• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN ANTARA PENINGKATAN SUHU TUBUH DAN KEMATIAN STROKE ISKEMIK DI RUMAH SAKIT SAIFUL ANWAR MALANG PERIODE 1JANUARI-31DESEMBER 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN ANTARA PENINGKATAN SUHU TUBUH DAN KEMATIAN STROKE ISKEMIK DI RUMAH SAKIT SAIFUL ANWAR MALANG PERIODE 1JANUARI-31DESEMBER 2010"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengertian dari istilah st ro k e a t a u cerebral arterial disease atau cerebrovascular disease, yaitu suatu kondisi yang terjadi ketika aliran darah ke suatu bagian otak tiba-tiba mengalami gangguan (Farida Ida, 2008). Definisi stroke menurut WHO adalah manifestasi klinis dari gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun menyeluruh (global) yang berlangsung dengan cepat, berlangsung lebih dari 24 jam, atau berakhir dengan kematian tanpa ditemukannya penyebab selain dari pada gangguan vaskular (Rasyid Al, 2007). Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap prognosis stroke pada fase akut yakni jenis lesi, kesadaran saat onset, dan ada tidaknya gangguan kardial maupun pulmoner. Faktor prognosis lain adalah usia, hipertensi, beratnya derajat neurologis saat onset, polistemia, peningkatan glukosa darah, dan suhu tubuh tinggi. Faktor-faktor tersebut tidak hanya berpengaruh pada prognosis awal atau fase akut, tetapi juga pada prognosis jangka panjang atau fase pasca stroke (Hajat C, 2000; Boysen G, 2000).

Hipotermia (pendinginan) telah lama digunakan sebagai neuroprotection. Hipotermia yang timbul 5 menit setelah onset stroke dapat melindungi neuronal cortical dan hipocampus. Selain itu dapat menurunkan kebutuhan metabolisme otak, konsumsi oksigen, pembentukan glutammat, inflamasi, dan radikal bebas. Tetapi hipotermia yang terjadi 30 menit setelah onset tidak memiliki efek neuroprotection. Sedangkan hipertermia yang terjadi 30 menit setelah onset

(2)

2

memiliki efek yang dapat meningkatkan kematian neuronal otak (Thomas M, 2007).

Peningkatan suhu tubuh diatas normal, mungkin disebabkan oleh kelainan atau bahan-bahan toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu tubuh di area preoptik hipotalamus (Sherwood, 2001; Guyton, 2008). Peningkatan suhu tubuh 1-2°C menyebabakan deterioration dari fungsi neurologic(M Chopp, 1998). Penelitian di Italia melaporkan bahwa adanya demam pada 7 hari pertama merupakan predictor independent outcome yang jelek pada bulan pertama setelah stroke, tetapi penelitian ini tidak mencari penyebab dari demam dan onset demam (Azzimondi, 1995). Suhu tubuh dalam 24 jam pertama setelah onset yang secara bermakna berpengaruh terhadap beratnya defisit neurologis dan luasnya infark serebri (David M Greer, 2008; Azzimmondi, 1995; Castillo, 1997).

Penderita stroke iskemik dengan peningkatan suhu tubuh hingga >37,1°C terjadi peningkatan mortalitas, tetapi tidak signifikan pada stroke hemorrhagik (Wang, 2000). Hajat (2000), melakukan meta analisis terhadap 9 studi menyimpulkan bahwa hipertermia setelah stroke berhubungan dengan morbiditas dan mortalitas.

(3)

3

Apabila tidak ada upaya penanggulangan stroke yang lebih baik maka jumlah penderita stroke pada tahun 2020, diprediksikan akan meningkat 2 kali lipat (Hernowo, 2007).

