• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Pengajuan Penyambungan Baru Berbasis Web Pada PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Pengajuan Penyambungan Baru Berbasis Web Pada PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten"

Copied!
164
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi syarat kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang Sarjana Fakultas Teknik & ilmu komputer

Taufik Ramdani 10505010

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)
(3)

PENGAJUAN PENYAMBUNGAN BARU BERBASIS WEB PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN

Taufik Ramdani NIM. 1.05.05.010

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Skripsi pada tanggal : _________________________

Menyetujui, Pembimbing

Deasy Permatasari, S.Si., MT. NIP. 4127.70.26.005

Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Ketua Program Studi Sistem Informasi

Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira M.Sc. NIP. 4127.70.006

(4)

ii

that occurred at PT PLN (Persero) Distribution West Java and Banten is not enough to give satisfactory service due to lack of information for customers about the decision of the PLN against the response of these proposals so that our customers have come to PLN often feel frustrated because of the filing are often suspended, or not yet in the process of the follow

The research was done with descriptive method by case approach. It was chosen because it can be directed to the problem that happened so it is easy to solve. In designing the information system was carried out using a prototype model of system development through a structured approach method. Structured approach method was done by flow analysis tools such as maps, diagrams and data flow diagram context that is implemented through a software developer that is Dreamweaver CS3 with MySQL database software using client / server.

The end result of this research is an information system that is expected to assist in data processing and submission of a new splicing easier in filing a new splicing at PT PLN (Persero) Distribution West Java and Banten

(5)

i

baru listrik yang terjadi saat ini pada PT.PLN(persero) distribusi jawa barat dan banten belum cukup memberikan pelayanan yang memuaskan karena kurangnya informasi bagi pelanggan mengenai keputusan dari pihak PLN terhadap respon dari pengajuan tersebut sehingga pelanggan yang telah datang ke PLN seringkali merasa kecewa karena pengajuan sering ditangguhkan, belum di proses atau belum di tindak lanjuti

Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif melalui pendekatan kasus. Hal tersebut dipilih karena dapat diarahkan langsung kepada permasalahan yang terjadi sehingga mudah dalam pemecahannya. Dalam merancang sistem informasi tersebut dilakukan dengan model pengembangan sistem prototype melalui metode pendekatan terstruktur. Metode pendekatan terstruktur dilakukan dengan peralatan analisis seperti flow map, diagram konteks serta data flow diagram yang diimplementasikan melalui perangkat lunak pengembang yaitu Dreamweaver CS3

dengan perangkat lunak basis data Mysql dengan metode client/server.

Hasil akhir dari penelitian ini adalah sebuah sistem informasi yang diharapkan dapat membantu dalam mengolah data pengajuan Penyambungan baru dan mempermudah dalam melakukan Pengajuan Penyambungan baru pada PT.PLN(persero) distribusi jawa barat dan banten

(6)

v

LEMBAR PENGESAHAN

MOTTO

ABSTRAK ...i

ABSTRACT...ii

KATA PENGANTAR ... ... iii

DAFTAR ISI ... ...v

DAFTAR GAMBAR ... ...xi

DAFTAR TABEL ... ...xiv

DAFTAR SIMBOL ... ...xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian...1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah...4

1.2.1 Identifikasi Masalah ... ...4

1.2.2 Rumusan Masalah ... ...4

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... ...5

1.3.1 Maksud Penelitian ... ...5

1.3.2 Tujuan Penelitian ... ...5

1.4 Kegunaan Penelitian...6

1.4.1 Kegunaan Praktis...6

(7)

vi

1.6 Lokasi dan Jadwal Penelitian...8

BAB II. LANDASAN TEORI 2.1.Konsep Dasar Sistem...10

2.1.1. Karakteristik Sistem...10

2.1.2. Klasifikasi Sistem...12

2.2.Konsep Dasar Informasi...13

2.2.1. Siklus Informasi...14

2.2.2. Kegunaan Informasi...15

2.2.3. Nilai Informasi...17

2.3.Konsep Dasar Sistem Informasi...17

2.3.1. Komponen Sistem Informasi...18

2.3.2. Pengembangan Sistem Informasi...20

2.4 Definisi Sistem Informasi Pengajuan Penyambungan Baru...21

2.5 Basis Data...22

2.5.1 Database Management System...23

2.5.2 Tujuan Basis Data...24

2.6 Alat Pemodelan Sistem...24

2.7 Jaringan Komputer...27

2.7.1 Jenis-Jenis Jaringan Komputer...27

2.7.2 Topologi Jaringan...29

(8)

vii

2.8.1 Home Page Web Page Dan Web Site...36

2.8.2 Hypertext Transfer Protocol HTTP)...37

2.8.3 Uniform Resource Locators (URL)...37

2.8.4 Web Server...38

2.8.5 Web Browser...38

2.8.6 Hypertext Preprocessor...38

2.8.7 MYSQL Database...39

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... ...41

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... ...41

3.1.2 Visi Dan Misi Perusahaan ... ...45

3.1.3 Struktur Organisasi ... ...46

3.1.4 Deskripsi Tugas ... ...50

3.2 Metode Penelitian... ...54

3.2.1 Desain Penelitian ... ...55

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... ...56

3.2.2.1 Sumber Data Primer ... ...56

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... ...56

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... ...57

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... ...57

(9)

viii

3.2.4 Pengujian Software ... ...62

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sitem Yang Berjalan ... ...64

4.1.1 Analisis Dokumen ... ...64

4.1.2 Analisis Prosedur yang berjalan ... ...66

4.1.2.1 Flowmap ... ...68

4.1.2.2 Diagram Konteks ... ...70

4.1.2.3 Data Flow Diagram ... ...71

4.1.2.4 Evaluasi Sistem Yang Berjalan ... ...72

4.2 Perancangan Sistem ... ...73

4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem ... ...73

4.2.2 Gambaran umum sistem yang diusulkan ... ...73

4.2.3 Perancangan Prosedur yang diusulkan ... ...74

4.2.3.1 Diagram Konteks ... ...74

4.2.3.2 Data Flow Diagram ... ...75

4.3.3.3 Kamus Data ... ...82

4.2.4 Perancangan Basis Data ... ...86

4.2.4.1 Normalisasi ... ...87

4.2.4.2 Relasi Tabel ... ...90

4.2.4.3 Entity Relationship Diagram ... ...91

(10)

ix

4.2.5 Perancangan Antar Muka ... ...98

4.2.5.1 Struktur Menu ... ...99

4.2.5.2 Perancangan Input ... ....101

4.2.5.3 Perancangan Output ... ....111

4.2.6 Perancangan Arsitektur jaringan ... ....112

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLENTASI SISTEM 5.1 Pengujian ... ...113

