Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas karunia dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Penelitian di Sekolah Dasar Negeri Cibeusi
Kabupaten Sumedang dalam rangka penyusunan Skripsi.
Skripsi yang berjudul “Perancangan Sistem Informasi Pelayanan
Akademik di Sekolah Dasar Negeri Cibeusi Kabupaten Sumedang Berbasis Website” ini penulis susun dengan maksud untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan Program Pendidikan Strata 1 (S1) Program Studi Sistem
Informasi Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.
Skripsi ini tidak mungkin dapat terwujud tanpa adanya bimbingan,
dorongan, dan do’a dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik dan
Ilmu Komputer.
3. Syahrul Mauluddin, S.Kom., M.Kom., selaku Ketua Program Studi Sistem
Informasi Universitas Komputer Indonesia.
4. Seluruh Staf Dosen Pengajar dan Staf Sekretariat dalam lingkungan Prodi
Sistem Informasi, Universitas Komputer Indonesia.
memberikan kesempatan untuk melaksanakan penelitian di SD Negeri
Cibeusi.
8. Enung Rachmaniasih, S.Pd dan seluruh pengajar Sekolah Dasar Negeri
Cibeusi, atas bimbingan dan bantuan yang telah diberikan kepada penulis
9. Kedua orang tua Aku yang tercinta, Bapak Dede Usman Gumanti, S.IP., MM.
dan Ibu Enung Rachmaniasih, S.Pd. atas segala do’a restu, semangat, dan
dorongan baik secara materi, moral maupun spiritual.
10.Kedua kakakku: Aa Deni Munggaran Nuryandi dan Teh Dewi Tresna
Yuniasari, Amd. Adikku: Drajat Cahya Pamungkas.
11.Sahabatku: R. Nindya Putranto dan Anggita Prihadmojo dan teman-teman
seperjuangan SI-15 Kopdul yang ikut mendukung dalam penyusunan skripsi
ini.
Akhir kata, semoga Allah SWT membalas semua bantuan yang telah
diberikan dengan melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Jazakallah. Aamiin.
Bandung, Juli 2013
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL... xii
DAFTAR SIMBOL ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah ... 6
1.2.1. Identifikasi Masalah ... 6
1.2.2. Rumusan Masalah ... 7
1.3. Maksud dan Tujuan... 8
1.4. Kegunaan Penelitian ... 9
1.4.1. Kegunaan Praktis ... 9
1.4.2. Kegunaan Akademis ... 9
1.5. Batasan Masalah ... 10
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 12
1.6.1. Lokasi Penelitian ... 12
1.6.2. Waktu Penelitian ... 12
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem ... 13
2.1.1. Pengertian Sistem ... 13
2.1.2. Elemen Sistem ... 14
2.1.3. Karakteristik Sistem ... 16
2.3.1. Pengertian Sistem Informasi ... 21
2.3.2. Komponen Sistem Informasi ... 22
2.4. Pengertian Pelayanan ... ….23
2.5. Pengertian Sistem Informasi Pelayanan Akademik ... 24
2.6. Arsitektur Jaringan ... 25
2.6.1. Jenis-Jenis Jaringan Komputer ... 25
2.6.2. Topologi Jaringan ... 26
2.6.3. Metode Client Server ... 31
2.7. Unified Modeling Language (UML) ... 32
2.8. Structured Query Language (SQL) ... 34
2.9. Perangkat Lunak Pendukung ... 35
BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian ... 45
3.1.1. Sejarah Singkat ... 45
3.1.2. Visi dan Misi ... 46
3.1.3. Struktur Organisasi ... 47
3.1.4. Deskripsi Tugas ... 48
3.2. Metodologi Penelitian ... 54
3.2.1. Desain Penelitian ... 54
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data... 55
3.2.2.1. Sumber Data Primer ………... 55
3.2.2.1. Sumber Data Sekunder ... 55
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
4.1. Analisis Sistem yang Berjalan ... 62
4.1.1. Analisis Prosedur yang Berjalan ... .62
4.1.1.1. Diagram Use Case ...64
4.1.1.2. Definisi Aktor dan Deskripsinya ...65
4.1.1.3. Definisi Use Case dan Deskripsinya...65
4.1.1.4. Diagram Activity ...66
4.1.2. Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan ... 69
4.2. Perancangan Sistem ………71
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 71
4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 72
4.2.2.1. Diagram Use Case yang Diusulkan ...73
4.2.2.2. Definisi Aktor dan Deskripsinya ...73
4.2.2.3. Definisi Use Case dan Deskripsinya ...74
4.2.2.4. Skenario Use Case ...75
4.2.2.5. Diagram Activity yang Diusulkan ...80
4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan ... 86
4.2.3.1. Diagram Sequence ...86
4.2.3.2. Diagram Class ...91
4.2.3.3. Diagram Object ...92
4.2.3.4. Diagram Component ...93
4.2.3.5. Diagram Deployment ...93
4.2.4. Perancangan Antar Muka... 94
4.2.4.1. Struktur Menu ...94
4.2.4.2. Perancangan Input ...94
5.1.3. Implementasi Perangkat Keras ... 103
5.1.4. Implementasi Basis Data (Sintaks SQL) ... 103
5.1.5. Implementasi Antar Muka ... 106
5.1.6. Implementasi Instalasi Program ... 110
5.1.7. Penggunaan Program ... 113
5.2. Pengujian... 117
5.2.1. Rencana Pengujian ... 118
5.2.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 119
5.2.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ... 125
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ... 126
6.2. Saran…...………....127
Abdul Kadir. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. CV Andi Offset. Yogyakarta.
………..2008. Tuntunan Praktis Belajar Database Menggunakan MySQL. CV Andi Offset. Yogyakarta.
Amran Y.S. Chaniago. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. CV Pustaka
Setia. Bandung.
Andri Kristanto. 2007. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Gaya
Media.Yogyakarta.
Al-Bahra Bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain SIstem Informasi. Graha
Ilmu. Yogyakarta.
Budi Sutedjo Darma Oetomo, S.Kom., MM. 2003. Konsep dan Perancangan
Jaringan komputer. CV Andi Offset. Yogyakarta.
Budi Raharjo. 2011. Belajar Otodidak Membuat Database Mengunakan MySQL.
Informatika. Bandung.
Jogiyanto Hartono, MBA., Akt., Ph.D. 2000. Pengenalan Ilmu Komputer. CV
Andi Offset. Yogyakarta.
………2005. Pengenalan Ilmu Komputer. CV Andi Offset. Yogyakarta.
Kenneth E Kendall and Julie E. Kendall. 2002. System Analysis and Desaign.
Yogyakarta.
Moh. Nazir, Ph.D. 1983. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Romeo. 2003. Testing dan Implementasi Sistem. STIKOM. Surabaya.
Rosa A.S dan M.Shalahuddin. 2011. Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat
Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek). Modula. Bandung.
S.P Hariningsih. 2005. Teknologi Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Stephen R. Schach. 2004. Introduction to Object Oriented Analys and Desaign
with UML and The Unified. The McGraw Companies. New York.
Tata Sutabri, S.Kom., MM. 2005. Sistem Informasi Manajemen. CV Andi Offset.
Yogyakarta.
Sumber dari Internet:
1. http://nanamaulanny.blog.stisitelkom.ac.id/files/2012/01/astutik.pdf2_.pdf/ 29 Juni 2013.
2. http://journal.unair.ac.id/filerPDF/JURNAL_Weny%20R.doc/ 29 Juni 2013. 3.
http://koransumedang.com/2009/06/sdn-cibeusi-%E2%80%9Cnyongcolang%E2%80%9D-segudang-prestasi-diraih/ 10 Maret 2013.
