• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS AKHIRSTUDI EFEK SEMPROTAN SERANGKAIAN NOSEL PADA Studi Efek Semprotan Serangkaian Nosel Pada Cerobong Terhadap Profil Kecepatan Dan Temperatur Dengan Metode CFD.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TUGAS AKHIRSTUDI EFEK SEMPROTAN SERANGKAIAN NOSEL PADA Studi Efek Semprotan Serangkaian Nosel Pada Cerobong Terhadap Profil Kecepatan Dan Temperatur Dengan Metode CFD."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

i

TUGAS AKHIR

STUDI EFEK SEMPROTAN SERANGKAIAN NOSEL PADA

CEROBONG TERHADAP PROFIL KECEPATAN DAN

TEMPERATUR DENGAN METODE CFD

Disusun Oleh :

AGUS JAMALDI

NIM : D.200.120.161

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

vi MOTTO

”Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan Akherat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu” (HR. Turmudzi)

“Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar” (Umar bin Khathab)

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan benar sesuai dengan waktunya. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat yang telah banyak memberikan tuntunan dan yang kita nanti syafa’at-Nya di yaumul akhir kelak.

Penulisan tugas akhir ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Ir. Sri Sunarjono, MT.,Ph.D selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2. Bapak Tri Widodo B. R, ST.,M.Sc.,Ph.D selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta.

(8)

viii

4. Bapak Marwan Effendy, ST.,MT.,Ph.D selaku dosen pendamping yang telah memberikan banyak arahan dan masukkan bagi penulis.

5. Bapak M. Alfatih Hendrawan, ST.,MT selaku Pembimbing Akademik. 6. Dosen jurusan Teknik Mesin beserta Staf Tata Usaha Fakultas Teknik. 7. Ibu dan Bapak yang selalu memberikan dukungan yang tiada

terhingga.

8. Teman-teman teknik mesin dan teman seperjuangan Rizki, Agung, Abdullah, Andrey, Eko, Rika, Ma’arif, Sumarudin, Bayu yang selalu memberi motivasi bagi penulis.

9. Bapak Gatot Sugiyanto, dan Atik Kistari yang selalu memberi dukungan selama masa kuliah. Tim Asisten LPPITD dan Bayu Surya UMS yang telah memberi dukungan, dan pengalaman selama kuliah. 10. Berbagai pihak yang telah banyak membantu penulis dalam

menyelesaikan tugas akhir ini.

Semoga semua bantuan yang sudah diberikan menjadi amal soleh dan mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari dalam penulisan tugas akhir ini masih banyak kekurangan, kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan senang hati. Semoga tugas akhir ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi kita semua.

Surakarta, Oktober 2016

(9)

ix

STUDI EFEK SEMPROTAN SERANGKAIAN NOSEL PADA CEROBONG TERHADAP PROFIL KECEPATAN DAN TEMPERATUR

DENGAN METODE CFD

Agus Jamaldi, Sarjito, Marwan Effendy

Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan, Kartasura

Email :ajamaldi@yahoo.co.id

Abstrak

Penurunan temperatur di dalam cerobong evaporasi dapat diupayakan dengan menambahkan sistem semprotan air di dalam cerobong. Tulisan ini membahas penelitian secara simulasi untuk menyelidiki pengaruh dari konfigurasi nosel dan tingkat kelembaban terhadap profil kecepatan dan distribusi temperatur di dalam cerobong.

Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan simulasi dengan menerapkan k-ε turubulen model. Geometri cerobong dan nosel yang digunakan mengacu dari penelitian sebelumnya secara simulasi. Termasuk data yang didapat yang dipilih sebagai desain standar selama studi perbaikan mesh dan tahap validasi, selanjutnya dilakukan modifikasi pada konfigurasi nosel di dalam cerobong. Profil kecepatan dan distribusi temperatur diamati selama proses penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa validasi data konsisten dengan data simulasi sebelumnya. Konfigurasi dengan 8 nosel pada ketinggian 3.94 m dan 3 nosel pada ketinggian 3.5 m dari dasar cerobong, menghasilkan kondisi paling optimal pada penurunan temperatur dan kecepatan uap air di dalam cerobong evaporasi.

(10)

x

Abstract

The decrease of temperature in the evaporation chimney could be achieved by adding water spray system inside the chimney. This paper describes a simulation research in order to investigate the influence of the nozzle configuration and the level of humidity to the velocity profile and temperature distribution inside the chimney.

This research was performed computationally by applying k-ε turbulence model. Geometry of chimney and nozzle used by other researcher in the previous simulation, including their finding data, were chosen as a standard design during mesh refinement study and validation stage, hereinafter was modified in terms of nozzle configurations inside the chimney. The profile of velocity and temperature were observed along the investigation.

The results show that the validation data is consistent to the previous study. The configuration, with 8 nozzles at a height of 3.94 m and 4 nozzles at a height of 3.5 m from the base of the stack, produces an optimum level in terms of the decrease of temperature and the velocity of vapour.

(11)

xi DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Pernyataan Keaslian Skripsi ... ii

Halaman Persetujuan ... iii

Halaman Pengesahan ... iv

Lembar Soal Tugas Akhir ... v

Halaman Motto... vi

Kata Pengantar ... vii

Abstrak... ix

Daftar Isi ... xi

Daftar Gambar ... xiii

Daftar Tabel ... xv

Daftar Simbol ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah ... 4

1.4 Tujuan Penelitian ... 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 5

1.6 Sistematika Penulisan Laporan... 5

(12)

xii

2.2 Landasan Teori ... 15

2.2.1 Computational Fluids Dynamics (CFD) ... 15

2.2.2 Nosel... 16

2.2.3 k-epsilon turbulence models ... 17

2.2.4 Droplet momentum transfer ... 18

2.2.5 Droplet distribution models ... 21

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram alir penelitian ... 29

3.2 Tahapan penelitian... 31

3.2.1 Pre-processing ... 31

3.2.2 Boundary condition... 37

3.2.3 Solution ... 37

BAB IV VALIDASI, HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Validasi data ... 38

4.2 Validasimeshing... 38

4.3 Hasil dan pembahasan... 40

4.3.1 Studi efek konfigurasi nosel terhadap performa pendinginan ... 42

4.3.2 Studi efek perbedaan tingkat RH terhadap performa pendinginan ... 51

4.3.3 Analisis perhitungan ... 54

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 57

(13)

xiii

LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Dimensi cerobong dan nosel pada simulasi nosel

tunggal ... 8

Gambar 2.2 Perbandingan profil kecepatan antara hasil simulasi dengan profil kecepatan dari Georges dan Buchlin ... 8

Gambar 2.3 Dimensi cerobong dan nosel pada simulasi multi nosel ... 11

Gambar 2.4 Distribusi temperatur pada bagian outlet dengan konfigurasi radius konstan ... 11

Gambar 2.5 Distribusi temperatur pada bagian outlet dengan konfigurasi jarak konstan ... 12

Gambar 2.6 Variasi temperatur keluar dan mass flow dengan konfigurasi nosel yang berbeda ... 13

Gambar 2.7 Variasi rata-rata temperatur dan mass flow rate dengan susunan perbedaan jarak antar nosel... 14

Gambar 2.8 Konfigurasi nosel yang digunakan ... 14

Gambar 2.9 Jumlah paper yang diterbitkan dari tahun 2002 – 2007 yang menggunakan CFD untuk memprediksi performa pendinginan pada bagunan ... 16

Gambar 2.10 Nosel PJ32 dan pola semprotan yang dihasilkan ... 17

Gambar 2.11 Nosel TF6 dan pola semprotan yang dihasilkan ... 17

Gambar 2.12 Gaya yang terjadi pada semprotan air ... 18

Gambar 3.1 Diagram alir penelitian ... 29

Gambar 3.2 Geometri cerobong ... 31

Gambar 3.3 Domain ... 32

Gambar 3.4 Variasi tipemesh ... 34

Gambar 3.5 Variasi ketinggian letak nosel pada konfigurasi 4 nosel di atas dan 7 nosel di bawah ... 35

(14)

xiv

Gambar 3.7 Variasi ketinggian letak nosel pada konvigurasi 8

nosel di atas dan 3 nosel di bawah ... 36

Gambar 3.8 Konfigurasi nosel spiral... 37

Gambar 4.1 Validasimesh ... 39

Gambar 4.2 Ketinggianplanedi dalam cerobong... 41

Gambar 4.3 Selisih ketinggian antar nosel ... 42

Gambar 4.4 Distribusi temperatur pada perbedaan ketinggian pengujian dengan konfigurasi 4 nosel di atas dan 7 nosel di bawah... 43

Gambar 4.5 Distribusi temperatur pada perbedaan ketinggian pengujian dengan konfigurasi 6 nosel di atas dan 5 nosel di bawah... 44

Gambar 4.6 Distribusi temperatur pada perbedaan ketinggian pengujian dengan konfigurasi 8 nosel di atas dan 3 nosel di bawah... 46

Gambar 4.7 Distribusi temperatur pada perbandingan empat jenis konfigurasi nosel... 48

Gambar 4.8 Distribusi kecepatan pada perbandingan empat jenis konfigurasi nosel... 50

Gambar 4.9 Grafik distribusi temperatur pada perbedaan tingkat RH... 53

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Karakteristik tingkat kehalusanmesh... 33

