• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Stambuk 2007 Terhadap Posisi Duduk Yang Benar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Stambuk 2007 Terhadap Posisi Duduk Yang Benar"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA STAMBUK 2007

TERHADAP POSISI DUDUK YANG BENAR

Oleh :

DES LASTRIANI HIA 070100161

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA STAMBUK 2007

TERHADAP POSISI DUDUK YANG BENAR

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh kelulusan Sarjana Kedokteran

Oleh :

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Penelitian :Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Stambuk 2007 Terhadap Posisi Duduk Yang Benar

Nama :Des Lastriani Hia

NIM :070100161

Pembimbing Penguji I

dr. Mega Sari Sitorus, M.Kes dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc.CMFM, PKK NIP. 1977 0126 2001 12 2002 NIP. 1967 0527 1999 03 2001

Penguji II

dr. Mutiara Indah Sari, M.Kes NIP. 1973 1015 2001 12 2002

Medan, 26 November 2010

Dekan Fakultas KedokteranUniversitas Sumatera Utara

(4)

ABSTRAK

Posisi duduk merupakan kegiatan yang sering dilakukan setiap waktu. Mahasiswa adalah salah satu subjek yang sering melakukan posisi duduk. Terkadang posisi duduk tidak diperhatikan, sehingga dapat merugikan kesehatan tubuh. Salah penyakit akibat posisi duduk yang tidak benar adalah nyeri punggung. Hampir bisa dipastikan 50-80% orang berusia 20 tahun ke atas pernah mengalami nyeri punggung bawah (Hendro, 2009). Penelitian Klooch (2006) pada murid SMA di Skandinavia yang usianya masih sangat muda menemukan bahwa 41,6% murid sekolah menderita nyeri punggung bawah selama duduk dikelas, terdiri dari 30% yang duduk selama satu jam, dan 70% yang duduk lebih dari satu jam.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara stambuk 2007 terhadap posisi duduk yang benar.

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Jumlah sampel yang digunakan adalah 88 orang dengan tingkat ketepatan relatif (d) sebesar 0,1. Tehnik pengambilan sampel adalah dengan tehnik stratified random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Dengan jumlah sampel sebanyak 88 orang, diperoleh hasil penelitian bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara stambuk 2007 terhadap posisi duduk yang benar berada pada kategori baik (77,3%). Pada kategori sedang sebesar 21,6% dan pada kategori kurang sebesar 1,1%.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara stambuk 2007 terhadap posisi duduk yang benar berada pada kategori sedang.

(5)

ABSTRACT

Sitting position is one of the common activities that we use to do everytime. University students are one of the subjects who often do this sitting position. Sometimes, we are not concern of our sitting position, improper sitting position can harmful to us. One of the impacts of improper sitting position is back pain. Almost can be guaranteed that 50 – 80% of people over 20 years old have ever suffered from low back pain (Hendro, 2009). According to Klocch’s research among high school students in Scandinavia who were still young in age, can be found that 41,6% of them suffered low back pain due to their sitting position in classroom, 30% sat around an hour, and others 70% sat more than an hour. This study was conducted to apprehend the knowledge among Medical Students Of North Sumatra University year 2007 towards sitting position.

Descriptive study was chosen in this study. A total of 88 samples were included with 0,1 as the precisions(d). Stratified random sampling was used. Data were collected by utilizing questionnaires. From the total of 88 samples, the knowledge of Medical Students Of North Sumatra University year 2007 towards the proper sitting position is categorized as good (77,3%). Besides that, 21,6% was categorized as sufficient and the other 1,1% was categorized as less.

From the result, I conclude the knowledge of Medical Students Of North Sumatra University year 2007 towards the proper sitting is categorized as moderate.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan anugerahNya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah. Karya Tulis Ilmiah ini adalah salah satu syarat kelulusan setiap mahasiswa untuk mendapatkan kelulusan sebagai Sarjana Kedokteran program studi Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Tingkat pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara stambuk 2007 terhadap posisi duduk yang benar”. Dalam penyelesaian penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, saya telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu saya ingin menyampaikan ucapan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi – tingginya kepada :

1. Bapak Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu dr. Mega Sari Sitorus M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberi masukan dan arahan kepada saya sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat selesai dengan baik.

3. Ibu dr. Isti Ilmiati Fujiati, MSc.CMFM, PKK dan Ibu dr. Mutiara Indah Sari M.Kes selaku dosen penguji I dan II yang telah memberikan kritikan dan masukan kepada saya untuk lebih memahami Karya Tulis Ilmiah dengan baik. 4. Seluruh Staf Pengajar dan Civitas Akademika Fakultas Kedokteran

(7)

mulai dari menginjakkan kaki di bangku perkuliahan sampai sekarang selalu bersama (Prima, Stefani, Anita, Margaret). Terima kasih atas dukungannya. 7. Seluruh teman – teman stambuk 2007, terima kasih atas dukungan dan

bantuan dalam pengisian kuesioner saya.

8. Dan terakhir kepada seluruh pihak yang telah membantu saya yang tidak dapat saya sebutkan satu – persatu, terima kasih atas bantuan dan doanya dalam penelitian saya.

Sekali lagi saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya dan semoga Tuhan memberkati dan menyertai semua pihak yang telah membantu.

“Aku bersyukur kepadaMu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena

semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi

Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepadaMu

(Lukas 10:21b)”

Saya menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu saya mengharapkan masukan berupa saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan karya tulis ini. Semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat. Terima kasih.

Medan, 26 November 2010 Penulis,

(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN…..……….. i

ABSTRAK ………. ii

ABSTRACT ……….. iii

KATA PENGANTAR ……… iv

DAFTAR ISI ……….. vi

DAFTAR TABEL ……….. viii

DAFTAR GAMBAR ………. ix

DAFTAR LAMPIRAN ………... x

BAB 1 PENDAHULUAN ……… 1

1.1. Latar Belakang ………... 1

1.2. Rumusan Masalah ………... 2

1.3. Tujuan Masalah ……….. 2

1.4. Manfaat Penelitian ………. 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ……….. 5

2.1. Pengetahuan ………. 5

2.2. Bentuk Tulang Punggung ……… 7

2.3. Posisi Duduk Yang Benar ……….. 8

2.4. Akibat Posisi Duduk Yang Tidak Benar ………. 10

2.4.1. Nyeri Punggung Bawah ……… 11

2.4.2. Rematik ……….. 12

(9)

BAB 4 METODE PENELITIAN ……….. 16

4.1. Jenis Penelitian ……… 16

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian ………. 16

4.2.1. Waktu Penelitian ……….. 16

4.2.2. Tempat Penelitian ………. 16

4.3. Populasi dan Sampel ……… 17

4.4. Metode Pengumpulan Data ……… 18

4.4.1. Data Primer ……….. 18

4.4.2. Data Sekunder ………. 18

4.4.3. Uji Validitas ………. 18

4.4.4. Uji Reliabilitas ……….. 19

4.4.5. Etika Penelitian ………. 19

4.5. Metode Analisa ……… 20

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……….. 21

5.1. Hasil Penelitian ………. 21

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ……… 21

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden ……… 22

5.1.3. Hasil Data Analisa ………. 23

5.2. Pembahasan ……….. 25

5.2.1. Pengetahuan ……….. 25

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ……… 28

6.1. Kesimpulan ……… 28

6.2. Saran ……….. 28

(10)