7. http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/55751/BAB%20II.%2 0TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf?sequence=3/ 9 Juni 2013.
8. http://destwentyo.blogspot.com/2013/03/pengertian-sql.html/ 10 Juni 2013 9. http://nyoman.staf.narotama.ac.id/files/2012/01/mohriyan-SQL.pdf/ 10 Juni
2013.
10.http://www.adobe.com/aboutadobe/pressroom/pressmaterials/pdfs/cs4_drea mweaver_whatsnew.pdf/ 10 Juni 2013.
11.http://yudiagusta.files.wordpress.com/2011/03/staruml.pdf/ 10 Juni 2013. 12.http://kihendriku.wordpress.com/2009/03/09/pengertian-xampp/ 29 Juni
2013.
13.http://repository.politekniktelkom.ac.id/Proyek%20Akhir/TK/JURNAL%20P
UJI/ 29 Juni 2013.
14.http://www.mysql.com/about/ 10 Juni 2013
15.http://www.phpmyadmin.net/home_page/index.php/ 29 Juni 2013. 16.
http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2013/01/Budi-Cepat-Mahir-Bahasa-Pemrograman-PHP.pdf/ 21 Juli 2013.
17.http://batempo.com/pengertian-php-singkat/ 21 Juli 2013.
18. http://casthashelly.blogdetik.com/tag/pengertian-html-dengan-format-penulisan/ 21 Juli 2013.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kemajuan teknologi informasi yang terlihat pada saat ini sedemikian pesatnya
sehingga mampu membuat dunia terasa lebih kecil. Dengan masuknya teknologi
modern dan canggih, memungkinkan informasi dari belahan dunia manapun dapat
diakses hanya dengan menggunakan komputer yang ada di depan kita atau
teknologi-teknologi modern yang memungkinkan untuk mendapatkan informasi
kapan saja dan dimana saja dengan mengesampingkan batasan geografis.
Sejak pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat dunia dalam suatu
demonstrasi di International Computer Communication Conference (ICCC) pada
bulan oktober 1972. Internet telah mengalami perkembangan pesat dari yang
semula hanya beberapa node di lingkungan ARPANET (Advanced Research
Projects Agency NETwork). Internet diperkirakan mempunyai lebih dari 100 juta
pengguna pada Januari 1997. Pada akhir tahun 2000, diperkirakan terdapat lebih
dari 418 juta pengguna yang terus naik menjadi 945 juta pengguna di akhir tahun
2004 (Pendit, 2005: 104). Berdasarkan sebuah situs yang bernama Internet World
Stats, diketahui bahwa jumlah pengguna internet di dunia hingga bulan Maret
2008 mencapai angka 1.407.724.920. Hal ini mengindikasikan bahwa kehadiran
internet sebagai media informasi dan komunikasi semakin diterima dan
disadari oleh masyarakatnya dari berbagai kalangan. Terbukti dari data statistik
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengenai jumlah
pengguna internet di Indonesia yang terus mengalami peningkatan yang cukup
signifikan yaitu 512.000 di tahun 1998. Pada akhir tahun 2000, diperkirakan
terdapat lebih dari 418 juta pengguna yang terus naik menjadi 945 juta pengguna
di akhir tahun 2004 (Pendit, 2005: 104). Selanjutnya berdasarkan sebuah situs
yang bernama Internet World Stats, diketahui bahwa jumlah pengguna internet di
Asia per tanggal 30 Juni 2011 mencapai angka 932.393.209 pengguna. Hal ini
mengindikasikan bahwa kehadiran internet 4.500.000 di tahun 2002. Bahkan
sampai di akhir tahun 2007, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai
angka 25.000.000. Di samping itu, dapat dilihat juga fenomena makin meluasnya
fasilitas-fasilitas yang menyediakan akses internet di kota-kota besar Indonesia
saat ini, dimana tempat akses internet tidak hanya bisa ditemui di warung internet
(warnet) saja, tapi juga di sekolah, perpustakaan-perpustakaan, bahkan di
area-area publik yang telah memasang hotspot wifi (wireless fidelity).
Tidak dipungkiri, internet memang membawa begitu banyak kemudahan
kepada penggunanya. Beragam akses terhadap informasi dan hiburan dari
berbagai penjuru dunia dapat dilakukan melalui satu pintu saja. Internet juga dapat
menembus batas dimensi kehidupan penggunanya, waktu, dan bahkan ruang
sehingga internet dapat diakses oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun. Hanya
dengan fasilitas search engine—situs pencari informasi—pengguna internet dapat
menemukan banyak sekali alternatif dan pilihan informasi yang diperlukannya
atau informasi penting yang tersimpan di belantara situs-situs internet. (Astutik
Nur Qomariyah, 2012:1-2)[1].
Persentase anak-anak mengakses Internet dengan usia (5-8 tahun) di Australia
adalah anak-anak usia 5 tahun sebanyak 20,6%, anak-anak usia 6 tahun sebanyak
33,4%, anak-anak usia 7 tahun sebanyak 42,2%, anak-anak usia 8 tahum sebanyak
52,6% (Anne dan Glenn, 2011). Di dalam artikel ini yang menggunakan Australia
sebagai sebuah contoh dari tren internasional melaporkan sebuah studi yang
meneliti pemahaman anak-anak dari bahaya internet, manajemen, dan strategi
pencegahan untuk sumber ini dan mengeksplorasi pengetahuan mereka.
Jejaring sosial, mesin penelusuran, dan halaman depan situs menjadi tiga
konten yang paling sering dibuka oleh para pengguna internet di Indonesia.
Kategori hiburan kini menjadi topik yang paling banyak dicari, baik berita, konten
multimedia, ataupun aplikasi. “Konten-konten ringan dan menghibur semakin
banyak dicari oleh pengguna internet,” jelas Jhoni Teurah, Associate Client
Advisor TNS Indonesia. Penggunaan perangkat mobile memberikan fleksibilitas
akses internet kepada konsumen dalam memilih konten yang mereka inginkan
kapan pun dan di mana pun mereka berada. (Weny Rochmawati, 2011:2)[2].
Dari pemaparan hasil penelitian tentang penggunaan internet, dapat dilihat
bahwasannya di setiap tahunnya penggunaan internet terus berkembang. Oleh
karenanya, Sekolah Dasar Negeri Cibeusi dapat melakukan pengembangan sistem
informasinya menjadi berbasis online dalam bentuk website, karena website
merupakan salah satu sarana pempublikasian yang efektif. Sekolah Dasar Negeri
penghargaan dari Gubernur Jawa Barat dan Dinas Pendidikan Jawa Barat, serta
memperoleh piala tetap dan uang sebesar Rp 3 juta[3]. Sehingga dengan
dibangunnya sebuah website, prestasi-prestasi tersebut ataupun kegiatan akademik
bisa didokumentasikan dan dipublikasikan lebih meluas lagi.
Adapun alur kerja sistem informasi pelayanan akademik yang berjalan
dimana sistem yang dibahas adalah sistem tentang peserta didik yang telah resmi
diterima di SD Negeri Cibeusi. Alur publikasi seputar akademik di SD Negeri
Cibeusi ini berjalan manual. Sebagai contoh informasi tentang pembagian raport
disampaikan oleh wali kelas kepada peserta didik di kelas masing-masing.
