DATA PRIBADI
NAMA : GUARDIAN MUHAMMAD
JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI
TTL : BANDUNG 15 MARET 1990
KEWARGANEGARAAN : INDONESIA
STATUS PERKAWINAN : BELUM MENIKAH
TINGGI, BERAT BADAN : 170CM , 55 KG
KESEHATAN : SANGAT BAIK
AGAMA : ISLAM
ALAMAT LENGKAP : KOMP.PERMATA TAMAN SARI NO 26 ARCAMANIK
BANDUNG
NO TELP : 085794811492
1996-2002 : SD PERTIWI
2002-2005 : SLTPN 40
2005-2006 : SMA PLUS AL – GHIFARI BANDUNG
2006-2008 : SMAN 23 BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan pada Program Studi Sistem
Informasi Jenjang S1 (Strata 1) Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Guardian Muhammad 1.05.08.417
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
v
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat ALLAH SWT atas segala
curahan rahmat dan kasih-Nya sehingga penyusunan laporan ini dapat selesai
dengan baik dan kami berharap laporan ini berguna kepada semua yang membaca
laporan ini. Dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan Penelitian yang sangat
besar dan permintaan Dosen yang terus meningkat, maka pembuatan laporan ini
agar dapat dipahami oleh Dosen dan Perusahaan yang kami tempati dalam
Penelitian agar bisa menilai dengan lebih baik.
Penyusunan laporan ini mengacu kepada laporan Penelitian “Sistem
Informasi Penjualan Kain Pada PT Adetex Bandung Berbasis Web “ yang
sedang kami jalankan sesuai dengan kenyataan data yang ada. Apabila ada yang
terlewatkan dari itu harap dimaklumi oleh Dosen dan Perusahaan yang kami
tempati.
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapat dukungan dan
bantuan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil. Pada kesempatan ini
penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang tulus kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.sc., selaku Rektor Universitas
Komputer Indonesia.
2. Prof. Dr. Ir. Denny Kurniadie, M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik dan
Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
3. Syahrul Mauluddin, S. Kom., M. Kom., selaku Ketua Program Studi
vi
dan sabar, serta meluangkan waktu disela-sela kesibukannya untuk
membimbing dan mengarahkan penulis dari awal hingga akhir penyusunan
skripsi ini.
5. Citra Noviyasari, S.Si, M.T., selaku Dosen Wali.
6. Seluruh Staf Tata Usaha Program Studi Sistem Informasi.
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Sistem Informasi, terima
kasih atas bimbingan dan ilmu yang telah diberikan kepada penulis selama
menjadi mahasiswa di Fakultas Teknik Program Studi Sistem Informasi.
8. Kedua Orang Tua tercinta yang berada di Bandung dan sekitarnya, Bapak
Ahmad Gunawan dan Ibu Mimin Mutmainah, yang selalu mendukung
berupa moril dan materiil dari setiap langkah yang ku jalani serta
memberikan kasih sayangnya kepada penulis selama mengerjakan laporan
skripsi ini. Terimakasih atas segalanya, semoga kalian selalu berada dalam
keberkahan dan lindungan-Nya.
9. Temanku yang baik dan selalu ada setia di sisiku saat susah maupun duka,
dan di saat senang maupun bahagia dan juga seluruh teman-teman
Program Studi Informasi, khususnya SI-08 angkatan 2008 atas
kerjasamanya dan bantuannya selama menjalani perkuliahan ataupun di
vii kemudahan oleh-Nya.
Penulis sadar bahwa dalam penulisan laporan ini banyak terdapat
kekurangan, hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan
penulis. Namun, dengan pengetahuan dan kemampuan yang terbatas itu penulis
berusaha menyelesaikan laporan ini. Maka untuk kritik dan saran sangat penulis
harapkan demi kemajuan di masa mendatang.
Kami juga berharap semoga laporan Penelitian ini dapat bermanfaat bagi
kami khususnya dan bagi pembaca umumnya. Terimakasih atas segala dukungan
dan perhatian.
Bandung, Januari 2013
viii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... ii
ABSTRAK ... iii
ABSTRACT ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR SIMBOL ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xix
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 5
1.2.1. Identifikasi Masalah... 5
1.2.2. Rumusan Masalah ... 5
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 6
1.4. Kegunaan Penelitian... 7
1.4.1. Kegunaan Praktis ... 7
1.4.2. Kegunaan Akademis ... 7
1.5. Batasan Masalah... 8
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 9
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem ... 11
2.1.1 Definisi Sistem... 11
2.1.2 Elemen Sistem ... 12
2.1.3 Karakteristik Sistem... 14
2.1.4 Klasifikasi Sistem ... 16
2.1.5 Kebutuhan Sistem ... 17
2.2 Konsep Dasar Informasi ... 19
2.2.1 Definisi Informasi ... 19
2.2.2 Syarat Informasi... 20
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 21
ix
2.4.1 Pengertian Penjualan ... 24
2.4.2 Pengertian Kain ... 24
2.5 Website ... 24
2.5.1 Sekilas Mengenai Website ... 24
2.5.2 Tujuan Pembuatan Website ... 25
2.6 Software Dan Aplikasi Pendukung ... 25
2.6.1 HTML ... 25
2.6.2 Personal Home Page ... 26
2.6.3 Xampp... 27
2.6.4 Macromedia Dreamweaver 8 ... 27
2.6.5 MySQL ... 28
BAB III OBJEK & METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 29
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 29
3.1.2 Visi Dan Misi ... 31
3.1.3 Struktur Organisasi ... 34
3.1.4 Deskripsi Tugas ... 35
3.2 Metode Penelitian... 41
3.2.1 Desain Penelitian ... 41
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 41
3.2.2.1 Sumber Data Primer ( Observasi, Wawancara) ... 41
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder ... 42
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem... 42
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem ... 42
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem ... 43
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan ... 46
x
4.1.2 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 54
4.1.2.1 Flowmap ... 56
4.1.2.2 Diagram Konteks ... 59
4.1.2.3 Data Flow Diagram ... 59
4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ... 61
4.2 Perancangan Sistem ... 62
4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem ... 62
4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan ... 63
4.2.3 Perancangan Prosedur Yang Diusulkan ... 64
4.2.3.1 Diagram Konteks Yang Diusulkan ... 65
4.2.3.2 Data Flow Diagram ... 66
