• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh motif McClelland terhadap Hardiness orang Simalungun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh motif McClelland terhadap Hardiness orang Simalungun"

Copied!
127
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN A

(2)

2. SHORT HARDINESS SCALE

Short Hardiness Scale (SHS)

Below are statements about life that people often feel differently about. Please show how much you think each one is true. Give your honest opinions….there are no right or wrong answers.

1. Most of my life gets spent doing things that are worthwhile.

2. Planning ahead can help avoid most future problems. 3. I don’t like to make changes in my everyday schedule. 4. Working hard doesn’t matter, since only the bosses profit by it.

5. Changes in routine are interesting to me.

6. By working hard you can always achieve your goals. 7. I really look forward to my work.

8. If I’m working on a difficult task, I know when to seek help.

9. Most of the time, people listen carefully to what I say. 10. Trying your best at work really pays off in the end. 11. It bothers me when my daily routine gets interrupted. 12. Most days, life is really interesting and exciting for me. 13. I enjoy the challenge when I have to do more than one thing at a time.

14. I like having a daily schedule that doesn’t change very much.

15. When I make plans, I’m certain I can make them work. 0 = not at all true

(3)

LAMPIRAN B

TRANSLASI SKALA MCCLELLAND DAN HARDINESS 1. TRANSLASI SKALA MOTIF MCCLELLAND

Lingkarilah salah satu dari pilihan berikut yang paling sesuai dengan diri anda!

1. a. Saya membutuhkan masukan ketika menyelesaikan pekerjaan

b. Saya lebih senang bekerja sendiri, dan tidak suka diatur oleh orang lain

c. Saya merasa tidak nyaman ketika bekerja sendiri

2. a. Saya mau merubah kebiasaan saya, supaya saya bisa berkenalan dengan orang baru

b. Saya senang berdebat dengan cara yang baik

c. Saya merasa tidak nyaman jika belum menyelesaikan tugas yang telah saya mulai

3. a. Status adalah hal yang penting bagi saya

b. Saya selalu dilibatkan dalam tugas kepanitiaan

c. Saya bekerja lebih baik, ketika diberi batas waktu untuk menyelesaikan tugas

4. a. Saya melakukan yang terbaik ketika dilibatkan dalam sebuah tantangan

b. Saya lebih suka mengatur orang lain dari pada diatur oleh orang lain

c. Saya peduli terhadap orang lain, terutama ketika mereka sedang marah

5. a. Saya ingin menjadi bos atas diri saya sendiri

b. Saya bersemangat ketika menerima sebuah tanggung jawab

c. Saya dekat dengan atasan saya

6. a. Saya melibatkan orang lain dalam pekerjaan yang saya lakukan

b. Saya memilih menjadi panitia ketika ada acara

c. Saya ingin melakukan yang terbaik, ketika saya diberikan tanggung jawab

7. a. Saya khawatir dengan pendapat orang lain tentang saya

b. Saya ingin mengerjakan sesuatu melebihi orang lain

(4)

8. a. Saya senang dan ingin memiliki hubungan pertemanan yang menyenangkan

b. Saya selalu dilibatkan dalam sebuah tugas kepanitiaan

c. Saya ingin pendapat saya diterima dan digunakan

9. a. Saya ingin keberhasilan yang berbeda dari orang lain

1. Sebagian besar waktu dalam hidup saya dihabiskan untuk melakukan hal yang berguna

2. Bagi saya membuat rencana pada saat ini, dapat menghindari masalah di masa yang akan datang

3. Saya tidak suka merubah jadwal kegiatan saya sehari- hari

4. Tidak ada artinya bekerja keras, karena hanya bos yang mendapatkan hasilnya 5. Perubahan dalam kegiatan sehari- hari, adalah hal yang menarik bagi saya 6. Saya dapat meraih apa yang saya inginkan jika saya bekerja keras

7. Saya mengharapkan hasil yang baik dari pekerjaan yang saya lakukan 8. Saya tahu kapan mencari bantuan ketika mengalami kesulitan

9. Orang- orang sering menyimak dengan baik apa yang saya katakan

10. Saya berusaha melakukan yang terbaik untuk mencapai hasil akhir yang terbaik juga

11. Saya tidak suka jika kegiatan sehari- hari saya terganggu

12. Bagi saya hidup ini adalah hal yang menarik dan menyenangkan 13. Saya senang ketika melakukan beberapa pekerjaan dalam satu waktu

(5)

LAMPIRAN C

SKALA MOTIF MCCLELLAND DAN SKALA HARDINESS 1. SKALA MOTIF MCCLELLAND

Nama/Inisial :

Usia :

Asal Daerah :

SKALA

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(6)

Kata Pengantar

Dengan hormat,

Dalam rangka memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan Sarjana di F.Psikologi, Universitas Sumatera Utara, saya melakukan penelitian untuk penyelesaian tugas akhir tersebut. Untuk itu saya memohon kesediaan dan kerjasama Saudara/i untuk mengisi SKALA ini.

Setiap orang dapat memberi jawaban yang berbeda- beda sesuai dengan dirinya masing-masing. Oleh karena itu, tidak ada jawaban yang salah. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan keadaan diri Anda dengan sejujur-jujurnya.

Jawaban Anda dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini saja.Bantuan Anda akan sangat bermanfaat untuk keakuratan data. Untuk itu, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

(7)

a

PETUNJUK PENGISIAN

Mohon Anda baca dan pahami setiap pernyataan yang disajikan. Silahkan LINGKARI salah satu dari ketiga pilihan dari setiap nomor yang paling menggambarkan diri anda

Contoh pengisian skala :

1. a. Saya membutuhkan masukan ketika menyelesaikan pekerjaan

b. Saya lebih senang bekerja sendiri, dan tidak suka diatur oleh orang lain

c. Saya merasa tidak nyaman ketika bekerja sendiri

Dan apabila anda ingin mengganti alternatif jawaban silahkan menulis tanda garis (-) diatas jawaban anda , lalu pilih jawaban yang sesuai dengan gambaran diri anda.Contoh :

1. a. Saya membutuhkan masukan ketika menyelesaikan pekerjaan

b. Saya lebih senang bekerja sendiri, dan tidak suka diatur oleh orang lain

c. Saya merasa tidak nyaman ketika bekerja sendiri

(8)

Lingkarilah salah satu dari pilihan berikut yang paling sesuai dengan diri anda!

1. a. Saya membutuhkan masukan ketika menyelesaikan pekerjaan

b. Saya lebih senang bekerja sendiri, dan tidak suka diatur oleh orang lain

c. Saya merasa tidak nyaman ketika bekerja sendiri

2. a. Saya mau merubah kebiasaan saya, supaya saya bisa berkenalan dengan orang baru

b. Saya senang berdebat dengan cara yang baik

c. Saya merasa tidak nyaman jika belum menyelesaikan tugas yang telah saya mulai

3. a. Status adalah hal yang penting bagi saya

b. Saya selalu dilibatkan dalam tugas kepanitiaan

c. Saya bekerja lebih baik, ketika diberi batas waktu untuk menyelesaikan tugas

4. a. Saya melakukan yang terbaik ketika dilibatkan dalam sebuah tantangan

b. Saya lebih suka mengatur orang lain dari pada diatur oleh orang lain

c. Saya peduli terhadap orang lain, terutama ketika mereka sedang marah

5. a. Saya ingin menjadi bos atas diri saya sendiri

b. Saya bersemangat ketika menerima sebuah tanggung jawab

c. Saya dekat dengan atasan saya

6. a. Saya melibatkan orang lain dalam pekerjaan yang saya lakukan

b. Saya memilih menjadi panitia ketika ada acara

c. Saya ingin melakukan yang terbaik, ketika saya diberikan tanggung jawab

7. a. Saya khawatir dengan pendapat orang lain tentang saya

b. Saya ingin mengerjakan sesuatu melebihi orang lain

c. Saya ingin disukai dan diterima

8. a. Saya senang dan ingin memiliki hubungan pertemanan yang menyenangkan

b. Saya selalu dilibatkan dalam sebuah tugas kepanitiaan

(9)

9. a. Saya ingin keberhasilan yang berbeda dari orang lain

b. Saya tidak suka tertinggal dalam hal apapun

c. Saya senang memberi arahan ataupun petunjuk pada orang lain

10. a. Saya ingin menghibur dan membantu orang lain

b. Saya mengungkapkan pendapat dengan lancar

c. Saya adalah orang yang memiliki banyak ide

11. a. Saya memikirkan tujuan saya dan cara untuk mencapainya

b. Saya memikirkan bagaimana cara untuk merubah orang lain

c. Saya memikirkan perasaan saya dan perasaan orang lain

PASTIKAN TIDAK ADA JAWABAN YANG KOSONG

(10)

2. SKALA HARDINESS

Nama/Inisial :

Usia:

Asal Daerah:

SKALA

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(11)

Kata Pengantar

Dengan hormat,

Dalam rangka memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan Sarjana di Fakultas Psikologi, Universitas Sumatera Utara, saya melakukan penelitian untuk penyelesaian tugas akhir saya di Fakultas Psikologi USU. Untuk itu saya memohon kesediaan dan kerjasama Saudara/i untuk mengisi skala ini.

