AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
KELAS IVA SDN 2 BANJAR NEGERI TAHUN PELAJARAN
2011/2012
Oleh :
RUDY NUGROHO
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa pada pelajaran Matematika di kelas IV A SDN 2 Banjar Negeri. Penggunaan media visual merupakan salah satu alternatif pembelajaran yang dapat mengatasi hal tersebut, karena siswa akan diajarkan menghubungkan fakta dan konsep serta dihadapkan dengan permasalahan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Prosedur penelitian melalui 4 daur siklus yaitu, (1) perencanaan (plaining), (2) pelaksanaan (Acting), (3) pengamatan (observing), dan (4) refleksi (reflecting). Pengumpulan data menggunakan instrumen berupa: instrumen aktivitas belajar siswa, instrumen penilaian kinerja guru (IPKG), dan test. Teknik analisis data dengan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif, analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data aktivitas siswa dan kinerja guru selama proses pembelajaran, sedangkan analisis kuantitatif untuk mengukur data hasil belajar siswa dari hasil test.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penggunaan media visual pada mata pelajaran matematika kelas IVA dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa yang berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini dilihat dari rata-rata persentase aktivitas siswa pada siklus I (57,10 %), siklus II (64,30 %), dan siklus III (70,17 %). Sedangkan rata-rata persentase hasil belajar siswa pada siklus I (36,37%), siklus II (54,54%), dan siklus III (78,79%).
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk menjembatani antara kondisi obyektif yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan (SNP) pasal 19 ayat 1 menjelaskan bahwa “pembelajaran diharapkan dapat menciptakan suasana interaktif, inspiratif, menyenangkan dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, mengembangkan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologi dengan kreativitas dan kemandirian siswa” mengajar dapat diartikan sebagai upaya untuk menciptakan suatu sistem lingkungan belajar supaya proses belajar dapat berlangsung.
Di kelas IV Sekolah Dasar mata pelajaran Matematika mendapat alokasi waktu 6 (enam) jam pelajaran tiap minggunya, ini merupakan alokasi waktu terbanyak bersama-sama dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Namun demikian tingkat penguasaan materi pelajaran matematika rata-rata masih rendah.
Sementara itu, berdasarkan hasil pra survei yang peneliti lakukan di SDN 2 Banjar Negeri dalam mata pelajaran Matematika kelas IVA ditemukan bahwa pelaksanaanya masih berpusat pada guru, serta belum digunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar sehingga sebagian besar siswa tidak memperhatikan guru ketika menyampaikan materi, serta kurangnya aktivitas dalam bertanya khususnya mengenai materi yang belum dikuasai siswa, akibatnya hasil belajar siswa masih dibawah kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang telah ditentukan yaitu 58.
berkonsentrasi kepada isi pembelajaran serta membantu meningkatkan penguasaan anak terhadap hal-hal yang abstrak.
Oleh sebab itu penulis mengangkat judul Penggunaan Media Visual untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika kelas IVA SDN 2 Banjar Negeri Tahun Pelajaran 2011/2012 khususnya pokok bahasan keliling dan luas bangun datar.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Belum digunakanya media visual dalam proses pembelajaran. 2. Pembelajaran yang masih berpusat pada guru.
3. Rendahnya aktivitas siswa 4. Rendahnya hasil belajar siswa.
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana langkah-langkah penggunaan media visual untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran matematika kelas IVA SDN 2 Banjar Negeri Tahun Pelajaran 2011/2012?
2. Bagaimana langkah-langkah penggunaan media visual untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Matematika kelas IVA SDN 2 Banjar Negeri Tahun Pelajaran 2011/2012?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk:
1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas IVA SDN 2 Banjar Negeri Tahun Pelajaran 2011/2012 pada mata pelajaran Matematika dengan menggunakan Media Visual
F. Manfaat Penelitian
Adapun hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Siswa, yaitu dapat meningkatkan pemahaman konsep menghitung keliling dan luas bangun datar pada pelajaran Matematika khususnya di kelas IVA semester 1, sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. 2. Guru, yaitu dapat memperluas wawasan dan pengetahuan pada mata
pelajaran Matematika mengenai media visual, sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan atau mengembangkan kemampuan professional guru dalam menyelenggarakan pembelajaran di kelas.
3. Sekolah, yaitu dapat memberikan sumbangan yang berguna dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran sebagai referensi bagi tenaga pendidik di sekolah bersangkutan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Media
Media adalah suatu sarana yang dapat digunakan untuk menyampaikan
informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan
bentuk jamak dari kata “Medium” yang secara harfiah berarti “perantara”
yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver)
(Heinich, dkk dalam Hermawan, 2007: 3). Kata media dalam bahasa Arab
adalah wasaai yang berarti perantara atau pengantar pesan dari pengirim
kepada penerima pesan (Arsyad 2002: 4).
Sedangkan kata media dalam “media pembelajaran” secara harfiah
berarti perantara atau pengantar, sedangkan kata pembelajaran diartikan
sebagai suatu kondisi yang diciptakan untuk membuat seseorang melakukan
sesuatu belajar (Riana, 2007: 5-5). Jadi media pembelajaran diartikan wahana
penyalur pesan atau informasi belajar untuk mengkondisikan seseorang untuk
belajar. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (2005: 726)
media pendidikan adalah alat dan bahan yang digunakan dalam proses
pengajaran atau pembelajaran
Menurut Mc.Luhan (Wibawa, 1991: 7) media ialah semua saluran pesan
yang dapat digunakan sebagai sarana komunikasi dari seseorang ke orang lain
media ialah pembawa pesan yang berasal dari suatu sumber pesan (yang dapat
berupa orang atau benda) kepada penerima pesan.
