• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN DUKUNGAN ISTRI TERHADAP SUAMI DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI VASEKTOMI DI KELURAHAN SAWOJAJAR KOTA MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN DUKUNGAN ISTRI TERHADAP SUAMI DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI VASEKTOMI DI KELURAHAN SAWOJAJAR KOTA MALANG"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertambahan jumlah penduduk merupakan masalah di suatu negara apabila

tidak disertai peningkatan kualitas hidupnya. Laporan BKKBN 2014 menunjukkan

tahun 2013, jumlah penduduk Indonesia mencapai 249 juta jiwa dan berada di

peringkat ke lima di dunia berpenduduk tertinggi. Besarnya jumlah penduduk tidak

diimbangi dengan segi kualitasnya. Hal ini dapat dilihat dari Pusat Data Dan

Informasi, Kementrian Kesehatan RI, mengestimasi jumlah penduduk Indonesia

tahun 2013 sejumlah 248,4 juta jiwa. Badan pusat statistik (BPS) mencatat bahwa

pada tahun 2013, sebanyak 28,55 juta (11,47%) penduduk Indonesia merupakan

penduduk miskin (PDIKK RI, 2014:1).

Pengendalian pertumbuhan dan jumlah penduduk, memiliki peran terhadap

peningkatan sumber daya manusia dan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi dan

pembangunan kualitas sumber daya manusia sulit terlaksana jika jumlah penduduk

tidak terkendali (Andrews, 2010 : 128). Pemerintah telah menetapkan program

keluarga berencana untuk menekan pertumbuhan penduduk. Keluarga berencana

(KB) pertama kali di tetapkan sebagai program pemerintah pada tanggal 29 Juni

1970. Program KB merupakan bagian yang terpadu dalam program pembangunan

nasional dan bertujuan untuk turut serta menciptakan kesejahteraan ekonomi,

spiritual, dan sosial penduduk Indonesia. KB memiliki tujuan untuk memperkecil

angka kelahiran, menjaga kesehatan ibu dan anak, serta membatasi kehamilan jika

(2)

2

penduduk harus di tekan lagi karena di Negara berkembang harus di kontrol. Karena

kemiskinan dan kelahiran yang tak terkendali (Mahat, 2010 : 8).

Kontrasepsi yang biasanya di gunakan di Indonesia ada dua macam, yaitu

kontrasepsi hormonal dan non hormonal. Kontrasepsi hormonal antara lain pil KB

kombinasi, suntik KB, susuk KB, Intra Urine System (IUS). Kontrasepsi Non Hormonal yaitu kondom, AKDR (IUD), tisu KB, diafragma, pantang berkala,

tubektomi, vasektomi, senggama terputus. Dari berbagai macam alat kontrasepsi

paling banyak yang menggunakan adalah wanita. Pengguna kontrasepsi pria sangat

sedikit sekali, padahal metode kontrasepsi pria itu sangat efektif, angka kegagalan

menggunakan vasektomi sangat kecil jika di bandingkan dengan jenis alat kontrasepsi

pria yang lain (WHO, 2009 : 80).

Vasektomi merupakan alat kontrasepsi pria yang sangat efektif dibandingkan

alat kontrasepsi pria yang lainnya. Angka kegagalan langsungnya adalah 1 dalam 1000;

angka kegagalan lanjutannya adalah antara 1 dalam 3000 menurut Belfield (1999)

dalam Everett, (2008 : 70). Definisi vasektomi adalah pemotongan atau penyumbatan

vas deferens tepat di atas testis untuk mencegah jalannya sperma. Vasektomi tidak

mengganggu reproduksi cairan seminalis sehingga tidak akan bisa dibedakan

perbedaan jumlah cairan yang di produksi saat ejakulasi cairan tersebut tidak

mengandung sperma (Everett, 2008 : 70). Vasektomi adalah metode bedah yang

digunakan pada pria untuk memotong atau mengikat vas deferens. Vas adalah tabung

yang memberikan sperma dari testis. Tujuan dari vasektomi adalah untuk

memberikan alat kontrasepsi permanen. Metode vasektomi meliputi berbagai cara

untuk menutup vas tersebut (Cook, 2008 : 2). Vasektomi merupakan kontrasepsi

yang aman, selain aman tekik yang digunakan sangat simple yaitu dengan metode

(3)

3

Dukungan sosial merupakan hubungan interpersonal yang di dalamnya berisi

pemberian bantuan yang melibatkan aspek aspek yang terdiri dari informasi

(memberikan nasehat, petunjuk, masukan atau penjelasan bagaimana seseorang

bersikap), emosional (mendengarkan, bersikap terbuka, menunjukkan sikap percaya

terhadap apa yang dikeluhkan, mau memahami, ekspresi kasih sayang dan perhatian),

penilaian (penilaian yang positif, penguatan (pembenaran) untuk melakukan sesuatu)

dan bantuan instrumental (menyediakan fasilitas yang diperlukan, meminjamkan

uang, memberikan makanan, permainan atau bantuan yang lain) yang diperoleh

individu melalui interaksi dengan lingkungan, dimana hal itu memiliki manfaat

emosional atau efek perilaku bagi penerima, sehingga dapat membantu individu

dalam mengatasi masalahnya atau memutuskan sesuatu (Kumalasari & Ahyani, 2012 :

26). Stice (2005 : 158) menyatakan dukungan ada empat aspek yaitu yang terdiri dari

dukungan informasi, emosional, instrumental, dan motivasi. Keempat dukungan

tersebut sangat penting untuk membantu seseorang memecahkan suatu masalah.

Penelitian yang di lakukan Palamuleni (2013 : 93) mengatakan rendahnya

partisipasi pria dalam keluarga berencana dipengaruhi oleh banyak faktor, di

antaranya faktor demografi (usia, jumlah anak dan jenis kelamin anak), faktor struktur

sosial (pendidikan, pengetahuan, agama, status sosial ekonomi dan tingkat

kesejahteraan), faktor pasangan (kesehatan istri dan dukungan istri), dan faktor

ketersediaan sumber daya kesehatan (jaminan kesehatan, akses informasi, jarak

dengan fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan).

(4)

4

menunjukkan bahwa informasi yang benar tentang vasektomi masih minim dan klien

lebih mendasarkan keputusannya pada mitos. Vasektomi dianggap sebagai tindakan

melawan Agama, yang dihukum dengan kematian. Vasektomi juga dianggap bentuk

pengebirian, yang dapat membuat orang menjadi lemah dan tidak mampu, sehingga

tidak dapat memuaskan istri mereka secara seksual. Menurut penelitian Ariadi (2013 :

3), meneliti tentang pengaruh kontrasepsi vasektomi terhadap perubahan fungsi

seksual pada akseptor di Kelurahan Sawojajar kota Malang. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa kontrasepsi vasektomi meningkatkan fungsi seksual pada

akseptor di Kelurahan Sawojajar. Menurut Pohan (2007 : 300), Asumsi lain dari

masyarakat yang memilih tidak vasektomi yaitu tentang agama mereka yang melarang,

padahal MUI telah menurunkan fatwa halal untuk kontrasepsi vasektomi. Antara

(2013) mengatakan bahwa vasektomi halal karena sudah sesuai dengan syariat islam,

pria yang melakukan vasektomi dapat melakukan peyambungan kembali pada saluran

vas deverens jika menginginkan anak kembali.

Pada saat ini, para pria banyak yang kurang perduli terhadap kesertaan

keluarga berencana, keputusan untuk menggunakan kontrasepsi diserahkan

sepenuhnya kepada istri dan bukan keputusan mereka bersama. Pihak perempuan,

seringkali dalam memutuskan pemakaian kontrasepsi justru kurang mendukung

partisipasi pria, karena perempuan lebih banyak mengalah. Hambatan kultural juga

mempengaruhi masyarakat yang menganggap keluarga berencana dan kesehatan

reproduksi, kesehatan ibu dan anak adalah urusan perempuan yang hamil dan

melahirkan, selain itu kebiasaan perempuan untuk menerima perilaku sosial tersebut

sebagai hal yang wajar, pilihan kontrasepsi pria hanya dua, yaitu: kondom dan

vasektomi, serta kurangnya dukungan dari para tokoh masyarakat/agama/adat yang

(5)

5

Angka partisipasi ber-KB secara Nasional di Indonesia masih lebih rendah

jika dibandingkan dengan pencapaian angka partisipasi pria dalam berKB di negara

-negara berkembang lainnya seperti Pakistan (5,2%,1999), Bangladesh (13,9%,1997),

Malaysia (16,8%,1998), partisipasi pria dalam KB di Indonesia masih tertinggal yaitu

pencapaian kondom 1,3% dan vasektomi 0,2%, sedangkan sasaran Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) meningkat menjadi 4,5% BPS,

(2007) dalam Wahyuni (2013 : 81)

Data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

menunjukkan bahwa pada tahun 2013 ada 8.500.247 Pasangan Usia Subur (PUS)

yang merupakan peserta KB baru. Dapat di lihat dari jenis kelamin yang

menggunakan, metode kontrasepsi perempuan jauh lebih besar dibandigkan metode

kontrasepsi laki – laki. Metode kontrasepsi perempuan sebesar 93,66% sedangkan

metode laki laki hanya sebesar 6,34%. Persentase pengguna kontrasepsi laki laki jenis

vasektomi menempati tempat paling sedikit peminatnya di bandingkan alat

kontrasepsi lainnya (PDIKK, 2014 : 2). Tidak bisa di pungkiri bahwa penggunaan alat

kontrasepsi pada pria masih di anggap tidak lazim khususnya di Indonesia, sehingga

partisipasi pria dalam menggunakan alat kontrasepsi pada pria pun masih sangat

minim.

Berdasarkan data yang di peroleh peneliti dari BKBPM Kota Malang,

Prevalensi pasangan usia subur di Kota Malang sampai bulan Nopember 2014 yaitu

129.544. Jumlah pasangan yang memakai alat kontrasepsi yaitu 77,2%, sedangkan

sisanya / yang bukan peserta KB yaitu 22,8%. Pemakaian alat kontrasepsi sampai

November 2014 yang paling sedikit yaitu penggunaan alat kontrasepsi vasektomi

0,2%. Pencapaian peserta KB baru pada tahun 2014 yaitu hanya 10 orang, sedangkan

(6)

6

Berdasarkan studi pendahuluan yang telah di lakukan di Kelurahan Sawojajar

Kecamatan Kedungkandang didapatkan data pengguna vasektomi adalah sebanyak

28 orang, selain itu didapatkan juga bahwa dukungan istri di kelurahan sawojajar

masih kurang, yang di sebabkan oleh pemikiran masyarakat disana yang mengira

bahwa vasektomi akan merubah fungsi seksual. Menurut bapak Nyoman selaku

Kepala Bidang Keluarga Berencana BKBPM Kota Malang pada tanggal 2 Februari

2015 juga menyatakan hal yang sama, kemudian di tambah juga faktor keyakinan

agama mereka bahwa vasektomi haram.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

berkaitan dengan pengaruh dukungan istri terhadap suami yang berpartisipasi dalam

vasektomi dan tidak vasektomi di Kelurahan Sawojajar Kota Malang, Karena

akseptor terbanyak berada di Kelurahan Sawojajar Kota Malang

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah apakah

ada perbedaan dukungan istri terhadap suami dalam pemilihan alat

kontrasepsi vasektomi di Kelurahan Sawojajar Kota Malang.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui adakah perbedaan dukungan istri terhadap

suami dalam pemilihan alat kontraspsi vasektomi.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi gambaran partisipasi suami dalam penggunaan alat

kontrasepsi.

2. Mengidentifikasi gambaran dukungan istri dalam pemilihan alat

(7)

7

3. Menganalisis perbedaan dukungan istri terhadap suami yang

berpartisipasi dalam vasektomi dan tidak vasektomi.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan

dan pengetahuan peneliti, serta menjadi pengalaman berharga untuk

peneliti yang kemudian menjadi sumber referensi pada penelitian

berikutnya.

1.4.2 Manfaat Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini di harapkan dapat menambah informasi

dan menjadi pedoman bagi peneliti lain dalam mengembangkan topik

1.4.3 Manfaat Bagi Pasangan Suami Istri

Sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pengetahuan

bagi para pasangan suami istri tentang kontrasepsi yang ingin di

gunakan. Terutama kontrasepsi pada pria.

1.4.4 Manfaat Bagi BKKBN dan BKBPM

Penelitian ini juga diharapkan bermanfaat untuk pihak

BKKBN dan BKBPM karena akan menjadi bahan acuan untuk

menyediakan program program mengenai kontasepsi yang tidak

sesuai target yang sudah di tetapkan setiap tahunnya.

1.4.5 Manfaat Bagi Instansi Kesehatan dan Dinas Kesehatan

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan masukan

untuk menggalakkan peran serta dan dukungan positif dalam program

keluarga berencana yang telah di bentuk di Indonesia dan dapat

(8)

8

1.5 Keaslian Penelitian

Menurut Warda (2011), meneliti tentang Hubungan peran dan

dukungan suami dalam pengambilan keputusan terhadap pemilihan alat

kontrasepsi IUD di Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat. Hasil

penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara peran suami

dengan pemilihan alat kontrasepsi, karena peran dan dukungan suami sangat

berpengaruh dengan keputusan istri.

Menurut Ariadi (2013), meneliti tentang pengaruh kontrasepsi

vasektomi terhadap perubahan fungsi seksual pada akseptor di kelurahan

sawojajar kota malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kontrasepsi

vasektomi meningkatkan fungsi seksual pada akseptor di Kelurahan Sawojajar

Kota Malang.

Menurut Adongo (2013), sebuah studi kualitatif persepsi masyarakat

tentang vasektomi di Southern Ghana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

vasektomi dianggap sebagai tindakan melawan Allah, yang dihukum baik oleh

kematian atau jawab pada hari penghakiman. Vasektomi juga dianggap

bentuk pengebirian, yang dapat membuat orang yang lemah dan tidak

mampu, sehingga tidak dapat memuaskan istri mereka secara seksual, yang

mengarah ke konflik perkawinan. Wanita lebih peduli tentang efek negatif

dari vasektomi pada pria.

Berdasarkan uraian di atas, bahwa perbedaan dan persamaan antara

penelitian ini dengan penelitian diatas dapat dilihat dari variabel penelitian

yang di gunakan. Pada penelitian oleh Warda (2011), variabel independen

yang digunakan adalah peran dan dukungan suami sedangkan variabel

(9)

9

oleh Ariadi (2013), variabel independen yang digunakan adalah Kontrasepsi

Vasektomi sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah perubahan

fungsi seksual. Pada penelitian Adongo (2013) variabel independen yang di

gunakan adalah kontrasepsi vasektomi sedangkan variabel dependen yang di

gunakan adalah persepsi masyarakat. Sedangkan pada penelitian ini, variabel

independen yang digunakan adalah dukungan sosial istri sedangkan variabel

(10)

PERBEDAAN DUKUNGAN ISTRI TERHADAP SUAMI DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI VASEKTOMI DI

KELURAHAN SAWOJAJAR KOTA MALANG

SKRIPSI

Oleh :

INDRASARI WIDYASTUTI

NIM. 201110420311188

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(11)

i

PERBEDAAN DUKUNGAN ISTRI TERHADAP SUAMI DALAM PEMILIHAN ALAT KONTRASEPSI VASEKTOMI DI

KELURAHAN SAWOJAJAR KOTA MALANG

SKRIPSI

Untuk Memenhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

INDRASARI WIDYASTUTI

NIM. 201110420311188

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(12)
(13)
(14)

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertada tangan dibawah ini:

Nama : Indrasari Widyastuti

NIM : 201110420311188

Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM

Judul Skripsi : Perbedaan Dukungan Istri Terhadap Suami Dalam Pemilihan

Alat Kontrasepsi Di Kelurahan Sawojajar Kota Malang.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini

benar-benar hasil karya tulis saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau

pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah hasil jiplakan,

maka saya bersedia menerima sanksi perbuatan tersebut.

Malang, April 2015

Yang membuat pernyataan,

Indrasari Widyastuti

(15)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat

rahmat dan bimbinganNya saya dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Perbedaan dukungan istri terhadap pemilihan alat kontrasepsi vasektomi di Kelurahan Sawojajar Kota Malang”. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Bersamaan dengan ini perkenankanlah saya m

engucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada

:

1. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Ibu Nurul Aini, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu

Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Ririn Harini S. Kep, Ns, M.Kep selaku dosen pembimbing 1 saya, yang

dengan sabar dan memberikan motivasi dalam membimbing saya untuk

mewujudkan skripsi ini.

4. Ibu Henik Tri Rahayu, S.Kep, Ns, M.S. selaku dosen pembimbing 2 saya, yang

dengan sabar dan memberikan motivasi dalam membimbing saya untuk

mewujudkan skripsi ini.

5. Dewi Baririt Baroroh, S.kep, Ns selaku Wali Dosen PSIK kelas E angkatan 2011,

yang memberikan dukungan untuk mengerjakan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan

ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat.

7. Orang tua (Bapak Wardianto dan Ibu Dyah Indraswati) yang tiada henti-hentinya

(16)

vi skripsi ini.

8. Teman-teman PSIK E 2011 dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan

namanya satu-persatu, yang turut membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang bersifat

membangun. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bisa disetujui dan segera

direalisasikan sehingga bermanfaat bagi masyarakat dan dunia kesehatan khususnya

bidang keperawatan anak.

Wassalamualaikum. Wr. Wb.

Malang, Maret 2015

(17)

vii

Perbedaan Dukungan Istri Terhadap Suami Dalam Pemilihan Alat Kontrasepsi Vasektomi Di Kelurahan Sawojajar Kota Malang

Indrasari Widyastuti1, Ririn Harini, S.Kep, Ns, M.Kep2, Henik Tri Rahayu , S.Kep, Ns,MS3.

ABSTRAK

Latar belakang: Vasektomi merupakan pemotongan atau penyumbatan vas deferens tepat di atas testis untuk mencegah jalannya sperma. Angka keikutsertaan pria ber-KB di Indonesia masih rendah. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya dukungan dari pihak keluarga khususnya dukungan istri. Tujuan dalam penelitia ini adalah Untuk mengetahui adakah perbedaan dukungan istri terhadap suami yang berpartisipasi dalam vasektomi dan tidak vasektomi.

Metode: Jenis metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah non eksperimen dengan desain penelitian case control dimana pengumpulan datanya terdiri dari dua kelompok yaitu kasus dan kontrol. Penelitian dilakukan maret 2015 di wilayah Kelurahan Sawojajar. Analisa data dilakukan dengan menggunakan uji Mann Whitney.

Hasil : Hasil penelitian menunjukkan seluruh responden pengguna vasektomi mendapatkan dukungan istri tinggi. Responden yang tidak vasektomi sebagian besar mendapatkan dukungan rendah. Hasil analisa uji Mann whitney dengan taraf signifikan 0,05 didapatkan p value 0,000 dan nilai z hitung -5,424 kurang dari z tabel, yang berarti ada perbedaan dukungan istri terhadap suami yang berpartisipasi dalam vasektomi dan tidak vasektomi

Diskusi: Dukungan istri yang tinggi diharapkan mampu membantu suami dalam mengambil keputusan untuk menggunakan alat kontrasepsi terutama kontrasepsi vasektomi. Peminat kontrasepsi vasektomi masih sedikit, sehingga dukungan istri yang tinggi diharapkan mampu untuk membantu suami dalam mengambil keputusan untuk menggunakan alat kontrasepsi vasektomi. Selain dukungan istri jumlah anak dan usia juga mempengaruhi seseorang menentukan kontrasepsi yang akan digunakan.

Keywords: social support, wife support, vasectomy

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas

(18)

viii

The difference wife’s support for husband in the selection of vasectomy in

Sawojajar village Malang

Indrasari Widyastuti1, Ririn Harini, S.Kep, Ns, M.Kep2, Henik Tri Rahayu , S.Kep, Ns,MS3.

ABSTRACT

Background: Vasectomy is cutting the vas deferens or blockage the testicles to prevent the course of sperm. The participation number of men for Family Planning in Indonesia is still low. It’s influenced by several factors, one of which is the support of the families, especially the support of wife.The purpose of this study was to determine the difference wife’s support for husbands in the selection of vasectomy.

Research Methodology: Research method that used in this research is non exsperimental research with case control research design, where data collection consisted of two groups of cases and controls.This research conducted on march 2015 in Sawojajar village. Data analysis conducted by using Mann Whitney.

Result: The result showed all respondents vasectomy users get high wife’s support. Respondents who didn’t get a vasectomy mostly lower support. Results of analysis of Mann Whitney test with significance level of 0.05 was obtained p value of 0.000 and -5.424 calculated z value is less than z table, which means that there is a differences in the support of wife’s for husbands in the selection of vasectomy.

Discussion: The high wife’s support is expected to help her husband in making a decision to use contraception, especially contraception vasectomy. Vasectomy contraception enthusiasts still little, so the wife of a high support should be able to help her husband in the decision to use contraception vasectomy. In addition to wife support the number of children and age also affects a person contraceptive determine that will be used.

Keywords: social support, wife support, vasectomy

1. Student Nursing Science, Faculty of Health Science, University of Muhammadiyah Malang.

2. Lecture Nursing Science, Faculty of Health Science, University of Muhammadiyah Malang.

3. Lecture Nursing Science, Faculty of Health Science, University of

(19)

ix DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... i

Lembar Persetujuan ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Lembar Pernyataan ... iv

Kata Pengantar ... v

Abstract ... vii

Daftar Isi ... ix

Daftar Tabel ... xii

Daftar gambar ... xiii

Daftar Lampiran ... xvi

Daftar Singkatan ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang. ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian... 6

1.3.1 Tujuan Umum ... 6

1.3.2Tujuan Khusus ... 6

1.4 Manfaat ... 7

1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti ... 7

1.4.2Manfaat Bagi peneliti lain ... 7

1.4.3 Manfaat Bagi pasangan suami istri ... 7

1.4.4 Manfaat Bagi BKKBN dan BKBPM ... 7

1.4.5Manfaat Bagi Instansi Kesehatan dan Dinas Kesehatan ... 7

1.5 Keaslian Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Konsep Dukungan Sosial ... 10

2.1.1 Devinisi Dukungan Sosial ... 10

2.1.2 Jenis – Jenis Dukungan Sosial ... 11

2.1.3 Sumber Sumber Dukungan Sosial ... 13

2.2 Konsep Kontrasepsi ... 14

2.2.1 Devinisi Kontrasepsi ... 14

2.2.2 Jenis – Jenis Kontrasepsi ... 15

2.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Alat Kontrasepsi ... 19

2.3 Konsep Vasektomi ... 22

2.3.1 Devinisi Vasektomi ... 22

2.3.2 Jenis – jenis Vasektomi ... 23

(20)

x

2.3.4 Syarat Vasektomi... 28

2.3.5 Keuntungan Vasektomi ... 29

2.3.6 Kekurangan Vasektomi ... 29

2.3.7 Indikasi Vasektomi ... 29

2.3.8 Kontraindikasi Vasektomi ... 30

2.3.9 Efek Samping Vasektomi ... 30

2.4 Hubungan dukungan istri dengan pemilihan alat kontrasepsi vasektomi ... 32

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ... 34

3.1 Kerangka Konsep ... 34

3.2 Hipotesis Penelitian ... 35

BAB IV METODE PENELITIAN ... 36

4.1 Desain Penelitian ... 36

4.2 Kerangka Penelitian ... 37

4.3 Populai, Teknik Sampling, Dan Sampel ... 38

4.3.1 Populasi ... 38

4.3.2 Sampel ... 38

4.3.3 Teknik Sampling ... 39

4.4 Variabel Penelitian ... 39

4.4.1 Variabel Independen ... 39

4.4.2 Variabel Dependen... 39

4.5 Definisi Operasional ... 40

4.6 Tempat Penelitian ... 41

4.7 Waktu Penelitian ... 41

4.8 Instrumen Penelitian ... 41

4.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 43

4.9.1 Uji Validitas ... 43

4.9.2 Uji Reliabilitas ... 43

4.10 Prosedur Pengumpulan Data ... 44

4.11 Analisa Data ... 46

4.12 Etika Penelitian ... 47

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 49

5.1 Hasil Penelitian ... 49

5.1.1 Distribusi responden berdasarkan usia suami ... 49

5.1.2 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak ... 50

5.1.3 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan Pendidikan istri, pekerjaan istri, pendidikan suami dan penghasilan suami ... 51

(21)

xi

vasektomi pada suami ... 52

5.3.1 Distribusi dukungan istri berdasarkan jenis – jenis dukungan ... 53

5.4 Analisa data ... 54

5.4.1 hasil analisa data perbedaan dukungan istri pengguna vasektomi dan tidak vasektomi ... 54

BAB VI PEMBAHASAN ... 56

6.1 Interpretasi dan diskusi hasil ... 56

6.1.1 Gambaran partisiasi suami dalam pemilihan alat kontrasepsi vasektomi ... 56

6.1.2 Gambaran dukungan istri dalam pemilihan alat kontrasepsi vasektomi ... 60

6.2 Perbedaan dukungan istri terhadap suami yang berpartisipasi dalam kontrasepsi vasektomi dan tidak vasektomi ... 62

6.3 Keterbatasan penelitian ... 64

6.4 Implikasi keperawatan ... 64

BAB IV PENUTUP ... 66

7.1 Kesimpulan ... 66

7.2 Saran ... 66

(22)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Definisi Operasional ... 40

Tabel 2 Kisi Kisi kuesioner ... 41

Tabel 3 Distribusi responden berdasarkan usia suami ... 49

Tabel 4 Distribusi responden berdasarkan jumlah anak ... 50

Tabel 5 Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan pendidikan istri, pekerjaan istri, pendidikan suami, pekerjaan suami, penghasilan suami ... 51

Tabel 6 Distribusi responden berdasarkan dukungan istri ... 52

Tabel 7 Distribusi responden berdasarkan persentase jenis dukungan ... 53

(23)

xiii

DAFTAR GAMBAR

[image:23.595.131.495.229.589.2]
(24)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Izin Menjadi Responden ... 72

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 73

Lampiran 3 Kuesioner Penelitian ... 74

Lampiran 4 Uji Validitas Dan Reliabilitas ... 77

Lampiran 5 Hasil Kuesioner Dukungan Istri Responden Pengguna Vasektomi ... 78

Lampiran 6 Hasil Kuesioner Dukungan Istri Responden Pengguna Tidak Vasektomi ... 79

Lampiran 7 Karakteristik Responden Kelompok Kasus (Pengguna Vasektomi) ... 80

Lampiran 8 Karakteristik Responden Kelompok Kasus (Pengguna tidak Vasektomi) ... 81

Lampiran 9 Hasil Analisa Mann – Whitney Test ... 82

Lampiran 10 Surat Ijin Kepada Bangkesbangpol ... 83

Lampiran 11 Surat Ijin Kepada BKBPM ... 84

Lampiran 12 Surat Selesai Penelitian ... 85

Lampiran 13 Lembar Konsultasi ... 86

Lampiran 14 Dokumentasi Penelitian ... 87

(25)

xv Daftar Singkatan

AKDR : Alat Kontrasepsi Dalam Rahim

BKBPM : Badan Kesatuan Bangsa dan Pemberdayaan Masyarakat

BKKBN : Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional

IUD : Intraurine Device

IUS : Intraurine System

KB : Keluarga Berencana

MOP : Metode Operasi Pria

MOW : Metode Operasi Wanita

PKB : Penyuluh Keluarga Berencana

PUS :Pasangan Usia Subur

RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah

(26)

68

DAFTAR PUSTAKA

Adhyani, AR, (2011). Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Pemilihan Kontrasepsi Pada

Akseptor KB Wanita Usia 20-39. Semarang: Program Sarjana Kedokteran :

Universitas Diponegoro

Adongo, P. B., Tapsoba, P., & Phillips, J. F. (2014). If You Do Vasectomy And Come Back Here Weak I Will Divorce You”: A Qualitative Study Of

Community Perceptions About Vasectomy In Southern Ghana. Bmc

International Health And Human Rights , Vol.14 No.16 , 1-8.

Affandi, B. (2012). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi Edisi 2. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo.

Andika, A. (2010). Ibu Darimana Aku Lahir. Yogyakarta: Pustaka Grhatama.

Andrews, G. (2010). Buku Ajar Kesehatan Reproduksi Wanita Edisi 2. Jakarta: EGC.

Antara. (2013). MUI: KB Vasektomi Halal Bagi Pria. Diperoleh januari 21, 2015, dari situs wes MUI: http://nu.or.id/

Ariadi, G. (2013). Pengaruh kontrasepsi vasektomi terhadap perubahan fungsi seksual pada

akseptor di Kelurahan Sawojajar Malang. Malang: Universitas Muhammadiyah

Malang

Asih, L., & Oesman, H. (2007). Faktor Yang Mempengaruhi Pemakaian Kontrasepsi Jangka

Panjang (Mjkp). Jakarta: Penerbit Kb Dan Kesehatan Reproduksi, BKKBN.

