i
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Pada Program Studi Manajemen Informatika
Jenjang Diploma Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Oleh :
RIYAN PRAMANA 10911031
PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
vi
1.1. Latar Belakang Penelitian ...
1.2. Indentifikasi dan Rumusan Masalah ...
1.2.1. Identifikasi Masalah ...
1.2.2. Rumusan Masalah ...
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ...
1.4. Kegunaan Penelitian ...
1.4.1. Kegunaan Praktis ...
1.4.2. Kegunaan Akademis ...
1.5. Batasan Masalah ...
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian ...
vii
2.1.1. Pemakai Sistem Informasi... 11
2.1.2. Komponen Sistem Informasi... 11
2.2. Manajemen Aset...…... 13
2.2.1. Pengertian Manajemen ... 13
2.2.1. Pengertian Aset ... 14
2.2.3. Pengertian Manajemen Aset... 15
2.2.3.1 Manajemen Aset Tetap... 15
2.2.4. Klasifikasi Aset... 16
2.2.4.1. Aset Berdasarkan Bentuknya... 17
2.2.4.2. Aset Berdasarkan Karasteristik... 19
2.2.4.3. Aset Berdasarkan Sumber Dana... 22
2.2.3. Pengelolaan BMN... 24
2.3. Konsep Basis Data... ... 26
2.3.1. Pengertian Basis Data ... 27
2.3.2. Database Management Sistem (DBMS)... 28
viii
BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian ... 44
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 44
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 46
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 47
3.1.4. Deskripsi Tugas ... 48
3.2. Metode Penelitian ... 49
3.2.1. Desain Penelitian ... 50
3.2.2. Jenis Dan Metode Pengumpulan Data ... 50
3.2.2.1.Sumber Data Primer ... 50
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder ... 51
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 52
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ... 52
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 52
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 55
3.2.4. Pengujian Software ... 59
3.3. Analisis Sistem Yang Berjalan... 61
3.3.1. Analisis Dokumen... 61
3.3.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan... 64
3.3.2.1. Flow Map... 65
3.3.2.2. Diagram Konteks... 66
ix BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Perancangan Sistem... 70
4.1.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 70
4.1.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan... 71
4.1.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan... 71
4.1.3.1. Flow Map... 73
4.1.3.2. Diagram Konteks... 73
4.1.3.3. Data Flow Diagram ... 76
4.1.3.4. Kamus Data ... 85
4.1.4. Perancangan Basis Data... 88
4.1.4.1. Normalisasi ... 88
4.1.4.2. Relasi Tabel ... 90
4.1.4.3. Entity Relationship Diagram ... 92
4.1.4.4. Struktur File ... 93
4.1.4.5. Kodifikasi ... 96
4.1.5. Perancangan Antar Muka ... 96
4.1.5.1. Struktur Menu ... 96
4.1.5.2. Perancangan Input ... 98
4.1.5.3. Perancangan Output ... 105
x
4.2.1. Implementasi Perangkat Lunak ... 107
4.2.2. Implementasi Perangkat Keras ... 107
4.2.3. Implementasi Basis Data ... 108
4.2.4. Implementasi Antar Muka ... 109
4.2.5. Implementasi Instalasi Program ... 111
4.2.6. Penggunaan Program ... 113
4.3. Pengujian ... 115
4.3.1. Rencana Pengujian... 116
4.3.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 117
4.3.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ... 122
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 123
5.2. Saran ... 124
125
DAFTAR PUSTAKA
Al Fatta Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi untuk
Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern, Andi, Yogyakarta.
Doli D. Siregar. 2004. Manajemen aset: strategi penataan konsep pembangunan berkelanjutan secara nasional dalam konteks kepala daerah sebagai CEO's pada era globalisasi & otonomi daerah, Gramedia Pustaka Utama, Yogyakarta.
HM, Prof. Dr. Jogiyanto, MBA, Akt. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur, Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi, Yogyakarta.
Roger S. Pressman. 2001. Rekayasa Perangkat Lunak. Pendekatan Praktisi (Buku Satu), Andi, Yogyakarta.
Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
http://ranranfauzah.blogspot.com/2011/06/manajemen-aset-klasifikasi-aset.html diakses 16 Juni 2014 pukul 05:05 WIB
http://www.fakhrurozy.co.cc/2009/11/model-rekayasa-piranti-lunak-yang.html
diakses 20 Juni 2014 pukul 07:40 WIB
http://blog.re.or.id/perancangan-basis-data.htm diakses pada 20 Juni 2014 pukul 07:34 WIB
http://chilem-iam.blogspot.com/2009/10/sistem-informasi-sistem-adalah-suatu.html
i
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahhi robbil ‘alamin penulis ucapkan kehadirat Allah SWT
karena atas berkah, rahmat, hidayah serta lindungan-Nya, penulis dapat
menyelesaikan skripsi pada jenjang D-3 Universitas Komputer Indonesia
(UNIKOM) dengan judul “Sistem Informasi Manajemen Aset Hardware Di
PT. Pertamina (Persero) UPMs III Cabang Bandung”.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini belum dapat dikatakan
sempurna, dikarenakan kekurangan yang ada pada diri penulis dalam hal
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman juga adanya beberapa kesulitan dalam
penyusunan ini. Namun berkat doa yang diberikan oleh beberapa pihak serta
kesabaran penulis sendiri, semua kesulitan tersebut dapat teratasi.
Dalam penulisan laporan ini, penulis menyadari telah melibatkan banyak
pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dalam penyelesaian laporan
ni. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
ii
2. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc. Selaku Dekan Fakultas Teknik Dan
Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
3. Syahrul Mauluddin, S.Kom., M.Kom. selaku Ketua Program Studi Sistem
Informasi Universitas Komputer Indonesia.
4. Yasmi Afrizal , S.Kom., M.Kom. selaku Dosen Wali.
5. Rauf Fauzan, S.Kom. M.Kom. selaku Dosen Pembimbing yang selalu
memberikan bimbingan, dukungan serta masukan yang terbaik.
6. Julian Chandra S.Kom, M.Kom. selaku dosen penguji yang telah memberikan
banyak masukan.
7. Seluruh Staf dan Dosen Universitas Komputer Indonesia.
8. Dharsono selaku narasumber dan karyawan di bagian IT Support PT.
Pertamina (Persero) UPMs III Cabang Bandung.
9. Keluarga penulis, Mama OomMaryati, Papa Irianto serta seluruh sanak
saudara yang selalu memberikan semangat dan kasih saying kepada penulis.
10. Rekan-rekan kelas MI-14 2011 dan rekan-rekan di Universitas Komputer
Indonesia yang telah memberikan bantuan dalam pertukaran informasi dan
pengetahuan selama ini.
Terima kasih atas semuanya, termasuk yang tidak disebutkan, baik secara
langsung maupun tidak langsung telah memberikan dukungan serta doa kepada
iii
membangun.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati, semoga laporan skripsi ini
dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan. Semoga Allah SWT selalu
memberikan bimbingan dan kekuatan kepada kita semua. Amin.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bandung, 1 Juli 2014
1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Penelitian
Gerak perkembangan teknologi senantitas terus berkembang dari waktu ke
waktu yang senantitasa pula sesuai dengan tuntutan kebutuhan hidup setiap
manusia. Hampir di segala bidang teknologi mempunyai peranan penting demi
memudahkan segala sesuatu masalah yang timbul dari berjalannya sebuah sistem.
Teknologi Informasi meruapakan salah satu terobosan teknologi yang sangat
membantu kebutuhan hidup manusia, selain menyediakan media informasi dari
berbagai bidang ilmu pengetahuan, teknologi informasi diharapkan menjadi media
yang dapat mengontrol kebutuhan serta keinginan setia para penggunanya.
Perusahan pemerintah adalah salah satu aspek yang ikut terkena dampak
dari berkembangnya teknologi informasi. Perusahaan pemerintahan pun kini
menuntut segala sesuatu berjalan dengan seefektif mungkin. Pada saat ini sudah
banyak perusahaan milik pemerintah yang memanfaatkan fungsi atau jasa dari IT
Support untuk menangani permasalahan yang berhubungan dengan software
maupun hardware yang dipakai oleh perusahaan tersebut, sehingga peran sistem
informasi dalam suatu perusahaan sangantlah dibutuhkan.
PT. Pertamina (Persero) UPMs III Cabang Bandung adalah sebuah
perusahaan cabang PERTAMINA yang bergerak dibagian pemasaran. Dalam hal
aset yang banyak khususnya di bidang IT. Tiap aset memiliki umur dan cara
perawatan yang berbeda-beda. Seiring dengan berjalannya waktu, masih banyak
masalah yang terjadi pada pengelolaan aset yang dimiliki.Mulai dari inventarisasi
yang belum jelas, belum adanya prosedur/SOP (Standard Operating procedure) penggunaan atau pemakaian aset dan belum adanya SOP dan sistem informasi
dari instansi paling bawah perusaahaan sampai ke pusat yang dapat membantu
dalam proses pengelolaan aset ini. Hal ini dapat menghambat, ini disebabkan
karena jika tidak ada sebuah sistem yang menginformasikan apakah ada alat yang
dipinjam atau dibutuhkan karyawan, maka mereka hanya memanggil/
menanyakannya pada staff IT yang hanya dikelola oleh satu orang.
Oleh karena itu, PT. Pertamina (Persero) UPMs III Cabang Bandung akan
membuat sistem informasi baru untuk menangani permasalahan dalam hal
pengelolaan dan pengontrolan aset IT yang kurang efektif, dengan cara merancang
sistem informasi yang lebih baik agar dapat memberikan kemudahan dalam
pengontrolan dan pengelolaan aset IT. Untuk itu PT. Pertamina (Persero) UPMs
III Cabang Bandung menginginkan sistem informasi baru yang akan dirancang
sesuai dengan kebutuhan yang telah diteliti, diharapkan dengan sistem informasi
yang baru dapat mendukung kinerja instansi secara menyeluruh. Berdasarkan
permasalahan-permasalahan ini penulis menetapkan Tugas Akhir ini dengan
judul:
”SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET HARDWARE DI PT.
1.2.1. Identifikasi Dan Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan, maka
penulis mencoba mengedintifikasi masalah, karena merupakan langkah pertama
dalam perancangan suatu sistem. Permasalahan - permasalahan yang terjadi di PT.
Pertamina (Persero) UPMs III Cabang Bandung adalah :
1. Sulitnya Mengelola Aset yang sudah ada.
2. Sulitnya Mengontrol Aset diakibatkan tidak terorganisirnya tata letak
alat/barang.
3. Tidak adanya sistem informasi manajemen aset, yang menyebabkan
lamanya pembuatan laporan aset secara periodik.
4. Tidak adanya penyimpanan data yang jelas sehingga sangat sulit untuk
melakukan pengelolaan data aset.
1.2.2. Rumusan Masalah:
1. Bagaimana sistem Manajemen Aset yang berjalan pada PT. Pertamina
(Persero) UPMs III Cabang Bandung.
2. Bagaimana perancangan sistem Manajemen Aset pada PT. Pertamina
(Persero) UPMs III Cabang Bandung yang akan dibuat.
3. Bagaimana pengujian sistem informasi Manajemen Aset pada PT.
Pertamina (Persero) UPMs III Cabang Bandung yang akan dibuat.
4. Bagaimana implementasi sistem informasiManajemen Aset pada PT.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan penelitian yang diambil penulis dalam
penyusunan Skripsi, yaitu :
1.3.1 Maksud Penelitian
Perancangan Sistem informasi dengan judul Perancangan Sistem
Informasi Manajemen Aset pada PT. Pertamina (Persero) UPMs III Cabang
Bandung ini bermaksud untuk mengatasi segala permasalahan-permasalahan yang
timbul pada bagian pendataan barang milik perusahaan, serta menghasilkan
kebutuhan informasi yang lebih baik cepat, dan tepat untuk mendukung sistem
informasi di Manajemen Aset pada PT. Pertamina (Persero) UPMs III Cabang
Bandung yang lebih baik.
1.3.2. Tujuan Penelitian
Dilihat dari adanya maksud di atas, maka dari itu perlu dibuatnya suatu
tujuan dari penelitian ini, diantaranya :
1. Untuk mengetahui sistem informasi pada PT. Pertamina (Persero)
UPMs III Cabang Bandung.
2. Untuk membuat perancangan sistem informasi Manajemen Aset pada
PT. Pertamina (Persero) UPMs III Cabang Bandung.
3. Untuk mempermudah pendataan dan pembuatan laporan pada PT.
Pertamina (Persero) UPMs III Cabang Bandung.
4. Untuk memberikan kemudahan kepada para karyawan yang ingin
mengetahui informasi aset yang dimilki oleh PT. Pertamina (Persero)
1.4. Kegunaan Penelitian
Untuk mempermudah penulis melakukan suatu pengembangan sistem
terhadapsel uruh metode,prosedur,d a n konseppekerjaan yang ada.Dengan
mengikuti metode-metode atau prosedur–prosedur maka pengembangan sistem
diharapkanakandapat diselesaikan dengan baik dan tepat.
Hasil penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan sebagai berikut :
1.4.1. Kegunaan Praktis
a. Bagi Manajemen Aset pada PT. Pertamina (Persero) UPMs III Cabang
Bandung, melalui penelitian ini diharapkan dapa tmendapatkan
manfaat dan hasil dari perancangan sistem informasi yang dibuat.
b. Bagi karyawan,akan lebih mudah dalam pencarian informasidan
kenyamanan dalam mengakses informasi mengenai Aset di PT.
Pertamina (Persero) UPMs III Cabang Bandung.
1.4.2. Kegunaan Akademis
a. Kegunaan akademis bagi jurusan sistem informasi sebagai sumbangsih
pemikiran ilmiah dari ilmu yang telah didapat selama mempelajari
seluruh matakuliah dari jurusan sistem informasi. Dengan demikian
terdapat penerapan langsung antara dunia kerjadengan ilmu yang
didapat pada bangku perkuliahan.
b. Bagi peneliti, berguna untuk melatih keterampilan dan menerapkan
pengetahuan yang telah diperoleh di bidang ilmu sistem informasi, dan
menambah pemahaman melalui studi evaluasi perancangan sistem
c. Bagi penulis,sistem informasi ini dapat berguna bagi penulis sendiri
untuk dikembangkan lebih lanjut lagi suatu saat nanti dan sebagai
bahan refensi bagi penulis lain.
