• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Atmosfir Lingkungan Toko Terhadap Loyalitas Konsumen pada Matahari Department Store Grand Palladium Medan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Atmosfir Lingkungan Toko Terhadap Loyalitas Konsumen pada Matahari Department Store Grand Palladium Medan."

Copied!
95
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA –1 MEDAN

PENGARUH ATMOSFER LINGKUNGAN TOKO

TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN PADA

MATAHARI DEPARTMENT STORE

GRAND PALLADIUM MEDAN

DRAFT SKRIPSI

OLEH

IFADA DUVADILANY HARAHAP 050502026

MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan

(2)

ABSTRAK

Ifada Duvadilany Harahap (2010). Pengaruh Atmosfir Lingkungan Toko Terhadap Loyalitas Konsumen pada Matahari Department Store Grand Palladium Medan. Dibawah bimbingan Dr. Yeni Absah, SE, M.Si. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE. MSi (Ketua Departemen Manajemen), Ibu Dra. Lucy Anna. MSi (Penguji I), Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si (Penguji II).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh atmosfir lingkungan toko terhadap loyalitas konsumen pada matahari department

store grand palladium medan. Tehnik pengambilan sampel ditentukan dengan sampling aksidental yaitu penentuan sampel berdasarkan kebetulan dimana yang

siapa saja kebetulan bertemu dengan peneliti yang dapat digunakan sebagai sampel dengan membagikan kuesioner pada seluruh pengunjunag yang berbelanja Matahari Department Store Grand Palladium Medan. Metode analisis yang dipergunakan adalah metode analisis deskriptif, metode analisis statistik yang terdiri dari analisis regresi linier sederhana dan pengujian koefisien determinasi (R2

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan pada variabel atmosfer lingkungan toko (X) terhadap loyalitas konsumen pada Matahari Department Store Grand Palladium Medan (Y). Hal ini dapat dilihat dari nilai t

).

hitung > ttabel

.

(11,015 > 1,984) yang menunjukkan ada pengaruh yang positif dan dari nilai signifikansi (0,000) < 0,05 yang menunjukkan pengaruh yang signifikan.

(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapakan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang selalu menyertai penulis dalam menyelesaikan skripsi dengan judul ” Pengaruh Atmosfir Lingkungan Toko Terhadap Loyalitas Konsumen pada Matahari Department Store Grand Palladium Medan”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Sumatera Utara.

Penulis telah banyak menerima saran, motivasi, dan doa dari berbagai pihak selama proses studi dan pengerjaan penelitian ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang selalu berusaha membangun Fakultas Ekonomi ke arah yang lebih baik.

2. Ibu Prof. Dr. Ritha. F Dalimunthe, SE, MSi, selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang selalu melakukan terobosan baru yang lebih baik dalam Departemen Manajemen. 3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Sekretaris Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

(4)

5. Ibu Dra. Lucy Anna, M.Si, selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan masukan, petunjuk serta nasehat dalam penyempurnaan penulisan skripsi ini

6. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan masukan, saran, motivasi serta nasehat yang membangun dalam penyempurnaan penulisan skripsi ini, serta kebaikan yang diberikan kepada penulis dengan sangat tulus.

7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi, khususnya Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu penulis dari awal sampai penelitian ini selesai dan juga selama masa perkuliahan. 8. Seluruh pegawai Departemen Manajemen dan Pegawai di Fakulatas

Ekonomi Sumatara Utara, terima kasih untuk semua jasa-jasanya dan bantuan administrasi selama perkuliahan.

9. Terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orangtuaku; Ayahanda Dasril Harahap dan Ibunda Fauzimah atas setiap kerja keras, segala dukungan dan doanya yang tidak putus-putusnya kepada penulis sampai saat ini dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Kepada Adikku Ananda Iswanda Harahap dan Abangku Mitra Nasution terima kasih atas segala dukungan dan doanya serta kesabaran untuk menunggu penulis dalam menyelesaikan program studi ini.

(5)

12. Kepada teman-teman semasa perkuliahan Rama Devapria, Iqbal Maiman, Bayu Frans yang smemberikan dorongan semangat

13. Seluruh teman-teman semua yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang senantiasa memberikan dorongan semangat dalam penyusunan skripsi ini, semoga Tuhan memberikan jalan yang terbaik buat teman-teman semua.

Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkenan untuk membacanya dan penulis sangat menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan sehingga masih memiliki keterbatasan dan kekurangan, penulis dengan kerendahan hati menerima saran dan masukan yang membangun serta membantu untuk perbaikan di masa depan.

Medan, Juli 2010 Penulis

Ifada Duvadilany Harahap

(6)

DAFTAR ISI

a. Pengertian Loyalitas Konsumen ……….. b. Jenis-Jenis Loyalitas ……… BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Matahari department Store ……….. B. Visi dan misi Perusahaan ……….. C. Struktur Organisasi Perusahaan ………. BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

(7)

B. Analisis Deskriptif ………... 1. Analisis Deskriptif Responden ……….... 2. Analisis deskriptif Variabel ... C . Metode Analisis Statistik ………... 1. Analisis Regresi Linier Sederhana ………..….... 2. Pengujian Hipotesis ………... 3. Pengujian Koefisien Determinasi (R) ……….... BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ………...

B. Saran ………...

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

48 48 50 57 57 59 61

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Operasional Variabel ... 9

Tabel 4.1 Item-Total Statistics ... 44

Tabel 4.2 Validitas Instrumen ... 45

Tabel 4.3 Item Statistics ... 46

Tabel 4.4 Validitas Instrumen ... 47

Tabel 4.5 Reliability Statistic ... 47

Tabel 4.6 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 48

Tabel 4.7 Karakteristik Responden berdasarkan Usia ... 49

Tabel 4.8 Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan ……… 49

Tabel 4.9 Karakteristik Responden berdasarkan Frekuensi kunjungan . 50 Tabel 4.10 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Atmosfer Lingkungan ... 51

Tabel 4.11 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Loyalitas Konsumen ... 55

Tabel 4.12 Analisis Regresi Liniear Sederhana ... 58

Tabel 4.13 Hasil Uji T... 60

(9)

DAFTAR GAMBAR

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bisnis eceran, yang kini populer disebut bisnis ritel, merupakan bisnis yang menghidupi banyak orang dan memberi banyak keuntungan bagi sementara orang lainnya. Pada saat krisis moneter melanda Indonesia tahun 1997, yang kemudian berkembang menjadi krisis ekonomi, perekonomian Indonesia banyak tertolong oleh sektor perdagangan eceran. Di banyak negara seperti Prancis, Inggris, dan AS, bisnis eceran merupakan salah satu sektor utama perekonomian yang mendatangkan keuntungan besar (Ma’aruf, 2005:1)

Perdagangan eceran atau sekarang kerap disebut perdagangan ritel, bahkan disingkat menjadi ritel adalah kegiatan usaha menjual barang atau jasa kepada perorangan untuk keperluan diri sendiri, keluarga, atau rumah tangga. Mereka menjual barang (atau jasa) langsung kepada konsumen. Dalam pengertian lazimnya, retailler (pedagang ritel) adalah mata rantai terakhir dalam proses distribusi. Industri ritel di Indonesia berkembang dari gerai tradisional ke gerai modern berupa supermarket. Kemudian, terjadi peningkatan gerai modern yang lebih pesat lagi, dalam rupa department store, hypermart, supermarket, dan

minimarket.

(11)

Loyalitas merupakan konsep multidimensional yang kompleks. Salah satu penyebabnya adalah beragamnya definisi dan operasional konsep ini. Dari define diatas terlihat bahwa loyalitas adalah komitmen pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang produk/jasa terilih secara konsisten dimana yang akan dating, meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku.

Menurut Frafin (2005) loyalitas merupakan suatu komitmen yang tinggi untuk melakukan pembelian kembali suatu produk atau jasa yang disukai di masa yang akan dating. Dengan kata lain konsumen akan setia untuk melakukan pembelian berulang secara terus-menerus. Atau dapat disimpulkan loyalitas pembelian adalah perilaku pembeli yang setia pada suatu produk dan tidak beralih pada produk lain.

Loyalitas konsumen tidak terbentuk dalam waktu singkat tetapi melalui proses belajar dan berdasarkan hasil pengamatan dari konsumen yang melakukan pembelian yang konsisten sepanjang waktu karena memiliki sikap yang positif terhadap suatu produk atau jasa tertentu. Loyalitas konsumen dapat tercipta dari kepuasan pelayanan yang diberikan.

(12)

tersebut menjadi loyalitas untuk berbelanja di Department Store tersebut. Menurut penelitian yang dilakukan POPAI (Point Of Purchase Advertising Institute), orang-orang memutuskan 66% kegiatannya balanja di dalam toko (Wells, 2000:410). Semakin anda bisa membuat suasana toko Anda menggairahkan dengan tata letak, pencahayaan, warna hingga alunan musik, semakin bisa anda menggaet pengunjung untuk berinteraksi (Amir, 2004:26).

Berdasarkan sudut pandang konsumen, hadirnya Department Store dengan konsep swalayan yang menjual berbagai macam produk dan ditunjang oleh suasana toko yang bersih, teratur dan nyaman menjadi daya tarik untuk berbelanja di pasar swalayan. Konsumen tidak perlu lagi berdesakan dengan konsumen lain untuk membeli barang yang berbeda sambil menjinjing kantong belanjaan yang berat, suasananya kurang nyaman, dan lain sebagainya seperti yang biasa terjadi di pasar tradisional. Pilihan konsumen akan jatuh pada pasar swalayan yang mampu menawarkan manfaat-manfaat yang berpengaruh positif bagi konsumen seperti harga terjangkau, produk yang lengkap, lokasi yang mudah dicapai,adanya potongan harga diperayaan hari besar, atmosfir di dalam Department Store yang nyaman dan lain sebagainya.

Beberap Department Store khususnya pada retail pakaian yang terdapat di kota Medan antara lain adalah Matahari Department Store, Ramayana & Robinson, Suzuya dan Sogo. Dari sekian banyak Department Store yang terdapat di kota Medan Matahari Department Store, yang merupakan anak perusahaan dari PT. Matahari Putra Prima sebagai Department Store retail pakaian yang terbesar di Medan dan memiliki beberapa cabang di Kota Medan. Selain itu MAtahari

(13)

PT. Matahari Putra Prima, Tbk, didirikan awal mulanya pada tahun 1958, cikal bakal toko matahari (Mickey Mouse) di area Pasara Baru Jakarta. Toko yang berukuran 150 meter persegi inilah yang menjadi tonggak sejarah bagi usaha retail Matahari. Tahun 1989, Matahari untuk pertama kalinya membuka toko diluar pulau Jawa, yakni di Medan (Thamrin Plaza). Dan pada saat ini di Medan Matahari Department Store terus berkembang, seperti Matahari Department Store Medan Mall, Matahari Department Store Plaza Medan Fair, dan berpusat pada

Matahari Department Store Grand Palladium Medan

(ww.mataharidepartmentstore,com).

Matahari Department Store Grand Palladium Medan merupakan pusat dari beberapa Matahari Department Store yang ada di kota Medan. Namun Matahari

Department Store Grand Palladium Medan mengalami hambatan dan ancaman

terhadap sunyinya pengunjung yang datang ke Grand Palladium Medan. Hal ini disebabkan beberapa peristiwa yang terjadi di Grand Palladium Medan terhadap bangunannya. Seperti, semakin miringnya gedung akibat tidak kokohnya gedung, serta peristiwa runtuhnya kanopi bangunan yang menyebabkan korban.

(14)

Dari uraian diatas peneliti tertarik untuk membahas masalah ini secara mendalam melalui suatu penelitian dengan mengangkat judul “Pengaruh Atmosfir Lingkungan Toko Terhadap Loyalitas Konsumen pada Matahari

Department Store Grand Palladium Medan “.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah yang ada, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah: ”Apakah Atmosfir Lingkungan Berpengaruh Positif Terhadap Loyalitas Konsumen pada Matahari Department

Store Grand Palladium Medan?”

C. Kerangka Konseptual

Ritel telah menghadapi tekanan yang makin meningkat dari sumber-sumber persaingan baru, pelanggan yang banyak menuntut, teknologi baru, dan program pembelian yang lebih langsung oleh bagian pembelian industri, institusi dan eceran besar. Salah satu pendorong utamanya adalah meningkatkan produktivitas aset dengan mengelola persediaan dan piutangnya sendiri dengan lebih baik.

(15)

Usaha Matahari Department Store untuk menarik dan mempertahankan konsumen melalui kelengkapan produk, tingkat harga dan lokasi pasar swalayan sudah tidak terlalu dapat diandalkan, karena tiap pasar swalayan menawarkan produk yang relatif sama dengan kisaran harga produk yang relatif sama dan tidak jarang lokasinya saling berdekatan.

Menurut Griffin (2005 :31-34) salah satu cara yang dapat dikembangkan perusahaan dalam usaha menarik dan mempertahankan konsumen adalah melalui penciptaan atmosfir lingkungan toko yang dapat memberikan manfaat yang lebih kepada konsumen sehingga konsumen menjadi loyal.

Loyalitas pembelian adalah perilaku pembeli yang setia pada suatu merek dan tidak beralih pada merek lain. Loyalitas konsumen mencakup kepuasan konsumen terhadap suatu produk atau jasa yang dipasarkan, baik dari kualitas atau pelayanan yang diberikan terhadap produk atau jasa tersebut.

Produk yang bermutu, didukung dengan suasana atmosfir toko yang nyaman akan mendorong sikap loyalitas konsumen. Adapun beberapa variabel diatas yang membentuk atmosfir lingkungan toko adalah komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik, dan bau/aroma dalam gerai dan pelayanan yang mempengaruhi loyalitas konsumen pada Matahari Grand Palladium.

Berdasarkan latar belakang dan uraian diatas maka maka dapat ditarik kerangka konseptual sebagai berikut:

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber : Indarti (2004) (diolah)

Atmosfir Lingkungan Toko (X)

(16)

D. Hipotesis

Hipotesi adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena atau keadaan tertentu yang akan terjadi. Hipotesis merupakan pernyataan peneliti tentang hubungan antara variable-variabel dalam penelitian serta merupakan pernyataan yang spesifik. Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah ditetapkan maka hipotesis penelitian adalah sebagai berikut : “Terdapat pengaruh antara atmosfir lingkungan terhadap loyalitas konsumen pada Matahari Department Store Grand Palladium Medan”

E. Tujuan dan manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh atmosfir lingkungan terhadap loyalitas konsumen pada Matahari Department Store Grand Palladium Medan.

2. Manfaat penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: a. Bagi Perusahaan

Memberi masukan dan informasi bagi pihak manajemen untuk semakin meningkatkan kompetensi konsumen dan loyalitas serta atmosfir lingkungan yang ada di perusahaan.

b. Bagi pembaca dan peneliti lain

(17)

c. Bagi penulis

Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi strata-1 jurusan manajemen serta dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh berupa teori dan praktek langsung pada perusahaan.

F. Metode Penelitian 1. Batasan operasional

Penelitian ini dibatasi hanya pada konsumen yang melakukan pembelian di Matahari Department Store Grand Palladium Medan batasan operasional untuk melihat bagaimana atmosfer lingkungan mempengaruhi loyalitas konsumen

2. Defenisi Operasional Variabel

Dalam penelitian ini ada dua variabel yang dikaitkan, yaitu variabel bebas (X) yang mewakili atmosfer lingkunga dan variabel terikat (Y) yang mewakili loyalitas konsumen.

a. Atmosfer lingkungan (X)

Atmosfer lingkungan merupakan desain lewat komunikasi, pencahayaan, warna, musik untuk menstimulus persepsi konsumen dan respon emosional dan terutama mempengaruhi poin pembelian.

b. Loyalitas Konsumen (Y)

(18)

Tabel 1.1 Operasional Variabel

Variabel Definisi Variabel Indikator Skala Ukur pencahayaan, warna, musik untuk menstimulus persepsi konsumen dan respon emosional dan terutama mempengaruhi poin pembelian

1. Komunikasi pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang produk/jasa terpilih secara konsisten dimana yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku

Sumber : Levy & Weitz (2001) dan Griffin (2008) 3. Skala Pengukuran Variabel

(19)

instrument yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan diberikan skor 1 sampai 5, seperti yang tertera sebagai berikut:

5 = Sangat stuju 4 = Setuju

3 = Kurang Setuju 2 = Tidak Setuju

1 = Sangat Tidak Setuju 4. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Data Primer

Data yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. Dalam penelitian ini data diperoleh langsung dari responden dengan daftar pertanyaan yang disebarkan pada Konsumen yang melakukan pembelian di Matahari Grand Palladium Medan.

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh peneliti utuk melengkapi data primer yang meliputi data mengenai sejarah, perkembangan perusahaan, buku-buku ilmiah serta literatur lainnya yang sehubungan dengan penelitian ini.

5. Populasi dan Sampel a. Populasi

(20)

menjadi objek penelitian (Kuncoro 2003:103). Pada penelitian ini yang menjadi populassi adalah konsumen yang berbelanja di Matahari Grand Palladium Medan.

Populasi pada penelitian ini adalah rata-rata pengunjung bulanan di Matahari Grand Palladium Medan yaitu yang berjumlah rata-rata 12036 orang pengunjung per bulan. Jumlah rata-rata tersebut di dapat dari rata-rata jumlah pengunjung bulanan dalam setahun terakhir (Januari 2009-Januari 2009).

2. Sampel

Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi (Kuncoro, 2003:103). Sampel yang dipilih menggunakan metode purposive

sampling, dimana sampel dipilih dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,

2004:78). Adapun kriteria dari sampel yang diambil adalah konsumen Matahari Grand Palladium yang telah berbelanja minimal sebanyak dua kali.

Untuk menentukan jumlah sampel/responden digunakan rumus sebagai berikut :

Berdasarkan pendapat tersebut, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

(21)

Dalam penelitian ini penulis menggenapkan sampel (n) menjadi 100 responden.

6. Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Matahari Grand Palladium Medan. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Maret 2010 sampai Juni 2010.

7. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyatan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

b. Wawancara

(22)

c. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan mempelajari data-data yang diperoleh dari buku, majalah, hasil lapangan, dan situs internet untuk mendukung penelitian.

8. Uji Validitas dan Reliabilitas

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data kualitatif, yaitu persepsi responden yang kemudian dikuantitatifkan agar dapat dilakukan uji statistik. Untuk menguji kesahihan persepsi responden digunakan uji validitas dan reliabilitas.

a. Uji Validitas

Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas bertujuan untuk menguji apakah kuesioner layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Sugiono (2005 : 109).

Kriteria dalam menentukan validitas adalah sebagai berikut : - Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut valid - Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid

(23)

Uji validitas ini dapat diukur dengan teknik korelasi product moment. Sugiyono (2005 : 119).

Pengujian validitas dilakukan untuk membandingkan antara isi instrumen dengan isi materi seperti seorang dosen memberi ujian di luar pelajaran yang ditetapkan, berarti instrumen ujian tersebut tidak valid. Pengujian ini dapat dilakukan kepada para ahli. Sedangkan validitas eksternal adalah cara membandingkan antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan. Hal ini dapat dilakukan dengan menguji cobakan kepada sampel, kalau ditemukan perbedaan yang terlalu mencolok maka instrumen harus disesuaikan.

Hasil penelitian yang valid apabila tedapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Kalau data yang terkumpul tidak mencerminkan seperti objek yang sebenarnya maka hasil penelitian tidak valid. Selanjutnya hasil penelitian yang reliabel apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda, artinya apabila pada masa yang lalu bagus maka sekarang dan hari esok harus bagus. Dalam memperoleh validitas dan reliabilitas data harus melalui instrumen yang valid yaitu dengan alat ukur yang valid. Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang dapat menghasilkan hasil yang sama dalam beberapa kali pegukuran. b. Reliabilitas

(24)

mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel.

Menurut Sugiono (2005 : 121), Pengujian reliabilitas digunakan untuk menguji hasil pengukuran angket (kuesioner) dapat dilakukan baik secara eksternal maupun internal. Secara ekternal dilakukan dengan test-retest,

equivalen dan gabungannya. Test-retest dilakukan dengan cara mencobakan

instrumen beberapa kali kepada responden, dalam hal ini instrumennya sama, respondennya sama dan waktunya yang berbeda. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan pertama dan yang berikutnya. Bila koefisien positif dan signifikan maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel. Sedangkan dengan pendekatan equivalen adalah pernyataan yang secara bahasa berbeda tetapi maksudnya sama.

Pengujian validitas dan reliabilitas ini akan dilakukan sebelum melakukan penelitian yang sebenarnya. Pengujian validitas dan reabilitas dilakukan di Matahari Medan dan sampel dalam pengujian ini adalah Konsumen Matahari. Jumlah sampel yang digunakan dalan uji validitas dan reabilitas sebanyak 30 orang.

9. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan merode analisis statistik.

a. Metode Deskriptif

(25)

sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti.

b. Metode Regresi Linier Sederhana

Metode regresi linier sederhana digunakan karena jumlah variabel bebas dan variabel terikatnya tidak lebih dari satu dan untuk melihat bagaimana pengaruh atmosfer lingkungan terhadap loyalitas pelanggan di Matahari Grand Palladium Medan

Y = a + bX Dimana :

Y = Loyalitas Konsumen X = Atmosfer lingkungan a = Konstanta

b = Koefisien Regresi Linier Sederhana

Data yang telah diolah pada penelitian ini menggunakan model regresi linier sederhana seperti yang telah dicantumkan diatas dan kemudian diuji dengan pengujian t yang menggunakan metode ordinary least square (OLS) dengan kriteria hipotesis sebagai berikut :

1) Ho : b1

Artinya : tidak terdapat pengaruh atmosfer lingkungan terhadap loyalitas pelanggan di Matahari Grand Palladium Medan.

= 0

2) Ha : b1 ≠

Artinya : terdapat pengaruh atmosfer lingkungan terhadap loyalitas pelanggan di Matahari Grand Palladium Medan

0

(26)

a. Jika t hitung < t tabel maka terima H b. Jika t hitung > t tabel maka terima H o

Keputusan diambil apabila terima H a

o berarti variasi model regresi tersebut tidak dapat menerangkan variasi variabel terikatnya. Sebaliknya jika keputusan yang diambil adalah tolak Ho

c. Koefisien Determinasi (R

berarti bahwa variasi model regresi tersebut dapat menerangkan variasi variabel terikatnya.

2

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Jika R

)

2

(27)

ABSTRAK

Ifada Duvadilany Harahap (2010). Pengaruh Atmosfir Lingkungan Toko Terhadap Loyalitas Konsumen pada Matahari Department Store Grand Palladium Medan. Dibawah bimbingan Dr. Yeni Absah, SE, M.Si. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE. MSi (Ketua Departemen Manajemen), Ibu Dra. Lucy Anna. MSi (Penguji I), Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si (Penguji II).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh atmosfir lingkungan toko terhadap loyalitas konsumen pada matahari department

store grand palladium medan. Tehnik pengambilan sampel ditentukan dengan sampling aksidental yaitu penentuan sampel berdasarkan kebetulan dimana yang

siapa saja kebetulan bertemu dengan peneliti yang dapat digunakan sebagai sampel dengan membagikan kuesioner pada seluruh pengunjunag yang berbelanja Matahari Department Store Grand Palladium Medan. Metode analisis yang dipergunakan adalah metode analisis deskriptif, metode analisis statistik yang terdiri dari analisis regresi linier sederhana dan pengujian koefisien determinasi (R2

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan pada variabel atmosfer lingkungan toko (X) terhadap loyalitas konsumen pada Matahari Department Store Grand Palladium Medan (Y). Hal ini dapat dilihat dari nilai t

).

hitung > ttabel

.

(11,015 > 1,984) yang menunjukkan ada pengaruh yang positif dan dari nilai signifikansi (0,000) < 0,05 yang menunjukkan pengaruh yang signifikan.

(28)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian Lavini (2008) yang berjudul ”Hubungan Atmosfir Lingkungan Toko Dengan Manfaat Yang Dirasakan Konsumen Pada Hypermart Sun Plaza Medan”. Penelitian dilakukan dengan melakukan survei terhadap 100 0rang pelanggan. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang kuat dan sedang antara atmosfir lingkungan toko dengan manfaat yang dirasakan konsumen Hypermart Sun Plaza Medan. Sebesar 0,675 dan 0,420 dengan menggunakan korelai Rank Spearman. Sebagian besar konsumen menanggapi positif pencahayaan di dalam pasar swalayan

Penelitian Angelina (2007) yang berjudul ”Pengaruh Kepuasan Terhadap Loyalitas Konsumen”. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan survei terhadap 100 orang pelanggan. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara kepuasan terhadap loyalitas konsumen. Hasil penelitian dari koefisien determinasi diketahui bahwa variabel kepuasan mempengaruhi pembentukan loyalitas konsumen sebesar 11,1% dan sisanya sebesar 88,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

B. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Atmosfir Lingkungan

(29)

mereka dalam memilih barang belanjaan, dan mengingatkan mereka produk apa yang perlu dimiliki baik untuk keperluan pribadi maupun untuk keperluan rumah tangga. Suasana yang dimaksud adalah dalam arti atmosfer dan ambience (ketertarikan) yang tercipta dari gabungan unsur-unsur desain toko/gerai, perencanaan toko, komunikasi visual, dan merchandising (produk).

Menurut Levy & Weitz (2001:576) Atmosphere adalah :

”Design of environmental via communication, lighting, color, music, and scent to

stimulate customer perceptual and emotional responses and ultimately to affect

their purchase behavioural”. (“Desain lewat komunikasi, pencahayaan, warna,

musik untuk menstimulus persepsi konsumen dan respon emosional dan terutama mempengaruhi poin pembelian”).

Atmosfer toko sebagai karakteristik fisik toko yang digunakan untuk mengembangkan dan menciptakan konsumen. Penerangan, suara, bau dan atribut lainnya membentuk image (gambaran) konsumen. Beberapa konsumen memperlihatkan kesan kepada toko sebelum masuk (contoh lokasi, desain eksterior, dan lainnya) atau setelah memasuki toko (contoh display, lebar antar rak, penerangan, dan lainnya).

Menurut Berman and Evan

(digilib.petra.ac.id/.../jiunkpe-ns-s1-2002-31497092-781-rich_famous-chapter2.pdf) penciptaan dan pemeliharaan image

(gambaran) toko tergantung pada atmosfer toko menunjukkan karakteristik fisik toko yang digunakan untuk mengembangkan image (gambaran) dan untuk memberikan gambaran pada konsumen, sedangkan untuk pengecer dengan dasar bukan toko menunjukkan faktor bauran strategi seperti catalog dan vending

(30)

Atmosfer toko mempengaruhi seorang konsumen untuk menikmati saat berbelanja, menghabiskan waktu untuk melihat-lihat barang, menggunakan waktu berbelanja dengan mengobrol dengan orang lain, dan menggunakan fasilitas seperti ruang untuk mencoba pakaian, mereka cenderung mengeluarkan uang lebih banyak daripada yang direncanakan dengan adanya atmosfer toko yang menarik.

Menurut Levy (2001) Atmosfir terdiri dari gabungan unsur-unsur komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik, bau/aroma. Secara terperinci unsur-unsur dari atmosfir lingkungan toko tersebut, dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Visual Communication (komunikasi visual).

Visual Communication pada penelitian ini diasumsikan sama dengan

konsep promosi Point Of Purchase (POP) yang dikemukakan oleh Shimp (2002:320), yaitu poin pembelian atau lingkungan toko, memberikan peluang akhir bagi pemasar untuk mempengaruhi perilaku konsumen dan poin pembelian adalah waktu yang ideal untuk berkomunikasi dengan para konsumen karena inilah saatnya berbagai keputusan pemilihan produk dan merek dibuat dan inilah saat dan tempat dimana seluruh elemen jual-beli hadir bersama-sama.

(31)

melakukan pembelian dengan menggunakan sedikit atau tanpa bantuan dari karyawan.

Menurut Royan (2003:88) menemikakan biasanya melalui papan informasi seorang manajer akan mengumumkan berbagai diskon barang tertentu atau mengumumkan pemenang undian atau pengumuman mengenai pembukaan cabang baru store (toko), semua ini intinya adalah mengenai segala macam yang berhubungan dengan store (toko).

Semakin banyak perusahaan yang berinvestasi jutaan dolar dalam material poin-pembelian. Pengeluaran/belanja tahunan berbagai material in-store yang di Amerika Serikat saat ini mencapai US$ 13 miliar. Investasi dalam material

in-store yang menyediakan jasa-jasa bermanfaat bagi seluruh partisipasi

dalam proses pemasaran : yakni para produsen, pengecer, serta konsumen (Shimp, 2003:233)

Yang termasuk alat-alat POP yang akan diteliti yaitu : poster, shelf taker,

signs, open display, units counters units/checkout (Lavini 2008). Secara

terperinci, pengertian dari alat-alat POP tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Poster (poster)

Yaitu tampilan berupa kertas atau sejenisnya yang dipajang sedemikian rupa.

2) Shelf Talker

Printed advertisement hung from the self in a retail store, supermarket, or

a variety store. (gambaran periklanan dari penjualan di dalam sebuah took

(32)

3) Signs (tanda petunjuk)

Yaitu petunjuk yang dapat terbuat dari logam, kayu kertas, plastik, dan lain-lain.

4) Open Display (pajangan terbuka)

Products placed where they can be handled and studied by prospects.

(tempat dimana produk-produk dapa dijangkau dan memberikan prospek pembelajaran).

5) Units Counters units / Checkout ( konter unit)

Pajangan produk yang diletakan di dekat kasir.

Fungsi dasar POP menurut Shimp (2003:325-332) adalah untuk :

6) Informing (pemberi informasi)

a) Memberikan informasi mengenai produk atau toko kepada konsumen b) Menarik perhatian konsumen

c) Memikat dan mengarahkan konsumen kepada merek tertentu

7) Reminding (pengingat)

Mengingatkan kepada konsumen tentang produk yang telah diinformasikan sebelumnya melalui bauran promosi lainnya.

8) Encouraging (menstimulus)

Mendorong konsumen untuk membeli produk atau merek tertentu.

9) Merchandising (produk)

a) Memperagakan produk dan memberikan fasilitas kepada konsumen untuk memeriksa dan mengamati produk

(33)

Menurut Shimp (2003:322-324) keuntungan pelaksanaan POP dapat dirasakan oleh :

1) Produsen

a) POP menjaga nama perusahaan dan merek sebelum konsumen melakukan penguatan kembali citra merek yang telah dibangun sebelumnya melalui iklan.

b) POP mengundang perhatian promosi penjualan dan membantu menstimulus rangsangan pembelian

c) POP adalah cara efektif untuk meningkatkan volume penjualan. 2) Bagi konsumen

POP memberikan informasi mengenai produk dan turut memecahkan permasalahan konsumen pada saat pembelian yang tiba-tiba.

3) Bagi pengecer

Menurut Shimp (2003:322) manfaat POP bagi pengecer adalah : a) POP melayani pengecer dengan menarik perhatian konsumen b) POP memperpanjang waktu konsumen untuk menghabiskan di toko c) POP membantu para pengecer memanfaatkan ruang yang tersedia

demi keuntungan yang tersedia dan demi keuntungan tertinggi dengan men-display (menampilkan) beragam produk dalam unit yang sama d) POP memungkinkan pengecer untuk mengatur rak-rak dan lantai

ruangan dengan lebih baik

(34)

b. Lighting (pencahayaan)

Pencahayaan di dalam toko dapat diatur sedemikian rupa sehingga menarik pengunjung untuk mendekati barang yang dipajang. Menurut Sunarto (91:2007) ”Penjualan bisa didongkrak naik melalui pencahayaan yang baik, hal ini dikarenakan persepsi pelanggan mudah sekali dipengaruhi pencahayaan dan barang yang kelihatan biasa bertambah nilainya dari persepsi pelanggan jika diberi pencahayaan yang baik”.

Penerapan yang mencolok pada pada satu pajangan akan memusatkan perhatian pengunjung pada pajangan tersebut. Secara umum pencahayaan keseluruhan bagian dalam pasar swalayan akan memudahkan pengunjung untuk melihat (Sunarto:2007).

c. Color (warna)

Pewarnaan di dalam toko adalah sumber pengaruh yang potensial pada persepsi maupun perilaku konsumen. Seperti menurut Engel di dalam Lavini (2008) dan menurut Darmaprawira (2003:33) : Warna-warna yang hangat akan mengundang orang untuk mendekat, warna-warna sejuk dinilai lebih positif, menarik dan merilekskan. Warna hangat (merah, kuning, dan jingga) sifatnya cenderung menstimulasi, positif, agresif, menarik perhatian dan menghasilkan respon yang aktif”.

(35)

d. Music (musik)

Pemasangan musik di dalam gerai toko dapat mempengaruhi perilaku konsumen. Seperti yang dikemukakan oleh Mowen & Minor (2002:134) uamg menyatakan telah dilakukan dua buah riset yang berkaitan dengan pemasangan musik. Riset pertama dilakukan pada sebuah supermarket yang menghasilkan kesimpulan bahwa pengunjung berjalan lebih cepat atau lambat sebanding dengan tempo musik yang dipasang, selain itu pengunjung akn membeli lebih banyak 38% dari kebutuhan hariannya bila diperdengarkan musik bertempo lambat. Riset kedua dilakukan pada sebuah restoran yang menghasilkan kesimpulan bahwa waktu rata-rata yang diperlukan konsumen untuk menyelesaikan makan malam adalah 56 menit bila diperdengarkan musik bertempo lambat, dan 45 menit bila diperdengarkan musik bertempo cepat.

Menurut Amir (2004:115) banyak peritel mengetahui bahwa dengan memberikan musik yang bagus, semakin mudah harmonisasi antara unsur rasa, aroma, bunyi dan selera seperti lagu dan musik memberikan rasa ceria buat orang berbelanja. Sistem tata suara di dalam pasar swalayan juga dapat dimanfaatkan untuk sarana pemberi informasi.

e Scent (bau/aroma)

(36)

toko ini mempunyai kulitas lebih baik daripada barang-barang yang dijual di toko yang tidak diberi wewangian.

Aroma atau bau-bauan yang ada di dalam gerai toko secara logika dapat mempengaruhi konsumen. Telah dikemukakan pada latar belakang penelitian bahwa dengan hadirnya gerai toko, salah satu hal yang dapat dihindari adalah berbelanja dengan atmosfir yang tidak bersih dan berbau tidak sedap.

Menurut Engel di dalam Lavini (2008) ”Manfaat penataan atmosfir lingkungan toko yaitu :

1) Membantu mengarahkan perhatian konsumen.

2) Memperlihatkan siapa konsumen sasarannya dan posititioning (penempatan) yang dilakukannya.

3) Mampu mengerakkan reaksi emosi konsumen seperti perasaan senang atau suka. Perasaan suka itu mampu mempengaruhi jumlah waktu dan uang yang dihabiskan konsumen selama berbelanja

2. Loyalitas Konsumen

a. Pengertian Loyalitas Konsumen

(37)

Berdasarkan defenisi diatas terlihat bahwa loyalitas adalah komitmen pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang produk/jasa terpilih secara konsisten dimana yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan perilaku.

Seorang konsumen dapat dikatakan setia atau loyal apabila pelanggan tersebut menunjukkan perilaku pembelian secara teratur atau terdapat suatu kondisi dimana mewajibkan konsumen membeli paling sedikit dua kali dalam selang waktu tertentu, upaya memberikan kepuasan konsumen dilakukan untuk mempengaruhi sikap konsumen, sedangkan konsep loyalitas konsumen lebih berkaitan dengan perilaku konsumen daripada sikap dari konsumen (Graffin : 2005).

Tingkat kesetiaan dari konsumen terhadap suatu barang atau jasa merek tertentu tergantung pada beberapa faktor, misalnya berapa besarnya biaya untuk berpindah ke merek barang atau jasa yang lain; adanya kesamaan mutu, kuantitas, atau pelayanan dari jenis barang atau jasa pengganti; adanya resiko perubahan biaya akibat barang atau jasa pengganti; dan berubahnya tingkat kepuasan yang didapat dari merek baru dibanding dengan pengalaman terhadap merek sebelumnya yang pernah dipakai. Setiap merek mempunyai ciri khas tersendiri.

(38)

merek yang telah memberikan kepuasan, sehingga akan terjadi pembelian yang berulang-ulang terhadap merek tersebut.

Menurut Griffin (2005) keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh perusahaan apabila memiliki konsumen yang loyal antara lain :

1) Dapat mengurangi biaya pemasaran (karena biaya untuk menarik pelanggan yang baru lebih mahal).

2) Dapat mengurangi biaya transaksi.

3) Dapat mengurangi biaya turn over konsumen (karena penggantian konsumen yang lebih sedikit).

4) Dapat menigkatkan penjualan silang, yang alan memperbesar pangsa pasar perusahaan.

5) Mendorong word of mouth (mulut ke mulut) yang lebih positif, dengan asumsi bahwa konsumen yang loyal juga berarti mereka yang merasa puas.

6) Dapat mengurangi biaya kegagalan (seperti biaya penggantian, dan lain-lain). Loyalitas merupakan manifestasi dari kebutuhan fundamental manusia untuk memiliki, mendukung, mendapatkan rasa aman dan membangun keterikatan serta menciptakan emotional attachment (ketertarikan emosional).

Menurut Griffin (2005:31-34) ”Berbeda dari kepuasan, yang timbul dari sikap, loyalitas dapat didefenisikan berdasarkan perilaku membeli”. Konsumen yang loyal adalah orang yang :

1) Melakukan pembelian berulang secara teratur. 2) Membeli antar lini produk dan jasa.

3) Mereferensikan kepada orang lain.

(39)

Secara terperinci, konsumen yang loyal dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Melakukan pembelian secara berulang dan teratur.

Merupakan suatu perilaku pelanggan yang membeli suatu poduk secara terus-menerus dan melakukan pembelian apabila ada produk baru.

2) Membeli antar lini produk dan jasa.

Merupakan perilaku pelanggan yang tidak hanya membeli satu jenis produk tetapi juga membeli produk lain yang mempunyai fungsi yang sama dan juga membeli perangkat tambahan dari produk tersebut.

3) Mereferensikan kepada orang lain.

Merupakan perilaku pembelian pelanggan yang merekomendasikan suatu produk dan mengajak orang lain untuk menggunakan suatu produk.

4) Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing.

Merupakan perilaku pembelian pelanggan yang menganggap bahwa produk yang digunakannya adalah produk yang terbaik apabila dibandingkan dengan produk lain.

b Jenis-jenis Loyalitas

Ada empat jenis loyalitas yang berbeda dan muncul apabila keterikatan rendah dan tinggi di klasifikasi silang dengan pola pembelian ulang yang rendah dan tinggi.

Tabel 2. 1

Empat Jenis Loyalitas Pembelian Barang

Keterikatan Tinggi Rendah

(40)

Menurut Griffin (2005:22-24) empat jenis loyalitas yang berbeda muncul bila keterikatan rendah dan tinggi diklasifikasi-silang dengan pola pembelian ulang yang rendah dan tinggi yaitu tanpa loyalitas, loyalitas yang lemah, loyalitas tersembunyi, loyalitas premium.

Secara terperinci, ke empat jenis loyalitas tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1). Tanpa loyalitas

Untuk berbagai alasan, beberapa pelanggan tidak mengembangkan loyalitas terhadap produk atau jasa tertentu. Secara umum, perusahaan harus menghindari membidik para pembeli jenis ini karena mereka tidak akan pernah menjadi konsumen yang loyal, mereka hanya berkontribusi sedikit pada keuangan perusahaan. Tantangannya adalah menghindari membidik sebanyak mungkin orang-orang seperti ini dan lebih memilih konsumen yang loyalitasnya dapat dikembangkan.

2). Loyalitas yang lemah

Keterikatan yang rendah digabung dengan pembelian berulang yang tinggi menghasilkan loyalitas yang lemah (inertia loyalty). Konsumen membeli karena kebiasaan. Ini adalah jenis pembelian ”karena kami selalu menggunakannya” atau ”karena sudah terbiasa”. Pembeli ini merasakan tingkat kepuasan tertentu dengan perusahaan atau minimal tiada ketidakpuasan yang nyata. Loyalitas jenis ini paling umum terjadi pada produk yang sering dibeli. 3). Loyalitas tersembunyi

(41)

memiliki loyalitas yang tersembunyi, pengaruh situasi dan bukan pengaruh sikap yang menentukan pembelian berulang. Dengan memahami faktor situasi yang berkontribusi pada loyalitas tersembunyi, perusahaan dapat menggunakan strategi untuk mengatasinya.

4). Loyalitas premium

(42)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Matahari Department Store

PT. Matahari Putra Prima Tbk, didirikan awal mulanya pada tahun 1958, cikal bakal toko matahari (Mickey Mouse) di area Pasar Baru. Jakarta. Toko yang berukuran 150 meter persegi inilah yang menjadi tonggak sejarah bagi usaha retail Matahari. saat itu pendirinya , Bpk. Hari Darmawan bersama dengan istrinya menjual hasil jahitan sendiri yang diberi label MM Fashion.

Tahun 1972 logo Matahari diciptakan, merupakan pelopor konsep Department Store di Indonesia. dan menjadi tahun yang sangat berarti, disekitar masa itulah dibantu oleh sahabat Bpk. Hari Darmawan dari Jepang, Mr.Takahashi, matahari lebih banyak menjual barang-barang impor karena produksi lokal hampir tidak ada. penataan barang di toko saat itu juga lebih banyak bergaya Jepang.

Tahun 1975 Matahari mengubah target pasarnya menjadi kelas menengah dan banyak menjual produk pakaian dalam negeri. Tahun 1980, Matahari untuk pertama kalinya membuka toko di luar Jakarta, yakni di Bogor ( Sinar Matahari).

(43)

Tahun 1995 Matahari memperluas fokus bisnis inti dalam mengoperasikan supermarket. Tahun 1997 Multipolar menjadi pemegang saham mayoritas. Tahun 1998 Kantor pusat pindah dari jalan Samanhudi, Jakarta Pusat ke Menara Matahari, Karawaci Tangerang. Tahun 2000, peluncuran program Matahari Club Card (MCC). Tahun 2002 , tim Manajemen Baru, Restrukturisasi bisnis inti : Matahari Dept. Stor, Matahari Supermarket, Unit bisnis yang transparan dan independen. Sales 2001 = Rp. 5,4 triliun, Sales 2002 = Rp.5,2 triliun, Store Trend.

Tahun 2003, Tahun Konsolidasi, Penutupan Geria nonprofit, Re fokus infrastruktur internal, resource & pondasi perseroan. Sales 2003 = Rp. 5 triliun.Store Trend. Tahun 2004, Hypermat Launching, Top 500 asia Pacific, Retail award : #1 – Indonesia, Sales 2004 = Rp. 5,6 Triliun, Store Trend. Tahun 2005, Ekspansi agresif yang sukses, 10 MDS, 4 Kids2Kids, 13 Hypermart, 4 Cut Price, 1 Matahari Supermarket. Gerai MDS pertama di Cina. Top 500 Asia Pacific Retail Award:#1 – Indonesia, Tahun ke-2, Sales 2005 = Rp. 7 triliun, Store Trend. Tahun 2006, Ekspansi Agresif berlanjut: + 18 MDS, Hypermart/Specialty Store. Top 500 Asia Pacific Retail Award: #1-Indonesia, tahun ke- 3, sales 2006 = Rp. 8,5 Triliun, Store Trend. Tahun 2007, Ekspansi agresif yang sukses , +15 MDS/ Hypermart & DC ke-3 di kawasan Indonesia Timur, New Dept.Store Parisian. Top 500 Asia Pacific Retail Award : Best of The Best. #1-Indonesia, tahun ke- 2, Top 500 Asia Pacific Retail Award:#1- Indonesia., Sales 2007 = Rp 9,8 triliun. Store Trend.

(44)

Matahari Club Card New Store Concept: Hypermart New Store Concept (Puri) MDS New Store Concept (Mal Karawaci). Target sales 2008 = Rp. 11,1 triliun.

Mengenai masalah tenaga kerja PT. Matahari Putra Prima tbk telah banyak menampung tenaga kerja .dimana perusahaan ini hanya memasarkan produk bukan memproduksinya. Produk yang dipasarkan umumnya adalah pakaian. Perusahaan ini turut membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dengan filosofi yang selalu mengutamakan hubungan yang dekat dengan karyawan, Matahari pun bertambah besar sampai akhirnya setelah 50 tahun berdiri, kini matahari telah tersebar diseluruh Indonesia dengan jumlah toko mencapai 80 Department store dan sekitar 60 toko swalayan. sekitar 60 persen tokonya berlokasi di wilayah Jabotabek dan dengan jumlah karyawan yang sudah mencapai 18.000 0rang.

B. Visi dan Misi Perusahaan

PT. Matahari Putra Prima tbk dalam menjalankan perusahaannya memiliki visi dan misi tersendiri yaitu :

1. Visi

Visi dari PT. Matahari Putra Prima, Tbk adalah ”Peritel Pilihan Utama Konsumen.”

2. Misi

Misi dari PT. Matahari Putra Prima, Tbk adalah

(45)

C. Struktur Organisasi Perusahaan

Sebelum menjalankan aktivitas perusahaan, sangatlah penting membuat tata hubungan atas wewenang dan tugas dari masing – masing bagian pada peusahaan. Hal ini sangat berguna, agar pembagian tugas dan tanggung jawab dapat diketahui dengan jelas oleh masing – masing pihak dalam perusahaan , sehingga tugas dari setiap bagian dapat diarahkan dan dipertanggung jawabkan sepenuhnya.

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Perusahaan Sumber : PT. Matahari Putra Prima Tbk

Struktur organisasi di PT. Matahari Putra Prima tbk adalah struktur organisasi garis dan staf .Sesuai dengan laju perkembangan, organisasi PT. Matahari Putra Prima tbk adalah sekelompok orang yang bekerja sama dengan menggunakan alat, dana, dan teknologi serta terikat dengan peraturan – peraturan

STORE MANAGER

ASSISTEN MANAGER

KOORDINATOR KOORD KASIR & EDP KOORDINATOR KOORDINATOR KOORDINATOR

PRAMUNIAGA KASIR PRAMUNIAGA PRAMUNIAGA PRAMUNIAGA

SUPERVISOR SHOES & EXPEDISI

SUPERVISOR KASIR/ EDP

SUPERVISOR VISUAL MERCHANDISING

SUPERVISOR MEN'S & HOME

(46)

dan lingkungan tertentu supaya dapat mengarahkan pada pencapaian tujuan yang diinginkan.

Untuk menggerakkan organisasi tersebut, di butuhkan personil yang memegang jabatan tertentu dalam organisasi, dimana masing- masing personil diberi tugas, wewenang , dan tanggung jawab sesuai dengan jabatannya.

Hubungan dan kerja organisasi merupakan gambaran yang skematis tentang hubungan dan kerjasama dari orang – orang yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuan perusahaan. Pengorganisasian bagian - bagian yang berbeda diperlukan dalam suatu organisasi yang dapat menyatukan dan mewujudkan tenaga kerja yang profesional.

(47)

Adapun tugas, tanggung jawab dan wewenang masing – masing bagian di PT. Matahari Putra Prima Tbk adalah sebagai berikut :

Tugas dan Wewenang 1. Store Manager (S01)

a. Bertanggung jawab kepada Regional Manager atas kelanjutan perusahaan didalam segala aktivitas dan objektivitas perusahaan

b. Berwenang mengangkat dan memberhentikan karyawan dalam tingkat koordinator, kasir, dan pramuniaga, /SPG/SPB.

c. Menetapkan apa yang harus dilakukan oleh setiap bagian serta cara – cara pelaksanaannya.

d. Menentukan arah dan visi perusahaan kedepan. b. Assisten Manager (S02)

a. Bertanggung jawab dan berwenang

untuk membantu Store Manager melaksanakan tugas – tugasnya terutama dalam menangani surat menyurat untuk pihak luar.

b. Menggantikan tugas Store Manager

selama tidak berada ditempat c. Supervisior Expedisi & Shoes (S08)

a. Bertanggung jawab atas segala aktivitas yang berhubungan dengan Expedisi dan bagian counter Shoes

b. Mengecek segala stock barang dan membuat laporan penjualan untuk dipertanggung jawabkan ke S01.

c. Melaporkan segala inventori yang masuk ke Expedisi Pusat.

(48)

e. Membuat peraturan dan memberikan sanksi kepada personil yang melanggar peraturan yang telah dibuat (pramuniaga/SPG/SPB) di counter shoes.

d. Supervisior Personalia, Kasir & EDP (Electronic Data Processing)

a. Supervisior personalia tugasnya menyelesaikan dan bertanggung jawab dalam penerimaan karyawan, interview, dan lain-lain.

b. Menerbitkan surat mutasi, surat penmghargaan/promosi, surat rekomendasi.

c. Memberikan surat teguran, surat peringatan kepada para personil (pramuniaga/SPG/SPB) dengan mengacu kepada kesepakatan kerja bersama.

d. Penyusunan revisi job description ( perincian kerja) personil.

e. Membuat persiapan dan koordinasi program sistem penilaian prestasi kerja.

f. Pengembangan sumber daya manusia dengan menyusun jenis-jenis pelatihan yang inovatif untuk memotivasi seluruh karyawan.

g. Turut serta menyusun struktur penggajian bulanan dengan bekerjasama pada bagian accounting sesuai dengan job grading.

h. Menyediakan sarana dan fasilitas keselamatan dan kesehatan kerja karyawan.

i. Kasir, bertanggung jawab terhadap Store Manager (S01) atas hasil keuangan perusahaan yang didapat setiap harinya, dengan membuat persentase total jumlah uangnya.

(49)

perusahaan.

e. Supervisor VM ( Visual Merchandising) a. Membuat Flyer atau promo untuk acara toko.

b. Mengkoordinir seluruh personil VM (Visual Merchandising) dalam mendisplay visualisasi pajangan

f. Supervisior Men,s & Home

a. Mengkoordinir seluruh personil Men,s dan Home. b. Mengatur jadwal kerja ataupun off setiap personil. c. Memesan barang yang biasa dijual di counter ke pusat.

d. Membuat peraturan dan memberikan sanksi untuk seluruh karyawan bagi yang telah melanggar sanksi tersebut.

g. Supervisior Ladies

a. Mengkoordinir seluruh personil laddies.

b. Mengatur jadwal kerja ataupun off setiap personil. c. Memesan barang yang biasa dijual diconter ke pusat.

d. Membuat peraturan dan memberikan sanksi untuk seluruh karyawan bagi yang telah melanggar sanksi tersebut.

h. EDP (Electronic Data Processing)

a. EDP (Electronic Data Processing) bertanggung jawab dalam mencatat seluruh jumlah hasil penjualan, baik itu penjualan perhari, perminggu, perbulan, maupun pertahun.

b. Membuat laporan dan menyerahkannya kepada Store Manager.

(50)

d. Mengupload seluruh suku penjualan atau barkot harga. i. Koordinator (Kasir, Shoes, Men's, Ladies, Home)

a. Membantu para supervisor untuk mengkoordinir seluruh personil di area. b. Bertanggungjawab atau mengawasi kegiatan yang dilakukan personil di

area.

c. Membagi atau menentukan pertukaran shift, off, maupun cuti yang akan diambil setiap personil.

j. Maintenance.

a. Memonitor seluruh mesin-mesin produksi agar tidak terjadi kemacetan/breakdown atau kehilangan waktu produksi.

b. Membuat jadwal perawatan mesin-mesin. c. Membuat laporan pembelian sparepart.

d. Mengontrol seluruh kegiatan mesin dan pneumatik.

e. Memonitor kebersihan lingkungan AHU dan menata barang-barang yang ada di dalam AHU supaya rapi.

k. Expedisi

a. Mengawasi dan mengontrol out loading.

b. Mengontrol dan mengawasi barang masuk dan barang keluar. c. Membuat surat jalan.

d. Membuat bon ongkos.

e. Menerima surat perintah muat (surat barang masuk ataupun barang keluar).

f. Mengecek stock barang masuk.

(51)

h. Mengurus/mengecek semua laporan stock dan tetep menyesuaikan laporan fisik dengan kartu stock.

i. Mempersiapkan laporan penerimaan dan pemakaian barang ke bagian inventory.

l. Kasir

a. Melayani customer yang telah berbelanja dengan cara melakukan transaksi dengan customer.

b. Menghitung hasil penjualan setiap pagi hari.

c. Mempromosikan acara yang sedang berlansung di toko kepada costomer. m. Pramuniaga/SPG/SPB

a. Mendatangi customer untuk melayani dan membantu coustomer tanpa menunggu dipanggil bagi customer yang ingin maupun yang tidak ingin berbelanja.

b. Menginformasikan event yang sedang berlangsung ditoko kepada customer.

c. Menawarkan produk yang diinginkan customer.

d. Menggali dan atau menawarkan minimal satu benefit barang yang diinginkan customer untuk menambah penjualan toko.

n. Security

a. Menjaga keamanan toko.

b. Mengatur jadwal keluar masuknya karyawan kedalam area.

(52)

dimana semua aktifitas kerja tiap masing-masing divisi telah menggunakan sistem komputer yang saling terhubung dan online, ini dikarenakan informasi yang terus up to date, bukan hanya itu setiap transaksi penjualan yang terjadi juga up to date.

Sistem komputerisasi jadi penunjang utama dalam kinerja perusahaan sehari – hari. Sistem jaringan , data base, dan Vsat juga telah menjadi penunjang kinerja perusahaan ini. dari awal berdirinya PT. Matahari Putra Prima tbk, sudah mengenal dan menggunakan sistem komputerisasi.

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

(53)

melihat dan mengetahui pengaruh variabel atmosfer lingkungan toko terhadap loyalitas konsumen pada Matahri Department Store Grand Palladium Medan

A. Uji Validitas Dan Reliabilitas

Kualitas hasil penelitian yang baik sudah semestinya diperoleh jika rangkaian penelitian dilakukan dengan baik. Perencanaan yang matang, dengan alat penelitian seperti daftar pertanyaan yang digunakan harus dalam kondisi baik. Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan instrumen penelitian dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh konsisten atau stabil. Agar data yang diperoleh valid dan reliabel maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 15.0 for windows dengan cara one shot

method artinya pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner cukup dilakukan

sekali.

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 15.0 dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika rhitung positif atau rhitu ng > rtabel

b. Jika r

, maka butir pertanyaan tersebut valid.

hitung positif atau rhitu ng < rta bel

c. Nilai r

, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.

hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total

(54)

Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang responden diluar dari responden penelitian. Nilai rta bel

Tabel 4.1

dengan ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikasi sebesar 5%, angka yang diperoleh = 0,361.

Sumber : Data Primer (Juni, 2010) (diolah)

Corrected item total correlation menunjukkan korelasi antara skor item

dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Untuk mengetahui validitas pada setiap pertanyaan, maka nilai pada colom

(55)

rtabel. Adapun pada α = 0,05 dengan derajat bebas df = 30, sehinggan r (0,05:30), diperoleh rtabel

Tabel 4.2 juga menunjukkan bahwa terdapat 2 butir pertanyaan yang tidak valid. Pertanyaan yang valid dan tidak valid dapat dilihat dari validitas instrument berikut ini:

Correlation rtabel Validitas

VAR00001 ,493 0.361 Valid

VAR00002 ,311 0.361 Tidak Valid

VAR00003 ,677 0.361 Valid

VAR00011 ,090 0.361 Tidak Valid

VAR00012 ,541 0.361 Valid

Pada Tabel 4.2 terlihat pada pertanyaan 2 dan pertanyaan 11 data tidak valid karena table R untuk sampel sebesar 30 sebesar 0,361, sedangkan nilai

Corrected item total correlation pertanyaan 2 dan 11 di bawah 0,361. Hal ini

(56)

Tabel 4.3

Sumber : Data Primer (Juni, 2010) (diolah)

Tabel 4.3 telah menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan valid, yang dapat dilihat dari rhitu ng pada corrected item total correlation yang pada keseluruhan butir lebih besar dari rtabel (0,361), sehingga diperoleh 19 pertanyaan valid yang digunakan untuk melakukan penelitian. Keseluruhan pertanyaan yang valid dapat dilihat pada table 4.4 berikut ini:

Tabel 4.4 Validitas Instrumen Corrected

Item-Total

Correlation rtabel Validitas

VAR00001 ,490 0.361 Valid

VAR00003 ,689 0.361 Valid

VAR00004 ,553 0.361 Valid

(57)

Sumber : Data Primer (Juni, 2010) (diolah)

2. Uji Reliabilitas

Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS 15.0 dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika r alpha positif atau lebih besar dari rtabel

b. Jika r alpha positif atau lebih kecil dari r

maka dinyatakan

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa nilai r alpha sebesar 0,905 dan rta bel sebesar 0,361 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai r alpha positif dan lebih besar dari rtabel (0,905 > 0,361) maka kuesioner tersebut dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian. Kriteria lain menyatakan bahwa

(58)

suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach's alpha > 0,60 atau 0,80 berdasarkan hasil SPSS pada Tabel 4.5 maka ke 19 pernyataan dinyatakan reliabel dengan kriteria tersebut.

B. Analisis Deskriptif

1. Analisis Deskriptif Responden

Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalalah para pengunjung yang berbelanja di Matahari Department Store Grand Palladium Medan , sampel diambil dengan menggunakan rumus Slovi sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 orang..

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Karakteristik Jumlah Responden % Jenis Kelamin

Laki-Laki 25 25

Perempuan 75 75

Total 100 100

Sumber : Data Primer (Juni, 2010) (diolah)

(59)

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.7

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Frekuensi Persentase

16 – 25 tahun 34 34%

Berdasarkan Tabel 4.7 maka dapat dilihat bahwa dari 100 responden Jika dilihat dari usianya, maka responden yang berusia antara 16 sampai kurang dari 25 tahun sebanyak 34 responden atau 34%, yang berusia diantara 26 sampai kurang dari 36 tahun sebanyak 30 orang atau 30 %, yang berusia diantara 36 sampai kurang dari 45 tahun sebanyak 24 orang atau 24% sedangkan pengunjung yang usianya lebih dari 46 tahun berjumlah 12 orang atau 12%. Dengan demikian pmayoritas pengunjung Matahari Department

Store Grand Palladium Medan berusia antara 16 sampai 25 tahun.

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Tabel 4.8

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan Frekuensi Persentase

Pegawai Negeri 23 23%

Tenaga pengajar 11 11%

Pegawai Swata /BUMN/dll 43 43%

Pelajar/Mahasiswa 22 22%

Total 100 100%

Sumber : Data Primer (Juni, 2010) (diolah)

(60)

Pegawai swasta/BUMN/dll sebanyak 43 orang atau 43% sedangkan responden yang bekerja sebagai pelajar/mahasiswa berjumlah 22 orang atau 22%. Dengan demikian mayoritas responden pada penelitian ini bekerja sebagai pegawai swasta/BUMn/dll sebanyak 43%..

d. Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Kunjungan Tabel 4.9

Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Kunjungan

Usia Frekuensi Persentase

2 x selama bulan Februari s/d April 2010 25 25% 3 x selama bulan Februari s/d April 2010 33 33% 4 x selama bulan Februari s/d April 2010 24 24% > 4 x selama bulan Februari s/d April 2010 18 18%

Total 100 100%

Sumber : Data Primer (Juni, 2010) (diolah)

Berdasarkan Tabel 4.9 maka dapat dilihat bahwa dari 100 responden Jika dilihat dari frekuensi kunjungan , maka responden yang berkunjung 2 x selama bulan Februari s/d April 2010 sebanyak 25 responden atau 25%, responden yang berkunjung 3 x selama bulan Februari s/d April 2010 sebanyak 33 orang atau 33%, responden yang berkunjung 4 x selama bulan Februari s/d April 2010 sebanyak 16 orang atau 23,53% sedangkan responden yang berkunjung lebih dari 4 x selama bulan Februari s/d April 2010 berjumlah 18 orang atau 18%.

2. Analisis Deskriptif Variabel

(61)

diukur dengan menggunakan skala likert dengan tanggapan responden sebagai

a. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Atmosfer Lingkungan Toko

Tabel 4.10

Ditribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Atmosfer Lingkungan Butir

Pertany aan

Frekuensi Pendapat Responden (%)

Sumber: Hasil Penelitian (Juni, 2010) diolah

(62)

2% menyatakan tidak setuju.8 responden atau 8% menyatakan kurang setuju. 78 responden atau 78% menyatakan setuju. 12 responden atau 12% menyatakan sangat setuju.

2. Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat distribusi responden yang menyatakan tanda-tanda petunjuk memberikan petunjuk dengan jelas Bapak/Ibu. Tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. 4 responden atau 4% menyatakan tidak setuju. 15 responden atau 15% menyatakan kurang setuju. 70 responden atau 70%menyatakan setuju. 11 responden atau 11% menyatakan sangat setuju.

3. Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat distribusi responden yang menyatakan pajangan terbuka yang dilakukan Matahari Department

Store mempermudah Bapak/Ibu ketika memilih barang.. Tidak ada

responden yang menyatakan sangat tidak setuju.3 responden atau 3% menyatakan tidak setuju. 25 responden atau 25% menyatakan kurang setuju. 57 responden atau 57%menyatakan setuju. 15 responden atau 15% menyatakan sangat setuju.

(63)

5. Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat distribusi responden yang menyatakan keseluruhan ruangan Matahari Department Store memperoleh pencahayaan yang baik. Tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. 3 responden atau 3% menyatakan tidak setuju. 18 responden atau 18% menyatakan kurang setuju. 67 responden atau 67% menyatakan setuju. 12 responden atau 12% menyatakan sangat setuju.

6. Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat distribusi responden yang menyatakan pencahayaan dalam ruangan Matahari Department Store tertata dengan baik.. Tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. 1 responden atau 1% menyatakan tidak setuju. 16 responden atau 16% menyatakan kurang setuju. 66 responden atau 66% menyatakan setuju. 17 responden atau 17% menyatakan sangat setuju.

7. Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat distribusi responden yang menyatakan pencahayaan dalam ruangan Matahari Department Store terjaga dengan baik.. Tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. 1 responden atau 1% menyatakan tidak setuju. 10 responden atau 10% menyatakan kurang setuju. 79 responden atau 79% menyatakan setuju. 10 responden atau 10% menyatakan sangat setuju.

(64)

setuju. 1 responden atau 1% menyatakan tidak setuju. 9 responden atau 9% menyatakan kurang setuju. 47 responden atau 47% menyatakan setuju. 43 responden atau 43% menyatakan sangat setuju.

9. Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat distribusi responden yang menyatakan musik yang diperdengarkan sesuai dengan situasi kondisi yang ada. ( Hari Besar ).. Tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. 2 responden atau 2% menyatakan tidak setuju. 8 responden atau 8% menyatakan kurang setuju. 78 responden atau 78% menyatakan setuju. 12 responden atau 12% menyatakan sangat setuju. 10. Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat distribusi responden yang

menyatakan keseluruhan warna di dalam gerai Matahari Department

Store serasi.. Tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak

setuju. 4 responden atau 4% menyatakan tidak setuju. 18 responden atau 18% menyatakan kurang setuju. 71 responden atau 71% menyatakan setuju. 7 responden atau 7% menyatakan sangat setuju. 11. Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat distribusi responden yang

menyatakan warna yang ditampilkan dalam gerai Matahari Department

Store membuat Bapak/Ibu merasa nyaman.. Tidak ada responden yang

menyatakan sangat tidak setuju. 1 responden atau 1% menyatakan tidak setuju. 10 responden atau 10% menyatakan kurang setuju. 79 responden atau 79% menyatakan setuju. 10 responden atau 10% menyatakan sangat setuju.

(65)

Store menarik perhatian Anda. Tidak ada responden yang menyatakan

sangat tidak setuju. 1 responden atau 1 % menyatakan tidak setuju. 9 responden atau 9% menyatakan kurang setuju. 47 responden atau 47% menyatakan setuju. 43 responden atau 43% menyatakan sangat setuju. 13. Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat distribusi responden yang

menyatakan aroma didalam ruangan Matahari Department Store selalu terjaga. Tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Tidak ada responden menyatakan tidak setuju. 7 responden atau 7% menyatakan kurang setuju. 43 responden atau 43% menyatakan setuju. 50 responden atau 50% menyatakan sangat setuju.

14. Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat distribusi responden yang menyatakan aroma didalam ruangan Matahari Department Store cukup segar. Tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. 2 responden atau 2% menyatakan tidak setuju. 5 responden atau 5% menyatakan kurang setuju. 68 responden atau 68% menyatakan setuju. 25 responden atau 25% menyatakan sangat setuju.

b. Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Loyalitas Konsumen Tabel 4.11

Ditribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Loyalitas Konsumen Butir

Pertany aan

Frekuensi Pendapat Responden (%)

(66)

1. Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat distribusi responden yang menyatakan melakukan pembelian di Matahari Department Store secara rutin.. Tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. 2 responden atau 2% menyatakan tidak setuju. 21 responden atau 21% menyatakan kurang setuju. 58 responden atau 58% menyatakan setuju. 19 responden atau 19% menyatakan sangat setuju. 2. Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat distribusi responden yang

menyatakan melakukan pembelian terhadap produk-produk yang beragam di Matahari Department Store. Tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Tidak ada responden menyatakan tidak setuju. 9 responden atau 9% menyatakan kurang setuju. 54 responden atau 54%menyatakan setuju. 37 responden atau 37% menyatakan sangat setuju.

3. Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat distribusi responden yang menyatakan mengajak orang lain untuk membeli di Matahari

Department Store. Tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak

setuju. Tidak ada responden menyatakan tidak setuju. 7 responden atau 7% menyatakan kurang setuju. 43 responden atau 43%menyatakan setuju. 50 responden atau 50% menyatakan sangat setuju.

Gambar

Tabel 1.1 Operasional Variabel
Tabel 2. 1  Empat Jenis Loyalitas Pembelian Barang
Gambar 3.1. Struktur Organisasi Perusahaan Sumber : PT. Matahari Putra Prima Tbk
Tabel 4.1 Item-Total Statistics
+7

Referensi

Dokumen terkait

berikut: Bagaimana Pengaruh Suasana Toko ( Store Atmosphere) yang terdiri dari Exterior (X 1 ) , General Interior (X 2 ) , Store Layout (X 3 ) , Display (X 4 ) Terhadap

Dikarenakan empati adalah faktor yang paling dominan dalam mem- pengaruhi tingkat kepuasan konsu- men, maka disarankan kepada se- luruh pegawai Matahari Depart- men Store di

Bauran penjualan eceran berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas pelanggan Matahari department store di kota Magelang , hal ini disebabkan karena,

Dikarenakan empati adalah faktor yang paling dominan dalam mem- pengaruhi tingkat kepuasan konsu- men, maka disarankan kepada se- luruh pegawai Matahari Depart- men Store di

melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Suasana Toko (Store Atmosphere) dan Lokasi Terhadap Minat Beli Konsumen Di Ramayana Department Store Cabang Buana Plaza

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh relationship marketing terhadap kepuasan pelanggan dan dampaknya pada loyalitas pelanggan pengguna MCC

Hal ini dapat diartikan bahwa konsumen pemilik MCC Beauty dan Premium lebih memiliki sikap yang positif terhadap Matahari Department Store daripada konsumen biasa yang tidak memiliki

Dalam analisis koefisien determinasi diperoleh hasil data sebesar 20,3% yang dapat dijelaskan oleh store layout dan interior display, sedangkan sisanya sebesar 79,7% dapat dijelaskan