LAMPIRAN A
2. SHORT HARDINESS SCALE
Short Hardiness Scale (SHS)
Below are statements about life that people often feel differently about. Please show how much you think each one is true. Give your honest opinions….there are no right or wrong answers.
1. Most of my life gets spent doing things that are worthwhile.
2. Planning ahead can help avoid most future problems. 3. I don’t like to make changes in my everyday schedule. 4. Working hard doesn’t matter, since only the bosses profit by it.
5. Changes in routine are interesting to me.
6. By working hard you can always achieve your goals. 7. I really look forward to my work.
8. If I’m working on a difficult task, I know when to seek help.
9. Most of the time, people listen carefully to what I say. 10. Trying your best at work really pays off in the end. 11. It bothers me when my daily routine gets interrupted. 12. Most days, life is really interesting and exciting for me. 13. I enjoy the challenge when I have to do more than one thing at a time.
14. I like having a daily schedule that doesn’t change very much.
15. When I make plans, I’m certain I can make them work. 0 = not at all true
LAMPIRAN B
TRANSLASI SKALA MCCLELLAND DAN HARDINESS 1. TRANSLASI SKALA MOTIF MCCLELLAND
Lingkarilah salah satu dari pilihan berikut yang paling sesuai dengan diri anda!
1. a. Saya membutuhkan masukan ketika menyelesaikan pekerjaan
b. Saya lebih senang bekerja sendiri, dan tidak suka diatur oleh orang lain
c. Saya merasa tidak nyaman ketika bekerja sendiri
2. a. Saya mau merubah kebiasaan saya, supaya saya bisa berkenalan dengan orang baru
b. Saya senang berdebat dengan cara yang baik
c. Saya merasa tidak nyaman jika belum menyelesaikan tugas yang telah saya mulai
3. a. Status adalah hal yang penting bagi saya
b. Saya selalu dilibatkan dalam tugas kepanitiaan
c. Saya bekerja lebih baik, ketika diberi batas waktu untuk menyelesaikan tugas
4. a. Saya melakukan yang terbaik ketika dilibatkan dalam sebuah tantangan
b. Saya lebih suka mengatur orang lain dari pada diatur oleh orang lain
c. Saya peduli terhadap orang lain, terutama ketika mereka sedang marah
5. a. Saya ingin menjadi bos atas diri saya sendiri
b. Saya bersemangat ketika menerima sebuah tanggung jawab
c. Saya dekat dengan atasan saya
6. a. Saya melibatkan orang lain dalam pekerjaan yang saya lakukan
b. Saya memilih menjadi panitia ketika ada acara
c. Saya ingin melakukan yang terbaik, ketika saya diberikan tanggung jawab
7. a. Saya khawatir dengan pendapat orang lain tentang saya
b. Saya ingin mengerjakan sesuatu melebihi orang lain
8. a. Saya senang dan ingin memiliki hubungan pertemanan yang menyenangkan
b. Saya selalu dilibatkan dalam sebuah tugas kepanitiaan
c. Saya ingin pendapat saya diterima dan digunakan
9. a. Saya ingin keberhasilan yang berbeda dari orang lain
1. Sebagian besar waktu dalam hidup saya dihabiskan untuk melakukan hal yang berguna
2. Bagi saya membuat rencana pada saat ini, dapat menghindari masalah di masa yang akan datang
3. Saya tidak suka merubah jadwal kegiatan saya sehari- hari
4. Tidak ada artinya bekerja keras, karena hanya bos yang mendapatkan hasilnya 5. Perubahan dalam kegiatan sehari- hari, adalah hal yang menarik bagi saya 6. Saya dapat meraih apa yang saya inginkan jika saya bekerja keras
7. Saya mengharapkan hasil yang baik dari pekerjaan yang saya lakukan 8. Saya tahu kapan mencari bantuan ketika mengalami kesulitan
9. Orang- orang sering menyimak dengan baik apa yang saya katakan
10. Saya berusaha melakukan yang terbaik untuk mencapai hasil akhir yang terbaik juga
11. Saya tidak suka jika kegiatan sehari- hari saya terganggu
12. Bagi saya hidup ini adalah hal yang menarik dan menyenangkan 13. Saya senang ketika melakukan beberapa pekerjaan dalam satu waktu
LAMPIRAN C
SKALA MOTIF MCCLELLAND DAN SKALA HARDINESS 1. SKALA MOTIF MCCLELLAND
Nama/Inisial :
Usia :
Asal Daerah :
SKALA
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kata Pengantar
Dengan hormat,
Dalam rangka memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan Sarjana di F.Psikologi, Universitas Sumatera Utara, saya melakukan penelitian untuk penyelesaian tugas akhir tersebut. Untuk itu saya memohon kesediaan dan kerjasama Saudara/i untuk mengisi SKALA ini.
Setiap orang dapat memberi jawaban yang berbeda- beda sesuai dengan dirinya masing-masing. Oleh karena itu, tidak ada jawaban yang salah. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan keadaan diri Anda dengan sejujur-jujurnya.
Jawaban Anda dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini saja.Bantuan Anda akan sangat bermanfaat untuk keakuratan data. Untuk itu, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
a
PETUNJUK PENGISIAN
Mohon Anda baca dan pahami setiap pernyataan yang disajikan. Silahkan LINGKARI salah satu dari ketiga pilihan dari setiap nomor yang paling menggambarkan diri anda
Contoh pengisian skala :
1. a. Saya membutuhkan masukan ketika menyelesaikan pekerjaan
b. Saya lebih senang bekerja sendiri, dan tidak suka diatur oleh orang lain
c. Saya merasa tidak nyaman ketika bekerja sendiri
Dan apabila anda ingin mengganti alternatif jawaban silahkan menulis tanda garis (-) diatas jawaban anda , lalu pilih jawaban yang sesuai dengan gambaran diri anda.Contoh :
1. a. Saya membutuhkan masukan ketika menyelesaikan pekerjaan
b. Saya lebih senang bekerja sendiri, dan tidak suka diatur oleh orang lain
c. Saya merasa tidak nyaman ketika bekerja sendiri
Lingkarilah salah satu dari pilihan berikut yang paling sesuai dengan diri anda!
1. a. Saya membutuhkan masukan ketika menyelesaikan pekerjaan
b. Saya lebih senang bekerja sendiri, dan tidak suka diatur oleh orang lain
c. Saya merasa tidak nyaman ketika bekerja sendiri
2. a. Saya mau merubah kebiasaan saya, supaya saya bisa berkenalan dengan orang baru
b. Saya senang berdebat dengan cara yang baik
c. Saya merasa tidak nyaman jika belum menyelesaikan tugas yang telah saya mulai
3. a. Status adalah hal yang penting bagi saya
b. Saya selalu dilibatkan dalam tugas kepanitiaan
c. Saya bekerja lebih baik, ketika diberi batas waktu untuk menyelesaikan tugas
4. a. Saya melakukan yang terbaik ketika dilibatkan dalam sebuah tantangan
b. Saya lebih suka mengatur orang lain dari pada diatur oleh orang lain
c. Saya peduli terhadap orang lain, terutama ketika mereka sedang marah
5. a. Saya ingin menjadi bos atas diri saya sendiri
b. Saya bersemangat ketika menerima sebuah tanggung jawab
c. Saya dekat dengan atasan saya
6. a. Saya melibatkan orang lain dalam pekerjaan yang saya lakukan
b. Saya memilih menjadi panitia ketika ada acara
c. Saya ingin melakukan yang terbaik, ketika saya diberikan tanggung jawab
7. a. Saya khawatir dengan pendapat orang lain tentang saya
b. Saya ingin mengerjakan sesuatu melebihi orang lain
c. Saya ingin disukai dan diterima
8. a. Saya senang dan ingin memiliki hubungan pertemanan yang menyenangkan
b. Saya selalu dilibatkan dalam sebuah tugas kepanitiaan
9. a. Saya ingin keberhasilan yang berbeda dari orang lain
b. Saya tidak suka tertinggal dalam hal apapun
c. Saya senang memberi arahan ataupun petunjuk pada orang lain
10. a. Saya ingin menghibur dan membantu orang lain
b. Saya mengungkapkan pendapat dengan lancar
c. Saya adalah orang yang memiliki banyak ide
11. a. Saya memikirkan tujuan saya dan cara untuk mencapainya
b. Saya memikirkan bagaimana cara untuk merubah orang lain
c. Saya memikirkan perasaan saya dan perasaan orang lain
PASTIKAN TIDAK ADA JAWABAN YANG KOSONG
2. SKALA HARDINESS
Nama/Inisial :
Usia:
Asal Daerah:
SKALA
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kata Pengantar
Dengan hormat,
Dalam rangka memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan Sarjana di Fakultas Psikologi, Universitas Sumatera Utara, saya melakukan penelitian untuk penyelesaian tugas akhir saya di Fakultas Psikologi USU. Untuk itu saya memohon kesediaan dan kerjasama Saudara/i untuk mengisi skala ini.