Setiap orang dapat memberi jawaban yang berbeda- beda sesuai dengan dirinya masing-masing. Oleh karena itu, tidak ada jawaban yang salah. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan keadaan diri Anda dengan sejujur-jujurnya.

Jawaban Anda dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini saja.Bantuan Anda akan sangat bermanfaat untuk keakuratan data. Untuk itu, saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

(12)

PETUNJUK PENGISIAN

Mohon Anda baca dan pahami setiap pernyataan yang disajikan. Silahkan tandai salah satu pilihan yang tersedia di sebelah kanan pernyataan,berdasarkan keadaan diri Anda yang sesungguhnya dengan memberi tanda silang (X). Tidak ada jawaban benar maupun salah. Isilah sesuai dengan gambaran diri anda

Alternatif jawaban yang tersedia adalah:

- Sangat Tidak Sesuai (STS), jika pernyataan tersebut sangat tidak menggambarkan diri Anda

- Tidak Sesuai (TS), jika pernyataan tersebut tidak menggambarkan diri Anda - Sangat Sesuai (SS), jika pernyataan tersebut sangat menggambarkan diri Anda - Sesuai (S), jika pernyataan tersebut memang menggambarkan diri Anda

Contoh pengisian skala :

No Item STS TS S SS

1 Sebagian besar waktu dalam hidup saya dihabiskan untuk melakukan hal yang berguna

X

Dan apabila anda ingin mengganti alternatif jawaban silahkan menulis tanda garis (-) diatas jawaban anda , lalu pilih jawaban yang sesuai dengan gambaran diri anda. Contoh :

No Item STS TS S SS

1 Sebagian besar waktu dalam hidup saya dihabiskan untuk melakukan hal yang berguna

X

SELAMAT MENGERJAKAN, PASTIKAN TIDAK ADA JAWABAN YANG

(13)

No Item STS TS S SS

1 Sebagian besar waktu dalam hidup saya dihabiskan untuk

melakukan hal yang berguna

2 Bagi saya membuat rencana pada saat ini, dapat menghindari

masalah di masa yang akan datang

3 Saya tidak suka merubah jadwal kegiatan saya sehari- hari

4 Tidak ada artinya bekerja keras, karena hanya bos yang

mendapatkan hasilnya

5 Perubahan dalam kegiatan sehari- hari, adalah hal yang

menarik bagi saya

6 Saya dapat meraih apa yang saya inginkan jika saya bekerja

keras

7 Saya mengharapkan hasil yang baik dari pekerjaan yang

saya lakukan

8 Saya tahu kapan mencari bantuan ketika mengalami

kesulitan

9 Orang- orang sering menyimak dengan baik apa yang saya

katakan

10 Saya berusaha melakukan yang terbaik untuk mencapai hasil

akhir yang terbaik juga

11 Saya tidak suka jika kegiatan sehari- hari saya terganggu

12 Bagi saya hidup ini adalah hal yang menarik dan

menyenangkan

13 Saya senang ketika melakukan beberapa pekerjaan dalam

satu waktu

14 Saya senang memiliki kegiatan sehari- hari yang tidak terlalu

banyak berubah

15 Saya akan melaksanakan apa yang telah saya rencanakan

PASTIKAN TIDAK ADA JAWABAN YANG KOSONG

(14)

LAMPIRAN E

2. Hasil Uji Reliabilitas Motif McClelland

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.332 11

3. Haisl Uji Linearitas Hardiness, need for Achievement, need for power , need for

affiliation

a. Hardiness & Need for Achievement

ANOVA Table

Within Groups 8165.322 741 11.019

(15)

b. Hardiness & Need for Power

Within Groups 8446.099 743 11.368

Total 8652.395 749

c. Hardiness & Need for Affiliation

ANOVA Table

Within Groups 8375.303 742 11.287

(16)

4. Hasil Uji Multikolinearitas & Heterokedastisitas\

(17)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 314.047 3 104.682 9.366 .000a

Residual 8338.348 746 11.177

Total 8652.395 749

a. Predictors: (Constant), Affiliation, Power, Achievement b. Dependent Variable: Hardiness

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Correlations

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta

Zero-order Partial Part Tolerance VIF

1 (Constant) 25.317 7.855 3.223 .001

Achievement .768 .718 .358 1.071 .285 .190 .039 .038 .012 86.655

Power .356 .718 .135 .495 .621 -.106 .018 .018 .017 57.288

Affiliation .367 .714 .150 .513 .608 -.115 .019 .018 .015 66.435

(18)
(19)

92 DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. 2005. Penyusunan Skala Psikologi Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bartone, T. Paul, N. 2007. Growing Transformational leaders : Exploring the role

of personality Hardiness. Wasington, USA . The National University

Bartone, T. Priest, R. 2007. Sex Diffrences in Hardiness and Health Among west

Point Cadets. USA . United States Military Academy

Baumeister, R. F. 2007. Encyclopedia of Social Psychology. USA. Sage Publications.

Byrne,D. 2006. Social Psychology Eleventh Edition. New York . Pearson

Cooper, C. L. 2015. Handbook of Stress Medicine and Health : 2nd Edition. New York Boca Raton. CRC PRESS.

Dibartolo,M. 2001. Appraisal, coping hardiness and self-perceived. Disertasi Williamsport Lycomming College

Field, A. 2009. Discovering Statistic USING SPSS, Third Edtion. London : SSAGE

Goldenberg, D. 1999. Hardiness and anxiety as predictor of academic success in first year, full-time, and part-time RN students. Disertasi The University of Western Canada

Hall, C. S. And Lindsey, G.(1993). Theory of Personality. San Fransisco : Josset-Bass Publisher,

Hartiaji, D. 2009. Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa yang berkuliah dengan jurusan pilihan orang tua. Jurnal Psikologi Pendidikan . Fakultas Psikologi. Universitas Gunadarma

Hogg, M. A & Tindale R.S. 2002. Blackwell Handbook Psychology : Group

Process. USA Blackwell Publishers Inc .

Laberg, J.C, Johnsen, H. 2009. Big five Personality Factors, Hardiness, and Social Judgement as predictors of Leaders Performance. Disertasi . University of Bergern, Norway

Lusiana, M. 2009. Hubungan Tipe Kepribadian dengan Prestasi Akademik pada

Mahasiswa Fakultas Kedokteran. Jurnal Psikologi Pendidikan.

(20)

93

Luthanz, F. 2005. Organizational Behavior. New York : McCgrawhill

Luthfiatuz. Z. 2012. Hubungan antara Hardiness dan Ketakuan akan

Kegagalan pada Pegawai Wanita RSUD LAWANG.Jurnal Psikologi.

