• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pemasaran Relasional Terhadap Kepuasan Nasabah Tabungan Britama Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI), TBK Cabang Putri Hijau Di Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Pemasaran Relasional Terhadap Kepuasan Nasabah Tabungan Britama Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI), TBK Cabang Putri Hijau Di Medan"

Copied!
148
0
0

Teks penuh

(1)

PT. BANK RAKYAT INDONESIA (BRI), TBK

CABANG PUTRI HIJAU DI MEDAN

TESIS

Oleh

NUR AFRINA SIREGAR

087019099/IM

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2010

S

E K O L A H

P A

S C

A S A R JA

(2)

PT. BANK RAKYAT INDONESIA (BRI), TBK

CABANG PUTRI HIJAU DI MEDAN

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Magister Sains dalam Program Studi Ilmu Manajemen pada

Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

NUR AFRINA SIREGAR

087019099/IM

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

Nama Mahasiswa : Nur Afrina Siregar

Nomor Pokok : 087019099

Program Studi : Ilmu Manajemen

Menyetujui,

Komisi Pembimbing,

(Prof.Dr. Paham Ginting, MS) (Dr. Parulian Simanjuntak, MA)

Ketua Anggota

Ketua Program Studi, Direktur,

(Prof. Dr. Rismayani, SE, MS) (Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B.,M.Sc)

(4)

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Paham Ginting, MS

Anggota : 1. Dr. Parulian Simanjuntak, MA

2. Prof. Dr. Rismayani, SE, MS

3. Drs. Syahyunan, M.Si

(5)

Dengan ini Saya menyatakan bahwa Tesis saya yang berjudul:

“PENGARUH PEMASARAN RELASIONAL TERHADAP KEPUASAN

NASABAH TABUNGAN BRITAMA PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA

(BRI),Tbk CABANG PUTRI HIJAU MEDAN”.

Adalah benar hasil karya saya sendiri dan belum pernah dipublikasikan oleh

siapapun juga sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah

dinyatakan secara benar dan jelas.

Medan, September 2010

Yang membuat pernyataan

Nur Afrina Siregar

(6)

Indonesia baik swasta dan pemerintah memaksa PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk Cabang Puteri Hijau Medan untuk dapat bersaing dan menjadi unggulan. Untuk mencapai tujuan itu diperlukan kerjasama semua pihak dalam hal ini nasabah dan PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk Cabang Puteri Hijau Medan. Untuk meningkatkan kepuasan nasabah tersebut, maka harus diperhatikan, harapan nasabah dan kerjasama dengan nasabah. Rumusan masalah dalam penelitian ini (1) Bagaimana pengaruh pemasaran relasional yang terdiri dari: harapan nasabah, kerjasama dengan nasabah terhadap kepuasan nasabah tabungan BritAma PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk Cabang Puteri Hijau Medan? (2) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi harapan nasabah pada nasabah Tabungan BritAma PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI), Tbk Cabang Puteri Hijau Medan ?

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori. Manajemen Pemasaran berkaitan dengan pemasaran relasional terdiri dari harapan nasabah dan kerjasama dengan nasabah, kepuasan nasabah, pengalaman masa lalu, keinginan nasabah, word of mouth (mulut ke mulut)

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kuantitatif, jenis penelitian ini adalah deskriptif dan sifat penelitian ini adalah penjelasan. Populasi pada penelitian ini menggunakan rumus Slovin. Metode pengumpulan data dengan wawancara, penyebaran daftar pertanyaan dan studi dokumentasi. Model analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis pertama dan kedua adalah regresi berganda.

Hasil penelitian pada hipotesis pertama menunjukkan bahwa harapan nasabah, kerjasama dengan nasabah secara serempak maupun parsial berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan nasabah dan secara parsial yang paling dominan adalah harapan nasabah. Sedangkan hasil penelitian hipotesis kedua menunjukkan pengalaman masa lalu, keinginan nasabah, word of mouth (mulut ke mulut), iklan secara serempak dan parsial berpengaruh secara signifikan terhadap harapan nasabah. Secara parsial yang paling dominan adalah iklan

Kesimpulan penelitian ini : (1) Secara serempak harapan nasabah, kerjasama dengan nasabah berpengaruh terhadap kepuasan nasabah tabungan britAma BRI, tbk Cabang Putri Hijau Medan. (2) Secara serempak pengalaman masa lalu, keinginan nasabah, word of mout (mulut ke mulut), iklan berpengaruh terhadap harapan nasabah britAma BRI, tbk Cabang Putri Hijau Medan.

(7)

banking industry. The rapid banking of Indonesia, state and private, forces PT.Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk. Branch of Puteri Hijau Medan to complete and to be superior. To reach the goal, there should be collaboration with customers. To increase the satisfaction of customers, it will notice the expectation of customer and the collaboration. The formulation of problem is : (1) How is the effect of relational marketing consisting of expectation of customers, collaboration with customers on satisfaction of customer of Britama saving PT.Bank Rakyat Indonesia, branch of Puteri Hijau Medan ? (2) What factors effecting expectation of c ustomers in Britama saving PT. Bank Rakyat Indonesia, branch of Puteri Hijau Medan ?

Theory used in research is theory of relational marketing management related with expectation of customers and collaboration with customers, satisfaction of customers, the experience of last time, desire of customers, word of mouth.

The method of data collection used in this research is descriptive quantitative approach, the type of research is descriptive and explanation. The population in this formula Slovin. Method of data collection is interview, distribution of question list and study of docummentation. Model of data analysis used is to answer the hipothesis and multiple linear regression.

The result of research in first hipothesis indicated that expectation of customer, collaboration with customers simultaneously or partially effected significantly satisfaction of customers and partial most dominant is expectation of customer. While result of second hipothesis indicated the experience of the past, desire of customer, word of mouth, advertising simultaneously and partially effected significantly the expectation of customers. Partially, the most dominant is experience of the past.

The conclusion of this research : (1) Simultaneously the expectation of customer, collaboration with customers effected the satisfaction of customer in Britama BRI, Putri Hijau Medan, (2) Simultaneously experience of the past, desire of customer, word of mouth, advertising effected the customer expectation of Britama BRI, branch of Putri Hijau Medan.

(8)

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas segala berkat,

rahmat dan karunia-Nya kepada penulis dalam menuntut ilmu dan menyelesaikan

hasil penelitian tesis ini.

Penelitian ini merupakan tugas akhir pada Program Studi Ilmu Manajemen

Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. Judul penelitian yang dilakukan

penulis adalah: “Pengaruh Pemasaran Relasional Terhadap Kepuasan Nasabah

Tabungan BritAma Pada PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI), Tbk Cabang Putri Hijau

Medan”.

Penulis selama masa perkuliahan hingga penulisan tesis ini, telah banyak

mendapat bimbingan, nasehat, dan dorongan dari berbagai pihak. Pada kesempatan

ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan tesis ini:

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc (CTM), Sp.A(K), selaku

Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ir. T Chairun Nisa B., M.Sc., selaku Direktur Sekolah Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Prof. Dr. Rismayani, SE, MS., selaku Ketua Program Studi Ilmu Manajemen

Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatea Utara, sekaligus selaku Komisi

Pembanding yang telah memberikan banyak masukan dan pengarahan kepada

penulis dalam menyelesaikan tesis ini.

4. Bapak Drs. Syahyunan, M.Si., selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Manajemen

(9)

memberikan banyak masukan dan pengarahan kepada penulis dalam

menyelesaikan tesis ini.

6. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, MS selaku Ketua Komisi Pembimbing yang telah

memberikan banyak pengarahan dan bimbingan, kepada penulis dalam

menyelesaikan tesis ini.

7. Bapak Dr. Parulian Simanjuntak, MA selaku Komisi Pembimbing yang telah

memberikan banyak pengarahan dan bimbingan, kepada penulis dalam

menyelesaikan tesis ini.

8. Seluruh Staf Pengajar (Dosen) Program Studi Ilmu Manajemen Sekolah

Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu

pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis dan seluruh Staf Pegawai Administrasi

Magister Ilmu Ekonomi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

9. Khususnya kepada Kedua orang tua Penulis yang terkasih Ayahanda Ibrahim

Siregar dan Ibunda Nur latifah, Dewi Masytah, S.Pd, Ibnu Al-Amin, terima kasih

yang tak terhingga atas seluruh limpahan kasih sayang, doa dorongan semangat

dan dukungan baik secara moril maupun materil sehingga penulis dapat

melanjutkan dan menyelesaikan jenjang pendidikan Strata dua.

10.Seluruh rekan-rekan Angnkatan XV Program Studi Ilmu manajemen Sekolah

Ilmu Manajemen yang namanya tidak dapat disebutkan satu persatu atas bantuan,

kerjasama dan kebersamaannya selama ini selama penulis menempuh studi dan

(10)

namun diharapkan akan dapat berguna bagi semua pihak khususnya bagi

pengembangan serta penelitian dalam bidang ilmu Manajemen Pemasaran.