4.2.3.3 Kamus Data ... 72
4.2.4 Perancangan Basis Data ... 74
4.2.4.1 Normalisasi ... 74
4.2.4.2 Relasi Tabel ... 79
4.2.4.3 Etinty Relationship Diagram (ERD) ... 80
4.2.4.4 Struktur File ... 80
4.2.4.5 Kodefikasi ... 87
4.2.5 Perancangan Antar Muka ... 87
4.2.5.1 Struktur Menu ... 87
4.2.5.2 Perancangan Input Pelanggan ... 88
4.2.5.3 Perancangan Input Admin ... 94
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi ... 102
5.1.1 Batasan Implementasi ... 102
5.1.2 Inplementasi Perangkat Lunak ... 103
xi
5.1.5.1 Implementasi Antarmuka untuk Admin ... 111
5.1.5.2 Implementasi Antarmuka untuk Pelanggan ... 125
5.1.6 Implementasi Instalasi Program ... 130
5.1.7 Penggunaan Program ... 130
5.2 Pengujian ... 131
5.2.1 Rencana Pengujian... 131
5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 132
5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian... 133
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 134
6.2 Saran ... 135
xii
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian ... 10
Tabel 4.1 Evaluasi Sistem yang berjalan... 61
Tabel 4.2 Struktur File Tabel Admin. ... 81
Tabel 4.3 Struktur File Tabel Hubungi. ... 81
Tabel 4.4 Struktur File Tabel Katagori ... 82
Tabel 4.5 Struktur File Tabel Keranjang ... 82
Tabel 4.6 Struktur File Tabel Kota ... 82
Tabel 4.7. Struktur File Tabel Modul ... 83
Tabel 4.8 Struktur File Tabel Pelanggan ... 84
Tabel 4.9 Struktur File Tabel Pemberitahuan. ... 84
Tabel 4.10 Struktur File Tabel Pemesanan ... 85
Tabel 4.11 Struktur File Tabel Pesanan Detail. ... 85
Tabel.4.12 Struktur File Tabel Poling ... 86
Tabel 4.13 Struktur File Tabel Produk ... 86
Tabel 5.1 Implementasi Antarmuka Untuk Admin ... 111
Tabel 5.2 Implementasi Antarmuka untuk Pelanggan ... 125
Tabel 5.3 Rencana Pengujian Login Admin ... 132
Tabel 5.4 Pengujian Login User. ... 132
xiii
Gambar 3.1 Metode Pendekatan Prototype Paradigma ... 44
Gambar 4.1 Flow map pemesanan, pengiriman kain dan tagihan ... 57
Gambar 4.2 Flow map prosedure pembayaran ... 58
Gambar 4.3 Diagram Kontek Sistem Yang Berjalan ... 59
Gambar 4.4 Data Flow Diagram Yang Sedang Berjalan ... 60
Gambar 4.5 Diagram Konteks Yang Di Usulkan ... 65
Gambar 4.6 DFD Penjualan Kain... 66
Gambar 4.7 DFD Level 2 Proses Registrasi... 67
Gambar 4.8 DFD Level 2 Data Login ... 67
Gambar 4.9 DFD Level 2 Pemesanan ... 68
Gambar 4.10 DFD Level 2 Pembayaran ... 68
Gambar 4.11 DFD Level 2 Hubungi Kami ... 68
Gambar 4.12 DFD Level 2 proses 7.1 Olah Admin ... 69
Gambar 4.13 DFD Level 2 Proses 7.2 Olah Data Pelanggan... 69
Gambar 4.14 DFD Level 2 Proses 7.3 Olah Data Kategori ... 70
Gambar 4.15 DFD Level 2 Proses 7.4 Olah Data Produk ... 70
Gambar 4.16 DFD Level 2 Proses 7.5 Olah Data Kota ... 71
Gambar 4.17 DFD Level 2 Laporan ... 71
Gambar 4.18 Relasi Tabel ... 79
Gambar 4.19 Entity Relation Diagram ... 80
Gambar 4.20 Struktur Menu ... 88
Gambar 4.21 Menu Login ... 88
Gambar 4.22 Menu Home ... 89
Gambar 4.23 Menu Tentang Kami ... 90
Gambar 4.24 Menu Produk ... 91
Gambar 4.25 Menu Informasi ... 92
Gambar 4.26 Menu Hubungi Kami ... 93
Gambar 4.27 Menu Login ... 94
Gambar 4.28 Menu Pemberitahuan ... 94
Gambar 4.29 Menu Password ... 95
Gambar 4.30 Menu Admin ... 95
Gambar 4.31 Menu Pelanggan ... 96
Gambar 4.32 Menu Kategori ... 96
Gambar 4.33 Menu Produk ... 97
Gambar 4.34 Menu Pemesanan ... 97
Gambar 4.35 Menu Ongkos ... 98
Gambar 4.36 Menu Profil ... 98
Gambar 4.37 Menu Hubungi Kami ... 99
Gambar 4.38 Menu Informasi ... 99
Gambar 4.39 Menu Poling ... 100
Gambar 4.40 Menu Laporan ... 101
Gambar 5.1 Halaman Login ... 113
xiv
Gambar 5.6 Halaman Pelanggan ... 115
Gambar 5.7 Halaman Kategori ... 116
Gambar 5.8 Halaman Produk ... 116
Gambar 5.9 Halaman Pemesanan ... 117
Gambar 5.10 Halaman Ongkos ... 117
Gambar 5.11 Halaman Profil Perusahaan ... 118
Gambar 5.12 Halaman Hubungi Kami ... 119
Gambar 5.13 Halaman Informasi ... 119
Gambar 5.14 Halaman Poling ... 120
Gambar 5.15 Halaman Laporan ... 121
Gambar 5.16 Halaman Laporan Semua Produk ... 122
Gambar 5.17 Halaman Laporan Semua Kategori ... 122
Gambar 5.18 Halaman Laporan Semua Pelanggan ... 123
Gambar 5.19 Halaman Laporan Semua Penjualan ... 123
Gambar 5.20 Halaman Laporan Ongkos Kirim ... 124
Gambar 5.21 Halaman Registrasi ... 126
Gambar 5.22 Halaman Login ... 127
Gambar 5.23 Halaman Produk ... 127
Gambar 5.24 Halaman Keranjang Belanja ... 128
Gambar 5.25 Halaman Data Order ... 128
Gambar 5.26 Halaman Pemberitahuan ... 129
Jogiyanto, Hartono, 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi Yogyakarta.
Riyanto. 2010 Membuat Sendiri Sistem Informasi Penjualan Dengan PHP dan
MySQL. GAVA MEDIA
Edy Winarto ST, M.Eng Ali zaki. 2010 Easy Web Programing with php plus html
5. Semarang
Witarto (2004), Memahami Sistem Informasi, Informatika, Bandung.
Azhar Susanto. 2004. Sistem Informasi Akuntansi Konsep dan Pengembangan
Berbasis Komputer. Lingga Jaya. Bandung.
Effraim Turban, R.kelly rainer,jr. Richard e.pother. 2006. Pengantar Teknologi
Informasi. Salemba infotek. Jakarta.
Budi Sutedjo dharma Oetomo. Perencanaan & Pembangunan Sistem. Informasi,
Andi, Yogyakarta. 2002
Roger S. Pressman, 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi (Buku.
Satu), ANDI Yogyakarta.
http://id.wikipedia.org/wiki/ Internet/ 23 Oktober 2012.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem/23 Oktober 2012
http://hamzahzakaria.wordpress.com/ 23 Oktober 2012/
http://dimas347.wordpress.com/2010/12/08/karakteristik-sistem/23 Oktober 2012
1
1.1. Latar Belakang Penelitian
Berkembangnya usaha-usaha perdagangan yang sangat pesat pada saat ini
menjadikan informasi sebagai perananan sangat penting dalam menunjang
jalannya operasi - operasi demi tercapainya tujuan yang diinginkan oleh
perusahaan – perusahaan sekarang.
Teknologi internet sudah terbukti merupakan salah satu media informasi
yang sangat efektif dan efisien dalam penyebaran informasi yang dapat diakses
oleh siapa saja, kapan saja dan dimana saja. Teknologi internet juga mempunyai
efek yang sangat besar pada hal perdagangan atau bisnis. Hanya dari rumah atau
ruang kantor, calon pembeli dapat melihat produk-produk pada layar komputer,
mengakses informasinya, memesan dan membayar dengan pilihan yang tersedia.
