FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN
SISTEM PENGAWASAN INTERNAL TERHADAP PEMBIAYAAN PADA KANTOR CAMAT KECAMATAN MEDANG DERAS
KABUPATEN BATU BARA
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh:
PERTIWI HOTMAIDA TAMBUNAN 122101026
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III Manajemen Keuangan
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
NAMA : PERTIWI HOTMAIDA TAMBUNAN
NIM : 122101026
JURUSAN : DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN
JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGAWASAN INTERNAL TERHADAP PEMBIAYAAN PADA KANTOR CAMAT KECAMATAN MEDANG DERAS KABUPATEN BATU BARA
Tanggal :...2015 DOSEN PEMBIMBING
(Drs. LIASTA GINTING, SE, M.Si) NIP : 19590719 198703 1 003
Tanggal : ...2015 KETUA PROGRAM STUDI
DIPLOMA III MANAJEMEN KEUANGAN
(Dr. YeniAbsah, SE, M.Si) NIP : 19741123 200012 2 002
Tanggal : ...2015 DEKAN FAKULTAS EKONOMI
i Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur penulis ucapkan atas segala anugerah yang telah ALLAH SWT
limpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.
Adapun judul tugas akhir ini adalah “Sistem Pengawasan Internal Terhadap Pembiayaan Pada Kantor Camat Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara”.
Dengan setulus hati, tugas akhir ini penulis persembahkan kepada kedua orang tua
penulis yang teristimewa, Ayahanda Husin Tambunan, S.Pd dan Ibunda Dermawan Siregar,
S.Pd yang tidak henti-hentinya mencurahkan kasih sayang, perhatian, doa, bimbingan,
maupun dukungan moril dan materil kepada penulis.
Penulis juga menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini tidak terlepas dari
keterlibatan dari berbagai pihak yang telah membantu penulis. Maka dengan segala
kerendahan hati penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec,Ac,Ak,CA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si, selaku Ketua Program Studi D-III Manajemen Keuangan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi D-III
Manajemen Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Drs. Liasta Ginting, SE, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan
banyak masukan dan bantuan serta meluangkan waktunya untuk penulis dalam
ii
memberikan bimbingan serta ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjalani masa
pendidikan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
6. Kepada seluruh staf Kantor Camat Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara.
7. Untuk adik tercinta Amelia Tambunan yang selalu memberikan dorongan dan motivasi
kepada penulis.
8. Untuk Abdul Halim Harahap, terima kasih atas semangat, doa, masukan dan bantuannya
kepada penulis.
9. Untuk seluruh teman kuliah di Grup A D-III Manajemen Keuangan, khususnya buat
Conny Oktaviani Hutabarat, Raini Novita Putri, Sella Tania Sitepu, Sri Kuriani Saragih
yang telah memberikan masukan dan dukungannya, semoga kita menjadi orang sukses.
10.Untuk semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu terima kasih atas bantuan,
doa serta masukannya kepada penulis.
Penulis masih menyadari bahwa tugas akhir ini masih terdapat kekurangan yang
disebabkan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak guna kesempurnaan tugas akhir ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga tugas akhir ini bermanfaat bagi
orang banyak khususnya bagi pembaca.
Medan, Mei 2015
Penulis
iii
halaman
KATA PENGANTAR……… …… i
DAFTAR ISI………... …… iii
DAFTAR GAMBAR……….. …… iv
BAB I : PENDAHULUAN………. 1
A. Latar Belakang Masalah………... 1
B. Perumusan Masalah……….. 3
C. Tujuan Penelitian... 3
D. Manfaat Penelitian……… 4
BAB II : PROFIL INSTANSI……….. 5
A. Sejarah singkat instansi……… 5
B. Struktur Organisasi Instansi………. 7
C. Uraian Pekerjaan……….. 10
D. Kinerja Usaha Terkini……….. 24
BAB III : PEMBAHASAN……… 25
A. Pengertian sistem Pengawasan Internal Pembiayaan………... 25
B. Tujuan dan Fungsi Pengawasan Internal Pembiayaan……….. 29
C. Unsur-unsur Pengawasan Internal Pembiayaan……… 31
D. Sistem Pengawasan Internal Pembiayaan………. 32
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN………. 40
A. KESIMPULAN……… 40
B. SARAN………. 41
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
iv
Halaman Gambar 2.1 Struktur organisasi Kantor Camat Kecamatan Medang Deras 9
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan perekonomian perusahaan atau instansi yang besar selalu
berhadapan dengan kendala-kendala yang berhubungan dengan pengawasan harta bendanya,
khususnya masalah pembiayaan, dimana sebagian besar transaksi yang dilakukan perusahaan
atau instansi selalu melibatkan biaya kas. Apalagi dengan perkembangan teknologi yang
terjadi pada masa sekarang yang memungkinkan terjadinya penyalahgunaan biaya kas,
dengan demikian perusahaan harus lebih aktif dalam melakukan pengawasan terhadap
pembiayaan kas.
Bila perusahaan atau instansi semakin besar dan berkembang, pimpinan tidak dapat
lagi melaksanakan pengawasan secara langsung disebabkan semakin kompleksnya kegiatan
dan persoalan yang timbul.Dalam fungsi manajemen, pengawasan merupakan tanggung
jawab yang tidak dapat diabaikan. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem pengawasan yang
efektif dan efisien yang nantinya diharapkan akan dapat membantu manajemen dalam rangka
mewujudkan tujuan perusahaan secara keseluruhan.
Melihat kompleksnya masalah yang terjadi didalam perusahaan atau instansi maka
diperlukan suatu pengawasan keuangan. Masalah keuangan berkaitan erat dengan sistem
pengawasan dari keuangan itu. Pengawasan yang dimaksud disini adalah bagaimana suatu
sistem dapat melindungi harta kekayaan dari upaya-upaya penggelapan, penipuan,
penyelewengan serta pemborosan yang dilakukan terhadap harta kekayaan perusahaan atau
instansi dan akan memperkecil penyalahgunaan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan
adalah karena pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen yang sangat memegang
peranan penting dalam aktifitas perusahaan atau instansi tersebut.
Salah satu cara untuk melaksanakan pengawasan adalah melalui penyusunan sistem
internal ini. Melihat betapa pentingnya hal tersebut, penulis ingin mencoba mendalami serta
meneliti tentang pengawasan internal terhadap pembiayaan.Karena ruang lingkup sistem
pengawasan internal terhadap pembiayaan ini cukup luas maka didalam pembahasan
diperlukan adanya batasan-batasan agar lebih terperinci. Seperti diketahui bahwa pengawasan
yang baik adalah memungkinkan pimpinan dengan cara efektif mengamankan harta kekayaan
perusahaan atau instansi dan membuat rencana yang akan datang.
Setiap perusahaan atau instansi selalu membutuhkan pembiayaan terhadap kas.Kas
sangat mempengaruhi transaksi dalam perusahaan atau instansi.Oleh karena itu
penggunaannya harus secara optimal.Optimal dalam arti dapat menjaga keseimbangan antara
jumlah yang cukup untuk menjaga kelancaran operasi perusahaan atau instansi dan
menghindari kas yang menganggur.Hal ini harus didukung oleh adanya struktur organisasi
yang baik dan penempatan personil yang tepat.
Kas menjadi objek yang paling mudah untuk diselewengkan, sehingga banyak pihak
yang berusaha menyelewengkan kas dengan berbagai cara. Apabila pengawasan internal
terhadap pembiayaan kas dalam sebuah perusahaan atau instansi berjalan dengan efektif
maka penyalahgunaan kas dapat diketahui dengan mudah. Selain itu pengawasan internal
juga akan menciptakan rasa percaya terhadap keabsahan transaksi dan memastikan posisi
yang sebenarnya bagi keperluan penyajian laporan keuangan.