Selanjutnya publikasi kegiatan-kegiatan dapat diketahui oleh publik dari mulut ke
mulut. Kabar dari mulut ke mulut sendiri belum tentu bisa diterima sebagai
informasi, sebab kabar yang diterima belum tentu lengkap. Dalam pengolahan
jadwal memang sudah terkomputerisasi, dimana aplikasi yang digunakan adalah
pabrikan Microsoft yang bernama Microsoft Office Excel. Microsoft Office Excel
sendiri merupakan aplikasi yang dapat digunakan untuk perhitungan-perhitungan,
manajemen data administrasi dan lain-lain. Dalam penggunaannya, Microsoft
Excel tergolong aplikasi yang cukup rumit, karena keunggulannya dapat
terealisasikan apabila pengguna merupakan seseorang yang memahami
pengaturan relasi tabel, penentuan kode-kode tertentu, pengaturan fungsi
halaman-halaman dan lain-lain. Adapun pegawai di bagian tata usaha SD Negeri
Cibeusi sendiri bukan merupakan seseorang yang tergolong dari kategori tersebut,
sehingga belum bisa memaksimalkan keunggulan dari aplikasi pabrikan Microsoft
menghadap guru yang bersangkutan. Pengolahan nilai dilakukan oleh guru, mulai
dari pembuatan berkasnya hingga dalam bentuk laporan. Selanjutnya laporan nilai
tersebut diserahkan kepada Bagian Tata Usaha yang kemudian laporan tersebut
direkap ulang dan dilaporkan kembali kepada Kepala Sekolah. Jika peserta didik
ingin mengetahui nilainya, maka ia harus mengajukannya ke guru kelas langsung
atau ke Bagian Tata Usaha. Selanjutnya dalam penyajian informasi nilai yang
dilakukan oleh guru, membutuhkan cukup banyak waktu untuk mencari dan
menyajikannya. Pelayanan pengaduan yang ada di SD Negeri Cibeusi sendiri
belum ada alur terstruktur. Sehingga peserta didik yang ingin mengajukan aduan
atau pesan-pesan, ia melayangkannya kepada orang tua mereka. Para orang tua
yang tidak mengetahui alur pelayangan pengaduan atau pesan-pesan, mereka akan
melayangkannya kepada para guru yang ada di sekolah atau bagian tata usaha atau
kepala sekolah, bahkan bisa jadi berdemonstrasi.
Oleh karenanya, dengan diterapkannya perancangan sistem informasi
pelayanan akademik di Sekolah Dasar Negeri Cibeusi yang bersifat client server,
diharapkan dapat meringankan beban proses pelayanan akademik. Sehingga
sekolah atau instansi tersebut dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara
maksimal.
Sistem berbasis online bisa digunakan sebagai alat publikasi kegiatan
akademik SD Negeri Cibeusi. Selain itu pula sistem berbassi online ini juga bisa
digunakan untuk keperluan akademik SD Negeri Cibeusi juga, seperti membuat
jadwal pelajaran yang mana sistem penjadwalan terhubung dengan form absensi
Guru tidak diberikan aturan penilaian yang sama satu sama lainnya, sehingga
aturan persentase nilai bisa diatur oleh guru kelas. Lalu peserta didik pun tak
perlu repot-repot mengajukan informasi nilai kepada guru atau bagian tata usaha,
ia bisa melihat, mengunduh dan mencetaknya langsung ketika guru yang
bersangkutan telah memasukkan nilai-nilai tersebut ke dalam sistem. Sarana
pelayanan pengaduan atau pesan-pesan para peserta didik atau orang tua peserta
didik pun di sistem ini difasilitasi. Peserta didik atau orang tua peserta didik bisa
melayangkan aduan atau pesan-pesan sesuai kebutuhannya, dengan syarat peserta
didik telah memiliki akun di sistem dan orang tua peserta didik bisa mengakses
menggunakan akun anaknya yang merupakan peserta didik tersebut.
Berdasarkan uraian di atas maka dalam rangka kegiatan penelitian ini, peneliti
mengambil judul: “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN
AKADEMIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI CIBEUSI KABUPATEN SUMEDANG BERBASIS WEBSITE”.
1.2. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah
Dari uraian latar belakang di atas maka peneliti dapat mengidentifikasi
masalah sebagai berikut:
1. Sarana informasi masih berjalan manual, yaitu kabar dari mulut ke mulut
yang mana belum tentu bisa diterima sebagai informasi, sebab kabar yang
penggunaannya tergolong aplikasi yang cukup rumit, dimana keunggulannya
dapat terealisasikan apabila pengguna merupakan seseorang yang memahami
pengaturan relasi tabel, penentuan kode-kode tertentu, pengaturan fungsi
halaman-halaman dan lain-lain.
3. Pembuatan absensi dilakukan guru dalam bentuk buku absensi, sehingga bisa
jadi guru bisa menunda pengisiannya.
4. Pengolahan nilai dilakukan dalam bentuk pembukuan, ini akan menyita
waktu guru untuk mencari dan menyajikannya apabila dibutuhkan cepat oleh
peserta didik.
5. Informasi nilai yang diajukan oleh peserta didik akan mengurangi kualitas
kerja bagian tata usaha.
6. Sistem pelayan pengaduan belum terstruktur, sehingga keefektifan dan
keefisiensiannya dinilai kurang baik.
1.2.2. Rumusan Masalah
Dari masalah yang telah di identifikasi di atas maka peneliti dapat
merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Sistem Pelayanan Akademik Sekolah Dasar Negeri Cibeusi dapat
berjalan dengan baik.
2. Bagaimana merancang Sistem Pelayanan Akademik Sekolah Dasar Negeri
Cibeusi.
3. Bagaimana pengujian Sistem Pelayanan Akdemik Sekolah Dasar Negeri
Cibeusi.
1.3. Maksud dan Tujuan
Maksud dilakasanakan penelitian adalah untuk mengimplementasikan
pengetahuan yang didapat di bangku perkuliahan dengan kenyataan yang
sesungguhnya dilapangan, sedangkan tujuan dilaksanakannya penelitian adalah
untuk:
1. Penulis mendapat pengalaman meneliti di dunia kerja yang sesungguhnya.
2. Kegiatan-kegiatan positif SD Negeri Cibeusi bisa terpublikaksikan secara
tetap.
3. Untuk menganalisis dan mengembangkan sistem informasi pelayanan
akademik agar meringankan beban kerja kepala sekolah, bagian tata usaha,
dan guru di SD Negeri Cibeusi.
4. Memberikan kemudahan peserta didik ataupun orang tua peserta didik untuk
mendapatkan informasi seputar akademik di SD Negeri Cibeusi.
5. Memberikan pendidikan terhadap peserta didik di SD Negeri Cibeusi agar
1.4.1. Kegunaan Praktis
Adapun kegunaan secara praktis adalah sebagai berikut:
a. Meringankan beban kerja Bagian Tata Usaha dalam pengolahan jadwal.
b. Meringankan beban kerja Guru dalam pengolahan absensi dan nilai.
c. Bagi pihak SD Negeri Cibeusi sebagai sarana peningkatan kinerja yang lebih
baik, dimana adanya fasilitas pelayangan pesan para peserta didik melalui
website pelayanan akademik.
d. Para peserta didik SD Negeri Cibeusi terbiasa dengan pengaksesan internet,
sehingga ketika ada teknologi-teknologi berkenaan dengan internet, peserta
didik cepat menyesuaikan diri.
1.4.2. Kegunaan Akademis
Secara akademis, tentu saja dapat memberikan pengetahuan dari berbagai
pihak dari hasil penelitian ini, diantaranya:
a. Bagi peneliti, dengan adanya penulisan ini diharapkan dapat meningkatkan
pengetahuan dan wawasan peneliti terutama yang berhubungan dengan
teknologi informasi, dan dapat mengaplikasikannya langsung di lapangan;
b. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, Sebagai pengembangan ilmu yang
diperoleh dari program Studi Sistem Informasi terutama Sistem Informasi
Akademik..
c. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan sebagai acuan/gambaran terhadap
pengembangan Sistem Pelayanan Informasi Akademik atau pun
Sistem informasi pelayanan akademik di Sekolah Dasar Negeri Cibeusi
merupakan suatu sistem yang dapat mengolah, dan menghasilkan informasi yang
dapat dimanfaatkan instansi terkait. Mengingat ruang lingkup sistem akademik
cukup luas, maka dalam penelitian ini, sistem yang dibuat memiliki
batasan-batasan sebagai berikut:
1. Sistem yang dirancang ini hanya membahas tentang posting informasi,
pengolahan jadwal pelajaran, absensi, nilai dan pengaduan.
