• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang di PT. Liling Putara Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Sistem Informasi Persediaan Barang di PT. Liling Putara Bandung"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program

Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Sarjana) Fakultas

Teknik dan Ilmu Komputer

ARIEF RACHMAN S NIM. 1.05.08.082

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)

vi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 3

1.2.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1 Maksud Peneletian ... 4

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Kegunaan Penelitian ... 5

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 5

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 5

1.5 Batasan Masalah ... 6

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem ... 8

2.1.1 Definisi Sistem ... 8

2.1.2 Karakteristik Sistem ... 9

2.1.3 Klasifikasi Sistem ... 11

2.2 Konsep Dasar Informasi ... 13

2.2.1 Definisi Informasi ... 13

2.2.2 Siklus Informasi ... 14

2.2.3 Kualitas Informasi ... 14

2.2.4 Nilai Informasi ... 16

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 16

(3)

vii

2.5.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer ... 21

2.5.3 Topologi Jaringan Komputer ... 22

2.5.4 Manfaat Jaringan Komputer ... 25

2.6 Definisi Client Server ... 27

2.7 Perangkat Lunak Pendukung ... 27

2.7.1 Bahasa Pemrograman PHP ... 28

2.7.2 Kelebihan PHP ... 28

2.7.3 XAMPP ... 29

2.7.4 Web Browser ... 30

2.7.5 Codeigniter ... 30

2.7.6 Adobe Dreamweaver ... 31

2.7.7 Database MySQL ... 31

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 33

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 33

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 35

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 36

3.1.4 Deskripsi Tugas ... 37

3.2 Metode Penelitian ... 38

3.2.1 Desain Penelitian ... 38

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 39

3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 39

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 40

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 40

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 40

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 41

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 43

3.2.4 Pengujian Software ... 45

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan ... 47

4.1.1 Analisis Kebutuhan ... 47

4.1.2 Analisis Prosedur yang Berjalan ... 47

4.1.2.1 Use CaseDiagram ... 49

4.1.2.2 Activity Diagram ... 52

(4)

viii

4.2.3 Perancangan Prosedur Sistem yang Diusulkan ... 57

4.2.3.1 Use Case Diagram yang Diusulkan ... 58

4.2.3.2 Activity Diagram yang Diusulkan ... 64

4.2.3.3 Sequence Diagram yang Diusulkan ... 67

4.2.3.4 Class Diagram yang Diusulkan ... 70

4.2.3.5 Component Diagram yang Diusulkan ... 71

4.2.3.6 Deployment Diagram yang Diusulkan ... 71

4.2.4 Kodefikasi ... 72

4.2.5 Perancangan Antar Muka ... 73

4.2.5.1 Struktur Menu ... 73

4.2.5.2 Perancangan Input ... 74

4.2.5.3 Perancangan Output ... 78

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi Sistem ... 81

5.1.1 Batasan Implementasi ... 81

5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 82

5.1.3 Implementasi Perangkat Keras ... 82

5.1.4 Implementasi Basis Data ... 83

5.1.5 Implementasi Antar Muka ... 84

5.1.6 Penggunaan Program ... 84

5.1.7 Implementasi Instalasi Program ... 92

5.2 Pengujian ... 93

5.2.1 Rencana Pengujian ... 93

5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 94

5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 102

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 103

6.2 Saran ... 104

(5)

iii

Asalammu’alaikum Wr. Wb

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang

menguasai segala kekuasaan dan pemilik segala ilmu. Dengan sifat Maha

Pengasih dan Penyayang-Nya memberikan kekuasaan dan ilmu kepada siapa yang

dikehendaki-Nya. Atas kehendak-Nya jualah Alhamdulillahirabbil’alamin penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.

Skripsi dengan judul “Perancangan Sistem informasi Persedian

Barang pada Bagian Gudang Di PT. Liling Putra Bandung”. Disusun guna

memenuhi syarat kelulusan dalam memperoleh gelar Sarjana (S1) pada Program

Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas

Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.

Selama penyusunan skripsi ini, tidak sedikit bimbingan dan bantuan dari

semua pihak, maka dengan rasa tulus penulis ingin mengucapkan banyak terima

kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan semangat, baik

berupa material maupun spiritual. Pada kesempatan ini, perkenankan penulis

menyampaikan terima kasih dan hormat serta penghargaan yang

setinggi-tingginya atas bantuan dan dorongan yang telah penulis terima sejak melakukan

praktek kerja lapangan sampai pembuatan laporan skripsi ini. Adapun ucapan

(6)

iv

2. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas Komputer

Indonesia.

3. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir. M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik dan

Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

4. Syahrul Mauluddin, S.Kom , M.Kom selaku Ketua Program Studi Sistem

Informasi.

5. Herwan Suwandi S.Pd M.Kom selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan pengarahan dan masukan-masukan berharga kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Lusi Meliana, S.SI., M.T. selaku Dosen Wali SI-2 yang telah memberikan

pengarahan kepada penulis.

7. Seluruh dosen pengajar yang telah memberikan ilmu kepada penulis,

mudah-mudahan ilmu yang diajarkan bermanfaat dan menjadi amal kebaikan.

8. Seluruh pegawai PT. Liling Putra hususnya di bagian gudang terimakasih atas

bantua.

9. Ibu, Bapak dan adik-adiku tercinta serta keluarga besar lainya yang tanpa

batas memberikan kasih sayang serta doa dan dukungan yang tiada henti

kepada penulis.

10. Untuk Firhat, Yogi, Yoga, Asep, Yasin, Eko, Wina dan seluruh teman-teman

(7)

v

11. Untuk Band Posesif, desy, ibu Nani, dan Echy yang memotivasi sampai

skripsi selesai tepat pada waktunya dan selalu membuat penulis semangat

dalam menyusun skripsi ini.

12. Untuk sahabat-sahabatku Gilang, Amri, Elfida, dan Kiky terimakasih banyak

motivasinya yang membuat penulis selalu semangat.

13. Untuk seluruh teman-teman yang lain yang tidak dapat disebutkan satu

persatu, terimakasih banyak atas doa dan semangatnya selama ini.

Tiada manusia yang sempurna, karena penulis sangat menyadari adanya

keterbatasan ilmu dan kemampuan yang dimiliki sehingga dalam penyusunan

skripsi ini banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan

saran dan kritik yang sifatnya membangun guna kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi

yang membutuhkan. Mohon maaf atas segala kekurangan. Semoga Allah SWT

senantiasa melimpahkan segala Rahmat-Nya kepada kita semua.

Wassalammu’alaikum Wr. Wb

Bandung, Januari 2013

(8)

105

Iwan Sofana. 2008. Membangun Jaringan Komputer. Informatika. Bandung.

Iwan Sofana. 2010. CISCO CCNA & Jaringan Komputer. Informatika. Bandung.

Jogiyanto. 2005. Analisis Dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur

Dan Praktik Aplikasi Bisnis. Andi. Yogyakarta.

Rosa A.S dan M. Shalahuddin. 2011. Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat

Lunak (Terstruktur Dan Berorientasi Objek). Modula. Bandung.

Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini, Linna Ismawati. 2010. Penulisan Karya

Ilmiah. Genesis. Bekasi.

http://dansite.wordpress.com/pengertian-persediaan-inventory/ 22 Oktober 2012.

http://www.wimpermana.web.ugm.ac.id/budi_s/wp-content/client_server.pdf/ 22

Oktober 2012.

http://id.wikipedia.org/wiki/php/ 26 Oktober 2012.

http://www.blogofnurjaya.com/2010/01/definisi-dan-sejarah-mysql/ 26 Oktober

(9)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi merupakan hal yang penting dalam perusahaan

saat ini. Dengan adanya teknologi informasi yang mendorong perubahan dalam

kajian ataupun implementasi di lapangan. Dalam era saat ini perusahaan

membutuhkan peran teknologi informasi, demi kemajuan perusaan dan untuk

mengimbangi persaiangan yang semakin ketat, tidak hanya perusahaan besar

tetapi perudahaan kecil juga memerlukan teknologi informasi. Pemanfaatan

teknologi komputerisasi pada perusahaan sangaat membantu dan menunjang, baik

dari segi oprasinal maupun dari segi pengambilan keputusan.

Sistem yang terkompureisasi mampu menjawab kebutuhan perusahaan

untuk menjalankan kegiatan. Suatu aplikasi dalam penerapan teknologi informasi

yang berkaitan dengan database yaitu sistem informasi mempunyai manfaat yang

besar bagi manusia antara lain untuk mempermudah melakukan proses

penyimpanan data perusahaan yang begitu banyak agar data dapat terorganisir

dengan baik. Oleh karena itu, sistem komputerisasi dapat dijadikan sebagai alat

untuk meningkatkan kompetensi serta keuntungan perusahaan untuk bersaing

dengan perusahaan lain.

Perkembangan dunia otomotif saat ini telah berkembang dengan pesat,

mesin-mesin yang menujang dunia otomotif pun ikut pula berkembang dengan

(10)

mendukung dalam memudahkan pekerjaan. PT. Liling Putra merupakan suatu

badan usaha yang bergerak dibidang kaloseri kendaraan roda empat. Dari

penelitian yang sudah dilakukan, terdapat banayak barang pada bagian gudang di

PT. Liling Putra yang pencatatan barang masuk dan barang keluarnya masih

mengunakan manual atau masih menggunakan buku agenda.

Maka sangat diperlukan sekali sistem yang dapat melakukan pengolahan

data persediaan barang dengan tepat. Bagian gudang di PT. Liling Putra belum

menggunakan sistem terkomputerisasi sebelumnya, sehingga metode ini dirasakan

kurang efektif dalam penyimpanan dan pencarian data stok barang. Akibatnya

akan sering memunculkan masalah-masalah yaitu akan mudah hilang atau rusak

arsip yang berisikan data-data barang, serta akan membutuhkan banyak waktu

karena harus memeriksa arsip yang berisikan data stok barang tersebut.

Maka penulis ingin membuat susatu sistem informasi untuk memudahkan

dan efektif dalam bekerja. Untuk memudahkan pekerjaan di bagian gudang PT.

Liling Putra ini, maka perlu di butuhkan sebuah sistem yang terkomputerisasi,

yang dapat membantu kepada para pegawai dalam mengolah data barang masuk

dan barang keluar serta data stok barang.

Berdasarkan latar belakang dan data diatas, saya selaku penulis akan

mencoba menerapkan judul “Perancangan Sistem informasi Persedian Barang

pada Bagian Gudang Di PT. Liling Putra Bandung”.

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah

Identifikasi masalah adalah cara untuk mengidentifikasikan masalah yang

(11)

masalah adalah gambaran atau rancangan masalah yang akan diteliti dalam sebuah

penelitian.

1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat di identifikasikan

masalah-masalah yang terjadi pada PT. Liling Putra yaitu belum adanya sistem

yang terkomputerisasi dan sangat tidak efektif apabila pencatatan dan pengecekan

data stok barang baik barang masuk atau barang keluar yang di lakukan dengan

cara mengecek satu persatu barang yang digudang dan membuka kembali catatan

yang sudah di arsipkan. Dari segi pembuatan laporan masih memerlukan watu

yang cukup lama, karena pembuatan laporan dilalkukan dengan merekap data

persediaan barang yang ada di gudang yang masih berupa dokumen.

Dikhawatirkan hal tersebut akan menimbulkan masalah baru seperti akan mudah

hilang dan rusak arsip yang berisikan data persidiaan barang. Hal ini dirasakan

kurang efektif karen hanya dikerjakan dengan satu pegawai saja yang berada di

bagian gudang itu sendiri.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berbagai cara digunakan untuk memperoleh informasi data data yang

diinginkan tanpa mendapat dukungan dari alat atau sistem yang digunakan tidak

akan tercapai, maka cara untuk mencapai hasil yang memuaskan harus

merumuskan masalah tersebut. Berdasarkan latar belakang masalah diatas

rumusan masalah dari pembahasaan ini adalah sebagi berikut:

1. Bagaimana perancangan sistem Informasi Persediaan Barang pada Bagian

(12)

2. Bagaimana Sistem Informasi Persediaan Barang Bagian Gudang PT. Liling

Putra yang saat ini berjalan.

3. Bagai mana Pengujian terhadap Sistem Informasi Persediaan Barang pada

Bagian Gudang PT. Liling Putra.

4. Bagai mana implementasi Sistem Informasi Perseiaan barang Pada Bagian

Gudang PT. Liling Putra.

1.3 Maksud dan tujuan penelitian

Sebagai hasil kajian terhadap latar belakang munculnya tujuan penelitian

di atas, maka penulis dapat menyimpulkan maksud dan tujuan penelitian sebagai

berikut :

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengimplementasikan kemampuan di bidang komputer.

2. Untuk menghasilkan suatu Sistem Informsai yang mampu

menangani masalah-masalah yang ada di perusahaan.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah, sebagai berikut :

1. Untuk membuat Perancangan Sistem Informasi Persediaan barang

pada Bagian Gudang PT. Liling Putra.

2. Untuk Mengetahui Sistem Informasi Persediaan yang sedang

(13)

3. Melakukan pengujian terhadap Sistem Informasi persediaan

Barang pada Bagian Gudang PT. Liling Putra.

4. Untuk melakukan Implementasi terhadap Sistem Informasi

Persediaan Barang pada Gudang PT. Liling Putra.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini bagi penulis adalah untuk menerapkan ilmu

pengetahuan dan pengmbangan yang di dapatkan selama di bangku perkuliahan.

Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam rung lingkup dunia kerja

yang sesungguhnya.

1.4.1 Kegunaan Praktis

Hasil penelitian ini bagi perusahaan di harapkan dapat bermanfaat untuk

memecahkan masalah terkait dengan sistem informasi persediaan barang yang

mengatur barang masuk dan keluarnya di Gudang. Dan dapat menjadi alternatif

solusi dalam mencatat, mencari serta mengolah data keluarnya masuknya barang

dengan tepat, serta diharapkan membantu mempermudah pekerjaan yang terlibat

didalam sistem ini.