Sebagaimana yang telah dikemukakan Bruner (Aisyah, 2007: 1.6)
bahwa dalam proses belajar sebaiknya siswa diberikan kesempatan untuk
memanipulasi benda-benda atau alat peraga yang dapat diotak-atik, sehingga
siswa dapat memahami konsep matematika dengan baik, misalnya dalam
konsep matematika, materi pelajaran perlu disajikan dengan memperhatikan
tahap perkembangan kognitif agar pengetahuan itu dapat divisualisasikan
dalam pikiran (struktur kognitif) siswa tersebut.
Menurut Gagne dan Bringgs (Rahardjo, dkk 2006: 6) yang mengatakan
bahwa media adalah berbagai jenis komponen dan segala alat fisik dalam
lingkungan siswa yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk
belajar.
Sedangkan media pembelajaran menurut Kemp & Dayton (Arsyad,
2007: 19) dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media digunakan untuk
perorangan, kelompok, atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu
(a) memotivasi minat atau tindakan, (b) menyajikan informasi, dan (c)
memberi instruksi.
Media pembelajaran dapat dikelompokkan sebagai berikut: (1) media
visual, (2) media audio, (3) media display, (4) pengalaman nyata dan simulasi,
(5) media cetak, (6) media terprogram, dan (7) pembelajaran melalui
komputer atau computer alded instruction (CAI) (Klasek dalam Riana, 2007:
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan media adalah
sarana atau perantara dalam menyampaikan informasi dari seseorang ke orang
lain. Informasi dalam hal ini adalah konsep pelajaran.
B. Pengertian Media Visual
Media visual adalah media yang dapat ditangkap oleh indera
penglihatan. Secara umum media dikelompokan dalam beberapa macam
(Riana, 2007: 5-14) diantaranya:
a) Media visual : yaitu media yang hanya dapat dilihat.
b) Media audio : adalah media yang hanya dapat didengar saja.
c) Media audio visual : yaitu media yang dapat dilihat sekaligus didengar.
d) Multimedia : adalah media yang dapat menyajikan unsur media
..secara lengkap
e) Media realita : yaitu semua media nyata yang ada dilingkungan
,,alam.
Media visual yaitu media yang hanya dapat dilihat. Menurut Raharjo
(Mustolihbrs, online: 2007) menyatakan bahwa media visual mempermudah
orang untuk memahami suatu pengertian. Orang yang hanya mendengarkan
tidaklah sama tingkat pemahamannya terhadap suatu pengertian dibandingkan
dengan mereka yang melihatnya (Ibrahim dalam Arsyad, 2002: 16).
Menurut Hermawan, dkk (2007: 22). Media visual adalah media yang
hanya dapat dilihat dengan menggunakan indera penglihatan. Sedangkan
dalam KBBI (2005: 1262) visual adalah dapat dilihat dengan indera
mata. Begitu juga Zain, dkk (2006: 141) yang berpendapat Media visual
adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan. Media visual ini
ada yang menampilkan gambar diam seperti strip (film rangkai), slides (film
bingkai), foto, gambar, atau lukisan.
Sedangkan Arsyad (2002: 91) mengatakan media visual dapat
memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan, visual dapat pula
menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi
pelajaran dengan dunia nyata. Pendapat lain juga mengatakan Alat bantu
(media) visual dalam kegiatan belajar mengajar yaitu berupa sarana yang
dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa antara lain untuk
mendorong motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang
abstrak, dan mempertinggi daya serap atau retensi belajar (Raharjo dalam
Miarso, 1986: 255).
Sementara itu Wibawa (1991: 28) berpendapat bahwa Media visual
dalam proses belajar mengajar dapat berfungsi untuk (a) mengembangkan
kemampuan visual, (b) mengembangkan imajinasi anak, (c) membantu
meningkatkan penguasaan anak terhadap hal-hal yang abstrak, dan (d)
mengembangkan kreativitas siswa.
Secara umum media visual mempunyai kegunaan untuk mengatasi
hambatan dalam berkomunikas, keterbatasan fisik dalam kelas, sikap pasif
siswa serta mempersatukan pengamatan anak. Hambatan-hambatan yang
timbul disebabkan: (a) verbalisme; ketergantungan pada penggunaan kata-kata
sama dapat ditafsirkan berbeda, dan (c) perhatian yang bercabang. (Miarso,
1986: 256).
Levie & Lentz (Arsyad, 2002: 16-17) mengemukakan empat fungsi
media pembelajaran, khususnya media visual, yaitu:
a) Fungsi Atensi media visual merupakan inti, yaitu menarik dan
mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran
yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks
materi pelajaran.
b) Fungsi Afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa
ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar.
c) Fungsi Kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan peneliti yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar mempercapai tujuan
untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung
dalam gambar.
d) Fungsi Kompensatoris media visual berfungsi untuk mengakomodasikan
siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang
disajikan dengan teks atau disajikan secara verbal.
Media visual memiliki kelebihan sebagai berikut (a) umumnya murah
harganya, (b) mudah didapat, (c) mudah digunakan, (d) dapat memperjelas
suatu masalah, (e) lebih realistis, (f) dapat membantu mengatasi keterbatasan
pengamatan, dan (g) dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu (Wibawa
1991: 29).