5.1.1 Rencana Pengujian ... ...113

5.1.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... ...114

5.1.2.1 Kelas Uji Login...114

5.1.2.2 Kelas Uji Pengecekan Pengajuan...115

5.1.3 Kesimpulan Hasil Pengujian ... ...117

5.2 Implementasi ... ...117

5.2.1 Batasan Implentasi ... ...117

5.2.2 Implementasi Perangkat Lunak ... ...118

5.2.3 Implementasi Perangkat keras... ...118

5.2.4 Implemetasi Basis Data ... ...119

5.2.5 Implementasi Antar Muka ... ...124

5.2.5.1 Implementasi Halaman User atau Pelanggan...124

5.2.5.2 Implementasi Halaman Admin...126

5.2.6 Implementasi Instalasi Program ... ...132

(11)

x

6.1 Kesimpulan ... ...144

6.2 Saran ... ...145

(12)

xi

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Umum PT.PLN DJBB………. 47

Ganbar 3.2 Struktur organisasi PT PLN DJBB... 49

Gambar 4.1 Flow Map sistem yang berjalan ………... 68

Gambar 4.2 Diagram Konteks yang sedang berjalan……….. 71

Gambar 4.3 DFD Level 1 yang sedang berjalan…...……….. 72

Gambar 4.4 Diagram Konteks yang diusulkan……….. 75

Gambar 4.5 DFD level 1 yang di usulkan………... 76

Gambar 4.13 Perancangan Antarmuka User Pelanggan………... 98

Gambar 4.14 Perancangan Antarmuka Admin………. 99

Gambar 4.15 Struktur Menu ………. ………... 100

Gambar 4.16 Form Permohonan Pengajuan Penyambungan Baru…………... 101

Gambar 4.17 Perancangan Form Jawaban Pengajuan Penyambungan baru... 102

Gambar 4.18 Perancangan Form Aktivasi Pengajuan Penyambungan baru... 102

Gambar 4.19 Perancangan Form Aktivasi Pengajuan Penyambungan baru... 103

(13)

xii

Gambar 4.25 Perancangan Form Input Data Gardu..………... 106

Gambar 4.26 Perancangan Form Input Data Tiang………... 107

Gambar 4.27 Perancangan Form Input Data Biaya ………..………... 107

Gambar 4.28 Perancangan Form Input Petugas... 108

Gambar 4.29 Perancangan Form Input Berita ………... 108

Gambar 4.30 Perancangan Form Input Login Survey.. ………... 109

Gambar 4.31 Perancangan Form Input Pelaksanaan Survey…………... 109

Gambar 4.32 Perancangan Form Input Login Penyambungan ……... 110

Gambar 4.33 Perancangan Form Input Pelaksanaan Penyambungan…... 110

Gambar 4.34 Perancangan Form output Cetak Laporan ….………... 111

Gambar 4.35 Arsitektur jaringan yang digunakan………... 112

Gambar 5.1 Mengatifkan web browser………... 132

Gambar 5.2 Memanggil alamat pada web browser.……… 132

Gambar 5.3 Halaman Home.……. ……… 133

Gambar 5.4 Halaman Daftar User ………..……… 134

Gambar 5.5 Halaman Bukti Pengajuan.……….……….. 135

Gambar 5.6 Halaman Konfirmasi Jawaban………. 136

Gambar 5.7 Halaman Pembatalan..……….……… 137

Gambar 5.8 Halaman Aktivasi... 137

Gambar 5.9 Halaman pengaduan calon pelanggan…...………. 138

Gambar 5.10 Halaman simulasi perhitungan biaya.………..………... 138

Gambar 5.11 Halaman Login Admin …..……….. 139

Gambar 5.12 Halaman Utama Admin……….. 139

Gambar 5.13 Halaman Detail Permohon Penyambungan baru ……….. 140

Gambar 5.14 Halaman Update Status Pembayaran Calon Pelanggan... 140

Gambar 5.15 Halaman Utama Admin Survey……….. 141

Gambar 5.16 Halaman Input Survey...………... 141

(14)
(15)

xv

A. Diagram Alir Dokumen (Flow Map)

No Simbol Keterangan

1 Dokumen

2 Simbol Proses Manual

3 Simbol Proses Komputerisasi

4 File Hardisk / Database

5 Penyimpanan Ke Dalam Arsip

6 Simbol Garis Alir

7 Simbol Penghubung Dalam Satu Halaman

8 Simbol Penghubung Antar Halaman

9 Simbol Mulai Dalam Flow Chart

10 Simbol Untuk Membuat Keputusan

(16)

xvi

2 Simbol Proses

3 Media Penyimpanan Data

4 Simbol Garis Alir

(Sumber : Jogiyanto Hartono, 2005, Analisis Dan Desain, Penerbit: Andi Offset, Yogyakarta)

C. Entity Relational Diagram (ERD)

No Simbol Keterangan

1

Persegi Panjang

Menunjukkan himpunan entitas (individu yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain).

2

Belah Ketupat

Menunjukkan himpunan relasi.

3

Garis

Menunjukkan penghubung antara himpunan relasi dengan himpunan entitas dan himpunan entitas dengan atributnya.

(17)

xiv

Halaman

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ………...………. 9

Tabel 4.1 Struktur File Pengajuan... 92

Tabel 4.2 Struktur file survey... 92

Tabel 4.3 Struktur file bayar... 94

Tabel 4.4 Struktur file pelanggan... 94

Tabel 4.5 Struktur file tiang... 95

Tabel 4.6 Struktur file gardu... 95

Tabel 4.7 Struktur file biaya... 95

Tabel 4.8 Stuktur file Penyambungan... 96

Tabel 4.9 Strukur file Petugas... 94

Tabel 5.1 Rencana Pengujian Sistem informasi Pengajuan Penyambungan baru... 113

Tabel 5.2 Pengujian login user admin... 114

Tabel 5.3 Pengujian user untuk pengecekan terhadap status pengajuan... 116

Tabel 5.4 Pengujian user konfirmasi... 116

Tabel 5.5 Implementasi Halaman Utama Pelanggan... 125

Tabel 5.6 Implementasi Halaman Admin... 126

Tabel 5.7 Implementasi Halaman Utama Survey... 128

(18)

1 1.1 Latar Belakang Penelitian

Informasi merupakan faktor terpenting dalam sistem dalam pengambilan sebuah keputusan. mendefinisikan informasi sebagai hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang. perolehan informasi juga berkaitan dengan masalah efesiensi waktu. Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup suatu organisasi/ instansi / perusahaan, Informasi merupakan proses lanjut dari data dan memiliki nilai tambah.

Sistem informasi konsep dasarnya yaitu data yang di inputkan kemudian di proses dan menjadi outputnya informasi yang dihasilkan dari suatu sistem tidak hanya digunakan oleh sistem itu sendiri, melainkan dapat juga digunakan oleh sistem lainnya yang mempunyai hubungan dengan sistem tersebut. Sistem buatan manusia yang berisi himpunan terintegrasi dari komponen-komponen manual dan komponen komputerisasi yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan menghasilkan informasi untuk pemakai

(19)

sekedar alat hitung saja melainkan suatu alat yang dipakai manusia untuk membantu memperingan atau mempercepat bermacam – macam suatu pekerjaan dari yang sederhana hingga yang kompleks. Dalam hal ini tidak berarti bahwa manusia tidak dapat melakukan atau memecahkan masalah – masalah tersebut, namun kemampuan manusia ada batasnya dan keterbatasan inilah yang memerlukan alat bantu komputer bahwa kecepatan, keamanan, dan kemudahan menjadi pertimbangan utama pengembangan sebuah sistem informasi.

Pada saat ini perkembangan ilmu teknologi khususnya yang berhubungan dengan teknologi informasi sangat berkembang dengan cepat. Kebutuhan akan penyajian informasi yang cepat dan akurat ini semakin dibutuhkan oleh berbagai pihak, baik kalangan pemerintah, swasta maupun perorangan. Dalam rangka pelaksanaan kegiatan tersebut tidak mungkin dapat terwujud tanpa suatu persatuan dan kesatuan yang kuat dari aparatur pemerintah yang merupakan motor penggerak dalam rangka pelaksanaan pembangunan, oleh karena itu fungsi sebagai peranan pemerintah dalam rangka dan suksesnya pembangunan sangat mutlak diperlukan.