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Halaman

Tabel 3.1. Skor Pertanyaan Pada Kuesioner Pengetahuan ……….. 15 Tabel 4.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ………... 19 Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin … 22 Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Asal Daerah …… 22 Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Responden Jawaban Pada Variabel

Pengetahuan ………. 23 Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan ….. 24 Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat

Pengetahuan Terhadap Jenis Kelamin ………. 24 Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat

(11)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar Halaman

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara stambuk 2007

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul

Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup Lampiran 2 Kuesioner

Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 4 Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 5 Lembar Persetujuan Responden Setelah Penjelasan Lampiran 6 Lembar Persetujuan Komisi Etik

(13)

ABSTRAK

Posisi duduk merupakan kegiatan yang sering dilakukan setiap waktu. Mahasiswa adalah salah satu subjek yang sering melakukan posisi duduk. Terkadang posisi duduk tidak diperhatikan, sehingga dapat merugikan kesehatan tubuh. Salah penyakit akibat posisi duduk yang tidak benar adalah nyeri punggung. Hampir bisa dipastikan 50-80% orang berusia 20 tahun ke atas pernah mengalami nyeri punggung bawah (Hendro, 2009). Penelitian Klooch (2006) pada murid SMA di Skandinavia yang usianya masih sangat muda menemukan bahwa 41,6% murid sekolah menderita nyeri punggung bawah selama duduk dikelas, terdiri dari 30% yang duduk selama satu jam, dan 70% yang duduk lebih dari satu jam.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara stambuk 2007 terhadap posisi duduk yang benar.

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Jumlah sampel yang digunakan adalah 88 orang dengan tingkat ketepatan relatif (d) sebesar 0,1. Tehnik pengambilan sampel adalah dengan tehnik stratified random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Dengan jumlah sampel sebanyak 88 orang, diperoleh hasil penelitian bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara stambuk 2007 terhadap posisi duduk yang benar berada pada kategori baik (77,3%). Pada kategori sedang sebesar 21,6% dan pada kategori kurang sebesar 1,1%.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara stambuk 2007 terhadap posisi duduk yang benar berada pada kategori sedang.

(14)

ABSTRACT

Sitting position is one of the common activities that we use to do everytime. University students are one of the subjects who often do this sitting position. Sometimes, we are not concern of our sitting position, improper sitting position can harmful to us. One of the impacts of improper sitting position is back pain. Almost can be guaranteed that 50 – 80% of people over 20 years old have ever suffered from low back pain (Hendro, 2009). According to Klocch’s research among high school students in Scandinavia who were still young in age, can be found that 41,6% of them suffered low back pain due to their sitting position in classroom, 30% sat around an hour, and others 70% sat more than an hour. This study was conducted to apprehend the knowledge among Medical Students Of North Sumatra University year 2007 towards sitting position.

Descriptive study was chosen in this study. A total of 88 samples were included with 0,1 as the precisions(d). Stratified random sampling was used. Data were collected by utilizing questionnaires. From the total of 88 samples, the knowledge of Medical Students Of North Sumatra University year 2007 towards the proper sitting position is categorized as good (77,3%). Besides that, 21,6% was categorized as sufficient and the other 1,1% was categorized as less.

From the result, I conclude the knowledge of Medical Students Of North Sumatra University year 2007 towards the proper sitting is categorized as moderate.

(15)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam kegiatan sehari-hari, duduk merupakan salah kegiatan yang paling sering dilakukan. Misalnya kasir, murid sekolah, mahasiswa, pegawai bank, pegawai perusahaan, pekerja di depan komputer, penjaga tol, sopir, tukang jahit, tukang sayur, dan pedagang juga tidak terlepas dari bekerja dengan posisi duduk. Terkadang posisi duduk tidak diperhatikan, sehingga sering merugikan diri sendiri. Posisi duduk yang baik dan benar adalah duduk tegak dengan punggung lurus dan bahu sedikit kebelakang. Tetapi masih banyak yang tidak menyadari akan hal tersebut. Salah satu dampak yang merugikan terhadap tubuh adalah suatu penyakit seperti nyeri punggung.

Suatu penelitian di rumah sakit menyatakan bahwa sekitar 60% orang dewasa mengalami masalah nyeri punggung bawah karena masalah duduk. Menurut Sofyanudin (2002) dalam Aji Wiro (2007) bahwa dari rumah sakit RS Fatmawati dan RS Siaga Raya dalam seminar tentang nyeri punggung

menyatakan 90% nyeri punggung pada pekerja disebabkan kesalahan posisi duduk dalam bekerja.

(16)

frekuensi duduk yang tinggi. Tentu juga mahasiswa pasti dapat merasakan dampak buruk posisi duduk yang tidak benar.

Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU adalah merupakan bagian dari masyarakat yang memiliki resiko terkena dampak buruk akibat posisi duduk yang tidak benar, mahasiswa seharusnya memiliki pengetahuan mengenai posisi duduk yang benar, pencegahan serta penyakit – penyakit yang dapat menyertai. Namun hal itu sulit diketahui tanpa melakukan pengukuran tingkat pengetahuan

mahasiswa terhadap posisi duduk, sehingga perlu dilakukan pengukuran tingkat pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran USU khususnya mahasiswa stambuk 2007 terhadap posisi duduk yang benar (Notoatmodjo, 2007).

1.2. Rumusan Masalah

Posisi duduk merupakan kegiatan yang terlihat begitu mudah untuk dilakukan, sehingga banyak yang mengabaikan bagaimana posisi duduk yang benar. tetapi perlu diketahui bahwa posisi duduk yang tidak benar dapat memberikan dampak buruk terhadap kesehatan tubuh. Sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran USU terhadap posisi duduk yang benar, dimana mahasiswa merupakan bagian masyarakat dan terlebih sebagai mahasiswa yang bergerak dalam bidang kesehatan.

1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum

(17)

1.3.2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran USU stambuk 2007 terhadap posisi duduk yang benar. 2. Untuk mengetahui jumlah mahasiswa stambuk 2007 Fakultas

Kedokteran USU secara umum yang memiliki tingkat pengetahuan baik, sedang, dan kurang terhadap posisi duduk yang benar.

3. Untuk mengetahui jumlah mahasiswa stambuk 2007 Fakultas Kedokteran USU berdasarkan jenis kelamin yang memiliki tingkat pengetahuan baik, sedang, dan kurang terhadap posisi duduk yang benar.

4. Untuk mengetahui jumlah mahasiswa stambuk 2007 Fakultas Kedokteran USU berdasarkan asal daerah yang memiliki tingkat pengetahuan baik, sedang, dan kurang terhadap posisi duduk yang benar.

1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini nantinya menjadi tolak ukur bagi mahasiswa, dosen, dan pihak lainnya yang terkait dalam pengukuran tingkat pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran terhadap posisi duduk yang benar.

