• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Manajemen Aset Hardware di PT. Pertamina (Persero) UPMS III Cabang Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Manajemen Aset Hardware di PT. Pertamina (Persero) UPMS III Cabang Bandung"

Copied!
137
0
0

Teks penuh

(1)

i

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Pada Program Studi Manajemen Informatika

Jenjang Diploma Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Oleh :

RIYAN PRAMANA 10911031

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

vi

1.1. Latar Belakang Penelitian ...

1.2. Indentifikasi dan Rumusan Masalah ...

1.2.1. Identifikasi Masalah ...

1.2.2. Rumusan Masalah ...

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ...

1.4. Kegunaan Penelitian ...

1.4.1. Kegunaan Praktis ...

1.4.2. Kegunaan Akademis ...

1.5. Batasan Masalah ...

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian ...

(3)

vii

2.1.1. Pemakai Sistem Informasi... 11

2.1.2. Komponen Sistem Informasi... 11

2.2. Manajemen Aset...…... 13

2.2.1. Pengertian Manajemen ... 13

2.2.1. Pengertian Aset ... 14

2.2.3. Pengertian Manajemen Aset... 15

2.2.3.1 Manajemen Aset Tetap... 15

2.2.4. Klasifikasi Aset... 16

2.2.4.1. Aset Berdasarkan Bentuknya... 17

2.2.4.2. Aset Berdasarkan Karasteristik... 19

2.2.4.3. Aset Berdasarkan Sumber Dana... 22

2.2.3. Pengelolaan BMN... 24

2.3. Konsep Basis Data... ... 26

2.3.1. Pengertian Basis Data ... 27

2.3.2. Database Management Sistem (DBMS)... 28

(4)

viii

BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian ... 44

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 44

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 46

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 47

3.1.4. Deskripsi Tugas ... 48

3.2. Metode Penelitian ... 49

3.2.1. Desain Penelitian ... 50

3.2.2. Jenis Dan Metode Pengumpulan Data ... 50

3.2.2.1.Sumber Data Primer ... 50

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder ... 51

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem ... 52

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ... 52

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem ... 52

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 55

3.2.4. Pengujian Software ... 59

3.3. Analisis Sistem Yang Berjalan... 61

3.3.1. Analisis Dokumen... 61

3.3.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan... 64

3.3.2.1. Flow Map... 65

3.3.2.2. Diagram Konteks... 66

(5)

ix BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Perancangan Sistem... 70

4.1.1. Tujuan Perancangan Sistem ... 70

4.1.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan... 71

4.1.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan... 71

4.1.3.1. Flow Map... 73

4.1.3.2. Diagram Konteks... 73

4.1.3.3. Data Flow Diagram ... 76

4.1.3.4. Kamus Data ... 85

4.1.4. Perancangan Basis Data... 88

4.1.4.1. Normalisasi ... 88

4.1.4.2. Relasi Tabel ... 90

4.1.4.3. Entity Relationship Diagram ... 92

4.1.4.4. Struktur File ... 93

4.1.4.5. Kodifikasi ... 96

4.1.5. Perancangan Antar Muka ... 96

4.1.5.1. Struktur Menu ... 96

4.1.5.2. Perancangan Input ... 98

4.1.5.3. Perancangan Output ... 105

(6)

x

4.2.1. Implementasi Perangkat Lunak ... 107

4.2.2. Implementasi Perangkat Keras ... 107

4.2.3. Implementasi Basis Data ... 108

4.2.4. Implementasi Antar Muka ... 109

4.2.5. Implementasi Instalasi Program ... 111

4.2.6. Penggunaan Program ... 113

4.3. Pengujian ... 115

4.3.1. Rencana Pengujian... 116

4.3.2. Kasus dan Hasil Pengujian ... 117

4.3.3. Kesimpulan Hasil Pengujian ... 122

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 123

5.2. Saran ... 124

(7)

125

DAFTAR PUSTAKA

Al Fatta Hanif. 2007. Analisis & Perancangan Sistem Informasi untuk

Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern, Andi, Yogyakarta.

Doli D. Siregar. 2004. Manajemen aset: strategi penataan konsep pembangunan berkelanjutan secara nasional dalam konteks kepala daerah sebagai CEO's pada era globalisasi & otonomi daerah, Gramedia Pustaka Utama, Yogyakarta.

HM, Prof. Dr. Jogiyanto, MBA, Akt. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur, Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Kadir, Abdul. 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Andi, Yogyakarta.

Roger S. Pressman. 2001. Rekayasa Perangkat Lunak. Pendekatan Praktisi (Buku Satu), Andi, Yogyakarta.

Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

http://ranranfauzah.blogspot.com/2011/06/manajemen-aset-klasifikasi-aset.html diakses 16 Juni 2014 pukul 05:05 WIB

http://www.fakhrurozy.co.cc/2009/11/model-rekayasa-piranti-lunak-yang.html

diakses 20 Juni 2014 pukul 07:40 WIB

http://blog.re.or.id/perancangan-basis-data.htm diakses pada 20 Juni 2014 pukul 07:34 WIB

http://chilem-iam.blogspot.com/2009/10/sistem-informasi-sistem-adalah-suatu.html

(8)

i

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahhi robbil ‘alamin penulis ucapkan kehadirat Allah SWT

karena atas berkah, rahmat, hidayah serta lindungan-Nya, penulis dapat

menyelesaikan skripsi pada jenjang D-3 Universitas Komputer Indonesia

(UNIKOM) dengan judul “Sistem Informasi Manajemen Aset Hardware Di

PT. Pertamina (Persero) UPMs III Cabang Bandung”.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini belum dapat dikatakan

sempurna, dikarenakan kekurangan yang ada pada diri penulis dalam hal

keterbatasan pengetahuan dan pengalaman juga adanya beberapa kesulitan dalam

penyusunan ini. Namun berkat doa yang diberikan oleh beberapa pihak serta

kesabaran penulis sendiri, semua kesulitan tersebut dapat teratasi.

Dalam penulisan laporan ini, penulis menyadari telah melibatkan banyak

pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dalam penyelesaian laporan

ni. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang

(9)

ii

2. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc. Selaku Dekan Fakultas Teknik Dan

Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Syahrul Mauluddin, S.Kom., M.Kom. selaku Ketua Program Studi Sistem

Informasi Universitas Komputer Indonesia.

4. Yasmi Afrizal , S.Kom., M.Kom. selaku Dosen Wali.

5. Rauf Fauzan, S.Kom. M.Kom. selaku Dosen Pembimbing yang selalu

memberikan bimbingan, dukungan serta masukan yang terbaik.

6. Julian Chandra S.Kom, M.Kom. selaku dosen penguji yang telah memberikan

banyak masukan.

7. Seluruh Staf dan Dosen Universitas Komputer Indonesia.

8. Dharsono selaku narasumber dan karyawan di bagian IT Support PT.

Pertamina (Persero) UPMs III Cabang Bandung.

9. Keluarga penulis, Mama OomMaryati, Papa Irianto serta seluruh sanak

saudara yang selalu memberikan semangat dan kasih saying kepada penulis.

10. Rekan-rekan kelas MI-14 2011 dan rekan-rekan di Universitas Komputer

Indonesia yang telah memberikan bantuan dalam pertukaran informasi dan

pengetahuan selama ini.

Terima kasih atas semuanya, termasuk yang tidak disebutkan, baik secara

langsung maupun tidak langsung telah memberikan dukungan serta doa kepada

(10)

iii

membangun.

Akhir kata dengan segala kerendahan hati, semoga laporan skripsi ini

dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan. Semoga Allah SWT selalu

memberikan bimbingan dan kekuatan kepada kita semua. Amin.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bandung, 1 Juli 2014

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Penelitian

Gerak perkembangan teknologi senantitas terus berkembang dari waktu ke

waktu yang senantitasa pula sesuai dengan tuntutan kebutuhan hidup setiap

manusia. Hampir di segala bidang teknologi mempunyai peranan penting demi

memudahkan segala sesuatu masalah yang timbul dari berjalannya sebuah sistem.

Teknologi Informasi meruapakan salah satu terobosan teknologi yang sangat

membantu kebutuhan hidup manusia, selain menyediakan media informasi dari

berbagai bidang ilmu pengetahuan, teknologi informasi diharapkan menjadi media

yang dapat mengontrol kebutuhan serta keinginan setia para penggunanya.

Perusahan pemerintah adalah salah satu aspek yang ikut terkena dampak

dari berkembangnya teknologi informasi. Perusahaan pemerintahan pun kini

menuntut segala sesuatu berjalan dengan seefektif mungkin. Pada saat ini sudah

banyak perusahaan milik pemerintah yang memanfaatkan fungsi atau jasa dari IT

Support untuk menangani permasalahan yang berhubungan dengan software

maupun hardware yang dipakai oleh perusahaan tersebut, sehingga peran sistem

informasi dalam suatu perusahaan sangantlah dibutuhkan.

PT. Pertamina (Persero) UPMs III Cabang Bandung adalah sebuah

perusahaan cabang PERTAMINA yang bergerak dibagian pemasaran. Dalam hal

(12)

aset yang banyak khususnya di bidang IT. Tiap aset memiliki umur dan cara

perawatan yang berbeda-beda. Seiring dengan berjalannya waktu, masih banyak

masalah yang terjadi pada pengelolaan aset yang dimiliki.Mulai dari inventarisasi

yang belum jelas, belum adanya prosedur/SOP (Standard Operating procedure) penggunaan atau pemakaian aset dan belum adanya SOP dan sistem informasi

dari instansi paling bawah perusaahaan sampai ke pusat yang dapat membantu

dalam proses pengelolaan aset ini. Hal ini dapat menghambat, ini disebabkan

karena jika tidak ada sebuah sistem yang menginformasikan apakah ada alat yang

dipinjam atau dibutuhkan karyawan, maka mereka hanya memanggil/

menanyakannya pada staff IT yang hanya dikelola oleh satu orang.

Oleh karena itu, PT. Pertamina (Persero) UPMs III Cabang Bandung akan

membuat sistem informasi baru untuk menangani permasalahan dalam hal

pengelolaan dan pengontrolan aset IT yang kurang efektif, dengan cara merancang

sistem informasi yang lebih baik agar dapat memberikan kemudahan dalam

pengontrolan dan pengelolaan aset IT. Untuk itu PT. Pertamina (Persero) UPMs

III Cabang Bandung menginginkan sistem informasi baru yang akan dirancang

sesuai dengan kebutuhan yang telah diteliti, diharapkan dengan sistem informasi

yang baru dapat mendukung kinerja instansi secara menyeluruh. Berdasarkan

permasalahan-permasalahan ini penulis menetapkan Tugas Akhir ini dengan

judul:

”SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ASET HARDWARE DI PT.

(13)

1.2.1. Identifikasi Dan Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan, maka

penulis mencoba mengedintifikasi masalah, karena merupakan langkah pertama

dalam perancangan suatu sistem. Permasalahan - permasalahan yang terjadi di PT.

Pertamina (Persero) UPMs III Cabang Bandung adalah :

1. Sulitnya Mengelola Aset yang sudah ada.

2. Sulitnya Mengontrol Aset diakibatkan tidak terorganisirnya tata letak

alat/barang.

3. Tidak adanya sistem informasi manajemen aset, yang menyebabkan

lamanya pembuatan laporan aset secara periodik.

4. Tidak adanya penyimpanan data yang jelas sehingga sangat sulit untuk

melakukan pengelolaan data aset.

1.2.2. Rumusan Masalah:

1. Bagaimana sistem Manajemen Aset yang berjalan pada PT. Pertamina

(Persero) UPMs III Cabang Bandung.

2. Bagaimana perancangan sistem Manajemen Aset pada PT. Pertamina

(Persero) UPMs III Cabang Bandung yang akan dibuat.

3. Bagaimana pengujian sistem informasi Manajemen Aset pada PT.

Pertamina (Persero) UPMs III Cabang Bandung yang akan dibuat.

4. Bagaimana implementasi sistem informasiManajemen Aset pada PT.

(14)

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan penelitian yang diambil penulis dalam

penyusunan Skripsi, yaitu :

1.3.1 Maksud Penelitian

Perancangan Sistem informasi dengan judul Perancangan Sistem

Informasi Manajemen Aset pada PT. Pertamina (Persero) UPMs III Cabang

Bandung ini bermaksud untuk mengatasi segala permasalahan-permasalahan yang

timbul pada bagian pendataan barang milik perusahaan, serta menghasilkan

kebutuhan informasi yang lebih baik cepat, dan tepat untuk mendukung sistem

informasi di Manajemen Aset pada PT. Pertamina (Persero) UPMs III Cabang

Bandung yang lebih baik.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Dilihat dari adanya maksud di atas, maka dari itu perlu dibuatnya suatu

tujuan dari penelitian ini, diantaranya :

1. Untuk mengetahui sistem informasi pada PT. Pertamina (Persero)

UPMs III Cabang Bandung.

2. Untuk membuat perancangan sistem informasi Manajemen Aset pada

PT. Pertamina (Persero) UPMs III Cabang Bandung.

3. Untuk mempermudah pendataan dan pembuatan laporan pada PT.

Pertamina (Persero) UPMs III Cabang Bandung.

4. Untuk memberikan kemudahan kepada para karyawan yang ingin

mengetahui informasi aset yang dimilki oleh PT. Pertamina (Persero)

(15)

1.4. Kegunaan Penelitian

Untuk mempermudah penulis melakukan suatu pengembangan sistem

terhadapsel uruh metode,prosedur,d a n konseppekerjaan yang ada.Dengan

mengikuti metode-metode atau prosedur–prosedur maka pengembangan sistem

diharapkanakandapat diselesaikan dengan baik dan tepat.

Hasil penelitian ini diharapkan memiliki kegunaan sebagai berikut :

1.4.1. Kegunaan Praktis

a. Bagi Manajemen Aset pada PT. Pertamina (Persero) UPMs III Cabang

Bandung, melalui penelitian ini diharapkan dapa tmendapatkan

manfaat dan hasil dari perancangan sistem informasi yang dibuat.

b. Bagi karyawan,akan lebih mudah dalam pencarian informasidan

kenyamanan dalam mengakses informasi mengenai Aset di PT.

Pertamina (Persero) UPMs III Cabang Bandung.

1.4.2. Kegunaan Akademis

a. Kegunaan akademis bagi jurusan sistem informasi sebagai sumbangsih

pemikiran ilmiah dari ilmu yang telah didapat selama mempelajari

seluruh matakuliah dari jurusan sistem informasi. Dengan demikian

terdapat penerapan langsung antara dunia kerjadengan ilmu yang

didapat pada bangku perkuliahan.

b. Bagi peneliti, berguna untuk melatih keterampilan dan menerapkan

pengetahuan yang telah diperoleh di bidang ilmu sistem informasi, dan

menambah pemahaman melalui studi evaluasi perancangan sistem

(16)

c. Bagi penulis,sistem informasi ini dapat berguna bagi penulis sendiri

untuk dikembangkan lebih lanjut lagi suatu saat nanti dan sebagai

bahan refensi bagi penulis lain.

1.5. Batasan Masalah

Sesuai dengan permasalahan yang terjadi dan agar permasalahan yang

dipecahkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai,maka batasan permasalahan

dalam tugas akhir ini yaitu:

1. Data yang akan dimasukan berupa aset – aset milik perusahaan yang

jenisnya sudah ditentukan yaitu hardware dan software.