1.5. Batasan Masalah
Sesuai dengan permasalahan yang terjadi dan agar permasalahan yang
dipecahkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai,maka batasan permasalahan
dalam tugas akhir ini yaitu:
1. Data yang akan dimasukan berupa aset – aset milik perusahaan yang
jenisnya sudah ditentukan yaitu hardware dan software.
2. Sistem informasi ini melakukan pengelolaan dataaset, data jenis aset,
data aset yang dibeli, data aset yang dijual, data usia aset, data tempat
penyimpanan aset.
3. Sistem informasi ini mampu menghasilkan laporan jumlah aset
perusahaan, laporan tempat penyimpanan aset, laporan usia penyewaan
aset dan laporan penerimaan dan laporan pengadaan aset perusahaan.
4. Penelitian terhadap sistem informasi ini dilakukan di PT. Pertamina
(Persero) UPMs III Cabang Bandung.
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam menunjang keakuratan dan keabsahan data maka peneliti
mencantumkan :
1. Lokasi
UPMs III Cabang Bandung, Jalan Wirayudha No. 1 Bandung.
2. Waktu penelitian
Waktu yang dibutuhkan untuk penelitian selama sekitar 3 bulan, adapun
tahap perinciannya sebagai berikut :
Tabel 1.1.Waktu/Jadwal Penelitian
Kegiatan
2014
April Mei Juni
Survey Objek
Penelitian
Pengumpulan
Data
Mengidentifikasi
Kebutuhan Sistem
Perancangan Prototype
Sistem
Pengujian
Prototype Sistem
Implementasi
1.7. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, pembatasan
masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian
dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi tinjauan pustaka bagi teori-teori yang mendasari, relevan dan
terkait dengan subyek dan permasalahan yang dihadapi dalam penyusunan
Laporan Tugas Akhir.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini berisi gambaran umum dan sejarah tempat penelitian, metode yang
digunakan, data yang diperlukan, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik
analisa data dan hipotesa.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini menjelaskan tentang analisis terhadap masalah yang sedang diteliti,
yaitu berupa aliran data dan informasi.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran dari penulis dalam pembuatan desain
9
LANDASAN TEORI
Landasan teori diperoleh dari studi literatur. Studi literatur diperlukan
untuk mengeksplorasi teori-teori yang diperlukan dalam menyelesaikan tugas
akhir ini. Fungsi dari teori adalah sebagai alat untuk mencapai satuan pengetahuan
yang sistematis. Dengan demikian teori sangat penting dalam memperjelas
pengetahuan sebagai dasar organisasi pemikiran.
2.1. Konsep dasar Sistem
Pada subbab ini penulis akan memaparkan beberapa teori-teori yang
berkenaan dengan sistem informasi.
2.1.1. Definisi Sistem
Sistem merupakan satu kesatuan dari beberapa subsistem atau elemen
definisi yang menekankan pada komponen atau elemennya. Definisi sistem
menekankan pada komponennya menerangkan bahwa sistem adalah
komponen-komponen yang saling berinteraksi, dimana masing-masing bagian tersebut dapat
bekerja secara sendiri-sendiri atau bersama-sama serta saling berhubungan
membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat
2.1.2. Karakteristik Sistem
Menurut (Jogiyanto: 2005). Suatu sistem mempunyai karakteristik atau
sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai :
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang
artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen- komponen
sistem yang atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau
bagian-bagian dari sistem.
2. Batas Sistem
Batasan sistem (Boundary) merupakan daerah yang membatasi antara
suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas
sistem ini memungkinkan satu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas
suatu sistem merupakan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem
yang mempengaruhi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut.
4. Penghubung Sistem
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem
mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari suatu
subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan
melalui penghubung.
5. Masukan (Input)
Input merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk menerima
seluruh masukan data, dimana masukan tersebut dapat berupa jenis data, frekuensi
pemasukan data dan sebagainya.
6. Keluaran (Output)
Output merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau
memproses seluruh masukan data menjadi suatu informasi yang lebih berguna.
7. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran dari sistem
sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang
akan dihasilkan sistem.
2.1.3. Definisi Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi
manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari
systems atau information processing systems atau information-generating
systems. Menurut (Jogiyanto :2008 ) pengertian informasi adalah data yang diolah
menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.
2.1.4. Definisi Sistem Informasi
Menurut (Jogiyanto : 2005). Telah diketahui bahwa informasi merupakan
hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan.
Pertanyaannya adalah darimana informasi tersebut bisa didapatkan?. Informasi
dapat diperoleh dari sistem informasi (information system) atau disebut juga
dengan processing systems atau information processing system atau
information-generating systems.
Sistem informasi didefenisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe
Davis sebagai berikut :
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi
terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan
(building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block),
blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data
(database block), dan blok kendali (controls block). Sebagai suatu sistem, keenam
blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya
1. Blok Masukan
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini
termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan,
yang berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model
Blok ini merupakan kombinasi prosedur, logika dan model matematika
yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan
cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok Keluaran
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi
yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan
menajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi
Teknologi merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem informasi.
Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan
mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu
pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian
utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software), dan
5. Blok Basis Data
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data-data yang
berhubungan antara satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras
komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Organisasi
basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya.
Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket
yang disebut dengan DBMS (Database Management System).
6. Blok kendali
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan ditetapkan untuk meyakinkan
bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur
terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.
2.2 Manajemen Aset
Manajemen aset merupakan suatu ilmu yang dibutuhkan bagi setiap
entitas/instansi/organisasi. Dengan penerapan manajemen aset maka setiap entitas
bisa memanfaatkan aset yang mereka miliki dengan optimal/sesuai dengan
tupoksinya. Untuk mengoptimalkan aset tersebut maka alangkah lebih baik
dijelaskan terlebih dahulu pengertian dari manajemen, aset, dan manajemen aset.
2.2.1. Pengertian Manajemen
Menurut Draft yang diterjemahkan oleh (Tarnujaya & Shirly : 2006)
Manajemen (management) adalah pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang
efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
proses, efektif, dan efisien, sesuai dengan pendapat (Robbins & David :2004)
“The term management refers to the process of getting things done, effectively
and efficiently, through and with other people”. Istilah proses dalam manajemen
yang di maksud Robbins & David disini adalah langkah-langakah dan kegiatan
utama yang dilakukan oleh seorang manajer. Selanjutnya istilah efisien dalam
manajemen disini adalah melakukan pekerjaan dengan benar dan mencapai tujuan
organisasi. Sedangkan istilah efisien dalam manajemen melakukan tugas dengan
benar yang mana mengacu pada hubungan antara input dan output.
2.2.2. Pengertian Aset
Menurut (Siregar : 2004) Pengertian aset secara umum adalah barang
(thing) atau sesuatu barang (anything) yang mempunyai nilai ekonomi (economic
value), nilai komersil (commercial value) atau nilai tukar (exchange value) yang
dimiliki oleh badan usaha, instansi atau individu. Ada dua jenis aset yaitu aset
berwujud (tangible) dan aset tidak berwujud (intangible). Sedangkan pengertian
Aset negara menurut (Siregar : 2004) adalah bagian dari kekayaan negara atau
harta kekayaan negara (HKN) yang terdiri dari barang bergerak atau barang tidak
bergerak yang dimiliki, dikuasai oleh Instansi Pemerintah, yang sebagian atau
seluruhnya dibeli atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)
serta dari perolehan yang sah, tidak termasuk kekayaan negara yang dipisahkan
(dikelola BUMN) dan kekayaan Pemerintah Daerah. (Hariyono:2007) dalam
Modul Diklat Teknis Manajemen Aset Daerah berpendapat bahwa “Aset (Asset)
bergerak, baik yang berwujud (tangible) maupun yang tidak berwujud (intangible)
yang tercakup dalam aktiva/kekayaan atau harta kekayaan dari suatu instansi,
organisasi, badan usaha atau individu.” Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24
tahun 2005, tentang Standar Akuntansi Pemerintah menyatakan bahwa:
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
ekonomi dan/atau sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh
pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dengan satuan uang, termasuk
sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi
masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah
dan budaya.
2.2.3. Pengertian Manajemen Aset
Menurut Danylo dan A. Lemer (dalam Hariyono:2007) Manajemen Aset
adalah suatu metodologi untuk mengalokasikan kebutuhan secara lebih efisien.
Menurut McKellar (dalam Hariyono : 2007) Manajemen aset dapat didefinisikan
sebagai proses pengambilan keputusan dan implementasi yang berkaitan dengan
akuisisi, penggunaan, dan pembuangan properti real. Definisi manajemen
aset menurut Siregar (2004) “Manajemen Aset merupakan salah satu profesi atau
keahlian yang belum sepenuhnya berkembang dan populer di lingkungan
2.2.4. Klasifikasi Aset
Dalam manajemen aset, aset diklarifikasikan kedalam beberapa jenis.
Untuk mengetahui klasifikasi aset bisa dilihat berdasarkan bentuknya, aset
berdasarkan karakteristik, aset berdasarkan sumber dana dan aset berdasarkan
pandangan dari segi hukum.
2.2.4.1 Aset Berdasarkan Bentuknya
Dalam (Hermanto:2009), dijelaskan bahwa aset diklasifikasikan
berdasarkan bentuknya dibagi atas 2 jenis, yaitu aset berwujud (tangible) dan aset
tidak berwujud (intangible).
Bentuk Aset
Tabel 2.1 Aset Berdasarkan Bentuk
No Bentuk Aset Aset
Sistem Organisasi (Tujuan, Visi, dan Misi)
Hak Cipta (Patent), Kualitas (Quality)
Nama Baik/Citra (Goodwil), Budaya ( Culture)
Sikap, Hukum,Pengetahuan,Keahlian (Capacity)
Perjanjian (Contract),Motivasi (Motivation)
a. Aset Berwujud (Tangible)
Bentuk aset tangible (berwujud) adalah aset yang keadaannya benar-benar
ada dan dapat dilihat volume, bentuk, ukuran, berat, dimana mempunyai masa
manfaat lebih baik dari dua belas bulan untuk digunakan dalam kegiatan
pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Bentuk aset berwujud
yaitu bangunan, infrastruktur, mesin/peralatan dan fasilitas.
b. Aset tidak berwujud (intagible)
Aset intangible (tidak berwujud), adalah aset non keuangan yang dapat di
identifikasikan dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan
dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya
termasuk hak atas kekayaan intelektual. Bentuk aset yang tidak berwujud
adalah sistem organisasi (tujuan, visi, dan misi), patent (hak
cipta), quality (kualitas), goodwill (nama baik /citra) , culture (budaya)
, capacity (sikap, hukum, pengetahuan, keahlian), contract (perjanjian)
dan motivation (motivasi).
2.2.4.2 Aset Berdasarkan Karakteristik
Menurut Sutrisno (2004) aset dibedakan berdasarkan karakteristiknya di
bagi menjadi tiga jenis, antara lain tingkat kebutuhan, kepemilikan dan
Karakteristik Aset
Tabel 2.2 Aset Berdasarkan Karasterisktik
No Karakteristik Aset Kategori
1 Tingkat Kebutuhan
Semi Private atau Semi Public
Public
Karakteristik aset berdasakan kebutuhan ada 4 kategori, yaitu Basic,
important, supporting, dan optional. Aset sebagai fungsi basic (kebutuhan dasar)
yaitu suatu aset harus dipenuhi agar dapat mencapai suatu tujuan yang telah di
tetapkan. Important (penting), yaitu sesuatu aset yang keberadaannya dapat
digunakan untuk memperlancar dalam pencapaian tujuan dengan hasil yang lebih
optimal, serta keberadaannya sangat penting pada waktu-waktu
tertentu. Supporting (mendukung), yaitu sesuatu aset yang dapat mendukung atau
tertentu. Sedangkan Optional (pilihan), yaitu suatu aset yang bersifat pilihan, jika
aset tersebut tidak ada pun tidak akan menghambat dalam mencapai suatu tujuan.
Karakteristik aset berdasarkan pengguna dapat dikelompokan menjadi 3
kategori yaitu aset private, semi public/semi private, dan public.
Aset private merupakan aset yang penggunaannya terbatas hanya oleh pemiliknya
saja. Aset semi public/semi private, penggunanya yaitu kelompok organisasi yang
telah memenuhi persyaratan tertentu untuk dapat menggunakan aset tersebut.
Sedangkan aset public hanya digunakan oleh masyarakat umum.
Karakteristik aset berdasarkan kepemilikan dapat dikelompokkan
berdasarkan menjadi 3 kategori yaitu own, partnership, dan public. Kepemilikan
aset berdasarkan own, jika pemiliknya bersifat individual.
Kepemilikan partnership, yaitu yang dimiliki oleh individu dan pemerintah.
Sedangkan aset berdasarkan kepemilikan public, yaitu aset yang diperuntukkan
bagi seluruh masyarakat umum.
2.2.4.3 Aset Berdasarkan Sumber Dana
Dilihat dari Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2006 tentang
pengelolaan barang milik negara/daerah (BMN/D), aset berdasarkan sumber
perolehan dananya dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu aset negara (barang milik
negara) dan aset daerah (barang milik daerah). Peraturan Pemerintah Nomor 6
tahun 2006 tentang pengelolaan barang milik negara/daerah (BMN/D),
menyebutkan bahwa Barang milik negara adalah semua barang yang dibeli atau
yang diperoleh dari pendapatan lainnya yang sah yaitu barang yang diperoleh dari
hibah/sumbangan atau yang sejenis, barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan
dari perjanjian/kontrak, barang yang diperoleh berdasarkan ketentuan
undang-undang atau barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap.
Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2006 tentang pengelolaan barang
milik negara/daerah (BMN/D), menyebutkan bahwa BMD adalah semua barang
yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD atau berasal dari perolehan lainnya
yang sah. Barang yang diperoleh dari pendapatan lainnya yang sah yaitu barang
yang diperoleh dari hibah/sumbangan atau yang sejenis, barang yang diperoleh
sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak, barang yang diperoleh berdasarkan
ketentuan undang-undang atau barang yang diperoleh berdasarkan putusan
pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
2.3 Konsep Basis Data
Hampir disemua aspek pemanfaatan perangkat komputer dalam sebuah
organisasi atau perusahaan senantiasa berhubungan dengan basis data. Perangkat
komputer dalam suatu organisasi atau perusahaan biasanya digunakan untuk
menjalankan fungsi pengolahan sistem informasi, yang dewasa ini sudah menjadi
suatu keharusan demi untuk meningkatkan efisiensi, daya saing, dan kecepatan
operasional perusahaan.
2.3.1 Pengertian Basis Data
Kumpulan dari data-data yang berhubungan antara satu dengan yang
lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak
untuk memanipulasinya. Basis data merupakan salah satu komponen yang penting
dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi
bagi para pemakai. (Fathansyah :2007).
Tujuan dari desain basis data adalah untuk menentukan data-data yang
dibutuhkan dalam sistem, sehingga informasi yang dihasilkan dapat terpenuhi
dengan baik. Perancangan database yang digunakan adalah untuk memudahkan
dalam mengetahui file-file database yang digunakan dalam perancangan sistem,
sekaligus untuk mengetahui hubungan antara file dari database tersebut.
Ada beberapa istilah atau definisi yang digunakan dalam sistem manajemen basis
data, antara lain :
a. Entitas (entity) : Orang, tempat, kejadian (konsep) yang informasinya direkam.
b. Atribut : Setiap entitas mempunyai atribut atau sebutan untuk mewakili suatu
entitas.
c. Data Value (Nilai / isi data) : Data aktual informasi yang disimpan pada tiap
data.
d. Record / Tuple : Kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan, yang
menginformasikan suatu entitas secara lengkap.
e. File : Kumpulan record yang mempunyai panjang elemen yang sama, atribut
f. Database : Kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara file-file dengan
file lainnya sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan
satu perusahaan atau instansi dalam batasan tertentu.
g. Database Management Sistem (DBMS) : Kumpulan file yang saling berkaitan
bersama dengan program untuk pengelolaannya. Database adalah kumpulan
datanya, sedangkan program pengelolanya berdiri sendiri dalam satu paket
program komersial untuk membaca data, mengisi data, menghapus data,
melaporkan data, dalam database.
2.3.2 Database Management System (DBMS)
Definisi DBMS pada sejumlah literartur sangatlah bervariasi. Secara
umum, DBMS diartikan sebagai suatu program komputer yang digunakan untuk
memasukkan, mengubah, menghapus, memanipulasi, dan memperoleh data atau
informasi dengan praktis dan efisien. DBMS dapat menjadi alternatif penggunaan
secara khusus untuk aplikasi, semisal penyimpanan data dalam field dan menulis
kode aplikasi yang spesifik untuk pengaturannya. (Fathansyah (2007), Basis
Data).
Diperlukan suatu sistem untuk diintegrasikan data file kedalam suatu file
sehingga bisa melayani berbagai user yang berbeda. Perangkat keras dan lunak
serta prosedur yang mengelola database merupakan suatu database manajemen
sistem. DBMS memungkinkan untuk membentuk dan meremajakan file-file,
memilih, mendatakan dan menyortir data, dan untuk menghasilkan laporan-
1. Menyediakan sistem access cepat.
2. Mengurangi kerangkapan data atau redudancy data.
3. Memungkinkan adanya updating secara bersama.
4. Menyediakan sistem yang memungkinkan dilakukannya pengembangan
terhadap database.
5. Memberikan perlindungan dari pihak pemakai yang tidak berhak
2.3.3 Keunggulan DBMS
Dibandingkan dengan sistem yang berbasis kertas, DBMS memiliki 4 keunggulan
:
1. Kepraktisan : Sistem yang berbasis kertas akan menggunakan kertas yang
sangat banyak untuk menyimpan informasi, sedangkan DBMS menggunakan
media penyimpan sekunder yang berukuran kecil tetapi padat informasi.
2. Kecepatan : Mesin dapat mengambil atau mengubah data jauh lebih cepat
daripada manusia.
3. Mengurangi kejemuan : Orang cenderung menjadi bosan kalau melakukan
tindakan-tindakan berulang yang menggunakan tangan (misalnya harus mengganti
suatu informasi).
4. Kekinian : Informasi yang tersedia pada DBMS akan bersifat mutakhir dan
2.3.4 Komponen DBMS:
DBMS memiliki macam komponen yang digunakan untuk mengelola dan
mengorganisasikan data, yaitu:
1. File Manager, yang mengelola ruang dalam disk dan struktur data yang dipakai
untuk merepresentasikan informasi yang tersimpan dalam disk.
2. Database Manager, yang menyediakan interface antara data low-level yang ada
di basis data dengan program aplikasi dan query yang diberikan ke sistem.
3. Query Processor, yang menterjemahkan perintah-perintah dalam query
language ke perintah low-level yang dapat dimengerti oleh database manager.
4. DML Precompiler, yang mengkonversi perintah DML yang ditambahkan dalam
sebuah program aplikasi ke prosedur normal dalam bahasa induk.
5. DDL Compiler, yang mengkonversi perintah-perintah DDL ke dalam
sekumpulan tabel yang mengandung metadata. Tabel-tabel ini kemudian disimpan
dalam kamus data.
2.3.5 Alat Bantu Analisis 2.3.5.1 FlowMap
Flowmap merupakan aliran dokumen-dokumen yang dari entitas satu ke
entitas yang lain untuk selanjutnya menjadi bahan pemrosesan dan akan terlihat
2.3.5.2 Diagram Kontek
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level
tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari
sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi
oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks
hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.
Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang
akan dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi
“siapa saja yang memberi data (dan data apa saja) ke sistem, serta kepada siapa
saja informasi (dan informasi apa saja) yang harus dihasilkan sistem.” Jadi, yang
dibutuhkan adalah Siapa saja pihak yang akan memberikan data ke sistem, data
apa saja yang diberikannya ke sistem, kepada siapa sistem harus memberi
informasi atau laporan, dan apa saja isi atau jenis laporan yang harus dihasilkan
sistem. Kata “Siapa” di atas dilambangkan dengan kotak persegi (disebut dengan
terminator), dan kata “apa” di atas dilambangkan dengan aliran data (disebut
dengan data flow), dan kata “sistem” dilambangkan dengan lingkaran (disebut
dengan process). (Al-bahra Bin Ladjamudin (2005), Analisis dan Desain Sistem Informasi).
Data Flow Diagram adalah suatu jaringan dari proses dengan tempat
penyimpanan data serta dihubungkan satu dengan lainnya, atau kumpulan
simbol-simbol yang menggambarkan jalannya aliran data dari sistem atau suatu diagram
yang mudah dimengerti dan merupakan suatu gambaran mengenai tata letak
lokasi dan semua kegiatan-kegiatan dan aktivitas yang terjadi di dalam proses
aktivitas tersebut.
Beberapa simbol yang di pergunakan dalam Data Flow Diagram (DFD) antara lain:
a. External entity (kesatuan luar) atau boundary (batas sistem)
Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan
suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input dan menghasilkan output kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity) dilingkungan luar sistem yang dapat berupa orang,
organisasi, atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan
memberikan input atau menerima output dari sistem.
b. Data Flow (arus data)
Data Flow (arus data) di DFD diberi simbol panah. Arus data ini mengalir
diantara proses, simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Arus data ini menunjukan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem
atau hasil dari proses sistem.
Suatu proses adalah suatu kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang,
mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk
menghasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Setiap proses harus diberi
penjelasan yang lengkap meliputi identifikasi proses, nama proses dan pemroses.
d. Data Store (simpanan data)
Data Store (simpanan data) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa, suatu file atau database di sistem komputer, suatu arsip atau catatan
manual, suatu kotak tempat data dimeja seseorang, suatu tabel acuan manual, dan
suatu agenda atau buku.
2.3.5.4 Kamus Data
Kamus data adalah katalog fakta tentang data kebutuhan-kebutuhan
informasi dari suatu sistem informasi. Dengan kamus data analisis sistem dapat
mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Pada tahap analisis
sistem, kamus data digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem
dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir ke sistem. Pada tahap
perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD.
Kamus data tidak menggunakan notasi grafik sebagaimana halnya DFD. Kamus
data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengerti aplikasi secara presisi,
tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses (Al-bahra Bin Ladjamudin
(2005), Analisis dan Desain Sistem Informasi).
Cara mendefinisikan kamus data adalah:
1. Menggambarkan arti aliran data atau penyimpanan yang ditunjukan dalam
Diagram Flow Diagram.
2. Menggambarkan komponen dari kumpulan data yang mengalir, yaitu kumpulan
komponen yang mengkin bisa dipecahkan menjadi data elementer.
3. Menggambarkan data yang tersimpan.
4. Menentukan nilai di bagian elementer dari informasi yang relevan Diagram Flow Diagram dan file.
2.3.5.5 Normalisasi
Menurut Marlinda (2004:115) normalisasi merupakan ”proses
pengorganisasian file untuk menghilangkan grup elemen yang berulang menjadi
tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya”. Pada proses ini selalu dituju
pada beberapa kondisi apakah ada kesulitan pada saat menambah (insert),
menghapus (delete), mengubah (update), membaca (retrieve) pada suatu
database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut maka relasi dapat dipecahkan
pada beberapa tabel lagi dengan kata lain perancangan yang dilakukan belum
mendapat suatu database yang optimal.
2.3.5.6 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model diagram yang menyatakan keterhubungan suatu entity dengan entity yang lain. Atau juga dapat
dikatakan sebagai sebuah teknik untuk menggambarkan informasi yang
dibutuhkan dalam sistem dan hubungan antar data-data tersebut. Secara
terjemahan dalam bahasa Indonesia, Entity Relationship Diagram adalah diagram
relasi atau keterhubungan entitas. Dari model Entity Relationship Diagram akan didapatkan data-data yang dibutuhkan sistem. Dengan begitu maka akan
didapatkan pula kejelasan aktivitas yang dilakukan dalam sistem.
Didalam Entity Relationship Diagram (ERD) dikenal beberapa komponen, yaitu
sebagai berikut :
1. Entitas
Entitas adalah suatu objek yang memiliki hubungan dengan objek lain. Didalam
ERD digambarkan dengan bentuk persegi panjang.
2. Hubungan
Dimana entitas dapat berhubungan dengan entitas lain, hubungan ini disebut
dengan entity relationship yang digambarkan dengan garis. Ada empat bentuk relasi dasar pada database, yaitu :
a. One-to-One artinya satu data memiliki satu data pasangan.
c. Many-to-One artinya beberapa data memiliki satu data pasangan.
d. Many-to-Many artinya beberapa data memiliki beberapa data pasangan.
3. Atribut
Atribut adalah elemen dari entitas yang berfungsi sebagai deskripsi karakter
entitas dan digambarkan dengan bentuk elips.
2.3.5.7 Relasi Tabel
Proses relasi antar file merupakan gabungan antar file yang memiliki
primary key (kunci utama) yang sama, sehingga file-file tersebut menjadi satu kesatuan yang dihubungkan oleh field (atribut) kunci tersebut. Pada proses ini
elemen-elemen data dikelompokkan menjadi satu file database beserta entitas dan hubungannya.
2.4 Client Server
Dalam jaringan komputer terdapat dua tipe jaringan, yaitu model Peer to
Peer dan model client-server. Tipe jaringan yang diterapkan dalam sistem ini adalah model jaringan client-server.
Dalam buku “Jaringan Komputer, Irawan, Budhi (2005)”, sistem client -
server mempunyai dua komponen utama yaitu komputer client dan komputer
server. Server merupakan komputer induk yang melakukan pemrosesan terbanyak
workstation yang melakukan pengiriman permintaan- permintaan data pada server
kemudian menampilkan data tersebut pada interface aplikasi yang dimilikinya. Selain itu client juga mempunyai kemampuan untuk mengubah atau menghapus
data itu.
Sistem client - server merupakan suatu sistem client komputer yang melibatkan proses - proses client yang meminta suatu pelayanan data kepada
komputer server yang menyediakan layanan data tersebut. Sehingga client
maupun server sama - sama melakukan pekerjaan. Dengan adanya kombinasi
client (Frontend) dan server (back-end) ini maka kumpulan dari modul - modul program tidak dieksekusi dalam memori yang sama namun terbagi dalam
komputer client - server.
Hal ini menjadikan konfigurasi bagi komputer client dan komputer server
bias berbeda seperti kapasitas memori, kecepatan prosesor atau alat masukan dan
keluaran yang disesuaikan dengan fungsi kerja dari elemen - elemen tersebut.
Bagi server yang menjalankan tugas pengelolaan suatu database digunakan suatu konfigurasi yang khusus menangani tugasnya tersebut dengan sistem operasi yang
dikhususkan bagi server seperti windows NT server, windows 2000 server,
sedangkan komputer client menggunakan konfigurasi yang umum bagi sebuah
komputer desktop yang terhubung ke jaringan dengan sistem operasi seperti
windows 98, windows ME, windows Xp dan lain - lain. (Budhi Irawan (2005), Jaringan Komputer).
2.5. Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak pendukung adalah perangkat lunak yang digunakan
beberapa perangkat lunak pendukung antara lain :
2.5.1. HTML
WWW atau yang biasa disebut dengan web saja, bekerja dengan
menggunakan teknologi yang disebut hypertext, yang kemudian dikembangkan
menjadi suatu protokol aplikasi yang disebut HTTP (Hyper Text Transfer Protocol). Dengan adanya fasilitas ini menjadi web sebagai salah satu aplikasi yang paling luwes menjelajahi internet. Dengan menggunakan
WWW, pengaksesan beragam sumber informasi di internet dapat dilakukan
melalui suatu cara yang menggabungkan beberapa jenis representasi dan
metode pengaksesan informasi dan menyajikannya dalam beragam bentuk
informasi seperti text, grafik, suaru, animasi, video dan sebagainya.
2.5.2. PHP
PHP merupakan script untuk pemograman script WEB server-side,
script yang membuat dokumen HTML secara on the fly, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat
dengan menggunakan adetitor teks atau editor HTML.
2.5.3. MySQL
MySQL merupakan sebuah software database yang termasuk paling popular dilingkungan Linux, kepopuleran ini karena ditunjang
performansi query dari data basenya yang saat itu bisa dikatakan paling cepat dan jarang bermasalah.
Berangkat dari software yang shareware MySQL popular kini mulai
versi 3.23 MySQL menjadi software open source yang berarti free. MySQL telah tersedia dilingkungan windows, dipasang pada direktori c:\mysql\bin, adalah
direktori yang berisi daftar modul executable dari software MySQL.
2.5.4. Java Script
JavaScript adalah nama implementasi Netscape Communications Corporation untuk ECMAScript standar, suatu bahasa skrip yang didasarkan
pada konsep pemrograman berbasis prototipe. Bahasa ini terutama terkenal
karena penggunaannya di situs web (sebagai JavaScript sisi klien) dan juga
digunakan untuk menyediakan akses skrip untuk objek yang dibenamkan
(embedded) di aplikasi lain. Walaupun memiliki nama serupa, JavaScript
hanya sedikit berhubungan dengan bahasa pemrograman Java, dengan
kesamaan utamanya adalah penggunaan sintaks C.
2.5.5. Macromedia Dreamweaver 8
Macromedia Deamweaver 8 adalah sebuah software web design yang
Dreamweaver memiliki satu jendela mini yang disebut HTML source tempat
kode-kode HTML tertulis. Setiap kali kita mendesain website seperti menulis kata-kata, meletakkan gambar, membuat tabel, dan proses lainnya. Tag-tag
HTML akan tertulis secara langsung mengiring proses pengaturan website, artinya kita memiliki kesempatan untuk mendesain website sekaligus mengenal tag-tag HTML yang membangun website itu sendiri. Di dalam Macromedia
Deamweaver 8 ini juga dapat berkaitan dengan pengkodean dan fitur seperti
36
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis melakukan penelitian pada
bagian IT Support PT. Pertamina (Persero) UPMs III Cabang Bandung. Yang
beralamat di Jalan Wirayudha no. 01 Kota Bandung, penelitian di fokuskan pada
Sistem Informasi Manajemen Aset yang ada di PT. Pertamina (Persero) UPMs III
Cabang Bandung.
3.2.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Tonggak-tonggak sejarah berdirinya PT PERTAMINA (PERSERO)
sebagai Perusahaan BUMN sejak tahun 1957 hingga berubah status hukum
menjadi Perusahaan Perseroan Terbatas (PERSERO). Pada 1950-an, ketika
penyelenggaraan negara mulai berjalan normal sesuai perang mempertahankan
kemerdekaan, Pemerintah Republik Indonesia mulai menginventarisasi
sumber-sumber pendapatan negara, diantaranya dari minyak dan gas. Namun saat itu,
pengelolaan ladang-ladang minyak peninggalan Belanda terlihat tidak terkendali
dan penuh dengan sengketa. Di Sumatera Utara misalnya, banyak
perusahaan-perusahaan kecil saling berebut untuk menguasai ladang-ladang tersebut.
Pada tahun 1960, PT PERMINA direstrukturisasi menjadi PN PERMINA
sebagai tindak lanjut dari kebijakan Pemerintah, bahwa pihak yang berhak
Peraturan Pemerintah yang dikeluarkan Presiden pada 20 Agustus 1968, PN
PERMINA yang bergerak di bidang produksi digabung dengan PN PERTAMIN
yang bergerak di bidang pemasaran guna menyatukan tenaga, modal dan sumber
daya yang kala itu sangat terbatas. Perusahaan gabungan tersebut dinamakan PN
Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional (PERTAMINA).
Untuk memperkokoh perusahaan yang masih muda ini, Pemerintah
menerbitkan Undang-Undang No. 8 tahun 1971, dimana di dalamnya mengatur
peran PERTAMINA sebagai satu-satunya perusahaan milik negara yang
ditugaskan melaksanakan pengusahaan migas mulai dari mengelola dan
menghasilkan migas dari ladang-ladang minyak di seluruh wilayah Indonesia,
mengolahnya menjadi berbagai produk dan menyediakan serta melayani
kebutuhan bahan bakar minyak dan gas di seluruh Indonesia.
Seiring dengan waktu, menghadapi dinamika perubahan di industri
minyak dan gas nasional maupun global, Pemerintah menerapkan
Undang-Undang No. 22/2001. Paska penerapan tersebut, PERTAMINA memiliki
kedudukan yang sama dengan perusahaan minyak lainnya. Penyelenggaraan
kegiatan bisnis PSO tersebut akan diserahkan kepada mekanisme persaingan
usaha yang wajar, sehat, dan transparan dengan penetapan harga sesuai yang
berlaku di pasar. Pada 10 Desember 2005, sebagai bagian dari upaya menghadapi
persaingan bisnis, PT PERTAMINA mengubah logo dari lambang kuda laut
menjadi anak panah dengan tiga warna dasar hijau-biru-merah. Logo tersebut
menunjukkan unsur kedinamisan serta mengisyaratkan wawasan lingkungan yang
Selanjutnya pada 20 Juli 2006, PT PERTAMINA mencanangkan program
transformasi perusahaan dengan 2 tema besar yakni fundamental dan bisnis.
Untuk lebih memantapkan program transformasi itu, pada 10 Desember 2007
PT PERTAMINA mengubah visi perusahaan yaitu, “Menjadi Perusahaan Minyak
Nasional Kelas Dunia”. Menyikapi perkembangan global yang berlaku,
PERTAMINA mengupayakan perluasan bidang usaha dari minyak dan gas
menuju ke arah pengembangan energi baru dan terbarukan, berlandaskan hal
tersebut di tahun 2011 Pertamina menetapkan visi baru perusahaannya yaitu,
“Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia”.
3.2.2. Visi dan Misi Perusahaan
3.2.2.1. Visi Perusahaan
Visi: Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia. Untuk
mewujudkan Visi Perseroan sebagai perusahaan kelas dunia, maka Perseroan
sebagai perusahan milik Negara turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan
program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada
umumnya, terutama di bidang penyelenggaraan usaha energi, yaitu energi baru
dan terbarukan, minyak dan gas bumi baik di dalam maupun di luar negeri serta
kegiatan lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha di bidang energi, yaitu
energi baru dan terbarukan, minyak dan gas bumi tersebut serta pengembangan
optimalisasi sumber daya yang dimiliki Perseroan untuk menghasilkan barang
keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan
prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
3.2.2.2 Misi Perusahaan
Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan secara
terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat. Misi Perseroan
menjalankan usaha inti minyak, gas, bahan bakar nabati serta kegiatan
pengembangan, eksplorasi, produksi dan niaga energi baru dan terbarukan (new
and renewable energy) secara terintegrasi.
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
3.2.3. Deskripsi Tugas
1. IT Region Manager
1. Mengelola Teknologi Informasi dan sistem komputer
2. Bertanggung jawab pada kesiapan dan ketersediaan sistem komputer /
aplikasi dalam lingkungan perusahaan
3. Membuat dan/atau implementasi semua sistem dan aplikasi
2. Help Desk
1. Melakukan pemberitahuan kepada second support.
2. memberikan informasi kepada user apabila terdapat masalah yang
berhubungan dengan user.
3. Melakukan proses analisa dini atas sebuah masalah yang berhubungan
dengan IT sebuah perusahaan.
3. System Administrator
1. Bertanggung jawab atas ketetapan yang efektif instalasi/konfigurasi,
pengoperasian dan perawatan system hardware.
2. Berpartisipasi secara teknis dalam penelitian dan pengembangan untuk
menciptakan inovasi yang berkelanjutan dalam system.
3. Membantu pada tahapan permulaan dan tahapan perencanaan standar
4. End User Support
1. Bertanggung jawab untuk perbaikan fisik komputer dan kunjungan ke
lapangan kerja.
2. Bertanggung jawab dalam memberikan dukungan pada seluruh peralatan
dan aplikasi yang terpasang pada sisi end user.
3. Mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi dengan client dan
membangun hubungan baik dengan anggota bisnis lain.
5. Networking
1. Mengatur semua kemampuan jaringan komunikasi data yang dibutuhkan
oleh perusahaan.
2. Melakukan pengawasan traffic jaringan dan melakukan efisiensi / upgrade sebelum kebutuhan melebihi kapasitas.
3. Bertanggung jawab dalam meneliti aplikasi, akses, dan data transfer yang
dibutuhkan.
3.1. Metode Penelitian
Suatu penelitian tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak dilakukan
dalam suatu proses yang teratur dan terarah. Oleh karena itu, diperlukan suatu
metode pendekatan/penyelesaian untuk melaksanakan suatu penelitian. Metode
yang digunakan oleh penulis pada penelitian ini adalah metode Action, yaitu
metode dengan merancang dan mendesain program berdasarkan analisis sistem
3.2.1. Desain Penelitian
Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam
perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Proses desain akan menerjemahkan
syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan
sebelum dibuat coding.
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dan keterangan yang diperlukan, dalam hal ini
penulis menggunakan cara sebagai berikut :
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Sumber data primer yang telah didapatkan oleh penulis dari bagian IT
Support di PT. Pertamina (Persero) UPMs III Cabang Bandung adalah sebagai
berikut :
1. Observasi
Yaitu mengamati secara langsung proses kerja yang dilaksanakan di
dalam perusahaan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai objek yang
diteliti. Observasi dilakukan dibagian dokumentasi, bagian opname fisik dan
kepala divisi logistik. Sesuai dengan hasil penelitian yang didapat dari sistem
yang berjalan saat ini, yaitu :
A. Sistem hanya terbatas pada pendokumentasian saja belum adanya
B. Pengolahan data aset masih bersifat manual dengan menggunakan
berkas-berkas sebagai sarana pendokumentasian data.
2. Wawancara
Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara langsung
dengan para pegawai yang berhubungan dengan penelitian ini. Wawancara
dilakukan terhadap kepala bagian dan staff yang dapat memberikan data yang
relevan dengan masalah yang diteliti oleh penulis, sehingga penulis mengetahui
sistem yang sedang berjalan di PT. Pertamina (Persero) UPMs III Cabang
Bandung.khususnya di bagian IT Support saat ini. Hasilnya adalah :
Sistem pengolahan data aset yang sedang berjalan saat ini masih mengacu
pada sistem manual dengan menggunakan berkas-berkas sebagai sarana
pendokumentasian data. Pengolahan data dengan cara ini dinilai banyak
menimbulkan masalah pada pemrosesan data aset, seperti pada saat proses
pengecekan barang yaitu pengendalian terhadap pemakaian barang disetiap divisi
kurang terkontrol karena pemakaian barang tidak terinci sehingga tidak diketahui
dengan pasti berapa jumlah barang atau peralatan kantor yang masih tersedia dan
kondisi barang yang masih bisa dipergunakan. Serta pembutan laporan data aset,
menyebabkan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan informasi lebih banyak
sehingga informasi yang dibutuhkan sering terlambat.
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder (Dokumentasi)
Data sekunder merupakan cara pengumpulan data dengan cara
lain seperti buku-buku, karya ilmiah dan sumber-sumber bacaan lainnya seperti
internet dan biro informasi.
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Adapun metode pendekatan dan pengembangan sistem yang digunakan
oleh penulis adalah sebagai berikut :
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Metode yang digunakan adalah dengan metode pendekatan terstruktur
yang terdiri dari Data Flow Diagram (DFD) dalam menggambarkan model fungsional dan Entity-Relationship Diagram (ERD) untuk menggambarkan model
data. Cara pendekatan terstruktur ini adalah dengan melihat sistem dimulai dari
masalah utama yang ada secara global, dan setelah didapatkan proses utama, maka
setiap proses yang ditemukan tesebut dipecah menjadi beberapa proses atau
masalah secara detail dan jelas, dan begitu seterusnya hingga tahapan proses yang
terakhir.
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Metode yang digunakan penulis dalam membangun perangkat lunak
adalah metode waterfall. Metode waterfall adalah paradigm rekayasa perangkat lunak yang paling luas dipakai dan paling tua. Metode waterfall mengusulkan
sebuah pendekatan kepada perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan
sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis,
tahap tersebut diakhiri (signed off) dan pengembangan berlanjut ke tahap
berikutnya.
Gambar 3.2 Metode Waterfall
Sekuensial linier mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan
perangkat lunak yang sistematis dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan
kemajuan sistem pada seluruh analisis, perancangan, pengkodean, pengujian, dan
pemeliharaan. Dimodelkan setelah siklus rekayasa konvensional, Metode
sekuensial linier melingkupi aktivitas-aktivitas sebagai berikut (Pressman Roger,
Ph.D (1999), Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi):
1. Rekayasa dan pemodelan sistem/informasi
Karena perangkat lunak selalu merupakan bagian dari sebuah sistem yang
lebih besar, kerja dimulai dengan membangun syarat dari semua elemen sistem
dan mengalokasikan beberapa subset dari kebutuhan ke perangkat lunak tersebut.
Pandangan sistem ini penting ketika perangkat lunak harus berhubungan dengan
elemen-elemen yang lain seperti perangkat lunak, manusia, dan database.
sistem dengan sejumlah kecil analisis serta desain tingkat puncak. Rekayasa
informasi mencakup juga pengumpulan kebutuhan pada tingkat bisnis strategis
dan tingkat area bisnis.
2. Analisis kebutuhan perangkat lunak
Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khususnya
pada perangkat lunak. Untuk memahami sifat program yang dibangun, perekayasa
perangkat lunak (analisis) muka (interface) yang diperlukan. Kebutuhan baik
untuk sistem maupun perangkat lunak didokumentasikan dan dilihat lagi dengan
pelanggan.
3. Desain
Desain perangkat lunak sebenarnya adalah proses multi langkah yang
berfokus pada empat atribut sebuah program yang berbeda; struktur data,
arsitektur perangkat lunak, representasi interface. Proses desain menerjemahkan
syarat/kebutuhan ke dalam sebuah representasi perangkat lunak yang dapat
diperkirakan demi kualitas sebelum dimulai pemunculan kode. Sebagaimana
persyaratan, desain didokumentasikan dan menjadi bagian dari konfigurasi
perangkat lunak.
4. Generate Code
Desain harus diterjemahkan ke dalam bentuk mesin yang bisa dibaca.
Langkah pembuatan kode melakukan tugas ini. Jika desain dilakukan dengan cara
5. Pengujian
Sekali kode dibuat, pengujian program dimulai. Proses pengujian
berfokus pada logika internal perangkat lunak, memastikan bahwa semua
pernyataan sudah diuji, dan pada external fungsional yaitu mengarahkan
pengujian untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input
yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang
dibutuhkan.
6. Pemeliharaan
Perangkat lunak akan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada
pelanggan (perkecualian yang mungkin adalah perangkat lunak yang dilekatkan).
Perubahan akan terjadi karena kesalahan-kesalahan ditentukan, karena perangkat
lunak harus disesuaikan untuk mengakomodasikan perubahan-perubahan di dalam
lingkungan eksternalnya, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan
fungsional atau unjuk kerja.
3.2.3.1. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Analisis dan Perancangan terstruktur dapat memberikan penjelasan yang
lengkap dan sistem dipandang dari elemen data, dimana dalam sistem terdapat
flowmap, Diagram Konteks, DFD, Kamus Data, Perancangan Basisdata
(Normalisasi, Relasi Tabel, ERD, Struktur File dan Kodefikasi). Adapun