1.4.2. Manfaat bagi Peneliti sendiri

Merupakan pengalaman dan wadah latihan untuk memperoleh wawasan pengetahuan mengenai posisi duduk dan dampak buruk dari posisi duduk yang tidak benar, peneliti juga dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang sudah di terima di perkuliahan dalam penelitian, dan juga sebagai pengalaman

(18)

1.4.3. Manfaat bagi Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU

(19)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengetahuan

Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui dengan cara melihat dan ada pembuktian yang benar. Pengetahuan bisa didapat dalam tulisan atau lisan dengan bantuan dari alat pengindraaan. Pengetahuan dapat mempengaruhi pola perilaku manusia, sehingga walaupun secara tidak sadar manusia sudah menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari – hari (Jeff, 2009).

Banyak penelitian yang membuktikan bahwa perilaku yang didasarkan oleh pengetahuan lebih tahan lama dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Rogers (1974) dalam mengatakan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru, didalam diri orang tersebut terjadi proses berurutan, yaitu : awareness, interest,

evaluation, trial, adoption (Notoatmojo, 1996).

Perilaku posisi duduk yang tidak benar mungkin dilakukan secara tidak sadar maupun sadar walaupun telah atau belum memiliki pengetahuan tentang posisi duduk yang baik dan benar.

Pengetahuan menurut Notoatmodjo (2007) memiliki 6 tingkatan dan yaitu :

1. Tahu (Know)

Diartikan sebagai mengingat kembali (recall) suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang telah dipelajari atau rangsangan yang pernah diterima sebelumnya. Jadi, tingkat pengetahuan ini adalah tingkat pengetahuan yang paling rendah.

2. Memahami (Comprehension)

(20)

dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan dan meramalkan terhadap objek yang dipelajari.

3. Aplikasi (Application)

Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.

4. Analisis (Analysis)

Diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen – komponen, tetapi masih didalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. 5. Sintesis (Synthesis)

Diartikan sebagai penunjuk pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian – bagian di dalam suatu bentuk yang baru. Sehingga mampu menyusun formulasi baru dari formulasi – formulasi yang ada.

6. Evaluasi (Evaluation)

Diartikan sebagai kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian akan didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau dengan menggunakan kriteria – kriteria yang telah ada.

Pengetahuan mengenai posisi duduk yang benar, terdiri dari bagaimana posisi duduk yang benar, toleransi waktu yang digunakan, relaksasi atau istirahat, faktor yang dapat mempengaruhi, penyakit – penyakit yang terjadi akibat posisi duduk yang tidak benar, dan terapi yang digunakan untuk memperbaiki posisi duduk. Penentuan dan pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan

(21)

2.2. Bentuk Tulang Punggung

Posisi duduk yang tidak benar dapat mengakibatkan pertumbuhan dan posisi tulang seseorang mengalami gangguan atau kelainan. Kelainan akibat kebiasaan duduk yang tidak benar seperti skoliosis, kifosis, dan lordosis.

Yang dimaksud dengan skoliosis adalah kelainan pada tulang belakang tubuh sehingga tubuh ikut melengkung kesamping. Kemudian yang dimaksud dengan kifosis adalah kelainan pada tulang belakang tubuh yang melengkung ke belakang, sehingga tubuh menjadi bungkuk. Adapun yang dimaksud dengan lordosis adalah merupakan kelainan pada tulang belakang bagian perut melengkung ke depan sehingga bagian perut maju.

Menurut ahli orthopedic dan rematologi RSU Dr. Soetomo Surabaya, dr.Ketut Martiana Sp. Ort.(K), 4,1% dari 2000 anak SD hingga SMP di Surabaya, setelah diteliti ternyata mengalami tulang bengkok. Bahkan dan hasil rongten sebagai bentuk pemeriksaan lanjutan diketahui yang kebengkokkannya mencapai 10 derajat sebanyak 1,8 %, sedangkan yang lebih dari 10 derajat sebanyak 1% (Rahayu, 2008 dalam Rakhmad Rosadi, 2009).

Skoliosis pada pemuda-pemudi akan memberikan pengaruh kepada jiwanya, karena skoliosis yang berat merupakan akibat cacat kosmetik yang berat pula (Soeharso, 1993). Skoliosis merupakan kelainan postur dimana sekilas mata penderita tidak mengeluh sakit atau yang lain, tetapi suatu saat dalam posisi yang dibutuhkan suatu kesiapan tubuh membawa beban tubuh misalnya berdiri, duduk dalam waktu yang lama, maka akan membuat kerja otot tidak akan pernah seimbang. Hal ini dikarenakan akibat suatu mekanisme proteksi dari otot – otot tulang belakang yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh justru berkerja berlebihan dikarenakan pada salah satu sisi otot yang tidak sempurna. Sehingga yang terjadi dalam waktu yang terus menerus adalah ketidakseimbangan postur tubuh ke salah satu sisi tubuh (Rakhmad Rosadi, 2009).

(22)

penduduk. Insiden ini dilaporkan paling banyak dijumpai di Eropa daripada Amerika Utara, dan lebih banyak laki-laki dari pada perempuan (Ashari, 2008).

Bentuk tulang punggung yang kifosis dan lordosis juga tidak baik, sama halnya dengan skoliosis yang dapat menghambat peredaran darah. Peredaran darah yang terhambat dapat menyebabkan terjadinya kekakuan pada otot – otot sehingga tubuh akan menjadi tidak seimbang. Oleh karena itu, melakukan posisi duduk yang benar lebih efektif, sehingga terhindar dari segala bentuk tulang punggung yang tidak baik.

2.3. Posisi Duduk Yang Benar

Sikap merupakan produk dari proses sosialisasi di mana seseorang bereaksi sesuai dengan rangsang yang diterimanya. Jika sikap mengarah pada objek tertentu, berarti bahwa penyesuaian diri terhadap objek tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sosial dan kesediaan untuk bereaksi dari orang tersebut terhadap objek, dimana pada posisi duduk dipengaruhi oleh sikap yang menjadi kebiasaan dalam aktivitas (Mar’at, 1981).

Menurut Newcomb (1995), salah seorang ahli psikologi sosial,

menyatakan sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksana motif tertentu. Posisi duduk juga mempengaruhi

produktivitas kerja, menurut Sugeng Budiono (2003) dalam Nur Hidhayah (2006), sikap duduk seseorang dalam bekerja akan mempengaruhi produktivitas kerja seseorang, di mana selama bekerja dengan sikap duduk yang baik, maka

(23)

dengan kursi dan sandaran punggung yang tepat. Dengan begitu otot punggung akan terasa nyaman.

Tulang punggung merupakan bagian tubuh yang memiliki peranan sangat besar dalam menjaga kestabilan tubuh. Tidak dapat dipungkiri, bahwa sebagian besar aktivitas sehari-hari dilakukan dengan posisi duduk, sehingga penting untuk mengetahui posisi tubuh yang benar saat duduk agar menjamin kesehatan tulang punggung.

Posisi duduk yang benar adalah :

1. Duduk tegak dengan punggung lurus dan bahu kebelakang. Paha menempel di dudukan kursi dan bokong harus menyentuh bagian belakang kursi. Tulang punggung memiliki bentuk yang sedikit melengkung ke depan pada bagian pinggang, sehingga dapat diletakkan batal untuk menyangga kelengkungan tulang punggung tersebut.

2. Pusat beban tubuh pada satu titik agar seimbang. Usahakan jangan sampai membungkuk. Jika diperlukan, kursi dapat ditarik mendekati meja kerja agar posisi duduk tidak membungkuk.

3. Untuk mengetahui posisi duduk terbaik saat duduk, pertama duduklah diujung belakang kursi, kemudian membungkuklah dalam-dalam. Lalu angkatlah tubuh sambil mebuat lengkungan dengan pusat di pinggang sejauh mungkin ke depan. Kemudian kendurkan posisi tersebut ke belakang sekitar 10-20 derajat. Itulah posisi duduk terbaik.

4. Posisi lutut mempunyai peranan penting juga. Untuk itu tekuklah lutut hingga sejajar dengan pinggul. Usahakan untuk tidak menyilangkan kaki.

5. Bagi yang bertubuh mungil atau menggunakan sepatu hak tinggi yang merasa dudukan kursinya terlalu tinggi, penggunaan pengganjal kaki juga membantu menyalurkan beban dari tungkai.

(24)

tidak dilakukan terlalu lama karena akan membuat tulang ekor menahan sebagian beban yang berasal dari paha.

7. Usahakan istirahat setiap 30-45 menit dengan cara berdiri, peregangan sesaat, atau berjalan-jalan disekitar tempat duduk, untuk mengembalikan kebugaran tubuh agar dapat lebih berkonsentrasi dalam belajar.

8. Tangan dibuat senyaman mungkin, namun jangan lupa mengistirahatkan lengan dan siku. Jika diperlukan, gunakan sandaran tangan untuk membantu mengurangi beban pada bahu dan leher agar tidak mudah lelah.

9. Jangan memuntir punggung anda. Jika ingin mengambil sesuatu di samping atau di belakang, putar seluruh tubuh sebagai satu kesatuan. 10.Duduk terlalu lama merupakan salah satu faktor resiko pembentukan

batu ginjal, untuk itu selain melakukan peregangan otot juga dianjurkan untuk minum air yang cukup. (Salma Oktaria, 2006 /

2.4. Akibat Posisi Duduk Yang Tidak Benar

(25)

Pemicunya tidak lebih dari posisi duduk yang tidak benar. Posisi duduk yang benar dapat mengurangi dan mencegah rasa nyeri pada punggung, cara ini jauh lebih baik daripada mengobati sakit yang sudah kronis sebagai akibat dari posisi tubuh yang tidak benar dalam tempo lama (Anonim, 2003).

Nyeri Punggung Bawah adalah suatu sindroma klinik yang ditandai dengan gejala utama adanya rasa nyeri atau perasaan tidak enak di daerah tulang punggung bawah (Murdana, 1998). Bantalan tulang belakang adalah struktur yang kuat dan tidak menimbulkan rasa nyeri jika pembungkusnya masih utuh. Bantalan ini sendiri bentuknya lunak, mirip jeli. Robeknya pembungkus bantalan

menyebabkan keluarnya inti dari bantalan tulang yang masuk ke dalam rongga tulang belakang. Hal tersebut dapat menekan pembuluh darah balik, kantung saraf maupun saraf itu sendiri. Sehingga menyebabkan iritasi penekanan dari bantalan tulang, dapat terjadi rasa nyeri sampai kelumpuhan dari saraf yang tertekan.

Low Back Pain atau nyeri punggung bawah merupakan salah satu

gangguan muskuloskeletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik (Maher, Salmond & Pellino, 2002). LBP diklasifikasikan kedalam 2 kelompok yaitu kronik dan akut. LBP akut terjadi dalam waktu kurang dari 12 minggu, sedangkan LBP kronik terjadi dalam waktu 3 bulan (Rogers, 2006).

Penelitian yang dilakukan Lam (1999), menyatakan bahwa duduk dengan posisi badan membungkuk sangat membebani struktur jaringan lunak vertebra pada diskus intervertebra, ligament dan otot. Melakukan aktivitas dengan posisi duduk yang monoton lebih dari 2 jam dalam sehari, dalam sehari dapat pula meningkatkan resiko timbulnya nyeri punggung (Anonim, 2007).

2.4.2. Rematik (Arthritis)

Rematik adalah istilah umum bagi peradangan/inflamasi dan

pembengkakan di daerah persendian. Penyakit ini cukup banyak menyerang masyarakat Indonesia pada usia 25-74 tahun dengan prevalensi dan keparahan yang meningkat dengan usia (Abdul, 2006).

(26)

tinggi dari pembengkakan tersebut. Dengan derita yang disandang itu, penderita rematik akan terganggu semangat kerjanya. Gangguan fungsi seperti susah

berjalan menjadi keluhan utama dari rasa nyeri itu sendiri. Gejala yang mengiringi rematik atau yang sering disebut nyeri rematik yaitu berkurangnya tenaga, adanya rasa lelah, letih, dan lemah. Otot-otot yang lemah ini berkaitan erat dengan proses patologi yang mengganggu anggota gerak. Gejala pengiring lainnya yaitu

kekakuan pada persendian dan ketegangan pada otot-otot di sekitar bagian yang sakit.

Kondisi rematik sering bermula dari aliran darah yang kurang sehat. Salah satu penyebabnya adalah posisi duduk yang tidak benar yang menyebabkan darah yang tidak sehat kurang memiliki keseimbangan yang baik karena terlalu banyak dibebani dengan sisa-sisa buangan sehingga persentase oksigen dan unsur-unsur lainnya menjadi lebih kecil. Pada situasi ini otak dan sel saraf tidak mempunyai kekuatan yang seharusnya dimiliki, karena telah tercampur dengan darah yang tercemar.

2.4.3. Stress

Posisi duduk yang tidak benar pada sebagian kasus dapat menyebabkan ketegangan otot yang merupakan manifestasi ketegangan mental. Reaksi tubuh terhadap stress adalah ketegangan otot-otot tertentu secara reflektoris.

Pada setiap ketegangan pikiran, otot-otot menjadi tegang, terutama otot leher dan bahu. Jika keadaan ini berlangsung terus-menerus, otot-otot tersebut akan menjadi fibrotik, yaitu mengandung banyak serat jaringan pengikat di antara serat-serat otot. Otot-otot yang terserang adalah otot di tepi dalam dan tulang belikat.

(27)
(28)

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

3.1. Kerangka Konsep Penelitian

Pada penelitian ini, kerangka konsep berdasarkan penelitian yang akan dilakukan adalah :

Gambar 3.1.Kerangka konsep pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran stambuk 2007 terhadap Posisi Duduk Yang Benar.

3.2. Definisi Operasional

1. Pengetahuan adalah menilai subjek terhadap posisi duduk, melakukan posisi duduk yang benar atau tidak, dampak atau efek pada posisi duduk.

2. Posisi duduk yang benar adalah duduk tegak dengan punggung lurus dan bahu sedikit kebelakang.

3.3. Aspek Pengukuran

Pengukuran tingkat pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran USU Pengetahuan

Mahasiswa FK USU Stambuk 2007

(29)

Tabel 3.1. Skor Pertanyaan Pada Kuesioner Pengetahuan No Skor Penilaian

1 A : 0 B : 1 C : 0 D : 0 2 A : 1 B : 0 C : 0 D : 0 3 A : 0 B : 0 C : 0 D : 1 4 A : 0 B : 1 C : 0 D : 0 5 A : 1 B : 0 C : 0 D : 0 6 A : 0 B : 0 C : 1 D : 0 7 A : 1 B : 0 C : 0 D : 0 8 A : 0 B : 0 C : 0 D : 1 9 A : 0 B : 1 C : 0 D : 0 10 A : 0 B : 0 C : 1 D : 0

Dengan pedoman dari skala pengukuran Hadi Pramoto dan Sudarti (1966), dan penambahan skala dari peneliti didasarkan sampel berasal dari Fakultas Kedokteran yang memiliki tingkat pengetahuan yang lebih baik daripada masyarakat pada umumnya, maka peneliti menggunakan skala yaitu :

1. Baik, bila jawaban responden benar ≥90 % dari total nilai angket/kuisioner pengetahuan

2. Sedang, bila jawaban responden benar 70-80% dari total nilai angket/kuisioner pengetahuan

3. Kurang, bila jawaban responden benar ≤6 0% dari total nilai angket/kuisioner pengetahuan

Maka penilaian terhadap pengetahuan responden adalah : 1. Skor ≥ 9 : baik

(30)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Rancangan penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif dilakukan pada objek dengan jumlah yang banyak dan dengan waktu yang relatif dapat disesuaikan, dengan hasil berupa jawaban dari angket/kuisioner. Bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran terhadap posisi duduk yang benar. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan pendekatan Cross Sectional Study dimana pengambilan data dilakukan hanya sekali saja pada tiap responden.

4.2. Waktu dan Tempat Penelitian 4.2.1. Waktu Penelitian

Penelitian ini berlangsung selama 10 bulan sejak sejak peneliti menentukan judul, menulis proposal sampai kepada pengumpulan data hingga akhir hasil seminar. Dimulai dari bulan Februari 2010 sampai November 2010.

4.2.2. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara karena subjek yang diteliti adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran USU stambuk 2007.

4.3. Populasi dan Sampel

(31)

peneliti berasal dari stambuk yang sama sehingga memudahkan peneliti dalam mendapatkan sampel.

Perhitungan jumlah sampel dilakukan pada penelitian dengan menggunakan rumus :

n = ________

n = ________

n = 82,01 = 82

Dengan tingkat kepercayaan yang dikehendaki sebesar 95% dan tingkat ketepatan relative sebesar 0,1. Maka besar sampel minimal dalam penelitian ini adalah 82 responden. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 88 responden.

Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode random (probability samples) yaitu tehnik Stratified Random Sampling. Sampel tersebut didistribusikan merata pada mahasiswa stambuk 2007 dengan pembagian :

a. Mahasiswa perkuliahan kelas A (pagi) : 44 orang b. Mahasiswa perkuliahan kelas B (siang) : 44 orang

Kemudian hasilnya akan digabungkan dan menjadi satu sampel yang terbebas dari variasi pada setiap strata.

4.4. Metode Pengumpulan Data 4.4.1. Data Primer

Data primer adalah data yang didapatkan dari sampel penelitian dan hasil yang didapatkan dari jawaban atas kuisioner pada penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan metode kuesioner menggunakan instrume kuesioner. Kuesioner

N

1 + N (d2)

456

1 + 456 (0,1)2

Keterangan :

n : Jumlah Sampel

N : Besar Populasi

(32)

berisi pertanyaan – pertanyaan yang telah disesuaikan dengan variable – variable yang akan dinilai dan telah dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas.

4.4.2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapatkan dari pihak Fakultas mengenai jumlah mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara stambuk 2007 yang menjadi sampel pada penelitian.

4.4.3. Uji Validitas

Uji Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Kuesioner yang telah disusun akan diuji validitasnya dengan SPSS 13.

Telah dilakukan uji validitas pada penelitian pada 20 mahasiswa Fakultas Tehnik Universitas Santo Thomas dimana mereka memiliki kemiripan dalam perihal sering melakukan posisi duduk yang rutin pada setiap perkuliahan.

Uji validitas dilakukan dengan Pearson Correlation, skor yang didapat dari setiap pernyataan dikorelasikan dengan skor total untuk tiap variabel. Setelah semua kolerasi untuk setiap pertanyaan dengan skor total diperoleh, nilai – nilai tersebut dibandingkan dengan nilai r tabel. Nilai r tabel untuk jumlah responden 20 orang dengan taraf signifikansi 0,1 adalah 0,444. Jika nilai koefisien korelasi Pearson dari suatu pertanyaan tersebut berada diatas nilai r tabel, maka pertanyaan tersebut valid.

4.4.4. Uji Reliabilitas

(33)
[image:33.595.108.516.133.302.2]

Tabel 4.1. Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Kuesioner Variabel Nomor

Pertanyaan

Total Person correlation

Status Alpha Status

Pengetahuan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0,673 0,686 0,641 0,645 0,891 0,530 0,530 0,600 0,705 0,874 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid

0,870 Reliabel

Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel

4.4.5. Etika Penelitian

Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, dan sebelum pengisian angket akan dilampirkan lembaran persetujuan responden. Dalam angket tersebut nama responden tidak dicantumkan. Angket tersebut berisi tentang pengetahuan mahasiswa terhadap posisi duduk yang benar. Hasil penelitian dan jawaban responden tersebut akan digunakan untuk keperluan penelitian. Pengisian angket menggunakan waktu responden kurang lebih 10-15 menit.

Penelitian ini telah mendapat persetujuan dari Komisi Etik tentang Pelaksanaan Penelitian pada Bidang Kesehatan.

4.5. Metode Analisis Data

(34)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

Proses dalam pengambilan data pada penelitian ini telah dilakukan dengan menggunakan instrument kuesioner yang diisi langsung oleh responden di depan peneliti di wilayah kampus. Hasil dari kuesioner telah dikumpul dan dianalisa sehingga mendapatkan kesimpulan yang akan menjadi hasil dari penelitian. Hasil dari penelitian ini akan dipaparkan dibawah ini.

5.2.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang berlokasi di jalan dr. Mansyur No.5 Medan, Indonesia. Fakultas Kedokteran adalah salah satu Fakultas yang membanggakan di Universitas Sumatera Utara. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara didirikan pada tanggal 20 Agustus 1952 oleh Yayasan Universitas Sumatera Utara, yang

berlokasi di Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru dengan batas wilayah :

Batas Utara : Jalan dr. Mansyur, Padang Bulan Batas Selatan : Fakultas Kesehatan Masyarakat USU Batas Timur : Jalan Universitas, Padang Bulan Batas Barat : Fakultas Psikologi USU

(35)

Kemitraan, Mandiri, dan Internasional dengan persyaratan yang telah ditetapkan oleh pihak universitas.

5.1.2. Deskripsi Karateristik Responden

Responden yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran USU stambuk 2007 yang telah memasuki semester 7 akhir pada tingkat pendidikannya. Sampel yang digunakan sebanyak 88 orang

mahasiswa.

Dari keseluruhan responden yang sudah mengisi kuesioner, ada gambaran karateristik berupa jenis kelamin dan asal daerah. Data lengkap mengenai

[image:35.595.145.510.402.460.2]

karateristik responden berdasarkan jenis kelamin ada asal daerah ada pada tabel dibawah.

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin f %

Laki – laki Perempuan

39 49

44,3 55,7

Jumlah 88 100

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa responden terbanyak adalah responden dengan jenis kelamin perempuan (55,7%) sedangkan responden dengan jenis kelamin laki – laki (44,3%).

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Asal Daerah

Asal daerah f %

Medan Luar Medan

47 41

53,4 46,6

Jumlah 88 100

[image:35.595.143.531.582.641.2]
(36)

5.1.3. Hasil Analisa Data

Pengetahuan Mahasiswa Terhadap Posisi Duduk Yang Benar

[image:36.595.114.514.301.494.2]

Pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran stambuk 2007 terhadap posisi duduk dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi jawaban mahasiswa terhadap pertanyaan atau pernyataan pada variabel pengetahuan menggunakan data lengkap.

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Jawaban Respoden Pada Variabel Pengetahuan

No. Pertanyaan/Pernyataan

Jawaban Benar f %

Responden Salah f % 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Bagaimana posisi duduk yang benar Toleransi waktu pada posisi duduk Cara relaksasi pada posisi duduk

Faktor yang mempengaruhi posisi duduk Pemuntiran punggung berdampak buruk

Hubungan posisi duduk dengan produktivitas dan psikologis

Gejala klinis utama posisi duduk yang tidak benar Gejala klinis tambahan posisi duduk yang tidak benar

Pengertian Low Back Pain Tindakan terapi pada posisi duduk

80 90,9 53 60,2 75 85,2 77 87,5 58 65,9 65 73,9

86 97,7 73 83,0

70 79,5 85 96,6

8 9,1 35 39,8 13 14,8 11 12,5 30 34,1 23 26,1

2 2,3 15 17,0

18 20,5 3 3,4

Berdasarkan tabel diatas, pertanyaan – pertanyaan yang paling banyak dijawab dengan benar yaitu pertanyaan pada nomor 7 yaitu sebesar 86 responden (97,7%), Sedangkan pertanyaan yang paling banyak dijawab dengan salah adalah pertanyaan nomor 2 yaitu 35 responden (39,8%), dan hanya 53 responden (60,2%) yang menjawab benar.

(37)
[image:37.595.145.510.134.203.2]

Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan

Pengetahuan f %

Baik Sedang Kurang 31 53 4 35,2 60,2 4,6

Jumlah 88 100

[image:37.595.149.512.366.455.2]

Dari tabel diatas diketahui bahwa tingkat pengetahuan dengan kategori sedang memiliki persentase lebih besar sebanyak 60,2%, kemudian tingkat pengetahuan yang dikategorikan baik sebanyak 35,2% dan sebanyak 4,6% pada tingkat pengetahuan kurang.

Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tingkat Pengetahuan

Jenis Kelamin Laki – laki Perempuan f % f % Baik

Sedang Kurang

13 33,3 18 36,7 23 59,0 30 61,2 3 7,7 1 2,0 Jumlah 39 100 49 100

Diketahui dari tabel diatas bahwa tingkat pengetahuan dengan kategori baik berada pada kelompok jenis kelamin perempuan (36,7%). Walaupun perbandingan dengan kelompok jenis kelamin laki – laki (33,3%) tidak begitu signifikan.

Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Asal Daerah

Tingkat Pengetahuan

Asal Daerah

Medan Luar Medan f % f % Baik

Sedang Kurang

12 25,5 19 46,3 32 68,1 21 51,2 3 6,4 1 2,4 Jumlah 47 100 41 100

[image:37.595.146.512.616.708.2]
(38)

pengetahuan baik terdapat lebih banyak pada kelompok asal daerah luar medan (46,3%) dibanding kelompok asal daerah medan (25,5%), pada kategori tingkat pengetahuan sedang terdapat lebih banyak pada kelompok asal medan (68,1%) dibanding kelompok asal luar medan (51,2%), dan pada kategori tingkat pengetahuan kurang terdapat pada kelompok asal medan (6,4%) dibandingkan kelompok asal luar medan (2,4%).

5.2. Pembahasan 5.2.1. Pengetahuan

Dari hasil analisa data dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara stambuk 2007 terhadap posisi duduk yang benar memiliki kategori tingkat pengetahuan sedang (60,2%). Dilihat dari hasil pengisian kuesioner, pertanyaan yang dapat dijawab dengan benar paling banyak terdapat pada pertanyaan nomor 7 (97,7%) dan pertanyaan nomor 10 (96,6%). Menurut asumsi peneliti, tingkat pengetahuan responden baik dalam menjawab pertanyaan tersebut karena merupakan pengetahuan umum dan telah ada dalam kurikulum pembelajaran khususnya terhadap mahasiswa Fakultas Kedokteran. Begitu juga dengan beberapa terapi posisi duduk yang merupaka pengetahuan umum. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan seseorang didasari oleh seberapa besar pengetahuan yang didapatkan, baik dalam pembelajaran formal dan non formal. Sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Notoadmojo (1997), bahwa pendidikan adalah proses pembelajaran untuk

mengembangkan atau meningkatkan kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri.

(39)

tidaknya seseorang menyerap dan memahami pengetahuan yang mereka peroleh, pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin baik pula pengetahuannya.

Tingkat pengetahuan responden berdasarkan jenis kelamin tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Peneliti tidak memfokuskan untuk meneliti perbedaan tingkat pengetahuan mahasiswa berdasarkan jenis kelamin, namun peneliti hanya memaparkan hasil dari perbedaan tingkat pengetahuan diantara kedua kelompok berdasarkan persentase, walaupun jika dilihat dari kategori tingkat pengetahuan sama – sama berada pada kategori tingkat pengetahuan sedang.

Tingkat pengetahuan responden berdasarkan asal daerah juga tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Peneliti juga tidak memfokuskan untuk meneliti perbedaan tingkat pengetahuan mahasiswa berdasarkan asal daerah, tetapi hanya memaparkan hasil dari perbedaan tingkat pengetahuan diantara kedua kelompok berdasarkan persentase, walaupun jika dilihat dari kategori tingkat pengetahuan sama – sama berada pada kategori tingkat pengetahuan sedang. Namun dapat dipastikan bahwa setiap asal daerah yang berbeda pasti memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda. Mahasiswa sebelum masuk dalam lingkungan Fakultas Kedokteran merupakan bagian dari masyarakat dari berbagai daerah sehingga disaat memasuki lingkungan baru Fakultas Kedokteran pasti membawa pengetahuan yang berbeda dari tiap – tiap daerah. Menurut asumsi peneliti bahwa lingkungan mempengaruhi tingkat pengetahuan setiap individu, karena

(40)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Dari uraian – uraian yang telah dipaparkan di dalam metode penelitian, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengetahuan mahasiswa Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatera Utara stambuk 2007 terhadap posisi duduk yang benar adalah mayoritas kategori baik yaitu sebanyak 68 responden (77,3%), jauh lebih banyak daripada mahasiswa dengan kategori sedang sekitar 19 responden (21,6%). Tetapi ada juga mahasiswa yang termasuk didalam kategori kurang yaitu sebanyak 1 responden (1,1%).

6.2. Saran

Dalam penelitian ini ada beberapa saran yang ingin disampaikan oleh peneliti, yaitu :

1. Diharapkan kepada seluruh mahasiswa untuk memiliki kesadaran dalam melakukan posisi duduk yang benar. Hasil dari penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan yang baik, tetapi tidak dapat dijadikan sebagai ukuran ketika memiliki pengetahuan yang baik maka disertai dengan tindakan posisi duduk yang benar.

2. Perlu dilakukannya penyuluhan – penyuluhan kesehatan mengenai posisi duduk yang benar. Walaupun posisi duduk secara umum terlihat mudah tetapi apabila tidak memiliki kesadaran yang tinggi, tentunya hal ini tidak akan tercapai.

(41)

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan., 2006. Pharmaceutical Care untuk pasien Penyakit Arthritis Rematik. Jakarta.

Guyton, dkk., 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran edisi 6. Jakarta : EGC.

Hartono, Hendro., 2009. Hubungan posisi duduk dengan timbulnya nyeri punggung bawah pada pengemudi mobil. Dalam : Idyan (2007),Kloch (2006). Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah, Surakarta.

Hidhayah,Nur., 2006. Sikap Mahasiswa terhadap Tugas-tugas Akademik. Dalam : Mar’at (1981), Santoro (1997), Budiono (2003). Fakultas Psikologi

Universitas Negeri Semarang. Semarang.

Ismayadi, 2004. Asuhan Keperawatan dengan Rematik pada Lansia. Fakultas Kedokteran, Jurusan Ilmu keperawatan Universitas Sumatera Utara.2004. (digitized by USU digital library).

Loren, Jeff., 2009. Gambaran Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Fakultas

Kedokteran USU terhadap rokok. Dalam : Rogers (1996), Hadi Pramoto dan Sudarti (1996). Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Medan.

Notoadmodjo, S., 2007. Konsep Perilaku dan Perilaku Kesehatan. Dalam : Notoadmodjo, S. Promosi Kesehatan dan Imu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.

Notoadmodjo, S., 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Dalam :

(42)

Oktaria, Salma., 2006. Posisi Duduk yang Benar dan Sehat saat Bekerja.

Available from :

Pratomo, A.W., 2007. Hubungan antara Kursi Kerja dengan Nyeri Pinggang pada Pekerja Tenun Kain Sarung di Java ATBM Desa Kebunan Kec.Taman Kab.Pemalang. Dalam : Sofyanudin (2002). Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah. Surakarta.

Rachmawati, Laily., 2008. Hubungan Sikap Kerja Duduk dengan keluhan Nyeri Punggung Bawah pada Pekerja Rental Komputer di Pabelan Kartasura. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah, Surakarta.

Rosadi, Rakhmad., 2009. Hubungan kebiasaan Duduk terhadap terjadinya Skoliosis pada Anak usia 11-13 tahun di SD Kartasura. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah. Surakarta.

Saeul, Karim., 2009. Belajar IPA membuka Cakrawala Alam Sekitar. Available fro

(43)

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Des Lastriani Hia

Tempar / Tanggal Lahir : Gunungsitoli / 29 Desember 1989 Agama : Kristen Protestan

Alamat : Jl. Kemiri Raya III No.5 Simalingkar Medan Jl. Pelita D. No.6 Gunungsitoli Nias

Riwayat Pendidikan : 1. TK Kemala Bhayangkari Gunungsitoli (1993 – 1995) 2. SD Rukun Katolik Mutiara Bersubsidi Gunungsitoli

(1995 – 2001)

3. SMP Negeri 1 Gunungsitoli (2001 – 2005)

4. SMA Negeri 1 PLUS Matauli Pandan, Sibolga (2004 – 2007)

5. Fakultas Kedokteran USU (2007 – Sekarang) Riwayat Organisasi : 1. Ketua Pramuka Tingkat SIAGA SD RK Mutiara

Gunungsitoli (1999 – 2001)

2. Ketua Seksi Kewirausahaan dalam OSIS SMP Negeri 1 Gunungsitoli (2002 – 2003)

(44)

4. Anggota Sanggar Tari Tradisional SMP Negeri 1 Gunungsitoli (2001 – 2004)

5. Anggota Komisi Pemuda Gereja ONKP Gunungsitoli Kota

6. Anggota Pasukan Khusus SMA N. 1 Plus Matauli Pandan, Sibolga (2004 – 2007)

7. Anggota Paduan Suara Pemuda Sektor Medan Baru Gereja Teladan Medan (2007 – Sekarang)

8. Bendahara Komisi Pemuda Sektor Medan Baru Gereja Teladan Medan (2008 – 2010)

9. Anggota IKAMA (Ikatan Alumni Matauli Medan) di Sumatera Utara (2007 – Sekarang).

(45)

KUESIONER

Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU stambuk 2007 Terhadap Posisi Duduk Yang Benar

No. Responden : 1. Karateristik Responden

Petunjuk pengisian : beri tanda (√) pada kolom yang tersedia. Jenis Kelamin : Pria Wanita

Asal Daerah : Medan Luar Medan Sering melakukan posisi duduk di : Kelas kuliah,

Perpustakaan Kantin

2. Pengetahuan

Pilih salah satu jawaban yang menurut anda paling tepat. 1. Bagaimana posisi duduk yang benar?

a. Duduk tegak dengan punggung ke depan (0)

b. Duduk tegak dengan punggung lurus & bahu sedikit kebelakang (1) c. Duduk sambil mengangkat kaki keatas kursi (0)

d. Duduk tegak punggung ke belakang dan bahu ke depan (0) 2. Berapa lama toleransi waktu melakukan posisi duduk yang benar?

a. 30 – 45 menit (1) b. >3 jam (0)

c. >5 jam (0) d. Tidak terbatas (0)

3. Bagaimana cara melakukan relaksasi setelah posisi duduk? a. Memuntir punggung (0)

b. Menggoyang – goyangkan kaki pada saat posisi duduk (0) c. Berteriak (0)

d. Berdiri sambil berjalan-jalan sejenak melakukan peregangan (1) 4. Faktor resiko yang mempengaruhi terhadap posisi duduk adalah…

a. Usia, gaya hidup, pakaian, dan bentuk kursi (0)

(46)

d. Berat badan, bentuk kaki, usia, dan bentuk kursi (0) 5. Apakah pemuntiran punggung berdampak buruk?