PT. PLN (Persero) adalah salah satu instansi BUMN (Badan Usaha Milik Negara) pemerintah yang mengemban tugas pokok dalam melaksanakan tugas bidang penyelenggara fasilitas kelistrikan untuk umum di indonesia.

(20)

pembangunan.

Pelayanan terhadap pelanggan yaitu pemberian informasi tentang tata cara perhitungan besarnya biaya, persyaratan dan informasi lainnya yang berhubungan dengan penyambungan tenaga listrik kepada calon pelanggan dan masyarakat umum lainnya serta pelayanan pemberian penyambungan tenaga lisrtrik, perubahan daya yang berhubungan dengan penyambungan tenaga listrik yang meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian.

(21)

akan memudahkan pihak perusahaan ataupun konsumen, sehingga diperlukanya pelayanan yang maksimal untuk dapat memuaskan semua pihak pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten yaitu pelanggan ataupun calon pelanggan.

Berdasarkan uraian diatas maka daripada itu penulis tertarik untuk mengambil judul sebagai berikut :“SISTEM INFORMASI PENGAJUAN PENYAMBUNGAN BARU BERBASIS WEB PADA PT. PLN (PERSERO)

DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas Penulis mencoba mengidentifikasikan masalah yang menjadi pedoman penelitian pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat & Banten adalah :

1. Belum efektifnya sistem informasi pengajuan penyambungan baru pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yaitu ketika pelanggan akan mengajukan Penyambungan Baru, di haruskan datang ke pihak PLN terdekat untuk memberikan persyaratan-persyaratan pengajuan Penyambungan Baru, Sehingga menyulitkan Pelanggan dalam melakukan pengajuan Penyambungan Baru.

(22)

mengenai keputusan dari pihak PLN. Sehingga pelanggan yang telah datang ke PLN seringkali merasa kecewa karena pengajuan belum diproses atau belum di tindak lanjuti.

Adapun rumusan masalah yang dapat di kemukakan adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana sistem pengajuan Penyambungan Baru yang sedang berjalan

pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

2. Bagaimana perancangan sistem informasi untuk pengajuan Penyambungan Baru berbasis web pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten 3. Bagaimana implementasi sistem informasi untuk pengajuan Penyambungan Baru berbasis web pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Penulis mempunyai maksud dalam mengadakan penelitian ini yaitu untuk merancang dan membangun suatu sistem informasi pengajuan Penyambungan Baru pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yaitu untuk mempermudah pelanggan yang memakai jasa energi listrik dalam pengajuan untuk Penyambungan Baru kepada pihak PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten dan mengefisienkan waktu dalam melakukan Transaksi Pengajuan Penyambungan Baru secara terkomputerisasi.

(23)

(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang berjalan saat ini.

2. Untuk merancang sistem informasi pengajuan Penyambungan Baru pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

1.4. Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari pelaksanaan penelitian ini terbagi menjadi kegunaan praktis dan kegunaan akademis, yaitu:

1.4.1. Kegunaan Praktis

Bagi PT PLN (Persero). dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam pelayanan pengajuan penyambungan baru pada PT. PLN (Persero) bisa lebih mudah dan praktis.

1.4.2. Kegunaan Akademis

1. Bagi Pengembangan ilmu Sistem Informasi serta memberi masukan untuk Program Studi Sistem Informasi.

2. Diharapkan dapat dijadikan acuan atau referensi bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dan pengembangan sistem informasi, apabila mempunyai topik penelitian yang berkaitan.

(24)

Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis membatasi permasalahan yang akan dibahas. Adapun batasan masalah dan yang akan dibahas penulis adalah sebagai berikut

1. Hanya membahas pengolahan data pengajuan Penyambungan Baru diantaranya pencatatan data pengajuan Penyambungan Baru, pemberian informasi pengajuan Penyambungan Baru kepada calon pelanggan, pelaporan pengajuan Penyambungan Baru baik yang sudah di konfirmasi maupun yang belum, kepada pihak PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten maupun calon Pelanggan.

2. Area Pelayanan Jaringan (APJ) yang akan di jangkau oleh sistem ini adalah Kota Bandung karena terdiri dari beberapa Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) sehingga mempermudah dalam penyesuaian penerapan sistem, juga berpotensi besar terhadap permintaan Penyambungan Baru. dengan adanya pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan terhadap sumber daya listrik yang meningkat pada Kota Bandung.

(25)

Lokasi dan waktu penelitian dari pelaksanaan penelitian penyusunan tugas akhir/ skripsi sebagai berikut :

I.6.1. Lokasi

Dalam penyusunan tugas akhir ini, lokasi yang menjadi objek adalah di sebuah Instansi yaitu PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten Jl.Asia Afrika No.63 Tlp (022) 4230747 Bandung 804.

I.6.2. Waktu Penelitian

Adapun waktu pelaksanaan kegiatan pengumpulan data ini dilakukan secara bertahap.

(26)

Tabel Jadwal kegiatan Penelitian

No

Nama Kegiatan

2010

Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1

Mengidentifikasi kebutuhan pemakai a. Pengumpulan

Data b. Analisis

Sistem

2

Pengembangan Prototype

a. Perancangan b. Coding

3

Penerapan Prototype

(27)

10 2.1 Konsep Dasar Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Menurut Jogiyanto (2005:1) pengertian sistem yang menekankan pada pendekatan prosedur, “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

atau menyelesaikan sasaran tertentu”.

Menurut Jogiyanto (2005:1) pengertian sistem yang menekankan pada pendekatan elemen, “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang saling

berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.

2.1.1 Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2005:3-5) suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu :

1. Komponen (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Sehingga sistem dapat mencapai tujuannya.

(28)

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem, maka kita dapat memisahkan dan membedakan satu sistem dengan sistem yang lainnya maupun sistem dengan lingkungan luar.

3. Lingkungan Luar (Environment)

Segala sesuatu yang berada diluar batas sistem, namun jika terdapat ketidak-serasian antara lingkungan luar sistem dengan sistem maka dapat menyebabkan terganggunya fungsi sistem tersebut. Oleh karena itu haruslah senantiasa tercipta keharmonisan antara sistem dengan lingkungan luarnya 4. Penghubung Sistem (InterfaceI)

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung sistem ini, maka dapat saling memberi dan menerima sumber daya sehingga terjalin kerja sama dan dapat membentuk satu kesatuan fungsi dari sistem.

5. Masukan Sistem (Input)

Adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukkan dapat berupa masukkan perawatan (maintenance input) dan masukkan sinyal (signal input). Energi ini dimasukan kedalam sistem untuk diproses oleh sistem sesuai dengan fungsi dari sistem agar dapat menghasilkan proses keluaran.

6. Keluaran Sistem (Output)

(29)

7. Pengolahan Sistem

Mesin yang digunakan secara mekanisme ataupun manual untuk mengubah masukan menjadi keluaran/ data menjadi informasi.

8. Sasaran Sistem

Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

Input Pengolahan Output

Sub Sistem

Sub Sistem Sub

Sistem Sub Sistem

Boundary

Lingkungan Luar Interface

Boundary Boundary

Gambar 2.1 Karakteristik Sistem

(Sumber : Jogiyanto Hartono, 2005, Analisis Dan Desain, Penerbit: Andi Offset, Yogyakarta)

2.1.2 Klasifikasi Sistem

(30)

1. Sistem diklafikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system). Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisisk, sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada secara fisisk.