Setiap orang dapat memberi jawaban yang berbeda- beda sesuai dengan dirinya masing-masing. Oleh karena itu, tidak ada jawaban yang salah. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan keadaan diri Anda dengan sejujur-jujurnya.
Jawaban Anda dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk keperluan penelitian ini saja.Bantuan Anda akan sangat bermanfaat untuk keakuratan data. Untuk itu, saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
PETUNJUK PENGISIAN
Mohon Anda baca dan pahami setiap pernyataan yang disajikan. Silahkan tandai salah satu pilihan yang tersedia di sebelah kanan pernyataan,berdasarkan keadaan diri Anda yang sesungguhnya dengan memberi tanda silang (X). Tidak ada jawaban benar maupun salah. Isilah sesuai dengan gambaran diri anda
Alternatif jawaban yang tersedia adalah:
- Sangat Tidak Sesuai (STS), jika pernyataan tersebut sangat tidak menggambarkan diri Anda
- Tidak Sesuai (TS), jika pernyataan tersebut tidak menggambarkan diri Anda - Sangat Sesuai (SS), jika pernyataan tersebut sangat menggambarkan diri Anda - Sesuai (S), jika pernyataan tersebut memang menggambarkan diri Anda
Contoh pengisian skala :
No Item STS TS S SS
1 Sebagian besar waktu dalam hidup saya dihabiskan untuk melakukan hal yang berguna
X
Dan apabila anda ingin mengganti alternatif jawaban silahkan menulis tanda garis (-) diatas jawaban anda , lalu pilih jawaban yang sesuai dengan gambaran diri anda. Contoh :
No Item STS TS S SS
1 Sebagian besar waktu dalam hidup saya dihabiskan untuk melakukan hal yang berguna
X
SELAMAT MENGERJAKAN, PASTIKAN TIDAK ADA JAWABAN YANG
No Item STS TS S SS
1 Sebagian besar waktu dalam hidup saya dihabiskan untuk
melakukan hal yang berguna
2 Bagi saya membuat rencana pada saat ini, dapat menghindari
masalah di masa yang akan datang
3 Saya tidak suka merubah jadwal kegiatan saya sehari- hari
4 Tidak ada artinya bekerja keras, karena hanya bos yang
mendapatkan hasilnya
5 Perubahan dalam kegiatan sehari- hari, adalah hal yang
menarik bagi saya
6 Saya dapat meraih apa yang saya inginkan jika saya bekerja
keras
7 Saya mengharapkan hasil yang baik dari pekerjaan yang
saya lakukan
8 Saya tahu kapan mencari bantuan ketika mengalami
kesulitan
9 Orang- orang sering menyimak dengan baik apa yang saya
katakan
10 Saya berusaha melakukan yang terbaik untuk mencapai hasil
akhir yang terbaik juga
11 Saya tidak suka jika kegiatan sehari- hari saya terganggu
12 Bagi saya hidup ini adalah hal yang menarik dan
menyenangkan
13 Saya senang ketika melakukan beberapa pekerjaan dalam
satu waktu
14 Saya senang memiliki kegiatan sehari- hari yang tidak terlalu
banyak berubah
15 Saya akan melaksanakan apa yang telah saya rencanakan
PASTIKAN TIDAK ADA JAWABAN YANG KOSONG
LAMPIRAN E
2. Hasil Uji Reliabilitas Motif McClelland
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.332 11
3. Haisl Uji Linearitas Hardiness, need for Achievement, need for power , need for
affiliation
a. Hardiness & Need for Achievement
ANOVA Table
Within Groups 8165.322 741 11.019
b. Hardiness & Need for Power
Within Groups 8446.099 743 11.368
Total 8652.395 749
c. Hardiness & Need for Affiliation
ANOVA Table
Within Groups 8375.303 742 11.287
4. Hasil Uji Multikolinearitas & Heterokedastisitas\
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 314.047 3 104.682 9.366 .000a
Residual 8338.348 746 11.177
Total 8652.395 749
a. Predictors: (Constant), Affiliation, Power, Achievement b. Dependent Variable: Hardiness
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Correlations
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta
Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) 25.317 7.855 3.223 .001
Achievement .768 .718 .358 1.071 .285 .190 .039 .038 .012 86.655
Power .356 .718 .135 .495 .621 -.106 .018 .018 .017 57.288
Affiliation .367 .714 .150 .513 .608 -.115 .019 .018 .015 66.435
92 DAFTAR PUSTAKA
Azwar, S. 2005. Penyusunan Skala Psikologi Edisi 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. 2012. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bartone, T. Paul, N. 2007. Growing Transformational leaders : Exploring the role
of personality Hardiness. Wasington, USA . The National University
Bartone, T. Priest, R. 2007. Sex Diffrences in Hardiness and Health Among west
Point Cadets. USA . United States Military Academy
Baumeister, R. F. 2007. Encyclopedia of Social Psychology. USA. Sage Publications.
Byrne,D. 2006. Social Psychology Eleventh Edition. New York . Pearson
Cooper, C. L. 2015. Handbook of Stress Medicine and Health : 2nd Edition. New York Boca Raton. CRC PRESS.
Dibartolo,M. 2001. Appraisal, coping hardiness and self-perceived. Disertasi Williamsport Lycomming College
Field, A. 2009. Discovering Statistic USING SPSS, Third Edtion. London : SSAGE
Goldenberg, D. 1999. Hardiness and anxiety as predictor of academic success in first year, full-time, and part-time RN students. Disertasi The University of Western Canada
Hall, C. S. And Lindsey, G.(1993). Theory of Personality. San Fransisco : Josset-Bass Publisher,
Hartiaji, D. 2009. Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa yang berkuliah dengan jurusan pilihan orang tua. Jurnal Psikologi Pendidikan . Fakultas Psikologi. Universitas Gunadarma
Hogg, M. A & Tindale R.S. 2002. Blackwell Handbook Psychology : Group
Process. USA Blackwell Publishers Inc .
Laberg, J.C, Johnsen, H. 2009. Big five Personality Factors, Hardiness, and Social Judgement as predictors of Leaders Performance. Disertasi . University of Bergern, Norway
Lusiana, M. 2009. Hubungan Tipe Kepribadian dengan Prestasi Akademik pada
Mahasiswa Fakultas Kedokteran. Jurnal Psikologi Pendidikan.
93
Luthanz, F. 2005. Organizational Behavior. New York : McCgrawhill
Luthfiatuz. Z. 2012. Hubungan antara Hardiness dan Ketakuan akan
Kegagalan pada Pegawai Wanita RSUD LAWANG.Jurnal Psikologi.
Universitas islam malik ibrahim
Maddi, S. 2013. Hardiness Turning Stressful Circumtances Into Resilient Growth, Springer. London
Maddi, S. , Kobasa, S. C., & Khan, S. 2000. Hardiness & health: A prospective study, 42, (1), 168 -17
McGraw. R. 2010. The origin of Psychology.McGrawHill. New York
McShane, L, S. 2008. Organizational Behavior. McCgrawHill. New York
Moskowitz, G. 2005. Social Cognition. New York : Guildford
Papalia.O. 2007 Human Development.McGrawHill : New York
Robbins, S. 2008. Organizational Behavior, Concepts, Application. New York .McGrawhill
Roland, R., Picano. J. 2008. Psychological Hardiness predicts success in US Army Special Force Candidates. Disertasi National University Washington USA
Rosenberg, F. 2010. Psychology Making Connections. New York:McGrawhill
Santrock, J.W. (1991). Life Span Development (7th ed). New York :McGraw-Hill
Sarafino. 2011. Health Psychology Biopsychology Interaction, 7th Edition. New
York : John Willey and Sons,Inc
Saragih, S., 2008 . Suku Simalungun. Citama Vigora : Jakarta
Schultz, S. 2005. Theories of Personality Eighth Edition. Wadsworth Engage Learning : USA
Sugiyono, 2012. Statistika untuk Penelitian. Alfa beta : Bandung
Shaffer, D.R. 2005. Social and Personality Development: Thomson Learning.USA
Tjiong, L. 2000. The Relationship Between Emotional Intelligence, Hardiness,
and Job Stress among Registered Nurses .Disertasi Faculty of the
94
40 BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah elemen penting dalam penelitian, sebab metode
penelitian membatasi penelitian dengan garis-garis yang sangat cermat untuk
menjaga agar pengetahuan yang dicapai dari penelitian dapat memiliki keilmiahan
yang tinggi(Azwar, 2005).
Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian karena menyangkut
cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan
keputusan hasil penelitian. Pembahasan dalam metode penelitian meliputi
identifikasi variabel penelitian, definisi operasional, populasi, sampel, dan teknik
pengambilan sampel penelitian, metode pengambilan data, uji validitas, dan
reliabilitas alat ukur, prosedur penelitian, dan metode analisa data.
Data penelitian dianalisa dengan multiple regression. Fokus dari penelitian
ini adalah untuk melihat pengaruh dari satu/lebih variabel terhadap variabel yang
lain, yaitu pengaruh keseluruhan bentuk dan masing-masing bentuk motif
McClelland terhadap hardiness orang Simalungun di Raya.
A. IDENTIFIKASI VARIABEL
Variabel adalah suatu konsep tentang atribut ataupun sifat yang terdapat
pada subjek penelitian yang beraneka ragam secara kuantitatif maupun kualitatif
(Azwar, 2005). Sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka yang menjadi variabel
41
1. Variabel bebas : Motif McClelland (Need for Achievement, Need for
Power, Need Affiliation
2. Variabel tergantung : Hardiness
B. DEFINISI OPERASIONAL 1 . Hardiness
Hardiness adalah kemampuan individu untuk bertahan, stabil dan optimis
dalam menghadapi stress, dan mampu dalam menghadapi berbagai peristiwa
dalam kehidupannya.
Hardiness akan diukur dengan menggunakan skala hardiness yang disusun
berdasarkan aspek dari hardiness yaitu :
a. Komitmen adalah kecenderungan individu untuk meyakini bahwa dalam
keadaan buruk sekalipun, individu akan tetap bertahan dalam situasi tersebut.
Individu yang berkomitmen tidak akan melakukan penghindaran maupun
menjauhkan diri.
b. Kontrol adalah kecenderungan untuk menerima dan percaya bahwa
individu dapat mengontrol dan mempengaruhi suatu kejadian dengan
42
c. Challenge (Tantangan)
Challenge merupakan kemampuan individu untuk menerima bahwa
kehidupan tidak lepas dari kejadian-kejadian yang menyebabkan stres. Kejadian
yang menyebabkan stress dianggapanya sebagai tantangan dalam hidup.
Skala Hardiness ini berisi pernyataan – pernyataan yang disusun oleh
peneliti sesuai dengan aspek yang mendasari yaitu kontrol, komitmen, dan
tantangan. Seseorang disebut hardiness jika dalam skala menjawab dengan skor
untuk pernyataan favorable adalah 3 (sangat sesuai), sedangkan untuk
pernyataan unfavorable adalah o (sangat sesuai). Semakin tinggi skor yang
diperoleh berarti semakin baik hardiness yang dimiliki oleh subjek, sebaliknya
semakin rendah skor yang diperoleh, berarti semakin buruk hardiness yang
dimiliki oleh subjek.
2. Motif McClelland
McClelland mengemukakan konsep motif sosial adalah kebutuhan yang
untuk mengidentifikasi tiga kebutuhan pada manusia yaitu Need for Achievement,
Need for Affiliation dan Need for Power.
Need for Achievement adalah keinginan untuk berjuang demi memperoleh
keberhasilan dan meraih suatu pencapaian melebihi suatu standard keunggulan
tertentu. Individu yang memiliki semangat kerja yang tinggi akan bergairah untuk
melakukan sesuatu lebih baik dan efisien dibandingkan hasil sebelumnya. Tingkat
43
karakteristik yang diungkapkan oleh McClelland, Jika semakin tinggi skor yang
diperoleh dalam skala, maka semakin tinggi need for achievement pada orang
tersebut
Need for Power adalah dorongan untuk mengendalikan orang lain, untuk
mempengaruhi perilaku mereka, atau memiliki rasa tanggung jawab pada orang
lain kebutuhan untuk mengenal orang lain, untuk berinteraksi dengan orang lain.
Tingkat Need for Power seseorang diperoleh dari skala yang disusun berdasarkan
karakteristik yang diungkapkan oleh McClelland, Jika semakin tinggi skor yang
diperoleh dalam skala, maka semakin tinggi need for power pada orang tersebut
Need for Affiliation adalah keinginan untuk mendekatkan diri, bekerjasama
atau membalas ajakan orang lain yang bersekutu (orang lain yang menyerupai
atau menyukai subyek), membuat senang dan mencari afeksi dari objek yang
disukai, patuh dan tetap setia kepada orang lain. Tingkat Need for Affiliation
seseorang diperoleh dari skala yang disusun berdasarkan karakteristik yang
diungkapkan oleh McClelland, Jika semakin tinggi skor yang diperoleh dalam
skala, maka semakin tinggi need for affiliation pada orang tersebut
C. Subjek Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Karakteristik
44
a. Warga Kabupaten Simalungun bersuku Simalungun
Judul penelitian ini adalah Hubungan Hardiness dengan Motif McClelland
Pada orang Simalungun yang tinggal di Raya, berdasarkan hal tersebut maka
subjek penelitian ini adalah warga Kabupaten Simalungun yang bersuku
Simalungun
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2012). Sampel merupakan bagian dari populasi yang dikenai
penelitian. Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah warga Kabupaten
Simalungun yang tinggal di Kabupaten Simalungun tepatnya di Ibukota
kabupaten Simalungun Pematang Raya, dan sekitarnya. Sampel berjumlah 750
orang. Karakteristik sampel antara lain :
a. Berusia di atas 18 tahun
Subjek penelitian adalah individu berusia di atas 20 tahun. Menurut teori
neo-Piagetian tahap perkembangan kognitif individu akan mencapai reflective
thinking yang dimulai pada usia antara 18 sampai 25 tahun. Reflective thinking
merupakan tipe penalaran logis yang melibatkan evaluasi aktif dan berkelanjutan
mengenai suatu informasi berdasarkan fakta yang mendukung (Papalia, Old, &
Feldman, 2007).
