• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIMPUNAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DIKELAS VII SMP AL-HIDAYAH MEDAN T.A 2014/ 2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIMPUNAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DIKELAS VII SMP AL-HIDAYAH MEDAN T.A 2014/ 2015."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIMPUNAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TI PE THINK PA IR SHARE (T PS) DI KELAS VII S MP AL- HIDAYAH MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015

Oleh :

Agustina NIM 4101111003

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga dengan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan berupa ilmu dan kasih sayang sejak awal sampai selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd, Bapak Drs. Togi, M.Pd, dan Bapak Pardomuan NJM Sinambela, S.Pd, M.Pd, selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran–saran mulai perencanaan penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Terima kasih juga kepada Bapak Prof. Drs. Dian Armanto, M.Pd, MA, M.Sc, Ph.D selaku dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan saran–saran dalam perkuliahan, Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Unimed, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed, Bapak Dr. Edy Surya, M.Si selaku ketua jurusan Matematika FMIPA Unimed dan Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si, selaku sekretaris jurusan Matematika FMIPA Unimed serta Bapak Drs. Zul Amry selaku ketua Prodi Pendidikan Matematika FMIPA Unimed dan seluruh Bapak, Ibu dosen beserta staf pegawai jurusan matematika FMIPA Unimed yang sudah membantu dan memberikan kelancaran selama penyusunan skripsi ini.

Terima kasih juga kepada Kepala Sekolah SMP Al Hidayah Medan, Bapak Drs. Pasti Tarigan, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dan para guru SMP Al Hidayah Medan beserta siswa – siswi kelas VII-B yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.

(5)

v

Nasution yang setia juga memberikan dukungan dan doa. Penulis juga mengucapkan terima kasih banyak kepada seseorang yang istimewa Ahmad Bakri Ependi Lubis, Am.d yang selalu memberikan motivasi, memberikan dukungan moral dan materil, dan doa dalam mengerjakan skripsi ini.Terima kasih juga buat abg ipar Muhammad Safri Lubis, keponakan tercinta Rida Rayya Lubis dan Muhammad Sati Lubis Serta terima kasih banyak juga kepada keluarga besar penulis yang dari Panyabungan yang begitu banyak memberikan doa dan motivasi, semangat serta dukungan moral kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Unimed.

Ucapan terima kasih juga kepada sahabat-sahabat seperjuangan yang selalu memberi semangat dan dukungan yaitu, Arnold, Hasili, Isti, Adel,Yunda, Fatul, Kak Betty, Zizah, Dhea, Fifah, Midun, Alip, Omen, Dian, Adha, Dori, Damek, Irul, miya, nisa, Aidil dan semua teman sekelas Matematika Reguler Dik A’10 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang senantiasa mendukung dan menemani penulis dalam suka maupun duka, dalam tawa maupun tangis. Begitu juga dengan kandungku Ahmad Marzuki , Amir Mahmud, Amsal Baqi yang selalu membantu penulis. Sahabat-sahabat saya Nur Kholilah, S.Pd, Atikah Rahman, S.Pd, Aris Hadiana, S.Pd, dan Ardiansyah yang selalu memberi dukungan dan berbagi pengalaman bersama penulis.

Penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan kita.

Medan, Januari 2015 Penulis,

Agustina

(6)

iii

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI HIMPUNAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) DIKELAS VII SMP AL-HIDAYAH MEDAN T.A 2014/ 2015

Agustina (4101111003)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan strategi pembelajaran Think Pair Share dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi himpunan di kelas VII SMP Al Hidayah Medan Tahun Ajaran 2014/2015.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang dibagi dalam dua siklus, siklus I terdiri dari 2 kali pertemuan dan siklus II terdiri dari 2 kali pertemuan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-B SMP Al Hidayah Medan Tahun Ajaran 2014/2015 yang berjumlah 31 orang siswa. Objek dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran Think Pair Share untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi himpunan.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan tes hasil belajar matematika. Lembar observasi digunakan untuk melihat proses pembelajaran selama proses belajar mengajar dengan menerapkan strategi pembelajaran Think Pair Share. Tes digunakan untuk mengetahui kemampuan hasil belajar matematika siswa setelah diterapkan strategi pembelajaran Think Pair Share.