Lotisna. Indonesia (2000) pada penelitian menggunakan pengukuran outcome menggunakan skala orgogzo. Penelitian ini didapati adanya hubungan suhu tubuh pada saat masuk rumah sakit dengan tingkat keparahan stro ke p a d a stroke iskemik. Begitu juga penelitian yang dilakukan Ritarwan (2002) di Medan yang menggunakan barthel indeks terhadap 45 pasien stroke melaporkan adanya hubungan antara suhu tubuh dengan stroke dan pengaruh suhu tubuh dengan beratnya stroke.

Beberapa penelitian yang telah dilakukan di Indonesia maupun di luar melaporkan bahwa pada pasien stroke iskemik yang mengalami peningkatan suhu tubuh mempunyai skor orgogzo dan barthel indeks yang rendah. Skor orgogzo dan barthel indeks digunakan untuk mengetahui outcome pasien stroke terutama menilai motorik dan kesadaran.

(4)

4

Berdasarkan data-data yang diatas maka diusulkan oleh peneliti untuk meneliti hubungan peningkatan suhu tubuh terhadap kematian stroke iskemik di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan kematian stroke iskemik di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang?

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan antara peningkatan suhu tubuh terhadap kematian stroke iskemik

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui angka kematian stroke iskemik.

2. Untuk mengetahui distribusi usia, jenis kelamin dan jenis stroke iskemik.

3.Untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara suhu tubuh dan kematian stroke iskemik.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Akademis

(5)

5

1.4.2 Klinis

1. Memberikan pengetahuan mengenai peningkatan suhu tubuh sebagai salah satu faktor yang meningkatkan kematian pada penderita stroke iskemik.

(6)

KARYA TULIS AKHIR

HUBUNGAN ANTARA PENINGKATAN SUHU TUBUH

DAN KEMATIAN STROKE ISKEMIK DI RUMAH

SAKIT SAIFUL ANWAR MALANG PERIODE

1JANUARI-31DESEMBER 2010

Oleh:

Jauharotul 'Umdah NIM: 08020100

(7)

HUBUNGAN ANTARA PENINGKATAN SUHU TUBUH DAN KEMATIAN

STROKE ISKEMIK DI RUMAH SAKIT SAIFUL ANWAR MALANG

PERIODE 1JANUARI-31DESEMBER 2010

KARYA TULIS AKHIR

Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang

untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Sarjana

Fakultas Kedokteran

Oleh:

JAUHAROTUL ‘UMDAH

08020100

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS KEDOKTERAN

2011

(8)

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah disetujui sebagai hasil penelitian untuk memenuhi persyaratan

Pendidikan Sarjana Program Pendidikan Dokter Universitas Muhammadiyah Malang

Tanggal : 15 November 2011

Pembimbing I

dr. Mochamad Bahrudin, Sp.S

Pembimbing II

dr. Mochamad Aleq Sander, M.Kes., Sp.B., FINACS

Mengetahui,

Fakultas Kedokteran

Dekan,

dr. Irma Suswati, M.Kes

(9)

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Jauharotul ‘Umdah

Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji

Pada tanggal 15 November 2011

Tim Penguji

dr. Mochamad Bahrudin, Sp.S Ketua

dr. Mochamad Aleq Sander, Sp.B., FINACS Anggota

dr. Ruby Riana S, Sp.BP Anggota

(10)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Syukur alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Akhir dengan judul “Hubungan Antara Peningkatan Suhu Tubuh Dan Kematian

Stroke Iskemik Di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang Periode

1Januari-31Desember 2010”.

Karya tulis ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam

menyelesaikan Program Sarjana Kedokteran S1 (Strata 1). Dalam kesempatan ini

penulis menyampaikan terima kasih yang setulusnya kepada pihak yang telah

mendukung penyelesaian Karya Tulis Akhir ini, terutama kepada:

1. Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Mu sehingga hamba mampu

menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik dan sholawat serta salam

senantiasa tercurahkan kepada Rasulullah SAW yang membawa

kebenaran.

2. Ayahanda H. Sayadi AR dan Ibunda Hj. Nasibatun S yang memberikan

kasih sayangnya, doa yang tak henti, dukungan dan selalu mengingatkan

penulis.

3. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Malang.

4. dr. Mochamad Bahrudin, Sp.S selaku dosen pembimbing I dalam

(11)

5. dr. Mochamad Aleq Sander, M.Kes., Sp.B., FINACS selaku dosen

pem-bimbing II dalam penulisan Karya Tulis Akhir ini.

6. dr. Ruby Riana S, Sp.BP selaku dosen penguji dalam penulisan Karya

Tulis Akhir ini.

7. Seluruh Dosen yang telah memberikan ilmunya dan Staf Pengajar Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

8. Serta seluruh angkatan 2008 terima kasih untuk semuanya.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Karya Tulis Akhir ini masih jauh

dari sempurna, sehingga penulis membuka diri untuk segala kritik dan saran yang

bersifat membangun. Akhirnya penulis berharap semoga Karya Tulis Akhir ini

dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Malang, November 2011

Penulis

(12)

ABSTRAK

‘Umdah, Jauharotul. 2011. Hubungan Antara Peningkatan Suhu Tubuh Dan Kematian Stroke Iskemik Di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang Periode 1Januari-31Desember 2010. Karya Tulis Akhir, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing : (1) dr. Mochamad Bahrudin, Sp.S, (2) dr. Mochamad Aleq Sander, M.Kes., Sp.B., FINACS. Latar Belakang: Stroke di Indonesia merupakan penyakit nomor tiga yang mematikan setelah jantung dan kanker. Penderita stroke iskemik yang meningkat suhu tubuhnya akan menyebabkan kerusakan neuronal otak yang semakin luas dan meningkatkan edema serebral, sehingga meningkatkan kematian stroke

iskemik

Tujuan: Mengetahui hubungan antara peningkatan suhu tubuh dan kematian

stroke iskemik di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang periode

1Januari-31Desember 2010

Metode: Deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 230 orang, dianalisis dengan uji mann-whitney.

Hasil Penelitian: Penderita stroke iskemik dengan peningkatan suhu tubuh terdapat 31 orang, dimana 10 orang hidup dan 21 orang meninggal. Sedangkan penderita stroke iskemik dengan suhu normal sebanyak 199 orang, dimana 179 hidup dan 20 orang meninggal. Diperoleh nilai p=0,000 dengan α=0,05 (p< α).. Kesimpulann: Terdapat hubungan antara peningkatan suhu tubuh dan kematian

stroke iskemik dan keeratannya sedang.

(13)

ABSTRACT

‘Umdah, Jauharotul. 2011. The Corellation Between Increasing of Body

temperature and Ischemic Stroke Mortality In Saiful Anwar Malang During January 1st- December 31st 2010 Period. Scientific Writing, Faculty of

Medisine University of Muhammadiyah Malang. Advisors: (1) dr. Mochamad Bahrudin, Sp.S, (2) dr. Mochamad Aleq Sander, M.Kes., Sp.B., FINACS. Background: In Indonesia, stroke is the 3rd position deadly disease after heart disease and cancer. The increased body temperature in ischemic stroke patient will result in brain neuronal damage widening and increased cerebral edema. This could made increased mortality of ischemic stroke.

Objectives: Understanding the corellation between increasing of body temperature and ischemic stroke mortality in Saiful Anwar Hospital Malang during 1st January- 31st December 2010 period.

Method: Analytic descriptive with cross sectional approach. Sample number was 230 person, were analyzed with mann-whitney test.

Result: Ischemic stroke patient with increasing of body temperature were 31 individuals, where 10 individuals were alive and 21 individuals passed away. While ischemic stroke patient with normal temperature was as many 199 individuals, where 179 were alive and 20 passed away. Value obtained p=0,000 with α=0,05 (p< α).

Conclussion : There was a corellation between invreasing of body temperature and ischemic stroke mortality and the corellation was moderate.