b. Tinggal selama minimal 5 tahun di Kabupaten Simalungun
Subjek penelitian merupakan orang yang berdomisili di Simalungun
45
lama di Kabupaten Simalungun, maka subjek lebih paham mengenai kebudayaan
suku Simalungun, dan watak suku Simalungun
3. Sampling
Teknik sampling adalah cara untuk pengambilan sampel dari populasi dalam
jumlah yang sesuai dengan memperhatikan sifat dan penyebaran populasi agar
benar-benar mewakili populasi. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan
sampel incidental sampling. Incidental sampling bersifat non-probability
sampling karena tidak setiap individu dalam populasi memiliki kesamaan yang
sama, hanya individu yang kebetulan dijumpai atau dapat dijumpai oleh peneliti
yang menjadi subjek penelitian ( Sugiyono, 2012)
D. Metode Pengumpulan Data
Metode atau teknik pengumpulan data dalam kegiatan penelitian
mempunyai tujuan untuk mengungkap fakta mengenai variabel yang diteliti
(Azwar, 2005). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan skala. Metode skala
digunakan karena data yang ingin diukur berupa konstruk atau konsep psikologis
yang dapat diungkap secara tidak langsung melalui indikator-indikator perilaku
yang diterjemahkan dalam bentuk item.
Skala yang digunakan pada penelitian adalah skala Likert dan skala subjek
Skala ini merupakan model skala pernyataan sikap yang menggunakan distribusi
respon sebagai dasar penentuan nilai sikap (Azwar, 2005). Adapun skala yang
46
1. Skala Motif McClelland
Dalam penelitian ini, alat pengukuran Motif McClelland menggunakan alat
ukur Motivational Need Questionnaire yang dikemukakan oleh McClelland
(1998). Alat ukur ini diadaptasi dan ditranslasi ke bahasa indonesia, translasi
menggunakan metode back-to-back translation dimana peneliti dibantu oleh
beberapa orang dibidang linguistik , dan proffesional judgement. Alat ukur ini ini
memiliki 33 aitem pernyataan, yang terbagi kedalam 3 bagian yang terdiri dari
pernyataan untuk variabel Need for Achievement, Need for Power, dan Need for
Affiliation. Dimana alat ukur ini menyediakan 3 pilihan yang jawaban yang setiap
jawaban menggambarkan variabel dari motif McCllenad yakni Need for
Achievement, Need for Power dan Need for Affiliation. Subjek akan memilih salah
satu jawaban dari ketiga pilihan yang disediakan dan apabila sesuai dengan
variabel motif mcClelland akan di skor 1, dan apabila tidak sesuai dengan variabel
mcClelland yang diukur akan di skor 0.
Tabel 1
Blueprint Skala McClelland
Variabel Dimensi Karakteristik Item
Motif McClelland
Need for Achievement 1.Memilih untuk
47
48
Need for Affiliation 1.Mencari penerimaan dari orang lain
Pengklasifikasian motif McClelland orang Simalungun yang tinggal di
Kabupaten Simalungun dilakukan dengan mencari mean dan standar deviasi.
Klasifikasi Motif McClelland dibuat menjadi tiga kategori norma, yaitu tinggi,
49 Tabel 2
Kategorisasi Norma Skala Motif McClelland
Kategori Rentang Nilai
Tinggi X > (M + 1SD)
Sedang (M - 1SD) ≤ X ≤ (M + 1SD)
Rendah X < (M – 1SD)
2. Skala hardiness
Dalam penelitian ini, menggunakan alat ukur Hardiness yang dikemukakan
oleh Suzzanne Kobasa (1995) Setiap aspek-aspek hardiness akan diuraikan ke
dalam sejumlah pernyataan mendukung dan tidak mendukung, dimana subjek
diberikan 4 alternative pilihan yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak sesuai
(N), Sangat tidak sesuai (STS). Alat ukur ini diadaptasi dan ditranslasi ke bahasa
indonesia, translasi menggunakan metode back-to-back translation dimana
peneliti dibantu oleh beberapa orang dibidang linguistik , dan proffesional
judgement. Skala ini terdiri dari pernyataan yang berbentuk favorable dan
unfavorable. Pernyataan favourable merupakan pernyataan yang sesuai atau
mendukung atribut yang diukur, sedangkan pernyataan unfavourable merupakan
pernyataan yang tidak sesuai atau tidak mendukung atribut yang diukur (Azwar,
2005).
Untuk aitem yang mendukung, pilihan SS = 3, pilihan S = 2, pilihan TS =
1, dan pilihan STS = 0. Sedangkan untuk aitem yang tidak mendukung (
50 Tabel 3
Blueprint skala Hardiness
Variabel Aspek Indikator Item
Hardiness
Kontrol - Individu percaya bahwa ia dapat mengontrol setiap
51
Pengklasifikasian Hardiness suku Simalungun yang tinggal di Kabupaten
Simalungun dilakukan dengan mencari mean dan standar deviasi. Klasifikasi
Hardiness dibuat menjadi tiga kategori norma, yaitu tinggi, sedang, dan rendah
52 Tabel 4
Kategorisasi Norma Skala Hardiness
Kategori Rentang Nilai
Tinggi X > (M + 1SD)
Sedang (M - 1SD) ≤ X ≤ (M + 1SD)
Rendah X < (M – 1SD)
E. Reliabilitas dan Validitas Alat Ukur
1. Validitas Alat Ukur
Validitas alat ukur adalah apabila skala tersebut dapat menghasilkan data
yang akurat sesuai dengan tujuan ukurnya. Alat ukur dapat dikatakan mempunyai
validitastinggi apabila alat ukur tersebut menghasilkan data yang relevan dengan
tujuan pengukuran. Sebaliknya alat ukur yang tidak menghasilkan data yang
sesuai dengan tujuan pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki validitas
rendah (Azwar, 2012).
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas tampang
(face validity) dan validitas isi (content validity). Validitas tampang merupakan
hal yang penting dalam membuat skala karena tampilan skala akan
membangkitkan minat subjek untuk menjawab dengan sungguh- sungguh.
(Azwar, 2012).
Validitas tampang berusaha dicapai dengan penyajian alat ukur yang rapi,
jelas, serta menarik agar subjek dapat mengisi aitem-aitem dalam skala dengan
konsisten. Validitas isi diusahakan dengan pengujian aitem melalui professional
53
berkonsultasi dengan pihak lain yang lebih mengerti tentang pembuatan alat ukur
dan variabel yang akan diukur. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi
melalui pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional dari professional
judgement (Azwar,2012). Alat ukur Motif McClelland, dan alat ukur hardiness
merupakan alat ukur yang telah baku yang di adaptasi ke bahasa Indonesia.
Validitas isi dari alat ukur dalam penelitian ini dengan metode back to back
translation dengan bertanya kepada beberapa orang professional judgement, dan
orang dibidang linguistik
2. Reliabilitas Alat Ukur
Menurut Azwar (2012), reliabilitas dicapai apabila dalam beberapa
pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang
relatif sama. Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Cronbach’s Alpha Coeffecient, yaitu suatu bentuk tes yang hanya memerlukan
satu kali pengenaan tes tunggal pada sekelompok individu sebagai subjek dengan
tujuan untuk melihat konsistensi antar aitem atau antar bagian dalam skala
menggunakan SPSS 17.0 for Windows. Pada penelitian ini memakai alat ukur
yang sudah baku, yaitu Short Hardiness Scale (Kobasa,1995) dengan koefisien
alpha 0. 83 ,sementara untuk Motivational Need Quostionnaire ( McClelland, 1998 ) memiliki nilai koefisien alpha 0.90. Namun setelah dilakukan penelitian
terjadi penurunan reliabilitas pada setiap alat ukur, dimana pada Short Hardiness
Scale koefisien alpha 0.543, dan Motivational Need Questionnaire 0.332. Hal ini
54
dengan yang dimaksud pembuat alat ukur, ataupun pengisian skala yang kurang
serius.
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Prosedur pelaksanaaan penelitian terdiri dari tiga tahap, yaitu persiapan
penelitian, pelaksanaan penelitian, dan pengolahan data.
1. Persiapan Penelitian
Pada tahap ini, peneliti menggunakan skala adaptasi Kobasa yaitu Short
hardiness scale ( 1995) , dan skala adaptasi McClelland yaitu Motivational Need Questionnaire ( 1998 ). Peneliti lalu melakukan metode back-to-back transllation, dimana peneliti dibantu oleh beberapa orang termasuk yang ahli pada
bidang linguistik untuk menterjemahkan ke bahasa indonesia, lalu kembali ke
bahasa inggris, dan diterjemahkan kembali ke bahasa indonesia guna mencapai
makna yang sebenarnya, sehingga mudah dipahami oleh setiap orang yang
membacanya. Skala Hardiness terdiri dari 15 aitem , dan Skala Motif McClelland
terdiri atas 33 aitem yang terbagi kedalam 3 kebutuhan McClelland yaitu Need for
Achievement, Need for Power, dan Need for Affiliation. Skala di print dalam
kertas A4 yang berbentuk booklet.
2. Pelaksanaan Penelitian
Setelah melakukan tahap persiapan penelitian, peneliti melaksanakan
penelitian dengan jumlah sampel yang telah ditetapkan yaitu sebanyak 750 orang.
Pengambilan sampel diambil di daerah Raya Simalungun, yang terbagi kedalam 4
daerah utama yaitu : Pematang Raya, merek Raya, Raya Huluan, dan Sondi Raya.
55
skala penelitian. Dalam pengisian skala ada sebagian subjek memiliki kendala
bahasa sehingga peneliti membantu menterjemahkan kedalam bahasa
Simalungun.
3. Pengolahan Data Penelitian
Setelah data semua subjek terkumpul, maka data yang terkumpul akan
dianalisis dengan menggunakan program komputer SPSS versi 17 for windows
G. Metode Analisa Data
Pada penelitian ini, uji statistika yang digunakan adalah uji regresi ganda
(multiple regression) dengan menggunakan bantuan SPSS versi 17 for windows.
Sugiyono (2012) menyatakan bahwa uji regresi berganda dengan metode remove
didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal lebih dari satu variabel
independen dengan satu variabel dependen. Untuk melakukan metode analisis
data dengan uji regresi, perlu dilakukan uji asumsi normalitas, uji asumsi
linearitas, uji multikolinearitas, dan uji heterokedastisitas.
1. Uji Normalitas
Uji regresi berganda tidak dapat digunakan apabila data tidak memenuhi
asumsi normalitas. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan untuk
membuktikan bahwa data semua variabel yang berupa skor-skor yang diperoleh
dari hasil penelitian tersebar sesuai dengan kaidah normal. Uji normalitas
dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.0 for Windows, dengan
56 2. Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah garis regresi antara
variabel dependen dan variabel independen membentuk garis linear atau tidak.
Apabila tidak memenuhi asumsi linearitas maka uji regresi berganda tidak dapat
dilanjutkan (Sugiyono, 2012). Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan
program SPSS 17.0 for Windows.
3. Uji Multikolinearitas
Uji asumsi multikolinearitas dimaksudkan untuk menguji ada tidaknya
hubungan yang linear antara satu varibel bebas dengan variabel bebas lainnya.
Cara untuk melihat apakah terjadi multikolinearitas antara setiap variabel
bebas adalah dengan menggunakan Varianece Inflation Factor (VIF). Apabila
VIF kurang dari 10, maka dapat disimpulkan bahwa pada setiap variabel bebas
tidak terdapat multikolinearitas, artinya tidak terdapat hubungan antara setiap
variabel bebas (Field, 2009).
4. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah setiap variabel
bebas memiliki varians yang berbeda atau tidak. Uji ini baik apabila dalam setiap
variabel bebas tidak memiliki varians yang berbeda. Apabila nilai probabilitasnya
memiliki nilai signifikansi > nilai alpa yaitu 0.05, maka setiap veariabel bebas
57 BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan membahas mengenai gambaran umum tentang subjek
penelitian dan hasil penelitian yang berkaitan dengan analisa terhadap data
penelitian. Analisa data pada bab ini berkaitan dengan rumusan masalah yang
akan dijawab maupun variabel yang diteliti oleh peneliti.
A. Gambaran Umum Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah orang Simalungun yang tinggal di Raya,
Kabupaten Simalungun yang berjumlah 750 orang
1. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 5
Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah (N) Persentase (%)
Laki-Laki 385 51.33
Perempuan 365 48.67
Total 750 100
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa jumlah subjek terbanyak adalah
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 385 orang (51.33 %) sedangkan jumlah
58 2. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Tabel 6
Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Usia Jumlah (N) Persentase (%)
18-25 tahun 184 24.53
26-32 tahun 425 56.67
33-39 tahun 125 16.67
40-46 tahun 10 1.33
47- 53 tahun 6 0.8
Total 750 100
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa subjek yang berada dalam rentang
usia 18-25 tahun berjumlah 184 orang (24.53 %), subjek yang berada dalam
rentang usia 26-32 tahun berjumlah 425 orang (56.67 %), subjek yang berada
dalam rentang usia 33-39 tahun berjumlah 125 orang (16.67%), subjek yang
berada dalam rentang usia 40-46 tahun berjumlah 10 orang (1.33 %), subjek yang
59 3. Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Asal Daerah
Tabel 7
Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Asal Daerah
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa subjek penelitian yang berasal
dari daerah Merek raya berjumlah 150 orang (20 %), yang berasal dari daerah
Pematang Raya berjumlah 300 orang (40 %), yang berasal dari daerah Raya
Huluan berjumlah 100 orang (13.33 %), dan yang berasal dari daerah Sondi Raya
berjumlah 200 orang ( 26.67 %)
B. Hasil Penelitian 1. Hasil Uji Asumsi a. Uji Normalitas
Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan untuk membuktikan bahwa data
mengenai variabel yang diperoleh dari hasil penelitian tersebar sesuai dengan
kaidah normal atau terdistribusi normal . Uji normalitas data menggunakan
metode P-P plot of regression Standardized Residual, yang melihat normalitas
berdasarkan keseluruhan variabel. Data dikatakan normal apabila titik- titik Asal Daerah Jumlah (N) Persentase (%)
Merek Raya 150 20
Pematang Raya 300 40
Raya Huluan 100 13.33
Sondi Raya 200 26.67
60
mendekati garis diagonal. Dari grafik P-P Plot terlihat titik- titik mendekati garis
diagonal, maka dapat dikatakan data terdistribusi dengan normal.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah garis regresi antara
variabel tergantung (hardiness) dan variabel bebas (motif McClelland)
membentuk garis linear atau tidak. Norma yang digunakan untuk mengetahui
linearitas atau tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan variabel
tergantung adalah dengan melihat nilai sig pada linearity dimana nilainya < 0.05.
Hasil uji linearitas dapat dijelaskan pada tabel berikut:
61 Linearitas Hardiness, need for achievement, need for power, need for
affiliation
Variabel Sig. Linearity Keterangan
Hardiness & Need For Achievement
0.000 Linear
Hardiness & Need For Power 0.004 Linear
Hardiness & Need For Affiliation
0.001 Linear
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai p linearity Hardiness
dengan Need For Achievement adalah 0.000 < 0.05, Hardiness dengan Need for
Power adalah 0.004 < 0.05, Hardiness dengan Need For Affiliation adalah 0.001 <
0.05. Hal ini berarti kedua variabel disimpulkan memiliki hubungan yang linear.
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk melihat ada atau tidak hubungan
antara variabel bebas yaitu antara masing-masing motif McClelland dengan
melihat Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai VIF kurang dari 10, maka
pada setiap variabel bebas tidak terdapat gejala multikolinearitas, artinya tidak
terdapat hubungan antara setiap variabel bebas. Hasil uji multikolinearitas pada
62 Tabel 9
Hasil Uji Multikolinearitas
Varibel Tolerance VIF Keterangan
Need For Achievement
0.012 86.655 Terjadi
Multikolinearitas
Need for Power 0.017 57.288 Terjadi
Multikolinearitas
Need for Affiliation 0.015 66.435 Terjadi ultikolinearitas Berdasarkan hasil uji asumsi di atas, ketiga variabel yakini Need for
Achievement, Need for power, dan Need for affiliation mengalami multikolinear,
yang berartiterdapat hubungan antar setiap variabel bebas.
d. Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah setiap variabel
bebas memiliki varians yang berbeda atau tidak. Uji ini baik apabila dalam setiap
63 Tabel 10
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Varibel Sig. Keterangan
Need for Achievement 0,285 Tidak terjadi Heterokedastisitas
Need for Power 0,621 Tidak terjadi Heterokedastisitas
Need for Affiliation 0,608 Tidak terjadi Heterokedastisitas
Berdasarkan hasil uji asumsi di atas dapat disimpulkan bahwa pada Need for
Achievement, Need for Power, dan Need for Affiliation tidak terjadi
heterokedastisitas) dikarenakan nilai signifikansi > nilai alpa yaitu 0.05.
2. Hasil Utama Penelitian
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh motif McClelland yang
terdiri dari : Need for Achievement, Need for Power, dan Need for Affiliation
terhadap Hardiness pada orang Simalungun. Metode analisa yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode multiple regression (Regresi Berganda)
dikarenakan penelitian ini ingin melihat pengaruhi lebih dari 1 variabel bebas
terhadap 1 variabel tergantung. Variabel bebas yang dibahas adalah Motif
McClelland yang terdiri dari Need for Achievement, Need for Power, dan Need for
64 A. Analisa regresi Linear Berganda
Tabel 11
a. Predictor : (Constant), Affiliation, Power, Achievement b. Dependent Variable : Hardiness
Dari tabel rangkuman Anova ( Tabel 1) maka diketahui nilai Fhitung =
9.366, dengan P= 0.000 (p<0.05). Hal ini berarti model regresi dapat dipakai
untuk memprediksi Hardiness, atau secara bersama- sama Need for Achievement,
Need for Power, Need for Affiliation berpengaruh terhadap Hardiness pada taraf
kepercayaan 95%. Dengan demikian hipotesa 1 diterima.
Tabel 12
a. Predictor : (Constant), Affiliation, Power, Achievement b. Dependent Variable : Hardiness
Dilihat dari tabel 2 koefisien determinasi berganda konstanta Hardiness
adalah 0.032 ( dilihat dari adjusted R square), yang berarti 3.2 % hardiness yang
dimiliki oleh orang Simalungun di Raya dipengaruhi oleh Need for Achievement,
65
Berdasarkan tabel Coefficient diatas memperlihatkan bahwa nilai B
constant 25.317, hal ini menunjukkan bahwa jika need for achievement, need for
power, need for affiliation diabaikan maka hardiness yang dimiliki subyek
penelitian sebesar 25.317. Nilai B need for achievement 0.768 menunjukkan
bahwa jika need for achievement meningkat sebanyak satu satuan maka
hardiness akan meningkat sebesar 0.768. Nilai B need for power 0.356
menunjukkan bahwa jika need for power meningkat sebanyak satu satuan maka
hardiness akan meningkat sebesar 0.356. Nilai B need for affiliation 0.367
menunjukkan bahwa jika need for achievement meningkat sebanyak satu satuan
maka hardiness akan meningkat sebesar 0.367.
Selanjutnya, dapat dirumuskan garis persamaan regresinya sebagai berikut :
66
Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen secara parsial
atau individual terhadap variabel dependen, maka dapat dilihat dari tabel diatas.
Dari tabel 14 maka dapat dilihat bahwa nilai r need for achievement = 0.000,
dengan nilai p = 0.190 . Hal ini menunjukkan bahwa need for achievement secara
parsial menjadi prediktor bagi hardiness orang Simalungun di Raya, dengan
pengaruh sebesar 3.61 persen. Artinya walaupun tidak memiliki pengaruh yang
besar terhadap hardiness suku Simalungun, dorongan yang dimiliki oleh
seseorang untuk mencapai suatu prestasi melebihi standard keunggulan
menyebabkan tinggi rendahnya hardiness pada orang Simalungun di Raya
Dari tabel diatas terlihat bahwa Need for Power tidak menjadi prediktor bagi
Hardiness orang Simalungun di Raya. Artinya keinginan untuk mengendalikan
orang lain, dominan di suatu kelompok tidak menyebabkan tinggi rendahnya
67
Pada suku Simalungun Need for Affiliation tidak menjadi prediktor bagi
hardiness orang Simalungun di Raya. Artinya kebutuhan untuk bersama- sama
dengan orang lain tidak menyebabkan tinggi rendahnya hardiness pada orang
Simalungun di Raya.
3. Hasil Analisa Tambahan A. Deskripsi Data Penelitian
Deksripsi data penelitian dilampirkan untuk mengetahui karakteristik data
pokok yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Deskripsi data pokok
yang dilampirkan adalah perbandingan rerata empiris, rerata hipotetik penelitian,
dan distribusi skor perolehan berdasarkan kategori tertentu.
Rerata empiris diperolah dari respon subjek, sedangkan rerata hipotetik
diperoleh dari rerata kemungkinan diperoleh subjek atas jawaban skala yang
diberikan. Dalam penelitian ini skala yang diberikan adalah skala Motif
McClelland, dan Hardiness
a. Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Hardiness
Pada skala Hardiness terdapat 15 aitem yangdinilai dan menjadi data
penelitian dengan rentang skor 0 sampai 3 sehingga dihasilkan skor minimum 18
dan skor maksimum 40. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh total skor
minimum 0 dan skor maksimum 45. Hasil perhitungan mean empirik dan mean
68 Tabel 15
Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik hardiness
Berdasarkan tabel di atas diperoleh mean empirik Hardiness sebesar 29
dengan standar deviasi 31.4027. Selanjutnya mean hipotetik sebesar 22.5 dengan
standar deviasi 7.5. Artinya jika dilihat perbandingan antara mean empirik dan
hipotetik, mean hipotetik lebih kecil dari mean empirik. Hasil ini menunjukkan
bahwa Hardiness populasi pada umumnya lebih rendah daripada Hardiness pada
subjek penelitian, sehingga dapat disimpulkan bahwa subjek dalam penelitian ini
memiliki hasil skor Hardiness yang lebih tinggi daripada yang diperkirakan alat
ukur.
b. Nilai empirik dan Nilai hipotetik Need for Achievement
Pada skala Need for Achievement terdapat 11 aitem yang dinilai dan menjadi
data penelitian dengan rentang skor 0 sampai 1 sehingga dihasilkan skor
minimum 1 dan skor maksimum 9. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh total
skor minimum 0 dan skor maksimum 11. Hasil perhitungan mean empirik dan
mean hipotetik Need for Achievement dijelaskan pada tabel berikut:
Variabel Empirik Hipotetik
Hardines
Min Max Mean SD Min Max Mean SD
69 Tabel 16
Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik need for achievement
Berdasarkan tabel di atas diperoleh mean empirik Need for Achievement
sebesar 5 dengan standar deviasi 0.999. Selanjutnya mean hipotetik sebesar 5.5
dengan standar deviasi 1.83. Artinya jika dilihat perbandingan antara mean
empirik dan hipotetik, mean hipotetik lebih besar dari mean empirik. Hasil ini
menunjukkan bahwa Need for Achivement populasi pada umumnya lebih tinggi
daripada Need for Achievement pada subjek penelitian, sehingga dapat
disimpulkan bahwa subjek dalam penelitian ini memiliki hasil skor Need for
Achievement yang lebih rendah daripada yang diperkirakan alat ukur.
c. Nilai empirik dan Nilai hipotetik Need for Power
Pada skala Need for Power terdapat 11 aitem yang dinilai dan menjadi data
penelitian dengan rentang skor 0 sampai 1 sehingga dihasilkan skor minimum 1
dan skor maksimum 7. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh total skor minimum
0 dan skor maksimum 11. Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik
Need for Power dijelaskan pada tabel berikut:
Variabel Empirik Hipotetik
Need for Achievement
Min Max Mean SD Min Max Mean SD
70 Tabel 17
Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik need for power
Berdasarkan tabel di atas diperoleh mean empirik Need for Power sebesar 4
dengan standar deviasi 2.2147. Selanjutnya mean hipotetik sebesar 5.5 dengan
standar deviasi 1.83. Artinya jika dilihat perbandingan antara mean empirik dan
hipotetik, mean hipotetik lebih besar dari mean empirik. Hasil ini menunjukkan
bahwa Need for Power populasi pada umumnya lebih tinggi daripada Need for
Power pada subjek penelitian, sehingga dapat disimpulkan bahwa subjek dalam
penelitian ini memiliki hasil skor Need for Power yang lebih rendah daripada
yang diperkirakan alat ukur.
c. Nilai empirik dan Nilai hipotetik Need for Affiliation
Pada skala Need for Affiliation terdapat 11 aitem yang dinilai dan menjadi
data penelitian dengan rentang skor 0 sampai 1 sehingga dihasilkan skor
minimum 1 dan skor maksimum 8. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh total
skor minimum 0 dan skor maksimum 11. Hasil perhitungan mean empirik dan
mean hipotetik Need for Affiliation dijelaskan pada tabel berikut:
Variabel Empirik Hipotetik
Need for Power
Min Max Mean SD Min Max Mean SD
71 Tabel 18
Hasil perhitungan mean empirik dan mean hipotetik need for affiliation
Berdasarkan tabel di atas diperoleh mean empirik Need for Affiliation
sebesar 4.5 dengan standar deviasi 3.6013. Selanjutnya mean hipotetik sebesar
5.5 dengan standar deviasi 1.83. Artinya jika dilihat perbandingan antara mean
empirik dan hipotetik, mean hipotetik lebih besar dari mean empirik. Hasil ini
menunjukkan bahwa Need for Affiliation populasi pada umumnya lebih tinggi
daripada Need for Affiliation pada subjek penelitian, sehingga dapat disimpulkan
bahwa subjek dalam penelitian ini memiliki hasil skor Need for Affiliation yang
lebih rendah daripada yang diperkirakan alat ukur.
B. Kategorisasi Data Penelitian
a. Kategorisasi Hardiness
Norma kategorisasi yang digunakan pada Hardiness adalah sebagai berikut:
Variabel Empirik Hipotetik
Need for Affiliation
Min Max Mean SD Min Max Mean SD
72 Norma Kategorisasi hardiness
Rentang Nilai Kategorisasi
X < (µ-1.0 SD) Rendah
(µ-1.0SD) ≤ X ≤ (µ+1.0 SD) Sedang
X > (µ+1.0 SD) Tinggi
Besar mean hipotetik hardiness adalah 22.5 dengan standar deviasi 7.5
sehingga kategorisasi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Tabel 19
Hasil Norma Kategorisasi Hardiness
Rentang Nilai Kategorisasi Jumlah Persentase (%)
X < 15 Rendah 0 0 %
15 ≤ X ≤ 30 Sedang 62 8.26 %
X > 30 Tinggi 688 91.74%
Total 750 100 %
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar orang Simalungun
yang berdomisili di Raya memiliki Hardiness dalam kategori yang tinggi yakni
91.74 %. Selain itu, orang Simalungun berada dalam kategori yang sedang yakni
8.26 %, dan tidak ada orang Simalungun yang berada dalam kategori rendah.
73
Norma kategorisasi yang digunakan pada Need for Achievement adalah
sebagai berikut:
Norma Kategorisasi Need fo achievement
Rentang Nilai Kategorisasi
X < (µ-1.0 SD) Rendah
(µ-1.0SD) ≤ X ≤ (µ+1.0 SD) Sedang
X > (µ+1.0 SD) Tinggi
Besar mean hipotetik need for achievement adalah 5.5 dengan standar
74 Tabel 20
Hasil Norma Kategorisasi Need for Achievement
Rentang Nilai Kategorisasi Jumlah Persentase (%)
X < 3.67 Rendah 42 5.6
3.67 ≤ X ≤ 7.33 Sedang 671 89.47
X > 7.33 Tinggi 37 4.93
Total 750 100 %
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar orang Simalungun
yang berdomisili di Raya memiliki Need for Achievement dalam kategori yang
sedang yakni 89.47 %. Selain itu, orang Simalungun berada dalam kategori yang
tinggi sebesar 5.6 %, dan berada dalam kategori rendah sebesar 4.93 %
c. Kategorisasi Need for Power
Norma kategorisasi yang digunakan pada Need for Power adalah sebagai
75
Norma Kategorisasi Need for Power
Rentang Nilai Kategorisasi
X < (µ-1.0 SD) Rendah
(µ-1.0SD) ≤ X ≤ (µ+1.0 SD) Sedang
X > (µ+1.0 SD) Tinggi
Besar mean hipotetik need for power adalah 5.5 dengan standar deviasi
3.398 sehingga kategorisasi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Tabel 21
Hasil Norma Kategorisasi Need for Power
Rentang Nilai Kategorisasi Jumlah Persentase (%)
X < 3.67 Rendah 497 66.27
3.67 ≤ X ≤ 7.33 Sedang 253 33.73
X > 7.33 Tinggi 0 0
Total 750 100 %
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar orang Simalungun
yang berdomisili di Raya memiliki Need for Power dalam kategori yang rendah
yakni 66.27 %. Selain itu, orang Simalungun berada dalam kategori yang sedang
76
d. Kategorisasi Need for Affiliation
Norma kategorisasi yang digunakan pada Need for Affiliation adalah
sebagai berikut:
Norma Kategorisasi Need for affiliation
Rentang Nilai Kategorisasi
X < (µ-1.0 SD) Rendah
(µ-1.0SD) ≤ X ≤ (µ+1.0 SD) Sedang
X > (µ+1.0 SD) Tinggi
Besar mean hipotetik need for affiliation adalah 5.5 dengan standar deviasi
77 Tabel 22
Hasil Norma Kategorisasi Need for Affiliation
Rentang Nilai Kategorisasi Jumlah Persentase (%)
X < 3.67 Rendah 159 21.2
3.67 ≤ X ≤ 7.33 Sedang 589 78.53
X > 7.33 Tinggi 2 0.27
Total 750 100 %
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar orang Simalungun
yang berdomisili di Raya memiliki Need for Affiliation dalam kategori yang
sedang yakni 78.53 %. Selain itu, orang Simalungun berada dalam kategori yang
tinggi sebesar 21.2 %, dan dalam kategori rendah sebesar 0.27%
C. Gambaran Motif McClelland dan Hardiness pada Orang Simalungun di Raya
Tabel 23
Dari tabel diatas terlihat pada orang Simalungun need for achievement
adalah kebutuhan yang paling menonjol dibanding need for power, dan need for
affiliation. Selanjutnya, need for affiliation merupakan kebutuhan yang paling
Mean Std. Deviation N
Need for Achievement 5.17 1.58 750
Need for Power 2.21 1.28 750
Need for Affiliation 3.60 1.39 750
Hardiness 31.40 3.39 750
78
menonjol pada orang Simalungun, dilanjutkan dengan need for power. Need for
Achievement memiliki mean sebesar 5.17, need for affiliation memiliki mean
sebesar 3.60¸dan need for power sebesar 2.21
Rentang Nilai Kategorisasi Jumlah Persentase (%)
X < 15 Rendah 0 0 %
15 ≤ X ≤ 30 Sedang 62 8.26 %
X > 30 Tinggi 688 91.74%
Total 750 100 %
Dari tabel diatas terlihat bahwa sebagian besar orang Simalungun memiliki
79 D. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada pengaruh motif
McClelland yang terdiri dari : Need for Achievement, Need for Power,dan Need
for Affiliation terhadap Hardiness pada orang Simalungun. Hipotesis pada
penelitian ini adalah terdapat pengaruh Need for Achievement, Need for Power,
dan Need for Affiliation secara signifikan terhadap Hardiness pada orang
Simalungun di Raya. Dari hasil analisa data menunjukkan bahwa hipotesa
pertama diterima ( Fhitung = 9.366, dengan P= 0.000 (p<0.05 ). Hal ini berarti
need for achievement, need for power, dan need for affiliation bersama- sama
menjadi prediktor bagi munculnya hardiness pada orang Simalungun di Raya,
dengan memberikan sumbangan sebesar 3.2%. Meski cenderung tidak besar,
namun dapat dikatakan apabila semakin besar kebutuhan seseorang dalam
mencapai sebuah pencapaian melebihi standard, semakin besar kebutuhan
individu untuk mempengaruhi orang lain dan semakin besar kebutuhan orang
untuk berinteraksi denga orang lain maka individu tersebut akan semakin
memiliki hardiness yang tinggi. Hal ini memperkuat asumsi sebelumnya yang
menyatakan kebutuhan individu yang dipengaruhi oleh lingkungan merupakan
indikator dari munculnya hardiness pada seorang individu. Dari hasil penelitian
terlihat sumbangsi need for achievement, neeed for power, need fof affiliation
sebesar 3.2 % terhadap munculnya hardiness pada diri individu, hal itu
menunjukkan sebesar 96.8 % tinggi rendahnya hardiness pada orang Simalungun
80
2001), etnis ( Dibartolo,2001), emotional intelligence (Tjiong, 2000) dan
sebagainya.
Hipotesa selanjutnya yang diajukan adalah terdapat pengaruh need for
achievement terhadap hardiness pada orang Simalungun di Raya. Dari hasil
analisa data menunjukkan bahwa hipotesa kedua diterima ( dengan r= 0.000 , dan
P = 0.190) Hal ini terlihat bahwa sebesar 3.61 persen hardiness pada suku
Simalungun dipengaruhi oleh Need for Achievement. Need for Achievement
adalah kecenderungan umum yang dimiliki untuk berjuang demi memperoleh
keberhasilan dan meraih suatu standard keunggulan yang tinggi. Individu yang
memiliki semangat kerja yang tinggi akan bergairah untuk melakukan sesuatu
lebih baik dan efisien dibandingkan hasil sebelumnya. Individu yang memiliki
motif atau dorongan untuk mencapai sebuah pencapaian yang melebihi suatu
standard keunggulan yang tinggi biasanya bekerja secara mandiri dan cepat serta
senang berkompetisi. Kesimpulan yang dapat diambil adalah kebutuhan untuk
mencapai prestasi melebihi suatu standard merupakan prediktor positif terhadap
munculnya hardiness pada penelitian ini terkhusus pada orang Simalungun di
Raya. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Roland
dan Picano (2008) yang menyatakan individu yang memiliki kebutuhan untuk
mencapai prestasi (Need for Achievement) yang tinggi akan memiliki Hardiness
yang tinggi pula, pada orang Simalungun menunjukkan bahwa adanya pengaruh
Need for Achievement terhadap Hardiness pada orang Simalungun.
Hipotesa selanjutnya yang diajukan adalah terdapat pengaruh need for
81
menunjukkan bahwa hipotesa ketiga ditolak. Pada tabel 14 terlihat juga r pada
need for power sebesar 0.002. Need for Power adalah keinginan untuk
mengendalikan orang lain, untuk mempengaruhi perilaku mereka, atau memiliki
rasa tanggung jawab pada orang lain. Pada hasil utama penelitian ini, terlihat
bahwa Need for Power tidak memiliki pengaruh terhadap Hardiness pada orang
Simalungun. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa need for power tidak
memberikan pengaruh terhadap tinggi rendahnya Hardiness pada orang
Simalungun di Raya. Hasil penelitian ini tentu tidak sesuai dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Laberg dan Johnsen (2009) yang menyatakan
individu dengan keinginan untuk mengontrol orang lain, mengendalikan orang
lain akan memiliki Hardiness yang tinggi. Pada penelitian ini justru terlihat bahwa
Need for Power atau keinginan untuk mengontrol orang lain dan mengendalikan
orang lain tidak berkontribusi terhadap Hardiness orang Simalungun.
Multicollinearity yang terjadi pada variabel Need for Power kemudian juga
mempengaruhi hasil penelitian melalui terjadinya kesalahan pada standar
koefisien yang dihasilkan, artinya hasil penelitian kurang representative (Field,
2009). Menurut Sortaman Saragih (2008) , kebanyakan orang Simalungun sangat
menjaga perasaan orang lain, orang Simalungun cenderung menghindari konflik,
dan cenderung tidak ingin untuk mengendalikan orang lain. Hal ini terlihat juga
dari kategorisasi data Need for Power, terlihat bahwa orang Simalungun pada
umumnya memiliki Need for Power yang berada dalam kategori rendah. Sesuai
penjelasan diatas maka hardiness pada orang Simalungun tidak semata- mata
82
Hipotesa selanjutnya yang diajukan adalah terdapat pengaruh need for
affiliation terhadap hardiness pada orang Simalungun di Raya. Dari hasil analisa
data menunjukkan bahwa hipotesa keempat ditolak. Pada tabel 14 yaitu excluded
variabel terlihat r pada need for affiliation sebesar 0.004. Need fo Affiliation
adalah kebutuhan akan suatu persahabatan, berkaitan dengan adanya keinginan
untuk memastikan, memelihara atau mementingkan efektivitas dari hubungan
dengan individu atau kelompok. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terlihat
bahwa Need for Affiliation tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
Hardiness pada orang Simalungun. Disimpulkan bahwa need for affiliation tidak
memberikan pengaruh terhadap tinggi rendahnya Hardiness pada orang
Simalungun di Raya. Hasil penelitian ini tentu tidak sesuai dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Laberg dan Johnsen (2009) yang menyatakan
individu dengan keinginan untuk mengontrol orang lain, mengendalikan orang
lain akan memiliki Hardiness yang tinggi. Pada penelitian ini justru terlihat bahwa
Need for Affiliation tidak berkontribusi terhadap Hardiness orang Simalungun. Multicollinearity yang terjadi pada variabel Need for Affiliation kemudian juga
mempengaruhi hasil penelitian melalui terjadinya kesalahan pada standar
koefisien yang dihasilkan, artinya hasil penelitian kurang representative (Field,
2009). Padahal menurut Sortaman Saragih (2008), orang Simalungun adalah
orang yang memiliki kebutuhan akan persahabatan yang tinggi dengan orang lain.
Orang Simalungun juga seringkali menghindari konflik untuk memelihara
hubungan antar individu maupun antar kelompok. Namun pada penelitian ini