Tabel 4.1 Validasi mesh pada penurunan temperatur di dalam cerobong ... 39

Tabel 4.2 Distribusi temperatur pada tingkat ketinggian pengujian... 42

Tabel 4.3 Distribusi temperatur pada tingkat ketinggian pengujian ... 44

Tabel 4.4 Distribusi temperatur pada tingkat ketinggian pengujian... 45

Tabel 4.5 Hasil distribusi temperatur pada susunan nosel spiral ... 47

Tabel 4.6 Distribusi temperatur pada empat konfigurasi nosel ... 47

Tabel 4.7 Distribusi kecepatan pada empat konfigurasi nosel ... 49

Tabel 4.8 Tekanan parsial untuk perhitungan RH... 51

Tabel 4.9 Hasil perhitungan perbedaan tingkat RH ... 52

(16)

xvi DAFTAR SIMBOL

U vektor kecepatan (m/s)

P tekanan (Pa)

ρ massa jenis udara (kg/m3)

μ viskositas dinamik (Pa.s)

T temperatur (K)

t waktu (s)

R konstanta gas (J/Kg.K)

Cv Panas jenis (J/kg.K)

t eddy viscosity(Pa.s)

k energi kinetik turbulen (m2/s2)

ε energy kinetik turbulen yang terdisipasi (m2/s3)

ω frekuensi turbulen (s-1)

⃗ vektor kecepatan semprotan (m/s)

⃗ vektor kecepatan fluida sekitar (m/s)

⃗ vektor gaya hambat (N)

⃗ vektor gaya apung (N)

⃗ vektor gaya gradien tekanan (N)

⃗ vektor gaya tambahan massa (N)

droplet drag coefficient

droplet density (kg/m3)

d droplet diameter (m)

⃗ vektor kecepatan slip (m/s)

Re angkaReynolds Nu angkaNusselt

L kalor laten penguapan air (kJ/kg)

C panas jenis air (J/kg.K)

Psat tekanan uap jenuh air pada permukaan droplet (Pa)

(17)

xvii

R(d) Rosin-Rammler distribution function

de diameter droplet (1/e atau 0.368)

γ Rosin-Rammler power

P(d) Nukiyama-Tanasawa distribution function

c konstanta

q Nukiyama-Tanasawa power

D diameter silinder (m)

Lo panjang/tinggi cerobong (m)

do diameter nosel (m)

θ sudut semprot nosel (degree)

psat tekanan uap jenuh (bar)

W humidity ratio (kg/kg)

mf water vapour mass fraction

øi relative humidity of moist air at location i = 0, 1, 2…6 (%)

R konstanta gas udara kering (287 J/kg.K)

Rw konstanta gas uap air (416.5 J/kg.K) patm tekanan atmosphere (101325 Pa) pw tekanan uap air (=ø.Psat) (Pa, bar) psat tekanan jenuh air (Pa, bar)

̇ aliran massa uap air pada i = 0, 1, 2,…6 (kg/s)

̇ aliran massa udara kering (kg/s)

̇ aliran massa udara basah pada i = 0,1, 2,…6 (kg/s)

humidity ratiopada i = 0, 1, 2,…6 (kg/kg udara kering)

∆ ̇ jumlah uap air antara lokasi i dan j (kg/s) kalor jenis air (kJ/kg.K)

̇ aliran massa semprotan air (kg/s) temperatur semprotan air (K)

(18)

xviii

panas jenis udara (kJ/kg.K)

h enthalpy udara basah (kJ/kg)

Q debit (m3/s)

r nozzle pitch circle radius (m)

Referensi

Dokumen terkait

dibuktikan dengan padamnya lilin dalam ruang hampa udara karena udara menekan dari tekanan tinggi ke tempat bertekanan rendah. Udara sebagai sumber energi, udara dapat mendorong

Berikut ini merupakan tujuan merger ketiga perusahaan tersebut (annual report PT Kalbe Farma Tbk tahun 2005), yaitu menjadi perusahaan farmasi dan penghasil

Persemaian tanaman kehutanan adalah suatu tempat yang digunakan untuk memproduksi bibit suatu jenis tanaman kehutanan yang siap untuk periode kegiatan penanaman

Z. Wakil Dekan Bidang Adm.. Shelly Salmah, M.Kes. Elisa Budiman T.,PHK. Mirna Muis, Sp.Rad. Ny, Harpiah Djayalangkara 10. Arthur Koswandy, PHK. Elisa Budiman T.,PHK..

Apabila menggunakan potrays, maka media yang digunakan adalah yang dapat kompak dengan akar serabut tanaman, sehingga pada saat dilepas dari potrays media tidak hancur..

Kecuali sebagian besar wilayah DKI Jakarta bagian Utara, Tenggara dan Selatan, sebagian Kab Tangerang bagian Utara dan Barat Laut, sebagian besar wilayah Kota Tangerang,

Hasil penelitian dalam disertasi Sularto (2007), dimana bertujuan untuk melakukan pengujian secara empiris pengaruh program periklanan melalui Internet serta pemasaran melalui