2. Sistem informasi ini melakukan pengelolaan dataaset, data jenis aset,

data aset yang dibeli, data aset yang dijual, data usia aset, data tempat

penyimpanan aset.

3. Sistem informasi ini mampu menghasilkan laporan jumlah aset

perusahaan, laporan tempat penyimpanan aset, laporan usia penyewaan

aset dan laporan penerimaan dan laporan pengadaan aset perusahaan.

4. Penelitian terhadap sistem informasi ini dilakukan di PT. Pertamina

(Persero) UPMs III Cabang Bandung.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam menunjang keakuratan dan keabsahan data maka peneliti

mencantumkan :

1. Lokasi

(17)

UPMs III Cabang Bandung, Jalan Wirayudha No. 1 Bandung.

2. Waktu penelitian

Waktu yang dibutuhkan untuk penelitian selama sekitar 3 bulan, adapun

tahap perinciannya sebagai berikut :

Tabel 1.1.Waktu/Jadwal Penelitian

Kegiatan

2014

April Mei Juni

Survey Objek

Penelitian

Pengumpulan

Data

Mengidentifikasi

Kebutuhan Sistem

Perancangan Prototype

Sistem

Pengujian

Prototype Sistem

Implementasi

(18)

1.7. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, pembatasan

masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian

dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini berisi tinjauan pustaka bagi teori-teori yang mendasari, relevan dan

terkait dengan subyek dan permasalahan yang dihadapi dalam penyusunan

Laporan Tugas Akhir.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini berisi gambaran umum dan sejarah tempat penelitian, metode yang

digunakan, data yang diperlukan, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik

analisa data dan hipotesa.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini menjelaskan tentang analisis terhadap masalah yang sedang diteliti,

yaitu berupa aliran data dan informasi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran dari penulis dalam pembuatan desain

(19)

9

LANDASAN TEORI

Landasan teori diperoleh dari studi literatur. Studi literatur diperlukan

untuk mengeksplorasi teori-teori yang diperlukan dalam menyelesaikan tugas

akhir ini. Fungsi dari teori adalah sebagai alat untuk mencapai satuan pengetahuan

yang sistematis. Dengan demikian teori sangat penting dalam memperjelas

pengetahuan sebagai dasar organisasi pemikiran.

2.1. Konsep dasar Sistem

Pada subbab ini penulis akan memaparkan beberapa teori-teori yang

berkenaan dengan sistem informasi.

2.1.1. Definisi Sistem

Sistem merupakan satu kesatuan dari beberapa subsistem atau elemen

definisi yang menekankan pada komponen atau elemennya. Definisi sistem

menekankan pada komponennya menerangkan bahwa sistem adalah

komponen-komponen yang saling berinteraksi, dimana masing-masing bagian tersebut dapat

bekerja secara sendiri-sendiri atau bersama-sama serta saling berhubungan

membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat

(20)

2.1.2. Karakteristik Sistem

Menurut (Jogiyanto: 2005). Suatu sistem mempunyai karakteristik atau

sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai :

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang

artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Komponen- komponen

sistem yang atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau

bagian-bagian dari sistem.

2. Batas Sistem

Batasan sistem (Boundary) merupakan daerah yang membatasi antara

suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas

sistem ini memungkinkan satu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas

suatu sistem merupakan ruang lingkup dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem

yang mempengaruhi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat

menguntungkan dan dapat juga merugikan sistem tersebut.

4. Penghubung Sistem

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem

(21)

mengalir dari subsistem ke subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari suatu

subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem yang lainnya dengan

melalui penghubung.

5. Masukan (Input)

Input merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk menerima

seluruh masukan data, dimana masukan tersebut dapat berupa jenis data, frekuensi

pemasukan data dan sebagainya.

6. Keluaran (Output)

Output merupakan elemen dari sistem yang bertugas untuk mengolah atau

memproses seluruh masukan data menjadi suatu informasi yang lebih berguna.

7. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah

masukan menjadi keluaran.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Sasaran dari sistem

sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang

akan dihasilkan sistem.

2.1.3. Definisi Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi

manajemen di dalam pengambilan keputusan. Informasi dapat diperoleh dari

(22)

systems atau information processing systems atau information-generating

systems. Menurut (Jogiyanto :2008 ) pengertian informasi adalah data yang diolah

menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.

2.1.4. Definisi Sistem Informasi

Menurut (Jogiyanto : 2005). Telah diketahui bahwa informasi merupakan

hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan.

Pertanyaannya adalah darimana informasi tersebut bisa didapatkan?. Informasi

dapat diperoleh dari sistem informasi (information system) atau disebut juga

dengan processing systems atau information processing system atau

information-generating systems.

Sistem informasi didefenisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe

Davis sebagai berikut :

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,

bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi

terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan

(building block), yaitu blok masukan (input block), blok model (model block),

blok keluaran (output block), blok teknologi (technology block), blok basis data

(database block), dan blok kendali (controls block). Sebagai suatu sistem, keenam

blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya

(23)

1. Blok Masukan

Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini

termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan,

yang berupa dokumen-dokumen dasar.

2. Blok Model

Blok ini merupakan kombinasi prosedur, logika dan model matematika

yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan

cara tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi

yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan

menajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem informasi.

Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan

mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu

pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari tiga bagian

utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak (software), dan

(24)

5. Blok Basis Data

Basis data (database) merupakan kumpulan dari data-data yang

berhubungan antara satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras

komputer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Organisasi

basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya.

Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket

yang disebut dengan DBMS (Database Management System).

6. Blok kendali

Beberapa pengendalian perlu dirancang dan ditetapkan untuk meyakinkan

bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur

terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

2.2 Manajemen Aset

Manajemen aset merupakan suatu ilmu yang dibutuhkan bagi setiap

entitas/instansi/organisasi. Dengan penerapan manajemen aset maka setiap entitas

bisa memanfaatkan aset yang mereka miliki dengan optimal/sesuai dengan

tupoksinya. Untuk mengoptimalkan aset tersebut maka alangkah lebih baik

dijelaskan terlebih dahulu pengertian dari manajemen, aset, dan manajemen aset.

2.2.1. Pengertian Manajemen

Menurut Draft yang diterjemahkan oleh (Tarnujaya & Shirly : 2006)

Manajemen (management) adalah pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang

efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan

(25)

proses, efektif, dan efisien, sesuai dengan pendapat (Robbins & David :2004)

“The term management refers to the process of getting things done, effectively

and efficiently, through and with other people”. Istilah proses dalam manajemen

yang di maksud Robbins & David disini adalah langkah-langakah dan kegiatan

utama yang dilakukan oleh seorang manajer. Selanjutnya istilah efisien dalam

manajemen disini adalah melakukan pekerjaan dengan benar dan mencapai tujuan

organisasi. Sedangkan istilah efisien dalam manajemen melakukan tugas dengan

benar yang mana mengacu pada hubungan antara input dan output.

2.2.2. Pengertian Aset

Menurut (Siregar : 2004) Pengertian aset secara umum adalah barang

(thing) atau sesuatu barang (anything) yang mempunyai nilai ekonomi (economic

value), nilai komersil (commercial value) atau nilai tukar (exchange value) yang

dimiliki oleh badan usaha, instansi atau individu. Ada dua jenis aset yaitu aset

berwujud (tangible) dan aset tidak berwujud (intangible). Sedangkan pengertian

Aset negara menurut (Siregar : 2004) adalah bagian dari kekayaan negara atau

harta kekayaan negara (HKN) yang terdiri dari barang bergerak atau barang tidak

bergerak yang dimiliki, dikuasai oleh Instansi Pemerintah, yang sebagian atau

seluruhnya dibeli atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

serta dari perolehan yang sah, tidak termasuk kekayaan negara yang dipisahkan

(dikelola BUMN) dan kekayaan Pemerintah Daerah. (Hariyono:2007) dalam

Modul Diklat Teknis Manajemen Aset Daerah berpendapat bahwa “Aset (Asset)

(26)

bergerak, baik yang berwujud (tangible) maupun yang tidak berwujud (intangible)

yang tercakup dalam aktiva/kekayaan atau harta kekayaan dari suatu instansi,

organisasi, badan usaha atau individu.” Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24

tahun 2005, tentang Standar Akuntansi Pemerintah menyatakan bahwa:

Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh

pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat

ekonomi dan/atau sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh

pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dengan satuan uang, termasuk

sumber daya non keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi

masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan sejarah

dan budaya.