2. Sistem diklafikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistemyang terjadi melalui proses alam. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

3. Sistem diklafikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan

sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah diprediksi. Sistem tak tentu adalah siatem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi kerena mengandung unsur probalititas.

4. Sistem diklafikasikan sebagai sistem terutup (closed system) dan sistem

terbuka (open system). Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

2.2 Konsep Dasar Informasi

Definisi informasi menurut Jogiyanto (2005:8)

informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berati bagi

penggunanya”.

(31)

“Informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti bagi yang menerima. Tanpa suatu informasi, suatu sistem tidak akan berjalan dengan lancar dan akhirnya bisa mati. Suatu organisasi tanpa adanya suatu informasi maka organisasi tersebut tidak bisa

berjalan dan tidak bisa beroperasi ”

Sumber informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal

datum atau data-item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu

kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat yang tertentu. Kesatuan nyata (fact dan entity) adalah berupa suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi

2.2.1 Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat berceritera banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk dihasilkan informasi.

(32)

Gambar 2.2. Siklus Informasi

(Sumber : Jogiyanto Hartono, 2005, Analisis Dan Desain, Penerbit: Andi Offset, Yogyakarta)

2.2.2 Kegunaan Informasi

Ada 4 faktor utama yang berhubungan dengan kegunaan informasi : 1. Kualitas informasi (information quality)

Kualitas dari suatu informasi tergantung dari 4 hal, yaitu informasi harus : a. Akurat (accurate) dan presisi (precision)

Akurat dalam menampilkan informasi dan presisi dalam detail informasi yang diberikan.

b. Kelengkapan (completeness)

Informasi yang tersedia cukup lengkap untuk setiap user dan situasi. c. Umur (age) dan ketepatan waktu (timeliness)

(33)

d. Sumber (source)

Orang atau organisasi yang menghasilkan informasi. 2. Aksesibilitas informasi (information accessibility)

a. Ketersediaan (availability)

Memberikan informasi kepada yang membutuhkan. Informasi dapat diakses oleh yang membutuhkan. b. Keabsahan (admissibility)

Keabsahan (boleh atau tidak boleh dipakai) informasi tergantung pada hukum, peraturan atau budaya pada saat tertentu.

3. Presentasi informasi (information presentation) a. Tingkatan (level of summarization)

Perbandingan antara data asli dengan yang ditampilkan.

Manipulasi data hingga tingkatan yang sesuai, semakin sederhana semakin baik.

b. Format

Bentuk dimana informasi ditampilkan ke user. Manipulasi data ke dalam bentuk yang sesuai. 4. Keamanan informasi (information security)

a. Batasan akses (access restriction)

(34)

Penggunaan password atau teknik lain untuk mencegah user yang tidak berhak.

b. Enkripsi (encryption)

Konversi data ke bentuk tertentu sehingga tidak dapat dibaca oleh user yang tidak berhak.

2.2.3 Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Sebagian besar informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari sistem informasi (information systems) atau disebut juga dengan processing systems atau

information processing systems atau information-generating systems. Ada beragam

definisi sistem informasi, menurut Kadir (2003) bahwa

“sistem informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer,

teknologi informasi dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi

informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan”.

(35)

“Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal di mana data

dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai”.

Menurut Supriyanto (2005:243):

“Sistem Informasi adalah sistem didalam suatu organisasi, yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan

menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data (database block), dan blok kendali (controls block). Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model

(36)

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software), dan perangkat keras (hardware).

5. Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut.

6. Blok Kendali

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Pengelompokan komponen-komponen sistem informasi berbasis komputer adalah sebagai berikut :

(37)

Hardware ini merupakan peralatan fisik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan, memasukkan, memproses, menyimpan, dan mengeluarkan hasil pengolahan data dalam bentuk informasi.

2. Perangkat lunak (software)

Software adalah kumpulan dari program-program yang digunakan untuk

menjalankan aplikasi tertentu pada komputer. 3. Manusia (brainware)

Brainware dalam sistem informasi berperan sebagai pemberi dan pengguna

informasi.

4. Prosedur (procedure)

Prosedur adalah rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dengan cara yang sama.

5. Basis data (database)

Database merupakan kumpulan data-data yang tersimpan di dalam media

penyimpanan di suatu perusahaan (arti luas) atau di dalam komputer (arti sempit). 6. Jaringan komunikasi (communication network)

Jaringan telekomunikasi saat ini menghubungkan beberapa daratan dan lautan untuk memindahkan data dalam jumlah besar.

2.3.2 Pengembangan Sistem Informasi

(38)

sistem, beberapa prinsip harus tidak boleh dilupakan. Prinsip-prinsip ini adalah sebagai berikut :

1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen

2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar 3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik

4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses pengembangan sistem

5. Proses pengembangan sistem tidak harus urut 6. Jangan takut membatalkan proyek

7. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem

Proses pengembangan sistem melewati beberapa tahapan dari mulai sistem itu direncanakan sampai dengan sistem tersebut diterapkan, dioperasikan, dan dipelihara. Daur atau siklus hidup dari pengembangan sistem merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah di dalam tahapan tersebut dalam proses pengembangannya.

2.4 Definisi Sistem Sistem Informasi Pengajuan Penyambungan baru

(39)

2.5 Basis Data (Database)

Basis data terdiri atas dua kata, yaitu basis dan data. Basis kurang lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang/berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya, yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau kombinasinya.

Definisi-definisi basis data menurut Fathansyah (2007:2), yaitu :

“himpunan kelompok data (arsi) yanga saling berhubungan yang

diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat

dan mudah”.

“kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam

media penyimpanan elektronis”.

Sedangkan menurut Jogiyanto (2005)

“Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan

digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya”.

(40)

Basis data bukan hanya sekedar penyimpanan data secara elektronis dengan bantuan komputer. Artinya, tidak semua bentuk penyimpanan data secara elektronis bisa disebut basis data. Yang sangat ditonjolkan dalam basis data adalah pengaturan/pemilahan/pengelompokkan/pengorganisasian data yang akan kita simpan sesuai fungsi/jenisnya. Pemilahan/pengelompokkan/pengorganisasian ini dapat berbentuk sejumlah file/tabel terpisah atau dalam bentuk pendefinisian kolom-kolom/field-field data dalam setiap file/tabel.

Operasi-operasi dasar yang dapat dilakukan berkenaan dengan basis data dapat meliputi pembuatan basis data baru (create database), penghapusan basis data

(drop database), pembuatan file/tabel baru ke suatu basis data (create table),

penghapusan file/tabel dari suatu basis data (drop table), penambahan/pengisian data baru ke sebuah file/tabel di sebuah basis data (insert), pengambilan data dari sebuah file/tabel (retrieve/search), pengubahan data dari sebuah file/tabel (update), dan penghapusan data dari sebuah file/tabel (delete).

2.5.1 Database Management System (DBMS)

(41)

Perangkat lunak yang termasuk DBMS seperti dBase III+, dBase IV, FoxBase, Rbase, MS-Access dan Paradox (untuk kelas sederhana) atau Borland-Interbase, MS-SQLServer, CA-Open Ingres, Oracle, Informix dan Sybase (untuk kelas kompleks/berat).

2.5.2 Tujuan Basis Data

Tujuan awal dan utama dalam pengelolaan data dalam sebuah basis data adalah agar dapat memperoleh menemukan kembali data (yang dicari) dengan mudah dan cepat. Di samping itu, pemanfaatan basis data untuk pengelolaan data, juga memiliki tujuan-tujuan lain.

Secara lebih lengkap, pemanfaatan basis data dilakukan untuk memenuhi sejumlah tujuan (objektif) seperti berikut ini:

a. Kecepatan dan kemudahan (speed) b. Efisiensi ruang penyimpanan (space) c. Keakuratan (accuracy)

d. Ketersediaan (availability) e. Kelengkapan (completeness) f. Keamanan (security)

g. Kebersamaan pemakaian (sharability)

2.6 Alat Pemodelan Sistem

Alat-alat pemodelan sistem informasi sangat dibutuhkan dalam proses analisis dan perancangan sistem. Alat-alat pemodelan sistem informasi terdiri dari:

(42)

Bagan alir dokumen (document flowmap) atau disebut juga bagan alir formulir

(form flowmap) atau paperwork flowmap merupakan bagan alir yang

menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.

b. Entity-Relationship Diagram (ERD)

ERD adalah diagram yang memperlihatkan entitas-entitas yang terlibat dalam suatu sistem serta hubungan-hubungan (relation) antar entitas. Komponen-komponen pembentuk model ERD yaitu:

1. Entitas (entity)

Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Entitas dapat berupa orang, tempat, benda, peristiwa atau konsep yang bisa memberikan atau mengandung informasi.

2. Atribut (attributes/properties)

Setiap entitas pasti memiliki atribut yang mendeskripsikan karakteristik (properti) dari entitas tersebut.

3. Relasi (relationship)

Relasi menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda.

4. Kardinalitas/derajat

Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain.

(43)

Sebuah atribut atau set atribut yang nilainya mengidentifikasikan entitas secara unik dalam set entitas.

c. Diagram Konteks (Context Diagram)

Diagram konteks merupakan diagram aliran data pada tingkat paling atas yang merupakanpenggambaranyangberfungsiuntukmemperlihatkan interaksi/hubungan langsung antara sistem dengan lingkungannya. Diagram konteks menggambarkan sebuah sistem berupa sebuah proses yang berhubungan dengan satu atau beberapa entitas/entity.

d. Data Flow Diagram (DFD)

DFD/DAD adalah suatu alat pemodelan yang digunakan untuk memodelkan fungsi dari sistem, menggambarkan secara rinci mengenai sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan menunjukkan dari dan ke mana data mengalir serta penyimpanannya.

e. Spesifikasi Proses (Process Specification (PSPEC))

Spesifikasi proses (PSPEC) digunakan untuk menggambarkan semua proses model aliran yang nampak pada tingkat akhir penyaringan. Kandungan dari spesifikasi proses dapat termasuk teks naratif, gambaran bahasa desain program

(Programme Design Language (PDL)) dari algoritma proses, persamaan

matematika, tabel, diagram, atau bagan. f. Kamus Data (Data Dictionary)

Kamus data (data dictionary) atau disebut juga dengan istilah systems data

(44)

dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap.

2.7 Jaringan Komputer

Pengertian jaringan komputer menurut Budhi Irawan (2005) : “Jaringan

komputer adalah sekumpulan komputer autonomous berjumlah banyak yang

terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya.”

Secara sederhana, jaringan komputer dapat didefinisikan sebagai hubungan yang terintegrasi secara share antara dua komputer atau lebih. Tujuan dibangunnya suatu jaringan komputer adalah membawa informasi secara tepat dan tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (transmisi) menuju ke sisi penerima (receiver) melalui media komunikasi.

TCP/ IP (Trasmission Control Protocol/ Internet Protocol) merupakan protokol standard internet yang digunakan untuk melakukan koneksi ke internet protokol. TCP/ IP memiliki beberapa subyek protocol yang berbeda yang beroperasi pada lapisan yang berbeda dan mempunyai tugas masing-masing. Berkat adanya protokol ini setiap komputer dapat berhubungan secara fleksibel dengan host-host yang terkoneksi.

2.7.1 Jenis-jenis Jaringan Komputer

Jaringan komputer dapat dibedakan berdasarkan cakupan geografisnya. Ada empat katagori utama jaringan komputer yaitu :

(45)

LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berada di dalam suatu area yang kecil, misalnya di dalam suatu gedung perkantoran atau kampus. Jarak antara komputer yang dihubungkannya bisa mencapai 5 sampai 10 km. Suatu LAN biasanya bekerja pada kecepatan mulai 10 Mbps sampai 100 Mbps. LAN menjadi popular karena memungkinkan banyak pengguna untuk digunakan itu misalnya suatu main frame, file server, printer dan sebagainya.

b. MAN (Metropolitan Area Network)

MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota. MAN menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN bisa mencapai 10 km sampai beberapa ratus km. Suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps.

c. WAN (Wide Area Network)

WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak pada suatu cakupan geografis yang luas, seperti hubungan dari satu kota ke kota lain di dalam suatu Negara. Cakupan WAN bisa meliputi 100 km sampai 1.000 km, dan kecepatan antar kota bisa bervariasi antara 1,5 Mbps sampai 2,4 Gbps. Dalam WAN, biaya untuk peralatan transmisi sangat tinggi, dan biasanya jaringan WAN dimiliki dan dioperasikan sebagai suatu jaringan publik.

d. GAN (Global Area Network)

(46)

dan cakupannya mencapai ribuan kilometer. Contoh yang sangat baik dari GAN ini adalah internet.

2.7.2 Topologi Jaringan

Topologi Jaringan adalah gambaran secara fisik dari pola hubungan antara komponen-komponen jaringan yang meliputi server, workstations, hub dengan kabel tersendiri untuk setiap workstations ke server, bandwith maka lebar jalur komunikasi jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar sehingga akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan. Irawan, Budhi (2005 : 25).

Berikut ini akan dijelaskan mengenai topologi fisik yang digunakan di dalam jaringan lokal diantaranya :

1) Topologi Linear Bus (Garis Lurus)

Topologi linear Bus (Garis Lurus) terdiri dari satu jalur kabel utama dimana pada masing-masinh ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua node pada jaringan (filter server, workstation, dan perangkat lainya) terkoneksi sebuah kabel utama (backbone), jaringan-jaringan Ethernet dan local Talk

(47)

Gambar 2.3. Topologi linear Bus (Garis Lurus).

(Sumber : Budhi Irawan (2005 : 26))

Kelebihan dari topologi linear bus (Garis Lurus) adalah :

a. Mudah didalam mengkonfigurasi komputer atau perangkat lain ke

dalam sebuah kabel utama.

b. Tidak terlalau banyak menggunakan kabel dibandingkan dengan topologi star (bintang).

Kekurangan dari topologi linear bus (Garis Lurus) adalah :

a. Seluruh jaringan akan mati jika ada kerusakan pada kabel utama

(backbone).

b. Mebutuhkan terminator pada kedua sisi dari kabel utamanya.

c. Sangat sulit mengidentifikasikan permasalah jika jaringan sedang jatuh

atau rusak

d. Sangat tidak disarankan dipakai sabagai salah satu solusi pada

penggunaan jaringan di gedung besar. 2) Topologi Star (Bintang)

Topologi model ini dirancang, yang mana setiap nodes (file, server,

workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi kejaringan melewati sebuah

(48)

Gambar 2.4. Topologi Star (Bintang).