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan media visual adalah
kepada siswa sehingga dapat mengatasi hambatan-hambatan dalam belajar dan
dapat menumbuhkan minat siswa dengan memberikan hubungan antara isi
materi pelajaran dengan dunia nyata.
C. Pengertian Belajar
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang sebagai dari
interaksi dengan lingkungan. Sedangkan menurut Gagne (Miarso, 1986: 244)
belajar ialah berubahnya tabiat atau kemampuan manusia, yang bertahan
untuk jangka waktu yang lama dan tidak disebabkan oleh proses pertumbuhan.
Sedangkan Witherington (http://cafestudi 061.wordpress.com/2008/09/11/)
berpendapat belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang
dimanifestasikan sebagai pola-pola respon yang baru berbentuk keterampilan,
sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan.
Sedangkan Bell-Gredler (Winataputra, 2008: 1.5) menyatakan bahwa
belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan aneka
ragam competensi, skills, and attitudes. Ketiga hal tersebut diperoleh secara
bertahap dan berkelanjutan mulai dari masa bayi sampai masa tua melalui
rangkaian proses belajar sepanjang hayat.
Dari beberapa pendapat diatas, penulis simpulkan belajar adalah
perubahan perilaku seseorang yang muncul karena adanya respon dari
D. Pengertian Aktivitas Belajar
Aktivitas adalah segala bentuk kegiatan yang dilakukan seseorang.
Dalam KBBI (2005: 23), aktivitas adalah kegiatan, jadi aktivitas belajar dapat
diartikan segala kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar
mengajar, dalam hal ini adalah kegiatan yang menunjang keberhasilan belajar.
Sedangkan Kunandar (2010: 277) mengemukakan bahwa aktivitas
belajar adalah keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian, dan
aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses
belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut. Sementara
itu Meier (2002: 90) merumuskan aktivitas belajar siswa sebagai kegiatan
yang dilakukan oleh siswa untuk mengubah perilaku melalui pengalaman yang
diperoleh secara langsung dalam proses belajar dan pembelajaran.
Dari beberapa pendapat di atas penulis simpulkan bahwa aktivitas
belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan siswa selama kegiatan belajar
mengajar, dimana kegiatan tersebut dapat menunjang ketercapaian tujuan
belajar.
E. Pengertian Hasil Belajar
Tujuan mengajar dikelas bukan semata-mata transformasi pengetahuan
namun sebagai upaya pendidikan untuk menghasilkan manusia yang
seutuhnya. Oleh karena itu guru harus memperhatikan hasil belajar yang akan
Menurut Wibawa (1991: 62) membagi hasil belajar menjadi dua yaitu,
(a). hasil belajar langsung ialah hasil belajar yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan, (b). hasil belajar tak langsung dapat
dinyatakan dalam bentuk kemandirian, sikap social, daya kreatif siswa, dan
kemampuan untuk bersaing secara sehat.
Sedangkan Abdurrahman (2003: 37) berpendapat hasil belajar adalah
kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar.
Selanjutnya Davis (http://definisi-pengertian.blogspot.com /2010/10/
pengertian-hasil-belajar.html) berpendapat: ”Dalam setiap proses belajar akan
selalu terdapat hasil nyata yang dapat diukur. Hasil nyata yang dapat dikur
dinyatakan sebagai hasil belajar seseorang”.
Sedangkan menurut Dimyanti dan Mudjiono (2006: 3) hasil belajar
adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi
guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar, sedangkan
dari siswa hasil belajar merupakan perolehan nilai dari proses evaluasi hasil
belajar.
Dari beberapa pendapat di atas penulis simpulkan bahwa hasil belajar
merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah ia menerima suatu pengetahuan
dan diakhiri dengan proses evaluasi.
F. Pengertian Matematika
Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan di jenjang
sekolah dasar. Kata Matematika berasal dari bahasa latin mathematika yang
mathesis yang berarti ajaran, pengetahuan abstrak dan dedukatif (Ensiklopedia
Indonesia).
Menurut James dan James (Ruseffendi, 1997: 42) Matematika adalah
ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep
yang saling terhubung satu sama lainya dengan jumlah yang banyaknya
terbagi kedalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri.
Pembelajaran matematika di SD, memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Pembelajaran matematika menggunakan metode spiral, artinya pembelajaran konsep atau suatu topik matematika selalu diajarkan dengan mengaitkan atau menghubungkan dengan topik sebelumnya.
2. Pembelajaran matematika bertahap, yaitu dimulai dari konsep-konsep yang sederhana menuju konsep-konsep yang lebih sulit. Selain itu pembelajaran matematika dimulai dari yang konkrit, ke semi konkrit dan akhirnya kepada konsep abstrak.
3. Pembelajaran matematika menggunakan metode induktif, sebagai contoh pengenalan bangun-bangun ruang tidak dimulai dari definisi, tetapi dimulai dengan memberikan contoh-contoh dari bangun ruang tersebut, menentukan sifat-sifatnya baru kemudian pemahaman konsep bangun ruang itu.
4. Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi, artinya tidak ada pertentangan antara kebenaran yang satu dengan kebenaran yang lain.
Pembelajaran matematika hendaknya bermakna, artinya cara mengajarkan materi pelajaran lebih mengutamakan pengertian (pemahaman) dari pada hafalan (Suwangsih, 2006: 25).