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa nilai rata-rata hasil observasi pembelajaran untuk peneliti meningkat dari 2,72 dengan kategori baik pada siklus I menjadi 3,20 dengan kategori baik pada siklus II. Berdasarkan hasil tes awal diperoleh hasil belajar matematika siswa secara klasikal (≥ 2,66) adalah 6,45% dan nilai rata-rata kelas 1,36. Setelah pemberian tindakan I (siklus I) diperoleh hasil belajar matematika siswa secara klasikal yaitu 58,06% dan nilai rata-rata kelas 2,72. Setelah pemberian tindakan II (siklus II) diperoleh hasil belajar matematika siswa secara klasikal adalah 87,10% dan nilai rata-rata kelas 3,20. Dari hasil analisis data diperoleh bahwa besar peningkatan hasil belajar matematika siswa pada siklus I dan siklus II adalah 29,04%.

(7)

vi

2.1.6. Teori yang Mendukung Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS 17

2.2. Materi Pelajaran Himpunan 18

2.2.1. Himpunan 18

(8)

vii

(9)

viii

4.1.2 Siklus II 57

4.1.2.1 Permasalahan II 57

4.1.2.2 Alternatif Pemecahan Masalah II (Perencanaan Tindakan II) 57

4.1.2.3 Pelaksanaan Tindakan II 58

4.1.2.4 Observasi II 64

4.1.2.5 Analisis Data II 65

4.1.2.6 Refleksi II 66

4.2 Temuan Penelitian 68

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 72

5.2 Saran 72

(10)

x

DAFTAR GAMBAR Halaman

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas 34

Gambar 4.1 Tingkat Kemampuan Tes Awal Matematika Siswa 44

Gambar 4.2 Tingkat Kemampuan Tes Hasil Belajar I Matematika Siswa 53

Gambar 4.3 Tingkat Kemampuan Tes Hasil Belajar II Matematika Siswa 64

(11)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan bagian terpenting dalam terbentuknya suatu negara yang makmur, Indonesia sendiri berpedoman pada hal ini. Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah, akan tetapi kekayaan alam tersebut tidak akan bermakna jika tidak dikelola dengan baik. Untuk itu diperlukan sumber daya manusia yang baik pula untuk dapat mengelola kekayaan alam tadi. Sumber daya manusia adalah sesuatu hal yang perlu dikembangkan, upaya untuk mengembangkannya merupakan tugas yang besar dan membutuhkan proses yang panjang, salah satunya adalah dengan menerapkan pendidikan yang baik dan terarah.

Pemerintah sendiri melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan telah berupaya melakukan berbagai cara terhadap kualitas pendidikan. Implementasi dari usaha ini terlihat dari perubahan kurikulum yang terjadi secara periodik, setelah sempat menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) kini pemerintah kembali mencanangkan kurikulum baru yang disebut Kurikulum 2013, dengan harapan kurikulum baru ini nantinya dapat lebih memajukan kualitas pendidikan di Indonesia.

Kenyataan yang terlihat selama ini kualitas pendidikan Indonesia sangat memprihatinkan. Seperti yang diungkapkan oleh Kunandar (2011:1) bahwa :

Menurut Human Development Index (HDI), kualitas pendidikan Indonesia masih rendah, yaitu berada pada peringkat 111 dari 117 negara. Kemudian menurut survei Programme for International Student Assesment (PISA) pendidikan indonesia berada pada peringkat 38 dari 41 negara untuk bidang IPA dan peringkat 39 untuk bidang matematika dan membaca. Begitu juga dengan laporan World Competitivness Yearbook, daya saing sumber daya manusia Indonesia berada pada posisi 46 dari 47 negara yang disurvei.

(12)

2

meliputi berbagai mata pelajaran yang diajarkan. Salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah adalah matematika. Matematika adalah ilmu dasar yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia, dan juga dalam penguasaan teknologi yang semakin berkembang.

Cockroft (dalam Abdurrahman,2009:253) mengemukakan bahwa :

Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) selalu digunakan dalam segala segi kehidupan; (2) semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas; (4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) meningkatkan kemampuan berfikir logis, ketelitian, dan kesadaran ruangan, dan (6) memberikan kepuasan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.

Namun pada kenyataannya dalam pembelajaran di sekolah, matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang masih dianggap sulit dipahami oleh siswa. Seperti yang dikemukakan oleh Abdurrahman (2009:252) bahwa: “Dari berbagai bidang studi yang dipelajari di sekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa, baik yang tidak berkesulitan belajar dan lebih-lebih bagi siswa yang berkesulitan belajar’’.

Uraian di atas menggambarkan betapa pentingnya matematika bagi siswa. Namun, kenyataaannya salah satu masalah dalam pembelajaran matematika di sekolah adalah rendahnya mutu pendidikan matematika siswa dan matematika yang dianggap sulit. Hal ini sejalan dengan pendapat guru matematika Al Hidayah Medan (dalam wawancara Selasa, 15 Juli 2014) mengemukakan bahwa:

“Hasil belajar matematika yang diperoleh siswa kelas VII SMP Al Hidayah Medan masih rendah,masih banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah rata-rata.Hal ini diakibatkan karena kurangnya minat dan kemauan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam kelas”.

(13)

3

Kenyataan-kenyataan seperti yang dipaparkan di atas secara jelas menyatakan bahwa hasil belajar matematika di kelas tersebut masih rendah. Untuk itu, diperlukan peningkatan prestasi belajar matematika siswa di sekolah. Tentu saja untuk meningkatkan prestasi tersebut harus didukung oleh proses belajar mengajar matematika siswa di sekolah. Sedangkan dalam proses belajar mengajar di sekolah, kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang penting, hal itu berarti berhasil atau tidaknya tujuan pencapaian pengajaran di sekolah tergantung pada situasi kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.

Rendahnya hasil belajar matematika siswa juga dipengaruhi oleh model dan metode pembelajaran yang digunakan guru. Hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti di SMP Al Hidayah Medan menunjukkan bahwa pembelajaran matematika di sekolah tersebut masih menggunakan model pembelajaran konvensional dengan menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas. Penggunaan model konvensional ini disebabkan oleh beberapa hal, antara lain guru belum menggunakan model yang baru, guru kurang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mereka tidak mampu mengembangkan model dan metode pembelajaran yang lebih mengaktifkan siswa.

Slameto (2010:65) menyatakan bahwa: “metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Metode yang kurang baik itu dapat terjadi misalnya karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa dan atau terhadap mata pelajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya. Akibatnya siswa malas untuk belajar”.

(14)

4

digunakan oleh para pendidik dalam pembelajaran, namun belum mencapai optimal.

Dalam pembelajaran matematika guru harus mampu mengaktifkan siswa selama peroses pembelajaran dan mengurangi kecenderungan guru untuk mendominasi proses pembelajaran tersebut,sehingga ada perubahan dalam hal pembelajaran matematika yaitu dari pembelajaran yang terpusat pada guru diubah menjadi pembelajaran terpusat pada siswa agar kemampuan kognitif siswa dapat berkembang.Salah satu alternatif untuk mengubah pembelajaran tersebut yakni dengan metode TPS.

Faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa rendah adalah model pembelajaran. Untuk mencapai prestasi belajar yang lebih baik, sebenarnya telah banyak hal yang disarankan dan diusahakan tetapi pembelajaran cenderung kembali ke cara konvensional. Penerapan metode dan model pembelajaran yang tepat diperlukan demi berhasilnya proses pendidikan dan usaha pembelajaran di sekolah. Seperti yang diungkapakan oleh Slameto (2010 : 65) bahwa:

”Metode mengajar guru yang kurang baik diakibatkan karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa atau terhadap mata pelajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya, akibatnya siswa malas untuk belajar dan mencatat materi pelajaran yang sedang dipelajari”.

(15)

5

guna tercapainya tujuan pembelajaran itu sendiri agar sejalan dengan kemampuan yang dimiliki siswa.

Ada berbagai macam tipe pembelajaran kooperatif, salah satu di antaranya adalah pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share). Pada struktur model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think-Pair-Share) ini, siswa dapat saling berdiskusi untuk mengungkapkan idenya. Jika salah satu pasangan mengalami kesulitan, maka pasangan lain dapat membantu untuk menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru. Mereka dapat menyatukan jawaban antar pasangan dan membuat kesimpulan dari diskusi yang dilakukan dalam kelompok.

Lyman (dalam Trianto, 2011:81) menyatakan bahwa :

Think Pair Share (TPS) merupakan suatu cara yang efektif untuk membuat variasi suasana pola diskusi. Dengan asumsi bahwa semua resitasi atau diskusi membutuhkan pengaturan untuk mengendalikan kelas secara keseluruhan, dan prosedur yang digunakan dalam Think Pair Share dapat memberi siswa lebih banyak waktu berpikir, untuk merespon dan saling membantu.

Model pembelajaran tipe Think Pair Share (TPS) adalah salah satu model pembelajaran yang menarik, karena selain siswa berkerja secara kelompok seperti model pembelajaran kooperatif lainnya, siswa juga bekerja secara individu. Inilah yang membedakan model pembelajaran kooperatif tipe TPS dengan model pembelajaran kooperatif lainnya. Tahapan-tahapan dalam TPS yaitu Thinking, Pairing, Share diharapkan dapat membuat siswa lebih kreatif, cepat dan tepat dalam memecahkan masalah matematika. Melalui model pembelajaran ini juga dapat meningkatkan sikap positif siswa terhadap matematika serta mendorong siswa untuk berpartisipasi lebih aktif.

(16)

6

1.2. Identifikasi Masalah

Masalah merupakan sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan. Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar matematika siswa masih rendah.

2. Siswa mengalami kesulitan dalam belajar matematika khususnya pada materi himpunan.

3. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru umumnya cenderung bersifat konvensional.

4. Model pembelajaran yang digunakan belum sesuai dengan upaya meningkatkan hasil belajar siswa

1.3. Batasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka perlulah adanya pembatasan masalah agar lebih fokus dan terarah. Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada hasil belajar, dalam penelitian ini model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) pada pokok bahasan himpunan di kelas VII SMP Al Hidayah Medan T.A 2014/2015.

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan masalah maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah hasil belajar matematika siswa pada pokok bahasan himpunan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) di kelas VII SMP Al-Hidayah Medan Tahun Ajaran 2014/2015.

1.5.Tujuan Penelitian

(17)

7

1.6.Manfaat Penelitian

Setelah dilakukan penelitian diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat yang berarti bagi :

1. Siswa

Sebagai upaya meningkatkan hasil belajar siswa serta melatih siswa untuk saling bekerja sama dengan siswa lain.

2. Guru

Sebagai bahan masukan untuk pertimbangan dalam memilih model pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar. Selain itu penelitian ini berguna sebagai bahan masukan bagi guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Pengelola Sekolah

Sebagai bahan masukan Terhadap kualitas pengajaran matematika dan pentingnya model pembelajaran dalam pelajaran matematika.

4. Peneliti

Sebagai sarana menambah pengetahuan dan pengalaman dalam memilih model pembelajaran yang sesuai yang nantinya akan dipakai dalam menjalankan tugas mengajar siswa di masa yang akan datang.

1.7.Definisi Operasional

1. Hasil belajar adalah pencapaian tujuan belajar yang meliputi perubahan tingkah laku berupa pengetahuan, ketrampilan,pemahaman materi. Hasil belajar merupakan dasar bagi seseorang guna untuk mengambil langkah baru untuk materi yang berikutnya.