1.4.2 Kegunaan Akademik

Secara Akademik diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat,

diantaranya :

1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, dapat memberikan suatu

karya baru yang dapat mendukung dalam pengembangan sistem

(14)

2. Hasil penelitian ini dapat menjadi acaun perbandingan antara ilmu

yang didapat secara teori dengan ilmu yang terjadi di lapangan

(praktek) bagi pihak yang terkait di bidang Sistem Informasi.

3. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan infirasi baru kepada

peneliti lainnya, yang juga akan melakukan tugas akhir tau

skripsinya.

4. Bagi penulis, diharapkan dapat menambah wawasan sehingga kita

dapat membandingkan bagaimana teori dan peraktek yang

sebenarnya, dan dapat juga mengembangkan ilmu pengetahuan

yang kita miliki dengan pengalaman yang telah diperoleh dari

perusahaan.

1.5 Batas Masalah

Pembatasan masalah ini dilaksanakan agar dalam perancangan sistem yang

dihasilkan ini tidak terlalu meluas, maka penulis memberi ruang lingkup dari

permasalahan tersebut. Batasan masalah tersebut terdiri dari :

1. Sistem informasi Persediaan barang ini hanya digunakan di bagian temapat

penyimpanan barang yaitu gudang.

2. Sistem Informasi persedian barang ini hanya mediakan informasi-informasi

yang berkaitan dengan barang masuk, barang keluar, pesanan, peringatan stok

barang yang akan habis serta laporan.

3. Sistem Informasi Persediaan barang ini berbentuk software yang di rancang

(15)

4. Stok persedian batang pada sistem ini minimal 5 barang pada masing-masih

item.

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di PT. Liling Putra, Jl. Kopo Cirangrang Desa

sukamenak kotamadya Bandung. Adapun jadwal penelitian sebagai berikut :

Tabel 1.1 Waktu Penelitian

NO KEGIATAN

BULAN (2012)

Agustus September Oktober November Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Pengumpulan Data

1 Observasi 2 Wawancara 3 Dokumentasi Mengembangkan Prototype

4 Mengumpulkan Kebutuhan User 5 Membangun

Program Prototype 6 Pengujian Prototype

7 Evaluasi Prototype Pengkodean Sistem Operasional

8 Struktur Program 9 Struktur Menu 10 Kodefikasi

11 Desain Input/Output 12 Menguji Sistem

Operasional 13 Evaluasi Sistem

Operasional

14 Implementasi Sistem

(16)

8

2.1 Konsep Dasar Sistem

Suatu sistem yang lebih menekankan pada elemen-elemen atau

kelompoknya didefinisikan sebagai suatu jaringan kerja dari produk-produk yang

saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

menyelesaikan suatu aturan tertentu. Terdiri dari sistem-sistem bagian (subsistem)

yang saling berinteraksi, sebagai akibat adanya input yang diproses menjadi

output atau informasi, misalnya sebuah komputer terdiri dari beberapa komponen.

2.1.1 Definisi Sistem

Pendekatan sistem yang lebih baik menekankan pada prosedurnya

mendefinikasikan sistem sebagai berikut.

Menurut Jogiyanto (2002 : 1) “Suatu sistem jaringan kerja dari prosedur –

prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakuan

suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.

Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur, yang

telah dijabarkan diatas lebih menekankan pada urutan-urutan operasi di dalam

sebauh siste, yang berakti suatu sistem merupakan jaringa kerja dari berbagai

operasi yang berurutan, berhubungan, berkumpul bersama dan bekerjasama demi

penyelesaian suatu tujuan tertentu, sedangkan pendekatan sistem yang lebih

(17)

Sebuah sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsistem)

masing-masing dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau terdiri

dari komponen-komponen yang saling berinteraksi dan saling berhubungan

membentuk suatu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem dapat tercapai.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat

yang tertentu, yaitu sebagai berikut ini :

a. Komponen-Komponen Sistem (components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komonen yang saling berinteraksi atau

bekerja sama membuat suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau

elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.

b. Batas sistem (Boundary)

Batas sistem (Boundary)merupakan daerah yang membatasi anatara suatu

sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luar. Batas sistem ini

memunginkan susatu sistem dipandang menjadi suat kesatuan. Batas dari suatu

sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.

c. Lingkungan luar Sistem (Environments)

Lingkungan luar Sistem (Environments)dari suatu sistem adalah apapun

diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar

sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut.

Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan

(18)

yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalu tidak maka akan

menggangu kelangsungan hidup dari sistem.

d. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung Sistem (Interface)merupakan media penghubung antara suatu

subsisten dengan subsisten yang lain. Melalaui penghubung ini memungkinkan

sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem yang lain. Keluaran (output)

dari susatu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk menjadi subsistem

yang lainnya dengan melalaui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem

dapat berintegrasi dengan subsisntem yang lainnya membentuk suatu kesatuan.

e. Masukan Sistem (Input)

Merupakan energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa

masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal

input).Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut

dapat beroprasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan

keluaran.

f. Keluaran Sistem (Output)

Merupakan hasil dari energi yang di olah dan dikelarifikasikan menjadi

keluaran yang beguna dan sisa pembangunan. Keluaran dapat merupakan

masukan untuk subsistem yang lain atau pada supra sistem.

g. Pengolah Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan merubah

(19)

berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang

jadi.

h. Sasaran Sistem (Objectives)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).

Sasaran dari sistem sangat memnentukan sekali masukan yang dibutuhkan sisitem

dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila

mengenai sasaran atau tujuannya.

Input Pengolahan Output

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem Informasi

[ Sumber : Jogianto HM, 1989, Analisis dan Desain Sistem Informasi]

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto, sistem dapat dikelarifikasi dari beberapa sudut

panadang , diantaranya adalah sebagi berikut ini :

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstrak system) dan sistem

(20)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang

tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang

berupa pemikiran-pemikiran hubungan manusia dengan tuhan. Sistem fisik

merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem

akutansi, sistem produksi dan lain sebagainya.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem

buatan manusia (human made system).

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi memalui proses alam, tidak

dibuat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh

manusia. Sistem yang dibuat manusia yang melibatkan interaksi anata

manusia dengan mesin disebut human machine system atau ada yang

menyebut dengan man-machine system.

3. Sistem diklasifikasi sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan

sistem tak tentu (probabilistic system).

Sistem tertentu beroprasi dengan tingkah laku yang sudah dapat di

prediksi. Interaksi denga bagian-bagiannya dapat dideteksi denga pasti,

sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tak tentu adalah

sistem yang kondisi masa depannya tidak di prediksi karena mengandung

unsur probabilitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed System) dan sistem

terbuka (open System).

