1
The Application Of Prosperity Programs Has Effect To Employees Discipline At Head Office PT. Pos Indonesia, Ltd Bandung
Oleh : Riska Puji Lestari
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA ABSTRACT
The Implementation of employee’s welfare programs should be developed based on legal regulations, based on berasaskan fairness and feasibility, and guided by the ability of the company. The goal is to create employee’s
discipline. The purpose of this research is to understand the implementation of welfare programs. Employee’s discipline and examine the impact of the implementation of welfare programs to discipline employees at the Head Office of PT Pos Indonesia (Persero) Bandung. ……
………The method that is used in this research descriptive and quantitative research approaches. The population in this research is 410, and using the propotionate stratified random sampling technique (stratified random sample) in order to obtain 80 employees as sample. Techniques of data collection are using interviews, observation, questionnaires, and documentation. Analysis method using Pearson correlation and coefficient of determination, as well as t test using SPSS 12.0 for windows. ……….
The results mentioned implementation of employee benefit programs based on the responses of respondents with good results, while the employee disciplinary showed good results. The results shows strong relationship between the implementation of welfare programs and employees discipline, with contributions amounting to 63% impact, and the remaining 37% is another factor which is not examined by authors such as loyalty, motivation, morale, job satisfaction and others. ………..
Keywords :Welfare Programs, Work Discipline, and the Central Office Employee of PT. Pos Indonesia, Ltd Bandung.
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Dewasa ini persaingan antara satu perusahaan dengan perusahaan lain semakin meningkat, perkembangannya pun semakin pesat dari hari ke hari. Setiap perusahaan pasti memiliki berbagai cara untuk menghadapi persaingan ini agar perusahaan yang bersangkutan dapat bertahan di tengah – tengah persaingan yang ketat, dan perusahaan dapat terus berkembang.
Manajemen kepegawaian dan sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola, mengatur dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi secara produktif untuk tercapainya tujuan perusahaan. Tenaga kerja atau karyawan merupakan sumber daya manusia yang sangat penting dalam suatu perusahaan, karena tanpa karyawan perusahaan tidak akan berjalan dengan baik.
Karyawan adalah sebagai modal utama bagi suatu perusahaan. Sebagai modal, karyawan perlu dikelola agar tetap menjadi produktif. Akan tetapi mengelola karyawan bukanlah hal yang mudah, karena karyawan mempunyai pikiran, status, serta latar belakang heterogen. Oleh sebab itu perusahaan harus bisa mendorong mereka agar tetap produktif dalam mengerjakan tugasnya masing-masing. Yaitu dengan meningkatkan disiplin kerja kepada karyawannya. Sehingga perusahaan dapat mempertahankan karyawannya dan selain itu karyawan sebagai mitra utama dalam penunjang keberhasilan suatu perusahaan.
2
produktivitas kerjanya meningkat Hasibuan (2007:185). Pelaksanaan program kesejahteraan karyawan misalnya, dengan memberikan tunjangan hari tua karyawan, memberikan cuti tahunan, memberikan tunjangan kesehatan, menyediakan fasilitas-fasilitas serta memperhatikan keamanan kerja untuk menjamin perlindungan kondisi fisik dan mental para karyawan yang pada akhirnya dapat mendorong disiplin kerja karyawan.
Pembuatan program kesejahteraan karyawan ini tidaklah mudah karena harus menyelaraskan perbedaan kepentingan perusahaan dengan kepentingan karyawan agar dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, oleh karena itu hendaknya perusahaan membuat program kesejahteraan karyawan yang baik sehingga dapat meningkatkan disiplin kerja karyawan.
Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja dan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Menurut Bejo Siswanto Sastro hadiwiryo (2002:291)Disiplin kerja adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun tidak, serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.
Berdasarkan hasil wawancara pendahulu masalah yang dihadapi pada perusahaan ini bahwa pelaksanaan program kesejahteraan yang diberikan perusahaan belum optimal, yaitu pada pemberian tunjangan hari raya (THR) pada program kesejahteraan ekonomis, yang mengakibatkan penurunan disiplin kerja diantaranya penurunan tingkat kehadiran, menyelesaikan tugas tidak tepat waktu sehingga kurangnya tanggung jawab dalam pelaksanaan tugasnya. Untuk itu Kantor Pusat PT Pos Indonesia (PERSERO) berusaha untuk mengatasi penurunan disiplin kerja karyawan serta memperhatikan kebutuhan karyawan dalam program kesejahteraan.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis tertarik untuk menelaah secara lebih mendalam, pelaksanaan program kesejahteraan dampaknya terhadap disiplin kerja. Maka penulis mengambil judul : “Pelaksanaan Program Kesejahteraan Dampaknya Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Pada Kantor Pusat PT Pos Indonesia (PERSERO) Bandung”.
1.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pelaksanaan program kesejahteraan pada Kantor Pusat PT. Pos Indonesia (PERSERO) Bandung. 2. Untuk mengetahui disiplin kerja karyawan pada Kantor Pusat PT. Pos Indonesia (PERSERO) Bandung.
3. Untuk mengetahui pelaksanaan program kesejahteraan dampaknya terhadap disiplin kerja karyawan pada Kantor Pusat PT. Pos Indonesia (PERSERO) Bandung.
1.3 Manfaat Penelitian
1. Bagi Peusahaan, Hasil penelitian diharapkan memberikan informasi dasar yang berhubungan dengan pelaksanaan program kesejahteraan dan disiplin kerja yang berguna sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan suatu kebijakan yang relevan.
2. Hasil Penelitian diharapkan berguna untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang manajemen sumber daya manusia terutama mengenai program kesejahteraan karyawan.
3. Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu literature dan perbandingan untuk penelitian lainnya.
2. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
Perusahaan memberikan program kesejahteraan untuk karyawan merupakan bentuk nyata bahwa perusahaan peduli terhadap para karyawannya, sehingga karyawan akan merespon positif terhadap bentuk perhatian perusahaan tersebut dengan bekerja lebih giat lagi sehingga hal tersebut mencapai tujuan perusahaan.
Berikut pengertian program kesejahteraan menurut pandangan para ahli, kesejahteraan karyawan menurut
Malayu Hasibuan (2007 : 185) adalah : “Kesejahteraan karyawan adalah balas jasa pelengkap (material dan
nonmaterial) yang diberikan kebijaksanaan. Tujuannya untuk mempertahankan karyawan dan memperbaiki kondisi
fisik dan mental karyawan agar produktivitas kerjanya meningkat”.
Indikator-indikator dari program kesejahteraan menurut MalayuHasibuan (2007:188) yaitu : 1. Program Kesejahteraan Bersifat Ekonomis
3 2. Program Kesejahteraan Bersifat Fasilitas
Program ini ditujukan untuk memudahkan atau meringankan dan biasanya sangat diperlukan oleh para karyawan.
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah : Sarana kerohanian
Sarana olahraga Koperasi Cuti/istirahat Ijin
3. Program Kesejahteraan Bersifat Pelayanan
Merupakan suatu bantuan seperti memberikan kepastian berlangsungnya arus penerimaan penghasilan keluarga sebagai pengganti sebagian atau seluruh penghasilan keluarga sebagai pengganti sebagian atau seluruh penghasilan yang hilang. Program kesejahteraan yang bersifat pelayanan meliputi : asuransi (JAMSOSTEK)
Dengan adanya program kesejahteraan dapat mendorong disiplin kerja karyawan agar lebih tepat waktu dalam melaksanakan tugas dan selain itu untuk mempertahankan karyawannya dalam jangka panjang. Menurut Bejo Siswanto Sastrohadiwiryo (2002:291) adalah : “Disiplin kerja adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh
dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun tidak, serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan
kepadanya”.
Indikator-indikator dari disiplin kerja menurut Bejo Siswanto Sastrohadiwiryo (2002:291)adalah : 1. Kehadiran
Kehadiran adalah kehadiran karyawan setiap harinya didalam perusahaan. Kehadiran dapat diartikan pula dimana karyawan selalu datang dan pulang tepat pada waktunya.