Keyword : Body temperature, ischemic stroke, mortality

(14)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR JUDUL... i

KATA PENGANTAR... iii

ABSTRAK... v

ABSTRACT... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR SINGKATAN ... xii

DAFTAR LAMPIRAN... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.3.1 Tujuan Umum ... 4

1.3.2 Tujuan Khusus ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1 Akademis ... 4

1.4.2 Klinis ... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Fisiologi Dan Vaskularisasi Otak ... 5

(15)

2.1.2 Vaskularisasi Otak ... 6

2.2 Metabolisme Otak ... 6

2.3 Epidemiologi Stroke ... 8

2.4 Faktor Risiko Stroke Iskemik ... 9

2.5 Klasifikasi Stroke ... 12

2.6 Patogenesis Stroke Iskemik ... 14

2.7 Diagnosis Stroke ... 19

2.8 Prognosis Stroke ... 19

2.9 Fisiologi Pengaturan Suhu Tubuh ... 21

2.10 Patogenesis Demam ... 23

2.11 Pengaruh Suhu Tubuh Terhadap Stroke ... 25

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ... 28

3.1 Kerangka Konsep ... 28

3.2 Hipotesis ... 29

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN ... 30

4.1 Rancangan Penelitian ... 30

4.2 Lokasi Dan Waktu ... 30

4.3 Populasi Dan Sampel Penelitian ... 30

4.3.1 Populasi ... 30

4.3.2 Sampel ... 30

4.4 Kriteria Inklusi Dan Eksklusi ... 31

4.4.1 Kriteria Inklusi ... 31

4.4.2 Kriteria Eksklusi ... 31

4.5 Variabel Penelitian ... 31

(16)

4.4.1 Variabel Bebas ... 31

4.4.2 Variabel Tergantung ... 31

4.6 Definisi Operasional ... 32

4.7 Teknik Pengumpulan Data ... 32

4.8 Analisis Data ... 32

4.9 Alur Penelitian ... 33

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA... 34

5.1 Deskriptif Karakteristik Sampel... 34

5.1.1 Distribusi Sampel Berdasarkan Usia... 34

5.1.2 Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin... 36

5.1.3 Distribusi Sampel berdasarkan Jenis Stroke Iskemik... 36

5.1.4 Distribusi Sampel Berdasarkan Suhu Tubuh... 37

5.2 Hasil Tabulasi Silang (Crosstabs) Suhu Dengan Kematian Stroke Iskemik... 38

5.3 Analisis Data Hubungan Peningkatan Suhu Tubuh Dan Kematian Stroke Iskemik... 39

BAB 6 PEMBAHASAN... 41

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN... 46

7.1 Kesimpulan... 46

7.2 Saran... 46

7.2.1 Bagi Klinis... 46

7.2.2 Bagi Akademis... 46

DAFTAR PUSTAKA

(17)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Derajat PSA menurut Fisher... 11

Tabel 2.2 Gejala neurologik stroke iskemik akut... 27

Tabel 2.3 Derajat PSA menurut Hunt-Hess... 31

Tabel 2.4 Perbedaan jenis-jenis stroke berdasarkan kriteria diagnosa gejala penyerta serta faktor risikonya... 34

Tabel 5.1 Distribusi sampel berdasarkan usia... 50

Tabel 5.2 Distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin... 51

Tabel 5.3 Distribusi sampel berdasarkan jenis stroke perdarahan... 52

Tabel 5.4 Distribusi sampel berdasarkan gula darah acak (GDA)... 53

Tabel 5.5 Tabulasi silang usia dengan kematian stroke perdarahan... 55

Tabel 5.6 Tabulasi silang jenis kelamin dengan kematian stroke perdarahan 56

Tabel 5.7 Tabulasi silang jenis stroke perdarahan dengan kematian ... 58

Tabel 5.8 Tabulasi silang GDA dengan kematian stroke perdarahan... 59

Tabel 5.9 Normalitas Kolmogorov-Smirnov... 60

Tabel 5.10 Uji Chi-Square ... 61

Tabel 5.11 Pedoman Tingkat Korelasi... 61

(18)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Agregasi platelet... 18

Gambar 2.2 Jalur fisiologi pembekuan darah... 20

Gambar 2.3 Tempat-tempat terjadinya bekuan pemicu stroke iskemia... 22

Gambar 2.4 Bagian-bagian otak yang umumnya mengalami stroke hemoragik 23 Gambar 2.5 Proses nekrosis pada perdarahan... 26

Gambar 2.6 Hasil CT-scan stroke iskemik... 32

Gambar 2.7 Hasil CT-scan perdarahan intraserebral (ICH)... 32

Gambar 2.8 Hasil CT-scan perdarahan subarakhnoid... 33

Gambar 2.9 Faktor-faktor glukoneogenesis... 39

Gambar 5.1 Diagram lingkaran distribusi sampel berdasarkan usia... 51

Gambar 5.2 Diagram lingkaran distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin 52

Gambar 5.3 Diagram lingkaran distribusi sampel berdasarkan jenis stroke perdarahan... 53

Gambar 5.4 Diagram lingkaran distribusi sampel berdasarkan GDA... 54

Gambar 5.5 Diagram batang tabulasi silang usia dengan kematian stroke perdarahan... 55

Gambar 5.6 Diagram batang tabulasi silang jenis kelamin dengan kematian stroke perdarahan... 57

Gambar 5.7 Diagram batang tabulasi silang jenis stroke perdarahan dengan kematian... 58

(19)

DAFTAR SINGKATAN

ACTH : Adrenocorticotropic Hormone

ADP : Adenosine Diphosphate

AMP : Adenosine Monophosphate

ATP : Adenosine Triphosphate

CRH : Corticotropin Releasing Hormone

FFA : Free Fatty Acid

GH : Growth Hormone

HDL : High Density Lipoprotein

LP : Lumbal Punksi

MRI : Magnetic Resonance Imaging

PIS : Perdarahan Intra Serebral

PSA : Perdarahan Subarakhnoid

SAH : Subarachnoid Hemorhage

TIK : Tekanan Intrakranial

WHO : World Health Organization

(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Catatan rekam medis pasien stroke perdarahan periode 1 januari – 31 desember 2010... 70

Lampiran 2 Distribusi frekuensi dan tabulasi silang sampel penelitian... 76

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Azzimondi G, Bassein L, Francesco N, Laila F, Luca V, Giuseppe Re et al. 1995.

Fever in Acute Stroke Worsens Prognosis: A Prospective Study [Online].

Cited 30 Oktober 2010. Available from: http://www.americanheart.org/. Brasse, Lawrence M. Stroke Chapter 18 [Online]. Cited 30 Oktober 2010.

Available from: www.scribd.com.

Castillo J, Martinez F, Leira R, Prieto JM, Lema M, Noya M. 1994.Mortality and Morbidity of Acute Cerebral Infarction Related to Temperature and Basal

Analytic Parameters [Online]. Cited 30 Oktober 2010. Available from:

http://www.americanheart.org/.

Castillo J, Davalos A, Marrugat J, Noya M. 1998. Timing for Fever Related Brain

Damage in Acute Ischemic Stroke [Online]. Cited 30 Oktober 2010.

Available from: http://www.americanheart.org/. Davey, Patrick. 2005. At a Glance Medicine. Jakarta: EMS.

David M. Greer, Susan E, Nancy L, Myrsini O, Gwen C. 2009. Impact of Fever on Outcome in Patients With Stroke and Neurologic Injury A

Comprehensive Meta- Analysis [Online]. Cited 30 Oktober 2010. Available

from: http://www.americanheart.org/.

