Laporan Pengantar Tugas Akhir
PERANCANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR MOHAMMAD HATTA
DK 38315/Tugas Akhir
Semester II/ 2013-2014
Oleh:
Ananda Aulia Ramadhani
51908234
Program Studi Desain Komunikasi Visual
FAKULTAS DESAIN
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Ananda Aulia Ramadhani Tempat, Tanggal Lahir : Bukittinggi, 23 April 1989
Alamat : JL. Kawung ece No.15A, Sukaluyu, Bandung.
Telp/HP : 0852 7496 2282
Email : nandadesign23@Gmail.com Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Riwayat Pendidikan
2006 – 2008 : SMA Pembangunan Bukittinggi
2008 – sekarang : Fakultas Desain di Universitas Komputer Indonesia
Pengalaman Kerja
Agustus – September 2010 : Editor Triarga TV Bukittinggi Mei – Juli 2013 : 3D Desainer di Pass17 Bandung 2012 – Sekarang : Photographer Na&Do Photography Januari 2012 – Sekarang : Freelancer Designer
Komunitas
vi DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN .………...……...….……… i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ………ii
KATA PENGANTAR ………iii
Bab III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL ………..…11 III.1 Strategi Perancangan .………...….………11
III.1.1 Pendekatan Komunikasi ………12
III.1.1.1 Pendekatan Visual ……….………12 III.1.1.2 Pendekatan Verbal ……….………. 13
III.1.2 Strategi Kreatif ………..………. 13 III.1.2.1 Media Informasi Buku Bergambar ………13
III.1.2.3 Mamfaat Buku Cerita .……….………….………18
III.1.3 Strategi Media ………...………19
III.1.3.1 Media Utama ……….………19
III.1.3.2 Media Pendukung ……….………19
III.1.3.3 Media Promosi ………..………20
III.1.4 Strategi Distribusi ……….………20
III.1.4.1 Pertimbangan Dasar Distribusi ……….21
viii IV.3.4 Iklan Audio Visual ………...……….33
DAFTAR PUSTAKA ……….…. 34
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Mohammad Hatta ………...…. 6
Gambar III.1 Referensi contoh gaya kartun ………..…. 13
Gambar III.2 Buku abjad ………...…. 14
Gambar III.3 Buku gambar mainan ………..…. 15
Gambar III.4 Buku konsep ………...…. 16
Gambar III.5 Buku gambar Tampa Kata ………...…. 17
Gambar III.6 Buku cerita bergambar ………..………....…. 18
Gambar III.7 Referemsi format disain ………..…. 21
Gambar III.8 Referemsi layout ………....…. 22
Gambar III.9 Referensi foto Mohammad Hatta ………..…. 23
Gambar III.10 Referensi warna ………..…. 24
Gambar IV.1 Proses sketsa ………...…. 26
Gambar IV.2 Proses tracing ………...…. 26
Gambar IV.3 Proses colouring ……….…. 27
Gambar IV.4 Proses Layout ……….…. 27
Gambar IV.5 Finising ..……….. 28
Gambar IV.6 Isi Buku Cerita bergambar Mohammad Hatta …………..……28
Gambar IV.7 Pembatas buku tampak depan dan belakang ……….…. 29
Gambar IV.8 Proses layout ………...…. 29
x
Gambar IV.10 Jam weker ………..…. 30
Gambar IV.11 Poster ………..…. 31
Gambar IV.12 X-Banner ..………... 32
Gambar IV.13 Flayer ..………. 32
DAFTAR PUSTAKA
Aman. Pemikiran Hatta tentang demokrasi, kebangsaan dan hak azasi manusia. Aziz, Sholechul. 2012. Sejarah lengkap 160 Pahlawan Indonesia. Jakarta Budiarjo Miriam. 2005. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Depok
Goban Farid. 2000 “…Hidup 1000 Tahun Lagi”.Jakarta: Tempo
Hatta, Mohammad, 1948. Mendayung Di Antara Dua Karang. Jakarta: Kementerian Republik Indonesia.
Hatta, Mohammad. Persoalan ekonomi sosialis Indonesia. Djambatan Nazir, Mohammad. 2005. Metode Penelitan. Bogor : Ghalia Indonesia.
Noer, Deliar. 2012. Mohammad Hatta hati nurani bangsa. Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara
Soebagiyo, 1972. Bung Hatta Kita. Jakarta: Panitia Peringatan Ulang Tahun Bung Hatta ke-70.
