• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan PT. Sriwijaya Air Distrik Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan PT. Sriwijaya Air Distrik Medan"

Copied!
160
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN DAN

LOYALITAS PELANGGAN PT. SRIWIJAYA AIR

DISTRIK MEDAN

TESIS

Oleh

SARI MARIAHMA NOVA SIPAYUNG

097019018/IM

SEKOLAH PASCA SARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PENGARUH KUALITAS JASA TERHADAP KEPUASAN DAN

LOYALITAS PELANGGAN PT. SRIWIJAYA AIR

DISTRIK MEDAN

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains Dalam Program Studi Ilmu Manajemen Pada Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara

Oleh

SARI MARIAHMA NOVA SIPAYUNG

097019018/IM

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

Judul Tesis : Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan PT. Sriwijaya Air Distrik Medan

Nama Mahasiswa : Sari Mariahma Nova Sipayung

Nomor Pokok : 097019018

Program Studi : Ilmu Manajemen

Menyetujui, Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Paham Ginting, MS     Dr. Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA

K e t u a A n g g o t a

Ketua Program Studi Direktur

 

 

Prof. Dr. Paham Ginting, MS Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE

(4)

Telah diuji pada

Tanggal : 18 Agustus 2011

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Paham Ginting, MS

Anggota : 1. Dr. Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA

2. Dr. Endang Sulistya Rini, M.Si

3. Dr. Yeny Absah, SE, M.Si

(5)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis ini yang berjudul : ”Pengaruh

Kualitas Jasa Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan PT. Sriwijaya Air

Distrik Medan” adalah benar hasil karya saya sendiri dan sepanjang pengetahuan

saya tesis ini belum pernah dipublikasikan oleh siapapun. Sumber-sumber data dan

informasi yang digunakan telah dinyatakan secara benar dan jelas.

Medan, 18 Agustus 2011 Yang Membuat Pernyataan

(6)

ABSTRAK

Sari Mariahma Nova Sipayung, 2011, Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan PT. Sriwijaya Air Distrik Medan, Prof. Dr. Paham Ginting,

MS, Dr. Arlina Nurbaity, SE, MBA.

Bidang usaha jasa merupakan sektor vital yang dibutuhkan oleh masyarakat. Jasa penerbangan adalah salah satu bentuk jasa transportasi udara yang bersaing ketat dengan jasa transportasi lainnya. Persaingan yang ketat tersebut mengakibatkan jumlah penumpang jasa penerbangan terus mengalami fluktuasi. Oleh sebab itu, perusahaan penerbangan harus membuat strategi yang tepat dalam mempertahankan eksistensinya dalam jasa penerbangan. Salah satu strategi yang dilakukan perusahaan penerbangan dalam mempertahankan dan meningkatkan jumlah pelanggan adalah dengan memberikan pelayanan yang berkualitas. Kualitas jasa/layanan yang optimal akan mampu memenuhi harapan pelanggan sehingga memberikan kepuasan kepada pelanggan dan diharapkan mampu memenangkan persaingan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas jasa (bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati) terhadap kepuasan pelanggan dan untuk mengetahui serta menganalisis pengaruh kepuasan terhadap loyalitas pelanggan PT. Sriwijaya Air distrik Medan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori manajemen pemasaran yang berhubungan dengan kualitas jasa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dan sifat penelitian adalah eksplanatori. Populasi penelitian ini adalah penumpang PT. Sriwijaya Air yang berada di Bandara Udara Polonia Medan dengan menggunakan kuesioner dan wawancara sebagai instrumen penelitian. Jumlah sampel sebanyak 395 orang responden yang dilakukan secara accidental. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas jasa yang terdiri dari bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan PT. Sriwijaya Air distrik Medan dan secara parsial variabel yang dominan yang mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah empati. Variabel kepuasan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan PT. Sriwijaya Air distrik Medan.

(7)

ABSTRACT

Sari Mariahma Nova Sipayung, 2011, The Influence of Service Quality on Satisfaction And Loyalty of The Customers of PT. Sriwijaya Air District Medan,

Prof. Dr. Paham Ginting, MS, Dr. Arlina Nurbaity, SE, MBA.

Service business is a vital sector needed by community. Flight services is one of forms of air transportation services tightly competing with other kinds transportation services. The tight competition has resulted in fluctuating number passangers of flight service. Therefore, airlines company must take accurate strategy in maintaining their existence in aviation services. One of the strategies applied by airline companies to maintain increase the number of consumers is the provision of service with quality. The optimal quality of services wil be able to meet the customers’ expectation that can give statisfaction to the consumers and eventually it is expected to be able win the competition.

The purpose of study was to find and analyze the influence of service quality (tangibles, reliability, responsiveness, assurance, and empathy) on customer’s satisfaction and the influence of satisfaction on the loyalty of the customers of PT. Sriwijaya Air District Medan. This study employed the marketing management theory related to service quality. This study was quantitative descriptive and explanatory research. The population of this study was the passangers of PT. Sriwijaya Air at Polonia international airport Medan and 395 of them were accidentally selected to be the respondents for this study. The data for this study were obtained through questionnaire-based interview. The data obtained were analyzed through multiple linear regression.

The result of this study showed that the quality service which consisting of tangibles, reliability, responsiveness, assurance, and emphaty had significant influence on the statisfaction of customers of PT. Sriwijaya Air District Medan and partially dominant variable whose had influence on the statisfaction of customers was emphaty. The variable of statisfaction had significant influence on the loyalty of the customers of PT. Sriwijaya Air District Medan.

(8)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus atas berkat dan

anugerahNya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan tesis dengan judul

“Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan PT. Sriwijaya

Air Distrik Medan”. Penulisan tesis ini merupakan salah satu syarat dalam

menyelesaikan studi pada Sekolah Pascasarjana (S2) Program Studi Ilmu Manajemen

Universitas Sumatera Utara Medan.

Penulisan tesis ini tidak akan dapat berjalan dengan baik tanpa berbekal ilmu,

dorongan dan bimbingan, serta bantuan baik moril maupun materiil dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc(CTM), Sp.A(K), selaku

Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. A Rahim Matondang, MSIE, selaku Direktur Sekolah

Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, MS, selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu

Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara dan sekaligus

Ketua Komisi Pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis

dalam menyelesaikan tesis ini.

4. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA, selaku Sekretaris Program Studi

(9)

sekaligus sebagai Anggota Komisi Pembimbing yang telah banyak memberikan

arahan dan saran dalam penulisan tesis ini.

5. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, M.Si, Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si dan Bapak

Drs. Syahyunan, M.Si, selaku komisi pembanding yang telah meluangkan waktu

dan memberikan kritik, masukan serta pengarahan untuk kesempurnaan tesis ini.

6. Bapak dan Ibu staf pengajar serta seluruh pegawai administrasi Program Studi

Magister Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

7. Kedua orangtua penulis Ayahanda Drs. Liben Sipayung dan Ibu R. Saragih

Sumbayak yang terus memberikan doa, dukungan, dan semangat kepada penulis.

8. Bapak Heru Toni H, S.E selaku Manajer Sriwijaya AirDistrik Medan yang telah

memberi izin dan kemudahan dalam proses penelitian ini.

9. Mas kiki dan seluruh staf PT. Sriwijaya Air Distrik Medan

10. Jimmy Sibarani, S.Kom beserta para sahabat atas semangat dan dukungan yang

telah diberikan

11. Seluruh teman mahasiswa angkatan XVII program studi Magister Ilmu

Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara atas semangat dan

kebersamaannya.

12. Seluruh penumpang Sriwijaya Air di Bandara Polonia Medan sebagai responden

yang telah bersedia mengisi kuesioner untuk tesis ini.

13. Seluruh pihak yang terkait yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu dalam

(10)

Semoga Tuhan yang memberikan kasih karuniaNya kepada semua pihak yang

telah memberikan bantuan moral maupun materil selama perkuliahan dan dalam

penulisan tesis. Penulis menyadari bahwa tesis ini memiliki keterbatasan. Namun

inilah karya saya, suatu proses pembelajaran yang harus dinikmati dan dilalui demi

terwujudnya cita dan harapan. Semoga tesis ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Terimakasih.

Medan, 18 Agustus 2011 Penulis,

(11)

RIWAYAT HIDUP

Sari Mariahma Nova Sipayung, lahir tanggal 30 November 1984 di Lubuk

Pakam, anak pertama dari Ayahanda Drs. Liben Sipayung dan Ibunda Rumintiar

Saragih Sumbayak.