Universitas islam malik ibrahim

Maddi, S. 2013. Hardiness Turning Stressful Circumtances Into Resilient Growth, Springer. London

Maddi, S. , Kobasa, S. C., & Khan, S. 2000. Hardiness & health: A prospective study, 42, (1), 168 -17

McGraw. R. 2010. The origin of Psychology.McGrawHill. New York

McShane, L, S. 2008. Organizational Behavior. McCgrawHill. New York

Moskowitz, G. 2005. Social Cognition. New York : Guildford

Papalia.O. 2007 Human Development.McGrawHill : New York

Robbins, S. 2008. Organizational Behavior, Concepts, Application. New York .McGrawhill

Roland, R., Picano. J. 2008. Psychological Hardiness predicts success in US Army Special Force Candidates. Disertasi National University Washington USA

Rosenberg, F. 2010. Psychology Making Connections. New York:McGrawhill

Santrock, J.W. (1991). Life Span Development (7th ed). New York :McGraw-Hill

Sarafino. 2011. Health Psychology Biopsychology Interaction, 7th Edition. New

York : John Willey and Sons,Inc

Saragih, S., 2008 . Suku Simalungun. Citama Vigora : Jakarta

Schultz, S. 2005. Theories of Personality Eighth Edition. Wadsworth Engage Learning : USA

Sugiyono, 2012. Statistika untuk Penelitian. Alfa beta : Bandung

Shaffer, D.R. 2005. Social and Personality Development: Thomson Learning.USA

Tjiong, L. 2000. The Relationship Between Emotional Intelligence, Hardiness,

and Job Stress among Registered Nurses .Disertasi Faculty of the

(21)

94

(22)

40 BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah elemen penting dalam penelitian, sebab metode

penelitian membatasi penelitian dengan garis-garis yang sangat cermat untuk

menjaga agar pengetahuan yang dicapai dari penelitian dapat memiliki keilmiahan

yang tinggi(Azwar, 2005).

Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian karena menyangkut

cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan

keputusan hasil penelitian. Pembahasan dalam metode penelitian meliputi

identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, populasi, sampel, dan teknik

pengambilan sampel penelitian, metode pengambilan data, uji validitas, dan

reliabilitas alat ukur, prosedur penelitian, dan metode analisa data.

Data penelitian dianalisa dengan multiple regression. Fokus dari penelitian

ini adalah untuk melihat pengaruh dari satu/lebih variabel terhadap variabel yang

lain, yaitu pengaruh keseluruhan bentuk dan masing-masing bentuk motif

McClelland terhadap hardiness orang Simalungun di Raya.

A. IDENTIFIKASI VARIABEL

Variabel adalah suatu konsep tentang atribut ataupun sifat yang terdapat

pada subjek penelitian yang beraneka ragam secara kuantitatif maupun kualitatif

(Azwar, 2005). Sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka yang menjadi variabel

(23)

41

1. Variabel bebas : Motif McClelland (Need for Achievement, Need for

Power, Need Affiliation

2. Variabel tergantung : Hardiness

B. DEFINISI OPERASIONAL 1 . Hardiness

Hardiness adalah kemampuan individu untuk bertahan, stabil dan optimis

dalam menghadapi stress, dan mampu dalam menghadapi berbagai peristiwa

dalam kehidupannya.

Hardiness akan diukur dengan menggunakan skala hardiness yang disusun

berdasarkan aspek dari hardiness yaitu :

a. Komitmen adalah kecenderungan individu untuk meyakini bahwa dalam

keadaan buruk sekalipun, individu akan tetap bertahan dalam situasi tersebut.

Individu yang berkomitmen tidak akan melakukan penghindaran maupun

menjauhkan diri.

b. Kontrol adalah kecenderungan untuk menerima dan percaya bahwa

individu dapat mengontrol dan mempengaruhi suatu kejadian dengan

(24)

42

c. Challenge (Tantangan)

Challenge merupakan kemampuan individu untuk menerima bahwa

kehidupan tidak lepas dari kejadian-kejadian yang menyebabkan stres. Kejadian

yang menyebabkan stress dianggapanya sebagai tantangan dalam hidup.

Skala Hardiness ini berisi pernyataan – pernyataan yang disusun oleh

peneliti sesuai dengan aspek yang mendasari yaitu kontrol, komitmen, dan

tantangan. Seseorang disebut hardiness jika dalam skala menjawab dengan skor

untuk pernyataan favorable adalah 3 (sangat sesuai), sedangkan untuk

pernyataan unfavorable adalah o (sangat sesuai). Semakin tinggi skor yang

diperoleh berarti semakin baik hardiness yang dimiliki oleh subjek, sebaliknya

semakin rendah skor yang diperoleh, berarti semakin buruk hardiness yang

dimiliki oleh subjek.

2. Motif McClelland

McClelland mengemukakan konsep motif sosial adalah kebutuhan yang

untuk mengidentifikasi tiga kebutuhan pada manusia yaitu Need for Achievement,

Need for Affiliation dan Need for Power.

Need for Achievement adalah keinginan untuk berjuang demi memperoleh

keberhasilan dan meraih suatu pencapaian melebihi suatu standard keunggulan

tertentu. Individu yang memiliki semangat kerja yang tinggi akan bergairah untuk

melakukan sesuatu lebih baik dan efisien dibandingkan hasil sebelumnya. Tingkat

(25)

43

karakteristik yang diungkapkan oleh McClelland, Jika semakin tinggi skor yang

diperoleh dalam skala, maka semakin tinggi need for achievement pada orang

tersebut

Need for Power adalah dorongan untuk mengendalikan orang lain, untuk

mempengaruhi perilaku mereka, atau memiliki rasa tanggung jawab pada orang

lain kebutuhan untuk mengenal orang lain, untuk berinteraksi dengan orang lain.

Tingkat Need for Power seseorang diperoleh dari skala yang disusun berdasarkan

karakteristik yang diungkapkan oleh McClelland, Jika semakin tinggi skor yang

diperoleh dalam skala, maka semakin tinggi need for power pada orang tersebut

Need for Affiliation adalah keinginan untuk mendekatkan diri, bekerjasama

atau membalas ajakan orang lain yang bersekutu (orang lain yang menyerupai

atau menyukai subyek), membuat senang dan mencari afeksi dari objek yang

disukai, patuh dan tetap setia kepada orang lain. Tingkat Need for Affiliation

seseorang diperoleh dari skala yang disusun berdasarkan karakteristik yang

diungkapkan oleh McClelland, Jika semakin tinggi skor yang diperoleh dalam

skala, maka semakin tinggi need for affiliation pada orang tersebut

C. Subjek Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Karakteristik

(26)

44

a. Warga Kabupaten Simalungun bersuku Simalungun

Judul penelitian ini adalah Hubungan Hardiness dengan Motif McClelland

Pada orang Simalungun yang tinggal di Raya, berdasarkan hal tersebut maka

subjek penelitian ini adalah warga Kabupaten Simalungun yang bersuku

Simalungun

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2012). Sampel merupakan bagian dari populasi yang dikenai

penelitian. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah warga Kabupaten

Simalungun yang tinggal di Kabupaten Simalungun tepatnya di Ibukota

kabupaten Simalungun Pematang Raya, dan sekitarnya. Sampel berjumlah 750

orang. Karakteristik sampel antara lain :

a. Berusia di atas 18 tahun

Subjek penelitian adalah individu berusia di atas 20 tahun. Menurut teori

neo-Piagetian tahap perkembangan kognitif individu akan mencapai reflective

thinking yang dimulai pada usia antara 18 sampai 25 tahun. Reflective thinking

merupakan tipe penalaran logis yang melibatkan evaluasi aktif dan berkelanjutan

mengenai suatu informasi berdasarkan fakta yang mendukung (Papalia, Old, &

Feldman, 2007).

b. Tinggal selama minimal 5 tahun di Kabupaten Simalungun

Subjek penelitian merupakan orang yang berdomisili di Simalungun

(27)

45

lama di Kabupaten Simalungun, maka subjek lebih paham mengenai kebudayaan

suku Simalungun, dan watak suku Simalungun

3. Sampling

Teknik sampling adalah cara untuk pengambilan sampel dari populasi dalam

jumlah yang sesuai dengan memperhatikan sifat dan penyebaran populasi agar

benar-benar mewakili populasi. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan

sampel incidental sampling. Incidental sampling bersifat non-probability

sampling karena tidak setiap individu dalam populasi memiliki kesamaan yang

sama, hanya individu yang kebetulan dijumpai atau dapat dijumpai oleh peneliti

yang menjadi subjek penelitian ( Sugiyono, 2012)

D. Metode Pengumpulan Data

Metode atau teknik pengumpulan data dalam kegiatan penelitian

mempunyai tujuan untuk mengungkap fakta mengenai variabel yang diteliti

(Azwar, 2005). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan skala. Metode skala

digunakan karena data yang ingin diukur berupa konstruk atau konsep psikologis

yang dapat diungkap secara tidak langsung melalui indikator-indikator perilaku

yang diterjemahkan dalam bentuk item.

Skala yang digunakan pada penelitian adalah skala Likert dan skala subjek

Skala ini merupakan model skala pernyataan sikap yang menggunakan distribusi

respon sebagai dasar penentuan nilai sikap (Azwar, 2005). Adapun skala yang

(28)

46

1. Skala Motif McClelland

Dalam penelitian ini, alat pengukuran Motif McClelland menggunakan alat

ukur Motivational Need Questionnaire yang dikemukakan oleh McClelland

(1998). Alat ukur ini diadaptasi dan ditranslasi ke bahasa indonesia, translasi

menggunakan metode back-to-back translation dimana peneliti dibantu oleh

beberapa orang dibidang linguistik , dan proffesional judgement. Alat ukur ini ini

memiliki 33 aitem pernyataan, yang terbagi kedalam 3 bagian yang terdiri dari

pernyataan untuk variabel Need for Achievement, Need for Power, dan Need for

Affiliation. Dimana alat ukur ini menyediakan 3 pilihan yang jawaban yang setiap

jawaban menggambarkan variabel dari motif McCllenad yakni Need for

Achievement, Need for Power dan Need for Affiliation. Subjek akan memilih salah

satu jawaban dari ketiga pilihan yang disediakan dan apabila sesuai dengan

variabel motif mcClelland akan di skor 1, dan apabila tidak sesuai dengan variabel

mcClelland yang diukur akan di skor 0.

Tabel 1

Blueprint Skala McClelland

Variabel Dimensi Karakteristik Item

Motif McClelland

Need for Achievement 1.Memilih untuk

(29)

47

(30)

48

Need for Affiliation 1.Mencari penerimaan dari orang lain

Pengklasifikasian motif McClelland orang Simalungun yang tinggal di

Kabupaten Simalungun dilakukan dengan mencari mean dan standar deviasi.

Klasifikasi Motif McClelland dibuat menjadi tiga kategori norma, yaitu tinggi,

(31)

49 Tabel 2

Kategorisasi Norma Skala Motif McClelland

Kategori Rentang Nilai

Tinggi X > (M + 1SD)

Sedang (M - 1SD) ≤ X ≤ (M + 1SD)

Rendah X < (M – 1SD)

2. Skala hardiness

Dalam penelitian ini, menggunakan alat ukur Hardiness yang dikemukakan

oleh Suzzanne Kobasa (1995) Setiap aspek-aspek hardiness akan diuraikan ke

dalam sejumlah pernyataan mendukung dan tidak mendukung, dimana subjek

diberikan 4 alternative pilihan yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak sesuai

(N), Sangat tidak sesuai (STS). Alat ukur ini diadaptasi dan ditranslasi ke bahasa

indonesia, translasi menggunakan metode back-to-back translation dimana

peneliti dibantu oleh beberapa orang dibidang linguistik , dan proffesional

judgement. Skala ini terdiri dari pernyataan yang berbentuk favorable dan

unfavorable. Pernyataan favourable merupakan pernyataan yang sesuai atau

mendukung atribut yang diukur, sedangkan pernyataan unfavourable merupakan

pernyataan yang tidak sesuai atau tidak mendukung atribut yang diukur (Azwar,

2005).

Untuk aitem yang mendukung, pilihan SS = 3, pilihan S = 2, pilihan TS =

1, dan pilihan STS = 0. Sedangkan untuk aitem yang tidak mendukung (

(32)

50 Tabel 3

Blueprint skala Hardiness

Variabel Aspek Indikator Item

Hardiness

Kontrol - Individu percaya bahwa ia dapat mengontrol setiap

(33)

51

Pengklasifikasian Hardiness suku Simalungun yang tinggal di Kabupaten

Simalungun dilakukan dengan mencari mean dan standar deviasi. Klasifikasi

Hardiness dibuat menjadi tiga kategori norma, yaitu tinggi, sedang, dan rendah

(34)

52 Tabel 4

Kategorisasi Norma Skala Hardiness

Kategori Rentang Nilai

Tinggi X > (M + 1SD)

Sedang (M - 1SD) ≤ X ≤ (M + 1SD)

Rendah X < (M – 1SD)

E. Reliabilitas dan Validitas Alat Ukur

1. Validitas Alat Ukur

Validitas alat ukur adalah apabila skala tersebut dapat menghasilkan data

yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya. Alat ukur dapat dikatakan mempunyai

validitastinggi apabila alat ukur tersebut menghasilkan data yang relevan dengan

tujuan pengukuran. Sebaliknya alat ukur yang tidak menghasilkan data yang

sesuai dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas

rendah (Azwar, 2012).

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas tampang

(face validity) dan validitas isi (content validity). Validitas tampang merupakan

hal yang penting dalam membuat skala karena tampilan skala akan

membangkitkan minat subjek untuk menjawab dengan sungguh- sungguh.

(Azwar, 2012).

Validitas tampang berusaha dicapai dengan penyajian alat ukur yang rapi,

jelas, serta menarik agar subjek dapat mengisi aitem-aitem dalam skala dengan

konsisten. Validitas isi diusahakan dengan pengujian aitem melalui professional

(35)

53

berkonsultasi dengan pihak lain yang lebih mengerti tentang pembuatan alat ukur

dan variabel yang akan diukur. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi

melalui pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional dari professional

judgement (Azwar,2012). Alat ukur Motif McClelland, dan alat ukur hardiness

merupakan alat ukur yang telah baku yang di adaptasi ke bahasa Indonesia.

Validitas isi dari alat ukur dalam penelitian ini dengan metode back to back

translation dengan bertanya kepada beberapa orang professional judgement, dan

orang dibidang linguistik

2. Reliabilitas Alat Ukur

Menurut Azwar (2012), reliabilitas dicapai apabila dalam beberapa

pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang

relatif sama. Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Cronbach’s Alpha Coeffecient, yaitu suatu bentuk tes yang hanya memerlukan

satu kali pengenaan tes tunggal pada sekelompok individu sebagai subjek dengan

tujuan untuk melihat konsistensi antar aitem atau antar bagian dalam skala

menggunakan SPSS 17.0 for Windows. Pada penelitian ini memakai alat ukur

yang sudah baku, yaitu Short Hardiness Scale (Kobasa,1995) dengan koefisien

alpha 0. 83 ,sementara untuk Motivational Need Quostionnaire ( McClelland, 1998 ) memiliki nilai koefisien alpha 0.90. Namun setelah dilakukan penelitian

terjadi penurunan reliabilitas pada setiap alat ukur, dimana pada Short Hardiness

Scale koefisien alpha 0.543, dan Motivational Need Questionnaire 0.332. Hal ini

(36)

54

dengan yang dimaksud pembuat alat ukur, ataupun pengisian skala yang kurang

serius.

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Prosedur pelaksanaaan penelitian terdiri dari tiga tahap, yaitu persiapan

penelitian, pelaksanaan penelitian, dan pengolahan data.

1. Persiapan Penelitian

Pada tahap ini, peneliti menggunakan skala adaptasi Kobasa yaitu Short

hardiness scale ( 1995) , dan skala adaptasi McClelland yaitu Motivational Need Questionnaire ( 1998 ). Peneliti lalu melakukan metode back-to-back transllation, dimana peneliti dibantu oleh beberapa orang termasuk yang ahli pada

bidang linguistik untuk menterjemahkan ke bahasa indonesia, lalu kembali ke

bahasa inggris, dan diterjemahkan kembali ke bahasa indonesia guna mencapai

makna yang sebenarnya, sehingga mudah dipahami oleh setiap orang yang

membacanya. Skala Hardiness terdiri dari 15 aitem , dan Skala Motif McClelland

terdiri atas 33 aitem yang terbagi kedalam 3 kebutuhan McClelland yaitu Need for

Achievement, Need for Power, dan Need for Affiliation. Skala di print dalam

kertas A4 yang berbentuk booklet.

2. Pelaksanaan Penelitian

Setelah melakukan tahap persiapan penelitian, peneliti melaksanakan

penelitian dengan jumlah sampel yang telah ditetapkan yaitu sebanyak 750 orang.

Pengambilan sampel diambil di daerah Raya Simalungun, yang terbagi kedalam 4

daerah utama yaitu : Pematang Raya, merek Raya, Raya Huluan, dan Sondi Raya.

(37)

55

skala penelitian. Dalam pengisian skala ada sebagian subjek memiliki kendala

bahasa sehingga peneliti membantu menterjemahkan kedalam bahasa

Simalungun.

3. Pengolahan Data Penelitian

Setelah data semua subjek terkumpul, maka data yang terkumpul akan

dianalisis dengan menggunakan program komputer SPSS versi 17 for windows

G. Metode Analisa Data

Pada penelitian ini, uji statistika yang digunakan adalah uji regresi ganda

(multiple regression) dengan menggunakan bantuan SPSS versi 17 for windows.

Sugiyono (2012) menyatakan bahwa uji regresi berganda dengan metode remove

didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal lebih dari satu variabel

independen dengan satu variabel dependen. Untuk melakukan metode analisis

data dengan uji regresi, perlu dilakukan uji asumsi normalitas, uji asumsi

linearitas, uji multikolinearitas, dan uji heterokedastisitas.

1. Uji Normalitas

Uji regresi berganda tidak dapat digunakan apabila data tidak memenuhi

asumsi normalitas. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan untuk

membuktikan bahwa data semua variabel yang berupa skor-skor yang diperoleh

dari hasil penelitian tersebar sesuai dengan kaidah normal. Uji normalitas

dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 for Windows, dengan

(38)

56 2. Uji Linearitas

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah garis regresi antara

variabel dependen dan variabel independen membentuk garis linear atau tidak.

Apabila tidak memenuhi asumsi linearitas maka uji regresi berganda tidak dapat

dilanjutkan (Sugiyono, 2012). Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan

program SPSS 17.0 for Windows.

3. Uji Multikolinearitas

Uji asumsi multikolinearitas dimaksudkan untuk menguji ada tidaknya

hubungan yang linear antara satu varibel bebas dengan variabel bebas lainnya.

Cara untuk melihat apakah terjadi multikolinearitas antara setiap variabel

bebas adalah dengan menggunakan Varianece Inflation Factor (VIF). Apabila

VIF kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa pada setiap variabel bebas

tidak terdapat multikolinearitas, artinya tidak terdapat hubungan antara setiap

variabel bebas (Field, 2009).

4. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah setiap variabel

bebas memiliki varians yang berbeda atau tidak. Uji ini baik apabila dalam setiap

variabel bebas tidak memiliki varians yang berbeda. Apabila nilai probabilitasnya

memiliki nilai signifikansi > nilai alpa yaitu 0.05, maka setiap veariabel bebas

(39)

57 BAB IV

ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan membahas mengenai gambaran umum tentang subjek

penelitian dan hasil penelitian yang berkaitan dengan analisa terhadap data

penelitian. Analisa data pada bab ini berkaitan dengan rumusan masalah yang

akan dijawab maupun variabel yang diteliti oleh peneliti.

A. Gambaran Umum Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah orang Simalungun yang tinggal di Raya,

Kabupaten Simalungun yang berjumlah 750 orang

1. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5

Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (N) Persentase (%)

Laki-Laki 385 51.33

Perempuan 365 48.67

Total 750 100

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa jumlah subjek terbanyak adalah

berjenis kelamin laki-laki sebanyak 385 orang (51.33 %) sedangkan jumlah

(40)

58 2. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Tabel 6

Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Usia Jumlah (N) Persentase (%)

18-25 tahun 184 24.53

26-32 tahun 425 56.67

33-39 tahun 125 16.67

40-46 tahun 10 1.33

47- 53 tahun 6 0.8

Total 750 100

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa subjek yang berada dalam rentang

usia 18-25 tahun berjumlah 184 orang (24.53 %), subjek yang berada dalam

rentang usia 26-32 tahun berjumlah 425 orang (56.67 %), subjek yang berada

dalam rentang usia 33-39 tahun berjumlah 125 orang (16.67%), subjek yang

berada dalam rentang usia 40-46 tahun berjumlah 10 orang (1.33 %), subjek yang

(41)

59 3. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Asal Daerah

Tabel 7

Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Asal Daerah

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa subjek penelitian yang berasal

dari daerah Merek raya berjumlah 150 orang (20 %), yang berasal dari daerah

Pematang Raya berjumlah 300 orang (40 %), yang berasal dari daerah Raya

Huluan berjumlah 100 orang (13.33 %), dan yang berasal dari daerah Sondi Raya

berjumlah 200 orang ( 26.67 %)

B. Hasil Penelitian 1. Hasil Uji Asumsi a. Uji Normalitas

Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan untuk membuktikan bahwa data

mengenai variabel yang diperoleh dari hasil penelitian tersebar sesuai dengan

kaidah normal atau terdistribusi normal . Uji normalitas data menggunakan

metode P-P plot of regression Standardized Residual, yang melihat normalitas

berdasarkan keseluruhan variabel. Data dikatakan normal apabila titik- titik Asal Daerah Jumlah (N) Persentase (%)

Merek Raya 150 20

Pematang Raya 300 40

Raya Huluan 100 13.33

Sondi Raya 200 26.67

(42)

60

mendekati garis diagonal. Dari grafik P-P Plot terlihat titik- titik mendekati garis

diagonal, maka dapat dikatakan data terdistribusi dengan normal.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah garis regresi antara

variabel tergantung (hardiness) dan variabel bebas (motif McClelland)

membentuk garis linear atau tidak. Norma yang digunakan untuk mengetahui

linearitas atau tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel

tergantung adalah dengan melihat nilai sig pada linearity dimana nilainya < 0.05.

Hasil uji linearitas dapat dijelaskan pada tabel berikut:

(43)

61 Linearitas Hardiness, need for achievement, need for power, need for

affiliation

Variabel Sig. Linearity Keterangan

Hardiness & Need For Achievement

0.000 Linear

Hardiness & Need For Power 0.004 Linear

Hardiness & Need For Affiliation

0.001 Linear

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai p linearity Hardiness

dengan Need For Achievement adalah 0.000 < 0.05, Hardiness dengan Need for

Power adalah 0.004 < 0.05, Hardiness dengan Need For Affiliation adalah 0.001 <

0.05. Hal ini berarti kedua variabel disimpulkan memiliki hubungan yang linear.

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk melihat ada atau tidak hubungan

antara variabel bebas yaitu antara masing-masing motif McClelland dengan

melihat Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai VIF kurang dari 10, maka

pada setiap variabel bebas tidak terdapat gejala multikolinearitas, artinya tidak

terdapat hubungan antara setiap variabel bebas. Hasil uji multikolinearitas pada

(44)

62 Tabel 9

Hasil Uji Multikolinearitas

Varibel Tolerance VIF Keterangan

Need For Achievement

0.012 86.655 Terjadi

Multikolinearitas

Need for Power 0.017 57.288 Terjadi

Multikolinearitas

Need for Affiliation 0.015 66.435 Terjadi ultikolinearitas Berdasarkan hasil uji asumsi di atas, ketiga variabel yakini Need for

Achievement, Need for power, dan Need for affiliation mengalami multikolinear,

yang berartiterdapat hubungan antar setiap variabel bebas.

d. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah setiap variabel

bebas memiliki varians yang berbeda atau tidak. Uji ini baik apabila dalam setiap

(45)

63 Tabel 10

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Varibel Sig. Keterangan

Need for Achievement 0,285 Tidak terjadi Heterokedastisitas

Need for Power 0,621 Tidak terjadi Heterokedastisitas

Need for Affiliation 0,608 Tidak terjadi Heterokedastisitas

Berdasarkan hasil uji asumsi di atas dapat disimpulkan bahwa pada Need for

Achievement, Need for Power, dan Need for Affiliation tidak terjadi

heterokedastisitas) dikarenakan nilai signifikansi > nilai alpa yaitu 0.05.