2. Dalam pembahasan informasi, yang dibahas adalah posting berita,
kegiatan-kegiatan dan informasi-informasi seputar akademik di SD Negeri Cibeusi.
3. Pengolahan jadwal pembelajaran di sistem ini, priode yang dibahas adalah
mulai dari awal bulan Januari sampai dengan akhir bulan Juni tahun 2013.
4. Dalam pengolahan jadwal ini, batasan waktu yang ditentukan untuk kelas 1
dan 2 SD adalah mulai dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 09.30 WIB.
Sedangkan untuk kelas 3 batasannya adalah mulai dari pukul 09.30 sampai
dengan pukul 13.00 WIB. Selanjtnya kelas 4 SD batasannya mulai dari pukul
09.30 sampai dengan pukul 14.05 WIB. Lalu untuk kelas 5 dan 6 SD
batasannya adalah mulai dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 11.35 WIB.
Dimana waktu tersebut untuk hari Senin sampai dengan Kamis dan Sabtu.
Selanjutnya batasan waktu di hari jum‟at untuk kelas 1 dan 2 SD adalah mulai
dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 09.00 WIB. Sedangkan untuk kelas 3
dan 4 SD batasannya adalah mulai dari pukul 09.00 sampai dengan pukul
11.20 WIB. Selanjutnya untuk kelas 5 dan 6 batasannya adalah mulai dari
untuk kelas 4 sampai dengan 6 SD. Dimana kelas 4 SD waktu istirahat yang
ditentukan adalah pukul 11.15 WIB dan untuk kelas 5 dan 6 SD adalah pukul
09.20 WIB.
6. Pengolahan absensi yang mana form absensi dapat diakses oleh guru pada
jadwalnya, artinya ketika jadwal belum dibuat atau ketika guru mengakses
sistem di luar jadwal yang telah ditentukkan, maka form absen tidak dapat
diakses.
7. Pengolahan nilai yang mana persentase nilai mulai dari tugas hingga uas
diatur oleh guru.
8. Dalam sistem ini yang berhak menghapus data nilai adalah kepala sekolah.
9. Pengolahan nilai yang dibahas disini merupakan sebatas laporan nilai
periodik kepada kepala sekolah, dimana dapat dicetak sebagai arsip kepala
sekolah.
10.Tidak ada aturan sistem mengenai batasan jumlah penginputan nilai. Artinya
ketika data tersebut dihapus, maka guru melakukan penginpitan ulang.
Penginputan itu dibatasai berdasarkan kepada kebijakan dari Kepala Sekolah.
11.Dalam sistem ini fasilitas pengaduan atau pengiriman pesan-pesan, dimana
kepala sekolah, bagian tata usaha, guru dan peserta didik dapat saling
bertukar pesan sesuai kebutuhan di dalam lingkup akademik.
12.Fasilitas pengaduan atau pesan-pesan yang disediakan oleh sistem ini hanya
dapat mengirim pesan berupa tulisan-tulisan, dimana tidak terdapat
administrasi berkas diluar ketentuan di atas, dan keuangan.
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian 1.6.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Cibeusi, Desa
Cibeusi, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang – Jawa Barat.
1.6.2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian
Nama Kegiatan
Tahun 2013
Febuari Maret April Mei Juni
1 2 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Identifikasi
a.Observasi
b.Wawancara
Membuat
Prototype
a.Analisis sistem
yang sedang
berjalan
b.Perancangan
sistem
c.Pembuatan
Sistem
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem 2.1.1. Pengertian Sistem
Pengertian Sistem Menurut Jogiyanto Hartono (2005:2) mengemukakan
bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. sistem ini menggambarkan suatu
kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda,
dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi. Sedangkan Menurut Davis, G.B,
(1991:45)[4] Bahwa sistem secara fisik adalah kumpulan dari elemen-elemen yang
beroperasi bersama-sama untuk menyelesaikan suatu sasaran.
Dalam Kamus Bahasa Indonesia yang ditulis oleh Amran Y.S. Chaniago
(1997:508) bahwasannya sistem merupakan sekelompok alat tersebut yang
bekerja sama untuk melaksanakan tujuan atau maksud.
Sistem terdiri dari struktur dan proses. Struktur sistem merupakan unsur-
unsur yang membentuk sistem tersebut. Sedangkan proses sistem menjelaskan
cara kerja setiap unsur sistem tersebut dalam mencapai tujuan sistem. Setiap
sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar dan terdiri dari
berbagai sistem yang lebih kecil, yang disebut sebagai subsistem. Dari uraian di
sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi
bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. (Tata Sutabri, 2005:8-9).
2.1.2. Elemen Sistem
Gambar 2.1 Elemen-elemen sistem
Sumber: Andri Kristanto. 2007. Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya.
Gava Media. Yogyakarta.
1. Tujuan Sistem
Tujuan sistem merupakan tujuan dari sistem tersebut dibuat. Tujuan sistem
dapat berupa tujuan organisasi, kebutuhan organisasi, permasalahan yang ada
dalam suatu organisasi mapun urutan prosedur untuk mencapai tujuan
organisasi.
2. Batasan Sistem
Batasan sistem merupakan sesuatu yang membatasi sistem dalam mencapai
dalam suatu organisasi, biaya-biaya yang dikeluarkan, orang-orang yang ada
dalam organisasi, fasilitas baik itu sarana dan prasarana maupun batasan yang
lain.
3. Kontrol Sistem
Kontrol atau pengawasan sistem merupakan pengawasan terhadap
pelaksanaan pencapaian tujuan dari sistem tersebut. Kontrol sistem dapat
berupa kontrol terhadap pemasukan data (input), kontrol terhadap keluaran
data (output), kontrol terhadap pengolahan data, kontrol terhadap umpan balik
dan sebagainya.
4. Input
Input merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau
memproses seluruh masukan data, dimana masukan tersebut dapat berupa
jenis data, frekuensi pemasukan data dan sebagainya.
5. Proses
Proses merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau
memproses seluruh masukan menjadi suatu informasi yang lebih berguna.
6. Output
Output merupakan hasil dari input yang telah diproses oleh bagian pengolah
dan merupakan tujuan akhir sistem. Output ini bisa berupa laporan grafik,
diagram batang dan sebagainya.
7. Umpan Balik
Umpan balik merupakan elemen dalam sistem yang bertugas mengevaluasi
kemajuan sebuah sistem. Umpan balik ini dapat merupakan perbaikan sistem,
pemeliharaan sistem dan sebagainya.
2.1.3. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, Jogiyanto
Hartono (2000:684) menyebutkan bahwa karakteristik sistem yaitu:
1. Komponen-komponen
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang
artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan.
Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem
atau bagian-bagian dari sistem.
2. Batasan Sistem (Boundary)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu
sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem
Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut.
lingkungan luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan
dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar
yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan
4. Penghubung
Penghubung merupakan media perantara antar subsistem. Melalui
penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu
subsistem ke subsistem lainnya. Output dari satu subsistem akan menjadi
input untuk subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan
penghubung satu subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya
membentuk satu kesatuan.