2.2.3. Pengertian Manajemen Aset

Menurut Danylo dan A. Lemer (dalam Hariyono:2007) Manajemen Aset

adalah suatu metodologi untuk mengalokasikan kebutuhan secara lebih efisien.

Menurut McKellar (dalam Hariyono : 2007) Manajemen aset dapat didefinisikan

sebagai proses pengambilan keputusan dan implementasi yang berkaitan dengan

akuisisi, penggunaan, dan pembuangan properti real. Definisi manajemen

aset menurut Siregar (2004) “Manajemen Aset merupakan salah satu profesi atau

keahlian yang belum sepenuhnya berkembang dan populer di lingkungan

(27)

2.2.4. Klasifikasi Aset

Dalam manajemen aset, aset diklarifikasikan kedalam beberapa jenis.

Untuk mengetahui klasifikasi aset bisa dilihat berdasarkan bentuknya, aset

berdasarkan karakteristik, aset berdasarkan sumber dana dan aset berdasarkan

pandangan dari segi hukum.

2.2.4.1 Aset Berdasarkan Bentuknya

Dalam (Hermanto:2009), dijelaskan bahwa aset diklasifikasikan

berdasarkan bentuknya dibagi atas 2 jenis, yaitu aset berwujud (tangible) dan aset

tidak berwujud (intangible).

Bentuk Aset

Tabel 2.1 Aset Berdasarkan Bentuk

No Bentuk Aset Aset

Sistem Organisasi (Tujuan, Visi, dan Misi)

Hak Cipta (Patent), Kualitas (Quality)

Nama Baik/Citra (Goodwil), Budaya ( Culture)

Sikap, Hukum,Pengetahuan,Keahlian (Capacity)

Perjanjian (Contract),Motivasi (Motivation)

(28)

a. Aset Berwujud (Tangible)

Bentuk aset tangible (berwujud) adalah aset yang keadaannya benar-benar

ada dan dapat dilihat volume, bentuk, ukuran, berat, dimana mempunyai masa

manfaat lebih baik dari dua belas bulan untuk digunakan dalam kegiatan

pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Bentuk aset berwujud

yaitu bangunan, infrastruktur, mesin/peralatan dan fasilitas.

b. Aset tidak berwujud (intagible)

Aset intangible (tidak berwujud), adalah aset non keuangan yang dapat di

identifikasikan dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan

dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya

termasuk hak atas kekayaan intelektual. Bentuk aset yang tidak berwujud

adalah sistem organisasi (tujuan, visi, dan misi), patent (hak

cipta), quality (kualitas), goodwill (nama baik /citra) , culture (budaya)

, capacity (sikap, hukum, pengetahuan, keahlian), contract (perjanjian)

dan motivation (motivasi).

2.2.4.2 Aset Berdasarkan Karakteristik

Menurut Sutrisno (2004) aset dibedakan berdasarkan karakteristiknya di

bagi menjadi tiga jenis, antara lain tingkat kebutuhan, kepemilikan dan

(29)

Karakteristik Aset

Tabel 2.2 Aset Berdasarkan Karasterisktik

No Karakteristik Aset Kategori

1 Tingkat Kebutuhan

Semi Private atau Semi Public

Public

Karakteristik aset berdasakan kebutuhan ada 4 kategori, yaitu Basic,

important, supporting, dan optional. Aset sebagai fungsi basic (kebutuhan dasar)

yaitu suatu aset harus dipenuhi agar dapat mencapai suatu tujuan yang telah di

tetapkan. Important (penting), yaitu sesuatu aset yang keberadaannya dapat

digunakan untuk memperlancar dalam pencapaian tujuan dengan hasil yang lebih

optimal, serta keberadaannya sangat penting pada waktu-waktu

tertentu. Supporting (mendukung), yaitu sesuatu aset yang dapat mendukung atau

(30)

tertentu. Sedangkan Optional (pilihan), yaitu suatu aset yang bersifat pilihan, jika

aset tersebut tidak ada pun tidak akan menghambat dalam mencapai suatu tujuan.

Karakteristik aset berdasarkan pengguna dapat dikelompokan menjadi 3

kategori yaitu aset private, semi public/semi private, dan public.

Aset private merupakan aset yang penggunaannya terbatas hanya oleh pemiliknya

saja. Aset semi public/semi private, penggunanya yaitu kelompok organisasi yang

telah memenuhi persyaratan tertentu untuk dapat menggunakan aset tersebut.

Sedangkan aset public hanya digunakan oleh masyarakat umum.

Karakteristik aset berdasarkan kepemilikan dapat dikelompokkan

berdasarkan menjadi 3 kategori yaitu own, partnership, dan public. Kepemilikan

aset berdasarkan own, jika pemiliknya bersifat individual.

Kepemilikan partnership, yaitu yang dimiliki oleh individu dan pemerintah.

Sedangkan aset berdasarkan kepemilikan public, yaitu aset yang diperuntukkan

bagi seluruh masyarakat umum.

2.2.4.3 Aset Berdasarkan Sumber Dana

Dilihat dari Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2006 tentang

pengelolaan barang milik negara/daerah (BMN/D), aset berdasarkan sumber

perolehan dananya dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu aset negara (barang milik

negara) dan aset daerah (barang milik daerah). Peraturan Pemerintah Nomor 6

tahun 2006 tentang pengelolaan barang milik negara/daerah (BMN/D),

menyebutkan bahwa Barang milik negara adalah semua barang yang dibeli atau

(31)

yang diperoleh dari pendapatan lainnya yang sah yaitu barang yang diperoleh dari

hibah/sumbangan atau yang sejenis, barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan

dari perjanjian/kontrak, barang yang diperoleh berdasarkan ketentuan

undang-undang atau barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah

memperoleh kekuatan hukum tetap.

Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2006 tentang pengelolaan barang

milik negara/daerah (BMN/D), menyebutkan bahwa BMD adalah semua barang

yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD atau berasal dari perolehan lainnya

yang sah. Barang yang diperoleh dari pendapatan lainnya yang sah yaitu barang

yang diperoleh dari hibah/sumbangan atau yang sejenis, barang yang diperoleh

sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak, barang yang diperoleh berdasarkan

ketentuan undang-undang atau barang yang diperoleh berdasarkan putusan

pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

2.3 Konsep Basis Data

Hampir disemua aspek pemanfaatan perangkat komputer dalam sebuah

organisasi atau perusahaan senantiasa berhubungan dengan basis data. Perangkat

komputer dalam suatu organisasi atau perusahaan biasanya digunakan untuk

menjalankan fungsi pengolahan sistem informasi, yang dewasa ini sudah menjadi

suatu keharusan demi untuk meningkatkan efisiensi, daya saing, dan kecepatan

operasional perusahaan.

2.3.1 Pengertian Basis Data

(32)

Kumpulan dari data-data yang berhubungan antara satu dengan yang

lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan digunakan perangkat lunak

untuk memanipulasinya. Basis data merupakan salah satu komponen yang penting

dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi

bagi para pemakai. (Fathansyah :2007).