Rustan, Surianto. 2011. Huruf Font Tipografi.Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
iii KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kepada Allah SWT, karena dengan kekuatan, rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir Program Studi Desain Komunikasi Visual dengan judul “PERANCANGAN BUKU CERITA BERGAMBAR MOHAMMAD HATTA” dapat terselesaikan. Shalawat dan salam hanya kepada Nabi Besar Muhammad SAW, atas tuntunan dan suri tauladan yang ditunjukkan beliau sehingga umatnya tetap di jalur yang diridhoi Allah SWT.
Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang memberikan bantuan baik moril maupun materiil sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.
Penulis juga menyadari bahwa penyusunan laporan ini jauh dari sempurna, maka dari itu saran dan kritik dari pembaca akan diterima dengan tangan dan hati terbuka. Semoga laporan ini dapat mencapai tujuan yang diharapkan dan bermanfaat bagi banyak pihak.
Bandung, 16 Agustus 2014
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki sejarah yang panjang. Mulai dari era kerajaan, penjajahan sampai kemerdekaan. Tentunya tak mudah untuk mencapai kemerdekaan, perjuangan yang kuatlah yang membawa bangsa ini mewujudkan cita-citanya. Peran serta seluruh rakyat Indonesia tak lepas dalam memperjuangkan dan memperoleh kemerdekaan.
Pada saat sekarang ini, ketika globalisasi dan berkembangnya teknologi informasi telah mengakibatkan pudarnya rasa kebangsaan. Sangat menyedihkan melihat semangat Nasionalisme masyarakat Indonesia sekarang ini, jiwa masyarakat Indonesia telah terkontaminasi oleh budaya dari luar. Rasa kebangsaan dapat tumbuh dalam diri seseorang, salah satunya dengan mempelajari sejarah nasional.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Drs. H. Rahmat Sutasman (2007). Disimpulkan bahwa dari rata-rata 85 siswa di sekolah, hanya sejumlah 35 anak yang memiliki minat belajar sejarah yang tinggi, dan mayoritas siswa lainnya memiliki minat belajar sejarah yang rendah dan sisanya tidak memiliki minat belajar sejarah sama sekali. Ini sangat memprihatinkan mengingat sejarah terciptanya Indonesia diisi oleh peristiwa-peristiwa yang sangat menarik untuk diceritakan. Dari penelitian yang sama juga dapat disimpulkan bahwa siswa dengan minat belajar yang tinggi memiliki rasa kebangsaan yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak menyenangi sejarah.
2 yang lebih komplex, sebaiknya semenjak dini anak dikenalkan dengan sejarah yang lebih sederhana melalui media yang menarik untuk menumbuhkan rasa kecintaan anak terhadap sejarah nasional.
Kebanyakan media informasi untuk anak-anak hanya mengangkat tema cerita dongeng, cerita fiksi, cerita para nabi, yang tentunya banyak mengandung nilai pesan moral didalam ceritanya, yang bisa dijadikan pelajaran bagi anak, akan tetapi media informasi untuk anak-anak mengenai tokoh pahlawan nasional sangatlah sedikit, padahal dengan mempelajari teladan dari tokoh pahlawan nasional, selain bisa menanamkan nilai-nilai yang baik pada anak, menambah wawasan, menghargai jasa pahlawan, dengan mempelajari sejarah pahlawan nasional dapat menumbuhkan minat anak mempelajari sejarah.
Mengenalkan tokoh pahlawan nasional yang bisa dijadikan teladan kepada anak semenjak dini merupakan salah satu cara menumbuhkan rasa kebangsaan pada anak. Definisi teladan adalah sesuatu yang patut ditiru atau baik untuk dicontoh bisa berupa perbuatan, kelakuan atau sifat. Salah satu tokoh pahlawan nasional dari Indonesia yang dapat dijadikan figur teladan adalah Mohammad Hatta.
Mohammad Hatta merupakan salah satu pahlawan nasional yang berpengaruh dalam kemerdekaan Indonesia dengan gelar pahlawan proklamator RI. Mohammad Hatta adalah tokoh intelektual, penulis dan proklamator dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia. Banyak nilai-nilai yang bisa dijadikan tauladan dari kisah hidupnya. Perjuangan Hatta yang menggunakan pemikiran-pemikiran yang cerdas memiliki kesamaan dengan perjuang bangsa Indonesia saat sekarang ini.
I.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah diatas maka identifikasi masalah dapat diuraikan sebagai berikut :
Kurangnya media informasi cerita bergambar untuk anak-anak yang bertemakan pahlawan nasional (Khusunya Mohammad Hatta)
Rendahnya minat siswa mempelajari sejarah
I.3 Rumusan Masalah
Dari hasil pemaparan diatas, disimpulkan bahwa kurangnya media informasi berupa cerita bergambar untuk anak-anak yang bertemakan pahlawan nasional
khususnya Mohammad Hatta, maka dari itu “ Bagaimana merancang sebuah media informasi yang menarik untuk menumbuhkan minat anak mempelajari sejarah, melalui teladan dari Mohammad Hatta”
I.4 Batasan Masalah
Dari rumusan masalah diatas maka batasan masalah hanya dibatasi pada pengertian sejarah, manfaat sejarah, cerita dari riwayat Mohammad Hatta yang bisa dijadikan teladan.