5. Masukan
Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat
berupa maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi
yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah
energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6. Keluaran
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan
masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
7. Pengolah
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri
sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi
keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku
8. Sasaran atau tujuan
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak
mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran
dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan
keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila
mengenai sasaran atau tujuannya.
2.1.4. Klasifikasi Sistem
Dikutip dari buku karya Al-Bahra Bin Ladjamudin (2005:6) yang berjudul
Analisis Dan Desain Sistem Informasi, sistem dapat diklasifikasikan kedalam
beberapa sudut pandang. Seperti contoh sistem yang bersifat abstrak, sistem
alamiah, sistem yang bersifat deterministic dan sistem yang bersifat terbuka dan
tertutup. Adapun penjelasan lebih detail dan rinci akan dipaparkan dibawah ini :
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak dan sistem fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa
pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Sistem fisik
merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem
operasi, sistem penjualan.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak dibuat
oleh manusia (ditentukan dan tunduk kepada kehendak sang pencipta alam).
Misalnya sistem perputaran bumi, sistem pergantian siang dengan malam,
dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi
manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang
menyebut dengan machine-system.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan
sistem tak tentu (probabilistic system).
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.
Interaksi antara bagian-bagian dapat dideteksi dengan pasti sehingga keluaran
dari sistem dapat diramalkan. Sistem tertentu relative stabil/konstan dalam
jangka waktu yang lama. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu
yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program yang dijalankan.
Sehingga dapat dikatakan sistem yang deterministic adalah sistem yang tidak
pernah mengenal dan menganut prinsip demokrasi.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka.
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini
ada, tetapi kenyataan tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. Sistem
terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan
luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk
2.2. Konsep Dasar Informasi 2.2.1. Pengertian Informasi
Menurut Andri Kristianto (2007), informasi merupakan kumpulan data yang
diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima.
Selain itu Menurut Jogiyanto Hartono (2000:692) Informasi dapat didefinisikan
sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan
lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian
(event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
Selanjutnya Menurut S.P Hariningsih (2005:69) Informasi dapat didefinisikan
sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan
lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan kejadian-kejadian (event)
yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
Kualitas Informasi tergantung dari 3 hal yang sangat dominan yaitu
informasi, ketepatan waktu dari informasi dan relevan. Ketiga hal tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a. Akurat, informasi yang dihasilkan harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan
tidak menyesatkan bagi orang yang meneriman informasi tersebut.
b. Tepat waktu, informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab kalau
informasi yang diterima terlambat maka informasi tersebut sudah tidak
berguna lagi.
c. Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima, sebab
informasi ini akan digunakan untuk pengambilan keputusan dalam
2.2.2. Nilai Informasi
Menurut Tata Sutabri (2005:31) Nilai Informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu
manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Menurut Jogiyanto (2005:11) Nilai
dari informasi (Value of Information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan
biaya mendapatkannya.
Berdasarkan definisi nilai informasi diatas, maka peneliti menyimpulkan
bahwa nilai informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk
mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto Hartono (2005), Sistem informasi dapat didefinisikan
sebagai suatu sistem di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari
orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang
ditunjukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe
transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan yang lainnya
terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan
suatu dasar informasi untuk pengambil keputusan cerdik. Sedangkan menurut
Andri Kristianto (2007), suatu sistem didalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat
manajerial kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar
2.3.2. Komponen Sistem Informasi
Untuk mendukung lancarnya suatu sistem informasi dibutuhkan beberapa
komponen yang fungsinya sangat penting di dalam sistem informasi.
Komponen-komponen sistem informasi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Input
Dalam hal ini yang termasuk dalam input adalah dokumen-dokumen,
formulir-formulir dan file-file. Dokumen-dokumen tersebut dikumpulkan dan
dikonfirmasikan ke suatu bentuk sehingga dapat diterima oleh pengolah.
2. Proses
Proses merupakan kumpulan prosedur yang akan memanipulasi input yang
kemudian akan disimpan dalam bagian basis data dan seterusnya akan diolah
menjadi suatu output yang akan digunakan oleh si penerima.
3. Output
Output merupakan semua keluaran atau hasil dari model yang sudah diolah
menjadi suatu informasi yang berguna dan dapat dipakai penerima.
Komponen ini akan berhubungan langsung dengan pemakai sistem informasi
dan merupakan tujuan akhir dari pembuatan sistem informasi.
4. Teknologi
Teknologi disini merupakan bagian yang berfungsi untuk memasukan input,
mengolah input dan menghasilkan keluaran.
5. Basis data
Basis data merupakan kumpulan data-data yang saling berhubungan satu
diolah menggunakan perangkat lunak. Basis data sendiri merupakan
kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara satu file dengan file yang
lain sehingga membentuk satu bangun data.
6. Kendali
Kendali dalam hal ini merupakan semua tindakan yang diambil untuk
menjaga sistem informasi tersebut agar bisa berjalan dengan lancar dan tidak
mengalami gangguan.
2.4. Pengertian Pelayanan
Dikutip dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997:571) pengertian
pelayanan adalah merupakan kemudahan yang diberikan sehubungan dengan
proses jual beli barang dan jasa. Sedangkan menurut Fred Luthans yang dikutip
dalam bukunya Moenir (1995:16) pelayanan adalah sebuah proses pemenuhan
kebutuhan melalui aktifitas orang yang menyangkut segala usaha yang dilakukan
orang lain dalam rangka mencapai tujuannya. Selanjutnya menurut Dennis Walker
dalam bukunya yang berjudul Mendahulukan Pelanggan sebagaimana telah
diterjemahkan oleh Anton Adiwiyoto (1997:13) mengemukakan bahwa:
pelayanan adalah suatu yang sangat subyektif dan sulit didefinisikan karena
pelayanan sebagai subyek yang melakukan suatu transaksi dapat bereaksi secara
berbeda terhadap apa yang kelihatannya seperti pelayanan yang sama.[5]
Berdasarkan beberapa pemaparan pengertian pelayanan di atas, dapat
disimpulkan bahwa pelayanan merupakan kemudahan yang diberikan dalam
rangka memenuhi kebutuhan melalui aktifitas yang menyangkut segala usaha
2.5. Pengertian Sistem Informasi Pelayanan Akademik
Kata akademik berasal dari bahasa Yunani yakni academos yang berarti
tempat perguruan. Berdasarkan hal tersebut pengertian akademik adalah keadaan
orang-orang bisa menyampaikan dan menerima gagasan, pemikiran, ilmu
pengetahuan, dan sekaligus dapat mengujinya secara jujur, terbuka, dan leluasa.
Dari pengertian akademik, pengertian sistem, pengertian informasi diatas
maka penulis mengambil kesimpulan mengenai pengertian sistem informasi
pelayanan akademik, sebagai berikut:
“Sistem informasi pelayanan akademik adalah sekumpulan elemen-elemen
baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain menjadi satu
kesatuan utuh dan saling bekerja sama untuk mengolah data akademik menjadi
informasi yang berguna bagi pemakainya.”
Secara umum data-data yang diolah oleh sistem informasi pelayanan
akademik pada suatu sekolah meliputi data peserta didik, data guru, data jadwal
pelajaran, data nilai, data registrasi siswa, dan data-data lain yang berhubungan
dengan proses keakademikan.
Dalam mengembangkan sistem pelayanan akademik, setiap lembaga
pendidikan mempunyai kebijakan tersendiri, sehingga proses pengolahan data
akademik lembaga pendidikan yang satu dengan lembaga pendidikan yang lain
2.6. Arsitektur Jaringan
2.6.1. Jenis-Jenis Jaringan Komputer
Secara umum jaringan computer terbagi menjadi 3 jenis, yaitu (Melvin
Syafrizal, 2005:16-18):
a. Local Area Network (LAN)
Sebuah LAN adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil,
umumnya dibatasi oleh area lingkungan, seperti sebuah kantor pada sebuah
gedung, atau tiap-tiap ruang sebuah sekolah. biasanya jarak antara node tidak
lebih jauh dari sekitar 200 m.