2. Mentaati peraturan yang berlaku
Mentaati peraturan yang berlaku adalah keadaan menghormati dan melaksanakan peraturan yang berlaku. 3. Sanksi hukuman
Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinan karyawan. Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, karyawan akan semakin takut melanggar peraturan-peraturan perusahaan, sikap, dan perilaku indisipliner karyawan akan berkurang.
4. Tanggung jawab
Adanya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. 5. Keteladanan pimpinan
Keteladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan karyawan, karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya.
6. Ketegasan
Ketegasan dalam menegur dan menghukum setiap karyawan yang indisipliner akan mewujudkan kedisiplinan yang baik pada perusahaan tersebut
7. Peraturan dan prosedur kerja
Peraturan dan prosedur kerja adalah keadaan menghormati dan melaksanakan peraturan yang berlaku
Untuk memperkuat hubungan program kesejahteraan dengan disiplin kerja, berikut kutipan menurut Malayu Hasibuan (2007 : 185) adalah :“Pemberian kesejahteraan akan menciptakan ketenangan, semangat kerja, dedikasi, disiplin dan sikap loyal karyawan terhadap perusahaan sehingga labour turnover relatif rendah”.
4
Gambar 2.1
Paradigma Kerangka Pemikiran 2.3 Hipotesis
Hipotesis menurut Sugiyono (2009:93) merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam kalimat pertanyaan.
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka hipotesis yang akan diuji kebenarannya melalui penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
” Pelaksanaan Program Kesejahteraan berdampak Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Pada Kantor Pusat PT Pos
Indonesia (PERSERO) Bandung”.
3. OBJEK DAN METODE PENELITIAN
Objek dari penelitian ini adalah Pelaksanaan Program Kesejahteraan Dampaknya Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Pada Kantor Pusat PT Pos ndonesia (PERSERO) Bandung. Metode dalam penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif. Adapun teknik pengumpulan data yang akan diteliti terdiri dari berbagai sumber yaitu dilakukan dengan cara:
1. Penelitian Lapangan (Field Research) 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Untuk meneliti bagaimana dampak pelaksanaan program kesejahteraan terhadap disiplin kerja karyawan ada dua operasionalisasi variabel dalam penelitian ini. Variabel, konsep variabel, indikator, dan skala pengukuran yang digunakan baik untuk variabel X maupun variabel Y dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
4.Tanggung jawab
5.Keteladanan dan ketegasan 6.Peraturan dan prosedur kerja
Bejo Siswanto Sastrohadiwiryo (2002:291)
Malayu Hasibuan (2007:188)
5 Program
Kesejahteraan (Variabel X)
Program
kesejahteraan adalah balas jasa pelengkap (material dan nonmaterial) yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan
Malayu SP Hasibuan (2007:185)
Program Kesejahteraan ekonomis : Uang
Pensiun Uang lebaran Pakaian
dinas Uang
pengobatan
Tingkat jaminan pemberian uang pensiun
Tingkat pemberian Uang lebaran
Tingkat pemberian rasa aman dan nyaman
Tingkat jaminan pemberian uang pengobatan O R D I N A L 1 2 3 4 Karyawa n PT. POS Indonesia
Program kesejahteraan fasilitas : Sarana
kerohanian Sarana
olahraga Koperasi Cuti/istirahat Ijin
Tingkat kebutuhan sarana rohani
Tingkat kebutuhan sarana olahraga
Tingkat pemenuhan yang diberikan koperasi
Kesesuaian pemberian cuti Kesesuaian pemberian ijin
5 6 7 8 9 Program Kesejahteraan Pelayanan : Asuransi
Tingkat rasa aman pemberian asuransi dalam bekerja
6
Kuisioner Data
Disiplin kerja Karyawan
(variabel Y) Disiplin kerja adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun tidak, serta sanggup
menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan
kepadanya.
Siswanto Sastro Hadiwiryo (2002:291)
Kehadiran Tingkat
kehadiran di tempat kerja
O R D I N A L
1,2 Karyawan PT. POS Indonesia
Mentaati peraturan yang berlaku
Tingkat
ketaatan terhadap peraturan yang ada
3,4
Sanksi hukuman
Tingkat hukuman yang berlaku
5,6
Tanggung jawab
Tingkat keberanian
mempertanggungjawab kan hasil kerja dan penyelesaian pekerjaan tepat waktu
7,8
Keteladanan dan ketegasan
Tingkat
keteladanan dan ketegasan pimpinan
9,10
Peraturan dan prosedur kerja
Tingkat
peraturan dan prosedur kerja
11,12
Adapun populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada Kantor Pusat PT. POS Indonesia (Persero) Bandung yang berjumlah 410 orang karyawan. Sampel yang digunakan dalam pemilihan data menggunakan propability sampling yaitu dengan menggunakan propotionate stratified random sampling . Sampel dalam penelitian ini adalah 81 karyawan. Metode analisis dan rancangan pengujian hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut: Metode Analisis
1. Metode Deskriptif 2. Analisi Statistik
Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis Korelasi (Pearson) Koefisien Determinasi Rancangan Pengujian Hipotesis 1.Menentukan Hipotesis Statistik
Ho : ρ = 0 Tidak terdapat pengaruh antara Margin Of Safety terhadap Perencanaan Laba Perusahaan pada PT.
Agronesia “Inkaba” Bandung.
Ha : ρ ≠ 0 Terdapat pengaruh antara Margin Of Safety terhadap Perencanaan Laba Perusahaanpada PT. Agronesia
“Inkaba” Bandung.
2. Penetapan Tingkat Signifikansi
α = 0,05 dengan df = n - 2 = 81 - 2 = 79 3. Uji Hipotesis uji “t”
Kriteria : Ho ditolak jika thitung > ttabel
Ho diterima jika thitung ttabel
7
aktual Ideal
Program Kesejahteraan Ekonomis
1298 1620 81,1% Baik
Program Kesejahteraan Pelayanan
1668 2025 83,4% Baik
Program Kesejahteraan fasilitas
345 405 86% Sangat Baik
Jumlah 3211 4050 79,3% Baik
Hasil skoring pada tabel di atas, menunjukan bahwa Program Kesejahteraan pada Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero) Bandung, secara total berada dalam kategori baik dengan mendapat skor 79,3%.
Hasil penelitian dan pembahasan Disiplin Kerja Karyawan Kantor Pusat PT Pos Indonesia (PERSERO) Bandung
Tabel
Deskripsi Hasil Pengolahan Data Untuk Variabel Disiplin Kerja Karyawan
Indikator Skor
aktual
Skor ideal
Persentase Kriteria
kehadiran 634 810 79,2% Baik Mentaati peraturan
yang berlaku
669 810 83% Baik
Sanksi hukuman 646 810 80% Baik Tanggungjawab 622 810 77% Baik Keteladanan dan
ketegasan
664 810 83% Baik
Peraturan dan prosedur kerja
636 810 79% Baik
Jumlah 3871 4860 79,6% Baik
Hasil skoring pada tabel di atas, menunjukan bahwa Disiplin Kerja Karyawan pada Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero) Bandung, secara total berada dalam kategori Baik dengan mendapat skor 79,6%.
Hasil analisis statistik dari penelitan ini dibagi menjadi tiga, yaitu: 1. Analisis Regresi Linier Sederhana
Dengan menggunakan rumus
Hasil output dari pengolahan data menggunakan program SPSS versi 12.0 for Windows adalah sebagai berikut:
8
Coeffi ci entsa
9,496 2,220 4,278 ,000
,812 ,071 ,790 11,458 ,000
(Constant) x
Model 1
B St d. Error Unstandardized
Coef f icients
Beta St andardized Coef f icients
t Sig.
Dependent Variable: y a.
Dengan hasil Y = 9,496 + 0,812 X
Nilai konstanta a memiliki arti bahwa ketika X bernilai 0, maka Y bernilai 9,496. Sedangkan koefisien regresi b memiliki arti bahwa pada setiap kenaikan nilai X sebesar 1 unit, maka Y akan meningkat sebesar 0,812 unit.
