Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program
Studi Sistem Informasi Jenjang S1 (Sarjana) Fakultas
Teknik dan Ilmu Komputer
ARIEF RACHMAN S NIM. 1.05.08.082
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
vi
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 3
1.2.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 4
1.3.1 Maksud Peneletian ... 4
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 4
1.4 Kegunaan Penelitian ... 5
1.4.1 Kegunaan Praktis ... 5
1.4.2 Kegunaan Akademis ... 5
1.5 Batasan Masalah ... 6
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 7
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem ... 8
2.1.1 Definisi Sistem ... 8
2.1.2 Karakteristik Sistem ... 9
2.1.3 Klasifikasi Sistem ... 11
2.2 Konsep Dasar Informasi ... 13
2.2.1 Definisi Informasi ... 13
2.2.2 Siklus Informasi ... 14
2.2.3 Kualitas Informasi ... 14
2.2.4 Nilai Informasi ... 16
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 16
vii
2.5.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer ... 21
2.5.3 Topologi Jaringan Komputer ... 22
2.5.4 Manfaat Jaringan Komputer ... 25
2.6 Definisi Client Server ... 27
2.7 Perangkat Lunak Pendukung ... 27
2.7.1 Bahasa Pemrograman PHP ... 28
2.7.2 Kelebihan PHP ... 28
2.7.3 XAMPP ... 29
2.7.4 Web Browser ... 30
2.7.5 Codeigniter ... 30
2.7.6 Adobe Dreamweaver ... 31
2.7.7 Database MySQL ... 31
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 33
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 33
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 35
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 36
3.1.4 Deskripsi Tugas ... 37
3.2 Metode Penelitian ... 38
3.2.1 Desain Penelitian ... 38
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 39
3.2.2.1 Sumber Data Primer ... 39
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 40
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 40
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 40
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 41
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 43
3.2.4 Pengujian Software ... 45
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan ... 47
4.1.1 Analisis Kebutuhan ... 47
4.1.2 Analisis Prosedur yang Berjalan ... 47
4.1.2.1 Use CaseDiagram ... 49
4.1.2.2 Activity Diagram ... 52
viii
4.2.3 Perancangan Prosedur Sistem yang Diusulkan ... 57
4.2.3.1 Use Case Diagram yang Diusulkan ... 58
4.2.3.2 Activity Diagram yang Diusulkan ... 64
4.2.3.3 Sequence Diagram yang Diusulkan ... 67
4.2.3.4 Class Diagram yang Diusulkan ... 70
4.2.3.5 Component Diagram yang Diusulkan ... 71
4.2.3.6 Deployment Diagram yang Diusulkan ... 71
4.2.4 Kodefikasi ... 72
4.2.5 Perancangan Antar Muka ... 73
4.2.5.1 Struktur Menu ... 73
4.2.5.2 Perancangan Input ... 74
4.2.5.3 Perancangan Output ... 78
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi Sistem ... 81
5.1.1 Batasan Implementasi ... 81
5.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 82
5.1.3 Implementasi Perangkat Keras ... 82
5.1.4 Implementasi Basis Data ... 83
5.1.5 Implementasi Antar Muka ... 84
5.1.6 Penggunaan Program ... 84
5.1.7 Implementasi Instalasi Program ... 92
5.2 Pengujian ... 93
5.2.1 Rencana Pengujian ... 93
5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 94
5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... 102
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 103
6.2 Saran ... 104
iii
Asalammu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang
menguasai segala kekuasaan dan pemilik segala ilmu. Dengan sifat Maha
Pengasih dan Penyayang-Nya memberikan kekuasaan dan ilmu kepada siapa yang
dikehendaki-Nya. Atas kehendak-Nya jualah Alhamdulillahirabbil’alamin penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.
Skripsi dengan judul “Perancangan Sistem informasi Persedian
Barang pada Bagian Gudang Di PT. Liling Putra Bandung”. Disusun guna
memenuhi syarat kelulusan dalam memperoleh gelar Sarjana (S1) pada Program
Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas
Komputer Indonesia (UNIKOM) Bandung.
Selama penyusunan skripsi ini, tidak sedikit bimbingan dan bantuan dari
semua pihak, maka dengan rasa tulus penulis ingin mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dan semangat, baik
berupa material maupun spiritual. Pada kesempatan ini, perkenankan penulis
menyampaikan terima kasih dan hormat serta penghargaan yang
setinggi-tingginya atas bantuan dan dorongan yang telah penulis terima sejak melakukan
praktek kerja lapangan sampai pembuatan laporan skripsi ini. Adapun ucapan
iv
2. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc. selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
3. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir. M.Sc. selaku Dekan Fakultas Teknik dan
Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
4. Syahrul Mauluddin, S.Kom , M.Kom selaku Ketua Program Studi Sistem
Informasi.
5. Herwan Suwandi S.Pd M.Kom selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan pengarahan dan masukan-masukan berharga kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Lusi Meliana, S.SI., M.T. selaku Dosen Wali SI-2 yang telah memberikan
pengarahan kepada penulis.
7. Seluruh dosen pengajar yang telah memberikan ilmu kepada penulis,
mudah-mudahan ilmu yang diajarkan bermanfaat dan menjadi amal kebaikan.
8. Seluruh pegawai PT. Liling Putra hususnya di bagian gudang terimakasih atas
bantua.
9. Ibu, Bapak dan adik-adiku tercinta serta keluarga besar lainya yang tanpa
batas memberikan kasih sayang serta doa dan dukungan yang tiada henti
kepada penulis.
10. Untuk Firhat, Yogi, Yoga, Asep, Yasin, Eko, Wina dan seluruh teman-teman
v
11. Untuk Band Posesif, desy, ibu Nani, dan Echy yang memotivasi sampai
skripsi selesai tepat pada waktunya dan selalu membuat penulis semangat
dalam menyusun skripsi ini.
12. Untuk sahabat-sahabatku Gilang, Amri, Elfida, dan Kiky terimakasih banyak
motivasinya yang membuat penulis selalu semangat.
13. Untuk seluruh teman-teman yang lain yang tidak dapat disebutkan satu
persatu, terimakasih banyak atas doa dan semangatnya selama ini.
Tiada manusia yang sempurna, karena penulis sangat menyadari adanya
keterbatasan ilmu dan kemampuan yang dimiliki sehingga dalam penyusunan
skripsi ini banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan
saran dan kritik yang sifatnya membangun guna kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan skripsi ini dapat bermanfaat bagi
yang membutuhkan. Mohon maaf atas segala kekurangan. Semoga Allah SWT
senantiasa melimpahkan segala Rahmat-Nya kepada kita semua.
Wassalammu’alaikum Wr. Wb
Bandung, Januari 2013
105
Iwan Sofana. 2008. Membangun Jaringan Komputer. Informatika. Bandung.
Iwan Sofana. 2010. CISCO CCNA & Jaringan Komputer. Informatika. Bandung.
Jogiyanto. 2005. Analisis Dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur
Dan Praktik Aplikasi Bisnis. Andi. Yogyakarta.