Astagina. (2008). Vasektomi (Kontrasepsi Pria). Jakarta: Ufuk Press.

Bernadus, J. D., Madianung, A., & Masi, G. (2013). Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (Akdr) Bagi Akseptor Kb Di Puskesmas Jailolo. Jurnal E-Ners (Ens), Vol.1, No. 1, , 1-10.

BKKBN, (2013). Rendahnya Partisipasi Pria Dalam Ber-KB. Diperoleh januari 19, 2015,

dari situs web BKKBN : http://www. bkkbn.go.id/

Boadu, K. (2002). The Effect Of Contraceptive Practice On Fertility In Ghana:A Decade Of Experience. Canadian Studies In Population, Vol. 29, No.2 , , 265-291.

Christanti, N., & Mahastanti, L. A. (2011). Faktor-Faktor Yang Dipertimbangkan Investor Dalam Melakukan Investasi. Jurnal Manajemen Teori Dan Terapan ,

Vol.2 No.1 37-51.

(27)

69

Dharma, K. K. (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan: Panduan Melaksanakan Dan

Menerapkan Hasil Penelitian. Jakarta Timur: CV. Trans Info.

Everett, S. (2008). Buku Saku Kontrasepsi & Kesehatan Seksual Reproduksi . Jakarta: EGC.

Gallagher, R., Luttik, M. L., & Jaarsma, T. (2011). Social Support and Self-care in Heart Failure. Journal of Cardiovascular Nursing No.26 vol.6 , 1-27.

Glasier, A., & Gebbie, A. (2006). Keluarga Berencana & Kesehatan Reproduksi (Edisi 4).

Jakarta: EGC.

Hakim, AR (2014). Hubungan dukungan sosial suami dengan pemilihan alat kontrasepsi IUD

pada pasangan usia subur. Malang: PSIK Uiversitas Muhammadiyah Malang

Handayani, D. (2010). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Pengambilan Keputusan Memilih Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (Akdrj.Di Wilayah Bidan Praktik Swasta Titik Sri Suparti Boyolali. Jurnal kesmadaska, Vol. 1 No. 1 , 56-65.

Handayani, S. (2010). Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana . Yogyakarta: Pustaka Rihama.

Hartanto, H. (2010). Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi (Kb). Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Herlina, NS. (2009). Persepsi, Sikap, dan Norma Subjektif Terhadap KB Kontrasepsi Mantap (Penelitian Komparasi pada Suami Akseptor KB Kontap dan Suami Bukan Akseptor

Kontap di Kecamatan Bulu Kabupeten Rembang. Semarang: Uniiversitas Negeri

Semarang.

Hidayat, A. A. (2007). Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisis Data. :. Jakarta: Salemba Medika.

Iriani, F., & Ninawati. ( 2005). Gambaran Kesejahteraan Psikologis Pada Dewasa Muda Ditinjau Dari Pola Attachment. Jurnal Psikologi Vol. 3 No. 1 , 44-64.

Jumiati, I. E., Stiawati, T., & Rahmawati. (2014 ). Partisipasi Pria Dalam Program Keluarga Berencana Mop Dari Perspektif Gender Di Kecamatan Serang Kota Serang. Jurnal LPPM - Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial dan Eksakta Vol. 7 No. 1 , 1-8.

Kumalasari, F., & Ahyani, L. N. (2012). Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Penysuaian Diri Remaja Di Panti Asuhan. Jurnal Psikologi Vol. 1 No. 1 , 21-31.

Kuntjoro, Z. S. (2002). Dukungan Sosial Pada Lansia. Jakarta: Ladang Pustaka Media.

Mahat, K., Pacheun, O., & Taechaboonsermsak, P. (2010).

Intention To Accept Vasectomy Among Married Men In Kathmandu, Nepal.

Asia Journal Of Public Health Vol.1 No. 1 , 8-14.

(28)

70

Nursalam, & Kurniawati, N. D. (2007). Asuhan Keperawatan Pd Pasien Terinfeksi

HIV/AIDS. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu keperawatan. Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika.

Okech, T. C., Wawire, N. W., & Mburu, T. K. (2011). Contraceptive Use among Women of Reproductive Age in Kenya’s City Slums. International Journal of Business and Social Science Vol. 2 No. 1 , 22-43.

Palamuleni, M. E. (2013). Socio-Economic And Demographic Factors Affecting Contraceptive. African Journal Of Reproductive Health Vol.17 No.3 , 91-104.

PDIKK RI, (2014) Situasi dan analisis keluarga berencana. Kementrian kesehatan RI: Jakarta selatan

Pohan, I. (2007). Jaminan Mutu Layanan Kesehatan: Dasar Dasar Pengertian Dan

Penerapan. Jakarta: EGC.

Pratiwi, I. H., & Laksmiwati, H. (2012). Pengaruh Dukungan Emosional, Dukungan Penghargaan, Dukungan Instrumental Dan Dukungan Informatif Terhadap Stres Pada Remaja Diyayasan Panti Asuhan Putra Harapan Asrori Malang.

Jurnal Ilmiah Psikologi , Vol.5 No.1 112-120.

Purwoko. (2000). Penerimaan Vasektomi dan Sterilisasi Tuba. Semarang: Tesis Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro

Rahman, M., & Islam, R. (2008). Male Contraceptive Behaviorin Rajshahi District Of Bangladesh. The International Medical Journal Vol. 7 No.2 , 15-20.

Rebollo, M. Á., & Vico, A. (2014). Perceived Social Support As A Factor Of Rural Women’s Digital Inclusion In Online Social Networks. Media Education Reseacrh Journal , 173-180.

Safrudin, & Hamidah. (2009). Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC.

Saifuddin, A. B. (2002). Buku Panduan Praktis Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Saifuddin, A. B. (2003). Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Santoso, S. (2014). Statistic Non Parametrik: Konsep Dan Aplikasi Dengan Spss. Jakarta: Pt Elex Media Komputindo.

Saputri, M. A., & Indrawati, E. S. (2011). Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Depresi Pada Lanjut Usia Yang Tinggal Di Panti Wreda Wening Wardoyo Jawa Tengah. Jurnal Psikologi Undip Vol. 9, No.1, , 65-72.

(29)

71

Şener, A. (2011). Emotional Support Exchange And Life Satisfaction. International

Journal Of Humanities And Social Science Vol. 1 No. 2; , 79-88.

Sharlip, I. D., Belker, A. M., Honig, S., Labrecque, M., Marmar, J. L., Ross, L. S., et

al. (2012). VASECTOMY : AUA GUIDELINE. AMerica: the American

Urological Association.

Siswosuharjo, S., & Chakrawati, F. (2013). Panduan Super Lengkap Hamil Sehat. Depok: Penebar Plus.

Stice, E., Ragan, J., & Randall, P. (2005). Prospective Relations Between Social Support And Depression: Differential Direction Of Effects For Parent And Peer Support? Journal Of Abnormal Psychology, Vol. 113, No. 1 , 155–159.

Stright, B. R. (2005). Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir. Jakarta: EGC.

Sugiyono. (2011). Metodologi Penelitian Kuantitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sujiyatini. (2009). Asuhan Patologi Kebidanan. Jakarta: Nuha Medika.

Toding, W. R., David, L., & Pali, C. (2015). Hubungan Dukungan Sosial Dengan Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa Angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Jurnal E-Biomedik (Ebm), Vol. 3, No.1 , 1-7.

Utami, N. M. (2013). Hubungan Antara Dukungan Sosial Keluarga Engan Penerimaan Diri Individu Yang Mengalami Asma. Jurnal Psikologi Udayana

Vol.1 No. 1 , 12-21.

Wahid, D. I. (2008). Vasektomi (Membikin Anak Tanpa Menghasilkan Anak).

Yogyakarta: Dian Pustaka.

Wahyuni, N. P., & Suryani, N. (2013 ). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Akseptor Kb Pria Tentang Vasektomi Serta Dukungan Keluarga Dengan Partisipasi

Pria Dalam Vasektomi (Di Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng). Jurnal

Magister Kedokteran Keluarga Vol 1, No 1 , 80-91.

WHO. (2009). Rekomendasi Praktik Pilihan Untuk Penggunaan Kontrasepsi . Jakarta: EGC.

Wong, W. K. (2012). A Study Of Self-Presentation And Social Support On Facebook. Discovery–SS Student E-Journal Vol. 1, No.1 , 184-214.

Zeisel, S. H. (2004). Nutritional Importance of Choline for Brain Development.

Gambar

Tabel 8 Hasil analisa perbedaan dukungan istri pada suami yang berpartisipasi
Gambar 2 Kerangka Penelitian ...................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Jumlah Objek Wisata, Kunjungan Wisatawan Nusantara dan PDRB Perkapita terhadap Penerimaan Daerah Sektor Pariwisata di

The change detection methodology proposed in this paper is aimed at increasing the timeliness for the production of detailed damage assessment maps in CH sites in sensible areas

Mengubah ketentuan Lampiran III Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 79 Tahun 2010 tentang Pakaian Dinas Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Berita

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XLI-B5, 2016 XXIII ISPRS Congress, 12–19 July 2016, Prague, Czech

Berdasarkan kesimpulan di atas perlu dilakukan perbaikan dan saran dalam pemanfaa- tan produk lebih lanjut antara lain (1) guru dapat menjadikan modul praktik akuntansi

---, 2004, Pembinaan Ketahanan Bangsa, Pembinaan Ketahanan Bangsa, Dalam rangka Memperkokoh Keutuhan Dalam rangka Memperkokoh Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Suatu UUD yg dianggap kaku bila ditinjau dari cara. mengubahnya dlm kenyataan dpt diubah

Akan tetapi, sehubungan dengan keberadaannya sebagai idiom, kata ini memiliki makna lain yang sering digunakan oleh penutur aslinya guna menyatakan maksud/