• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Pengacakan Suara Pada Komunikasi Digital Dengan Metode Scrambler Descrambler

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Pengacakan Suara Pada Komunikasi Digital Dengan Metode Scrambler Descrambler"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

SCRAMBLER DESCRAMBLER

TUGAS AKHIR

Merupakan suatu syarat untuk mendapatkan Gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

Disusun Oleh: Angga Nugraha

1.31.05.022

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

(2)

i

PERANCANGAN PENGACAK SUARA PADA KOMUNIKASI

DIGITAL DENGAN METODA SCRAMBLER DESCRAMBLER

(3)

ii

RANDOM SOUND DESIGN IN DIGITAL COMMUNICATION METHOD WITH

SCRAMBLER DESCRAMBLER

(4)

iii Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat, nikmat, hidayah dan izin-Nya Penulis akhirnya dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Tak lupa shalawat serta salam senantiasa tercurahkan bagi junjunan kita nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “PERANCANGAN PENGACAK SUARA PADA KOMUNIKASI DIGITAL DENGAN METODA SCRAMBLER DESCRAMBLER” yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan program pendidikan Strata-1 (S-1) Teknik Elektro di Universitas Komputer Indonesia.

Dengan hati ikhlas dan keberhasilan penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini tidak lepas dari dorongan dan bantuan dari banyak pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

(5)

iv

menyelesaikan Studiperkuliahan dan tugas akhir ini dengan baik.

3. Keluarga besar Kakek, Nenek, Tante, Paman, Adik serta Saudara yang lainnya yang telah membantu mendukung memberikan do’a dan semangat kepada penulis.

4. Bapak Ir. Eddy SuryantoSoegoto, M.sc. selaku pimpinan Rektorat Universitas Komputer Indonesia.

5. Bapak Dr. Ir. H. Ukun Sastra Prawira, M.sc. selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

6. Bapak Muhammad Aria, M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

7. Ibu Tri Rahajoeningroem, M.T. selaku koordinator Tugas Akhir, Dosen wali serta Dosen Pembimbing Utama yang telah banyak memberikan penulis saran dan solusi dalam pengerjaan laporan tugas akhir ini.

8. Bapak Budi Herdiana, S.T dan Bapak Joko Priyatno, S.T. selaku Pembimbing pendamping, terima kasih atas semua arahan, kesabaran, kesempatan, do’a, masukan serta dukungannya dalam penyusunan tugas akhir ini.

9. Seluruh Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik dan Ilmu komputer yang telah mendidik dan memberikan ilmunya kepada penulis selama kuliah dijurusan Teknik Elektro Universitas Komputer Indonesia.

(6)

v

11. Teman Teknik Elektro yang lainnya Jafar sidik, Prima, Agah, Samsa, Wahyudin (dublin uhuy), Yugha dll. Terima kasih atas semuanya yang telah kalian berikan pada penulis selama ini.

Semoga amal baik yang telah diberikan mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Penulis sadar dalam penyusunan tugas akhir ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan penulis baik dari segi pemahaman materi, pemakaian bahasa, maupun dari segi penyajiannya.

Akhirnya penulis berharap semoga apa yang dibuat dalam tugas akhir ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Bandung, 17 Agustus 2011

(7)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemakaian komunikasi pembicaraan sangat luas sekali. Pada pembicaraan

tersebut terjadi pertukaran informasi di antara pembicara yang satu dengan yang

lainnya. Kadang-kadang informasi pembicaraan itu ada yang bersifat rahasia dan

tidak boleh diterima oleh orang lain yang tidak berhak, misalnya pada bidang militer,

pemerintah dan bisnis, untuk itu diperlukan suatu sistem pengaman pembicaraan

terhadap penyadapan, sehingga informasi pembicaraan aman terhadap pihak yang

tidak berhak menerimanya.

Sistem pengacakan suara dengan menggunakan Teknik Scrambler dan

Descrambler merupakan cara penyamaran informasi suara yang dikirim secara acak,

sehingga informasi tersebut tidak dapat diketahui oleh yang tidak berkepentingan.

Scrambler sebagai pengacak suara akan terus menerus mengirimkan sinyal-sinyal

atau informasi tidak asli, selama bagian ini diaktifkan maka sinyal yang dikirim

merupakan sinyal-sinyal yang sudah diacak. Untuk mendapatkan sinyal asli

diperlukan bagian penterjemah atau Descrambler. Saat sinyal-sinyal yang telah

diacak diterima oleh Descrambler maka sinyal-sinyal yang telah diacak akan

(8)

Di dalam pembuatan alat tersebut, diharapkan dapat memberikan solusi mengenai

masalah keamanan informasi

Bertitik tolak dari hal tersebut diatas, maka dilakukan penelitian di sisi

pengirim yaitu scrambler yang mempunyai pola-pola atau sinyal pulsa yang tidak

bisa atau sulit dikenal orang lain dan di sisi penerima yaitu descrambler untuk bisa

menterjemahkan atau mengembalikan sinyal asli.

1.2 Rumusan Masalah

Menyamarkan sinyal informasi yang akan dikirim tanpa bisa diketahui dan

disadap.

1.3 Tujuan

a) Merancang pengacak sinyal disisi pengirim dengan tujuan untuk

menyamarkan sinyal informasi yang dikirim.

b) Merancang descrambler di sisi penerima untuk bisa menterjemahkan sinyal

yang telah diacak.

c) Membuat keamanan dalam berkomunuikasi supaya tidak dapat diketahui

orang lain.

1.4 Batasan Masalah

a) Menggunakan ADC 8 bit.

b) Pengacakan sinyal dibangkitkan oleh generator acak.

(9)

1.5 Metodologi Penelitian

Dalam rangka mempersiapkan penyusunan skripsi, metode penelitian yang

digunakan untuk mengumpulkan data, fakta dan keterangan bahan-bahan yang ada

hubungannya dengan masalah yang akan dibahas, maka penulis melakukan penelitian

dengan cara:

a) Penelitian Perpustakaan

Didalam penelitian ini penulis mempelajarai masalah berdasarkan atau

bersumberkan pada literatur, teori-teori dan buku-buku yang berada dalam

perpustakaan. Penelitian yang dilakukan ini dimaksudkan untuk memperoleh

bahan-bahan maupun data secara teoritis untuk penyusunan skripsi

b) Studi Literatur

Berkaitan dengan pemahaman secara teori semua hal, baik itu teknologi,

peramalan dan perencanaan kebutuhan untuk mendukung pembuatan

perancangan pengacak suara dengan metode scrambling dan descrambling.