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak

(21)

otomatis tanpa ada yang turut campur dari pihak luar. Secara teori sistem

tertutup ini ada, tetapi kenyataan tidak ada sistem yang benar-benar

tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif

tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem tersebut adalah sistem yang

berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini

menerima masukan dan mengahasilkan keluaran untuk lingkungan luar

atau subsistem yang lainnya. Karena sistemnya terbuka dan terpengaruh

lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem

pengendalian yang baik.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Menurut Barry E. Cushing (2005 : 7)Informasi didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data yang diorganisasikan dan berguna bagai orang ataupun pihak yang menerimanya. Informsai dikatakan berguna apabila mempunyai kualitas yang baik dalam membantu untuk mengambil keputusan dan dapat menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan guna mencapai tujuan organisasi. Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy yang disebut dengan negative entropy atau negentropy. Dari pengertian diatas informasi dapat didefinisikan yaitu, informasi adalah data yangdiolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yangmenerimanya.

2.2.1 Definisi Informasi

Menurut Gordon B. Davis, informasi adalah data yang diolah menjadi

bentuk yang lebih berguna dan lebih bearti bagi yang menerimanya. Informasi

merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan

lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian

(22)

2.2.2 Siklus Informasi

Siklus informasi dapat diartikan sebagai sebuah penggambaran

pengolahan data menjadi informasi dan pemakaian informasi untuk pengambilan

keputusan, hingga akhirnya dari tindakan hasil pengambilan keputusan tersebut

dihasilkan data kembali.

Data diolah melalui suatu model tertentu menjadi informasi, penerima

kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan

tindakan, yang berakti melakukan suatu tindakan yang lain yang akan membuat

sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses

kembali lewat suatu model dan seterusnya membuat suatu siklus. Berikut adalah

merupakan siklus informsi yang juga di sebut sebagai siklus pengolahan data :

Gambar 2.2Siklus Informasi

(23)

2.2.3 Kualitas Informasi

Kualitas informasi dapat digambarkan sebagai pilar-pilar dalam bangunan

(John Burch dan Gari Grudnitski, 1989). Bentuk bangunan yang ditunjang oleh

tiga buah pilar.

Istilah kualitas informasi (quality of information)terkadang juga dipakai untuk

menyatakan informasi yang baik, suatu kualitas informasi harus:

1. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau

menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan

maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi

sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan

(noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat pada waktunya

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi

yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi

merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila

pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk

organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus

cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan

teknologi-teknologi mutakhir untuk dapat mengolah dan mengirimkannya.

3. Relevan

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi

(24)

Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin

produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan

lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya

informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan

informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan.

2.2.4 Nilai Informasi

Menurut Jogiyanto (2005 : 11) Nilai dari informasi (value of information)

ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu

informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan

biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang

digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa

kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu

bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk

memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu

pihak didalam perusahaan. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan

dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Secara sepintas sistem informasi dapat diartikan sebuah kombinasi dari

manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian atas

kegiatan-kegiatan tertentu yang menghasilkan sebuah informasi yang dapat di

(25)

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski yang ada pada (Jogiyanto : 2005) sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok

bangunan (building block). Komponen-komponen sistem informasi tersebut yaitu

sebagai berikut :

1. Blok Masukan(input block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input

disinitermasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang

akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model(model block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang

akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data

dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang

diinginkan.

3. Blok Keluaran(output block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi

yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan

manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi(technology block)

Teknologi merupakan ”kotak alat” (tool-box) dalam sistem informasi.

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,

menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran

dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi

terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware),

(26)

5. Blok Basis Data(database block)

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras

komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data

perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi

lebih lanjut.

6. Blok Kendali(controls block)

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan

bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila

terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.4 Pengertian Persediaan barang

Persediaan merupakan sejumlah barang yang disediakan untuk memenuhi

permintaan dari pelanggan. Dalam suatu perusahaan perdagangan pada dasarnya

hanya ada satu golongan inventory (persediaan), yang mempunyai sifat perputaran

yang sama yaitu disebut “Merchandise Inventory”(persediaan barang dagangan).

Persediaan ini merupakan persediaan barang yang selalu dalam perputaran, yang

selalu dibeli dan dijual, yang tidak mengalami proses lebih lanjut didalam

perusahaan tersebut yang mengakibatkan perubahan bentuk dari barang yang

bersangkutan.

Persediaan pada dasarnya akan menimbulkan biaya-biaya. Biaya-biaya

yang ditimbulkan tersebut salah satunya adalah biaya variabel, yang dapat

(27)

1. Procurement atau Ordering Cost

Ordering cost adalah biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan

frekuensi pesanan, yang terdiri dari :

1) Biaya selama proses pesanan

a) Persiapan-persiapan yang diperlukan untuk pemesanan

b) Penentuan besarnya kuantitas yang akan dipesan

2) Biaya pengiriman pesanan

3) Biaya penerimaan barang yang dipesan

a) Pembongkaran dan pemasukan ke gudang

b) Pemeriksaan material yang diterima

c) Mempersiapkan laporan penerimaan

d) Mencatat kedalam “Material Record Card”

4) Biaya-biaya processing pembayaran

a) Auditing dan perbandingan antara laporan penerimaan dengan

pesanan yang asli

b) Persiapan pembuatan cheque untuk pembayaran

c) Pengiriman cheque dan kemudian auditnya

2. Carrying Cost

Carrying cost adalah biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya

persediaan. Penentuan besarnya carrying cost didasarkan pada “Average

Inventory” (persediaan rata-rata), dan biaya dinyatakan dalam persentase

dari nilai dalam rupiah dari average inventory. Biaya-biaya yang termasuk

(28)

1) Biaya penggunaan/sewa ruangan gedung

2) Biaya pemeliharaan material dan allowances untuk kemungkinan

rusak

3) Biaya untuk menghitung atau menimbang barang yang dibeli

4) Biaya asuransi

5) Biaya modal

6) Biaya absolescence

7) Pajak dari persediaan yang ada dalam gudang

(Sumber : http://dansite.wordpress.com/pengertian-persediaan-inventory)

2.5 Arsitektur Aplikasi

Arsitektur aplikasi adalah mengenai tata bentuk atau tata bangun atau

hubunan aplikasi. Arsiterktur Aplikasi disini akan menjelaskan mengenai definisi

jaringan komputer, jenis-jenis jaringa komputer, topologi jaringan komputer,

manfaat jaringankomputer.

2.5.1 Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa

komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran

data. Jaringan komputer juga dapat diartikan sebagai kumpulan sebuah terminal

komunikasi yang berada diberbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer

yang saling berhubungan.

Dalam sebuah jaringan komputer biasanya terhubung sejumlah komponen

(29)

“pelayanan” pengiriman data dan penerimaan data diantara komputer-komputer

yang tersambung.

Tujuan dibangunnya jaringan komputer adalah membawa informasi secara

tepat tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (transmisi) menuju ke sisi

penerima (receiver) melalui media komunikasi.

2.5.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Secara umum jaringan komputer dibagi atas tiga jenis, yaitu :

1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi didalam

sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer.

LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer

pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik

untuk memakai bersama sumberdaya (resource, misalnya printer) dan

saling bertukar informasi.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN

yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang

sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang

letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk

keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan

(30)

Bus

3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis

yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri

dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan

program-program aplikasi pemakai.

2.5.3 Topologi Jaringan Komputer

Ada empat macam topologi jaringan yaitu : Topologi Bus, Topologi Star,

Topologi Ring, Topologi Mesh.

1. Topologi Bus

Pada topologi ini semua simpul (umumnya komputer) dihubungkan

memalui kabel yang disebut bus. Kabel yang digunakan adalah kabel

koaksial. Jika seseorang pemakai mengirimkan pesan ke seseorang

pemakai lain maka pesan tersebut akan memalui bus. Setiap komputer

perlu membaca alamat dalam pesan. Sekiranya alamat pesan cocok dengan

alamat komputer pembaca, komputer tersebut segera mengambil pesan

tersebut.

Gambar 2.3 Topologi Bus

(31)

2. Topologi Star

Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa

konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi

jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.

Kelebihan topologi ini yaitu, kerusakan pada satu saluran hanya akan

mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.

Tingkat keamanan termasuk tinggi penambahan dan pengurangan station

dapat dilakukam dengan mudah. Kekurangan jika node tengah mengalami

kerusakan, maka seluruh jaringan akan terhenti.

Gambar 2.4 Topologi Star

[Sumber : Khairuk Anas, 2012, Membangun Jaringan komputer, Informatika, Bandung]

3. Topologi Ring

Topologi cincin adalah topologi jaringan berbentuk raikaian titik yang

masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian membentuk

jalur melingkar membentuk cincin. Pada teropologi cincin, komunikasi

data dapat terganggu jiga satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI

mengantisifasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan

berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan. Topologi ring

(32)

digunakan dalam saat komputer yang terhubung ke jaringan dalam jumlah

yang banyak.

Gambar 2.5 Topologi Ring

[Sumber :Khairuk Anas, 2012, Membangun Jaringan komputer, Informatika,

Bandung]

4. Topologi Mesh

Topologi jala atau topologi mesh adalah suatu bentuk hubunan antara

perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung keperangkat

lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh

setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang

dituju (dedicated links). Jumlah saluran harus disediakan untuk

membentuk jaringan mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n =

jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan

meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping

(33)

Gambar 2.6 Topologi Mesh

[Sumber :Khairuk Anas, 2012, Membangun Jaringan komputer, Informatika, Bandung]

2.5.4 Manfaat Jaringan Komputer

Manfaat yang di dapat dari membangun jaringan komputer adalah sebai

berikut:

1. Sharing Resources

Sharing Resources bertujuan agar selalu program, peralatan/periperal

liannya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan

komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari

pemakai. Dengan kata lain, seorang pemakai yang letaknya jauh

sekalipun dapat memanfaatkan data maupun informasi yang lainnya

tanpa mengalami kesulitan.

2. Media komunikasi

Jaringa komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antara

pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan /

(34)

3. Integrasi Data

Pembangunan jaringan komunikasi dapat mencegah ketergantungan

pada komputer pusat. Setiap proses data tidak harus digunakan suatu

komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ketempat lainnya, pleh

sebab inilah maka dapat terbentuk data yang terintergrasi sehingga

dengan demikian memudahkan pemakai untuk memperoleh dan

mengelola informasi setiap saat.

4. Pengembangan dan Pemeliharaan

Dengan adanya jaringan komunikasi ini, maka perkembangan

peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya.

Jaringa kompueter bisa memudahkan pemakai dalam merawat

harddisk dan peralatan lainnya. Misalnya untuk memberikan

perlindungan serangan virus maka pemekai cukup memutuskan

perhatian pada harddiskyang ada pada komputer pusat.

5. Keamana Data

Sistem jaringa komputer memberikan perlindunga terhadap data

jaminan keamanan, data tersebut diberikan memlalui pengaturan hak

akses pra pemakai dan password, serta teknik perlindungan yang

efektif.

6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini

Dengan adanya pemakaian sumberdaya secara bersama-sama, maka

pemakai bisa mendapatkan hasil dengan maksimal dan kualitas yang

(35)

Karena ada perubahan yang terjadi dapat secara langsung diketauhi

setiap pemakai.

2.6 Definisi Client Server

Dalam model klien/server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang

terpisah, tapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen klien dan

komponen server. Komponen klien juga sering disebut sebagai front-end,

sementara komponen server disebut sebagai back-end. Komponen klien dari

aplikasi tersebut dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukan

data dari pengguna. Komponen klien tersebut akan menyiapkan data yang

dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu

dan mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas mesin

server, umumnya dalam bentuk request terhadap beberapa layanan yang dimiliki

oleh server. Komponen server akan menerima request dari klien, dan langsung

memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada klien. Klien

pun menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan

menampilkannyakepada pengguna. (Sumber

:http://id.wikipedia.org/wiki/Klien-server).

2.7 Perangkat Lunak Pendukung

Yaitu perangkat lunak yang akan digunakan untuk membangun maupun

melakukan pengembangan suatu aplikasi sistem informasi. Adapun perangkat

lunak pendukung yang digunakan penulis adalah menggunakan bahasa PHP dan

(36)

2.7.1 Bahasa Pemrograman PHP

PHP: Hypertext preprocessor adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan

atau disisipkan ke dalam HTML.PHP banyak dipakai untik membuat situs web

dinamis. PHP dapat digunakan untuk membuat CMS.

Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal home page

(Situs personal). PHP pertama kali di buat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995.

Pada waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted(FI), yang wujudnya berupa

sekuumpulna skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir di web.(Sumber

: http://id.wikipedia.org/wiki/PHP)

2.7.2 Kelebihan PHP

PHP memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahasa-bahasa

pemograman sejenisnya, diantaranya adalah :

1. PHP mudah dibuat dan dijalankan, maksudnya PHP dapat berjalan

dalam web server apache, internet Service (IIS), personal Web

Server(PWS), XAMPP dan linnya, serta dalam Sistem Operasonal

yang berbeda pula seperti Windows dan unix.

2. PHP bersifat efisien, karena hanya memerlukan resource sistem yang

sangat sedikit dibanding dengan bahasa pemrograman lainnya.

3. PHP dapat menggunakan beberapa database seperti MySQL, Sybase

Interbase, Oracle, Ms. SQL Server, Microsof Access, Dbase, dll.

4. PHP bersifat Open Source, PHP adalah web yang dapat diperoleh

(37)

5. PHP mudah di pelajari. PHP mudah dipelajari dibandingkan dengan

produk lainnya yang mempunyai fungsi yang sama.

6. PHP bersifat embedded. Penulisan script PHP menyatu dengan HTML

sehingga memudahkan untuk pembuatan.

7. PHP meningkatkan kecepatan dari proses script. PHP menyenangkan

pda eksekusinya, terutama saat dikonpile sebagai module Apache

disisi UNIX. Saat ini PHP lebih cepat untuk hampir semua pengguna

CGI script.

8. PHP mempunyai fleksibelitas tinggi, menyamai high level seperti

language seperti bahasa C.

9. Life Cycle yang singkat, sehingga PHP selalu up to date mengikuti

perkembangan teknologi internet.