Rosa A.S dan M. Shalahuddin. 2011. Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat
Lunak (Terstruktur Dan Berorientasi Objek). Modula. Bandung.
Umi Narimawati, Sri Dewi Anggadini, Linna Ismawati. 2010. Penulisan Karya
Ilmiah. Genesis. Bekasi.
http://dansite.wordpress.com/pengertian-persediaan-inventory/ 22 Oktober 2012.
http://www.wimpermana.web.ugm.ac.id/budi_s/wp-content/client_server.pdf/ 22
Oktober 2012.
http://id.wikipedia.org/wiki/php/ 26 Oktober 2012.
http://www.blogofnurjaya.com/2010/01/definisi-dan-sejarah-mysql/ 26 Oktober
1
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan teknologi merupakan hal yang penting dalam perusahaan
saat ini. Dengan adanya teknologi informasi yang mendorong perubahan dalam
kajian ataupun implementasi di lapangan. Dalam era saat ini perusahaan
membutuhkan peran teknologi informasi, demi kemajuan perusaan dan untuk
mengimbangi persaiangan yang semakin ketat, tidak hanya perusahaan besar
tetapi perudahaan kecil juga memerlukan teknologi informasi. Pemanfaatan
teknologi komputerisasi pada perusahaan sangaat membantu dan menunjang, baik
dari segi oprasinal maupun dari segi pengambilan keputusan.
Sistem yang terkompureisasi mampu menjawab kebutuhan perusahaan
untuk menjalankan kegiatan. Suatu aplikasi dalam penerapan teknologi informasi
yang berkaitan dengan database yaitu sistem informasi mempunyai manfaat yang
besar bagi manusia antara lain untuk mempermudah melakukan proses
penyimpanan data perusahaan yang begitu banyak agar data dapat terorganisir
dengan baik. Oleh karena itu, sistem komputerisasi dapat dijadikan sebagai alat
untuk meningkatkan kompetensi serta keuntungan perusahaan untuk bersaing
dengan perusahaan lain.
Perkembangan dunia otomotif saat ini telah berkembang dengan pesat,
mesin-mesin yang menujang dunia otomotif pun ikut pula berkembang dengan
mendukung dalam memudahkan pekerjaan. PT. Liling Putra merupakan suatu
badan usaha yang bergerak dibidang kaloseri kendaraan roda empat. Dari
penelitian yang sudah dilakukan, terdapat banayak barang pada bagian gudang di
PT. Liling Putra yang pencatatan barang masuk dan barang keluarnya masih
mengunakan manual atau masih menggunakan buku agenda.
Maka sangat diperlukan sekali sistem yang dapat melakukan pengolahan
data persediaan barang dengan tepat. Bagian gudang di PT. Liling Putra belum
menggunakan sistem terkomputerisasi sebelumnya, sehingga metode ini dirasakan
kurang efektif dalam penyimpanan dan pencarian data stok barang. Akibatnya
akan sering memunculkan masalah-masalah yaitu akan mudah hilang atau rusak
arsip yang berisikan data-data barang, serta akan membutuhkan banyak waktu
karena harus memeriksa arsip yang berisikan data stok barang tersebut.
Maka penulis ingin membuat susatu sistem informasi untuk memudahkan
dan efektif dalam bekerja. Untuk memudahkan pekerjaan di bagian gudang PT.
Liling Putra ini, maka perlu di butuhkan sebuah sistem yang terkomputerisasi,
yang dapat membantu kepada para pegawai dalam mengolah data barang masuk
dan barang keluar serta data stok barang.
Berdasarkan latar belakang dan data diatas, saya selaku penulis akan
mencoba menerapkan judul “Perancangan Sistem informasi Persedian Barang
pada Bagian Gudang Di PT. Liling Putra Bandung”.
1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah
Identifikasi masalah adalah cara untuk mengidentifikasikan masalah yang
masalah adalah gambaran atau rancangan masalah yang akan diteliti dalam sebuah
penelitian.
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat di identifikasikan
masalah-masalah yang terjadi pada PT. Liling Putra yaitu belum adanya sistem
yang terkomputerisasi dan sangat tidak efektif apabila pencatatan dan pengecekan
data stok barang baik barang masuk atau barang keluar yang di lakukan dengan
cara mengecek satu persatu barang yang digudang dan membuka kembali catatan
yang sudah di arsipkan. Dari segi pembuatan laporan masih memerlukan watu
yang cukup lama, karena pembuatan laporan dilalkukan dengan merekap data
persediaan barang yang ada di gudang yang masih berupa dokumen.
Dikhawatirkan hal tersebut akan menimbulkan masalah baru seperti akan mudah
hilang dan rusak arsip yang berisikan data persidiaan barang. Hal ini dirasakan
kurang efektif karen hanya dikerjakan dengan satu pegawai saja yang berada di
bagian gudang itu sendiri.
1.2.2 Rumusan Masalah
Berbagai cara digunakan untuk memperoleh informasi data data yang
diinginkan tanpa mendapat dukungan dari alat atau sistem yang digunakan tidak
akan tercapai, maka cara untuk mencapai hasil yang memuaskan harus
merumuskan masalah tersebut. Berdasarkan latar belakang masalah diatas
rumusan masalah dari pembahasaan ini adalah sebagi berikut:
1. Bagaimana perancangan sistem Informasi Persediaan Barang pada Bagian
2. Bagaimana Sistem Informasi Persediaan Barang Bagian Gudang PT. Liling
Putra yang saat ini berjalan.
3. Bagai mana Pengujian terhadap Sistem Informasi Persediaan Barang pada
Bagian Gudang PT. Liling Putra.
4. Bagai mana implementasi Sistem Informasi Perseiaan barang Pada Bagian
Gudang PT. Liling Putra.
1.3 Maksud dan tujuan penelitian
Sebagai hasil kajian terhadap latar belakang munculnya tujuan penelitian
di atas, maka penulis dapat menyimpulkan maksud dan tujuan penelitian sebagai
berikut :
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengimplementasikan kemampuan di bidang komputer.
2. Untuk menghasilkan suatu Sistem Informsai yang mampu
menangani masalah-masalah yang ada di perusahaan.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah, sebagai berikut :
1. Untuk membuat Perancangan Sistem Informasi Persediaan barang
pada Bagian Gudang PT. Liling Putra.
2. Untuk Mengetahui Sistem Informasi Persediaan yang sedang
3. Melakukan pengujian terhadap Sistem Informasi persediaan
Barang pada Bagian Gudang PT. Liling Putra.
4. Untuk melakukan Implementasi terhadap Sistem Informasi
Persediaan Barang pada Gudang PT. Liling Putra.
1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini bagi penulis adalah untuk menerapkan ilmu
pengetahuan dan pengmbangan yang di dapatkan selama di bangku perkuliahan.
Untuk menambah pengetahuan dan pengalaman dalam rung lingkup dunia kerja
yang sesungguhnya.