2. Analisis Korelasi (Pearson) Dengan menggunakan rumus
2 2
2
2
) )( ( ) (
Y Y n X X n Y X XY n rKoefisien korelasi yang diperoleh dari pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 12.0 for Windows adalah sebagai berikut:
Tabel Statistik SPSS Korelasi Correlations Correlations 1 ,790** . ,000 81 81 ,790** 1 ,000 . 81 81
Pearson Correlat ion Sig. (2-tailed) N
Pearson Correlat ion Sig. (2-tailed) N
x
y
x y
Correlation is signif icant at the 0. 01 lev el **.
3. Koefisien Determinasi
Dengan menggunakan rumus KD = r2 x 100%,
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi 12.0 for Windows hasilnya adalah
Tabel Statistik SPSSModel Summary
Model Summary(b) Model Summary
,790a ,624 ,620 3,47532
Model 1
R R Square
Adjusted R Square
St d. Error of the Estimate
Predictors: (Constant), x a.
Berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi dapat diasumsikan bahwa dampak Program kesejahteraan terhadap disiplin kerja karyawan pada Kantor Pusat PT. POS Indonesia (Persero) Bandung adalah 62,4%, yang termasuk dalam kategori pengaruh Tinggi/Kuat. Sementara sisanya 37,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar program kesejahteraan, yaitu loyalitas, motivasi, semangat, kepuasan kerja dan lain-lain. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan diawal maka diperoleh t hitung sebesar 11,458 dan t tabel sebesar 1,991 dengan α = 0,05, berarti t hitung > t tabel, sehingga Ho ditolak dan H1 diterima yang menunjukkan bahwa Artinya terdapat dampak signifikan antara
9
kesejahteraan bersifat pelayanan. Dari ketiga indikator tersebut pada program kesejahteraan dari indikator cuti dan asuransi berada pada kategori sangat baik karena perusahaan sudah memberikan pemberian cuti dan asuransi sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan oleh karyawan tetapi secara rata-rata penilaian program kesejahteraan berada pada kategori baik, hal ini berarti bahwa pelaksanaan program kesejahteraan yang dilakukan perusahaan sudah berjalan dengan baik.
2.Disiplin kerja karyawan pada Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero) Bandung yang diambil dari 6 indikator yaitu kehadiran, mentaati peraturan yang berlaku, sanksi hukuman, tanggungjawab, keteladanan dan ketegasan, peraturan dan prosedur kerja. Secara rata-rata penilaian disiplin kerja dikategorikan baik, hal ini berarti bahwa disiplin kerja karyawan yang dilakukan sudah diterapkan dengan baik, sehingga membawa dampak positif bagi karyawan.
3.Pelaksanaan program kesejahteraan berdampak terhadap disiplin kerja karyawan, dengan pengaruh sebesar 62,4% dan sisanya sebesar 37,6% merupakan pengaruh faktor lain seperti loyalitas, motivasi, semangat, kepuasan kerja dan lain-lain. Hasil uji hipotesis menyebutkan bahwa Ho ditolak dan H1diterima yang berarti “Pelaksanaan program kesejahteraan berdampak signifikan terhadap disiplin kerja karyawan pada Kantor Pusat
PT Pos Indonesia (Persero) Bandung”.
SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai berikut :
1.Program kesejahteraan pada Kantor Pusat PT Pos Indonesia (PERSERO) Bandung dalam klasifikasi baik tetapi untuk menyesuaikan tingkat kebutuhan hidup para karyawan perusahaan sebaiknya lebih memperhatikan kebutuhan saat ini, sehingga dapat menjamin karyawan agar lebih betah dan tetap bertahan untuk bekerja dalam perusahaan.
2.Disiplin kerja karyawan pada Kantor Pusat PT Pos Indonesia (PERSERO) Bandung berdasarkan hasil penelitian berada pada klasifikasi baik. Namun ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan untuk permasalahan penyelesaian pekerjaan. Penulis menyarankan agar perusahaan sebaiknya dapat lebih memperhatikan tujuan yang ingin dicapai dari pekerjaan tersebut dengan jelas, yang kemudian dapat disesuaikan dengan kemampuan dari karyawannya tersebut sehingga karyawan akan memiliki tanggungjawab dalam menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya, serta dapat meningkatkan kemampuan dan pelatihan.
3.Pelaksanaan program kesejahteraan berdampak terhadap disiplin kerja karyawan. Oleh karena itu perusahaan diharapkan lebih memberikan perhatian mengenai program kesejahteraan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan sehingga disiplin kerja karyawan dapat meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
A.A.Anwar Prabu Mangkumanegara, 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung : PT Remaja Rosda Karya
Al Rasyid, 2004. Teknik Penarikan Sample dan Penyusunan Skala Bahan Kuliah. Program Pascasarjana Unpad.
Awang Krida Setiawan. 2009. Jurnal mercubuana Hubungan pelaksanaan program kesejahteraan kerja dengan disiplin kerja karyawan PT Mugi Rekso Abadi Jakarta. Universitas Mercubuana
……….………
http://journal.mercubuana.ac.id/43106120169%20Awang%20Krida%20Setyawan.pdf
Bejo Siswanto Sastrohadiwiryo, 2002.Manajemen Tenaga Kerja, Jakarta : Penerbit PT Bumi. Aksara. Chris Barker et al, 2002. Research Methods In clinical Psychology. John Wiley & Sons Ltd, England. Desy Arisandy. 2004. Jurnal Fakultas Psikologi. Hubungan antara persepsi karyawan terhadap disiplin kerja karyawan Bagian Produksi Keramik “Ken Lila Production” Di Jakarta Vol.1 No.2. Universitas Bina Darma Palembang http://psikologi.binadarma.ac.id/jurnal/jurnal_desy.pdf
10
Moekijat, 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia cetakan kelima belas, Bandung : CV. Mandor Maju. R.M Makuri. 2006. Pengaruh fasilitas,kesejahteraan dan kompetensi terhadap kepuasan kerja karyawan di Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer AMIKOM Yogyakarta Vol.2 No 1.Maret. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM Yogyakarta
http:// journal.amikom.ac.id/index.php/Manajemen/search/ 2
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Bisnis, Bandung: CV Alfabeta
Supranto J, 2001. Statistik : Teori dan Aplikasi jilid 2 Edisi 6, Jakarta : Erlangga
Sri Mutmainah. 2008. Jurnal Plans Penelitian Ilmu Manajemen & Bisnis Pengaruh Motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja kerja karyawan pada PT Panen Lestari Internusa Medan Vol.III No :1 Maret. Universitas Negeri Medan
http://jurnal.pdii.lipi.go.id/index.php/5703
ii
Guidance Dra.Tutty S.Martadiredja.M.Si. ………...
……….………... ………
The Implementation of employee’s welfare programs should be developed based on legal regulations, based on berasaskan fairness and feasibility, and guided by the ability of the company. The goal is to create employee’s discipline. The purpose of this research is to understand the implementation of welfare programs. Employee’s discipline and examine the impact of the implementation of welfare programs to discipline employees at the Head Office of PT Pos Indonesia (Persero) Bandung. ……
………The method that is used in this research descriptive and quantitative research approaches. The population in this research is 410, and using the propotionate stratified random sampling technique (stratified random sample) in order to obtain 80 employees as sample. Techniques of data collection are using interviews, observation, questionnaires, and documentation. Analysis method using Pearson correlation and coefficient of determination, as well as t test using SPSS 12.0 for windows. ………. The results mentioned implementation of employee benefit programs based on the responses of respondents with good results, while the employee disciplinary showed good results. The results shows strong relationship between the implementation of welfare programs and employees discipline, with contributions amounting to 63% impact, and the remaining 37% is another factor which is not examined by authors such as loyalty, motivation, morale, job satisfaction and others. ………..
Keywords : Welfare Programs, Work Discipline, and the Central Office Employee of PT
i
(PERSERO) Bandung”, Di Bawah Bimbingan Dra.Tutty S.Martadiredja.M.Si.
Pelaksanaan Program kesejahteraan merupakan salah satu bentuk pemberian kompensasi berupa penyediaan paket “benefits” dan program-program pelayanan karyawan dengan maksud pokok untuk mempertahankan keberadaan karyawan sebagai anggota organisasi dalam jangka panjang sedangkan disiplin kerja karyawan adalah pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan program kesejahteraan, disiplin kerja karyawan dan menguji dampak pelaksanaan program kesejahteraan terhadap disiplin kerja karyawan pada Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero) Bandung.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan Pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 410, dan dengan teknik penarikan sampel propotionate stratified random sampling (sampel acak berstrata) sehingga diperoleh 81 karyawan sebagai sampel. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, kuesioner, dan dokumentasi. Metode analisis menggunakan regresi linear sederhana, korelasi pearson dan koefisien determinasi, serta uji t dengan bantuan SPSS 12.0 for windows.
Hasil penelitian menyebutkan pelaksanaan program kesejahteraan karyawan berdasarkan tanggapan responden dengan hasil baik, sedangkan disiplin kerja karyawan menunjukan hasil baik. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan program kesejahteraan berdampak terhadap disiplin kerja karyawan menunjukkan tingkat hubungan kuat, dengan kontribusi dampak sebesar 62,4%, dan sisanya sebesar 37,6% merupakan faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis seperti loyalitas, motivasi, semangat, kepuasan kerja dan lain-lain.
1
1.1 Latar Belakang Penelitian
Dewasa ini persaingan antara satu perusahaan dengan perusahaan lain semakin
meningkat, perkembangannya pun semakin pesat dari hari ke hari. Setiap perusahaan pasti
memiliki berbagai cara untuk menghadapi persaingan ini agar perusahaan yang
bersangkutan dapat bertahan di tengah – tengah persaingan yang ketat, dan perusahaan
dapat terus berkembang.
Manajemen kepegawaian dan sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan
dalam mengelola, mengatur dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi secara
produktif untuk tercapainya tujuan perusahaan. Tenaga kerja atau karyawan merupakan
sumber daya manusia yang sangat penting dalam suatu perusahaan, karena tanpa karyawan
perusahaan tidak akan berjalan dengan baik.
Karyawan adalah sebagai modal utama bagi suatu perusahaan. Sebagai modal,
karyawan perlu dikelola agar tetap menjadi produktif. Akan tetapi mengelola karyawan
bukanlah hal yang mudah, karena karyawan mempunyai pikiran, status, serta latar belakang
heterogen. Oleh sebab itu perusahaan harus bisa mendorong mereka agar tetap produktif
kepada karyawannya. Sehingga perusahaan dapat mempertahankan karyawannya dan selain
itu karyawan sebagai mitra utama dalam penunjang keberhasilan suatu perusahaan.
PT Pos Indonesia (PERSERO) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang
pelayanan jasa yang dapat juga dikatakan sebagai unit pelaksanaan kegiatan komunikasi di
antaranya surat menyurat. PT Pos Indonesia (PERSERO) merupakan Badan Usaha Milik
Negara yang berusaha mempertahankan kepercayaan dan pelayanan baik terhadap
pemerintah maupun masyarakat sebagai pengguna jasa pos. Sesuai visi dan misi PT Pos
Indonesia (PERSERO) adalah senantiasa menjadi penyedia sarana komunikasi kelas dunia
yang peduli terhadap lingkungan, dikelola oleh sumber daya manusia yang professional
sehingga mampu memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat serta tumbuh dan
berkembang sesuai dengan konsep bisnis yang sehat. Untuk mengembangkan visi misi
perusahaan PT Pos Indonesia (PERSERO) mempertahankan para karyawannya. Hal ini
berkaitan erat dengan program kesejahteraan karyawan.
Kesejahteraan Karyawan adalah balas jasa pelengkap (material dan nonmaterial)
yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan. Tujuannya untuk mempertahankan dan
memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar produktivitas kerjanya meningkat
Hasibuan (2007:185). Pelaksanaan program kesejahteraan karyawan misalnya, dengan
memberikan tunjangan hari tua karyawan, memberikan cuti tahunan, memberikan
untuk menjamin perlindungan kondisi fisik dan mental para karyawan yang pada akhirnya
dapat mendorong disiplin kerja karyawan.
Pembuatan program kesejahteraan karyawan ini tidaklah mudah karena harus
menyelaraskan perbedaan kepentingan perusahaan dengan kepentingan karyawan agar
dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, oleh karena itu hendaknya perusahaan
membuat program kesejahteraan karyawan yang baik sehingga dapat meningkatkan disiplin
kerja karyawan.
Disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab seseorang
terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Hal ini mendorong gairah kerja dan
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Menurut Bejo Siswanto Sastro
hadiwiryo (2002:291) Disiplin kerja adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh
dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku baik yang tertulis maupun tidak, serta
sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia
melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.
Berdasarkan hasil wawancara pendahulu masalah yang dihadapi pada perusahaan
ini bahwa pelaksanaan program kesejahteraan yang diberikan perusahaan belum optimal,
yaitu pada pemberian tunjangan hari raya (THR) pada program kesejahteraan ekonomis,
yang mengakibatkan penurunan disiplin kerja diantaranya penurunan tingkat kehadiran,
menyelesaikan tugas tidak tepat waktu sehingga kurangnya tanggung jawab dalam
untuk mengatasi penurunan disiplin kerja karyawan serta memperhatikan kebutuhan
karyawan dalam program kesejahteraan. Dapat dilihat dari tabel data laporan rekapitulasi
absensi karyawan.
Tabel 1.1
Data Laporan Rekapitulasi Absensi Karyawan Dari Tahun 2007-2009
No Tahun Kriteria Absensi Jumlah
Absensi
Jumlah Hari Kerja Jumlah
Karyawan
Alpa Sakit Cuti Ijin
1 2007 459 0 207 3769 191 4167 271
2 2008 357 0 186 4013 172 4376 271
3 2009 410 0 293 5076 233 5602 271
Sumber : Kantor Pusat PT Pos Indonesia (Persero) Bandung
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis tertarik untuk
menelaah secara lebih mendalam, pelaksanaan program kesejahteraan dampaknya terhadap
disiplin kerja. Maka penulis mengambil judul : “Pelaksanaan Program Kesejahteraan
Dampaknya Terhadap Disiplin Kerja Karyawan Pada Kantor Pusat PT Pos
1.2 Identifikasi Masalah Dan Rumusan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan penjelasan diatas, permasalahan dalam penelitian ini dapat
diidentifikasikan sebagai berikut :
1. Pemenuhan kebutuhan karyawan belum optimal dalam pemberian tunjangan hari raya
pada program kesejahteraan ekonomis pada Kantor Pusat PT Pos (PERSERO)
Indonesia Bandung.
2. Penurunan tingkat kehadiran karyawan pada Kantor Pusat PT Pos Indonesia
(PERSERO) Bandung.
3. Kurangnya tanggung jawab karyawan dalam menyelesaikan tugas pada Kantor Pusat PT
Pos Indonesia (PERSERO) Bandung.
.
1.2.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan uraian latar belakang dan identifikasi masalah maka dapat
dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana pelaksanaan program kesejahteraan pada Kantor PT. Pos Indonesia
(PERSERO) Bandung.
2. Bagaimana disiplin kerja karyawan pada Kantor PT. Pos Indonesia (PERSERO)
3. Seberapa besar dampak pelaksanaan program kesejahteraan terhadap disiplin kerja
karyawan pada Kantor PT. Pos Indonesia (PERSERO) Bandung.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengumpulkan, mengolah, dan
menganalisis data yang diperlukan sehingga dapat mengambil kesimpulan terhadap
masalah yang akan diteliti dalam hal ini yaitu pelaksanaan program kesejahteraan
dampaknya terhadap disiplin kerja karyawan pada Kantor Pusat PT. Pos Indonesia
(PERSERO) Bandung.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pelaksanaan program kesejahteraan pada Kantor Pusat PT. Pos
Indonesia (PERSERO) Bandung.
2. Untuk mengetahui disiplin kerja karyawan pada Kantor Pusat PT. Pos Indonesia
(PERSERO) Bandung.
3. Untuk mengetahui pelaksanaan program kesejahteraan dampaknya terhadap disiplin
1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :
1.4.1 Kegunaan Praktis
a. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian diharapkan memberikan informasi dasar yang berhubungan dengan
pelaksanaan program kesejahteraan dan disiplin kerja yang berguna sebagai bahan
pertimbangan dalam menetapkan suatu kebijakan yang relevan.
b. Bagi Pihak Terkait (Karyawan)
Baik secara langsung maupun tidak langsung diharapkan dapat bermanfaat untuk
menambah pengetahuan tentang sumber daya manusia khususnya program kesejahteraan
karyawan.
1.4.2 Kegunaan Akademis
a. Pengembangan ilmu
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk pengembangan ilmu
manajemen terkait dengan manajemen sumber daya manusia khususnya pada teori program
kesejahteraan dan disiplin kerja karyawan.
b. Peneliti lain
Hasil penelitian ini mudah-mudahan dapat menjadi informasi serta gambaran baik
c. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang
manajemen sumber daya manusia terutama mengenai program kesejahteraan karyawan.
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah Kantor Pusat PT.
Pos Indonesia (PERSERO) Bandung yang berlokasi di Jln. Cilaki No.73 Bandung.
Adapun waktu untuk melaksanakan penelitian ini di mulai pada bulan Maret
sampai dengan Juli 2010.
Tabel 1.2
Lokasi dan Waktu Penelitian
Keterangan Maret April Mei Juni Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penulisan usulan penelitian Pengajuan usulan penelitian Pengumpulan data
Pengolahan dan analisis data
9
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Program Kesejahteraan
Untuk mempertahankan karyawan dalam suatu perusahaan maka perusahaan
memberikan suatu bentuk balas jasa diluar gaji dan upah. Bentuk balas jasa ini pada
umumnya disebut program kesejahteraan karyawan. Program kesejahteraan karyawan
sangat penting untuk suatu perusahaan, karena dengan adanya program kesejahteraan di
perusahaan dapat mempertahankan karyawannya dalam jangka panjang. Program
kesejahteraan yang diberikan dapat berupa tunjangan-tunjangan dan fasilitas serta
pelayanan. Pelaksanaan program kesejahteraan yang dilakukan dalam suatu perusahaan
bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental karyawan beserta keluarganya.
Program kesejahteraan karyawan harus disusun berdasarkan peraturan legal, berasaskan
keadilan dan kelayakan dan berpedoman kepada kemampuan perusahaan. Tujuannya
untuk menciptakan disiplin kerja karyawan. Karena dengan adanya pelaksanaan
program kesejahteraan karyawan dapat memberikan kontribusi yang baik untuk
perusahaan.
2.1.1.1 Pengertian program kesejahteraan
Terdapat berbagai istilah yang digunakan dalam program kesejahteraan, seperti
“kesejahteraan karyawan merupakan salah satu bentuk pemberian kompensasi
berupa penyediaan paket “benefits” dan program-program pelayanan karyawan dengan
maksud pokok untuk mempertahankan keberadaan karyawan sebagai anggota organisasi
dalam jangka panjang” .
Menurut Mutiara S.Pangabean (2004:96) adalah : “Kesejahteraan karyawan
dikenal sebagai benefit mencakup semua jenis penghargaan berupa uang yang tidak
dibayarkan secara langsung kepada karyawan”.
Menurut Andrew F. Sikula yang dikutif oleh Malayu Hasibuan (2007:185)
adalah :
“Indirect compencations are reimbursements received by employees in form other than
direct wages or salary”.
Kompensasi tidak langsung adalah balas jasa yang diterima oleh pekerja dalam bentuk
selain upah dan gaji langsung.
“A benefit would be company program such as pension holiday pay, health. Severance
pay. A service would be things like a company car, athletic field, Christmas party etc”.
Benefit meliputi program-program perusahaan, seperti jaminan dihari tua, waktu libur,
tabungan. Sedangkan service adalah berupa fisiknya/bendanya seperti mobil dinas,
fasilitas olahraga, memperingati hari besar, dan sebagainya.
2.1.1.2 Tujuan-Tujuan Pemberian Program Kesejahteraan Karyawan
Kesejahteraan yang diberikan hendaknya bermanfaat dan mendorong untuk
mencapai tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat serta tidak melanggar peraturan
legal pemerintah.
Menurut Moekijat (1999:174-175), tujuan pemberian program kesejahteraan
pada perusahaan yang mengadakan program kesejahteraan terdiri dari dua yaitu bagi
perusahaan dan karyawan.
a. Bagi perusahaan
1. Meningkatkan hasil
2. Mengurangi perpindahan dan kemangkiran
3. Meningkatkan semangat kerja karyawan
4. Menambah kesetiaan karyawan terhadap organisasi.
5. Menambah peran serta karyawan dalam masalah-masalah organisasi.
6. Mengurangi keluhan-keluhan.
7. Mengurangi pengaruh serikat pekeja.
8. Meningkatkan kesejahteraan karyawan dalam hubungannya dengan
kebutuhannya pribadi maupun kebutuhan sosial.
9. Memperbaiki hubungan masyarakat.
10. Mempermudah usaha penarikan karyawan dan mempertahankan.
11. Merupakan alat untuk meningkatkan kesehatan badaniash dan rohaniah
karyawan.
13. Menambah perasaan aman.
14. Memelihara sikap karyawan yang menguntungkan terhadap pekerjaan dan
lingkungannya.
b. Bagi Karyawan
1. Memberikan kenikmatan dan fasilitas yang dengan cara lain tidak tersedia atau
yang tersedia dalam bentuk yang kurang memadai.
2. Memberikan bantuan dalam memecahkan suatu masalah-masalah perseorangan.
3. Menambah kepuasan kerja.
4. Membantu kepada kemajuan perseorangan.
5. Memberikan alat-alat untuk dapat menjadi lebih mengenal karyawan-karyawan
lain.
6. Mengurangi perasaan tidak aman.
7. Memberikan kesempatan tambahan untuk memperoleh status.
Berdasarkan uraian diatas terlihat ada dua pihak yang berkepentingan langsung
terhadap program kesejahteraan yaitu pihak perusahaan dan juga pihak karyawan. Bagi
perusahaan program kesejahteraan mempunyai tujuan-tujuan tertentu yang mengarah
pada pencapaian tujuan perusahaan, sedangkan bagi karyawan adalah terpenuhinya
2.1.1.3 Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Program Kesejahteraan karyawan
Agar tujuan-tujuan pelaksanaan program kesejahteraan karyawan tersebut
dapat di capai maka dalam pelaksanaannya diperlukan adanya pegangan. Menurut
Mutiara S.Panggabean (2004:100), yaitu sebagai berikut :
• Bisa memuaskan kebutuhan karyawan
Bisa memuaskan keinginan karyawan. Sering program kesejahteraan yang telah
dibuat tidak memuaskan keinginan karyawan, bahkan menimbulkan rasa tidak
senang, atau hanya sejumlah kecil karyawan yang dapat menikmatinya, misalnya,
kegiatan olahraga. Fasilitas telah diberi dan instrukturnya telah disediakan, tetapi
waktunya hanya sedikit yang memanfaatkan. Keadaan ini harus dicegah antara lain
dengan terlebih dahulu menanyakan fasilitas apa yang dibutuhkan.
• Dibatasi pada kegiatan yang lebih efektif dijalankan secara kelompok daripada
secara individu.
Dibatasi pada kegiatan-kegiatan yang lebih efektif dijalankan secara kelompok
daripada secara individu. Contohnya adalah pelaksanaan program asuransi, yaitu
asuransi jiwa jika dibeli secara kelompok, maka harga bisa rendah dibandingkan
dengan pembelian secara perorangan.
• Menggunakan dasar yang seluas mungkin
Penggunaan dasar yang seluas mungkin. Ini berarti bahwa pelaksanaan program
kesejahteraan tersebut harus bisa dinikmati oleh sebagian besar karyawan
perusahaan. Misalnya program olahraga, jika hanya diikuti oleh 10% karyawan,
2.1.2 DISIPLIN KERJA
Dalam menjalankan operasi perusahaan, setiap perusahaan menuntut adanya
kedisiplinan kerja dari para pekerjanya. Disiplin kerja ini dapat mempengaruhi terhadap
pekerja yang akhirnya dapat merugikan atau menguntungkan kedua belah pihak.
Disiplin yang dituntut dari pekerjanya atas segala prosedur dan peraturan yang berlaku
di perusahaan tempatnya bekerja. Salah satu tindakan yang paling penting dan harus
dilakukan adalah menyiapkan sumber daya manusia yang tangguh dan berdaya saing
tinggi serta memiliki disiplin kerja untuk menjadikan keunggulan yang kompetitif bagi
organisasi dalam persaingan. Disiplin kerja merupakan hal yang penting bagi suatu
perusahaan, oleh karena itu disiplin kerja harus dilakukan oleh elemen perusahaan
sebagai wujud nyata dalam meningkatkan kualitas kerja untuk mencapai tujuan
perusahaan. apabila disiplin kerja tidak dilakukan, maka akan menghambat target
perusahaan sesuai apa yang ditetapkan sebelumnya oleh perusahaan.
2.1.2.1 Pengertian disiplin kerja
Menurut Keith Davis yang dikutif oleh Anwar Prabu Mangkunegara
(2007:129) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action to enforce
organization standards. Dengan arti bahwa disiplin kerja adalah pelaksanaan
manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi.
Sedangkan menurut Veithzal Rivai (2004:444) adalah :
“Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk
perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan
kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma
sosial yang berlaku”.
Dari definisi-definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa disiplin kerja
merupakan suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan untuk patuh dan taat terhadap
peraturan-peraturan yang berlaku dalam organisasi baik yang tertulis maupun tidak
tertulis.
Disiplin kerja yang baik akan dapat ditegakkan apabila semangat dari
karyawan yang ditimbulkan oleh terpenuhinya kebutuhan mereka, selain dari karyawan
itu sendiri. Disiplin kerja karyawan yang baik dapat tercermin dari menurunnya absensi
karyawan, ketepatan waktu kerja dan lain-lain.
2.1.2.2 Bentuk-bentuk disiplin kerja
Disiplin kerja adalah suatu bentuk dari pencapaian tujuan dari perusahaan
sehinga disiplin kerja semakin berkembang dengan berbagai bentuk pendisiplinan.
Adapun dua tipe menurut Marihot Tua Efendi(2002:278) yaitu :
a. Disiplin Preventif
Disiplin preventif adalah suatu upaya untuk menggerakkan pegawai mengikuti dan
mematuhi pedoman kerja, aturan-aturan yang telah digariskan oleh perusahaan.
Tujuan dasarnya adalah untuk menggerakkan pegawai berdisiplin diri. Dengan cara
preventif, pegawai dapat memelihara dirinya terhadap peraturan-peraturan
kebutuhan kerja untuk semua bagian sistem yang ada dalam organisasi. Jika sistem
organisasi baik, maka diharapkan akan lebih mudah menegakan disiplin kerja.
b. Disiplin Korektif
Disiplin korektif adalah suatu upaya menggerakkan pegawai dalam menyatukan
suatu peraturan dan menggerakkan untuk tetap mematuhi peraturan sesuai dengan
pedoman yang berlaku pada perusahaan. Pada disiplin korektif, pegawai yang
melanggar disiplin perlu diberikan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Tujuan pemberian sanksi adalah untuk memperbaiki pegawai yang melanggar,
memelihara peraturan yang berlaku, dan memberikan pelajaran kepada pelanggar.
c. Disiplin Progresif
Merupakan tindakan dimana pengulangan kesalahan yang sama akan mengakibatkan
hukuman yang lebih berat dengan memberikan kesempatan untuk memperbaiki
kesalahan tersebut.
Yang termasuk disiplin ini seperti : peringatan lisan, peringatan tertulis, dan
pemecatan.
2.1.2.3 Prosedur Pendisiplinan
Prosedur pelaksanaan pendisplinan terhadap pelanggar disiplin menurut
Anwar Prabu Mangkunegara (2007:131-132) dalam bukunya Manajemen Sumber
Daya Manusia Perusahaan dapat dilakukan dengan memberikan :
Pegawai yang melanggar disiplin kerja perlu diberikan surat peringatan pertama,
kedua, dan ketiga. Tujuan pemberian peringatan adalah agar pegawai yang
bersangkutan menyadari pelanggaran yang telah dilakukannya.
2. Pemberian sanksi harus segera
Pegawai yang melanggar disiplin harus segera diberikan sanksi yang sesuai dengan
peraturan organisasi yang berlaku. Tujuannya, agar pegawai yang bersangkutan
menyadari sanksi pelanggaran yang berlaku di perusahaan. Kelalaian sanksi akan
memperlemah disiplin yang ada. Di samping itu, memberi peluang pelanggar untuk
mengabaikan disiplin perusahaan.
3. Pemberian sanksi harus konsisten
Pemberian sanksi kepada pegawai yang tidak disiplin harus konsisten. Hal ini
bertujuan agar pegawai sadar dan menghargai peraturan-peraturan yang berlaku pada
perusahaan. Ketidakonsistenan pemberian sanksi dapat mengakibatkan pegawai
merasakan adanya diskriminasi pegawai, ringannya sanksi, dan pengabaian disiplin.
4. Pemberian sanksi harus impersonal
Pemberian sanksi pelanggaran disiplin harus tidak membeda-bedakan pegawai, tua
muda, pria-wanita tetap diberlakukan sama sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Tujuannya agar pegawai menyadari bahwa disiplin kerja berlaku untuk semua
pegawai dengan sanksi pelanggaran yang sesuai dengan peraturan yang berlaku di
2.1.2.4 Pelaksanaan Program Kesejahteraan Dampaknya Terhadap Disiplin Kerja
Karyawan
Dengan disiplin yang baik mencerminkan besarnya rasa tanggung jawab
seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan, sebab dengan kedisiplinan dapat
diharapkan sebagian besar dari peraturan-peraturan ditaati oleh sebagian besar para
karyawan maka dapat diharapkan pekerjaan akan dilakukan seefektif mungkin dan
seefisien mungkin.
Dengan demikian bilamana kedisiplinan tidak dapat ditegakan maka
kemungkinan tujuan yang telah ditetapkan tidak dapat dicapai atau dicapai tetapi secara
kurang efektif dan efisien.
Untuk menegakkan kedisplinan maka diperlukan pertimbangan yaitu : tingkat
kesejahteraan yang cukup, dimana antara kedisiplinan dan kesejahteraan mempunyai
hubungan yang sangat erat, hal ini berarti bagi suatu perusahaan yang ingin
meningkatkan kedisiplinan perlu meningkatkan kesejahteraan terutama bilamana
kesejahteraan yang diberikan relative masih terlalu rendah.
Dengan tingkat kesejahteraan yang cukup minimal para karyawan dapat hidup
secara layak, mereka akan lebih tenang dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Sehingga
bila program kesejahteraan meningkat dharapkan dapat membuat karyawan akan lebih
2.2. Kerangka Pemikiran
Perusahaan memberikan program kesejahteraan untuk karyawan merupakan bentuk nyata bahwa perusahaan peduli terhadap para karyawannya, sehingga karyawan akan merespon positif terhadap bentuk perhatian perusahaan tersebut dengan bekerja lebih giat lagi sehingga hal tersebut mencapai tujuan perusahaan.
Berikut pengertian program kesejahteraan menurut pandangan para ahli, kesejahteraan karyawan menurut Malayu Hasibuan (2007 : 185) adalah : “Kesejahteraan karyawan adalah balas jasa pelengkap (material dan nonmaterial) yang diberikan kebijaksanaan. Tujuannya untuk mempertahankan karyawan dan memperbaiki kondisi fisik dan mental karyawan agar produktivitas kerjanya meningkat”.
Indikator-indikator dari program kesejahteraan menurut Malayu Hasibuan (2007:188)
yaitu :
1. Program Kesejahteraan Bersifat Ekonomis
Program ini bertujuan untuk memberikan suatu keamanan tambahan ekonomi diatas pembayaran pokok. Jenis-jenis program kesejahteraan ini terdiri atas :
• Uang pensiun
• Uang lebaran/Natal (THR)
• Pakaian dinas
• Uang pengobatan
Program ini ditujukan untuk memudahkan atau meringankan dan biasanya sangat diperlukan oleh para karyawan.
