadwal penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tinjauan teori yang mendeskripsikan pengertian, jenis-jenis dan prinsip dasar, media komunikasi dan saluran komunikasi, hubungan masyarakat dan teori profesionalisme.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

(23)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan tentang hasil penelitian, distribusi data, pengujian persyaratan analisis , perancangan sistem, gambaran sistem yang akan diusulkan, perancangan basis data, perancangan antar muka (interface) dan perancangan aksitektur jaringan serta implementasinya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(24)

2.1 Sistem

Pengertian sistem sangatlah luas dan sangat mempengaruhi seluruh aspek kehidupan Sistem sangat diperlukan dalam melakukan kinerja yang baik dan terstruktur.

Menurut Abdul Kadir (2003:54) “Pada dasarnya, sistem adalah sekumpulan

elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksud untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai gambaran, jika dalam sebuah sistem terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan yang sama, maka elemen tersebut

dapat dipastikan bukanlah bagian dari sistem”.

Menurut Jogiyanto (2005:1) Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.

Sedangkan definisi sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya yaitu Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Pada prinsipnya, setiap sistem terdiri atas empat elemen :

(25)

2. Atribut, yang menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan objeknya. 3. Hubungan internal, di antara objek-objek di dalamnya.

4. Lingkungan, tempat di mana sistem berada.

2.1.1 Elemen-elemen Sistem

Sistem Informasi terdiri dari elemen-elemen yang disebut dengan istilah blok bangunan yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai suatu sasaran.

Adapun ke 6 (enam) blok tersebut adalah sebagai berikut :

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke Sistem Informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model

(26)

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Topologi

Topologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan keluaran, dan membentuk pengendalian dari sistem keseluruhan. Tekhnologi terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu : Teknisi (Brainware), Perangkat Lunak (Software), dan Perangkat Keras (Hardware).

5. Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan di perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu di simpan dalam basis data perlu di organisasikan, supaya informasi yang dihasilkan berkualitas.

6. Blok Kendali

(27)

2.1.2 Karakteristik Sistem

Menurit Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:3), “Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen, batas sistem, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah dan sasaran atau tujuan diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang berarti saling bekerjasama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen dari sistem dapat disebut subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi suatu proses sistem dalam keseluruhan.

2. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem lainnya atau lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environments)

(28)

menguntungkan merupakan energi dari sistem maka harus tetap dijaga dan dipelihara, sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan atau dikendalikan agar tidak menggangu kelangsungan hidup sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung sistem merupakan media yang menghubungkan antara subsistem satu dengan subsistem lainnya. Keluaran (output) dari suatu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung. Maka dengan penghubung satu sistem dapat berinteraksi dengan subsistem lainnya untuk membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem (Input)

Masukan adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa perawatan (Maintenance Input) masukan sinyal (Signal Input). Maintenance input adalah energi yang dimasukan agar sistem tersebut dapat berooperasi. Signal input adalah energi yang diproses agar dihasilkan sebuah keluaran (Output). Sebagai contoh di dalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input yang diolah menjadi Sistem Informasi.

6. Keluaran Sistem (Output)

(29)

komputer, panas yang keluar adalah keluaran yang tidak berguna merupakan hasil sisa pembuangan, sedangkan informasi adalah keluaran yang berguna.

7. Pengolahan Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendirinya sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Misal suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan lainnya menjadi keluaran atau barang jadi.

8. Sasaran atau Tujuan Sistem (Objective)

Suatu sistem pasti mempunyai sasaran atau tujuan. Apabila suatu sistem tidak memiliki sasaran, maka operasi tidak akan ada gunanya lagi. Sasaran dari suatu sistem sangat menentukan sekali masukan yang di butuhkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil apabila mengenai atau tepat sasaran.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Klasifikasi sistem menurut Jogiyanto (2001 : 2) diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Sistem Abstrak (Abstract System), sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak nampak secara fisik.

(30)

3. Sistem Tertentu (Deterministic System), sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi.

4. Sistem Tidak Tentu (Probabilistic System), sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat dipredikasi karena mengandung unsur probabilitas.

5. Sistem Terbuka (Open System), sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya, oleh sebab itu sistem ini memerlukan pengendali yang baik.

6. Sistem Tertutup (Close System), sistem yang tidak berhubungan atau terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

2.2 Informasi

Menurut Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:11), Informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penggunanya atau penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian (Events) yang nyata (Fact) yang digunakan untuk pengambilan suatu keputusan. Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal atau data-idem. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian atau kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (Events) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Dalam dunia bisnis, kejadian-kejadian yang sering terjadi adalah perubahan dari suatu nilai yang disenut dengan transaksi.

(31)

1. Akurat, artinya informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahankesalahan, tidak menyesatkan.

2. Tepat waktu, artinya sebuah informasi yang akan diterima oleh penerima informasi tersebut tidak boleh terlambat, bila informasi tersebut terlambat maka informasi tersebut menjadi sebuah informasi yang usang dan biasanya tidak mempunyai nilai lagi, sehingga pengambilan keputusan akan mengalami keterlambatan.

3. Relevan, artinya informasi tersebut harus mempunyai nilai guna atau manfaat bagi si pengguna atau penerima informasi tersebut.

2.3 Sistem Informasi

Menurut Raymond Mcleod, : “ Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi

pengambilan keputusan saat ini atau mendatang

(32)

Komponen fisik Sistem Informasi dibagi menjadi 4 (empat) :

1. Personal (humanware) : pelaksana manajerial, data entry operator computer operator, programmer, system analyst, data base administrator, dsb.

2. Prosedur (organiware) : kebijakan formal dan petunjuk untuk mengoperasikan sistem. Terdiri dari tatalaksana, prosedur pengolahan data, dan pedoman pemakai.

3. Perangkat pengolahan data (technoware) : hardware, software, perangkat pendukung seperti jaringan komputer, sistem komunikasi, dll.