Medan, September 2010

Penulis

(11)

Nur Afrina Siregar lahir pada tanggal 19 April 1985 di Medan Provinsi

Sumatera Utara, anak bungsu dari dua bersaudara, dari pasangan Ayahanda Ibrahim

Siregar dan Ibunda Nur Latifah.

Pendidikan dimulai pada tahun 1991 di Sekolah Dasar (SD) Negeri 068084

Medan Denai, tamat dan lulus pada tahun 1997. Melanjutkan pendidikan ke Sekolah

Stnawiyah Negeri 02 (MTSN 02) Medan pada tahun 1997, tamat dan lulus pada

tahun 2000. Selanjutnya pada tahun 2000 meneruskan pendidikan ke Sekolah

Madrasah Aliyah Universitas Al-Wasliyah (UNIVA) Medan, tamat dan lulus pada

tahun 2003. Selanjutnya pada tahun 2003 meneruskan pendidikan ke Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi Harapan Medan dengan mengambil Jurusan Manajemen, tamat dan

lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2008 melanjutkan pendidikan ke Sekolah

Pascasarjana (Strata-2) Program Studi Ilmu Manajemen Universitas Sumatera Utara.

Tahun 2005 – 2007 pernah bekerja di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Kota

Medan dan Tahun 2008 – 2009 pernah bekerja di Bank Rakyat Indonesia (BRI), tbk

(12)

ABSTRAK ... i

ABSTRACT... i

KATA PENGENTAR ... iii

RIWAYAT HIDUP... vi

DAFTAR ISI………... vii

DAFTAR TABEL ………... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Kerangka Berpikir... 6

1.6Hipotesis ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

2.1 Penelitian Terdahulu ... 12

2.2 Teori dan Proses Pemasaran Relasional ... 12

2.2.1 Pengertian Pemasaran Relasional ... 12

2.2.2 Harapan Pelanggan (Costumer Expectations) .... 15

(13)

2.3.3 Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan... 21

2.4 Harapan Pelanggan ... 23

2.4.1 Pengertian Harapan Pelanggan... 23

2.4.2 Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Harapan Pelanggan. 26 2.4.2.1 Pengalaman Masa Lalu... 27

2.4.2.2 Keinginan Pelanggan... 28

2.4.2.3 Mulut ke mulut (word of mouth)... 28

2.4.2.4 Iklan... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 32

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ... 32

3.2 Metode Penelitian ... 32

3.2.1 Pendekatan Penelitian... 32

3.2.2 Jenis Penelitian... 32

3.2.3 Sifat Penelitian………... 33

3.2.4 Populasi dan Sampel... 33

3.3 Tehnik Pengumpulan data ... 34

3.4 Jenis dan Sumber Data ... 34

3.5 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel ... 35

3.5.1 Identifikasi dari Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama ………... 35

3.5.2 Identifikasi dari Definisi Operasional Variabel Hipotesis Kedua ………... 36

(14)

3.6.1.2 Uji Validitas Instrumen Variabel Kerjasama

Dengan Nasabah ... 39

3.6.1.3. Uji Validitas Instrumen Variabel Kepuasan Nasabah ... 40

3.6.1.4. Uji Validitas Instrumen Variabel Pengalaman Masa lalu ... 41

3.6.1.5. Uji Validitas Instrumen Variabel Keinginan Nasabah ... 42

3.6.1.6. Uji Validitas Instrumen Variabel Mulut ke Mulut (Word of Mouth)………. 42

3.6.1.7. Uji Validitas Instrumen Variabel Iklan .…………. 43

3.6.2. Uji Reliabilitas Instrumen ……….…………. 44

3.7 Model Analisa Data ... 46

3.7.1 Model Analisa Data Hipotesis Pertama ... 46

3.7.2 Model Analisis Data Hipotesis Kedua ... 50

3.8 Pengujian Asumsi Klasik... 54

3.8.1 Uji Normalitas ... 54

3.8.2 Uji Multikolinieritas ... 55

3.8.3 Uji Heteroskedastisitas ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….. 57

4.1 Hasil Penelitian ... 57

4.1.1 Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia (BRI),Tbk cabang Putri Hijau Medan ... 57

(15)

4.1.2.3 Struktur Organisasi PT. Bank Rakyat Indonesia

(BRI),Tbk Cabang Putri Hijau Medan... 60

4.1.2.4 Struktur Organisasi ... 62

4.1.2.5 Produk Tabungan Bank Rakyat Indonesia ... 70

4.2 Karakteristik Responden ... 74

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 74

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 75

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 75

4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama menjadi nasabah... 76

4.3 Penjelasan Atas Variabel Hipotesis Pertama ... 77

4.3.1 Penjelasan Responden Atas Variabel Harapan Nasabah... 77

4.3.2 Penjelasan Responden Atas Variabel Kerjasama Dengan Nasabah ... 79

4.3.3 Penjelasan Responden Atas Variabel Kepuasan Nasabah... 80

4.4 Penjelasan Atas Variabel Hipotesis Kedua …………... 81

4.4.1 Penjelasan Responden Atas Variabel Pengalaman masa lalu………..………. 81

4.4.2Penjelasan Responden Atas Variabel Keinginan Nasabah ………..… 82

(16)

4.5.1 Hasil Uji Normalitas Hipotesis Pertama ... 85

4.5.2 Hasil Uji Multikolonearitas Hipotesis pertama ... 87

4.5.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Hipotesis pertama... 88

4.5.4 Uji Normalitas Hipotesis Kedua ... 89

4.5.5 Hasil Uji Multikolonearitas Hipotesis Kedua... 92

4.5.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 93

4.6 Pembahasan... 94

4.6.1 Pengujian Hipotesis Pertama ... 94

4.6.1.1 Koefisien Determinasi (R-Square)... 95

4.6.1.2 Uji secara Serempak ... 96

4.6.1.3 Uji secara Parsial ... 97

4.6.2 Pengujian Hipotesis Kedua ... 99

4.6.2.1 Koefisien Determinasi (R-Square)... 101

4.6.2.2 Uji secara Serempak ... 102

4.6.2.3 Uji secara Parsial ... 103

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 107

5.1. Kesimpulan ... 107

5.2 Saran... 108

(17)

Nomor Judul Halaman

1.1 Jumlah Nasabah Tabungan BritAma Bank Rakyat Indonesia (BRI),

Tbk Putri Hijau Medan Tahun 2007-2009 ... 2

3.1 Definisi Operasional Variabel Hipotesis Pertama... 35

3.2 Definisi Oprasional Variabel Hipotesis Kedua... 36

3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Harapan Nasabah ... 39

3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kerjasama dengan Nasabah... 40

3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Kepuasan Nasabah ... 40

3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Pengalaman Masa lalu ... 41

3.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Keinginan Nasabah ... 42

3.8 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Mulut ke mulut (word of mouth) ... 43

3.9 Hasil Uji Validitas Instrumen Variabel Iklan ... 44

3.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ... 45

4.1 Karakteristik Responden berdasarkan Usia ... 74

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 75

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 76

4.4 Karakteristik Responden Berdasarlan lamanya menjadi Nasabah ... 77

(18)

4.8 Penjelasan Responden Atas Variabel Pengalaman

Masa lalu ... 81

4.9 Penjelasan Responden Atas Variabel Keinginan Nasabah ... 82

4.10 Penjelasan Responden Atas Variabel Mulut ke mulut (Word Of Mouth) ... 83

4.11 Penjelasan Responden Atas Variabel Iklan ... 84

4.12 Uji Multikolonieritas Hipotesis Pertama ... 88

4.13 Hasil Pengujian Multikolonieritas ... 92

4.14 Koefisien Regresi Hipotesis Pertama ... 94

4.15 Koefisien Determinasi Hipotesis Pertama ... 95

4.16 Uji F Hipotesis Pertama ... 96

4.17 Uji t Hipotesis Pertama ... 98

4.18 Koefisien Regresi Hipotesis Kedua ... 100

4.19 Koefisien Determinasi Hipotesis Kedua ... 101

4.20 Uji F Hipotesis Kedua ... 102

(19)

Nomor Judul Halaman

1.1 Kerangka Berpikir Hipotesis Pertama ... 11

1.2 Kerangka Berpikir Hipotesis Kedua ... 11

4.1 Struktur Organisasi ... 61

4.2 Hasil Uji Normalitas Hipotesis Pertama

Dengan Menggunakan Histogram ... 86

4.3 Hasil Uji Normalitas Hipotesis Pertama

Dengan Menggunakan P-Plot ... 87

4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas Hipotesis Pertama ... 89

4.5 Hasil Uji Normalitas Hipotesis Kedua

Dengan Menggunakan Histogram ... 90

4.6 Hasil Uji Normalitas Hipotesis Kedua

Dengan Menggunakan P-Plot ... 91

(20)

Nomor Judul Halaman

1. Hasil validitas Dan Realibilitas ... 112

2. Hasil Regresi Berganda Hipotesis Pertama ... 116

3. Hasil Regresi Berganda Hipotesis Kedua ... 119

4. Daftar Pertanyaan…... 121

(21)

Indonesia baik swasta dan pemerintah memaksa PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk Cabang Puteri Hijau Medan untuk dapat bersaing dan menjadi unggulan. Untuk mencapai tujuan itu diperlukan kerjasama semua pihak dalam hal ini nasabah dan PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk Cabang Puteri Hijau Medan. Untuk meningkatkan kepuasan nasabah tersebut, maka harus diperhatikan, harapan nasabah dan kerjasama dengan nasabah. Rumusan masalah dalam penelitian ini (1) Bagaimana pengaruh pemasaran relasional yang terdiri dari: harapan nasabah, kerjasama dengan nasabah terhadap kepuasan nasabah tabungan BritAma PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk Cabang Puteri Hijau Medan? (2) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi harapan nasabah pada nasabah Tabungan BritAma PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI), Tbk Cabang Puteri Hijau Medan ?