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah :
• Sarana kerohanian
• Sarana olahraga
• Koperasi
• Cuti/istirahat
• Ijin
3. Program Kesejahteraan Bersifat Pelayanan
Merupakan suatu bantuan seperti memberikan kepastian berlangsungnya arus penerimaan penghasilan keluarga sebagai pengganti sebagian atau seluruh penghasilan keluarga sebagai pengganti sebagian atau seluruh penghasilan yang hilang. Program kesejahteraan yang bersifat pelayanan meliputi : asuransi (JAMSOSTEK)
Dengan adanya program kesejahteraan dapat mendorong disiplin kerja karyawan agar lebih tepat waktu dalam melaksanakan tugas dan selain itu untuk mempertahankan karyawannya dalam jangka panjang. Menurut Bejo Siswanto
Sastrohadiwiryo (2002:291)adalah : “Disiplin kerja adalah suatu sikap menghormati,
Indikator-indikator dari disiplin kerja menurut Bejo Siswanto Sastrohadiwiryo
(2002:291)adalah :
1. Kehadiran
Kehadiran adalah kehadiran karyawan setiap harinya didalam perusahaan. Kehadiran dapat diartikan pula dimana karyawan selalu datang dan pulang tepat pada waktunya.
2. Mentaati peraturan yang berlaku
Mentaati peraturan yang berlaku adalah keadaan menghormati dan melaksanakan peraturan yang berlaku.
3. Sanksi hukuman
Sanksi hukuman berperan penting dalam memelihara kedisiplinan karyawan. Dengan sanksi hukuman yang semakin berat, karyawan akan semakin takut melanggar peraturan-peraturan perusahaan, sikap, dan perilaku indisipliner karyawan akan berkurang.
4. Tanggung jawab
Adanya rasa tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya.
5. Keteladanan pimpinan
Keteladan pimpinan sangat berperan dalam menentukan kedisiplinan karyawan, karena pimpinan dijadikan teladan dan panutan oleh para bawahannya.
Ketegasan dalam menegur dan menghukum setiap karyawan yang indisipliner akan mewujudkan kedisiplinan yang baik pada perusahaan tersebut
7. Peraturan dan prosedur kerja
Peraturan dan prosedur kerja adalah keadaan menghormati dan melaksanakan peraturan yang berlaku
Untuk memperkuat hubungan program kesejahteraan dengan disiplin kerja, berikut kutipan menurut Malayu Hasibuan (2007 : 185) adalah :“Pemberian kesejahteraan akan menciptakan ketenangan, semangat kerja, dedikasi, disiplin dan sikap loyal karyawan terhadap perusahaan sehingga labour turnover relatif rendah”.
Tabel 2.2
Hasil Penelitian Terdahulu
No Penulis Tahun Judul Kesimpulan Persamaan Perbedaan
1 Awang Krida Setyawan (Jurnal mercubuana Universitas Mercubuana Jakarta)
2009 Hubungan pelaksanaan program kesejahteraan dengan disiplin kerja karyawan PT Mugi Rekso Abadi Jakarta
Adanya hubungan positif antara program kesejahteraan dengan disiplin kerja karyawan -Menggunakan kuesioner,waw ancara, observasi dalam pengumpulan datanya, -Variabel independent dan dependent sama
-Peneliti menggunakan metode simple random sampling sedangkan penulis menggunakan propotionate stratified random sampling -Penulis menggunakan spss 11.5 for windows sedangkan penulis menggunakan spss 12.0 for windows 2 R.M Makuri
(Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM Yogyakarta Vol.2 No 1.Maret 2006)
2006 Pengaruh fasilitas,kesej ahteraan dan kompetensi terhadap kepuasan kerja
karyawan di Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer AMIKOM Yogyakarta -Menggunakan kuesioner, wawancara, observasi dalam pengumpulan datanya -Peneliti menggunakan uji F sedangkan penulis
menggunakan uji T
-Peneliti menggunakan korelasi rank spearman sedangkan penulis menggunakan korelasi pearson Desy Arisandy
(Jurnal Psyche Universitas Bina Darma Palembang Vol.1 No.2 Desember 2004)
2004 Hubungan antara persepsi karyawan terhadap disiplin kerja karyawan Bagian Produksi Keramik Adanya hubungan positif antara persepsi karyawan terhadap disiplin kerja karyawan
- Penulis dan peneliti dalam Skoring kuisioner menggunakan skala Likert - Pengumpulan
data berupa observasi, kuesioner, dan
-Peneliti disiplin kerja variabel independent sedangkan penulis variabel dependent -Peneliti
“Ken Lila Production” Di Jakarta
wawancara sedangkan penulis menggunakan korelasi pearson dan MSI 4 Sri Mutmainah
(Universitas Negeri Medan Jurnal Plans Penelitian Ilmu
Manajemen & Bisnis Vol.III No :1 Maret 2008)
2008 Pengaruh Motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja kerja karyawan pada PT Panen Lestari Internusa Medan
Adanya hubungan positif antara Motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja kerja karyawan
-Pengumpulan data berupa observasi, kuesioner, dan wawancara -Peneliti dan
penulis menggunakan metode
deskriptif dan pendekatan kuantitatif
-Penelti menggunakan analisis regresi ganda
sedangkan penulis menggunakan analisis analisi regresi linier sederhana -Peneliti
menggunakan uji F sedangkan penulis
menggunakan uji t
Pada penelitian yang dilakukan oleh Awang Krida Setiawan (2009) dari universitas Mercubuana Jakarta dengan judul “Hubungan pelaksanaan program kesejahteraan kerja dengan disiplin kerja karyawan PT Mugi Rekso Abadi Jakarta” menunjukkan bahwa adanya hubungan positif antara program kesejahteraan dengan disiplin kerja karyawan. Perbedaan penelitian ini dengan Awang Setiawan adalah peneliti menggunakan metode simple random sampling sedangkan penulis menggunakan propotionate stratified random sampling, penulis menggunakan spss 11.5 for windows sedangkan penulis menggunakan spss 12.0 windows. Persamaan penelitian ini dengan Awang Setiawan adalah Menggunakan kuesioner,wawancara, observasi dalam pengumpulan datanya, Variabel independent dan dependent sama.
terhadap kepuasan kerja karyawan di Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer AMIKOM Yogyakarta” menunjukkan bahwa Fasilitas, kesejahteraan, kompetensi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja. Perbedaan penelitian ini dengan R.M Markuri adalah peneliti menggunakan uji F sedangkan penulis menggunakan uji T, peneliti menggunakan korelasi rank spearman sedangkan penulis menggunakan korelasi pearson Persamaan penelitian ini dengan R.M Markuri adalah Menggunakan kuesioner, wawancara, observasi dalam pengumpulan datanya.
- Pada penelitian yang dilakukan oleh Desy Arisandy (2004) dari universitas Bina Darma Palembang dengan judul “Hubungan antara persepsi karyawan terhadap disiplin kerja karyawan Bagian Produksi Keramik “Ken Lila Production” Di Jakarta” menunjukkan adanya hubungan positif antara persepsi karyawan terhadap disiplin kerja karyawan. Perbedaan penelitian ini dengan Desy Arisandy adalah peneliti disiplin kerja variabel independent sedangkan penulis variabel dependent, peneliti menggunakan korelasi rank spearman sedangkan penulis menggunakan korelasi pearson dan MSI. Persamaan penelitian ini dengan Desy Arisandy adalah penulis dan peneliti dalam Skoring kuisioner menggunakan skala Likert, pengumpulan data berupa observasi, kuesioner, dan wawancara.
regresi ganda sedangkan penulis menggunakan analisis analisi regresi linier sederhana, peneliti menggunakan uji F sedangkan penulis menggunakan uji t. Persamaan penelitian ini dengan Sri Mutmaimah adalah Pengumpulan data berupa observasi, kuesioner, dan wawancara, peneliti dan penulis menggunakan metode deskriptif dan pendekatan kuantitatif.
[image:38.595.89.517.338.536.2]Berdasarkan uraian yang terdapat dikerangka pemikiran diatas, maka penulis menggali program kesejahteraan dengan disiplin kerja adalah suatu bagian kerangka pemikiran sebagai berikut :
Gambar 2.1.
Paradi
Gambar 2.1
Paradigma Kerangka Pemikiran
2.3 Hipotesis
Hipotesis menurut Sugiyono (2009:93) merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian. Oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam kalimat pertanyaan.
Disiplin Kerja
1.Kehadiran
2.Mentaati peraturan yang berlaku
3.Sanksi hukuman
4.Tanggung jawab
5.Keteladanan dan ketegasan 6.Peraturan dan prosedur kerja
Bejo Siswanto Sastrohadiwiryo (2002:291)
Program Kesejahteraan
1. Kesejahteraan bersifat ekonomis
2. Kesejahteraan bersifat fasilitas
3. Kesejahteraan bersifat pelayanan
Malayu Hasibuan (2007:188)
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka hipotesis yang akan diuji kebenarannya melalui penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
28 3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sebagai topik
penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Penelitian ini dilakukan untuk
memperoleh data – data yang berkaitan dengan objek penelitian tersebut yang berjudul :
“Pelaksanaan Program Kesejahteraan Dampaknya Terhadap Disiplin Kerja
Karyawan Pada Kantor Pusat PT Pos ndonesia (PERSERO) Bandung”.
Menurut Husein Umar (2004:303), mengatakan bahwa “Objek penelitian
menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian juga dimana dan kapan
penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu”.
Di dalam penelitian ini, penulis mengemukakan dua variabel yang akan diteliti.
Adapun variabel yang akan diteliti di dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel independent (variabel bebas), yaitu variabel yang menjadi sebab terjadinya
atau terpengaruhnya variabel dependent (variabel tidak bebas). Variabel independent
(variabel X) dalam penelitian ini adalah Program Kesejahteraan.
2. Variabel dependent (variabel tidak bebas), yaitu variabel yang dipengaruhi oleh
variabel independent. Variabel dependent (variabel Y) dalam penelitian ini adalah
Program kesejahteraan merupakan faktor penyebab, sedangkan disiplin kerja
merupakan faktor akibat. Objek penelitian ini dilakukan pada karyawan Kantor Pusat PT.
Pos Indonesia (PERSERO) Bandung.
3.2 Metodologi Penelitian
Metode penelitian adalah suatu teknis atau cara mencari, memperoleh,
mengumpulkan atau mencatat data, baik berupa data primer maupun data sekunder yang
digunakan untuk keperluan menyusun suatu karya ilmiah dan kemudian menganalisa
faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga akan terdapat
suatu kebenaran data-data yang akan diperoleh. Dalam penelitian ini metode yang
digunakan adalah deskriptif dan pendekatan kuantitatif.
Metode penelitian menurut Sugiyono (2009:2) ”Metode penelitian pada dasarnya
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.
Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan pendekatan
kuantitatif”
. Metode Deskriptif menurut Sugiyono (2009:206) “Penelitian yang digunakan
untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku umum atau
Adapun tujuan penelitian Deskriptif menurut Husein Umar (2004:47) yaitu untuk
menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat penelitian dilakukan dan
memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu.
Pendekatan kuantitatif menurut Mudjarad Kuncoro (2001:102) “Pendekatan
ilmiah terhadap pengambilan keputusan manejerial dan ekonomi dimana pendekatan ini
terdiri atas perumusan masalah, mencari solusi, menguji solusi, menganalisa hasil dan
mengimplemasikan hasil”.
Tujuan dari metode kuantitatif yaitu membuat suatu uraian secara sistematis
mengenai faktor-faktor dan sifat-sifat dari objek yang diteliti kemudian menggabungkan
antar variabel yang terlibat didalamnya
3.2.1 Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai
pedoman dalam melakukan proses penelitian. Desain penelitian akan berguna bagi semua
pihak yang terlibat dalam proses penelitian, karena langkah dalam melakukan penelitian
mengacu kepada desain penelitian yang telah dibuat.
Menurut Sugiyono (2009:26), menjelaskan proses penelitian dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Sumber masalah
3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan
4. Pengajuan hipotesis
5. Metode penelitian
6. Menyusun instrument penelitian
7. Kesimpulan
Berdasarkan proses penelitian yang dijelaskan diatas, maka desain penelitian pada
penelitian ini dijelaskan sebagai berikut:
1. Sumber masalah
Peneliti menentukan masalah-masalah sebagai fenomena untuk dasar penelitian yaitu
variabel program kesejahteraan dan variabel disiplin kerja karyawan yang ada di Kantor
Pusat PT Pos Indonesia (PERSERO) Bandung.
2. Perumusan masalah
Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui
pengumpulan data. Proses penemuan masalah merupakan tahap penelitian yang paling
sulit karena tujuan penelitian ini adalah menjawab masalah penelitian sehingga suatu
penelitian tidak dapat dilakukan dengan baik jika masalahnya tidak dirumuskan secara
jelas. Rumusan masalah atau pertanyaan penelitian akan mempengaruhi pelaksanaan
tahap selanjutnya didalam tahap penelitian. Pada penelitian ini masalah-masalah
dirumuskan melalui suatu pertanyaan, yang akan diuji dengan cara menguji hipotesis.
Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara (berhipotesis) maka,
peneliti dapat membaca referensi teoritis yang relevan dengan masalah dan berfikir.
Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga dapat digunakan sebagai
bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap masalah penelitian (hipotesis).
Telaah teoritis mempunyai tujuan untuk menyusun kerangka teoritis yang menjadi dasar
untuk menjawab masalah atau pertanyaan penelitian yang merupakan tahap penelitian
dengan menguji terpenuhinya kriteria pengetahuan yang rasional.
4. Pengajuan hipotesis
Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan didukung oleh
penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara empiris (faktual) maka
jawaban itu disebut hipotesis. Hipotesis yang dibuat pada penelitian ini adalah
pelaksanaan program kesejahteraan dampaknya terhadap disiplin kerja karyawan. Untuk
langkah-langkah pengujian hipotesis yaitu menentukan variabel pengukuran,
menentukan hipotesis nol (Ho), menentukan hipotesis alternatif (Hi) dan menguji
tingkat signifikan.
5. Metode penelitian
Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode penelitian yang sesuai,
pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat ketelitian data yang
diharapkan dan konsisten yang di kehendaki. Sedangkan pertimbangan praktis adalah,
penelitian yang digunakan adalah teknik analisis data menggunakan statistik deskriptif
dan kuantitatif.
6. Menyusun instrument penelitian
Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun instrument
penelitian. Instrument ini digunakan sebagai alat pengumpul data. Instrument pada
penelitian ini berbentuk kuesioner, untuk pedoman wawancara atau observasi. Sebelum
instrument digunakan untuk pengumpulan data, maka instrument penelitian harus
terlebih dulu di uji validitas dan reliabilitasnya. Dimana validitas digunakan untuk
mengukur kemampuan sebuah alat ukur dan reliabilitas digunakan untuk mengukur
sejauh mana pengukuran tersebut dapat dipercaya. Setelah data terkumpul maka
selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang
diajukan dengan teknik statistik tertentu. Pada penelitian ini untuk menguji adanya
hubungan program kesejahteraan (variabel X) dengan disiplin kerja karyawan (variabel
Y) digunakan korelasi pearson, dan untuk menguji peran program kesejahteraan
(variabel X) dengan disiplin kerja karyawan (variabel Y) digunakan koefisien
determinasi.
7. Kesimpulan
Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa jawaban
informasi mengenai solusi masalah yang bemanfaat sebagai dasar untuk pembuatan
keputusan.
3.2.2.Operasionalisasi Variabel Penelitian
Operasionalsasi variabel dimaksudkan untuk memperjelas variabel-variabel yang
diteliti beserta pengukuran-pengukurannya. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel
penelitian yaitu :
1. Variabel bebas (Independent Variable)