• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI PARTAI POLITIK NASDEM DEWAN PERWAKILAN WILAYAH PROVINSI LAMPUNG DALAM PENGEMBANGAN KAPASITAS MAHASISWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STRATEGI PARTAI POLITIK NASDEM DEWAN PERWAKILAN WILAYAH PROVINSI LAMPUNG DALAM PENGEMBANGAN KAPASITAS MAHASISWA"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

STRATEGI PARTAI POLITIK NASDEM DEWAN PERWAKILAN WILAYAH PROVINSI LAMPUNG DALAM PENGEMBANGAN

KAPASITAS MAHASISWA

Oleh

Vidi Prata Hastian

Indonesia memasuki era baru sejak disahkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, yaitu era otonomi daerah. Otonomi daerah membawa perubahan signifikan dalam kehidupan bermasyarakat, sosial, ekonomi, dan juga politik. Dalam perjalannya dinamika perpolitikan indonesia pada era otonomi daerah sedikit banyak juga mengalami perubahan. Kebutuhan akan sosok pemimpin yang kompeten, berintegritas, serta mampu memberikan kesejahteraan bagi rakyat di daerah kini menjadi pekerjaan rumah yang sesegera mungkin harus dipecahkan. Partai politik sebagai salah satu rumah produksi para calon-calon pemimpin pada akhirnya memegang peran dan tanggung jawab cukup besar atas permasalahan tersebut di atas, seleksi dan pola kaderisasi yang baik oleh partai politik di harapkan mampu melahirkan sosok-sosok pemimpin yang dibutuhkan oleh masyarakat di daerah. Berdasarkan hal tersebut tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi partai politik nasdem dalam pengembangan kapasitas mahasiswa. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif tipe deskriptif dengan teknik pengambilan data menggunakan wawancara, dokumentasi dan observasi.

Pada penelitian ini dapat diketahui bahwa Partai Politik Nasdem sudah mempunyai strategi, kebijakan, program, dan kegiatan dalam pengembangan kapasitas mahasiswa meskipun dalam pelaksanaannya peneliti melihat masih banyak kekurangan pada strategi tersebut seperti kurangnya anggaran dalam mendukung program, tidak adanya transparansi anggaran, monotonnya program-program yang dijalankan dan kurangnya koordinasi antar organ dalam tubuh partai. Saran yang diberikan adalah partai nasdem perlu memperkuat aturan tentang kegiatan LMN dan meningkatkan kerjasama antar elemen yang terkait dalam hal peningkatan kapasitas mahasiswa pada LMN.

(2)

ABSTRACT

THE POLITICAL STRATEGY OF NASDEM POLITICAL PARTY IN LAMPUNG REGIONAL REPRESENTATIVE IN DEVELOPING

STUDENT’S CAPACITY

By

Vidi Prata Hastian

Indonesia entered a new era after provision of Law number 32 in 2004 about Regional Autonomy. The regional autonomy brings about some significant changes in life of public, social, economy, and politic. Politic dynamic in Indonesia also changes in regional autonomy era. The need of leader figures who are competent, having integrity, and able to bring public welfare in regions currently is currently becoming home work to solve immediately. Political party as one of house production for leader candidates finally hold big and important role and responsibility for the problem. Good leader selection and regeneration by political party are expected to raise leader figures required by public in regions. The objective of this research was to find out the political strategy of Nasdem

political party in Lampung Regional Representative in developing student’s

capacity. This was a qualitative and descriptive research. Data were collected using interviews, documentation and observation.

The results showed that Nasdem political party had strategies, policies, programs,

and activities in developing student’s capacity, even though there were some shortcomings in conducting those strategies such as less budget in supporting programs, no transparencies in budget uses, monotonous programs and less

coordination between organs in the party’s body. The researcher suggests Nasdem political party to strengthen rules related to in League of National Student’s

activity (LMN) and to improve cooperation amongst elements related to student’s

capacity improvement in the League of National Student (LMN).

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, pada hari rabu 07 November 1990, merupakan sulung dari lima bersaudara dari pasangan Bapak Hasyim dan Ibu Marsitah. Penulis menempuh pendidikan formal ketika berumur lima tahun pada :

1. 1995-2001 : SDN 3 Tarahan

2. 2001-2004 : MTS Al Muhajirin Panjang 3. 2004-2007 : SMA YPPL Panjang

(8)

PERSEMBAHAN

Puji syukur Alhamdulillah ku ucapkan kehadirat Allah S.W.T

yang menguasai hari ini, kemarin, dan hari esok.

Amiieen.

Sholawat serta salam terindah senantiasa kucurahkan pada sosok pembawa rahmat dan hidayah Nabi besar Muhammad SAW.

Kupersembahkan Karya Kecilku ini kepada orang-orang yang kukasihi dan mengasihiku...

Untuk Ibu dan Bapak Tercinta

(Bapak. Hasyim dan Ibu Marsitah)

Untuk adik-adikku Tersayang (Vici Yunengsih, mutin Rhaodatul Jannah, Akbar Hafiz, lukman Hakim)

(9)

MOTO

“kekuatan datang bukan dari kemampuan, tetapi ia datang dari

semangat yang tak pernah padam”. (Vidi Prata Hastian)

“Dalam hidup tidak ada kawan dan lawan yang abadi, yang abadi

hanyalah kepentingan”.

(asepudin 08)

“kemampuan paling besar dari seseorang adalah ketika ia bisa menjadi sederhana”

(Hitam Putih)

“Jika Allah menghendaki kebaikan kepada seorang hamba, maka akan

dipahamkan atasnya pengetahuan agama”. (Al. Hadist)

“Tidak ada satupun kesuksesan yang dapat diraih tanpa adanya

pengorbanan”.

(Ayahanda tercinta)

“malu atas kegagalan hanya akan menjauhkan kesuksesan berikutnya”

(10)

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “STRATEGI PARTAI

POLITIK NASDEM DALAM PENGEMBANGAN KAPASITAS

MAHASISWA”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Negara pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis sangat menyadari akan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Tanpa bantuan dari berbagai pihak skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu penulis dengan segenap ketulusan hati mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Deddy Hermawan, S.Sos, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Negara.

2. Bapak Dr. Deddy Hermawan, S.Sos, M.Si selaku Dosen Pembimbing Utama dalam Proses penyusunan skripsi.

(11)

4. Bapak Simon Sumanjoyo, S.AN, M.PA selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Administrasi Negara.

5. Ibu Devi Yulianti, S.AN, M.A selaku dosen pembimbing pembantu yang dengan segenap kesabaran serta ketulusan hati selalu mendampingi proses bimbingan skripsi.

6. Bapak Ariezka Warganegara, S.IP. M.A selaku dosen penguji skripsi yang telah memberikan kritik dan saran demi selesainya penelitian ini.

7. Ibu Dewie Brima Atika, S.Ip, M.si selaku pembimbing akademik yang selama ini peneliti anggap sebagai orang tua kedua yang peran dan tanggung jawabnya atas peneliti sangat berharga.

8. Seluruh Dosen Jurusan Ilmu Administrasi Negara yang telah mewariskan ilmunya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.

9. Ayahanda tercinta bapak Hasyim dan Ibunda tercinta ibu Marsitah terima kasih atas apa yang telah dan akan kalian berikan pada ananda, semoga pada suatu hari nanti ananda dapat memberikan kebanggan sesuai apa yg ayahanda dan ibunda harapkan. Amin.

10.Untuk keempat adikku tercinta, Vici yunengsih, Mutin Rhaodatul Jannah, Akbar Hafiz, Lukman Hakim.

11.Teman-temanku ANE’08, Dulur, Cindang, Toha, Ucok, Rizki, Rendi, Uwak, Udin, Agan, Joko dan semua yang berlabel ANE 08 terimakasih atas kebersamaannya.

(12)

Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi semoga karya sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, 11September 2014 Penulis,

(13)

DAFTAR ISI A. Tinjauan Pustaka Tentang Manajemen Strategi ... 7

1. Pengertian Manajemen Strategi... .. 7

2. Manfaat Manajemen Strategi... 8

3. Proses Manajemen Strategi... 9

B. Tinjauan Pustaka Tentang Strategi... 10

1. Pengertian Strategi... 14

2. Tujuan Strategi... 12

3. Peran Strategi... 14

4. Tipe Strategi... 14

5. Analisis Strategi Menggunakan SWOT... 15

C. Tinjauan Pustaka Tentang Partai Politik ... 17

1. Pengertian Politik... 17

1. Pengertian Partai Politik... 19

2. Peraturan-peraturan Partai Politik... 20

3. Tujuan Pembentukan Partai Politik... . 20

4. Peran Partai Politik... 21

5. Partai Politik di Indonesia... 21

D. Tinjauan Pustaka Tentang Kapasitas... 23

1. Pengertian Kapasitas... . 23

2. Ruang Lingkup Pengembangan Kapasitas... 25

E. Tinjauan Pustaka Tentang Mahasiswa... 27

1. Pengertian Mahasiswa... . 27

2. Peran Mahasiswa... 29

F Kerangka Pikir... ... 33

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... 38

B. Fokus Penelitian ... 38

C. Waktu dan Tempat Penelitian ... 40

D. Instrumen Penelitian... 40

E. Informan Penelitian ... 41

F. Teknik Pengumpulan Data ... 42

(14)

BAB IV GAMBARAN UMUM

A. Sejarah dan Profil Partai Nasdem ... 46

B. Struktur Kepengurusan DPP Partai Nasdem ... 49

C. Struktur Kepengurusan DPW Partai Nasdem ... 50

D. Struktur Kepenguruan DPD Partai Nasdem ... 53

E. Sejarah dan Profil Liga Mahasiswa Nasdem ... 54

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Identitas Informan ... 68

B. Hasil Penelitian ... 69

1. Peraturan... 70

2. Kelembagaan... . 74

3. Sarana dan Prasarana... 76

4. Anggaran ... 77

C. Kebijakan Partai Nasdem dalam Mengembangkan Kapasitas Mahasiswa Pada Organisasi LMN Kota Bandar Lampung ... 77

D. Analisis Strategi ... 84

1. Identifikasi Faktor Internal... ... 85

2. Identifikasi Faktor Eksternal... ... 87

3. Analisis Alternatif Strategi... .... 79

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 94

B. Saran ... 95

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.Peserta Pemilu Tahun 2014 ... 2

2.Informan Penelitian ... 34

3.Struktur Kepengurusan DPP Partai Nasdem ... 41

4.Struktur Kepengurusan DPW Partai Nasdem ... 42

5.Struktur Kepengurusan DPD Partai Nasdem ... 44

6.Luas Wilayah Kab/Provinsi ... 53

7.Nama Kepala Daerah Provinsi ... 54

8.Nama Wakil Kepala Daerah Provinsi ... 54

9.Satuan Kerja Perangkat Daerah ... 56

10. Identitas Informan ... 59

11. Rencana Kegiatan LMN 2013/2014... 69

12. Faktor Internal... 76

13. Faktor Eksternal... 77

(16)

DAFTAR GAMBAR

(17)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Masalah

Indonesia memasuki era baru sejak disahkannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, yaitu era otonomi daerah. Otonomi daerah membawa perubahan signifikan dalam kehidupan bermasyarakat, sosial, ekonomi, bahkan politik. Sejak lama Indonesia dikenal sebagai salah satu negara di dunia yang menerapkan sistem politik demokrasi. Demokrasi di Indonesia ini mempunyai sebuah slogan yaitu dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Berdasarkan slogan tersebut dapat diketahui bahwa demokrasi yang diterapkan di Indonesia adalah demokrasi keterwakilan. Salah satu contoh pengejawantahan daripada demokrasi keterwakilan adalah adanya pesta demokrasi dalam bentuk Pemilihan Umum (Pemilu).

(18)

2

anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945).

Menurut website resmi komisi pemilihan umum (KPU), dalam rangka pelaksanaan pesta demokrasi pada pemilu tahun 2014 mendatang terdapat 12 partai politik yang telah dinyatakan lolos verifikasi yaitu :

Tabel 1. Peserta Pemilu pada tahun 2014

No Nama Partai Ketua Umum

1 Partai Golongan Karya H. Aburizal Bakrie 2 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri 3 Partai Persatuan Pembangunan Drs. H. Suryadharma Ali, M. Si 4 Partai Kebangkitan Bangsa H. A. Muhaimin Iskandar 5 Partai Amanat Nasional M. Hatta Rajasa

6 Partai Keadilan Sejahtera Muhammad Anis Matta 7 Partai Demokrat Dr. Susilo Bambang Y. 8 Partai Hati Nurani Rakyat H. Wiranto

9 Partai Gerakan Indonesia Raya Prof. Dr. Suhardi, M.Sc 10 Partai Nasional Demokrat Surya Paloh

11 Partai Bulan Bintang Dr. H. MS. Kaban, SE, M.Si 12 Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia Dr. (Hc) H. Sutiyoso, SH Sumber : www.kpu.go.id (diakses pada tanggal 20 Februari 2013)

Dari semua Parpol yang sudah dinyatakan lolos verifikasi terdapat satu nama partai baru yang cukup menarik banyak perhatian yaitu Partai Nasional Demokrat.

(19)

3

Meskipun demikian, ormas tersebut mengatakan bahwa partai tersebut tidak memiliki kaitan apapun dengan partai ini.

Partai Nasional Demokrat memiliki berbagai strategi politik dalam upaya pemenangan di pemilu. Strategi politik merupakan suatu analisis tentang bagaimana proses yang terjadi di dalam pemenangan dalam satu pertarungan politik oleh partai politik, atau secara langsung oleh seorang calon legislatif atau calon pimpinan daerah, yang menghendaki kekuasaan dan pengaruh sebesar-besarnya di tengah-tengah masyarakat sebagai konstituennya.

Banyak faktor yang mempengaruhi proses strategi partai politik ini, mulai dari kekuatan-kekuatan politik yang ada (institusi primordial baik yang bersifat keagamaan ataupun kedaerahan), mesin-mesin politik (oganisasi sosial politik/ kelompok kepentingan baik Partai politik, Organisasi Kepemudaan, dan Media), proses pencitraan, sosialisasi politik, dan kampanye yang dilakukan, yang pada dasarnya hal ini adalah instrument dari serangakaian usaha pemenangan dalam pemilu.

(20)

4

Menurut Sukirman (2004:72) organisasi kemahasiswaan merupakan bentuk kegiatan yang diselenggarakan dengan prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa. Organisasi tersebut merupakan wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan peningkatan ilmu dan pengetahuan, serta integritas kepribadian mahasiswa. Sedangkan menurut Sudarman (2004: 34-35) Organisasi kemahasiswaan juga dapat diartikan sebagai wadah pengembangan kegiatan ekstrakurikuler mahasiswa diperguruan tinggi yang meliputi pengembangan penalaran, keilmuan, minat, bakat dan kegemaran mahasiswa itu sendiri.

Terkait dengan definisi di atas pada buku saku Liga Mahasiswa Nasdem, tertulis bahwa LMN merupakan sebuah perkumpulan mahasiswa yang secara terang-terangan menyatakan dirinya sebagai organisasi kemahasiswaan yang berafiliasi langsung pada partai politik Nasdem, dasar gerakan ini adalah keinginan merestorasi semangat gerakan mahasiswa yang menyadari bahwa politik merupakan instrumen terpenting dalam memperbaiki keadan bangsa.

(21)

5

pemerhati sosial tidak mengabaikan fungsi mereka dalam sistem sosial politik baik di negeri maju maupun berkembang, termasuk di Indonesia.

Banyak predikat yang disandang mahasiswa kaitannya dengan ideologi yang diperjuangkan, letak mahasiswa yang menempatkan pada posisi strategis inilah yang mungkin menjadikan fungsinya sebagai agent of social change (generasi perubahan), agent of social control (generasi kontrol sosial) dan iron stock

(generasi penerus). Berdasarkan fungsi mahasiswa tersebut dapat mempengaruhi kemampuan mahasiswa dalam keterlibatannya di organisasi seperti LMN. Keterlibatan mahasiwa secara langsung di LMN ini merupakan suatu keberanian partai dalam perekrutan anggota partai yang berasal dari mahasiswa. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengembangkan pengetahuannya.

Terkait dengan strategi Partai Nasional Demokrat yang secara langsung melibatkan mahasiswa untuk terlibat langsung dalam dinamika politik Partai Nasdem ini lah yang membuat peneliti tertarik melakukan penelitian tentang strategi partai politik nasional demokrat dalam mengembangkan kapasitas mahasiswa pada organisasi LMN.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan berbagai uraian di atas, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut yaitu :

1. Bagaimana strategi partai politik nasional demokrat dalam mengembangkan kapasitas mahasiswa ?

(22)

6

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Strategi partai politik nasional demokrat dalam mengembangkan kapasitas mahasiswa.

2. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi jalannya strategi tersebut.

D. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah :

1. Secara akademis, hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pemikiran dan perkembangan terhadap kajian Ilmu Administrasi Negara, khususnya yang berkaitan dengan mata kuliah manajemen strategi, khususnya strategi politik.

(23)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Manajemen Strategi

1. Pengertian Manajemen Strategi

Manajemen strategis pada umumnya dapat diartikan sebagai penggabungan antara pola berfikir strategis dengan fungsi-fungsi manajemen, yakni perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi.

Menurut Viljoen dalam Heene (2010:76), manajemen strategi adalah suatu proses dari pengidentifikasian, pemilihan, dan pengimplementasian aktivitas-aktivitas yang dapat memperbaiki kinerja jangka panjang dari organisasi, melalui penentuan arah disertai melanjutkan komitmen ataupun penyesuaian antara keterampilan internal dengan sarana-sarana dari organisasi berikut pula dengan lingkungan yang berubah evolutif dimana organisasi itu beroperasi.

(24)

8

keberhasilan organisasi. Istilah manajemen strategis ini sepadan dengan istilah perencanaan strategis. Istilah yang terakhir ini lebih sering digunakan di dunia akademis. Kadang-kadang istilah manajemen strategis digunakan untuk merujuk pada perumusan, pelaksanaan, evalusasi strategis. Sedangkan perencanaan strategis hanya mengacu pada perumusan strategis.

Dari pengertian manajemen strategi di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen strategis adalah cara atau upaya merumuskan strategi untuk menyesuaikan organisasi dengan lingkungan baik internal maupun eksternal, serta memastikan bahwa implementasi strategi berjalan dengan baik.

2. Manfaat Manajemen Strategi

Menurut Salusu (2008:495) terdapat beberapa manfaat manajemen strategis, diantaranya yaitu:

a. Identifikasi peluang, yakni memungkinkan ancaman dari lingkungan dapat dihindari seminimal mungkin dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki organisasi, sehingga organisasi dapat memperbaiki kelemahan-kelemahannya dan memberi petunjuk untuk mengantisipasi perubahan-perubahan awal dari lingkungan eksternal.

b. Semangat korps, yakni mampu menciptakan sinergi dan semangat korps sehingga meningkatkan produktivitas.

(25)

9

menyesuaikan arah perjalanan organisasi dengan misi dan tujuan yang ingin dicapai.

3. Proses Manajemen Strategis

Proses manajemen strategis menurut David (2005: 6) terdiri dari tiga tahap, yaitu :

a. Perumusan Strategi

Mencakup kegiatan mengembangkan visi dan misi organisasi, mengidentifikasi peluang serta ancaman internal dan eksternal organisasi, menemukan kekutan dan kelemahan internal organisasi, menetapkan tujuan jangka panjang organisasi, membuat sejumlah strategi alternatif untuk organisasi dan memilih strategi tertentu untuk digunakan.

b. Pelaksanaan Strategi

(26)

10

komitmen dan pengorbanan pribadi. Keberhasilan pelaksanaan strategi tergantung pada kemampuan manajer untuk memotivasi para karyawan. Hal ini lebih merupakan seni daripada ilmu. Strategi-strategi yang dirumuskan tetapi tidak dilaksanakan tidak akan memberikan manfaat.

c. Evaluasi Strategi

Tahap akhir dalam manajemen strategis. Para manajer harus benar-benar mengetahui alasan strategi-strategi tertentu tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Dalam hal ini, evaluasi strategi adalah cara pertama untuk memperoleh informasi. Semua strategi dapat diubah sewaktu-waktu karena faktor-faktor eksternal dan internal selalu berubah. Tiga kegiatan pokok dalam evaluasi adalah:

1) Mengkaji ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan perumusan strategi yang diterapkan sekarang ini.

2) Mengukur kinerja.

3) Melakukan tindakan-tindakan korektif.

B. Tinjauan Pustaka Tentang Strategi

1. Pengertian Strategi

(27)

11

Pearce dan Robinson (1997:20) strategi merupakan suatu rencana yang berskala besar dan berorientasi kepada masa depan untuk berinteraksi dengan lingkungan persaingan guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Strategi mencerminkan kesadaran perusahaan mengenai bagaimana, kapan, dan dimana ia harus bersaing untuk melawan siapa dan untuk tujuan apa. Senada dengan ini Mulyadi (2001:72) juga mengatakan bahwa strategi adalah pola tindakan utama yang dipilih untuk mewujudkan visi organisasi, melalui misi.

Sedangkan menurut Stephanie K. Marrus (1995:58) Strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, diserta penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai

Menurut David, Fred R (2004:15) strategi merupakan cara untuk mencapai tujuan-tujuan jangka panjang dan merupakan tindakan yang menuntut keputusan manajemen puncak dan sumber daya perusahaan yang banyak intuk merealisasikannya. Strategi juga mempengaruhi kehidupan organisasi dalam jangka panjang paling tidak selama 5 tahun. Oleh karena itu sifat strategi adalah berorientasi pada masa depan.

(28)

12

2. Tujuan Pembuatan Strategi

Pembuatan strategi memungkinkan suatu organisasi untuk lebih proaktif ketimbang reaktif dalam membentuk masa depan sendiri, hal itu memungkinkan suatu organisasi untuk mengawali dan mempengaruhi aktivitas sehingga dapat mengendalikan tujuannya sendiri.

Menurut David (2002:15) tujuan dari strategi adalah untuk membantu oganisasi mencapai tujuan dengan menggunakan pendekatan yang lebih sistematis, logis, rasional pada tersedianya pilihan-pilihan strategis.

Sedangkan Greenley (2007:25) menyatakan manajemen strategis memberikan manfaat berikut :

a. Memungkinkan untuk identifikasi, penentuan prioritas, dan eksploitasi peluang.

b. Memberikan pandangan objektif atas masalah manajemen.

c. Merepresentasikan kerangka kerja untuk aktivitas kontrol dan koordinasi yang lebih baik.

d. Meminimalkan efek dari kondisi dan perubahan yang jelek.

e. Memungkinkan agar keputusan besar dapat mendukung dengan lebih baik tujuan yang telah ditetapkan.

f. Memungkinkan alokasi waktu dan sumber daya yang lebih efektif untuk peluang yang telah terindentifikasi.

(29)

13

h. Menciptakan kerangka kerja untuk komunikasi internal diantara staf. i. Membantu mengintegrasikan perilaku individu kedalam usaha bersama. j. Memberikan dasar untuk mengklarifikasi tanggungjawab individu. k. Mendorong pemikiran ke masa depan.

l. Menyediakan pendekatan kooperatif, terintegrasi, dan antusias untuk menghadapi masalah dan peluang.

m. Mendorong terciptanya sikap positif akan perubahan.

n. Memberikan tingkat kedisiplinan dan fomralitas kepada manajemen suatu bisnis.

Menuurt COSO ERM Integrated Framework mendefinisikan tujuan strategis sebagai high-level goals, aligned with and supporting the entity’s mission/vision. Strategic objectives reflect management’s choice as to how the entity will seek to create value for its stakeholders, yaitu sebagai tujuan tertinggi, selaras dan mendukung misi visi suatu organisasi. Tujuan strategis mencerminkan pilihan manajemen untuk bagaimana perusahaan akan berusaha untuk menciptakan nilai bagi para stakeholder.Sumber (sumber : http://iknow.apb-group.com diakses pada tanggal 24 februari 2013).

3. Peran Strategi

(30)

14

a. Menetapkan tujuan strategis yang harus dicapai baik pada tingkat pusat maupun daerah. Dalam hal ini suatu organisasi harus memiliki visi dan misi yang dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi tersebut.

b. Menetapkan ukuran dan indikator yang jelas guna mencapai tujuan suatu organisasi.

c. Menetapkan langkah-langkah strategis yang bersifat realistis dalam mencapai suatu tujuan organisasi.

4. Tipe Strategi

Dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan dan misi organisasi maka suatu organisasi menggunakan bentuk atau tipe strategi tertentu.

Menururt Koten dalam Salusu (2008:104) tipe-tipe strategi meliputi:

a. Corporate Strategy (strategi organisasi). Strategi ini berkaitan dengan perumusan misi, tujuan, nilai-nilai, dan inisiatif-inisiatif strategis yang baru; b. Program Strategy (strategi program). Strategi ini lebih memberi perhatian

pada implikasi-implikasi strategis dari suatu program tertentu;

c. Resource Support Strategy (strategi pendukung sumber daya). Strategi ini memusatkan perhatian pada memaksimalkan pemanfaatan sumber-sumber daya esensial yang tersedia guna meningkatkan kualitas kinerja organisasi. d. Institutional Strategy (strategi kelembagaan). Fokus dari strategi

(31)

15

5. Analisis Strategi Menggunakan SWOT

Strategi Politik merupakan suatu mekanisme bagaimana seseorang ataupun sekelompok orang dengan ide politik yang di pahaminya mampu memenangkan suatu pertarungan politik disaat banyak orang yang berkepentingan menghendaki hal yang sama. Ide politik tentu saja akan menciptakan perbedaan antar masyarakat yang menjadi pendukung ide tersebut dan dalam setiap keadaan pasti ada pihak yang dirugikan dan diuntungkan karena hasil dari satu keputusan politik akan melahirkan perubahan ataupun kondisi yang sama disaat status quo yang memenangkan pertarungan itu, oleh karena itu setiap ide pasti memiliki pendukung dan penentang.

(32)

16

Pada bidang yang kedua perencanaan strategi berusaha memperilihatkan realitas yang ada. Dalam lingkup kerja suatu organisasi terdapat lingkup eksternal dan internal. Sedangkan lingkup internal terdiri dari atas sumber daya, kekuatan, berbagai kemungkinan serta tuntutan dari organisasi tersebut.

Perencanaan strategi harus mampu melihat dan menilai kemungkinan dan ancaman yang terjadi dalam lingkup esksternal dan internalnya sehubungan dengan visi yang dimiliki, tugas serta tujuan akhir mereka. Setelah memiliki visi, dengan memiliki satu komitmen menggapai tujuan dengan terlebih dahulu melakukan analisis terhadap lingkup yang ada, suatu organisasi harus mengembangkan pilihan strategis atau jalan alternatif guna menggapai tujannya. Dengan memperbandingkan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki organisasinya serta peluang dan ancaman dari luar organisasinya. Beberapa kombinasi yang bisa dilakukan dalam analisis SWOT perencanaan strategi yaitu :

a. Strategi kekuatan-kemungkinan

Artinya sejauh mana kekuatan dapat digunakan untuk memperoleh keuntungan dan berbagai kemunkinan.

b. Strategi kekuatan-ancaman

Artinya sejauh mana kekuatan dapat digunakan mengatasi ancaman, yang dapat menghalangi pencapaian tujuan

c. Strategi kekuatan-kemungkinan

Artinya sejauh mana kelemahan dapat diatasi untuk memperoleh keuntungan dari berbagai kemungkinan pengembangannya.

(33)

17

Artinya bagaimana kelemahan dapat diatasi, untuk mengatasi ancaman, yang dapat menghalangi pencapaian tujuan.

C. Tinjauan Pustaka Tentang Partai Politik

1. Pengertian Politik

POLITIK berasal dari kata Yunani polis yang berarti kota atau negara kota. Kemudian arti itu berkembang menjadi polites yang berarti warganegara, politeia

yang berarti semua yang berhubungan dengan negara, politika yang berarti pemerintahan negara dan politikos yang berarti kewarganegaraan.

Interaksi warga Negara terjadi di dalam suatu kelembagaan yang dirancang untuk memecahkan konflik sosial dan membentuk tujuan negara. Dengan demikian kata politik menunjukkan suatu aspek kehidupan, yaitu kehidupan politik yang lazim dimaknai sebagai kehidupan yang menyangkut segi-segi kekuasaan dengan unsur-unsur: negara (state), kekuasaan (power), pengambilan keputusan (decision making), kebijakan (policy, beleid), dan pembagian (distribution) atau alokasi (allocation).

(34)

18

Kehidupan politik mencakup bermacam-macam kegiatan yang memengaruhi kebijakan dari pihak yang berwenang yang diterima oleh suatu masyarakat dan yang memengaruhi cara untuk melaksanakan kebijakan itu. Dalam ilmu politik

selalu ada kekuasaan atau kekuatan.” Idrus Affandi mendefinisikan: “Ilmu politik

ialah ilmu yang mempelajari kumpulan manusia yang hidup teratur dan memiliki tujuan yang sama dalam ikatan negara.

Masih banyak pengertian tentang politik dan atau ilmu politik yang disampaikan para ahli diantaranya sebagai berikut :

Menurut Ramlan Surbakti (1999 : 1) bahwa definisi politik adalah interaksi antara pemerintah dan masyarakat dalam rangka proses pembuatan dan pelaksanaan keputusan yang mengikat tentang kebaikan bersama masyarakat yang tinggal dalam suatu wilayah tertentu.

Menurut Kartini Kartono (1996 : 64) bahwa politik dapat diartikan sebagai aktivitas perilaku atau prosesyang menggunakan kekuasaan untuk menegakkan peraturan-peraturan dan keputusan-keputusan yangsah berlaku di tengah masyarakat.

Dengan demikian jelaslah bahwa politik dapat juga diartikan sebagai suatu hal yang bersangkut paut dengan persoalan negara dan pemerintah.

2. Pengertian Partai Politik

(35)

19

partai politik merupakan kelompok anggota yang terorganisir secara rapi dan stabil yang mempersatukan dan di motivasi oleh ideologi tertentu serta berusaha mencari dan mempertahankan kekuasaan dalam pemerintahan melalui pemilu.

Selain itu menurut Hagopian (1993) partai politik adalah organisasi yang dibentuk untuk mempengaruhi bentuk dan karakter kebijaksanaan publik dalam kerangka prinsip-prinsip dan kepentingan ideologis tertentu melalui praktek kekuasaan secara langsung atau partisipasi rakyat dalam pemilihan.

Menurut Miriam Budiardjo (1996) partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama, tujuan kelompok ini adalah untuk memperoleh kekuasaan politik dan berebut kedudukan politik (biasanya) dengan cara konstitusional untuk melaksanakan kebijaksanaan-kebijaksanaan mereka. Jadi partai politik sebagai salah satu sarana untuk berpartisipasi secara umum yang terorganisir dan anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai serta cita-cita yang sama dan mempunyai tujuan kekuasaan untuk menciptakan dan melaksanakan kebijakan-kebijakan mereka.

3. Peraturan-Peraturan Tentang Partai Politik

(36)

20

kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentingan politik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, serta memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945).

Peraturan tentang partai politik memiliki berbagai peraturan yaitu ada Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Republik Indonesia No 1 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No 10 Tahun 2008 Tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Pewakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Adanya juga Peraturan Komisi Pemilihan Umum No 5 Tahun 2013 Tentang Tata Cara Penetapan Daerah Pemilihan Dan Alokasi Kursi Setiap Daerah Pemilihan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota Dala Pemilihan Umum Tahun 2014.

4. Tujuan Pembentukan Partai Politik

Sebuah partai politik adalah organisasi politik yang menjalankan ideologi tertentu atau dibentuk dengan tujuan khusus. Partai politik merupakan suatu kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini ialah untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik dengan cara konstitusionil untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan.

(37)

21

dalam hal finansial, memiliki platform atau haluan politik tersendiri, mengusung kepentingan-kepentingan kelompok dalam urusan politik, dan turut menyumbang political development sebagai suprastruktur politik.

5. Peran Partai Politik

Partai politik memiliki beberapa peranannya yaitu : a. Sebagai Sarana Komunikasi Politik

Yaitu berfungsi sebagai komunikator politik berkaitan dengan kapasitas dan kebijakan pemerintah dalam menyampaikan aspirasi dan kepentingan kelompok masyarakat. Dalam hal ini partai politik mencari anggota yang berkomitmen dalam menjalankan kegiatan partai. Fungsi rekrutmen politik menjamin kontiunitas dan kelestarian partai, sekaligus merupakan salah satu cara untuk mencari anggota.

b. Sebagai Pengatur Konflik

Dalam kehidupan yang demokratis tiap negara dan tiap kelompok masyarakat berhak menyampaikan aspirasi serta memperjuangkan kepentingan masing-masing. Akibat dari kehidupan yang demokratis tersebut dapat menimbulkan pergeseran, perbenturan, pertentangan antar kepentingan dalam masyarakat. Pengatur konflik juga bertujuan untuk mengakumulasikan berbagai aspirasi dan kepentingan melalui dialog antar kelompok untuk memusyawarahkan dan mencari keputusan politik yang mewakili kepentingan berbagai kelompok. c. Sebagai Sosialisasi Politik

(38)

22

dimana masyarakat mewariskan norma-norma dan nilai-nilai dari suatu generasi ke generasi selanjutnya. Proses sosialisasi ini dapat dilakukan melalui pendidikan formal dan non formal.

6. Partai Politik Di Indonesia

Lahirnya banyak partai politik dalam sistem politik di Indonesia telah menimbulkan kebingungan bagi masyarakat karena hal ini erat kaitannya dengan preferensi masyarakat dalam menjatuhkan pilihan politiknya. Sebenarnya, kebingungan masyarakat dalam menentukan pilihan merupakan suatu signal positif menuju ke arah pemikiran yang rasional. Kebingungan adalah cerminan adanya pergolakan intelektual masyarakat dalam menilai suatu partai, pertimbangan-pertimbangan rasional mulai dikedepankan. Terkait peserta pemilu tahun 2014 yang ikut andil di dalamnya maka diperlukan adanya kendaraan politik seperti partai politik (parpol) atau melalui jalur independen.

(39)

23

D. Tinjauan Pustaka Tentang Kapasitas

1. Pengertian Kapasitas

Pengembangan kapasitas (capacity development) adalah sebuah pendekatan yang pada masa sekarang ini secara luas digunakan dalam pembangunan masyarakat (community development). Istilah pengembangan kapasitas telah digunakan sejak tahun 1990an oleh negara-negara donor untuk memperbaiki kapasitas negara partner (negara yang mendapat bantuan). Untuk memahami konsep pengembangan kapasitas kita terlebih dahulu perlu memahami pengertian kapasitas.

Kata kapasitas sering digunakan ketika kita berbicara tentang peningkatan kemampuan seseorang, ketika kita memperoleh sertifikasi, mengikuti pelatihan atau mengikuti pendidikan (JICA, 2004). Dalam pengertian yang lebih luas, yang sekarang digunakan dalam pembangunan masyarakat, kapasitas tidak hanya berkaitan dengan keterampilan dan kemampuan individu, tetapi juga dengan kemampuan organisasi untuk mencapai misinya secara efektif dan kemampuan mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam jangka panjang.

(40)

24

Freddy Rangkuti (2005 : 94) kapasitas adalah tingkat kemampuan berproduksi secara optimum dari sebuah fasilitas biasanya dinyatakan sebagai jumlah output pada satu periode waktu tertentu. Manajer Operasional memperhatikan kapasitas karena pertama, mereka ingin mencukupi kapasitas untuk memenuhi permintaan konsumen. Kedua, kapasitas mempengaruhi efisiensi biaya operasi. Ketiga, kapasitas sangat bermanfaat mengetahui perencanaan output, biaya pemeliharaan kapasitas, dan sangat menentukan dalam analisis kebutuhan investasi.

Berdasarkan pendapat Lalu Sumayang, (2003:99) kapasitas adalah tingkat kemampuan produksi dari suatu fasilitas biasanya dinyatakan dalam jumlah volume output per periode waktu. Peramalan permintaan yang akan datang akan memberikan pertimbangan untuk merancang kapasitas.

Menurut (Morgan, 2004) pengembangan kapasitas adalah proses yang dialami oleh individu, kelompok dan organisasi untuk memperbaiki kemampuan mereka dalam melaksanakan fungsi mereka dan mencapai hasil yang diinginkan

Dari pengertian ini kita dapat memberi penekanan pada dua hal penting:

a. pengembangan kapasitas sebagian besar berupa proses pertumbuhan dan pengembangan internal.

b. upaya-upaya pengembangan kapasitas haruslah berorientasi pada hasil.

(41)

25

organisasi atau masyarakat itu sendirilah yang dapat mengembangkan diri mereka. Kita hanya dapat mendukung mereka dengan cara memfasilitasi proses untuk mempercepat perkembangan mereka, serta membantu mereka menemukan akses terhadap sumberdaya dan input yang mereka butuhkan.

Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa secara singkat pengembangan kapasitas dapat diartikan sebagai suatu proses dimana orang-orang, organisasi, dan masyarakat secara keseluruhan mengeluarkan, memperkuat, menciptakan, mengadaptasikan dan memelihara kemampuan mereka seiring dengan berjalannya waktu.

2. Ruang Lingkup Pengembangan Kapasitas

Pengembangan kapasitas berlangsung di dalam organisasi, di dalam masyarakat, di seluruh wilayah geografis, di dalam sektor nirlaba, serta di seluruh sektor kehidupan. Pengembangan kapasitas melibatkan perorangan dan kelompok orang, organisasi, kelompok organisasi di dalam bidang atau sektor yang sama, dan juga organisasi serta pihak-pihak dari bidang dan sektor yang berbeda.

(42)

26

pengembangan kapasitas di Indonesia adalah pendekatan kelompok. Dengan demikian, dalam prakteknya pengembangan kapasitas banyak berlangsung di dalam kelompok. Melalui fasilitasi kelompok, kapasitas kelompok serta kapasitas individu anggota kelompok dapat dikembangkan secara simultan.

Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana melaksanakan pengembangan kapasitas di tingkat masyarakat? Diharapkan dengan memfasilitasi kerjasama diantara kelompok-kelompok dan mengembangkan jejaring (network) dengan organisasi-organisasi lain yang terkait di dalam masyarakat (misalnya di dalam wilayah sebuah desa, kecamatan, kabupaten atau bahkan di wilayah provinsi dan nasional), pengembangan kapasitas pada tingkat masyarakat dapat berlangsung. Pemberlakuan kebijakan pengembangan kapasitas secara nasional bisa menjadi alat yang baik untuk mempercepat terjadinya pengembangan kapasitas di tingkat masyarakat.

Dalam suatu pendekatan yang holistik, kita hendaknya ingat bahwa pengembangan kapasitas harus menyentuh tingkat masyarakat, namun dalam prakteknya kita tidak harus memfasilitasi pengembangan masyarakat pada semua tingkatan sekaligus pada waktu yang sama. Terjadinya pengembangan kapasitas pada tingkatan-tingkatan tersebut tergantung pada tujuan program pembangunan masyarakat yang dilaksanakan. Pengembangan kapasitas bukanlah sesuatu yang

(43)

27

E. Tinjauan Pustaka Tentang Mahasiswa

1. Pengertian Mahasiswa

Menurut Anisyah (2000:267), mahasiswa adalah siswa di perguruan tinggi, sedangkan menurut Marhijanto (1995:378), mahasiswa adalah murid perguruan tinggi. Jadi dapat disimpulkan bahwa mahasiswa adalah orang yang sedang belajar di sebuah perguruan tinggi. Namun pada dasarnya makna mahasiswa tidak sesempit itu, mahasiswa memiliki peran yang lebih sebagai generasi muda yang membawa pembaharuan terhadap bangsa dan sebagai cendekiawan. Mahasiswa harus melatih kepekaannya sedemikian rupa sehingga pada saat terjun ke masyarakat ia siap menjalankan perannya sebagai cendekiawan. Kelak, sebagai seorang cendekiawan ia dituntut menyumbangkan pemikiran untuk melakukan berbagai perbaikan.

(44)

28

Hakekat pencapaian kapasistas mahasiswa menurut kamus bahasa Indonesia yang dikutip oleh Usman Uzer (2006) menyatakan bahwa, kapasitas berarti kewenangan atau kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan sesuatu hal. Sehingga kompetensi merupakan kemampuan atau kecakapan seseorang untuk memutuskan sesuatu hal. Jadi kapasitas merupakan kemampuan pengetahuan, ketrampilan,dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kompetensi merupakan bagian dari kapasitas.

Menurut Burke ada tiga kriteria kompetensi yaitu mampu melaksanakan keseluruhan tugas-tugas dari suatu pekerjaan, lebih dari pada memiliki ketrampilan atau tugas-tugas pekerjaan yang spesifik. Sesuai dengan standar yang diharapkan dalam pekerjaan.Dalam pekerjaan lingkungan pekerjaan nyata yang memberi tekanan dan berkaitan dengan seluruh pekerjaan dan variasi-variasi pekerjaan yang sebenarnya.

Kompetensi merupakan karakteristik dasar yang terdiri dari ketrampilan, pengetahuan, serta atribut personal lainnya yang mampu membedakan seseorang itu perform dan tidak perform.

Menurut Spence dan Spencer dalam Harun (2007) kompetensi menjadi karakteristik dasar, hubungan sebab akibat dan acuan kriteria sebagai berikut :

a. Karakteristik dasar adalah kompetensi sebagai bagian dari kepribadian individu dan dapat memprediksikan perilaku dalam situasi dan tugas, yaitu: 1) Motif sebagai dorongan dari diri seseorang secara konsisten untuk

(45)

29

2) Sifat/watak yaitu karakteristik fisik dan respon yang konsisten terhadap situasi atau informasi tertentu,

3) konsep diri yaitu nilai-nilai sikap atau citra diri yang dimiliki individu, 4) Pengetahuan yaitu informasi yang dimiliki seseorang untuk bidan tertentu, 5) Ketrampilan yaitu kemampuan untuk melaksanakan tugas secara fisik atau

mental.

b. Hubungan sebab akibat adalah kompetensi yang menyebabkan dan memprediksi tindakan perilaku yang pada akhirnya dapat memprediksi hasil kinerjakerja. Kompetensi motif , sifat/watak dan konsep diri dapat memprediksi tindakan perilaku yang pada akhirnya dapat memprediksi hasil kinerja.

c. Acuan kriteria adalah kompetensi paling kritis yang dapat membedakan kompetensi dengan kinerja tinggi atau rata-rata. bahwa orang yang mempunyai kompetensi adalah orang-orang yang mampu menguasai persyaratan yang dituntut oleh suatu pekerjaan untuk dapat dilakukan dalam praktek.

2. Peran Mahasiswa

Menurut Ridarmin S secara umum mahasiswa menyandang tiga fungsi strategis, yaitu sebagai penyampai kebenaran agent of social control, sebagai agen perubahan agent of change, dan sebagai generasi penerus masa depan iron stock

adalah :

(46)

30

Mahasiswa merupakan pengkontrol kehidupan sosial masyarakat hal ini bertujuan untuk memihak kepentingan rakyat sehingga mahasiswa tidak hanya mementingkan kehidupan pribadinya namun bermanfaat bagi kehidupan sosial masyarakat.

b. Sebagai agen perubahan agent of change

Mahasiswa sebagai agen perubahan dikarenakan mahasiswa meruapakan sumber daya manusia yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi dan meimiliki pola pikir kritis yang mementingkan masayarakat serta memiliki sumber daya manusia yang cukup banyak kuantitasnya sebagai pemuda harapan bangsa.

c. Sebagai generasi penerus masa depan iron stock

Mahasiswa merupakan generasi muda yang menjadi penerus bangsa, dengan sumber daya manusia yang tidak akan habis pola pikir kritisnya untuk bangsa dan negara. Mahasiswa sebagai generasi penerus bagi generasi terdahulunya dan memiliki semangat yang kuat untuk mencapai tujuan bangsa dan negara. (sumber :http://kampus.okezone.com diakses pada tanggal 02 maret 2013)

(47)

31

Beberapa faktor pendorong bagi peningkatan peranan mahasiswa dalam kehidupan politik maupun sosial yaitu

a. Sebagai kelompok masyarakat yang memperoleh pendidikan terbaik sehingga mahasiswa mempunyai horison yang luas diantara masyarakat.

b. Sebagai kelompok masyarakat yang paling lama menduduki bangku sekolah, sampai di universitas mahasiswa telah mengalami proses sosialisasi politik yang terpanjang diantara angkatan muda.

c. Dalam hal ini dapat dilihat dar keterlibatan mahasiswa dalam organisasi intra kampus mapun ekstra kampus.

d. kehidupan kampus membentuk gaya hidup yang unik di kalangan mahasiswa. Di Universitas, mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah, suku, bahasa dan agama terjalin dalam kegiatan kampus sehari-hari.

e. Mahasiswa sebagai kelompok yang akan memasuki lapisan atas dari susunan kekuasaan, struktur perekonomian dan prestise dalam masyarakat dengan sendirinya merupakan elit di dalam kalangan angkatan muda.

Saat para pemimpin bangsa berguguran maka mahasiswa akan menjadi generasi penerus bangsa yang harus melanjutkan tongkat estafet perjuangan bangsa ini demi mencapai kepentingan rakyat. Mahasiswa harus memiliki kemampuan kepribadian maupun intelektual guna mengembangkan keilmuannya yaitu

a. Soft skill (Kemampuan Kepribadian)

(48)

32

mahasiswa dan harus di kembangkan agar kemampuan itu tumbuh yaitu dalam manajemen waktu, kepemimpinan leadership, tingkat kepercayaan yang tinggi

self confidence, selera humor yang tinggi sense of humor, memiliki keyakinan dalam agama spiritual capital. Hal ini dapat dilakukan diluar kegiatan belajar di kampus seperti keikutsertaan mahasiswa di dalam organisasi baik intra maupun ekstra kampus.

b. Hard Skill (Kemampuan Intelektual)

Kemampuan intelektual hanya mendukung 20 % dari pencapaian prestasi dan keberhasilan seseorang. Jika kemampuan soft skill ini kita punyai, maka kita akan menjadi orang yang baik di masa depan, sebab saat ini yang terjadi banyak orang yang penting meningkatkan intelektual mereka padahal untuk menjadi orang yang berjiwa sosial harus memiliki soft kill yang matang. Dalam berinteraksi dengan masyarakat intelektual sangat sedikit digunakan walaupun intelektual harus dimiliki oleh setiap mahasiswa.

Berdasarkan beberapa teori tersebut maka peneliti dapat mengetahui pengembangan kapasitas mahasiswa dalam partai politik yaitu dengan melihat sumber daya manusia dalam hal ini mahasiswa dan peran mahasiswa itu sendiri. Jadi kapasitas mahasiswa ini dapat dilihat dari :

a. Kapasitas mahasiswa untuk melakukan kontrol sosial

Mahasiswa merupakan pengkontrol kehidupan sosial masyarakat hal ini bertujuan untuk memihak kepentingan rakyat sehingga mahasiswa tidak hanya mementingkan kehidupan pribadinya namun bermanfaat bagi kehidupan sosial masyarakat.

(49)

33

Mahasiswa sebagai agen perubahan dikarenakan mahasiswa meruapakan sumber daya manusia yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi dan meimiliki pola pikir kritis yang mementingkan masayarakat serta memiliki sumber daya manusia yang cukup banyak kuantitasnya sebagai pemuda harapan bangsa.

c. Kapasitas intelektual mahasiswa

Mahasiswa memiliki kemampuan intelektual dalam hal ini akademik yang memiliki pengetahuan secara teoritik sehingga bisa diaplikasikan secara langsung di masyarakat guna meningkatkan kapasitas mahasiswa tersebut. d. Kapasitas mahasiswa dalam kepemimpinan

Dalam partispasi mahasiswa di suatu organisasi maka dapat melihat kemampuannya dalam memimpin organisasi tersebut. Dalam hal ini kemampuan kepemimpinan dapat dilihat dari kemampuan mahasiwa untuk mempengaruhi orang lain berdasarkan kekuasaannya dalam hal ini di dalam suatu organisai yang memiliki visi dan tujuan untuk kepentingan bangsa dan negara.

F. Kerangka Pikir

(50)

34

Bulan Bintang (PBB) Partai Persatuan pembangunan (PPP), dan Partai Golongan Karya (GOLKAR). Banyaknya partai politik ini memiliki persaingan yang semakin meningkat dalam memenangkan pemilu 2014. Sehingga setiap partai harus memiliki strategi dalam memenangkan pemilu tersebut. Dari kesepuluh partai politik yang sudah dinyatakan lolos tersebut terdapat satu nama partai baru yang cukup menarik banyak perhatian yaitu Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Partai Nasdem didukung oleh Surya Paloh yang merupakan pendiri organisasi bernama sama yaitu Nasional Demokrat.

Partai Nasional Demokrat memiliki berbagai strategi politik dalam upaya pemenangan di pemilu. Strategi politik merupakan suatu analisis tentang bagaimana proses yang terjadi di dalam pemenangan dalam satu pertarungan politik oleh partai politik, atau secara langsung oleh seorang calon legislatif atau calon pimpinan daerah, yang menghendaki kekuasaan dan pengaruh sebesar-besarnya di tengah-tengah masyarakat sebagai konstituennya. Banyak faktor yang mempengaruhi proses strategi partai politik ini, mulai dari kekuatan-kekuatan politik yang ada (institusi primordial baik yang bersifat keagamaan ataupun kedaerahan), mesin-mesin politik (oganisasi sosial politik/ kelompok kepentingan baik Partai politik, Organisasi Kepemudaan, dan Media), proses pencitraan, sosialisasi politik, dan kampanye yang dilakukan, yang pada dasarnya hal ini adalah instrument dari serangakaian usaha pemenangan dalam pemilu.

(51)

35

mendirikan sayap partai yang berbentuk organisasi-organisasi yaitu Garda Pemuda (GP Nasdem), Garda Wanita (Garnita Nasdem), Badan Hukum (Bahu Nasdem) dan Liga Mahasiswa Nasdem (LMN). Dalam penelitian ini lebih mengkhususkan pada LMN sebagai sayap kanan Partai Nasional Demokrat yang berbasis organisasi gerakan mahasiswa.

(52)

36

mahasiswa dalam keterlibatannya di organisasi seperti LMN. Keterlibatan mahasiwa secara langsung di LMN ini merupakan suatu keberanian partai dalam perekrutan anggota partai yang berasal dari mahasiswa.

(53)

37

Gambar 1. Model Kerangka Pikir

Sumber : diolah oleh peneliti

Persaingan Parpol

dalam memenuhi

kuota pemilu 2014

Partai-partai yang lulus verifikasi :

1. PKB 7. PKS

2. PDIP 8. DEMOKRAT

3. PAN 9. PPP

4. HANURA 10. GERINDRA

5. GOLKAR 11. NASDEM

6. PKPI 12. PBB

Pembentukan sayap partai oleh nasdem sebagai strategi memenuhi kuota pemilu 2014, GARNITA, GP NASDEM, Bahu

Nasdem, LMN

LMN dibentuk atas dasar pemikiran bahwa selain sebagai

akademisi mahasiswa juga memiliki peran sebagai agent of

change, agent of social control dan iron stock

(54)

III. METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis strategi partai Nasdem dalam pengembangan kapasitas mahasiswa. Oleh karena itu tipe penelitian yang dipakai menggunakan Metode Deskriptif Kualitatif. Menurut Hadari Nawawi (2001: 63), metode deskriptif kualitatif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek penelitian (seseorang, kelompok, lembaga) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana mestinya. Prosedur penelitiannya bersifat menjelaskan, menggambarkan dan menafsirkan hasil penelitian dengan susunan kata dan atau kalimat sebagai jawaban atas permasalahan yang diteliti.

B. Fokus Penelitian

(55)

39

1. Strategi partai politik

Strategi Politik merupakan suatu mekanisme bagaimana seseorang ataupun kelompok dengan ide politik yang di pahaminya, mampu memenangkan suatu pertarungan politik disaat banyak orang yang berkepentingan menghendaki hal yang sama. Banyak faktor yang mempengaruhi proses strategi partai politik ini, mulai dari kekuatan-kekuatan politik yang ada, mesin-mesin politik yang ada (oganisasi sosial politik atau kelompok kepentingan baik Partai politik, Organisasi Kepemudaan, dan Media), proses pencitraan, sosialisasi politik, dan kampanye yang dilakukan, yang pada dasarnya hal ini adalah instrument dari serangakaian usaha pemenangan. Dalam penelitian ini lebih mengkhususkan pada strategi partai politik Nasional Demokrat dalam mendirikan Liga Mahasiswa NasDem sebagai sayap kanan partai.

2. Pengembangan Kapasitas mahasiswa.

(56)

40

mahasiswa untuk melakukan perubahan sosial, Kapasitas intelektual mahasiswa dan kapasitas mahasiswa dalam kepemimpinan.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dimulai dengan pengumpulan data awal dan observasi mengenai lokasi penelitian yang dipusatkan pada Parpol Nasdem dan LMN Daerah Perwakilan Wilayah (DPW) Provinsi Lampung. Kegiatan ini dilakukan pada bulan Januari 2013. Selanjutnya, berdasarkan data awal dan observasi tersebut dilakukan penyelesaian pembuatan proposal penelitian, termasuk mengumpulkan informasi dan teori yang mendukung proses penelitian. Proses ini berlangsung pada bulan Februari–April 2013. Pengambilan dan pengumpulan data formal dilakukan pada bulan April-Juni 2013, diteruskan dengan pengolahan dan analisis data sampai tuntasnya penelitian ini.

D. Instrumen Penelitian

Menurut sukardi (2007) instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk menggali data di lapangan. Fungsi dari instumen penelitian adalah untuk mempermudah peneliti dalam memperoleh data yang diperlukan ketika menginjak

fase pengumpulan data di lapangan.

Dalam penelitian ini peneliti akan berperan sebagai instrumen kunci. Keuntungan peneliti sebagai instrumen kunci adalah karena sifatnya yang responsive dan

(57)

41

untuk mengklarifikasi dan meringkas data yang ditemukan (opportunity for clarification and summarization), serta dapat menyelelidiki respon yang istimewa atau khas.

Untuk memudahkan perannya sebagaimana tersebut di atas, maka peneliti akan menggunakan instrumen tambahan lain berupa pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman dokumentasi serta alat-alat penunjang lainnya seperti camera digital, tipe recorder dll.

E. Informan Penelitian

Menuru Lofland dalam Moleong (2007:157), sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata, dan tindakan yang di dapat dari informan melalui wawancara, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Terkait dengan penelitian ini peneliti akan melakukan wawancara kepada pihak-pihak sebagai berikut :

Tabel. 2 Informan Penelitian

No Informan Informasi

1 Ketua DPW/DPD/LMN Partai Nasdem Provinsi

Lampung

Status, peran, dan kedudukan

LMN dalam tubuh Partai

2 Pengamat Politik Dosen/Aktivis/Akademisi Strategi pengembangan

kapasitas serta tolak ukur

keberhasilan

3 Masyarakat Peran aktif LMN sebagai

agent of change, agent of

(58)

42

F. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Moleong (2005: 186) dalam pengumpulan data pada sebuah penelitian terdapat sedikitnya 3 (tiga) hal yang dapat dilakukan diantaranya yaitu melalui wawancara, dokumentasi, dan observasi.

1. Wawancara

Yaitu tehnik mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung kepada responden atau kepada pihak-pihak yang terkait dengan penelitian. Secara garis besar pedoman wawancara dalam penelitian ini akan berisi pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk mengetahui bagaimana strategi partai nasdem dalam pengembangan kapasitas mahasiswa pada organisasi LMN serta apasaja yang kemudian dapat menjadi faktor pendukung dan penghambat jalannya strategi tersebut. Pedoman wawancara ini dapat berkembang sesuai dengan situasi dan kondisi pada saat wawancara dilakukan.

2. Dokumentasi

Selain melalui wawancara dalam sebuah penelitian terdapat sumber lain yang dapat digunakan oleh peneliti adapun sumber tersebut diantaranya yaitu dokumen-dokumen, foto dan bahan statistik lainnya. Dokumen yang akan menjadi orientasi dalam penelitian ini terdiri dari AD/ART LMN, notula rapat, laporan berkala, jadwal kegiatan, peraturan pemerintah, dan surat-surat resmi lainnya.

3. Observasi

(59)

43

penelitian. Pedoman observasi peneliti gunakan untuk mengetahui sejauhmana pencapaian strategi partai nasdem dalam pengembangan kapaitas mahasiswa serta apasaja yang menjadi indikator pencapaian keberhasilan strategi tersebut.

G. Teknik Analisis Data

Data-data yang diperoleh akan dianalisa secara deskriptif yaitu suatu penelitian yang bertujuan membuat gambaran (deskripsi) tentang suatu fenomena yang terjadi. Fenomena yang diteliti secara deskriptif tersebut dicari informasi mengenai beberapa hal yang dianggap mempunyai relevansi dengan tujuan penelitian. Nazir (2003:358) mengatakan bahwa analisis data adalah sebagai kegiatan mengelompokkan, membuat suatu ukuran, memanipulasi serta mengangkat data sehingga mudah untuk dibaca.

Data yang diperoleh dari wawancara mendalam akan di olah dan di analisa secara kualitatif dengan proses reduksi dan interpretasi. Data yang dikumpul kemudian akan ditulis dalam bentuk transaksi yang kemudian dilakukan pengelompokan atau pengkategorian dengan melakukan reduksi data yang tidak terkait dan kemudian diinterpretasikan mengarah pada fokus penelitian.

(60)

44

Analisis data menurut Miles and Huberman dalam Sugiyono (2010: 247-253) pada penelitian kualitatif meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data yaitu merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Penelitian memilih dan menyeleksi yang diperoleh dan difokuskan pada hal-hal yang berkaitan dengan strategi partai politik Nasdem dalam pengembangan kapasitas mahasiswa (studi pada kepengurusan Liga Mahasiswa Nasdem Unila tahun 2012-2013).

Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah penelitian untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya apabila diperlukan. Reduksi data akan berlangsung terus-menurus selama penelitian berlangsung. Data yang diperoleh dari hasil wawancara di lapangan, dianalisa melalui penajaman informasi, penggolongan berdasarkan kelompoknya, pengarahan atau diarahkan dari arti data tersebut. Peneliti juga masih mengalami mengalami kelebihan data, sehingga juga terjadi pembuangan data yang tidak perlu, sehingga nantinya dapat ditemukan data yang benar-benar sesuai untuk menjawab fokus penelitian. Oleh karena itu, selama penelitian peneliti melakukan reduksi data secara terus menerus. 2. Data Display (penyajian Data)

(61)

45

(jejaring kerja) dan chart. Penyajian data dibatasi sebagai kumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data dibatasi sebagai kumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Penyajian data yang lebih baik merupakan suatu cara yang lebih utama dalam analisa kualitatif yang valid. Display data ini sangat membutuhkan kemampuan interpretative yang baik pada si peneliti, sehingga dapat menyajikan data yang lebih baik.

3. Conclusion Drawing/verification (penarikan kesimpulan)

(62)

94

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian yang berjudul ”Strategi Parpol Nasdem Dalam

Pengembangan Kapasitas Mahasiswa” ini adalah sebagai berikut:

1. Partai Politik Nasdem sudah mempunyai strategi, kebijakan, program, dan kegiatan dalam pengembangan kapasitas mahasiswa.

2. Dalam pelaksanaannya peneliti melihat masih banyak kekurangan dalam strategi partai politik nasdem tersebut seperti program-program dari organ organisasi yang belum maksimal dijalankan hal ini dapat dilihat dari:

a. Kurangnya anggaran dalam mendukung program; b. Tidak adanya transparansi anggaran;

c. Program-program yang dijalankan sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Organ-organ internal terkait masih mengerjakan program-program mereka sendiri.

d. Masyarakat tidak dilibatkan dalam program pengembangan LMN;

(63)

95

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini maka saran yang dapat dijadikan sebagai acuan bagi partai Nasdem dalam pengembangan LMN sebagai berikut:

1. Perlu diperkuatnya aturan-aturan tentang kegiatan LMN dan perlunya penyerahan kewenangan yang jelas kepada oragan-organ partai sebagai

leading sector pengembangan LMN oleh partai dengan cara pemberian sanksi bagi penyimpangan fungsi LMN dan pemberian kompensasi bagi pihak-pihak yang membantu dalam pengembangan LMN.

(64)

DAFTAR PUSTAKA

A. Sumber buku :

Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. Rineka Cipta

Hadari Nawawi. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Bumi Aksara Hagopian, F. 1993. After Regima Change: Authoritarian Legacies Political

Representation And The Democratic Future Of South America, Dalam World Politics. Vol 45. No3. April

Harun, Martin. 2007. Keadilan Perdamaian Dan Keutuhan Ciptaan. Jakarta. Lembaga Bliblika Indonesia

Marhijanto, Bambang. 1995. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Populer. Surabaya. Bintang Timur

Meriam, Budiarjo 1996. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama

Meyer, J.P., Allen, N.J. & Smith, C.A. (1993). Commitment To Organizations And Occupations: Extension And Test Of A Three-Component Conceptualization. Journal Os Applied Psychology, 78(4): 538-551.

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif: Bandung: Rosdakarya. Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Ugm. Yogyakarta : Salemba Empat.

Payman, Simanjuntak (1985). Produktivitas Dan Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta : Feui.

Pearce Dan Robinson, 2007, Manajemen Strategi, Salemba Empat, Jakarta Peter Schorder. 2004. Strategi Politik. Indonesia. Fredrich Nauman Stiftung Sudirman. 2005. Cerdas Aktif Matematika Smp. Bandung. Gaceca Exact

(65)

B. Sumber Data Hukum :

Undang-undang No 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah Undang-undang No 02 Tahun 2011 tentang Partai Politik

Undang-undang No 01 Tahun 2009 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat.

Peraturan KPU No 05 Tahun 2013 tentang Tata Cara Penetapan Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi Setiap Daerah Pemilihan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Dalam Pemilihan Umum.

Buku Saku Liga Mahasiswa Nasdem C. Sumber Data Website :

Ahmed. 1999. Additional Insights On Indonesia Unemployment Crisis Ilo (Http://Www.Ilo.Org./Public/English/Region/Asro/Jakarta/Publ/Lipi.Htm.R echieved Austust19

Gambar

Tabel                                                                                                                  Halaman
Tabel 1. Peserta Pemilu pada tahun 2014
Gambar 1. Model Kerangka Pikir
Tabel. 2 Informan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Survei analitis adalah survei atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena itu terjadi, dalam kasus ini adalah mencari tahu tentang apakah

Dari hasil uraian kategori menurut alat makan terdiri dari Bacillus subtilis ditemukan sebanyak 10 sampel (41,7%), Kokus gram negatif ditemukan sebanyak 3 sampel (12,5%),

Optimalisasi penggunaan biogas dilakukan dengan cara pemurnian, salah satu caranya adalah dengan menggunakan pelet dari kombinasi CaO dan serbuk gergaji kayu.. Penelitian ini

Saat user  membuka menu konsultasi maka akan tampil halaman untuk memasukkan identitas user  (gambar 4.4), kemudian user  dapat memilih jenis metode penelusuran seperti

Komisi yang diberikan kepada pialang asuransi, agen dan perusahaan asuransi lain serta diskon yang diberikan kepada tertanggung sehubungan dengan penutupan

• Peningkatan penggunaan produk dalam negeri oleh kementerian/lembaga negara, badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, badan usaha swasta maupun masyarakat. •

Dati ay umasa daw si Victor na babalik siya sa kanya dahil sa kanilang anak, ngunit hindi alam ni Victor na ayaw niyang mamulatan ang kanyang anak sa ugali nila

Keunggulan kompetitif inilah yang akan menjadi aset dalam menunjang berkembangnya Entikong sebagai wilayah perdagangan yang produktif sehingga mampu menyongsong