Supinah (2010: 41) mengemukakan bahwa tujuan mata pelajaran
matematika adalah agar siswa memiliki kemampuan:
Berdasarkan beberapa pendapat di atas penulis simpulkan bahwa
Matematika adalah salah satu disiplin ilmu yang didapat dengan berfikir yang
menghubungkan satu konsep dengan konsep lainya yang dikelompokkan
dalam tiga bidang yaitu, aljabar, analisis, dan geometri.
G. Hipotesis
Berdasarkan kajian atau tinjauan pustaka di atas dirumuskan hipotesis
penelitian tindakan kelas sebagai berikut: “Jika pembelajaran Matematika
dengan menggunakan media visual, maka dapat meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa pada materi keliling dan luas bangun datar kelas IVA SDN
2 Banjar Negeri tahun pelajaran 2011/2012”.
H. Indikator Keberhasilan Tindakan
Penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil jika:
1. Persentase aktivitas siswa minimal mencapai kualifikasi aktif.
2. Nilai yang diperoleh siswa mengalami peningkatan disetiap siklus.
3. Ketuntasan siswa berdasarkan KKM mencapai 70% dari jumlah siswa
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan dengan menggunakan metode
Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan
kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri
melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga
hasil belajar siswa meningkat (Wardani, 2007: 40).
Prosedur penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas
yang langkah-langkahnya diadaptasi dari rancangan penelitian tindakan kelas
oleh Arikunto (2007: 16) desain penelitian secara umum seperti berikut:
Gambar siklus Penelitian Tindakan Kelas oleh Arikunto (2007: 16) Perencanaan
SISKLUS I Pengmatan
Perencanaan
SIKLUS II
Pengamatan
Pelaksanaan I Refleksi I
Refleksi II Pelaksanaan II
Perencanaan
Pelaksanaan III SIKLUS III
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa IV A SDN 2 Banjar Negeri Tahun
Pelajaran 2011/2012 dengan jumlah 33 siswa, yang terdiri dari 19 siswa
laki-laki, 14 siswa perempuan dan seorang guru kelas IVA.
Pertimbangan peneliti mengambil subjek penelitian tersebut di mana
siswa kelas IV telah mampu dan mulai memiliki kemandirian serta dapat
memahami bermacam-macam objek pembelajaran.
C. Tempat Penelitian
Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti mengambil lokasi di SDN
2 Banjar Negeri Tahun Pelajaran 2011/2012, Kecamatan Natar Kabupaten
Lampung Selatan. Peneliti mengambil lokasi di tempat ini dengan
pertimbangan, lokasi tesebut dekat dengan tempat tinggal peneliti sehingga
memudahkan untuk mencari data, dan subjek penelitian yang sesuai dengan
profesi peneliti kelak.
D. Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran
2011/2012, selama jangka waktu 3 bulan yaitu, dimulai dari perencanaan pada
bulan Oktober sampai penulisan laporan hasil penelitian pada bulan
E. Alat Pengumpul Data
1. Lembar Panduan Observasi, ini dirancang oleh peneliti dengan bimbingan
dosen pembimbing skripsi. Lembar observasi ini terdiri dari lembar
observasi siswa dan lembar observasi guru, yang digunakan untuk
mengumpulkan data mengenai aktivitas siswa dan kinerja guru selama
penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran Matematika dengan media
visual.
2. Tes hasil belajar berupa tes formatif, berfungsi untuk mengetahui
pencapaian dan peningkatan hasil belajar yang diperoleh siswa khususnya
mengenai penguasaan materi yang dibelajarkan dengan menggunakan
media visual.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes dan observasi.
1. Tes akan diberikan kepada siswa untuk dikerjakan, serta digunakan untuk
mendapatkan data tentang hasil belajar siswa.
2. Observasi, yaitu pengamatan dan pencatatan suatu objek yang difokuskan
pada perilaku tertentu. Observasi dilakukan oleh observer dengan cara
memberi cek lis pada masing-masing aspek kegiatan yang dilakukan siswa
G. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan analisis
kualitatif dan kuantitatif.
1. Analisis kualitatif akan digunakan untuk mendeskripsikan data tentang
aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung.
a) Data aktivitas belajar siswa
Data diperoleh melalui pengamatan langsung terhadap aktivitas
siswa selama proses pembelajaran, data tersebut direkam dengan
menggunakan lembar observasi aktivitas siswa, setelah diperoleh data
hasil kegiatan siswa pada saat pembelajaran kemudian data tersebut
dianalisis dengan teknik persentase, setelah itu dikategorikan sesuai
dengan kualifikasi hasil observasi, lebih jelasnya pada tabel berikut ini:
Nilai aktivitas (NA)
yang diperoleh kualifikasi 81%-100% Sangat aktif
61%-80% Aktif
41%-60% Cukup aktif
21%-40% Kurang aktif
0%-20% Sangat kurang aktif
( tabel kualifikasi hasil observasi adaptasi Prayitno, 2010: 49)
b) Analisis kinerja guru
Data aktivitas guru diperoleh dari lembar observasi yang
diamati oleh peneliti di kelas IVA terhadap guru. Hasil observasi
dianalisis perkembanganya disetiap siklus sebagai bahan refleksi.
Perolehan nilai kinerja guru didapat dari:
Skor akhir =
maksimal skor jumlah diperoleh yang skor
NA = X100 TS SB
2. Analisis Kuantitatif
Analisis kuantitatif akan digunakan untuk mendeskripsikan hasil
belajar siswa dalam hubunganya dengan penguasaan materi yang diajarkan
oleh guru dengan rumus:
Keterangan :
NA = Nilai Akhir yang dicari
SB = Skor yang diperoleh dari jawaban benar pada tes TS = Total Skor maksimum dari tes
(adaptasi Purwanto, 2008: 112)
H. Prosedur penelitian
Penelitian tindakan kelas ini terdiri atas tiga siklus, tiap siklus
dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Penelitian tindakan
kelas ini menggunakan prosedur sebagai berikut: (a) perencanaan, (b)
pelaksanaan, (c) observasi, (d) refleksi untuk setiap siklus.
1. Siklus I
a. Perencanaan (plan)
Prosedur penelitian diawali dengan membuat rencana perbaikan
pembelajaran (RPP) yang mengacu pada penggunaan media visual secara
kolaboratif antara guru dan peneliti, kemudian membuat instrument
b. Tindakan (action)
Pelaksanaan tindakan pada siklus I, materi pembelajarannya adalah
keliling dan luas persegi panjang. Dalam pelaksanaanya guru mengawali
dengan memberikan soal pre tes untuk mengetahui sejauh mana
pemahaman anak terhadap materi yang akan diajarkan, serta menjadi
pembanding saat materi telah selesai diajarkan.
Pertemuan 1 guru mengajarkan materi tentang keliling persegi
panjang dengan menampilkan media berupa gambar persegi panjang
lengkap dengan keterangan dan rumus mencari keliling persegi panjang,
selama memberikan penjelasan sesekali guru memberikan
pertanyaan-pertanyaan kepada siswa. Kegiatan berikutnya guru menampilkan media
berupa gambar benda-benda sekitar yang menyerupai persegi panjang,
siswa diminta mencari keliling gambar tersebut, setelah gambar
ditemukan kelilingnya, guru memberikan kesempatan bertanya kepada
siswa jika masih ada hal yang belum jelas, dilanjutkan dengan siswa
mengerjakan soal latihan.
Pertemuan 2 bahasan selanjutnya adalah luas persegi panjang,
pelaksanaanya hampir sama dengan pertemuan sebelumnya yaitu,
menjelaskan materi luas persegi panjang dengan menampilkan media
berupa gambar prsegi panjang lengkap dengan keterangan dan rumus
mencari luas persegi panjang, selama menjelaskan siswa diberi
pertanyaan-pertanyaan singkat. Setelah selesai menjelaskan siswa
Untuk di akhir pelaksanaan tindakan, siswa kembali diberikan soal
post tes yang berguna untuk mengetahui sejauh mana perkembangan
pengetahuan anak terhadap materi yang telah diajarkan guru.
c. Pengamatan/Observasi
Observasi dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya pelaksanaan
pembelajaran di kelas dengan menggunakan instrument panduan
observasi seperti lembar aktivitas siswa dan lembar kinerja guru, yang
bertujuan untuk mengamati aktivitas siswa dan kinerja guru selama
proses pembelajaran berlangsung. Data yang diperoleh berupa data
kualitatif.
Evaluasi dilaksanakan dengan menggunakan tes formatif. Evaluasi
digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam menyerap materi
pelajaran yang telah disampaikan. Data yang diperoleh berupa data
kuantitatif.
d. Refleksi
Pada akhir siklus, peneliti dan guru melakukan refleksi untuk
mengkaji proses pembelajaran yang telah dilakukan, apa yang sudah
dicapai dan apa yang belum dicapai serta apa yang perlu diperbaiki pada
siklus berikutnya serta sebagai acuan dalam membuat rencana
Refleksi diadakan agar pada pelaksanaan siklus yang baru,
perencanaan yang matang pun dapat dilaksanakan dengan maksimal
melalui observasi dan analisis oleh peneliti dan guru guna mendapatkan
hasil dan tujuan yang ingin dicapai serta harapan dari penelitian ini.
2. Siklus II
a. Perencanaan (plan)
Prosedur penelitian pada siklus II dilaksanakan hampir sama
dengan siklus sebelumnya yaitu, diawali dengan membuat rencana
perbaikan pembelajaran (RPP) yang mengacu pada penggunaan media
visual secara kolaboratif antara guru dan peneliti, kemudian membuat
instrument penelitian, tes evaluasi pembelajaran, serta media.
b. Tindakan (Action)
Pelaksanaan tindakan pada siklus II, materi pembelajarannya adalah
keliling dan luas segitiga. Dalam pelaksanaan siklus II pertemuan 1 guru
mengawali pembelajaran memberikan soal pre tes untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman anak terhadap materi yang akan diajarkan, serta
menjadi pembanding saat materi telah selesai diajarkan, guru
mengajarkan materi tentang keliling segitiga dengan menampilkan media
berupa gambar segitiga lengkap dengan keterangan dan rumus mencari
keliling segitiga. Selama memberikan penjelasan sesekali guru
memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa. guru menampilkan
media berupa gambar benda-benda sekitar yang menyerupai segitiga,
ditemukan kelilingnya, guru memberikan kesempatan bertanya kepada
siswa jika masih ada hal yang belum jelas, kemudian siswa diminta
mengerjakan soal latihan.
Pertemuan 2 materi yang akan dibahas adalah luas segitiga,
pelaksanaanya hampir sama dengan pertemuan sebelumnya, yaitu
menjelaskan materi luas segitiga dengan menampilkan media berupa
gambar segitiga lengkap dengan keterangan dan rumus mencari luas
segitiga, selama menjelaskan siswa diberi pertanyaan-pertanyaan singkat.
Setelah selesai menjelaskan siswa diberikan soal latihan untuk
dikerjakan.
Untuk di akhir pelaksanaan tindakan, siswa kembali diberikan soal
post tes yang berguna untuk mengetahui sejauh mana perkembangan
pengetahuan anak terhadap materi yang telah diajarkan guru.
c. Pengamatan/Observasi
Observasi dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya pelaksanaan
pembelajaran di kelas dengan menggunakan instrument panduan
observasi seperti lembar aktivitas siswa dan lembar kinerja guru, yang
bertujuan untuk mengamati aktivitas siswa dan kinerja guru selama
proses pembelajaran berlangsung. Data yang diperoleh berupa data
kualitatif.
Kemudian evaluasi dilaksanakan dengan menggunakan tes formatif.
materi pelajaran yang telah disampaikan. Data yang diperoleh berupa
data kuantitatif.
d. Refleksi
Pada akhir siklus, peneliti dan guru melakukan refleksi untuk
mengkaji proses pembelajaran yang telah dilakukan, apa yang sudah
dicapai dan apa yang belum dicapai serta apa yang perlu diperbaiki pada
siklus berikutnya serta sebagai acuan dalam membuat rencana
pembelajaran baru pada siklus-siklus berikutnya.
Refleksi diadakan agar pada pelaksanaan siklus yang baru,
perencanaan yang matang pun dapat dilaksanakan dengan maksimal
melalui observasi dan analisis oleh peneliti dan guru guna mendapatkan
hasil dan tujuan yang ingin dicapai serta harapan dari penelitian ini.
3. Siklus III
a. Perencanaan (plan)
Prosedur penelitian pada siklus III dilaksanakan hampir sama
dengan siklus sebelumnya yaitu, diawali dengan membuat rencana
perbaikan pembelajaran (RPP) yang mengacu pada penggunaan media
visual secara kolaboratif antara guru dan peneliti, kemudian membuat
b. Tindakan (Action)
Pada siklus ketiga, materi pembelajarannya adalah keliling dan luas
jajargenjang. Pertemuan 1 pelaksanaanya guru memberikan soal pre tes
untuk mengetahui sejauh mana pemahaman anak terhadap materi yang
akan diajarkan, serta menjadi pembanding saat materi telah selesai
diajarkan, guru mengajarkan materi tentang keliling jajargenjang dengan
menampilkan media berupa gambar jajargenjang lengkap dengan
keterangan dan rumus mencari keliling jajargenjang. Selama memberikan
penjelasan sesekali guru memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada
siswa, guru menampilkan media berupa gambar benda-benda sekitar
yang menyerupai jajargenjang, siswa diminta mencari keliling gambar
tersebut, setelah gambar ditemukan kelilingnya, guru memberikan
kesempatan bertanya kepada siswa jika masih ada hal yang belum jelas,
kemudian siswa diminta mengerjakan soal latihan.
Pelaksanaan pertemuan 2 materi yang dibahas adalah luas
jajargenjang. Pelaksanaanya hampir sama dengan pertemuan
sebelumnya. Yaitu menjelaskan materi luas jajargenjang dengan
menampilkan media berupa gambar jajargenjang lengkap dengan
keterangan dan rumus mencari luas jajargenjang, selama menjelaskan
siswa diberi pertanyaan-pertanyaan singkat. Setelah selesai menjelaskan
siswa diberikan soal latihan untuk dikerjakan.
Untuk di akhir pelaksanaan tindakan, siswa kembali diberikan soal
post tes yang berguna untuk mengetahui sejauh mana perkembangan
c. Pengamatan/Observasi
Observasi dilakukan bersamaan dengan berlangsungnya pelaksanaan
pembelajaran di kelas dengan menggunakan instrument panduan
observasi seperti lembar aktivitas siswa dan lembar kinerja guru, yang
bertujuan untuk mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses
pembelajaran berlangsung. Data yang diperoleh berupa data kualitatif.
Evaluasi dilaksanakan dengan menggunakan tes formatif yang
digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa dalam menyerap materi
pelajaran yang telah disampaikan. Data yang diperoleh berupa data
kuantitatif.
d. Refleksi
Pada siklus ketiga ini peneliti melakukan refleksi dan menganalisis
pelaksanaan siklus tersebut, kemudian peneliti membuat kesimpulan atas
pelaksanaan pembelajaran matematika dengan menggunakan media visual
dalam upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang dilakukan terhadap
siswa dan guru kelas IVA mata pelajaran matematika di SD Negeri 2
banjar negeri dapat disimpulkan:
1. Penggunaan media visual dalam pembelajaran Matematika dapat
meningkatkan aktivitas siswa, hal ini sesuai dengan pengamatan
peneliti yang telah dilakukan pada siswa mulai dari siklus I sampai
siklus III terjadi peningkatan di setiap siklusnya, rata-rata siklus I
yaitu, (57,77%) dengan kualifikasi “cukup aktif” meningkat pada
siklus II menjadi (64,30%) dengan kualifikasi “Aktif” dan pada siklus
III meningkat menjadi (70,16%) dengan kulifikasi “Aktif”.
2. Penggunaan media visual dalam pembelajaran matematika dapat
meningkatkan hasil belajar siswa, hal ini sesuai dengan pengamatan
peneliti yang telah dilakukan pada siswa mulai dari siklus I sampai
siklus III. Ketuntasan belajar meningkat dari 0 siswa (0%) pada pra
meningkat menjadi 18 (54,54%), kemudian pada siklus III meningkat
kembali menjadi 26 (78,79%).
B. Saran
Dalam penggunaan media visual dalam proses pembelajaran perlu
diperhatikan beberapa hal, yaitu:
1. Usahakan jumlah media disesuai dengan jumlah siswa agar
tidak berebut saat dibagikan.
2. Media Visual hendaknya dibuat menarik, agar siswa tertarik
dan memperhatikan guru saat menjelaskan.
3. Manfaatkan benda-benda sekitar yang dapat digunakan dalam
pembelajaran.
4. Guru terus berinovasi agar media yang disuguhkan tidak
membuat siswa bosan, serta bahan masukan agar dapat
menerapkan penggunaan media visual pada mata pelajaran
lainya sehingga aktivitas dan hasil belajar siswa dapat
KELAS IVA SDN 2 BANJAR NEGERI TAHUN PELAJARAN
2011/2012
(Skripsi)
Oleh :
RUDY NUGROHO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG
KELAS IVA SDN 2 BANJAR NEGERI TAHUN PELAJARAN
2011/2012
Oleh
RUDY NUGROHO
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung
PROGRAM STUDI S-1 PGSD JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama mahasiswa : Rudy Nugroho Nomor pokok mahasiswa : 0713053050
Program studi : S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Fakultas :.Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas ..Lampung
Lokasi penelitian : SDN 2 Banjar Negeri Kec. Natar Lampung Selatan Menyatakan dengan ini sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul :
“Penggunaan Media Visual Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IVA SDN 2 Banjar Negeri Tahun Pelajaran 2011/2012” tersebut adalah asli hasil penelitian saya kecuali bagian-bagian tertentu yang dirujuk dari sumbernya dan disebutkan dalam daftar pustaka. Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya dan apabila di kemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar, maka saya sanggup dituntut berdasarkan Undang-undang dan Peraturan yang berlaku.
Metro, Mei 2012 Yang membuat pernyataan,
…… MATEMATIKA KELAS IVA SDN 2 BANJAR
……...NEGERI TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Nama Mahasiswa :Rudy Nugroho
Nomor Pokok Mahasiswa : 0713053050
Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Fakultas :Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
Dra. Hj. Nelly Astuti, M.Pd Dra. Siti Rachmah Sofiani
NIP 1960031119844032002 NIP 196012051988032001
2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan
1. Tim penguji
Ketua :Dra. Hj. Nelly Astuti, M.Pd
Sekretaris :Dra. Siti Rachmah Sofiani
Penguji
Bukan Pembimbing :Drs. Sarengat, M.Pd
2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Dr. H. Bujang Rahman, M.Si NIP 19600315 198503 1 003
Penulis dilahirkan di Branti pada tanggal 22 Agustus 1988. merupakan putra pertamadari Bapak Suryono dan Ibu Sa’adah.
Pendidikan penulis dimulai dari SD Negeri 2 Branti Raya Kec. Natar Lampung Selatan diselesaikan tahun 2001, kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SLTP Negeri 3 Natar diselesaikan tahun 2004, dan penulis melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri 1 Natar diselesaikan pada tahun 2007.
“Jangan mengaku kalah sebelum mencoba karena jika engkau mengalah sebelum
mencoba maka engkaulah pecundang kekalahan”
“Berjuang untuk mendapatkan sesuatu bukan menunggu untuk mendapatkannya”
“Semangat untuk hidup dan pantang menyerah demi masa depan yang indah”
Kupersembahkan karya sederhana ini sebagai ucapan rasa syukur dan bangga kepada:
Ibunda tercinta
Yang telah mendidikku sejak kecil dan tidak pernah kenal lelah Mendoakan anak-anaknya,
Ayahanda tersayang
Yang telah membimbingku selama ini
Adiku sayang, Adinda terkasih yang selalu mendukung dan memberikan semangat kepadaku,
Serta
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehinggsa skripsi dengan judul Penggunaan Media Visual untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Kelas IVA SDN 2 Banjar Negeri Tahun Pelajaran 2011/2012 telah diselesaikan dengan baik. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak sekali mendapat bantuan, bimbingan, motivasi, doa,dan saran-saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Prof.Dr.Ir. H. Sugeng P. Hariyanto, selaku Rektor Universitas Lampung
2. Bapak Dr. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
3. Bapak Drs. Baharudin Risyak, M.Pd, selaku ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Universitas Lampung.
4. Bapak Dr. H. Darsono, M. Pd., selaku ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Lampung.
5. Ibu Dra. Asmaul Khair, M.Pd., selaku ketua PGSD UPP Metro.
7. Ibu Dra. Siti Rachmah Sofiani, selaku pembimbing pembantu yang telah banyak membantu, membimbing, memberikan saran, serta mencurahkan waktunya dengan penuh kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan benar.
8. Bapak Drs. Sarengat, M.Pd, selaku pembahas yang telah banyak memberikan arahan, saran-saran, dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.
9. Bapak Drs Herman Tarigan, M.Pd., selaku pembimbing Akademik. 10. Ibu Dra.Hj.Juairiyah., selaku kepala SDN 2 Banjar Negeri yang telah
mengizinkan penulis untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.
11. Ibu Rita Haspida, S.Pd. selaku guru kelas IVA SDN 2 Banjar Negeri yang telah bersedia menjadi teman sejawat dan membantu penulis selama melakukan penelitian.
12. Bapak, dan Ibu dosen di FKIP khususnya Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) atas ilmu yang telah diberikan.
13. Bapak, dan Ibu Staf Tata Usaha (TU) khususnya program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) atas bantuan yang diberikan. 14. Keluarga Besar yang telah memberikan dukungan baik moril maupun
pembuatan skripsi ini.
16. Teman-teman angkatan 2007, terimakasih atas doa dan dukunganya. 17. Rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar angkatan
2006, 2008, 2009, 2010, dan 2011.
18. Siswa siswi Kelas IVA SDN 2 Banjar Negeri.
Penulis berharap semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT. Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Metro, Mei 2012 Penulis
Halaman
DAFTAR TABEL ... iix
DAFTAR GAMBAR ... ix
I. PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Identifikasi Masalah ... 3
C. Pembatasan Masalah ... 3
D. Rumusan Masalah ... 4
E. Tujuan Penelitian ... 4
F. Manfaat Penelitian ... 5
II. KAJIAN PUSTAKA ... 6
A. Pengertian Media ... 6
B. Pengertian Media Visual ... 8
C. Pengertian Belajar ... 11
D. Pengertian Aktivitas Belajar ... 12
E. Pengertian Hasil Belajar... 12
F. Pengertian Matematika... 13
G. Hipotesis... 15
H. Indikator Keberhasilan Tindakan ... 15
III. METODELOGI PENELITIAN... 16
A. Metode Penelitian... 16
B. Subjek Penelitian... 17
C. Tempat Penelitian... 17
D. Waktu Penelitian ... 17
E. Alat Pengumpul Data ... 18
F. Teknik Pengumpulan Data... 18
G. Teknik Analisis Data... 19
B. Prosedur Penelitian... 29
C. Hasil Penelitian ... 29
1. Siklus I ... 29
a Perencanaan... 29
b Pelaksanaan ... 30
1) Pertemuan 1... 30
2) Pertemuan 2... 32
c Hasil observasi siklus 1... 33
1) Aktivitas Belajar Siswa ... 33
2) Kinerja Guru... 36
3) Hasil Belajar Siswa ... 39
d Refleksi ... 40
2. Siklus II ... 41
a Perencanaan... 41
b Pelaksanaan ... 41
1) Pertemuan 1... 41
2) Pertemuan 2... 43
c Hasil Observasi Siklus II... 44
1) Aktivitas Belajar Siswa ... 44
2) Kinerja Guru... 47
3) Hasil Belajar Siswa ... 50
d Refleksi ... 52
3. Siklus III... 52
a Perencanaan... 52
b Pelaksanaan ... 53
1) Pertemuan 1... 53
2) Pertemuan 2... 54
c Hasil Observasi Siklus III ... 55
1) Aktivitas Belajar Siswa ... 55
2) Kinerja Guru... 57
3) Hasil Belajar Siswa ... 60
d Refleksi ... 61
D. Pembahasan... 62
1. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran... 62
2. Kinerja guru dalam proses pembelajaran ... 64
3. Hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran ... 65
V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 69
A. Kesimpulan ... 69
2. SIKLUS I
a. RPP... 80
b. Data Aktivitas Siswa ... 90
c. IPKG ... 94
d. Data Hasil Belajar Siswa... 96
e. Lembar Jawaban Siswa ... 98
f. Foto Kegiatan ... 106
3. SIKLUS II a. RPP... 111
b. Data Aktivitas Siswa ... 121
c. IPKG ... 125
d. Data Hasil Belajar Siswa... 128
e. Lembar Jawaban Siswa ... 130
f. Foto Kegiatan ... 134
4. SIKLUS III a. RPP... 146
b. Data Aktivitas Siswa ... 156
c. IPKG ... 160
d. Data Hasil Belajar Siswa... 163
e. Lembar Jawaban Siswa ... 165
f. Foto Kegiatan ... 169
5. LAIN-LAIN a. Denah Lokasi SDN 2 Banjar Negeri ... 179
b. Denah SDN 2 Banjar Negeri... 180
Tabel Halaman
Tabel 4.1 Persentase aktivitas siswa siklus I ... 34
Tabel 4.2 Kinerja Guru Pada Siklus I ... 36
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa Siklus I... 39
Table 4.4 Persentase aktivitas siswa siklus II ... 45
Tabel 4.5 Kinerja Guru Pada siklus II ... 47
Table 4.6 Hasil belajar siswa pada siklus II... 50
Tabel 4.7 Persentase aktivitas siswa pada siklus III ... 56
Tabel 4.8 Kinerja guru pada siklus III ... 58
Tabel 4.9 Prestasi belajar siswa siklus III ... 60
Tabel 4.10 Peningkatan aktivitas siswa selama pembelajaran Matematika menggunakan media visual. ... 62
Tabel 4.11 Peningkatan kinerja guru selama pembelajaran Matematika menggunakan media visual. ... 64
Grafik Halaman 4.1 Peningkatan Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran Matematika
menggunakan media Visual ... 63
4.2 Peningkatan Kinerja Guru Selama Pembelajaran Matematika
menggunakam media visual... 65
4.3 Peningkatan Hasil Belajar Siswa selama pembelajaran