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori. Manajemen Pemasaran berkaitan dengan pemasaran relasional terdiri dari harapan nasabah dan kerjasama dengan nasabah, kepuasan nasabah, pengalaman masa lalu, keinginan nasabah, word of mouth (mulut ke mulut)

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kuantitatif, jenis penelitian ini adalah deskriptif dan sifat penelitian ini adalah penjelasan. Populasi pada penelitian ini menggunakan rumus Slovin. Metode pengumpulan data dengan wawancara, penyebaran daftar pertanyaan dan studi dokumentasi. Model analisis data yang digunakan untuk menjawab hipotesis pertama dan kedua adalah regresi berganda.

Hasil penelitian pada hipotesis pertama menunjukkan bahwa harapan nasabah, kerjasama dengan nasabah secara serempak maupun parsial berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan nasabah dan secara parsial yang paling dominan adalah harapan nasabah. Sedangkan hasil penelitian hipotesis kedua menunjukkan pengalaman masa lalu, keinginan nasabah, word of mouth (mulut ke mulut), iklan secara serempak dan parsial berpengaruh secara signifikan terhadap harapan nasabah. Secara parsial yang paling dominan adalah iklan

Kesimpulan penelitian ini : (1) Secara serempak harapan nasabah, kerjasama dengan nasabah berpengaruh terhadap kepuasan nasabah tabungan britAma BRI, tbk Cabang Putri Hijau Medan. (2) Secara serempak pengalaman masa lalu, keinginan nasabah, word of mout (mulut ke mulut), iklan berpengaruh terhadap harapan nasabah britAma BRI, tbk Cabang Putri Hijau Medan.

(22)

banking industry. The rapid banking of Indonesia, state and private, forces PT.Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk. Branch of Puteri Hijau Medan to complete and to be superior. To reach the goal, there should be collaboration with customers. To increase the satisfaction of customers, it will notice the expectation of customer and the collaboration. The formulation of problem is : (1) How is the effect of relational marketing consisting of expectation of customers, collaboration with customers on satisfaction of customer of Britama saving PT.Bank Rakyat Indonesia, branch of Puteri Hijau Medan ? (2) What factors effecting expectation of c ustomers in Britama saving PT. Bank Rakyat Indonesia, branch of Puteri Hijau Medan ?

Theory used in research is theory of relational marketing management related with expectation of customers and collaboration with customers, satisfaction of customers, the experience of last time, desire of customers, word of mouth.

The method of data collection used in this research is descriptive quantitative approach, the type of research is descriptive and explanation. The population in this formula Slovin. Method of data collection is interview, distribution of question list and study of docummentation. Model of data analysis used is to answer the hipothesis and multiple linear regression.

The result of research in first hipothesis indicated that expectation of customer, collaboration with customers simultaneously or partially effected significantly satisfaction of customers and partial most dominant is expectation of customer. While result of second hipothesis indicated the experience of the past, desire of customer, word of mouth, advertising simultaneously and partially effected significantly the expectation of customers. Partially, the most dominant is experience of the past.

The conclusion of this research : (1) Simultaneously the expectation of customer, collaboration with customers effected the satisfaction of customer in Britama BRI, Putri Hijau Medan, (2) Simultaneously experience of the past, desire of customer, word of mouth, advertising effected the customer expectation of Britama BRI, branch of Putri Hijau Medan.

(23)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini dunia perbankan di Indonesia baik swasta dan pemerintah

mengalami perubahan yang sangat besar, hal ini dapat dilihat dari berbagai strategi

pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk berusaha memaksimalkan jasa

kepada nasabahnya dengan tujuan untuk memuaskan nasabah.

Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa didalam

memilih bank yang terbaik untuk memenuhi kepuasannya. Sementara disisi lain,

pihak bank untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasarnya akan selalu

dituntut untuk berusaha memberikan pelayanan yang paling sesuai dengan harapan

nasabah. Oleh karena itu, diperlukan informasi yang memadai dari faktor-faktor

dominan yang mempengaruhi tingkat kepuasan nasabah. Informasi ini selanjutnya

dapat digunakan sebagai dasar didalam penetapan strategi pemasaran.

Strategi yang dibuat pada akhirnya adalah bagaimana memenangkan hati

nasabah sebagai bukti bahwa nasabah itu puas. Harapan terhadap kepuasan nasabah

inilah yang pada akhirnya mendorong setiap perusahaan untuk berlomba-lomba

memperbaiki dan meningkatkan kepuasan nasabah.

Harapan pelanggan bersifat dinamis dan berkembang dari waktu ke waktu.

Perkembangan ini salah satunya dilatar belakangi oleh kemajuan Informasi dan

Teknologi (IT), karena kemajuan IT diikuti oleh bertambahnya fitur-fitur produk

(24)

perbankan yang memudahkan nasabah bertransaksi. PT. Bank Rakyat Indonesia

(BRI),Tbk Cabang Putri Hijau Medan menerapkan berbagai strategi untuk

mempertahankan nasabah tabungannya dengan meningkatkan kualitas layanan dan

melakukan program personal tidak menggunakan data base yang semestinya.

Lokasi Bank Rakyat Indonesia (BRI),tbk Cabang Putri Hijau Medan yang

berada di tengah kota, hanya saja yang menjadi masalah bagi nasabah yang ingin

menabung yang menggunakan angkutan umum sulitnya penyebrangan menuju lokasi

di Bank Rakyat Indonesia (BRI),tbk Cabang Putri Hijau Medan dan kurangnya

kerjasama pihak keamanan (satpam) BRI cabang Putri Hijau Medan akan

keselamatan nasabah yang ingin menabung di BRI Cabang Putri Hijau khususnya

bagi nasabah yang manggunakan angkutan umum.

Pemberian jasa yang buruk kepada nasabah akan memberikan citra yang buruk

pada bank, jika hal ini terjadi akan menyebabkan nasabah ”beralih” meninggalkan

bank dengan mencari bank lain yang jasanya lebih baik karena keberhasilan bank

sangat tergantung kapada nasabah, terlihat pada Tabel 1.1 berikut :

Tabel 1.1 Jumlah Nasabah Tabungan BritAma PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI), Tbk Putri Hijau Medan Tahun 2007-2009

No. Tahun Tabungan BritAma

1. 2007 18.078

2. 2008 21.419

3. 2009 20.382

(25)

Penerapan hubungan pemasaran yang dilakukan PT. Bank Rakyat Indonesia

(BRI), Tbk Cabang Puteri Hijau Medan tidak sepenuhnya diterima oleh semua

nasabah, karena untuk mendapatkan pelayanan khusus atau perhatian dalam

penerapan hubungan pemasaran diberlakukan syarat dan ketentuan. Nasabah harus

memiliki saldo tabungan dalam jumlah tertentu. BritAma memiliki jumlah nasabah

yang paling besar namun tidak semua nasabah BritAma aktif dalam melakukan

mutasi, karena pembukaan rekening didasarkan pada kerja sama yang dilakukan

pihak perbankan dengan perusahaan dimana nasabah bekerja. PT. Bank Rakyat

Indonesia (BRI), Tbk Cabang Puteri Hijau Medan.

Bagi nasabah ada yang berpotensi untuk memberikan informasi kepada calon

nasabah tentang pelayanan yang diterima dan dialaminya selama bertransaksi.

Penurunan ini menunjukkan nasabah tidak lagi mudah dipengaruhi dengan promosi

atau janji diawal transaksi. Dalam hubungan pemasaran pelanggan menjadi prioritas

utama. Pelanggan merupakan aset yang berharga karena kontribusinya yang tinggi

terhadap penjualan dan profit dengan menjadi duta yang baik bagi perusahaan dalam

mengakuisisi pelanggan baru melalui pengalaman masa lalu, keinginan nasabah,

mulut ke mulut (word of mouth ) yang di sebarkan baik kekalangan teman-teman,

rekan sekerja atau bahkan keluarga.