4. Data (inforware) : Data base

2.4 Bisnis

Menurut DR.IR. Eddy Soeryanto Soegoto didalam bukunya Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung (2010 : 20) Bisnis adalah aktivitas yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang atau perusahaan dalam bentuk jasa atau barang

untuk memperoleh laba.

(33)

menghasilkan pemimpin bagi masyarakat dan menjadi contoh bagi bisnis-bisnis lainnya.

2.4.1 E-business (Electronic Business)

E-business atau e-bisnis (dalam bahasa inggris electronic business) menurut wikipedia dikatakan merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis atau semiotomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer. Istilah ini sendiri diperkenalkan pertama kali oleh Lou Gerstner, seorang CEO perusahaan IBM. Pendapat lain mendefinisikan e-bisnis sebagai aktivitas yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan proses pertukaran barang dan/atau jasa dengan memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi dan transaksi.

Informasi di seluruh dunia saat ini dengan gampang dapat diakses melalui internet dan up to date setiap waktu. Menyebabkan komunikasi dan informasi yang dijangkau sangat luas sehingga seakan tanpa batas. Semua orang bisa saja menjadi pemberi informasi. Hanya saja ada informasi yang kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan tetapi adapula informasi yang tidak benar sehingga tidak mampu dipertanggungjawabkan.

(34)

memasarkan produk pada target yang lebih luas dengan jangkauan yang tentu saja meluas.

E-bisnis dikatakan identik dengan life style, sehingga pada perkembangannya masa kini menjadi bisnis yang trend dan banyak dilirik pelaku bisnis dan para pencari kerja. Kecenderungan saat ini mungkin semakin lama semakin sulit mencari pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang pendidikan atau professional di bidangnya. Sehingga beberapa orang khususnya ahli-ahli IT mulai melihat e-bisnis sebagai lahan untuk menciptakan pekerjaan. Dengan latar belakang pendidikan dan mungkin berdasarkan pengalaman mulai membangun sebuah bisnis menggunakan medium elektronik. Selanjutnya membangun relationship hingga berpartner untuk memperluas jaringan pemasarannya.

Menurut wikipedia, e-bisnis memiliki kaitan menyeluruh dengan proses bisnis yang di dalamnya termasuk value chain yaitu pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplay (supply chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan, dan kerjasama dengan mitra bisnis. Sehingga e-bisnis memungkinkan untuk pertukaran data diantara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web, internet, intranet, extranet atau kombinasi diantaranya.

Menurut Ravi kalakota, dalam bukunya m-business : The Race to Mobility, terjadi revolusi struktural di bidang ekonomi. Sekitar tahun 90-an, terjadi 3 perubahan besar dalam waktu yang relatif singkat, yaitu : e-commerce, e-business, dan m-business. Hal ini terjadi karena beberapa hal seperti :

(35)

2. Modal yang banyak sekalipun menghadapi masalah ekonomi 3. Minat besar dari konsumen

4. Tuntutan yang semakin banyak akan bisnis secara real time.

Agar kegiatan e-bisnis dapat berhasil, sebuah perusahaan memerlukan sistem informasi untuk mendukung berbagai kebutuhan informasi. Sebab bagaimanapun dengan menggunakan sistem informasi untuk mendukung pembuatan keputusan bisnis telah menjadi salah satu daya dorong utama penggunaan teknologi informasi dalam dunia bisnis. Selanjutnya proses bisnis yang terjadi yaitu produsen – konsumen – distributor – advokator – agrigator. Rantai pemasaran seperti ini menggambarkan hubungan bisnis produsen sebagai penghasil produk ditawarkan kepada konsumen.

Tidak dapat dipungkiri bahwa para pelaku bisnis harus berusaha menjaga kualitas dari barang yang dipasarkan dan kepercayaan dari konsumennya. Sehingga alami bila ditemukan persaingan di kalangan pebisnis. Tentu saja harus dipandang secara positif karena dunia bisnis dari dulu identik dengan persaingan. Persaingan membawa kita untuk berusaha menciptakan terobosan-terobosan baru, sehingga dapat dikatakan membawa perkembangan positif terhadap teknologi informasi yang mengalami peningkatan yang relative cepat hingga sekarang ini.

(36)

itu diperlukan kejelian dari pasar yakni produsen untuk melihat apa kemauan dari konsumen sebagai user (pengguna), tentu saja menjaga kualitas produk yang dihasilkan.

2.4.2 Business to Business (B2B)

Business to Business adalah transaksi secara elektronik antara entitas obyek

bisnis yang satu ke obyek bisnis lainnya, dapat disimpulkan B2B adalah : 1. Disebut juga transaksi antar perusahaan

2. Transaksinya menggunakan email untuk pembelian barang atau jasa.

2.5 PHP (PHP Hypertext Prepocessor)

Menurut Bunafit Nugroho dalam bukunya ”Dasar Pemograman Web PHP – MySQL dengan Dreamweaver”(2013 : 10). PHP adalah kependekan PHP

(37)

PHP adalah teknologi yang diperkenalkan tahun 1994 oleh Rasmus Lerdorf. Beberapa versi awal yang tidak dipublikasikan digunakan pada situs pribadinya untuk mencatat siapa saja yang mengakses daftar riwayat hidup onlinenya. Versi pertama digunakan oleh pihak lain pada awal tahun 1995 dan dikenal sebagai Personal Home Page Tools. Terkandung di dalamnya sebuah parser engine (mesin pengurai) yang sangat disederhanakan, yang hanya mampu mengolah macro khusus dan beberapa utilitas yang sering digunakan pada pembuatan home page, seperti buku tamu, pencacah, dan hal semacamnya. Parser tersebut ditulis ulang pada pertengahan 1995 dan dinamakan PHP/FI Version 2. Fl (Form Interpreter) sendiri berasal dan kode lain yang ditulis juga oleh Rasmus, yang menterjemahkan HTML dan data. Ia menggabungkan script Personal Home Page Tools dengan Form Interpreter dan menambahkan dukungan terhadap server database yang menggunakan format mSQL, sehingga lahirlah PHP/F1. PHP/F1 tumbuh dengan pesat, dan orang-orang mulai menyiapkan kode-kode programnya supaya bisa didukung oleh PHP.