1.4.1 Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini bagi perusahaan di harapkan dapat bermanfaat untuk
memecahkan masalah terkait dengan sistem informasi persediaan barang yang
mengatur barang masuk dan keluarnya di Gudang. Dan dapat menjadi alternatif
solusi dalam mencatat, mencari serta mengolah data keluarnya masuknya barang
dengan tepat, serta diharapkan membantu mempermudah pekerjaan yang terlibat
didalam sistem ini.
1.4.2 Kegunaan Akademik
Secara Akademik diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat,
diantaranya :
1. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, dapat memberikan suatu
karya baru yang dapat mendukung dalam pengembangan sistem
2. Hasil penelitian ini dapat menjadi acaun perbandingan antara ilmu
yang didapat secara teori dengan ilmu yang terjadi di lapangan
(praktek) bagi pihak yang terkait di bidang Sistem Informasi.
3. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan infirasi baru kepada
peneliti lainnya, yang juga akan melakukan tugas akhir tau
skripsinya.
4. Bagi penulis, diharapkan dapat menambah wawasan sehingga kita
dapat membandingkan bagaimana teori dan peraktek yang
sebenarnya, dan dapat juga mengembangkan ilmu pengetahuan
yang kita miliki dengan pengalaman yang telah diperoleh dari
perusahaan.
1.5 Batas Masalah
Pembatasan masalah ini dilaksanakan agar dalam perancangan sistem yang
dihasilkan ini tidak terlalu meluas, maka penulis memberi ruang lingkup dari
permasalahan tersebut. Batasan masalah tersebut terdiri dari :
1. Sistem informasi Persediaan barang ini hanya digunakan di bagian temapat
penyimpanan barang yaitu gudang.
2. Sistem Informasi persedian barang ini hanya mediakan informasi-informasi
yang berkaitan dengan barang masuk, barang keluar, pesanan, peringatan stok
barang yang akan habis serta laporan.
3. Sistem Informasi Persediaan barang ini berbentuk software yang di rancang
4. Stok persedian batang pada sistem ini minimal 5 barang pada masing-masih
item.
1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di PT. Liling Putra, Jl. Kopo Cirangrang Desa
sukamenak kotamadya Bandung. Adapun jadwal penelitian sebagai berikut :
Tabel 1.1 Waktu Penelitian
NO KEGIATAN
BULAN (2012)
Agustus September Oktober November Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengumpulan Data
1 Observasi 2 Wawancara 3 Dokumentasi Mengembangkan Prototype
4 Mengumpulkan Kebutuhan User 5 Membangun
Program Prototype 6 Pengujian Prototype
7 Evaluasi Prototype Pengkodean Sistem Operasional
8 Struktur Program 9 Struktur Menu 10 Kodefikasi
11 Desain Input/Output 12 Menguji Sistem
Operasional 13 Evaluasi Sistem
Operasional
14 Implementasi Sistem
8
2.1 Konsep Dasar Sistem
Suatu sistem yang lebih menekankan pada elemen-elemen atau
kelompoknya didefinisikan sebagai suatu jaringan kerja dari produk-produk yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
menyelesaikan suatu aturan tertentu. Terdiri dari sistem-sistem bagian (subsistem)
yang saling berinteraksi, sebagai akibat adanya input yang diproses menjadi
output atau informasi, misalnya sebuah komputer terdiri dari beberapa komponen.
2.1.1 Definisi Sistem
Pendekatan sistem yang lebih baik menekankan pada prosedurnya
mendefinikasikan sistem sebagai berikut.
Menurut Jogiyanto (2002 : 1) “Suatu sistem jaringan kerja dari prosedur –
prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakuan
suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”.
Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur, yang
telah dijabarkan diatas lebih menekankan pada urutan-urutan operasi di dalam
sebauh siste, yang berakti suatu sistem merupakan jaringa kerja dari berbagai
operasi yang berurutan, berhubungan, berkumpul bersama dan bekerjasama demi
penyelesaian suatu tujuan tertentu, sedangkan pendekatan sistem yang lebih
Sebuah sistem dapat terdiri dari sistem-sistem bagian (subsistem)
masing-masing dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau terdiri
dari komponen-komponen yang saling berinteraksi dan saling berhubungan
membentuk suatu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem dapat tercapai.
2.1.2 Karakteristik Sistem
Menurut Jogiyanto suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat
yang tertentu, yaitu sebagai berikut ini :
a. Komponen-Komponen Sistem (components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komonen yang saling berinteraksi atau
bekerja sama membuat suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau
elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem.
b. Batas sistem (Boundary)
Batas sistem (Boundary)merupakan daerah yang membatasi anatara suatu
sistem dengan sistem yang lain atau dengan lingkungan luar. Batas sistem ini
memunginkan susatu sistem dipandang menjadi suat kesatuan. Batas dari suatu
sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem tersebut.
c. Lingkungan luar Sistem (Environments)
Lingkungan luar Sistem (Environments)dari suatu sistem adalah apapun
diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar
sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut.
Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan
yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalu tidak maka akan
menggangu kelangsungan hidup dari sistem.
d. Penghubung Sistem (Interface)
Penghubung Sistem (Interface)merupakan media penghubung antara suatu
subsisten dengan subsisten yang lain. Melalaui penghubung ini memungkinkan
sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem yang lain. Keluaran (output)
dari susatu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk menjadi subsistem
yang lainnya dengan melalaui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem
dapat berintegrasi dengan subsisntem yang lainnya membentuk suatu kesatuan.
e. Masukan Sistem (Input)
Merupakan energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa
masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal
input).Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut
dapat beroprasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan
keluaran.
f. Keluaran Sistem (Output)
Merupakan hasil dari energi yang di olah dan dikelarifikasikan menjadi
keluaran yang beguna dan sisa pembangunan. Keluaran dapat merupakan
masukan untuk subsistem yang lain atau pada supra sistem.
g. Pengolah Sistem (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan merubah
berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang
jadi.
h. Sasaran Sistem (Objectives)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective).
Sasaran dari sistem sangat memnentukan sekali masukan yang dibutuhkan sisitem
dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila
mengenai sasaran atau tujuannya.
Input Pengolahan Output
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem Informasi
[ Sumber : Jogianto HM, 1989, Analisis dan Desain Sistem Informasi]
2.1.3 Klasifikasi Sistem
Menurut Jogiyanto, sistem dapat dikelarifikasi dari beberapa sudut
panadang , diantaranya adalah sebagi berikut ini :
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstrak system) dan sistem
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang
tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang
berupa pemikiran-pemikiran hubungan manusia dengan tuhan. Sistem fisik
merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem
akutansi, sistem produksi dan lain sebagainya.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem
buatan manusia (human made system).
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi memalui proses alam, tidak
dibuat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh
manusia. Sistem yang dibuat manusia yang melibatkan interaksi anata
manusia dengan mesin disebut human machine system atau ada yang
menyebut dengan man-machine system.
3. Sistem diklasifikasi sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan
sistem tak tentu (probabilistic system).
Sistem tertentu beroprasi dengan tingkah laku yang sudah dapat di
prediksi. Interaksi denga bagian-bagiannya dapat dideteksi denga pasti,
sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tak tentu adalah
sistem yang kondisi masa depannya tidak di prediksi karena mengandung
unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed System) dan sistem
terbuka (open System).