Bahan untuk referensi bisa diperoleh dari buku atau dari artikel di internet atau

diberbagai buku panduan.

c) Studi Praktek

Melakukan praktek secara langsung dengan megumpulkan komponen elektronika

yang diperlukan dan merangkai kompnen tersebut sesuai tujuan judul dari tugas

akhir ini

(10)

d) Uji Coba & Perbaikan

Perancangan yang telah berhasil dirancang, kemudian di uji coba guna

mengetahui kelayakan alat yang dirancang, jika terdapat kesalahan maka penulis

dapat melakukan perbaikan.

1.6 Sistematika Penulisan

Sebagaimana gambaran umum dalam penyusunan skripsi ini sesuai dengan

judul, penulis menyusun pembabakannya dari ringkasan setiap isi, dan bab per bab

yang dibagi dalam lima bab yang diawali dari:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis menguraikan alasan pemilihan judul, tujuan, perumusan masalah

pembatasan masalah, metode penelitian data guna penyusunan skripsi ini dan

sistematika penulisan

BAB II DASAR TEORI

Bab ini berisikan tentang landasan teori yang berkaitan dengan masalah pada tugas

akhir ini, yaitu perancangan pengacak pembicaraan manusia pada komunikasi digital

dengan metode scrambling dan descrambling

BAB III PERANCANGAN ALAT

Pada bab ini disajikan rangkaian dan alat yang berkaitan dengan pengacakan suara

dengan metode scrambling dan descrambling

BAB IV PENGUKURAN ANALISA

Dalam bab ini penulis membahas tentang prosedur proses kerja dari scrambler

(11)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bagian ini merupakan bab terakhir yang berisi kesimpulan dari pembahasan

yang diuraikan diatas serta saran-saran yang dianggap perlu dalam usaha menuju

(12)

6

DASAR TEORI

2.1 Scrambler Descrambler

Evolusi perkembangan teknologi komunikasi dapat dipastikan akan menuju ke bentuk ISDN (Integrated Service Digital Network), yaitu segala jenis pelayanan

telekomunikasi akan diberikan secara terpadu, dalam arti bahwa dalam satu sistem penyambungan dan transmisi akan dapat disalurkan berbagai macam bentuk sinyal

(suara, gambar, data dan sebagainya). Faktor penunjang untuk pengembangan ke arah itu adalah pertama, karena adanya tuntutan untuk mendapatkan sistem yang ekonomis dan efisien, dan yang kedua adalah akibat dari perkembangan yang sangat

pesat di sektor teknologi komponen yang telah memungkinkan pembuatan sistem mampu memiliki keandalan tinggi dan murah. Unjuk kerja sistem transmisi digital

tergantung dari sifat statistik sinyal. Deretan panjang bit “0” atau “1” akan menyebabkan hilangnya sinkronisasi bit, sehingga pada penerima dapat terjadi pendeteksian yang salah. Untuk menghindari hal tersebut, deretan sinyal data

(13)

dua macam teknik scrambling yaitu scrambling dengan menggunakan deret biner acak semu dan scramblingdengan sinkronisasi sendiri.

Dalam dunia telekomunikasi, scrambler merupakan sebuah sistem yang mampu menginversi atau mengkodekan sinyal pesan pada sebuah transmiter sehingga pesan tidak dapat dimengerti oleh pihak penerima yang tidak memiliki perangkat descrambler. Teknik scrambling yang digunakan adalah teknik deret biner

acak semu dengan membuat suatu generator acak yang berfungsi untuk membuat sinyal acak yang nantinya sinyal informasi tersebut dikirim berupa sinyal acak dan

tidak dapat dimengerti oleh orang lain.

Scramblermerupakan perangkat yang dapat mengacak sinyal informasi pada saluran telepon. Sinyal informasi yang telah mengalami proses pengacakan apabila

didengarkan langsung atau disadap, informasinya tidak dimengerti sehingga kerahasiaan informasi akan terjamin, sedangkan descrambler merupakan perangkat yang dapat menyusun kembali sinyal informasi dari scramblersehingga informasinya

dapat dimengerti lagi.

Pengacakan sinyal informasi yang dilakukan oleh scramblermempunyai pola

(14)

2.2 Teori Sound (Suara)

Suara atau sound diproduksi oleh sebuah obyek yang bergetar, contohnya loudspeaker, musical instrument, ataupun pita suara manusia. Getaran pita suara dari seorang manusia membuat pergerakan udara terdorong dan tertarik dari kondisi stabil, adanya gerakan mendorong dan menarik yang terus menerus dari sebuah pita suara membuat tekanan udara berubah yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya sebuah

gelombang suara.

Sebuah gelombang suara dapat dideskripsikan oleh frekuensi dan amplitudo

(mplitude). Frekuensi 1 Hz berarti 1 cycle gelombang lengkap setiap satu detik. Satuan sebuah frekuensi adalah Hertz (Hz). Frekuensi audible (human hearing range) adalah 20 Hz sampai 20000 Hz. Dalam kenyataan praktis sebuah sumber suara selalu

diproduksi pada banyak frekuensi secara simultan. Berikut ini adalah contoh gambar dari frekuensi gelombang suara:

Gambar 2.1 Contoh Frekuensi Gelombang Suara Random

Amplitudo sebuah gelombang mengacu pada besarnya perubahan tekanan dan tingkat

(15)

2.3 Pre-amp Mic

Pre-amp mic merupakan piranti elektronik yang menghasilkan keluaran berupa isyarat tegangan analog. Dimana fungsi dari mikrofon ialah untuk merubah

getaran suara menjadi getaran listrik suara yang masuk pada pesawat penguat (penguat depan amplifier), pada penguatan awal ini sinyal yang diterima dari mickropon.

