• Tidak ada hasil yang ditemukan

Badan Keton

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Badan Keton"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Badan Keton (Urin)

Posted by Riswanto on Tuesday, March 9, 2010 Labels: Tes Urine

Badan keton terdiri dari 3 senyawa, yaitu aseton, asam aseotasetat, dan asam β-hidroksibutirat, yang merupakan produk metabolisme lemak dan asam lemak yang berlebihan. Badan keton diproduksi ketika karbohidrat tidak dapat digunakan untuk menghasilkan energi yang disebabkan oleh : gangguan metabolisme karbohidrat (mis. diabetes mellitus yang tidak terkontrol), kurangnya asupan karbohidrat (kelaparan, diet tidak seimbang : tinggi lemak – rendah karbohidrat), gangguan absorbsi karbohidrat (kelainan gastrointestinal), atau gangguan mobilisasi glukosa, sehingga tubuh mengambil simpanan asam lemak untuk dibakar.

Peningkatan kadar keton dalam darah akan menimbulkan ketosis sehingga dapat menghabiskan cadangan basa (mis. bikarbonat, HCO3) dalam tubuh dan menyebabkan asidosis. Pada ketoasidosis diabetik, keton serum meningkat hingga mencapai lebih dari 50 mg/dl.

Keton memiliki struktur yang kecil dan dapat diekskresikan ke dalam urin. Namun, kenaikan kadarnya pertama kali tampak pada plasma atu serum, kemudian baru urin. Ketonuria (keton dalam urin) terjadi akibat ketosis. Benda keton yang dijumpai di urine terutama adalah aseton

dan asam asetoasetat.

Prosedur

Kumpulkan spesimen urine secara acak (urin random atau urin sewaktu). Urin harus segar dan ditampung dalam wadah tertutup rapat. Pengujian harus segera dilakukan, karena penundaan pengujian lebih lama dapat menyebabkan temuan negatif palsu. Hal ini dikarenakan keton mudah menguap. Uji ketonuria dapat dilakukan dengan menggunakan tablet Acetest, atau strip reagen (dipstick) Ketostix atau strip reagen multitest (mis. Combur,

Multistix, Arkray, dsb).

Uji ketonuria dengan tablet Acetest digunakan untuk mendeteksi dua keton utama, yaitu aseton dan asam asetoasetat. Letakkan tablet Acetest di atas kertas saring atau tissue, lalu teteskan urin segar di atas tablet tersebut. Tunggu selama 30 detik. Amati perubahan warna yang terjadi pada tablet tersebut; jika berubah warna menjadi berwarna lembayung terang –

gelap, maka uji keton dinyatakan positif.

Uji ketonuria dengan strip reagen (Ketostix atau strip reagen multitest) lebih sensitif terhadap asam asetoasetat daripada aseton. Celupkan strip reagen ke dalam urin. Tunggu selam 15 detik, lalu amati perubahan warna yang terjadi. Bandingkan dengan bagan warna. Pembacaan dipstick dengan instrument otomatis lebih dianjurkan untuk memperkecil kesalahan dalam

pembacaan secara visual.

Nilai Rujukan

(2)

Masalah Klinis

Uji keton positif dapat dijumpai pada : Asidosis diabetic (ketoasidosis), kelaparan atau malnutrisi, diet rendah karbohidrat, berpuasa, muntah yang berat, pingsan akibat panas, kematian janin. Pengaruh obat : asam askorbat, senyawa levodopa, insulin, isopropil alkohol, paraldehida, piridium, zat warna yang digunakan untuk berbagai uji (bromsulfoftalein dan fenosulfonftalein).

Faktor yang Dapat Mempengaruhi Hasil Laboratorium

 Diet rendah karbohidrat atau tinggi lemak dapat menyebabkan temuan positif palsu. • Obat tertentu (Lihat pengaruh obat)

 Urin disimpan pada temperature ruangan dalam waktu yang lama dapat menyebabkan hasil uji negaif palsu

 Adanya bakteri dalam urin dapat menyebabkan kehilangan asam asetoasetat

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional , yaitu untuk mengidentifikasi badan keton pada urin pasien diabetes mellitus tipe 2 di poli Endokrin

Dan literatur-literatur tersebut dapat disimpulkan bahwa Diabetes Mellitus adalah suatu penyakit kelainan metabolisme karbohidrat yang disebabkan karena gangguan fungsi

Penyakit Diabetes Melitus tipe 1 (DMT1) adalah penyakit autoimun yang ditandai dengan gangguan metabolisme: karbohidrat, protein dan lemak yang disebabkan oleh kekurangan insulin

Keperluan udara oleh tubuh adalah untuk menarik oksigen yang akan digunakan dalam proses metabolisme tubuh menghasilkan energi secara sistem aerobik untuk

Lemak Ketika kita makan makanan tinggi lemak maka lemak ini akan disimpan karena badan akan lebih dahulu menggunakan gula dari karbohidrat sebagai sumber energi.. Ketika sumber

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas petunjuk ilmu yang dikaruniakan- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini yang berjudul “Identifikasi Badan

Asam keton yang dihasilkan masuk ke dalam siklus cREB untuk membentuk energi pada saat karbohidrat banyak terpakai atau dapat membentuk piruvat yang akhirnya menghasilkan glukosa

Tidak ditemukannya perbedaan signifikan retensi berat badan pasca melahirkan berdasarkan konsumsi pasca melahirkan disebabkan ibu dengan konsumsi energi kurang