Dalam menyusun strategi pemasaran untuk dapat mempertahankan nasabah.

Kepuasan nasabah merupakan komponen utama dalam strategi pemasaran dan dalam

strategi persaingan. Oleh sebab itu, banyak perusahaan khususnya bank dalam

(26)

peranan yang besar dalam menentukan kualitas jasa dan menjalin kerjasama dengan

nasabah.

Faktor-faktor harapan nasabah yang terdiri dari: Pengalaman masa lalu

meliputi hal-hal yang telah dipelajari atau diketahui nasabah dari yang pernah

diterimanya pada masa sebelumnya. Harapan nasabah ini dari waktu ke waktu

berkembang, seiring dengan semakin banyaknya informasi (non experimental

information) yang diterima nasabah serta semakin bertambahnya pengalaman

pelanggan.

Mulut ke mulut (word of mouth) merupakan pernyataan (secara personal atau

non personal) yang disampaikan oleh orang lain selain organisasi kepada pelanggan.

Mulut ke mulut (word of mouth) ini biasanya cepat diterima oleh pelanggan.

Disamping itu mulut ke mulut (word of mouth) ini cepat diterima sebagai referensi

karena nasabah biasanya sulit mengevaluasi jasa yang belum dibelinya atau belum

dirasakannya sendiri.

Komunikasi iklan merupakan pernyataan langsung atau tidak langsung oleh

perusahaan tentang jasanya kepada pelanggan. Harapan ini dapat terbentuk dari

iklan-iklan media, personal selling, perjanjian atau komunikasi dengan karyawan

organisasi tersebut.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian latar belakang diatas, dirumuskan masalah sebagai

(27)

1. Bagaimana pengaruh pemasaran relasional yang terdiri dari: harapan nasabah,

kerjasama dengan nasabah terhadap kepuasan nasabah tabungan BritAma PT.

Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk Cabang Puteri Hijau Medan ?

2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi harapan nasabah pada nasabah

Tabungan BritAma PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI), Tbk Cabang Puteri Hijau

Medan ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pemasaran relasional yang terdiri

dari: harapan nasabah dan kerjasama dengan nasabah terhadap kepuasan nasabah

tabungan BritAma PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI), Tbk Cabang Puteri Hijau

Medan.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi harapan nasabah

tabungan BritAma PT. Bank Rakyat Indonesia (BRI), Tbk Cabang Puteri Hijau

Medan ?

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk :

1. Sebagai bahan masukan bagi PT Bank Rakyat Indonesia ( BRI), Tbk Cabang

Puteri Hijau untuk memahami pemasaran relasional.

2. Sebagai menambah studi kepustakaan mengenai pemasaran relasional di Program

(28)

3. Sebagai menambah dan memperluas pengetahuan peneliti dalam bidang

pemasaran yang berhubungan dengan pemasaran relasional terhadap kepuasan

konsumen.

4. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan peneliti

yang sama dimas yang akan datang.

1.5 Kerangka Berpikir

Chan (2003) menyatakan bahwa “Pemasaran relasional sebagai pengenalan

setiap pelanggan secara lebih dekat dengan menciptakan komunikasi dua arah dengan

mengelola suatu hubungan yang saling menguntungkan antara pelanggan dengan

perusahaan”.

Konsep pemasaran relasional yang diungkapkan Evan dan Laskin dalam

Haruna (2000) memiliki sumber masukan yang terdiri dari :

1. Harapan pelanggan (Customer Ekspectations) yaitu mempersempit perbedaan

yang terjadi antara apa yang diinginkan pelanggan terhadap produk/jasa yang

ditawarkan. Bagaimana perbedaan antara apa yang diketahui produsen mengenai

keinginan pelanggan dengan kebutuhan pelanggan yang sebenarnya.

2. Kerjasama dengan pelanggan (Service Partnership) yaitu terjalin ketika terjadi

kedekatan secara terus-menerus antara produsen dan pelanggan dalam

menemukan dan meningkatkan jasa pelayanan yang ditawarkan. Kerjasama yang

kuat dengan pelanggan mensyaratkan produsen agar mendengarkan dan

mengingat apa yang diinginkan oleh pelanggan. Hubungan dengan pelanggan

(29)

diinginkan pelanggan, lebih mengerti pelanggan sehingga dapat melayani

pelanggan dengan baik.

3. Total Quality Management (Melakukan total quality manajemen) yaitu keinginan

terus menerus menciptakan dan menemukan peningkatan kualitas jasa yang

ditawarkan kepada pelanggan melalui proses-proses aktivitas kegiatan pemberian

jasa melalui tenaga profesional, terdidik, terlatih dan dapat dipercaya dalam

memberikan informasi- informasi dalam pengembangan proses kerja.

4. Empowering Employee (Pemberian wewenang kepada para karyawan) yaitu

kemampuan daya kreatif para karyawan dalam memecahkan permasalahan yang

dihadapi oleh konsumen tanpa merugikan perusahaan.

Harapan pelanggan merupakan keyakinan pelanggan sebelum mencoba atau

membeli suatu produk, yang dijadikan standar atau acuan dalam menilai kinerja

produk (Zeithaml dalam Tjiptono,2005). Dalam konteks kualitas produk (barang dan

jasa) telah dicapai konsensus bahwa harapan pelanggan memainkan peran penting

sebagai standar perbandingan dalam mengevaluasi kualitas maupun kepuasan

(Tjiptono,2005).

Kotler (2000): menyatakan bahwa “Partnership marketing lebih menekankan

kepada adanya kerjasama yang berkesinambungan antara perusahaan dengan

konsumennya untuk menemukan jalan dalam meningkatkan perform pelayanan

menjadi lebih baik”.

Konsumen akan setia pada suatu perusahaan apabila nilai yang diterima dari

(30)

setia pada suatu hubungan ketika mendapatkan mutu, kepuasan dan manfaat manfaat

spesifik (Zeithaml dan Bitner: 2002). Melalui hubungan yang baik dengan konsumen,

perusahaan akan mendapatkan kontribusi keuntungan karena konsumen akan setia

pada produk atau layanan perusahaan.

Kotler (2000) menyatakan bahwa “Kepuasan pelanggan adalah tingkat

perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (hasil) yang ia rasakan

dibandingkan dengan harapan. Apabila kinerja tidak bisa memenuhi harapan maka

yang terjadi adalah ketidakpuasan”.

Menurut Mudie dan Cottam dalam Tjiptono (2006): menyatakan bahwa

“Kepuasan pelanggan secara total tidak mungkin tercapai,sekalipun hanya sementara

waktu, namun upaya perbaikan atau penyempurnaan kepuasan dilakukan dengan

berbagai strategi.

Menurut Zeithaml dan Bitner (2000): menyatakan bahwa “faktor-faktor yang

mempengaruhi harapan pelanggan yang terdiri dari :

1. Keinginan pelanggan yang berkaitan dengan hal-hal yang dirasakan pelanggan,

ketika ia sedang mencoba melakukan transaksi dengan produsen. Jika pada saat

itu kebutuhan dan keinginan besar, maka harapan pelanggan akan tinggi dan

sebaliknya.

2. Pengalaman masa lalu ketika menggunakan produk dari perusahaan maupun

pesaing-pesaingnya.

3. Mulut ke mulut (Word of Mouth) dimana mereka akan menceritakan kualitas

(31)

4. Iklan yang diberikan perusahaan baik secara langsung maupun tak langsung

memegang peranan penting dalam membentuk pengharapan konsumen.

5. Layanan alternatif (Perceived Service Alternativies) merupaakan persepsi

pelanggan terhadap tingkat atau derajat pelayanan perusahaan lain yang sejenis.

Jika konsumen memiliki beberapa alternatif, maka harapannya terhadap suatu jasa

cenderung akan semakin besar.

6. Layanan janji (Service Promises) merupakanpetunjuk yang berkaitan dengan jasa,

yang memberikan kesimpulan bagi pelanggan tentang jasa yang bagaimana yang

seharusnya dan yang akan diberikan.

Kebutuhan yang dirasakan seseorang mendasar bagi kesejahteraannya juga

sangat menentukan harapannya.

Menurut Kotler (2002) : “Keinginan adalah sutu bentuk yang mengacu pada

kebutuhan yang dibentuk oleh kebudayaan dan kepribadian indifidual dan

digambarkan sebagai objek yang akan memuaskan kebutuhan pelanggan.”

Setiadi (2008): menyatakan bahwa “Keinginan pelanggan adalah sebagai

kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi ke arah tujuan-tujuan yang

hendak dicapainya yang dikondisikan oleh kemampuan upaya untuk memenuhi suatu

kebutuhan”.