Penguat depan mickropon disini dapat dimodifikasi sesuai dengan selera, misalkan menggunakan IC Opamp, diberi tone control dan gain control. Rangkaian penguat mic ini nantinya sangat mempengaruhi kualitas modulasi yang dihasilkan oleh sistem yang akan dirancang “baik” atau “buruk” dari kerja scrambling descrambling

2.4 Teori Filter

Filter digunakan untuk membuang sinyal-sinyal yang tidak diinginkan. Untuk dapat menghilangkan sinyal-sinyal tersebut dibutuhkan suatu rangkaian yang tersusun dari komponen seperti resistor, kapasitor, induktor, op-amp dan lain-lain. Dengan

menentukan frekuensi cut off-nya, dapat membuang sinyal-sinyal yang tidak diinginkan. Frekuensi cut off adalah titik potong frekuensi yang tidak diinginkan

(16)

a) Band Pass filter adalah sebuah filter yang mampu melewatkan range suatu frekuensi, sehingga terdapat dua titik frekuensi cut off-nya yaitu cut off pada frekuensi bawah dan cut off pada frekuensi atas

Gambar 2.2 Kurva Band Pass Filter

Sebuah band-pass filter merupakan perangkat yang melewati frekuensi dalam kisaran tertentu dan menolak (attenuates) frekuensi di luar kisaran tersebut. Sebuah contoh dari analog elektronik band-pass filter adalah sirkuit RLC (a

resistor-induktor-kapasitor sirkuit). Filter ini juga dapat dibuat dengan menggabungkan pass filter rendah dengan pass filter tinggi.

Sebuah filter bandpass ideal akan memiliki benar-benar datar passband dan sepenuhnya akan melemahkan semua frekuensi di luar passband itu. Dalam prakteknya, tidak ada filter bandpass ideal. Filter ini tidak melemahkan semua

frekuensi di luar rentang frekuensi yang dikehendaki seluruhnya, khususnya, ada wilayah di luar passband dimaksudkan di mana frekuensi yang dilemahkan, tetapi

(17)

melakukan filter sedekat mungkin dengan desain yang diinginkan. Seringkali, ini

dicapai dengan mengorbankan pass-band atau menghentikan riak.

2.4 Analog-to-Digital Converter

ADC adalah kepanjangan dari Analog To Digital Converter yang berfungsi untuk mengubah input analog menjadi kode–kode digital. ADC banyak digunakan

sebagai pengatur proses industri, komunikasi digital dan rangkaian pengukuran atau pengujian. Umumnya ADC digunakan sebagai perantara antara sensor yang

kebanyakan analog dengan sistem komputer seperti sensor suhu, cahaya, tekanan atau berat, aliran dan sebagainya kemudian diukur dengan menggunakan sistem digital (komputer).

Prinsip kerja ADC secara singkat prinsip kerja dari konverter A/D adalah semua bit-bit diset kemudian diuji, dan bilamana perlu sesuai dengan kondisi yang telah ditentukan. Dengan rangkaian yang paling cepat, konversi akan diselesaikan

sesudah 8 clock, dan keluaran D/A merupakan nilai analog yang ekivalen dengan nilai register SAR.

Apabila konversi telah dilaksanakan, rangkaian kembali mengirim sinyal selesai konversi yang berlogika rendah. Sisi turun sinyal ini akan menghasilkan data digital yang ekivalen ke dalam register buffer. Dengan demikian, keluaran digital

akan tetap tersimpan sekalipun akan di mulai siklus konversi yang baru. IC ADC 0804 mempunyai dua masukan analog, Vin (+) dan Vin (-), sehingga dapat menerima

(18)

– Vin (-). Kalau masukan analog berupa tegangan tunggal, tegangan ini harus

dihubungkan dengan Vin (+), sedangkan Vin (-) digroundkan. Untuk operasi normal, ADC 0804 menggunakan Vcc = +5 Volt sebagai tegangan referensi. Dalam hal ini

jangkauan masukan analog mulai dari 0 Volt sampai 5 Volt (skala penuh), karena IC ini adalah SAC 8-bit, resolusinya akan sama dengan

(n menyatakan jumlah bit keluaran biner IC analog to digital converter) IC ADC

0804 memiliki generator clock intenal yang harus diaktifkan dengan menghubungkan sebuah resistor eksternal (R) antara pin CLK OUT dan CLK IN serta sebuah kapasitor eksternal (C) antara CLK IN dan ground digital. Frekuensi clock yang

diperoleh di pin CLK OUT sama dengan:

Untuk sinyal clock ini dapat juga digunakan sinyal eksternal yang dihubungkan ke pin CLK IN. ADC 0804 memilik 8 keluaran digital sehingga dapat langsung dihubungkan dengan saluran data mikrokomputer. Masukan (chip select, aktif

rendah) digunakan untuk mengaktifkan ADC 0804. Jika berlogika tinggi, ADC 0804 tidak aktif (disable) dan semua keluaran berada dalam keadaan impedansi tinggi.

(19)

2.5 DAC (Digital To Analog Coneverter)

DAC adalah perangkat elektronika yang dapat mengubah sinyal digital, biasanya dalam notasi biner ke bentuk sinyal analog baik sebagai arus, tegangan,

maupun muatan listrik. Alat pengubah digital-ke-analog ini sering dikenal sebagai DAC (Digital to Analog Converter) yang banyak dijumpai pada rangkaian elektronika dan instrumentasi. Proses pengubahan DAC ini berlawanan dengan

proses ADC.

Fungsi dari DAC mengkonversi bilangan digital (biner) ke analog. DAC ini

menerima masukan digital paralel dan mengubahnya ke nilai tegangan atau arus yang disajikan masukan biner. Jika ini diulang untuk masukan digital yang berurutan maka akan terbentuk gelombang analog. Dalam penerapannya unit ini secara umum

digunakan sebagai unit pengendali sistematis dari salah satu variable dalam sebuah percobaan.

2.6 Clock Generator

Rangakaian clock berfungsi untuk pembentuk atau membangkitkan pulsa kotak secara terus-menerus dan rangkaian ini tidak mempunyai kondisi stabil atau setimbang. Rangkaian clock termasuk golongan Astabil Multivibrator dengan IC 555.

(20)

Multivribator Adalah multivribator yang tidak stabil tegangan output-nya (tegangan pengeluarannya berubah-ubah) tanpa adanya sinyal masukan yang diberikan. Berdasarkan bentuk sinyal output yang dihasilkan, ada 3 macam multivibrator:

a) Multivibrator bistable: ditrigger oleh sebuah sumber dari luar (external source) pada salah satu dari dua state digital. Ciri khas dari multivibrator ini adalah statenya tetap bertahan pada nilai tertentu, sampai ada trigger kembali yang

mengubah ke nilai yang berlawanan. SR Flip-flop adalah contoh multivibrator bistable.

b) Multivibrator astable : adalah oscillator free running yang bergerak di dua level digital pada frekuensi tertentu dan duty cycle tertentu.

c) Multivibrator monostable : disebut juga multivibrator one-shoot, menghasilkan pulsa output tunggal pada waktu pengamatan tertentu saat mendapat trigger dari luar.