(38)

Pada pertengahan 1998, baik PHP/FI maupun PHP3 dikemas bersama dengan produk-produk komersial seperti server web StrongHold buatan C2 dan Linux RedHat, dan menurut survei yang dilakukan oleh NetCraft, kemungkinan PHP digunakan pada lebih dan 150.000 situs web di seluruh dunia. Sebagai pembanding, angka tersebut lebih banyak daripada pengguna server web Enterprise Server buatan Netscape di internet.

2.5.1 Pendekatan Cara PHP

PHP menawarkan solusi yang lebih luwes. Dengan PHP, developer tidak perlu lagi berurusan dengan dua buah file terpisah seperti Itu, Browser web mengacu secara langsung ke file yang dituju, yang lalu dibaca oleh server sebagaimana file HTML statis biasa. Bedanya, sebelum dikirim balik ke browser web, server web memeriksa isi file dan menentukan apakah ada kode di dalam file tersebut yang harus dieksekusi. Bila ada, kode-kode tersebut akan dieksekusi. Hasilnya dimasukkan ke dalam dokumen yang sama. Server web bekerja secara langsung terhadap file yang bersangkutan, tidak memanggil script terpisah sepcrti pada metode CGI. Seluruh kode dieksekusi di server (oleh karena itu disebut server-side script). PHP membuat proses pengembangan aplikasi menjadi mudah karena kelebihan-kelebihannya, yaitu:

(39)

2. Tidak ada proses compiling dan hukum.

3. Berorientasi obyek (object oriented ).

4. Sintaksis pemrogramannya mudah dipelajari, sangat menyerupai C dan Perl.

5. Integrasi yang sangat luas ke berbagai server database. Menulis web yang terhubung ke database menjadi sangat sederhana.

Database yang didukung oleb PHP: Oracle, Sybase, mSQL, MySQL, Solid, ODBC, PostgreSQL, Adabas D, FilePro, Velocis, Informix, dBase, UNIX dbm. PHP tidak terbatas untuk hanya menghasilkan keluaran HTML. Tapi juga bisa digunakan untuk menghasilkan gambar GIF, atau bahkan sumber gambar GIF yang dinamis.

Gambar 2.1. Prinsip kerja PHP dan Apache

(40)

2.5.2 Variabel pada PHP

PHP mendukung beberapa jenis variabel sebagai berikut:

1. Integer. Variabel berjenis integer bertujuan untuk menyimpan bilangan bulat (tidak termasuk bagian pecahan dan/atau pemangkatannya).

2. Double. Double digunakan untuk menyimpan bilangan bernilai pecahan dan juga bilangan pemangkatan.

3. String. String merupakan jenis data karakter yang disimpan sebagai nomor pada memori komputer. Nilai yang disimpan adalah nilai ASCII karakter string tersebut.

4. Array. Array adalah sebuah set variabel yang mempunyai jenis data yang sama. Array mengandung komponen yang dinamakan elemen. Elemen elemen sebuah array disimpan pada lokasi tertentu pada memori.

5. Objek. Jenis variabel objek adalah berdasarkan gambaran objek pada dunia

nyata, yang mempunyai ‘status” dan ‘tingkah laku”. Sebuah variabel object

menyimpan statusnya dalam bentuk variabel dan tingkah Iakunya berupa parameter.

6. Pdfdoc (hanya bila dukungan PDF diaktifkan ).

(41)

2.6 XAMPP

Menurut Bunafit Nugroho dalam bukunya ”Dasar Pemograman Web PHP – MySQL dengan Dreamweaver”(2013 : 14). XAMPP merupakan salah satu paket

(42)

fasilitas pilihan untuk berpindah versi PHP4 dan PHP5 yang telah di installasi secara instant sebelumnya, sehingga kita tidak perlu repot memikirkan konfigurasi kedua versi PHP tersebut karena XAMPP yang akan mengaturnya untuk kita. Yang terakhir dan terpenting XAMPP ini bersifat freeware atau gratis untuk digunakan, kita dapat mempolehnya dari http://www.apachefriends.org.

2.6.1 Sejarah Singkat XAMPP

XAMPP merupakan pengembangan dari LAMP ( Linux Apache, MySQL, PHP and PERL), XAMPP ini merupakan project non-profit yang di kembangkan oleh Apache Friends yang didirikan Kai 'Oswalad' Seidler dan Kay Vogelgesang pada tahun 2002, project mereka ini bertujua mempromosikan pengunaan Apache web server.

2.7 APACHE

Menurut Bunafit Nugroho dalam bukunya ”Dasar Pemograman Web PHP – MySQL dengan Dreamweaver”(2013 : 20). Apache adalah sebuah nama web server

(43)

Januari 2005 saja jumlahnya tidak kurang dari 68% pangsa web server yang berjalan di Internet. Ini berarti jika semua web server selain Apache digabung, masih belum bisa mengalahkan jumlah Apache.

2.8 MySQL

Menurut Bunafit Nugroho dalam bukunya ”Dasar Pemograman Web PHP – MySQL dengan Dreamweaver”(2013 : 16). MySQL merupakan database yang

paling digemari dikalangan Programmer Web, dengan alas an bahwa program ini merupakan database yang sangat kuat dan cukup stabil untuk digunakan sebagai media penyimpanan data. Sebagai sebuah database server yang mampu untuk memanajemen database dengan baik, MySQL terhitung merupakan database yang paling digemari dan paling banyak digunakan disbanding database lainnya. Selain MySQL masih terdapat beberapa jenis database server yang juga memiliki kemampuan yang juga tidak bisa dianggap enteng, database itu adalah Oracle dan PostgreSQL.