2.7.3 XAMPP

(38)

XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem

operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai

server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP

Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa

pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat

sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia

dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang

mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis.

Untuk mendapatkanya dapat mendownload langsung dari web resmi.

2.7.4 Web Browser

Browser/Web Browser adalah sebuah program aplikasi yang digunakan

untuk menjelajahi Internet. Aplikasi ini memiliki kemampuan untuk menampilkan

suatu Web Page yang ditulis dalam bentuk dokumen HTML. Web browser

pertama adalah Mosaic, yang dikembangkan oleh National Center for

Supercomputing Applications ( NCSA ) di Unversity of Illinois, Urbana

Champaign. Sekarang ini Netscape Navigator dan Microsoft Explorer merupakan

web browser yang paling popular yang digunakan oleh para pengguna internet.

2.7.5 CodeIgniter

CodeIgniter adalah aplikasi open source yang berupa framework dengan

model MVC (Model, View, Controller) untuk membangun website dinamis

dengan menggunakan PHP. CodeIgniter memudahkan developer untuk membuat

(39)

awal. CodeIgniter dirilis pertama kali pada 28 Februari 2006. Versi stabil terakhir

2.1.0 yang dirilis pada 28 November 2011.

2.7.6 Adobe Dreamweaver

Adobe Dreamweaver merupakan program penyunting halaman web

keluaran Adobe Systems yang dulu dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver

keluaran Macromedia. Program ini banyak digunakan oleh pengembang web

karena fitur-fiturnya yang menarik dan kemudahan penggunaannya. Versi terakhir

Macromedia Dreamweaver sebelum Macromedia dibeli oleh Adobe Systems yaitu

versi 8. Versi terakhir Dreamweaver keluaran Adobe Systems adalah versi 10

yang ada dalam Adobe Creative Suite 4 (sering disingkat Adobe CS4).

2.7.7 Database MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manamejen basis data SQL

(bahasa Inggris: database managemen system) atau DBMS yang multithread,

multi-user, dengan sekitar 6 juta instansi diseluruh dunia. MySQL AB membuat

MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General

Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial

untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.

MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam

database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah

konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan

(40)

mudah secara otomatis. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih

unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti

untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa

sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan

Interbase.SQL bisa digunakan dalam dua cara. Yang pertama secara interpretasi,

yakni dengan memasukkan sebuah pernyataan SQL melalui terminal atau mikro

komputer dan langsung diproses dan diinterpretasikan. Hasilnya bisa dilihat

secara langsung. Cara ini dikenal juga dengan SQL interaktif (Interactive SQL).

Cara kedua dengan menyisipkan pernyataan SQL ke dalam sebuah program yang

ditulis ini tidak dapat dilihat secara langsung oleh pemakai, tetapi diproses oleh

(41)

33

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian dilakukan pada PT. Liling Putra dengan maksud

membuat sistem informasi persedian barang yang baru, agar kerja karyawan lebih

cepat dan optimal. Dalam pengolahan persediaan barang didalam gudang.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Liling Putra merupakan badan usaha milik suwasta yang bergerak

dibidang kaloseri (otomotis), didirikan oleh Bapak Leody Haryawan pada tahun

1981 dengan lokasi dijalan Cibuntu, Bandung. Disebabkan oleh adanya

pengembangan dan perluasan perusahaan, maka pada tahun 1986 perusahaan ini

pindah ke lokasi baru yaitu dijalan Kopo Cirangrang Desa Sukamenak Bandung.

Dalam usaha memajukan kerja sama antara perusahaan yang sejenis Liling

Putra telah menjadi anggota Asosiasi Kaloseri Indonesia (AKSINDO) yang

terdaftar pada komisaris daerah Jawa Barat tahun 1988.

Liling Putra yang berdiri sekarang, sebenarnya merupakan perusahaan

penerus dari usaha keluarga yang memang bergerak di bidang kaloseri. Pada

awalnya sekitar tahun 50-an didirikan sebuah perusahaan kaloseri yang

menggunakan konstuksi kayu dijalan Banceuy oleh ayah pemilik sekarang yang

(42)

mobil besar, produk jadinya pada saat itu dibuat antara lain untuk mobil-mobil

dengan merek Dodge, Morris.

Pada tahun 1960 pengaruh otomotif Jepang masuk, diantaranya telah

dikenal dengan merek-merek seperti Daihatsu, Suzuki, Mitsubishi. Seiring dengan

perkembangan pasar, perusahaan ini pun berkembang ke mobil ukuran kecil

(mobil niaga). Keinginan konsumen pun telah bergeser dari konstruksi kayu ke

konstruksi baja (Steel Body) yang masih memakai sistem ketok.

Kemajuan teknologi mempengaruhi perusahaan ini untuk memakai sistem

jig sampai pada saat ini. Sistem jig (semi full pressed body), ini mengunakan

cetakan-cetakan kecil (per bagian) yang nantinya disambung menjadi satu

komponen body kendaraan. Produk dengan sistem ini disesuaikan dengan selera

konsumen karena untuk yang perlu disesuaikan dengan biaya yang tidak terlalu

besar.

Adapun perkembangan selanjutnya menurut pemilik perusahaan bila

kondisi keuangan memungkinkan adalah menggunkan sistem full pressed body

yang menggunkan (cetak baku untuk satu komponen) dengan menggunkan sistem

hidrolik. Sistem ini membutuhkan modal yang sangat besar karena untuk

membuat satu cetakan, untuk satu komponen misalnya satu pintu depan

dibutuhkan dana kurang lebih 1 miliar rupiah dan juga dengan menggunakan

sistem ini sulit untuk merubah model sesuai dengan selera konsumen.

Dikarenakan cetakan tadi yang berbentuk permanent, tetapi di lain hal sistem ini

banyak memiliki keuntungan diantaranya adalah efisiensi waktu, efisiensi dalam

(43)

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi

Terwujudnya produk berkualitas berbasis standar industry Indonesia dan

memenuhi kebutuhan dan kualitas melebihi harapan customer serta dapat

memenuhi kebutuhan pasar.