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
otomatis tanpa ada yang turut campur dari pihak luar. Secara teori sistem
tertutup ini ada, tetapi kenyataan tidak ada sistem yang benar-benar
tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif
tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem tersebut adalah sistem yang
berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini
menerima masukan dan mengahasilkan keluaran untuk lingkungan luar
atau subsistem yang lainnya. Karena sistemnya terbuka dan terpengaruh
lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem
pengendalian yang baik.
2.2 Konsep Dasar Informasi
Menurut Barry E. Cushing (2005 : 7)Informasi didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data yang diorganisasikan dan berguna bagai orang ataupun pihak yang menerimanya. Informsai dikatakan berguna apabila mempunyai kualitas yang baik dalam membantu untuk mengambil keputusan dan dapat menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan guna mencapai tujuan organisasi. Informasi yang berguna bagi sistem akan menghindari proses entropy yang disebut dengan negative entropy atau negentropy. Dari pengertian diatas informasi dapat didefinisikan yaitu, informasi adalah data yangdiolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yangmenerimanya.
2.2.1 Definisi Informasi
Menurut Gordon B. Davis, informasi adalah data yang diolah menjadi
bentuk yang lebih berguna dan lebih bearti bagi yang menerimanya. Informasi
merupakan hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan
lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian
2.2.2 Siklus Informasi
Siklus informasi dapat diartikan sebagai sebuah penggambaran
pengolahan data menjadi informasi dan pemakaian informasi untuk pengambilan
keputusan, hingga akhirnya dari tindakan hasil pengambilan keputusan tersebut
dihasilkan data kembali.
Data diolah melalui suatu model tertentu menjadi informasi, penerima
kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan
tindakan, yang berakti melakukan suatu tindakan yang lain yang akan membuat
sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses
kembali lewat suatu model dan seterusnya membuat suatu siklus. Berikut adalah
merupakan siklus informsi yang juga di sebut sebagai siklus pengolahan data :
Gambar 2.2Siklus Informasi
2.2.3 Kualitas Informasi
Kualitas informasi dapat digambarkan sebagai pilar-pilar dalam bangunan
(John Burch dan Gari Grudnitski, 1989). Bentuk bangunan yang ditunjang oleh
tiga buah pilar.
Istilah kualitas informasi (quality of information)terkadang juga dipakai untuk
menyatakan informasi yang baik, suatu kualitas informasi harus:
1. Akurat
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau
menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan
maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi
sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan
(noise) yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.
2. Tepat pada waktunya
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi
yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi
merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan. Bila
pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk
organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus
cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan
teknologi-teknologi mutakhir untuk dapat mengolah dan mengirimkannya.
3. Relevan
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakaiannya. Relevansi
Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin
produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan
lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya
informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan
informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan.
2.2.4 Nilai Informasi
Menurut Jogiyanto (2005 : 11) Nilai dari informasi (value of information)
ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu
informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan
biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang
digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa
kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu
bagian informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk
memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh satu
pihak didalam perusahaan. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan
dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Secara sepintas sistem informasi dapat diartikan sebuah kombinasi dari
manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian atas
kegiatan-kegiatan tertentu yang menghasilkan sebuah informasi yang dapat di
2.3.1 Komponen Sistem Informasi
John Burch dan Gary Grudnitski yang ada pada (Jogiyanto : 2005) sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok
bangunan (building block). Komponen-komponen sistem informasi tersebut yaitu
sebagai berikut :
1. Blok Masukan(input block)
Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input
disinitermasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang
akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model(model block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data
dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang
diinginkan.
3. Blok Keluaran(output block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi
yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi(technology block)
Teknologi merupakan ”kotak alat” (tool-box) dalam sistem informasi.
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran
dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi
terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware),
5. Blok Basis Data(database block)
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras
komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data
perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi
lebih lanjut.
6. Blok Kendali(controls block)
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan
bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila
terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
2.4 Pengertian Persediaan barang
Persediaan merupakan sejumlah barang yang disediakan untuk memenuhi
permintaan dari pelanggan. Dalam suatu perusahaan perdagangan pada dasarnya
hanya ada satu golongan inventory (persediaan), yang mempunyai sifat perputaran
yang sama yaitu disebut “Merchandise Inventory”(persediaan barang dagangan).
Persediaan ini merupakan persediaan barang yang selalu dalam perputaran, yang
selalu dibeli dan dijual, yang tidak mengalami proses lebih lanjut didalam
perusahaan tersebut yang mengakibatkan perubahan bentuk dari barang yang
bersangkutan.
Persediaan pada dasarnya akan menimbulkan biaya-biaya. Biaya-biaya
yang ditimbulkan tersebut salah satunya adalah biaya variabel, yang dapat
1. Procurement atau Ordering Cost
Ordering cost adalah biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan
frekuensi pesanan, yang terdiri dari :
1) Biaya selama proses pesanan
a) Persiapan-persiapan yang diperlukan untuk pemesanan
b) Penentuan besarnya kuantitas yang akan dipesan
2) Biaya pengiriman pesanan
3) Biaya penerimaan barang yang dipesan
a) Pembongkaran dan pemasukan ke gudang
b) Pemeriksaan material yang diterima
c) Mempersiapkan laporan penerimaan
d) Mencatat kedalam “Material Record Card”
4) Biaya-biaya processing pembayaran
a) Auditing dan perbandingan antara laporan penerimaan dengan
pesanan yang asli
b) Persiapan pembuatan cheque untuk pembayaran
c) Pengiriman cheque dan kemudian auditnya
2. Carrying Cost
Carrying cost adalah biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya
persediaan. Penentuan besarnya carrying cost didasarkan pada “Average
Inventory” (persediaan rata-rata), dan biaya dinyatakan dalam persentase
dari nilai dalam rupiah dari average inventory. Biaya-biaya yang termasuk
1) Biaya penggunaan/sewa ruangan gedung
2) Biaya pemeliharaan material dan allowances untuk kemungkinan
rusak
3) Biaya untuk menghitung atau menimbang barang yang dibeli
4) Biaya asuransi
5) Biaya modal
6) Biaya absolescence
7) Pajak dari persediaan yang ada dalam gudang
(Sumber : http://dansite.wordpress.com/pengertian-persediaan-inventory)
2.5 Arsitektur Aplikasi
Arsitektur aplikasi adalah mengenai tata bentuk atau tata bangun atau
hubunan aplikasi. Arsiterktur Aplikasi disini akan menjelaskan mengenai definisi
jaringan komputer, jenis-jenis jaringa komputer, topologi jaringan komputer,
manfaat jaringankomputer.
2.5.1 Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa
komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran
data. Jaringan komputer juga dapat diartikan sebagai kumpulan sebuah terminal
komunikasi yang berada diberbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer
yang saling berhubungan.
Dalam sebuah jaringan komputer biasanya terhubung sejumlah komponen
“pelayanan” pengiriman data dan penerimaan data diantara komputer-komputer
yang tersambung.
Tujuan dibangunnya jaringan komputer adalah membawa informasi secara
tepat tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (transmisi) menuju ke sisi
penerima (receiver) melalui media komunikasi.
2.5.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer
Secara umum jaringan komputer dibagi atas tiga jenis, yaitu :
1. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi didalam
sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer.
LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer
pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik
untuk memakai bersama sumberdaya (resource, misalnya printer) dan
saling bertukar informasi.
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN
yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang
sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang
letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk
keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan
Bus
3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis
yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri
dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan
program-program aplikasi pemakai.
2.5.3 Topologi Jaringan Komputer
Ada empat macam topologi jaringan yaitu : Topologi Bus, Topologi Star,
Topologi Ring, Topologi Mesh.
1. Topologi Bus
Pada topologi ini semua simpul (umumnya komputer) dihubungkan
memalui kabel yang disebut bus. Kabel yang digunakan adalah kabel
koaksial. Jika seseorang pemakai mengirimkan pesan ke seseorang
pemakai lain maka pesan tersebut akan memalui bus. Setiap komputer
perlu membaca alamat dalam pesan. Sekiranya alamat pesan cocok dengan
alamat komputer pembaca, komputer tersebut segera mengambil pesan
tersebut.
Gambar 2.3 Topologi Bus
2. Topologi Star
Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa
konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi
jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.
Kelebihan topologi ini yaitu, kerusakan pada satu saluran hanya akan
mempengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
Tingkat keamanan termasuk tinggi penambahan dan pengurangan station
dapat dilakukam dengan mudah. Kekurangan jika node tengah mengalami
kerusakan, maka seluruh jaringan akan terhenti.
Gambar 2.4 Topologi Star
[Sumber : Khairuk Anas, 2012, Membangun Jaringan komputer, Informatika, Bandung]
3. Topologi Ring
Topologi cincin adalah topologi jaringan berbentuk raikaian titik yang
masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian membentuk
jalur melingkar membentuk cincin. Pada teropologi cincin, komunikasi
data dapat terganggu jiga satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI
mengantisifasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan
berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan. Topologi ring
digunakan dalam saat komputer yang terhubung ke jaringan dalam jumlah
yang banyak.
Gambar 2.5 Topologi Ring
[Sumber :Khairuk Anas, 2012, Membangun Jaringan komputer, Informatika,
Bandung]
4. Topologi Mesh
Topologi jala atau topologi mesh adalah suatu bentuk hubunan antara
perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung keperangkat
lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh
setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang
dituju (dedicated links). Jumlah saluran harus disediakan untuk
membentuk jaringan mesh adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n =
jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan
meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian disamping
Gambar 2.6 Topologi Mesh
[Sumber :Khairuk Anas, 2012, Membangun Jaringan komputer, Informatika, Bandung]
2.5.4 Manfaat Jaringan Komputer
Manfaat yang di dapat dari membangun jaringan komputer adalah sebai
berikut:
1. Sharing Resources
Sharing Resources bertujuan agar selalu program, peralatan/periperal
liannya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan
komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari
pemakai. Dengan kata lain, seorang pemakai yang letaknya jauh
sekalipun dapat memanfaatkan data maupun informasi yang lainnya
tanpa mengalami kesulitan.
2. Media komunikasi
Jaringa komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antara
pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan /
3. Integrasi Data
Pembangunan jaringan komunikasi dapat mencegah ketergantungan
pada komputer pusat. Setiap proses data tidak harus digunakan suatu
komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ketempat lainnya, pleh
sebab inilah maka dapat terbentuk data yang terintergrasi sehingga
dengan demikian memudahkan pemakai untuk memperoleh dan
mengelola informasi setiap saat.
4. Pengembangan dan Pemeliharaan
Dengan adanya jaringan komunikasi ini, maka perkembangan
peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya.
Jaringa kompueter bisa memudahkan pemakai dalam merawat
harddisk dan peralatan lainnya. Misalnya untuk memberikan
perlindungan serangan virus maka pemekai cukup memutuskan
perhatian pada harddiskyang ada pada komputer pusat.
5. Keamana Data
Sistem jaringa komputer memberikan perlindunga terhadap data
jaminan keamanan, data tersebut diberikan memlalui pengaturan hak
akses pra pemakai dan password, serta teknik perlindungan yang
efektif.
6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini
Dengan adanya pemakaian sumberdaya secara bersama-sama, maka
pemakai bisa mendapatkan hasil dengan maksimal dan kualitas yang
Karena ada perubahan yang terjadi dapat secara langsung diketauhi
setiap pemakai.
2.6 Definisi Client Server
Dalam model klien/server, sebuah aplikasi dibagi menjadi dua bagian yang
terpisah, tapi masih merupakan sebuah kesatuan yakni komponen klien dan
komponen server. Komponen klien juga sering disebut sebagai front-end,
sementara komponen server disebut sebagai back-end. Komponen klien dari
aplikasi tersebut dijalankan dalam sebuah workstation dan menerima masukan
data dari pengguna. Komponen klien tersebut akan menyiapkan data yang
dimasukkan oleh pengguna dengan menggunakan teknologi pemrosesan tertentu
dan mengirimkannya kepada komponen server yang dijalankan di atas mesin
server, umumnya dalam bentuk request terhadap beberapa layanan yang dimiliki
oleh server. Komponen server akan menerima request dari klien, dan langsung
memprosesnya dan mengembalikan hasil pemrosesan tersebut kepada klien. Klien
pun menerima informasi hasil pemrosesan data yang dilakukan server dan
menampilkannyakepada pengguna. (Sumber
:http://id.wikipedia.org/wiki/Klien-server).
2.7 Perangkat Lunak Pendukung
Yaitu perangkat lunak yang akan digunakan untuk membangun maupun
melakukan pengembangan suatu aplikasi sistem informasi. Adapun perangkat
lunak pendukung yang digunakan penulis adalah menggunakan bahasa PHP dan
2.7.1 Bahasa Pemrograman PHP
PHP: Hypertext preprocessor adalah bahasa skrip yang dapat ditanamkan
atau disisipkan ke dalam HTML.PHP banyak dipakai untik membuat situs web
dinamis. PHP dapat digunakan untuk membuat CMS.
Pada awalnya PHP merupakan kependekan dari Personal home page
(Situs personal). PHP pertama kali di buat oleh Rasmus Lerdorf pada tahun 1995.
Pada waktu itu PHP masih bernama Form Interpreted(FI), yang wujudnya berupa
sekuumpulna skrip yang digunakan untuk mengolah data formulir di web.(Sumber
: http://id.wikipedia.org/wiki/PHP)
2.7.2 Kelebihan PHP
PHP memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahasa-bahasa
pemograman sejenisnya, diantaranya adalah :
1. PHP mudah dibuat dan dijalankan, maksudnya PHP dapat berjalan
dalam web server apache, internet Service (IIS), personal Web
Server(PWS), XAMPP dan linnya, serta dalam Sistem Operasonal
yang berbeda pula seperti Windows dan unix.
2. PHP bersifat efisien, karena hanya memerlukan resource sistem yang
sangat sedikit dibanding dengan bahasa pemrograman lainnya.
3. PHP dapat menggunakan beberapa database seperti MySQL, Sybase
Interbase, Oracle, Ms. SQL Server, Microsof Access, Dbase, dll.
4. PHP bersifat Open Source, PHP adalah web yang dapat diperoleh
5. PHP mudah di pelajari. PHP mudah dipelajari dibandingkan dengan
produk lainnya yang mempunyai fungsi yang sama.
6. PHP bersifat embedded. Penulisan script PHP menyatu dengan HTML
sehingga memudahkan untuk pembuatan.
7. PHP meningkatkan kecepatan dari proses script. PHP menyenangkan
pda eksekusinya, terutama saat dikonpile sebagai module Apache
disisi UNIX. Saat ini PHP lebih cepat untuk hampir semua pengguna
CGI script.
8. PHP mempunyai fleksibelitas tinggi, menyamai high level seperti
language seperti bahasa C.
9. Life Cycle yang singkat, sehingga PHP selalu up to date mengikuti
perkembangan teknologi internet.
2.7.3 XAMPP
XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem
operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai
server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP
Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa
pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat
sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia
dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang
mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis.
Untuk mendapatkanya dapat mendownload langsung dari web resmi.
2.7.4 Web Browser
Browser/Web Browser adalah sebuah program aplikasi yang digunakan
untuk menjelajahi Internet. Aplikasi ini memiliki kemampuan untuk menampilkan
suatu Web Page yang ditulis dalam bentuk dokumen HTML. Web browser
pertama adalah Mosaic, yang dikembangkan oleh National Center for
Supercomputing Applications ( NCSA ) di Unversity of Illinois, Urbana –
Champaign. Sekarang ini Netscape Navigator dan Microsoft Explorer merupakan
web browser yang paling popular yang digunakan oleh para pengguna internet.
2.7.5 CodeIgniter
CodeIgniter adalah aplikasi open source yang berupa framework dengan
model MVC (Model, View, Controller) untuk membangun website dinamis
dengan menggunakan PHP. CodeIgniter memudahkan developer untuk membuat
awal. CodeIgniter dirilis pertama kali pada 28 Februari 2006. Versi stabil terakhir
2.1.0 yang dirilis pada 28 November 2011.
2.7.6 Adobe Dreamweaver
Adobe Dreamweaver merupakan program penyunting halaman web
keluaran Adobe Systems yang dulu dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver
keluaran Macromedia. Program ini banyak digunakan oleh pengembang web
karena fitur-fiturnya yang menarik dan kemudahan penggunaannya. Versi terakhir
Macromedia Dreamweaver sebelum Macromedia dibeli oleh Adobe Systems yaitu
versi 8. Versi terakhir Dreamweaver keluaran Adobe Systems adalah versi 10
yang ada dalam Adobe Creative Suite 4 (sering disingkat Adobe CS4).
2.7.7 Database MySQL
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manamejen basis data SQL
(bahasa Inggris: database managemen system) atau DBMS yang multithread,
multi-user, dengan sekitar 6 juta instansi diseluruh dunia. MySQL AB membuat
MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General
Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial
untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL.
MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam
database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language). SQL adalah sebuah
konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan
mudah secara otomatis. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih
unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti
untuk query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa
sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan
Interbase.SQL bisa digunakan dalam dua cara. Yang pertama secara interpretasi,
yakni dengan memasukkan sebuah pernyataan SQL melalui terminal atau mikro
komputer dan langsung diproses dan diinterpretasikan. Hasilnya bisa dilihat
secara langsung. Cara ini dikenal juga dengan SQL interaktif (Interactive SQL).
Cara kedua dengan menyisipkan pernyataan SQL ke dalam sebuah program yang
ditulis ini tidak dapat dilihat secara langsung oleh pemakai, tetapi diproses oleh
33
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian dilakukan pada PT. Liling Putra dengan maksud
membuat sistem informasi persedian barang yang baru, agar kerja karyawan lebih
cepat dan optimal. Dalam pengolahan persediaan barang didalam gudang.
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
PT. Liling Putra merupakan badan usaha milik suwasta yang bergerak
dibidang kaloseri (otomotis), didirikan oleh Bapak Leody Haryawan pada tahun
1981 dengan lokasi dijalan Cibuntu, Bandung. Disebabkan oleh adanya
pengembangan dan perluasan perusahaan, maka pada tahun 1986 perusahaan ini
pindah ke lokasi baru yaitu dijalan Kopo Cirangrang Desa Sukamenak Bandung.
Dalam usaha memajukan kerja sama antara perusahaan yang sejenis Liling
Putra telah menjadi anggota Asosiasi Kaloseri Indonesia (AKSINDO) yang
terdaftar pada komisaris daerah Jawa Barat tahun 1988.
Liling Putra yang berdiri sekarang, sebenarnya merupakan perusahaan
penerus dari usaha keluarga yang memang bergerak di bidang kaloseri. Pada
awalnya sekitar tahun 50-an didirikan sebuah perusahaan kaloseri yang
menggunakan konstuksi kayu dijalan Banceuy oleh ayah pemilik sekarang yang
mobil besar, produk jadinya pada saat itu dibuat antara lain untuk mobil-mobil
dengan merek Dodge, Morris.
Pada tahun 1960 pengaruh otomotif Jepang masuk, diantaranya telah
dikenal dengan merek-merek seperti Daihatsu, Suzuki, Mitsubishi. Seiring dengan
perkembangan pasar, perusahaan ini pun berkembang ke mobil ukuran kecil
(mobil niaga). Keinginan konsumen pun telah bergeser dari konstruksi kayu ke
konstruksi baja (Steel Body) yang masih memakai sistem ketok.
Kemajuan teknologi mempengaruhi perusahaan ini untuk memakai sistem
jig sampai pada saat ini. Sistem jig (semi full pressed body), ini mengunakan
cetakan-cetakan kecil (per bagian) yang nantinya disambung menjadi satu
komponen body kendaraan. Produk dengan sistem ini disesuaikan dengan selera
konsumen karena untuk yang perlu disesuaikan dengan biaya yang tidak terlalu
besar.
Adapun perkembangan selanjutnya menurut pemilik perusahaan bila
kondisi keuangan memungkinkan adalah menggunkan sistem full pressed body
yang menggunkan (cetak baku untuk satu komponen) dengan menggunkan sistem
hidrolik. Sistem ini membutuhkan modal yang sangat besar karena untuk
membuat satu cetakan, untuk satu komponen misalnya satu pintu depan
dibutuhkan dana kurang lebih 1 miliar rupiah dan juga dengan menggunakan
sistem ini sulit untuk merubah model sesuai dengan selera konsumen.
