• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jenis (7)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Jenis (7)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Jenis-jenis Oklusi

a. Oklusi Ideal merupakan konsep teoretis dari struktur oklusal dan hubungan fungsional yang mencakup prinsip dan karakteristik ideal yang harus dimiliki suatu keadaan oklusi. Menurut Kamus Kedokteran Gigi, oklusi ideal adalah keadaan beroklusinya semua gigi, kecuali insisivus central bawah dan molar tiga atas, beroklusi dengan dua gigi di lengkung antagonisnya dan didasarkan pada bentuk gigi yang tidak mengalami keausan.

b. Oklusi Normal, menurut Leory Johnson menggambarkan oklusi normal sebagai suatu kondisi oklusi yang berfungsi secara harmonis dengan proses metabolic untuk mempertahankan struktur penyangga gigi dan rahang berada dalam keadaan sehat.

Oklusi gigi-geligi secara normal dapat dikelompokkan dalam 2 jenis, yaitu:

1. oklusi statik merupakan hubungan gigi geligi rahang atas (RA) dan rahang bawah (RB)

dalam keadaan tertutup atau hubungan daerah kunyah gigi-geligi dalam keadaan tidak berfungsi (statik). Pada oklusi statik, hubungan cusp fungsional gigi geligi posterior (premolar) berada pada posisi cusp to marginal ridge dan cusp fungsional gigi molar pada posisi cusp to fossa. Sedang pada hubungan gigi anterior dapat ditentukan jarak gigit (overjet) dan tinggi gigit (overbite) dalam satuan milimeter (mm). Jarak gigit (overjet) adalah jarak horizontal antara incisal edge gigi incisivus RA terhadap bidang labial gigi insisivus pertama RB. Dan tinggi gigit (overbite) adalah jarak vertikal antara incisal edge RB sampai incisal edge RA.

2. oklusi dinamik merupakan hubungan antara gigi geligi RA dan RB pada saat seseorang

melakukan gerakan mandibula ke arah lateral (samping) ataupun kedepan (antero-posterior). Oklusi dinamik timbul akibat gerakan mandibula ke lateral, kedepan (anterior) dan kebelakang (posterior). Oklusi yang terjadi karena pergerakan mandibula ini sering disebut artikulasi. Pada gerakan ke lateral akan ditemukan sisi kerja (working side) yang ditunjukan dengan adanya kontak antara cusp bukal RA dan cusp molar RB; dan sisi keseimbangan (balancing side). Working side dalam oklusi dinamik digunakan sebagai panduan oklusi (oklusal guidance), bukan pada balancing side.

c. Oklusi sentrik adalah posisi kontak maksimal dari gigi geligi pada waktu mandibula dalam

keadaan sentrik, yaitu kedua kondisi berada dalam posisi bilateral simetris di dalam fossanya. Sentris atau tidaknya posisi mandibula ini sangat ditentukan oleh panduan yang diberikan oleh kontak antara gigi pada saat pertama berkontak. Keadaan ini akan mudah berubah bila terdapat gigi supra posisi ataupun overhanging restoration.

Kontak gigi geligi karena gerakan mandibula dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Intercupal Contact Position (ICP), adalah kontak maksimal antara gigi geligi dengan

(2)

2. Retruded Contact Position (RCP), adalah kontak maksimal antara gigi geligi pada saat

mandibula bergerak lebih ke posterior dari ICP, namun RB masih mampu bergerak secara terbatas ke lateral.

3. Protrusif Contact Position (PCP) adalah kontak gigi geligi anterior pada saat RB

digerakkan ke anterior

4. Working Side Contact Position (WSCP) adalah kontak gigi geligi pada saat RB

digerakkan ke lateral.

Selain klasifikasi diatas, secara umum pola oklusi akibat gerakan RB dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Bilateral balanced occlusion, bila gigi geligi posterior pada kerja dan sisi keseimbangan,

keduanya dalam keadaan kontak

2. Unilateral balanced occlusion, bila gigi geligi posterior pada sisi kerja kontak dan sisi

keseimbangan tidak kontak

3. Mutually protected occlusion, dijupai kontak ringan pada gigi geligi anterior, sedang pada gigi posterior

4. Tidak dapat ditetapkan, bila tidak dikelompokkan dalamklasifikasi diatas. (Hamzah,

Zahreni,dkk)

1.4 Hubungan Mandibula Terhadap Maksila

Relasi sentrik merupakan hubungan mandibula terhadap maksila, yang menunjukkan posisi mandibula terletak 1-2 mm lebih kebelakang dari oklusi sentris (mandibula terletak paling

posterior dari maksila) atau kondil terletak paling distal dari fossa glenoid, tetapi masih

dimungkinkan adanya gerakan dalam arah lateral. Pada keadaan kontak ini gigi-geligi dalam

keadaan Intercuspal Contact Position (ICP) atau dapat dikatakan bahwa ICP berada pada

posisi RCP.

Referensi

Dokumen terkait

Maloklusi Klas II Angle divisi 2 adalah suatu oklusi molar pertama bawah pada relasi post normal terhadap molar atas selebar satu tonjol premolar dengan inklinasi insisivus tegak

Kondisi oklusi gigi geligi juga harus dievaluasi (Nazruddin, 2002). Beberapa otot-otot penting sistem pengunyahan dapat dipalpasi untuk mengetahui adanya rasa sakit dan

Oklusi adalah perubahan hubungan permukaan gigi pada maksila dan mandibula yang terjadi selama pergerakan mandibula dan berakhir dengan kontak penuh dari gigi geligi pada kedua

Tahap pertama dari perkembangan berhubungan dengan penggantian gigi-gigi insivus susu dan penambahan keempat molar pertama tetap pada susunan gigi geligi. Keadaan

Gigi molar kedua sebagai komponen penguat penjangkar efektif untuk meminimalkan anchorage loss pada perawatan gigi berjejal dengan pencabutan gigi premolar

8,10,11 Adanya korelasi yang cukup besar antara besar gigi geligi insisivus mandibula dengan jumlah lebar mesiodistal gigi kaninus dan premolar pada kedua

nilai p>0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa pengaruh resorpsi akar gigi molar bawah sulung fisiologis dan patologis terhadap tumbuh kembang gigi premolar satu

Karang gigi anjing Shitzhu umur tujuh tahun, predileksi karang gigi pada caninus, premolar IV, molar I, dan molar II, warna karang gigi cokelat dan