Tujuan dari desain basis data adalah untuk menentukan data-data yang

dibutuhkan dalam sistem, sehingga informasi yang dihasilkan dapat terpenuhi

dengan baik. Perancangan database yang digunakan adalah untuk memudahkan

dalam mengetahui file-file database yang digunakan dalam perancangan sistem,

sekaligus untuk mengetahui hubungan antara file dari database tersebut.

Ada beberapa istilah atau definisi yang digunakan dalam sistem manajemen basis

data, antara lain :

a. Entitas (entity) : Orang, tempat, kejadian (konsep) yang informasinya direkam.

b. Atribut : Setiap entitas mempunyai atribut atau sebutan untuk mewakili suatu

entitas.

c. Data Value (Nilai / isi data) : Data aktual informasi yang disimpan pada tiap

data.

d. Record / Tuple : Kumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan, yang

menginformasikan suatu entitas secara lengkap.

e. File : Kumpulan record yang mempunyai panjang elemen yang sama, atribut

(33)

f. Database : Kumpulan file-file yang mempunyai kaitan antara file-file dengan

file lainnya sehingga membentuk satu bangunan data untuk menginformasikan

satu perusahaan atau instansi dalam batasan tertentu.

g. Database Management Sistem (DBMS) : Kumpulan file yang saling berkaitan

bersama dengan program untuk pengelolaannya. Database adalah kumpulan

datanya, sedangkan program pengelolanya berdiri sendiri dalam satu paket

program komersial untuk membaca data, mengisi data, menghapus data,

melaporkan data, dalam database.

2.3.2 Database Management System (DBMS)

Definisi DBMS pada sejumlah literartur sangatlah bervariasi. Secara

umum, DBMS diartikan sebagai suatu program komputer yang digunakan untuk

memasukkan, mengubah, menghapus, memanipulasi, dan memperoleh data atau

informasi dengan praktis dan efisien. DBMS dapat menjadi alternatif penggunaan

secara khusus untuk aplikasi, semisal penyimpanan data dalam field dan menulis

kode aplikasi yang spesifik untuk pengaturannya. (Fathansyah (2007), Basis

Data).

Diperlukan suatu sistem untuk diintegrasikan data file kedalam suatu file

sehingga bisa melayani berbagai user yang berbeda. Perangkat keras dan lunak

serta prosedur yang mengelola database merupakan suatu database manajemen

sistem. DBMS memungkinkan untuk membentuk dan meremajakan file-file,

memilih, mendatakan dan menyortir data, dan untuk menghasilkan laporan-

(34)

1. Menyediakan sistem access cepat.

2. Mengurangi kerangkapan data atau redudancy data.

3. Memungkinkan adanya updating secara bersama.

4. Menyediakan sistem yang memungkinkan dilakukannya pengembangan

terhadap database.

5. Memberikan perlindungan dari pihak pemakai yang tidak berhak

2.3.3 Keunggulan DBMS

Dibandingkan dengan sistem yang berbasis kertas, DBMS memiliki 4 keunggulan

:

1. Kepraktisan : Sistem yang berbasis kertas akan menggunakan kertas yang

sangat banyak untuk menyimpan informasi, sedangkan DBMS menggunakan

media penyimpan sekunder yang berukuran kecil tetapi padat informasi.

2. Kecepatan : Mesin dapat mengambil atau mengubah data jauh lebih cepat

daripada manusia.

3. Mengurangi kejemuan : Orang cenderung menjadi bosan kalau melakukan

tindakan-tindakan berulang yang menggunakan tangan (misalnya harus mengganti

suatu informasi).

4. Kekinian : Informasi yang tersedia pada DBMS akan bersifat mutakhir dan

(35)

2.3.4 Komponen DBMS:

DBMS memiliki macam komponen yang digunakan untuk mengelola dan

mengorganisasikan data, yaitu:

1. File Manager, yang mengelola ruang dalam disk dan struktur data yang dipakai

untuk merepresentasikan informasi yang tersimpan dalam disk.

2. Database Manager, yang menyediakan interface antara data low-level yang ada

di basis data dengan program aplikasi dan query yang diberikan ke sistem.

3. Query Processor, yang menterjemahkan perintah-perintah dalam query

language ke perintah low-level yang dapat dimengerti oleh database manager.

4. DML Precompiler, yang mengkonversi perintah DML yang ditambahkan dalam

sebuah program aplikasi ke prosedur normal dalam bahasa induk.

5. DDL Compiler, yang mengkonversi perintah-perintah DDL ke dalam

sekumpulan tabel yang mengandung metadata. Tabel-tabel ini kemudian disimpan

dalam kamus data.

2.3.5 Alat Bantu Analisis 2.3.5.1 FlowMap

Flowmap merupakan aliran dokumen-dokumen yang dari entitas satu ke

entitas yang lain untuk selanjutnya menjadi bahan pemrosesan dan akan terlihat

(36)

2.3.5.2 Diagram Kontek

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan

menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level

tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari

sistem. Ia akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi

oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks

hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.

Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang

akan dibuat. Secara kalimat, dapat dikatakan bahwa diagram konteks ini berisi

“siapa saja yang memberi data (dan data apa saja) ke sistem, serta kepada siapa

saja informasi (dan informasi apa saja) yang harus dihasilkan sistem.” Jadi, yang

dibutuhkan adalah Siapa saja pihak yang akan memberikan data ke sistem, data

apa saja yang diberikannya ke sistem, kepada siapa sistem harus memberi

informasi atau laporan, dan apa saja isi atau jenis laporan yang harus dihasilkan

sistem. Kata “Siapa” di atas dilambangkan dengan kotak persegi (disebut dengan

terminator), dan kata “apa” di atas dilambangkan dengan aliran data (disebut

dengan data flow), dan kata “sistem” dilambangkan dengan lingkaran (disebut

dengan process). (Al-bahra Bin Ladjamudin (2005), Analisis dan Desain Sistem Informasi).

(37)

Data Flow Diagram adalah suatu jaringan dari proses dengan tempat

penyimpanan data serta dihubungkan satu dengan lainnya, atau kumpulan

simbol-simbol yang menggambarkan jalannya aliran data dari sistem atau suatu diagram

yang mudah dimengerti dan merupakan suatu gambaran mengenai tata letak

lokasi dan semua kegiatan-kegiatan dan aktivitas yang terjadi di dalam proses

aktivitas tersebut.

Beberapa simbol yang di pergunakan dalam Data Flow Diagram (DFD) antara lain:

a. External entity (kesatuan luar) atau boundary (batas sistem)

Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan

suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input dan menghasilkan output kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan kesatuan (entity) dilingkungan luar sistem yang dapat berupa orang,

organisasi, atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan

memberikan input atau menerima output dari sistem.

b. Data Flow (arus data)

Data Flow (arus data) di DFD diberi simbol panah. Arus data ini mengalir

diantara proses, simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external entity). Arus data ini menunjukan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem

atau hasil dari proses sistem.

(38)

Suatu proses adalah suatu kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang,

mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk

menghasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Setiap proses harus diberi

penjelasan yang lengkap meliputi identifikasi proses, nama proses dan pemroses.

d. Data Store (simpanan data)

Data Store (simpanan data) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa, suatu file atau database di sistem komputer, suatu arsip atau catatan

manual, suatu kotak tempat data dimeja seseorang, suatu tabel acuan manual, dan

suatu agenda atau buku.

2.3.5.4 Kamus Data

Kamus data adalah katalog fakta tentang data kebutuhan-kebutuhan

informasi dari suatu sistem informasi. Dengan kamus data analisis sistem dapat

mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Pada tahap analisis

sistem, kamus data digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem

dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir ke sistem. Pada tahap

perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di DFD.

Kamus data tidak menggunakan notasi grafik sebagaimana halnya DFD. Kamus

data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengerti aplikasi secara presisi,

(39)

tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses (Al-bahra Bin Ladjamudin

(2005), Analisis dan Desain Sistem Informasi).

Cara mendefinisikan kamus data adalah:

1. Menggambarkan arti aliran data atau penyimpanan yang ditunjukan dalam

Diagram Flow Diagram.

2. Menggambarkan komponen dari kumpulan data yang mengalir, yaitu kumpulan

komponen yang mengkin bisa dipecahkan menjadi data elementer.

3. Menggambarkan data yang tersimpan.

4. Menentukan nilai di bagian elementer dari informasi yang relevan Diagram Flow Diagram dan file.

2.3.5.5 Normalisasi

Menurut Marlinda (2004:115) normalisasi merupakan ”proses

pengorganisasian file untuk menghilangkan grup elemen yang berulang menjadi

tabel-tabel yang menunjukkan entity dan relasinya”. Pada proses ini selalu dituju

pada beberapa kondisi apakah ada kesulitan pada saat menambah (insert),

menghapus (delete), mengubah (update), membaca (retrieve) pada suatu

database. Bila ada kesulitan pada pengujian tersebut maka relasi dapat dipecahkan

pada beberapa tabel lagi dengan kata lain perancangan yang dilakukan belum

mendapat suatu database yang optimal.

(40)

2.3.5.6 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model diagram yang menyatakan keterhubungan suatu entity dengan entity yang lain. Atau juga dapat

dikatakan sebagai sebuah teknik untuk menggambarkan informasi yang

dibutuhkan dalam sistem dan hubungan antar data-data tersebut. Secara

terjemahan dalam bahasa Indonesia, Entity Relationship Diagram adalah diagram

relasi atau keterhubungan entitas. Dari model Entity Relationship Diagram akan didapatkan data-data yang dibutuhkan sistem. Dengan begitu maka akan

didapatkan pula kejelasan aktivitas yang dilakukan dalam sistem.

Didalam Entity Relationship Diagram (ERD) dikenal beberapa komponen, yaitu

sebagai berikut :

1. Entitas

Entitas adalah suatu objek yang memiliki hubungan dengan objek lain. Didalam

ERD digambarkan dengan bentuk persegi panjang.

2. Hubungan

Dimana entitas dapat berhubungan dengan entitas lain, hubungan ini disebut

dengan entity relationship yang digambarkan dengan garis. Ada empat bentuk relasi dasar pada database, yaitu :

a. One-to-One artinya satu data memiliki satu data pasangan.

(41)

c. Many-to-One artinya beberapa data memiliki satu data pasangan.

d. Many-to-Many artinya beberapa data memiliki beberapa data pasangan.

3. Atribut

Atribut adalah elemen dari entitas yang berfungsi sebagai deskripsi karakter

entitas dan digambarkan dengan bentuk elips.

2.3.5.7 Relasi Tabel

Proses relasi antar file merupakan gabungan antar file yang memiliki

primary key (kunci utama) yang sama, sehingga file-file tersebut menjadi satu kesatuan yang dihubungkan oleh field (atribut) kunci tersebut. Pada proses ini

elemen-elemen data dikelompokkan menjadi satu file database beserta entitas dan hubungannya.

2.4 Client Server

Dalam jaringan komputer terdapat dua tipe jaringan, yaitu model Peer to

Peer dan model client-server. Tipe jaringan yang diterapkan dalam sistem ini adalah model jaringan client-server.

Dalam buku “Jaringan Komputer, Irawan, Budhi (2005)”, sistem client -

server mempunyai dua komponen utama yaitu komputer client dan komputer

server. Server merupakan komputer induk yang melakukan pemrosesan terbanyak

(42)

workstation yang melakukan pengiriman permintaan- permintaan data pada server

kemudian menampilkan data tersebut pada interface aplikasi yang dimilikinya. Selain itu client juga mempunyai kemampuan untuk mengubah atau menghapus

data itu.

Sistem client - server merupakan suatu sistem client komputer yang melibatkan proses - proses client yang meminta suatu pelayanan data kepada

komputer server yang menyediakan layanan data tersebut. Sehingga client

maupun server sama - sama melakukan pekerjaan. Dengan adanya kombinasi

client (Frontend) dan server (back-end) ini maka kumpulan dari modul - modul program tidak dieksekusi dalam memori yang sama namun terbagi dalam

komputer client - server.

Hal ini menjadikan konfigurasi bagi komputer client dan komputer server

bias berbeda seperti kapasitas memori, kecepatan prosesor atau alat masukan dan

keluaran yang disesuaikan dengan fungsi kerja dari elemen - elemen tersebut.

Bagi server yang menjalankan tugas pengelolaan suatu database digunakan suatu konfigurasi yang khusus menangani tugasnya tersebut dengan sistem operasi yang

dikhususkan bagi server seperti windows NT server, windows 2000 server,

sedangkan komputer client menggunakan konfigurasi yang umum bagi sebuah

komputer desktop yang terhubung ke jaringan dengan sistem operasi seperti

windows 98, windows ME, windows Xp dan lain - lain. (Budhi Irawan (2005), Jaringan Komputer).

2.5. Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung adalah perangkat lunak yang digunakan

(43)

beberapa perangkat lunak pendukung antara lain :

2.5.1. HTML

WWW atau yang biasa disebut dengan web saja, bekerja dengan

menggunakan teknologi yang disebut hypertext, yang kemudian dikembangkan

menjadi suatu protokol aplikasi yang disebut HTTP (Hyper Text Transfer Protocol). Dengan adanya fasilitas ini menjadi web sebagai salah satu aplikasi yang paling luwes menjelajahi internet. Dengan menggunakan

WWW, pengaksesan beragam sumber informasi di internet dapat dilakukan

melalui suatu cara yang menggabungkan beberapa jenis representasi dan

metode pengaksesan informasi dan menyajikannya dalam beragam bentuk

informasi seperti text, grafik, suaru, animasi, video dan sebagainya.

2.5.2. PHP

PHP merupakan script untuk pemograman script WEB server-side,

script yang membuat dokumen HTML secara on the fly, dokumen HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat

dengan menggunakan adetitor teks atau editor HTML.

(44)

2.5.3. MySQL

MySQL merupakan sebuah software database yang termasuk paling popular dilingkungan Linux, kepopuleran ini karena ditunjang

performansi query dari data basenya yang saat itu bisa dikatakan paling cepat dan jarang bermasalah.

Berangkat dari software yang shareware MySQL popular kini mulai

versi 3.23 MySQL menjadi software open source yang berarti free. MySQL telah tersedia dilingkungan windows, dipasang pada direktori c:\mysql\bin, adalah

direktori yang berisi daftar modul executable dari software MySQL.

2.5.4. Java Script

JavaScript adalah nama implementasi Netscape Communications Corporation untuk ECMAScript standar, suatu bahasa skrip yang didasarkan

pada konsep pemrograman berbasis prototipe. Bahasa ini terutama terkenal

karena penggunaannya di situs web (sebagai JavaScript sisi klien) dan juga

digunakan untuk menyediakan akses skrip untuk objek yang dibenamkan

(embedded) di aplikasi lain. Walaupun memiliki nama serupa, JavaScript

hanya sedikit berhubungan dengan bahasa pemrograman Java, dengan

kesamaan utamanya adalah penggunaan sintaks C.

2.5.5. Macromedia Dreamweaver 8

Macromedia Deamweaver 8 adalah sebuah software web design yang

(45)

Dreamweaver memiliki satu jendela mini yang disebut HTML source tempat

kode-kode HTML tertulis. Setiap kali kita mendesain website seperti menulis kata-kata, meletakkan gambar, membuat tabel, dan proses lainnya. Tag-tag

HTML akan tertulis secara langsung mengiring proses pengaturan website, artinya kita memiliki kesempatan untuk mendesain website sekaligus mengenal tag-tag HTML yang membangun website itu sendiri. Di dalam Macromedia

Deamweaver 8 ini juga dapat berkaitan dengan pengkodean dan fitur seperti

(46)

36

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis melakukan penelitian pada

bagian IT Support PT. Pertamina (Persero) UPMs III Cabang Bandung. Yang

beralamat di Jalan Wirayudha no. 01 Kota Bandung, penelitian di fokuskan pada

Sistem Informasi Manajemen Aset yang ada di PT. Pertamina (Persero) UPMs III

Cabang Bandung.

3.2.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Tonggak-tonggak sejarah berdirinya PT PERTAMINA (PERSERO)

sebagai Perusahaan BUMN sejak tahun 1957 hingga berubah status hukum

menjadi Perusahaan Perseroan Terbatas (PERSERO). Pada 1950-an, ketika

penyelenggaraan negara mulai berjalan normal sesuai perang mempertahankan

kemerdekaan, Pemerintah Republik Indonesia mulai menginventarisasi

sumber-sumber pendapatan negara, diantaranya dari minyak dan gas. Namun saat itu,

pengelolaan ladang-ladang minyak peninggalan Belanda terlihat tidak terkendali

dan penuh dengan sengketa. Di Sumatera Utara misalnya, banyak

perusahaan-perusahaan kecil saling berebut untuk menguasai ladang-ladang tersebut.

Pada tahun 1960, PT PERMINA direstrukturisasi menjadi PN PERMINA

sebagai tindak lanjut dari kebijakan Pemerintah, bahwa pihak yang berhak

(47)

Peraturan Pemerintah yang dikeluarkan Presiden pada 20 Agustus 1968, PN

PERMINA yang bergerak di bidang produksi digabung dengan PN PERTAMIN

yang bergerak di bidang pemasaran guna menyatukan tenaga, modal dan sumber

daya yang kala itu sangat terbatas. Perusahaan gabungan tersebut dinamakan PN

Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Nasional (PERTAMINA).

Untuk memperkokoh perusahaan yang masih muda ini, Pemerintah

menerbitkan Undang-Undang No. 8 tahun 1971, dimana di dalamnya mengatur

peran PERTAMINA sebagai satu-satunya perusahaan milik negara yang

ditugaskan melaksanakan pengusahaan migas mulai dari mengelola dan

menghasilkan migas dari ladang-ladang minyak di seluruh wilayah Indonesia,

mengolahnya menjadi berbagai produk dan menyediakan serta melayani

kebutuhan bahan bakar minyak dan gas di seluruh Indonesia.

Seiring dengan waktu, menghadapi dinamika perubahan di industri

minyak dan gas nasional maupun global, Pemerintah menerapkan

Undang-Undang No. 22/2001. Paska penerapan tersebut, PERTAMINA memiliki

kedudukan yang sama dengan perusahaan minyak lainnya. Penyelenggaraan

kegiatan bisnis PSO tersebut akan diserahkan kepada mekanisme persaingan

usaha yang wajar, sehat, dan transparan dengan penetapan harga sesuai yang

berlaku di pasar. Pada 10 Desember 2005, sebagai bagian dari upaya menghadapi

persaingan bisnis, PT PERTAMINA mengubah logo dari lambang kuda laut

menjadi anak panah dengan tiga warna dasar hijau-biru-merah. Logo tersebut

menunjukkan unsur kedinamisan serta mengisyaratkan wawasan lingkungan yang

(48)

Selanjutnya pada 20 Juli 2006, PT PERTAMINA mencanangkan program

transformasi perusahaan dengan 2 tema besar yakni fundamental dan bisnis.

Untuk lebih memantapkan program transformasi itu, pada 10 Desember 2007

PT PERTAMINA mengubah visi perusahaan yaitu, “Menjadi Perusahaan Minyak

Nasional Kelas Dunia”. Menyikapi perkembangan global yang berlaku,

PERTAMINA mengupayakan perluasan bidang usaha dari minyak dan gas

menuju ke arah pengembangan energi baru dan terbarukan, berlandaskan hal

tersebut di tahun 2011 Pertamina menetapkan visi baru perusahaannya yaitu,

“Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia”.

3.2.2. Visi dan Misi Perusahaan

3.2.2.1. Visi Perusahaan

Visi: Menjadi Perusahaan Energi Nasional Kelas Dunia. Untuk

mewujudkan Visi Perseroan sebagai perusahaan kelas dunia, maka Perseroan

sebagai perusahan milik Negara turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan

program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada

umumnya, terutama di bidang penyelenggaraan usaha energi, yaitu energi baru

dan terbarukan, minyak dan gas bumi baik di dalam maupun di luar negeri serta

kegiatan lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha di bidang energi, yaitu

energi baru dan terbarukan, minyak dan gas bumi tersebut serta pengembangan

optimalisasi sumber daya yang dimiliki Perseroan untuk menghasilkan barang

(49)

keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan

prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

3.2.2.2 Misi Perusahaan

Menjalankan usaha minyak, gas, serta energi baru dan terbarukan secara

terintegrasi, berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat. Misi Perseroan

menjalankan usaha inti minyak, gas, bahan bakar nabati serta kegiatan

pengembangan, eksplorasi, produksi dan niaga energi baru dan terbarukan (new

and renewable energy) secara terintegrasi.

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

(50)

3.2.3. Deskripsi Tugas

1. IT Region Manager

1. Mengelola Teknologi Informasi dan sistem komputer

2. Bertanggung jawab pada kesiapan dan ketersediaan sistem komputer /

aplikasi dalam lingkungan perusahaan

3. Membuat dan/atau implementasi semua sistem dan aplikasi

2. Help Desk

1. Melakukan pemberitahuan kepada second support.

2. memberikan informasi kepada user apabila terdapat masalah yang

berhubungan dengan user.

3. Melakukan proses analisa dini atas sebuah masalah yang berhubungan

dengan IT sebuah perusahaan.

3. System Administrator

1. Bertanggung jawab atas ketetapan yang efektif instalasi/konfigurasi,

pengoperasian dan perawatan system hardware.

2. Berpartisipasi secara teknis dalam penelitian dan pengembangan untuk

menciptakan inovasi yang berkelanjutan dalam system.

3. Membantu pada tahapan permulaan dan tahapan perencanaan standar

(51)

4. End User Support

1. Bertanggung jawab untuk perbaikan fisik komputer dan kunjungan ke

lapangan kerja.

2. Bertanggung jawab dalam memberikan dukungan pada seluruh peralatan

dan aplikasi yang terpasang pada sisi end user.

3. Mempunyai kemampuan untuk berkomunikasi dengan client dan

membangun hubungan baik dengan anggota bisnis lain.

5. Networking

1. Mengatur semua kemampuan jaringan komunikasi data yang dibutuhkan

oleh perusahaan.

2. Melakukan pengawasan traffic jaringan dan melakukan efisiensi / upgrade sebelum kebutuhan melebihi kapasitas.

3. Bertanggung jawab dalam meneliti aplikasi, akses, dan data transfer yang

dibutuhkan.

3.1. Metode Penelitian

Suatu penelitian tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak dilakukan

dalam suatu proses yang teratur dan terarah. Oleh karena itu, diperlukan suatu

metode pendekatan/penyelesaian untuk melaksanakan suatu penelitian. Metode

yang digunakan oleh penulis pada penelitian ini adalah metode Action, yaitu

metode dengan merancang dan mendesain program berdasarkan analisis sistem

(52)

3.2.1. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam

perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Proses desain akan menerjemahkan

syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan

sebelum dibuat coding.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dan keterangan yang diperlukan, dalam hal ini

penulis menggunakan cara sebagai berikut :

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Sumber data primer yang telah didapatkan oleh penulis dari bagian IT

Support di PT. Pertamina (Persero) UPMs III Cabang Bandung adalah sebagai

berikut :

1. Observasi

Yaitu mengamati secara langsung proses kerja yang dilaksanakan di

dalam perusahaan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai objek yang

diteliti. Observasi dilakukan dibagian dokumentasi, bagian opname fisik dan

kepala divisi logistik. Sesuai dengan hasil penelitian yang didapat dari sistem

yang berjalan saat ini, yaitu :

A. Sistem hanya terbatas pada pendokumentasian saja belum adanya

(53)

B. Pengolahan data aset masih bersifat manual dengan menggunakan

berkas-berkas sebagai sarana pendokumentasian data.

2. Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara langsung

dengan para pegawai yang berhubungan dengan penelitian ini. Wawancara

dilakukan terhadap kepala bagian dan staff yang dapat memberikan data yang

relevan dengan masalah yang diteliti oleh penulis, sehingga penulis mengetahui

sistem yang sedang berjalan di PT. Pertamina (Persero) UPMs III Cabang

Bandung.khususnya di bagian IT Support saat ini. Hasilnya adalah :

Sistem pengolahan data aset yang sedang berjalan saat ini masih mengacu

pada sistem manual dengan menggunakan berkas-berkas sebagai sarana

pendokumentasian data. Pengolahan data dengan cara ini dinilai banyak

menimbulkan masalah pada pemrosesan data aset, seperti pada saat proses

pengecekan barang yaitu pengendalian terhadap pemakaian barang disetiap divisi

kurang terkontrol karena pemakaian barang tidak terinci sehingga tidak diketahui

dengan pasti berapa jumlah barang atau peralatan kantor yang masih tersedia dan

kondisi barang yang masih bisa dipergunakan. Serta pembutan laporan data aset,

menyebabkan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan informasi lebih banyak

sehingga informasi yang dibutuhkan sering terlambat.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder (Dokumentasi)

Data sekunder merupakan cara pengumpulan data dengan cara

(54)

lain seperti buku-buku, karya ilmiah dan sumber-sumber bacaan lainnya seperti

internet dan biro informasi.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Adapun metode pendekatan dan pengembangan sistem yang digunakan

oleh penulis adalah sebagai berikut :

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Metode yang digunakan adalah dengan metode pendekatan terstruktur

yang terdiri dari Data Flow Diagram (DFD) dalam menggambarkan model fungsional dan Entity-Relationship Diagram (ERD) untuk menggambarkan model

data. Cara pendekatan terstruktur ini adalah dengan melihat sistem dimulai dari

masalah utama yang ada secara global, dan setelah didapatkan proses utama, maka

setiap proses yang ditemukan tesebut dipecah menjadi beberapa proses atau

masalah secara detail dan jelas, dan begitu seterusnya hingga tahapan proses yang

terakhir.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode yang digunakan penulis dalam membangun perangkat lunak

adalah metode waterfall. Metode waterfall adalah paradigm rekayasa perangkat lunak yang paling luas dipakai dan paling tua. Metode waterfall mengusulkan

sebuah pendekatan kepada perkembangan perangkat lunak yang sistematik dan

sekuensial yang mulai pada tingkat dan kemajuan sistem pada seluruh analisis,

(55)

tahap tersebut diakhiri (signed off) dan pengembangan berlanjut ke tahap

berikutnya.

Gambar 3.2 Metode Waterfall

Sekuensial linier mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan

perangkat lunak yang sistematis dan sekuensial yang mulai pada tingkat dan

kemajuan sistem pada seluruh analisis, perancangan, pengkodean, pengujian, dan

pemeliharaan. Dimodelkan setelah siklus rekayasa konvensional, Metode

sekuensial linier melingkupi aktivitas-aktivitas sebagai berikut (Pressman Roger,

Ph.D (1999), Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi):

1. Rekayasa dan pemodelan sistem/informasi

Karena perangkat lunak selalu merupakan bagian dari sebuah sistem yang

lebih besar, kerja dimulai dengan membangun syarat dari semua elemen sistem

dan mengalokasikan beberapa subset dari kebutuhan ke perangkat lunak tersebut.

Pandangan sistem ini penting ketika perangkat lunak harus berhubungan dengan

elemen-elemen yang lain seperti perangkat lunak, manusia, dan database.

(56)

sistem dengan sejumlah kecil analisis serta desain tingkat puncak. Rekayasa

informasi mencakup juga pengumpulan kebutuhan pada tingkat bisnis strategis

dan tingkat area bisnis.

2. Analisis kebutuhan perangkat lunak

Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan dan difokuskan, khususnya

pada perangkat lunak. Untuk memahami sifat program yang dibangun, perekayasa

perangkat lunak (analisis) muka (interface) yang diperlukan. Kebutuhan baik

untuk sistem maupun perangkat lunak didokumentasikan dan dilihat lagi dengan

pelanggan.

3. Desain

Desain perangkat lunak sebenarnya adalah proses multi langkah yang

berfokus pada empat atribut sebuah program yang berbeda; struktur data,

arsitektur perangkat lunak, representasi interface. Proses desain menerjemahkan

syarat/kebutuhan ke dalam sebuah representasi perangkat lunak yang dapat

diperkirakan demi kualitas sebelum dimulai pemunculan kode. Sebagaimana

persyaratan, desain didokumentasikan dan menjadi bagian dari konfigurasi

perangkat lunak.

4. Generate Code

Desain harus diterjemahkan ke dalam bentuk mesin yang bisa dibaca.

Langkah pembuatan kode melakukan tugas ini. Jika desain dilakukan dengan cara

(57)

5. Pengujian

Sekali kode dibuat, pengujian program dimulai. Proses pengujian

berfokus pada logika internal perangkat lunak, memastikan bahwa semua

pernyataan sudah diuji, dan pada external fungsional yaitu mengarahkan

pengujian untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input

yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan hasil yang

dibutuhkan.

6. Pemeliharaan

Perangkat lunak akan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada

pelanggan (perkecualian yang mungkin adalah perangkat lunak yang dilekatkan).

Perubahan akan terjadi karena kesalahan-kesalahan ditentukan, karena perangkat

lunak harus disesuaikan untuk mengakomodasikan perubahan-perubahan di dalam

lingkungan eksternalnya, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan

fungsional atau unjuk kerja.

3.2.3.1. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Analisis dan Perancangan terstruktur dapat memberikan penjelasan yang

lengkap dan sistem dipandang dari elemen data, dimana dalam sistem terdapat

flowmap, Diagram Konteks, DFD, Kamus Data, Perancangan Basisdata

(Normalisasi, Relasi Tabel, ERD, Struktur File dan Kodefikasi). Adapun

Gambar

Gambar 3.4 Diagram Konteks Sistem Yang Sedang Berjalan Pada PT.
Gambar 3.5 DFD Sistem Yang Sedang Berjalan Pada PT. PERTAMINA (Persero)
Tabel 3.2 Evaluasi sistem yang sedang berjalan pada PT. Pertamina
Gambar 4.1 Flowmap Sistem Informasi Manajemen Aset Hardware
+7

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem

landasan teori membahas tentang teori-teori yang berkaitan dalam penyelesaian laporan, yaitu penjelasan tentang sistem, sistem informasi, analisis dan perancangan

[r]

Laporan ini menjelaskan tentang tugas sarjana penulis yaitu “ Perancangan Sistem Informasi Manajemen Persediaan Pakan Ternak Di PT.. Penulis menyadari bahwa laporan

Hasil dari perancangan ini adalah suatu aplikasi business intelligence yang dapat melakukan analisis data dan memberikan laporan secara otomatis dalam bentuk

MDS input infomasi aset, buat laporan perawatan aset, buat laporan masa pakai, menghapus aset, buat laporan perawatan lanjutan, selanjutnya sistem ini akan

Dengan adanya penyimpanan data-data mengenai pembelian, penjualan tiket dan paket tour dalam database maka akan mempermudah pihak manajer dapat memanfaatkan laporan informasi

Dari berbagai penjelasan yang telah diuraikan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: Sistem ini menyajikan data-data master seperti