Dikarenakan cetakan tadi yang berbentuk permanent, tetapi di lain hal sistem ini
banyak memiliki keuntungan diantaranya adalah efisiensi waktu, efisiensi dalam
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
1. Visi
Terwujudnya produk berkualitas berbasis standar industry Indonesia dan
memenuhi kebutuhan dan kualitas melebihi harapan customer serta dapat
memenuhi kebutuhan pasar.
2. Misi
a. Mengembangkan nilai-nilai pelayanan terhadap kebutuhan pelanggan
sesuai dengan perinsip-prinsip perusahaan.
b. Mengoptimalkan teknologi dan sumber daya manusia yang bertumbuh
dalam kreativitas dan kemampuan.
c. Memberikan hasil yang maksimal dan tingkat resiko yang minimal
kepada perusahaan sehingga memberikan keuntunan dan kesejahteraan
karyawan.
d. Melakukan harmonisasi dan sinergi kepentingan antara kepentingan
perusahaan dan pekerja guna memupuk semangant dan disiplin kerja,
kesatuan dan persatuan dalam bersikap dan bertindak dalam rangka
tercapainya tugas pokok, visi dan misi perusahaan.
e. Mengutamakan pelayanan dan kepuasan konsumen.
f. Terwujudnya efesiensi dan produkfitas dalam menjalankan produksi
sehingga memberikan manfaaat bagi pemilik usaha, karyawan, pemasik
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
DIREKTUR DIREKTUR
SEKERTARIS
SEKERTARIS LITBANG &
ENERGI
KASBAG ADM SUB.FREE ASSSUB.FREE ASS KA.SUB
.PEMASARAN
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
3.1.4 Deskripsi Tugas
Fungsi dan tugas dari masing-masing bagian adalah sebagai berikut :
1. Direktur
a. Membuat perancangan jangka panjamg
b. Bertanggung jawab atas tujuan, sasaran dan strategi perusahaan jangka
panjang
c. Membuat kebijakan prinsip-prinsip kerja bagi para kepala bagian
d. Mengarahkan dan mengawasi kepala bagian yang berada dalam rentang
kendalinnya
e. Mengadakan hubungan antara transaksi bisnis dengan pihak ketiga
f. Bertanggung jawab atas transaksi bisnis yang dilakukan denga pihak
ketiga
2. Kepala Bagian Produksi
a. Merencanakan dan membuat jadwal produksi
b. Memberi instruksi kepada kasub yang berada dalam rentang kendalinya
c. Menjamin bahwa proses produksi telah sesuai dengan metode dan aturan
yang ada
d. Memelihara dan mengganti peralatan produksi
e. Bertanggung jawab kepada dilektur
3. Kasub Assembling
a. Membuat konstruksi yang diinginkan
b. Memberi intruksi kepada kasie yang berada pada rentang kendalinya
d. Bertanggung jawab atas konstruksi yang dibangunnya
e. Menyerahkan hasil konstruksi kebagian painting
f. Bertanggung jawab kepada kepala bagian produksi
4. Kasub Painting
a. Melakukan pengecekan ulang atas hasil yang diterima dari bagian
assembing
b. Mengendalikan hasil produksi yang tidak sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan
c. Memberi intrusi kepada kasie yang berada dalam rentang kendalinya
d. Mengarahkan dan mengawasi kasie yang berada dalam rentang kendalinya
e. Bertanggung jawab atas hasil pengecatan main body
f. Bertanggung jawab kepada kepala bagian produksi
5. Kasub Finishing
a. Melakukan pemasangan kelengkapan mobil dan aksesoris
b. Melakukam pemeriksaan terakhir sebelum kendaraan siap jual
c. Bertanggung jawab kepada kepala bagian produksi
3.2 Metode Penelitian
Untuk melakukan pemelitian yang baik diharuskan adanya suatu proses
yang teratur dan terarah. Oleh karena itu diperlukan suatu metodologi untuk
melakukan suatu penelitian.
3.2.1 Desain Penelitian
Desain penelitian ini termasuk kedalam penelitian yang bersifat deskriptif.
variabel, dimana dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang
kinerja program yang dirancang dan akan di implementasikan kepada pengguna
(user) di dalam suatu instansi khususnya di PT. Liling Putra.
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk mendapatkan informasi
pada penelitian, Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode sumber data primer dan sumber data sekunder. Jenis dari metode
sumber data primer yaitu wawancara dan observasi, sedangkan jenis metode
sumber data sekunder yaitu cara pengumpulan data dengan cara mempelajari data
yang telah tersedia seperti buku-buku dan dokumentasi lainnya.
Jenis dan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
3.2.2.1 Sumber Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh penulis secara langsung
melalui objek penelitian, yaitu dengan cara observasi, wawancara, mengamati dan
mencatat.
1. Pengamatan (Observasi)
Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan terjun
langsung ke lapangan untuk mengamati permasalahan yang terjadi dalam
perusahaan secara langsung ditempat kejadian. Penulis mengumpulkan
data-data melalui Bagian Gudang di PT. Liling Putra, dimana penulis
mengamati alur prosedur proses keluar dan masuknya barang yang sedang
2. Wawancara (Interview)
Merupakan teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi
langsung dari sumbernya secara tatap muka dan wawancara langsung
dengan objek penelitian (responden). Dalam hal ini penulis melakukan
wawancara dengan kepala bagian gudang yang bekerja di PT. Liling Putra
langsung. Wawancara ini dilakukan untuk memberikan informasi kepada
peneliti.
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari objek
penelitian., data yang diperoleh peneliti melalui dokumentasi-dokumentasi yang
ada di PT. Liling Putra. Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data dengan
mempelajari dokumen-dokumen dasar yang di PT. Liling Putra yaitu diantaranya
surat permohonan permintaan barang, surat pemesanan barang, dan dokumen
lainnya yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini.
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Dalam sebuah penelitian terutama pada saat menganalisis sistem akan
lebih mudah jika menggunkan metode pendekatan dan pengembangan sistem
sehingga yang dihasilkan akan sesuai dengan yang diharapkan.
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem
Penyusun menggunakan metode pendekatan sistem dengan pendekatan
object oriented atau berorientasi objek. Pendekatan object oriented adalah cara
memandang persoalan menggunakan model-model yang diorganisasikan seputar
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang akan digunakan oleh penulis yaitu
model prototype. Model prototype ini merupakan salah satu metode yang banyak
digunakan dalam pengembangan perangkat lunak.
Sasaran Prototype secara garis besar adalah sebagai berikut :
a. Mengurangi waktu sebelum pemakai (user) melihat sesuatu yang
konkret dari usaha pengembangan sistem.
b. Menyediakan umpan balik yang cepat dari pemakai (user) kepada
pengembang (sistem developer).
c. Membantu menggambarkan kebutuhan pemakai (user) dengan
kesalahan yang lebih sedikit.
d. Meningkatkan pemahaman pengembang (sistem developer) dan
pemakai (user) terhadap sasaran yang seharusnya dicapai oleh sistem.
e. Menjadikan keterlibatan pemakai (user) sangat berarti dalam analisis
dan desain sistem.
Metode Prototype mempunyai kelebihan sebagai berikut :
1. Pendefinisian kebutuhan pemakai menjadi lebih baik karena
keterlibatan pemakai yang lebih intensif.
2. Meningkatkan kepuasan pemakai dan mengurangi resiko pemakai
tidak menggunakan sistem mengingat keterlibatan mereka yang sangat.
tinggi sehingga sistem memenuhi kebutuhan mereka dengan lebih
baik.
4. Memperkecil kesalahan disebabkan pada setiap versi prototipe,
kesalahan segera terdeteksi oleh pemakai.
5. Pemakai memiliki kesempatan yang lebih banyak dalam meminta
perubahan-perubahan.
Metode Model Prototype mempunyai kekurangan sebagai berikut :
1. Prototipe hanya bisa berhasil jika pemakai bersungguh - sungguh
dalam menyediakan waktu dan pikiran untuk menggarap Prototype.
2. Kemungkinan dokumentasi terabaikan karena pengembang lebih
berkonsentrasi pada pengujian dan pembuatan Prototype.
3. Mengingat target waktu yang pendek, ada kemungkinan sistem yang
dibuat tidak lengkap dan bahkan sistem kurang teruji.
4. Jika terlalu banyak proses pengulangan dalam pembuatan Prototype,
ada kemungkinan pemakai menjadi jenuh dan memberikan reaksi yang
negatif.
5. Apabila tidak terkelola dengan baik, prototipe menjadi tak pernah
berakhir, hal ini disebabkan permintaan terhadap perubahan terlalu
Gambar 3.2 Model Pengembangan Prototype
(Sumber : Pressman, Roger. 2002)
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan 1. Use Case Diagram
Use case menggambarkan fungsionalitas dari sebuah sistem (apa fungsinya).
Yang mempresentasikan sebuah interaksi antar aktor dengan sistem (sebuah
pekerjaan). Misalnya menambah data/membuat laporan. Aktor adalah sebuah
entitas manusia mesin yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan
pekerjaan-pekerjaan tertentu. Sebuah use case dapat menginclude
funsionalitas use case lain.
2. Diagram Activity
Diagram aktivity menggambarkan berbagai aktifitas dalam sistem yang
sedang dirancang, mulai titik awal, melalui kondisi yang mungkin terjadi,
kemudian sapai pada titik akhir . diagram ini juga mampu menggambarkan
proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi. Diagaram ini
3. Diagram Sequence
Diagram sequence menggambarkan interaksi antara objek di dalam dan di
sekitar sistem berupa message yang digunkan terhadap waktu. Sequence
diagram terdiri dari dimensi vertikal (waktu) dan dimensi hirizontal (objek
yang terkait). Biasanya digunakan untuk mengambarkan sekenario atau
rangkaian langkah-langkah yang di lakukan sebagai respon dari sebuah even
untuk menghasilkan output tertentu.
4. Diagram Kelas(Class Diagram)
Diagram kelas adalah sebuah spesifikasi objek, yang memiliki atribut dan
layanan /fungsional (metode/fungsi). Class diagram menggambarkan struktur
dan deskripsi kelas, package dan objek beserta hubungan satu sama lian,
seperti contaunment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain. Kelas memiliki tiga
hal pokok yaitu : Nama, Atribut, dan metode.
5. Diagram Komponen
Diagram komponen dibuat untuk menunjukan organisasi dan ketergantungan
diantara kumpulan komponen dalam sebuah sistem. Diagram komponen
fokus pada komponen sistem yang dibutuhkan dan ada didalam sistem.
Komponen dasar yang biasanya ada dalam suatu sistem yaitu :
a. Komponen user interface yang menangani tampilan.
b. Komponen bussiness procesiing yang menangani fungsi-fungsi proses
bisnis.
c. Komponen data yang menangani manipulasi data.
6. Diagram Deployment
Diagram deployment menunjukan konfigurasi komponen dalam proses
eksekusi aplikasi. Diagram ini juga dapat digunakan untuk memodelkan
hal-hal berikut :
a. Sistem tambahan (embedded system) yang menggambarkan rancangan
device, node, dan hardware.
b. Sistem client/server.
c. Sistem terdistribusi murni.
d. Rekayasa ulang aplikasi.
3.2.4 Pengujian Software
Pengujian black-box sering disebut juga dengan pengujian tingkah laku
(behavoiur testing) yang lebih terfokus kepada kebutuhan fungsional dari
perangkat lunak, pengujian black-box memungkinkan pembuat perangkat lunak
untuk menentukan kondisi yang terjadi untuk suatu masukan yang akan
menjalankan fungsional.
Pengujuan black-box dilakukan untuk menentukan beberapa macam
kesalahan, yaitu :
1) Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
2) Kesalahan interface.
3) Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.
4) Kesalahan kinerja.
Pengujian ini dilakuakan pada tahap akhir dalam membuat perangkat
lunak tidak seperti pengujian white-box yang dilakukan di awal pembuatan, hal
tersebut dikarenakan pengujian black-box dengan sengaja menghiraukan steruktur
47
4.1 Analisis Sistem yang Berjalan
Tahapan yang diperlukan didalam pembuatan suatu program yaitu
menganalisa sistem yang telah ada mengenai kelebihan dan kekurangan sistem.
Dimana menurut Jogiyanto (2005 : 129), analisis sistem merupakan penguraian
dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya
dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi
permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan
kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan
perbaikan-perbaikannya.
4.1.1 Analisis Kebutuhan
Perancangan sistem informasi ini dimaksudkan sebagai sarana untuk
memberikan informasi mengenai persediaan barang pada bagian gudang di PT.
Liling Putra agar data barang masuk dan keluar lebih tertata rapi didalam database
yang dibuat.Dan informasi tentang persediaan barang lebih jelas dan akurat.
4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang Berjalan
Untuk menentukan kebutuhan dari pengguna yaitu dengan cara
hasil dari proses analisis sistem informasi persediaan barang yang sedang berjalan
adalah sebagai berikut :
1. Proses permintaan barang dilakukan oleh bagian produksi yang sedang
membutuhkan barang dengan langsung meminta kepada bagian gudang.
2. Bagian gudang persediaan barang yang diminta dari produksi. Apabila
barang masih tersedia, maka barang akan langsung diberikan kepada
produksi yang memintanya. Apabila tidak ada, maka bagian gudang akan
memesannya kepada supplier. Pemesanan barang ke supplier dilakukan
apabila persediaan barang sudah habis.
3. Untuk memesan barang, bagian gudang harus membuat Surat Pemesanan
Barang yang ditujukan kepada supplier.
4. Supplier mengirimkan atau memberikan barang kepada bagian gudang,
dan bagian gudang mencatat barang masuk di buku agenda. Supplier
memberikan faktur dan kwitansi, bagian gudang memberikan kontra bon
sesuai jumlah barang dan nilai.
5. Apabila sudah dicatat di buku agenda barang masuk, maka barang
disimpan kedalam gudang .
6. Bagian gudang membuatkan laporan dan memberikan bukti permintaan
dan serah terima barang kepada Produksi yang meminta barang.