Sekolah Dasar di SDN 101901 Lubuk Pakam tamat dan lulus tahun 1996,

SLTP Negeri I Lubuk Pakam tamat dan lulus tahun 1999, SMU Negeri I Lubuk

Pakam, tamat dan lulus tahun 2002. Tahun 2003 melanjutkan pendidikan Strata-1 di

Universitas Brawijaya Malang, Fakultas Ilmu Administrasi, Jurusan Administrasi

Bisnis, tamat dan lulus tahun 2007. Tahun 2009 melanjutkan studi di Program Studi

Magister Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Tahun 2008-2010 pernah bekerja di PT. Adira Dinamika Multi Finance Lubuk

(12)

DAFTAR ISI

2.3.2. Pengertian dan Manfaat Kualitas Jasa... 17

2.3.3. Dimensi Kualitas Jasa ... 19

2.3.4. Strategi Kualitas Jasa ... 23

2.4. Jasa Transportasi ... 26

2.4.1. Arti, Fungsi, dan Manfaat Transportasi ... 26

2.4.2. Jenis Alat Transportasi... 28

2.4.3. Sifat dan Fungsi Industri Angkutan Udara ... 28

2.5. Kepuasan Pelanggan ... 32

2.5.1. Pengertian Kepuasan Pelanggan ... 32

2.5.2. Persepsi Pelanggan... 34

(13)

2.5.4. Manfaat Kepuasan Pelanggan ... 39

2.5.5. Pengukuran Kepuasan Pelanggan ... 39

2.6. Loyalitas Pelanggan ... 41

2.7. Hubungan Kualitas Jasa dengan Kepuasan... 43

2.8. Hubungan Kepuasan dengan Loyalitas Pelanggan ... 44

2.9. Kerangka Konseptual ... 45

2.10. Hipotesis Penelitian... 46

BAB III. METODE PENELITIAN... 47

3.6. Identifikasi dan Definisi Operasionalisasi Variabel... 50

3.7. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 53

3.7.1. Pengujian Validitas ... 53

3.7.2. Pengujian Reliabilitas ... 55

3.8. Model Analisis Data... 58

3.9. Uji Asumsi Klasik ... 61

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 64

4.1. Hasil Penelitian ... 64

4.1.1. Deskripsi Objek Penelitian... 64

4.1.2. Karakteristik Responden ... 68

4.1.2.1.Karakteristik Responden Berdasarkan Usia.. 69

4.1.2.2.Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan... 70

4.1.2.3.Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 70

4.1.2.4.Karakteristik Responden Berdasarkan Intensitas Menggunakan Jasa Penerbangan Sriwijaya Air ... 71

4.1.2.4.Karakteristik Responden Berdasarkan Tujuan Kegiatan ... 72

4.1.3. Analisis Statistik Deskriptif ... 73

4.1.3.1.Penjelasan Responden atas Variabel Bukti Fisik... 73

(14)

4.1.3.3.Penjelasan Responden atas Variabel

Daya Tanggap ... 77

4.1.3.4.Penjelasan Responden atas Variabel Jaminan ... 79

4.1.3.5.Penjelasan Responden atas Variabel Empati ... 81

4.1.3.6.Penjelasan Responden atas Variabel Kepuasan ... 83

4.1.3.7.Penjelasan Responden atas Variabel Loyalitas... 84

4.1.4. Hasil Uji Asumsi Klasik ... 86

4.1.5. Analisis Statistik Inferential... 92

4.1.5.1.Hasil Persamaan Regresi Hipotesis Pertama.. 92

4.1.5.2.Analisis Koefisien Determinasi ... 94

4.1.5.3.Pengujian Hipotesis Pertama... 95

4.1.5.4.Hasil Persamaan Regresi Hipotesis Kedua ... 99

4.1.5.5.Analisis Koefisien Determinasi ... 100

4.1.5.6.Pengujian Hipotesis Kedua ... 100

4.2. Pembahasan... 101

4.2.1. Analisis Statistik Deskriptif ... 101

4.2.2. Analisis Regresi Berganda Untuk Hipotesis Pertama. 105 4.2.3. Analisis Regresi Sederhana Untuk Hipotesis Kedua .. 110

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN... 111

5.1. Kesimpulan ... 111

5.2. Saran... 111

(15)

DAFTAR TABEL

NO. JUDUL Halaman

1.1 Tingkat Kepuasan Jasa Penerbangan di Indonesia Tahun 2008-

2009 ... 5

1.2 Perkembangan Jumlah Penumpang PT. Sriwijaya Air Distrik Medan Periode Juni-Desember 2010 ... 6

2.1 Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu ... 11

3.1 Operasionalisasi Variabel ... 52

3.2 Hasil Uji Validitas... 54

3.3 Hasil Uji Reliabilitas ... 56

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 69

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 69

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 71

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Intensitas Menggunakan Jasa Penerbangan Sriwijaya Air... 72

4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Tujuan Kegiatan ... 73

4.6 Jumlah dan Persentase Jawaban Responden Terhadap Variabel Bukti Fisik ... 74

4.7 Jumlah dan Persentase Jawaban Responden Terhadap Variabel Keandalan... 76

4.8 Jumlah dan Persentase Jawaban Responden Terhadap Variabel Daya Tanggap... 78

4.9 Jumlah dan Persentase Jawaban Responden Terhadap Variabel Jaminan... 80

4.10 Jumlah dan Persentase Jawaban Responden Terhadap Variabel Empati ... 82

4.11 Jumlah dan Persentase Jawaban Responden Terhadap Variabel Kepuasan ... 83

4.12 Jumlah dan Persentase Jawaban Responden Terhadap Variabel Loyalitas ... 85

4.13 Hasil Uji Statistik Kolmogorov-Smirnov Hipotesis Pertama ... 88

4.14 Hasil Uji Multikolinearitas... 89

4.15 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 90

4.16 Hasil Uji Statistik Kolmogorov-Smirnov Hipotesis Kedua ... 92

4.17 Hasil Koefisien Regresi Hipotesis Pertama ... 93

4.18 Nilai Koefisien Korelasi dan Determinasi Hipotesis Pertama .... 94

4.19 Uji Serempak (Uji F) Hipotesis Pertama ... 95

4.20 Uji Parsial (Uji t) Hipotesis Pertama... 97

4.21 Hasil Analisis Regresi Sederhana ... 99

(16)

DAFTAR GAMBAR

NO. JUDUL Halaman

2.1 Model Kualitas Jasa ... 21

2.2 Konsep Kepuasan Pelanggan ... 33

2.3 Penyebab Utama Tidak Terpenuhinya Harapan Pelanggan... 38

2.4 Kerangka Konseptual ... 46

4.1 Logo Sriwijaya Air... 65

4.2 Bagan Struktur Organisasi PT. Sriwijaya Air Distrik Medan... 67

4.3 Hasil Uji Normalitas Hipotesis Pertama ... 87

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

NO. JUDUL Halaman

1. Kuesioner ... 110

2. Pedoman Wawancara ... 119

3. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas... 118

4. Hasil Uji Parsial (Uji t) ... 119

5. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2 ) Hipotesis Pertama ... 119

6. Hasil Uji Simultan (Uji F)... 120

7. Hasil Uji Asumsi Klasik Hipotesis Pertama ... 120

8. Hasil Uji Statistik Hipotesis Kedua ... 122

9. Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Hipotesis Kedua ... 122

(18)

ABSTRAK

Sari Mariahma Nova Sipayung, 2011, Pengaruh Kualitas Jasa Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Pelanggan PT. Sriwijaya Air Distrik Medan, Prof. Dr. Paham Ginting,

MS, Dr. Arlina Nurbaity, SE, MBA.

Bidang usaha jasa merupakan sektor vital yang dibutuhkan oleh masyarakat. Jasa penerbangan adalah salah satu bentuk jasa transportasi udara yang bersaing ketat dengan jasa transportasi lainnya. Persaingan yang ketat tersebut mengakibatkan jumlah penumpang jasa penerbangan terus mengalami fluktuasi. Oleh sebab itu, perusahaan penerbangan harus membuat strategi yang tepat dalam mempertahankan eksistensinya dalam jasa penerbangan. Salah satu strategi yang dilakukan perusahaan penerbangan dalam mempertahankan dan meningkatkan jumlah pelanggan adalah dengan memberikan pelayanan yang berkualitas. Kualitas jasa/layanan yang optimal akan mampu memenuhi harapan pelanggan sehingga memberikan kepuasan kepada pelanggan dan diharapkan mampu memenangkan persaingan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas jasa (bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati) terhadap kepuasan pelanggan dan untuk mengetahui serta menganalisis pengaruh kepuasan terhadap loyalitas pelanggan PT. Sriwijaya Air distrik Medan. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori manajemen pemasaran yang berhubungan dengan kualitas jasa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif dan sifat penelitian adalah eksplanatori. Populasi penelitian ini adalah penumpang PT. Sriwijaya Air yang berada di Bandara Udara Polonia Medan dengan menggunakan kuesioner dan wawancara sebagai instrumen penelitian. Jumlah sampel sebanyak 395 orang responden yang dilakukan secara accidental. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas jasa yang terdiri dari bukti fisik, keandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan PT. Sriwijaya Air distrik Medan dan secara parsial variabel yang dominan yang mempengaruhi kepuasan pelanggan adalah empati. Variabel kepuasan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan PT. Sriwijaya Air distrik Medan.

(19)

ABSTRACT

Sari Mariahma Nova Sipayung, 2011, The Influence of Service Quality on Satisfaction And Loyalty of The Customers of PT. Sriwijaya Air District Medan,

Prof. Dr. Paham Ginting, MS, Dr. Arlina Nurbaity, SE, MBA.

Service business is a vital sector needed by community. Flight services is one of forms of air transportation services tightly competing with other kinds transportation services. The tight competition has resulted in fluctuating number passangers of flight service. Therefore, airlines company must take accurate strategy in maintaining their existence in aviation services. One of the strategies applied by airline companies to maintain increase the number of consumers is the provision of service with quality. The optimal quality of services wil be able to meet the customers’ expectation that can give statisfaction to the consumers and eventually it is expected to be able win the competition.

The purpose of study was to find and analyze the influence of service quality (tangibles, reliability, responsiveness, assurance, and empathy) on customer’s satisfaction and the influence of satisfaction on the loyalty of the customers of PT. Sriwijaya Air District Medan. This study employed the marketing management theory related to service quality. This study was quantitative descriptive and explanatory research. The population of this study was the passangers of PT. Sriwijaya Air at Polonia international airport Medan and 395 of them were accidentally selected to be the respondents for this study. The data for this study were obtained through questionnaire-based interview. The data obtained were analyzed through multiple linear regression.

The result of this study showed that the quality service which consisting of tangibles, reliability, responsiveness, assurance, and emphaty had significant influence on the statisfaction of customers of PT. Sriwijaya Air District Medan and partially dominant variable whose had influence on the statisfaction of customers was emphaty. The variable of statisfaction had significant influence on the loyalty of the customers of PT. Sriwijaya Air District Medan.

(20)

BAB I PENDAHULUAN

 

1. 1. Latar Belakang

Globalisasi telah mendorong timbulnya persaingan yang sangat kompetitif

dalam segala bidang usaha. Keberhasilan kompetisi ini sangat ditentukan oleh

antisipasi pasar dan tanggapan yang cepat terhadap setiap perubahan kebutuhan

maupun perilaku konsumen. Dalam menghadapi perubahan kebutuhan dan perilaku

konsumen tersebut, maka perusahaan dituntut untuk semakin kreatif dan inovatif

dalam melayani konsumen melalui penawaran produk dengan memberikan pelayanan

dan fasilitas yang semakin baik.

Hal tersebut dilakukan perusahaan untuk dapat mempertahankan eksistensinya

ditengah-tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, khususnya pada perusahaan

yang bergerak di bidang jasa. Bidang usaha jasa merupakan sektor vital yang

dibutuhkan oleh masyarakat. Segala aktivitas sehari-hari tak lepas dari kebutuhan

akan pelayanan jasa. Keanekaragaman kebutuhan jasa ini menimbulkan munculnya

berbagai perubahan penyedia jasa untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat

tersebut sebagai usaha untuk memperoleh keuntungan.

Jasa penerbangan adalah salah satu bentuk jasa yang melayani kebutuhan

manusia untuk bermigrasi dari suatu tempat ke tempat lain yang berjauhan dengan

waktu yang singkat. Seiring dengan perkembangan teknologi dan globalisasi yang

(21)

dalam waktu yang singkat semakin diperlukan. Kebutuhan yang semakin besar ini

kemudian direspon oleh beberapa perusahaan penerbangan dan menjadikannya suatu

peluang untuk menghasilkan keuntungan dengan melayani ketersediaan sarana

transportasi udara sehingga muncullah berbagai maskapai penerbangan baik swasta

ataupun asing di Indonesia.

Dilihat dari market size, industri jasa penerbangan cukup menggiurkan. Setiap hari di seluruh dunia lebih dari empat juta penumpang terbang lewat udara, suatu

ukuran pasar yang cukup besar. Dari sisi transportasi, distribusi lewat udara lebih

cepat, hemat waktu dan efisien ke seluruh dunia. Di samping penumpang, muatan

kargo menjadi primadona karena selain pasarnya cukup besar, pertumbuhannya juga

cukup tinggi (Agustina, 2005:18).

Perkembangan sektor pelayanan jasa angkutan udara berlangsung pesat.

Banyak maskapai perusahaan baru yang muncul sejak dikeluarkannya Keputusan

Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2001 tentang

Penyelenggaraan Angkutan Udara, didalamnya tersirat persyaratan untuk izin

penerbangan. Saat ini lebih kurang dua puluh perusahaan penerbangan yang

beroperasi antara lain yakni: Garuda Indonesia Airlines, Merpati Nusantara Airlines,

Bouraq Airlines, Lion Air, Wings Air, Batavia Air, Sriwijaya Air, Kartika Airlines,

Air Asia, Citilink, Riau Airlines, dan sebagainya.

Banyaknya perusahaan-perusahaan tersebut memunculkan persaingan yang

(22)

membuat strategi yang tepat untuk mempertahankan eksistensinya dalam dunia

bisnis. Kualitas pelayanan bagi perusahaan jasa angkutan udara adalah kunci yang

membedakan suatu penyedia jasa dengan pesaingnya, sehingga memegang peranan

penting dalam pencapaian tujuan dan kelangsungan hidup perusahaan (Tjiptono,

2007:119). Hal ini sangat terkait erat dengan kepercayaan, service (layanan), hubungan dan interaksi yang baik kepada pelanggan. Oleh karena itu, pelayanan yang

baik akan memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin suatu ikatan

yang kuat dengan perusahaan. Sebaliknya apabila pelayanan yang buruk berarti

reputasi perusahaan akan turun.

Hal yang harus diprioritaskan oleh perusahaan penerbangan dalam persaingan

yang ketat tersebut adalah kepuasan pelanggan (penumpang). Penumpang akan puas

dan nyaman jika setiap perusahaan maskapai penerbangan memiliki mekanisme

manajemen yang terjaga alur kerjanya. Sistem ini harus dirancang dari awal dengan

mengutamakan kepentingan dan keselamatan penumpang. Kepuasan ditentukan oleh

kualitas barang dan jasa yang dikehendaki pelanggan, sehingga jaminan kualitas

menjadi prioritas utama bagi setiap perusahaan dan dijadikan sebagai tolok ukur

keunggulan daya saing perusahaan.

PT. Sriwijaya Air sebagai perusahaan penerbangan yang dirintis pada tahun

2003, terus berkembang dan telah banyak membuka rute-rute baru baik dalam negeri

maupun luar negeri. Sejak beroperasi, PT. Sriwijaya Air hanya memiliki 1 pesawat

(23)

dapat menjadi jaminan bahwa kepuasan penumpang terhadap layanan yang diberikan

PT. Sriwijaya Air telah tercapai. Kotak saran yang tidak disediakan oleh perusahaan

menjadikan sulit untuk menilai apakah kinerja pelayanan yang diberikan selama ini

telah memenuhi harapan penumpang.

Hasil riset MARS Indonesia pada tahun 2008 yang dimuat dalam “Indonesian Customer Profile 2008” menunjukkan bahwa maskapai penerbangan Sriwijaya Air hanya mampu menguasai 5,4% di pasar penerbangan Indonesia. Sedangkan yang

menduduki peringkat pertama (market leader) adalah Garuda Airlines dengan porsi total 51,2 %, dan peringkat kedua Lion Air dengan porsi total 24,6%. Selanjutnya

pada tahun 2009, PT. Sriwijaya Air masih berada pada peringkat 68 Top 100 Groups

perusahaan teratas di Indonesia (Majalah Global Asia edisi Agustus 2009).

Masalah ketidakpuasan pelanggan terhadap kualitas layanan pada maskapai

penerbangan Sriwijaya Air diperkuat dengan data tingkat kepuasan jasa penerbangan

di Indonesia pada tahun 2008–2009. Berdasarkan Tabel 1.1 tentang tingkat kepuasan

jasa penerbangan di Indonesia, dapat diketahui bahwa pada tahun 2009, maskapai

penerbangan Sriwijaya Air memperoleh nilai TSS (Total Satisfaction Score) terendah yang berarti tingkat kepuasan pelanggan terhadap maskapai penerbangan Sriwijaya

Air cukup rendah, sedangkan pada tahun 2008 pesawat Sriwijaya Air memiliki nilai

TSS lebih tinggi dibandingkan dengan nilai TSS tahun 2009 sehingga mampu

(24)

September 2009). Berikut ini disajikan pada Tabel 1.1 yang menunjukkan data

tingkat kepuasan jasa penerbangan di Indonesia tahun 2008-2009 :

Tabel 1.1

Tingkat Kepuasan Jasa Penerbangan di Indonesia Tahun 2008-2009

Tahun 2008 Tahun 2009

No. Jasa Penerbangan

TTS Peringkat TTS Peringkat

1. Garuda Indonesia Airlines 4,249 1 4,201 1

2. Lion Air 3,793 5 3,923 2

3. Batavia Air 3,714 7 3,879 3

4. Air Asia 3,801 4 3,827 4

5. Mandala 3,806 3 3,800 5

6. Merpati 3,788 6 3,675 6

7. Sriwijaya Air 3,812 2 3,690 7

Sumber: SWA 19 / XXV / 3 – 13 September 2009 *) ket: TSS = Total Satisfaction Score

Terjadinya penurunan kepuasan pelanggan dalam menggunakan jasa

penerbangan PT. Sriwijaya Air menjadi salah satu indikator bahwa loyalitas

pelanggan juga menurun. Jumlah penumpang terus mengalami fluktuasi (naik turun)

pada setiap rute penerbangan pada tahun 2010. Padahal menurut Data Pusat Statistik

(25)

Untuk penerbangan domestik, jumlah penumpang pesawat pada 2010 meningkat

menjadi 43,77 juta orang atau naik 22,77% dibanding tahun sebelumnya yang sebesar

35,65 juta orang (http://industri.kontan.co.id). Jumlah penumpang yang mengalami

fluktuasi (naik turun) pada setiap rute penerbangan pada tahun 2010 dapat dilihat

pada Tabel 1.2 berikut ini :

Tabel 1.2

Perkembangan Jumlah Penumpang PT. Sriwijaya Air Distrik Medan Periode Juni-Desember 2010

No. Rute Penerbangan Jun Jul Agust Sept Okt Nov Des

1 Medan-Jakarta 10131 14794 9530 10875 9025 8451 10825

2 Medan-Pekanbaru 3951 4092 1738 3113 3678 3259 4302

3 Medan-Banda Aceh 3519 3519 3158 3509 3927 3868 3890

4 Medan-Batam 3431 3692 2462 2356 3583 3431 3050

5 Medan-Padang 3817 4327 4129 4247 4159 4209 4250

6 Medan-Penang 4551 4233 4136 4323 4306 4442 4558

Sumber : PT. Sriwijaya Air Distrik Medan 2010, (Data diolah)

Pada dasarnya, pengertian kepuasan/ketidakpuasan pelanggan merupakan

perbedaan antara harapan dan kinerja yang dirasakan. Harapan yang diinginkan oleh

seorang pelanggan berupa pelayanan yang baik serta berbagai kemudahan yang dapat

dirasakan pelanggan sebagai penumpang, yaitu mulai dari proses pembelian tiket

(ticketing), keberangkatan tepat waktu, bagasi, security check, pelayanan di pesawat selama penerbangan sampai pada menerima bagasi dan meninggalkan bandara.

Fenomena yang terjadi adalah masih sering adanya keterlambatan (delay) waktu keberangkatan yang mengakibatkan penumpang menjadi terlantar dikarenakan

kerusakan mesin pesawat atau masalah teknis. Berdasarkan informasi yang diperoleh

(26)

2010 dengan rute penerbangan dari Medan telah terjadi 80-85 kali delay. Kemudian kurangnya kecakapan dari beberapa staf sehingga terdapat antrian panjang pada saat

check-in, tidak banyak pilihan dalam waktu keberangkatan, penumpang belum bisa melakukan phone check-in sehingga belum bisa memesan tempat duduk sesuai keinginan penumpang, dan masih adanya cancel flight (pembantalan penerbangan) serta masalah bagasi yang ketinggalan, hilang ataupun rusak.

Perusahaan penerbangan Sriwijaya Air terus berusaha memperbaiki

kekurangan-kekurangan pada pelayanannya kepada pelanggan karena jasa/layanan

merupakan suatu hal yang sangat penting bagi pelanggan baik pelanggannya untuk

tetap dapat berkompetisi dalam industi jasa penerbangan.

1. 2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut diatas, maka dirumuskan masalah

sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh kualitas jasa yang terdiri dari bukti fisik, keandalan, daya

tanggap, jaminan, dan empati terhadap kepuasan pelanggan PT. Sriwijaya Air

distrik Medan?

2. Bagaimana pengaruh kepuasan terhadap loyalitas pelanggan PT. Sriwijaya Air

(27)

1. 3. Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas jasa yang terdiri dari bukti fisik,

keandalan, daya tanggap, jaminan, dan empati terhadap kepuasan pelanggan PT.

Sriwijaya Air distrik Medan

2. Mengetahui dan menganalisis pengaruh kepuasan terhadap loyalitas pelanggan

PT. Sriwijaya Air distrik Medan.

1. 4. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan bagi maskapai penerbangan PT. Sriwijaya Air Distrik

Medan dalam rangka menentukan strategi meningkatkan kualitas jasa dalam

mempertahankan kepuasan dan loyalitas pelanggan

2. Sebagai bahan informasi dan menambah wawasan bagi peneliti dalam ilmu

manajemen pemasaran khususnya mengenai topik kualitas jasa

3. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan

(28)

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

 

2. 1. Penelitian Terdahulu

Manullang (2008) pada penelitiannya yang berjudul ”Pengaruh Kualitas

Pelayanan terhadap Kepuasan Pelanggan Jasa Penerbangan PT. Garuda Indonesia

Airlines di Bandara Polonia Medan” bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas

pelayanan (tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphathy) secara parsial maupun simultan terhadap tingkat kepuasan pelanggan dan untuk mengetahui

pengaruh yang lebih dominan dari kualitas pelayanan terhadap tingkat kepuasan

pelanggan jasa penerbangan PT. Garuda Indonesia Airlines di Bandara Polonia.

Populasi penelitian adalah seluruh penumpang yang pernah menggunakan jasa

penerbangan PT. Garuda Indonesia Airlines rute Medan-Jakarta di bandara Polonia

Medan dengan teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan (tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan emphathy) berpengaruh secara parsial maupun simultan terhadap tingkat kepuasan pelanggan jasa penerbangan PT. Garuda

Indonesia Airlines di Bandara Polonia dan variabel yang paling dominan adalah

reliability.

Dadang (2004) dengan judul penelitian ”Hubungan Pelayanan Jasa

(29)

Star Air) dengan kepuasan pelanggan dan untuk mengetahui elemen-elemen mana dari pre-flight service yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.

Adapun sampel dalam penelitian ini adalah dua ratus orang penumpang Star

Air dengan penarikan sampel secara acak sederhana. Setelah dianalisis dengan

menggunakan Pearson’s Correlation, regresi parsial dan regresi berganda, maka diperoleh hasil bahwa variabel pre-flight service memiliki hubungan yang signifikan terhadap variabel kepuasan pelanggan dan elemen check-in & baggage merupakan elemen yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.

Seffy (2009), meneliti dengan judul ”Analisa Pengaruh Kualitas Pelayanan,

Kepercayaan, Komplain dan Kepuasan Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan

(Studi Kasus: PT. Garuda Indonesia Palembang). Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui indikator yang berpengaruh terhadap variabel kualitas pelayanan,

kepercayaan, komplain, kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan. serta untuk

mengetahui pengaruh kualitas pelayanan, kepercayaan, komplain dan kepuasan

pelanggan terhadap loyalitas pelanggan maskapai Garuda Indonesia. 

  Responden dalam penelitian ini penumpang Garuda Indonesia yang minimal

satu kali telah menggunakan jasa penerbangan PT. Garuda Indonesia dan pernah

menggunakan maskapai penerbangan selain Garuda Indonesia. Dengan menggunakan

Structural Equation Modeling (SEM), hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel kualitas pelayanan memiliki pengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan.

(30)

Variabel komplain berpengaruh signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Variabel

kepercayaan berpengaruh signifikan terhadap loyalitas pelanggan sedangkan variabel

komplain tidak berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan.

Tabel 2.1

Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu

No. Nama Peneliti Judul Penelitian Perbedaan

1.

1. Menjelaskan pengaruh kualitas pelayanan (tangibles, reliability, responsiveness, assurance, dan

emphathy) secara parsial maupun simultan terhadap tingkat kepuasan pelanggan dan untuk mengetahui pengaruh yang lebih dominan dari kualitas pelayanan terhadap tingkat kepuasan pelanggan jasa penerbangan PT. Garuda Indonesia Airlines di Bandara Polonia.

2. Jumlah sampel sebanyak 96 orang responden

3. Objek penelitian : PT. Garuda Indonesia Airlines

1. Mengetahui hubungan antara pelayanan jasa penerbangan ( Pre-flight Service Star Air) dengan kepuasan pelanggan dan untuk mengetahui elemen-elemen mana dari pre-flight service yang paling berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan.

2. Jumlah sampel sebanyak 200 orang responden

3. Objek penelitian : PT. Star Air 1. Mengetahui pengaruh kualitas

(31)

No. Nama Peneliti Judul Penelitian Perbedaan

2. Jumlah sampel sebanyak 392 orang responden

3. Objek penelitian : PT. Garuda Indonesia Airlines.

2. 2. Teori Tentang Jasa

2.2.1. Pengertian Jasa

Menurut Kotler dan Keller (2009:36) jasa adalah: "Setiap tindakan atau kegiatan

yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada lain, yang pada dasarnya tidak berwujud

dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak

dikaitkan dengan suatu produk fisik".

Rumusan yang agak mirip dengan definisi Kotler, Payne dalam Yazid (2005:3)

merumuskan jasa sebagai :

“Aktivitas ekonomi yang mempunyai sejumlah elemen (nilai atau manfaat) intangibel

yang berkaitan dengannya, yang melibatkan sejumlah interaksi dengan konsumen atau dengan barang-barang milik, tetapi tidak menghasilkan transfer kepemilikan. Perubahan dalam kondisi bisa saja muncul dan produksi suatu jasa bisa memiliki atau bisa juga tidak mempunyai kaitan dengan produk fisik”.

Sedangkan menurut Edvardsson dalam Ariani (2009:11) jasa merupakan

kegiatan, proses, dan interaksi, serta merupakan perubahan dalam kondisi orang atau

sesuatu dalam kepemilikan pelanggan. Dari definisi diatas dapat dikemukakan bahwa

jasa merupakan kegiatan ekonomi dimana didalamnya terjadi suatu interaksi yang

(32)

penyedia jasa kepada pelanggan. Meskipun nantinya akan terjadi interaksi dengan

barang-barang milik dari pelanggan dalam memberikan tambahan nilai atau manfaat

tersebut, namun tidak ada transfer atau perpindahan pemilikan barang dari satu pihak ke

pihak lainnya.

2.2.2. Karakteristik dan Klasifikasi Jasa

Menurut Zeithaml dan Bitner dalam Yazid (2005:24), jasa memiliki empat

karakteristik utama, yaitu :

1. Intangibilitas (intangibility)

Jasa tidak bisa dilihat, dirasakan, dicicipi, atau disentuh seperti yang dapat dirasakan

dari suatu barang. Karena itu jasa tidak bisa disimpan, dan akibatnya fluktuasi

permintaan jasa sering sulit untuk dikendalikan. Jasa juga tidak bisa di-display setiap saat atau dengan mudah dikomunikasikan kepada konsumen, karena itu kualitas jasa

mungkin sulit untuk dinilai oleh konsumen. Intangibilitas merupakan pembeda yang

paling mendasar antara barang dan jasa.

2. Keberagaman (variability)

Jasa sangat beranekaragam karena merupakan nonstandardized output, artinya banyak variasi bentuk, kualitas dan jenis, tergantung pada siapa, kapan, dan dimana

jasa tersebut diproduksi sehingga jasa sulit distandarisasikan.

(33)

        Jasa tak terpisahkan (service inseparibility) berarti bahwa jasa tidak dapat dipisahkan

dari penyedianya. Barang biasanya diproduksi, kemudian dijual, lalu dikonsumsi.

Sementara itu, kebanyakan jasa dijual terlebih dahulu, baru kemudian

diproduksi dan dikonsumsi secara simultan.

4. Kerentanan (perishability)

Jasa tidak bisa disimpan, dijual lagi, atau dikembalikan Sifat jasa itu mudah lenyap.

Dalam hal ini tidak menjadi masalah apabila permintaan tetap. Tetapi jika

permintaan berfluktuasi, perusahaan jasa akan menghadapi masalah yang rumit.

Sampson dan Froehle mengkarakteristikkan jasa ke dalam lima karakter, yaitu

heterogenitas atau keragaman, keserempakan atau simultan atau tidak terpisahkan,

mudah rusak, sulit dipahami atau tidak nampak, dan adanya partisipasi pelanggan

(Ariani, 2009:22). Jasa berbeda dengan barang. Apabila barang dapat dimiliki, maka

jasa hanya dapat dikonsumsi tetapi tidak dapat dimiliki. Seseorang tidak dapat menilai

hasil dari jasa sebelum menikmatinya sendiri. Apabila pelanggan membeli jasa, maka

pelanggan hanya menggunakan, memanfaatkan, atau menyewa jasa tersebut.

Klasifikasi jasa dapat dilakukan berdasarkan tujuh kriteria oleh Lovelock yang

dikutip Nasution (2004:10) yaitu :

1. Segmen pasar

Jasa dapat dibedakan menjadi jasa kepada konsumen akhir dan jasa kepada

(34)

alasan memilih jasa, kuantitas jasa yang dibutuhkan, dan kompleksitas pengerjaan

jasa tersebut.

2. Tingkat keberwujudan

Kriteria ini berhubungan dengan tingkat keterlibatan produk fisik dengan konsumen.

Berdasarkan kriteria ini, jasa dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu: 1) Rented goods service, yaitu konsumen menyewa dan menggunakan produk-produk tertentu berdasarkan tarif tertentu selama jangka waktu tertentu pula, contohnya penyewaan

mobil, kaset video), 2) Owned goods service, adalah produk-produk yang dimiliki konsumen direparasi, dikembangkan atau ditingkatkan untuk kerjanya, atau

dipelihara/dirawat oleh perusahaan jasa, misalnya pencucian mobil, laundry dan dry cleaning, dan 3) Non-goods service, contohnya supir, baby-sitter, dosen, tutor, pemandu wisata, dan lain-lain.

3. Keterampilan penyedia jasa

Jasa terdiri atas professional service misalnya konsultan hukum, konsultan pajak, dokter, arsitek dan nonprofessional service misalnya supir taksi dan penjaga malam 4. Tujuan organisasi jasa

Berdasarkan tujuan organisasi, jasa dapat dibagi menjadi commercial service atau

(35)

5. Regulasi

Aspek regulasi membagi jasa atas dua jenis, yaitu regulated service misalnya pialang, angkutan umum, dan perbankan, dan nonregulated service misalnya makelar dan katering

6. Tingkat intensitas karyawan

Berdasarkan tingkat intensitas karyawan, jasa dapat dibagi dikelompokkan menjadi

dua macam, yaitu equipment-based service seperti jasa sambungan telepon jarak jauh dan people-based service seperti pelatih sepak bola, satpam

7. Tingkat kontak penyedia dan pelanggan

Jasa dapat dibagi menjadi high-contact service seperti universitas, bank, dan penggadaian dan load-contact service misalnya bioskop.

2.3. Kualitas Jasa

2.3.1. Perspektif terhadap Kualitas

Menurut Garvin dalam Tjiptono (2005:51), ada lima macam perspektif

kualitas yang berkembang. Kelima perspektif tersebut bisa menjelaskan mengapa

kualitas bisa diartikan secara beraneka ragam oleh orang yang berbeda dalam situasi

yang berlainan. Kelima perspektif kualitas tersebut meliputi :

a.Transcendental approach

(36)

b.Product-based approach

Pendekatan ini menganggap bahwa kualitas merupakan karakteristik atau atribut yang dapat dikuantitatifkan dan dapat diukur. Pandangan ini bersifat obyektif, oleh karena itu tidak dapat menjelaskan perbedaan selera, kebutuhan, dan preferensi individual.

c.User-based approach

Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas tergantung pada orang yang memandangnya, sehingga produk yang berkualitas tinggi adalah produk yang dapat memuaskan preferensi seseorang (perceived quality). Perspektif ini bersifat subyektif dan menganggap bahwa pelanggan yang berbeda memiliki kebutuhan dan keinginan yang berbeda pula, sehingga kualitas bagi seseorang adalah sama dengan kepuasan maksimum yang dirasakannya.

d.Manufacturing-based approach

Perspektif ini mendefinisikan kualitas sebagai kesesuaian dengan persyaratan (conformance to requirements). Dalam sektor jasa, kualitasnya bersifat

operations-driven yang berfokus pada penyesuaian spesifikasi atau standar yang dikembangkan perusahaan secara internal, bukannya berfokus pada konsumen.

e.Value-based approach

Pendekatan ini memandang kualitas dari segi nilai dan harga. Kualitas dinilai dengan mempertimbangkan trade-off antara kinerja dengan harga. Jadi, barang atau jasa yang paling bernilai adalah barang atau jasa yang paling tepat dibeli (best-buy).

2.3.2. Pengertian dan Manfaat Kualitas Jasa

Menurut Deming dalam Tjiptono (2002:20) : “Kualitas merupakan suatu

tingkat yang dapat diprediksi dari keseragaman dan ketergantungan pada biaya yang

rendah dan sesuai dengan pasar”. Jadi kualitas menurut pandangan Deming

merupakan suatu tingkat dimana baik tidaknya tingkatan tersebut dilihat dari

penetapan biaya, yang semakin rendah ketergantungan biaya yang dikeluarkan, maka

(37)

Sedangkan menurut American Society for Quality Control mendefinisikan kualitas sebagai ”fitur-fitur dan karakteristik-karakteristik dari suatu produk atau jasa

secara keseluruhan yang berpusat pada kemampuan produk atau jasa tersebut dalam

memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan atau tersirat”. Dari dua

definisi diatas dapat dikemukakan bahwa kualitas dinilai dari kemampuannya untuk

memenuhi harapan-harapan pelanggan dan juga merupakan suatu ciri-ciri dan

karakteristik yang berkaitan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan

yang memiliki persepsi di dalam memenuhi atau melebihi dari suatu harapan.

Menurut Parasuraman dalam Tjiptono (2007:110), mendefinisikan service quality yaitu harapan sebagai keinginan para pelanggan ketimbang layanan yang mungkin diberikan perusahaan. Menurut Payne (2000:19), “kualitas jasa berkaitan

dengan kemampuan sebuah organisasi untuk memenuhi atau melebihi harapan

pelanggan. Ukuran kinerja adalah kualitas jasa yang dipersepsikan. Selama ini ada

pendapat bahwa kualitas jasa memiliki dua komponen penting yaitu : kualitas teknis

(dimensi hasil proses operasi jasa) dan kualitas fungsional (dimensi proses dalam hal

ini interaksi antara pelanggan dengan penyedia jasa).

Kualitas yang tinggi pada gilirannya akan memberi keunggulan kompetitif

berupa meningkatkan profitabilitas dan pertumbuhan. Secara ringkas manfaat dan

kualitas yang bagus antara lain berupa (Nasution, 2004:45) :

1. Loyalitas pelanggan yang baik

(38)

3. Harga saham yang lebih tinggi

4. Harga jual yang lebih tinggi

5. Produktivitas yang lebih besar

2.3.3. Dimensi Kualitas Jasa (Servqual)

Salah satu faktor yang menentukan tingkat keberhasilan dan kualitas

perusahaan, menurut John Sviokla dalam Lupiyoadi (2009:50) adalah kemampuan

perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Keberhasilan

perusahaan dalam memberikan layanan berkualitas kepada para pelanggannya,

pencapaian pangsa pasar yang tinggi, serta peningkatan laba perusahaan sangat

ditentukan oleh pendekatan yang digunakan. Konsekuensi atas pendekatan kualitas

jasa suatu produk memiliki esensi penting bagi strategi perusahaan untuk

mempertahankan diri dan mencapai kesuksesan dalam menghadapi persaingan.

Dimensi kualitas jasa dapat digunakan manajemen sebagai acuan untuk

menyusun kerangka perencanaan strategis dan analisis. Dengan menentukan dimensi

kualitas jasa akan memudahkan perusahaan untuk menentukan standar baku

pelayanan kepada pelanggan.

Menurut Parasuraman, Zeithaml, dan Berry dalam Lupiyoadi (2009:52)

terdapat lima dimensi kualitas jasa (Servqual) :

(39)

prasarana fisik perusahaan yang dapat diandalkan dan keadaan lingkungan

sekitarnya merupakan bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi

jasa. Hal ini meliputi fasilitas fisik (gedung, gudang, dan lain-lain), perlengkapan

dan peralatan yang dipergunakan (teknologi), serta penampilan pegawainya.

2. Keandalan (Reliability), yaitu kemampuan perusahaan untuk memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan terpercaya. Kinerja harus

sesuai dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan yang

sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpatik, dan dengan

akurasi yang tinggi.

3. Ketanggapan (Responsiveness), yaitu suatu kebijakan untuk membantu dan memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat kepada pelanggan,

dengan penyampaian informasi yang jelas. Membiarkan konsumen menunggu

menyebabkan persepsi yang negatif dalam kualitas pelayanan.

4. Jaminan (Assurance), yaitu pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada

perusahaan. Hal ini meliputi beberapa komponen antara lain komunikasi

(communication), kredibilitas (credibility), keamanan (security), kompetensi

(competence), dan sopan santun (courtesy).

5. Empati (Emphaty), yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya memahami

(40)

dan pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara

spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.

Faktor penentu tingkat kualitas jasa adalah faktor-faktor yang menyebabkan

terjadinya keadaan tidak terpenuhinya harapan kualitas jasa dari sisi pelanggan, yang

sering dinyatakan sebagai model kualitas jasa. Berikut adalah gambar model kualitas

(41)

Sumber: Parasuraman, Zeithaml&Berry dalam Kotler (2009:51)

sebelum dan sesudah kontak)

Penerjemahan persepsi menjadi

spesifikasi mutu layanan 

Persepsi manajemen

tentang harapan konsumen 

Komunikasi

Model Kualitas Jasa (Gap Model)

Kotler&Keller (2009:51) mengidentifikasikan lima kesenjangan (gap) yang menyebabkan adanya perbedaan persepsi mengenai kualitas jasa yang dirangkum

sebagai berikut :

a. Gap 1 : Persepsi manajemen yaitu adanya perbedaan antara harapan pelanggan

(42)

manajemen tidak selalu memahami benar apa yang diinginkan oleh

pelanggannya.

b. Gap 2 : Spesifikasi kualitas yaitu kesenjangan antara persepsi manajemen

mengenai harapan pengguna jasa dan spesifikasi kualitas jasa. Manajemen

mungkin benar dalam memahami keinginan pelanggan tetapi tidak menetapkan

standar pelaksanaan yang spesifik.

c. Gap 3 : Penyampaian pelayanan yaitu kesenjangan antara spesifikasi kualitas

jasa dan penyerahan jasa. Dalam hal ini personil mungkin tidak terlatih baik atau

bekerja melampaui batas dan tidak mampu atau bersedia memenuhi standar.

Atau dihadapkan pada standar yang berlawanan, seperti menyediakan waktu

untuk mendengarkan pelanggan dan melayaninya dengan cepat.

d. Gap 4 : Komunikasi pemasaran yaitu kesenjangan antara penyampaian jasa dan

komunikasi eksternal. Disini harapan pelanggan dipengaruhi oleh pernyataan

yang dibuat oleh wakil-wakil dan iklan perusahaan.

e. Gap 5 : Pelayanan yang dirasakan yaitu perbedaan persepsi antara jasa yang

dirasakan dan yang diharapkan oleh pelanggan. Perbedaan ini terjadi apabila

pelanggan mengukur kinerja perusahaan dengan cara yang berbeda dan memiliki

(43)

2.3.4. Strategi Kualitas Jasa

Meningkatkan kualitas jasa suatu perusahaan bukanlah suatu hal yang mudah

untuk dilakukan karena hal tersebut berkaitan dengan budaya organisasi secara

keseluruhan. Untuk meningkatkan kualitas jasa, Tjiptono (2002:88) menyarankan

perusahaan untuk :

1. Mengidentifikasi determinan utama kualitas jasa

Hal ini dilakukan agar dapat mengetahui posisi relatif perusahaan di mata

pelanggan dibandingkan dengan para pesaing, sehingga perusahaan dapat

memfokuskan upaya peningkatan kualitasnya pada determinan-determinan

tersebut. Namun perusahaan perlu memantau setiap determinan sepanjang waktu

karena sangat mungkin prioritas pasar mengalami perubahan.

2. Mengelola harapan pelanggan

Tidak jarang suatu perusahaan berusaha melebih-lebihkan pesan komunikasinya

kepada pelanggan dengan maksud agar mereka terpikat. Hal ini dapat menjadi

boomerang bagi perusahaan. Semakin banyak janji yang diberikan, maka

semakin besar pula harapan pelanggan yang pada akhirnya akan menambah

peluang tidak dapat terpenuhinya harapan pelanggan oleh perusahaan. Untuk itu,

ada satu hal yang bisa dijadikan pedoman, yaitu: “ Jangan janjikan apa yang

tidak bisa diberikan, tetapi berikan yang lebih dari yang dijanjikan.”

(44)

Pengelolaan bukti kualitas jasa bertujuan untuk memperkuat persepsi pelanggan

selama dan sesudah jasa diberikan. Dari sudut pandang perusahaan jasa, bukti

kualitas jasa meliputi segala sesuatu yang dipandang konsumen sebagai

indikator ‘seperti apa jasa yang diberikan’ (pre- service expectation) dan ‘seperti apa jasa yang telah diterima’ (post-service evaluation). Bukti-bukti kualitas jasa bisa berupa fasilitas fisik jasa, penampilan pemberi jasa,

perlengkapan, peralatan, lokasi gedung, dan lain-lain.

4. Mendidik konsumen tentang jasa

Membantu pelanggan dalam memahami suatu jasa merupakan upaya yang

sangat positif dalam rangka menyampaikan kualitas jasa. Pelanggan yang lebih

terdidik akan dapat mengambil keputusan secara lebih baik. Oleh karenanya

kepuasan mereka dapat tercipta lebih tinggi. Upaya mendidik konsumen dapat

dilakukan dengan cara mendidik pelanggan untuk melakukan sendiri pelayanan

tertentu, misalnya mengisi formulir pendaftaran; membantu pelanggan

mengetahui kapan menggunakan jasa dan cara menggunakan jasa; atau

menjelaskan kepada pelanggan alasan yang mendasari suatu kebijakan yang bisa

mengecewakan mereka.

5. Mengembangkan budaya kualitas

Budaya kualitas terdiri dari filosofi, keyakinan, sikap, norma, nilai, tradisi,

prosedur, dna harapan yang meningkatkan kualitas. Agar dapat tercipta budaya

(45)

organisasi. Upaya membentuk budaya kualitas dapat dilakukan melalui

pengembangan karyawan karena karyawan merupakan asset utama perusahaan

dalam rangka memenuhi kebutuhan dan memuaskan pelanggan.

6. Menciptakan automating quality

Adanya otomatisasi dapat mengatasi variabilitas kualitas jasa yang disebabkan

kurangnya sumber daya manusia yang dimiliki. Meskipun demikian, sebelum

memutuskan melakukan otomatisasi, perusahaan perlu melakukan penelitian

secara seksama untuk menentukan bagian yang membutuhkan sentuhan manusia

dan bagian yang memerlukan otomatisasi.

7. Menindaklanjuti jasa

Menindaklanjuti jasa dapat membantu memisahkan aspek-aspek jasa yang perlu

ditingkatkan. Perusahaan perlu mengambil inisiatif untuk menghubungi sebagian

atau semua pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan dan persepsi mereka

terhadap jasa yang diberikan. Perusahaan dapat pula memberikan kemudahan

bagi para pelanggan untuk berkomunikasi, baik menyangkut kebutuhan

kebutuhan maupun keluhan mereka.

8. Mengembangkan sistem informasi kualitas jasa

Sistem informasi kualitas jasa merupakan suatu sistem yang menggunakan

berbagai pendekatan riset secara sistematis untuk mengumpulkan dan

(46)

keputusan. Informasi yang dibutuhkan mencakup segala aspek, yaitu data saat

ini dan masa lalu, kuantitatif dan kualitatif, internal dan eksternal.

2.4. Jasa Transportasi

2.4.1. Arti, Fungsi, dan Manfaat Transportasi

Transportasi diartikan sebagai pemindahan barang dan manusia dari tempat

asal ke tempat tujuan. Proses transportasi merupakan gerakan dari tempat asal, dari

mana kegiatan pengangkutan dimulai, ke tempat tujuan, ke mana kegiatan

pengangkutan diakhiri. Jasa transportasi merupakan hasil/keluaran (output) perusahaan transportasi yang jenisnya bermacam-macam sesuai banyaknya jenis alat

transportasi seperti jasa pelayaran, jasa kereta api, jasa penerbangan, jasa transportasi

bus, dan lain-lain (Nasution, 2008:3).

Sebaliknya, jasa transportasi merupakan salah satu faktor masukan (input)

dari kegiatan produksi, perdagangan, pertanian, dan kegiatan ekonomi lainnya.

Transportasi dikatakan sebagai derived demand karena keperluan jasa transportasi bertambah dengan meningkatnya kegiatan ekonomi dan berkurang jika terjadi

kelesuan ekonomi. Transportasi tidak hanya berperan untuk melancarkan arus barang

dan mobilitas manusia. Transportasi juga membantu tercapainya pengalokasian

sumber-sumber ekonomi secara optimal. Oleh karena itu, jasa transportasi harus

(47)

Transportasi berfungsi sebagai sektor penunjang pembangunan (the promoting sector) dan pemberi jasa (the servicing sector) bagi perkembangan ekonomi. Adapun manfaat transportasi menurut Nasution (2008:8) dapat dilihat dari

berbagai segi kehidupan masyarakat yang dapat dikelompokkan dalam segi ekonomi,

sosial, politik, dan kewilayahan.

a. Manfaat Ekonomi

Kegiatan ekonomi masyarakat adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan

produksi, distribusi, dan pertukaran kekayaan-segala sesuatu yang bisa diperoleh

dan berguna. Kegiatan ekonomi bertujuan memenuhi kebutuhan manusia dengan

menciptakan manfaat. Transportasi adalah salah satu jenis kegiatan yang

menyangkut peningkatan kebutuhan manusia dengan mengubah geografis orang

maupun barang.

b. Manfaat sosial

Untuk kepentingan hubungan sosial, transportasi sangat membantu daalm

menyediakan berbagai kemudahan, antara lain: (a) pelayanan untuk perorangan

maupun kelompok, (b) pertukaran atau penyampaian informasi, (c) perjalanan

untuk bersantai, (d) perluasan jangka perjalanan sosial, (e) pemendekan jarak

antara rumah dan tempat kerja, dan (f) bantuan dalam memperluas kota atau

memancarkan penduduk menjadi kelompok yang lebih kecil.

(48)

Ada beberapa manfaat politis transportasi yang berlaku bagi negara manapun,

yaitu sebagai berikut : (1) tranportasi menciptakan persatuan nasional yang

semakin kuat, (2) tranportasi menyebabkan pelayanan kepada masyarakat dapat

dikembangkan atau diperluas dengan lebih merata pada setiap bagian wilayah

negara, (3) keamanan negara terhadap serangan dari luar yang tidak dikehendaki

mungkin sekali bergantung pada transportasi yang efisien yang memudahkan

mobilisasi segala daya (kemampuan dan ketahanan nasional) serta

memungkinkan perpindahan pasukan perang selama masa perang, (4) sistem

transportasi yang efisien memungkinkan negara memindahkan dan mengangkut

penduduk dari daerah bencana.

d. Manfaat Kewilayahan

Kegiatan transportasi yang terwujud menjadi lalu lintas pada hakikatnya adalah

kegiatan menghubungkan dua lokasi. Mengangkut orang atau barang dari suatu

tempat ke tempat lain berarti memindahkannya dari satu lokasi ke lokasi yang

lain, berarti mengubah nilai ekonomi orang atau barang tersebut. Transportasi

adalah bagian kegiatan ekonomi yang bersangkut paut dengan pemenuhan

kebutuhan manusia dengan cara mengubah letak geografi barang atau orang.

2.4.2. Jenis Alat Transportasi

Sifat jasa, operasi dan biaya membedakan alat transportasi dalam lima

(49)

1. Angkutan kereta api (railroad railway)

2. Angkutan motor dan jalan raya (motor/road/highway transportation) 3. Angkutan laut (water/sea transportation)

4. Angkutan udara (air transportation) 5. Angkutan pipa (pipeline)

2.4.3. Sifat dan Fungsi Industri Angkutan Udara

Jasa penerbangan memiliki keunggulan dari jasa moda lainnya, seperti

kecepatan tinggi dan dapat digunakan secara fleksibel karena tidak terikat pada

hambatan alam kecuali cuaca. Sifat atau karakteristik umum jasa angkutan udara

adalah sebagai berikut (Nasution, 2008:202) :

a. Produksi yang dihasilkan tidak dapat disimpan, diraba, tetapi dapat ditandai

dengan adanya pemanfaatan waktu dan tempat. Unit produksi adalah seat-km

tersedia dan ton-km tersedia. Seat-km tersedia (available seat-km) adalah satu

seat yang diterbangkan dalam jarak satu km sedangkan ton-km tersedia yaitu satu ton barang dalam satu km

b. Permintaan jasa angkutan udara bersifat derived demand, yaitu sebagai akibat adanya demand yang lain. Karena tarif angkutan udara relatif mahal, bila terjadi perubahan harga maka demand menjadi elastis

c. Perusahaan penerbangan pada dasarnya bersifat dinamis yang dengan cepat

menyesuaikan perkembangan teknologi pesawat udara. Penyesuaian teknologi

maju tidak hanya dibidang teknik permesinan saja, tetapi juga di bidang-bidang

lainnya, seperti sistem manajemen, metode-metode, peraturan-peraturan dan

(50)

d. Selalu ada campur tangan pemerintah, seperti pada umumnya kegiatan-kegiatan

transportasi menyangkut hajat hidup orang banyak. Selain itu, untuk menjaga

keseimbangan antara penumpang dan operator (dalam hal ini menyangkut

pentarifan), jumlah investasi yang besar, dan menjamin keselamatan penerbangan.

Pada prinsipnya terdapat beberapa fungsi produk jasa angkutan udara yang

harus tercapai (Nasution, 2008:202) :

a. Melaksanakan penerbangan yang aman (safety)

Perusahaan penerbangan harus mengutamakan faktor keselamatan dalam

pengoperasian pesawat dari suatu rute tertentu ke rute yang lain. Untuk

menunjang keselamatan pesawat yang akan dioperasikan, perusahaan

mengadakan tindakan-tindakan sebagai berikut: 1) pesawatnya harus memenuhi

syarat seperti laik udara yang dibuktikan dengan certificate of airworthiness dari yang berwenang, 2) release sheet oleh dinas teknik perusahaan tersebut (krunya harus qualified), 3) membuat flight planning yang mencakup arah penerbangan ke mana, bahan bakar yang dibawa, tinggi yang akan diterbangi, dan lainnya, 4) air traffic control yang baik pada stasiun tertentu, 5) adanya peta-peta dan navigation bag yang lengkap.

b. Melaksanakan penerbangan yang nyaman (comfortable)

Dalam hal ini, perusahaan berusaha semaksimal mungkin agar penumpang

mendapat kenyamanan selama penerbangan berlangsung. Dengan demikian,

(51)

perusahaan yang bersangkutan. Servis yang dimaksud disini adalah pada saat

calon penumpang mengadakan hubungan dengan perusahaan sampai penumpang

tiba di tempat tujuannya. Bilamana hal ini dapat dipertahankan, penumpang

tersebut akan “terkesan” pada perusahaan penerbangan yang bersangkutan.

c. Melaksanakan penerbangan yang tertib dan teratur (regularity)

Dalam mengoperasikan pesawat udara harus dilaksanakan sesuai dngan jadwal

penerbangan yang telah ditentukan secara tepat dan teratur serta sesuai dengan

waktu yang diinginkan oleh penumpang. Hal tersebut sangat diperlukan untuk

menjamin kepuasan penumpang dan citra perusahaan penerbangan sehingga dapat

mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.

d. Melaksanakan penerbangan yang ekonomis (economy for company)

Bilamana safety dan passengers comfort telah berjalan dengan baik, tibalah saatnya bagi perusahaan menikmati hasil dari pengoperasian pesawat terbang. Di

samping mengadakan penghematan biaya disegala bidang serta adanya pegawai

yang cakap dan terampil, penjualan yang tinggi akan menimbulkan perbandingan

antara revenue dan costs yang menonjol. Profit semaksimal mungkin akan tercapai dan efisiensi perusahaan akan selalu meningkat sehingga asas kontinuitas

perusahaan dapat dipertahankan. Hal ini akan dapat mengadakan ekspansi

(perluasan) perusahaan tersebut.

Keempat fungsi jasa angkutan udara tersebut di atas dilaksanakan secara tepat

(52)

pelayanan memberikan kepuasan kepada penumpang atau pemakai jasa angkutan

(users), biaya operasi penerbangan seminimal mungkin, serta tepat waktu (sesuai dengan jadwal penerbangan). Apabila suatu perusahaan penerbangan melaksanakan

keempat fungsi jasa angkutan secara efektif dan efisien serta mencapai ketiga sasaran

dalam menghasilkan jasa angkutan udara, maka daya saing dan pendapatan

perusahaan penerbangan akan meningkat.

2.5. Kepuasan Pelanggan

2.5.1. Pengertian Kepuasan Pelanggan

Seperti yang telah dikemukakan bahwa kualitas bersumber dari harapan

pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan. Dengan demikian apabila

perusahaan mampu memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan, maka dapat

dikatakan bahwa perusahaan tersebut mampu memuaskan pelanggannya.

Definisi mengenai kepuasan diungkapkan oleh Kotler&Keller (2009:50)

yaitu: “Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah

membandingkan antara persepsi/kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk

dan harapan-harapannya”.

Sementara itu, beberapa pakar juga memberikan definisi yang lain mengenai

kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan. Menurut Mower dan Minor (2002:89)

kepuasan konsumen didefinisikan sebagai keseluruhan sikap yang ditunjukkan

(53)

Hal ini merupakan penilaian evaluatif pasca pemilihan yang disebabkan oleh seleksi

pembelian khusus dan pengalaman menggunakan/mengkonsumsi barang atau jasa

tersebut.

Selanjutnya, Engel, et al dalam Nasution (2004:104) mengungkapkan bahwa: “Kepuasan pelanggan merupakan evaluasi pembeli, di mana alternatif yang dipilih

sekurang-kurangnya memberikan hasil (outcome) sama atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil diperoleh tidak memenuhi

pelanggan”.

Dari beberapa definisi diatas, maka dapat dikemukakan suatu inti yang sama

yaitu kepuasan merupakan fungsi dari persepsi atau kesan atas kinerja dan harapan

yang mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja atau hasil yang dirasakan oleh

pelanggan. Jika kinerja berada di bawah harapan maka pelanggan merasa tidak puas.

(54)

Produk

Nilai Produk Bagi Pelanggan

Keluhan dan

Keinginan 

Harapan Pelanggan 

Terhadap Produk 

Tingkat Kepuasan

Pelanggan 

Tujuan Perusahaan

Sumber : Tjiptono (2002:25)

Gambar 2.2

Konsep Kepuasan Pelanggan

Tujuan perusahaan menciptakan produk yaitu berupa barang atau jasa untuk

ditawarkan kepada pelanggan, oleh sebab itu produk tersebut harus mempunyai nilai

yaitu seberapa dekat dengan produk ideal yang diinginkan pelanggan sehingga dapat

menciptakan kepuasan bagi pelanggan setelah mengkonsumsinya.

2.5.2. Persepsi Pelanggan

Penyedia jasa hendaknya memperhatikan persepsi pelanggan atas jasa yang

disediakan. Hal ini karena citra kualitas yang baik terhadap jasa yang dijual bukanlah

berdasarkan sudut pandang atau persepsi pihak penyedia jasa, melainkan berdasarkan

(55)

kualitas suatu jasa. Nasution (2004:50) menyatakan bahwa persepsi pelanggan

terhadap kualitas jasa merupakan penilaian menyeluruh atas keunggulan suatu jasa.

Oleh karena setiap orang memberikan arti kepada stimulus, maka individu

yang berbeda akan menilai dan mempunyai persepsi yang berbeda pula terhadap

barang atau jasa yang sama. Persepsi timbul karena adanya pengalaman yang pernah

dirasakan individu sebelumnya, sedangkan pengalaman yang diperoleh dari proses

belajar yang menimbulkan kesan tertentu terhadap jasa yang diberikan. Sehingga

dalam situasi yang sama, persepsi seseorang terhadap suatu rangsangan mungkin saja

berbeda dengan persepsi orang lain karena kebutuhan, keinginan dan harapan setiap

orang berbeda.

Persepsi tidak hanya dipengaruhi oleh stimuli fisik, tetapi juga pada stimuli

yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu tersebut. Menurut

Kotler (2005:198), perbedaan persepsi seseorang terhadap rangsangan yang sama

disebabkan oleh tiga hal yang merupakan proses persepsi yaitu:

1) Perhatian Selektif

Rangsangan yang datang pada diri seseorang tidak semuanya dapat diperhatikan pada saat yang bersamaan. Menurut hasil riset dikatakan bahwa seseorang akan lebih memperhatikan rangsangan yang sifatnya mendasar dan rangsangan yang menyimpang dari biasanya.

2) Distorsi Selektif

Distorsi selektif menggambarkan kecenderungan seseorang untuk merakit informasi ke dalam pengertian pribadi. Pada kenyataannya orang akan cenderung menafsirkan secara positif dalam arti mendukung anggapan mereka sebelumnya daripada menentangnya.

3) Referensi Selektif

(56)

informasi yang mendukung sikap dan kepercayaannya. Informasi ini akan lebih lama melekat pada ingatan seseorang.

2.5.3. Harapan Pelanggan

Menurut Zeithaml dalam Tjiptono (2002:61), harapan pelanggan merupakan

keyakinan pelanggan sebelum mencoba atau membeli suatu produk, yang dijadikan

standar atau acuan dalam menilai kinerja produk tersebut. Zeithaml mengemukakan

model konseptual harapan pelanggan terhadap jasa. Dengan komponen-komponennya

adalah sebagai berikut:

1. Enduring Service Intensifiers

Faktor ini merupakan faktor yang bersifat stabil dan mendorong pelanggan

untuk meningkatkan sensitivitasnya terhadap jasa. Faktor ini meliputi harapan

yang disebabkan oleh orang lain dan filosofi pribadi seseorang mengenai jasa.

2. Personal Need

Kebutuhan yang dirasakan seseorang mendasar bagi kesejahteraannya juga

sangat menentukan harapannya.

3. Transitory Service Intensifiers

Faktor ini merupakan faktor individual yang bersifat sementara (jangka pendek)

yang meningkatkan sensitivitas pelanggan terhadap jasa. Faktor ini meliputi:

a. Situasi darurat saat pelanggan sangat membutuhkan jasa dan ingin penyedia

jasa dapat membantunya (misalnya jasa asuransi mobil saat terjadi

Gambar

Tabel 1.1 Tingkat Kepuasan Jasa Penerbangan di Indonesia
Tabel 1.2 Perkembangan Jumlah Penumpang PT. Sriwijaya Air Distrik Medan
Tabel 2.1 Perbedaan dengan Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Model Kualitas Jasa (Gap Model)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penjualan adalah suatu kegiatan transaksi yang terjadi antara penjual selaku produsen dan pembeli selaku konsumen, dimana produsen menyerahkan suatu barang atau jasa kepada

Letjen Sutoyo, Jakarta Timur

5 Saya cepat mengeluh dalam melakukan beban tugas sebagai guru 6 Saya bangga memiliki profesi sebagai seorang guru, sehingga mendorong saya untuk bekerja dengan baik. 7

 Menunjukkan perilaku orang yang mencegah kemunkaran dengan cara menasehati atau menegur (billisaan) secara baik seperti terkandung dalam Hadits tentang amar makruf nahi munkar.

Kesimpulan yang penulis dapatkan dari hasil penulisan skripsi yang berjudul “ Peranan Tokoh K.H E Moh Yasin dalam Bidang Pendidikan di Menes Pandeglang Banten

On accessing the database, the user is immediately taken to an introductory screen giving hypertext-linked access to other areas of the database, mutation database (table and gene

Menurut Kajian Kebijakan Pembangunan 2014, Indonesia: Menghindari Perangkap oleh Bank Dunia, terdapat grafik yang menunjukkan perbandingan produktivitas tenaga kerja di

menyusun teks interaksi transaksional lisan dan tulis sangat pendek dan sederhana yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait nama hari, bulan, nama waktu