Gambar 2.2 Jaringan LAN
b. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN) adalah jaringan yang menghubungkan
beberapa buah jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar.
c. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN) adalah jaringan yang biasanya sudah
menggunakan media wireless, sarana satelit, ataupun kabel serat optik, karena
jangkauannya yang lebih luas, bukan hanya meliputi satu kota atau antar kota
dalam suatu wilayah, tetapi mulai menjangkau area/wilayah otoritas Negara
lain.
Gambar 2.4 Jaringan WAN 2.6.2. Topologi Jaringan
Dalam Buku karya Melvin Syafrizal (2005), Topologi atau arsitektur jaringan
adalah gambaran perencanaan hubungan antar komputer dalam Local Area
Network yang umumnya menggunakan kabel (sebagai media transmisi) dengan
konektor, Ethernet chard, dan perangkat pendukung lainnya.
Ada beberapa topologi yang terdapat pada hubungan computer pada jaringan
local area, seperti (Melvin Syafrizal, 2005):
1. Topologi Bus
Topologi ini merupakan bentangan satu kabel yang kedua ujungnya ditutup,
dimana di sepanjang kabel terdapat node-node. Signal dalam kabel dengan
topologi ini dilewati satu arah sehingga memungkinkan sebuah collision
Keuntungan:
a. Murah, karena tidak memakai banyak media dan kabel yang dipakai
banyak tersedia di pasaran.
b. Setiap komputer dapat saling berhubungan secara langsung.
Kerugiannnya adalah sering terjadi hang/crass talk, yaitu bila lebih dari satu
pasang memakai jalur di waktu yang sama, harus bergantian atau ditambah
relay.
Gambar 2.5 Topologi BUS
2. Topologi Ring
Topologi ring merupakan topologi jaringan yang berupa lingkaran tertutup
yang berisi node-node. Signal mengalir dalam dua arah sehingga dapat
menghindarkan terjadinya collision sehingga memungkinkan terjadinya
pergerakan data sangat cepat.
Keuntungan:
a. Kegagalan koneksi akibat gangguan media dapat diatasi lewat jalur lain
yang masih terhubung.
b. Penggunaan sambungan point to point membuat transmissionerror dapat
Kerugiannya adalah Data yang dikirim, bila melalui banyak komputer,
transfer data menjadi lambat.
Gambar 2.6 Topologi Ring
3. Topologi Star
Karakteristik dari topologi jaringan ini adalah node (station) berkomunikasi
langsung dengan station lain melalui central node (hub/switch), traffic data
mengalir dari node ke central node dan diteruskan ke node (station) tujuan.
Jika salah satu segmen kabel putus, jaringan lain tidak akan terputus.
Keuntungan:
a. Akses ke station lain (client atau server) cepat.
b. Dapat menerima workstation baru selama port di central node
(hub/switch) tersedia.
c. hub/switch bertindak sebagai konsentrastor.
d. hub/switch dapat disusun seri (bertingkat) untuk menambah jumlah
station yang terkoneksi di jaringan.
Kerugiannya adalah bila traffic data cukup tinggi dan terjadi collision, maka
semua komunikasi akan ditunda, dan koneksi akan dilanjutkan dengan cara
random, apabila hub/switch mendeteksi tidak ada jalur yang sedang
dipergunakan oleh node lain.
Gambar 2.7 Topologi Star
4. Topologi Daisy-Chain (Linear)
Topologi ini merupakan peralihan dari topologi bus dan topologi ring, dimana
tiap simpul terhubung langsung ke kedua simpul lain melalui segmen kabel,
tetapi segmen membentuk saluran, bukan lingkaran utuh antar komputer
seperti terhubung secara seri.
Keuntungannya adalah instalasi dan pemeliharaan murah, sedangkan
kerugiannya adalah kurang andal (tidal sesuai dengan kemajuan jaman).
5. Topologi Tree/Hirarki
Tidak semua station mempunyai kedudukan yang sama. Stasion yang
kedudukannya lebih tinggi menguasai stasion di bawahnya, sehingga jaringan
sangat tergantung pada stasiun yang kedudukannya lebih tinggi (hierarchical
topology) dan kedudukan stasiun yang sama disebut peer topology.
Gambar 2.9 Topologi Tree/Hierarki
6. Topologi Mesh (Mesh Topology)
Topologi ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah
saluran yang harus disediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah
jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan
jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang.
Disamping kurang ekonomis juga relatif mahal dalam pengoperasiannya.
7. Topologi Hybird
Topologi ini merupakan topologi gabungan dari beberapa topologi yang ada,
yang bisa memadukan kinerja dari beberapa topologi yang berbeda, baik
sistem maupun berbeda media transmisinya.
Gambar 2.11 Topologi Hybird 2.6.3. Metode Client Server
Client-Server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client (biasanya
aplikasi yang menggunakan GUI) dengan server. Masing-masing client dapat
meminta data atau informasi dari server. Sistem client server didefinisikan
sebagai sistem terdistribusi, tetapi ada beberapa perbedaan karakteristik yaitu:
1. Servis (layanan)
a. Hubungan antara proses yang berjalan pada mesin yang berbeda.
b. Pemisahan fungsi berdasarkan ide layanannya.
c. Server sebagai provider, client sebagai konsumen 2. Sharing resources (sumber daya)
Server bisa melayani beberapa client pada waktu yang sama, dan meregulasi
3. Asymmetrical protocol (protokol yang tidak simetris)
Many-to-one relationship antara client dan server. Client selalu
menginisiasikan dialog melalui layanan permintaan, dan server menunggu
secara pasif request dari client.
4. Transparansi lokasi
Proses yang dilakukan server boleh terletak pada mesin yang sama atau pada
mesin yang berbeda melalui jaringan. Lokasi server harus mudah diakses dari
client.
5. Mix-and-Match
6. Pesan berbasiskan komunikasi
Interaksi server dan client melalui pengiriman pesan yang menyertakan
permintaan dan jawaban.
7. Pemisahan interface dan implementasi
Server bisa di-upgrade tanpa mempengaruhi client selama interface pesan
yang diterbitkan tidak berubah.
2.7. Unified Modeling Language (UML)
Didalam buku Lonnie D. Bentley dan Jeffrey L. Whitten (2007:382) yang
dimaksud dengan Unified Modeling Language (UML) adalah suatu bahasa
terstandarisasi yang digunakan dalam analisis dan desain sistem berorientasi
objek. Perlengkapan UML meliputi diagram-diagram yang memudahkan seorang
analis untuk memvisualisasikan konstruksi sistem berorientasi objek. UML
perancangan suatu sistem sehingga dapat menciptakan suatu sistem yang
bekualitas tinggi. Sedangkan Stephen R. Schach (2004) mengatakan bahwa
Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa grafis universal untuk
menggambarkan suatu sistem informasi. Selanjutnya Kendall dan Kendall
(2003)[7] mengungkapkan bahwa Unified Modeling Language merupakan bahasa
terstandarisasi yang digunakan untuk memodelkan suatu sistem dan memecah
suatu sistem berorientasi objek menjadi sebuah model kasus (usecase) dengan
pendekatan Object Oriented Programming(OOP). Pengembangan sistem berbasis
UML ini terdiri dari fase identifikasi masalah, fase analisis sistem, dan fase
perancangan sistem.