2.9 Pengujian Sistem

(44)

pengujian sistem dimana unit-unit proses yang sudah diintegrasi diuji dengan antarmuka yang sudah dibuat sehingga pengujian ini dimaksudkan untuk menguji sistem perangkat lunak secara keseluruhan dan diuji secara satu sistem (tidak terpisah-pisah lagi).

Setelah pengujian sistem selesai dilakukan maka dapat dilakukan pengujian penerimaan perangkat lunak oleh pelanggan (customer) atau user (pemakai perangkat lunak). Pengujian penerimaan digunakan untuk mengetahui kepuasan pelanggan atau user terhadap perangkat lunak yang sudah dibuat. Jika pelanggan sudah puas dengan perangkat lunak, maka perangkat lunak dapat di serahkan kepada pelanggan (customer).

Pengujian untuk validasi memiliki beberapa pendekatan sebagai berikut :

a. Black-Box Testing (pengujian kotak hitam)

Yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dank ode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukkan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Pengujian kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Kasus uji yang dibuat untuk melakukan pengujian kotak hitam harus dibuat dengan kasus benar dan kasus salah, misalkan untuk kasus proses login maka kasus uji yang dibuat adalah :

(45)

2. Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang salah, misalnya nama pemakai benar tapi kata sandi salah, atau sebaliknya, atau keduanya salah.

b. White-Box Testing (pengujian kotak putih)

Yaitu menguji perangkat lunak dari segi desain dan kode program apakah mampu menghasilkan fungsi-fungsi, masukkan, dan keluaran yang sesuai dengan spesifikasi kebutuhan. Pengujian kotak putih dilakukan dengan memeriksa lojik dari kode program. Pembuatan kasus uji bisa mengikuti standar pengujian dari standar pemrograman yang seharusnya. Contoh dari pengujian kotak putih misalkan menguji alur (dengan menelusuri) pengulangan (looping) pada logika pemrograman.

2.10 Model Prototype

Metode pengembangan sistem sangat di butuhkan dalam perancangan sebuah sistem, karena sebelum memulai dalam pembuatan koding-koding hendaknya merancang terlebih dahulu metode pemodelan seperti apa yang harus di gunakan dengan memprioritaskan ketepatan waktu selesai dan efektifitas dalam perancangan sebuah sistem.

(46)

Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangkat lunak

yang banyak digunakan. Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Sering terjadi seorang pelanggan hanya mendefinisikan secara umum apa yang dikehendakinya tanpa menyebutkan secara detail output apa saja yang dibutuhkan, pemrosesan dan data-data apa saja yang dibutuhkan. Sebaliknya disisi pengembang kurang memperhatikan efesiensi algoritma, kemampuan sistem operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer. Untuk mengatasi ketidakserasian antara pelanggan dan pengembang, maka harus dibutuhkan kerjasama yanga baik diantara keduanya sehingga pengembang akan mengetahui dengan benar apa yang diinginkan pelanggan dengan tidak mengesampingkan segi-segi teknis dan pelanggan akan mengetahui proses-proses dalam menyelesaikan sistem yang diinginkan. Dengan demikian akan menghasilkan sistem sesuai dengan jadwal waktu penyelesaian yang telah ditentukan. Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan. Kunci utama sebuah prototyping adalah untuk membuat sebuah desain awal dengan cepat, dan disertai perubahan yang bisa jadi radikal serta nantinya akan menghasilkan sebuah umpan balik, terutama dari penggunaan, secara cepat untuk melakukan desain ulang ditahap berikutnya.

(47)

Gambar 2.2 Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototype

(Sumber : Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi Objek, 2003)

Berikut ini beberapa tahapan-tahapan dalam Prototyping yang akan dipakai oleh penulis dalam merancang sebuah sistem, yaitu sebagai berikut:

1. Pengumpulan kebutuhan. Aktivitas dimulai dengan pengumpulan kebutuhan (requirements). Pengembang dan customer bertemu untuk menentukan tujuan keseluruhan dan global perangkat lunak, mengidentifikasi kebutuhan yang telah diketahui, lalu mendefinisikan area dan lingkup pengembangan.

2. Desain. Proses desain dilakukan dengan sangat cepat. Desain difokuskan kepada aspek-aspek desain yang nampak kepada customer/user (contoh: interface, pendekatan input, format output). Hasil desain inilah yang disebut sebagai prototipe.

(48)

Iterasi terus dilakukan hingga memenuhi keinginan customer, sementara pada saat yang sama, memungkinkan pengembang untuk dapat lebih memahami kebutuhan perangkat lunak.

Model prototipe juga memiliki kelemahan sebagai berikut :

a. Pelanggan dapat sering mengubah-ubah atau menambah-tambah spesifikasi kebutuhan karena menganggap sudah dengan cepat dikembangkan, karena adanya iterasi ini dapat menyebebkan pengembang banyak mengalah dengan pelanggan karena perubahan atau penambahan spesifikasi kebutuhan perangkat lunak.

b. Pengembang lebih sering menggambil kompromi dengan pelanggan untuk mendapatkan prototipe dengan waktu yang cepat (tanpa idealis) guna menghasilkan prototipe untuk didemontrasikan. Hal ini dapat menyebabkan kualitas perangkat lunak yang kurang baik atau bahkan menyebabkan iteratif tanpa akhir.

Permasalahan dapat terjadi pada model prototipe, hal ini dapat diatasi dengan melakukan perjanjian antara pengembang perangkat lunak dengan pelanggan (customer) atau user agar model prototipe hanya digunakan untuk mendefinisikan spesifikasi kebutuhan perangkat lunak, tapi tidak untuk seluruh proses pengembangan seluruh system perangkat lunak.

(49)

kebutuhannya secara detail tanpa melihat gambaran yang jelas. Untuk mengantisipasi agar proyek dapat berjalan sesuai dengan target waktu dan biaya di awal, maka sebaiknya spesifikasi kebutuhan system harus sudah disepakati oleh pengembang dengan pelanggan secara tertulis, Dokumen tersebut akan menjadi patokan agar spesifikasi kebutuhan system masih dalam ruang lingkup proyek.

2.11 Strategi Bisnis

Menurut DR.IR. Eddy Soeryanto Soegoto didalam bukunya Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung (2010 : 82). Merumusukan strategi bisnis menciptakan program yang luas dari aspek praktis dalam menetapkan sasaran, menetapkan jadwal dan memilih taktik, yang menggambarkan maksud organisasi. Perumusan strategi dilakukan baik oleh manajemen puncak maupun melibatkan seluruh anggota organisasi. Strategi bisnis berisi garis besar bagaimana bisnis mencapai tujuannya dan bagaimana bisnis merespons tantangan dan kebutuhan baru. Strategi bisnis yang dirumuskan dengan baik bagi keberhasilan suatu bisnis. Rumusan strategi bisnis, sebagai berikut :

1. Menetapkan Sasaran Strategis

(50)

2. Menganalisis Organisasi dan Lingkungan

Untuk menganalisis Organisasi dan Lingkungan kita dapat menerapkan metode SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat), yakni metode untuk mengetahui

kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan ancaman yang ada.

Analisis Organisasi (Faktor Internal) dilakukan untuk mengetahui Kekuatan

organisasi, seperti sistem organisasi yang sudah bagus, surplus uang tunai, pegawai yang berdedikasi, tenaga ahli terampil, cukup tersedianya bakat manajerial. Kelemahan organisasi, dianalisis menckup sistem organisasi yang tidak baik, citra yang buruk, kurangnya tenaga ahli, kurangnya bahan baku, jaringan distribusi yang lemah, dan lain-lain.

Analisis Lingkungan (Faktor Eksternal) dilakukan melalui pengamatan dan penilaian lingkungan atas peluang yang mencakup bidang-bidang yang berpotensi untuk dikembangkan atau dimanfaatkan sesuai potensi yang dimiliki perusahaan serta ancaman yang mencakup competitor baru, produk baru, perubahan teknologi, perubahan selera konsumen, pesaing lama dan pesaing baru yang ada di lingkungan bisnis tersebut.

3. Menyesuaikan Organisasi dan Lingkungan

(51)

strategi. Proses penyesuaian yang tepat merupakan faktor keberhasilan perencanaan dan pelaksanaan bisnis.

2.11.1 Strategi Mempertahankan Pelanggan

Pelanggan/konsumen merupakan faktor paling utama dalam proses kesinambungan suatu bisnis. Mempertahankan pelanggan yang sudah ada harus dilakukan dengan mengubah orientasi perusahaan dari ola tradisional menjadi organisasi perusahaan yang berorientasi pada konsumen. Dengan demikian kita akan dapat mempertahankan konsumen untuk tidak beralih ke pesaing kita. Strategi mempertahankan pelanggan, sebagai berikut :

1. Mengelola atau memelihara tingkat kepuasan konsumen, misalnya dengan

mengiklankan kualitas produk, mengiklankan manfaat produk, meyediakan layanan khusus kepada konsumen.

(52)

3. Menambah daya tarik produk sehingga konsumen tidak beralih ke merek lain. Misalnya, dengan mengembangkan perluasan merek, menawarkan produk dengan berbagai merek, menurunkan harga, menambah daya tarik produk.

2.11.2 Strategi Mencari Pelanggan Baru

Suatu bisnis baik yang sudah lama maupun yang masih baru perlu mendapatkan pelanggan baru bagi perkembangan perusahaan. Untuk memperoleh pelanggan baru, dapat diterapkan strategi berikut :

1. Mengambil posisi berhadapan langsung dengan pesaing (head to head

positioning). Misalnya, dengan mengembangkan karakteristik khusus pada produk tersebut sehingga produk tersebut memiliki kelebihan dibandingkan dengan produk pesaing, menurunkan harga, meningkatkan promosi melalui bauran promosi yang efektif.

2. Mengambil posisi yang berbeda yang dilakukan pesaing (differentiated

position). Misalnya, dengan merancang dan mempromosikan manfaat tertentu

(53)

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian adalah hal awal yang harus ditentukan dalam kegiatan penelitian sehingga penelitian dapat dilakukan secara efektif dan efisien sesuai dengan tujuan penelitian. Pemilihan dan penentuan objek penelitian yang tepat diharapkan dapat menunjang kegiatan selama penelitian, sehingga hal-hal yang diperlukan dalam penelitian akan mudah dicapai. Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah proses pemesanan (pengajuan rekomendasi), pendaftaran dan pembayaran yang masih manual di Kantor Gabungan P3A Mitra Cai Tirta Jaya Daerah Irigasi Kab.Bandung.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Daerah Irigasi Wangisagara mempunyai GP3A (Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air) dengan nama GP3A TIRTA JAYA, yang terdiri dari 16 Unit

(54)

telah berbadan hukum (disahkan oleh Bupati) dengan nomor pengesahan 80A.2001/24 Juni 2001 juga telah di (PPI) Penyerahan Pengelolaan Irigasi.

Kerangka pelaksanaan program PKPI (Pembaharuan Kebijakan Pengelolaan Irigasi) bertujuan untuk mengkordinasikan dan mensinergikan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan keirigasian prinsip utama yang diterapkan dalam pelaksanaan program PKPI adalah transparan demokratis dan konsisten. Pelaksanaan atau implementasi PKPI dimaksudkan untuk mengaktualisasikan prinsip-prinsip PKPI sebagaimana tertuang dalam Impres No. 3 Tahun 1999, sehingga dapat diwujudkan sistem pengelolaan irigasi yang berkelanjutan serta selaras dengan semangat otonomi daerah berdasarkan undang-undang No. 22 Tahun 1999. Adapun implementasi PKPI mencakup kegiatan-kegiatan untuk mengaktualisasikan redepinisi tugas Lembaga Pengelola Irigasi (LPI) pemberdayaan petai pemakai air melalui P3A/GP3A/IP3A penyerahan kewenangan pengelolaan irigasi pembiayaan pengelolaan irigasi dan keberlanjutan sistem irigasi.

(55)

mengenai tahapan kegiatannya. Termasuk menciptakan iklim yang baik dan mendorong terbentuknya organisasi perkumpulan petani pemakai air yang demokratis dan mandiri. Dengan PPI, petani yang tergabung dalam P3A memperoleh manfaat antara lain akan memiliki wewenang dalam pengambilan keputusan penyusunan/pengaturan pola tanam, pembuatan aturan giliran, mengelola/menetukan dana pengelolaan irigasi dan transparansi pendanaan.

Daerah irigasi DI Wangisagara termasuk wilayah kerja PSDA (Pengelolaan Sumber Daya Air) Provinsi Jawa Barat. Luas wilayah DI Wangisagara ± 1.686 Ha. Setelah alih fungsi berada di 4 kecamatan yang meliputi 16 desa, yaitu :

(56)

a. Desa Mekarsari

4. Kecamatan Solokanjeruk a. Desa Rancakasumba b. Desa Cibodas c. Desa Bojongemas d. Desa Solokanjeruk e. Desa Langensari

Bendung DI Wangisagara terletak di Desa Wangisagara Kecamatan Majalaya, berbatasan dengan Desa Karyalaksana Kecamatan Ibun dengan jarak ± 5 Km dari Ibukota Kecamatan Majalaya, bending ini dibangun pada tahun 1942 dan memiliki 2 buah Saluran Induk (SI), yaitu : Saluran Induk Cikaro dan Saluran Induk Ciwalengke. Saluran Induk Cikaro mendapat 2 suplesi, yakni Cikaro Baru dan Citangkurak, sedangkan Saluran Induk Ciwalengke ke suplesi Ancol.

Dasar Hukum Pembentukan

1. IMPRES No. 3 Tahun 1999 2. SKB 4 Mentri

(57)

Pemerintah berperan :

1. Fasilitasi 2. Perlindungan 3. Pengayoman 4. Pengendalian 5. Pembinaan

Keputusan Gubernur No.611/KEP.77 Huk.87, Tentang pedoman pelaksanaan pembentukan dan pembinaan perkumpulan petani pemakai air (P3A, GP3A, IP3A Mitra Cai di Jawa Barat). Peraturan Mentri Dalam Negeri, tentang pedoman pemberdayaan perkumpulan petani pemakai air dan atau Gabungan Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air.

1. P3A Daerah Petak/Blok Tersier yang ada di desa-desa.

2. GP3A Dam Induk (DI) yang sumber airnya sama yang mengairi areal pertanian ± 1000 Ha (seribu hektar).

(58)

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

1. GP3A/P3A, dibentuk untuk, dari dan oleh masyarakat

2. Redepenisi P3A yang telah terbentuk berdasarkan petak tersier dan kuwarter dapat dilakukan oleh anggota membentuk pusifederasi gabungan beberapa P3A yang ada.

3. Pengaturan internal organisasi dituangkan pada Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga organisasi termasuk pengaturan struktur organisasi dan keuangan yang didapat dari IP air dan lain-lain.

4. Mempunyai kesempatan untuk menentukan pola tanam dan mempunyai akses dalam pengelola irigasi.

(59)

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

BIDANG USAHA BIDANG TEKNIK BIDANG

(60)

3.1.4 Deskripsi Tugas

1. Ketua

a. Mewakili Gabungan P3A dalam pertemuan Panitia Irigasi Tingkat Kabupaten (bagi Gabungan P3A yang menjadi anggota Panitia Irigasi Kabupaten).

b. Mewakili Gabungan P3A dalam pertemuan Gabungan di tingkat Induk (primer).

c. Mengkoordinir kegiatan di tingkat Gabungan Sekunder.

d. Menampung permasalahan yang muncul dan memberikan pemecahannya. e. Bertanggung jawab atas jalannya organisasi/kantor.

2. Wakil Ketua

a. Mewakili Ketua Gabungan P3A apabila berhalangan.

b. Membimbing dan mengawasi anggota pengurus sesuai tugas masing-masing. c. Mengkoordinir dan melaksanakan usaha ekonomi organisasi/kantor.

d. Bertanggung jawab kepada Ketua Gabungan atas pengaturan di dalam organisasi.

3. Sekretaris

a. Melaksanakan administrasi kesekretariatan Gabungan P3A. b. Melaksanakan inventarisasi anggota pengurus dan P3A anggota. c. Melaksanakan inventarisasi kekayaan organisasi.

(61)

f. Bertanggung jawab atas jalannya administrasi dalam organisasi/kantor.

4. Bendahara

a. Menerima uang iuran dari bendahara P3A anggota. b. Mencatat penerimaan uang dan pengeluarannya.

c. Membuat administrasi keuangan yang dilaporkan kepada rapat anggota. d. Bertanggung jawab atas penggunaan dana organisasi/kantor.

5. Koordinator Bidang (Bidang Usaha, Bidang Teknik, Bidang Operasional,

Bidang Umum)

a. Menerima air dan jadwal pembagian air dari petugas Dinas Pengairan Kabupaten sesuai dengan kebutuhan (di pintu sekunder).

b. Mengatur giliran air pada tingkat tersier dan mengawasinya.

c. Memberi masukan dalam perencanaan teknis untuk perbaikan jaringan irigasi. d. Membimbing dan mengawasi pemeliharaan saluran irigasi dan bangunan

pelengkapnya agar tetap berfungsi dengan baik.

e. Mengerahkan tenaga gotong royong dalam hal perbaikan/pemeliharaan jaringan irigasi.

f. Mengkoordinator pelaksanaan kegiatan pada bidangnya masing-masing. g. Melaksanakan inventarisasi masalah-masalah yang dihadapi pada bidangnya

(62)

3.2 Metode Penelitian

Dalam penyusunan proposal ini, penulis menggunakan metode penelitian Deskriptif dan Action. Metode penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya. Metode penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Sugiyono (2009 : 3) Metode Penelitian adalah metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan oleh

penulis adalah metode deskriptif, yaitu metode yang menggambarkan atau menguraikan keadaan situasi pada tempat observasi, melakukan penelitian dan kemudian melakukan analisis sehingga dapat diperoleh suatu kesimpulan.

a. Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan suatu keadaan dari objek yang diteliti secara obyektif.