Sebuah multivibrator astable sederhana atau free-running oscillatordapat dibuat dari IC NE555 dan rangkaian RC seperti gambar

(21)

Sedangkan bentuk gelombang yang dihasilkan dari rangkaian pada gambar 2.16

ditunjukkan pada gambar 2.17

Gambar 2.4 Bentuk Gelombang dari Rangkaian Clock

Nilai dari tHIdan tLodapat dicari dari persamaan :

tHI= 0,693(RA+RB) C1 tLO= 0,693 .RB.C1

perioda total yang diberikan adalah: tTotal = tHI+ tLO

=(0.693(RA+RB)C1) + (0,693 .RB.C1)

=0.693 (RA+2RB) C1

Duty Cycle adalah rasio perbandingan antara panjang gelombang kotak pada nilai HIGH terhadap periode totalnya, dimana :

(22)

2.7 Generator Acak

Generator acak ini adalah yang membangkitkan sinyal acak, dimana proses

pembangkitan tiap elemen tergantung dari deretan shift register yang digunakan, dan ia membutuhkan seed. Seed yaitu input yang digunakan pada pseudo random bit generator sedangkan outputnya disebut pseudo random bit sequences (rangkaian bit

semi acak). seed berfungsi sebagai inputan pseudo random bit generator, karena seed merupakan inputan pembangkit kunci semi acak, maka panjangnya disesuiaikan

dengan algoritma generator acak yang digunakan. Seed inilah yang berperan penting. Pada pseudorandom yang baik tidak ditentukan oleh seed melainkan oleh formulasi matematis yang digunakan pada algoritma tersebut.

Bilangan pseudo random dapat dibangkitkan dari bit pseudo random oleh karena itu sekarang berkembang Pseudo random bit generator. Pseudo random bit

generator ini adalah suatu algoritma yang mempunyai sifat deterministik, dimana apabila diberikan berisan biner dengan panjang x, maka akan mengahsilkan barisan biner dengan panjang x yang kelihatan acak, deterministik berarti apabila generator

diberikan inisial seed yang sama maka akan menghasilkan barisan output yang sama atau berulang.

Proses spreading pada sistem spread spectrum dapat terjadi karena sinyal informasi dimodulasi oleh sinyal pseudo random. Pseudo random generator berfungsi untuk menyebarkan sinyal informasi secara langsung ke pita frekuensi yang

(23)

Sinyal pseudo random mempunyai pola acak dan

pseudo noisedisebut dengan chip dan leb

2.8 Adder/ Penjumlah

Penjumlah atau

untuk menjumlahkan dua dan mikroprosesor, Adder

Sistem bilangan yang dipakai 2's complement untuk bilangan excess-3. Jika sistem bilangan

operasi penjumlahan dan

pseudo random merupakan deretan sinyal biner 0 dan acak dan berulang setiap perioda. satu sinyal biner pada disebut dengan chip dan lebarnya disebut time chip (Tc)

Adder/ Penjumlah

atau Adder adalah komponen elektronika digital menjumlahkan dua buah angka dalam sistem bilangan biner. Dalam

Adder biasanya berada di bagian ALU (Arithmetic

ng dipakai dalam proses penjumlahan, selain bilangan untuk bilangan negatif, bilangan BCD (binary-coded decimal sistem bilangan yang dipakai adalah 2's complement,

operasi penjumlahan dan operasi pengurangan akan sangat mudah dilakukan.

Gambar 2.5 Diagram Sirkuit Half-Adder

biner 0 dan 1 yang

biner pada deretan

yang dipakai

biner. Dalam komputer Arithmetic Logic Unit).

bilangan biner, juga coded decimal), dan , maka proses

(24)

Tabel 2.1 Tabel logika/kebenaran da Input

Pembicaraan mengenai Full-Adder, dan yang berdasarkan dua input A berdasarkan operasi XOR yang dikenal sebagai C atau

A dan B. Pada prinsipnya dan B, sedangkan output

hasil jumlah itu.

Tabel 2.1 Tabel logika/kebenaran dari Half-Adder

Input Output

Pembicaraan mengenai Adder biasanya dimulai dari Half-Adder, yang ketiga adalah Ripple-Carry-Adder. Pada

A dan B, maka output Sum, S dari Adder ini akan operasi XOR dari A dan B. Selain output S, ada satu output

C atau Carry, dan C ini dihitung berdasarkan operasi

prinsipnya output S menyatakan penjumlahan bilangan pada output C menyatakan MSB (most significant bit atau carry b

(25)

Rangkaian

Full--Adder, pada prinsipnya bekerja seperti

Half-menampung bilangan Carry dari hasil penjumlahan sebelumnya. B dan Ci, sementara bagian output ada 2: S dan Co. Ci

untuk menampung bit Carry dari penjumlahan sebelumnya.

Gambar 2.7 Diagram Sirkuit Full-Adder

Tabel 2.2 Tabel Kebenaran Full Adder

(26)

1 1 0 1 0

1 1 1 1 1

2.9 Multiplexer

Multiplexer adalah rangkaian logika yang menerima beberapa input data digital dan menyeleksi salah satu dari input tersebut pada saat tertentu, untuk dikeluarkan pada sisi output.

Seleksi data-data input dilakukan oleh selector line, yang juga merupakan input dari multiplexer tersebut. Blok diagram sebuah multiplexer ditunjukkan pada gambar Jumlah data input maksimum pada multiplexer adalah 2 jumlah Select line

Gambar 2.8 Diagram Multiplexer

Multiplexing yaitu rangkaian yang memiliki banyak input tetapi hanya 1

output dan dengan menggunakan sinyal-sinyal kendali, kita dapat mengatur penyaluran input tertentu kepada outputnya, sehingga memungkinkan terjadinya transmisi sinyal yang banyak melalui media tunggal. Penggabungan 2 sinyal atau

lebih untuk disalurkan ke dalam 1 saluran komunikasi. Keuntungan dari multiplexer:

(27)

b) Hanya satu line transmisi yang dibutuhkan

c) Menghemat biaya penggunaan saluran komunikasi d) Memanfaatkan sumberdaya seefisien mungkin

e) Menggunakan kapasitas saluran semaximum mungkin

f) Karakteristik permintaan komunikasi pada umum- nya memerlukan penyaluran data dari beberapa terminal ke titik yang sama.

2.10 Demultiplexer

Demultiplexer adalah rangkaian logika yang menerima satu input data dan mendistribusikan input tersebut ke beberapa output yang tersedia. Seleksi data-data input dilakukan oleh selector line, yang juga merupakan input dari demultiplexer

tersebut. Blok diagram sebuah demultiplexer.

Gambar 2.9 Blok Diagram Demultiplexer

2.11 Speaker

Pengeras suara adalah transduser yang mengubah sinyal elektrik ke frekuensi

(28)

Pada dasarnya, speaker merupakan mesin penterjemah akhir, kebalikan dari

mikrofon. Speaker membawa sinyal elektrik dan mengubahnya kembali menjadi getaran untuk membuat gelombang suara. Speaker menghasilkan getaran yang

(29)

23

PERANCANGAN ALAT

3.1 Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan ini adalah untuk menentukan spesifikasi kerja alat yang akan direalisasikan melalui suatu pendekatan analisa perhitungan, analisa rangkaian dasar serta pengembangannya sehingga didapat suatu kerangka kerja alat seperti yang diinginkan berdasarkan tujuan dan batasan masalah dari tugas akhir ini. Dalam tugas akhir ini direalisasikan bagian pengirim dan penerima sesuai dengan blok diagram.

(30)

3.2 Prinsip Kerja

Didalam blok diagram terdiri dari bagian pengirim dan penerima. dibagian pengirim terdiri dari pre-amp, ADC, Multiplexer, clock, pembagi frrekuensi dan generator acak sedangkan disisi penerima terdiri dari generator acak, clock, pembagi frekuensi, demultiplexer, BPF, dan pre-amp.

Penjelasan dibagian pengirim yaitu Mic pre-amp disisi pengirim berfungsi untuk menguatkan suara sampai dengan 5 volt yang nantinya sebagai inputan untuk ADC. ADC disini berfungsi untuk merubah sinyal analog menjadi digital untuk memudahkan proses yang akan di olah. ADC yang dipakai adalah ADC 8 bit yang artinya ADC ini mempunyai 8 keluaran. Untuk melanjutkan proses disisi pengirim maka digunakan multiplexer 8 ke 1. Proses yang paling terpenting dalam pembuatan scrambling yaitu terjadi pada generator acaknya. Generator acak ini dibangkitkan oleh pulsa clock yang melalui pembagi frekuensi. Setelah ada keluaran dari generator acak dan multiplexer maka hasil keduanya dijumlahkan untuk penyamaran sinyal informasi kemudian proses di lanjutkan melalui media kanal transmisi berupa kabel.

(31)

menghilangkan noise. Setelah di filter maka sinyal dikuatkan kembali menggunakan pre-ampdan proses scrambling descrambling selesai.

3.3 Pre-Amp

Perancangan pre-ampdisini menggunakan IC 741, Op-amp 741 dikemas pada sebuah chip silicon kecil, disimbolkan dalam bentuk segitiga yang mempunyai dua terminal, yaitu input membalik (-) dan input tak membalik (+), satu terminal output, dan dua terminal pencatu daya (lihat gambar 3.2). Pada terminal pencatu daya satu dihubungkan pada polaritas positif dan yang lainnya dihubungkan pada polaritas negatif. Masing-masing mengacu terhadap tanah/ground. Tegangan +V merupakan tegangan positif terhadap ground dan tegangan -V adalah tegangan negatif terhadap ground. Karena isyarat keluaran bisa positif dan negatif maka Op-amp memerlukan catu daya dengan dua polaritas yang sama besar dan simetrik terhadap ground. Suplay tegangan yang digunakan tidak boleh melebihi ± 18 V.

Gambar 3.2 Op-Amp LM 741

(32)

memberikan arus sebesar 25 mA. Sehingga IC tersebut terhindar dari kerusakan. Op-amp 741 juga memiliki kompensasi frekuensi di dalamnya sehingga diperoleh kestabilan pada semua frekuensi di dalam lebar pita chip. Op-amp 741 sebagai penguat pembalik memiliki penguatan (gain) yang relatif linier, outputnya dikendalikan sebagai fungsi dari inputnya.

Gambar 3.3 Pre-Amp

Rangkaian di atas adalah rangkaian penguatan dengan perancangan penguatan maksimum 20K, dimana nilai komponen telah ditentukan sebelumnya.

Komponen yang di gunakan adalah sebagai berikut: IC LM741

(33)

C1,C3,C4 = 10 uF C2 = 100 uF

Besarnya penguatan tegangan yang terjadi pada rangkaian ini ditentukan dari besaran komponen R3 dan VR dengan rumus penguatan non-inverting:

Vo = (RV/ R3) + 1... (3.1)

3.4 Analog to Digital Converter

ADC ini mengginakan IC ADC0804 memiliki 20 pin. V(+) dan V(-) adalah inputan tegangan analog diferensial sehingga data tegangan yang akan diproses oleh ADC adalah selisih antara tegangan–tegangan yang dihubungkan dengan kedua pin input yaitu Vi (+) dan Vi (-) atau bila dinyatakan dengan persamaaan adalah Vin= Vin (+) – Vin (-). Kalau input analog berupa tegangan tunggal, tegangan ini harus dihubungkan denganVin (+), sedangkan Vin (-) digroundkan. Untuk operasi normal, ADC0804 menggunakan Vcc = +5 Volt sebagai tegangan refrensi.. Vref adalah tegangan referensi ADC yang digunakan untuk mengatur tegangan input pada Vi+ dan Vi-. Besarnya tegangan referensi ini adalah setengah dari tegangan input maksimal. Hal ini bertujuan agar pada saat inputan maksimal data digital juga akan maksimal. Frekuensi clock dari ADC dapat diatur dengan komponen R dan C eksternal pada pin Rclk dan Cclk dengan ketentuan:

fclk =

, ... (3.2)

(34)

Resolusi = ...(3.3)

(n menyatakan jumlah bit output biner IC ADC)

Gambar 3.4 IC ADC0804

Pada gambar 3.4 adalah konfigurasi pin dari ADC 0804, masing-masing pin mempunyai fungsi sebagai berikut:

a) WR, pulsa transisi high to low pada input input writemaka ADC akan melakukan konversi data, tegangan analog menjadi data digital. Kode 8 bit data akan ditransfer ke output lacht flip – flop.

b) INT, bila konversi data analog menjadi digital telah selesai maka pin INT akan mengeluarkan pulsa transisi high to low. Perangkat ADC dapat diopersikan dalam mode free runningdengan menghubungkan pin INT ke input WR.

c) CS, agar ADC dapat aktif , melakukan konversi data maka input chip select harus diberi logika low. Data output akan berada pada kondisi three state apabila CS mendapat logika high.

(35)

e) Tegangan analog input deferensial, input Vin (+) dan Vin (-) merupakan input tegangan deferensial yang akan mengambil nilai selisih dari kedua input. Dengan memanfaatkaninput Vin maka dapat dilakukan offset tegangan nol pada ADC. f) Vref, tegangan referensi dapat diatur sesuai dengan input tegangn pada Vin (+)

dan Vin (-), Vref = Vin / 2.

g) CLOCK, clock untuk ADC dapat diturunkan pada clock CPU atau RC eksternal dapat ditambahkan untuk memberikan generator clock dari dalam CLK In menggunakan schmitt triger.

(36)

3.5 Clock Generator

Rangkaian clock generator ini berfungsi untuk membangkitkan sinyal pada generator acak dan menjadi selector pada multiplexer demultiplexer tetapi untuk membangkitkan sinyal tersebut frekuensi clock terlebih dahulu dibagi melalui pembagi frekuensi. Tegangan Vcc yang digunakan adalah 5 volt sesuai dengan data sheet.

Gambar 3.6 Fungsi Dari Kaki IC 555

(37)

Perhitungan perioda total yang diberikan ialah:

Kecepatan data yang diinginkan generator acak adalah 1200Bps, maka:

Clock rate = 2 X f kecepatan data = =

= 2 X 1200 = 1200 Bps

= 2400 Bps

3.6 Pembagi Frekuensi

Pembagi frekuensi disini berfungsi sebagai pengatur kecepatan data yang diberikan oleh clock generator. Pembagi frekuensi ini dipengaruhi oleh clock generator dan pembagi freukensi ini yang nantinya membangkitkan generator acak dan multiplexer demultiplexer. Pembagi frekuensi ini membagi frekuensi clock sebanyak 4 kali.

(38)

Gambar 3.8 Rangkaian Pembagi Frekuensi

3.7 Multiplexer

Dalam perancangan multiplexer ini dibangun dari sebuah IC SN74LS251 dimana dalam IC ini telah terintegrasi masukan data 8 dengan keluaran 1 dalam satu buah IC. Dimana rangkaian multiplexer IC SN74LS251 pada masukan dari rangkaian ini adalah keluaran dari ADC0804, hal ini untuk menyalurkan keluaran dari sitem ADC yang banyaknya 8 menjadi 1 akan diteruskan untuk dijumlahkan dengan output dari generator acak.

(39)

Gambar 3.9 Rangkaian Multiplexer 8 to 1

3.8 Demultiplexer

(40)

Gambar 3.10 Rangkaian Demultiplexer 1 ke 8

(41)

3.9 Generator Acak

Rangkaian generator acak adalah deretan biner yang mempunyai pola acak berulang setiap periodenya dan merupakan kunci utama dari direct Sequence Spread Spectrum. Generator acak dibuat menggunakan IC CMOS 4013 dan IC 74LS86. Rangkaian ini yang paling menentukan hasil sinyal acak yang diinginkan.

Gambar 3.11 Generator Acak

3.10 Band Pass Filter

Band Pass Filter bidang sempit sarat BPF bidang sempit adalah Q > 10. Rangkaian yang digunakan bisa seperti gambar dibawah tapi ada rangkaian khusus untuk BPF bidang sempit. Rangkaian khusus ini pun bisa pula digunakan untuk BPF bidang lebar, tapi spesialisnya untuk bidang sempit. Rangkaian ini sering disebut multiple

feedback filter karena satu rangkaian menghasilkan 2 batasan fL dan fH.

(42)

Persamaan persamaannya pun beda dan tersendiri. Komponen pasif yang digunakan sama dengan komponen pasif dari LPF dan HPF.

Gambar 3.12 Rangkaian Band Pass Filter

Q= = dan = ... (3.4)

Perhitungan dari rangkaian diatas adalah: Dipilih C1=C2=C3

Hubungan nilai tahannya adalah:

3 4 = ... (3.5)

2 = ( )... (3.6)

1 = ... (3.7)

Dimana Af pada saat fc adalah

(43)

3.11 DAC (Digital To Analog Converter)

Rangkaian digital to analog converter ini menggunakan IC 0808, dimana IC ini memiliki 8 input (pin 5-12) dan 1 output (pin 4) yang telah diberi tambahan sebuah penguat amplifier (Op-Amp 741), dan beberapa komponen pendukung lain seperti R dan C. Berikut adalah gambar rangkaian DAC yang digunakan.

Gambar 3.13 Rangakian DAC

Fungsi rangkaian DAC pada perancangan ini ialah megubah data digital menjadi data analog. Data analog ini merupakan keluaran dari sistem scrambler descrambler yang bisa didengarkan melalui speaker.

3.12 Adder

(44)

Gambar 3.14 Konfigurasi IC 74LS86

Rangkaian ic ini digunakan untuk menjumlahkan atau menselisihkan sinyal acak yang dihasilkan. Adapun tabel kebenarannya adalah sebagai berikut:

(45)

39

Tujuan dari pengukuran analisa ini adalah untuk menguji hasil perancangan

dari rangkaian scramblerdan descrambler. Hasil dari pengukuran tersebut kemudian di analisa dan di bandingkan hasilnya dengan teori yang ada.

4.1 Pre-amp

Dalam analisa kestabilan penguatan dari pre-amp mic yang sudah direalisasikan maka dilakukan pengukuran agar dapat dianalisa fungsi kerja dari

rangkaian yang telah dirancang dengan penguatan Vmin 1X dan Vmaks 4X pada

pengirim dan Vmin 1X Vmax 20X pada penerima.

Gambar 4.1 Set upPengukuran Pre-Amp

(46)

Gambar 4.2 PengukuranPre-ampDisisi Pengirim

Dapat dilihat dari tampilan data pengukuran pre-amp mic pada gambar 4.2 merupakan hasil penguatan maksimum 10X, dimana chanel satu menampilkan sinyal

masukan sebesar 504 mV dan chanel dua menampilkan penguatan 5,44V pada

penguatan maksimum ini terjadi impedansi komponen yang mengakibatkan

penguatan maksium mengalami redaman 4,5%. Analisa pengukuran pada rangkaian

pre-amp ini bertujuan untuk mendapatkan penguatan tegangan yang dikeluarkan oleh

mic.

(47)

Padagambar 4.3

menampilkan sinyal masukan

penguatan 512mV. Dari

Amplitude yang baik dimana

merupakan hasil penguatan minimum 1X, dimana

masukan sebesar 512mV dan chanel dua

512mV. Dari hasil kedua pengukuran ini dapat dilihat terja

dimana bentuk keluaran dari pre-amp mic tidak

penerima dipasang pre-amp sebagai penguat yang dapat

penguatan.

Gambar 4.4 Pre-Amp Disisi Penerima

Converter

pengukuran ADC ini adalah untuk menganalisa nilai

nilai biner yang memiliki sumbu polaritas. Yang akan

untuk dijadikan menjadi satu saluran.

kestabilan dan nilai kebenaran dari ADC

dibuat seting pengukuran seperti terlihat pada

(48)

Gambar 4.5 Set upPengukuran ADC 8 BIT

Karena resolusi dari ADC 0804 adalah 8 bit, input analog dibagi ke 28 atau

256 rentang diskrit. Dengan 5 volt tegangan referensi input, tiap rentang

Merepresentasikan 5/256=0.01953 volt. Dan kode digital output 00000000 (0H)

berhubungan dengan tegangan 0 volt dan 11111111 (FFH) merepresentasikan 5 volt.

Tabel 4.1 Pengukuran ADC 8 BIT

(49)

0.266 0 0 0 0 1 1 0 1

Untuk pengujian pembagi frekuensi dibutuhkan rangkain clock, yang berfungsi sebagai pemicu untuk menjalankan rangkaian pembagi frekuensi tersebut.

Rangkaian pembagi frekuensi juga berfungsi untuk pemicu pada generator acak dan

menjadi input selector pada rangkaianmultiplexerdandemultiplexer. Nilai frekuensi clock yang dihasilkan sebesar 1200Hz kemudian frekuensi ini dicacah menjadi 4

(50)

Gambar 4.6

Gambar 4.6 Set upPengukuran Clock dan Pembagi Frekuensi

Pengukuran pada blok clock pembagi frekuensi ini dilakukan

5 volt kemudian dihubungkan dengan osiloskop untuk

4.2 Pengukuran Clock Pembagi Frekuensi di Pengirim

frekuensi Hasil pengukuran

600 Hz

300 Hz

rekuensi

dilakukan dengan cara

osiloskop untuk melihat

(51)

3 0-10

4 0-10

Tabel 4.3 Pengukuran

No

Waktu

(menit)

Frekuensi

1 0-10 600

150 Hz

75 Hz

engukuran Clock dan Pembagi Frekuensi di Sisi Penerima

Frekuensi Hasil pengukuran

600 Hz

(52)

2 0-10 300

3 0-10 150

4 0-10

300 Hz

150 Hz

(53)

4.4 Generator Acak

Sinyal dari pembagi

generator acak dengan

suatu scrambler dan descrambler

adalah sebagai berikut.

Pebagi freku

Pengukuran di tahap

frekuensi sebagai pemicu

kemudian ditampilkan diosiloskop

rangkaian diatas maka hasi

Gambar

pembagi frekuensi ke-1 sebesar 600 Hz menjadi pembangkit

tujuan untuk sinyal pembangkit dan penyeberan

descrambler. Adapun setup pengukuran dari

gi frekuensi Generator Acak Osiloskop

Gambar 4.7 Set upGenerator Acak

Pengukuran di tahap generator acak ini memberikan input dari

pemicu untuk membangkitkan sinyal acak ke generator

ditampilkan diosiloskop untuk dianalisa. Sesuai dengan setup

hasil pengukurannya seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4.8 Pengukuran Generator Acak dipengirim

(54)

Gambar

Generator acak di

penerima, hal ini merupakan

sisi penerima.

Analisa generator

output clock merupakan

sebagai data yang akan

frekuensi ini berada diantara

0-600Hz.

acak di sisi pengirim dibuat sama dengan generator

merupakan syarat dapat diterjemahkan sinyal dari sisi

generator acak ini dipicu oleh clock generator acak itu sendiri

merupakan inputan generator acak dimana generator acak

akan dipancarkan dengan besar frekuensi 300 Hz

berada diantara frekuensi yang dibutuhkan yaitu letaknya

clock untuk membangkitkan generator acak sebesar 600

untuk kecepatan data dari generator acak sebesar:

Clock rate = 2 x Frekuensi

generator acak di sisi

dari sisi pengirim di

acak itu sendiri artinya

generator acak tersebut

300 Hz karena pada

itu letaknya diantara

(55)

4.5 Multiplexer

Kendali pada multiplexer akan memilih saklar yang akan dihubungkan. Saluran kendali sebanyak 3 (S1,S2,S3) dapat menyeleksi 23saluran masukan atau 8

masukan. Dalam perancangan multiplexer pada scrambler ini semua saluran kendali dihubungkan ke pembagi frekuensi clock ke-2 samapai dengan clock ke-4 dan enable

digroundkan karena telah terdapat rangkaian gerbang NOT pada bagian kendali,

maka didapat nilai kebenaran E ,S2,S1 dan S0 seperti pada Table 4.4 sehingga sesuai

dengan penjumlahan rumus apabila diberi masukan dari ADC (LSB-MSB) didapat

nilai kebenarannya:

Tabel 4.4 Nilai Kebenaran Multiplexer

Untuk melihat out-put darimultiplexeryang sudah direalisasikan maka dibuat setting

pengukuran seperti terlihat pada gambar dengan sinyal input suara.

(56)

Dari hasil pengukuran

pengukuran blok ini dapat diperhatikan bahwa sinyal

dari ADC adalah berbentuk polaritas.

Gambar 4.11 Keluaran Multiplexer 8 ke 1

adder disini berfungsi untuk menjumlahkan dan

terdiri dari sinyal yang dihasilkan oleh multiplexer

(57)

Output dari multiplexer

generator acak. Pengukuran

random yang dibuat oleh genereator a

Gambar

multiplexerini dihubungkan ke adder untuk di jumlahkan Pengukuran ini untuk menterjemahkan atau menyelisihk

random yang dibuat oleh genereator acak.

Gambar 4.13 Pengukuran Keluaran Adder

satu yang berwarna garis kuning adalah sebagai sinyal input

chanel dua yang berwarna biru merupakan keluaran

pengukuran diatas adalah sinyal keluaran descrambler yang antara generator acak denganmultiplexer.

engujian blok rangkaiandemultiplexerini dibutuhkan 3 masukan sebagai selector dan 1 masukan dari keluaranadder.

(58)

Adder Clock Pembag freku

Gambar

Hasil dari pengukuran rangkaian

sheet IC yang digunakan.