Berikut merupakan beberapa diagram dari UML (Unified Modelling
Language), yaitu (Lonnie D. Bentley dan Jeffrey L. Whitten, 2007:382):
a. Diagram Use Case;
b. Diagram Activity;
c. Diagram Sequence;
d. Diagram Class;
e. Diagram Object;
c. Diagram Component;
2.8. Structured Query Language (SQL)
Structured Query Language (SQL) adalah sekumpulan perintah khusus yang
digunakan untuk mengakses data dalam database relasional. SQL merupakan
sebuah bahasa komputer yang mengikuti standar ANSI (American Nasional
Standard Institute) yang digunakan dalam manajemen database relasional.
Dengan SQL, kita dapat mengakses database, menjalankan query untuk
mengambil data dari database, menambahkan data ke database, menghapus data
di dalam database, dan mengubah data di dalam database. Saat ini hampir semua
server database yang ada mendukung SQL untuk melakukan manajemen
datanya.[8]
Dalam Ilmu Komputer[9], Menurut ANSI (American National Standards
Institute), SQL merupakan bahasa standar untuk sistem manajemen database
relasional. Perintah SQL digunakan untuk melakukan tugas-tugas seperti update
data, atau mengambil data dari database. Beberapa sistem manajemen database
relasional umum yang menggunakan SQL adalah: Oracle, Sybase, Microsoft SQL
Server, Access, Ingres, dan lain-lain. Meskipun sebagian besar sistem database
menggunakan SQL, kebanyakan dari mereka juga memiliki ekstensi tambahan
milik mereka sendiri yang biasanya hanya digunakan pada sistem mereka.
Meskipun demikian, perintah-perintah SQL standar seperti "Select", "Insert",
"Update", "Delete", "Create", dan "Drop" dapat digunakan pada seluruh DBMS
tersebut. Tutorial ini akan memberikan petunjuk pada Anda dasar-dasar perintah
Beberapa versi SQl adalah: SQL1 atau dikenal dengan SQL-86, SQL2 atau
SQL-92 dan SQl 3 Yang dikenal dengan SQL-99, Java telah mendukung versi
SQl hingga SQL-99.
2.9. Perangkat Lunak Pendukung a. Adobe Dreamweaver CS4
Perangkat lunak Adobe Dreamweaver CS4 adalah alat yang sempurna untuk
web designer, coders, dan pengembang aplikasi di semua tingkat.
Disempurnakannya fungsi coding membuatnya mudah untuk menavigasi melalui
halaman situs kompleks pada waktu desain. Peningkatan tata letak peralatan
mempercepat alur kerja dari comp konsepsi untuk persetujuan klien. Inovasi
seluruh Dreamweaver CS4 membantu tim dan pengembang sendiri hingga
mencapai tingkat berikutnya dalam kinerja dan fungsionalitas.[10]
b. Star UML
Star UML adalah software permodelan yang mendukung UML (Unified
Modeling Language). Berdasarkan pada UML version 1.4 dan dilengkapi 11
macam diagram yang berbeda, mendukung notasi UML 2.0 dan juga mendukung
pendekatan MDA (Model Driven Architecture) dengan dukungan konsep UML.
Star UML dapat memaksimalkan pruduktivitas dan kualitas dari suatu software
c. XAMPP
XAMPP adalah fitur lengkap AMPP (Apache MySQL, PHP, Perl) paket yang
merupakan salah satu dari beberapa AMPP middleware tumpukan non-komersial
tersedia di Linux. Dengan integrasi ketat, XAMPP memungkinkan untuk
menjalankan apa pun dari sebuah halaman rumah pribadi ke situs produksi fitur
lengkap (meskipun hanya untuk tujuan pembangunan. XAMPP tidak
dimaksudkan untuk digunakan pada server produksi karena masalah
keamanan).[12]
Sedangkan dalam jurnal (Sri Pujianti, Risnandar, S.T, M.T, Helmie
Firmansyah, 2003:2) Xampp merupakan tool yang menyediakan paket perangkat
lunak ke dalam satu buah paket. Dengan meng-install XAMPP maka tidak perlu
lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL
secara manual.[13]
d. MySQL
MySQL merupakan perangkat lunak database open source dunia yang paling
populer, dengan lebih dari 100 juta kopi dari software download atau
didistribusikan sepanjang sejarah itu. Dengan kecepatan superior, kehandalan, dan
kemudahan penggunaan, MySQL telah menjadi pilihan yang lebih disukai untuk
Web, Web 2.0, SaaS, ISV, perusahaan Telekom dan perusahaan Manajer IT yang
berpikiran kedepan karena menghilangkan masalah utama yang terkait dengan
Menurut Raharjo (2011:21), “MySQL merupakan RDBMS (atau server
database) yang mengelola database dengan cepat menampung dalam jumlah
sangat besar dan dapat di akses oleh banyak user”.
Menurut Abdul Kadir (2008:2), “MySQL adalah sebuah software open
source yang digunakan untuk membuat sebuah database.”
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
MySQL adalah suatu software open source yang dapat digunakan oleh banyak
user dalam hal pembuatan sebuah database.
e. PHPMyAdmin
phpMyAdmin adalah perangkat lunak gratis yang ditulis dalam PHP,
dimaksudkan untuk menangani administrasi MySQL melalui Web.
phpMyAdmin mendukung berbagai operasi pada MySQL, Maria DB dan
Gerimis. Operasi yang sering digunakan (mengelola database, tabel, kolom,
hubungan, indeks, pengguna, perizinan, dll) dapat dilakukan melalui
antarmuka pengguna, sementara Anda masih memiliki kemampuan untuk
langsung mengeksekusi pernyataan SQL.[15]
f. PHP
PHP adalah kependekan dari Personal Home Page. Rasmus Ledofrf
adalah pencipta bahasa pemorgraman PHP pada tahun 1995 yang pada masa
itumasih di kenal dengan nama Form Interpreted (FI). Pada November 1997,
dirilis PHP/FI 2.0. Pada rilis ini, interpreter PHP sudah diimplementasikan
dalam program C. Dalam rilis ini disertakan juga modul-modul ekstensi yang
Dalam batempo.com diuraikan bahwa PHP merupakan singkatan dari
Hypertext Preprocessor, ia adalah bahasa pemrograman server side yang
sudah banyak digunakan pada saat ini, terutama untuk pembuatan website
dinamis. Untuk hal-hal tertentu dalam pembuatan web, bahasa pemrograman
php memang diperlukan, misalnya saja untuk memproses data uang dikirim
oleh pengunjung web.
PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin
(linux, unix, windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui console
serta jugadapat menjalankan perintah-perintah sistem.
Bahasa pemrograman PHP memiliki file ekstensi *.php dan tidak bisa di
access secara langsung tanpa adanya sebuah web sever. Sintak-sintak PHP
diawali dan diakhiri dengan <?php ….. ?> atau <? … ?>. Syntax PHP juga
dapat disisipkan pada tag-tag html. File PHP yang ditaruh pada file yang
berekstensi *.html tidak akan dieksekusi alias tidak bisa di access.[17]
g. HTML
HTML (Hyper Text Markup Language) adalah sebuah bahasa
markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan
menampilkan berbagai informasi di dalam sebuah browser Internet. Bermula
dari sebuah bahasa yang sebelumnya banyak digunakan di dunia penerbitan
dan percetakan yang disebut dengan SGML (Standard Generalized Markup
Language), HTML adalah sebuah standar yang digunakan secara luas untuk
didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide Web
Consortium (W3C).
HTML berupa kode-kode tag yang menginstruksikan browser untuk
menghasilkan tampilan sesuai dengan yang diinginkan. Sebuah file yang
merupakan file HTML dapat dibuka dengan menggunakan browser web
seperti Mozilla Firefox atau Microsoft Internet Explorer. HTML juga dapat
dikenali oleh aplikasi pembuka email ataupun dari PDA dan program lain
yang memiliki kemampuan browser.[18]
h. HTTP dan HTTPS
Diuraikan oleh Dwiarum Astriani dalam ilmukomputer.org bahwasannya
HTTP dan HTTPS adalah kode bahasa protokol yang tidak asing lagi bagi
pengguna internet, karena di setiap link yang mengacu pada sebuah website
pasti menggukannya. Kode ini juga sering di jumpai ketika kita hendak
melakukan browsing atau membuka halaman website tertentu. Kita di minta
untuk mengetik kode tersebut di awalnya dan diakhiri dengan titik dua dan
garis miring kembar ketika kita melakukan browsing halaman website yang
diinginkan.
Hypertext Transfer Protokol (HTTP) adalah sebuah protokol jaringan lapisan aplikasi yang digunakan untuk sistem informasi terdistribusi,
kolaboratif, dan menggunakan hipermedia penggunaannya banyak pada
pengambilan sumber daya yang saling terhubung dengan tautan yang disebut
dengan dokumen hiperteks yang kemudian membentuk World Wide Web
merupakan protokol yang menyediakan perintah dalam komunikasi antar
jaringan, yaitu komunikasi antara jaringan komputer client dengan web
server. Dalam komunikasi ini, komputer client melakukan permintaan dengan
mengetikkan alamat atau website yang ingin di akses. Sedangkan server
mengolah permintaan tersebut berdasarkan kode protokol yang di inputkan.
HTTP disebut protokol Stateless karena setiap perintah dijalankan secara
independen, tanpa pengetahuan tentang perintah yang datang sebelumnya. Ini
adalah alasan utama yang sulit untuk menerapkan situs Website yang bereaksi
secara cerdas untuk input pengguna.
Sebuah sesi HTTP adalah urutan transaksi permintaan dan respons
jaringan dengan menggunakan protokol HTTP. Sebuah klien HTTP akan
memulai sebuah permintaan. Klien tersebut akan membuka sebuah koneksi
Transmission Control Protocol (TCP) ke sebuah port tertentu yang terdapat
dalam sebuah host (umumnya port 80 atau 8080). Server yang mendengarkan
pada port 80 tersebut akan menunggu pesan permintaan klien. Saat menerima
permintaan, serverakan mengirimkan kembali baris status, seperti “HTTP/1.1
200 OK”, dan pesan yang hendak diminta, pesan kesalahan atau informasi
lainnya.
Hypertext Transfer Protocol Secure (HTTPS) memiliki pengertian yang
sama dengan HTTP hanya saja HTTPS memiliki kelebihan fungsi di bidang
keamanan (secure). HTTPS di temukan oleh Netscape Communication
Corporation. HTTPS menggunakan Secure Socket Layer (SSL)
aplikasi layer yang biasa. HTTP di enkripsi dan deskripsi dari halaman yang
di minta oleh pengguna dan halaman yang di kembalikan oleh web server.
Kedua protokol tersebut memberikan perlindungan yang memadai dari
serangan eavesdroppers, dan man in the middle attacks. Pada umumnya port
yang digunakan HTTPS adalah port 443. Tingkat keamanan tergantung pada
ketepatan dalam mengimplementasikan pada browser web dan perangkat
lunak server dan didukung oleh algorithma penyandian yang aktual. Oleh
karena itu, pada halaman web digunakan HTTPS, dan URL yang digunakan
dimulai dengan „https://‟.
Https dapat menjamin keamanan dalam Autentikasi server yaitu
memungkinkan peramban dan pengguna memiliki kepercayaan bahwa
mereka sedang berbicara kepada server aplikasi sesungguhnya. Https juga
mampu dalam menjaga kerahasiaan data dan Integritas data.
Beberapa perbedaan utama antara http dan https, dimulai dengan port
default, yang 80 untuk http dan 443 untuk https. Https bekerja dengan
transmisi interaksi yang normal http melalui sistem terenkripsi, sehingga
dalam teori, informasi tidak dapat diakses oleh pihak selain klien dan server
akhir. Ada dua jenis umum lapisan enkripsi: Transport Layer Security (TLS)
dan Secure Socket Layer (SSL), yang keduanya menyandikan catatan data
yang dipertukarkan.
Https bukan protokol yang terpisah, tetapi mengacu pada kombinasi dari
interaksi HTTP normal melalui Socket Layer terenkripsi SSL (Secure) atau
perlindungan yang wajar dari penyadap dan (asalkan dilaksanakan dengan
benar dan otoritas sertifikasi tingkat atas melakukan pekerjaan mereka dengan
baik) serangan.
Port default TCP https: URL adalah 443 (untuk HTTP tanpa jaminan,
defaultnya adalah 80). Untuk mempersiapkan web-server untuk koneksi https
penerima harus sebagai administrator dan membuat sertifikat kunci publik
untuk server web. Sertifikat ini dapat dibuat untuk server berbasis Linux
dengan alat seperti Open SSL yang ssl atau gensslcert SuSE. Sertifikat ini
harus ditandatangani oleh otoritas sertifikat satu bentuk atau lain, yang
menyatakan bahwa pemegang sertifikat adalah siapa yang mereka ajukan.
Web browser pada umumnya didistribusikan dengan penandatanganan
sertifikat otoritas sertifikat utama, sehingga mereka dapat memverifikasi
sertifikat yang ditandatangani oleh mereka.
Bila menggunakan koneksi https, server merespon koneksi awal dengan
menawarkan daftar metode enkripsi mendukung. Sebagai tanggapan, klien
memilih metode sambungan, dan klien dan sertifikat server pertukaran untuk
otentikasi identitas mereka. Setelah ini dilakukan, kedua belah pihak bertukar
informasi terenkripsi setelah memastikan bahwa kedua menggunakan tombol
yang sama, dan koneksi ditutup. Untuk host koneksi https, server harus
memiliki sertifikat kunci publik, yang embeds informasi kunci dengan
verifikasi identitas pemilik kunci itu. Sertifikat Kebanyakan diverifikasi oleh
Untuk mengamankan komunikasi antara browser dengan web server.
Bagaimana bisa? Ilustrasi singkat berikut akan menjawabnya: Ketika anda
mengakses sebuah web server yang menggunakan protokol HTTPS, halaman
yang dikirimkan pada anda telah dienkripsi dulu oleh protokol ini. Dan semua
informasi yang anda kirimkan ke server (registrasi, identitas, nomor pin,
transfer pembayaran) akan dienkripsi juga sehingga tidak ada yg bisa mencuri
dengar (eavesdropping) data-data anda ketika proses transaksi sedang
berlangsung. Maka transaksi data anda menjadi lebih safe. Protokol HTTPS
bisa anda temukan pada situs-situs perbankan, ecommerce, form registrasi,
dan sebagainya. Karena di area bisnis inilah rentan sekali terjadi
eavesdropping oleh pihak ketiga. Untuk itulah anda membutuhkan sertifikat
SSL.
Beberapa variasi kemungkinan halaman dan form URL yang perlu
diperhatikan adalah:
a. Halaman form di http://internetbanking.com/formlogin.html dan tag form
login dalam bentuk <form action=http://internetbanking.com
/dologin.php>. Ini benar-benar tidak aman karena tidak ada enkripsi sama
sekali.
b. Halaman di http://internetbanking.com/formlogin.html, tag form login
dalam bentuk <form action=https://internetbanking.com/dologin.php. Ini
pun tetap tidak aman karena form login bisa diubah dengan mitm attack.
c. Halaman di https://internetbanking.com/formlogin.html, tag form login