Langkah-langkah penelitian deskriptif

Langkah-langkah penelitian deskriptif secara garis besar tidak berbeda dengan penelitian-penelitian yang lain. Langkah-langkah tersebut adalah :

1. Definisikan tujuan secara jelas dan spesifik 2. Tentukan masalah yang akan diteliti

3. Merumuskan dan membuat batasan masalah

(63)

6. Melaksanakan penelitian dan pengumpulan data 7. Melakukan pengolahan dan analisis data

8. Menarik kesimpulan

9. Menyusun dan mempublikasikan laporan penelitian

3.2.1 Desain Penelitian

Desain melakukan suatu penelitian untuk perancangan Aplikasi Web ini sangat perlu dilakukan perencanaan dan perancangan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Desain penelitian menurut Moh. Nazir (2003 : 84) memaparkan bahwa desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam permasalahan dan pelaksanaan penelitian.

Dari definisi diatas maka dapat dikatakan bahwa desain penelitian untuk merancang Aplikasi Web merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam melaksanakan penelitian mulai dari perencanaan perancangan sistem berupa Aplikasi Web sampai dengan pelaksanaan penelitianyang dilakukan pada waktu tertentu.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

(64)

3.2.2.1 Sumber Data Primer (Observasi dan Wawancara )

Metode penelitian ini dilakukan langsung pada objek penelitian, data serta keterangan yang dikumpulkan dilakukan dengan cara wawancara (Interview), penelitian lapangan, mempelajari referensi yang tersedia di perusahaan yang di anggap penting da nada hubungannya dengan permasalahan yang akan penulis bahas.

a. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung melalui pengamatan berdasarkan apa yang ada di Kantor Gabungan P3A Mitra Cai Tirta Jaya Daerah Irigasi Kab.Bandung.

b. Wawancara

(65)

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder (Dokumentasi)

Sumber data sekunder yang penyusun lakukan dengan cara mengambil dokumentasi tentang informasi di Gabungan P3A Mitra Cai itu sendiri, dalam bentuk contoh penulis mengumpulkan beberapa arsip laporan tentang surat pengajuan rekomendasi baik dari perusahaan maupun dari kantor itu sendiri.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Di dalam melakukan penelitian di Kantor Gabungan P3A Mitra Cai Tirta Jaya Daerah Irigasi Kab.Bandung pendekatan sistem yang digunakan adalah pendekatan sistem secara berorientasi objek.

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

(66)

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem sangat di butuhkan dalam perancangan sebuah sistem, karena sebelum memulai dalam pembuatan koding-koding hendaknya merancang terlebih dahulu metode pemodelan seperti apa yang harus di gunakan dengan memprioritaskan ketepatan waktu selesai dan efektifitas dalam perancangan sebuah sistem.

Metode pengembangan sistem yang penulis gunakan adalah “Prototyping”. Metode ini sering digunakan pada dunia riil. Karena metode ini secara keseluruhan akan mengacu kepada kepuasan user.

Prototyping merupakan salah satu metode pengembangan perangkat lunak

(67)

diinginkan. Dengan demikian akan menghasilkan sistem sesuai dengan jadwal waktu penyelesaian yang telah ditentukan.

Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan. Kunci utama sebuah prototyping adalah untuk membuat sebuah desain awal dengan cepat, dan disertai perubahan yang bisa jadi radikal serta nantinya akan menghasilkan sebuah umpan balik, terutama dari penggunaan, secara cepat untuk melakukan desain ulang ditahap berikutnya.

Secara umum tahapan model prototyping dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 3.2 Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototype

(68)

Berikut ini beberapa tahapan-tahapan dalam Prototyping yang akan dipakai oleh penulis dalam merancang sebuah sistem, yaitu sebagai berikut:

1. Pengumpulan kebutuhan. Aktivitas dimulai dengan pengumpulan kebutuhan (requirements). Pengembang dan customer bertemu untuk menentukan tujuan keseluruhan dan global perangkat lunak, mengidentifikasi kebutuhan yang telah diketahui, lalu mendefinisikan area dan lingkup pengembangan.

2. Desain. Proses desain dilakukan dengan sangat cepat. Desain difokuskan kepada aspek-aspek desain yang nampak kepada customer/user (contoh: interface, pendekatan input, format output). Hasil desain inilah yang disebut sebagai prototipe.

3. Evaluasi Prototipe. Prototipe yang dihasilkan, direview oleh customer. Hasil evaluasi ini dijadikan bahan untuk perubahan dan pengembangan selanjutnya. Iterasi terus dilakukan hingga memenuhi keinginan customer, sementara pada saat yang sama, memungkinkan pengembang untuk dapat lebih memahami kebutuhan perangkat lunak.

Model prototipe juga memiliki kelemahan sebagai berikut :

(69)

b. Pengembang lebih sering menggambil kompromi dengan pelanggan untuk mendapatkan prototipe dengan waktu yang cepat (tanpa idealis) guna menghasilkan prototipe untuk didemontrasikan. Hal ini dapat menyebabkan kualitas perangkat lunak yang kurang baik atau bahkan menyebabkan iteratif tanpa akhir.

Permasalahan dapat terjadi pada model prototipe, hal ini dapat diatasi dengan melakukan perjanjian antara pengembang perangkat lunak dengan pelanggan (customer) atau user agar model prototipe hanya digunakan untuk mendefinisikan spesifikasi kebutuhan perangkat lunak, tapi tidak untuk seluruh proses pengembangan seluruh system perangkat lunak.

(70)

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Alat bantu yang digunakan dalama analisis dan perancangan sistem ini adalah sebagai berikut:

1) Use Case Diagram

Use case atau diagram use case merupakan pemodelan untuk kelakuan (behavior) sistem informasi yang akan dibuat. Use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan sistem informasi yang akan dibuat. Secara kasar, use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang berhak menggunakan fungsi-fungsi itu.

Syarat penamaan pada use case adalah nama didefinisikan sesimpel mungkin dan dapat dipahami. Ada dua hal utama pada use case yaitu pendefinisian apa yang disebut actor dan use case.

a. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol dari aktor adalah gambar orang, tapi aktor belum tentu merupakan orang.

b. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-unit yang saling bertukar pesan antar unit atau aktor.

2) Activity Diagram

(71)

perangkat lunak. Yang perlu diperhatikan disini adalah bahwa digram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem bukan apa yang dilakukan aktor, jadi aktivitas yang didapat dilakukan oleh sistem.

Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal berikut :

a. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang didefinisikan.

b. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem / user interface dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka tampilan.

c. Rancangan pengujian dimana setiap aktivitas dianggap memerlukan sebuah pengujian yang perlu didefinisikan kasus ujinya.

d. Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak.

3) Class Diagram

Diagram kelas atau class diagram menggambarkan struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi.

a. Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas. b. Operasi atau metode adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.

(72)

kelas yang dibuat tidak sesuai dengan kelas-kelas yang dibuat pada perangkat lunak, sehingga tidaklah ada gunanya lagi sebuah perancangan karena apa yang dirancang dan hasil jadinya tidak sesuai.

4) Sequence Diagram

Sequence diagram adalah suatu diagram yang menggambarkan interaksi antar obyek dan mengindikasikan komunikasi diantara obyek-obyek tersebut. Diagram ini juga menunjukan serangkaian pesan yang dipertukarkan oleh oleh obyek-obyek yang melakukan suatu tugas atau aksi tertentu. Obyek-obyek-obyek tersebut kemudian diurutkan dari kiri ke kanan, aktor yang menginisiasi interaksi biasanya ditaruh di paling kiri dari diagram.

5) Component Diagram

Diagram komponen atau component diagram dibuat untuk menunjukkan organisasi dan ketergantungan diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem. Diagram komponen fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan da nada didalam sistem.

6) Deployment Diagram

(73)

3.2.4 Pengujian Software

Pengujian sistem merupakan bagian penting dalam pembangunan perangkat lunak. Dalam penelitian ini penyusun memakai pengujian black box atau black box testing. Pengujian Black box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian Black box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak di cek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori : 1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.

2. Kesalahan interface.

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal. 4. Kesalahan kinerja.

5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi

3.3 Analisis Sistem Yang Berjalan

(74)

terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan suatu perbaikan. Analisis yang dilakukan pada sistem informasi e-business ini didapatkan data seperti dibawah ini.

Sistem informasi e-business yang berjalan di Kantor GP3A Mitra Cai Tirta Jaya Kab.Bandung ini dalam pengelolaan data konsumen, laporan keuangan, pendaftaran maupun pembayaran masih menggunakan cara manual. Untuk menjadi konsumen atau anggota tetap di kantor ini, para konsumen harus melewati persyaratan yang cukup rumit dimana masing-masing dari perusahaan (pabrik tekstil) harus membuat proposal pengajuan rekomendasi kepada kantor GP3A Mitra Cai terlebih dahulu, setelah itu masih harus menunggu apakah disetujui atau tidak oleh pihak kantor GP3A Mitra Cai. Proses ini lumayan memakan waktu yang cukup lama, dikarenakan pihak dari kantor GP3A harus terjun kembali ke Pemerintahan Provinsi Jawa Barat, yakni ke kantor Badan Pelayanan Perizinan Terpadu setelah kemudian kembali lagi menghubungi ke perusahaan (pabrik tekstil) untuk memberi laporan surat izin bahwa perusahaan tersebut telah di setujui menjadi konsumen.

(75)

yang ada, dengan adanya website ini maka dapat memudahkan pengelola ataupun konsumen untuk mendapatkan kebutuhan yang diinginkan.

3.3.1Analisis Dokumen

Dokumen-dokumen yang digunakan sebenarnya cukup banyak, baik yang berupa data dalam bentuk simpanan, maupun yang bisa dijadikan laporan maupun dokumen dalam bentuk fisik (masukan dan keluaran). Namun yang penulis jelaskan dalam analisa ini adalah dokumen yang dirasa cukup sering digunakan dan dipelukan dalam aktivitas e-business di Kantor GP3A Mitra Cai Tirta Jaya Kab.Bandung tersebut diantaranya adalah :

1. Dokumen Permohonan Surat Rekomendasi Persetujuan. 2. Dokumen Formulir Pendaftaran

3. Dokumen Laporan Tagihan Konsumen

Analisis dokumen terdiri dari fungsi, sumber, distribusi, jumlah rangkap, periode pembuatan dan item data. Dalam analisa dokumen akan menjelaskan hal-hal berikut :

a. Nama Dokumen : Untuk menjelaskan nama dokumen tersebut.

b. Fungsi : Untuk menjelaskan kegunaan dokumen yang digunakan. c. Sumber : Asal dokumen.

d. Distribusi : Menjelaskan ke proses apa atau ke bagian mana informasi itu mengalir.

e. Rangkap : Jumlah salinan dokumen.

Gambar

Tabel 1.1 Waktu Penelitian
Gambar 2.2  Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototype
Gambar 3.2  Mekanisme Pengembangan Sistem dengan Prototype
Tabel 3.1
+7

Referensi

Dokumen terkait

  Menurut jogiyanto ( 2000: 688) Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya