• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Performansi Pengiriman Short Message Service Untuk Pelanggan Prabayar Pada Jaringan CDMA di PT. TELKOM FLEXI Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Performansi Pengiriman Short Message Service Untuk Pelanggan Prabayar Pada Jaringan CDMA di PT. TELKOM FLEXI Medan"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS PERFORMANSI PENGIRIMAN SHORT MESSAGE SERVICE

UNTUK PELANGGAN PRABAYAR PADA JARINGAN CDMA DI PT. TELKOM FLEXI MEDAN

Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan pendidikan sarjana (S-1) pada

Departemen Teknik Elektro Sub konsentrasi Teknik Telekomunikasi

Oleh

OCHAN FRIMA SUGARA PURBA

NIM : 080402062

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi saat ini berjalan sangat cepat khususnya di bidang telekomunikasi selular. Dalam perkembangan teknologi ini yaitu teknologi CDMA, tidak hanya menawarkan fungsi dasar dari telepon saja dalam hal ini pertukaran suara. Tetapi teknologi CDMA ini juga dapat melakukan pertukaran informasi data. Adapun jenis layanan pertukaran informasi data tersebut adalah pesan pendek atau yang sering di sebut Short Message Service (SMS). Short Message Service (SMS) merupakan salah satu fitur pada system selular yang mampu mentransmisikan pesan berupa alphanumeric dari suatu mobile device ke mobile device lain atau ke perangkat eksternal seperti paging,

e-mail, dan lain-lain.

Tugas akhir ini menganalisis performansi pengiriman short message service untuk pelanggan prabayar pada jaringan CDMA di PT. TELKOM FLEXI

Medan. Dari pengamatan diperoleh bahwa rata-rata tingkat keberhasilan dari SMS

message originating dan SMS message terminating adalah 96,27% dan 89,43%

(3)

DAFTAR ISI

1.2 Tujuan Penulisan Tugas Akhir ... 1

1.3 Rumusan Masalah ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 2

1.5 Metode Penulisan ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II ARSITEKTUR SISTEM CDMA ... 5

2.1 Defenisi ... 5

2.2 Perkembangan Multiple Akses ... 5

2.3 Arsitektur Jaringan CDMA ... 8

2.3.1 Mobile Station (MS) ... 9

2.3.2 Base Tranceiver Station (BTS) ... 9

2.3.3 Base Station Controller (BSC) ... 10

2.3.4 Mobile Switching Center (MSC) ... 10

2.3.5 Visitor Location Register (VLR) ... 11

2.3.6 Home Location Register (HLR)/ Authentication Center (AC) ... 11

(4)

2.3.8 Gateway Mobile Switching Center (GMSC) ... 12

2.3.9 Short Message Service Center (SMSC) ... 12

2.4 Sifat-Sifat CDMA ... 12

BAB III KONSEP DASAR SISTEM SMS ... 15

3.1 Arsitektur Sistem Short Message Service (SMS) ... 15

3.1.1 External Short Message Entities ... 16

3.1.2 Short Message Service Center ... 17

3.1.3 SMS Mobile Terminating (SMS-MT) ... 18

3.1.4 SMS Mobile Originating (SMS-MO) ... 20

3.1.5 Elemen Wireless Network ... 22

3.1.5.1 Mobile Station ... 22

3.1.5.2 Air Interface ... 22

3.1.5.3 Mobile Service Switching Center (MSC) ... 22

3.1.5.4 Home Location Register (HLR) ... 23

3.1.5.5 Visitor Location Register (VLR) ... 23

3.1.5.6 Base Station System (BSS) ... 24

3.2 Fitur Dasar Pesan Singkat ... 24

3.2.1 Penyampaian Dan Pengiriman Pesan ... 24

3.2.2 Laporan Status ... 25

3.2.3 Reply Path ... 25

3.2.4 Validity Period ... 26

3.3 Short Message Layer and Protocol ... 26

3.4 Struktur Dan Terminologi Pesan ... 29

(5)

3.5.1 Prosedur Signalling ... 32

3.5.2 SMS Originating ... 32

3.5.3 SMS Termination ... 33

3.5.4 Roaming ... 35

3.5.4 SMS Notification... 37

BAB IV ANALISIS PERFORMANSI SHORT MESSAGE SERVICE ... 39

4.1 Umum ... 39

4.2 Data Hasil Pengamatan ... 39

4.3 Analisis Keberhasilan SMS ... 41

4.4 Analisis Kegagalan SMS ... 45

4.5 Analisis Penyebab Kegagalan Pengiriman SMS ... 46

BAB V KESIMPULAN ... 48 DAFTAR PUSTAKA

(6)

DAFTAR SINGKATAN

No Singkatan

Keterangan

01. AAA Authentication, Authorization,

Accounting

02. AC Authentication Center

03. BSC Base Station Controller

04. BSS Base Station System

05. BTS Base Tranceiver Station

06. CDMA Code Division Multiple Access

07. ESME External Short Message Entities

08. ESN Electronic Serial Number

09. FDMA Frequency Division Multiple

Access

10. GMSC Gateway Message Service Center

11. GSM Global System for Mobile

12. HLR Home Location Register

13. ISDN Integrated Services Digital

Network

14. KPI Key Performance Indicator

15. MC Mobile Center

16. MS Mobile Station

17. MSC Mobile Switching Center

18. MSISIDN Mobile Subsriber International

Integrated Service Digital Network

19. PPP Point to Point Protocol

20. PDSN Packet Data Serving Node

21. PSTN Public Switched Telephone

Network

22. PDSs Personal Digital Assistances

23. RADIUS Remote Access Dial-in User

Service

24. REGNOT Registration Notification

25. SM-AL Short Message-Application Layer

26. SM-MO Short Message-Mobile

Originating

27. SM-MT Short Message-Mobile

Terminating

28. SM-LL Short Message-Link Layer

29. SM-RL Short Message-Relay Layer

(7)

31. SMD-ACK Short Message Delivery-Ocknowledge

32. SMDPP Short Mesaage Delivery Point to

Point

33. SME Short Message Entity

34. SMS Short Message Service

35. SMSADDR SMS Address

36. SMS-GMSC SMS-Gateway MSC

37. SMS NOT SMS Notification

38. SMS-IWMSC SMS-Interworking MSC

39. SMSREQ SMS Request

40. SMSC Short Message Service Center

41. SSD Shared Secret Data

42. TDMA Time Division Multiple Access

43. TP Transfer Protocol

44. TPDU Transfer Protocol Data Unit

45. VLR Visitor Location Register

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dimana berkat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “Analisis Performansi Pengiriman Short Message Service Untuk Pelanggan Prabayar Pada Jaringan CDMA di PT. TELKOM FLEXI Medan”

Segenap upaya fikiran dan kerja keras yang telah penulis lakukan dalam penyusunan tugas akhir ini yang merupakan suatu syarat bagi penulis untuk memperoleh gelar Sarjana dari Departemen Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara..

Dengan selesainya Tugas Akhir ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini antara lain:

1. Ayah J. Purba dan Ibu H.R. Simangunsong, penulis ucapkan terima kasih atas doa yang tak pernah putus, kasih sayang yang tulus dalam mengasuh, mendidik dan membimbing penulis.

2. Saudara-saudaraku Agnes R. Purba dan Eby F. Purba yang selalu memberikan support

3. Aninia Singsing Hulu Am.Keb yang telah memberikan support baik materi maupun ide-ide dalam penyelesaian tugas akhir ini.

4. Bapak Ali Hanafiah Rambe ST. MT, sebagai dosen pembimbing tugas akhir saya yang sangat besar bantuannya dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

5. Bapak Ir. Surya Tarmizi Kasim, M.Si selaku Ketua Departemen

(9)

MT selaku Sekretaris Departemen Teknik Elektro FT-USU yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

6. Bapak Ir. Panusur S. M. L Tobing selaku dosen wali penulis yang telah membimbing penulis selama menjalani masa perkuliahan.

7. Rekan-rekan seperjuangan menuju kesuksesan, Juned, David, Johannes, Luis, Elvis, Mayhendra, William dan rekan-rekan lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

8. Seluruh staf pengajar di Departemen Teknik Elektro USU dan Seluruh Karyawan di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik USU.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna karena masih banyak terdapat kekurangan baik dari segi isi maupun susunan bahasanya . saran dan kritik dari pembaca dengan tujuan menyempurnakan kajian dalam bidang ini sangat penulis harapkan.

Akhir kata, penulis berharap semoga penulisan tugas akhir ini dapat berguna memberikan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Medan, Mei 2013 Penulis,

(10)

ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi saat ini berjalan sangat cepat khususnya di bidang telekomunikasi selular. Dalam perkembangan teknologi ini yaitu teknologi CDMA, tidak hanya menawarkan fungsi dasar dari telepon saja dalam hal ini pertukaran suara. Tetapi teknologi CDMA ini juga dapat melakukan pertukaran informasi data. Adapun jenis layanan pertukaran informasi data tersebut adalah pesan pendek atau yang sering di sebut Short Message Service (SMS). Short Message Service (SMS) merupakan salah satu fitur pada system selular yang mampu mentransmisikan pesan berupa alphanumeric dari suatu mobile device ke mobile device lain atau ke perangkat eksternal seperti paging,

e-mail, dan lain-lain.

Tugas akhir ini menganalisis performansi pengiriman short message service untuk pelanggan prabayar pada jaringan CDMA di PT. TELKOM FLEXI

Medan. Dari pengamatan diperoleh bahwa rata-rata tingkat keberhasilan dari SMS

message originating dan SMS message terminating adalah 96,27% dan 89,43%

(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persaingan antar operator selular semkin ketat. Oleh karena itu operator CDMA sebagai penyedia jasa layanan harus memberikan kualitas yang terbaik untuk semua layanan yang diberikan kepada pelanggan. CDMA tidak hanya menawarkan layanan untuk pertukaran informasi suara (voice) tetapi juga menawarkan layanan untuk pertukaran informasi data yaitu pesan singkat. Pesan singkat adalah salah satu fitur pada sistem selular yang mampu mentransmisikan pesan berupa alphanumeric dari suatu mobile device ke mobile device lain atau ke perangkat eksternal seperti paging, e-mail, dan lain-lain.

(12)

1. 2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana mengetahui tingkat kegagalan dan tingkat keberhasilan dari pengiriman SMS untuk pelanggan prabayar pada jaringan CDMA di PT. TELKOM FLEXI Medan.

2. Berapa besar tingkat kegagalan dan tingkat keberhasilan dari pengiriman SMS pada jaringan CDMA di PT. TELKOM FLEXI Medan.

3. Apa saja penyebab terjadinya kegagalan pengiriman SMS.

1.3 Tujuan Penulisan Tugas Akhir

Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk menganalisis performansi pengiriman short message service untuk pelanggan prabayar pada jaringan CDMA di PT. TELKOM FLEXI Medan.

1. 4 Batasan Masalah

Untuk membatasi materi yang akan dibicarakan pada tugas akhir ini, maka penulis perlu membuat batasan cakupan masalah yang akan dibahas. Hal ini diperbuat supaya isi dan pembahasan dari tugas akhir ini menjadi lebih terarah dan dapat mencapai hasil yang diharapkan. Adapun batasan masalah pada penulisan tugas akhir ini adalah :

(13)

2. Parameter kinerja yang dibahas :

a. Tingkat keberhasilan dan kegagalan pengiriman SMS b. Faktor-faktor penyebab dari kegagalan SMS

3. Data yang akan dianalisis adalah data SMS pada area kota Medan

4. Data yang diamati adalah data pada 26 Desember 2012 sampai 24 Januari 2013

1. 5 Metode Penulisan

Untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini maka penulis menerapkan beberapa metode studi diantaranya :

1. Studi literatur yaitu dengan membaca teori-teori yang berkaitan dengan topik tugas akhir ini dari buku-buku referensi baik yang dimiliki oleh penulis atau di perpustakaan dan juga dari artikel-artikel, jurnal, internet dan lain-lain. 2. Pengamatan dan analisa data performansi yang dihasilkan dari jaringan selular

CDMA PT. TELKOM FLEXI sesuai dengan topik permasalahan yang dibahas.

1. 6 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pemahaman terhadap Tugas Akhir ini maka penulis menyusun sitematika penulisan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

(14)

BAB II : ARSITEKTUR SISTEM CDMA

Bab ini menjelaskan tentang konsep dasar arsitektur jaringan CDMA

BAB III : KONSEP DASAR SISTEM SMS

Bab ini menjelaskan tentang konsep dasar dari sistem SMS

BAB IV : ANALISIS PERFORMANSI PENGIRIMAN SHORT MESSAGE SERVICE

Bab ini menjelaskan tentang analisis dari performansi pengiriman short message service pada jaringan CDMA berdasarkan parameter waktu kirim dari pengiriman SMS, tingkat keberhasilan dan kegagalan pengiriman SMS serta faktor penyebab kegagalan pengiriman SMS.

BAB V : PENUTUP

(15)

BAB II

ARSITEKTUR SISTEM CDMA 2. 1 Code Division Multiple Access (CDMA)

Dalam perkembangan teknologi telekomunikasi telepon selular terutama yang berkaitan dengan generasi ke tiga CDMA merupakan teknologi pilihan masa depan. Code Division Multiple Access (CDMA) merupakan salah satu teknik multiple access yang banyak diaplikasikan untuk selular maupun fixed wireless.

Konsep dasar dari teknik multiple access yaitu memungkinkan suatu titik dapat diakses oleh beberapa titik yang saling berjauhan dengan tidak saling mengganggu. Teknik multiple access mempunyai arti bagaimana suatu spekrum radio dibagi menjadi kanal-kanal dan bagaimana kanal-kanal tersebut dialokasikan untuk pelanggan sebanyak-banyaknya dalam satu sistem[1].

CDMA merupakan teknologi multiple access yang membedakan satu pengguna dengan pengguna lainnya menggunakan kode-kode khusus dalam lebar pita frekuensi yang ditentukan. Sistem CDMA merupakan pengembangan dari dua sistem multiple access sebelumnya. CDMA memiliki konsep multiple access yang berbeda dengan time division multiple access (TDMA) dan frequency division multiple access (FDMA)[2].

2. 2 Perkembangan Multiple Akses

Pada dasarnya ada 3 sistem yaitu FDMA (Frequency Division Multiple Access), TDMA (Time Division Multiple Access), dan CDMA (Code Division Multiple Access). Teknik FDMA bekerja dengan membagi alokasi lebar bidang

(16)

yang dialokasikan pada setiap penggunaannya sebagai suatu kanal komunikasi, seperti terlihat pada Gambar 2.1[3]. Dalam FDMA setiap pengguna diberikan alokasi bidang frekuensi tertentu selama melakukan proses percakapan. Sehingga dalam waktu yang sama hanya satu pengguna yang dapat memanfaatkan kanal frekuensi tersebut.

Gambar 2. 1 Ilustrasi Sistem FDMA Dimana:

f : frekuensi t : time (waktu)

(17)

Gambar 2. 2 Ilustrasi Sistem TDMA Dimana:

f : frekuensi t : time (waktu)

Teknik CDMA adalah temuan yang lebih baru dibandingkan dengan FDMA dan TDMA. Teknik CDMA berawal pada tahun 1949 ketika Claude Shanon dan Robert Pierce menyampaikan ide dasar CDMA. Teknik ini merupakan temuan yang brilian karena kanal yang satu dengan yang lainnya tidak dibedakan dari frekuensi/ FDMA atau waktu/TDMA yang secara awam lebih mudah dipahami, melaikan dengan perbedaan kode. Kode ini dikenal dengan pseudorandom code sequence. Cara kerja dari CDMA ini adalah dengan menebar/

menggunakan kode-kode pada satu frekuensi yang lebih besar dar FDMA dan TDMA dan penggunaan waktu bersamaan. Jadi tiap panggilan diwakili satu kode pada frekuensi dan waktu yang sama. Jika ada beberapa frekuensi yang digunakan maka merupakan kombinasi FDMA-CDMA. System yang memakai akses jamak ini adalah CDMA2000 1x. jadi pada CDMA, seluruh pelanggan menggunakan frekuensi yang sama pada waktu yang sama. Hal ini dapat di lihat pada Gambar 2.3[3]. Sifat CDMA yang lain adalah kemampuannya untuk tahan terhadap jamming (penutupan oleh sinyal yang lebih kuat). Pada pita frekuensi sempit. Hal

(18)

sinyal-sinyal CDMA yang tersebar di pita frekuensi lain.

Gambar 2. 3 Ilustrasi Sistem CDMA Dimana:

f : frekuensi t : time (waktu)

2. 3 Arsitektur Jaringan CDMA

(19)

Gambar 2. 4 Arsitektur Jaringan CDMA

2.3.1 Mobile Station (MS)

Mempunyai fungsi untuk membentuk dan memelihara hubungan baik voice maupun data. Pembentukan hubungan dilakukan dengan meminta kanal

radio dari access network. Setelah terbentuk MS bertanggung jawab menjaga kanal radio dan melakukan buffer packet bila kanal radio sedang tidak tersedia. Pada saat dinyalakan, MS secara otomatis melakukan registrasi ke home location register.

2.3.2 Base Tranceiver Station (BTS)

(20)

CDMA ke user dan sebaliknya. Beberapa fungsi lain yang dilakukan oleh BTS adalah mengontrol frekuensi pembawa pada sel, mengatur alokasi daya untuk traffic overhead dan soft handoff pada arah forward.

2.3.3 Base Station Controller (BSC)

BSC bertanggung jawab untuk mengontrol semua BTS yang berada di dalam daerah cakupannya serta mengatur rute paket data dari BTS ke Packet Data Serving Node (PDSN) BSC berfungsi sebagai:

a. Mendukung kontrol terhadap call processing, call set up, dan call release. b. Melakukan kontrol terhadap poses soft handoff dan hard handoff.

c. Melakukan kontrol terhadap transmit power MS. d. Melakukan kontrol beban BTS.

e. Statistic management.

2.3.4 Mobile Swicthing Center (MSC)

MSC atau sering juga disebut sebagai interface antara Base Station

Controller (BSC) dengan Public Switched Telephone Network (PSTN) djaringan

data Integrated Services Digital Network (ISDN) melalui gateway MSC (G-MSC), mempunyai beberapa kegunaan sebagai berikut :

a. Mengatur komunikasi diantara pelanggan seluler dengan pelanggan jaringan telekomunikasi lainnya.

b. Melakukan koordinasi setting-up panggilan dari dan keluar user seluler. c. Merupakan pusat dari sistem radio seluler.

(21)

e. Bertanggung jawab untuk set-up, routing, informasi accounting, kontrol dan terminasi panggilan.

2.3.5 Visitor Location Register (VLR)

Visitor Location Register (VLR) berisi informasi dinamis tentang data pelanggan dari HLR yang diperlukan untuk pengontrlan panggilan termasuk lokasi pelanggan yang berada dalam area VLR tersebut. Dalam penerapannya VLR biasanya terintegrasi dengan MSC. Database VLR ini hanya akan dipergunakan selama suatu MS terdaftar dalam area VLR tersebut. Fungsi control yang dilakukan oleh VLR meliputi pengambilan data layanan pelanggan dari HLR ketika suatu MS terdaftar dalam VLR dan menghapus data ketika MS tersebut meninggalkan area VLR. VLR secara temporary menyimpan dan mengontrol semua informasi dari MS yang berada diwilayahnya. Ketika user melakukan panggilan maka VLR mentransmisikan semua informasi yang berhubungan dari MSC.

2.3.6 Home Location Register (HLR)/ Authentication Center (AC).

HLR merupakan database yang berisi management dari MS yang menyimpan seluruh data user seperti lokasi user, dan shared secret data (SSD) semua user. HLR merupakan pusat Autentifikasi (AuC) dan pusat penyimpanan Electronic Serial Number (ESN) setiap user yang sudah melakukan registrasi. AC

(22)

autentikasi, membangkitkan SSD, dan melakukan perbaikan gangguan autentikasi.

2.3.7 Authentication, Authorization, Accounting (AAA)

AAA melakukan proses authentication, authorization, dan accounting untuk jaringan paket data dengan memanfaatkan Remote Access Dial-in User Service (RADIUS) protocol. AAA server berkomunikasi dengan PDSN melalui IP dan melakukan fungsi-fungsi sebagai berikut :

a. Autentikasi yang terhubung dengan koneksi Point to Point Protocol (PPP) dan IP.

b. Authorisasi untuk profil layanan, distribusi, keamanan, dan management accounting.

2.3.8 Gateway Mobile Switching Center (GMSC)

GMSC meminta informasi routing dari panggilan user dan menyediakan hubungan / pemutusan di jaringan.

2.3.9 Short Message Service Center (SMSC)

SMSC bertanggung jawab dalam penyampaian, penyimpanan dan pengajuan suatu pesan singkat.

2. 4 Sifat-Sifat CDMA

(23)

1. Multi Diversitas

Diversitas adalah usaha untuk mengurangi fading. Ada tiga tipe diversitas yang sering digunakan yaitu diversitas waktu, frekuensi, dan ruang.

2. Daya pancar rendah

Disamping peningkatan kapasitas secara langsung, hal lain adalah menurunnya Eb/E0 yang dibutuhkan untuk mengatasi noise dan interferensi. Ini berarti penurunan level daya pancar yang dibutuhkan.

3. Keamanan

Bentuk pengacakan sinyal pada sistem Code Division Multiple Access memungkinkan tingkat keamanan yang tinggi. Meskipun system CDMA sudah memiliki tingkat keamanan yang tinggi, sistem ini masih tetap mungkin dikembangkan dengan menggunakan teknik pengacakan yang ada.

4. Soft Handover

Soft Handover memungkinkan kedua sel melayani Mobile Station secara

bersamaan. 5. Kapasitas

Pada sistem CDMA kapasitas yang besar diperoleh terutama karena frekuensi yang sama dapat dipakai oleh semua sel[5].

Adapun kelemahan dan keunggulan dari sistem CDMA adalah : 1. Kelemahan, antara lain :

(24)

b. Untuk penerimaan yang benar, kesalahan sinkronisasi dari kode yang dibangkitkan dan urutan kode yang diterima kecil.

c. Penggunaan yang dekat dengan stasiun utama akan membangkitkan interferensi yang besar bagi pengguna yang jauh dari stasiun utama sehingga menyulitkan penerimaan sinyal.

2. Keunggulan, antara lain :

a. CDMA menggunakan seluruh spektrum frekuensinya secara sekaligus, sehingga kemungkinan gagal panggil (drop call) oleh penggunanya sangat minim.

b. Sebagai teknologi militer CDMA sangat tahan terhadap gangguan cuaca dan interferensi.

c. Daya pancarnya yang sangat rendah (1/100 GSM) memungkinkan hand phone CDMA irit dalam mengonsumsi baterei, sehingga dapat beroperasi lebih lama untuk bicara maupun stand by.

(25)

BAB III

KONSEP DASAR SISTEM SMS

3. 1 Arsitektur Sistem Short Message Service (SMS)

Short Message Service merupakan salah satu fitur pada sistem seluler yang

mampu mentransmisikan pesan berupa alphanumeric dari suatu mobile device ke mobil device lain atau ke perangkat eksternal seperti paging, e-mail, dan lain-lain.

Banyaknya karakter yang dapat ditransmisikan untuk setiap pesan SMS adalah 160 karakter atau 140 byte.

Adapun keuntungan dari SMS adalah:

1. Adanya pesan atau sinyal pemberitahuan tentang terkirim atau tidaknya suatu pesan.

2. Adanya jaminan pesan terkirim.

3. Dapat mengirimkan pesan ke beberapa user dalam waktu yang bersamaan. 4. Dapat berintegrasi dengan data dan aplikasi berbasiskan internet.

5. Generasi e-mail.

(26)

Gambar 3.1 Arsitektur Dasar Jaringan Short Message Service

3.1.1 ExternalShort Message Entities

Dapat dikatakan bahwa Short Message Entity (SME) merupakan entitas dalam sistem SMS yang dapat berada pada jaringan, berupa perangkat bergerak, atau merupakan service center yang berada diluar jaringan. ESME sendiri, sesuai namanya, merupakan sebuah SME yang berada di luar jaringan SMS. Saat ini sebagian besar ESME berada pada jaringan data seperti jaringan TCP/ IP yang didalamnya termasuk internet. Beberapa macam ESME diantaranya adalah:

a. Voice Mail System (VMS)

VMS merupakan perangkat yang berfungsi untuk menerima, menyimpan dan menjalankan voice message, ditujukan untuk pelanggan yang sedang sibuk dan sedang tidak dapat dihubungi melalui sambungan voice.

b. Web

(27)

sebuah entitas dalam system SMS yang banyak membangkitkan trafik SMS

c. Email

Email merupakan salah satu layanan yang paling banyak digunakan dalam internet. SMS harus dapat mendukung interkoneksi dengan teknologi email. Untuk itu kemudian muncul layanan yang juga cukup banyak digemari yaitu e-mail-to-sms dan sms-to-email[1].

3.1.2 Short Message Service Center (SMSC)

Terminology SMSC mengacu pada sesuatu yang berupa hardware dan software. SMSC merupakan sebuah entitas yang bertanggung jawab untuk

menyimpan, routing, dan meneruskan short message dari satu titik ke titik lain yang merupakan tujuan, misalnya dari suatu SMS Entity (SME) ke perangkat telepon bergerak. Sebuah SMSC harus memiliki keandalan yang tinggi, kapasitas yang cukup, dan throughout yang memadai dalam menangani trafik short message. Selain itu, sistem harus bersifat fleksibel dan scalable agar dapat

mengakomodasi pertumbuhan permintaan layanan SMS. Faktor lain yang juga harus diperhatikan adalah aplikasi harus dapat dioperasikan dengan mudah, begitu juga pemeliharaannya. Sebagai contoh adalah fleksibelitas untuk aktivasi layanan baru dan upgrade software.

(28)

seperti MS penerima dalam keadaan tidak aktif, SMSC akan menyimpan pesan SMS tersebut dan kemudian akan mengulang mengirimnya ketika penerima sudah dalam keadaan aktif. SMS hanya akan dihapus dari SMSC setelah diterima laporan penerimaan (delivery reports) dari MS atau setelah validity period yang ditentukan habis[1].

SMSC memberikan jaminan bahwa pengiriman SMS akan berhasil ke MS yang dituju walaupun tidak dimungkinkan proses pengiriman yang pertama. Prosedur ini digambarkan pada Gambar 3.2[9].

Gambar 3.2 Proses Short Message Service Center Spesifikasi minimum yang harus dimiliki oleh SMSC adalah: 1. Menerima SMS dari sebuah MS

2. Mengirimkan laporan penerimaan SMS ke jaringan

3. Mengirimkan SMS ke MS dan tetap menyimpan SMS sampai diterima laporan bahwa SMS tersebut telah diterima atau masa berlakunya sudah habis.

3.1.3 SMS Mobile Terminating (SMS-MT)

(29)

apabila pelanggan telah mempunyai basic service (SMS-MT). Pada umumnya layanan ini akan secara otomatis termasuk dalam paket layanan yang diberikan oleh operator kepada pelanggan secara gratis. Layanan ini tidak memerlukan Mobile Subsriber International integrated service digital network (MSISDN)

yang berbeda dengan MSISDN yang digunakan untuk layanan suara. MS hanya diperlukan untuk mempunyai kapasitas memori yang masih kosong untuk menerima SMS. Prosedur dari pengiriman SMS ke SMSC dapat di lihat pada Gambar 3.3[10].

Gambar 3.3 Prosedur Pengiriman SMS ke SMSC Pada SMS MT Prosedur SMS MT yang ditunjukkan pada Gambar 3.3 dapat dijelaskan sebagai berikut:

(30)

2. Setelah proses internal selesai maka SMSC melakukan interogasi ke HLR dan menerima informasi routing untuk MS yang akan dituju.

3. SMSC mengirimkan SMS ke MSC dengan menggunakan operasi forward short message.

4. MSC dapat informasi pelanggan yang dituju dari VLR dan dalam proses ini juga dilakukan prosedur autentifikasi.

5. MSC mengirimkan SMS menuju MS.

6. MSC mengirimkan laporan pengiriman ke SMSC yang merupakan keberhasilan dari operasi forward short message.

7. Laporan status pengiriman juga dikirimkan dari SMSC apabila laporan tersebut juga diminta MS.

3.1.4 SMS Mobile Originating (SMS-MO)

(31)

Gambar 3.4 Prosedur Pengiriman SMS ke SMSC Pada SMS MO Prosedur SMS MO yang ditunjukkan pada Gambar 3.4 dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. MS melakukan registrasi di dalam jaringan melalui VLR. 2. MS mengirimkan pesan ke MSC yang dituju.

3. MSC melakukan interogasi melalui VLR untuk memeriksa bahwa pengiriman pesan tersebut tidak melanggar supplementary service yang diminta.

4. MSC mengirimkan pesan tersebut kepada SMSC menggunakan operasi forward short message.

5. SMSC mengirimkan pesan yang diterimanya kepada SME yang dituju dan juga menerima acknowledgement.

(32)

merupakan keberhasilan dari operasi forward short message.

7. MSC akan meneruskan laporan tersebut ke MS yang merupakan keberhasilan dari operasi mobile terminating short message.

3.1.5 Elemen Wireless Network

Elemen-elemen yang terdapat dalam wireless network adalah: 3.1.5.1 Mobile Station (MS)

MS merupakan terminal atau perangkat wireless yang dapat dipakai untuk menerima dan mengirim pesan SMS. Umumnya, terminal ini berupa telepon selular digital tetapi dalam perkembangannya aplikasi SMS dapat dipakai pada alat/ terminal lainnya seperti handheld station, POSs, dan personal digital assistances (PDSs)[7].

3.1.5.2 Air Interface

Pada sistem air interface inilah yang merupakan salah satu pembeda antarteknologi wireless dalam sistem aksesnya (CDMA, TDMA, dan GSM). Standar inilah yang menentukan bagaimana sinyal suara dan data di transmisikan dari MSC/ BSC ke MS dan sebaliknya. Pada system CDMA dikenal dua system kanal yaitu kanal forward dan kanal reverse[7].

3.1.5.3 Mobile-Service Switching Center (MSC)

MSC merupakan sentral pada jaringan seluler yang menjalankan fungsi switching dan fungsi signaling dari system seluler. Adapun fungsi dari MSC

(33)

a. Mengatur komunikasi antara pelanggan seluler dengan pelanggan jaringan telekomunikasi lainnya.

b. Mengatur panggilan baik originating maupun terminating calls. c. Manajemen seluruh panggilan.

d. Sebagai interface antara jaringan seluler dengan public voice (PSTN) dan jaringan data.

e. Mengontrol basic dan supplementary service[7].

3.1.5.4 Home Location Register (HLR)

HLR merupakan data base utama yang digunakan untuk memanajemen data pelanggan. kapasitas data base pelanggan pada HLR dapat menyimpan ratusan hingga ribuan pelanggan, hal ini tergantung dari besar atau kecilnya kapasitas jaringannya. HLR dapat melayani lebih dari satu MSC dan banyaknya HLR bisa lebih dari satu, hal ini tergantung besarnya kapasitas jaringan.

Fungsi dari HLR diantaranya sebagai berikut:

a. Memberikan data pelanggan yang dibutuhkan ke VLR. b. Memberikan informasi routing MS[7].

3.1.5.5 Visitor Location Register (VLR)

(34)

3.1.5.6 Base Station System (BSS)

Semua fungsi yang terkait dengan transmisi sinyal radio elektromagnetis antara MSC dan piranti bergerak dilakukan di BSS. BSS terdiri dari Base Station Controller (BSC) dan Base Transceiver Stasion (BTS), juda dikenal sebagai wilayah sel. BSC dapat mengendalikan dua atau lebih BTS dan bertanggung jawab pada pemberian sumber data yang semestinya ketika pelanggan bergerak dari satu sektor suatu BTS ke sektor lain, terlepas dari apakah sektor berikutnya tersebut berada di BTS yang sama atau berbeda[7].

3. 2 Fitur Dasar Pesan Singkat

SMS meliputi sejumlah fitur dasar. Ini termasuk message sending, message deliver, penanganan status reports, permintaan untuk perintah eksekusi,

reply path, dll. Fitur disajikan dalam bagian berikut:

Pengiriman dan penerimaan SMS dapat kita lihat pada Gambar 3.5

(35)

3.2.1 Penyampaian dan Pengiriman Pesan

Dua fitur yang paling dasar dari SMS adalah pengiriman dan penerimaan pesan singkat.

a. Mengirim pesan

Mobile-originated message adalah pesan yang disampaikan dari MS ke

SMSC. Pesan ini ditujukan kepada SME lain seperti pengguna ponsel lain atau host internet. Sebuah SME dapat menetapkan masa berlaku pesan setelah

pesan tidak valid lagi. Sebuah pesan yang tidak valid lagi dapat dihapus oleh SMSC saat mentransfer pesan. Fitur ini juga dikenal sebagai Short Message-Mobile Originated (SM-MO)[11].

b. Pesan disampaikan

Mobile-terminated message adalah pesan yang disampaikan oleh SMSC

ke MS. Fitur ini juga dikenal sebagai Short Message-Mobile Terminated (SM-MT). Mobile-originated dan mobile-terminated short message dapat disampaikan bahkan ketika panggilan suara atau koneksi data masih dalam proses[11].

3.2.2 Laporan Status

(36)

3.2.3 Reply Path

Fitur ini kadang-kadang digunakan oleh operator untuk memungkinkan penerima pesan untuk memberikan balasan pesan 'gratis' bagi penerima pesan. Selain itu, untuk jaringan pendukung SMSC beberapa operator kadang-kadang menggunakan fitur ini untuk mendapatkan pesan balasan dikembalikan ke SMSC tertentu. Sebagai contoh, operator bisa memiliki beberapa SMSC tetapi hanya satu yang terhubung ke gateway Email. Dalam konfigurasi ini, jika pesan berasal dari domain internet, maka operator menggunakan reply path untuk menunjukkan bahwa setiap balasan pesan yang terkait harus disampaikan ke SMSC terhubung ke gateway Email. Dalam situasi ini, SMSC dapat tepat meminta gateway Email mengkonversi pesan balasan ke dalam pesan email dan mengantarkan mereka ke penerima email[11].

3.2.4 Validity Period

(37)

disampaikan kecuali penerima berhasil menerima pesan pada waktu setelah pengiriman pesan[11].

3. 3 Short Message Layer and Protocol

Lapisan aplikasi diimplementasikan dalam SME dalam bentuk aplikasi perangkat lunak yang mengirim, menerima dan menginterpretasikan isi pesan (misalnya pesan editor, games). lapisan aplikasi juga dikenal sebagai SM-AL untuk (Short Message Application Layer). Pada lapisan transfer, pesan dianggap sebagai urutan oktet yang berisi informasi seperti panjang pesan, penerima, tanggal penerimaan. lapisan transfer juga dikenal sebagai SM-TL (Short Message Transfer Layer). Lapisan trasfer memungkinkan pengangkutan pesan antara

(38)

Gambar 3.6 SMS Protokol

Untuk tujuan transportasi, sebuah peta aplikasi dari isi pesan dan instruksi pengiriman terkait ke Unit Transfer Protocol Data (TPDU) pada lapisan transfer. Sebuah TPDU terdiri dari berbagai parameter yang menunjukkan jenis pesan, menentukan apakah atau tidak status Laporan yang diminta, yang mengandung bagian teks pesan. Setiap parameter diawali oleh TP singkatan untuk Transfer Protocol. Pada lapisan transfer, pertukaran pesan dari originator SME kepada

penerima SME terdiri dari dua sampai tiga langkah. Langkah ketiga ditunjukkan pada Gambar 3.7[11]. Setelah buat oleh SME, pesan tersebut disampaikan kepada SMSC (langkah 1). SMSC dapat diverifikasi dengan elemen jaringan lain dimana pembuat pesan diperbolehkan untuk mengirim pesan. SMSC memberikan pesan ke penerima SME (langkah 2). Jika penerima SME tidak tersedia untuk pesan pengiriman, maka SMSC akan menyimpan pesan sementara sampai UKM penerima menjadi tersedia atau sampai masa berlakunya pesan berakhir. Setelah pengiriman pesan atau pada saat penghapusan pesan oleh jaringan, laporan status mungkin ditransfer kembali ke originator SME (langkah 3), hanya jika laporan ini telah diminta oleh originator SME selama penyerahan pesan.

SMSC SMSC-GMSC

SMS-IWMSC MSC

(39)

Gambar 3.7 Transfer Pesan Antara Dua SME

Dalam konfigurasi ini lapisan transfer, pertukaran pesan antara dua pelanggan terdiri dari tiga sampai empat langkah. Setelah dibuat oleh originator pesan, originator SME menyampaikan pesan ke SMSC originator (langkah 1). SMSC meneruskan pesan menuju SMSC penerima (langkah 2) dan penerima SMSC memberikan pesan kepada SME penerima (langkah 3). Jika laporan status itu diminta oleh originator pesan, maka SMSC penerima menghasilkan laporan status dan transfer kembali ke originator SME (langkah 4). lapisan transfer ini, digambarkan pada Gambar 3.8[11].

(40)

3. 4 Struktur dan Terminologi Pesan

Terminologi berikut digunakan untuk merujuk ke pesan. Sebuah pesan mengacu pada persepsi pelanggan terhadap pesan yang terdiri dari teks. Untuk keperluan transportasi dan karena keterbatasan di lapisan transfer, aplikasi mungkin perlu untuk membagi pesan menjadi beberapa bagian yang disebut Segmen Pesan. Satu segmen pesan juga dikenal sebagai pesan singkat. Segmen pesan merupakan unsur yang dimanipulasi oleh aplikasi. Segmen pesan memiliki ukuran payload yang terbatas. Dalam rangka untuk menyampaikan sejumlah besar data, beberapa segmen pesan dapat dikombinasikan menjadi penyatuan pesan penyatuan pesan ditangani di lapisan aplikasi. Dalam rangka untuk diangkut, segmen pesan harus dipetakan ke TPDU di lapisan transfer seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.9[11].

(41)

3.5 Sistem SMS Pada Telkom Flexi

Berdasarkan data yang di terima dari PT. Telkom Flexi untuk menentukan tingkat keberhasilan dan tingkat kegagalan dapat digunakan formula berikut: success rate =(sum of successful short message submission/ sum of short message

submission attempt) *100% (3.1)

failure rate = 100% - success rate (3.2)

formula ini adalah kesepakatan dari pihak Telkom dengan vendor dan dapat berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan pihak Telkom.

(42)

CSOFT KOTA CSOFT KBB1 CSOFT Semanggi CSOFT KBB2 CSOFT Medan

MSC Medan

MSC Aceh CSOFT Pekanbaru MSC Lampung MSC Batam STPNG

Medan

STPNG

Palembang STPNG Batam STPNG Kota

CSOFT Bandung 1 CSOFT Bandung 2 CSOFT Semarang MSC Semarang

(43)

3.5.1 Prosedur Signaling

Dalam sistem SMS dapat melibatkan prosedur sinyal. Adapun prosedur signaling tersebut terdiri atas 4 berikut :

1. SMS origination 2. SMS termination 3. Roaming

4. SMS notifikasi

3.5.2 SMS Origination

SMS Mobile Originating diperlukan untuk melakukan pengiriman SMS untuk arah yang berlawanan dengan SMS Mobile Terminating dari sebuah MS menuju SMSC. Gambar 3.11[12] menunjukan prosedur SMS origination.

Gambar 3.11 Prosedur SMS Origination

Prosedur SMS origination pada Gambar 3.11 dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. MS membangun pesan SMS dan mengirimkannya ke MSC melayani melalui

(44)

2. Layanan MSC mengubah pesan SMS menjadi pesan SMDPP dan mengirimkannya ke MC terkait dengan MS.

3. MC mengembalikan smdpp kepada layanan MSC, menunjukkan bahwa pesan SMS diterima.

4. Layanan MSC mengubah smdpp ke pesan pengakuan dan mengirimkannya ke MS, menunjukkan bahwa MC terkait dengan MS menerima pesan SMS. 5. MC terkait dengan MS meneruskan SMDPP ke MS target.

6. MS Target mengirimkan smdpp kepada MC terkait dengan MS, menunjukkan pesan SMS diterima.

3.5.3 SMS Termination

(45)

Prosedur SMS termination yang ditunjukkan pada Gambar 3.12 dapat Request (SMSREQ) ke HLR untuk meminta SMS routing address dari MS. 4. Jika HLR tidak memiliki SMS routing address MS, lanjutkan dengan langkah

4 melalui 7. MS meneruskan SMSREQ ke VLR untuk meminta SMS routing address dari MS.

5. VLR meneruskan SMSREQ ke MSC untuk meminta SMS routing address MS.

6. MSC mengirimkan smsreq berisi SMS routing address MS disajikan ke VLR. 7. VLR meneruskan smsreq ke VLR.

8. HLR meneruskan smsreq ke MC terkait dengan MS.

9. MC menggunakan SMS routing address MS dan mengirimkan SMDPP ke MSC.

10.BSC mengirimkan pesan SMS ke MS melalui air interface.

(46)

12.MSC menerjemahkan short message delivery acknowledge (SMD-ACK) ke smdpp dan mengembalikan ke MC untuk menunjukkan bahwa MS menerima pesan SMS.

3.5.4 Roaming

Roaming merupakan proses pergantian layanan dari home network ke

other network . Gambar 3.13[12] menunjukkan prosedur dari roaming.

(47)

Roaming antara MSC yang ditunjukkan pada Gambar 3.13 dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. MS memulai mendaftarkan lokasi atau akses sistem lain untuk MSC-2.

2. Jika MSC-2 mendukung SMS, ia akan mengirimkan registration notification (REGNOT) berisi SMS address (SMSADDR) ke VLR-2.

3. VLR-2 meneruskan REGNOT ke HLR. 4. HLR mengirimkan REGCANC ke VLR-1. 5. VLR-1 meneruskan REGCANC ke MSC-1.

6. MSC-1 kembali regcanc Karena bendera yang menunjukkan MS memiliki pesan SMS yang akan dikirim diatur dalam data pelanggan, pesan berisi parameter SMSMWI. MSC-1 membersihkan bendera dalam data pelanggan. 7. VLR-1 meneruskan regcanc ke HLR.

8. HLR menentukan bahwa MSC-2 mendukung SMS dan mengirimkan regnot SMSNOT berisi SMS baru rute alamat MS.

11.MC mengirimkan smsnot ke HLR.

12.MC mengirimkan SMDPP ke MSC sesuai dengan SMS routing address MS. 13.BSC mengirimkan pesan SMS ke MS melalui antarmuka udara.

(48)

15.MSC menerjemahkan SMD-ACK ke smdpp dan mengembalikan ke MC untuk menunjukkan bahwa MS menerima pesan SMS. Jika nilai SMSMSGCNT di SMSDPP diterima adalah "0", MSC melayani membersihkan bendera yang menunjukkan bahwa MS memiliki pesan SMS yang akan dikirim.

3.5.4 SMS Notification

SMS Notification digunakan untuk melaporkan perubahan kemampuan

(49)

Prosedur SMS notification yang ditunjukkan pada Gambar 3.14 dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Setelah mendeteksi bahwa MS dapat menerima pesan SMS dan bendera yang menunjukkan MS memiliki SMS yang akan dikirim dikonfigurasi dalam data pelanggan, MSC mengirimkan SMS notification (SMSNOT) kepada MC terkait dengan MS.

2. MC mengembalikan pemberitahuan SMS kosong ke MSC. 3. MC mengirimkan SMDPP ke MSC, SMS routing address MS. 4. BSC mengirimkan pesan SMS ke MS melalui air interface.

5. MS merespon dengan pesan pengakuan untuk menunjukkan bahwa pesan SMS diterima.

(50)

BAB IV

ANALISIS PERFORMANSI

SHORT MESSAGE SERVICE

4.1 Umum

Data performansi ini merupakan data performansi pengiriman SMS Telkom Flekxi dari hasil pengukuran performansi pada SMSC yang digunakan oleh PT. TELKOM FLEXI. Penelitian dilakukan berdasarkan data performansi SMSC yang melayani pelanggan prabayar Telkom Flexi yaitu Flexi Trendy dan proses pengukuran data dilakukan selama bulan Desember sampai Januari 2013, pengukuran dilakukan setiap hari selama 24 jam. Data-data performansi SMS Telkom Flexi untuk periode 26 Desember 2012 sampai 24 Januari 2013 dapat di lihat pada Lampiran A.

4.2 Data Hasil Pengamatan

(51)

Gambar 4.1 Data Hasil Pengamatan SMS Untuk Message Originating

Gambar 4.2 Data Hasil Pengamatan SMS Untuk Message Terminating

4.3 Analisis Keberhasilan SMS

(52)

kemudian mengirim SMDPP (SMS delivery point to point) kepada mobile center (MC). Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.3[12].

SMDPP smdpp(NACK) A

Gambar 4.3 Keberhasilan Message Terminating

Keberhasilan message originating adalah Keberhasilan dihitung ketika message service center (MSCe) menerima smdpp (SMS delivery point to point)

tanpa kode error dari mobile center (MC). Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.4[12].

SMDPP smdpp(ACK) A

Gambar 4.4 Keberhasilan Message Originating

Grafik dari keberhasilan pengiriman SMS dapat dilihat pada Gambar 4.5[12] untuk keberhasilan message terminating dan Gambar 4.6[12] untuk keberhasilan message originating.

MSCe MC

(53)

Gambar 4.5 Grafik Keberhasilan Dari Message Terminating

Gambar 4.6 Grafik Keberhasilan Message Originating

(54)

Desember 2012 dari data pada Lampiran A untuk message originating sebagai berikut :

Delivery rate =

= 96,32 %

Kemudian untuk message terminating adalah sebagai berikut :

Delivery rate =

= 89, 50 %

Grafik tingkat keberhasilan pengiriman SMS dapat dilihat pada Gambar 4.7 untuk message originating dan Gambar 4.8 untuk message terminating.

(55)

Gambar 4.8 Grafik Tingkat Keberhasilan Message Terminating

Dari data hasil pengamatan performansi SMS pada Telkom Flexi menunjukkan bahwa performansi SMS untuk message originating selama bulan Desember sampai Januari relatif stabil dengan nilai rata-rata tingkat keberhasilannya adalah :

Rata-rata success rate = = 96,27%

Masih dibawah dari KPI (Key Performance Indicator) yaitu 98% dan performansinya masih belum baik, sedangkan untuk message terminating masih terdapat banyak kegagalan sehingga rata-rata tingkat keberhasilannya adalah Rata-rata success rate = = 89,43%

Masih jauh dari KPI sehingga performansinya masih jauh dari baik.

4.4 Analisis Kegagalan SMS

(56)

SMDPP smdpp(NACK)

Gambar 4.9 Kegagalan SMS

Tingkat kegagalan pengiriman SMS dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 3.2. Diambil data performansi pada tanggal 26 Desember 2012 dari data pada Lampiran A untuk message terminating sebagai berikut :

Failure rate = 100% - 89,50 %

= 10,50 %

Kemudian untuk Message originating adalah sebagai berikut : Failure rate = 100% - 96,32 %

= 3,68 %

Grafik tingkat kegagalan pengiriman SMS dapat dilihat pada Gambar 4.10[12] untuk message terminating dan Gambar 4.11[12] untuk message originating.

Gambar 4.10 Tingkat Kegagalan Message Terminating

(57)

Gambar 4.11 Grafik Tingkat Kegagalan Message Originating

Dari data hasil pengamatan performansi SMS pada Telkom Flexi menunjukkan bahwa performansi SMS untuk message originating selama bulan Desember sampai Januari relatif stabil dengan nilai rata-rata tingkat kegagalannya adalah

Rata-rata failure rate = jumlah seluruh dari failure rate/ 30 = 3,73%

Meskipun masih di bawah KPI yaitu 2% dan belum dapat dinyaatakan baik sedangkan untuk message terminating masih terdapat banyak kegagalan sehingga yaitu

Rata-rata failure rate = jumlah seluruh dari failure rate/ 30 = 10,57%

(58)

4. 5 Analisis Penyebab Kegagalan Pengiriman SMS

Adapun penyebab kegagalan yang terjadi pada pengiriman SMS adalah: 1. Kegagalan disebabkan karena ditolak

SMMO gagal ketika MSC menetapkan bahwa calling party menemukan masalah berikut:

a. Tiga usaha dari lokasi registrasi dari calling party gagal. b. IMSI dari calling party tidak benar

c. MIN dari calling party tidak cocok dengan ESN yang tersimpan pada VDB

d. Calling party tersebut sedang sibuk dalam panggilan 2. Kegagalan disebabkan SMS origination ditolak

Kegagalan terjadi ketika MSC menerima SMDPP dari MC dan parameter SMS_causedcode dari SMS origination ditolak. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.12.

SMDPP Smdpp (NACK) A

Gambar 4.12 Kegagalan disebabkan SMS origination ditolak

3. Kegagalan disebabkan kesalahan alamat tujuan

Kegagalan yang terjadi ketika MSC menerima SMDPP dan data dari mobile subscriber tidak ada pada VLR. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.13.

(59)

SMDPP Smdpp (NACK)

A

Gambar 4.13 Kegagalan disebabkan kesalahan alamat tujuan

4. Kegagalan disebabkan kesalahan translasi alamat

SMMT gagal terjadi ketika MSC menerima SMDPP dan menemukan bahwa MIN, ESN atau MEID pada pesan ini tidak sesuai dengan yang ada pada VLR. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.14.

SMDPP Smdpp (NACK) A

Gambar 4.14 Kegagalan disebabkan kesalahan translasi alamat

5. Kegagalan disebabkan alamat yang dituju sedang sibuk

SMMT gagal terjadi ketika MSC menerima SMDPP dan menetapkan bahwa pesan gagal karena mobile subscriber sedang sibuk. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.15.

MSC MC

(60)

SMDPP Smdpp (NACK) A

Gambar 4.15 Kegagalan disebabkan alamat yang dituju sedang sibuk

6. Kegagalan disebabkan tidak adanya respon

Ketika MSC menerima SMDPP itu akan mengembalikan ADDS terkirim kepada BSC. Kegagalan pesan terjadi ketika MSC tidak menerima ADDS terkirim dari BSC dan mengirim pesan dengan kegagalan dikarenakan tidak adanya respon balasan. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.16.

SMDPP ADDS deliver

Smdpp (NACK)

Gambar 4.16 Kegagalan disebabkan tidak adanya respon

7. Kegagalan disebabkan oleh jaringan penuh

SMMT gagal terjadi ketika MSC menerima pertanda kegagalan dari BSC. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.17.

MSC MC

MSC MC

(61)

Paging request SMDPP Paging response

Assignment request Assignment failure

A

Gambar 4.17 Kegagalan disebabkan oleh jaringan penuh

8. Kegagalan disebabkan ukuran data yang error

Pesan gagal terjadi ketika MSC menerima SMDPP dan menemukan bahwa parameter yang dibawa pada SMDPP tidak benar. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.18.

SMDPP/ SMS request

A

Gambar 4.18 Kegagalan disebabkan ukuran data yang error

9. Kegagalan disebabkan oleh short message ditolak

Kegagalan terjadi ketika MSC menerima SMDPP dan menemukan mobile subscriber sedang sibuk, tidak aktif, dalam keadaan authorization ditolak. Hal

ini dapat dilihat pada Gambar 4.19.

MSC MC

BSC

(62)

SMDPP Smdpp (NACK) A

Gambar 4.19 Kegagalan disebabkan oleh short message ditolak

10.Kegagalan disebabkan oleh permintaan tidak direspon

Kegagalan terjadi ketika MSC mengirim paging request kepada BSC dan waktu telah habis sementara MSC sedang menunggu respon balasan. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.20.

Paging request SMDPP

A

Gambar 4.20 MSC mengirim paging request dan gagal menerima respon

Kegagalan terjadi ketika MSC mengirim ADDS page kepada BSC dan waktu telah habis sementara MSC menunggu respon balasan. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.21.

MSC MC

MSC MC

(63)

SMDPP ADDS page

A

Gambar 4.21 MSC mengirim ADDS page dan gagal menerima respon

11.Kegagalan disebabkan oleh kesalahan peralatan

Kegagalan terjadi ketika MSC menerima SMDPP dari MC dan MSC tidak mendukung dengan layanan SMS. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.22.

SMDPP Smdpp (NACK) A

Gambar 4.22 Kegagalan disebabkan oleh kesalahan peralatan

12.Kegagalan disebabkan oleh waktu menunggu telah habis

Ketika MSC mengirim SMDPP kepada MC, penghitung waktu aktif menunggu MC mengembalikan smdpp. Kegagalan terjadi ketika MSC mengirimkan SMDPP dan waktu telah habis ketika menunggu balasan dari MC. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.23.

MSC MC

BSC

(64)

SMDPP SMT

A

Gambar 4.23 Kegagalan disebabkan oleh waktu menunggu telah habis

13.Kegagalan disebabkan oleh alamat tujuan tidak ada lagi

Kegagalan terjadi ketika MSC menerima smdpp dari MC dan SMS_causecode pada pesan ini diatur pada destination out of service. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.24

SMDPP Smdpp (NACK) A

Gambar 4.24 Kegagalan disebabkan oleh alamat tujuan tidak ada lagi

14.Kegagalan disebabkan kesalahan jaringan

Kegagalan terjadi ketika T10 (batas waktu 10 detik) waktu habis dalam proses origination message. MSC mengirim request kepada BSC dan menunggu respon dari BSC sementara waktu T10 menghitung.jika waktu habis kegagalan akan terjadi. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.25.

MSC MC

(65)

Assignment request T10

A

Gambar 4.25 Kegagalan disebabkan kesalahan jaringan

Kegagalan terjadi ketika MSC menerima pertanda kegagalan dari BSC perihal proses originating message. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.26.

Assignment request Assignment failure A

Gambar 4.26 Kegagalan disebabkan kesalahan jaringan

Kegagalan terjadi ketika MSC menetapkan autentikasi penting dan mengirim AUTHREQ message kepada HLR yang kemudian balasan authreq yang dibawa gagal karena kegagalan jaringan sehingga ditolak. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.27.

AUTHREQ authreq A

Gambar 4.27 Kegagalan disebabkan kesalahan jaringan

MSC MC

MSC MC

(66)

BAB V KESIMPULAN

Dari hasil uraian dan analisa dari bab-bab sebelumnya dapat dibuat kesimpulan:

1. Performansi pengiriman SMS untuk Message originating selama bulan Desember sampai Januari relatif stabil dengan nilai rata-rata 96,27%. 2. Performansi pengiriman SMS untuk Message Terminating selama bulan

Desember sampai Januari masih terdapat banyak kegagalan sehingga performansi rata-ratanya 89,43%.

3. Kegagalan pengiriman SMS dapat terjadi disebabkan oleh: a. Kegagalan disebabkan karena ditolak

(67)

DAFTAR PUSTAKA

1. Hariono, Danang Yuditya. 2012. FDMA, TDMA, CDMA. http://danang-dancil.blogspot.com/2011/01/fdmacdmatdma.html

2. Usman, Uke Kurniawan. 2010. Komunikasi Seluler CDMA 2000-1x. Bandung. Informatika. Hal 13 – 58, 125 - 131

3. Renaldy. 2012. Konsep CDMA. http://informasi-dunia-tik.blogspot.com 4. Malone, Richie. 2012. Arsitektur Jaringan CDMA.

http://rhichiemalone.blogspot.com/2009/04/arsitektur-jaringan-cdma.html 5. Ariyus, Dony. 2008. Komunikasi Data. Yogyakarta. ANDI. Hal 394 – 403 6. SM241013 - Pengantar Sistem Telekomunikasi Semester genap 2006-2007

STMB Telkom

7. Rosidi, Romzi Imron. 2009. Membuat Sendiri SMS Gateway Berbasis Protokol SMPP. Yogyakarta. ANDI. Hal 1 – 12

8. Dimas, Irfan. 2012. Arsitektur Dasar Jaringan SMS. http://republikbm.blogspot.com

9. Restia. 2012. Short Message Service http://reeshtea.wordpress.com

10.Hillebrand, dkk. 2010. Short Message Service (SMS). United Kingdom. John Wiley & Sons. Hal 15 – 21, 61, 76 - 97

11.Bodic, Gwenael le. 2003. Mobile Messaging Technologies and service SMS, EMS, and MMS. France. John Wiley & Sons. Hal 35 – 116

12.IS-41learning center Telkom

(68)
(69)

Gambar

Gambar 3.4 Prosedur Pengiriman SMS ke SMSC Pada SMS MO
Gambar 3.5 Gambar proses Pengiriman SMS
Gambar 3.6 SMS Protokol
Gambar 3.7 Transfer Pesan Antara Dua SME
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian awal yang dilakukan terhadap 30 responden, ternyata hanya 4 variabel bauran pemasaran jasa yang mempengaruhi siswa dalam menentukan keputusan

Salah satu solusi yang dapat ditempuh dari pluralisme multidemensional semacam ini adalah dengan menanamkan pemahaman kepada peserta didik terhadap eksistensi

fluorescens P20 dalam medium cair tersebut memiliki populasi yang tinggi (Tabel 1), sehingga mampu menghasilkan metabolit sekunder yang mampu menekan

Rangkuman tingkat akurasi dari British Standard dan pengembangan metode evaluasi kekuatan profil baja SHS yang menerima interaksi beban memusat dan momen lentur

Untuk mendapatkan lebih rinci tentang komponen kognitif sikap peternak sapi potong pada pemanfaatan teknologi pengolahan pakan fermentasi jerami padi di Kelurahan

Etanol, disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut, atau alkohol saja, adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna,

Semua potensi pajak tersebut tentunya akan dapat ditekan apabila NJOP sudah mencerminkan Harga Pasar Wajar atau Harga Real, diperlukan keberanian dari Pemerintah Daerah dalam

Ahak Jaya masih banyak terdapat kekurangan untuk sistem informasi manajemen, seperti manajer melakukan kesalahan dalam pengambilan keputusan karena hanya melihat stok barang