Pengalaman masa lalu pelanggan dipandang sebagai proses dimana

pengalaman menyebabkan perubahan dalam pengetahuan sikap dan perilaku.

Menurut Asseal (1999): menyatakan bahwa “Pengalaman masa lalu adalah

(32)

pelanggan memperoleh berbagai pengalamannya dalam pembelian produk / jasa serta

menyesuaikan perilakunya dengan pengalaman dimasa lalunya.

Sedangkan menurut Silverman (2001): menyatakan bahwa "Word of Mouth is

communication about product services between people providing the product or

services in a medium perceived to be independent of the company”.

Dapat dikatakan komunikasi tentang layanan produk antara orang-orang yang

menyediakan produk atau layanan di media yang dianggap independen dari

perusahaan".

Iklan merupakan bagian dari komunikasi yang terdiri dari berbagai kegiatan

untuk memberikan informasi dari komunikasi kepada pasar sasaran akan adanya

suatu produk baikberupa barang, jasa dan ide.

Menurut Durianto (2003): “Periklanan merupakan suatu proses komunikasi

yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang untuk mengambil tindakan

yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan.”

Sehingga kerangka berpikirnya sebagai berikut :

Gambar 1.1 Kerangka Berpikir Hipotesis Pertama

Harapan Pelanggan

Kerjasama Dengan Pelanggan

(33)

Gambar 1.2 Kerangka Berpikir Hipotesis Kedua

1.6 Hipotesis

Dari kerangka diatas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1 Pemasaran relasional yang terdiri dari: Harapan nasabah, Kerjasama dengan

nasabah berpengaruh terhadap kepuasan nasabah tabungan BritAma PT.

Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk Cabang Puteri Hijau Medan.

2 Pengalaman masa lalu, keinginan nasabah, Mulut ke mulut (word of mouth),

iklan berpengaruh terhadap harapan nasabah tabungan BritAma PT. Bank

Rakyat Indonesia (BRI) Tbk Cabang Puteri Hijau Medan. Faktor-Faktor Harapan Pelanggan

1. Pengalaman di Masa Lalu 2. Keinginan Pelanggan 3. Mulut ke Mulut (Word Of

mouth) 4. Iklan

(34)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Risnewati (2007), melakukan penelitian dengan judul ”Pengaruh Pemasaran

Relasional Dalam Meningkatkan Kepuasan Nasabah Tabungan BritAma Pada PT.

Bank Rakyat Indonesia (BRI),tbk Cabang Iskanda Muda Medan”. Jumlah populasi

dalam penelitian ini sebanyak 17.901 nasabah dengan dan jumlah sampel adalah

sebanyak 100 nasabah. Secara serempak memahami harapan nasabah dan kerjasama

dengan nasabah berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan nasabah tabungan

BritAma BRI Cabang Iskandar Muda Medan dan secara parsial kerjasama dengan

nasabah berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan nasabah tabungan BritAma

BRI Cabang Iskandar Muda Medan sedangkan harapan nasabah berpengaruh namun

tidak signifikan.

Persaman dengan penelitian ini adalah variabel independen yaitu harapan

nasabah, kerjasama dengan nasabah dan variabel independen yaitu kepuasan nasabah.

2.2 Teori dan Proses Pemasaran Relasional

2.2.1 Pengertian Pemasaran Relasional

Pemasaran relasional menunjukkan hubungan antara perusahaan dengan

(35)

menguntungkan. Evan dan Laskin (2006): menyatakan bahwa “Relation marketing is

the process of attracting, maintaining and enhancing relationship with the key

people. Berdasarkan pada pengertian di atas maka pemasaran relasional dapat

dikatakan memiliki makna, sebagai proses dalam menarik, memelihara dan

meningkatkan hubungan dengan orang-orang kunci atau yang memiliki pengaruh

terhadap perusahaan.

Menurut Litle dan Marandi (2003): menyatakan bahwa "Pemasaran relasional adalah suatu alternatif strategi terhadap pendekatan bauran pemasaran tradisional sebagai suatu cara memperoleh keunggulan kompetitif yang berkesinambungan dan cara yang terbaik untuk mempertahankan pelanggan dalam jangka panjang”.

Bicket (1999): menyatakan bahwa “Pemasaran relasional adalah pemasaran

database yang menekankan pada aspek pemasaran yang dihubungkan dengan

usaha-usaha database.”

Burhn (2003) : menyatakan bahwa “Pemasaran relasional sebagai semua tindakan menganalisis, merencanakan, merealisasikan dan mengendalikan ukuran yang memprakarsai, menyetabilkan, meningkatkan dan mengaktivasi hubungan bisnis dengan stakeholder perusahaan, terutama pelanggan, untuk tujuan saling menciptakan nilai masing-masing ”.

Pemasaran relasional (relationship marketing) sangat relasional dan relevan

untuk di bahas dalam pemasaran jasa, mengejar keterlibatan dan interaksi antara

pelanggan dan pemberi jasa. Pendekatan pemasaran yang hanya berorientasi transaksi

(transactional marketing) dengan sasaran pnejualan yang tinggi dalam jangka pendek

(36)

menekankan pada usaha menarik dan mempertahankan pelanggan melalui

peningkatan hubungan perusahaan dengan pelanggannya. Lupiyoadi (2002).

Menurut Berry dalam Sutarso (2002): menyatakan bahwa “Pemasaran

relasional memelihara dan meningkatkan hubungan dengan pelanggan”.

Dari defensi tersebut manarik pelanggan baru harus di pandang hanya sebagai

langkah antara dalam proses pemasaran. Menguatkan hubungan merubah pelanggan

yang acuh menjadi loyal dan melayani pelanggan sebagai klien harus menjadi

pertimbangan bagi kegiatan pemasaran.

Menurut Kotler (2007): menyatakan bahwa “Diperlukan investasi besar untuk mengembangkan hubungan relasional dengan konsumen. Dikatakan terdapat lima tahapan untuk membangun hubungan relasional dengan konsumen : 1) Pemasaran dasar adalah menjual produk. 2)Penjual mendorong pelanggan untuk menghubungi jika ada pertanyaan, komentar atau komplain. 3) Sebagai wujud dari pemasaran yang bertanggung jawab, setelah transaksi perusahaan penjual menghubungi pelanggan apakah produk sesuai dengan harapan. 4) Informasi dari pelanggan sangat berguna sebagai koreksi bagi perusahaan untuk mengetahui produk seperti apa yang sebenarnya yang diinginkan pelanggan.5) Pada akhirnya perusahaan dan pelanggan bekerja sama untuk menciptakan penilaian yang lebih baik dari kedua belah pihak yaitu perusahaan dan pelanggan”.

Pengembangan pemasaran relasional pada prinsipnya berkaitan dengan

keseluruhan proses untuk mengintegrasikan pelanggan kedalam proses rancangan

produk bukan saja cocok untuk kebutuhan pelanggan tetapi dapat juga cocok dengan

(37)

2.2.2 Harapan Pelanggan (Customer Expectations)

Harapan nasabah yaitu memperoleh nilai yang terkandung didalam produk

dan layanan yang mereka gunakan. Nilai yang diinginkan nasabah terkandung dalam

produk dan jasa secara sederhana dapat dijelaskan dalam tiga dimensi,

yaitu (Tenner dan Detora: 1999) :

1. Dimensi waktu : menggambarkan seberapa lebih cepat (faster), lebih sesuai.

2. Dimensi biaya untuk menggambarkan seberapa mahal biaya lebih murah

(cheaper) yang dikeluarkan.

3. Dimensi kualitas menggambarkan lebih baik (better), lebih banyak memiliki

karakteristik.

Tjiptono (2002): bahwa “Harapan pelanggan merupakan suatu standar atau

acuan atas kinerja perusahaan dalam memberikan pelayanan dan sering diartikan

sebagai apa yang pelanggan percayai seharusnya atau yang akan terjadi.”

Salah satu penentu keberhasilan perusahaan perbankan dalam menjalain

hubungan dengan nasabah adalah dengan memenuhi harapan-harapan atau keinginan

nasabah. Nasabah selalu mengingat kualitas akan produk atau jasa yang mereka

terima, yang selanjutnya akan mereka bandingkan antara pengalaman aktual dari

kualitas produk atau jasa yang mereka terima dengan harapan mereka.

2.2.3 Kerjasama dengan Pelanggan (Service Partnerships)

Praktek layanan pelanggan yang baik mencakup sikap ramah dan bersahabat,

(38)

proses, sedangkan yang diinginkan nasabah adalah hasil. Jadi sikap ramah saja tidak

cukup.

Menurut Kotler (2000): menyatakan bahwa “Partnership marketing lebih

menekankan kepada adanya kerjasama yang berkesinambungan antara perusahaan

dengan konsumennya untuk menemukan jalan dalam meningkatkan perform

pelayanan menjadi lebih baik”.

Pembinaan hubungan dengan nasabah yang berkelanjutan melalui pemasaran

relasional adalah merupakan filosofi berbisnis dan suatu orientasi strategik yang lebih

difokuskan pada upaya mempertahankan dan memperbaiki hubungan dengan

pelanggan yang telah ada, dari pada mencari pelanggan baru. Menurut Rickard

(2005): menyatakan bahwa “Ada lima alasan utama untuk menguatkan hubungan

dengan pelanggan :

1. Kompetisi yang sengit, jika tidak menjaga pelanggan maka pesaing akan

mengambilnya.

2. Teknologi yang meningkat dengan cepat.

3. Pelanggan yang edukatif.

4. Pencapaian hubungan dapat menjadi dasar untuk arus pendapatan jangka panjang.

5. Secara signifikan adalah lebih murah untuk memberi dukungan kepada seorang

pelanggan dari pada menemukan pelanggan yang baru.”

(39)

kepemilikan sumberdaya unik yang bernilai, langka, dan sulit untuk ditiru sumberdaya yang unik sering tidak berwujud dan ini mengakibatkan pesaing sulit untuk menirunya”.

Hubungan bisnis jangka panjang adalah dasar yang akan berungkali

memberikan nilai terhadap pelayanan yang diberikan karena akan terus beradaptasi

dengan keinginan pelanggan pada periode waktu yang tidak terbatas.

2.3. Teori Kepuasan Pelanggan

2.3.1 Pengertian Kepuasan Pelanggan

Kata kepuasan atau satisfaction berasal dari bahasa latin ”satis ” (artinya

cukup baik, memadai dan ”facio”melakukan atau membuat). Secara sederhana

kepuasan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu

yang memadai. Namun ditinjau dari prespektif perilaku konsumen, istilah kepuasan

pelanggan lantas menjadi suatu yang kompleks. Bahkan. Hingga saat ini belum

dicapai kesepakatan atau konsensus mengenai konsep kepuasan pelanggan, yakni

apakah kepuasan pelanggan merupakan respon emosional ataukah evaluasi kognitif

(Tjiptono, 2006)

Menurut oxford Advanced leamer’s Dictionary (2000): menyatakan bahwa

"The good feeling you have when you achieved or whwn something that you wanted

to happen does happen”. atau perasaan senang yang didapat ketika memperoleh atau

ketika sesuatu yang diinginkan terjadi.

Kepuasan pelanggan merupakan suatu hal yang sangat berharga demi

(40)

perusahaan, pada akhirnya akan bermuara pada nilai yang akan diberikan oleh

pelanggan mengenai kepuasan yang akan dirasakannya.

Menurut Mowan dan Minor (2001): menyatakan bahwa "Kepuasan pelanggan

adalah keseluruhan sikap yang ditunjukan konsumen atas barang dan jasa setelah

mereka memperolehnya.

Sedangkan, menurut Kotler dan Keller (2006): menyatakan bahwa

"Satisfaction is a person’s feelings of pleasure or dissapointment resulting from

comparing a product’s perceived performance (or outcome) in relation in his or her

expectatio”.

Dapat dikatakan kepuasan merupakan tingkat perasaan seseorang setelah

membandingkan kinerja atau hasil yang dia rasakan setelah mengkonsumsi suatu

produk dengan harapannya sebelum mengkonsumsi produk.

Apabila kinerja yang dirasakan oleh seseorang ada di bawah harapannya,

maka pelanggan tersebut akan merasa tidak puas. Sebaliknya apabila kinerja yang

dirasakan sama dengan harapannya, maka pelanggan akan meras puas. Jika kinerja

yang dirasakannya melampaui harapannya, maka pelanggan akan meras sangat puas

dan sangat senang.

Penilaian tentang kepuasan secara menyeluruh tidak hanya terfokus pada

produk perusahaan namun juga pelayanan yang di terima nasabah. Tidak mudah

untuk mewujudkan kepuasan secara menyeluruh. Namun tentu saja setiap perusahaan

perbankan harus berusaha meminimalkan ketidakpuasan nasabah dengan

(41)

Tjiptono (2005) menyatakan bahwa : “Kepuasan konsumen sebagai evaluasi

secara sadar atau penilaian kognitif menyangkut apakah kinerja produk relatif bagus

atau jelek atau apakah produk bersangkutan cocok atau tidak cocok dengan tujuan

pemakaian”.

Kotler dan Amstrong (2001): menyatakan bahwa “Kepuasan pelanggan

adalah sejauh mana kinerja yang diberikan oleh sebuah produk sepadan dengan

harapan pembeli. Jika kinerja produk kurang dari yang diharapkan itu, pembelinya

tidak puas”.

Kotler and Keller (2007): menyatakan bahwa “Kepuasan pelanggan adalah

perasaan senang atau kekecewaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau

hasil yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya”.

Menurut Tjiptono (2005): menayatakan bahwa “Kepuasan pelanggan

merupakan indikator kesuksesan bisnis di masa yang akan datang”.

Ukuran-ukuran kinerja lainnya (seperti penjualan dan pangsa pasar)

merupakan ukuran kesuksesan historis. Ukuran-ukuran seperti ini hanya memberikan

informasi mengenai kinerja perusahaan dimasa lampau, namun tidak berbicara

banyak untuk kinerja masa depan.

2.3.2 Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Menurut Tjiptono (2006) Tidak ada satu pun ukuran tunggal terbaik mengenai

kepuasan pelanggan yang disepakati secara universal. Meskipun demikian, di tengah

beragamnya cara mengukur kepuasan pelanggan, terdapat kesamaan paling tidak

(42)

1. Kepuasan Pelanggan Keseluruhan (Overall Custumer Satisfaction)

Cara yang paling sederhaman untuk mengukur kepuasan pelanggan adalah

langsung menanyakan kepada pelanggan seberapa puas mereka dengan produk

atau jasa spesifik tertentu. Biasanya ada dua bagian dalam proses

pengukurannya. Pertama. Mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap

produk atau jasa perusahaan yang bersangkutan. Kedua. Menilai dan

membandingkan dengan tingkat kepuasan pelanggan keseluruhan terhadap

produk atau jasa para pesaing.

2. Dimensi Kepuasan Pelanggan

Umumnya proses semacam ini terdiri atas empat langkah. Pertama.

Mengidentifikasi dimensi-dimensi kunci kepuasan pelanggan. Kedua. Meminta

pelanggan menilai produk atau jasa perusahaan berdasarkan item-item spesifik,

seperti kecepatan layanan, fasilitas layanan,atau keramahan staf layanan kepas

pelanggan. Ketiga. Meminta pelanggan menilai produk atau jasa pesaing

berdasarkan item-item spesifik yang sama dan Keempat. Meminta para

pelanggan untuk menentukan dimensi-dimensi yang menurut mereka paling

penting dalam menilai kepuasan pelanggan secara keseluruhan.

3. Konfirmasi Harapan (Confirmation of Expectations)

Dalam konsep ini, kepuasan tidak diukur langsung. Namun disimpulkan

berdasarkan kesesuain ketidak sesuaian antara harapan pelanggan dengan kinerja

(43)

4. Minat pembelian Ulang (Repurchase Intent)

Kepuasan pelanggan diukur secara behavioral dengan jalan menanyakan apakah

pelanggan akan berbelanja atau menggunakan jasa perusahaan lagi.

5. Kesediaan untuk merekomendasi (Wlilingness to Recommend)

Dalam kasus produk yang pembelian ulangnya relatif lama atau bahkan hanya

terjadi satu kali pembelian seperti pembelian mobil, kesediaan pelanggan untuk

merekomendasikan produk kepada temen atau keluarganya menjadi ukuran yang

penting untuk dianalisis atau ditindak lanjuti.

6. Ketidakpuasan Pelanggan (Custumer Dissatisfaction)

Beberapa macem aspek yang sering ditelaah guna mengetahui ketidakpuasan

pelanggan, meliputi: a) Komplain. b)return pengembalian produk. c) biaya

garansi. d) Penarikan kembali produk dari pasar (product reel). e) pelanggan

yang beralih ke pesaing (defection).

2.3.3 Metode Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Menurut Tjiptono (2006): menyatakan bahwa “Ada empat metode yang dapat

digunakan dalam mengukur kepuasan pelanggan, yaitu :

1. Sistem keluhan dan saran

Setiap organisasi jasa yang berorientasi pada pelanggan wajib memberikan

kesempatan seluas-luasnya bagi para pelanggannya untuk menyampaikan saran,

kritik,pendapat dan keluhan mereka. Media yang digunakan bisa merupakan

kotak saran yang dilatakkan ditempat-tempat strategis (yang mudah diakses atau

(44)

dikirim melalui via pos kepada perusahaan), saluran telepon khusus bebas pulsa

website dan lain-lain. Informasi yang diperoleh melalui metode ini dapat

memberikan ide-ide baru dan masukan yang berharga kepada perusahaan

sehingga memungkinnya untuk bereaksi dengan tanggapan dan cepat untuk

mengatasi masalah-masalah yang timbul. Akan tetapi, karena produk ini bersifat

pasif, maka sulit mendapatkan gambaran lengkap mengenai kepuasan atau

ketidakpuasan pelanggan.

2. Ghost Shopping

Salah satu metode untuk memperoleh gambaran tentang kepuasan pelanggan

adalah dengan memperkerjakan beberapa orang ghost shoppers untuk berperan

sebagai pelanggan potensial jasa perusahaan dan pesaing. Meraka diminta

melaporkan berbagai teman penting berdasarkan pengalamannya mengenai

kekuatan dan kelemahan jasa perusahaan di bandingkan para pesaingnya

melayani permintaan spesifik pelanggan menjawab pertanyaan

pelanggan,menjawab pertanyaan pelanggan dan menangani setiap masalah

keluhan pelanggan.

3. Lost Custumer Analysis

Perusahaan seyogianya menghubungi para pelanggan yang telah berhenti

membeli atau beralih pemasok agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi dan

supa dapat mengambil kebijakan perbaikan penyempurnaan selanjutnya. Bukan

hanya exit interview aja yang diperlukan, tetapi pemantauan cutumer loss rate

(45)

perusahaan dalam memuaskan pelanggannya. Akan tetapi, kesulitan menerapkan

metode adalah pada mengidentifikasi dan mengontak mantan pelanggan yang

bersedia memberikan masukan dan evaluasi terhadap pelayanan perusahaan.

4. Survei Kepuasan Pelanggan

Umumnya sebagai besar penelitian mengenai kepuasan pelanggan menggunakan

metode survei, baik via telepon, e-mail, maupun wawancara langsung. Melalui

survei perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik langsung dari

pelanggan dan juga memberikan sinyal positif bahwa perusahaan menaruh

perhatian kepada mereka.

2.4Harapan Pelanggan

2.4.1Pengertian Harapan Pelanggan

Organisasi yang sama dapat dinilai berbeda oleh pelanggannya, ini dilatar

belakangi dari harapan pelanggan, pelanggan menggunakan harapannya sebagai

standar ataupun untuk menentukan kualitas kepuasannya.Tjiptono (2008)

Menurut Irawan (2003): menyatakan bahwa "Harapan pelanggan ada 2

tingkat, yaitu :

1. Desired Expectation, harapan ini mencerminkan apa yang harus dilakukan

perusahaan atau produk kepada pelanggannya.

2. Adequate Expextations, harapan minimal yang masih dapat diterima oleh

pelanggan karena alasan yang dapat diterima da tergantung pada alternatif yang

(46)

Sedangkan menurut Rangkuti (2002) menyatakan bahwa "Harapan pelanggan

adalah pelayanan yang diterima oleh pelanggan berada di bawah adequate service,

pelanggan akan frustasi dan kecewa, sedangkan apabila pelayanan yang diterima

melebihi desired srvice, pelanggan akan sangat puas dan terkejut.

Harapan pelanggan diyakini mempunyai peranan yang besar dalam

menentukan kualitas produk (barang dan jasa).Dalam mengevaluasinya, pelanggan

akan menggunakan harapannya sebagai standar atau acuan. Dengan demikian,

harapan pelangganlah yang melatar belakangi mengapa dua organisasi pada bisnis

yang sama dapat dinilai berbeda oleh pelanggannya.

Perusahaan harus mengejar harapan pelanggan dengan cara memberikan

produk, pelayanan dan value sesuai dengan harapan pelanggan apabila harapan

pelanggan naik maka perusahaan harus mempengaruhi kepuasan pelanggan.

Menurut Zeithaml dalam Tjiptono (2005) : menyatakan bahwa ”Harapan

pelanggan merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan diatas akan memberikan

jalan terhadap kita merupakan keyakinan pelanggan sebelum mencoba atau membeli

suatu produk.

Harapan pelanggan dikelompokkan dalam 9 kelompok yang disusun dalam

sebuah hierarki expectation (harapan) dari yang tertinggi hingga terendah. Santos dan

Boote dalam Tjiptono (2005) yaitu :

1. Ideal expectation, yaitu tingkat kinerja optimum atau terbaik yang diharapkan

dapat diterima konsumen. Standar ideal identik dengan excelence, yakni standar

(47)

2. Normative (should) expectation, tingkat kinerja yang dirasakan konsumen

seharusnya mereka dapatkan dari produk yang dikonsumsi. Ekspektasi normatif

lebih rendah dibandingkan ekspektasi ideal, karena biasanya ekspektasi normatif

dibentuk oleh pemasok atau penyedia jasa.

3. Desired expectation, yaitu tingkat kinerja yang diinginkan pelanggan dapat

diberikan produk atau jasa tertentu atau dengan kata lain mencerminkan tingkat

kinerja yang diinginkan atau diharapkan diterima pelanggan

4. Predicted expectation, tingkat kinerja yang diantisipasi atau diperkirakan

konsumen akan diterimanya. Tipe ekspektasi ini bisa didefinisikan sebagai tingkat

kinerja yang bakal atau mungkin terjadi pada interaksi berikutnya antara

pelanggan dan perusahaan, standar ini terbentuk berdasarkan pengalaman masa

lalu.

3. Deserved expectation, yaitu evaluasi subyektif konsumen terhadap investasi

produknya. Tipe ekspektasi ini berkenaan dengan apa yang setidaknya harus

terjadi pada interaksi atau service encounter berikutnya, yakni layanan yang

dinilai sudah selayaknya didapatkan pelanggan.

4. Adequate expectation, yaitu tingkat ekspektasi batas bawah dalam ambang batas

kinerja produk atau jasa yang diterima pelanggan

7. Minimum tolerable expectation, yaitu tingkat kinerja terendah yang bisa diterima

atau ditolerir konsumnen.

8. Intolerable expectation, yakni serangkaian ekspektaksi menyangkut tingkat kinerja

(48)

9. Worst imaginable expectation, yaitu skenario terburuk mengenai kinerja produk

yang diketahui dan atau terbentuk melalui kontak dengan media, seperti TV,

radio, koran atau internet.

Diantara sembilan harapan diatas, hanya predicted expectation, yang paling

banyak digunakan dalam literatur kualitas jasa dan kepuasan pelanggan, dan

dikategorikan sebagai core expectation, sedangkan tingkat ekspektasi lainnya sebagai

peripheral expectation.

Namun demikian core expectation bisa saja sama pentingnya dengan tipe

peripheral expectation manapun, tergantung pada pengalaman sendiri sebelumnya,

pengalaman orang lain atau Frame of mind dan mood pelanggan selama transaksi.

2.4.2Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harapan Pelanggan

Tekeuchi dan Quelch (2000) menyatakan bahwa :

“Faktor-faktor yang mempengaruhi harapan pelanggan berdasarkan, 1)waktu sebelum adalah image (citra) dan merek perusahaan, pengelaman sebelumnya opini dari teman, reputasi perusahaan, 2) Pada saat membeli produk adalah spesifikasi performance, komentar dari penjual produk,persyaratan jaminan kebijaksanaan perbaikan pelayanan dan program-program pendukung, 3) Sedangkan yang mempengaruhi harapan pelanggan sesudah membeli yaitu kemudahan instalasi dan penggunaan,penanganan produk dan keandalan produk jasa tersebut”.

Menurut Zeithaml Valerie A dan Mary Jo Bitner (2000) menyatakan bahwa:

(49)

merasakan bahwa pelayanan yang diterimanya saat ini sesuai dengan yang diharapkan maka pelanggan akan merasa puas”.

2.4.2.1 Pengalaman masa lalu

Menurut Solomon (2004): menyatakan bahwa "Experience is ihe result of

acquiring and processing stimulation over time” atau pengalaman merupakan hasil

dari memperoleh dan memproses stimulasi atau rangsangan sepanjang waktu.

Shaw dan Ivens (2002): menyatakan bahwa "The custumer experience is a

bland of a company phsical performance and the emotions evoked,intuitevely

measured againts custumer expectations across all moments of contact”. Dapat

dikatakan bahwa pelanggan diciptakan dari campuran antara elemen fisik dan emosi

yang diberikan perusahaan, yang diukur dari harapan pelanggan terhadap melalui

semua peristiwa yang terjadinya.

Menurut Webb (2000): menyatakan bahwa "Pengalaman adalah sebagai

pengetahuan yang diperoleh melalui keterlibatan langsung dengan penyedia layanan.

Chu dan Pike (2002): menyatakan bahwa "Pengalaman yang menyenangkan

kepada pelanggan, ruangan yang tersedia hasrus bersih, tertata rapi, terorganisasi

dengan baik, ruangan yang tersdia harus bersih, persediaan yang memadai dengan

barang yang berkualitas.

Suryani (2008) menyatakan bahwa “Pengalaman masa lalu adalah

kecendrungan yang mempengaruhi pelanggan dan dorongan pelanggan bersikap

(50)

Pengalaman masa lalu pelanggan dipandang sebagai proses dimana

pengalaman menyebabkan perubahan dalam pengetahuan sikap dan perilaku.

Konsumen melakukan perubahan dalam prilaku yang terjadi sebagai hasil dari

pengalaman masa lalu dan pelanggan memperoleh berbagai pengalamannya dalam

pembelian produk / jasa serta menyesuaikan perilakunya dengan pengalaman dimasa

lalunya.

2.4.2.2 Keinginan pelanggan

Kotler (2002) : menyatakan bahwa “Keinginan adalah sutu bentuk yang

mengacu pada kebutuhan yang dibentuk oleh kebudayaan dan kepribadian indifidual

dan digambarkan sebagai objek yang akan memuaskan kebutuhan pelanggan.”

Setiadi (2008) “Keinginan pelanggan adalah sebagai kesediaan untuk

mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi ke arah tujuan-tujuan yang hendak

dicapainya yang dikondisikan oleh kemampuan upaya untuk memenuhi suatu

kebutuhan”.

Menurut Rangkuti (2002): menyatakan bahwa “Keinginan Pelanggan adalah

pelayanan yang diharapkan pelanggan tersebut bersifat mendasar dan terkait dengan

kesejahteraan pelanggan.

2.4.2.3 Mulut ke mulut (Word of Mouth)

Menurut Buzz dan Rosen (2000): menyatakan bahwa "keseluruhan

komunikasi daro orang ke orang mengenai suatu produk, jasa /atau perusahaan

(51)

Sedangkan menurut Silverman (2001) menyatakan bahwa "Word of Mouth is

communication about product services between people providing the product or

services in a medium perceived to be independent of the company”.atau komunikasi

tentang pelayanan produk anatara orang penyedia jasa dengan produk tidak terikat

pada perusahaan.

Ada tiga bentuk mulut ke mulut (Word of Mouth) diantaranya :

1. Expert to Expert, Seseorang yang disebut ahli mungkin jarang sekali memiliki

kesempatan untuk berbicara mengenai sesuatu maka pembicaraannya dianggap

sangat bernilai.

2. Expert to Peer, Dalam memutuskan sesuatu maka tak jarang orang menanyakan

kepada perusahaan untuk mendapatkan konfirmasi.

3. Peer to Peer, Sebelum membuat Keputusannya, bagaimanapun orang juga ingin

tahu apakah ada orang yang berpengalaman dengan produk tersebut.

Menurut Blackwell et. Al (2001): menayatakan bahwa "Word of Mouth

adalah transmisi secara informal tentang ide-ide, komentar-komentar, opini dan

informasi antara dua orang dimana keduanya bukanlah tenaga pemasar.

2.4.2.4 Iklan

Menurut Pattis (2000): menyatakan bahwa “Iklan diartikan sebagai setiap

bentuk komunikasi yang dimaksudkan untuk memotivasi seorang pembeli potensial

(52)

pendapat publik, memenangkan dukungan publik, untuk berpikir atau bertindak

sesuai dengan keinginan si pemasang iklan”.

Kotler (2005): menyatakn bahwa “Program periklanan berpengaruh terhadap

pemrosesan informasi periklanan oleh konsumen yang terdiri dari empat indikator

yaitu segmen pasar sasaran (market), tujuan/misi (mission), pesan (message),

sertamedia (medium)”.

Menurut Durianto (2003) “Periklanan merupakan suatu proses komunikasi

yang bertujuan untuk membujuk atau menggiring orang untuk mengambil tindakan

yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan.”

Berhasil tidaknya Iklan yang dilakukan tergantung dari media mana yang

digunakan untuk mencapai sasaran, oleh karenanya masalah pemilihan media iklan

tidak hanya didasarkan pada perkiraan saja, melainkan harus diperhatikan sifat-sifat

iklan danfaktor-faktor lain yang mempengaruhi kegiatan iklan yang dilakukan.

Menurut Tjiptono (2002) : “Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam

memilih media iklan adalah :

a. Dana yang digunakan untuk iklan

Jumlah dana tersedia merupakan faktor penting yang mempengaruhi bauran iklan,

perusahaan yang memiliki dana yang lebih besar kegiatan iklannya akan lebih

efektif dibanding dengan perusahaan yang memiliki dana yang terbatas.

b. Sifat Pasar

Beberapa sifat pasar yang mempengaruhi sifat bauran ini meliputi : luas pasar

(53)

c. Jenis Produk

Strategi iklan yang dilakukan oleh perusahaan dipengaruhi juga oleh jenis

produksinya, apakah barang konsumsi atau barang industri.

d. Tahap-Tahap Dalam Siklus Kehidupan Barang

Strategi yang diambil untuk mengiklankan barang dipengaruhi oleh tahap-tahap

siklus kehidupan barang yaitu tahap perkenalan, pertumbuhan, kedewasaan dan

(54)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk Cabang Putri

Hijau Medan di Jalan Puteri Hijau No. 02 Medan. Penelitian ini dilaksanakan mulai

bulan februari sampai dengan Juli 2010.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus yang didukung survei yang

mengumpulkan data mengenai faktor-faktor terkait dengan variabel penelitian.

3.2.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Nazir (2003) menyatakan

bahwa, penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok

manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran, ataupun kelas

(55)

3.2.3 Sifat Penelitian

Sifat penelitian ini adalah penelitian penjelasan yaitu suatu penelitian yang

bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan

antara satu variabel dengan variabel lain.

3.2.4 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah tabungan BritAma PT. BRI, Tbk

Cabang Putri Hijau Medan. Sampel diambil secara (accidental sampling) yaitu

seseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan berada ditempat penelitian.

( Mustafa : 2000 ).

Penentu jumlah sampel dalam penelitian menguunakan rumus Slovin. (Umar,

2001), dengan rumus sebagai berikut :

2 ) (

1 e

n

Ν +

Ν

=

Dimana : n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

e2 = Tingkat kesalahan dalam pengambilan sampel 10 %

Data diperoleh dari seluruh nasabah tabungan BritAma Cabang Putri

Hijau Medan pada tahun 2009 tabungan BritAma berjumlah 20.382 nasabah

(56)

Populasi (N) sebanyak 20.382 nasabah dan tingkat kesalahan (e) 10 % maka

jumlah sampel adalah :

2

3.3 Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini :

1. Wawancara (Interview) secara langsung untuk memperoleh data yang diperlukan

kepada pimpinan dan karyawan PT. BRI, Tbk Cabang Puteri Hijau Medan.

2. Daftar pertanyaan (Questionaire) yang diberikan kepada nasabah PT. BRI, tbk

Cabang Puteri Hijau Medan yang dijadikan responden terpilih.

3. Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan data melalui dokumen perbankan

berkaitan dengan masalah yang diteliti.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah :

1. Data primer yaitu data yang langsung diperoleh dari daftar pertanyaan

(Questionaire) yang disebarkan kepada responden dan wawancara (Interview)

kepada karyawan PT. BRI, Tbk Cabang Puteri Hijau Medan.

2. Data sekunder yaitu data yang mendukung data primer yang diperoleh dari

Gambar

Gambar 1.1 Kerangka Berpikir Hipotesis Pertama
Gambar 1.2 Kerangka Berpikir Hipotesis Kedua
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel  pada hipotesis Pertama
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel hipotesis Kedua
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara persepsi perawat tentang karakteristik pekerjaannya dengan kepatuhan dalam pendokumentasian asuhan

Berkaitan dengan hal tersebut, peserta diharuskan membawa print out dokumen penawaran asli (bermaterai, tanda tangan dan stempel basah) serta dokumen asli

Intermediate Accounting , 15th edition.Ohio: South-Western College Publishing.. Warren, Reef,

Dari keenam gerakan itu, mungkin hanya HT, Tarbiyah, dan Salafi yang memiliki pengaruh cukup luas di Indonesia Ini bisa dilihat dari berbagai aktivitas mereka yang tampak kolosal

Rumah Golongan II adalah Rumah yang mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dari suatu instansi dan hanya disediakan untuk didiami oleh Pegawai Negeri dan apabila

[r]

dalam bahasa Perancis. Kesulitan yang dialami siswa dalam menulis paragraf deskriptif dalam bahasa Perancis. Usaha yang dilakukan siswa dalam mengatasi kesulitan dalam

Tercapainya suatu tujuan dalam instansi atau kantor, di karenakan para pegawai memiliki kecerdasan dan memiliki ilmu atau tingkat pendidikan yang baik, bahkan memiliki