• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian dan Konsep Dasar tentang Mana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengertian dan Konsep Dasar tentang Mana"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Manajemen Lembaga Informasi

Perihal : Pengertian dan Konsep Dasar Tentang Manajemen Lembaga Informasi

Oleh

Nama : Risma Intani Pertiwi

NPM : 210210130098

Kelas : DIIP-A

Dosen Pengampu Matakuliah : Nurmaya Prahatmaja,S.Sos.

Departemen Ilmu Informasi dan Perpustakaan

Program Sarjana Fakultas Ilmu Komunikasi

Universitas Padjadjaran

2013

(2)

Pengertian manajemen menurut para ahli

1. Kata manajemen berasal dari bahasa perancis kuno “mé nagement ” ,yang berarti “seni melaksanakan dan mengatur ” Istilah manajemen juga berasal dari kata “management” (Bahasa Inggris) yang berasal dari kata “to manage” yang artinya mengurus atau tata laksana.

2. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Manajemen adalah [n] (1) orang yg mengatur pekerjaan atau kerja sama di antara berbagai kelompok atau sejumlah orang untuk mencapai sasaran; (2) orang yg berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai sasaran tertentu.

3. Sedangkan dalam kamus Oxford Learner’s Pocket Dictionary: Third Edition (Oxford

University Press), Management (n) ~ 1 [U] act of running and controlling a business ~2 [C,with sing. or pl. verb ] people who manage a business ~3 [U] (fml) act or skill of dealing with people or situations successfully (bertindak dalam menjalankan dan mengendalikan bisnis; orang yang mengelola bisnis; tindakan atau keterampilan berhadapan dengan orang atau keadaan dengan sukses)

4. Harold Koontz

Dalam bukunya yang berjudul “The Management Theory Jungle” menganggap pengertian manajemen adalah seni menyelesaikan suatu pekerjaan melalui dan dengan beberapa orang yang tergabung dalam suatu kelompok formal yang terorganisir.

5. Harold Koontz & O’Dannel dalam buku yang berjudul “Principles of

Management”mengemukan, “Manajemen adalah berhubungan dengan percapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain”

6. Menurut Dr.SP.Siagian dalam buku “Filsafat administrasi” manajemen dapat

didefinisikan sebagai kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui orang lain.

7. Menurut Prof.Dr.H.Arifin Abdulrachman dalam buku “Kerangka Pokok-Pokok

Manajemen”Dapat diartikan :

a. Kegiatan – kegiatan atau aktivitas-aktivitas

(3)

c. Institut atau orang-orang yang melakukan kegiatan atau proses kegiatan

8. Menurut Ordway Tead yang disadur oleh Drs.HE.Rosyidi dalam buku “Organisasi dan

manajemen”,definisi manajemen adalah “Proses dan kegiatan pelaksanaan usaha memimpin dan menunjukan arah penyelenggaraan tugas suatu organisasu di dalam mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan.”

9. Menurut Hilman:

Manajemen adalah fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan yang sama.

10.Menurut Ricky W. Griffin:

Manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

11.Menurut Drs. Oey Liang Lee:

Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

12.Menurut William H. Newman:

Manajemen adalah fungsi yang berhubungan dengan memperoleh hasil tertentu melalui orang lain.

13.Menurut Renville Siagian:

Manajemen adalah suatu bidang usaha yang bergarak dalam bidang jasa pelayanan dan dikelola oleh para tenaga ahli tyerlatih serta berpengalaman.

14.Menurut Prof. Eiji Ogawa:

Manajemen adalah Perencanaan, Pengimplementasian dan Pengendalian

(4)

terlebih dahulu telah menetapkan sasaran-sasaran untuk kerja yang dapat disempurnakan sesuai dengan kondisi lingkungan yang berubah.

15.Menurut Federick Winslow Taylor:

Manajemen adalah Suatu percobaan yang sungguh-sungguh untuk menghadapi setiap persoalan yang timbul dalam pimpinan perusahaan (dan organisasi lain)atau setiap system kerjasama manusia dengan sikap dan jiwa seorang sarjana dan dengan menggunakan alat-alat perumusan.

16.Menurut Henry Fayol:

Manajemen mengandung gagasan lima fungsi utama yaitu, merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan.

17.Lyndak F. Urwick:

Manajemen adalah Forecasting (meramalkan), Planning Orga-nizing (perencanaan Pengorganisiran), Commanding (memerintahklan), Coordinating (pengkoordinasian) dan Controlling (pengontrolan).

18. Henry Fayol: “Manajemen mengandung gagasan lima fungsi utama yaitu, merancang, mengorganisasi, memerintah, mengoordinasi, dan mengendalikan. Sedangkan fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.”

19.James A.F. Stoner (2006:Organisasi.org) “Manajemen adalah suatu proses

perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya”

20.Mulayu S.P. Hasibuan (2000:2) “Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses

pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai satu tujuan.”

21.T.Hani Handoko (2000:10) “Manajemen adalah bekerja dengan orang-orang untuk

(5)

22. George R. Terry, 1994 Manajemen dalam bukunya Principles of Management yaitu "Suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni demmi mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya".

23.Richard L.Daft (2002:8) “Manajemen adalah pencapaian sasaran-sasaran organisasi

dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian sumberdaya organisasi.”

24. Oxford “Manajemen ialah the process of dealing with or controlling people or things (proses berurusan dengan atau mengendalikan orang atau benda).”

25. Lawrence A. Appley “Manajemen adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui

usaha orang lain.”

26.Cyril O’donnel “Dalam bukunya yang berjudul “Principles of Management”

mengemukakan, manajemen adalah berhubungan dengan pencapaian sesuatu tujuan yang dilakukan melalui dan dengan orang-orang lain.”

27.Ensiclopedia of The Social Sciences “Manajemen diartikan sebagai proses pelaksanaan

suatu tujuan tertentu yang diselenggarakan dan diarvasi.” 25. Gordon (1976) dalam Bafadal (2004:39) “Menyatakan bahwa manajemen merupakan metode yang digunakan administrator untuk melakukan tugas-tugas tertentu atau mencapai tujuan tertentu.”

28.Millet (1954) “Manajemen adalah proses memimpin dan melancarkan pekerjaan dari

orang-orang yang terorgasisir secara formal sebagai kelompok untuk memperoleh tujuan yang diinginkan.”

29. Davis (1951) “Manajemen adalah fungsi dari setiap kepemimpinan eksecutif

dimanapun.”

30.Kimball and Kimball (1951) “Manajemen terdiri dari semua tugas dan fungsi yang

meliputi penyusunan sebuah perusahaan, pembiayaan, penetapan garis-garis besar kebijaksanaa,penyediaan semua peralatan yang diperlukan dan penyusunan kerangka organisasi serta pemilihan para pejabat terasnya.”

31. Peter Drucker “Dalam buku “The Principles of Management” yang ditulis oleh pencetus

(6)

32.Chaster I Bernard : “Manajemen adalah seni dan ilmu,”

33. Koontz and Donnel (1972) ” management is getting thing done through the efforts of

other people” (manajemen adalah terlaksananya pekerjaan melalui orang-orang lain )

Pengertian lembaga menurut para ahli

1. Menurut Saharudin (2001) Istilah “lembaga”, menurut Ensiklopedia Sosiologi

diistilahkan dengan “institusi” --sebagaimana didefinisikan oleh Macmillan-- adalah merupakan seperangkat hubungan norma-norma, keyakinan-keyakinan, dan nilai-nilai yang nyata, yang terpusat pada kebutuhan-kebutuhan sosial dan serangkaian tindakan yang penting dan berulang.1

2. Adelman & Thomas dalam buku yang sama mendefinisikan institusi sebagai suatu

bentuk interaksi di antara manusia yang mencakup sekurang-kurangnya tiga tingkatan. Pertama, tingkatan nilai kultural yang menjadi acuan bagi institusi yang lebih rendah tingkatannya. Kedua, mencakup hukum dan peraturan yang mengkhususkan pada apa yang disebut aturan main (the rules of the game). Ketiga, mencakup pengaturan yang bersifat kontraktual yang digunakan dalam proses transaksi. Ketiga tingkatan institusi di atas menunjuk pada hirarki mulai dari yang paling ideal (abstrak) hingga yang paling konkrit, dimana institusi yang lebih rendah berpedoman pada institusi yang lebih tinggi tingkatannya.[2]

3. Pengertian lain dari lembaga adalah “pranata”. Koentjaraningrat misalnya, lebih

menyukai sebutan pranata, dan mengelompokkannya ke dalam 8 (delapan) golongan, dengan prinsip penggolongan berdasarkan kebutuhan hidup manusia. Kedelapan golongan pranata tersebut adalah sebagai berikut:[3]

(7)

(a) pranata-pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan, yang disebut dengan kinship atau domestic institutions;

(b) pranata-pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, yaitu untuk mata pencaharian, memproduksi, menimbun, mengolah, dan mendistribusi harta dan benda, disebut dengan economic institutions. Contoh: pertanian, peternakan, pemburuan, feodalisme, industri, barter, koperasi, penjualan, dan sebagainya;

(c) pranata-pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan penerangan dan

pendudukan manusia supaya menjadi anggota masyarakat yang berguna, disebut educational institutions;

(d) pranata-pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan ilmiah manusia, menyelami alam semesta di sekelilingnya, disebut scientific institutions;

(e) pranata-pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia menyatakan rasa keindahan dan untuk rekreasi, disebut aesthetic and recreational institutions; (f) pranata-pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk

berhubungan dengan Tuhan atau dengan alam gaib, disebut religious institutions; (g) pranata-pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur

kehidupan berkelompok secara besar-besaran atau kehidupan bernegara, disebut political institutions. Contoh dari institusi politik di sini adalah pemerintahan, demokrasi, kehakiman, kepartaian, kepolisian, ketentaraan, dan sebagainya; dan (h) pranata-pranata yang mengurus kebutuhan jasmaniah dari manusia, disebut

dengan somatic institutions.

4. Hendropuspito lebih suka menggunakan kata institusi daripada lembaga. Menurutnya

institusi merupakan suatu bentuk organisasi yang secara tetap tersusun dari pola-polakelakuan, peranan-peranan dan relasi sebagai cara yang mengikat guna tercapai kebutuhan-kebutuhan sosial dasar. Unsur penting yang melandasi sebuah institusi menurut Hendropuspito dapat dilihat dari unsur definisi sebagai berikut:[4]

(8)

Kebutuhan sosial dasar terdiri atas sejumlah nilai material, mental dan spiritual, yang pengadaannya harus terjamin, tidak dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor kebetulan atau kerelaan seseorang. Misalnya: kebutuhan sandang, pangan, perumahan, kelangsungan jenis/keluarga, pendidikan, kebutuhan ini harus dipenuhi.  Organisasi yang relatif tetap

Dasar pertimbangannya mudah dipahami, karena kebutuhan yang hendak dilayani bersifat tetap. Memang harus diakui bahwa apa yang dibuat oleh manusia tunduk pada hukum perubahan, tetapi berdasarkan pengamatan dapat dikatakan bahwa institusi pada umumnya berubah lambat, karena pola kelakuan dan peranan-peranan yang melekat padanya tidak mudah berubah.

 Institusi merupakan organisasi yang tersusun/terstruktur

Komponen-komponen penyusunnya terdiri dari pola-pola kelakuan, peranan sosial, dan jenis-jenis antarrelasi yang sifatnya lebih kurang tetap. Kedudukan dan jabatan ditempatkan pada jenjang yang telah ditentukan dalam struktur yang terpadu.  Institusi sebagai cara (bertindak) yang mengikat

Keseluruhan komponen yang dipadukan itu dipandang oleh semua pihak yang berkepentingan sebagai suatu bentuk cara hidup dan bertindak yang mengikat. Mereka menyadari bahwa kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam suatu institusi harus disesuaikan dengan aturan institusi. Pelanggaran terhadap norma-norma dan pola-pola kelakuan dikenai sanksi yang setimpal. Dalam institusi keterikatan pada norma dan pola dianggap begitu penting bahkan diperkuat dengan

seperangkat sanksi demi tercapainya kelestarian dan ketahanan secara kesinambungan.

5. Sementara Sulaeman Taneko mendefinisikan institusi dengan adanya norma-norma dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat dalam institusi tersebut. Institusi merupakan pola-pola yang telah mempunyai kekuatan tetap dan aktivitas untuk memenuhi kebutuhan haruslah dijalankan atas atau menurut pola-pola itu.[5]

(9)

6. Norman T. Uphoff, seorang ahli sosiologi yang banyak berkecimpung dalam penelitian lembaga lokal, menyatakan sangat sulit sekali mendefinisikan institusi, karena pengertian institusi sering dipertukarkan dengan organisasi.

7. Pengertian lembaga menurut para ahli

Pengertian informasi menurut para ahli

1. Pengertian Informasi Menurut Jogiyanto HM., (1999: 692), Informasi dapat

didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan”

2. Abdul Kadir (2002: 31); McFadden dkk (1999) mendefinisikan informasi sebagai data

yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

3. Pengertian Informasi Menurut George H. Bodnar, (2000: 1), “Informasi adalah data yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat”

4. engertian Informasi Menurut Lani Sidharta (1995: 28), “Informasi adalah data yang disajikan dalam bentuk yang berguna untuk membuat keputusan”

5. Anton M. Meliono (1990: 331), “Informasi adalah data yang telah diproses untuk suatu

tujuan tertentu. Tujuan tersebut adalah untuk menghasilkan sebuah keputusan”

6. Pengertian Informasi Menurut Gordon B. Davis (1991: 28), “Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang”

7. Menurut Anton M. Meliono (1990: 331) informasi adalah data yang telah diproses untuk suatu tujuan tertentu. Tujuan tersebut adalah untuk menghasilkan sebuah keputusan.

8. Azhar Susanto (2004:46) dalam bukunya Sistem Informasi Akuntansi, menyatakan

bahwa informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat.

9. Burch dan Strater menyatakan bahwa informasi adalah pengumpulan atau pengolahan

data untuk memberikan pengetahuan atau keterangan

10. George R. Terry berpendapat bahwa informasi adalah data yang penting yang

(10)

11. Menurut Gordon B. Davis (1991: 28), informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan

keputusan saat ini atau mendatang.

12. Jogianto (2004:8) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem Informasi ,

berpendapat bahwa informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya.

13. Menurut Jogiyanto HM., (1999: 692), informasi adalah hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian – kejadian (event ) yang nyata ( fact ) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

14. Raymond Mc.leod menyatakan bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi

bentuk yang memiliki arti bagi si penerima dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau mendatang.

KESIMPULAN

(11)

Daftar Referensi

Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi, Penerbit Andi Yogyakarta, Yogyakarta: 2002 Anton M. Meliono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Penerbit Balai Pustaka, Jakarta: 1990

Budi Sutedjo Dharma Oetomo. 2002. Perancangan & Pengembangan Sistem Informasi, Yogyakarta, Andi.

George H. Bodnar, William S. Hopwood, Sistem Informasi Akuntansi, Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta: 2000

Gordon B. Davis, Kerangka Dasar Sistem Informasi Manajemen Bagian 1, PT Pustaka Binamas Pressindo, Jakarta: 1991

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/583/jbptunikompp-gdl-nuraenisar-29101-9-unikom_n-i.pdf (diakses pada 18 September 2013)

http://www.sarjanaku.com/2012/11/pengertian-informasi-menurut-para-ahli.html (diakses pada 18 September 2013)

http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen

http://kedaiinformasiku.com/pengertian-manajemen/

http://karodalnet.blogspot.com/2013/02/pengertian-manajemen-menurut-para-ahli.html http://www.ensiklopedia1.com/pengertian-manajemen-menurut-para-ahli/

http://openmind4shared.blogspot.com/2013/02/pengertian-dan-definisi-manajemen.html

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/2103419-pengertian-manajer/#ixzz2fPPqDWTB

(12)

http://gokilabest.blogspot.com/2013/01/tugas-dan-fungsi-seorang-manajer.html http://studimanajemen.blogspot.com/2012/09/fungsi-tugas-dan-peran-manajer.html http://inspirasiku-vindy.blogspot.com/2012/12/manajemen-dan-manajer.html

Ibid. (p.1)

Jogiyanto HM., Analisis dan Disain Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Andi Offset, Yogyakarta: 1999

Koentjoroningrat. 1994. Kebudayaan, Mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. (p.16)

Lani Sidharta, Pengantar Sistem Informasi Bisnis, P.T. ELEX Media Komputindo,Jakarta: 1995

Mcleod, Raymond, 2001, Sistem Informasi Manajemen, Jakarta, PT. Prenhallindo

Oxford Learner’s Pocket Dictionary: Third Edition, Oxford University Press, tahun 2004. Riyanto. “Definisi Informasi” http://blog.re.or.id/definisi-informasi-2.htm (diakses pada 18 September 2013) Pengertian Informasi Menurut Para Ahli Definisi

Saharuddin. 2001. Nilai Kultur Inti dan Institusi Lokal Dalam Konteks Masyarakat Multi-Etnis. Bahan Diskusi Tidak Diterbitkan. Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia. (p.1)

Referensi

Dokumen terkait

sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan2. lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan kejadian-kejadian (

”Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu

informasi merupakan hasil dari pengolahan data ke dalam suatu bentuk yang lebiha. berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan

pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan.. lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan

Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang

Informasi dapat didefenisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu

Informasi dapat didefenisikan sebagai hasil dari pengolahan dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu

Pengertian informasi menurut Jogyanto (1999), “Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti