• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis hubungan store image, store contact, dan store layout dengan loyalitas konsumen : studi kasus pada Toko Buku Gramedia Jln. Jendral Sudirman No. 54-56 Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Analisis hubungan store image, store contact, dan store layout dengan loyalitas konsumen : studi kasus pada Toko Buku Gramedia Jln. Jendral Sudirman No. 54-56 Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
112
0
0

Teks penuh

(1)

Studi kasus pada Toko Buku Gramedia Jln. Jendral Sudirman No. 54-56 Yogyakarta

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

GURUH PRABOWO

052214102

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

Studi kasus pada Toko Buku Gramedia Jln. Jendral Sudirman No. 54-56 Yogyakarta

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

GURUH PRABOWO

052214102

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv

penghalang atau rintangan, melainkan orang yang Bijaksana adalah orang yang

mampu mengubah kekurangan menjadi pendorong dan motivasi dan

menggunakan kelebihan yang dimiliki untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

JIKA ADA KEMAUAN PASTI ADA JALAN BILA BELUM

KETEMU JALAN BUATLAH JALAN

Skripsi ini kupersembahkan bagi :

Jesus Christus Sang Juru Selamat

♥ Bapak, Ibu, kakak , Adik dan

keluarga Tercinta

(6)

v

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 30 November 2010

Penulis

Guruh Prabowo

(7)

vi

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Guruh Prabowo

Nomor Mahasiswa : 05 2214 102

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

ANALISIS HUBUNGAN STORE IMAGE, STORE CONTACT,

DAN STORE LAYOUT DENGAN LOYALITAS KONSUMEN

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian, saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin ataupun memberikan royalti kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 30 November 2010

Yang menyatakan

(8)

vii

ANALISIS HUBUNGAN STORE IMAGE, STORE CONTACT, DAN STORE LAYOUT DENGAN LOYALITAS KONSUMEN

Studi Kasus Pada Toko Buku Gramedia Jln. Jendral Sudirman 54-56 Yogyakarta

Guruh Prabowo Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Store Image (X1), Store

Contact (X2), dan Store Layout (X3), berhubungan secara simultan dan parsial dengan loyalitas konsumen (Y).

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Data dikumpulkan dengan teknik kuesioner. Sampel sebanyak 50 konsumen Toko Buku Gramedia Jln. Jendral Sudirman No. 54-56 Yogyakarta. Adapun variabel penelitiannya adalah Store Image (X1), Store Contact (X2), dan Store Layout (X3), dan Loyalitas Konsumen (Y).

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, diperoleh hasil bahwa

(9)

viii

Jln. Jendral Sudirman 54-56 Yogyakarta

Guruh Prabowo Sanata Dharma Univercity

Yogyakarta 2010

This study aims to determine whether the Store Image (X1), Store Contact (X2), and Store Layout(X3), simultaneously and partially associated with customer loyalty (Y).

This research is a case study. Technique of sampling using accidental sampling. Data were collected by using questionnaires. Sample of 50 consumer Gramedia Bookstore Jln. General Sudirman No. 54-56 Yogyakarta. The research variables are the Store Image (X1), Store Contact (X2), and Store Layout (X3), and Customer Loyalty (Y).

(10)

ix

segala berkat, rahmat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “ANALISIS HUBUNGAN STORE IMAGE,

STORE CONTACT, DAN STORE LAYOUT DENGAN LOYALITAS

KONSUMEN“ yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan, dukungan dan bimbingan

dari berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat terwujud. Oleh karena itu melalui

kesempatan ini penulis ingin secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih

sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Ir. P. Wiryono P,S.J selaku Rektor Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

2. Bapak Drs. Y.P Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma

3. Bapak V. Mardi Widyatmono, S.E M.B.A., selaku Ketua Program Studi

Manajemen Universitas Sanata Dharma

4. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S. selaku Dosen Pembimbing I yang

telah begitu baik bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk

memberikan bimbingannya, masukan dan kritik yang sangat berharga,

dengan penuh perhatian dan kesabaran sehingga skripsi ini dapat

(11)

x

nasehat-nasehatnya yang sangat berarti sehingga dapat terselesaikan

skripsi ini.

6. Bu Ike, Ibu Lucia dan seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Ekonomi

Prodi Manajemen yang telah membagikan ilmunya dan membantu penulis.

7. Bapak F. Krisyanto selaku pimpinan Toko Buku Gramedia cabang

Sudirrman Yogyakarta dan Pak Darmaji yang selalu membantu serta

seluruh responden konsumen Toko Buku Gramedia Jln. Jendral Sudirman

No 54-56 Yogyakarta, yang telah membantu penulis dengan mengisi

kuesioner guna melengkapi data yang penulis butuhkan.

8. Bapak, Ibu, Kakak, Adikku dan seluruh keluarga yang saya sayangi dan

hormati terima kasih atas dukungan, semangat serta doa yang tidak ternilai

harganya.

9. Bayu, Komang, Adit, Tomi, Dora, Wibi, Bambang, mas Moko beserta

rentalannya, Dinas Pariwisata Kabupaten Klaten serta rekan-rekan Duta

Pariwisata, terima kasih atas bantuan, doa dan dukungannya sehingga

akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.. Bagi yang ga ketulis

jangan marah yaaa,… SUKSES SELALU!!!

10.Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, yang tidak

(12)

xi bermanfaat bagi para pembaca.

Yogyakarta, 30 November 2010

(13)

xii

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

ABSTRAK... vii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D.Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Sistematika Penulisan... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

A.Landasan Teori... ... 8

B.Manajemen Pemasaran... 9

C.Penjualan Eceran / Retailing ... 9

D. Citra Toko (Store Image) ... 13

E.Kontak Toko (Store Contact) ... 15

F.Tata Letak Toko (Store Layout) ... 16

G.Loyalitas Konsumen ... 18

H.Kerangka Konseptual penelitian ... 20

BAB III METODE PENELITIAN ... 23

(14)

xiii

F.Definisi Operasional ... 24

G.Teknik Pengumpulan Data ... 26

H. Populasi dan Sampel ... 27

I. Teknik Pengambilan Sampel Penelitian ... 27

J. Teknik Pengujian Kuesioner ... 27

K.Teknik Pengukuran Data ... 30

L.Teknik Analisis Data... 30

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 37

A.Sejarah Perkembangan Perusahaan ... 37

B.Store Image Toko Buku Gramedia ... 39

C.Store Contact Toko Buku Gramedia...……….... 40

D.Store Layout Toko Buku Gramedia.……….... 41

E.Pemasaran Toko Buku Gramedia………. 42

F.Struktur Organisasi... 46

G.Personalia ... 49

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54

A.Deskripsi Responden ... 54

B.Deskripsi Statistik ... 59

C. Hasil Analisis Data ... 61

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... 70

A. Kesimpulan ... 70

B. Saran ... 70

(15)
(16)

xv

V.1 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ……… 54

V.2 Karakteristik Responden berdasarkan Usia ………... 55

V.3 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan……….... 56

V.4 Karakteristik Responden berdasarkanPekerjaan...…...56

V.5 Karakteristik Responden berdasarkan Pendapatan Perbulan...…….... 57

V.6 Karakteristik Responden berdasarkan Rata-rata Belanja...………… 58

V.7 Karakteristik Responden berdasarkan Frekuensi Belanja....………. 58

V.8 Karakteristik Responden berdasarkan Teman Belanja..……….. 59

V.9 Deskripsi Statistik……... 60

V.10 Validitas Store Image………...…………... 61

V.11 Validitas Store Contaact...………. 62

V.12 Validitas Store Layout...……… 63

V.13 Validitas Loyalitas Konsumen……… ... 64

V.14 Reliabilitas ……… 65

V.15 Uji t ………. 66

(17)

xvi

II.1 Model Kerangka Konseptual……….…… .21

IV. 1 Gambar Lambang Gramedia ……….. 39

IV.2 Gambar Store Contact Gramedia ... 40

IV.3 Gambar Store Layout Gramedia……… 41

(18)

xvii Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

(19)

1

Dewasa ini, persaingan dalam dunia usaha khususnya bisnis ritel semakin

ketat. Setiap perusahaan saling berlomba dalam memasarkan produknya.

Meningkatnya kebutuhan manusia akan terus diikuti oleh perkembangan jumlah

pusat-pusat perbelanjaan atau pertokoan. Seiring dengan kemajuan jaman yang

semakin modern, menyebabkan berbagai perubahan perilaku (gaya hidup)

masyarakat dalam memenuhi kebutuhan mereka. Dalam hal ini konsumen

menginginkan tempat yang memberikan kemudahan dan efisien dalam memenuhi

kebutuhannya. Misal kebutuhan untuk belanja tidak sekedar mencari toko yang

yang terdekat dengan tempat tinggal tetapi toko yang lebih menyenangkan,

menyediakan berbagai macam produk secara lengkap, adanya rasa nyaman ketika

berbelanja, dan lokasi yang strategis. Pertumbuhan bisnis ritel di Indonesia

membawa dampak pada perilaku konsumen dimana mereka lebih kritis dan pintar

dalam menentukan pilihan toko tempat mereka berbelanja dan banyaknya

pusat-pusat perbelanjaan yang ada, membuat konsumen memiliki banyak alternatif

dalam memilih tempat untuk berbelanja.

Usaha eceran (retail) muncul akibat tuntutan dari gaya hidup masyarakat

yang berubah. Penjualan eceran meliputi semua kegiatan penjualan barang atau

jasa langsung kepada konsumen akhir yang penggunaan barangnya untuk

kebutuhan pribadi, bukan untuk kebutuhan bisnis. Pengecer merupakan organisasi

(20)

eceran (Kotler, 1997;336). Akibat banyaknya usaha eceran yang muncul

khususnya toko, para pengusaha eceran berusaha menarik konsumen dengan

berbagai cara, misalnya supermarket didesain semenarik mungkin agar memiliki

daya tarik dibandingkan dengan toko yang lain.

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam mendesain suatu toko

agar memiliki keunggulan dibandingkan dengan toko yang lainnya antara lain:

pertama, adalah kontak toko (store contact) yang dimaksud disini adalah

kenyamanan tempat, keamanan, dan letak strategis. Toko bukan lagi hanya

sekedar menjual tetapi kenyamanan tempat akan berdampak pembeli akan betah

berada di dalam toko tersebut, kemudian tempat yang aman dalam hal ini juga

sangat penting baik itu keaman dari tindakan kriminal, kondisi fisik toko maupun

safety dari produk yang dijual. Unsur berikutnya dari kontak toko adalah letak

yang strategis, dimana konsumen akan mencari toko untuk belanja yang mudah

dijangkau, baik itu dekat dengan jalan raya, dekat dengan sarana umum seperti

angkutan umum, dan posisi toko tersebut berada di tengah kota atau di luar kota.

Kedua, adalah store image (citra toko), yaitu apa yang dipikirkan

konsumen tentang suatu toko (Peter dan Olson, 2000;248). Konsumen dalam

memikirkan citra dari suatu toko menggunakan 3 acuan yaitu kepuasan konsumen,

hal ini berarti konsumen akan bisa menilai jika sudah pernah minimal sekali

berbelanja. Unsur kedua adalah kualitas produk, konsumen dapat membandingkan

atau merasakan apakah produk yang mereka beli sesuai dengan yang diharapkan

atau tidak. Kepercayaan adalah unsur yang sangat berpengaruh bagi konsumen

(21)

lebih besar tetapi mendapat produk yang sudah memiliki brand, perusahaan, atau

toko yang sudah ternama atau terpercaya misalkan. Serta yang tidak kalah

pentingnya adalah Store Lay-out (tata letak), dimana tata letak produk yang

menarik dan mudah dijangkau akan membantu konsumen dalam memenuhi

kebutuhan yang mereka cari. Menurut Peter dan Olson, (1999: 248-253) dalam

bukunya ”Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran”, Citra Toko, Kontak

Toko, dan Tata letak Toko memiliki kaitan hubungan terhadap loyalitas

konsumen, dimana Citra toko yang baik, suatu posisi Toko yang memudahkan

konsumen, dan tata letak yang mendukung kenyamanan pengunjung hal itu akan

membawa dampak pada konsumen untuk memilih tempat tersebut untuk

dikunjungi sebagai tempat berbelanja.

Dari uraian diatas terlihat bahwa konsumen saat ini mulai kritis untuk

memilih toko yang dikunjunginya yang akhirnya dapat mempengaruhi konsumen

untuk loyal terhadap toko tersebut. Proses keputusan mengenai pilihan toko oleh

konsumen dan menjadi loyal dengan toko tersebut, pada dasarnya merupakan

suatu proses interaksi antara strategi pemasaran ritel dengan karakteristik

individual dan situasional dari pembeli. Hal inilah yang harus disadari oleh

pemasar dalam merancang strategi pemasarannya untuk menarik pembeli atau

konsumen. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan

(22)

B. Rumusan Masalah

Mengacu pada latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas,

maka penulis merumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai

berikut:

1. Apakah ada hubungan antara Store Image dengan loyalitas

konsumen pada Toko Buku Gramedia?

2. Apakah ada hubungan antara Store Contact dengan loyalitas

konsumen pada Toko Buku Gramedia?

3. Apakah ada hubungan antara Store Lay-out dengan loyalitas

konsumen pada Toko Buku Gramedia?

4. Apakah ada hubungan antara Store Image, Store Contact dan Store

Lay-out dengan loyalitas konsumen pada TokoBukuGramedia?

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis hanya membatasi objek dan penelitian

pada:

1. Penelitian ini hanya dilakukan terhadap konsumen yang

berdomisili di kota Yogyakarta sebanyak 50 responden yang

pernah berbelanja, minimal 2x setahun terakhir ini di Toko buku

Gramedia Jln. Jendral Sudirman 54-56 Yogyakarta.

2. Variabel-variabel yang diteliti adalah:

a. Store Contact: terdiri dari letak yang strategis, kenyamanan,

(23)

b. Store Image terdiri dari kepercayaan, kepuasan konsumen dan

kualitas produk.

c. Store Layout : terdiri dari desain interior (grid layout atau free

flowlay out), yang meliputi unsur kemudahan, kelancaran, dan

kepraktisan tata letak.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan oleh penulis dengan tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara Store Image

dengan loyalitas konsumen padaToko Buku Gramedia.

2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara Store Contact

dengan loyalitas konsumenToko Buku Gramedia.

3. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara Store Lay-out

dengan loyalitas konsumen padaToko Buku Gramedia.

4. Untuk mengetahui hubungan antara Store Image, Store Contact

dan Store Lay-out dengan loyalitas konsumen pada Toko Buku

Gramedia.

E. Manfaat penelitian

1. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan sumbangan

informasi tentang hubungan Store Image, Store Contact dan Store

(24)

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan

referensi dan acuan untuk penelitian bagi peneliti selanjutnya.

3. Bagi Peneliti

Sebagai bahan penambah pengetahuan dan perbandingan antara

praktek yang ada dan teori yang diperoleh di bangku kuliah.

F.Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang landasan teori

yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas

dalam penelitian itu dan hipotesis.

BAB III Metode Penelitian

Bab ini mengemukakan tentang jenis penelitian, lokasi dan

waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, variabel

penelitian, definisi operasional, jenis dan sumber data,

teknik pengumpulan data, populasi dan sampel, teknik

pengambilan sampel penelitian, teknik pengujian instrumen

(25)

BAB IV Gambaran Umum Lokasi Penelitian dan Perusahaan

Bab ini berisi tentang uraian gambaran umum lokasi

penelitian dan perusahaan.

BAB V Analisis Data dan Pembahasan

Dalam bab ini dikemukakan tentang proses penganalisaan

data dengan menggunakan alat analisis Korelasi dan

pembahasannya dari hasil analisis tersebut.

BAB VI Kesimpulan Saran dan Keterbatasan

Dalam bab ini dimuat kesimpulan dari analisis data, saran

yang diusulkan penulis kepada perusahaan dan keterbatasan

(26)

8

A. Pengertian Pemasaran

Kegiatan pemasaran merupakan aktivitas fungsional perusahaan yang

sangat berpengaruh terhadap hidup dan matinya suatu perusahaan, sedemikian

penting sehingga menuntut perhatian dan pemikiran yang serius serta kejelian

perusahaan dalam menilai setiap kesempatan sehingga dapat menciptakan

peluang bagi pemasaran produk ataupun jasa perusahaan.

Definisi pemasaran menurut Philip Kotler (2000:8) adalah :

“Proses sosial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan, dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.”

Sedangkan definisi pemasaran menurut Boyd, Walker, dan Larreche (2000:4)

adalah sebagai berikut:

“Pernasaran adalah suatu proses sosial yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain dan untuk mengembangkan hubungan pertukaran.”

Dari kedua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan pemasaran

adalah suatu proses sosial dimana individu maupun kelompok mendapatkan apa

yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara mempertukarkan produk dan

jasa yang bernilai dengan pihak lain.

B. Manajemen Pemasaran

(27)

“Proses menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan program-program yang mencakup pengkonsepan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari produk, jasa, dan gagasan yang dirancang untuk menciptakan serta, memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.”

Sedangkan manajemen pemasaran menurut Kottler (1999:19) adalah :

“Analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian dari program-program yang dirancang untuk menciptakan, membangun, dan memelihara pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan pemasaran. Manajemen pemasaran meliputi mengatur permintaan yang selanjutnya mencakup mengatur hubungan dengan pelanggan.”

Kedua pengertian tersebut merumuskan suatu konsep tindakan yang dapat

dilaksanakan oleh manajemen pemasaran perusahaan agar dapat melakukan

aktivitas pemasaran dengan baik dan tepat sasaran, serta menekankan bahwa

semua aktivias pemasaran adalah untuk menciptakan dan memelihara pertukaran

yang menguntungkan dengan pasar sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan.

C. Penjualan Eceran atau Retailing

1. Pengertian

Usaha atau penjualan eceran retailing merupakan kegiatan untuk

memperlancar arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen, dan muncul

akibat tuntutan peradaban masyarakat yang semakin kompleks dalam usaha

untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya (Majalah Meditek edisi bulan

Januari-April, 2001 :63).

Menurut Kotler (1997:563) retailing adalah Kegiatan yang melibatkan

penjualan barang atau jasa langsung kepada konsumen akhir untuk

(28)

Definisi retailing menurut Lucas, Bush, Graham (1997:563 ) adalah :

“Segala kegiatan yang terlibat dalam pemasaran barang dan jasa secara lansung kepada konsumen.”

Definisi retailing menurut Siegel ( 1996:304 ), adalah :

“Aktivitas pemillaran yang dibentuk untuk produk-produk sekarang ini

(barang dan jasa), untuk pembelian di toko, daftar barang-barang

mesin-mesin penjual, dan juga bisa melalui televisi, telepon serta komputer.”

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa usaha eceran adalah

kegiatan atau aktivitas pemasaran yang terlibat dalam memasarkan barang dan

jasa secara langsung kepada konsumen.

2. Definisi Pengecer

Pengecer menurut Kotler (1997:563),adalah :

“Segala usaha bisnis yang volume penjualannya terutama berasal dari

penjualan eceran.”

Definisi pengecer menurut Lucas et.al (1997:49):

“Any business organization that derives more than galf its sales from

retailing.” Dengan kata lain, pengecer adalah segala bentuk usaha

perusahaan yang menerima lebih dari setengah penjualannya berasal dari

(29)

Definisi lain dari pengecer menurut Siegel (1997:304) adalah:

“A business or organization primarily involved in retailing, providing

products (merchandise) for sale to personal use consumers”. Artinya

suatu usaha atau perusahaan yang terutama terlibat dalam penjualan

eceran, menyediakan barang-barang (barang dagangan) untuk dijual

kepada konsumen yang bersifat pribadi.

Dari semua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pengecer adalah

suatu organisasi usaha yang terutama terlibat dalam penjualan eceran.

3. Fungsi Pengecer

Sangatlah mudah untuk memasuki usaha eceran, dan tentunya sangat

mudah pula untuk terlempar ke luar. Karena itu untuk tetap dapat bertahan

dalam usaha eceran, sebuah perusahaan harus mampu melayani kebutuhan

konsumen secara memuaskan, dan melayani penyaluran barang produsen

melalui grosir secara tepat. Kunci keberhasilan untuk melakukan usaha eceran

adalah menjalankan kedua peranan ganda tersebut secara seimbang.

Fungsi pengecer menurut Stanton (1994:10) adalah:

“Sebagai penghubung terakhir dalam mata rantai (manufacurer) dengan konsumen, pengecer memegang peranan penting yang sama tugasnya

wholesaler (pedagang besar). Tetapi tugas pengecer ini lebih rumit dibanding tugas wholesaler, karena jumlah konsumen yang harus dilayani jauh lebih besar”.

4. Jenis-jenis pengecer

Jenis-jenis pengecer dikelompokkan menjadi dua, (Kotler, 1997:337), yaitu:

a. Pengecer toko (store retailing): perusahaan bisnis yang besarnya penjualan

(30)

b. Pengecer bukan toko (non-store retailing): perusahaan yang melakukan

penjualan barang atau jasa di luar batasan sarana eceran.

Adapun pengecer toko (store retailing) dapat diklasifikasikan sebagai

berikut:

1) Speciality Store (toko khusus); toko eceran yang menjual banyak pilihan

produk dengan variasi harga.

2) Departemen Store (Toko Serba ada): suatu organisasi pengecer yang

menjual lini produk yang sangat bervariasi, biasanya pakaian,

peralatan rumah tangga; setiap lini dioperasikan oleh departemen

terpisah yang dikelola oleh bagian pembelian khusus. Contohnya:

Ramai, Mirota Kampus.

3) Supermarket (Swalayan): toko besar, berbiaya rendah, bermargin

rendah, bervolume tinggi, dan swalayan yang menjual jenis-jenis

bahan makanan dan alat-alat rumah tangga yang beraneka ragam.

Contohnya: Indomaret, Super Indo.

4) Super Store: toko dengan ukuran dua kali lipat dari ukuran super

market, yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Contohnya Wal-Mart, Super Kmart.

5) Combination Store: (Toko Kombinasi) diversivikasi usaha pasar

swalayan ke bidang obat-obatan. Contohnya: Super X

6) Hypermarket : variasi dari super store, yaitu raksasa yang

mengkombinasikan super market, toko diskon, dan gudang eceran yang

(31)

7) Discount Store (toko pemberi potongan harga), suatu tempat yang

menjual barang dagangan dengan harga lebih murah dan menjual

dengan volume besar.

8) Convenion Store (toko barang kebutuhan sehari-hari) toko ini relatif

memiliki ukuran yang lebih kecil dan memiliki lokasi di kawasan

pemukiman. Contohnya adalah Circle-K

c) Pengecer bukan toko dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

1) Direct Selling (penjualan langsung): penjualan yang dilakukan

melalui kontak pribadi dengan para konsumen di rumah-rumah,

kantor-kantor .

2) Direct Marketing (pemasaran langsung) : komunikasi langsung

dengan individu yang dibidik dengan cermat untuk mendapatkan

respon segera. Contohnya : telemarketing, belanja on-line, Tele

banking.

3) Automatic Vending (mesin penjaja otomatis) : menjual produk

dengan menggunakan mesin penjual otomatis. Contohnya :

mesin penjual minuman ringan (softdrink), ATM.

D. Citra Toko (Store Image)

Suatu keputusan pembelian oleh konsumen tidak dapat lepas dari

Image toko tempat dimana akan berbelanja. Image toko akan memberikan

pengaruh dimana konsumen akan lebih merasa percaya atau tidak terhadap

(32)

yang akan dibeli di tempat tersebut. Mengembangkan suatu citra toko yang

konsisten adalah sasaran umum yang ingin dicapai para pengecer. Hal ini

melibatkan pengkoordinasian berbagai aspek citra toko agar dapat menarik

suatu segmen tertentu. Namun, citra toko kadangkala harus diubah untuk

beradaptasi pada perubahan dalam kebiasaan berbelanja konsumen dan

untuk menghadapi persaingan.

Definisi citra toko menurut Peter dan Olson (2000:248) adalah:H

“Apa yang dipikirkan konsumen tentang suatu toko, termasuk didalamnya adalah persepsi dan sikap yang didasarkan pada sensasi dari rangsangan yang berkaitan dengan toko yang diterima melalui kelima indera”.

Dari definisi tersebut, dimensi citra toko yang akan diteliti adalah

kepercayaan konsumen terhadap toko tersebut, kepuasan konsumen

terhadap pelayanan toko, dan kualitas produk yang dijual oleh toko

tersebut.

Menurut Henri Ma’ruf (2005:178) Image (citra) perusahaan yang ingin

diciptakan dapat berwujud dalam 6 kategori yaitu; pertama adalah Image

misalkan perusahaan tersebut masuk dalam 3 perusahaan terbesar di

Indonesia, kedua Atribut merchandise, ketiga atribut harga misalnya harga

yang diterapkan wajar. Keempat atribut fisik misalkan gerai ditata secara

nyaman. Kelima Customer Service, dan terakhir adalah perhatian terhadap

lingkungan.

Image (citra) dibangun dengan program promosi. Program promosi yang

lengkap disebut sebagai bauran promosi (promotion mix) yang terdiri atas

(33)

yang positif dapat meningkatkan ekuitas toko, yang diukur melalui intensitas

pembelian dan keinginan membayar harga premium.

E. Kontak Toko (Store Contact)

1. Definisi Kontak Toko

Lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam bauran pamasaran ritel

(retailaing marketing mix). Pada lokasi yang tepat, suatu gerai akan lebih

sukses dibandingkan dengan gerai lainnya yang berlokasi kurang

strategis, meskipun keduanya menujual produk yang sama, oleh

pramuniaga yang sama banyak dan terampil, dan sama-sama punya

setting/ambience yang bagus.

Definisi kontak toko (Store contact) menurut Peter dan Olson (2000:252) adalah:

“Upaya konsumen untuk mencari, bergerak ke, dan masuk ke

suatu toko”.

Kemudahan dan ketertarikan konsumen dalam melakukan proses

belanja dalam suatu toko, juga dipengaruhi oleh bagaimana konsumen

dapat dengan mudah atau tidak menemukan toko yang dicari, kemudahan

sarana atau akses yang diperlukan dalam mencapai toko, serta fasilitas

yang dapat membantu seperti area parkir dan jarak dengan sarana

lalulintas.

2.Faktor-faktor yang terkandung dalam Kontak Toko menurut Hendri

Ma’ruf (2005:130) adalah:

a) Keamanan

(34)

c) Fasilitas parkir

d) Akses Transportasi umum

e) Komposisi toko (keberadaan dengan toko yang berada disekitar toko itu

berada)

f) Letak berdirinya gerai/ toko

Variabel yang digunakan untuk memilih lokasi yang dapat meningkatkan

kontak toko adalah keamanan, kenyamanan dan kemudahan akses sarana lalu

lintas.

F. Tata Letak Toko (Store Layout)

Tata letak toko (Store Layout) dapat memberikan dampak yang besar pada

konsumen. Tata letak mempengaruhi faktor-faktor seperti berapa lama

konsumen akan berada dalam toko, berapa banyak produk yang mengalami

kontak pandang dengan konsumen, dan jalur mana dalam toko yang akan

dilalui konsumen.

Dalam Hendri Ma’ruf (2005:208), Lay out (tata letak) mencakup pula

rencana jalan atau gang dalam toko (disebut juga Aisle atau Walkway) dan

sirkulasi atau arus orang.

Ada beberapa macam Lay out, menurut Hendri Ma’ruf (2005:208-212)

yaitu:

1. Grindiron Layout: Pola lurus atau Grid, menguntungkan dalam hal kesan

efisien, lebih banyak menampung barang yang dipajang, mempermudah

(35)

2. Free flow layout: Pola arus bebas juga disebut tata letak lengkung. Tata

letak seperti ini menguntungkan dalam hal memberi kesan bersahabat dan

mendorong konsumen untuk bersantai dalam memilih.

3. Boutique Layout: Tata letak butik versi yang sama dengan tata letak arus

bebas, kecuali bahwa bagian-bagian atau masing-masing department

diatur seolah-olah toko Speciality yang berdiri sendiri.

4. Guided shopper flows: Tataletak arus berpenuntun terbilang tata letak yang

sedikit dianut. Tata letak ini membuat palanggan dapat “di-giring” melalui

jalan yang diciptakan sehingga salah satu kerugiannya adalah kebebasan

yang kurang bagi sebagian pelanggan. Tetapi, keuntungan bagi pelanggan

mereka mendapatkan suguhan pilihan produk dalam ragam dan jumlah

item yang besar.

Menurut Berman dan Evans (2001:610), alokasi ruang toko terbagi dalam

beberapa jenis ruang atau area, yaitu selling space, merchandise space,

customer space, dan personnel space. Selling space adalah ruang atau area

penempatan barang yang akan diambil konsumen. Merchandise space adalah

ruang atau area untuk menempatkan barang persediaan. Customer space area

untuk berbagai keperluan pembeli seperti ruang pas, bangku untuk istirahat

sejenak, toilet, dan gang/jalan untuk lalu lintas. Personnel space adalah ruang

untuk para karyawan berganti seragam, istirahat, menyimpan barang dan

(36)

G. Loyalitas Konsumen

1. Loyalitas konsumen merupakan hal yang paling penting bagi

perusahaan karena akan membantu kelangsungan perusahaan.

Sebagian besar penjual tidak ingin konsumen hanya datang ke toko

mereka hanya sekali saja dan kemudian tidak pernah kembali lagi,

melainkan pelanggan yang terus datang kembali adalah sesuatu yang

diinginkan.

Pelanggan yang loyal adalah orang yang melakukan pembelian

berulang secara teratur, membeli antar lini produk atau jasa dan

mereferensikan kepada orang lain dan menunjukkan kekebalan

terhadap tarikan dari pesaing.

Menurut Schiffman dan Kanuk (1994;221) loyalitas menyediakan

dasar yang kuat dan stabil untuk meningkatkan pangsa pasar dan menjadi

intangible aspek bagi perusahaan.

Menurut Christina Whidya Utami (2006:58) loyalitas konsumen

berarti kesetiaan konsumen untuk berbelanja di lokasi toko tertentu.

Mempunyai konsumen yang loyal adalah metode yang penting dalam

mempertahankan keuntungan dari para pesaing, mengingat memiliki

konsumen yang loyal berarti konsumen memiliki keengganan untuk

menjadi pelanggan pada ritel-ritel pasaing.

a. Konsumen yang loyal menurut Storm dan Thiry (dalam Griffin, 2003:31)

konsumen yang loyal :

(37)

2. Membeli antar lini produk atau jasa.

3. Mereferensikan kepada orang lain.

4. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing

b. Tujuh tahap menumbuhkan konsumen yang loyal (Griffin, 2003:35), yaitu:

1. Tersangka (suspect) adalah orang yang mungkin membeli produk

atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.

2. Prospek adalah orang yang membutuhkan produk atau jasa dan

memilki kemampuan membeli produk atau jasa yang ditawarkan

perusahaan.

3. Prospek yang diskualifikasi adalah prospek yang telah cukup

dipelajari untuk mengetahui bahwa mereka membutuhkan atau

memilki kemampuan membeli produk produk atau jasa.

4. Pelanggan pertama kali adalah orang yang telah membeli lebih dari

satu kali, bisa merupakan pelanggan atau bisa menjadi pelanggan

pesaing.

5. Pelanggan berulang adalah orang yang telah membeli dua kali atau

lebih produk atau jasa yang sama.

6. Klien adalah siapa pun yang memakai atau mengunakan produk

atau jasa yang dihasilkan , orang ini membeli secara teratur.

7. Penganjur (advocate) adalah seperti klien atau pendukung membeli

apa pun yang dijual dan dapat ia gunakan serta membelinya secara

teratur. Tetapi penganjur juga mendorong orang lain untuk

(38)

c. Mengukur loyalitas konsumen

Beberapa indikator atau dimensi untuk mengukur loyalitas konsumen

(Sing J, 1990), meliputi :

1. Frekuensi kunjungan dalam periode tertentu.

2. Merekomendasikan kepada keluarga, teman untuk menggunakan

produk atau jasa.

Loyalitas konsumen sangat dipengaruhi oleh penataan lingkungan, khususnya

prasarana toko yang dapat melakukan perkuatan. Loyalitas konsumen adalah salah

satu sasaran utama dari strategi saluran distribusi eceran dan memiliki dampak

keuangan yang cukup besar (Peter dan Olson. 2000:253).

H. Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka konseptual penelitian adalah kerangka berpikir yang dibuat oleh

penulis untuk menggambarkan hubungan variabel-variabel yang digunakan dalam

penelitian. Kerangka konseptual ini bertujuan untuk memberikan garis besar

penelitian.

Dari kerangka gambar 2.1 berikut ini, Store Image meliputi kepercayaan,

kepuasan konsumen, kualitas produk. Store Contact meliputi kenyamanan tempat,

keamanan, dan letak strategis. Store Layout meliputi unsur kemudahan,

(39)

Gambar 2.1: Kerangka Konseptual Penelitian

Mengacu pada gambar 2.1 bahwa kerangka konseptual penelitian

dapat di jelaskan bahwa garis ( ) menggambarkan, Store image, Store Contact dan Store Lay out berhubungan secara partial/

sendiri-sendiri dengan Loyalitas konsumen. Store Image (X1) meliputi

kepercayaan, kepuasan konsumen, dan kualitas produk memiliki

hubungan dengan loyalitas konsumen. Kedua, Store Contact (X2) yang

meliputi kenyamanan tempat, keamanan, dan letak strategis apakah memiliki hubungan dengan loyalitas konsumen. Ketiga, Store Layout

(X3) yang meliputi kepraktisan tata letak, kemudahan dan kelancaran

dari tata letak toko apakah memiliki hubungan dengan loyalitas

konsumen.

Sedangkan dari gambar 2.1 diatas garis ( ) menggambarkan

bahwa: Store Image, Store Contact dan Store Layout secara simultan/

bersama-sama memiliki hubungan dengan loyalitas konsumen. Store Layout

X3 Store Image

X1

Store Contact X2 Store Contact

X2 Store Contact

X2 Store Contact

X2

(40)

Input dari kerangka pemikiran teoritis ini adalah strategi

perusahaan dalam menarik konsumen (dalam hal ini adalah mengenai

citra yang dimiliki toko, kontak toko terhadap konsumen, dan strategi

penataan ruang dalam toko atau yang sering disebut Tata letak ). Input

yang dimaksudkan adalah variabel bebas yang digunakan oleh peneliti

untuk mengukur seberapa besar hubungan variabel bebas tersebut

terhadap loyalitas konsumen. Strategi yang dimaksudkan adalah strategi

yang dilakukan Toko Buku Gramedia dalam meningkatkan loyalitas

konsumen.

Yang dicari oleh peneliti dari kerangka pemikiran teoritis ini adalah

ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara Store Image, Store

Contact, serta Store Lay out dengan loyalitas konsumen Toko Buku

Gramedia, setelah melalui proses yang berupa persepsi tentang citra yang

dimiliki toko buku Gramedia, Kontak toko yang dilakukan toko buku

Gramedia dengan konsumen, dan tata letak toko dalam menata ruang

(41)

23

A. Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus yaitu suatu

penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau khas dari

keseluruhan personalitas. Hasil penelitian ini bersifat terbatas atau hanya

berlaku untuk objek yang diteliti (Hasan, 2002:15,).

B. Waktu dan Tempat Penelitan

1.Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2010.

2.Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Toko Buku Gramedia Jln. Jendral Sudirman

No. 54-56 Yogyakarta.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah konsumen yang datang berbelanja ke Toko Buku

Gramedia Jln. Jendral Sudirman No. 54-56 Yogyakarta minimal 2 kali

setahun terakhir ini, serta pihak internal toko yang berkompetensi untuk

memberikan sejumlah informasi yang diperlukan guna mendukung penelitian,

dalam hal ini adalah staf bagian pemasaran.

D. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah data atau informasi yang dibutuhkan untuk

(42)

adalah Citra toko, Kontak toko, dan Tata letak toko dengan loyalitas

konsumen toko buku Gramedia dalam memberikan kenyamanan, kemudahan

bagi konsumen.

E. Variabel Penelitian

Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati.

Dalam penelitian kuantitatif, biasanya peneliti melakukan pengukuran

terhadap keberadaan suatu variabel dengan menggunakan instrument

penelitian ( Sugiyono, 2002:2)

Dalam korelasi sebenarnya tidak dikenal istilah variabel bebas dan variabel

tergantung. Dalam penghitungan digunakan simbol X dan Y . Dalam

penelitian ini simbol X adalah Store Image (X1), Store Contact (X2), Store

Lay Out (X3), sedangkan untuk loyalitas konsumen (Y).

F. Definisi Operasional

1. Store Image (X1), adalah citra atau nama baik yang dimiliki oleh Toko

Buku Gramedia yang dibangun atas kinerja, kualitas, kepercayaan yang

telah dimiliki oleh toko tersebut di mata konsumen. Citra toko buku

Gramedia diukur dengan menggunakan item-item pernyataan toko buku

Gramedia menyediakan produk-produk buku dengan kualitas yang baik,

kualitas produk toko buku Gramedia yang lebih baik dapat membuat

konsumen lebih puas, kualitas produk yang baik dan pelayanan yang baik

akan meningkatkan kepercayaan konsumen untuk memilih toko buku

(43)

2. Store Contact (X2), adalah upaya atau strategi Toko Buku Gramedia dalam

menarik serta menjangkau konsumen dengan memberikan kemudahan

akses menuju toko, sarana dan prasarana bagi konsumen untuk

mempermudah interaksi antara konsumen dengan toko tersebut.

Kemudahan dan ketertarikan konsumen dalam melakukan proses belanja

dalam suatu toko, juga dipengaruhi oleh bagaimana konsumen dapat

dengan mudah atau tidak menemukan toko yang dicari, kemudahan sarana

atau akses yang diperlukan dalam mencapai toko, serta fasilitas yang dapat

membantu seperti area parkir dan jarak dengan sarana lalulintas.

Bentuk/format kontak toko diukur dengan menggunakan item-item

pernyataan, Toko Buku Gramedia berada di lokasi yang berada di tengah

kota Jogja dengan akses lalulintas yang mudah dijangkau sehingga

memudahkan konsumen untuk memilih toko tersebut sebagai tempat

belanja.

3. Store Layout (X3), adalah tata letak barang-barang seperti rak barang

dagangan, posisi kasir, desain interoir dari Toko Buku Gramedia. Bentuk/

format tata letak toko dapat diukur dengan item pernyataan, toko buku

gramedia memiliki tata letak ruang yang nyaman bagi konsumen sehingga

membuat konsumen betah, dan lebih suka memilih Toko buku Gramedia

sebagai pilihan tempat belanja.

4. Loyalitas Konsumen (Y), adalah kesediaan konsumen untuk datang kembali

dan tetap memilih Toko Buku Gramedia untuk berbelanja meskipun ada

(44)

keinginan konsumen serta tindakannya untuk kembali berbelanja ke toko

buku Gramedia. Bentuk / format loyalitas konsumen dapat diukur dengan

menggunakan item pernyataan, konsumen ingin kembali berbelanja ke toko

buku Gramedia karena merasa puas dengan kualitas produk yang di jual.

Konsumen ingin tetap memilih toko buku Gramedia untuk tempat belanja

buku karena memiliki tata ruang yang nyaman bagi konsumen.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :

1. Wawancara

Wawancara yaitu melakukan tanya jawab secara langsung dengan

pihak Toko yang bersangkutan sesuai dengan hal yang akan

ditanyakan.

2. Dokumentasi

Meneliti dokumen yaitu memperoleh data dari apa yang telah tersedia

di Toko.

3. Kuesioner

Kuesioner yaitu suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberikan daftar pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden mengenai hubungan

antara store image, store contact, dan Store Layout dengan loyalitas

(45)

H. Populasi dan Sampel

Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti (Hasan, Iqbal. 2002:58).

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara

tertentu yang juga memiliki karakteristik tertentu, jelas serta lengkap yang

dianggap bisa mewakili populasi (Hasan, Iqbal. 2002:59). Karena populasinya

terbatas, maka sampel yang dipilih untuk penelitian ini adalah konsumen yang

belanja di Toko Buku Gramedia Jln. Jendral Sudirman No. 54-56 Yogyakarta,

minimal 2 kali setahun terakhir ini, dengan jumlah 50 orang responden.

I. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling atau

sampling kebetulan atau sampling seadanya yang termasuk dalam sampling

non-random, dimana anggota sampel yang dipilih, diambil berdasarkan kemudahan

mendapatkan, data yang diperlukan atau dilakukan seadanya, seperti mudah

ditemui atau dijangkau (Hasan, 2002:68).

J. Teknik Pengujian Kuesioner

1. Uji Validitas

Validitas menunjukkan kemampuan alat pengukur dalam mengukur apa yang

ingin diukur. Untuk mengukur validitas kuisioner yang dibagikan kepada

responden digunakan teknik Korelasi product moment dari Karl Pearson

(46)

(

) ( )( )

( )

[

]

[

( )

]

− = 2 2 2 2 y y n x x n y x xy n rxy Keterangan:

rxy = Koefisien korelasi item bernomor ganjil dengan item

bernomor genap.

x = Nilai tiap item

y = Nilai seluruh item

n = Jumlah responden

xy = Hasil kali skor x dan y untuk setiap responden

Besarnya r dapat diperhitungkan dengan menggunakan korelasi dengan taraf

signifikansi (α) 5%. Apabila nilai korelasi product moment rhitung ≥ rtabel

dengan taraf signifikansi (α) 5% yang digunakan, maka kuesioner

dinyatakan valid atau sahih, tetapi jika rhitung < rtabel, dengan taraf

signifikansi 5 % maka butir-butir pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.

Bila hasil pengujian menunjukkan tidak valid maka kemungkinan ada

kesalahan dalam membuat pernyataan yang kurang mengarah ke topik

skripsi atau kurangnya pernyataan, sehingga perlu diperbaiki struktur

pernyataan atau penambahan pernyataan hingga pengujian itu valid.

2.Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu

(47)

lebih. Pengukuran ini menggunakan teknik Korelasi product Moment dari

Karl Person dengan rumus sebagai berikut (Usman dan Purnomo, 2000:203) :

(

) ( )( )

( )

[

]

[

( )

]

− = 2 2 2 2 y y n x x n y x xy n rxy Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi item bernomor ganjil dengan item bernomor genap

x : nilai item bernomor ganjil

y : nilai item bernomor genap

n : banyaknya responden

setelah koefisien korelasi item benomor ganjil dan bemomor genap didapat,

maka dimasukkan ke dalam rumus spearman Brown untuk mencari koefisien

reliabilitas, Adapun rumus spearman Brown adalah sebagai berikut (Usman

dan Purnomo, 2000:262)

( )

( )

xy

xy r r r

xx = +

1 2

Keterangan:

xx

r : koefisien reliabilitas

(

rhitung

)

xy

r : koefisien korelasi antara item bernomor granjil dan bernomor genap

Dalam penelitian ini apabila nilai indeks reliabiltas rhitung≥ rtabel dengan taraf

signifikansi (α) 5% yang digunakan, maka kuesioner tersebut memenuhi

(48)

K. Teknik Pengukuran Data

Dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data, penulis membagikan

kuesioner kepada responden, kuesioner berisikan daftar pertanyaan tentang

variabel penelitian, yaitu store image, store contact, store layout dan loyalitas

konsumen.

Pengukuran data dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert, untuk

variabel store image, store contact, store layout dan loyalitas konsumen. Adapun

skala yang digunakan untuk mengukur variable store image, store contact, store

layout, danloyalitas kosumen adalah sebagai berikut:

Jawaban Skor

Sangat Setuju(SS) 5

Setuju(S) 4

Ragu-ragu(N) 3

Tidak Setuju(TS) 2

Sangat Tidak Setuju(STS) 1

L. Teknik Analisis Data

Untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini yaitu, apakah ada

hubungan antara Store image, Store contact, Store lay out dengan loyalitas

konsumenmaka dilakukan pengujian dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Uji t

(49)

rumusan masalah no 1, 2, dan 3. Pengujian ini menggunakan uji dua sisi (r)

dengan tingkat signifikansi α = 5% (uji dilakukan 2 sisi karena untuk

mengetahui ada atau tidaknya hubungan yang signifikan, jika 1 sisi digunakan

untuk mengetahui hubungan lebih kecil atau lebih besar). Langkah-langkah

untuk uji t adalah:

a. Merumuskan hipotesis :

Ho1 : r = 0, artinya store image secara parsial tidak berhubungan dengan

loyalitas konsumen.

Ha1 : r ≠ 0 , artinya store image secara parsial berhubungan dengan

loyalitas konsumen.

Ho2 : r = 0, artinya storecontact secara parsial tidak berhubungan dengan

loyalitas konsumen.

Ha2 : r ≠ 0 , artinya store contact secara parsial berhubungan dengan

loyalitas konsumen.

Ho3 : r = 0,artinya storelayout secara parsialtidak berhubungan dengan

loyalitas konsumen.

Ha3 : r ≠ 0 , artinya store layout secara parsial berhubungan dengan

loyalitas konsumen.

b. Menentukan α

Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi α =5%.

Tingkat signifikansi dalam hal ini berarti kita mengambil resiko salah

dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesa yang benar

(50)

c. Menentukan nilai r

1) Untuk menjawab permasalahan yang pertama yaitu apakah ada

hubungan antara Store Image dengan loyalitas konsumen, digunakan

tehnik korelasi sederhana product moment (Sugiyono, 2008:228).

Rumusnya sebagai berikut :

(

) ( )( )

( )

[

]

[

( )

]

− = 2 2 2 2 1 y y n x x n y x xy n rx y

 

Keterangan:

rx1y : Koefisien korelasi store image dengan loyalitas konsumen

x1 : Store image

y : loyalitas konsumen

n : banyaknya responden

2) Untuk menjawab permasalahan yang kedua yaitu apakah ada hubungan

antara Store contact dengan loyalitas konsumen, digunakan tehnik

korelasi sederhana product moment (Sugiyono, 2008:228). Rumusnya

sebagai berikut :

(

) ( )( )

( )

[

]

[

( )

]

− = 2 2 2 2 2 y y n x x n y x xy n rx y

 

Keterangan:

rx2y : Koefisien korelasi store contact dengan loyalitas konsumen

x2 : Store Contact

y : Loyalitas konsumen

(51)

3) Untuk menjawab permasalahan yang ketiga yaitu apakah ada hubungan

antara Store lay out dengan loyalitas konsumen, digunakan tehnik korelasi

sederhana product moment (Sugiyono, 2008:228). Rumusnya sebagai

berikut :

(

) ( )( )

( )

[

]

[

( )

]

− = 2 2 2 2 3 y y n x x n y x xy n rx y

Keterangan:

rxy : Koefisien korelasi store lay out dengan loyalitas konsumen

x3 : Store Lay out

y : Loyalitas konsumen

n : Banyaknya responden

d. Menentukan t hitung

Rumus t hitung adalah sebagai berikut (Sugiono, 2002:2l5) :

2 1 2 r n r t − − = Keterangan:

r : koefisien korelasi

n : sampel

r2 : koefisien determinasi

(52)

e. Kriteria pengujian

Kriteria yang digunakan untuk mencari ttabel adalah derajat kebebasan

f

d = n-2, dan tingkat signifikansi atau kepercayaan 5%.

Ho diterima jika t Hitung < t Tabel

Ho ditolak jika t Hitung > t Tabel

f. Mengambil keputusan

Apabila Ho diterima dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara

store image dengan loyalitas konsunen, tidak ada hubungan antara store

contact dengan loyalitas konsumen dan tidak ada hubungan antara store

layout dengan loyalitas konsumen.

Sedangkan apabila hipotesis nol ( H O ) ditolak dan hipotesis alternatif

(Ha) diterima dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara store image

dengan loyalitas konsumen, ada hubungan antara store contact dengan

loyalitas konsumen dan ada hubungan antara store layout dengan loyalitas

konsumen.

2. Uji F

Uji F digunakan untuk menguji ada tidaknya hubungan variabel (X),

yaitu Store Image, Store Contact, dan Store Lay out, secara simultan

terhadap variabel Y (loyalitas konsumen). Uji F digunakan untuk menjawab

rumusan masalah yang ke-empat. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan

(53)

a. Pendefinisian hipotesis statistik

H0 : Store Image, Store contact dan Store lay out secara simultan tidak

berhubungan dengan loyalitas konsumen.

Ha : Store Image, Store Contact dan Store lay out pada Toko Buku

Gramedia secara simultan berhubungan dengan loyalitas

konsumen.

b. Menentukan α

F tabel diperoleh dari tabel distribusi F dengan memperhatikan taraf

signifikansi (5%) yang digunakan dan derajat kebebasannya (n-k-1).

c. Menentukan koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara

dua variabel atau lebih (X1,X2,X3……) dengan variabel Y secara serentak.