2. Misi

a. Mengembangkan nilai-nilai pelayanan terhadap kebutuhan pelanggan

sesuai dengan perinsip-prinsip perusahaan.

b. Mengoptimalkan teknologi dan sumber daya manusia yang bertumbuh

dalam kreativitas dan kemampuan.

c. Memberikan hasil yang maksimal dan tingkat resiko yang minimal

kepada perusahaan sehingga memberikan keuntunan dan kesejahteraan

karyawan.

d. Melakukan harmonisasi dan sinergi kepentingan antara kepentingan

perusahaan dan pekerja guna memupuk semangant dan disiplin kerja,

kesatuan dan persatuan dalam bersikap dan bertindak dalam rangka

tercapainya tugas pokok, visi dan misi perusahaan.

e. Mengutamakan pelayanan dan kepuasan konsumen.

f. Terwujudnya efesiensi dan produkfitas dalam menjalankan produksi

sehingga memberikan manfaaat bagi pemilik usaha, karyawan, pemasik

(44)

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

DIREKTUR DIREKTUR

SEKERTARIS

SEKERTARIS LITBANG &

ENERGI

KASBAG ADM SUB.FREE ASSSUB.FREE ASS KA.SUB

.PEMASARAN

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

(45)

3.1.4 Deskripsi Tugas

Fungsi dan tugas dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut :

1. Direktur

a. Membuat perancangan jangka panjamg

b. Bertanggung jawab atas tujuan, sasaran dan strategi perusahaan jangka

panjang

c. Membuat kebijakan prinsip-prinsip kerja bagi para kepala bagian

d. Mengarahkan dan mengawasi kepala bagian yang berada dalam rentang

kendalinnya

e. Mengadakan hubungan antara transaksi bisnis dengan pihak ketiga

f. Bertanggung jawab atas transaksi bisnis yang dilakukan denga pihak

ketiga

2. Kepala Bagian Produksi

a. Merencanakan dan membuat jadwal produksi

b. Memberi instruksi kepada kasub yang berada dalam rentang kendalinya

c. Menjamin bahwa proses produksi telah sesuai dengan metode dan aturan

yang ada

d. Memelihara dan mengganti peralatan produksi

e. Bertanggung jawab kepada dilektur

3. Kasub Assembling

a. Membuat konstruksi yang diinginkan

b. Memberi intruksi kepada kasie yang berada pada rentang kendalinya

(46)

d. Bertanggung jawab atas konstruksi yang dibangunnya

e. Menyerahkan hasil konstruksi kebagian painting

f. Bertanggung jawab kepada kepala bagian produksi

4. Kasub Painting

a. Melakukan pengecekan ulang atas hasil yang diterima dari bagian

assembing

b. Mengendalikan hasil produksi yang tidak sesuai dengan standar yang telah

ditetapkan

c. Memberi intrusi kepada kasie yang berada dalam rentang kendalinya

d. Mengarahkan dan mengawasi kasie yang berada dalam rentang kendalinya

e. Bertanggung jawab atas hasil pengecatan main body

f. Bertanggung jawab kepada kepala bagian produksi

5. Kasub Finishing

a. Melakukan pemasangan kelengkapan mobil dan aksesoris

b. Melakukam pemeriksaan terakhir sebelum kendaraan siap jual

c. Bertanggung jawab kepada kepala bagian produksi

3.2 Metode Penelitian

Untuk melakukan pemelitian yang baik diharuskan adanya suatu proses

yang teratur dan terarah. Oleh karena itu diperlukan suatu metodologi untuk

melakukan suatu penelitian.

3.2.1 Desain Penelitian

Desain penelitian ini termasuk kedalam penelitian yang bersifat deskriptif.

(47)

variabel, dimana dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang

kinerja program yang dirancang dan akan di implementasikan kepada pengguna

(user) di dalam suatu instansi khususnya di PT. Liling Putra.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk mendapatkan informasi

pada penelitian, Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode sumber data primer dan sumber data sekunder. Jenis dari metode

sumber data primer yaitu wawancara dan observasi, sedangkan jenis metode

sumber data sekunder yaitu cara pengumpulan data dengan cara mempelajari data

yang telah tersedia seperti buku-buku dan dokumentasi lainnya.

Jenis dan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

3.2.2.1 Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh penulis secara langsung

melalui objek penelitian, yaitu dengan cara observasi, wawancara, mengamati dan

mencatat.

1. Pengamatan (Observasi)

Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan terjun

langsung ke lapangan untuk mengamati permasalahan yang terjadi dalam

perusahaan secara langsung ditempat kejadian. Penulis mengumpulkan

data-data melalui Bagian Gudang di PT. Liling Putra, dimana penulis

mengamati alur prosedur proses keluar dan masuknya barang yang sedang

(48)

2. Wawancara (Interview)

Merupakan teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi

langsung dari sumbernya secara tatap muka dan wawancara langsung

dengan objek penelitian (responden). Dalam hal ini penulis melakukan

wawancara dengan kepala bagian gudang yang bekerja di PT. Liling Putra

langsung. Wawancara ini dilakukan untuk memberikan informasi kepada

peneliti.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari objek

penelitian., data yang diperoleh peneliti melalui dokumentasi-dokumentasi yang

ada di PT. Liling Putra. Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data dengan

mempelajari dokumen-dokumen dasar yang di PT. Liling Putra yaitu diantaranya

surat permohonan permintaan barang, surat pemesanan barang, dan dokumen

lainnya yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Dalam sebuah penelitian terutama pada saat menganalisis sistem akan

lebih mudah jika menggunkan metode pendekatan dan pengembangan sistem

sehingga yang dihasilkan akan sesuai dengan yang diharapkan.

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Penyusun menggunakan metode pendekatan sistem dengan pendekatan

object oriented atau berorientasi objek. Pendekatan object oriented adalah cara

memandang persoalan menggunakan model-model yang diorganisasikan seputar

(49)

3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang akan digunakan oleh penulis yaitu

model prototype. Model prototype ini merupakan salah satu metode yang banyak

digunakan dalam pengembangan perangkat lunak.

Sasaran Prototype secara garis besar adalah sebagai berikut :

a. Mengurangi waktu sebelum pemakai (user) melihat sesuatu yang

konkret dari usaha pengembangan sistem.

b. Menyediakan umpan balik yang cepat dari pemakai (user) kepada

pengembang (sistem developer).

c. Membantu menggambarkan kebutuhan pemakai (user) dengan

kesalahan yang lebih sedikit.

d. Meningkatkan pemahaman pengembang (sistem developer) dan

pemakai (user) terhadap sasaran yang seharusnya dicapai oleh sistem.

e. Menjadikan keterlibatan pemakai (user) sangat berarti dalam analisis

dan desain sistem.

Metode Prototype mempunyai kelebihan sebagai berikut :

1. Pendefinisian kebutuhan pemakai menjadi lebih baik karena

keterlibatan pemakai yang lebih intensif.

2. Meningkatkan kepuasan pemakai dan mengurangi resiko pemakai

tidak menggunakan sistem mengingat keterlibatan mereka yang sangat.

tinggi sehingga sistem memenuhi kebutuhan mereka dengan lebih

baik.

(50)

4. Memperkecil kesalahan disebabkan pada setiap versi prototipe,

kesalahan segera terdeteksi oleh pemakai.

5. Pemakai memiliki kesempatan yang lebih banyak dalam meminta

perubahan-perubahan.

Metode Model Prototype mempunyai kekurangan sebagai berikut :

1. Prototipe hanya bisa berhasil jika pemakai bersungguh - sungguh

dalam menyediakan waktu dan pikiran untuk menggarap Prototype.

2. Kemungkinan dokumentasi terabaikan karena pengembang lebih

berkonsentrasi pada pengujian dan pembuatan Prototype.

3. Mengingat target waktu yang pendek, ada kemungkinan sistem yang

dibuat tidak lengkap dan bahkan sistem kurang teruji.

4. Jika terlalu banyak proses pengulangan dalam pembuatan Prototype,

ada kemungkinan pemakai menjadi jenuh dan memberikan reaksi yang

negatif.

5. Apabila tidak terkelola dengan baik, prototipe menjadi tak pernah

berakhir, hal ini disebabkan permintaan terhadap perubahan terlalu

(51)

Gambar 3.2 Model Pengembangan Prototype

(Sumber : Pressman, Roger. 2002)

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan 1. Use Case Diagram

Use case menggambarkan fungsionalitas dari sebuah sistem (apa fungsinya).

Yang mempresentasikan sebuah interaksi antar aktor dengan sistem (sebuah

pekerjaan). Misalnya menambah data/membuat laporan. Aktor adalah sebuah

entitas manusia mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan

pekerjaan-pekerjaan tertentu. Sebuah use case dapat menginclude

funsionalitas use case lain.

2. Diagram Activity

Diagram aktivity menggambarkan berbagai aktifitas dalam sistem yang

sedang dirancang, mulai titik awal, melalui kondisi yang mungkin terjadi,

kemudian sapai pada titik akhir . diagram ini juga mampu menggambarkan

proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Diagaram ini

(52)

3. Diagram Sequence

Diagram sequence menggambarkan interaksi antara objek di dalam dan di

sekitar sistem berupa message yang digunkan terhadap waktu. Sequence

diagram terdiri dari dimensi vertikal (waktu) dan dimensi hirizontal (objek

yang terkait). Biasanya digunakan untuk mengambarkan sekenario atau

rangkaian langkah-langkah yang di lakukan sebagai respon dari sebuah even

untuk menghasilkan output tertentu.

4. Diagram Kelas(Class Diagram)

Diagram kelas adalah sebuah spesifikasi objek, yang memiliki atribut dan

layanan /fungsional (metode/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur

dan deskripsi kelas, package dan objek beserta hubungan satu sama lian,

seperti contaunment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Kelas memiliki tiga

hal pokok yaitu : Nama, Atribut, dan metode.

5. Diagram Komponen

Diagram komponen dibuat untuk menunjukan organisasi dan ketergantungan

diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem. Diagram komponen

fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada didalam sistem.

Komponen dasar yang biasanya ada dalam suatu sistem yaitu :

a. Komponen user interface yang menangani tampilan.

b. Komponen bussiness procesiing yang menangani fungsi-fungsi proses

bisnis.

c. Komponen data yang menangani manipulasi data.

(53)

6. Diagram Deployment

Diagram deployment menunjukan konfigurasi komponen dalam proses

eksekusi aplikasi. Diagram ini juga dapat digunakan untuk memodelkan

hal-hal berikut :

a. Sistem tambahan (embedded system) yang menggambarkan rancangan

device, node, dan hardware.

b. Sistem client/server.

c. Sistem terdistribusi murni.

d. Rekayasa ulang aplikasi.

3.2.4 Pengujian Software

Pengujian black-box sering disebut juga dengan pengujian tingkah laku

(behavoiur testing) yang lebih terfokus kepada kebutuhan fungsional dari

perangkat lunak, pengujian black-box memungkinkan pembuat perangkat lunak

untuk menentukan kondisi yang terjadi untuk suatu masukan yang akan

menjalankan fungsional.

Pengujuan black-box dilakukan untuk menentukan beberapa macam

kesalahan, yaitu :

1) Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang

2) Kesalahan interface.

3) Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

4) Kesalahan kinerja.

(54)

Pengujian ini dilakuakan pada tahap akhir dalam membuat perangkat

lunak tidak seperti pengujian white-box yang dilakukan di awal pembuatan, hal

tersebut dikarenakan pengujian black-box dengan sengaja menghiraukan steruktur

(55)

47

4.1 Analisis Sistem yang Berjalan

Tahapan yang diperlukan didalam pembuatan suatu program yaitu

menganalisa sistem yang telah ada mengenai kelebihan dan kekurangan sistem.

Dimana menurut Jogiyanto (2005 : 129), analisis sistem merupakan penguraian

dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya

dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi

permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan

kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan

perbaikan-perbaikannya.

4.1.1 Analisis Kebutuhan

Perancangan sistem informasi ini dimaksudkan sebagai sarana untuk

memberikan informasi mengenai persediaan barang pada bagian gudang di PT.

Liling Putra agar data barang masuk dan keluar lebih tertata rapi didalam database

yang dibuat.Dan informasi tentang persediaan barang lebih jelas dan akurat.

4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan

Untuk menentukan kebutuhan dari pengguna yaitu dengan cara

(56)

hasil dari proses analisis sistem informasi persediaan barang yang sedang berjalan

adalah sebagai berikut :

1. Proses permintaan barang dilakukan oleh bagian produksi yang sedang

membutuhkan barang dengan langsung meminta kepada bagian gudang.

2. Bagian gudang persediaan barang yang diminta dari produksi. Apabila

barang masih tersedia, maka barang akan langsung diberikan kepada

produksi yang memintanya. Apabila tidak ada, maka bagian gudang akan

memesannya kepada supplier. Pemesanan barang ke supplier dilakukan

apabila persediaan barang sudah habis.

3. Untuk memesan barang, bagian gudang harus membuat Surat Pemesanan

Barang yang ditujukan kepada supplier.

4. Supplier mengirimkan atau memberikan barang kepada bagian gudang,

dan bagian gudang mencatat barang masuk di buku agenda. Supplier

memberikan faktur dan kwitansi, bagian gudang memberikan kontra bon

sesuai jumlah barang dan nilai.

5. Apabila sudah dicatat di buku agenda barang masuk, maka barang

disimpan kedalam gudang .

6. Bagian gudang membuatkan laporan dan memberikan bukti permintaan

dan serah terima barang kepada Produksi yang meminta barang.

Gambar

Gambar 2.3 Topologi Bus
Gambar 2.5 Topologi Ring
Gambar 2.7 XAMPP Control Panel.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi        [Sumber : PT. Liling Putra]
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pelayanan Pajak Pratama Medan Polonia dengan wilayah kerja mencakup:.. Kecamatan

dengan statistik uji t, dan uji diagnostik (residual berdistribusi normal dan white noise) yang mana jika tidak memenuhi asumsi residual berdistribusi normal diperlukan adanya

[r]

Pada kasus henti jantung yang terjadi di rumah sakit, pindahkan pasien. unit perawatan intensif yang sesuai yang mampu

Dari data yang sudah diinterpretasi dan dianalisis, maka disimpulkan bahwa karena pencipta lagu melihat generasi muda sudah mulai kehilangan rasa Nasionalisme, maka pencipta

Ketiga , mayat binatang diletakkan di atas mezbah di Bait Allah sebagai tanda bahwa orang-orang berdosa yang telah diampuni itu menyerahkan seluruh dirinya kepada

Korelasi positif tersebut menunjukkan bahwa hubungan antara variabel perilaku pelaku cyberbullying dengan penyebab faktor pribadi yang terjadi searah, apabila faktor

Menugaskan Pelaksana Seksi Pengelolaan Data dan Dukungan Operasional untuk melaksanakan pemilahan terhadap data dan dokumen yang telah diteliti serta menyusun