I.5 Tujuan Perancangan
4 BAB II
MOHAMMAD HATTA
II.1 Sejarah
II.1.1 Pengertian Sejarah
Mifathul (2010) menjelaskan “secara etimologi, kata sejarah berasal dari bahasa
Arab syajarotun yang berarti pohon. Kata ini kemudian berkembang menjadi akar, asal-usul, riwayat dan silsilah. Dalam bahasa Inggris kata sejarah disebut dengan history, yang berasal dari bahasa Yunani istoria yang berarti ilmu”.
Diantara beberapa tokoh yang mencoba mendefinisikan sejarah (seperti dikutip Mifathul, 2010) antara lain :
1. Ibnu Khaldun (1332-1406)
Sejarah merupakan catatan tentang masyarakat umat manusia atau peradaban dunia dan tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada watak masyarakat itu.
2. R. G. Collingwood
Sejarah ialah sejenis bentuk penyelidikan tentang perkara-perkara yang telah dilakukan manusia pada masa lampau.
3. Shefer
Sejarah adalah peristiwa yang telah lepas dan benar-benar berlaku pada masa itu.
4. Drs. Sidi Gazalba
II.1.2 Manfaat Mempelajari Sejarah
Menurut Mifathul (2010), ada tiga manfaat mempelajari sejarah, yaitu: 1. Edukatif
Sejarah menjadi sumber pembelajaran bagi seseorang. Dengan sejarah, masyarakat bisa belajar berbagai hal, seperti keberhasilan, kebaikan, kegagalan dan kesalahan. Apabila dalam suatu sejarah mengajarkan tentang kebaikan dan keberhasilan, maka dapat dijadikan contoh untuk bisa menjaganya, menirunya dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dimasa kini, sebaliknya apabila sejarah mengajarkan tentang kesalahan dan kegagalan, maka itu pun bisa dijadikan acuan untuk tidak mengulangi kesalahan dan kegagalan masa lalu agar tidak terulang dimasa kini.
2. Inspirasif
Belajar sejarah disamping akan diperoleh ide-ide atau konsep-konsep kreatif yang berguna bagi pemecahan masalah masa kini, juga penting untuk memperoleh inspirasi dan semangat bagi mewujudkan identitas sebagai suatu bangsa, semangat nasionalisme maupun dalam upaya menumbuhkan rasa kebangsaan
3. Rekreatif
Rekreasi merujuk pada nilai estetika dari sejarah, terutama sejarah yang berkaitan dengan cerita-cerita indah tentang peristiwa sejarah ataupun tokoh. Dengan membaca sejarah, seseorang akan bisa menerobos batas waktu dan tempat menuju masa lalu yang jauh sekalipun untuk mengikuti berbagai peristiwa manusia di dunia.
II.2 Keteladanan Mohammad Hatta
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian „teladan‟ adalah sesuatu
6 lebih terperinci, Perilaku sendiri merupakan ekspresi sikap seseorang. Sikap itu sudah terbentuk dalam diri karena berbagai tekanan atau hambatan dari luar atau dalam dirinya. Artinya, potensi reaksi yang sudah terbentuk dalam diri akan muncul berupa perilaku aktual sebagai cerminan sikap.
Gambar II.1 Mohammad Hatta
Sumber : http://52englishfreaks.blogspot.com/2013/02/dr-mohammad-hatta.html ( 15
Juli 2014 )
Menurut Bohar Soeharto (1996), perilaku adalah sebagai hasil proses belajar. Dalam proses belajar itu terjadi interaksi antara individu dan dunia sekitarnya. Sebagai hasil interaksi maka jawaban yang terlihat dari seorang individu akan dipengaruhi oleh hal-hal atau kejadian-kejadian yang pernah dialami oleh individu tersebut maupun oleh situasi masa kini. Kemudian, teladan sendiri memiliki makna layak diikuti dan ditiru. Hal ini tentunya sesuai dengan nilai- nilai moral-agamis. Dengan demikian,pengertian Perilaku Teladan adalah sikap dan aktivitas manusia yang selaras dengan nilai- nilai moral kebajikan dan jauh dari nilai-nilai kejahatan.
a. Kisah Kesederhanaan Bung Hatta
Kisah ini disampaikan oleh sekretaris pribadi Bung Hatta, Iding Wangsa Widjaja. Suatu ketika Bung Hatta berjalan-jalan di pertokoan di luar negeri. Dia mengidam-idamkan sepatu Bally yang terpampang di etalase. Begitu mengidamkannya, guntingan iklan sepatu Bally itu dia simpan di dompetnya.Dia berharap suatu waktu bisa membelinya. Namun apa daya, sampai meninggal Bung Hatta belum bisa membeli sepatu Bally itu. Dan, guntingan iklan masih tersimpan di dompetnya. Andai saja Bung Hatta mau menggunakan kekuasaannya, tentu dia akan mudah mendapatkan sepatu Bally yang diidam-idamkan itu.
Pada Tahun 1952, Bung Hatta hendak melakukan ibadah haji bersama istri dan dua saudarinya. Waktu itu Bung Karno menawarkan agar menggunakan pesawat terbang yang biayanya ditanggung negara. Tapi Bung Hatta menolaknya, karena ia ingin pergi haji sebagai rakyat biasa, bukan sebagai wakil presiden. Dia menunaikan rukun Islam kelima dari hasil honorarium penerbitan beberapa bukunya.
Bung Hatta yang dikenal sebagai Gandi dari Indonesia itu dikenal sangat ingin menyelami kehidupan sebagai rakyat Indonesia. Ketika meninggal dunia pun Hatta tidak mau dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Dia hanya ingin dimakamkan di taman makam biasa. "Saya ingin dikubur di kuburan rakyat biasa. Saya adalah rakyat biasa," kata Hatta dikutip dari buku "Bung Hatta Menjawab" karangan Z Yasni.
b. Kepemimpinan
Bung Hatta juga dikenal sebagai seorang pemimpin sejati yang pikirannya selalu berorientasi pada rakyat. Banyak sekali tulisannya tentang perjuangan dan cita-cita Indonesia merdeka, bersatu, berdaulat adil dan
8 rakyat kita akan naik dan dengan rakyat kita turun. Dan demokrasi dapat
berjalan kalau diiringi dengan rasa tanggung jawab”
c. Kedisiplinan
Mohammad Hatta adalah sosok yang tidak membedakan orang dalam disiplin waktu. Suatu saat seorang duta besar ingin bertemu dengan beliau. Namun pada hari dan waktu yang ditentukan, duta besar tersebut baru datang setelah ditunggu lebih dari 30 menit. Beliau tidak ingin lagi menemuinya dan duta besar itupun menjadi malu karena keterlambatannya
d. Kejujuran
Hatta bukan orang kaya. Gajinya sebagai wakil presiden selalu habis digunakan untuk membeli buku. Dia juga tidak pernah mau main ambil uang yang bukan haknya. Hatta pernah menyuruh asistennya mengembalikan dana taktis wakil presiden sebesar Rp 25 ribu. Padahal jika tidak dikembalikan pun tidak apa-apa. Dana taktis itu tidak perlu dipertanggungjawabkan. Tapi Hatta orang jujur yang punya kehormatan.
e. Ketabahan
Di zaman penjajahan Belanda, Bung Hatta berkali-kali mengalami penangkapan dan pembuangan oleh pemerintah Belanda, antara lain ke Tanah Merah, Digul, Banda Neira, kemudian ke Sukabumi, sebelum Belanda menyerah kepada Jepang tahun 1942. Pada dasar penangkapan dan pembuangan Bung Hatta disebabkan oleh penolakannya atas bujukan Belanda untuk bekerja sama walaupun digaji dengan uang yang sangat besar.
f. Pengorbanan
merasa kekurangan dalam memenuhi hidupnya. Apalagi yang dating diaantara mereka juga datang dengan anak istrinya.
g. Ketaatan Dalam Beragama
Bagi Hatta, seorang muslim harus mengikuti "suruhan dan larangan" agama (menyuruh yang baik, melarang yang tidak baik) dalam hidup. Ada dua hal yang sangat mempengaruhi Hatta dalam melihat dan memahami Islam. Kedua soal ini menyangkut iman (kepercayaan) dan kepedulian pada masyarakat masalah hablum minallah, hablum minannas (hubungan dengan Allah, hubungan dengan sesama manusia).
h. Berjiwa Patriot
Pada saat belajar di Eropa, Mohammad Hatta terus memperkenalkan Indonesia di Eropa. Hatta berpidato tentang Indonesia pada Liga Wanita Internasional untuk perdamaian dan kemerdekaan yang diaadakan di Gland, Swiss. Tentu saja dalam pidato itu Bung Hatta mengemungkakan penderitaan rakyat Indonesia karena penjajah dan sebaliknya, kemegahan kerajaan kuno Indonesia.