Calon pembeli dapat menghemat waktu dan biaya karena tidak perlu datang ke
toko atau tempat transaksi sehingga dari tempat duduk mereka dapat mengambil
keputusan dengan cepat. Transaksi secara online dapat menghubungkan antara
penjual dan calon pembeli secara langsung tanpa dibatasi oleh suatu ruang dan
waktu. Hal itu menyimpulkan bahwa transaksi penjualan secara online
Didirikan sejak tahun 1973, PT Adetex merupakan perusahaan multi
produk yang bergerak dalam bidang industri textile yang mempuyai nama cukup
besar dan ternama di dalam kalangan industri yang ada di tanah air, khususnya
Jawa Barat. Produk – produk yang dihasilkan oleh PT Adetex berupa benang, kain
printing dan garment. Salah satu produk yang dihasilkan adalah kain printing atau
di lingkungan PT Adetex sendiri biasa disebut produk Adetex Filament, dimana
produk ini pun sebenarnya sudah dikenal di dunia Industri Internasional, namun
demikian PT Adetex juga menjual produknya di pasar lokal dalam negeri,
sehingga sebenarnya produk kain jadi ini juga dapat di beli di kota – kota besar
yang ada di Indonesia melalui pedagang – pedagang eceran atau grosir, dalam
bentuk kain jadi hasil perusahaan garment. PT Adetex sendiri terdiri dari beberapa
Divisi yaitu Adetex Spinning Boyolali, Adetex Spinning II, Adetex Filament.
Adetex Spinning memproduksi berbagai jenis benang sedangkan Adetex Filament
memproduksi berbagai jenis kain jadi. Sampai saat ini PT Adetex menjual produk
kain jadi kepada penjual eceran, grosir, pabrik – pabrik garment, juga perorangan
dalam jumlah atau partai yang besar dengan minimum order 1.000 – 3.000 meter
tergantung jenis kain yang akan di pesan oleh para pelanggan. Adapun jenis dan
cara pelayanan yang diberikan oleh PT Adetex kepada pelanggan :
- Fresh Order : Yaitu penjualan kain Grade A (baru dan bagus) dimana seluruh
material/bahan baku/design/warna disediakan oleh Adetex, pelanggan tinggal
menentukan quantity order-nya.
- Commisioning : Material/bahan baku/design disediakan oleh pelanggan,
- Stock Lot : Barang ready stock, tetapi tidak full 1 roll. Hal ini
dikarenakan kesalahan produksi yang mengakibatkan jumlah 1 roll kurang
beberapa meter, atau lebarnya tidak sesuai dengan pesanan (biasanya order export
ketika di check tidak sesuai sehingga pasti akan di-claim pemesan, jadi daripada
dikembalikan lebih baik dijual lokal).
- Penjualan kain BS : Kain - kain sisa guntingan, ataupun yang cacat warna
(belang) dalam satu roll.
Sebagaimana dijelaskan diatas dikarenakan PT. Adetex merupakan
perusahaan multiproduk yang menghasilkan berbagai jenis tekstil, maka penulis
membatasi lingkup permasalahan hanya di salah satu divisi saja yaitu penjualan
pada Divisi Filament yang hanya memproduksi kain jadi dan sistem informasi
yang akan penulis sarankan juga hanya untuk penjualan Fresh order dan penjualan
stock lot. Sistem penjualan yang di gunakan oleh PT Adetex di divisi Filament
sendiri masih manual yaitu pembeli datang ke lokasi untuk melakukan transaksi
dan melihat produk atau sebaliknya bagian dari marketing sales PT Adetex
mendatangi pelanggan mengirimkan contoh kain. Setelah itu proses penjualan nya
sendiri melakukan kontrak dengan pelanggan, setelah terjadi deal antara
pelanggan dan bagian marketing, bagian marketing akan menghubungi bagian
keuangan melakukan pembayaran dengan pelanggan untuk mendapatkan surat
SPKB (Surat Perintah Keluar Barang) setelah proses itu selesai, dilanjutkan ke
bagian logistik agar barang bisa keluar dan dibagian logistik melakukan proses
bukti penerimaan pelanggan telah melakukan pembayaran untuk membuat surat
pelanggan, baru dapat keluar. Dengan melihat kasus ini tentu saja hal ini akan
memakan waktu yang cukup lama dan memakan biaya dalam proses penjualan
saja, disamping itu proses dokumentasi yang panjang turut menghambat proses
penjualan itu sendiri seperti transaksi yang disetujui, diikuti kontrak proses
penjualanya yang ditanda–tangani kedua belah pihak, kemudian setelah pelanggan
dan bagian marketing melakukan pembayaran, marketing ke bagian keuangan
untuk mendapat surat jalan dan setelah itu ke logistik agar barang dapat keluar.
Oleh karena itu penulis menawarkan sebuah perancangan suatu sistem
informasi penjualan secara online dengan menggunakan media web atau internet
dengan tujuan nya, untuk lebih meminimalkan proses penjualanya, meminimalkan
waktu dan biaya, serta mempermudah baik untuk proses penjualannya dan baik
juga untuk mempermudah para pelanggan, supaya tidak perlu repot mendatangi
pabrik, untuk melakukan pemilihan kain, serta di pemesanan kain dapat dilakukan
secara online, supaya pelanggan pun bisa dilakukan lebih mudah, dan untuk PT
Adetex sendiri tujuan utamanya mempermudah proses penjualan di perusahaan itu
sendiri sehingga perusahaan dapat lebih mudah dalam proses penjualanya, tanpa
harus mengirimkan para sales marketing untuk memberikan contoh ke grosir juga
pabrik–pabrik garment, serta dengan mudahnya akses yang berjalan akan adanya
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasar uraian dari latar belakang di atas penulis dapat menyimpulkan
identifikasi masalah dan rumusan masalah yang sudah ada :
1.2.1. Identifikasi Masalah
Setelah menyimak uraian latar belakang diatas, maka terdapat identifikasi
masalah yang berkaitan. Berikut ini identifikasi masalah yang ada :
1. Pelanggan harus mendatangi pabrik untuk dapat melihat contoh kain, adapun
juga kalau tidak pelanggan akan didatangi sales marketing PT Adetex sendiri
untuk memberikan dan menawarkan contoh kain.
2. Belum efektif dan efisiennya sistem pemesanan barang karena masih
dilakukan secara manual yaitu calon pelanggan datang langsung ke pabrik
seperti untuk pemesanan barang dan membuat kontrak pembelian.
3. Proses penjualanya yang panjang, menjadi kurang efisien dari segi waktu dan
biaya, seperti setelah adanya kontrak perjanjian, masih harus di urus ke bagian
keuangan untuk meminta SPKB, setelah adanya SPKB baru bagian logistik
baru bisa mengeluarkan barang
1.2.2. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas dan juga dengan adanya identifikasi
masalah tersebut, maka diperoleh rumusan masalah yang berkaitan dengan
1. Bagaimana sistem penjualan yang sedang berjalan di PT Adetex.
2. Bagaimana perancangan yang di usulkan guna menunjang proses penjualan
kain di PT Adetex
3. Bagaimana pengujian program aplikasi dari sistem informasi penjualan kain
berbasis web di PT Adetex
4. Bagaimana implementasi rancangan sistem penjualan kain berbasis web di PT
Adetex ke program aplikasinya.
1.3. Maksud Dan Tujuan
Sebagai upaya untuk memperjelas penelitian ini, penulis juga
menerangkanmaksud dan tujuan dari penelitian.
1.3.1. Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini yaitu membuat sistem informasi untuk
melayani konsumen dalam melakukan pemesanan kain secara online dan
melakukan pengelolaan data secara komputerisasi
1.3.2. Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan :
1. Untuk mengetahui permasalahan sistem yang sedang berjalan di PT. Adetex.
2. Untuk membuat perancangan sistem penjualan kain berbasis web di PT.
Adetex.