DEMUX

Gambar 4.14 Demultiplexer 1 ke 8

ck Pembagi frekuensi

demultiplekser

Gambar 4.14Set upPengukuran Demultiplexer

rangkaian ini menunjukan ada kesamaan yang ada

yang digunakan.Output demultiplexeradalah sebagai berikut:

Gambar 4.15 Output Demultiplexer

Osiloskop

(59)

4.8 DAC

Pengujian blok rangkaian DAC memiliki inputan dari keluaran demultiplexer,

jadi dengan kata lain masukan dari DAC tersebut berjumlah 8 bit logika biner dengan

256 kemungkinan (2n). Berikut adalah table pengujian dan pengamatan dari masukan

DAC. Setup pengukuran DAC

Gambar 4.16 Pengukuran DAC0808

Tabel 4.5 Pengukuran DAC 0808

(60)

7 0000 0110 -4.758

8 0000 0111 -4.719

9 1111 1000 4.722

10 1111 1001 4.762

11 1111 1010 4.808

12 1111 1011 4.838

13 1111 1100 4.889

14 1111 1101 4.929

15 1111 1110 4.965

16 1111 1111 5.003

4.9 BPF

Frekuensi yang diloloskan pada BPF adalah antara frekuensi tinggi (fH) dan

frekuensi rendah (fL). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari table pegujian blok

rangkaian band pass filter berikut. Pengukuran BPF ini untuk mengetahui titik

frekuensi terendah dan frekuensi tinggi dalam rangkaian yang dibuat di bab III.

(61)

Tabel 4.6 Tabel pengukuran BPF

Bila dilihat dari tabel, maka diketahui bahwa BPF yang dirancang, setelah

(62)

rendah tertentu. Walaupun pada kenyataannya masih ada frekuansi tinggi yang

diloloskan dari output BPF ini, namun angka tersebeut masih dapat ditolerir. Karena

bila menurut hasil pengamatan, frekuensi tinggi yang masih diloloskan kurang dari

3KHz, sedangkan frekuensi yang berada diatas nilai tersebut keluarannya sudah

(63)

57

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari pembahasan dan analisa yang telah dilakukan, penulis dapat menarik

beberapa kesimpulam dan saran, diantaranya:

1. Penilaian keberhasilan dari perancangan scrambler descrambler ini bisa

dilihat dari keluaran multiplexer dan keluaran adder yang memiliki frekuensi

dan Vpp yang sama.

2. Hasil keluaran sinyal yang dimiliki oleh generator acak memiliki keluaran

yang sama antara pengirim dan penerima. Pengacakan sinyal yang dilakukan

sangat stabil bila dirancang dengan baik dan mengikuti referensi dari data

sheet IC tersebut. Pada perancangan scramblerdan descramblerini, frekuensi

yang digunakan clock sebagai pemicu dibangkitkannya sinyal acak sebesar

600Hz dapat dihasilkan dengan baik dan sesuai dengan tujuan dari

perancangan ini.

3. Keamanan komunikasi yang diberikan scrambler descrambler ini ditentukan

di rangkaian generator acak yang memiliki shift register. Semakin banyak

(64)

58

maka disarankan kedepannya menggunakan wireless

2. Penentuan nilai komponen dalam merancang suatu alat harus benar-benar

dipahami dan dikuasai, baik secara teori maupun prakteknya. Karena bila

pada saat melakukan perancangan terjadi kesalahan dalam pemilihan

komponen, dapat berkibat banyaknya noise yang ditimbulkan dari output

rangkaian yang dirancang atau bahkan terjadi kesalahan fatal sehingga

(65)

1. R.C.T Lee, Mao Ching Chiu and Jung Shun Lin. Communicaaation

engineering. Jhom Wiley & Sons (Asia) Pte Ltd. 2007

2. Purbo, Onno. W, ”Spread Spektrum-Teknologi komunikasi digital di masa

dating” fl3xu5 zon3, posted.

3. http://kebo.vslm .org/mediawiki1.9/index.php/Spread_Spectrum-(Bab_9)

4. http://www.elektroindonesia.com/elektro/tel37.html

5. http://www.alldatasheets.com

6. http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php/Circuit_Dasar_dan_Perh

itungan_Elektronika”.

7. Armstrong,E.H.(May 1936).”A Method of Reducing Disturbances in Radio

Signaling by a System of Frequency Modulation”. Proceedings of the IRE 24

(5):689-740.

8. Bruce Carloson:”Communication systems, 2nd edition”, Mc Graw-Hill, Inc

1981, ISBN 0-07-085082-2.

9. Sedra, Adel (1991). Microelectronic circuits, 3 ed. Saunders College

(66)

IDENTITAS DIRI

Nama Lengkap : Angga Nugraha

Nim : 13105022

Tempat, Tanggal Lahir :Bandung, O1 April 1987

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Status : Lajang

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat Asal : Jl. Dipatiukur No 28B Cicalengka Kab. Bandung

Warga Negara : Indonesia

No. Handphone : 087771437587 - 08562282052

Gambar

Gambar 3.2 Op-Amp LM 741
Gambar 3.3 Pre-Amp
Gambar 3.4 IC ADC0804
Gambar 3.5 Rangkaian ADC0804
+7

Referensi

Dokumen terkait

Data tersebut merupakan hasil survei yang dilakukan selama penelitian berlangsung, pada bulan desember-januari... 91

Seluruh guru ataupun pengajar di MAN 2 Tulungagung rata-rata mampu menggunakan media pembelajaran yang berbasis tehnologi informasi di dalam proses pembelajaran, hal

1.3.1 Mengidentifikasi jenis-jenis sumber daya alam dan kaitannya dengan kegiatan ekonomi 1.3.2 Menggunakan peta setempat untuk menunjukkan persebaran sumber daya alam..

Program Beasiswa Pena Bangsa ini merupakan bagian dari program pendidikan di Yayasan Dana Sosial Al-Falah. Program ini diperuntukan bagi siswa yang kurang mampu dan yatim

Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa karakteristik individu perawat yang meliputi pengetahuan perawat tentang keselamatan pasien dan insiden

Interpretasi yang dilakukan menggunakan kedua citra tersebut mempunyai hasil yang baik dalam pemetaan informasi geologi yaitu struktur geologi, lithologi, dan bentuklahan

Untuk kelompok alat pelanggan (CPE) diperlukan penelitian pada kolom 'buatan', Negara pembuat yang tercantum pada sertifikat harus sama dengan keterangan Negara Pembuat

Dalam upaya peningkatan kualitas tenaga pendidik (dosen) maka setiap tahun fakultas akan menganjurkan dan mengupayakan studi lanjut S3 (doktor) bagi tenaga pendidik, dengan adanya