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada BAB IV dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

Pencapaian hasil belajar siswa pada materi pokok bentuk himpunan dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe TPS meningkat. Sebelum diberikan tindakan dari hasil tes awal diperoleh rata-rata nilai siswa sebesar 1,36 dan ada 2 atau (6,45%) siswa yang mencapai nilai ≥ 2,66. Setelah diberikan tindakan siklus I dengan menerapkan model pembelajaran Kooperatif tipe TPS diperoleh adanya peningkatan hasil belajar siswa pada materi himpunan yakni mencapai nilai rata-rata kelas pada tes hasil belajar I mencapai 2,72 dengan tingkat ketuntasan belajar klasikal 58,06% dan pada siklus II, nilai rata-rata kelas pada tes hasil belajar II mencapai 3,20 dengan tingkat ketuntasan belajar klasikal 87,10%. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TPS (Think Pair Share) dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut :

(19)

73

berani mengemukakan pendapat, berani menjawab pertanyaan guru dan berani mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas.

2. Kepada siswa agar lebih aktif selama pembelajaran dan mau bertanya kepada guru dan temannya serta mau mengulang pelajaran yang telah dipelajari di rumah.

(20)

74

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman,M., (2009), Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta

Arikunto, S., (2012), Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2011), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Kependidikan, FMIPA Unimed, Unimed.

Hamalik,O., (2010), Proses Belajar Mengajar, Penerbit Bumi Aksara, Bandung Isjoni, H., (2011), Kooperatif Learning: Mengembangkan Kemampuan Belajar

Berkelompok,Alfabeta, Bandung

Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan

Izzati, N., (2010), Komunikasi Matematik dan Pendidikan Matematika Realistik, Prosiding

Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika UNY 27 November 2010,

publikasi.stkipsiliwangi.ac.id ISBN : 978-979-16353-5-6

Kunandar, (2011), Guru Profesional: Impelementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan sukses dalam Sertifikasi Guru, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta

Lestari, Sri E., (2010), Pembelajaran Kooperatif Tipe TPS Dengan Menggunakan LKS untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Pokok Bahasan Pecahan di Kelas VII SMP PAB 3 Saentis, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan.

Muhibbin, S., (2010), Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru, Penerbit Rosdakarya, Bandung

Rumapea,G., (2011), Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Operasi Aljabar Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Di Kelas VII SMP N 1 Setia Janji Tahun Ajaran 2010/2011, Skripsi, FMIPA, Universitas Negeri Medan

Sani, R.A., (2013), Inovasi Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta

Santrock, J.W., (2008), Psikologi Pendidikan (Terjemahan), Kencana, Jakarta

(21)

75

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit Rosdakarya, Bandung

TIMSS, (2013), http://en.m.wikipedia.org/wiki/Trends_in_International_Mathematics _and_Science_Study ( Diakses 20 Februari 2014)

(22)

ii

RIWAYAT HIDUP

Gambar

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas                                                  34

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu penelitian yang juga menjadi referensi peneliti adalah penelitian Rintis Tri Hartanto (2015) dengan judul PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP IKLAN POLITIK ABURIZAL BAKRIE

Di dalam form menu utama terdapat menu kelola arsip yang berfungsi untuk mengelola data pegawai dan data surat, pencarian berfungsi dalam pencarian arsip, dan

pandangan yang sama mengenai smartphone, yaitu sebagai media. komunikasi, pencari informasi, hiburan, dan untuk eksistensi diri

Berdasarkan hasil uji statistik data dari hasil kuisioner dengan responden sebanyak 435 mahasiswa jurusan akuntansi angkatan 2011 di STIE Perbanas, didukung oleh

Karena pada awal kehamilan terjadi perubahan hemodinamik yang signifikan, wanita dengan disfungsi jantung yang berat dapat mengalami perburukan gagal jantung sebelum

Aplikasi yang dibangun pada artikel ini dapat membantu pengguna mencari informasi alam tanpa harus melakukan pencocokan dengan kata kunci pencarian. 5.2

HUBUNGAN SELF TALK TERHADAP MOTIVASI DAN KEPERCAYAAN DIRI ATLET RENANG PADA KEJUARAAN WALIKOTA CUP BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Hal ini terjadi karena dengan metode diskusi, setiap kelompok diberi masalah yang harus diselesaikan .Namun hasilnya belum optimal karena pada siklus 1 belum