3. Untuk melakukan pengujian terhadap program aplikasi dari sistem informasi
4. Untuk mengimplementasikan rancangan sistem penjualan kain berbasis web di
PT. Adetex ke aplikasi program
1.4. Kegunaan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat beberapa kegunaan yang dapat dilihat dari 2
aspek sudut pandang, yaitu sudut pandang praktis dan sudut pandang akademis.
Adapun kegunaan-kegunaan tersebut adalah
1.4.1. Kegunaan Praktis
1. Bagi Perusahaan
Dengan adanya sistem informasi ini di harapkan perusahaan lebih bisa
meningkatkan produksi kain serta mendapatkan kemudahan dalam melakukan
penjualan serta mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
2. Bagi Pelanggan
Dengan adanya sistem informasi ini pelanggan bisa lebih mudah mengenal
dan melihat kain – kain sehingga mereka perlu jauh – jauh datang ke pabrik untuk
melakukan pembelian atau pemesanan, juga bisa menghemat biaya dan waktu.
1.4.2. Kegunaan Akademis
1. Bagi Pengembang Ilmu Pengetahuan
Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pembanding
antara ilmu yang ada. Sehingga dengan adanya perbandingan tersebut akan lebih
2. Bagi Peneliti Lain
Sebagai tolak ukur atau acuan dalam penelitian apabila mengambil tema
yang sama karena penulis dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada
penulis lain. Selain itu juga dapat menambah bahan referensi bagi penulis lain
serta sebagai salah satu pelengkap bahan pustaka yang sudah ada sebelumnya
yang melakukan penelitian dengan tema judul yang sama.
3. Bagi Pihak Penulis
Berguna dalam menambah atau memperkaya wawasan tentang
pengetahuan umum dengan teori – teori yang kaya akan sebuah pembelajaran.
Berguna juga dalam hal belajar menganalisa suatu masalah dari teori-teori yang
akan dituangkan dalam sebuah program. Selain sebagai menambah wawasan,
penelitian ini juga sebagai implementasi dari pembelajaran selama kuliah di prodi
Sistem Informasi Universitas Komputer Indonesia
1.5. Batasan Masalah
Pembatasan masalah yang di gunakan dalam sebuah pembahasan
bertujuan agar dalam pembahasanya lebih terarah dan sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai adapun pembatasan masalahnya meliputi:
1. Pengelolaan data meliputi: data pelanggan, data barang, data penjualan, dan
data pemesanan.
2. Pemesanan barang hanya untuk pembelian minimum 1.000 meter untuk
3. Sistem informasi pemesanan kain berbasis web pada PT. Adetex bisa di akses
di seluruh dunia tapi hanya melayani penjualan di Jawa Barat.
4. Sistem pembayaran dilakukan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang
berlaku di PT Adetex.
5. Pada sistem ini tidak membahas retur barang.
6. Sistem yang akan dibangun yaitu informasi berbasis web/online dengan
menggunakan Macromedia Dreamweaver 8 sebagai aplikasi front end dan
Xampp sebagai aplikasi back end.
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitianya
Adapun lokasi penelitian dilaksanakan di PT. Adetex Jl. Dayang Sumbi
no 4 – 6 Bandung 40132 Indonesia. Telp : 022 2503405 fax : 2501134 email :
headoffice@adetex.co.id
Jadwal waktu penelitian dilaksanakan dari bulan September 2012 sampai
bulan Januari 2013. Penelitian dilakukan selama 5 bulan dengan perincian seperti
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian
No Kegiatan Waktu Tahun 2012
September Oktober November Desember
1 Mengumpulkan kebutuhan
User
a. Observasi
b. Wawancara
c. Kebutuhan dokumen
2 Identifikasi kebutuhan
pemakai
3 Membuat prototype
4 Menguji prototype
4 Memperbaiki prototype
4 Mengembangkan
11
2.1. Konsep Dasar Sistem
Pengertian sistem sangatlah luas dan mempengaruhi semua aspek
kehidupan. Sistem sangat diperlukan dalam melakukan kinerja yang baik dan
terstruktur terhadap manajemen. Keterpaduan sistem ini memungkinkan
terciptanya kerjasama untuk menghasilkan informasi yang cepat, tepat dan akurat.
2.1.1. Definisi Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu
yang menekan kepada prosedur dan menekan kepada komponen dan elemen.
Pendekatan sistem yang lebih menekan pada prosedur mendefinisikan sebagai :
“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur – prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu” (Jogiyanto HM, 2005:1).
Pendekatan sistem menekankan pada komponen atau elemen-elemen
mendefinisikan sebagai berikut:
Menurut Henry Lucas (1988:35) yang diterjemahkan oleh Jugianto H.M,
menyatakan bahwa sistem Informasi adalah :
“Sistem Informasi adalah suatu kegiatan dari prosedurprosedur yang
diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk
2.1.2. Elemen Sistem
Berikut penjelasan mengenai elemen-elemen yang membentuk sebuah sistem :
1. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau mungkin banyak.
Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan,
sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem
dengan sistem yang lain berbeda.
2. Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke dalam sistem dan
selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan dapat berupa hal-hal yang
berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang
berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah
informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).
3. Proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transformasi dari
masukan menjadi keluaran yang berguna dan lbih bernilai, misalnya berupa
informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa hal-hal yang tidak berguna,
misalnya saja sisa pembuangan atau limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat
berupa bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas
pembedahan pasien.
4. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi,
5. Batas
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara sistem dan daerah di
luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan konfigurasi, ruang lingkup,
atau kemampuan sistem. Sebagai contoh, tim sepakbola mempunyai aturan
permainan dan keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko
kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing dan
keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem dapat dikurangi atau
dimodifikasi sehingga akan mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan
menjual saham ke publik, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbasatan
dana.
6. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan
umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan
untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk
mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan.
7. Lingkungan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem. Lingkungan bisa
berpengaruh terhadap operasi sistem dalam arti bisa merugikan atau
menguntungkan sistem itu sendiri. Lingkungan yang merugikan tentu saja harus
ditahan dan dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi sistem,
sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga, karena akan memacu
sebuah sistem, yaitu : tujuan, masukan, proses, keluaran, batas, mekanisme
pengendalian dan umpan balik serta lingkungan.
2.1.3. Karakteristik Sistem
Karakteristik sistem dapat dibagi menjadi 8 bagian, yaitu :
1. Komponen
Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan sistem
komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan manusia.
Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalkan bila
perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU, perangkat I/O dan
memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem computer.
2. Boundary (Batasan Sistem)
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem
menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.
3. Environment (lingkungan Luar Sistem)
Lingkungan dari sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat
menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. lingkungan
luar yang mengutungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian
harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus
ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari
4. Interface (Penghubung Sistem)
Penghubung merupakan media perantara antar sub sistem. Melalui penghubung
ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke
subsistem lainnya. Output dari satu sub sistem akan menjadi input untuk
subsistem yang lainnya dengan melalui penghubung. Dengan penghubung satu
subsistem dapat berinteraksi dengan sub sistem yang lainnya membentuk satu
kesatuan.
5. Input (Masukan)
Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa
maintenance input dan sinyal input. Maintenance input adalah energi yang
dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Sinyal input adalah energi
yang diproses untuk didapatkan keluaran.
6. Output (Keluaran)
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan
untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
7. Proses (Pengolahan Sistem)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri
sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.
Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan
8. Objective and Goal (Sasaran dan Tujuan Sistem)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak
mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari
sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran
yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai
sasaran atau tujuannya.
2.1.4. Klasifikasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa aspek, diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Sistem Abstrak (abstrack system) dan Sistem Fisik (Physical system)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik.
2. Sistem Alamiah (Natural system) dan Sistem Buatan Manusia (Human made
system)
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat
manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.
3. Sistem Tertentu (Deterministic system) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic
system)
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.
Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga
keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem tak tentu adalah sistem yang
kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur
4. Sistem Tertutup (Closed system) dan Sistem Terbuka (Open system)
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dengan lingkungan
lainnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari
pihak luarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak
ada sistem yang benar-benar tertutup. Sistem terbuka adalah sistem yang
berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima
masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang
lainnya.
2.1.5. Kebutuhan Sistem
Sistem informasi yang baik bukan hanya dinilai dari segi tampilan semata,
namun akan dinilai juga bagaimana pola aliran informasi yang dibangun dan
diimplementasikan dalam bentuk sistem tersebut. Menurut Sutedjo (2002:10),
faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam membangun sistem informasi,
antara lain :
1. Efisiensi dan Efektivitas.
Pola aliran informasi yang dibangun harus sistematis dan sesederhana mungkin,
tetapi lengkap dan akurat. Sistem kontrol pada prosedur masukan data harus
diperketat agar tidak terjadi kesalahan dalam pemasukan data karena akan
berpengaruh terhadap output yang dihasilkan.
2. Prosedur pemasukkan data sesingkat mungkin.
Sistem yang dihasilkan harus memiliki prosedur pemasukkan yang tidak rumit
3. Sistem harus dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dimiliki.
Sumber daya yang dimiliki harus dapat dimanfaatkan oleh sistem seoptimal
mungkin seperti memanfaatkan teknologi jaringan dalam mengintegrasikan data
dan mendistribusikan informasi.
4. Trend masa depan.
Sistem yang dibangun lebih baik dirancang secara dinamis dan diharapkan dapat
beradaptasi dengan perkembangan di masa depan, dengan cara menyerap teknik,
model dan teknologi yang mutakhir.
5. Efisiensi pembiayaan.
Pembangunan sistem harus didasari perencanaan dan perancangan yang matang
agar menghemat biaya dan tidak mengakibatkan pemborosan.
6. Integritas dan keamanan data.
Sistem yang dibentuk harus memenuhi standar integritas dan keamanan data. Data
merupakan sumber daya utama bagi terciptanya informasi oleh karena itu
perlindungan terhadap data sangat diperlukan. Interaktif. Sistem yang baik harus
dapat berinteraksi dengan pemakai sistem tersebut dan sistem harus mudah untuk
dipahami. Hal yang harus diperhatikan dalam pembangunan sistem informasi,
selain aliran informasi juga harus memikirkan pemodelan interface yang interaktif
dengan memperhatikan faktor ruang gerak mata, sarana komunikasi, dan mudah
2.2. Konsep Dasar Informasi
Menurut situs Wikipedia, Informasi adalah pengetahuan yang didapatkan
dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi.
Secara Etimologi, Informasi berasal dari bahasa Perancis kuno
informacion (tahun 1387) yang diambil dari bahasa Latin informationem yang
berarti “garis besar, konsep, ide”. Informasi merupakan kata benda dari informare
yang berarti aktivitas dalam “pengetahuan yang dikomunikasikan”. Informasi
Juga dapat diartikan sebagai data yang telah di olah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
Dijelaskan oleh George R. Terry, Ph. D. bahwa informasi adalah data
yang penting yang memberikan pengetahuan yang berguna. Menurut Gordon B.
Davis, informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting
bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam
keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan dating.
2.2.1. Definisi Informasi
Menurut Witarto (2004:9), definisi dari informasi yaitu, sebagai berikut:
“ Informasi adalah rangkaian data yang mempunyai sifat sementara tergantung
dengan waktu, mampu memberi kejutan atau surprise pada yang menerimanya.
Intensitas dan lamanya kejutan dari informasi disebut nilai informasi, informasi
yang tidak mempunyai nilai biasanya karena rangkaian data yang tidak lengkap. “
Sedangkan menurut Effraim dkk, (2006:52), informasi adalah data yang
telah diatur sehingga memiliki makna dan nilai bagi penerimanya. Dari definisi
diolah sehingga mempunyai arti untuk bisa diterjemahkan dan diterima oleh
penerima informasi tersebut. Informasi dibagi menjadi dua yaitu, informasi statis
dan informasi dinamis.
Informasi statis adalah informasi yang bersifat statik yang artinya isi dari
informasi tersebut tidak dapat berubah dan tetap sesuai dengan data dari dalam
informasi tersebut. Sedangkan informasi dinamis adalah kebalikan dari informasi
statis yaitu data-datanya dapat berubah. Informasi dapat diperoleh melalui:
1. Pustaka (ilmiah, semi-ilmiah, popular)
2. Media massa (cetak, radio, televisi)
3. Lisan (wawancara, telepon)
4. Tulisan (surat, fax, katalog)
2.2.2. Syarat Informasi
Syarat-syarat tentang informasi yang baik adalah mempunyai syarat :
1. Ketersediaan (availability), informasi tersebut harus dapat diperoleh bagi
orang yang hendak memanfaatkannya
2. Mudah dipakai (comprehensibility), informasi tersebut harus dapat
dipakaioleh pembuat keputusan
3. Relevan, dalam konteks organisasi informasi yang diperlukan adalah yang
relevan dengan permaslahan, misi dan tujuan organisasi
4. Bermanfaat, konsekuensi dari syarat relevan adalah bahwa informasi
tersebutharus bermanfaat
5. Tepat waktu, informasi harus ada pada situasi yang diperlukan atau
6. Keandalan (reliability), informasi harus didapat dari sumber yang
dapatdiandalkan kebenarannya
7. Akurat, syarat ini mengharuskan bahwa informasi bersih dari kesalahan
dankekeliruan
8. Konsisten, informasi tidak boleh mengandung kontradiksi di dalam
penyajiannya karena konsisten merupakan syarat penting bagi dasar
pengambilan keputusan.
2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi
Konsep-konsep dasar sistem informasi dapat dilihat pada penjelasan di
bawah ini :
2.3.1. Definisi Sistem Informasi
Sistem Informasi adalah adalah kombinasi dari teknologi informasi dan
aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan
manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering
digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan
teknologi.
2.3.2. Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok
bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model,
komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen
saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk
mencapai sasaran.
1. Komponen input
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk
metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat
berupa dokumendokumen dasar.
2. Komponen model
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara
yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Komponen output
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.
4. Komponen teknologi
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi digunakan
untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,
neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem
secara keseluruhan.
5. Komponen hardware
Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem
informasi.Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih
mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan
6. Komponen software
Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah,menghitung dan
memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu
informasi.
7. Komponen basis data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan
berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan
menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan
dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di
dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang
dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk
efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi
menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management
System).
8. Komponen kontrol
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api,
temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu
sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian
perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa halhal yang dapat
merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan
2.4. Penjualan Kain
2.4.1. Pengertian Penjualan
Penjualan adalah sebuah usaha atau langkah konkrit yang dilakukan untuk
memindahkan suatu produk, baik itu berupa barang ataupun jasa, dari produsen
kepada konsumen sebagai sasarannya. Tujuan utama penjualan yaitu
mendatangkan keuntungan atau laba dari produk ataupun barang yang dihasilkan
produsennya dengan pengelolaan yang baik
2.4.2. Pengertian Kain
Kain adalah hasil dari pengerjaan serat atau benang menjadi struktur yang
menjadi luas permukaan yang sangat besar dibandingkan dengan ketebalanya dan
juga mempunyai kekuatan untuk membuat struktur tersebut serta memiliki kohesi
dan juga lentur.
