• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN YURIDIS TENTANG KEWENANGAN PENGADILAN AGAMA DALAM MEMUTUS PERMOHONAN CERAI TALAK DENGAN PEMOHON NON MUSLIM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TINJAUAN YURIDIS TENTANG KEWENANGAN PENGADILAN AGAMA DALAM MEMUTUS PERMOHONAN CERAI TALAK DENGAN PEMOHON NON MUSLIM"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian yang menganalisis putusan Pengadilan Agama Kalianda mengenai perceraian dengan alasan cerai talak dan gugatan rekonvensi, majelis hakim

Dalam pemeriksaan di Pengadilan Tingggi Agama Semarang, hakim berpendapat lain, yang pada intinya posita dalam permohonan pemohon di Pengadilan Agama itu obscuur libel

Pengadilan Agama Kendal dalam memutus perkara perceraian, khususnya perkara cerai talak, (yaitu perceraian yang diajukan oleh suami terhadap istrinya), Pengadilan

Ada beberapa pertimbangan hakim pengadilan agama kabupaten malang dalam menerapkan hak ex officio hakim terhadap pembebanan nafkah iddah dan mut’ah dalam putusan cerai talak

Latar Belakang dalam penelitian ini yakni Pelaksanaan Eksekusi Putusan Pengadilan Agama 1B Bangkinang Tentang: Mut’ah pada Kasus Cerai Talak Khususnya Tahun

Berdasarkan dari definisi diatas, yang dimaksud dengan Pandangan Hakim terhadap Penerapan Hak Ex Officio dalam Perkara Cerai Talak adalah pendapat hakim

istrinya mengajukan Cerai kepada pengadilan untuk mengadakan sidang guna menyaksikan ikrar talak. Dalam rumusan Pasal 14 PP Nomor 9 Tahun 1975 dijelaskan beserta

a) Pengadilan Agama yang berwenang memeriksa perkara cerai gugat adalah Pengadilan Agama yang wilayah hukumnya meliputi kediaman istri/penggugat. b) Apabila