a. Ya, karena dapat menyebabkan ketegangan pada otot (1) b. Tidak, karena tidak menyebabkan rasa nyeri (0)

c. Tidak ada hubungan (0) d. Tidak tahu (0)

6. Apakah posisi duduk mempengaruhi produktivitas dan psikologis? a. Tidak ada hubungannya (0) b. Psikologis saja (0)

c. Ya, kedua – duanya (1) d. proooduktivitas saja (0) 7. Gejala utama pada posisi duduk yang salah adalah…

a. Nyeri punggung (1) b. Sakit Perut (0) b. Sakit kepala (0) d. Obesitas (0)

8. Gejala tambahan dari posisi duduk yang tidak benar adalah… a. sakit gigi, diare (0) b. Sakit perut, diare, batuk (0)

c. Hipertensi, Kejang (0) d. Nyeri punggung, rematik, stress (1) 9. Definisi dari Low Back Pain adalah

a. Rasa nyeri di daerah punggung sampai menjalar ke kaki (0) b. Sindroma klinik rasa nyeri pada tulang punggung bawah (1) c. Rasa nyeri pada kulit punggung bawah (0)

d. Rasa nyeri pada daerah punggung, tangan, dan perut (0)

10.Apakah tindakan terapi yang tepat pada posisi duduk yang tidak benar? a. Menggunakan alat penyangga saja (0)

b. Melakukan senam jasmani dan bersosialisasi (0)

c. Memperbaiki posisi duduk dengan benar, banyak minum air putih, dan tetap melakukan peregangan pada otot (1)

(47)

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN)

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Des Lastriani Hia

NIM : 070100161

Judul : Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran USU Stambuk 2007 Terhadap Posisi DudukYang Benar.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat

pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran USU stambuk 2007 terhadap posisi duduk yang benar sebagai mahasiswa calon pekerja profesional dalam bidang kesehatan. Agar terlaksananya penelitian ini, Saya mengharapkan kepada saudara bersedia menjadi responden dalam penelitian ini dengan mengisi pertanyaan yang ada pada kuesioner dengan jujur. Informasi yang saudara berikan akan dijaga kerahasiaannya, dan penelitian ini akan digunakan hanya untuk kepentingan penelitian saja, namun apabila saudara tidak bersedia maka saya akan tetap menghargainya.

Demikianlah surat pernyataan persetujuan ini saya buat dengan sadar dan tanpa ada paksaan dari siapapun. Atas bantuan dan kerjasamanya, saya ucapkan Terimakasih.

Medan, Oktober 2010

Responden, Peneliti,

( ) Des Lastriani Hia

(48)

LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN “Informed Consent”

Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama :

Nim :

Menyatakan bersedia untuk menjadi responden dalam penelitian ini tanpa adanya paksaan dari pihak manapun. Saya akan menjawab dengan jujur seluruh pertanyaan yang diberikan oleh peneliti.

Medan, Oktober 2010 Yang Membuat Pernyataan :

(49)

Hasil Output Program SPSS Karakteristik Responden :

jenis kelamin

39 44.3 44.3 44.3

49 55.7 55.7 100.0

88 100.0 100.0

laki-laki perem puan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

asal daerah

47 53.4 53.4 53.4

41 46.6 46.6 100.0

88 100.0 100.0

medan luar medan Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Pertanyaan Pengetahuan :

pertanyaan 1

8 9.1 9.1 9.1

80 90.9 90.9 100.0

88 100.0 100.0

0 1 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

pertanyaan 2

35 39.8 39.8 39.8

53 60.2 60.2 100.0

88 100.0 100.0

0 1 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

(50)

pertanyaan 3

13 14.8 14.8 14.8

75 85.2 85.2 100.0

88 100.0 100.0

0 1 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

pertanyaan 4

11 12.5 12.5 12.5

77 87.5 87.5 100.0

88 100.0 100.0

0 1 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

pertanyaan 5

30 34.1 34.1 34.1

58 65.9 65.9 100.0

88 100.0 100.0

0 1 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

pertanyaan 6

23 26.1 26.1 26.1

65 73.9 73.9 100.0

88 100.0 100.0

0 1 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

pertanyaan 7

(51)

pertanyaan 8

14 15.9 15.9 15.9

74 84.1 84.1 100.0

88 100.0 100.0

0 1 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

pertanyaan 9

18 20.5 20.5 20.5

70 79.5 79.5 100.0

88 100.0 100.0

0 1 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

pertanyaan 10

3 3.4 3.4 3.4

85 96.6 96.6 100.0

88 100.0 100.0

0 1 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

(52)

Tingkat pengetahuan :

tingka t pe nge tahuan

31 35.2 35.2 35.2

53 60.2 60.2 95.5

4 4.5 4.5 100.0

88 100.0 100.0

baik sedang kurang Total Valid

Frequency Percent Valid P erc ent

Cumulative Percent

Tingkat pengetahuan Total

Baik Sedang Kurang

Jenis kelamin laki – laki Count

% within jenis kelamin 13 33,3% 23 59,0% 3 7,7% 39 44,3%

Perempuan Count

% within jenis kelamin 18 36,7% 30 61,2% 1 2,0% 49 55,7%

Total Count

% within jenis kelamin 31 35,2% 53 60,2% 4 4,5% 88 100%

Tingkat pengetahuan Total

Baik Sedang Kurang

Asal daerah Medan Count

% within asal daerah 12 25,5% 32 68,1% 3 6,4% 47 53,4%

Tingkat pengetahuan *jenis kelamin Crosstabulation

Gambar

Gambar 3.1.Kerangka konsep pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran
Tabel 3.1. Skor Pertanyaan Pada Kuesioner Pengetahuan
Tabel 4.1. Hasil Uji Validitas Dan Reliabilitas Kuesioner
Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Asal Daerah
+3

Referensi

Dokumen terkait

Lampiran 12.Spektrum 1 H-NMR Senyawa Flavonoida Pembanding untuk Senyawa Hasil Isolasi (Mabry, 1970).. Senyawa Hasil Isolasi

Sejak itulah negara menyadari perlunya suatu bank sentral yang selanjutnya didirikan dengan tujuan untuk memastikan adanya satu jenis mata uang kertas yang sama dan berlaku di

Adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan

Sedangkan nilai akurasi pembuat peta (producer accuracy) paling rendah ditunjukkan oleh kelas penutup lahan vegetasi tak berkayu kerapatan sedang (C222) yaitu sebesar 26,39 % dan

i) Melaksanakan adminstrasi penyelidikan dan penyidikan terhadap perkara penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika. j) Membuat laporan tahunan

Penelitian ini bertujuan untuk 1) Untuk mengetahui kondisi keuangan PT Bukit Asam Tbk periode 2004-2008, 2) Untuk mengetahui kemungkinan kepailitan berdasarkan model

Nilai F statistik > F tabel dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel independen tidak berpengaruh secara nyata terhadap variabel dependen, kemudian setelah dilakukan uji t

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XLII-2/W5, 2017 26th International CIPA Symposium 2017, 28