2.5. Website
Konsep Website dan beberapa penjelasan akan di paparkan di bawah ini :
2.5.1. Sekilas Mengenai Website
Situs web (bahasa Inggris: web site) atau sering dingkat dengan
istilah situs adalah sejumlah halaman web yang memiliki topik saling terkait,
terkadang disertai pula dengan berkas-berkas gambar, video, atau jenis-jenis
berkas lainnya. Sebuah situs web biasanya ditempatkan setidaknya pada
sebuah server web yang dapat diakses melalui jaringan seperti internet,
ataupun jaringan wilayah lokal (LAN) melalui alamat internet yang dikenali
2.5.2. Tujuan Pembuatan Website
Tujuan Pembuatan Website adalah sebagai sarana pengenalan Perusahaan
yang bisa diakses di seluruh Indonesia dan dunia, bisa sebagai sarana promosi
produk atau jasa, media expresi pribadi atau kelompok, sarana berbagi file baik
progam atau data, sebagai alat transaksi online sehingga memudahkan melakukan
transaksi kapanpun dan dimanapun, bahkan bisa sebagai sarana pembelajaran.
2.6. Software dan Aplikasi Pendukung
Sistem informasi yang dirancang ini dikembangkan dan
diimplementasikan dengan perangkat lunak pemrograman PHP dengan
menggunakan database MySQL.
2.6.1. HTML
Singkatan dari Hyper Text Markup Language, yaitu bahasa pemograman
yang digunakan untuk pengembangan web. HTML adalah sebuah bahasa markup
yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web, menampilkan berbagai
informasi di dalam sebuah Penjelajah web Internet dan formating hypertext
sederhana yang ditulis kedalam berkas format ASCII agar dapat menghasilkan
tampilan wujud yang terintegerasi. Dengan kata lain, berkas yang dibuat dalam
perangkat lunak pengolah kata dan disimpan kedalam format ASCII normal
sehingga menjadi home page dengan perintah-perintah HTML. Bermula dari
sebuah bahasa yang sebelumnya banyak digunakan di dunia penerbitan dan
percetakan yang disebut dengan SGML (Standard Generalized Markup
menampilkan halaman web. HTML saat ini merupakan standar Internet yang
didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide Web Consortium
(W3C). HTML dibuat oleh kolaborasi Caillau TIM dengan Bernerslee robert
ketika mereka bekerja di CERN pada tahun 1989 (CERN adalah lembaga
penelitian fisika energi tinggi di Jenewa).
2.6.2. Personal Home Page (PHP)
PHP merupakan singkatan dari "PHP: Hypertext Preprocessor", adalah
sebuah bahasa scripting yang terpasang pada HTML. Sebagian besar sintaks mirip
dengan bahasa C, Java dan Perl, ditambah beberapa fungsi PHP yang spesifik.
Tujuan utama bahasa ini adalah untuk memungkinkan perancang web menulis
halaman web dinamik dengan cepat. PHP merupakan bahasa pemograman web
yang bersifat server-side HTML=embedded scripting, di mana script-nya
menyatu dengan HTML dan berada si server. Artinya adalah sintaks dan
perintah-perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan
HTML biasa. PHP dikenal sebagai bahasa scripting yang menyatu dengan tag
HTML, dieksekusi di server dan digunakan untuk membuat halaman web yang
dinamis seperti ASP (active Server Pages) dan JSP (Java Server Pages). Seluruh
aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP. Namun kekuatan yang paling
utama PHP adalah pada konektivitasnya dengan sistem database di dalam web.
Sistem database yang dapat didukung oleh PHP adalah :
1. Oracle
2. MySQL
4. PostgreSQL
5. dan lainnya
2.6.3. XAMPP
Perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi,
merupakan kompilasi dari beberapa program.Fungsinya adalh sebagai server yang
beridir sendiri (localhost), yang terdiri ata program Apache HTTP Server, MySql
database dan penerjemah bahasa yang ditulis dengana bahasa pemograman PHP
dan Perl.
2.6.4. Macromedia Dreamweaver 8
Macromedia Dreamweaver adalah sebuah software perancangan web (web
design) yang menawarkan cara merancang situs dengan dua langkah sekaligus
dalam satu waktu, yaitu merancang dan memprogram. Dreamweaver memiliki
jendela mini yang disebut sumber HTML (HTML source) tempat kode situs-situs
web seperti menulis kata-kata, meletakkan gambar, membuat tabel dan proses
lainnya. Tag-tag HTML akan tertulis secara langsung mengiringi proses
pengaturan situs web artinya pengguna memiliki kesempatan untuk merancang
web sekaligus mengenal tag-tag HTML yang membangun situs web.
Dreamweaver juga menyediakan desain tingkat seperti animasi layer dan
behaviors tanpa perlu menulis kode program. Dreamweaver juga mampu
mengenal tag-tag lain di luar HTML sepertu couldfusion dan ASP serta
2.6.5. MySQL
MySQL adalah suatu perangkat lunak database relasi (Relation Database
Management System/RDMS) seperti halnya Oracle, PostgreSQL, Microsoft SQL.
MySQL jangan disama-artikan dengan SQL (Structure Query Language) yang
didefinisikan sebagai sintaks perintah-perintah tertentu dalam bahasa (program)
yang digunakan untuk mengelola suatu database.
Kelebihan MySQL :
1. MySQL Merupakan sebuah database yang mampu menyimpan data
berkapasitas sangat besar hingga berukuran gigabyte sekalipun.
2. MySQL didukung oleh server ODBC, yang artinya database MySQL dapat
diakses menggunkan aplikasi apa saja termasuk berupa visual seperti delpi
mapun Visual Basic.
3. MySQL adalah databse yang menggunakan enkripsi password.
4. MySQL merupakan server database multi user artinya databse ini dapat
digunakan oleh banyak orang.
5. MysQL dapat menciptakan lebih dari 16 kunci per table dan satu kunci
29
BAB III
Objek dan Metode Penelitian
3.1. Objek Penelitian
Dalam menentukan objek penelitian, penulis melakukannya di PT
ADETEX yang beralamat di Jl. Dayang Sumbi no 4 – 6 Bandung 40132. PT
ADETEX ini belum memiliki media dalam mempromosikan dan menjual kain
secara online. Maka penulis melakukan penelitian pada PT ADETEX ini untuk
membangun sebuah website sebagai sarana informasi bagi konsumen.
3.1.1. Sejarah Perusahaan
PT. ADETEX merupakan perusahaan swasta yang didirikan dengan Akta
Notaris tertanggal 6 Maret 1973 oleh notaris Muchtar Ralian serta disahkan oleh
Menteri Kehakiman pada tanggal 8 Agustus 1974 dengan Surat Pengesahan No.
Y.A.5/293/1. Terdaftar dengan nomor 121/1974 di Pengadilan Tinggi Negeri
Bandung pada tanggal 31 Agustus 1974.
Nama perusahaan dipilih sesuai dengan nama pemilik saham terbesar yang
merupakan pencetus ide pendirian perusahaan yaitu Bapak Ade Tjahjadi. PT.
ADETEX bergerak pada bidang industri tekstil dan merupakan perusahaan
PMDN berdasarkan Surat Keputusan BKPMDN No. 0250/SK/BKPM/VII/
73/PMDN tertanggal 29 Agustus 1974. Investasi pada saat itu sebesar Rp.