Dewanto George, Wita J suwono, Budi R, Yuda T. 2009. Diagnosis dan

Tatalaksana Penyakit Saraf. Jakarta: EGC.

Farida Ida, Nila Amalia. 2009. Mengantisipasi Stroke. Yogyakarta:Buku Biru. Fauci S. Anthony, Eugene B, Dennis L.K, Stphen L. Hauser, Longo et al. 2009.

Harrison’s Manual of Medicine. Amerika Serikat: The McGraw-Hill

Companies.

Fukuda H, Kitami N, Takahashi K. 1999. Body Temperature Correlates With

Functional Outcome and The Lession Size of Cerebral Infraction [Online].

Cited 30 Oktober 2010. Available from: http://onlinelibrary.willey.com. Gelfand JA, Dinarello CA. 1998. Harrison's Principles of Internal Medicine 17th

ed.New York: McGraw-Hill Inc.

Ginsberg, Lionel. 2008. Lecture Notes Neurologi. Jakarta: EMS. Guyton Ac. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: ECG.

Hajat C, Hajat S, Sharma P. 2000. Effects of Poststroke Pyrexia on Stroke

Outcome, A Meta-Analysa Of Studies In Patients [Online]. Cited 30

Oktober 2010. Available from: http://www.americanheart.org/.

Hernowo. 2007 Angka Kejadian Stroke Meningkat Tajam [Online]. Cited 30 Oktober 2010. Available from: www.hpstrke.wordpress.com.

Hernowo. 2007. Tahun 2020, penderita Stroke Meningkat 2 kali [Online]. Cited 30 Oktober 2010. Available from: www.hpstroke.wordpress.com.

Junaidi, Iskandar dr. 2004. Menuju Hidup Sehat Dan Awet Muda. Jakarta:Bhuana Ilmu Populer. 3:27

Junaidi, Iskandar dr. 2004. Panduan Praktis Pencegahan Dan Pengobatan Stroke. Jakarta:Bhuana Ilmu Populer. 2:11

Jusuf, Misbach, Kusuma Y, dkk. Burden of Stroke In Indonesia 2009 [Online].

Cited 30 Oktober 2010. Available from: www.ice.itm.ingenta.com.

K. S. Wong, MD. 1999. Risk Factors for Early Death in Acute Ischemic Stroke and Intracerebral Hemorrhage A Prospective Hospital-Based Study in

(22)

A s i a [Online]. C i t e d 3 0 O k t o b e r 2 0 1 0 . Av a i l a b l e f r o m : http://www.americanheart.org/. Lamsudin R.1997. Algoritma Stroke Gajah Mada (Tesis Doctor) [Online]. Cited

30 Oktober 2010. Available from: http://www.library.ugm.ac.id.

Lotisna M, Aliah A, Aulina S. 2000. Hubungan Suhu Badan Saat Masuk Rumah Sakit Dengan Beratnya Stroke Pada Fase Akut Di Beberapa Rumah Sakit

Pendidikan Di Makasar (tesis):Universitas Hasanuddin [Online]. Cited 30

Oktober 2010. Available from: http://www.library.unhas.ac.id. Lumbantobing, S M. 2004. Neurogeriatri. Jakarta: FKUI. 9;83

Mardjono M, Priguna Sidharta. 2000. Neurologis Klinis Dasar. Jakarta: Dian Rakyat. 9; 274-280

M Chopp, KM Welch, CD Tidwell, R Knight, JA Helpern. 1998. JournalEffect of Mild Hyperthermia on Recovery of Metabolic Function After Global

Cerebral Ischemia in Cats [Online]. Cited 30 Oktober 2010. Available

from: http://stroke.ahajournals.org.

Monica Saini, Maher Saqqur, Anmmd K, Kennedy R, Ashfaq S. 2009. Effect of

Hypertermia on Prognosis After Acute Ischemic Stroke [Online]. Cited 30

Oktober 2010. Available from: http://www.americanheart.org/.