Pengawasan internal terhadap pembiayaan juga mendukung keberhasilan instansi
pemerintahan dalam menjalankan aktivitasnya, khususnya pada Kantor Camat Kecamatan
pelayanan masyarakat, instansi ini tentu perlu memerlukan sistem pengawasan yang matang
dan cermat khususnya terhadap pembiayaan guna mencegah terjadinya penyelewengan dan
kesalahan yang dapat merugikan pemerintah. Hal ini mendorong penulis untuk meneliti
sejauh mana pelaksanaan pengawasan internal terhadap pembiayaan yang dilaksanakan oleh
instansi pemerintah dengan judul “Sistem Pengawasan Internal Terhadap Pembiayaan Pada Kantor Camat Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara”.
B. Perumusan Masalah
Sesuai dengan judul yang diambil maka penulis mengajukan masalah pokok yang
akan dibahas dalam Tugas Akhir ini yaitu bagaimana peran pengawasan internal pada Kantor
Camat Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara.
Adapun perumusan masalah yang akan dibahas pada Tugas Akhir ini adalah :
1. Bagaimanakah Sistem Pengawasan Internal terhadap Pembiayaan yang berlaku pada
Kantor Camat Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara ?
2. Apakah Sistem Pengawasan Internal terhadap Pembiayaan yang dijalankan oleh Kantor
Camat Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara berjalan dengan baik ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini bagi penulis adalah :
1. Untuk mengetahui Sistem Pengawasan Internal terhadap Pembiayaan pada Kantor Camat
Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara.
2. Untuk mengetahui Pengawasan Internal terhadap Pembiayaan yang dijalankan oleh
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis, untuk menambah dan memperluas wawasan penulis mengenai pengawasan
internal terhadap pembiayaan.
2. Memberikan masukan kepada Kantor Camat Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu
Bara agar dapat mempertimbangkan untuk masa yang akan datang sehingga dapat
berkembang sesuai dengan yang diharapkan.
3. Penelitian ini berguna didalam menyusun Tugas Akhir yang merupakan salah satu syarat
yang harus dipenuhi dalam penyelesaian studi.
5
PROFIL INSTANSI
A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Camat Kecamatan Medang Deras Kabupaten Bara
Pada masa penjajahan kolonial Belanda dan setelah merdeka ditahun 1945 nama
Kantor Kecamatan disebut Kantor Asisten Wedana yang dipimpin oleh seorang Asisten
Wedana yaitu dibawah Wilayah Pemerintahan Kabupaten Asahan. Wilayah Kantor Asisten
Wedana meliputi wilayah Kewedanaan Air Putih dan Kewedaan Medang Deras.
Kurun waktu kurang lebih tahun enam puluhan nama Kewedanaan menjadi
Kecamatan dan pemisahan dua kewedanaan menjadi masing-masing satu Kecamatan yang
dipimpin oleh seorang Camat. Kantor Camat yang digunakan adalah rumah penduduk yang
disewa untuk operasional administrasi dan pelayanan.
Pemekaran Kabupaten Asahan dimekarkan menjadi Kabupaten Batu Bara pada tahun
2007. Pemerintah Kabupaten Batu Bara Membangun Kantor Camat yang baru pada tahun
2012 dan selesai pada tahun 2014, maka sejak bulan juli 2014 Kantor Camat yang baru
dipergunakan sepenuhnya sampai saat ini untuk kegiatan perkantoran serta pelayanan
masyarakat. Dengan adanya kantor tersebut tentunya memudahkan untuk saling
berkoordinasi antar Instansi dengan baik.
Dalam ruang lingkup Kegiatan Pemerintahan Kecamatan meliputi 3 (tiga) aspek yaitu :
1. Aspek Pemerintahan
2. Aspek Ekonomi Pembangunan
Dari 3 (ketiga) aspek tersebut tentunya tidak terlepas dari saling keterkaitan terhadap
masyarakat yang dalam hal ini Pemerintahan Kecamatan selalu memberikan pelayanan secara
optimal terhadap masyarakat, sehingga Pemerintahan Kecamatan merupakan Pelayanan
Publik.
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, dan kebijakan dari Kantor Camat Kecamatan Medang Deras
Kabupaten Batu Bara.
1. Visi
Visi dari Kantor Camat Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara adalah
“Terwujudnya Pelayanan Prima kepada masyarakat dalam bidang pemerintahan,
pembangunan dan kemasyarakatan”.
2. Misi
Untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka misi Kantor Camat Kecamatan
Medang Deras Kabupaten Batu Bara adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan tata pemerintah yang baik .
b. Meningkatkan Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat.
c. Meningkatkan pemeliharaan fasilitas dan prasarana pelayanan umum.
d. Meningkatkan penyelenggaraan pemerintah desa.
3. Tujuan
Untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan dan memberikan tugas pokok dan
fungsi, maka Kantor Camat Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara merumuskan
a. Peningkatan kinerja aparatur pemerintah kecamatan dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.
b. Meningkatkan sarana dan prasarana Kantor Camat Kecamatan Medang Deras.
c. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
d. Melakukan pembinaan dan fasilitasi terhadap usaha ekonomi kecil, menengah dan
koperasi.
4. Sasaran
Dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan maka Kantor Camat Kecamatan
Medang Deras Kabupaten Batu Bara memiliki sasaran sebagai berikut :
a. Tersedianya sumber daya manusia (aparatur) yang berkualitas dan profesional.
b. Tersedianya sarana dan prasarana kerja guna menunjang kelancaran pelayanan yang dapat
memberikan kenyamanan, ketepatan dan motivasi dalam memberikan pelayanan.
c. Terwujudnya pelayanan masyarakat di Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara.
d. Terwujudnya peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) dan perekonomian masyarakat.
B. Struktur Organisasi pada Kantor Camat Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara
Struktur organisasi adalah satu bagan yang menggambarkan secara skematis
mengenai penetapan tugas-tugas, fungsi wewenang serta tanggung jawab masing-masing
dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya yang tetap sesuai dengan bakat, pendidikan,
pengalaman dan keahlian. Struktur organisasi berfungsi untuk menyelenggarakan tugas
tugas wewenang, dan tanggung jawab sehingga pegawai dengan sendirinya mengerjakan
tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik dan penuh tanggung jawab, agar
penyelenggaraan kegiatan kedinasan dapat berjalan dengan baik dan lancar. Hendaknya para
pegawai ditempatkan sesuai dengan keahlian dan pendidikannya.
Jadi pengertian struktur organisasi adalah suatu urutan orang-orang untuk
melaksanakan tugas dan tanggung jawab serta kewajiban yang dibebankan untuk mencapai
KEPALA DESA
Susunan Struktur Kantor Camat Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara tampak
pada Gambar 2.1
C A M A T
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pada Kantor Camat Kecamatan Medang Deras
Kabupaten Batu Bara
Sumber : Kantor Camat Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara tahun 2015
C. Uraian dan Prosedur Kerja Kantor Camat Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara
Berikut ini akan dijelaskan tentang tugas dan wewenang masing-masing bagian yang
terdapat di dalam Kantor Camat Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara
berdasarkan struktur organisasi yang terlampir dalam laporan ini:
Camat
Kecamatan dipimpin oleh seorang Camat. Camat mempunyai tugas melaksanakan
sebagian kewenangan Pemerintah Daerah yang berada di Kecamatan, yang meliputi urusan
Pemerintah Pemberdayaan desa, Pembina Perekonomian Masyarakat dan meningkatkan
Kesejahteraan Sosial Masyarakat, dan melaksanakan Tugas-tugas Pemerintah Daerah yang
dilimpahkan ke kecamatan, melaksanakan tugas pembantu yang ditugaskan oleh Pemerintah
Daerah, membina serta mengkoordinasikan pelaksanaan tugas pelaksanaan Teknis Dinas
yang ada di Kecamatan.
Rincian tugas sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Menyusun perumusan kebijakan Pemerintah Kecamatan yang meliputi urusan Pemerintah,
pemberdayaan desa, Pembina Perekonomian Masyarakat dan meningkatkan Kesejahteraan
Sosial Masyarakat, dan melaksanakan Tugas-tugas Pemerintah Daerah yang dilimpahkan
ke kecamatan, melaksanakan tugas pembantu yang ditugaskan oleh Pemerintah Daerah,
membina serta mengkoordinasikan pelaksanaan tugas pelaksanaan Teknis Dinas yang ada
b. Memberi petunjuk, membagi tugas, membimbing dan memberi arahan kepada bawahan
agar pelaksanaaan tugas berjalan lancar dan tertib.
c. Mengkoordinasikan Sekretaris Kecamatan dan para seksi secara langsung maupun melalui
pertemuan berkala agar terjalin hubungan kerja sama yang baik dan saling mendukung
dalam pelaksanaan tugas masing-masing.
d. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas dilingkungan Sekretariat Kecamatan dan
seksi-seksi untuk mengetahui perkembangan, hambatan dan permasalahan yang timbul
dan upaya tindak lanjut penyelesaian.
e. Meneliti, mendisposisi, memaraf dan menandatangani surat-surat yang berkaitan dengan
pemerintahan kecamatan.
f. Memecahkan masalah yang timbul dalam melaksanakan tugas dibanding pemerintah
kecamatan.
g. Menyampaikan saran dan perimbangan kepada Bupati, wakil Bupati dan Sekretaris Daerah
menyangkut pemerintahan kecamatan.
h. Mengkoordinir pelaksanaan pembinaan administrasi dan memberikan pelayanan teknis
administratif kepada seluruh satuan organisasi Pemerintah Kecamatan yang meliputi
urusan perencanaan, hukum dan penerangan, tata usaha da umum serta monitoring dan
evaluasi.
i. Mengkoordinir pelaksanaan urusan tata pemerintahan, pembinaan pelayanan umum,
pembinaan ketentraman dan ketertiban serta pembinaan usaha peningkatan pendapatan
j. Mengkoordinir pelaksanaan pembinaan dalam rangka pemberdayaan Pemerintah Desa
kelembagaan pemerintah dan Masyarakat Desa serta pembinaan pengembangan sumber
daya desa.
k. Mengkoordinir pelaksanaan pembinaan usaha perekonomian masyarakat yang meliputi
pembinaan potensi Desa, kebersihan, keindahan, Fisik dan prasarana serta pembinaan
perekonomian, produksi, distribusi serta pemasaran.
l. Mengkoordinir pelaksanaan Tugas Pembinaan kesejahteraan masyarakat, mental dan
spiritual serta penanggulangan masalah sosial.
m. Membina dan melaksanakan kerja sama dalam bidang pemerintah kecamatan dengan
instansi pemerintah serta pihak-pihak lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan kebijaksanaan pemerintah.
n. Menilai hasil kerja bawahan dilingkungan pemerintah kecamatan berdasarkan hasil yang
mencapai sebagai bahan peningkatan karir pegawai.
o. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas pemerintah kecamatan kepada Bupati melalui
Sekretaris Daerah sebagai pertanggung jawaban dan penilaian.
p. Melaksanakan tugas lain yang diberikan Bupati/Wakil Bupati dan Sekretaris Daerah sesuai
dengan tugas masing-masing.
Sekretaris Kecamatan
Sekretaris Kecamatan mempuyai tugas melakukan pembinaan administrasi dan
memberikan pelayanan teknis administratif kepada seluruh satuan organisasi pemerintah
kecamatan yang meliputi urusan perencanaan, hukum dan penerangan, tata usaha dan umum
Rincian tugas sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Menyusun langkah kegiatan Sekretriat kecamatan dengan berpedoman kepada tugas
pokok dan fungsi serta Visi dan arah pembangunan Daerah serta kegiatan terdahulu dalam
melaksanakan tugas.
b. Mengatur dan mendistribusikan tugas kepada kepala seksi pada Sekretariat Kecamatan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
c. Memberikan petunjuk dan bimbingan kepada para Kepala urusan pada Sekretariat
Kecamatan agar pelaksanaan tugas sesuai dengan petunjuk dan ketentuan yang berlaku.
d. Mengkoordinasikan Kepala Seksi pada Sekretariat Kecamatan yang baik secara langsung
maupun melalui pertemuan berkala agar terjalin hubungan kerja sama yang baik dan saling
mendukung dalam pelaksanaan tugas masing-masing.
e. Mengatur dan mendistribusikan surat-surat sesuai disposisi Camat baik keluar maupun
kedalam Pemerintah Kecamatan.
f. Mengkoordinir pelaksanaan tugas menyusun rencana dan program pembangunan serta
penyelenggaraan administrasi keuangan yang meliputi penyusunan anggaran, penata
usahaan serta menyusun pertanggung jawaban keuangan.
g. Mengkoordinir pelaksanaan tugas menyusun dan menyiapkan bahan pelaksanaan
pembinaan hukum serta melaksanakan penerangan, menyebarluaskan informasi hasil
pembangunan kepada masyarakat.
h. Mengkoordinir pelaksanaan tugas urusan ketata usahaan, kearsipan rumah tangga dan
perlengkapan serta pembinaan administrasi dan kesejahteraan pegawai.
j. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan menyangkut bidang pelayanan
administrasi pada satuan organisasi pada Pemerintah Kecamatan.
k. Membuat laporan pelaksanaan tugas dan kegiatan di lingkup Kecamatan sebagai
pertanggung jawaban dan penilaian atasan.
l. Melaksankan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas masing-masing.
Kepala Sub Bagian Umum
Kepala Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan surat menyurat,
kearsipan, ekspedisi, pengadaan perlengkapan, administrasi, rumah tangga, administrasi
perjalanan Dinas, Pemeliharaan barang, inventaris, pengolahan perlengkapan kantor dan
inventarisasi dan melaksanakan pengolahan administrasi kepegawaian.
Rincian tugas sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Umum dengan berpedoman kepada tugas pokok
dan fungsi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
c. Mengawasi dan mengevaluasi tugas staf Sub Bagian Umum dan Kepegawaian untuk
mengetahui hasil yang dicapai.
d. Menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk
teknis bidang umum dan kepegawaian.
e. Melaksanakan agenda surat menyurat, kearsipan dan ekspedisi.
f. Memberikan pelayanan dan informasi terhadap tamu-tamu sesuai dengan maksud dan
g. Menilai prestasi kerja bawahan berdasarkan hasil yang dicapai.
h. Membuat laporan pelaksanaan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian sebagai pertanggung
jawaban.
i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas masing-masing.
Kepala Sub Bagian Keuangan
Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan
Administrasi Keuangan yang meliputi penyusunan anggaran, pembukuan, pertanggung
jawaban dan laporan keuangan serta kesejahteraan pegawai.
Rincian tugas sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Keuangan berpedoman kepada tugas pokok dan
fungsi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku dan
memberikan arahan sesuai dengan permasalahannya serta mengawasi dan mengevaluasi
tugas yang di berikan kepada bawahan pada Sub Bagian Keuangan untuk mengetahui hasil
yang dicapai serta mengetahui permasalahan yang timbul agar tidak terjadi penyimpangan.
c. Menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk
teknis bidang Sub Bagian Keuangan.
d. Melaksankan pengelolaan administrasi keuangan meliputi penyusunan anggaran,
pembukuan keuangan, penyusunan pertanggung jawaban, penyusunan laporan keuangan
dan verifikasi keuangan.
f. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap bendaharawan.
g. Menyusun anggaran rutin dan anggaran pembangunan serta memonitor dan menganalisa
kebutuhan antara rencana kegiatan dan kebutuhan keuangan.
h. Mengkoordinir dan memonitor laporan-laporan keuangan belanja pegawai, belanja rutin
dan belanja mono pegawai serta menginventarisir permasalahan-permasalahan yang
berhubungan dengan Sub Bagian Keuangan serta menyiapkan bahan pemecahannya.
i. Menilai prestasi kerja bawahan di lingkungan Sub Bagian Keuangan berdasarkan hasil
kerja yang dicapai.
j. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Keuangan sebagai pertanggung
jawaban dan penilaian atasan.
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas masing-masing.
Kepala Sub Bagian Program
Kepala Sub Bagian Program mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, koordinasi,
pengawasan dan pengendalian yang meliputi inventarisasi dan identifikasi data, perumusan
dan penyusunan program, evaluasi dan pelaporan kegiatan Kecamatan.
Rincian tugas sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Menyusun perumusan bahan kebijakan dibidang program, Evaluasi dan Pelaporan.
b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan kebutuhan dan peraturan yang berlaku.
c. Menyusun rencana kerja, kinerja, dan anggaran tahun Sub Bagian Program, Evaluasi dan
d. Melaksanakan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan dan bidang program, Evaluasi
dan Pelaporan.
e. Melaksanakan penyusunan pedoman dan kebijakan serta dalam Program Kerja Kecamatan
meliputi penyusunan lakip, renstra, rencana kegiatan, keorganisasian dan ketatalaksanaan.
f. Melaksanakan koordinasi dengan instansi/lembaga lainnya terkait dengan kegiatan
Program, Evaluasi dan Pelaporan.
g. Melakukan pengawasan Monitoring dan Evaluasi pengendalian serta pelaporan kegiatan
program.
h. Menilai prestasi kerja bawahan pada Sub Bagian Program berdasarkan hasil kerja yang
dicapai.
i. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Program sebagai pertanggung jawaban
dan penilaian atasan.
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas masing-masing.
Kepala Seksi Tata Pemerintahan
Kepala Seksi Tata Pemerintahan mempunyai tugas menyiapkan dan menyusun bahan
serta melaksanakan tata usaha pemerintahan, pembinaan masyarakat, menyiapkan bahan dan
melaksanakan pelayanan umum serta melaksanakan pembinaan dan upaya peningkatan
pendapatan daerah.
Rincian tugas sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Tata Pemerintahan dengan pedoman kepada tugas pokok
dan fungsi serta data dan program kerja Pemerintah Kecamatan dan ketentuan yang
b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku dan
memberikan arahan sesuai dengan bidang tugas dan permasalahannya.
c. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan staf pada Seksi Tata Pemerintahan untuk
mengetahui permasalahan agar tidak terjadi penyimpangan.
d. Menyiapkan bahan dalam rangka menyusun konsep kebijakan pedoman dan petunjuk
teknis penertiban perizinan umum.
e. Menyiapkan bahan pembinaan masyarakat.
f. Menyiapkan bahan dan pelaksanaan pelayanan umum.
g.Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan Tata
Pemerintahan serta menyiapkan bahan pemecahannya.
h. Mempersiapkan pencalonan, pengangkatan dan pemberhentian Luah/Kepala Desa,
pejabat-pejabat lainnya serta memberikan bimbingan dan petunjuk serta mengawasi pemilihan
Kepala Desa.
i. Menilai prestasi kerja bawahan dilingkungan Seksi Tata Pemerintahan berdasarkan hasil
yang dicapai.
j. Membuat laporan pelaksanaan Seksi Tata Pemerintahan kepada atasan sebagai pertanggung
jawaban dan penilaian atasan.
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mempunyai tugas melaksanakan
pembinaan dalam rangka pemberdayaan pemerintah Desa, kelembagaan pemerintah dan
masyarakat Desa serta pembinaan pengembangan sumber daya desa.
Rincian tugas sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dengan
berpedoman kepada tugas pokok dan fungsi serta data dan program kerja pemerintah
Kecamatan dan ketentuan yang berlaku sebagai pedoman kerja.
b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku serta
memberikan petunjuk, bimbingan dan arahan sesuai dengan bidang tugas masing-masing.
c. Mengkoordinasi para bawahan di lingkungan Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
baik secara langsung maupun melalui pertemuan secara berkala agar terjalin hubungan
kerja sama yang baik dan saling mendukung dalam pelaksanaan tugas masing-masing.
d. Mengkoordinir pelaksanaan tugas pembinaan dalam rangka pemberdayaan lembaga
pemerintah dan lembaga kemasyarakatan Desa.
e. Mengkoordinir pelaksanaan tugas pembinaan dalam rangka pengembangan sumber daya
alam dan sumber daya manusia serta melaksanakan pembinaan terhadap penggalian,
pengembangan dan pengelolaan sumber pendapatan keuangan Desa.
f. Mengatur dan mendistribusikan tugas kepada para bawahan pada Seksi Pemberdayaan
g. Meneliti dan menyeleksi konsep rencana akegiatan Seksi dilingkungan Seksi
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa agar sesuai dengan rencana dan ketentuan yang
berlaku.
h. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pada Seksi Pemberdayaan Masyarakat
dan Desa untuk mengetahui perkembangan, hambatan dan permasalahannya yang timbul
serta upaya tindak lanjut penyelesaiannya.
i. Menilai prestasi kerja bawahan di lingkungan Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
berdasarkan hasil yang dicapai.
j. Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
kepada atasan sebagai pertanggung jawaban.
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas masing-masing.
Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum
Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai tugas menyiapkan
bahan pembinaan Ketentraman dan Ketertiban pembinaan wawasan kebangsaan dan
perlindungan masyarakat, serta pembinaan organisasi kemasyarakatan.
Rincian tugas sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum dengan berpedoman
kepada tugas pokok dan fungsi serta data program kerja pemerintah kecamatan yang
berlaku sebagai pedoman kerja.
b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
c. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan staf pada Seksi Ketentraman dan Ketertiban
d. Menyiapkan bahan dalam rangka penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk
teknis Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum.
e. Menyiapkan bahan pembinaan Ketentraman dan Ketertiban Umum.
f. Menyiapkan bahan pembinaan wawasan kebangsaan dan perlindungan masyarakat serta
pembinaan organisasi kemasyarakatan.
g. Menginventaris permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan Seksi Ketentraman
dan Ketertiban Umum serta menyiapkan bahan pemecahannya.
h. Menilai prestasi kerja bawahan dilingkungan Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum
berdasarkan hasil yang dicapai.
i. Melaksanakan penyelenggarakan pembinaan ketertiban umum, termasuk tertib perizinan.
j. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan Sub Bagian Seksi Ketentraman dan Ketertiban
Umum kepada atasan sebagai pertanggung jawaban dan penilaian atasan.
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas masing-masing.
Kepala Seksi Pendidikan dan Sosial Budaya
Kepala Seksi Pendidikan dan Sosial Budaya mempunyai tugas mengkoordinasikan
dan melaksanakan pembinaan Kesehteraan Masyarakat, mental dan spritual serta
penanggulangan masalah sosial.
Rincian tugas sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut :
a.Menyusun rencana kegiatan Seksi Pendidikan dan Sosial Budaya dengan berpedoman
kepada tugas pokok dan fungsi serta data dan program kerja Pemerintahan Kecamatan dan
b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan ketentuan dan ketentuan dan peraturan
yang berlaku.
c. Memberi petunjuk dan bimbingan kepada para bawahan pada Seksi Pendidikan dan Sosial
Budaya sesuai dengan petunjuk dan ketentuan yang berlaku.
d. Mengkoordinasikan para bawahan pada Seksi Pendidikan dan Sosial Budaya baik secara
langsung maupun melalui pertemuan berkala agar terjalin hubungan kerjasama yang baik
dan saling mendukung dalam pelaksanaan tugas masing-masing.
e. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan melaksanakan program pembinaan pelayanan
dan batuan sosial, kepemudaan, peranan wanita dan olah raga.
f. Mengkoordinir dan melaksanakan program pembinaan mental dan spritual yang meliputi
pembinaan kehidupan keagamaan, pendidikan dan kesehatan Masyarakat.
g.Mengkoordinir pelaksanaan tugas dan melaksanakan program pembinaan dan
penanggulangan masalah sosial yang meliputi penanggulangan penyakit masyarakat,
korban bencana serta korban narkoba.
h. Menginventarisir permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan Seksi Pendidikan
dan Sosial Budaya serta menyiapkan bahan pemecahannya.
i. Menilai prestasi kerja bawahan dilingkungan Seksi Pendidikan dan Sosial Budaya
berdasarkan hasil yang dicapai.
j. Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan Seksi Pendidikan dan Sosial Budaya kepada
atasan sebagai pertanggungjawaban.
Kepala Seksi Pelayanan Masyarakat
Kepala Seksi Pelayanan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan pembinaan
usaha perekonomian Masyarakat yang meliputi pembinaan potensi Desa, kebersihan dan
keindahan, fisik dan prasarana serta pembinaan perekonomian, produksi, distribusi serta
permasalahan.
Rincian tugas sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut :
a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pelayanan Masyarakat dengan pedoman kepada tugas
pokok dan fungsi serta data program kerja Pemerintahan Kecamatan dan ketentuan yang
berlaku sebagai pedoman kerja.
b. Membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku dan
memberikan petunjuk, bimbingan dan arahan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugas
masing-masing.
c. Mengkoordinasikan para pegawai pada Seksi Pelayanan Masyarakat baik secara langsung
maupun melalui pertemuan berkala agar terjalin hubungan kerjasama yang baik saling
mendukung dalam pelaksanaan tugas masing-masing.
d. Mengkoordinir pelaksanaan tugas pembinaan potensi Desa dan pembinaan terhadap
kebersihan dan keindahan lingkungan.
e. Mengkoordinir pelaksanaan tugas pembinaan pemanfaatan pembangunan fisik serta
prasarana sehingga dapat berdayaguna dan berhasil guna.
f. Mengkoordinir pelaksanaa tugas pembinaan peningkatan perekonomian, produksi serta
g. Meneliti dan menyeleksi konsep rencana kegiatan Seksi Pelayanan Masyarakat agar sesuai
dengan rencana dan ketentuan yang berlaku.
h. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Sub Seksi di lingkungan Seksi
Pelayanan Masyarakat untuk mengetahui perkembanga, hambatan dan permasalannya
yang timbul serta upaya tindak lanjut penyelesaiannya.
i. Menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan dilingkungan Seksi Pelayanan Masyarakat.
j.Melaksanakan kegiatan Seksi Pelayanan Masyarakat kepada atasan sebagai
pertanggungjawaban.
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas masing-masing.
D. Kinerja Terkini
Perjanjian kinerja pada Kantor Camat Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu
Bara dengan penetapan kinerja dari masing-masing sasaran strategis dan program beserta
kegiatan kegiatan utama yang dilaksanakan yang kemudian menjadi perjanjian kinerja pada
Kantor Camat Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara adalah sasaran strategis yang
telah ditetapkan. Sasaran strategis dijelaskan sebagai berikut :
1.Peningkatan pembangunan aparatur Kantor Camat Kecamatan Medang Deras.
2. Tersedianya sarana dan prasarana kerja guna menunjang kelancaran pelayanan yang dapat
memberikan kenyamanan, ketepatan dan motivasi dalam memberikan pelayanan.
3. Memberikan pelayanan yang baik masyarakat di Kecamatan Medang Deras Kabupaten
Batu Bara.
4. Mengupayakan/memfasilitasi peningkatan perekonomian/usaha kecil dan menengah
25
PEMBAHASAN
A.Pengertian Sistem Pengawasan Internal terhadap Pembiayaan
Secara umum perusahaan atau badan instansi pemerintah pasti memerlukan data
akutansi dalam kegiatan sehari-hari terutama kegiatan pemeriksaan informasi transaksi. Maju
mundurnya suatu perusahaan sangat tergantung pada cara pengelolaan manajemen yang
diterapkan diperusahaan. Sedangkan berhasil tidaknya manajemen dalam melaksanakan
tugasnya akan tercermin dalam laporan keuangan yang disajikan, dalam hal ini pengawasan
sebagai salah satu fungsi manajemen untuk menyelenggarakan seluruh rencana kegiatan
yang telah ditetapkan dapat berjalan baik.
Untuk sistem yang dijalankan perusahaan haruslah mempunyai suatu sistem yang baik
yang telah ditetapkan perusahaan agar nantinya pengawasan tersebut dapat berfungsi dalam
mengatasi penyelewengan yang mungkin terjadi pada aktiva perusahaan.Dan tentunya
sebelum pengawasan dilakukan, terlebih dahulu pihak-pihak menjadi pengawas tersebut
haruslah orang-orang yang jujur, profesional dan tentunya loyal dalam perusahaan.
Sistem pengawasan yang baik yang telah diuraikan diatas maksudnya adalah sistem
pengawasan internal yang merupakan proses pengaturan berbagai faktor didalam perusahaan
agar sesuai dengan ketetapan dalam rencana.
Suharli (2006:174) memberikan definisi mengenai sistem pengawasan internal kas
atau sering diistilakan sistem pengendalian intern kas.Sistem pengendalian internal adalah
seluruh sistem dan prosedur yang ditetapkan manajemen untuk menjaga harta perusahaan
dari kelalaian atau kesalahan (errors), kecurangan (frauds), ataupun kejahatan
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem yang menjadi alat pengawasan
internal merupakan penekanan dan penggunaan, cara-cara dan prosedur-proosedur yang
bertujuan untuk :
1. Melindungi harta atau aktiva perusahaan.
2. Memeriksa kecermatan dan seberapa jauh kehandalan data akutansi yang disajikan dapat
dipercaya keabsahannya.
3. Meningkatkan efisiensi kerja karyawan.
4. Mendorong dipatuhinya kebijaksanaan perusahaan yang telah ditetapkan.
Jadi pada dasarnya, pengawasan internal terhadap pembiayaan bertujuan untuk
melindungi harta perusahaan atau instansi, dan berusaha sedapat mungkin menghindari
penyelewengan dan penyalahgunaan harta perusahaan atau istansi.
Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal kas secara umum yang berarti uang yang
diliki fungsinya dalam perekonomian sebagai alat pembayaran yang paling liquid. Menurut
Suharli (2006:173), kas setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat liquid, berjangka
waktu pendek yang dengan cepat dapat dikonversi menjadi kas dalam jumlah tertentu tanpa
menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan.
Kas pada khususnya, tidak mempunyai kepemilikan dan mudah dipindah tangankan.
Sifat demikian itu mengakibatkan manajemn harus yakin bahwa :
1. Setiap pengeluaran kas telah sesuai dengan tujuan penggunaan.
2. Kas yang seharusnya diterima memang benar-benar diterima.
Menurut Harahap (2001:126) mengatakan bahwa ciri-ciri sistem pengawasan internal
yang baik adalah sebagai berikut :
a. Struktur organisasi yang baik.
b. Sistem organisasi dan tanggung jawab yang jelas.
c. Sistem akutansi yang baik.
d. Kebijaksanaan personalia yang baik.
e. Badan atau staf internal auditor.
f. Dewan komisaris yang kompeten dan aktif.
Komponen pengendalian menurut Standar Profesional Akuntan Publik (2001:319)
pengendalian terdiri dari lima komponen yang saling terkait berikut ini :
a. Lingkungan pengendalian menetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran
pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian merupakan dasar untuk semua
komponen pengendalian internal, menyediakan disiplin dan struktur.
b. Penaksiran resiko adalah identifikasi entitas, dan analisis terhadap resiko yang relevan
untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana resiko
harus dikelola.
c. Aktifitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa
arahan manajemen dilaksanakan.
d. Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, pengungkapan, dan pertukaran
informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melaksanakan
e. Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian internal
sepanjang waktu.
Dikatakan oleh AICPA dalam Statement On Auditing Standards nomor 1, pengawasan
harus diarahkan kepada dua hal, yaitu pengendalian administrative (administrative control)
dan pengendalian akutansi (accounting control) sebagai berikut :
a. Pengendalian Administratif (administrative control)
Meliputi struktur organisasi dan prosedur-prosedur serta catatan-catatan yang berkaitan
dengan proses pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pengesahan
transaksi-transaksi oleh manajemen.
b. Pengendalian akutansi (accounting control)
Terdiri dari struktur organisasi dan prosedur-prosedur serta catatan-catatan yang berkaitan
dengan pengamanan aktiva dan dapat dipercayanya catatan financial, dan
konsekuensinya.Organisasi, prosedur, dan catatan-catatan itu disusun untuk memberikan
jaminan yang cukup.
Berikut ini diuraikan beberapa hal yang menyebabkan pentingnya pengawasan
internal terhadap pembiayaan, mencakup :
a. Sebagian besar transaksi perusahaan yang terdiri dari uang kas dan transaksi lainnya yang
secara tidak langsung mempengaruhi kas, tetapi akan melalui kas juga.
b. Kas merupakan aset yang paling lancar sehingga menjadi sasaran utama untuk melakukan
penyelewengan dan manipulasi perkreditan piutang disebabkan oleh pendebetan kas
c. Pendebetan hutang merupakan lawan dari perkreditan kas sehingga jika salah mendebet
hutang berarti salah dalam penerimaan kas.
d. Kesalahan dalam perkiraan kas memungkinkan dikarenakan oleh adanya kesalahan pada
perkiraan lainnya.
B. Tujuan dan Fungsi Pengawasan Internal terhadap Pembiayaan
Menurut Mulyadi (2002:189) fungsi dan tujuan pengawasan internal ini antara lain :
1. Menjaga kekayaan harta milik perusahaan dan catatan organisasi.
Kekayaan fisik suatu perusahaan dapat dicuri, disalahgunakan atau hancur karena
kecelakaan kecuali jika kekayaan tersebut dilindungi dengan pengendalian yang memadai.
Begitu juga dengan kekayaan perusahaan yang tidak memiliki wujud fisik seperti piutang
dagang akan rawan oleh kekurangan jika dokumen penting dan catatan tidak dijaga.
2. Mengecek ketelitian dan kehandalan data akuntan.
Manajemen memerlukan informasi keuangan yang teliti dan handal untuk menjalankan
kegiatan usahanya.Banyak informasi akutansi yang digunakan oleh manajemen untuk
dasar pengambilan keputusan penting. Pengendalian internal dirancang untuk memberikan
jaminan proses pengolahan data akutansi akan menghasilkan informasi keuangan yang
teliti dan handal, karena data akutansi mencerminkan perubahan kekayaan perusahaan.
3. Mendorong efisiensi.
Pengendalian internal ditujukan untuk mencegah duplikasi usaha yang tidak perlu atau
pemborosan dalam segala kegiatan bisnis perusahaan dan mencegah penggunaan sumber
daya perusahaan yang tidak efisien.
Untuk mencapai tujuan perusahaan, manajemen menetapkan kebijakan dan
prosedur.Pengendalian internal ini ditujukan untuk memberikan jaminan yang memadai
agar kebijakan manajemen dipatuhi oleh karyawan.
Fungsi dan tujuan pengawasan internal lainnya antara lain :
1. Untuk mencegah terjadinya kecurangan atau penyelewengan yang dapat dilakukan oleh
suatu organisasi.
2. Untuk penentuan batas-batas mutlak suatu pekerjaan mana yang harus dikerjakan dan
mana merupakan pelanggaran. Hal ini nampak dalam penggunaan budget dan standar
kerja.
3. Memberi keyakinan terhadap catatan-catatan keuangan dan transaksi,
4. Mewujudkan keadaan-keadaan yang luar biasa, ini nampak dalam pembuatan laporan
bilamana terjadi kecurangan dan penyimpangan dan standar kerja yang dapat diketahui.
5. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan operasional supaya berjalan lancar, efektif,
dan efisien.
6. Membantu manajemen dalam memberi penilaian atau hasil pelaksanaan operasional,
membuat peramalan atau dugaan serta membantu dalam hal pengambilan keputusan.
Sebagaimana telah diketahui bahwa fungsi internal control sangat luas, baik administratif
maupun akuntansi, tetapi bukan berarti tidak ada lagi peluang bagi orang-orang tertentu pada
suatu organisasi untuk melakukan kecurangan atau penyelewengan serta
kesalahan-kesalahan. Dengan adanya internal control pelaksanaan kegiatan penyelewengan dan
kecurangan-kecurangan serta kesalahan-keselahan yang merugikan, namun demikian,
C. Unsur-unsur Pengawasan Internal terhadap Pembiayaan
Adapun unsur-unsur pengawasan internal terhadap pembiayaan menurut Mulyadi
(2009:166) adalah :
1. Struktur yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup
terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.
4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab.
Dengan adanya pemisahan tanggung jawab pada masing-masing bagian maka
karyawan akan merasa lebih bertanggung jawab kepada tugasnya sehingga penyelewengan
atau penyimpangan akan sulit dilakukan, jikapun ada akan sangat mudah diketahui karena
karyawan pada masing-masing bagian telah diberikan tanggung jawab penuh atas tugasnya.
Dari unsur-unsur pengawasan internal terhadap pembiayaan diatas, yang dilakukan
oleh Kantor Camat Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara adalah :
1. Struktur organisasi di Kantor Camat Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara
melakukan fungsi-fungsi penyimpanan dan pencatatan kas, hal ini dilakukan agar kas tidak
diselewengkan dan dalam tiap fungsi tidak diperbolehkan melakukan transaksi tanpa
campur tangan yang lain.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi tiap unit lembaga. Misalnya
dengan menggunakan kuitansi bernomor urut, pencatatan transaksi dengan baik kecuali
dalam hal cuti karyawan yang menangani kas.
4. Pemilihan karyawan yang bermutu sesuai dengan tanggung jawabnya.
5. Inspeksi secara mendadak terhadap aktivitas yang dilakukan terutama dalam hal kas.
D. Sistem Pengawasan Internal terhadap Pembiayaan pada Kantor Camat Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara
Sistem Pengawasan Internal yang dilaksanakan oleh Kantor Camat Kecamatan
Medang Deras Kabupaten Batu Bara adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh manajemen
yang diciptakan untuk memberikan keyakinan yang memadai dalam pencapaian efektivitas,
efisiensi, ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan keandalan
penyajian laporan keuangan.
Beberapa elemen pokok sistem pengawasan internal pada Kantor Camat Kecamatan Medang
Deras Kabupaten Batu Bara :
a. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas dan jelas.
Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tanggung jawab fungsional
kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok
pembiayaan.Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi pemerintah dapat
dilakukan dengan pemisahan fungsi operasi dan penyimpanan kas dari fungsi akutansi, fungsi
tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melakukan semua tahap transaksi
b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup
terhadap kekayaan utang, pendapatan dan biaya.
Dalam organisasi, setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otoritas dari pejabat yang
memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut.Oleh karena itu, dalam
organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otoritas atas
pengawasan transaksi pembiayaan.
c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.
Cara-cara organisasi pemerintah dalam menciptakan praktik yang sehat dengan cara
setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit
organisasi dan tanpa campur tangan dari orang atau unit organisasi lain. Pembentukan unit
organisasi yang bertugas untuk mengecek efektifitas unsur-unsur sistem pengawasan internal
yang lain.
d. Petugas yang mutunya sesuai dengan tanggung jawab.
Unsur pada mutu petugas merupakan yang paling penting dalam pengawasan internal,
organisasi pemerintah memiliki petugas atau staf yang kompeten dan jujur, unsur
pengawasan yang lain dapat dikurangi sampai batas yang minimum, dan pemerintah tetap
mampu menghasilkan pertanggung jawaban keuangan yang dapat diandalkan.
Pengawasan internal terhadap pembiayaan yang dijalankan oleh Kantor Camat
Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara meliputi 3 hal, yakni :
1. Pengendalian Akutansi
Pengendalian akutansi mencakup struktur organisasi dan seluruh metode dan yang
atau instansi dan menjamin ketelitian data keuangan.Biasanya sistem pengendalian ini
mencakup sistem otoritasi, pembagian tugas antara pencatat/pemegang/penjaga barang/harta
dan pemeriksaan internal.
Pengendalian akutansi dirancang untuk meyakinkan :
a.Transaksi-transaksi dilaksanakan sesuai dengan persetujuan ataupun wewenang
manajemen, baik yang bersifat umum ataupun khusus.
b. Trasaksi dicatat agar memudahkan :
1. Penyiapan laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip akutansi atau kriteria lain
yang sesuai dengan tujuan laporan tersebut.
2. Mengadakan pertanggung jawaban atas aktiva.
c. Penggunaan atas harta/aktiva diberikan hanya dengan persetujuan manajemen.
d. Jumlah aktiva seperti yang ada pada laporan catatan perusahaan dibandingkan dengan
aktiva yang ada dan bila terjadi perbedaan dilakukan tindakan yang tepat.
Untuk dapat mencapai tujuan pengendalian akutansi, suatu perusahaan atau instansi
harus mempunyai enam prinsip dasar (Hartadi,(1990:130), yaitu :
1. Pemisahan fungsi
Adanya pemisahan fungsi-fungsi akan dapat dicapainya suatu efisiensi pelaksanaan
tugas. Disamping itu ditinjau dari sistem pengendalian adanya pemisahan fungsi , akan
terdapat suatu cek silang (cross check) secara otomatis atas suatu pekerjaan atau pelaksanaan
suatu transaksi. Tujuan utama pemisahan fungsi menghindari dan pengawasan segera atas
2. Prosedur pemberian wewenang
Tujuan prinsip ini adalah untuk menjamin bahwa transaksi telah diotorisir oleh orang
yang berwenang . Otorisasi dapat berupa otoritasi umum dan otorisasi khusus.Otorisasi
umum menyangkut kondisi umum misalnya, adanya otorisasi terhadap daftar harga standar
(yang dibakukan) dan kebijakan kredit untuk penjualan.
Otorisasi khusus berhubungan dengan transaksi perorangan, yaitu otorisasi penjualan
khusus, penggajian atau transaksi pembelian.Bukti otorisasi khusus adalah adanya
dokumentasi pada terjadinya transaksi.
3. Prosedur dokumentasi
Dokumentasi yang layak adalah penting untuk terciptanya sistem pengendalian
akutansi yang efektif.Dokumentasi memberi dasar penetapan tanggung jawab untuk
pelaksanaan dan pencatatan transaksi.
4. Prosedur dan catatan akutansi
Prinsip ini menekankan pencatatan transaksi dalam bagian akutansi.Tujuan
pengendalian ini adalah, pertama dapat disisipkan atau dibuatnya catatan-catatan akutansi
yang teliti secara cepat, kedua data akutansi dapat dilaporkan kepada pihak yang
menggunakan secara tepat waktu.Disini diperlukan adanya buku pegangan prosedur akutansi
dan bagan rekening (chart of accounts).Bagan rekening memberi dasar untuk mengadakan
klarifikasi transaksi dan membantu penyiapan laporan keuangan.
5. Pengawasan fisik
a. Alat keamanan dan ukuran untuk menyelamatkan aktiva, catatan akutansi dan formulir
tercetak yang gagal penggunaannya.
b. Penggunaan alat yang mekanis dan elektronis dalam pelaksanaan dan pencatatan transaksi.
Pengawasan fisik yang berhubungan dengan pelaksanaan transaksi cash register yang
mekanis dan elektronis.
6. Pemeriksaan Internal secara bebas
Prinsip ini dirancang untuk menentukan apakah unsur-unsur yang lain dalam sistem
bekerja atau tidak. Agar unsur ini efektif maka ada tiga syarat :
a. Pengawasan dilakukan oleh orang perusahaan yang bebas dan bertanggung jawab untuk
data tersebut.
b. Pengawasan monitoring harus dilakukan pada saat atau waktu yang beralasan dan
mendadak (tanpa pemberitahuan terlebih dahulu).
c. Penyimpangan harus dilaporkan kepada manajemen dan yang berhak mengambil tindakan
perbaikan.
Pengendalian akutansi dijalankan oleh Kantor Camat Kecamatan Medang Deras
Kabupaten Batu Bara adalah meliputi pengamanan terhadap harta kekayaan perusahaan
sehingga diperlukan catatan akutansi berdasarkan akutansi pemerintah.Umumnya meliputi
pekerjaan pemisahan atau fungsi operasional, penyimpanan dan pencatatan sistem
pengawasan fisik atas kekayaan.
Dengan adanya prosedur pengawasan internal terhadap pembiayaan melalui
mekanisme pengendalian akutansi yang dijalankan oleh Kantor Camat Kecamatan Medang
Deras Kabupaten Batu Bara dilaksanakan dengan baik karena adanya sistem dan prosedur
prosedur pencatatan sistem pengawasan fisik atas kekayaan tersebut memberi bukti adanya
pihak-pihak yang terkait dalam prosedur pengendalian akutansi, dokumen sumber yang
digunakan, serta catatan yang digunakan dalam pengendalian akutansi sebagai wujud adanya
sistem pengawasan internal yang menjamin terlaksananya pengawasan yang baik terdahap
kas daerah, sebagai pendorong terciptanya perlindungan kekayaan pemerintah, mendorong
ketelitian dan keandalan akutansi, serta efisiensi, dan dipatuhinya kebijakan manajemen yang
berlaku.
2. Pengendalian Administrasi
Pengendalian administrasi meliputi tidak terbatas pada rencana organisasi serta
prosedur-prosedur dan catatan-catatan yang berhubungan dengan proses pembuatan
keputusan yang mengarah kepada tindakan manajemen untuk menyetujui atau memberi
wewenang. Pemberian wewenang merupakan fungsi manajemen yang langsung berhubungan
dengan tanggung jawab untuk mencapai tujuan organisasi dan merupakan titik awal untuk
menciptakan pengendalian akutansi.
Pengertian pengendalian administrasi di atas menunjukkan bahwa pengendalian
tersebut berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dan mengarah kepada otorisasi
transaksi.
Tujuan pengendalian administrasi diutamakan pada pencapaian tujuan operasional
seperti hubungan masyarakat (public relation), efisiensi, efektivitas operasi dan efektivitas
manajemen.Pengendalian internal yang diarahkan ke pencapaian tujuan administrasi
mempunyai pengaruh langsung yang kecil terhadap ketelitian dan dipercayainya laporan
Pengendalian administrasi yang dijalankan oleh Kantor Camat Kecamatan Medang
Deras Kabupaten Batu Bara adalah pengendalian yang meliputi peningkatan efisiensi usaha
dan mendorong dipatuhinya kebijakan pimpinan yang telah ditetapkan.Pada umumnya tidak
langsung berhubungan dengan catatan akutansi.
Sistem pengendalian administrasi yang dijalankan oleh Kantor Camat Kecamatan
Medang Deras Kabupaten Batu Bara telah dilaksanakan dengan baik dimana adanya sistem
dan prosedur-prosedur yang digunakan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan.
Dengan adanya prosedur yang diterapkan, maka secara tidak langsung sistem
pengendalian administrasi berjalan dengan lancar, efektif dan efisiensi, oleh Kantor Camat
Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara.Prosedur tersebut telah memberikan jaminan
terhadap pengawasan internal, sehingga penyalahgunaan dan penyelewengan dapat
dikendalikan.
3. Pengendalian Penggunaan
Tujuan dari pengawasan ini untuk mengetahui apakah suatu barang atau inventaris
sudah benar penggunaannya.Hal ini dilakukan dengan memperhatikan aspek efisiensi
penggunaannya.Penggunaan ini penting artinya guna menentukan nilai ekonomis aktiva tetap
seperti keamanan atau keutuhan, keawetan, maupun pendayagunaan barang-barang yang ada.
Sistem pengawasan penggunaan oleh Kantor Camat Kecamatan Medang Deras
Kabupaten Batu Bara dilaksanakan dengan baik dimana adanya penilaian terhadap efisiensi
Ditinjau dari sistem pengawasan internal terhadap pembiayaan instansi telah
menerapkan pengawasan internal terhadap pembiayaanyang baik serta sesuai dengan aturan
yang berlaku, hal ini dikatakan baik karena :
a. Setiap buku-buku atau catatan-catatan yang digunakan oleh instansi telah diatur dengan
sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan instansi itu sehingga memberikan informasi
yang tepat.
b. Penggunaan bukti-bukti yang telah dirancang dengan baik dimana bukti-bukti untuk
merekam terjadinya transaksi atas penerimaan kas telah dirancang sedemikian rupa dan
dibuat dalam bentuk yang sederhana.
c. Melakukan analisis atas resiko yang telah diidentifikasi pada sebuah kesimpulan tentang
langkah-langkah dalam menyusun prosedur pengendalian akutansi dan pengendalian
administrasi.
Penilaian atas sistem Pengendalian Internal terhadap pembiayaansebagaimana
dilakukan dengan :
a. Memahami sistem dan prosedur pengelolaan keuangan daerah.
b. Melakukan observasi atau wawancara dengan pihak terkait disetiap prosedur yang ada.
c. Melakukan analisis atas resiko yang telah diidentifikasi pada sebuah kesimpulan tentang
kemungkinan terjadinya salah saji material dalam laporan keuangan.
d. Melakukan analisis atas resiko yang telah diidentifikasi pada sebuah kesimpulan tentang
langkah-langkah dalam menyusun prosedurpengendalian akutansi dan pengendalian
40
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa terhadap sistem pengawasan internal
terhadap pembiayaan pada Kantor Camat Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengawasan internal merupakan suatu sistem yang meliputi semua cara yang dipakai
dalam suatu instansi untuk mengawasi kegiatan instansi pemerintahan yang tujuannya
adalah mencegah terjadinya kecurangan dan penyelewengan, agar semua rencana yang
telah ditetapkan dapat berjalan secara menguntungkan.
2. Prosedur pengendalian akutansi dan pengendalian administrasi pada Kantor Camat
Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara sudah baik dengan adanya bukti-bukti
otentik dan lengkap dimana digunakan pencatatan langsung dari catatan akutansi dan
administrasi.
3. Sistem prosedur pencatatan yang baik dapat memberikan perlindungan terhadap harta dan
kekayaan instansi. Hal ini dapat dilihat dengan adanya otoritas untuk setiap dokumen
pengendalian akutansi dan pengendalian administrasi kas oleh pejabat yang berwenang
dan pencatatan kedalam catatan akutansi yang didasarkan atas dokumen, sumber dan
B. Saran
Untuk menambah manfaat penulisan tugas akhir ini, maka penulis akan mencoba
memberikan saran sesuai dengan kemampuan yang dimiliki penulis. Adapun saran-saran
yang penulis kemukakan adalah sebagai berikut :
1. Sistem pengawasan internal terhadap pembiayaan yang berlaku dengan baik pada Kantor
Camat Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara sebaiknya dapat dipertahankan
agar dapat dijadikan pedoman oleh instansi dalam menjalankan pengoperasian instansi
segala kecurangan-kecurangan maupun kelemahan-kelemahan dalam sistem pengawasan
internal dapat diketahui segera dan dapat dilakukan perbaikan.
2. Perlunya secara berkala dilakukan pemeriksaan dan pengawasan terhadap jalannya
prosedur pengendalian akutansi dan pengendalian administrasi terhadap pembiayaan pada
Kantor Camat Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara.
3. Untuk di masa yang akan datang pemerintah daerah dapat memberikan pengembangan
pembangunan sistem pengawasan internal yang lebih baik, mulai dari penyusunan sistem
dan prosedur yang baik, dan serta memberikan bimbingan pelatihan pegawai Kantor
Camat Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara yang terkait untuk dapat
42
American Institute of Certified Public Accountans (AICPA), Statement on Auditing Standards, New York, AICPA, 2002
Harahap, Sofyan Syafri, Sistem Pengawasan Manajemen (Management Control System), Pustaka Quantum, Jakarta, 2001
Hartadi, Bambang, Auditing II Suatu pedoman pemeriksaan akutansi tahap pelaksanaan, BPFE, Yogyakarta, 1990
Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Profesional Akuntan Publik, Salemba Empat, Jakarta, 2001
Mulyadi, Auditing, Edisi 6, Salemba Empat, Jakarta, 2002
Mulyadi, Akutansi Biaya, Edisi ke-5, Cetakan ke-9, UPP-STIM YKPN, Yogyakarta, 2009