2. Hasil Utama Penelitian

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh motif McClelland yang

terdiri dari : Need for Achievement, Need for Power, dan Need for Affiliation

terhadap Hardiness pada orang Simalungun. Metode analisa yang digunakan

dalam penelitian ini adalah metode multiple regression (Regresi Berganda)

dikarenakan penelitian ini ingin melihat pengaruhi lebih dari 1 variabel bebas

terhadap 1 variabel tergantung. Variabel bebas yang dibahas adalah Motif

McClelland yang terdiri dari Need for Achievement, Need for Power, dan Need for

(46)

64 A. Analisa regresi Linear Berganda

Tabel 11

a. Predictor : (Constant), Affiliation, Power, Achievement b. Dependent Variable : Hardiness

Dari tabel rangkuman Anova ( Tabel 1) maka diketahui nilai Fhitung =

9.366, dengan P= 0.000 (p<0.05). Hal ini berarti model regresi dapat dipakai

untuk memprediksi Hardiness, atau secara bersama- sama Need for Achievement,

Need for Power, Need for Affiliation berpengaruh terhadap Hardiness pada taraf

kepercayaan 95%. Dengan demikian hipotesa 1 diterima.

Tabel 12

a. Predictor : (Constant), Affiliation, Power, Achievement b. Dependent Variable : Hardiness

Dilihat dari tabel 2 koefisien determinasi berganda konstanta Hardiness

adalah 0.032 ( dilihat dari adjusted R square), yang berarti 3.2 % hardiness yang

dimiliki oleh orang Simalungun di Raya dipengaruhi oleh Need for Achievement,

(47)

65

Berdasarkan tabel Coefficient diatas memperlihatkan bahwa nilai B

constant 25.317, hal ini menunjukkan bahwa jika need for achievement, need for

power, need for affiliation diabaikan maka hardiness yang dimiliki subyek

penelitian sebesar 25.317. Nilai B need for achievement 0.768 menunjukkan

bahwa jika need for achievement meningkat sebanyak satu satuan maka

hardiness akan meningkat sebesar 0.768. Nilai B need for power 0.356

menunjukkan bahwa jika need for power meningkat sebanyak satu satuan maka

hardiness akan meningkat sebesar 0.356. Nilai B need for affiliation 0.367

menunjukkan bahwa jika need for achievement meningkat sebanyak satu satuan

maka hardiness akan meningkat sebesar 0.367.

Selanjutnya, dapat dirumuskan garis persamaan regresinya sebagai berikut :

(48)

66

Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen secara parsial

atau individual terhadap variabel dependen, maka dapat dilihat dari tabel diatas.

Dari tabel 14 maka dapat dilihat bahwa nilai r need for achievement = 0.000,

dengan nilai p = 0.190 . Hal ini menunjukkan bahwa need for achievement secara

parsial menjadi prediktor bagi hardiness orang Simalungun di Raya, dengan

pengaruh sebesar 3.61 persen. Artinya walaupun tidak memiliki pengaruh yang

besar terhadap hardiness suku Simalungun, dorongan yang dimiliki oleh

seseorang untuk mencapai suatu prestasi melebihi standard keunggulan

menyebabkan tinggi rendahnya hardiness pada orang Simalungun di Raya

Dari tabel diatas terlihat bahwa Need for Power tidak menjadi prediktor bagi

Hardiness orang Simalungun di Raya. Artinya keinginan untuk mengendalikan

orang lain, dominan di suatu kelompok tidak menyebabkan tinggi rendahnya

(49)

67

Pada suku Simalungun Need for Affiliation tidak menjadi prediktor bagi

hardiness orang Simalungun di Raya. Artinya kebutuhan untuk bersama- sama

dengan orang lain tidak menyebabkan tinggi rendahnya hardiness pada orang

Simalungun di Raya.

3. Hasil Analisa Tambahan A. Deskripsi Data Penelitian

Deksripsi data penelitian dilampirkan untuk mengetahui karakteristik data

pokok yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Deskripsi data pokok

yang dilampirkan adalah perbandingan rerata empiris, rerata hipotetik penelitian,

dan distribusi skor perolehan berdasarkan kategori tertentu.

Rerata empiris diperolah dari respon subjek, sedangkan rerata hipotetik

diperoleh dari rerata kemungkinan diperoleh subjek atas jawaban skala yang

diberikan. Dalam penelitian ini skala yang diberikan adalah skala Motif

McClelland, dan Hardiness

a. Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Hardiness

Pada skala Hardiness terdapat 15 aitem yangdinilai dan menjadi data

penelitian dengan rentang skor 0 sampai 3 sehingga dihasilkan skor minimum 18

dan skor maksimum 40. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh total skor

minimum 0 dan skor maksimum 45. Hasil perhitungan mean empirik dan mean

(50)

68 Tabel 15

Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik hardiness

Berdasarkan tabel di atas diperoleh mean empirik Hardiness sebesar 29

dengan standar deviasi 31.4027. Selanjutnya mean hipotetik sebesar 22.5 dengan

standar deviasi 7.5. Artinya jika dilihat perbandingan antara mean empirik dan

hipotetik, mean hipotetik lebih kecil dari mean empirik. Hasil ini menunjukkan

bahwa Hardiness populasi pada umumnya lebih rendah daripada Hardiness pada

subjek penelitian, sehingga dapat disimpulkan bahwa subjek dalam penelitian ini

memiliki hasil skor Hardiness yang lebih tinggi daripada yang diperkirakan alat

ukur.

b. Nilai empirik dan Nilai hipotetik Need for Achievement

Pada skala Need for Achievement terdapat 11 aitem yang dinilai dan menjadi

data penelitian dengan rentang skor 0 sampai 1 sehingga dihasilkan skor

minimum 1 dan skor maksimum 9. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh total

skor minimum 0 dan skor maksimum 11. Hasil perhitungan mean empirik dan

mean hipotetik Need for Achievement dijelaskan pada tabel berikut:

Variabel Empirik Hipotetik

Hardines

Min Max Mean SD Min Max Mean SD

(51)

69 Tabel 16

Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik need for achievement

Berdasarkan tabel di atas diperoleh mean empirik Need for Achievement

sebesar 5 dengan standar deviasi 0.999. Selanjutnya mean hipotetik sebesar 5.5

dengan standar deviasi 1.83. Artinya jika dilihat perbandingan antara mean

empirik dan hipotetik, mean hipotetik lebih besar dari mean empirik. Hasil ini

menunjukkan bahwa Need for Achivement populasi pada umumnya lebih tinggi

daripada Need for Achievement pada subjek penelitian, sehingga dapat

disimpulkan bahwa subjek dalam penelitian ini memiliki hasil skor Need for

Achievement yang lebih rendah daripada yang diperkirakan alat ukur.

c. Nilai empirik dan Nilai hipotetik Need for Power

Pada skala Need for Power terdapat 11 aitem yang dinilai dan menjadi data

penelitian dengan rentang skor 0 sampai 1 sehingga dihasilkan skor minimum 1

dan skor maksimum 7. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh total skor minimum

0 dan skor maksimum 11. Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik

Need for Power dijelaskan pada tabel berikut:

Variabel Empirik Hipotetik

Need for Achievement

Min Max Mean SD Min Max Mean SD

(52)

70 Tabel 17

Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik need for power

Berdasarkan tabel di atas diperoleh mean empirik Need for Power sebesar 4

dengan standar deviasi 2.2147. Selanjutnya mean hipotetik sebesar 5.5 dengan

standar deviasi 1.83. Artinya jika dilihat perbandingan antara mean empirik dan

hipotetik, mean hipotetik lebih besar dari mean empirik. Hasil ini menunjukkan

bahwa Need for Power populasi pada umumnya lebih tinggi daripada Need for

Power pada subjek penelitian, sehingga dapat disimpulkan bahwa subjek dalam

penelitian ini memiliki hasil skor Need for Power yang lebih rendah daripada

yang diperkirakan alat ukur.

c. Nilai empirik dan Nilai hipotetik Need for Affiliation

Pada skala Need for Affiliation terdapat 11 aitem yang dinilai dan menjadi

data penelitian dengan rentang skor 0 sampai 1 sehingga dihasilkan skor

minimum 1 dan skor maksimum 8. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh total

skor minimum 0 dan skor maksimum 11. Hasil perhitungan mean empirik dan

mean hipotetik Need for Affiliation dijelaskan pada tabel berikut:

Variabel Empirik Hipotetik

Need for Power

Min Max Mean SD Min Max Mean SD

(53)

71 Tabel 18

Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik need for affiliation

Berdasarkan tabel di atas diperoleh mean empirik Need for Affiliation

sebesar 4.5 dengan standar deviasi 3.6013. Selanjutnya mean hipotetik sebesar

5.5 dengan standar deviasi 1.83. Artinya jika dilihat perbandingan antara mean

empirik dan hipotetik, mean hipotetik lebih besar dari mean empirik. Hasil ini

menunjukkan bahwa Need for Affiliation populasi pada umumnya lebih tinggi

daripada Need for Affiliation pada subjek penelitian, sehingga dapat disimpulkan

bahwa subjek dalam penelitian ini memiliki hasil skor Need for Affiliation yang

lebih rendah daripada yang diperkirakan alat ukur.

B. Kategorisasi Data Penelitian

a. Kategorisasi Hardiness

Norma kategorisasi yang digunakan pada Hardiness adalah sebagai berikut:

Variabel Empirik Hipotetik

Need for Affiliation

Min Max Mean SD Min Max Mean SD

(54)

72 Norma Kategorisasi hardiness

Rentang Nilai Kategorisasi

X < (µ-1.0 SD) Rendah

(µ-1.0SD) ≤ X ≤ (µ+1.0 SD) Sedang

X > (µ+1.0 SD) Tinggi

Besar mean hipotetik hardiness adalah 22.5 dengan standar deviasi 7.5

sehingga kategorisasi yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Tabel 19

Hasil Norma Kategorisasi Hardiness

Rentang Nilai Kategorisasi Jumlah Persentase (%)

X < 15 Rendah 0 0 %

15 ≤ X ≤ 30 Sedang 62 8.26 %

X > 30 Tinggi 688 91.74%

Total 750 100 %

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar orang Simalungun

yang berdomisili di Raya memiliki Hardiness dalam kategori yang tinggi yakni

91.74 %. Selain itu, orang Simalungun berada dalam kategori yang sedang yakni

8.26 %, dan tidak ada orang Simalungun yang berada dalam kategori rendah.

(55)

73

Norma kategorisasi yang digunakan pada Need for Achievement adalah

sebagai berikut:

Norma Kategorisasi Need fo achievement

Rentang Nilai Kategorisasi

X < (µ-1.0 SD) Rendah

(µ-1.0SD) ≤ X ≤ (µ+1.0 SD) Sedang

X > (µ+1.0 SD) Tinggi

Besar mean hipotetik need for achievement adalah 5.5 dengan standar

(56)

74 Tabel 20

Hasil Norma Kategorisasi Need for Achievement

Rentang Nilai Kategorisasi Jumlah Persentase (%)

X < 3.67 Rendah 42 5.6

3.67 ≤ X ≤ 7.33 Sedang 671 89.47

X > 7.33 Tinggi 37 4.93

Total 750 100 %

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar orang Simalungun

yang berdomisili di Raya memiliki Need for Achievement dalam kategori yang

sedang yakni 89.47 %. Selain itu, orang Simalungun berada dalam kategori yang

tinggi sebesar 5.6 %, dan berada dalam kategori rendah sebesar 4.93 %

c. Kategorisasi Need for Power

Norma kategorisasi yang digunakan pada Need for Power adalah sebagai

(57)

75

Norma Kategorisasi Need for Power

Rentang Nilai Kategorisasi

X < (µ-1.0 SD) Rendah

(µ-1.0SD) ≤ X ≤ (µ+1.0 SD) Sedang

X > (µ+1.0 SD) Tinggi

Besar mean hipotetik need for power adalah 5.5 dengan standar deviasi

3.398 sehingga kategorisasi yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Tabel 21

Hasil Norma Kategorisasi Need for Power

Rentang Nilai Kategorisasi Jumlah Persentase (%)

X < 3.67 Rendah 497 66.27

3.67 ≤ X ≤ 7.33 Sedang 253 33.73

X > 7.33 Tinggi 0 0

Total 750 100 %

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar orang Simalungun

yang berdomisili di Raya memiliki Need for Power dalam kategori yang rendah

yakni 66.27 %. Selain itu, orang Simalungun berada dalam kategori yang sedang

(58)

76

d. Kategorisasi Need for Affiliation

Norma kategorisasi yang digunakan pada Need for Affiliation adalah

sebagai berikut:

Norma Kategorisasi Need for affiliation

Rentang Nilai Kategorisasi

X < (µ-1.0 SD) Rendah

(µ-1.0SD) ≤ X ≤ (µ+1.0 SD) Sedang

X > (µ+1.0 SD) Tinggi

Besar mean hipotetik need for affiliation adalah 5.5 dengan standar deviasi

(59)

77 Tabel 22

Hasil Norma Kategorisasi Need for Affiliation

Rentang Nilai Kategorisasi Jumlah Persentase (%)

X < 3.67 Rendah 159 21.2

3.67 ≤ X ≤ 7.33 Sedang 589 78.53

X > 7.33 Tinggi 2 0.27

Total 750 100 %

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar orang Simalungun

yang berdomisili di Raya memiliki Need for Affiliation dalam kategori yang

sedang yakni 78.53 %. Selain itu, orang Simalungun berada dalam kategori yang

tinggi sebesar 21.2 %, dan dalam kategori rendah sebesar 0.27%

C. Gambaran Motif McClelland dan Hardiness pada Orang Simalungun di Raya

Tabel 23

Dari tabel diatas terlihat pada orang Simalungun need for achievement

adalah kebutuhan yang paling menonjol dibanding need for power, dan need for

affiliation. Selanjutnya, need for affiliation merupakan kebutuhan yang paling

Mean Std. Deviation N

Need for Achievement 5.17 1.58 750

Need for Power 2.21 1.28 750

Need for Affiliation 3.60 1.39 750

Hardiness 31.40 3.39 750

(60)

78

menonjol pada orang Simalungun, dilanjutkan dengan need for power. Need for

Achievement memiliki mean sebesar 5.17, need for affiliation memiliki mean

sebesar 3.60¸dan need for power sebesar 2.21

Rentang Nilai Kategorisasi Jumlah Persentase (%)

X < 15 Rendah 0 0 %

15 ≤ X ≤ 30 Sedang 62 8.26 %

X > 30 Tinggi 688 91.74%

Total 750 100 %

Dari tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar orang Simalungun memiliki

(61)

79 D. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada pengaruh motif

McClelland yang terdiri dari : Need for Achievement, Need for Power,dan Need

for Affiliation terhadap Hardiness pada orang Simalungun. Hipotesis pada

penelitian ini adalah terdapat pengaruh Need for Achievement, Need for Power,

dan Need for Affiliation secara signifikan terhadap Hardiness pada orang

Simalungun di Raya. Dari hasil analisa data menunjukkan bahwa hipotesa

pertama diterima ( Fhitung = 9.366, dengan P= 0.000 (p<0.05 ). Hal ini berarti

need for achievement, need for power, dan need for affiliation bersama- sama

menjadi prediktor bagi munculnya hardiness pada orang Simalungun di Raya,

dengan memberikan sumbangan sebesar 3.2%. Meski cenderung tidak besar,

namun dapat dikatakan apabila semakin besar kebutuhan seseorang dalam

mencapai sebuah pencapaian melebihi standard, semakin besar kebutuhan

individu untuk mempengaruhi orang lain dan semakin besar kebutuhan orang

untuk berinteraksi denga orang lain maka individu tersebut akan semakin

memiliki hardiness yang tinggi. Hal ini memperkuat asumsi sebelumnya yang

menyatakan kebutuhan individu yang dipengaruhi oleh lingkungan merupakan

indikator dari munculnya hardiness pada seorang individu. Dari hasil penelitian

terlihat sumbangsi need for achievement, neeed for power, need fof affiliation

sebesar 3.2 % terhadap munculnya hardiness pada diri individu, hal itu

menunjukkan sebesar 96.8 % tinggi rendahnya hardiness pada orang Simalungun

(62)

80

2001), etnis ( Dibartolo,2001), emotional intelligence (Tjiong, 2000) dan

sebagainya.

Hipotesa selanjutnya yang diajukan adalah terdapat pengaruh need for

achievement terhadap hardiness pada orang Simalungun di Raya. Dari hasil

analisa data menunjukkan bahwa hipotesa kedua diterima ( dengan r= 0.000 , dan

P = 0.190) Hal ini terlihat bahwa sebesar 3.61 persen hardiness pada suku

Simalungun dipengaruhi oleh Need for Achievement. Need for Achievement

adalah kecenderungan umum yang dimiliki untuk berjuang demi memperoleh

keberhasilan dan meraih suatu standard keunggulan yang tinggi. Individu yang

memiliki semangat kerja yang tinggi akan bergairah untuk melakukan sesuatu

lebih baik dan efisien dibandingkan hasil sebelumnya. Individu yang memiliki

motif atau dorongan untuk mencapai sebuah pencapaian yang melebihi suatu

standard keunggulan yang tinggi biasanya bekerja secara mandiri dan cepat serta

senang berkompetisi. Kesimpulan yang dapat diambil adalah kebutuhan untuk

mencapai prestasi melebihi suatu standard merupakan prediktor positif terhadap

munculnya hardiness pada penelitian ini terkhusus pada orang Simalungun di

Raya. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Roland

dan Picano (2008) yang menyatakan individu yang memiliki kebutuhan untuk

mencapai prestasi (Need for Achievement) yang tinggi akan memiliki Hardiness

yang tinggi pula, pada orang Simalungun menunjukkan bahwa adanya pengaruh

Need for Achievement terhadap Hardiness pada orang Simalungun.

Hipotesa selanjutnya yang diajukan adalah terdapat pengaruh need for

(63)

81

menunjukkan bahwa hipotesa ketiga ditolak. Pada tabel 14 terlihat juga r pada

need for power sebesar 0.002. Need for Power adalah keinginan untuk

mengendalikan orang lain, untuk mempengaruhi perilaku mereka, atau memiliki

rasa tanggung jawab pada orang lain. Pada hasil utama penelitian ini, terlihat

bahwa Need for Power tidak memiliki pengaruh terhadap Hardiness pada orang

Simalungun. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa need for power tidak

memberikan pengaruh terhadap tinggi rendahnya Hardiness pada orang

Simalungun di Raya. Hasil penelitian ini tentu tidak sesuai dengan penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Laberg dan Johnsen (2009) yang menyatakan

individu dengan keinginan untuk mengontrol orang lain, mengendalikan orang

lain akan memiliki Hardiness yang tinggi. Pada penelitian ini justru terlihat bahwa

Need for Power atau keinginan untuk mengontrol orang lain dan mengendalikan

orang lain tidak berkontribusi terhadap Hardiness orang Simalungun.

Multicollinearity yang terjadi pada variabel Need for Power kemudian juga

mempengaruhi hasil penelitian melalui terjadinya kesalahan pada standar

koefisien yang dihasilkan, artinya hasil penelitian kurang representative (Field,

2009). Menurut Sortaman Saragih (2008) , kebanyakan orang Simalungun sangat

menjaga perasaan orang lain, orang Simalungun cenderung menghindari konflik,

dan cenderung tidak ingin untuk mengendalikan orang lain. Hal ini terlihat juga

dari kategorisasi data Need for Power, terlihat bahwa orang Simalungun pada

umumnya memiliki Need for Power yang berada dalam kategori rendah. Sesuai

penjelasan diatas maka hardiness pada orang Simalungun tidak semata- mata

(64)

82

Hipotesa selanjutnya yang diajukan adalah terdapat pengaruh need for

affiliation terhadap hardiness pada orang Simalungun di Raya. Dari hasil analisa

data menunjukkan bahwa hipotesa keempat ditolak. Pada tabel 14 yaitu excluded

variabel terlihat r pada need for affiliation sebesar 0.004. Need fo Affiliation

adalah kebutuhan akan suatu persahabatan, berkaitan dengan adanya keinginan

untuk memastikan, memelihara atau mementingkan efektivitas dari hubungan

dengan individu atau kelompok. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terlihat

bahwa Need for Affiliation tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

Hardiness pada orang Simalungun. Disimpulkan bahwa need for affiliation tidak

memberikan pengaruh terhadap tinggi rendahnya Hardiness pada orang

Simalungun di Raya. Hasil penelitian ini tentu tidak sesuai dengan penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Laberg dan Johnsen (2009) yang menyatakan

individu dengan keinginan untuk mengontrol orang lain, mengendalikan orang

lain akan memiliki Hardiness yang tinggi. Pada penelitian ini justru terlihat bahwa

Need for Affiliation tidak berkontribusi terhadap Hardiness orang Simalungun. Multicollinearity yang terjadi pada variabel Need for Affiliation kemudian juga

mempengaruhi hasil penelitian melalui terjadinya kesalahan pada standar

koefisien yang dihasilkan, artinya hasil penelitian kurang representative (Field,

2009). Padahal menurut Sortaman Saragih (2008), orang Simalungun adalah

orang yang memiliki kebutuhan akan persahabatan yang tinggi dengan orang lain.

Orang Simalungun juga seringkali menghindari konflik untuk memelihara

hubungan antar individu maupun antar kelompok. Namun pada penelitian ini

Gambar

Tabel 1
Tabel  2
Tabel 3
Tabel  4
+7

Referensi

Dokumen terkait

I ni merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk melihat gambaran motif sosial ( Need for Achievement, Need for Affiliation dan Need for Power) pada mahasiswa

“Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Makanan Sehat dan Gizi Seimbang di Desa Merek Raya Kecamatan Raya kabupaten Simalungun Tahun 2010”, ini guna

Dari hasil analisis data diperoleh F hitung 58,383 signifikansinya 0,000 dengan hasil penelitian ada pengaruh optimisme terhadap hardiness pada pasien penyakit jantung koroner (Y

Atas berkat Rahmat dan Kebesaran-Nya peneliti dapat menyelesaikan laporan penelitian dengan judul “Pengaruh Pemenuhan kebutuhan Psikologis Terhadap Academic Hardiness

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis: 1) Pengaruh tingkat pendidikan orang tua terhadap tingkat pendapatan orang tua (pedagang) toko/kios di Pasar

ketentuan.. Kerangka Penelitian Pengaruh Hardiness Atas Kuat Lemahnya Peranan Beban Kerja Mental terhadap Stres Kerja pada Frontliner di Bank Mandiri

Pengaruh Hardiness terhadap Employee Engagement pada PNS Kementerian Pekerjaan Umum.. Yessica 1 dan Siti

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul PENGARUH HARDINESS, BEBAN KERJA, DAN FAKTOR DEMOGRAFI TERHADAP STRES KERJA GURU SMA NEGERI DI TANGERANG SELATAN adalah