(

) (

)

(

) (

) (

)

(

)

2

2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 1 . . 2 x rx x rx ryx ryx ryx ryx R − − + = Keterangan :

R2 = koefisien determinasi

ryx1 = korelasi sederhana (product moment pearson) antara X1

dengan Y.

ryx2 = korelasi sederhana (product moment pearson) antara X2

dengan Y.

rx1x2 = korelasi sederhana (product moment pearson) antara X1

(54)

d. Menentukan nilai F hitung

Uji F digunakan untuk menguji signifikansi dari koefisien hubungan

variabel X1, X2, X3 yaitu store image, store contact dan store lay out

dengan variabel Y yaitu loyalitas konsumen.

(

1

)

/

(

1

)

/

2 2

− − −

=

k n R

k R F

Keterangan:

n = Banyaknya responden

R2 = Koefisien determinasi

k = Banyaknya variabel bebas

e. Kriteria pengujian

Ho diterima bila F hitung ≤ F tabel

Ho ditolak bila F hitung > F tabel

f. Pengambilan Keputusan:

Apabila Ho diterima artinya store image, store contact, dan store lay out

pada toko buku Gramedia secara simultan tidak berhubungan dengan

loyalitas konsumen.

Apabila Ho ditolak artinya bahwa Store Image, store contact, dan store lay

out pada toko buku Gramedia secara simultan berhubungan dengan

(55)

37

A. Sejarah Perkembangan Perusahaan

Toko Buku Gramedia merupakan anak cabang Divisi Perdagangan

Kompas Gramedia yang dirintis oleh PK Ojong. Kelompok Kompas Gramedia

berkiprah pertama kali dengan diterbitkannya majalah Intisari yang kemudian

dilanjutkan dengan berdirinya Harian Kompas. Kemudian Kelompok Kompas

Gramedia memperluas jaringan bisnisnya.

Toko Buku Gramedia pertama kali diperkenalkan pada tanggal 2

Februari 1970, yang berada di Jalan Gajah Mada 106. Jakarta. Selanjutnya

Toko Buku Gramedia mulai berkembang dan membuka cabang di kota-kota

besar di Pulau .lawa dan sekitarnya. Sementara di Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta, Toko Buku Gramedia mulai didirikan pada bulan Juli 1979, yang

beralamatkan di jalan Jenderal Sudirman No. 54-56. Toko Buku Gramedia

pada saat itu berdiri tepat berada satu lokasi dengan sirkulasi dan redaksi

Kompas serta Bentara Budaya Yogyakarta.

Dalam perkembangan selanjutnya, maka Toko Buku Gramedia

direnovasi pada tahun 1991. Maka untuk sementara waktu, Toko Buku

Gramedia dipindahkan ke Jalan Cik Ditiro No. 2. Sementara itu sirkulasi

daerah Kompas dan Bentara Budaya memisahkan diri dengan membangun

gedung di Jalan Suroto No. 2.

Setelah proses renovasi selesai, Toko Buku Gramedia kembali

(56)

bangunan gedung berlantai 3, dengan luas 1800m2 dengan fasilitas-fasilitas

yang sangat memadai, seperti AC, musik, tata lampu yang baik, area parkir

yang luas untuk sepeda motor dan mobil para konsumen. Dengan segala

kelengkapan fasilitas yang dimiliki, serta perubahan proses pelayanan yang

semakin prima maka Toko Buku Gramedia layak menjadi toko yang nyaman

untuk dikunjungi. Hal tersebut dapat terlihat dengan adanya produk-produk

lain selain produk buku, melalui pengadaan counter-counter yang disediakan,

seperti peralatan kantor lengkap dan stationary yang lengkap, peralatan olah

raga, komputer, mainan anak, aksesoris kewanitaan, Dunkin Donat. Pro-XL

dan lain sebagainya. Atas perubahan secara besar-besaran maka pihak

pengeiola membutuhkan jumlah karyawan menjadi empat kali lebih banyak

dari jumlah karyawan sebelumnya ditambah counter yang memiliki karyawan

sendiri-sendiri.

Saat ini, Toko Buku Gramedia di bawah kepemimpinan bapak

F.Krisyanto Sebagai Kepala Toko Cabang Sudirman. Toko Buku Gramedia

saat ini menempatkan diri sebagai toko buku terbesar di Yogyakarta dan terus

berusaha meperbesar wilayah pemasarannya, dengan membuka cabang di

Malioboro Mall dan Ambarukmo Plaza.

Dalam lingkup nasional, di bawah kepemimpinan bapak Indra

Gunawan selaku Direktur PT. Gramedia Asri Media, outlet-outlet Toko Buku

(57)

B. Store Image (Citra Toko) Toko Buku Gramedia

Toko Buku Gramedia merupakan toko buku terbesar di Indonesia dan

memiliki Image yang kuat dimata orang. Selain karena memiliki cabang yang

tersebar di berbagai kota di indonesia, Toko Buku Gramedia juga merupakan

toko buku terlengkap dengan berbagai produk-produk buku yang langsung di

produksi oleh Gramedia, maupun penerbit buku dari dalam dan luar negeri.

Banyak produk buku yang tidak bisa ditemukan selain di Toko Buku

Gramedia karena Gramedia memiliki lisensi khusus seperti salah satunya

Buku cerita seri Harry Potther. Di sisi lain Gramedia menjual produk buku

dengan kualitas yang baik, baik itu kualitas isi dan kualitas material atau fisik

barang sehingga hal tersebut akan meminimalisir kekecewaan dari konsumen

pasca pembelian.

(58)

C. Store Contact Toko Buku Gramedia Jln. Jendral Sudirman No. 54-56 Yogyakarta

Toko Buku Gramedia Yogyakarta terletak di jalan Jendral Sudirman No.

54-56 Yogyakarta. Berada di tepat jantung kota Yogyakarta membuat tempat ini

mudah dijangkau oleh pengunjung. Posisi yang berada ditengah kota juga

mudah untuk dijangkau baik itu dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan

umum seperti bus kota, taksi, dan Trans Jogja dimana halte Trans Jogja berada

dekat dengan Toko Buku Gramdia. Toko Buku Gramedia memiliki gedung

empat lantai dan lantai basement sebagai area parkir sepeda motor yang sangat

memadai. Toko Buku Gramedia yang memiliki gedung sendiri juga

mempermudah bagi pengunjung yang datang dengan kendaraan roda empat

atau mobil dimana tersedia area parkir di halaman gedung.

(59)

D. Store Layout Toko Buku Gramedia

Toko Buku Gramedia Jln. Jendral Sudirman Yogyakarta memiliki sistem

panataan Layout tipe Free flow layout: Pola arus bebas juga disebut tata

letak lengkung. Tata letak seperti ini menguntungkan dalam hal memberi

kesan bersahabat dan mendorong konsumen untuk bersantai dalam

memilih. Penataan seperti ini akan memberikan kemudahan bagi

pengunjung dalam memilih produk atau buku yang akan dicari. Sehingga

Toko Buku akan memiliki kondisi yang berbeda dengan toko yang lain.

Pada dasarnya pembeli di Toko buku akan membutuhkan waktu yang

lebih lama karena dalam posisi memilih mereka akan sejenak berhenti dan

sekilas membaca buku yang akan dipilih. Hal ini membuat pengunjung

membutuhkan ruang yang lebih nyaman, luas dan tidak berdesakan dengan

pengunjung yang lainnya. Dan pada akhirnya dengan kondisi seperti itu

akan membuat pengunjung betah berada di dalam toko, dan semakin lama

pengunjung berada didalam toko akan membuat lebih banyak buku atau

produk yang ditemukan yang diharapkan pada akhirnya produk yang dibeli

akan semakin banyak.

(60)

E. Pemasaran

1. Produk

Produk yang dijual oleh Toko Buku Gramedia terdiri dari koleksi

buku terlengkap, stationary sekolah. peralatan kantor, peralatan olahraga,

aksesoris kewanitaan, barang-barang kerajinan. kartu ucapan, koleksi

parfum, dan serta banyak lagi produk yang ditawarkan pada

counter-counter yang tersedia.

Koleksi buku yang ditawarkan Toko Buku Gramedia sangat

lengkap yang terletak di lantai 3 dan lantai 4. Pada lantai 3 buku yang

ter-display sesuai dengan bidang ilmu seperti bahasa, kedokteran, psikologi,

pendidikan, agama, sejarah, budaya, novel, masakan, hobi, musik, komik,

bacaan anak, komputer, bisnis, dan ekonomi. Selanjutnya pada lantai 4

buku yang ditawarkan oleh Toko Buku Gramedia dikhususkan untuk

buku-buku pelajaran dari jenjang SD, SLTP dan SMU/SMK.

Agar memudahkan pelanggan dalam mencari buku yang

diinginkan, maka buku-buku ditata menurut kode rak. Kemudian

pelanggan juga dapat bertanya langsung kepada pramuniaga yang bertugas

atau bagian Costumer Service yang senantiasa siap untuk membantu.

Lantai 1 dan lantai 2 menyediakan berbagai jenis produk, seperti

koleksi peralatan kantor, peralatan sekolah, peralatan olah raga, aksesoris

komputer, aksesoris wanita, barang-barang kerajinan, koleksi parfum,

(61)

naungan manajemen Toko Buku Gramedia dikelola oleh counter-counter

dengan berbagai macam perusahaan yang menjual produk-produk mereka.

Guna menjamin tersedianya produk-produk yang ada di Toko

Buku Gramedia, maka diperlukan pengawasan untuk menjaga stock

produk. Seluruh produk yang ditawarkan telah menggunakan sistem

komputerisasi, sesuai dengan kode barcode pada setiap produk, recorder

produk secara otomatis akan menunjukkan jumlah tertentu (reorder

point). Sedangkan untuk produk selain buku, dilakukan monitoring produk

secara rutin oleh pramuniaga, sehingga jumlah produk selalu terkontol.

2. Harga

Penentuan harga di Toko Buku Gramedia tergantung dari

masing-masing produk, harga setiap produk yang ditawarkan merupakan harga

tetap yang telah diberikan oleh pihak pemasok (supplier).

3. Penjualan

Dalam menjual produknya Toko Buku Gramedia memiliki

beberapa sistem penjualan, yaitu :

a. Penjualan langsung di toko

Pada sistem ini, transaksi penjualan dilakukan di kassa, seperti berikut:

1) Produk stationary dan counter di lantai 1 dan lantai 2, calon

pembeli dapat memilih sistem produk yang dibeli, kemudian

dibuatkan nota oleh pramuniaga, setelah itu melakukan pembayaran

(62)

2) Untuk produk buku di lantai 3 dan lantai 4, calon pembeli dapat

memilih buku dan langsung membayarnya di kassa lantai 3. Sistem

langsung ini karena Toko Buku Gramedia telah menggunakan

sistem komputerisasi untuk setiap produk buku.

b. Penjualan secara kredit melalui bagian sales toko buku

Penjualan secara kredit ini dilakukan melalui sales (maksimal 1 bulan),

dan biasanya melayani pembelian dalam jumlah besar atau kepada

pengecer-pengecer yang secara kontinyu membeli buku di Toko Buku

Gramedia.

c. Penjualan buku khusus yang dikelola oleh Transito-F

Transito-F merupakan bagian dari PT. Gramedia Asri Media yang

mendistribusikan buku-buku khusus, dan hanya dijual oleh PT.

Gramedia Asri Media. Buku-buku ini biasanya berupa kamus, buku

seri ataupun paket ilmu pengetahuan, dan sistem pembelian dapat

dilakukan secara tunai maupun kredit.

4. Promosi

Promosi merupakan komponen penting yang harus dilakukan

perusahaan dalam memasarkan produknya. Oleh karena itu, untuk

mendapatkan peningkatan omset serta memelihara komunikasi dan

sosialisasi dengan para pelanggan, Toko Buku Gramedia dalam hal ini

telah melakukan serangkaian program promosi yang merupakan program

promosi terpadu dari bagian promosi PT. Gramedia Asri Media, ataupun

(63)

Program promosi terpadu berupa pemberian diskon atau gift untuk

pembelian dalam jumlah tertentu ataupun untuk produk tertentu,

pemberian pocket diary dalam rangka event tertentu.

Sedangkan untuk promosi lokal, Toko Buku Gramedia melakukan

beberapa program promosi, antara lain sebagai berikut:

a. Pekan/bulan diskon untuk buku-buku tertentu.

b. Pameran buku di seminar-seminar, dengan memberikan diskon khusus.

c. Program diskon untuk menyambut tahun ajaran baru.

d. Program diskon untuk menyambut hari-hari besar

e. Mengadakan pameran khusus event tertentu, seperti pameran buku

rohani, gelar kartu natal/lebaran, gelar buku tulis untuk menyambut

tahun ajaran baru.

f. Bekerja sama dengan instansi-instansi atau lembaga-lembaga

pendidikan yang sedang melakukan event tertentu dalam bentuk

pemberian sponsorship.

g. Bekerja sama dengan pemasok (supplier) atau pemilik counter

untuk mengadakan event seperti, sepeda wisata, lokal karya, seminar,

lomba lukis, dll.

5. Pelayanan kepada konsumen

Pelayanan kepada konsumen merupakan salah satu faktor yang

harus diperhatikan oleh pihak manajemen Toko Buku Gramedia, karena

apabila konsumen merasa puas dengan pelayanan yang diberikan, maka

(64)

hal ini, konsumen tidak hanya membutuhkan produk yang diinginkan

melainkan akan jasa pelayanan yang baik (service). Untuk itu, Toko Buku

Gramedia memberikan fasilitas-fasilitas yang memadai, antara lain :

a. Jaminan kenyamanan dalam berbelanja.

b. Jaminan keamanan dalam bertransaksi.

c. Jaminan mendapatkan produk dengan kondisi yang baik.

d. Unit pelayanan informasi khusus (Costumer Service)

F. Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan untuk membantu setiap orang yang terlibat di

dalamnya agar mengetahui tugas dan wewenang serta tanggung jawabnya.

Struktur organisasi Toko Buku Gramedia adalah Struktur organisasi garis dan

staf, dimana dalam sistem ini ditempatkan staf ahli yang bertugas memberikan

masukan berupa nasehat kepada pimpinan dengan tujuan agar kegiatan peusahaan

menjadi lebih optimal.

1. Kepala Toko

a. Memimpin seluruh kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuan

yang telah ditentukan baik itu kebijakan dari Gramedia cabang

Yogyakarta maupun kebijakan dari Gramedia pusat.

b. Menetapkan garis besar kebijakan serta mengambil

keputusan-keputusan penting dalam segala bidang aktivitas.

c. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan penjualan, operasional,

administrasi, dan kinerja seluruh karyawan dari Gramedia Jln.

(65)

d. Secara struktural kepala Toko membawahi KaSie Penjualan. KaSie

Administrasi, KaSie Komputer, Supervisor RT.

b. Memberi pedoman umum yang dipakai

Gambar

Tabel
Gambar 2.1: Kerangka  Konseptual Penelitian
Gambar IV. 1 Logo Gramedia
Gambar IV.2 Gramedia dari jalan Raya
+7

Referensi

Dokumen terkait

Ditinjau dari konsep pengertian adat atau ‘urf dalam Islam sebagaimana dirumuskan oleh Muhammad Abu Zahrah, ‘urf adalah apa-apa yang dibiasakan oleh manusia dalam pergaulannya dan

lain bidang dharma, pengertian Hindu yakni kewajiban yang paling dekat dengan istilah hukum. Hukum ini bertahan di India walaupun dikuasai kaum Muslimin dan kolonialisasi

Lan sadhengah apa kang koktin- dakake iku tindakna kalawan terus ing batin kayadene kagem Gusti, ora kanggo manungsa. Data

Teori ini dikembangkan oleh Robinson 1952 (Rama, 2013) yang menyatakan bahwa sector keuangan mengikuti pertumbuhan wirausaha. Jika perekonomian mengalami pertumbuhan

Lampiran IX - Qanun Kota Sabang Nomor 4 Tahun 2008 Tanggal 10 Oktober 2008 KEPALA DINAS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIAT SUBBAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUBBAGIAN

Masyarakat sudah beralih ke televisi dalam mencari hiburan dan informasi. Keunggulan televisi adalah sangat efektif dalam menyebarkan informasi kepada khalayak atau

Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor teman sebaya, media sosial, dan lingkungan sosial, berpengaruh signifikan terhadap perilaku bullying pada remaja awal di SMP Kristen Setia

Terkait dengan sub bidang kehutanan, khususnya Sub Bidang Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan, pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah pusat, provinsi