(Sumber : Budhi Irawan (2005 : 27))

Kelebihan dari topologi Star (Bintang)

a. Mudah didalam pemasangan dan pengkabelan.

b. Tidak mengakibatkan ganguan pada jaringan ketika akan memasang

atau memindahkan perangkat jaringan lainnya.

c. Mudah untuk mendeteksi kesalahan dan memindahkan perangkat-perangkat lainnya.

Kekurangan dari topologi Star (Bintang)

a. Membutuhkan lebih banyak kabel daripada topologi linearbus.

b. Membututhkan concentrator, dan bila mana concentrator tersebut rusak maka semua node yang terkonesi tidak terdeteksi.

c. Lebih mahal daripada topologi linear bus, karena biaya untuk

(49)

Topologi Ring (Cincin) menggunakan teknik konfigurasi yang sama dengan topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media tranmisi menyerupai suatu lingkaran tertutup meyerupai cincin (lingkran), sehingga diberi nama topologi bintang dalam linkaran atau star-wired ring.

Gambar 2.5. Topologi Ring (Cincin).

(Sumber : Budhi Irawan (2005 : 28))

4) Topologi Tree (Pohon)

Topologi model ini merupakan perpanduan antara topologi linear bus dan

Star, yang terdiri dari kelompok-kelompok workstation dengan konfigurasi

star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi linear bus.

(50)

Gambar 2.6. Topologi Tree (Pohon).

(Sumber : Budhi Irawan (2005 : 28))

Kelebihan Topologi Tree (Pohon)

a. Proses konfigurasi jaringan dilakukan dari titk ke titk pada masing-masing segmen.

b. Didukung oleh banyak perangkat keras dan perangkat lunak. Kekurangan Topologi Tree (Pohon)

a. Keseluruhan panjang kabel pada tiap-tiap segmen dibatasi oleh tipe

kabel yang digunakan.

b. Jika jaringan utama (backbone) rusak, maka keseluruhan segmen ikut

rusak juga.

(51)

2.7.3 Manfaat Jaringan Komputer

Manfaat yang didapat dari membangun jaringan komputer adalah sebagai berikut:

1. Sharing Resources

Sharing resources bertujuan agar seluruh program, peralatan/ periperal lainnya

dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai. Dengan kata lain, seorang pemakai yang letaknya jauh sekalipun dapat memanfaatkan data maupun informasi yang lainnya tanpa mengalami kesulitan.

2. Media Komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antara pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan/ informasi yang penting lainnya.

3. Integrasi Data

Pembangunan jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya oleh sebab inilah maka dapat terbentuk data yang terintegrasi sehingga dengan demikian memudahkan pemakai untuk memperoleh dan mengolah informasi setiap saat.

(52)

Dengan adanya jaringan komputer ini, maka perkembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya. Jaringan komputer bisa memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya. Misalnya untuk memberikan perlindungan serangan virus maka pemakai cukup memusatkan perhatian pada harddisk yang ada di komputer pusat.

5. Keamanan Data

Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data jaminan keamanan data tersebut di berikan melalui pengaturan hak akses para pemakai dan password, serta teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.

6. Sumber Daya Lebih Efisien dan Informasi Terkini

Dengan adanya pemakaian sumber daya secara bersama-sama maka pemakai bisa mendapatkan hasil dengan maksimal informasi yang di akses selalu terbaru, karena setiap ada perubahan yang terjadi dapat secara langsung di ketahui oleh setiap pemakai.

2.8 Internet

Menurut Budhi Irawan (2005:69) internet adalah suatu jaringan komputer global yang terbentuk dari jaringan-jaringan komputer local dan regional yang memungkinkan komunikasi data antar komputer yang terhubung ke jaringan.

(53)

areanya mencakup jaringan internasional (dunia), sehingga memungkinkan desktop anda dapat bertukar data, pesan, dan file-file dengan berjuta-juta komputer lain yang terhubung dalam jaringan internet. Internet merupakan jaringan komputer besar yang menghubungkan komputer di seluruh dunia, sumber daya informasi tersebut sangat luas dan sangat besar sehingga sulit untuk ditangani oleh satu orang, satu organisasi, atau negara tanpa harus bekerjasama antara satu dan yang lainnya.

Untuk bisa saling berkomunikasi maka dibutuhkan suatu bahasa, bahasa standar yang digunakan dalam Internet adalah TCP/IP ( Transmission Control

Protocol/Internet Protocol ) dengan menggunakan bahasa standar tersebut setiap

komputer dapat berinteraksi antara satu dengan yang lainnya walaupun memiliki sistem operasi berbeda. Untuk mengakses Internet minimal diperlukan sebuah komputer yang terhubung ke Internet dan sebuah web browser yang digunakan untuk mengakses halaman Web. Di Internet disediakan banyak fasilitas layanan di mana setiap layanan tersebut diberikan oleh satu atau beberapa komputer yang berperan sebagai server.

2.8.1 Home Page, Web Page dan Web Sites

Home page adalah page pembuka yang akan pertama ditemui sebelum

mengakses informasi lainnya pada suatu web site. Home page ini merupakan halaman pertama dari suatu web site yang biasanya berisi tentang apa dan siapa dari perusahaan atau orang pemilik web site tersebut.

(54)

informasi lainnya, baik itu di dalam suatu web page yang sama, ataupun dalam web page lain pada web site yang berbeda.

Web pages merupakan sebuah halaman khusus dari situs Web tertentu.

Diumpamakan halaman Web ini adalah sebuah halaman khusus buku dari Web tertentu.

Web sites, merupakan tempat menyimpan data dan informasi dengan

berdasarkan topik tertentu. Diumpamakan situs Web ini adalah sebuah buku tang berisis topik tertentu.

2.8.2 Hypertext Transfer Protocol ( HTTP )

HTTP atau Hypertext Transfer Protocol adalah suatu protokol yang menentukan aturan yang perlu diikuti oleh web browser dalam meminta atau mengambil suatu dokumen, dan oleh web browser dalam menjadikan dokumen yang diminta web browser. Protokol ini merupakan protokol standar yang digunakan untuk mengakses dokumrn HTML.

2.8.3 Uniform Resource Locators ( URL )

URL adalah suatu sarana yang digunakan untuk menentukan lokasi informasi pada suatu web server. URL dapat diibaratkan sebagai suatu alamat, di mana alamat tersebut terdiri dari :

1. protokol yang digunakan oleh suatu browser untuk mengambil informasi, 2. nama dari komputer di mana informasi tersebut berada, dan

(55)

Protokol_transfer ://domain_host[:port]/path/nama_file

2.8.4 Web Server

Web Server adalah sebuah komponen yang dikelola oleh system administrator

atau Internet Service Provider ( ISP ) dan yang merespon request dari browser

pengguna. Atau dengan kata lain dalam kondisi umum, web server adalah sebuah komputer yang dilengkapi dengan software server yang menggunakan protokol internet seperti HTTP atau FTP untuk merespon request dari web client dalam sebuah jaringan TCP/IP. Sebagai contoh software web server adalah Apache web server dan IIS ( Internet Information Service ).

2.8.5 Web Browser

Web Browser merupakan multi protokol yang dapat mengakses bagian server

yang menyediakan informasi dengan menggunakan sekumpulan aturan-aturan (protokol) untuk berkomunikasi.

Web browser dan link dalam dokumen Web dapat menkomunikasikan server

dengan menggunakan protocol HTTP, FTP dan telnet.

2.8.6 Hypertext Preprocessor ( PHP )

(56)

Dengan menggunakan PHP maka maintenance suatu situs web menjadi lebih mudah. Proses update data dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang dibuat dengan menggunakan script PHP.

PHP/FI merupakan nama awal dari PHP. PHP-Personal Home Page, FI adalah Form Interface. Dibuat pertama kali oleh Rasmus Lerdoff. PHP, awalnya merupakan program CGI yang dkhususkan untuk menerima input melalui form yang ditampilkan dalam browser web

2.8.7 MySQL

(57)

1 MySQL tersedia di berbagai platform dan kompatibel dalam berbagai sistem operasi.

(58)

41 3.1. Objek Penelitian

Berikut ini adalah gambaran umum dari perusahaan tempat penulis melaksanakan kegiatan penelitian, termasuk didalamnya sejarah singkat perusahaan, visi serta misi perusahaan, struktur organisasi dan sebagainya.

3.1.1. Sejarah PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten

(59)

Karsten dan Henri Mc Laine Pont, yang hidup antara tahun 1882 - 1949 yang menjadi perancang gedung BSB ini.

Selain itu banyak bangunan-bangunan rancangan Schoemaker tersebar di seluruh Indonesia. Menurut CJ Van Dullemen, sejarawan seni dari Universitas Leiden Belanda yang 14 tahun terakhir menelusuri kehidupan Schoemaker, sebagai mana ditulis pada koran Kompas edisi Senin ( 26-08-2002 ), ada sekitar 68 gedung hasil rancangan CP Wolff Schoemaker di seluruh Indonesia, yang sebagian besar gedung itu berada di Bandung, sisanya di Jakarta, Semarang dan Surabaya. Oleh karena itu, kata Dullemen, tak salah bila dikatakan Bandung adalah kota Schoemaker, karena keberadaan bangunan-bangunan tua hasil rancangan guru besar bidang Seni Bangunan dan Sejarah Arsitektur Technische Hoogeschool atau TH (ITB sekarang) yang meliputi gedung bioskop, pertemuan dan perkantoran serta toko, hotel, perumahan, penjara, markas tentara, masjid hingga gereja ini telah menjadi penanda (landmark) bagi kota yang pernah tersohor sebagai Parijs Van Java. Selain gedung BSB, sejumlah karya Schoemaker lainnya adalah: Gedung Merdeka, Grand Hotel Preanger, Villa Isola, Gedung Bosscha Observatory, Masjid Raya Cipaganti, Gereja Santo Petrus Katedral, Gereja Bethel, Gedung Makodiklat TNI AD, Bangunan Utama Kodam III / Siliwangi dan LP Sukamiskin.

(60)

mengajar di TH. Ir. Soekarno, proklamator dan Presiden pertama RI, adalah salah satu muridnya. Hubungan diantara keduanya berkembang sangat akrab, seperti diungkapkan dalam buku Soekarno; Biografi 1901-1950 tulisan Lambert Giebels (2001).

Untuk itu, tak berlebihan kiranya sosok Charles Proper Wolff Schoemaker kembali harus kita kenang sebagai salah satu tokoh yang terlibat secara tidak langsung dalam perjalanan sejarah kelistrikan di Jawa Barat dan Banten, lantaran dengan sentuhan tangan dan olah pikirannyalah, para karyawan PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten bisa menikmati nyamannya berkantor di Gedung BSB yang megah dan mempunyai nilai sejarah. Kenyamanan yang tidak terasakan oleh perancangnya sendiri. Pasalnya, peristirahatan terakhir Schoemaker di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kristen Pandu Blok CB Kelas I No. 1089

(61)

Bandoeng (GEBEO). Perubahan kembali terjadi, ketika pemerintahan Jepang mengambil alih kekuasaan di Indonesia di antara rentang waktu 1942 -1945. Pada saat itu, pendistribusian tenaga listrik dilaksanakan oleh perusahaan yang didirikan oleh Pemerintah Jepang dengan nama Djawa Denki Djigyo Sha Bandoeng Shi Sha.

(62)

3.1.2. Visi dan misi

Falsafah perusahaan “Pembawa Kecerahan dan Kegairahan dalam

Kehidupan Masyarakat yang Produktif” Falsafah Perusahaan melandasi keyakinan kami, bahwa kami bukan sekedar penyedia energi listrik akan tetapi juga berkontribusi pada pengembangan masyarakat produktif dan peningkatan kualitas kehidupan masyarakat. Dan ini sekaligus memberikan pondasi yang kuat bagi kami untuk mewujudkan VISI DAN MISI PERUSAHAAN, sebagai berikut:

Visi perusahaan

" Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang Tumbuh Berkembang,

Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani "

Misi perusahaan

1. Melakukan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi kepada

kepuasan pelanggan, anggota perusahan dan pemegang saham.

2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat.

3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi. 4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Motto perusahaan

" Electricity For A Better Life " (Listrik Untuk Kehidupan Yang Lebih

(63)

nilai-nilai perusahaan yang terdiri dari Saling Percaya (Mutual Trust), Integritas (Integrity), Peduli (Care) dan Pembelajar (Learner)

3.1.3. Struktur organisasi Perusahaan

Bahwa sesuai Organisasi PT PLN (Persero) Distribusi yang diatur dalam keputusan direksi PT PLN (Persero) Nomor 010. K/010/DIR/2003 tanggal 16 januari 2003 dan Organisasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang diatur dalam keputusan direksi PT PLN (Persero) No 014. K/010/DIR/2003 tanggal 16 januari 2003 serta daftar sebutan jabatan di lingkungan PT PLN (Persero) yang diatur dalam keputusan Direksi PT PLN (Persero) Nomor 196. K/010/DIR/2003, maka dipandang perlu menetapkan susunan Organisasi jenjang pertama lapisan ketiga, keempat dan pejabat fungsional pada kantor distribusi di PT

(Persero)PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten.

Organisasi dan Front Liner Organisasi PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten sebagai Kantor Induk dinakhodai oleh seorang General Manager. Pada jenjang berikutnya dibawah General Manager ada6 (enam) Manajer Bidang, yaitu:

1. Manajer Bidang Perencanaan 2. Manajer Bidang Niaga 3. Manajer Bidang Distribusi 4. Manajer Bidang Keuangan

5. Manajer Bidang SDM dan Organisasi

(64)

7. Kepala Auditor Internal

Sementara itu, secara operasional untuk melayani pelanggan yang tersebar diseluruh Jawa Barat dan Banten, kami memiliki 15 kantor Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) dan 1 Kantor Area Pengatur Distribusi (APD). Kantor APJ memikul tanggung jawab operasional untuk mendistribusikan tenaga listrik, melayani pelanggan dan penjaga keandalan pasokan listrik di masing-masing wilayah pengusahaannya. Sedangkan kantor APD memegang tanggung jawab untuk mengendalikan dan mengatur pasokan listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik pelanggan dan masyarakat khususnya diwilayah Bandung Raya.

Gambar 3.1 Struktur Organisasi UmumPT (Persero)PLN Distribusi Jawa

Barat dan Banten

(65)
(66)
(67)

3.1.4. Deskripsi Tugas

Uraian fungsi bidang-bidang dan audit internal pada kantor Distribusi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten sebagai berikut :

1. Bidang Perencanaan :

a. Menyusun rencana umum pengembangan tenaga listrik (RUPTL), rencana jangka panjang perusahaan (RJP), dan rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP)

b. Menyusun rencana pengembangan sistem ketenagalistrikan c. Menyususn sistem manajemen kinerja unit-unit kerja

d. Menyusun metoda evaluasi kelayakan inpestasi dan melakukan penilaian finansialnya

e. Mengembangkan hubungan kerja sama dengan pihak lain dan penyandang

dana, baik secara bilateral maupun multibilateral

f. Menyususn rencana pengembangan sistem teknologi informasi g. Menyususn rencana pengembangan aplikasi sistem informasi h. Mengendalikan aplikasi-aplikasi teknologi informasi

i. Menyiapkan SOP pengelolaan aplikasi sistem informasi j. Menyususn laporan manajemen

k. Menyusun rencana pengembangan usaha baru serta penetapan

pengaturanya 2. Bidang Niaga

(68)

b. Menyusun rencana penjualan energi dan rencana pendapatan c. Mengevaluasi harga jual listrik

d. Menghitung biaya penyediaan tenaga listrik

e. Menyusun strategi dan pengembangan pelayanan pelanggan f. Menyusun standart dan produk pelayanan

g. Menyusun ketentuan data induk pelanggan (DIL) dan data induk saldo (DIS) serta kontrak jual beli tenaga listrik

h. Mengkaji pengelolaan pencatatan meter dan menyusun rencana penyempurnaanya

i. Mengkoordinasikan pelaksanaan penagihan kepada pelanggan tertentu, antara lain TNI/POLRI dan instansi vertical

j. Melakukan pengendalian DIS dan opname saldo piutang

k. Menyusun konsep kebijakan sistem informasi pelayanan pelanggan l. Menyususn mekanisme interaksi antar unit pelaksana

m. Menyususn rencana pengembangan usaha baru serta pengaturanya n. Menyusun laporan namajemen di bidangnya

3. Bidang Distribusi

a. Menyususn rencana pengembangan sistem jaringan distribusi dan membina penerapanya

(69)

c. Menyusun SOP untuk penerapan dan pengujian peralatan distribusi, serta SOP untuk operasi dan pemeliharaan jaringan distribusi

d. Menyususn desain standart kontruksi jaringan distribusi dan peralatan kerjanya serta membina penerapanya

e. Mengevaluasi susut energi listrik dan gangguan pada sarana pendistribusian tenaga listrik serta saran perbaikanya

f. Menyususun metoda kegiatan kontruksi dan kegiatan administrasi

pekerjaan serta membina penerapanya

g. Menyususn kebijakan manajemen jaringan distribusi dan kebijakan

manajemen perbekalan distribusi serta membina penerapanya

h. Menyususn pengembangan sarana komunikasi dan otomatisasi operasi jaringan distribusi

i. Menyusun regulasi untuk penyempurnaan data induk jaringan (DIJ) j. Memantau dan mengevaluasi data induk jaringan

4. Bidang Keuangan

a. Mengendalikan aliran kas pendapatan dan membuat laporan rekonsiliasi keuangan

b. Mengendalikan anggaran investasi-investasi dan operasi serta rencana aliran kas pembiyayaan

c. Melakukan analisis dan evaluasi laporan keuangan unit-unit serta menyusun laopran keuangan konsolidasi

(70)

e. Melakukan pengelolaan keuangan

f. Menyusun laoran manajemen di bidangnya 5. Bidang SDM dan Organisasi

a. Menyusun kebijakan pengembangan organisasi dan mengelola

pelaksanaannya

b. Menyusun kebijakan manajemen sumber daya manusia dan mengelola pelaksanaanya

c. Menyusun kebijakan pengembangan sumber daya manusia dan mengelola pelaksanaanya

d. Mengkaji usulan pengembangan organisasi dan pengembangan sumber daya manusia

e. Menyusun laporan manajemen dibidangnya 6. Bidang Komunikasi, Hukum Dan Administrasi

a. Menyususn kebijakan dan mengelola komunikasi kemasyarakatan dan

pelanggan baik internal maupun eksternal

b. Menyusun kebujakan dan mengelola fasilitas kerja sistem pengamanan dan manajemen kantor

c. Menyusun kebijakan K3, Lingkungan dan Community Development d. Menyusun kebijakan administrasi

e. Menyusun dan mengkaji produk-produk hukum dan peraturan-peraturan perusahaan

(71)

g. Menyusun standart fasilitas kantor

h. Mengelola asset tanah dan bangunan serta sarana kerja i. Mengelola kesekretariatan dan rumah tangga kantor induk j. Menyusun laporan manajemen dibidangnya

7. Audit Internal

a. Menyusun program kerja pemeriksaan tahunan, sesuai program kerja perusahaan

b. Melakukan audit internal meliputi keuangan, teknik, manajemen, dan sumber daya manusia

c. Memberikan masukan dan rekomendasi yang menyangkut proses manajemen dan operasional

d. Memonitor tindak lanjut temuan hasil audit internal e. Menyusun laporan manajemen dibidangnya

3.2. Metode Penelitian

(72)

3.2.1. Desain Penelitian

Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai proses pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subyek atau obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang terlihat dan bagaimana adanya.

Deskriptif hanya menggambarkan keadaan terhadap objek yang di teliti dan tanpa adanya pengujian hipotesis. Dengan penelitian deskriptif melalui pendekatan kasus akan didapatkan suatu pemecahan masalah yang lebih terarah pada sasaran yang akan dicapai.

Penelitian dilakukan dengan tahapan-tahapan yaitu sebagai berikut: 1. Memahami kebutuhan user.

Yaitu menganalisis dan menentukan setiap kebutuhan yang diperlukan dalam membangun dan merancang sistem.

2. Mendeskripsikan kebutuhan user.

Mengidentifikasi setiap permasalahan yang muncul untuk dihasilkan sebuah analisis penyelesaian permasalahan. Mengidentifikasi yaitu dengan mengumpulkan setiap kebutuhan yang diperlukan dan menunjang terbentuknya penyelesaian permasalahan user.

3. Merancang prototype sebagai alternatif.

Gambar

Gambar 4.1 Flow Map Sistem yang Sedang Berjalan
Gambar 4.2 Diagram Konteks Sistem Yang Sedang Berjalan
Gambar 4.3 DFD Level 1 Sistem Yang Sedang Berjalan
Gambar 4.4 Diagram Kontek Sistem yang Diusulkan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian Untuk mengetahui efektifitas penerapan pendekatan CL versi STAD dalam upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar Matematika peserta didik kelas

[r]

memperbaiki atau menyembuhkan kesulitan belajar yang dialami siswa. Pendekatan dan Metode Pembelajaran Remedial.. Dalam pembelajaran remedial ada beberapa macam pendekatan yang..

Dari pada jenengan mikir dunia yang tidak ada habisnya lebih baik kulo panjenengan sedoyo banyak membaca istigfar karena didalam membaca istighfar kita akan lebih dekat

Dalam penelitian [6], untuk mengoptimalkan sumber daya / resource server yang ada, maka dibangunlah sebuah teknologi cloud berbasis virtualisasi dengan memanfaatkan

Maryuni, AE., 2002, Pengaruh pemberian dekokta daun jati pada tikus putih hiperglikemik, Skripsi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut

Tujuan ‘politisasi guru’ oleh penguasa daerah adalah untuk ‘ meraih dukungan ’ dari masyarakat luas melalui guru sebagai bentuk legitimasi , karena guru merupakan massa

Total APBN (Juta)