i. Haus akan ilmu pengetahuan
Mohammad Hatta adalah seseorang yang tidak bisa lepas dari buku, bahkan ketika dibuang ke Banda Neira Bung Hatta membawa koleksi buku-bukunya yang berjumlah 16 peti besi.
j. Keberanian Mohammad Hatta
Pada saat masa kependudukan Jepang di lapangan Ikada pada 8 Desember 1942, Bung Hatta membuat gempar Indonesia dengan pidatonya “ Indonesia terlepas dari penjajahan imprealisme Belanda. Dan karena itu
ia tidak ingin menjadi jajahan kembali. Tua dan muda meresakan
setajam-tajamnya. Bagi pemuda Indonesia, ia lebih suka melihat
Indonesia tenggelam kedasar lautan dari pada mempunyainya sebagai
10 II.3 Kesimpulan dan Solusi
BAB III
STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL
III.1. Strategi Perancangan
Strategi perancangan mengangkat tokoh pahlawan nasional Mohammad Hatta. Perancangan ini bertujuan untuk menjadikan Hatta sebagai objek yang diteladani melalui buku cerita bergambar Mohammad Hatta.
Komunikasi banyak dilakukan melalui media gambar dan dibantu narasi visual untuk menjelaskan gambar. Anak-anak lebih tertarik terhadap gambar, karena visual akan meransang daya berimajinasi anak untuk menerima pesan yang ingin disampaikan dari gambar tersebut. Karena cerita bertemakan pahlawan maka narasi visual akan dibuat sedikit lebih panjang, disesuaikan dengan psikologi target audien.
Gaya bahasa yang digunakan adalah gaya bahasa yang disesuaikan dengan target audiens, tidak menggunakan kata-kata yang terlalu formal. Pada narasi visual akan dimasukan beberapa kosa kata yang masih asing untuk anak-anak, supaya meransang rasa ingin tahu, dan ini mambutuhkan peran orangtua untuk menjelaskan kepada anak dan ini sebagai media untuk mempererat hubungan anak dengan orangtua.
USP ( Unique Selling Proposition)
Kelebihan yang dimiliki oleh produk yang akan dipasarkan adalah tema yang diangkat mengenai cerita pahlawan nasional yang sangat sedikit mengangkat tema seperti ini, kebanyakan yang ada dipasaran bertemakan cerita fiksi, cerita para nabi, atau cerita dongeng,
12 Segmentasi Audiens Sasaran
Segmentasi Geografis
Wilayah untuk segmentasi pasar diseluruh kota besar di Indonesia, Untuk tahap pertama dilakukan uji coba pemasaran di Bandung, dikarenakan Bandung merupakan salah satu kota kedua terbesar di Indonesia. Diharapkan bisa menjadi gambaran untuk kota-kota besar lainnya.
Segmentasi Demografis
Peandidikan : Perguruan Tinggi
Bahasa : Indonesia
Status Sosial Ekonomi : Kalangan menengah keatas
III.1.1 Pendekatan Komunikasi
Pendekatan komunikasi dilakukan dengan pendekatan visual dan pendekatan verbal. Dalam perancangan buku cerita bergambar Mohammad Hatta, gambar dan narasi visual disesuaikan dengan kreteria dari target audience.
III.1.1.1 Pendekatan Visual
Gambar III.1 Referensi Contoh gaya kartun
Sumber :
http://www.cartoonshdwallpaper.com/flintstone-cartoons/the-flintstones-50th-anniversary-picture-of-the-flintstones.html ( 14 Juli 2014 )
III.1.1.2 Pendekatan Verbal
Pendekatan verbal yang digunakan pada narasi visual adalah dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan tidak kasar. Menggunakan kosakata yang mudah dipahami oleh target audience.
III.1.2 Strategi Kreatif
Strategi kreatif yang menjadi solusi dari masalah adalah perancangan media informasi dalam bentuk buku bergambar dengan narasi visual. Dalam membuat sebuah rancangan tentunya dituntut untuk melahirkan sebuah ide dan konsep yang baik agar hasil yang didapat menjadi efektif dan efesien serta ketersampaian informasi secara tepat.
Tema yang diusung dalam perancangan media informasi ini adalah teladan dari Mohammad Hatta,. Muatan pesan yang terkandung didalam buku cerita bergambar Mohammad hatta ini agar dapat diteladani oleh target audience. dan diharapkan agar anak-anak tertarik akan sejarah nasional.
III.1.2.1 Media Informasi Buku bergambar
14 menghasilkan cerita dengan ilustrasi gambar. Biasanya buku-buku bergambar dimaksudkan untuk mendorong ke arah apresiasi dan kecintaan terhadap buku. Selain ceritanya secara verbal harus menarik, buku harus mengandung gambar sehingga mempengaruhi minat siswa untuk membaca cerita. Oleh karena itu, gambar dalam cerita anak-anak harus hidup dan komunikatif.
Buku bergambar adalah buku cerita yang disajikan dengan menggunakan teks dan ilustrasi atau gambar. Buku ini biasanya ditunjukan pada anak-anak. Untuk usia SD kelas rendah, gambar berperan penting dalam proses belajar membaca dan menuis. Buku bergambar lebih dapat memotivasi mereka untuk belajar. Dengan menggunakan buku bergambar yang baik, anak-anak akan terbantu dalam proses mememahami dan memperkaya pengalaman dari cerita. Dengan demikian buku-buku anak-anak sebaiknya diperkaya dengan gambar, baik gambar sebagai saat pencerita maupun sebagai ilustrasi.
III.1.2.2 Jenis buku bergambar
Pada dasarnya tampilan atau perwujudan picture book berusaha menampilkan teks dan gambar yang mampu mempengaruhi anak-anak yang terlibat, mengundang mereka untuk berpertualang didalam gambarnya. Ada bebrapa jenis buku bergambar.
Buku Abjad
Gambar III.2 Buku abjad
Sumber : http://plasamainananak.com/shop/buku-kain-mengenal-abjad.html ( 15
Juli 2014 )
Buku Mainan
Nuku-nuku mainan mengunakan cara penyajian isi yang tidak biasa. Buku mainan terdiri buku kartu papan, buku pakaian, dan buku pipet tangan. Buku mainan ini mengarahkan anak-anak untuk lebih memahami text, dapat mengeksplorasi konsep nomor, kata besajak dan alur. Yang termasuk kedalam jenis buku mainan adalah:
- Buku bergambar berlubang - Buku bergambar pop-ups - Buku bergambar berlipat
Gambar III.3 Buku Gambar Mainan
Sumber : http://www.edu-kidz.com/index.php?act=viewPrductId=924.html ( 15 Juli
16 Buku Konsep
Buku konsep adalah bukuyang menyajikan konsep dengan menggunakan satu atau lebih contoh untuk membantu konsep yang dikembangkan. Konsep-konsep yang ditekankan diajarkan melalui alur cerita atau dijelaskan melalui repetisi dan perbandingan. Melalui berbagai konsep seperti warna, bentuk, ukuran, dan dapat didemonstrasikan sendiri dengan kosep lainnya. Yang termasuk kedalam jenis buku konsep adalah buku bertexture.
Gambar III.4 Buku Konsep
Sumber :
http://tripuspitarini.wordpress.com/2011/11/11/buku-yang-memenuhi-hasrat-anak-untuk.html ( 15 Juli 2014 )
Buku bergambar tampa kata.
Gambar III.5 Buku gambar Tampa Kata
Sumber : http://nkelber.com/engl278w/?m=201110.html ( 15 Juli 2014 )
Buku cerita bergambar
Buku cerita bergambar memuat pesan melalui ilustrasi dan teks tertulis. Kedua elemen ini merupakan elemen penting dalam cerita. Buku-buku ini memuat berbagai tema yang sering didasarkan pada pengalaman kehidupan sehari-hari anak. Karakter dalam buku ini bisa dapat berupa manusia ataupun binatang. Buku cerita yang diilustrasikan dan ditulis dengan baik akan memberi konstribusi dalam perkembangan sastra anak. Buku bergambar yang baik memuat elementinstrinsik sastra, seperti alur, struktur yang baik, karakter yang baik, perubahan gaya, latar, dan tema yang menarik. Yang termasuk kedalam jenis buku cerita bergambar adalah
18 Gambar III.6 Buku cerita bergambar
Sumber :
http://feplush.typepad.com/feplush/2009/10/where-the-wild-things-are.html ( 15 Juli 2014 )
III.1.2.3 Manfaat Buku Cerita
III.1.3 Strategi Media
Strategi media meliputi, media utama, media pendukung dan media promosi yang merupakan satu kesatuan untuk mencapai hasil yang diharapkan
III.1.3.1 Media Utama
Media utama berupa buku bergambar dengan narasi visual. Alur pada buku cerita bergambar Mohammad Hatta disesuaikan dengan timeline riwayat dari Mohammad Hatta, yang disederhanakan menjadi sepuluh subjudul:
1. Lahirnya Mohammad Hatta
2. Sepulang dari masjid bersama kakek 3. Semasa bersekolah
4. Pejuangan Hatta diluar negri 5. Hatta ditangkap oleh Belanda 6. Pada saat dipengasingan
7. Pada masa kependudukan Jepang 8. Semangat kemerdekaan
9. Indonesia merdeka 10.Akhir hayat Hatta
Alur dan narasi visual pada buku cerita bergambar Mohammad Hatta disederhanakan agar lebih mudah dipahami oleh target audience.
III.1.3.2 Media Pendukung
20 III.1.3.3 Media Promosi
Media promosi lebih ditujukan kepada target market yang menjadi sasaran. Bersifat memberikan informasi, membujuk dan mempengaruhi target market untuk membeli media utama. Beberapa media promosi yang digunakan seperti:
1. Poster
Penempatan media poster ditempatkan dimana lokasi tempat penjualan media utama dan tempat-tempat yang banyak dikunjungi segmentasi audience yang menjadi sasaran seperti toko buku dan sekolah.
2. Flayer.
Flayer diberikan lansung kepada target market, pemilihan lokasi ditempat yang banyak didatangi target market seperti sekolah dasar.
3. X-Banner
Ditempatkan di sebelah atau pada tempat yang menjual media utama untuk meberikan penegasan keberadan media utama seperti toko buku.
4. Iklan Audio Visual
Ditempatkan pada tempat yang menjual media utama yang memiliki media promosi audio visual.
III.1.4 Strategi Distribusi
Strategi distribusi untuk menyalurkan produk kepada konsumen dan memaksimalkan efesiensi promosi dilakukan melalui beberapa cara penjualan:
1. Pendistribusian kesekolah-sekolah
Karena target audience adalah anak-anak yang berusia 5-8 tahun, maka pendistribusian lebih disasarkan kesekolah-sekolah melalui kerjasama. 2. Pendistribusian kedistributor retail.
III.1.4.1 Pertimbangan Dasar Distribusi
Atas dasar pertimbangan distribusi dangan pihak dan instansi yang terkait, maka kebijakan penyebaran diserahkan kepada pihak yang terkait, demi kelancaran dan efektifitas penyebaran pada target audience dan target market. Untuk harga media utama ini sendiri dibanrol dengan harga Rp. 50.000 perhitungan disesuaikan dengan biaya produksi, biaya promosi dan daya beli target market.
III.2 Konsep Visual
Konsep visual yang digunakan dalam perancangan buku bergambar Mohammad Hatta adalah menggunakan gaya ilustrasi kartun, dengan warna-warna yang cerah yang memberi daya tarik ke target audience, sehingga menimbulkan ketertarikan yang berlanjut sebagai poin awal untuk penyampaian pesan yang terkandung dalam buku cerita bergambar Mohammad Hatta.
III.2.1 Format Disain
Buku bergambar Mohammad Hatta ini berukuran A5 (14,8 cm x 21 cm) dengan memakai dua halaman pada masing-masing subjudul dan gambar untuk memberikan nilai ketetarikan kepada target audience untuk membacanya dan menikmati gambarnya.
Gambar III.7 Referensi Format Disain
Sumber :
22 III.2.2 Tata letak (layout)
Penempatan gambar fullscreen dan penempatan narasi visual disesuaikan, ukuran tipografi 11pt.
Gambar III.8 Referensi layout
Sumber :
http://illustrationage.com/2011/10/31/3d-childrens-book-illustrations-by-the-dulk.html ( 15 Juli 2014 )
III.2.3 Tipografi
Tipografi yang digunakan dalam media informasi ini yaitu memakai huruf berkarakter menyenangkan, cantik, positif disesuaikan dengan target audience. Jenis huruf yang digunakan :
Kristen ITC
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXY
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
1234567890
Gill Sans Ultra Bold
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXY
abcdefghijklmnopqrstuvwxyz
LitleLordfontheroy
III.2.4 Ilustrasi
Visual menggunakan gaya ilustrasi kartun, Untuk konsep visual karakter utamanya di ambil dari karakter asli Mohammad Hatta yaitu memakai kacamata dengan potongan rambut klasik.
Gambar III.9 Referensi foto Mohammad Hatta
Sumber :
http://eklusiftheme.blogspot.com/2013/01/mohammad-hatta-biography-first-vice.html ( 15 Juli 2014 )
III.2.5 Warna
BAB IV
MEDIA DAN TEKNIS PRODUKSI
IV.1 Media Utama
Media utama berupa buku bergambar dengan narasi visual. Alur cerita pada buku bergambar Mohammad Hatta ini dibagi menjadi beberapa subjudul.
IV.1.1 Pembagian Adegan
Dalam pembuatan buku bergambar disini proses pertama dalam pembuatan ialah, pembagian adegan dalam cerita buku bergambar Mohammad Hatta, untuk dijadikan stage pada pembagian alur cerita, dalam buku bergambar ini pembagian cerita dibagi menjadi 10 adegan alur cerita:
1. Lahirnya Mohammad Hatta
2. Sepulang dari masjid bersama kakek 3. Semasa bersekolah
4. Pejuangan Hatta diluar Negri 5. Hatta ditangkap oleh Belanda 6. Pada saat dipengasingan
7. Pada masa kependudukan Jepang 8. Semangat Kemerdekaan
9. Indonesia merdeka 10. Akhir Hayat Hatta
Pembagian cerita utama diatas dibagi sesuai dengan alur cerita dari riwayat hidup Mohammad Hatta.
IV.1.2 Pembuatan Sketsa
26 Gambar IV.1 Proses Sketsa
IV.1.3 Proses Tracing
Proses Tracing atau pengubahan atau jipakan gambar sketsa menjadi digital, dilakukan menggunakan program Adobe Illustrator.
Gambar IV.2 Proses Tracing
IV.1.4 Proses Colouring
Gambar IV.3 Proses Colouring
IV.1.5 Proses Layout
Proses layout adalah proses menentukan posisi gambar dan memasukan visual text kedalam buku cerita bergambar Mohammad Hatta. Proses layout dikerjakan dengan menggunakan program Adobe Indesign
Gambar IV.4 Proses Layout
IV.1.6 Finishing
Proses dimana tahap terakir pengemasan dalam bentuk buku dan siap dipasarkan, yang proses buku bergambar Mohammad Hatta diantaranya telah dijilid softcover yang dilaminasi. Berikut adalah hasil akhir dari pembuatan media utama
28
o Bahan : Artpaper 260 gram, softcover o Produksi : Print offset
Gambar IV.5 Finising
IV.2 Media Pendukung
Media pendukung berguna untuk menarik minat target audience dan memberikan identitas kepemilikan media utama. Bersifat membujuk dan mempengaruhi target audience untuk membeli media utama. Beberapa media pendukung yang digunakan.
IV.2.1 Pembatas Buku
Pembatas buku adalah media pendukung yang di berikan gratis kepada pembeli, bertujuan untuk memberikan identitas kepemilikan buku bergambar Teladan Mohammad Hatta
o Ukuran : 4 cm x 20 cm o Bahan : Artpaper o Produksi : Cetak Offset
Gambar IV.7 Pembatas buku tampak depan dan belakang
IV.2.2 Pin
Pin adalah media pendukung yang di berikan gratis pada pembelian media utama, bertujuan untuk memberikan identitas kepemilikan buku bergambar Mohammad Hatta.
30
o Material : Pin
o Produksi : Cetak dan Press
Gambar IV.8 Proses Layout
IV.2.3 Stiker
Stiker adalah media pendukung yang di berikan gratis pada pembeli, bertujuan untuk memberikan identitas kepemilikan buku bergambar Mohammad Hatta.
o Ukuran : 6 cm x 10 cm o Bahan : Stiker
o Produksi : Cetak offset
IV.2.4 Jam Weker
Jam weker adalah media pendukung yang diberikan gratis pada promosi tertentu seperti hadiah kuis, pembelian media utama dalam jumlah tertentu yang diproduksi dengan jumlah terbatas.
Gambar IV.10 Jam weker
IV.3 Media Promosi
Media promosi lebih ditujukan kepada target market yang menjadi sasaran. Bersifat memberikan informasi, membujuk dan mempengaruhi target market untuk membeli media utama. Beberapa media promosi yang digunakan seperti:
IV.3.1 Poster
Poster merupakan media pendukung yang berfungsi sebagai media promosi kepada masyarakat. Penempatan poster ditempatkan di papan informasi di setiap sekolah dasar, dan papan informasi di toko buku.
o Ukuran : A3
32 Gambar IV.11 Poster
IV.3.2 X-Banner
Media pendukung ini sangat dibutuhkan sebagai media informasi kepada target audiens tentang keberadaan media utama, media ini diletakan pada area komersil dimana tempat yang menjual Buku bergambar Mohammad Hatta.
o Ukuran : 60 cm x 160 cm
o Bahan : Flexi frontlite
o Produksi : Cetat offset
IV.3.3 Flyer
Media Promosi ini disebarkan disekolah-sekolah yang diberikan lansung kepada target market.
o Ukuran : 21 cm x 10 cm o Material : Artpaper 180 gram o Produksi : Cetak offset
Gambar IV.13 Flayer
IV.3.4 Iklan Audio Visual
Iklan audio visual ditempatkan pada tempat yang menjual media utama yang memiliki media promosi audio visual. Iklan audio visual ini diproduksi dengan menggunakan software Adobe Premire.