6.997.000.000,-. Pengadaan mesin diperoleh dari Jepang dimulai pada bulan
Januari 1974. Mulai bulan juli 1974 PT. ADETEX melakukan produksi percobaan
komersial dengan Ketetapan Kepala Inspeksi Pajak Jawa Barat No.
111/KIP/PMDN/1975. Jenis bahan yang diproduksi pada saat itu adalah kain TC
yang terbuat dari bahan polyster dan kapas dengan perbandingan 65% : 35% serta
dengan jumlah (kapasitas) produksi yang dihasilkan sebanyak 8.327.000 meter
per-tahun.
Bulan Oktober 1975 Pimpinan PT. ADETEX mengajukan perubahan
mesin untuk memproduksi kain jenis georgette dengan disetujui BKPM pada
tanggal 14 juni 1977 melalui SK Pabean No. S.707/MK/1977. Jenis kain georgette
yang diproduksi antara lain : single georgette, matt georgette, palace, double
georgette, uragiri, chifon, chipon. PT. ADETEX memindahkan unit pemintalan
dari Bandung – Jawab Barat ke Jawa Tengah serta mendapat persetujuan dari
BKPM pada yanggal 12 Februari 1980 dengan SK No. 22/VI/1980. Pada tanggal
14 Agustus 1982, PT. ADETEX mendirikan Unit Spinning 1 di Desa Randusari
Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali – Jawa Tengah dan diresmikan oleh Ir.
Soehartoyo (Ketua BKPM pada saat itu). Tanggal 25 Januari 1986 PT. ADETEX
mendirikan Unit Spinning I di Semarang dan diresmikan oleh Menteri
Perindustrian pada saat itu.
PT. ADETEX berkantor pusat di jalan Dayang Sumbi No. 4 – 6 Bandung
40132 – Jawa Barat, Telepon: (022) 2503505; Faximile: (022) 2501134; E-mail:
headoffice@adetex.co.id . PT. ADETEX Filament I dan II dan ADETEX Spun II,
III dan IV berlokasi di Banjaran, tepatnya di Jalan Raya Banjaran No. 590
Kabupaten Bandung. Group dari PT. ADETEX tersebut antara lain, sebagai
1. PT. ADETEX SPUN I, II
2. PT. ADETEX FILAMENT I,II
3. PT. DACTEX (Pabrik Pencelupan Benang)
4. PT. SAIMODA GARMINDO (Pabrik Garment)
3.1.2. Visi dan Misi
Visi :
Menjadi perusahaan yang secara global diakui dikalangan industri tekstil dan
produk tekstil karena menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas.
Misi :
Memproduksi dan menjual tekstil yang berkualitas sangat baik dengan harga
bersaing kepada konsumen diseluruh dunia dan selalu berupaya untuk menjadi
34
3.1.3. Struktur Organisasi
3.1.4. Deskripsi Tugas
Perusahaan yang memiliki karyawan / tenaga kerja memiliki perbedaan
dalam keahlian dan pengalaman yang terhimpun di dalam suatu kelompok
produksi dan masing masing bekerja sesuai dengan hubungan kerjan antara
pengusaha dan masing – masing bekerja sesuai dengan hubungan kerja antara
pengusaha dengan karyawannya. Hal ini memerlukan suatu pembagian kerja
dalam melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan perusahaan.
Salah satu cara dalam proses pembagian kerja tersebut adalah dengan
adanya pengorganisasian yang merupakan struktur atau kerangka kerja dalam
suatu perusahaan yang bersifat penataan, dana dan tenaga, semua itu akan
menentukan berhasil tidaknya pencapaian rencana – rencana dan juga tujuan
tujuan yang telah diterapkan di perusahaan tersebut sebelumnya.
Sruktur organisasi di PT. ADETEX telah mengalami banyak perubahan
beberapa kali karena sesuai dengan perkembangan perusahaaan yang terjadi.
PT.ADETEX itu sendiri memiliki struktur organisasi yang berbentuk garis dan
staf, dimana wewenang dan tanggung jawab berjalan secara vertical. Kedudukan
tertinggi sebagai pimpinan di pegang oleh Direktur Utama yang bertanggung
jawab penuh atas semua pengelolaan dan kegiatan produksi perusahaan,
sedangkan staf berperan untuk membantu agar para pejabat garis dapat
melakasanakan tugasnya dengan baik. Selain itu juga staf mempunyai tugas untuk
mengidentifikasi masalah, manganalisis, mencari alternative atau pemecahan
Bagan organisasi PT. ADETEX dapat dilihat pada lampiran. Adapun
beberapa tugas dan tanggung jawab yang sesuai dengan struktur organisasi yang
dipakai, secara garis besar adalah sebagai berikut :
A. Direktur Utama
Bertugas :
1. Menentukan kebijakan perusahaan umum
2. Mengadakan hubungan – hubungan dengan pihak luar yang berkaitan dengan
aktivitas aktivitas perusahaan serta dapat mengontrol jalanya aktivitas
perusahaan
3. Mengontrol jalanya aktivitas perusahaan pada umumnya
4. Harus bertanggung jawab atas semua aktivitas dan kebijaksanaan perusahaan
kepada komisaris atau pemegang saham dan kepada intasi terkait.
B. Kontrol Intern
Bertugas :
1. Menerima laporan-laporan yang berupa catatan, dokumen dan lain sebagainya
dari semua bagian sesuai dengan aktivitas kerjanya.
2. Melakukan pemeriksaan langsung mengenai perusahaan berdasarkan laporan
– laporan yang sudah masuk.
3. Menganilisis penyimpangan – penyimpangan yang terjadi dalam perusahaan
yang seharusnya dapat dihindari.
4. Memasukan dan mengesahkan perbaikan system dan proses demi kelancaran
Bertanggung jawab atas :
1. Pemeriksaan laporan-laporan yang berupa catatan dokumen-dokumen dan lain
sebagainya sehingga dapat dijamin kebenaranya
2. Pengawasan langsung mengenai keberadaan perusahaan,baik dalam bidang
keuangan maupun arus barang.
3. Kelancaran suatu system dan prosedur beserta arus dokumentasinya di dalam
setiap aktivitas perusahaan
C. Direktur Umum
Bertugas :
1. Mencari karyawan yang sesuai dengan pekerjaan yang diperlukan oleh setiap
bagian
2. Memilih dan menetapkan karyawan sesuai dengan pekerjaan dan
kemampuanya.
3. Mengambil suatu keputusan dalam hal pemberhentian karyawan yang ada
hubungannya dengan kemampuan dan batas usia.
4. Merumuskan kebijaksanaan dan keputusan dalam memberikan gaji, upah dan
kesejahteraan karyawan.
5. Membangun dan memelihara disiplin kerja yang tertib dalam perusahaan
sehingga akan ada hubungan kerja yang harmonis bagi seluruh karyawan
perusahaan.
6. Mengkoordinir aktivitas – aktivitas para karyawan yang ada di bawahnya,
7. Membuat prioritas dan skedul untuk menentukan posisi dan aktivitas
karyawan yang bekerja dalam perusahaan agar dapat mengetahui kemampuan
dan kapasitas di setiap bagian.
Bertanggung jawab :
1. Dalam segala aktivitasnya, kepala Direktur Utama.
2. Dalam segala penyediaan tenaga kerja yang di butuhkan akan seluruh tagihan
dalam perusahaan.
3. Dalam hubungan kerja dan disiplin kerja yang tertib dalam perusahaan
4. Dalam penempatan kerja karyawan sesuai dengan tugas, kemampuan dan
pendidikan.
5. Dalam terciptanya keamanan dan keselamatan kerja, karyawan dalam
perusahaan.
6. Dalam mengurus izin – izin dalam mengimor barang dan dalam urusan umum
lainya.
D. Direktur Keuangan
Bertugas :
1. Melaksanakan langkah – langkah yang sudah ditetapkan dalam kebijakan
keuangan dan penanaman modal dalam investasi di lingkungan perusahaan.
Bertanggung Jawab :
2. Dalam aktivitas yang berhubungan dengan keuangan kepada Direktur.
Dalam menjaga dan mengawasi kekayaan yang dimiliki perusahaan agar tetap
terpelihara.
4. Dalam penyusunan kebijaksanaan keuangan dan investasi dengan persetujuan
Dirktris.
5. Dalam pencatatan financial serta kebenaranya.
6. Menutup resiko yang harus dipertanggung jawabkan.
7. Atas penyusunan laporan keuangan perusahaan secara periodic.
E. Manager Weaving
Bertugas :
1. Untuk mengatur penggunaan mesin – mesin pertenunan agar mengurangi
pengangguran dan pemborosan.
2. Mengatur setiap produksi, reparasi dan pemeliharaan mesin – mesin tenun.
3. Untuk mengawasi setiap unit produksi serta mengkoordinir hubungan dalam
pekerjaanya.
4. Mengawasi semua arus barang mulai dari benang diolah sampai menjad kain
grey.
5. Menerima laporan lengkap sesuai dengan ketentuan yang berlaku kapada
direktur pabrik.
Bertanggung jawab :
1. Dalam setiap aktivitas proses penenunan kepada Direktur pabrik.
2. Atas pengerahaan mesin – mesin, tenaga kerja serta benang – benang dalam
proses penenunan secara efisien dan efektif.
3. Dalam penggunaan alat – alat produksi khusus di bagian penenunan serta
perlengkapan yang ada.
F. Manager Printing dan Finishing
Bertugas :
1. Mengatur segala penggunaan mesin untuk menghindari pengangguran dan
pemborosan.
2. Mengatur waktu produksi, reparasi dan pemeliharaan mesin – mesin untuk
penyempurnaan
3. Untuk mengawasi setiap unit di bawahnya dan mengkoordinir hubungan
pekerja yang ada.
4. Mengawasi semua arus barang yang ada mulai dari kain grey sampai diolah
menjadi kain jadi.
5. Menjaga kualitas hasil produksi agar dapat sesuai dengan standard ran
spesifikasi.
6. Melakukan hubungan yang erat dengan bagian – bagian lain yang
berhubungan dengan kecepatan,kelancaran dan kelambatan dalam kegiatan
produksi dan dalam penyempurnaannya.
7. Membuat dan mengatur jadwal dan rencana kerja dalam pemakaian mesin -
mesin penyempurnaannya untuk periode – periode tertentu.
8. Menerima laporan – laporan lengkap dari pelaksanaan setiap unit bawahanya
3.2. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu.
3.2.1. Desain Penelitian
Menurut Moh. Nazir (2003:84) memaparkan bahwa desain Penelitian
adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan
penelitian. Dari definisi di atas maka dapat dikatakan bahwa desain penelitian
untuk merancang Sistem Informasi Penjualan merupakan semua proses penelitian
yang dilakukan oleh penulis dalam melaksanakan penelitian mulai dari
perencanaan Sistem sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada
waktu tertentu.
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk mendapatkan informasi
ini, penulis mencoba untuk menerapkan teori-teori yang didapat selama
perkuliahan dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Studi Lapangan
Merupakan metode yang dilakukan dengan mengadakan studi langsung ke
lapangan untuk mengumpulkan data yaitu peninjauan langsung ke lokasi studi.
Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah:
a. Pengamatan (Observasi)
Pencarian data di lakukan secara langsung atau berhubungan dengan objek
cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem. Pencarian data berdasarkan
observasi ini di lakukan ketika peneliti datang langsung ke PT ADETEX saat
melakukan interview.
b. Wawancara (Interview)
Teknik ini secara langsung bertatap muka dan melakukan tanya jawab
secara langsung kepada pihak yang mempunyai wewenang atas data yang
diperlukan peneliti .Teknik interview ini di lakukan langsung bertatap muka dan
melakukan tanya jawab. Wawancara dilakukan pada bagian Marketing di
perusahaan tersebut.
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Dokumentasi. Yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari dan
menganalisis buku-buku, karangan-karangan, dan literatur yang berkaitan dengan
permasalahan yang diteliti.
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Adapun metode pendekatan dan pengembangan sistem yang digunakan
oleh penulis adalah sebagai berikut :
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Karena banyak terjadi permasalahan-permasalahan di pendekatan klasik,
maka kebutuhan akan pendekatan pengembangan sistem yang lebih baik mulai
terasa dibutuhkan. Sayangnya sampai sekarang masih banyak orang yang tidak
menyadari bahwa hanya dengan mengikuti tahapan di life cycle saja tidak akan
diperlukan suatu pendekatan pengembangan sistem yang baru yang dilengkapi
dengan beberapa alat, dan tehnik supaya membuatnya berhasil.
Metode yang digunakan adalah dengan metode pendekatan terstruktur.
Cara pendekatan terstruktur ini adalah dengan melihat sistem dimulai dari
masalah utama yang ada secara global, dan setelah didapatkan proses utama,
maka setiap proses yang ditemukan tersebut dipecah menjadi beberapa proses atau
masalah secara detail dan jelas, dan begitu seterusnya hingga tahapan proses yang
terakhir.
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Sistem yang akan dibangun terbatas, digunakan dalam informasi penjualan
Kain itu sendiri User akan menggunakan media penjualan online, karena untuk
memanfaatkan fasilitas tersebut data-data yang dimiliki akan disimpan kedalam
database, selain itu juga untuk mengklsifikasi hak pengguna antara administrator
dan user pada Website penjualan Online.
Desain penelitian ini dimodelkan dengan menggunakan model proses
prototype, merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang
menggunakan pendekatan untuk membuat sesuatu program dengan cepat dan
bertahap sehingga dapat segera dievaluasi oleh pemakai (user).
Prototype paradigma menurut Roger Pressman (2002 : 40), dimulai
dengan mengumpulkan kebutuhan. Pengembangan dan pelanggan bertemu dan
mendefinisikan obyektif keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasi
segala kebutuhan yang diketahui, dan area garis besar dimana definisi lebih jauh
berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang akan
nampak bagi pelanggan/pemakai (contohnya pendekatan input dan format output).
Perancangan kilat membawa kepada konstruksi sebuah prototype. Prototype
tersebut dievaluasi oleh pelanggan/pemakai dan dipakai untuk menyaring
kebutuhan pengembangan perangkat lunak. Iterasi terjadi pada saat prototype
disetel untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, dan pada saat yang sama
memungkinkan pengembang untuk secara lebih baik memahami apa yang harus
dilakukannya.
Gambar 3.1 Metode Pendekatan Prototype Paradigma
(Sumber : Pressman, Roger S., 2002, Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan
Praktisi jilid Dua, Penerbit: Andi Offset, Yogyakarta)
Secara ideal prototype berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk
mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak. Bila prototype yang sedang bekerja
dibangun, pengembang harus mempergunakan fragmen-fragmen program yang
ada atau mengaplikasikan alat-alat bantu (contohnya report generation, windows