Muray K Robbert, Daryl K Granner. 2008. Biokimiawi Harper. Jakarta: EGC. Myron D. Ginsberg, MD; Raul Busto, BS. 1998. Combating Hyperthermia in

Acute Stroke A Significant Clinical Concern [Online]. Cited 30 Oktober

2010. Available from: http://www.americanheart.org/.

PPDSI, Harsono. 2008. Buku Ajar Neurologis Klinis. Yogyakarta: UGM.

Price Sylvia A, Lorraine M Wilson. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses- Proses

Penyakit. Jakarta: EGC.

Rasyid Al, Lyna Soertidewi.2007. Unit Stroke Manajemen Stroke Secara

Komprehensif. Jakarta: FKUI

Reith J, Jorgensen HS. 1996. Body Temperature In Acute Stroke;Relation to

Stroke Severity, Infarct Size, Mortality, and Outcome [Online]. Cited 30

Oktober 2010. Available from: http://www.americanheart.org/.

Richard S. 2007. Neuroanatomi Klinik Untuk Mahasiswa Kedokteran Edisi 5. Jakarta: EGC

Ritarwan, Kiking. 2002. Pengaruh Suhu Tubuh Terhadap Outcome Penderita

Stroke Yang Dirawat Di RSUP H. Adam Malik Medan [Online]. Cited 30

Oktober 2010. Available from: http://www.library.usu.ac.id.

Sastroasmoto S, Ismail S. 1995. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: Bina Rupa Aksara

Sherwood, Laurale. 2001. Fisiologi Manusia Dari Sel Ke Sistem. Jakarta: EGC Sutrisno, Alfred Sp.B.S. 2007. Stroke? You Must Know Before You Get It!.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 1;3

Thomas M. Hemmen, MD, PhD Patrick D. Lyden, MD. 2007. Induced

Hypothermia for Acute Stroke [Online]. Cited 30 Oktober 2010. Available

from: http://stroke.ahajournals.org.

The Late Lord Brain, John N Walton.1969. Brain Disease of The Nervous System Sevent

Edition. Oxford: Oxford University Press.

WD Dietrich, R Busto, I Valdes, Y Loor. 1990. Journal Effects of Normothermic

Versus Mild Myperthermic Forebrain Ischemia in Rats [Online]. Cited 30

(23)

Widodo, Gipta galih. 2008. Kontrol Persyarafan terhadap suhu tubuh [Online].

Cited 30 Oktober 2010. Available from: www.abdulkadirsalam.com. Wiwit S. 2010. Stroke dan Penangannya. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Yang Wang, MD; Lynette L. Christopher L, Richard F, Janet F

.

2000. Influence of

Admission Body Temperature on Stroke Mortality [Online]. Cited 30

Oktober 2010.Available from: http://www.americanheart.org/.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil analisis factor confirmatory diperoleh 29 kriteria dari model kesuksesan Gable, et al (2008) yang dinilai sesuai dengan sistem informasi yang digunakan

Untuk menjawab perumusan pertama akan digunakan ananalisis deskriptif yaitu pembahasan secara teoritis. Saham dalam kondisi undervalue atau overvalue yaitu: a) “Jika nilai

[r]

Sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul: STATUS HUKUM PERKAWINAN SIRI DAN AKIBAT HUKUMNYA MENURUT HUKUM POSITIF INDONESIA yang disusun sebagai syarat memperoleh

Tirta Investama Klaten bertujuan untuk menjalin hubungan harmonis dengan masyarakat dan sebagai wujud kepedulian perusahaan social masyarakat.. Program CSR merupakan

Variabel LDR secara parsial mempunyai pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap ROA Bank Umum Swasta Nasional Go Public periode triwulan I tahun 2010

BANK PEMBANGUNAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR Periode 01 Januari s/d 30 Juni 2015 dan 2014. (Dalam

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS