• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Pemeliharaan Komputer PT. Pindad

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Pemeliharaan Komputer PT. Pindad"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Memasuki era zaman modern saat ini setiap orang sudah mulai bisa

bernafas lega, karena pekerjaan yang dilakukan semakin mudah dan praktis

dengan adanya bantuan dari teknologi informasi yang semakin canggih dan

berkembang tanpa pernah berhenti. Jika kembali mengulas balik zaman dulu,

dimana dokumentasi data masih dilakukan secara manual dengan menggunakan

buku catatan, dan tentu saja hal itu telah membuat manusia semakin kerepotan

dalam melakukan proses manipulasi data, seperti pencarian data, pemasukan

data, dll. Keadaan akan semakin memburuk jika data yang akan dimasukkan

memiliki jumlah yang tidak terhitung, sehingga akan memakan biaya operasional

yang semakin tinggi. Selain itu, informasi yang akan dihasilkan tidak akan sesuai

dengan yang kita harapkan. Dan sekarang mari kita lihat bagaimana

perkembangan saat ini telah menjawab permasalahan yang terurai di atas,

dokumentasi data hanya cukup di inputkan ke dalam komputer, dan secara

otomatis data-data yang telah teridentifikasi di dalam komputer akan dapat

melakukan pencarian data dengan sekali klik, hal ini merupakan perkembangan

yang sangat kontras dan menakjubkan dari sebuah rangkaian teknologi

informasi.

Berkaitan dengan hal tersebut, bahwa informasi yang berkualitas hanya

(2)

2

mulai terpikirkan oleh sebuah instansi perusahaan yang bergerak di bidang

persenjataan, yaitu PT. Pindad bagian subdepartemen instalasi dan pemeliharaan

komputer. Pada sistem informasi yang sedang berjalan proses pencatatan data

pemeliharaan komputer masih di tulis dalam buku-buku transaksi pemeliharaan

komputer yang manual. Hal ini membuat sumber daya manusia yang terlibat

cukup kerepotan dan kesulitan dalam pencarian data-data transaksi, terutama

pada saat data atau dokumen transaksi semakin banyak. Selain itu, keadaaan

tersebut juga menyebabkan kurang efektifnya pembuatan laporan-laporan. Proses

pembuatan laporan membutuhkan waktu yang relatif lama, karena harus

membuat rekapitulasi dari dokumen-dokumen transaksi tersebut. Akan tetapi,

meskipun proses rekapitulasi dilakukan, laporan-laporan yang disajikan pun

sering tidak akurat. Hal ini terjadi karena beberapa transaksi sering tidak tercatat

ketika bagian pemeliharaan komputer sedang ramai oleh para pelapor yang

melaporkan adanya komputer yang bermasalah di bagian-bagian tertentu.

Permasalahan tidak hanya berhenti di sini saja, dalam proses pengambilan

komputer, para karyawan yang merupakan pelapor pada saat itu masih

kebingungan dalam memperoleh informasi mengenai komputer yang sudah bisa

di ambil, pada saat ini para pelapor hanya bisa mencari informasi via telepon ke

bagian pemeliharaan, dan hal ini hanya membuat pekerjaan para karyawan

bagian pemeliharaan semakin terhambat dikarenakan harus selalu menerima

telepon dari bagian-bagian tertentu yang ingin mengambil komputernya kembali.

Selain itu, pada saat pelapor bertanya, sang penerima telepon harus mencari

(3)

3

informasi yang akan diberikan tertunda agak lama, dan pelapor pun harus

kembali menelepon untuk yang kesekian kalinya.

Dengan adanya rangkaian permasalahan di atas, penulis berharap di akhir

tugasnya ini mampu memberikan solusi yang tepat dalam upaya mengatasi

permasalahan yang sedang terjadi dan dapat membantu meningkatkan efektifitas

kerja karyawan.

Dalam rangka menyikapi permasalahan ini, penulis yang sedang menjalani

masa kerja praktek di perusahaan PT. Pindad ini, akan mengambil judul

”PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI PEMELIHARAAN KOMPUTER (Studi Kasus: Bagian Pemeliharaan Komputer PT. Pindad)”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Indentifikasi Masalah

Adapun hasil identifikasi permasalahan berdasarkan latar belakang di

atas, dapat dikemukakan sebagai berikut :

1. Data tidak terintegrasi karena pencatatan transaksi pemeliharaan

komputer masih dituliskan dalam buku-buku transaksi sehingga

menyebabkan kesulitan dalam pencarian data ketika arsip semakin

banyak.

2. Proses pengambilan komputer tertunda sangat lama dikarenakan

(4)

4

3. Pembuatan laporan membutuhkan waktu yang cukup lama,

dikarenakan harus merekap data dari arsip dokumen yang sangat

banyak.

1.2.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang penulis temukan dari latar belakang di atas

adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana sistem informasi pemeliharaan komputer yang saat ini

sedang berjalan di Subdepartemen Instalasi dan Hardkom, PT.

Pindad

2. Bagaimana perancangan sistem informasi pemeliharaan komputer di

Subdepartemen Instalasi dan Hardkom, PT. Pindad

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dilaksanakannya kerja praktek adalah untuk mengimplementasikan

pengetahuan yang didapat di perkuliahan dengan kenyataan yang sesungguhnya

dilapangan, sedangkan tujuan dilaksanakannya kerja praktek adalah untuk :

1. Untuk mengetahui Sistem Informasi yang dipakai di PT. Pindad Sub

Instalasi & Hardkom.

2. Untuk merancang Sistem Informasi Pemeliharaan Komputer di PT.

(5)

5 1.4 Batasan Masalah

Karena keterbatasan waktu dalam pelaksanaan kerja praktek serta luasnya

ruang lingkup sistem informasi di PT. Pindad, maka ruang lingkup penelitian

yang dilakukan dibatasi pada analisis proses Pemeliharaan Komputer di bagian

Iinstalasi & Hardkom. Sedangkan implementasinya langsung dikerjakan oleh

pihak Instalasi & Hardkom.

1.5 Lokasi dan Waktu

Lokasi kerja praktek yang kami lakukan adalah di PT. Pindad, khususnya

di bagian Instalasi Jaringan & Hardkom, beralamat di Jl. Jendral Gatot Subroto

No. 517 Bandung. Kode Pos 40284.. Sedangkan waktu yang dibutuhkan selama

kerja praktek adalah ±1 bulan, terhitung dari tanggal 1 Agustus 2010 sampai

(6)

6

Tabel 1.0 Jadwal Kegiatan Kerja Praktek

(7)

7 BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

a. Gordon B. Davis ( 1984 : 12) :

“Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud“.

b. Raymond Mcleod (2001 : 16) :

“Sistem adalah himpunan dari unsur-unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh dan terpadu“.

Berdasarkan definisi-definisi tersebut, sistem dapat diartikan sebagai

seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan

bersama. Kumpulan elemen terdiri dari manusia, mesin, prosedur, dokumen, data

atau elemen lain yang terorganisir dari elemen-elemen tersebut. Elemen sistem

disamping berhubungan satu sama lain, juga berhubungan dengan lingkungannya

untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

2.1.1 Elemen Sistem

Sistem informasi mempunyai enam buah komponen atau disebut juga

(8)

8

(1) Komponen input atau komponen masukan

(2) Komponen model

(3) Komponen output atau komponen keluaran

(4) Komponen teknologi

(5) Komponen basis data

(6) Komponen kontrol atau komponen pengendalian.

Keenam komponen ini harus ada bersama-sama dan membentuk satu

kesatuan. Jika satu atau lebih komponen tersebut tidak ada, maka sistem informasi

tidak akan dapat melakukan fungsinya, yaitu pengolahan data dan tidak dapat

mencapai tujuannya, yaitu menghasilkan informasi yang relevan, tepat waktu dan

akurat. Komponen-komponen dari sistem informasi ini dapat digambarkan sebagai

berikut ini :

1. Blok Masukan (Input Block)

Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi.

2. Blok Model (Model Block)

Kombinasi prosedur, logika, dan model matemetik yang akan

memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan

cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang

diingiinkan

(9)

9

Keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi

yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai

sistem

4. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem informasi.

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,

menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan

keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara menyeluruh

5. Blok Basis Data (Database Block)

Merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu sama

lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat

lunak untuk memanipulasinya.

6. Blok Kendali (Control block)

Beberapa pengendalian yang dirancang secara khusus untuk

menanggulangi gangguan-gangguan terhadap sistem.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2005: 5) suatu sistem mempunyai karakteristik

(10)

10

a. Komponen-komponen (Components)

Suatu sistem terdiri dari kumpulan komponen atau subsistem

yang saling berinteraksi atau bekerja sama satu sama lain untuk

membentuk satu kesatuan. Setiap komponen atau subsistem tersebut

memiliki sifat-sifat dan fungsi tertentu yang mempengaruhi proses

sistem secara keseluruhan.

b. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem yaitu daerah yang membatasi antara suatu sistem

dengan lingkungan luarnya atau dengan sistem yang lainnya. Batas suatu

sistem merupakan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut. Dan batas

sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan.

c. Lingkungan Luar Sistem (environments)

Environments dari suatu sistem adalah apapun yang berada diluar

batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar

sistem dapat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem

tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari

sistem yang harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar

sistem yang bersifat merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau

(11)

11

d. Penghubung Sistem (Interface)

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan

subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya.

Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input)

untuk subsistem yang lain dengan melalui penghubung. Dengan

penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang

lainnya membentuk satu kesatuan.

e. Masukan (Input)

Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan

dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan

sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan

supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang

diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh di dalam istem

komputer, program adalah maintaenance input yang digunakan untuk

mengoperasikan komputer dan data adalah signal input untuk diolah

menjadi informasi.

f. Keluaran (Output)

Keluaran merupakan hasil dari energi yang diolah. Keluaran ini

(12)

12

Sebagai contoh panas yang dikeluarkan dari sistem komputer merupakan

keluaran yang tidak berguna dan merupakan sisa pembuangan. sedangkan

informasi adalah keluaran yang berguna dan dibutuhkan.

g. Pengolah (process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan

merubah masukan menjadi keluaran. Sistem akuntansi akan mengolah

data-data transaksi menjadi laporan keuangan dan

laporan-laporan yang dibutuhkan oleh manajemen.

h. Sasaran Sistem (Objectives)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran

(objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi

sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan

sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan

dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran

atau tujuannya.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto, H.M (2005: 10) sistem dapat diklasifikasikan dari

(13)

13

a. Sistem abstrak (abstrak system) dan sistem fisik (phisical system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang

tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologi. Adapun sistem fisik

merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer.

b. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (Human

Made System).

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak

dibuat manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Adapun sistem buatan

manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Misalnya, sistem

buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin

yang disebut human machine system.

c. Sistem tertentu (Deterministik System) dan sistem tak tertentu

(Probabilistik System).

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat

diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan

pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Misalnya sistem

komputer. Adapun sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa

(14)

14

d. Sistem tertutup (Closed System) dan sistem terbuka (Open System).

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara

otomatis tanpa adanya turut campur dari pihak luarnya. Secara teoritis

sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannnya tidak ada sistem yang

sifatnya tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara

relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem

yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem

ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar

atau subsistem yang lainnya. Karena sistemnya terbuka dan terpengaruh

lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem

pengendalian yang baik.

2.2 Pengertian Informasi

Menurut Jogiyanto, HM (2005: 21), informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.

Menurut Abdul Kadir (2003: 12), informasi adalah ”data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam

(15)

15

Dari pengertian di atas disimpulkan bahwa informasi adalah hasil dari data

yang telah diolah yang berarti bagi penerima atau pengguna dan berguna dalam

mengambil keputusan saat ini atau keputusan masa yang akan datang.

Adapun informasi yang dihasilkan dari proses pengolahan data tersebut

pada kenyataannya memiliki kualitas yang berbeda. Menurut Jogiyanto, HM

(2005: 32), kualitas informasi tergantung dari tiga hal yaitu informasi harus akurat

(accurate), tepat waktu (timeliness) dan relevan (relevance).

a. Akurat

Berarti informasi harus bebas dari kekurangan atau kesalahan-kesalahan.

Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan keadaan yang

sebenarnya.

b. Tepat waktu

Berarti informasi harus selalu ada pada saat dibutuhkan pengguna dan tidak

datang terlambat. Karena informasi merupakan landasan di dalam

pengambilan keputusan. Jadi bila terlambat, informasi tersebut tidak

(16)

16

c. Relevan

Informasi untuk tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Maka informasi

yang relevan adalah informasi yang berguna dan sesuai dengan kebutuhan

setiap pemakainya.

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Berdasarkan kesimpulan mengenai pengertian sistem dan informasi pada

subbab sebelumnya, sistem informasi dapat didefinisikan sebagai kumpulan

elemen-elemen yang saling berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan

tertentu yaitu mengolah data menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi

penerimanya serta bermanfaat untuk pengambilan keputusan saat ini atau masa

yang akan datang.

Menyangkut pemahaman tentang pengertian sistem informasi ini, dalam

bukunya Abdul Kadir (2003: 34) mengutip beberapa pendapat para ahli,

diantaranya :

Menurut Hall sistem Informasi adalah ”sebuah rangkaian prosedur formal

di mana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan

(17)

17

Menurut Bodnar dan Hopwood (2009: 14), sistem Informasi adalah

Kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data kedalam bentuk informasi yang berguna”.

Dari ketiga pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud sistem

informasi sesungguhnya tidak harus melibatkan komputer ketika proses mengolah

data menjadi sebuah informasi. Adapun Sistem informasi yang melibatkan komputer

biasa disebut sistem informasi berbasis komputer (Computer-Based Information

Systems atau CBIS). Akan tetapi, pada umumnya kata sistem informasi diartikan

sebagai sistem informasi berbasis komputer, meskipun tidak ditambahkan kata

berbasis komputer. Begitupun pada pembahasan skripsi ini, sistem informasi yang

dimaksud adalah sistem informasi berbasis komputer.

2.4 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 2.4.1 Metode Pendekatan Sistem

1. Pemecahan Masalah

Masalah merupakan suatu kondisi yang memiliki potensi untuk

menimbulkan kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar

biasa. Jadi pemecahan masalah berarti tindakan memberikan respon

terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya atau memanfaatkan

(18)

18

dipecahkan. Keputusan adalah pemilihan suatu strategi atau tindakan.

Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi atau aksi

yang manajer yakini akan memberikan solusi terbaik atas masalah

tersebut.

Elemen-elemen proses pemecahan masalah :

Gambar 2.1 Elemen Proses Pemecahan Masalah

i. Standar : menggambarkan keadaan yang diharapkan apa yang harus

dicapai oleh sistem.

(19)

19

Perbedaan antara masalah dan gejala. Gejala adalah kondisi

yang dihasilkan oleh masalah. Untuk memberikan ilustrasi ini, kita

ambil contoh, seorang manajer dihadapkan pada suatu gejala seperti

laba yang rendah. Dalam hal ini ada masalah penyebab laba rendah.

Jadi dalam kaitan ini, masalah adalah penyebab dari suatu persoalan,

atau penyebab dari suatu peluang.

Jenis-jenis masalah :

a. Masalah terstruktur; apabila terdiri dari elemen dan hubungan-hubungan

antar elemen yang semuanya dipahami oleh pemecah masalah.

b. Masalah tak terstruktur; berisi elemen-elemen atau hubungan antar

elemen yang tidak dipahami oleh pemecah masalah.

c. Masalah semi-terstruktur, masalah yang berisi sebagian elemen-elemen

atau hubungannya yang dimengerti oleh pemecah masalah.

2. Pendekatan Sistem

Proses pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey,

seorang professor filosofi di Columbia University pada awal abad ini. Dalam

bukunya 1910 diidentifikasi ada 3 seri penilaian dalam memecahkan suatu

kontroversi yang memadai :

(20)

20

b. Menimbang klaim alternatif.

c. Membentuk penilaian

Tahap-tahap dan langkah-langkah pendekatan sistem :

a. Tahap I: Usaha Persiapan

1. Langkah 1 : Memandang perusahaan sebagai suatu sistem.

2. Langkah 2 : Mengenali sistem lingkungan.

3. Langkah 3 : Mengidentifikasi subsistem perusahaan.

b. Tahap II : Usaha Definisi

1. Langkah 4 : Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem.

2. Langkah 5 : Menganalisa bagian sistem dalam urutan tertentu.

c. Tahap III: Usaha Solusi

1. Langkah 6 : Mengidentifikasi solusi alternatif.

2. Langkah 7 : Mengevaluasi solusi alternatif.

3. Langkah 8 : Memilih solusi terbaik.

4. Langkah 9 : Menerapkan solusi terbaik.

(21)

21 2.4.2 Alat Bantu Analisis

1. Flow Map

Menurut Jogiyanto, HM (2005: 37), Flowmap merupakan bagan alir yang

menggambarkan arus dokumen-dokumen dan laporan-laporan termasuk

tembusan-tembusannya pada sebuah sistem.

Adapun simbol-simbol yang sering digunakan dalam membuat Bagan Alir

(22)

22

Tabel 2.1 Simbol-simbol Flowmap

Simbol Nama Keterangan

Dokumen Menunjukan dokumen input dan output baik

untuk proses manual atau komputer

Proses manual Menunjukan kegiatan atau pekerjaan

manual

Garis alir Menunjukan arus atau arah liran dokumen

atau data

Proses Menunjukan kegiatan proses dari operasi

program komputer

Hard disk Menunjukan input atau output

menggunakan hard disk

Keputusan Digunakan untuk sesuatu penyeleksian

kondisi

Simpanan

offline

Digunakan untuk menyimpan data sebagai arsip secara manual

Simbol

Keyboard

Menunjukan Input menggunakan Keyboard

(23)

23 2. Diagram Konteks

Diagram Konteks merupakan diagram yang menggambarkan suatu

sistem secara garis besar. Diagram Konteks ini menggambarkan hubungan

input / output antara sistem dengan dunia luarnya. Suatu diagram konteks

selalu mengandung satu dan hanya satu proses saja. Proses ini mewakili

proses dari seluruh sistem.

3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) merupakan model grafis dari sistem

yang menunjukkan aliran data dalam sistem secara terstruktur dan jelas .

DFD ini sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah

ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa

mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir

(misalnya lewat telepon, surat dan sebagainya), atau dimana data tersebut

akan simpan (misalnya hard disk, file kartu, diskette dan lain sebagainya).

Beberapa Notasi atau simbol yang digunakan dalam DFD adalah

sebagai berikut:

1. Kesatuan luar (External entity) disimbolkan dengan suatu notasi kotak

(24)

24

organisasi, atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luar lainnya

yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.

Gambar 2.2 Notasi Entitas dalam DFD (Sumber : Jogiyanto, HM, “Analisis dan Desain”)

2. Arus data pada DFD disimbolkan dengan suatu notasi panah. simbol

panah ini menggambarkan aliran dari data yang mengalir diantara

proses, simpanan data, dan entitas baik berupa masukan untuk sistem

ataupun hasil dari proses sistem.

Gambar 2.3 Notasi Arus Data

(25)

25

3. Proses (Process) disimbolkan dengan suatu notasi lingkaran. Proses

adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau

komputer karena ada arus data yang masuk ke dalam proses untuk

dihasilkan aliran dari data yang akan keluar dari proses.

Gambar 2.4 Notasi Proses

(Sumber : Jogiyanto, HM, “Analisis dan Desain”)

4. Simpanan Data disimbolkan dengan sepasang garis horizontal paralel

yang tertutup disalah satu ujungnya.

(26)

26

Simpanan Data (Data Store) merupakan simpanan data yang dapat berupa

sebagai berikut :

a. Suatu file atau database di sistem komputer.

b. Suatu arsip atau catatan manual.

c. Suatu kotak tempat data di atas meja.

d. Suatu tabel acuan manual.

e. Suatu agenda atau buku.

4. Kamus Data

Menurut Jogiyanto, H.M (2003: 43), kamus data atau data

dictionary adalah ”katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi ”.

Kamus data digunakan untuk mendefinisikan data yang mengalir

dalam sebuah sistem secara lengkap berdasarkan arus data yang ada dalam

DFD. Pada tahap analisis, kamus data dapat digunakan sebagai alat

komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data

yang mengalir di sistem. Sedangkan pada perancangan sistem, kamus data

(27)

27

Adapun hal-hal yang perlu dicatat di kamus data adalah sebagai

berikut :

1. Nama arus data

Nama arus data perlu dicatat dalam kamus data yaitu untuk

memudahkan mereka yang membaca DFD dan memerlukan

penjelasan lebih lanjut tentang suatu arus data tertentu di DFD,

sehingga dapat langsung mencarinya dengan mudah di kamus

data.

2. Alias

Alias atau nama lain dari data perlu dituliskan apabila nama

lain ini ada. Hal ini karena untuk data yang sama

kadang-kadang mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau

departemen lainnya. Sehingga manfaat penggunaan alias ini

yaitu pembuatan dokumentasi menjadi lebih sederhana karena

tidak adanya pengulangan dalam pencatatan kamus data untuk

data yang sebenarnya sama.

3. Bentuk data

Bentuk data ini perlu dicatat di kamus data karena dapat

digunakan untuk mengelompokan kamus data kedalam

(28)

28

data yang mengalir dalam DFD dapat berupa dokumen dasar

atau formulir, dokumen hasil cetakan komputer, laporan

tercetak, tampilan layar monitor, field.

Kamus data yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk

dokumen dasar atau formulir dapat digunakan untuk

merancang bentuk input sistem. Kamus data yang mencatat

data yang mengalir dalam bentuk laporan tercetak dan

dokumen hasil cetakan komputer dapat digunakan untuk

merancang output yang akan dihasilkan oleh sistem. Kamus

data yang mencatat data yang mengalir dalam bentuk tampilan

monitor dapat digunakan untuk merancang tampilan layar yang

akan dihasilkan oleh sistem. Dan Kamus data yang mencatat

data yang mengalir dalam bentuk-bentuk tersebut akan

digunakan untuk merancang database.

4. Arus data

Arus data ini menunjukan dari mana data mengalir dan mau

kemana data akan menuju. Arus data ini perlu dicatat dalam

kamus data untuk memudahkan pencarian arus data di DFD.

(29)

29

Penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan untuk

lebih memperjelas makna dari arus data yang dicatat di kamus

data.

6. Periode

Periode ini menunjukan kapan terjadinya arus data ini. Periode

ini perlu dicatat karena dapat digunakan untuk

mengidentifikasi kapan input data akan dimasukan ke sistem,

kapan proses proses dari program harus dilakukan dan kapan

laporan-laporan harus diselesaikan.

7. Volume

Volume yang perlu dicatat adalah volume rata-rata dan volume

puncak dari arus data pada periode tertentu. Volume ini

digunakan untuk mengidentifikasi besarnya simpanan luar

yang akan digunakan, kapasitas dan jumlah alat input, alat

pemroses dan alat output.

8. Struktur data

Struktur data perlu dicatat dalam kamus data untuk

menunjukan item-item data apa saja yang terdapat dalam suatu

arus data.

(30)

30

1) Normalisasi

Menurut Jogiyanto, HM (2003: 35), normalisasi adalah proses untuk

mengorganisasikan file untuk menghilangkan grup elemen yang

berulang-ulang.

Dalam definisi lain normalisasi diartikan sebagai proses untuk

mengubah suatu relasi / tabel yang memiliki masalah tertentu kedalam

dua buah relasi atau lebih yang tidak memiliki masalah tersebut.

Masalah yang dimaksud sering disebut dengan anomali. Anomali

adalah proses basis data yang memberikan efek samping yang tidak

diharapkan (misalnya menyebabkan ketidakonsistenan data atau

membuat sesuatu data menjadi hilang ketika data lain dihapus).

Normalisasi dapat pula dipahami sebagai tahapan-tahapan yang

masing-masing berhubungan dengan bentuk normal. Bentuk normal

adalah keadaan relasi yang dihasilkan dengan menerapkan aturan

sederhana berkaitan dengan konsep kebergantungan fungsional pada

relasi yang bersangkutan. Secara garis bersar tahapan normalisasi

adalah sebagai berikut :

(31)

31

Bentuk normal satu yaitu bila relasi tersebut mempunyai nilai data

yang atomik, artinya tidak ada lagi kerangkapan data. Hal tersebut

dapat dilakukan dengan menghilangkan semua atribut yang

redudansi dari tabel yang tidak normal.

b. Bentuk normal dua (Second normal form) / 2NF

Bentuk normal dua yaitu bila relasi tersebut memenuhi kriteria

bentuk normal kesatu dan semua atribut bukan kunci harus

bergantung sepenuhnya ke atribut kunci.

c. Bentuk normal tiga (Third normal form) / 3NF

Bentuk normal tiga yaitu bila relasi tersebut memenuhi kriteria

bentuk normal kedua dan menghilangkan atribut yang transitif

terhadap atribut kunci.

d. Boyce-Codd Normal Form (BCNF),

Bentuk Normal ini dapat dilakukan jika masih ada atribut bukan

kunci yang menjadi tempat bergantung secara fungsional oleh

atribut lain. Hal ini dapat dilakukan dengan menentukan kunci

kandidat yang bersifat unik kemudian pisahkan atribut yang

datanya berulang dengan atribut yang datanya tidak berulang.

(32)

32

Relasi tabel adalah gambaran tentang hubungan yang terjadi antar

tabel – tabel yang akan digunakan dalam program aplikasi melalui teknik normalisasi sehingga memiliki sebuah kunci yang

menghubungkan relasi datanya.

Tabel 2.2 Simbol-simbol ERD (Entity Relationship Diagram)

Gambar/Simbol Nama Keterangan

Entitas Merupakan individu yang mewakili

sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan

dapat dibedakan dari sesuatu yang lain.

Atribut Mendeskripsikan karakteristik (properti)

dari Entitas

Belah

Ketupat

Menunjukan relasi atau adanya hubungan

di antara sejumlah entitas yang berasal dari

himpunan entitas yang berbeda

Link/Garis Menunjukkan adanya suatu relasi antar

(33)

33 BAB III

PROFIL PERUSAHAAN

3.1 Tinjauan Umum Perusahaan

3.1.1 Sejarah Perusahaan

PT. PINDAD adalah Perusahaan Industri Manufaktur Indonesia yang

bergerak dalam bidang Produk Militer dan Produk Komersial. Kegiatan PT.

PINDAD mencakup desain dan pengembangan, rekayasa, perakitan dan

fabrikan serta perawatan.

Berdiri pada tahun 1808 sebagai bengkel peralatan militer di Surabaya

dengan nama Artillerie Constructie Winkel (ACW), bengkel ini berkembang

menjadi sebuah pabrik dan sesudah mengalami perubahan nama pengelola

kemudian dipindahkan lokasinya ke Bandung pada tahun 1923.

Pemerintah Belanda pada tahun 1950 menyerahkan pabrik tersebut kepada

Pemerintah Indonesia, kemudian pabrik tersebut diberi nama Pabrik Senjata

dan Mesiu (PSM) yang berlokasi di PT. PINDAD sekarang ini. Sejak saat

itu PT. PINDAD berubah menjadi sebuah industri alat peralatan militer

yang dikelola oleh Angkatan Darat. PT. PINDAD berubah status menjadi

(34)

34

pada tanggak 29 April 1983, kemudian pada tahun 1989 perusahaan ini

berada dibawah pembinaan Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS) yang

kemudian pada tahun 1999 berubah menjadi PT. Pakarya Industri (Persero)

dan kemudian berubah lagi namanya menjadi PT. Bahana Pakarya Industri

Strategis (Persero).

Tahun 2002 PT. BPIS (Persero) dibubarkan oleh Pemerintah, dan sejak itu

PT. PINDAD beralih status menjadi PT. PINDAD (Persero) yang langsung

berada dibawah pembinaan Kementerian BUMN.

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Sebagai perusahaan yang besar, PT Pindad memiliki visi dan misi dalam

menjalankan organisasi perusahaannya. Visi dan misi tersebut adalah :

A. Visi Perusahaan

Menjadi produsen peralatan pertahanan dan keamanan terkemuka di

Asia pada tahun 2023 melalui upaya inovasi produk dan kemitraan

strategik.

B. Misi Perusahaan

Melaksanakan usaha terpadu di bidang peralatan pertahanan dan

(35)

35

nasional dan secara khusus untuk mendukung pertahanan dan keamanan

Negara.

3.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

(36)

36

PT. Pindad dalam rangka menjalankan operasional organisasinya dipimpin oleh :

A. Direksi yang terdiri dari :

1. Direktur Utama (Dirut)

2. Direktur Administrasi dan Keuangan (Dirku)

3. Direktur Perencanaan dan Pengembangan ( Dirrenbang)

4. Direktur Produk Sistem Senjata (Dirsista)

5. Direktur Produk Manufaktur (Dirprodman)

B. Pejabat Teras terdiri dari :

1. Staf Direksi yang berada di Unit-Unit Pusat :

a. Kepala Satuan Pengawasan Intern (Ka SPI)

b. Kepala Sekretariat Perusahaan (Ka Setper)

c. Kepala Pusat Pengamanan (Ka Puspam)

d. Kepala Pusat Quality Assurance (Kapus QA)

e. Deputi Direktur Pengembangan Usaha Ditrenbang ( Dedir Bangus)

f. Deputi Direktur Pengembangan Sumber Daya Ditrenbang (Dedir SD)

g. Deputi Direktur Penelitian dan Pengembangan Ditsista (Dedir

(37)

37

h. Deputi Direktur Pemasaran & Penjualan Ditsista (Dedir PP)

i. Deputi Direktur Pemasaran Ditprodman (Dedir Sar)

j. Deputi Direktur Administrasi Ditku (Dedir Min)

k. Deputi Direktur Keuangan Ditku (Dedir Ku)

2. Staf Direksi yang berada di Unit-Unit Usaha :

a. Kepala Divisi Munisi (Kadiv Mu)

b. Kepala Divisi Senjata (Kadiv Jat)

c. Kepala Divisi Mesin Industri dan Jasa (Kadiv MIJ)

d. Kepala Divisi Tempa dan Cor (Kadiv TC)

e. Kepala Divisi Kendaraan Khusus (Kadiv KFK)

f. Kepala Divisi Bahan Peledak Komersial (Kadiv Handakkom)

3. Ahli Utama

3.3 Deskripsi Kerja

A. Direktur Utama

1. Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan perusahaan sesuai tugas

pokok untuk mencapai maksud dan tujuan perusahaan

2. Memimpin dan mengendalikan seluruh kegiatan perusahaan sesuai tugas

pokok untuk mencapai maksud dan tujuan perusahaan

(38)

38

B. Direktur Perencanaan dan Pengembangan

1. Direktur Perencanaan dan Pengembangan adalah pejabat yang diangkat

oleh RUPS, dengan penugasan :

a. Melakukan kajian, menyusun dan atau melaksanakan langkah pokok

pengembangan usaha (pasar, produk dan kemampuan),

b. Mengkoordinasikan perumusan Strategi Jangka Panjang sebagai dasar

perumusan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP),

c. Melakukan kajian, menyusun dan atau melaksanakan langkah pokok

pengembangan sumber daya perusahaan,

d. Membangun sinergi untuk mencapai hasil bisnis yang optimal dari

pelaksanaan seluruh usaha perusahaan,

e. Menyampaikan hasil kegiatan serta memberi saran/ usul kepada Dirut,

secara khusus maupun dalam forum rapat Direksi.

2. Dalam melaksanakan tugasnya, Dirrenbang dibantu oleh :

a. Deputi Direktur Pengembangan Usaha Ditrenbang, dengan penugasan:

i. Melakukan kajian atas dinamika pasar serta menyusun dan atau

melaksanakan langkah pokok pengembangan usaha,

ii. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi proses penyusunan Rencana

Jangka Panjang (RJP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan

(RKAP), serta mendokumentasikannya,

iii. Mengevaluasi pencapaian target-target usaha dan

(39)

39

iv. Menyelenggarakan hubungan kerja sama usaha baik dengan mitra

dalam negeri maupun luar negeri,

v. Membina keberadaan dan pengembangan anak perusahaan,

vi. Membina pelaksanaan program kemitraan dan bina lingkungan,

vii. Membina serta mendukung terselenggaranya kegiatan program

utama

viii.Menyelenggarakan RUPS pengesahan RJP dan RKAP,

ix. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya serta memberi saran/

usul kepada Dirrenbang.

b. Deputi Direktur Pengembangan Sumber Daya Ditrenbang, dengan

penugasan :

1. Melakukan perencanaan dan pengembangan SDM,

2. Menyelenggarakan penilaian kinerja pegawai,

3. Melakukan evaluasi dan penyesuaian organisasi sesuai tuntutan

internal maupun eksternal,

4. Mengembangkan Sistem Manajemen Perusahaan,

5. Mengembangkan Sistem Informasi Perusahaan,

(40)

40 C. Direktur Produk Sistem Senjata

1. Direktur Produk Sistem Senjata adalah pejabat yang diangkat oleh RUPS,

dengan penugasan :

a. Mengarahkan rumusan potensi pasar untuk produk sistem senjata serta

strategi pencapaian,

b. Menjaga pelaksanaan komitmen perusahaan kepada pelanggan,

c. Mengarahkan dan melakukan monitoring program penelitian dan

pengembangan produk sistem senjata,

d. Mengarahkan dan melakukan monitoring kegiatan produksi di

Ditsista,

e. Menyampaikan hasil kegiatan serta memberi saran/ usul kepada Dirut,

secara khusus maupun dalam forum rapat Direksi.

2. Dalam melaksanakan tugasnya Dirsista dibantu oleh :

a. Deputi Direktur Penelitian & Pengembangan Ditsista, dengan

penugasan:

aa. Menyusun road map pengembangan teknologi sistem senjata,

bb.Membuat rancangan produk baru,

cc. Membuat prototype produk baru,

dd.Membuat rencana kegiatan penelitian dan pengembangan produk

sistem senjata,

(41)

41

b. Deputi Direktur Pemasaran & Penjualan Ditsista, dengan penugasan :

i. Membuat strategi pemasaran produk sistem senjata,

ii. Menyusun jenis produk yang akan dikembangkan,

iii. Menyusun potensi pasar dan menetapkan target penjualan,

iv. Menetapkan/mendefinisikan persyaratan produk,

v. Melaksanakan penjualan produk dan jasa,

vi. Membuat kontrak penjualan,

vii.Melaksanakan penagihan,

viii. Memonitor realisasi kontrak,

ix. Melakukan kegiatan pelayanan purna jual,

x. Melakukan pengukuran kepuasan pelanggan,

xi. Membina hubungan dengan pelanggan dan calon pelanggan,

xii. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya serta memberikan saran/

usul kepada Dirsista.

xiii.Kepala Divisi Munisi dan Kepala Divisi Senjata dengan penugasan

Melaksanakan kegiatan produksi.

D. Kepala Sekretariat Perusahaan

1. Menyelenggarakan komunikasi kepada share holder dan stakeholder,

(42)

42

3. Membangun citra perusahaan,

4. Merencanakan pesan perusahaan dan medianya, termasuk mengelola

website perusahaan,

5. Melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan aspek legal perusahaan,

6. Mengumpulkan, mengkaji dan mensosialisasikan peraturan pemerintah

dan perundang-undangan yang terkait dengan kepentingan perusahaan,

7. Melaksanakan advokasi hukum untuk Perusahaan,

8. Mengelola kesekretariatan dan dukungan pelayanan untuk : kantor pusat,

perwakilan Jakarta dan Komisaris,

9. Memelihara dokumen serta arsip organ perseroan,

10.Memfasilitasi pelaksanaan RUPS, Rapat Direksi dengan Dewan

Komisaris dan Rapat Direksi,

11. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya serta memberikan saran/usul

kepada Dirut

E. Kepala Satuan Pengawasan Intern

1. Menyusun program kerja pemeriksaan tahunan,

2. Melaksanakan pemeriksaan keuangan dan pemeriksaan operasional

maupun

pemeriksaan khusus berdasarkan perundang-undangan, peraturan, norma

(43)

43

3. Membuat laporan hasil pemeriksaan,

4. Memberikan saran dan usul dalam rangka penyelesaian hambatan dan

perbaikan sistem pengendalian manajemen ke pihak auditee,

5. Sebagai counter part dalam pelaksanaan external audit,

6. Memberikan saran kepada Direksi menyangkut kepatuhan terhadap

prinsip GCG,

7. Memastikan agar seluruh unit usaha dan wilayah kerja perusahaan

mematuhi policy dan standard operating procedure (SOP) yang berlaku,

8. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya serta memberikan saran/ usul

kepada Dirut.

F. Kepala Pusat Quality Assurance

1. Menyusun program kerja pemeriksaan dan sertifikasi tahunan,

2. Membentuk tim pemeriksaan dan sertifikasi produk dan sistem

manajemen,

3. Melaksanakan pemeriksaan mutu produk dan sistem manajemen secara

berkala,

4. Melaksanakan sertifikasi produk baru hasil pengembangan,

5. Melaksanakan pelayanan kalibrasi internal perusahaan,

6. Membuat laporan hasil pemeriksaan dan sertifikasi produk dan sistem

(44)

44

7. Memberikan saran dan usul dalam rangka penyelesaian hambatan dan

perbaikan mutu produk dan sistem manajemen,

8. Sebagai counter part dalam pelaksanaan sertifikasi external,

9. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya serta memberikan saran/ usul

kepada Dirut.

G. Kepala Pusat Pengamanan

1. Merencanakan dan melaksanakan pengamanan personil & berita,

pengamanan material & produksi serta pengamanan instalasi,

2. Membina hubungan dengan instansi terkait dalam bidang sistem

pengamanan

perusahaan,

3. Mengembangkan sistem pengamanan perusahaan,

4. Penyidikan perkara internal,

5. Analisis situasi keamanan lingkungan,

6. Mengkoordinir tenaga perbantuan pengamanan dari instansi luar Pindad,

7. Melaporkan semua kegiatan dan hasilnya serta memberikan saran/ usul

(45)

45 BAB IV

ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN

4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan

4.1.1 Analisis Dokumen

Sistem Informasi Pemeliharaan Komputer yang sedang dikembangkan

ini berada di bagian Instalasi dan Hardkom PT. Pindad, di bagian ini di

kepalai oleh seorang pejabat structural strata tiga yang mempunyai

tugas untuk menghasilkan :

a. Pemasangan instalasi jaringan

b. Pemeliharaan dan perbaikan komputer

Di bagian tugas inilah batas pengembangan sistem informasi

pemeliharaan akan dilakukan, sedangkan untuk tugas pemasangan

instalasi jaringan dilakukan secara manual, dan tidak akan di bahas

dalam penelitian kali ini.

Beberapa aktifitas pokok dalam upaya pemeliharaan dan perbaikan

komputer, antara lain :

i. Merencanakan spesifikasi perangkat keras komputer

Perencanaan ini dilakukan sejak pertama kali komputer baru

(46)

46

pemeliharaan secara manual di buku transaksi perbaikan, lalu

kemudian di data ulang melalui inputan ke dalam komputer.

Ketika komputer tersebut mengalami kerusakan, maka

diadakan penelusuran ulang mengenai spesifikasi perangkat

keras komputer tersebut, maka dari sinilah perencanaan

spesifikasi perangkat keras komputer mulai berguna.

ii. Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan komputer

Kegiatan ini sudah menjadi aktifitas utama di bagian instalasi

dan hardkom. Yaitu sebuah transaksi ketika komputer

(47)

47

4.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan 4.1.2.1 Flowmap

(48)

48 Keterangan:

SP : Surat Pelayanan

SOK : Surat Order Kerja

PMT : Pengadaan Material Tunai

4.1.2.2 Konteks Diagram

Unit SPP SI Pemeliharaan

SOK

Pengajuan PMT Administrasi

PMT

PBK

Toko Garansi

(49)

49 4.1.2.3 Data Flow Diagram

1.0

Gambar 4.3 Data Flow Diagram Transaksi Pemeliharaan Komputer

4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Berjalan

Berdasarkan hasil pengamatan, transaksi pemeliharaan dan perbaikan

(50)

50

berjalan pun tidak memiliki konsistensi yang tinggi, karena setiap pihak

yang bersangkutan memiliki persepsi yang berbeda satu sama lain. Hal

ini terjadi dikarenakan sistem yang berjalalan belum akurat dan akan

selalu ada perubahan kapan pun itu dibutuhkan. Sehingga, pengguna

sistem akan kewalahan dalam hal pelaksanaan tugas.

4.2 Usulan Perancangan

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem

Kemudahan dalam penggunaan suatu sistem adalah hal yang sangat

penting dalam proses berjalanannya suatu aktifitas, khususnya dalam

lingkup kerja yang cukup luas. Pengerjaan yang dilakukan secara

manual di bagian instalasi dan hardkom akan cukup membuat pihak

yang bersangkutan kesulitan dalam mengerjakan tugas, terlebih lagi jika

data yang di butuhkan cukup banyak dan tidak terhitung. Maka jika hal

ini terjadi, informasi yang dihasilkan tidak akan sesuai dengan yang

diharapkan, yaitu informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan. Oleh

karena itulah, penulis ingin mencoba mengusulkan perancangan sistem

yang mudah digunakan, dan nantinya akan di implementasikan dalam

(51)

51

4.2.2 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan 4.2.2.1 Flowmap

(52)

52 4.2.2.2 Diagram Konteks

Unit SPP SI Pemeliharaan

SOK

Pengajuan PMT Administrasi

PMT

PBK

Toko Garansi

(53)

53

(54)

54 DFD Level 2

Unit

1.1 Pencatatan Data

Komputer

F. Unit Komp

1.2 Pencatatan Data

Pelapor F. Data

Pelapor

1.3 Pencatatan Data

Keluhan

F. Keluhan SPP Selesai

(55)

55 4.2.2.4 Kamus Data

Adapun kamus data yang ada pada sistem informasi

Pemeliharaan Komputer adalah sebagai berikut :

1. Nama Arus Data : SPP

Alias : Surat Permohonan Pelayanan

Bentuk Data : Dokumen dasar atau formulir

Arus Data : Unit  Proses 1.0

Penjelasan : Pendataan keluhan perbaikan

komputer

Periode : Harian

Volume : Rata-rata 20-30

Struktur Data :

No Nama_field Keterangan

1 Nama_unit Nama Unit 2 Nama_komp Nama Komputer 3 Jenis_pelayanan Jenis Pelayanan 4 No_telp No Telepon

5 tgl_permohonan Tanggal Permohonan

(56)

56

2. Nama Arus Data : Penanganan

Alias : -

Bentuk Data : Dokumen operasional

Arus Data : Proses 2.0  Proses 3.0

Penjelasan : Menindak lanjuti permohonan

pelayanan

Periode : Harian

Volume : -

Struktur Data :

No Nama_field Keterangan

1 kode_keluhan Kode Keluhan

2 Uraian_kompo Uraian Komponen yang rusak 3 Jenis_pelayanan Jenis Pelayanan

4 Nama_unit Nama Unit 5 Nama_komp Nama Komputer

Tabel 4.2 Struktur Data Penanganan

3. Nama Arus Data : Pengajuan Biaya

Alias : -

Bentuk Data : Proposal Pengajuan Biaya

Arus Data : Proses 3.0  Proses 4.0

Proses 4.0  Proses 5.0

(57)

57

Penjelasan : pengajuan dana

Periode : Harian/mingguan/bulanan

Volume : -

Struktur Data :

No Nama_field Keterangan

1 kode_biaya Kode Biaya

2 Juml_kompo Jumlah Komponen Yang Rusak 3 Total Total Biaya yang diperlukan 4 Nama_unit Nama Unit

5 Nama_komp Nama Komputer

Tabel 4.3 Struktur Data Pengajuan biaya

4. Nama Arus Data : Pengembalian

Alias : -

Bentuk Data : Dokumen operasional

Arus Data : Proses 6.0  Unit

Penjelasan : Proses Akhir Perbaikan

Periode : Harian/mingguan/bulanan

(58)

58 Struktur Data :

No Nama_field Keterangan

1 Nama_unit Nama Unit 2 Nama_komp Nama Komputer 3 Status Status Perbaikan

4 Tanggal Selesai Tanggal selesai diperbaiki

Tabel 4.4 Struktur Data Pengembalian Komputer

4.2.3 Evaluasi Terhadap Sistem Yang Diusulkan/Dirancang

Berdasarkan hasil survey analisis dan diskusi yang telah

dilakukan dalam masa penelitian, penulis mencoba untuk

mengembangkan sistem pemeliharaan komputer dengan bertujuan

agar para pihak yang terlibat lebih praktis menggunakannya. Selain

itu, penulis berharap dengan sistem ini para pengguna tidak perlu

lagi membutuhkan banyak dokumen sehingga dapat lebih terfokus

terhadap dokumen yang lebih penting.

Sistem ini dirancang dan diarahkan untuk menjadi sistem

informasi berbasis online, sehingga dapat mempermudah unit-unit

PT. Pindad yang sangat banyak dengan lokasi yang berjauhan

untuk mengakses informasi di unitnya masing-masing tanpa via

telepon, namun via komputer yang telah terjaring dalam area LAN

(59)

59

Namun, sampai saat ini penulis belum mendapatkan

kesempatan untuk mencoba membuat program aplikasi. Karena

dalam menerapkan sistem yang telah diusulkan ini dibutuhkan

program aplikasi yang akan mampu menjawab permasalahan yang

(60)

60 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya, penulis akan mencoba

menyimpulkan dari seluruh pokok bahasan yang ada di dalam laporan kerja

praktek ini. Adapun kesimpulannya adalah sebagai berikut :

1. PT. Pindad adalah perusahaan yang memiliki struktur organisasi yang

sangat kompleksitas, dan tentunya memiliki sistem informasi yang

sangat beragam dari tiap unit-unit yang berbeda.

2. Subdepartemen Instalasi dan Pemeliharaan Komputer merupakan

bagian dari salah satu unit di PT. Pindad, yang mengatur berjalannya

mekanisme pemeliharaan komputer diseluruh unit perusahaan. Salah

satunya adalah sistem informasi pemeliharaan Komputer

3. Sistem informasi pemeliharaan komputer digunakan sebagai sistem

pencatatan dari setiap temuan-temuan kerusakan pada komputer dan

tahap-tahap perbaikan serta material-material yang diperlukan dalam

proses perbaikan.

4. Penggunaan sistem informasi pemeliharaan komputer yang selama ini

berjalan di unit pemeliharaan komputer masih dilakukan secara

(61)

61

diterapkannya sistem ini, sehingga membuat proses yang terjadi

semakin lambat dan kurang optimal dalam menghasilkan pelayanan

yang terbaik. Selain itu, sistem yang telah berjalan masih perlu

dibangun kembali demi terciptanya sistem yang user-friendly.

5. Untuk mengantisipasi hal tersebut, maka dilakukanlah upaya

pengembangan sistem agar dapat tercipta sebuah sistem informasi

yang kreatif, inovatif, dan efektif. Sehingga, petugas pemeliharaan

komputer dapat lebih cepat melayani proses pemeliharaan komputer

dan menghasilkan informasi yang berkualitas.

5.2 Saran

Agar tercapainya suatu sistem pemeliharaan yang lebih baik, maka perlu

dilakukan:

1. standarisasi atau pembakuan bahasa untuk temuan-temuan kerusakan pada

komputer dan disimpan dalam satu database, sehingga tidak terjadi kesalahan

atau kebingungan dalam melakukan proses perbaikan dan perawatan

komputer.

2. Mensosialisasikan kepada setiap user yang terlibat dalam sistem

3. Membuat perancangan sistem usulan berdasarkan analisis design ini, dan

(62)

Sistem Informasi Pemeliharaan Komputer

PT. Pindad

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan matakuliah Praktek Kerja Lapangan

Oleh : Taufiq Akbar W Nim : 10507352

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(63)

Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pemeliharaan

Subdepartemen Instalasi Hardkom, di PT. PINDAD

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi syarat matakuliah Kerja Praktek Program strata satu Jurusan Manajemen Informatika

Oleh :

Taufiq Akbar Wardiana NIM. 10507352

JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(64)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Judul ... i

Lembar Pengesahan ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar Isi ... v

Daftar Tabel ... viii

Daftar Gambar ... ix

Daftar Lampiran ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

1.3. Maksud dan Tujuan ... 4

1.4. Batasan Masalah ... 5

1.5. Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 7

2.1. Pengertian Sistem ... 7

2.1.1. Elemen Sistem ... 7

2.1.2. Karakteristik Sistem ... 9

2.1.3. Klasifikasi Sistem ... 11

2.2. Pengertian Informasi ... 14

(65)

2.4. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 17

2.4.1. Metode Pendekatan Sistem ... 19

2.4.2. Alat Bantu Analisis 1. Flow Map ……….. 21

2. Diagram Konteks ……….. 23

3. Data Flow Diagram ……… 23

4. Kamus Data ………... 26

5. Perancangan Basis Data ……… 30

a. Normalisasi ... 30

b. Tabel Relasi ... 32

BAB III PROFIL PERUSAHAAN ... 33

3.1. Tinjauan Umum Perusahaan ... 33

3.1.1. Sejarah Perusahaan ... 33

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 34

3.2. Struktur Organisasi ... 35

3.3. Deskripsi Kerja ... 37

BAB IV ANALISIS PRAKTEK KERJA LAPANGAN ... 45

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan ... 45

4.1.1. Analisis Dokumen ... 45

4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang Berjalan ... 47

4.1.2.1. Flowmap ... 47

4.1.2.2. Diagram Konteks ... 48

(66)

4.1.3. Evaluasi Sistem yang berjalan ... 49

4.2. Usulan Perancangan Sistem ... 50

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 50

4.2.2. Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 51

4.2.2.1. Flowmap ... 51

4.2.2.2. Diagram Konteks ... 52

4.2.2.3. Data Flow Diagram ... 53

4.2.2.4. Kamus Data ... 55

4.2.3. Evaluasi terhadap sistem yang diusulkan/dirancang ... 58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 60

5.1. Kesimpulan ... 60

5.2. Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 62

(67)

62

DAFTAR PUSTAKA

Abdul kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta, ANDI

Yogyakarta,2002.

Budhi Irawan. 2005. Jaringan Komputer. Yogyakarta, Graha Ilmu.

Jogiyanto, HM. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi, ANDI Yogyakarta,

Yogyakarta. 2005.

Arnold M. Lund. 2001. Measuring Usability with the USE Questionnaire.

http://www.stcsig.org/usability/newsletter/0110_measuring_with_use.ht

ml [10/04/2008]

Raymond McLeod, George Schell, 2004.

(68)

CURRICULUM VITAE

SDN V Cisaranten Kidul , Bandung, Jawa Barat , 1994 - 1999 [graduated]

Junior High School & Senior High School:

KMI Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Barat 2000 –

2005[graduated]

University :

Indonesia Computer Of University (UNIKOM), Dept. of Informatic Technology [S-1 Degree], 2007

Courses and Seminar

Linux dan Virtualisasi, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), 2011

(69)

CURRICULUM VITAE

2 of 4 E-Commerse, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), 2010

WiMax, Network Solutions, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), 2010

Workshop Networking And Motivation Training, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), 2008

Computer Skill

Operating System: Windows 98/2000/XP/SEVEN.

Programming Language: PHP

Application:

o Office (Word,Excel, Power Point, Visio),

o Adobe Photoshop

o Dreamweaver 8

o Microsoft Visual Basic 6

o Microsoft SQL Server

Work/Job Training Experience

Guru Honorer SD, 2006

Dauroh Marhalah 1, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia, 2009

Training Dakwah Kampus, Forum Mahasiswa Islam UNIKOM, 2009-2010

Leadership & Organization

Himpunan Mahasiswa Manajemen Informatika (HIMA MI) UNIKOM,

2008-2010

Forum Mahasiswa Islam UNIKOM, 2009-2010

Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia, 2009 - Sekarang

Language

Indonesian, active

(70)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.

Adapun judul dari penulisan laporan yang penulis ambil adalah “Analis dan Perancangan Sistem

Informasi Pemeliharaan Subdepartemenen Instalasi Hardkomdi PT. PINDAD”.

Tujuan penulisan laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat mata kuliah kerja praktek.

Sebagai bahan penulisan diambil berdasarkan hasil penelitian, observasi dan beberapa sumber

literatur yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan

dorongan dari semua pihak, maka penulisan laporan kerja praktek ini tidak akan berjalan dengan

lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terima

kasih kepada:

1. Bapak Dadang Munandar, S.E., M.Si. selaku ketua jurusan Manajement Informatika.

2. Ibu Sintya Sukarta, S.T., M.T. selaku dosen wali kelas MI-8 dan sebagai pembimbing

yang telah memberikan masukan-masukan yang bermanfaat bagi penulis.

3. Bapak Natal selaku pembimbing selama penulis melaksanakan kegiatan kerja praktek di

PT. Pindad.

4. Orang tua penulis yang telah memberikan motivasi dan dorongan-dorongan baik spiritual

maupun materi.

5. Teman-teman yang setia membantu dalam memberikan masukan-masukan dalam

pembuatan laporan ini.

6. Dan pihak-pihak lain yang terkait dalam pembuatan laporan ini sehingga laporan ini

(71)

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan kerja praktek ini masih jauh sekali dari

sempurna, untuk itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi

kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.

Akhir kata semoga laporan kerja praktek ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi

para pembaca yang berminat pada umumnya.

Bandung, Oktober 2010

(72)

Gambar

Tabel 1.0 Jadwal Kegiatan Kerja Praktek
Gambar 2.1 Elemen Proses Pemecahan Masalah
Tabel 2.1 Simbol-simbol Flowmap
Gambar/Simbol
+7

Referensi

Dokumen terkait

Davis (1985) mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini Maupun

Menurut Davis dalam Abdul Kadir (2003: 28) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi

berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Anthony,.. 2005:8).Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang. sangat penting bagi si penerima dan

Pengertian informasi menurut Jogiyanto (1999), “Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna. dan lebih

Menurut Teguh Wahyono (2003 : 3) Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu

Informasi sering diartikan sebagai data.Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi pengguna dan penerimanya serta bermanfaat dalam

Menurut Abdul Kadir (2003, p114) Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah system informasi yang digunakan untuk mendukung operasi, manajemen dan pengambilan keputusan dalam

Menurut jogiyanto ( 2000: 688) Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya