• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Volume Penjualan (Studi Kasus Pada PT. Kimia Farma (Persero) Trading & Distribution, Tbk Cabang Tanjung Morawa)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Volume Penjualan (Studi Kasus Pada PT. Kimia Farma (Persero) Trading & Distribution, Tbk Cabang Tanjung Morawa)"

Copied!
122
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Volume Penjualan

(Studi Kasus Pada PT. Kimia Farma (persero) Trading & Distribution,

Tbk Cabang Tanjung Morawa)

Disusun Oleh:

GIOVANI CHRISTIN ANGGASTA SINURAT

100907013

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan oleh:

Nama : Giovani Christin Anggasta Sinurat

NIM : 100907013

Departemen : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Judul : Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Volume Penjualan

(Studi Kasus Pada PT. Kimia Farma (Persero) Trading &

Distribution, Tbk Cabang Tanjung Morawa)

Medan, Agustus 2014

Pembimbing Ketua Program Studi

Dra. Nurlela Ketaren, M.SP Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA NIP, 195405021982032002 NIP. 195908161986011001

Dekan FISIP USU

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,Tuhan

Yesus Kristus atas berkat dan kasih karunia-Nya yang diberikan sehingga skripsi

ini dapat saya selesaikan.Skripsi saya yang berjudul “Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Volume Penjualan (Studi Kasus Pada PT. Kimia Farma (Persero)

Trading & Distribution, Tbk Cabang Tanjung Morawa)”, sebagai syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Universitas Sumatera Utara

Medan.

Saya persembahkan khususnya skripsi saya ini kepada kedua orang tua

saya yang sangat saya kasihi Austin Sinurat dan Dina Manurung yang selalu

memberikan cinta kasih, arahan, motivasi, dukungan dan yang paling penting doa

mereka di setiap waktu untuk saya. Terima kasih pak, mak. Love you.

Saya juga menerima banyak bantuan dari berbagai pihak untuk kelancaran

penyelesaian skripsi ini. Untuk itu saya sebagai penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, MSi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA selaku Ketua Program Studi S1

Admininstrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sumatera Utara.

3. Bapak Muhammad Arifin Nasution, S.Sos, M.SP selaku Sekretaris

Departemen Ilmu AdministrasiBisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

(4)

4. Ibu Dra. Nurlela Ketaren, M.SP selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingannya dengan penuh kesabaran, memberikan waktu,

perhatian, saran serta arahan selama penulisan skripsi ini.

5. Seluruh Staf dan Karyawan Departemen Ilmu Admininstrasi Bisnis

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

6. Kepada kedua adek lelaki saya Junius Sinurat dan Aston Pieres Sinurat

yang telah memberikan cinta kasih dan motivasi demi kelancaran skripsi

ini.

7. Kepada seluruh saudara saudara saya baik Opung, Tante-tante,

Tulang-tulang dan Sepupu-sepupu yang memberikan cinta kasih dan nasihat

nasihat di saat pengerjaan skripsi ini.

8. Kepada teman baik ,sahabat saya Jesaya Pranata Ginting yang selalu ada

untuk meluangkan waktunya, selalu ada memberikan doa, dukungan,

hiburan dan memberikan masukan masukan dalam pengerjaan skripsi ini.

Makasia jes tanpamu aku butiran debu wkwk...!

9. Kepada teman-teman tanpa batas selama masa perkuliahan teman bermain

tanpa belajar, teman menjelajah dari sabang sampai merauke Makasi ke

GaJeannya ya Jeje, Onyet, Afan, Topan, Rija, Dedy, Ai, Jesi, Lija, Ciput

dan outsider yg paling muda Monika. Makasia wee, kita harus tetap

bermain sampai tua walopun aku tau pasti gaje, digajekan itu sensasinya.

Kita punya cerita kita punya kenangan di perkuliahan ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu

(5)

penulis mengucapkan terimakasih, semoga skripsi ini bermanfaat bagi berbagai

pihak.

Medan,19 Agustus 2014

Penulis

(6)

ABSTRAK

STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN (Studi Kasus Pada PT. Kimia Farma (Persero) Trading &

Distribution, Tbk Cabang Tanjung Morawa)

Nama : Giovani Christin Anggasta Sinurat NIM : 100907013

Prodi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Dra. Nurlela Ketaren, M.SP

Pemasaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari usaha yang menghasilkan jenis barang atau jasa. Strategi pemasaran merupakan suatu rencana keseluruhan untuk mencapai tujuan pemasaran. Realisasi Penjualan padaPT. Kimia Farma (Persero) Trading & Distribution, Tbk Cabang Tanjung Morawa cenderung menurun. Sehinggga dirasa perlu untuk menganilasa bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan PT. Kimia Farma (persero) Trading & Distribution, Tbk . Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menjelaskan tentang strategi pemasar

2. Menganalisi strategi pemasaran yang diterapkan oleh PT. Kimia Farma (persero) Trading & Distribution, Tbk cabang Tanjun Morawa

3. Untuk menganalisis srategi pemasaran yang diterapkan di PT. Kimia Farma (persero) Trading & Distribution, Tbk dalam meningkatkan volume penjualan diperusahaan tersebut.

Strategi pemasaran adalah seperangkat variabel pemasaran yang dapat dikendalikan dan dipadukan pada perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan di dalam pasar sasaran. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah kualitatif. Data penelitian diperoleh dari observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Informan dalam penelitian ini dibagi dalam dua kelompok, yaitu informan kunci yaitu Kepala Bagian Pemasaran sebanyak 1 orang dan informan biasa dari karyawan yang bekeja di bagian penjualan sebanyak 11 karyawan.

(7)

kepada dokter-dokter, bidan-bidan dan apotek-apotek sehingga perusahaan dikenal dan dipercaya oleh masyarakat. Volume Penjualan pada perusahaan menurun dikarenakan perusahaan tidak mempertimbangkan permintaan dan persaingan pasar padahal dalam penentuan harga jual perusahaan sudah melakukan yang benar yaitu menghitung berdasarkan biaya produksi dan laba yang diinginkan. Akan tetapi karna perusahaan pesaing membuat harga lebih rendah sehungga harga kalah bersaing dengan perusahaan lain. Volume penjualan juga menurun karena saluran distribusi yang hanya membuat kantor perwakilan di suatu daerah tanpa melibatkan agen agen yang tidak menjangkau bagian-bagian pasar tertentu.

(8)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 4

1.4. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KERANGKA TEORI ... 6

2.1. Pengertian Strategi Pemasaran ... 6

2.2. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 9

2.3. Strategi Pemasaran ... 17

2.3.1. Strategi Pemasaran dalam Meningkatan Penjualan Produk 18 2.3.2. Strategi Pemasaran dalam Peneatpan Harga ... 20

2.3.3. Strategi Pemasaran dalam Saluran Distribusi ... 23

2.3.4. Strategi Pemasaran dalam Bauran Promosi ... 25

2.4. Volume Penjualan ... 39

2.5. Penelitian Terdahulu ... 42

2.6. Definisi Konsep ... 44

BAB III METODE PENELITIAN ... 48

3.1. Bentuk Penelitian ... 48

3.2. Lokasi Penelitian ... 48

3.3. Informan Penelitian ... 48

3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 49

3.5. Metode Analisis Data ... 50

(9)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 51

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 51

4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 51

4.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan ... 52

4.1.3. Deskripsi Tugas ... 55

4.2. Penyajian Data ... 58

4.2.1. Strategi Pemasaran Pada Produk ... 60

4.2.2. Strategi Pemasaran Pada Harga ... 62

4.2.3. Strategi Pemasaran Pada Saluran Distribusi ... 66

4.2.4. Strategi Pemasaran Pada Promosi ... 68

4.3. Analisis Data ... 70

4.3.1. Strategi Pemasaran Pada Produk ... 70

4.3.2. Strategi Pemasaran Pada Harga ... 72

4.3.3. Strategi Pemasaran Pada Saluran Distribusi ... 73

4.3.4. Strategi Pemasaran Pada Promosi ... 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 76

5.1. Kesimpulan ... 76

5.2. Saran ... 76

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Definisi Konsep ... 45

Gambar 4.1. Struktur Organisasi PT. Kimia Farma (Persero) Trading &

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu ... 43

(12)

ABSTRAK

STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN (Studi Kasus Pada PT. Kimia Farma (Persero) Trading &

Distribution, Tbk Cabang Tanjung Morawa)

Nama : Giovani Christin Anggasta Sinurat NIM : 100907013

Prodi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Dra. Nurlela Ketaren, M.SP

Pemasaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari usaha yang menghasilkan jenis barang atau jasa. Strategi pemasaran merupakan suatu rencana keseluruhan untuk mencapai tujuan pemasaran. Realisasi Penjualan padaPT. Kimia Farma (Persero) Trading & Distribution, Tbk Cabang Tanjung Morawa cenderung menurun. Sehinggga dirasa perlu untuk menganilasa bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan PT. Kimia Farma (persero) Trading & Distribution, Tbk . Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Menjelaskan tentang strategi pemasar

2. Menganalisi strategi pemasaran yang diterapkan oleh PT. Kimia Farma (persero) Trading & Distribution, Tbk cabang Tanjun Morawa

3. Untuk menganalisis srategi pemasaran yang diterapkan di PT. Kimia Farma (persero) Trading & Distribution, Tbk dalam meningkatkan volume penjualan diperusahaan tersebut.

Strategi pemasaran adalah seperangkat variabel pemasaran yang dapat dikendalikan dan dipadukan pada perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan di dalam pasar sasaran. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah kualitatif. Data penelitian diperoleh dari observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Informan dalam penelitian ini dibagi dalam dua kelompok, yaitu informan kunci yaitu Kepala Bagian Pemasaran sebanyak 1 orang dan informan biasa dari karyawan yang bekeja di bagian penjualan sebanyak 11 karyawan.

(13)

kepada dokter-dokter, bidan-bidan dan apotek-apotek sehingga perusahaan dikenal dan dipercaya oleh masyarakat. Volume Penjualan pada perusahaan menurun dikarenakan perusahaan tidak mempertimbangkan permintaan dan persaingan pasar padahal dalam penentuan harga jual perusahaan sudah melakukan yang benar yaitu menghitung berdasarkan biaya produksi dan laba yang diinginkan. Akan tetapi karna perusahaan pesaing membuat harga lebih rendah sehungga harga kalah bersaing dengan perusahaan lain. Volume penjualan juga menurun karena saluran distribusi yang hanya membuat kantor perwakilan di suatu daerah tanpa melibatkan agen agen yang tidak menjangkau bagian-bagian pasar tertentu.

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pemasaran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari usaha

menghasilkan suatu jenis barang atau jasa, karena pada dasarnya semua produk

harus dijual kepada masyarakat yang membutuhkan. Menurut Sofjan Assauri

(2009:5), pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi

dan memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Untuk

mencapai tujuan tersebut maka setiap perusahaan harus merumuskan strategi

pemasaran yang paling efektif dalam memasarkan produk yang dihasilkan. Sering

terjadi bahwa produk harus dirancang atau dimodifikasi sedemikian rupa agar

sesuai dengan pasar sasaran sesuai dengan analisis strategi pemasaran.

Menurut Swastha dan Irawan (2002:69),strategi pemasaran dari setiap

perusahaan merupakan suatu rencana keseluruhan untuk mencapai tujuan

pemasaran. Penentuan strategi ini dilakukan oleh manajer pemasaran dengan

membuat tiga macam keputusan, yaitu; konsumen yang akan dituju, kepuasan

yang diinginkan konsumen dan marketing mix (bauran pemasaran) yang dipakai untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.Melalui suatu riset pemasaran,

manejer berusaha untuk menentukan konsumen manakah yang akan dituju,

(15)

kombinasi marketing yang paling efektif. Oleh karena itu pemasar harus

mengidentifikasi berbagai segmen pasar, mengevaluasi beragam segmen dan

memutuskan berapa banyak dan segman mana yang akan dibidik.

Setelah segmen sasaran ditetapkan, perusahaan harus merancang tawaran

dan citra perusahaan sehingga menempati posisi yang khas (di antara para

pesaing) di dalam benak pelanggan sasarannya.Tawaran tersebut kemudian harus

dikomunikasikan dengan menggunakan seluruh unsur bauran pemasaran, yaitu

produk, harga, promosi, dan saluran distribusi.

Produk harus dirancang sedemikian rupa agar sesuai dengan kebutuhan

konsumen pada pasar sasaran. Perusahaan dapat merancang produknya secara

melebar atau mendalam. Perancangan produk secara melebar akan menghasilkan

produk banyak jenis dengan fungsi yang berbeda untuk ditawarkan ke pasar.

Sedangkan perancangan produk secara mendalam akan menghasilkan produk

dengan fungsi yang sama. Keputusan atas produk harus benar-benar dapat

memuaskan keinginan konsumen.

Selanjutnya, agar konsumen puas, maka produk-produk yang dihasilkan

harus tersedia pada saat yang tepat dan pada lokasi yang mudah dijangkau

konsumen melalui saluran distribusi yang tepat. Perusahaan harus memutuskan

sampai sejauh mana perusahaan mengenai saluran distribusi dan sejauh mana

saluran distribusi diserahkan ke pasar.

Variabel promosi dapat dimanfaatkan untuk membantu proses pertukaran

(16)

dihasilkan. Promosi harus dirancang sedemikian rupa dengan menonjolkan

keunggulan yang dimiliki produk agar konsumen tertarik untuk melakukan

pembelian.

Kemudian, minat konsumen atas suatu produk juga dipengaruhi oleh harga

produk. Secara umum, harga berbanding terbalik dengan permintaan, dimana

semakin tinggi harga maka permintaan akan semakin rendah. Semua variabel

bauran pemasaran di atas harus dikelola dengan baik dan tepat agar volume

penjualan dapat ditingkatkan.

PT. Kimia Farma (Persero) Trading & Distribution, Tbk Cabang Tanjung

Morawa yang bergerak dalam bidang produksi obat-obatan kimia farma selalu

berupaya meningkatkan volume penjualannya. Berdasarkan hasil wawancara

dengan bagian pemasaran bahwa realisasi penjualan justru cenderung menurun.

Sejak tahun 2009 hingga tahun 2012, penjualan perusahaan selalu mengalami

penurunan. Jika penurunan penjualan ini terus berlangsung maka pada

tahun-tahun berikutnya perusahaan dapat mengalami kerugian besar atau bahkan tidak

dapat membiayai operasionalnya.

Kendala-kendala yang dihadapi perusahaan ini dalam menerapkan strategi

pemasaran terletak pada penentuan harga dan saluran distribusi. Oleh karena itu

penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul: ”Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Volume Penjualan (Studi Kasus Pada PT. Kimia Farma

(17)

1.2. Rumusan Masalah

Menurut Nazir (2005:111) bahwa masalah timbul karena adanya

tantangan, adanya kesangsian ataupun kebingungan kita terhadap suatu hal

atau fenomena, adanya kemenduaan arti (ambiguity), adanya halangan dan rintangan, adanya celah (gap) baik antar kegiatan atau antar fenomena, baik yang telah ada ataupun yang akan ada.

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dikemukakan

pemasalahan penelitian: ”Bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan oleh PT. Kimia Farma (Persero) Trading & Distribution, Tbk Cabang Tanjung Morawa dalam meningkatkan volume penjualan ?”

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang dilakukan adalah :

1. Untuk memahami dan mengerti secara lebih baik tentang strategi

pemasaran secara teoritis maupun empiris.

2. Untuk menganalisis strategi pemasaran yang diterapkan oleh PT.Kimia

Farma (Persero) Trading & Distribution, Tbk Cabang Tanjung Morawa.

3. Untuk menganalisis pengaruh strategi pemasaran yang diterapkan di PT.

Kimia Farma (Persero) Trading & Distribution, Tbk Cabang Tanjung

(18)

1.4. Manfaat Penelitian

Berdasarkan adanya latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian,

penulis juga ingin menuliskan manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagi penulis, menambah pengetahuan mengenai strategi pemasaran dalam

meningkatkan volume penjualan.

2. Bagi perusahaan, dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam rangka

pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan strategi pemasaran.

3. Bagi akademis, penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi dalam

penelitian-penelitian selanjutnya disamping sebagai sarana untuk menambah

(19)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1. Pengertian Strategi Pemasaran

Berbicara mengenai pemasaran, tidak lepas dari membicarakan masalah

pasar yang merupakan kegiatan untuk pemasaran. Di dalam kehidupan sehari-hari

bahwa suatu pasar terdapat sekelompok manusia yang membeli dan menjual

sesuatu yang menjadi kebutuhan masing-masing pihak. Terjadinya transaksi jual

beli berarti pembeli mempunyai kekuatan-kekuatan untuk membayar yang dapat

berupa uang, serta kemampuannya untuk menggunakan pada pasar tersebut untuk

memenuhi kebutuhannya.

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh

perusahaan. Semua perusahaan berusaha memproduksi dan memasarkan produk

atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Pemasaran merupakan salah

satu faktor yang paling penting dalam siklus bisnis perusahaan yang berfungsi

untuk menyampaikan informasi tentang produk atau jasa kepada konsumen. Jadi

pada hakekatnya berhasil tidaknya pencapaian tujuan bisnis tergantung pada

bagaimana kegiatan pemasaran tersebut dan bagaimana tanggapan para

konsumen.

Besar kecilnya sebuah pasar ditentukan oleh jumlah orang yang

mempunyai kebutuhan. Sebagai contoh besarnya pasar perusahaan ditentukan

(20)

Berfungsinya sebuah pasar tentunya harus dilakukan orang-orang yang terkait di

dalam pasar, yakni para pembeli dan penjual dalam melakukan serangkaian

kegiatan pemasaran.

Menurut Philip Kotler dan A.B. Susanto (2004:19) bahwa “pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga,

promosi dan distribusi dari barang-barang, jasa dan gagasan untuk menciptakan

pertukaran dengan kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan

organisasi”.

Dalam hal ini pemasaran merupakan proses pertemuan antara individu dan

kelompok dimana masing-masing pihak ingin mendapatkan apa yang mereka

butuhkan/inginkan melalui tahap menciptakan, menawarkan, dan pertukaran.

Definisi pemasaran tersebut berdasarkan pada prinsip inti yang meliputi:

kebutuhan (needs), produk (goods, services and idea), permintaan (demands), nilai, biaya, kepuasan, pertukaran, transaksi, hubungan, dan jaringan, pasar,

pemasar, serta prospek.

Menurut Sofjan Assauri (2009:5) “Pemasaran sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan

melalui proses pertukaran”.

Definisi ini memberikan pemahaman bahwa pemasaran berarti menggarap

untuk menghasilkan pertukaran demi memuaskan kebutuhan & keinginan

manusia. Jadi, definisi pemasaran adalah aktivitas manusia yang diarahkan untuk

memuaskan kebutuhan & keinginan lewat proses pertukaran. Proses pertukaran

(21)

kebutuhan mereka, merancang produk yang menarik, mempromosikan dan

menetapkan harganya. Dalam hal ini pemasaran juga membutuhkan suatu strategi

yang disebut strategi pemasaran.

Strategi pemasaran merupakan pengembangan proses orientasi pasar yang

terlibat dalam lingkungan bisnis yang berubah-ubah dan sesuai dengan kebutuhan

untuk mencapai tingkat kepuasan konsumen. Dalam hal ini membangun

keunggulan bersaing dengan mengkombinasikan strategi pemasaran untuk

mempengaruhi konsumen sehingga menjadi kumpulan suatu kegiatan yang

berfokus pada pasar terpadu.

Adapun dalam pengkombinasian strategi pemasaran terdapat fungsi

manajemen yang pada kegiatan pemasaran disebut manajemen pemasaran yang

mempertimbangkan sasaran & sarana untuk memperoleh tanggapan sesuai

harapan dari konsumen atau bisnis lain pada suatu kegiatan pertukaran.

Perumusan strategi pemasaran didasarkan pada analisis yang menyeluruh

terhadap pengaruh faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal perusahaan.

Lingkungan eksternal perusahaan setiap saat berubah dengan cepat sehingga

melahirkan berbagai peluang dan ancaman baik yang datang dari pesaing utama

maupun dari iklim bisnis yang senantiasa berubah. Konsekuensi perubahan faktor

eksternal tersebut juga mengakibatkan perubahan faktor interal perusahaan,

seperti perubahan terhadap kekuatan maupun kelemahan yang dimiliki perusahaan

tersebut.

(22)

Strategi pemasaran dari setiap perusahaan merupakan suatu rencana keseluruhan untuk mencapai tujuan. Penentuan strategi ini dilakukan oleh manajer pemasaran dengan membuat tiga macam keputusan, yaitu; konsumen yang akan dituju, kepuasan yang diinginkan konsumen dan

marketing mix (bauran pemasaran) yang dipakai untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.

Ketiga elemen ini sangat menentukan arah dari strategi pemasaran

perusahaan. Strategi tersebut merupakan rencana jangka panjang yang digunakan

sebagai pedoman bagi kegiatan-kegiatan personalia pemasaran.

2.2. Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Tujuan perusahaan melakukan kegiatan pemasaran adalah mempengaruhi

konsumen untuk bersedia membeli barang dan jasa perusahaan pada saat

konsumen membutuhkannya.

Sebelum kegiatan dilakukan maka pihak perusahaan harus memahami

perilaku konsumen. Dalam kegiatan pemasaran perilaku konsumen dipengaruhi

oleh faktor – faktor sebagai berikut (Philip Kotler, 2005:231):

1. Faktor-faktor kebudayaan 2. Faktor-faktor sosial

3. Faktor Pribadi 4. Faktor Psikologis. 1. Faktor Kebudayaan

Faktor-faktor kebudayaan berpengaruh luas dan mendalam terhadap

perilaku konsumen. Kita akan membahas peranan yang dimainkan oleh

kebudayaan, sub-budaya dan kelas sosial pembeli.

(23)

Kebudayaan adalah faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang

yang paling mendasar. Jika mahluk yang lebih rendah perilakunya

sebagian besar diatur oleh naluri, maka perilaku manusia sebagian

besar adalah dipelajari.

b. Sub- budaya

Setiap budaya mempunyai kelompok-kelompok sub-budaya yang lebih

kecil, yang merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas untuk

perilaku anggotanya. Kelompok kebangsaan, seperti Irlandia, Polandia,

dan Puerto Rico yang dijumpai di dalam kelompok-kelompok besar

dan menunjukkan cita rasa dan kecenderungan suku bangsa yang

berbeda. Kelompok keagamaan seperti Katolik, Mormons,

Presbyterians, dan Jahudi menampilkan sub-budaya dengan preferensi

budaya dan larangan-larangan khas. Kelompok ras seperti orang negro

dan orang Asia yang mempunyai gaya budaya dan sikap berbeda.

c. Kelas Sosial

Kelas sosial mempunyai beberapa ciri. Pertama, orang yang berada

dalam setiap kelas sosial cenderung lebih berprilaku serupa daripada

orang yang berasal dari dua kelas yang berbeda. Kedua, seseorang

dipandang mempunyai pekerjaan yang rendah atau tinggi sesuai

dengan kelas sosialnya. Ketiga, kelas sosial seseorang dinyatakan

dengan beberapa variabel, seperti jabatan, pendapatan, kekayaan,

pendidikan, dan orientasi terhadap nilai, daripada hanya berdasarkan

sebuah variabel. Keempat, seseorang mampu berpindah dari satu kelas

(24)

Sampai dimana perubahan itu tergantung pada ketat longgar nya

lapisan sosial dalam suatu masyarakat.

2. Faktor Sosial

Perilaku seorang konsumen juga d pengaruhi oleh faktor-faktor sosial,

seprti kelompok referensi keluarga , status dan peranan sosial .

a. Kelompok referensi

Perilaku seseorang amat dipengaruhi oleh berbagai kelompok. Sebuah

kelompok referensi bagi seseorang adalah kelompok-kelompok yang memberikan

pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang.

Kelompok yang memberikan pengaruh langsung kepada seseorang di sebut

kelompok keanggotaan, yakni kelompok dimana seseorang menjadi anggotanya

dan saling berinteraksi,.

Orang juga dipengaruhi oleh kelompok-kelompok dimana dia bukan

merupakan anggotanya. Kelompok yang ingin di masuki seseorangdan menjadi

anggotanya disebut kelompok aspirasi.

b. Keluarga

Para anggotakeluarga dapat memberi pengaruh yang kuat terhadap

(25)

pembeli. Pertama, keluarga sebagai sumber orientasi yang terdiri dari orang tua.

Dari orang rua lah seseorang memperoleh suatu orientasi terhadap agama, politik,

dan ekonomi, juga ambisi pribadi, harga diri dan cinta kasih. Suatu pengaruh yang

lebih langsung terhadap perilaku pembeli sehari-hari adalah keluarga sabagai

sumber keturunan, yakni pasangan suami istri beserta anak-anaknya. Keluarga

adalah organisasi konsumen pembeli yang terpening dalam masyaralkat dan telah

di teliti secara luas

c. Peranan dan status

Sepanjang kehidupan nya, seseorang terlibat dalam beberapa kelompok,

keluarga, klub dan organisasi. Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dapat

dijelaskan dalm pengertian peranan dan status.

Setiap peranan membawa satu status yang mencerminkan penghargaan

umum yang di beri sesuai dengan itu oleh masyarakat.

3. Faktor pribadi

Keputusan seorang pembeli juga di pengaruhi oleh ciri-ciri kepribadian

termasuk usia dan daur hidup nya, pekerjaannya, kondisi ekonomi, gaya hidup,

kepribadian dan konsep diri.

a. Usia dan tahap daur hidup

Orang membeli suatu barang dan jasa yang berubah-ubah selama

hidupnya. Mereka makan makanan bayi pada waktu tahun-tahun awal

kehidupannya, memerlukan makanan yang paling banyak pada waktu meningkat

(26)

usia lanjut. Selera orang pun dalam pakaian, perabot dan rekreasi berhubungan

dengan usianya.

b. Pekerjaan

Pola konsumsi seseorang juga dipengaruhi pekerjaannya. Para pemasar

mencoba mengidentifikasikan kelompok-kelompok pekerjaan atau jabatan yang

memiliki kecenderungan minat diatas rata-rata dalam produk dan jasa mereka..

c. Keadaan ekonomik

Keadaan ekonomik seseorang akan besar pengaruhnya terhadap pilihan

produk keadaan ekonomik seseorang terdiri dari pendapatan yang dapat

dibelanjakan, tabungan dan meminjam, dan sikapnya terhadap pengeluaran lawan

menabung. Para pemasar barang-barang yang banyak tergantung terhadap pada

pendapatan perlu memperhatiksn secara terus-menerus kecendeungan dalam

pendapatan pribadi, tabungan dan suku bunga piutang.

d. Gaya hidup

Orang yang berasal dari sub budaya kelas sosial, bahkan dari pekerjaan

yang sama mungkin memiliki gaya hidup yang berbeda. Gaya hidup seseorang,

adalah pola hidup seseoarang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang di nyatakan

dalam kegiatan, minat dan pendapat yang bersangkutan. Gaya hidup yang

melukiskan ”keseluruhan pribadi” yang berinteraksi dengan lingkungannya.

e. Kepribadian dan konsep diri

Setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda yang akan

(27)

adalah ciri-ciri psikologis yang membedakan seseorang, yang menyebabkan

terjadinya jawaban secara relatif tetap dan bertahan lama terhadap lingkungannya.

Kepribadian seseorang biasanya di gambarkan dalam istilah seperti: percaya diri,

gampang mempengaruhi, berdiri sendiri, menghargai orang lain, bersifat sosial,

sifat membela diri dan daya menyesuai.

4. Faktor psikologis

Pilihan membeli seseorang juga di pengaruhi oleh empat faktor psikolgi

yaitu: motivasi, persepsi, belajar, kepercaan dan sikap. Kita akan mengkaji

peranan setiap faktor itu dalam proses membeli.

a. Motivasi:

Seseorang mempunyai beberapa kebutuhan pada suatu waktu.beberapa

dari antara kebutuhan itu adalah biogenic yakni muncul dari ketegangan fisiologis

seperti lapar, dahaga, tidak nyaman. Kebutuhan lain adalah psycogenic, yaitu

muncul dari ketegangan psikologis seperti untuk kebutuhan untuk di akui, harga

diri atau merasa diterima oleh lingkungan. Kebanyakan kebutuhan itu tidak cukup

kuat untuk mendorong seseorang berbuat sesuatu pada suatu waktu.

Motif(dorongan) adalah suatu kebutuhan ysng cukup kuat mendesak untuk

mengarah kan seseorang agar dapat mencari pemuasan terhadap kebutuhan itu.

b. Persepsi

Seseoarang yang termotifasi siap untuk melakukan suatu perbuatan.

Bagaimana seseorang yang termotifasi berbuat sesuatu adalah di pengaruhi

olehpersepsinya terhadap situasi yang di hadapinya. Persepsi dapat dirumuskan

(28)

menafsirkan masukan-masukan informasi untuk menciptakan sebuah gambar yang

bermakna tentang dunia. Persepsi tergantung bukan hanya oleh sifat-sifat

ransangan fisis, tetapi juga pada hubungan ransangan dengan medan sekelilingnya

dan kondisi dalam diri individu. Orang dapat muncul dengan persepsi yang

berbeda terhadap objek ransangan yang sama karena tiga proses yang berkenaan

dengan persepsi yaitu: penerimaan ransangan secara selektif, perubahan makna

informasi secara selektif, dan mengingat sesuatu secara selektif.

c. Perhatian selektif

Orang menanggapi sejumlah besar ransangan dalam kehidupan nya

sehari-hari. Dengan memperhatikan ransagan dalam dunia periklanan, rata-rata

seseorang di hadapkan dengan lebih dari 1500 iklan setiap hari. Adalah mustahil

bagi seseorang untuk menanggapi semua ransangan itu. Kebanyakan ransangan

akan di saring. Tantangan nyata adalah inyuk menjelaskan ransangan manakah

yang akan di indahkan oleh seseorang.

d. Perubahan makna secara selektif

Bahkan ransangan yang di perhatikan oleh konsumen tidak selalu sesuai

dengan apa yang akan di maksudkan. Setiap orang mencoba untuk menserasikan

informasi yang diterimanya dengan keadaan mental yang ada pada saat itu.

e. Mengingat kembali secara selektif

Orang akan banyak melupakan sesuatu yang telah mereka pelajari. Mereka

cenderung mengingat kembali informasi yang mendukung sikap dan

kepercayaannya.

(29)

Sewaktu orang berbuat, mereka belajar. Belajar menggambarkan

perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman.

Kebanyakan perilaku manusia diperoleh dengan mempelajarinya. Para ahli teori

belajar mengatakan bahwa perubahan perilaku seseorang terjadi melalui keadaan

saling mempengaruhi antara dorongan, ransangan, petunjuk-petunjuk penting

jawaban, faktor penguat dan tanggapan.

g. Kepercayaan dan sikap

Melalui perbuatan dan belajar, orang memperoleh kepercaan dan sikap.

Hal ini selanjutnya mempengaruhi tingkah laku membeli mereka. Suatu

kepercayaan adalah suatu gagasan deskriptif yang di anut oleh seseorang tentang

sesuatu.

Sebuah sikap menggambarkan penilaian kognitif yang baik maupun tidak

baik, perasan-perasaan emosional, dan kecenderungan berbuat yang bertahan

selalu waktu tertentu terhadap beberapa objek atau gagasan. Orang mempunyai

sikap terhadap hampir segala sesuatu: agama, politik, pakaian, musik,makanan

dan lain-lain. Sikap-sikap itu menempatkan mereka dalam satu kerangka berfikir,

menyukai, atau tidak menyukai suatu objek, menghampiri atau menjauhinya.

Sikap menyebabkan orang berperilakusecara cepat terhadap suatu objek

yang sama. Orang tidak akan bereaksi atau membuat suatu penafsiran terhadap

(30)

fikiran. Berdasarkan alasan ini, sikap amat sukar berubah. Sikap seseorang

bertahan dalam suatu pola yang tetap, dan perubahan satu sikap mungkin

memerlukan penyesuaian yang banyak dalam sikap lainnya.

2.3. Strategi Pemasaran

Pada tahap ini, seorang manajer mulai memaparkan secara garis besar

strategi kita rumuskan dulu apa yang dimaksudkan dengan strategi bauran

pemasaran yaitu : “Pendekatan pokok yang akan digunakan oleh unit bisnis dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan terlebih dahulu, didalamnya tercantum

keputusan – keputusan pokok mengenai target pasar, penempatan produk di pasar, bauran pemasaran dan tingkat biaya pemasaran yang diperlukan.

Pada gilirannya pertumbuhan pasar yang lebih pesat bila dihasilkan

dengan ditemukan pilihan strategi dasar dari berbagai alternatif tadi, sebaiknya

disusun satu formula strategi. Yang selanjutnya dapat digunakan manajer produk

untuk membuat suatu pernyataan mengenai strategi dasar.

Untuk meningkatkan kepercayaan konsumen atas keandalan produk ini,

perusahaan akan melancarkan kampanye periklanan yang gencar. Disamping itu

perusahaan akan menjadwalkan suatu program promosi penjualan agar bisa

menarik perhatian masyarakat dan distribusi dengan cara memperluas daerah

distribusi.

Dalam mengembangkan strategi apapun tentu saja seorang manajer produk

(31)

sangat berarti dalam menemukan sukses atau gagalnya strategi bauran pemasaran

tersebut.

Menurut Philip Kotler (2005:17) “Bauran Pemasaran adalah seperangkat

variabel pemasaran yang dapat dikendalikan dan dipadukan pada perusahaan

untuk menghasilkan tanggapan yang diinginkan di dalam pasar sasaran”.

Supaya kegiatan – kegiatan tersebut dapat berlangsung dengan sukses maka produk perlu dikembangkan sesuai demgan kebutuhan dan keinginan

konsumen, diberi harga yang terjangkau, didistribusikan kepada konsumen

kemudian dipromosikan lewat media yang tepat, pelayanan yang baik dan mutu

personal perusahaan yang memadai.

2.3.1. Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Penjualan Produk

Menurut Fandy Tjiptono (2009:95): “Produk merupakan segala sesuatu

yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,

digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan

pasar yang bersangkutan”.

Menurut Kotler dan Keller (2009:274) bahwa ”Produk adalah sesuatu yang

dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan, dipakai, dimiliki, atau

dikonsumsikan sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan”. Selanjutnya menurut Winardi (2001:222) bahwa ”Suatu produk adalah kumpulan

(32)

kemasan, warna, harga, kualitas dan merk ditambah dengan jasa dan reputasi

penjualannya”.

Konsep produk berpendapat bahwa para konsumen akan menunjukkan

produk-produk yang memberikan kualitas, penampilan dan ciri-ciri yang terbaik.

Para manajer ini berasumsi bahwa para pembeli mengagumi produk yang dibuat

dengan baik, bahwa pembeli dapat menghargai kualitas produk-produk dan

penampilannya serta bersedia membayar produk yang tergolong istimewa itu

dengan harga yang lebih mahal.

Menurut Kotler (2003:408) dalam merencakan penawaran produk,

pemasar perlu memahami lima tingkatan produk yaitu:

1. Produk Utama, yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan oleh

konsumen dari produk itu.

2. Produk Generik, yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi

produk yang paling dasar.

3. Produk Harapan, yaitu produk formal yang ditawarkan dengan

berbagai atribut dan kondisinya secara normal diharapkan untuk dibeli.

4. Produk Pelengkap, yaitu berbagai atribut produk yang dilengkapi

berbagai manfaat sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan

bisa dibedakan dengan produk pesaing.

5. Produk Potensial, yaitu segala macam tambahan dan perubahan yang

(33)

Variabel ini mempunyai kedudukan atau peranan dari keseluruhan elemen

bauran pemasaran (marketing mix) karena merupakan aspek yang pertama kali diperhatikan oleh konsumen sebelum sampai pada variabel-variabel lainnya.

2.3.2. Strategi Pemasaran dalam Penetapan Harga

Agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, setiap

perusahaan harus menetapkan harganya secara tepat. Menurut Swastha dan

Irawan (2002:241) bahwa ”Harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk

mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dengan pelayanannya”.Sedangkan

pengertian harga jual menurut ekonomi harga sesuatu barang (dan/ atau jasa)

tertentu adalah suatu tingkat penilaian yang pada tingkat itu barang yang

bersangkutan dapat dipertukarkan dengan sesuatu yang lain, apapun bentuknya.

Konsep produksi menurut Philip Kotler (2004:18) berpendapat bahwa

”konsumen akan memilih produk yang tersedia dimana-mana dan murah”.

Menurut Purnama (2002:126) ”Harga adalah suatu nilai tukar dari produk

barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter”.

Manajemen dalam organisasi yang berorientasi pada produksi

menyerahkan segenap upayanya untuk mencapai orientasi produksi yang tinggi

dan liputan yang luas.

Faktor- faktor yang perlu diperhatikan dalam penetapan harga yaitu:

(34)

2. Permintaan dan penawaran

3. Keadaan ekonomi

Dalam kegiatan penetapan harga dalam suatu perusahaan ada dikenal

beberapa bentuk penyesuaian harga yang dilakukan, menurut Lingga Purnama

(2002:136) diantaranya sebagai berikut:

“1. Diskon dan Potongan Harga

2. Penetapan Harga Promosi

3. Penetapan Harga Diskriminasi.”

Ad.1 Diskon dan Potongan

a. Potongan Tunai

Yaitu potongan harga jual bagi pembeli yang membayar tepat waktu atau

mendahului waktu pembayaran yang telah ditentukan.

b. Potongan Kuantitas

Yaitu pengurangan harga bagi pembeli yang membeli dalam jumlah besar.

Potongan ini bisa diberikan dengan dasar kumulatif (jumlah pesanan

dalam jangka waktu tertentu) ataupun dasar non kumulatif (untuk setiap

pesanan saja)

c. Potongan Fungsional

Yaitu potongan yang diberikan oleh perusahaan/penjual kepada saluran,

(35)

penjualan, dan pencatatan. Potongan ini disebut juga dengan potongan

dagang (trade discount).

Ad.2 Penetapan Harga Promosi

Penetapan harga promosi yaitu merupakan pengurangan dari harga menurut daftar

(list price) kepada pembeli karena adanya aktivitas-aktivitas tertentu yang dilakukan oleh pembeli. Ada tiga bentuk Allowance yang dipergunakan yaitu:

a. Trade in Allowance

Merupakan potongan harga yang diberikan dalam sistem tukar tambah.

b. Promotional Allowance

Diberikan kepada setiap penjual dalam jaringan distribusi perusahaan yang

melakukan aktivitas periklanan atau penjualan tertentu yang dapat

mempromosikan produk produsen yang bisa berupa pembayaran tunai

yang lebih kecil atau jumlah produk gratis lebih banyak.

c. Product Allowance

Merupakan potongan harga yang diberikan kepada para pembeli yang

bersedia membeli barang dalam kondisi tidak normal, misalnya pembelian

barang yang belum selesai seratus persen, ukurannya tidak tepat, warnanya

(36)

Ad.3. Penetapan Harga Diskriminasi

Ada dua metode yang biasa digunakan untuk melakukan penyesuaian

geografis, yaitu:

a. FOB Orgin Pricing

Yaitu menanggung semua biaya sampai pemuatan produk ke kendaraan

pengangkut yang digunakan, misalnya truk, kereta api, kapal, dll.

Umumnya pada FOB pricing penjual menentukan lokasi pemuatan produk yang sering kali adalah dipabrik, gudang penjual atau dipelabuhan terdekat

dari lokasi penjual. Tanggung jawab atas produk akan beralih kepada

pembeli jika produk sudah dimuat ke kendaraan pengangkut. Segala biaya

transportasi dan penggunaan produk selanjutnya ditanggung oleh pembeli.

Pembeli yang berlokasi paling jauh dari penjual akan menanggung biaya

transportasi paling besar.

b. Uniform Delivered Pricing

Harga yang ditetapkan penjual juga mencakup semua biaya transportasi.

Penjual menentukan cara penganggkutan, membayar biaya pengangkutan

dan bertanggung jawab atas segala kerusakan yang mungkin terjadi. Oleh

karena itu, tanggung jawab penjual adalah sampai produk diterima

pembeli.

2.3.3. Strategi Pemasaran dalam Saluran Distribusi

(37)

penggudangan,biaya pemesanan ,biaya transportasi

(Sutojo Siswanto 2002:278)

Secara garis besar, pendistribusian dapat di artikan sebagai kegiatan

pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang

dan jasa dari produsen kepada konsumeu,sehingga penggunaannya sesuai yang di

perlukan.

Menurut Nitisemito (2003:102), saluran distribusi adalah

lembaga-lembaga distributor atau lembaga-lembaga-lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan

untuk menyalurkan atau menyampaikan barang-barang atau jasa-jasa dari

produsen ke konsumen.

Menurut Warren J. Keegan (2003:92) saluran distribusi adalah saluran

yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen

sampai ke konsumen atau pemakai industri.Menurut Assauri (2009:3) saluran

distribusi merupakan lembaga-lembaga yang memasarkan produk, yang berupa

barang atau jasa dari produsen ke konsumen.

Berdasarkan definisi-definisi saluran distribusi di atas maka ditarik

kesimpulan bahwa saluran distribusi adalah sekelompok perusahaan atau

(38)

memindahkan hak pemilikan produk atau jasa ketika akan dipindahkan dari

produsen ke konsumen.

Faktor yang mempengaruhi suatu perusahaan menggunakan saluran

distribusi adalah:

- Para produsen atau perusahaan kecil dengan sumber keuangan terbatas

tidak mampu mengembangkan organisasi penjualan langsung.

- Para distributor nampaknya lebih efektif dalam penjualan partai besar

karena skala operasi mereka dengan pengecer dan keahlian khususnya.

- Para pengusaha pabrik yang cukup model lebih senang menggunakan dana

reka untuk ekspansi daripada untuk melakukan kegiatan promosi.

- Pengecer yang menjual banyak sering lebih senang membeli

macam-macam barang dari seorang grosir daripada membeli langsung dari

masing-masing pabriknya.

2.3.4. Strategi Pemasaran dalam Bauran Promosi

Promosi digunakan dalam pemasaran untuk memberitahukan kepada

konsumen akan tersedianya barang serta menyakinkan konsumen agar membeli

barang dan jasa yang ditawarkan. Dengan adanya pemberitahuan tersebut

(39)

pemasaran. Pertukaran inilah yang diharapkan para pemasar, sehingga perlu

diadakan promosi terhadap barang-barang yang dipasarkan.

Pertukaran akan terjadi karena adanya permintaan dan penawaran,

sehingga peningkatan volume penjualan dapat dicapai apabila perusahaan

menetapkan strategi promosi yang tepat dan teratur. Ketidakberhasilan promosi

seringkali disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor perumusan media

promosi yang tidak tepat dan faktor perumusan pesan yang tidak persuasif.

Media promosi yang tidak tepat biasanya disebabkan tidak sesuai dengan

kebiasaan konsumen dalam promosi kehidupannya sehari-hari serta perumusan

pesan yang disampaikan dalam promosi haruslah sedemikian rupa sehingga dapat

menari perhatian konsumen.

Winardi (2001:426) menyebutkan bahwa “promosi merupakan sebuah

aktivitas komunikasi, yang bertujuan untuk memperlancar arus produk, servis atau

ide tertentu pada sebuah saluran distribusi.”

Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk

meningkatkan penjualan, memberitahukan dan mempengaruhi pangsa pasar bagi

produk perusahaan.

Sedangkan menurut Indiryo Gitosudarmo (2002:198) bahwa “promosi

(40)

Berdasarkan defenisi di atas, maka dapat dikatakan promosi merupakan

kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dalam usaha menarik perhatian calon

pembeli atau konsumen sehingga dapat menimbulkan keinginan membeli barang

yang dihasilkan atau dijual perusahaan. Jadi jelasnya promosi merupakan proses

komunikasi yang mengharapkan satu umpan balik dari pembeli agar berkeinginan

membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Kegiatan promosi tersebut dapat

dilakukan melalui advertising(periklanan), sales promotion (promosi penjualan),

personal seling (penjualan pribadi), publicity (publisitas).

Kegiatan promosi tidak hanya dilakukan oleh produsen saja, akan tetapi

pihak konsumen juga sering melakukannya. Misalnya seseorang atau organisasi

yang menginginkan sebuah rumah atau gedung perkantoran sering

mengingatkannya dalam suatu surat kabar atau majalah dan meminta biro jasa

advertising untuk melakukan hal ini.

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dikatakan bahwa bauran

promosi adalah suatu strategi yang meliputi kombinasi dari variabel-variabel

bauran promosi yang terdiri dari advertising (periklanan), sales promotion

(promosi penjualan), personal seling (penjualan pribadi), publicity (publisitas). Keterangan masing-masingbauran promosi tersebut sebagai berikut:

1. Periklanan (advertising)

Periklanan adalah suatu bentuk dari promosi yang sangat penting dalam

usaha pembinaan hubungan dengan konsumen untuk mempromosikan barang dan

(41)

Philip Kotler dan A.B. Susanto (2004:774) menyebutkan bahwa

“periklanan adalah semua bentuk presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang,

atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran.”

Iklan adalah usaha mempengaruhi konsumen dalam bentuk tulisan,

gambar, suara atau kombinasi dari semuanya itu yang diarahkan kepada

masyarakat luas dan langsung cara menggunakan produk yang ditawarkan

tersebut.

Swasta dan Irawan (2003:163) menyebutkan bahwa “periklanan adalah setiap bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi tentang gagasan barang atau

jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.”

Iklan merupakan usaha memperbanyak konsumen dalam bentuk tulisan,

gambar, suara atau komunikasi dari semua yang digambarkan pada masyarakat

secara luas secara tidak langsung. Periklanan merupakan alat utama bagi

pengusaha untuk mempengaruhi konsumennya, yang dilakukan oleh pengusaha

lewat surat kabar, radio, majalah, bioskop, televisi atau pun dalam bentuk poster

yang dipasang dipinggir jalan ataupun ditempat-tempat strategis.

Iklan dapat menjual suatu produk sebelum transaksi yang sebenarnya

terjadi. Namun strategi media yang akan dipakai harus dipertimbangkan, dengan

memperhatikan kepada siapa produk ditawarkan, berapa anggaran yang tersedia,

apa saja kegiatan pesaing, apa saja yang menjadi landasan kegiatan.

Dalam melaksanakan periklanan diperlukan faktor-faktor yang merupakan

persyaratan-persyaratan, yaitu:

(42)

Dalam melaksanakan periklanan untuk meningkatkan omzet penjualan,

maka perusahaan berusaha agar konsumen dalam membeli barang akan

memilih barang dengan merk/cap tertentu. Untuk itu perlu ditimbulkan

loyalitas, kepercayaan, kemantapan, kebanggaan terhadap merk/cap/brand

tersebut. Untuk itu syarat sebelum melaksanakan periklanan maka

merk/cap/brand harus telah ada sehingga kegiatan yang dijalankan akan mencapai sasaran yang dikehendaki.

- Persyaratan kualitas

Perusahaan mengharapkan agar omzet penjualan dapat dinaikkan dengan

jalan menarik konsumen-konsumen baru. Akan tetapi bilamana kualitas

barang/jasa yang kita advertensikan atau kita promosikan sangat

mengecewakan konsumen, maka konsumen hanya akan mencoba sekali

saja dan akhirnya menjadi jera.

- Persyaratan harga

Dalam melaksanakan advertising harga harus diperhatikan, sebab apabila harga yang ditetapkan terlalu tinggi misalnya sehingga tidak sesuai dengan

kualitas barang yang dijual maka akan dapat pula mengecewakan

konsumen. Untuk itu maka perusahaan sebelumnya harus sudah yakin

bahwa harga yang ditetapkan sudah tepat, artinya tidak terlalu tinggi

maupun tidak terlalu rendah.

(43)

Untuk melaksanakan iklan maka diperlukan modal yang kadang-kadang

tidak sedikit. Hal ini berarti sebelum melaksanakan periklanan perusahaan

harus mempertimbangkan modal yang dapat disediakan. Pertimbangan

tentang modal tidak hanya modal untuk melaksanakan advertising, tetapi

juga modal kerja untuk memproduksi barang tersebut. Misalnya dengan

adanya kegiatan advertising, omzet penjualan dapat ditingkatkan tetapi

perusahaan tidak mampu menaikkan kapasitas produksinya sesuai dengan

tambahnya permintaan karena perusahaan kekurangan akan modal kerja.

Setiap perusahaan yang akan memasang iklan pertama-tama harus berfikir

media apa yang harus dipilih. Media yang tepat tergantung pada situasi, kondisi

dan tujuan perusahaan masing-masing. Untuk itu perlu diketahui sifat-sifat media

yang ada yang dapat digunakan antara lain:

* Radio

Mempergunakan radio untuk kegiatan iklan saat ini sudah meluas

dipergunakan oleh masyarakat. Dengan radio sebagai media maka kita

dapat mencapai daerah seluas-luasnya sampai daerah yang terpencil yang

sulit dilalui oleh kendaraan. Tetapi promosi melalui radio mempunyai

kelemahan dimana masyarakat hanya dapat mendengar informasi yang

disampaikan dan tidak dapat melihat tayangan gambar-gambar visual.

* Televisi

Penyiaran dengan TV juga cukup luas. Dengan menggunakan TV lebih

(44)

berupa gambar dan suara sedangkan radio hanya suara saja. Meskipun

demikian biaya untuk pemasangan iklan dalam TV jauh lebih mahal

daripada dengan radio sehingga hanya perusahaan-perusahaan besar yang

mampu menggunakannya. Disamping itu penyampaian informasi melalui

TV hanya dapat menjangkau golongan masyarakat tertentu karena tidak

semua masyarakat khususnya di pedesaan mempunyai TV.

* Surat kabar

Untuk surat kabar ini biasanya daerah penyebarannya cukup luas

tergantung sifat surat kabar yang bersangkutan. Untuk surat kabar pusat

(Jakarta) biasanya penyebarannya dapat sampai ke seluruh Indonesia.

Tetapi untuk surat kabar daerah biasanya penyebarannya hanya pada

daerah-daerah tertentu. Surat kabar ini cocok untuk kebutuhan umum,

barang-barang kebutuhan kelas menengah dan atas serta barang-barang

yang memerlukan penjelasan khusus misalnya mesin-mesin. Kelemahan

surat kabar adalah bahwa media tersebut hanya dapat menyampaikan

informasi secara harian karena surat kabar selalu berganti setiap hari, yang

berarti waktu penyampaian informasinya sangat singkat.

* Majalah umum

Untuk majalah-majalah ini tergantung luas penyebaran dan oplagnya.

Biasanya pembaca dari majalah ini juga tingkat menengah dan atas.

Keuntungan penggunakan majalah ini sebagai media iklan adalah karena

(45)

surat kabar. Meskipun demikian jumlah pembacanya biasanya masih di

bawah jumlah pembaca surat kabar, karena daya jangkau majalah umum

sangat terbatas.

* Majalah khusus (katalog)

Untuk barang-barang yang konsumennya khusus maka majalah ini adalah

tepat sekali. Misalnya untuk pakaian/sepatu wanita maka akan tepat

apabila dimasukkan dalam majalah wanita.

2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Sales promotion adalah suatu cara untuk mempengaruhi konsumen secara tidak langsung, agar suka membeli suatu barang dengan merek tertentu. Philip

Kotler dan A.B. Susanto (2004:773) mengatakan bahwa “promosi penjualan

insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau pembelian

produk atau jasa”.

Promosi penjualan digunakan untuk mendorong permintaan akan barang

dan jasa, bertujuan untuk meningkatkan penjualan secara khusus misalnya dengan

memberikan hadiah. Promosi penjualan sering digunakan untuk menciptakan

respon yang lebih kuat dan lebih cepat serta bersifat jangka pendek sehingga

efektif untuk mencapai loyalitas merek dalam jangka panjang.

Promosi penjualan atau sales promotion dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:

(46)

Promosi penjualan dapat dilakukan dengan memberikan hadiah kepada

konsumen, pemberian hadiah ini dapat dilakukan secara langsung pada

waktu pembelian atau secara tidak langsung misalnya undian.

- Potongan harga

Diberikan potongan harga kepada konsumen yang membeli dalam jumlah

besar atau penurunan harga lama ke harga baru, seolah-olah barang

tersebut menjadi lebih murah dengan mutu yang sama.

- Apter sales service

Cara ini dilakukan untuk produk hasil teknologi seperti mobil, televisi dan

sebagainya. Karena umumnya pemakai barang-barang ini adalah untuk

jangka panjang sehingga konsumen memerlukan suatu jaminan. Contoh :

Garansi, pengadaan reparasi khusus dan sebagainya.

- Pembelian sampel

Sampel merupakan barang gratis kepada konsumen agar mereka mau

mencoba atau memahaminya. Setelah konsumen mencoba diharapkan

dapat dilanjutkan dengan pembelian pada waktu yang akan datang. Cara

ini paling efektif untuk produk baru.

- Premi

Barang dagangan ditawarkan dengan harga yang rendah atau bahkan gratis

sebagai insentif bila konsumen membeli produk tersebut.

(47)

Promosi ini khusus diterima konsumen yang membeli barang

dipusat-pusat stiker dagang.

- Pameran pembelian dan peragaan

Pameran pembelian dan peragaan terjadi pada saat pembelian ataupun

penjualan.

- Merchandise display

Kegiatan promosi yang dilakukan dengan mengatur barang dengan baik,

menarik, indah dipandang sehingga orang kebetulan lewat atau berada

disekitar tempat itu merasa tertarik dan senang melihatnya dan akhirnya

terangsang untuk membelinya.

Perusahaan-perusahaan menggunakan alat promosi penjualan untuk

memperoleh tanggapan pembeli yang lebih kuat dan lebih cepat. Promosi

penjualan dapat digunakan untuk mendapatkan efek jangka pendek seperti

mendramatisir tawaran produk dan meningkatkan penjualan yang telah merosot.

3. Penjualan Pribadi(Personal Selling)

Kotler (2004:237) menyebutkan bahwa “personal selling (penjualan pribadi) adalah penyajian lisan dalam suatu pembicaraan dengan satu atau

beberapa pembeli potensial dengan tujuan untuk melakukan penjualan.”

Personal selling merupakan alat promosi. Ini dapat dikatakan demikian karena dalam personal selling ini terjadi komunikasi langsung dua arah antara produsen sebagai penghasil barang atau penjual sebagai orang yang menawarkan

(48)

ditawarkan tersebut.dengan terjadinya komunikasi langsung dua arah ini, maka

penjual akan dapat segera mengetahui. Keinginan, kebutuhan dan perilaku

konsumen sekaligus. Juga dapat melihat reaksi konsumen terhadap barang yang

ditawarkan sehingga perusahaan dapat langsung mengadakan penyesuaian sebagai

mana mestinya

Personal selling merupakan alat promosi yang lebih fleksibel dibandingkan alat-alat promosi yang lainnya. Ini dapat dikatakan demikian karena

dalam personal selling terjadi komunikasi langsung dua arah antara produsen sebagai pengusaha barang atau sebagai penjual yang menawarkan barang kepada

pembeli atau konsumen yang membutuhkan barang yang ditawarkan.

Dengan terjadinya komunikasi langsung dua arah ini, maka penjual

dengan segera mengetahui keinginan, kebutuhan dan perilaku konsumen sekaligus

juga dapat melihat reaksi konsumen terhadap barang yang ditawarkan, sehingga

perusahaan dapat langsung mengadakan penyesuaian sebagaimana mestinya

sekaligus juga dapat melihat reaksi konsumen terhadap barang yang ditawarkan.

Ada beberapa tahap proses personal selling (penjualan pribadi), antara lain:

a Persiapan sebuah penjualan.

Dalam tahap ini kegiatan yang paling awal yang harus dilakukan adalah

mempersiapkan tenaga penjual dengan sebaik-baiknya. Tenaga penjual

(49)

persaingan, teknik menjual dan hal lainnya yang dapat menciptakan

penjualan.

b Penentuan lokasi pembeli potensial.

Dengan menggunakan data-data pembeli yang lalu maupun sekarang,

tenaga penjual dapat menentukan karakteristik dari pembeli potensial.

Dengan cara ini maka tenaga penjual dapat membuat satu daftar dari

orang-orang maupun perusahaan yang merupakan pembeli potensial.

c Pendekatan pendahuluan kepada pembeli potensial.

Sebelum melakukan penjualan, tenaga penjual harus mempelajari semua

masalah tentang orang-orang ataupun perusahaan yang diharapkan

menjadi pembeli. Mereka juga harus mengetahui tentang produk apa yang

sedang digunakan perusahaan atau bagaimana reaksinya. Tenaga penjual

juga berusaha untuk mengetahui perilaku dan preferensi pembeli. Secara

umum dapat disimpulkan bahwa tenaga penjual haruslah berusaha untuk

mendapatkan semua informasi yang dapat mendukung penjualan.

d Penyajian penjualan.

Penyajian perusahaan bermula dengan usaha untuk menarik perhatian

calon pembeli, kemudian mencoba untuk mempertahankan perhatian

calon pembeli ketika penjual berusaha dapat menciptakan keinginan calon

pembeli tersebut.

(50)

Kegiatan penjualan yang efektif telah berakhir pada saat pesanan

pembelian dipenuhi, tetapi masih berlanjut dengan pelayanan kepada

mereka. Pemberian pelayanan ini penting untuk menciptakan landasan

yang kokoh bagi penjualan dimasa yang akan datang. Disamping itu juga

berguna untuk menghilangkan keraguan-keraguan terhadap produk

tersebut. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan menerangkan

kelebihan-kelebihan produk, selalu mengulangi menjelaskan mengapa

produk itu lebih baik daripada produk lainnya dan menunjukkan

bagaimana kepuasaan yang akan diperoleh pembeli dengan pemilihan

produk tersebut. Untuk memberikan pelayanan berupa pemberian garansi,

reperasi, latihan cara penggunaan produk dan pengiriman barang langsung

kerumah pembeli.

Personal selling membutuhkan tenaga penjual yang handal. Personal penjualan berfungsi sebagai penghubung pribadi perusahaan dengan pelanggan.

Perwakilan penjualan (sales representative) adalah perusahaan itu sendiri bagi banyak di anara pelanggannya. Perwakilan penjualan itu sendirilah yang

membawa pulang informasi yang banyak dibutuhkan mengenai pelanggan

tersebut. Karena itu, perusahaan tersebut perlu dengan seksama

mempertimbangkan masalah-masalah dalam desain tenaga penjual.

Tenaga penjualan seharusnya memusatkan perhatian pada penjualan

produk-produk perusahaan yang lebih rumit dan sesuai dengan pesaran kepada

(51)

kepada pemesanan melalui internet. Tugas-tugas seperti menghasilkan petunjuk

menulis proposal, memenuhi pesanan, dan melakukan dukungan pasca-penjualan

seharusnya diserahkan kepada orang-orang lain. Wiraniaga seharusnya menangani

lebih sedikit pelanggan, dan diberi imbalan untuk pertumbuhan pelanggan utama.

Hal ini sangat berbeda dari kebiasaan mengharapkan wiraniaga menjual kepada

setiap pelanggan yang memungkinkan, yang biasanya merupakan kelemahan

tenaga penjualan berbasis geografis.

4. Publisitas(Publicity)

Angipora (2005:228) menyebutkan bahwa:

Publisitas adalah suatu stimulasi non-personal terhadap permintaan suatu produk, jasa, atau unit dagang dengan menyebarkan berita-berita komersil yang penting mengenai kebutuhan akan produk tertentu di suatu media yang disebarluaskan di radio, televisi atau panggung yang tidak dibayar oleh pihak sponsor.

Publisitas merupakan cara yang bisa digunakan oleh pengusaha untuk

membentuk pengaruh secara tidak langsung kepada konsumen agar mereka

menjadi tahu dan menyenangi produk yang dipasarkannya.

Menurut Indiryo Gitosudarmo (2002:200), “publisitas adalah merupakan

cara yang biasa digunakan untuk membentuk pengaruh secara tidak langsung

kepada konsumen agar mereka menjadi tahu dan menyenangi produk yang

(52)

Publisitas dapat bersifat menguntungkan suatu perusahaan dan dapat pula

merugikannya. Menguntungkan yaitu masyarakat akan lebih percaya tentang satu

hal jika mempublikasikan sesuatu adalah media massa, misalnya surat kabar

tertentu. Apabila surat kabar tersebut sudah cukup dikenal di masyarakat.

Merugikan misalnya tentang suatu kecelakaan pesawat terbang milik suatu

perusahaan tertentu, hal ini akan merugikan bagi nama baik perusahaan yang

bersangkutan.

Dari defenisi di atas dapat dilihat bahwa publisitas tidak memerlukan

biaya, maka sering perusahaan memanfaatkan dan serta dengan penyajian berita

mengenai perusahaan dan produknya dapat menjadi perhatian umum yang

menimbulkan permintaan akan suatu produk yang berupa barang atau jasa akan

suatu unit perdagangan, dengan menyusun suatu berita yang menarik mengenai

produk yang dihasilkan.

Publisitas merupakan salah satu bagian dari kegiatan hubungan

masyarakat (Humas). Humas ini berperan penting untuk dapat menyesuaikan

organisasi dengan keutuhan dan keinginan masyarakat serta mendorong publisitas.

Pada dasarnya publisitas dapat digolongkan menjadi dua bagian yaitu:

a. Publisitas produk yang ditujukan untuk memberitahukan kepada

konsumen mengenai suatu produk dan manfaatnya bagi konsumen.

b. Publisitas kelembagaan menyangkut tentang organisasi.Kegiatan yang

dapat dipublisitas adalah berupa kegiatan yang sesuai untuk dijadikan

berita, misalnya: mengenai keluarga berencana.

2.4. Volume Penjualan

Penjualan dapat dilakukan secara kredit maupun tunai dan pada umumnya

(53)

biasanya dicatat dalam akun “piutang dagang”. Seperti halnya waktu membeli,

ketika menjual perusahaan juga terikat dengan syarat jual beli tertentu.

Pada waktu menjual, kadang-kadang perusahaan harus menerima

pengembalian barang atau memberi potongan harga. Hal ini terjadi kalau barang

yang dijual tidak sesuai dengan permintaan pembeli. Penerimaan kembali barang

yang telah dijual disebut penjualan retur (sales return), sedang pemberian potongan harga disebut pengurangan harga (sales allowances). Pada umumnya penjualan retur dan pengurangan harga dicatat dalam satu akun, yang disebut

penjualan retur dan pengurangan harga (sales return and allowances).

Kemampuan perusahaan dalam menjual produknya menentukan

keberhasilan dalam mencari keuntungan, apabila perusahaan tidak mampu

menjual maka perusahaan akan mengalami kerugian. Menurut Swastha dan

Irawan (2004:94) tujuan umum penjualan dalam perusahaan yaitu :

”1) Mencapai volume penjualan

2) Mendapatkan laba tertentu

3) Menunjang pertumbuhan perusahaan”.

Menurut Kotler dan Keller (2009:90) bahwa ”Perusahaan harus secara cermat menginterpretasi data penjualan supaya tidak mendapatkan sinyal yang

salah”.Sinyal penjualan sangat perlu dianalisis untuk mengetahui tanggapan pasar

terhadap produk perusahaan.

Aktivitas penjualan banyak dipengaruhi oleh faktor yang dapat

(54)

memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan. Faktor-faktor yang

mempengaruhi penjualan sebagai berikut :

1) Kondisi dan Kemampuan Penjual

Kondisi dan kemampuan terdiri dari pemahaman atas beberapa masalah

penting yang berkaitan dengan produk yang dijual, jumlah dan sifat dari tenaga

penjual adalah:

a) Jenis dan karakteristik barang atau jasa yang ditawarkan

b) Harga produk atau jasa

c) Syarat penjualan, seperti: pembayaran, pengiriman

2) Kondisi Pasar

Pasar mempengaruhi kegiatan dalam transaksi penjualan baik sebagai

kelompok pembeli atau penjual. Kondisi pasar dipengaruhi oleh beberapa faktor

yakni : jenis pasar, kelompok pembeli, daya beli, frekuensi pembelian serta

keinginan dan kebutuhannya.

3) Modal

Modal atau dana sangat diperlukan dalam rangka untuk mengangkut

barang dagangan ditempatkan atau untuk membesar usahanya. Modal perusahaan

dalam penjelasan ini adalah modal kerja perusahaan yang digunakan untuk

mencapai target penjualanyang dianggarkan, misalnya dalam menyelenggarakan

stok produkdan dalam melaksanaan kegiatan penjualan memerlukan usaha seperti

alat transportasi, tempat untuk menjual, usaha promosi dan sebagainya.

Gambar

Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Definisi Konsep
Tabel 1. Karakteristik Responden
Tabel 2. Perkembangan Volume Penjualan  pada PT. Kimia Farma (Persero)
+2

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai ketentuan Pasal 12 ayat 9.3 Anggaran Dasar Perseroan, pemanggilan Rapat akan dilakukan dengan cara memasang iklan sedikitnya dalam 1 (satu) surat kabar harian

We propose to address the crane deformation problem by mod- eling the deformation with appropriate shape functions, the pa- rameters of which are solved in a least squares

membawa Surat Kuasa, dengan ketentuan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan karyawan Perseroan dapat bertindak selaku kuasa pemegang saham Perseroan dalam Rapat ini,

Technical Commission V deals with with close-range imaging sensors and applications in the field of industrial metrology, cultural heritage, architecture, biomedical and

Pada tahun 2007, beliau diangkat kembali sebagai Komisaris merangkap Komisaris Independen Bank Victoria berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Luar Biasa Nomor 48 tanggal 19

Therefore, for testing purposes, the Meidling dataset was further enhanced, in that all buildings falling into cases b) an c) were hierarchically reordered by means of

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM : Studi Kasus pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012.. Universitas Pendidikan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SERTA SELF REGULATED LEARNING SISWA SMA DITINJAU BERDASARKAN